>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Wallahu a’lam untuk Dua Tokoh Mikroba

Senin, 24 Februari 2014
Manufacturing Hope 117

Mungkin saya belum akan bisa bertemu tokoh kita yang hebat ini: Prof Dr Ali Zum Mashar. Setidaknya dalam waktu dekat ini.

Padahal saya pengin sekali bertemu. Dialah penemu mikroba P2000Z yang oleh beberapa pihak disebut mikroba google.

Keinginan saya itu bermula dari permintaan masyarakat. Yakni agar BUMN ikut mengatasi tanah pertanian yang tertimbun abu gunung berapi. Baik di Sinabung maupun di sekitar Gunung Kelud.

Abu itu memang bisa jadi sumber kesuburan, tapi bukan sekarang. Beberapa waktu lagi. Padahal petani harus segera bercocok tanam.

“Tanah itu akan langsung bisa ditanami kalau diberi mikroba temuan Prof Zum,” tulis seorang petani dalam SMS-nya kepada saya.

Saya pun segera melacak keberadaan ahli kita itu. Saya gagal. Saya hanya berhasil memperoleh info yang membuat saya sedih.

Pertama, beliau akan tinggal lama di Dubai. Prof Zum, kata seorang stafnya, lagi dipercaya oleh pemerintah Dubai untuk menerapkan penemuan itu di sana.

Intinya, Prof Zum dipercaya untuk mengubah tanah Timur Tengah itu agar menjadi tanah yang bisa ditanami.

Informasi kedua lebih menyedihkan lagi: beliau mengatakan kepada stafnya untuk tidak mau saya temui.

Penyebabnya sederhana. Beliau merasa kecewa yang amat panjang. Kecewa pada keadaan. Temuannya tidak dapat kepercayaan yang memadai di dalam negeri. Sejak dari pemerintahan Pak Harto sampai ke pemerintahan-pemerintahan berikutnya. Sampai sekarang.

Apa hubungannya dengan saya? Ini salah saya sepenuhnya. Saya telat mengenal beliau. Blak-blakan saja saya baru tahu tentang kehebatan beliau itu minggu lalu. Setelah Gunung Kelud meletus.

Memang juga ada selentingan ini: mengapa saya, dalam tulisan saya dulu, memuji pupuk temuan Adi Wijaya. Yakni ketika saya untuk pertama kalinya menemui Adi di Grobogan, Purwodadi.

Dalam uji cobanya Adi berhasil membuat produktivitas kedelai menjadi tiga ton per hektar. Dari hanya 1,5 ton per hektar selama ini.

Saat itu saya belum tahu kalau ada penemuan serupa. Yakni oleh Prof Ali Zum Mashar. Dengan menggunakan mikroba temuan Prof Zum konon hasilnya bisa lebih hebat dari itu.

Rupanya dua tokoh peneliti ini lagi perang dingin. Setidaknya di dunia maya. Saya tidak tahu itu. Baru tahu belakangan. “Bukan perang kok Pak. Saya tidak pernah menanggapi,” ujar Adi Wijaya kepada saya kemarin.

Dengan nada merendah Adi mengatakan: saya ini bukan kelas beliau, saya ini masih yunior.

Tapi Adi memastikan bahwa temuan pupuknya itu tidak bisa dibandingkan dengan temuan Prof Zum. “Saya tidak meniru. Memang dulu sering ada proyek bersama. Tapi temuan saya itu beda,” kata Adi.

Inilah penjelasan Adi: temuan saya itu “Prebiotik”. Temuan beliau adalah “Probiotik”.

Prebiotik adalah materi non digestible yg mampu menstimulasi pertumbuhan mikroba. Umumnya itu adalah hasil fermentasi sempurna dari biomassa organik.

Sedang “probiotik” adalah mikroba yang mendukung berada dalam suatu ekosistem tertentu, mendukung pertumbuhan pada ekosistem tersebut. Istilah ini sebenarnya dipakai dalam istilah pencernaan.
Secara umum prebiotik bisa dibilang nutrisinya mikroba, dan probiotik adalah mikrobanya, yang di pertanian disebut pupuk hayati.

Tentu saya tidak dalam posisi menilai mana yang terbaik. Saya bukan ahlinya. Saya akan menggunakan logika saya sendiri: mencoba keduanya di lahan yang bersebelahan dengan penggarapan dan benih yang sama.

Mudah-mudahan bisa saya lakukan musim tanam yang akan datang. Seperti saat membuat generasi pertama mobil listrik dulu. Ada aliran harus menggunakan gearbox, ada aliran tidak perlu gearbox.
Saya putuskan membuat dua-duanya. Hasilnya sudah ketahuan di lapangan.

Bagaimana dengan lahan yang tertutup abu sekarang? Ternyata tetap bisa langsung ditanami. Hanya perlakuannya yang harus berbeda. Misalnya untuk yang lapisan abunya antara 5-10 cm, pengolahan tanahnya harus sedalam 20 cm.

Sedang yang lapisan abunya antara 10 sampai 15 cm pengolahan tanahnya harus sedalam 30 cm. Tentu harus ditambah pupuk organik satu ton per hektar (untuk padi) atau dua ton per hektar untuk tanaman hortikultura.

Tentu saya akan tetap berusaha untuk bisa bertemu Prof Zum. Saya akan minta maaf pada beliau. Kok telat mengenal beliau. Juga akan minta agar beliau bersedia diskusi dengan tim BUMN.

Tokoh seperti beliau tidak boleh lebih dapat penghargaan di luar negeri daripada di negeri sendiri.
Prof Zum (45 tahun) punya sejarah penelitian yang panjang. Beliaulah yang ditugaskan untuk menemukan jalan ini: bagaimana agar tanah gambut yang mahaluas di Kalimantan bisa ditanami padi. Waktu itu Presiden Soeharto mempunyai program membuka sawah baru seluas satu juta hektar di Kalteng. Lahan itu berupa tanah gambut yang keasamannya sangat tinggi.

Prof Zum yang lulus dari Fakultas Perrtanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, memperdalam ilmunya di IPB sampai memperoleh gelar doktor.

Kini beliau memiliki produk P2000Z. Pupuk yang ditemukan di tahun 2000 itu ditandai huruf Z di belakangnya pertanda itu ciptaan Prof Zum.

Mengapa konsumennya menyebut P2000Z itu sebagai mikroba google? Konon itu karena mikroba ini bisa mencari sendiri sasaran mana bagian tanah yang bisa disuburkan.

Wallahu a’lam.

Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

93 respons untuk ‘Wallahu a’lam untuk Dua Tokoh Mikroba

  1. …..Semangat pagi Indonesia…

    Posted by yuni | 24 Februari 2014, 6:28 am
    • Banyak orang hebat yg lebih dihargai di negara lain daripada di negara sendiri ! Semoga Prof. Zum mau lebih membuka diri untuk lebih berbuat untuk negrinya ! Semangat abah, doa kami terus mengiringi langkah muliamu demi Indonesia ! Salam kerja kerja kerja

      Posted by relawandemiindonesia | 24 Februari 2014, 6:34 am
      • Saya yakin Prof. Zum memilih Dubai bukan karena aspek materi semata, tapi lebih karena penghargaan dan kesempatan mengaplikasikan temuannya itu. Kita berdo;a semoga upaya Pak Dahlan Iskan dalam memandirikan pangan dan energi, salah satunya dengan merangkai ilmuwan-ilmuwan hebat yang tercerai berai di berbagai negara, dapat menemukan muaranya, Demi Indonesia yang lebih baik.Semoga mereka sehat selalu.

        Posted by Apa Saja | 24 Februari 2014, 7:21 am
        • Ayo daftar relawan di dicommunicationcenter.com

          10 besar propinsi
          Sumatera Utara 1803
          Jawa Timur 489
          Jawa Tengah 277
          Jawa Barat 191
          Jambi 157
          DKI Jakarta 85
          Sumatera Selatan 81
          Kalimantan Tengah 56
          DI Yogyakarta 45
          Kalimantan Timur 39

          10 besar kabupaten
          Kota Medan 1531
          Brebes 159
          Kota Jambi 114
          Kota Surabaya 90
          Kota Palembang 63
          Malang 54
          Sidoarjo 46
          Tapanuli Utara 44
          Kota Palangka Raya 43
          Kota Administrasi Jakarta Pusat 38

          Posted by Apa Saja | 24 Februari 2014, 8:28 am
    • Saya juga sempat terkejut, karena tulisan Bpk DIS dalam Grobongan itu, Bpk lupa /menyepelekan para ahli yg ada di PT atau Lembaga riset lainnya. Saya kira msh banyak para ahli yg lain yg ingin membaktikan diri untuk negeri dan bangsanya sendiri .. Indonesia.. tetapi blm/tdk terpakai krn mrk tdk ahli marketing… Namun demikian … sy maklum itulah kekurangan sekaligus kelebihan. Klu salah ya mohon maaf. Sukses buat Pak DIS… majulah negeri kita…. Indonesia. DI for RI1

      Posted by tumpal simatupang | 24 Februari 2014, 9:41 am
    • kemana mh minggu ini ?????????????????????

      Posted by Emha Yuslifar | 5 Maret 2014, 11:04 am
    • Pengakuan tulus dari IBU YENI,NURLINA TKI Yang kerja di disingapore.
      Saya mau mengucapkan terima ksih yg tidak terhingga, serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya kepada MBAH RORO, saya sudah kerja sebagai TKI selama 9 tahun disingapore,dengan gaji lebih kurang 2.5jt/bln,tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi setiap bulan harus mengirim orang tua di majalengka, sudah lama saya mengetahui roomnya om ini, juga sudah lama mendengar nama besar MBAH,tapi saya termasuk orang yangg tidak terlalu percaya dengan hal ghoib, jadi saya pikir ini pasti kerjaan orang iseng yang mau menipu.
      tetapi kemarin waktu pengeluaran , saya benar2 tidak percaya dan hampir pingsang,angka yg diberi MBAH RORO ternyata tembus, awalnya saya coba2 menelpon, saya bilang saya TKI Yang kerja di singapore mau pulang tidak ada ongkos, terus beliau bantu kasih angka . mulanya saya tdk percaya,mana mungkin angka ini keluar, tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin kali 100 lembar, sisa gaji bulan april, ternyata berhasil….!!!
      dapat BLT 200jt, sekali lagi terima kasih banyak MBAH RORO, saya sudah kapok kerja jadi TKI, rencana senin depan mau pulang aja ke PALEMBANG.buat MBAH,saya tidak akan lupa bantuan dan budi baik MBAH.
      yang ingin merubah
      nasib seperti saya silahkan hub MBAH RORO di no. 0853,9453,7578 ATAU

      WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }

      Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
      IBU yuly tki.
      MAKASIH OM ROOMNYA

      Posted by Angka Toto | 7 Maret 2014, 10:13 am
  2. Smg Prof Zum mau menemuinnya…

    Posted by yuni | 24 Februari 2014, 6:33 am
  3. Insha Allah Prof. Zum pulang, belum waktunya aja. Utk sekarang Abah yang akan menemui beliau kesana, meyakinkan bahwa zaman sudah berubah.

    Posted by DI manajer top | 24 Februari 2014, 6:36 am
  4. Terus konsentrasi di bidang pangan pak DI, perlu diingat tak ada petani tak ada pangan….

    Posted by bharyadi69 | 24 Februari 2014, 6:42 am
    • Betul. Sudah kelihatan be liau punya konsep mandiri pangan dan merdeka energi. Jika itu dipunyai oleh bangsa kita, kita takkan takut diembargo, kita akan memiliki harga diri dan daya tawar, dan akhirnya kita akan jadi bangsa yang besar, yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Tri Sakti tea geuning eta teh

      Posted by Apa Saja | 24 Februari 2014, 7:24 am
  5. Sungguh orang Indonesia banyak yg membanggakan. Tinggal pemimpinnya mencari dan menempatkannya pada tempat yg tepat.

    Posted by bitriksulaiman | 24 Februari 2014, 6:49 am
  6. Ya Allah bukalah hati profesor Zum. Demi Negri Kami. . .

    Posted by Didin | 24 Februari 2014, 6:49 am
  7. Salam dahlanis….semangat kerja..kerja….kerja….

    Posted by diana | 24 Februari 2014, 7:02 am
  8. Yach.. terkadang kala kalau tingkat sakit hatinya sudah parah, maka akan sulit sekali memaafkan. Semoga beliau ada kesadaran, bahwa pemimpin Indonesia masih ada yang baik dan menghargai ilmuwan2nya seperti pak DIS.

    Posted by touringrider | 24 Februari 2014, 7:17 am
  9. Masih tentang pertanian. Mengapa pak Dahlan tidak mengangkat isu-isu yg lebih “seru” utk diperbincangkan dan diperdebatkan?

    Lumayan lho kalau nglempar isu semacam penyadapan, bisa muncul dimedia berhari-hari tanpa jelas ujung pangkalnya. Tapi dipencarian search engine bisa naik banyak dan menenggelamkan problem2 penting yg belum berhasl dipecahkan.

    Posted by bowo | 24 Februari 2014, 7:38 am
  10. saya berharap melalui kiprah Pak DIS para ahli di negeri ini mulai dapat dihargai dan diangkat derajatnya… semoga berhasil… kerja… kerja… kerja… dengan ikhlas dan mencari ridho illahi….

    Posted by s qosim | 24 Februari 2014, 7:48 am
  11. Aduh blunder ya bos, jadi ngambek deh, doi,
    sudah saatnya ngeluarin jurus rayuan maut

    Posted by Indra Wijaya | 24 Februari 2014, 8:06 am
  12. Prof Zum adalah sedikit dari yang sedikit peneliti di Indonesia yang hasil penelitiannya tidak dihargai di negeri sendiri. sama kasusnya seperti karyawan PT DI yang di PHK lalu mengabdikan dirinya di Boeing, Airbus dsb, sama kasusnya dengan ahli-ahli mesin yg lebih memilih bekerja di luar negeri karena bangsa kita lebih percaya produksi luar negeri daripada made in Bangsa sendiri… Payah payah payah… !!, apalagi kalau kejadian Pak Dahlan Iskan tidak didikung oleh mayoritas bangsa ini menjadi pemimpinnya, maka yang rugi kita sendiri..

    Posted by Manihot Ultissima | 24 Februari 2014, 8:36 am
  13. pemimpin yg brjiwa besar,mengakui kesalahan sendiri memikul tnggung jawab sndiri walau blm tntu salah tanpa menyalahkan org lain
    l love disway

    Posted by abdillah | 24 Februari 2014, 8:45 am
  14. Prof zum pulanglah bukankah ini yang kau impikan? mensejahterakan bangsa dan rakyat sendiri..bumi pertiwi memanggil mu

    Posted by munduf | 24 Februari 2014, 8:55 am
  15. Bagaimana sih menjalankan Bisnis VSI,, ribet ga,,,??? No ,,,,!!! SIMPLE BANGET,,,,

    1. Kita cukup transaksi pulsa, listrik, telp, PDAM, speedy, Indovision, dll lewat VERITRA PAY ,, cuma bedanya,,,,,,,,. transaksi yang biasa kita lakukan kita yang harus bayar fee,,,, kalau lewat V pay kita malah dapat cashback. Kalau pulsa, udah harganya lebh murah, dapat cashback lagi. Udah gitu caranya tinggal sms doank deh dr hp kita, jadul pun gak masalah. gak perlu ongkos, atau panas2an ,,, cukup dr rumah saja. UNTUNG GAK ..???

    2. Kita ajak orang lain supaya mendapat kesempatan seperti yang kita punya . bukan memanfaatkan,, tapi memberi keuntungan dan kemudahan untuk mereka. dan berkahnya kalau kita ngajak orang , dapet deh bonus sponsornya. ASYIK KAN,,???

    So,, mak, abah, bapa, ibu, teteh, akang, mas, mba, uda, uni yang pegang HP,,,, kita maksimalkan manfaat HPnya yuk biar jadi ATM kita.

    Monggo di klik aja http://www.bisnisvsi.biz Kini, semua bisa jadi Pengusaha.

    Posted by mei | 24 Februari 2014, 9:02 am
    • Wah gak asyik nih…tiba2 ada orang jualan di lapak ini. Lama2 nanti kaya facebook. Banyak yang ikutan jualan. Hehehe…mhn maaf, rasanya yg numpang jualan lebih baik tidak dilapak sini deh. Maaf ya…

      Posted by neni | 24 Februari 2014, 9:34 am
  16. Seorang Pemimpin tidak harus menguasai segala hal,Tapi harus pintar menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat dalam posisi yang tepat…..dan Dahlan Iskan sudah teruji dalam hal ini(memimpin BUMN dengan 141 perusahaan dan anak usahannya)….serta sangat respek terhadap Kemandirian pangan dan merdeka energi..
    Kerja.kerja,kerja…….Dahlan Iskan for Presiden 2014

    Posted by Mustahil | 24 Februari 2014, 9:15 am
  17. Usul nih…
    Pak dahlan pergi ke dubai dgn mas ricky elson…
    Alasannya, mas ricky adalah salah satu putra kebanggaan indonesia yg berhasil diajak pulang kembali ke Indonesia utk membangun negara tercinta…
    Mas ricky bisa membujuk prof. zum, bahwasannya pak dahlan adalah calon pemimpin yg menghargai hasil karya anak negri…
    Bgmn pendapat saudara sekalian?

    Posted by hendro | 24 Februari 2014, 9:25 am
  18. mmg hebat DI ini, mulai pisang, padi, hama tikus, tebu semua dia kuasai dan paham istilah2nya prebiotik, probiotik…. mudah2n pak DI jadi Presiden kita, spy bs mensejahterahkan rakyat indonesia.
    kalo berfikir materi sy yakin dia sdh kaya, sdh punya jawa pos grup, tv, dll, tdk usah bekerjapun dia sdh menikmati kehidupan yang layak.
    ttp pak DI msh mau menyumbangkan tenaga dan fikirannya untuk negeri ini.

    Ayo dukung DI menjadi presiden RI

    Posted by heribekasi | 24 Februari 2014, 9:26 am
  19. Mantap DI,semoga prop.Zum mempunyai rasa Nasionalisme,sebab klo tdk rakyat Indonesia yg rugi.jadi perselisihan antar pakar bisa saja,tetapi hasil temuan para ahli itu semua diwujutkan demi rakyat bukan pejabat.bravo DI

    Posted by toga | 24 Februari 2014, 9:30 am
  20. yang terhormat para capress RI, siapapun anda yang jadi nanti, atau setidaknya pada saat kampanye nanti anda berani berkata didepan umum akan menempatkan DI di kabinet untuk meneruskan program semacam ini saya akan pilih anda. (catatan = kalau ahirnya Pak DI tidak jadi capress)

    Posted by haeny | 24 Februari 2014, 9:37 am
  21. Yah….lagi-lagi bangsa Indonesia ini selalu kehilangan putra-putri bangsa yang terbaik untuk bekerja di negeri orang atau lembaga-lembaga internasional, lantaran di dalam negeri/nasional sama sekali tidak dihargai hasil jerih payahnya, malah lebih suka import produk-produk pertanian. Padahal kita tidak sedang bermimpi bahwa Indonesia adalah negara yang berbasis agraris ini nyata. Seharusnya hal-ihwal yang berkaitan dengan pertanian dapat menjadi andalan kehidupan rakyat Indonesia.

    Mengembangkan seperti apa yang telah ditemukan oleh Prof. Ali Zum Mashar juga Mas Adi Wijaya, jika putra2 bangsa ini dihargai existensinya pasti juga akan memotifasi generasi muda yang lain untuk berprestasi di bidang pertanian dan tentunya akan menyusul bidang-bidang lain yang ada di bumi Indonesia seperti luas wilayah Indonesia 2/3 adalah lautan. Bagaimana membudidayakan kelautan ini bukan hanya dari ikan, mutiara laut bukan hanya di Flores, O..iya bagaimana pemenuhan kebutuhan akan garam cukup dari dalam negeri tidak usah lagi import dari Australia 50% lho import garam itu dari Australia bagaimana ini.

    Tanaman kedelai ini penting bagi kebutuhan rakyat Indonesia yang kalau tidak makan tempe dan tahu sehari saja ketagihan dan supaya tidak lagi import, meskipun yang mempunyai hak paten tempe itu Jepang (aneh juga ya) kalau tahu konon memang Cina terlebih dahulu membuat tahu maka yang mempunyai hak paten Cina. Berarti nanti kalau pasar internasional benar-benar berlaku di seluruh dunia para pengrajin tempe dan tahu harus membayar lisensi terus bagaimana. Celakanya yang mampu membayar lisensi ini perusahaan karena modal besar apa mungkin ke depan tempe dan tahu dibuat oleh pemodal besar, lalu pengrajin yang selama menjalankan kegiatan ekonominya dengan membuat tempe dan tahu bangkrut. Hal ini juga dari sekarang harus mulai dipikirkan solusinya lho. Ya sesungguhnya ini bukan semata-mata beban Menteri BUMN ya siapa lagi yang memikirkan hal-hal kecil bagi rakyat yang sudah membumi baru Menteri BUMN. Jadi tempat curhat deh.

    Hal lain penemu-penemu sesuatu yang baru ini juga perlu mempunyai hak cipta yang di sahkan oleh Kementerian Hukum-Per-undang-undang dan HAM. Namun ternyata penemu ini harus membayar mahal untuk mendapatkan hak cipta Rp. 500.juta. Kalau individu apa mungkin harus membayar segitu. Contoh Joharipin penemu bibit padi dari Krawang, hasil temuannya sudah di uji coba di berbagai daerah oleh tim penguji dan ternyata bagus, tetapi ketika harus membayar Rp. 500 juta kan mundur.

    Saya setuju jika Indonesia kembali ke kithohnya yaitu menjadi negara AGRARIS yang bermartabat contoh negara lain yang berbasis agraris menjadi terhormat banyak, seperti Selandia Baru, Thailand, Perancispun besar karena dari pertanian anggur. Manufacturing juga perlu tetapi kita juga realistis, itu saja tidak cukup sudah terbukti di era Orde Baru industrialisasi di sektor manufacturing dengan berbagai promosi mengundang investornya, toh tidak bisa membuat rakyat Indonesia sejahtera kan malah rakyat selalu dapat ketidak adilan.

    Siap menjadi Indonesia yang sejati.

    Posted by Ari Sunarijati | 24 Februari 2014, 9:48 am
  22. catatan catatan penting untuk tulisan ini:

    1. apabila di mekkah sudah subur seperti indonesia apa yang akan terjadi?
    mohon baca lagi hadits rasululullah
    2. proyek lagoon ecopark 140 trilyun di dubai garapan pak ali zum adalah proyek nyata dan spektakuler dan
    kebanggaan
    baik pribadi maupun dubai yang merubah gurun pasir menjadi hutan belantara yang rindang dan sejuk
    3. karena pemerintah dan pejabat hanya ombo, puluhan menteri melihat kesukessan ini dan semuanya hanya
    takjub dan tidak berkelanjutan, boro boro mesen dan mengaplikasikan produknya
    ini catatan penting bahwa ini harus direalisasikan karena sebuah produsen juga harus ada kejelasan dalam masalah bisnis bukan hanya sebatas basa basi

    Posted by swbkawalishayun | 24 Februari 2014, 10:39 am
  23. kesalahan karna ketidak tahuan masih bisa d maafkan.. semangat terus pak mentri..

    Posted by ihsan | 24 Februari 2014, 11:30 am
  24. Apakah si prof ini sama orangnya dengan yg pernah diberitakan menelantarkan istrinya di http://m.tabloidnova.com/Nova/News/Peristiwa/Anna-Dianiaya-Suami-Gara-gara-Minta-Cerai

    Posted by cahyo | 24 Februari 2014, 11:31 am
    • Mas Cahyo trims infonya miris saya membacanya,bila benar info itu kalau saya ngambek gak jadi deh ikut prof.ali zum, amit2 dengan orang yang suka menyakiti perempuan apalagi ke istri,apalagi lagi,,dan lagi..ke anak.. saya paling benci itu,tinggal tunggu saja waktu pembalasan dariNYA,sekarang dia sedang di uji aja dengan harta,tahta,dan wanitanya itu. Ikut pak Dahlan saja deh..(kalau digubris).

      Posted by pakde | 24 Februari 2014, 12:19 pm
    • mungkin pak DI akan berfikir ulang untuk mengajak bertemu setelah membaca berita ini.
      Saya yakin masih ada yg lain, yg memiliki kemampuan serupa.
      Bukan saya tentunya, He He

      Posted by yudha | 24 Februari 2014, 2:08 pm
    • Kayaknya betul,tuh sang profesor tak bermoral.Buat apa pak Dahlan mau mengemis2 ilmuwan begitu?
      Makanya dana pendidikan 20 % kasihkan sebagian untuk ilmuwan2/peneliti 2 yg bermoral,demi bangsa

      Posted by A.Chalim | 24 Februari 2014, 5:45 pm
    • Dunia ini begitu aneh, kemarin pengen memuji, hari ini pengen mencaci. Semoga kita bisa memberikan sikap yang pantas, apakah memujinya atau mencacinya sesuai kebenaran fakta yang ada. Yang jelas, sehebat apapun, moral lebih penting. Tapi kita perlu hati-hati dan banyak menyaring juga akan semua informasi yang masuk. Itulah juga mungkin, wallahu ‘alam-nya Pak Dahlan Iskan terhadap tokoh yang satu ini. Sejauh ini, saya baru percaya integritasnya Pak Dahlan Iskan.

      Posted by Apa Saja | 25 Februari 2014, 1:18 pm
    • Makasih pencerahannya kakak cahyo…,.smg bermanfaat buat kebaikan kita semua..

      Posted by N. SORRI.. | 3 Maret 2014, 5:00 am
  25. ilmuwan indonesia sesungguhnya berlimpah dgn kualitas yg sepadan dg ilmuwan dunia/negara lainnya. sayang kurang/tidak dihargai di negerinya sendiri. mobilListrik stemcel sorgum holtikultura sapi farmasi dsb. smoga pak ali zum -nggak berkepanjangan ngambeknya- utk mendedikasikan temuan

    Posted by fia | 24 Februari 2014, 12:26 pm
  26. Aneh,profesor kok ngambek !
    Dimana nasionalismenya prof ?
    Kenapa mengharap uluran pemerintah ?
    Ingat anda mendapat pelajaran dari guru/dosen yg dibayar dengan uang rakyat.
    Ingatlah penderitaan petani kita.!
    Ingatlah kematian tidak membawa apapun yg kita miliki.KECUALI :amal jariyah,ILMU YANG MANFAATdjan anak sholeh.MAAFKAN PROFESOR.

    Posted by A.Chalim | 24 Februari 2014, 5:29 pm
  27. di pontianak ada penemu obat demam berdarah tapi tidak pernah ditanggapi namanya lutfi 0813 45655657 …

    Posted by fise | 24 Februari 2014, 6:47 pm
  28. Bangga, haru, kesal, berharap banyak … semua menjadi satu dalam emosi, pikiran, perasaan dan keyakinan. Ya Allah, ridhoi-lah langkah mereka yang berbuat karena ketulusan hati, rasa ikhlas, dan lillahi ta’ala kepadaMu.

    Posted by pakdhe edhi | 24 Februari 2014, 7:56 pm
  29. Lanjut terus Mr. DI, saya dukung hunting sumberdaya manusia lokal seperti Prof. Ali Zum dan lainnya. Soal masalah pribadi ngak ikut-ikut deh, yang penting sumbangsihnya. Urusan gosip serahin ke infotainment saja, blow up biar jadi headline sekalian. Sorot prestasinya, soal ngambek gampanglah itu…

    Posted by jarakada | 25 Februari 2014, 10:45 am
  30. Indonesia memang gudangnya orang2 jenius dlm segala bidang, tetapi kurang mendapat dukungan dari pemerintah..

    Posted by Sinaga17 | 25 Februari 2014, 1:30 pm
  31. Ass.Wr.wb , Pak dahlan iskan Yth , Mohon kiranya Bapak yang saat ini Duduk sebagai Menteri BUMN dan sebentar lagi mungkin duduk diposisi sebagai calon Presiden ,Saya sebagai warga Sumatra Utara sangat gerah dengan kinerja PLN yang salah satunya Unit BUMN yang bapak pimpin , Kondisi PLN saat ini dan tahun-tahun sebelumnya ( Mulai 2005 ) Di Sumut Khususnya ,tidak pernah memberikan hal yang mengenakkan untuk warga Sumut karena kelistrikan sering Hidup dan mati ,Dan diperparah lagi saat ini hampir 3 kali sehari dengan durasi tiga sampai dengan empat jam , Saya kira sebelum bapak menduduki kursi yang lebih tinggi nantinya ,tolong diselesaikan dahulu masalah -masalah unit yang bapak pimpin ,khususnya PLN yang ada di SUMUT ini , Saya khawatir dengan buruknya kinerja unik BUMN yang bapak pimpin ,nantinya akan menjadi bumerang buat bapak untuk menduduki kursi yang lebih tinggi

    Terima kasih
    Wassalam

    Posted by Yudi | 25 Februari 2014, 2:52 pm
  32. Sungguh luar biasa saya jadi terharu kalau boleh dikatakan di Indonesia banyak sekali orang yang padai satu contoh Prof Zum namun sayang saya melihat banyak mengepetingkan urusan politik..contoh banyak orang yang berkemampuan di perusahan negara seperti BUMN yang dipimpin oleh bapak Dahlan tapi malah gak kepake hanya karena gak dekat dengan direksinya atau bersebrangan ide mereka hanya bersifat “Camat” alias cari selamat karena berhasil atau tidak (kebanyakan tidak berhasil) tidak di apa apakan, tapi kalau kita tinjau dari sudut hukum administrasi negara mustinya banyak sekali kebijakan direksi yang salah bisa dihukum karena banyak merugikan negara tapi nyatanya tidak dan biasa biasa aja….atau yang lebih parah kerja sama gak kerja sama aja,.Pak Dahlan yang saya hormati ini pun saya secara pribadi mohon untuk bisa bapak perbaiki …Salam

    Posted by Adjie Saleh | 26 Februari 2014, 10:18 am
  33. Maaf oot, saya kok ndak yakin partai demokrat mau benar2 menunjuk abah dis untuk kandidat presidennya, kalau liat komentar petinggi2 partai itu. Saya pasti tidak akan memilih demokrat kalau deklarasi abah dis sebagai kandidat presiden setelah pileg, masa saya percaya dengan para penyamun yang mencla-mencle kaya gitu. Mari kita desak demokrat untuk mendeklarasikan kandidat presidennya sebelum pileg, kalau abah yg jadi kandidat ok aku pilih demokrat, kalau tidak ngapain aku memilih para penyamun yang cuma konsisten menjilat ketumnya aja. Saya berharap semua pendukung abah tidak tertipu oleh demokrat, dengan mendesak demokrat mendeklarasikan kandidat predidennya sebelum pileg dimulai, untuk saya pribadi itu adalah harga mati dan tidak boleh ditawar.

    Posted by yanto | 27 Februari 2014, 10:23 am
  34. Abah DIS idenya tidak ada matinya (ide ada yang baru terus yang dimunculkan)

    Posted by CAK ADI | 27 Februari 2014, 1:25 pm
  35. Kerja saja yang baik, tunjukkan hasilnya kepada rakyat dan biarkan rakyat menikmatinya.
    Tidak perlu excessive dalam merekayasa citra.
    Logis ! jangan maen fengshui, jangan maen ruwat ruwatan, percayalah sepenuhnya kepada ALLAH SWT.
    Logis ! tidak perlu misalnya bikin minimarket di daerah prime area KUNINGAN.
    Logis ! tidak perlu misalnya bikin mesjid didaerah prime area MONAS, sementara banyak mesjid berdekatan.
    Logis ! tidak perlu grusa grusu… serius tapi santai sembari jeli membaca situasi.
    Logis ! jangan bikin orang takut kepada anda terutama bawahan anda, biarkan mereka ikhlas menyayangi anda.
    BRAVO BOSS !!!

    Posted by secretadmirer | 1 Maret 2014, 9:42 am
  36. kalau boleh saya menganjurkan, bapak dahlan iskan tetap memimpin BUMN, karena beliau sangat pas dengan posisi ini. bukan berarti tidak pas untuk jadi presiden. kalau presidennya jokowi wakilnya yusril ihza mahendra mensosnya jufri ali assegaf, men BUMN dahlan iskan Mendagnya gita wirjawan, Menpenhan prabowo, menkopolhukam susno duadji, menkoperekonomian hatta rajasa……………. saya yakin indonesia akam jadi lebih maju!!!!

    Posted by Deka Irawan Syah | 2 Maret 2014, 3:47 pm
  37. Insya Allah,Prof.Ali Zum khannsehat2 saja dan akan inget indahnya Indonesia,kmd berkenan blik ke Indonesia…

    Cemangat- Optimis selalu, bersama : Dahlan Iskan.
    Salam Relawan Demi Indonesia..

    Pokoq’e Dahlan…,Pokoq’e Dahlan…,Pokoq’e Dahlan- Iskan..
    Dahlan Iskan : YES….!!! , Demokrat : OK….!!!

    Posted by N. SORRI.. | 3 Maret 2014, 4:17 am
  38. MH118 terlambat atau libur ya? Sakau MH nih.

    Posted by Apa Saja | 3 Maret 2014, 7:48 am
  39. Mana MH118..???

    Posted by mito | 3 Maret 2014, 10:34 am
  40. Saya baca harian Jawa Post, MH biasanya Senin Pagi ada , kok tadi pagi tidah ada juga ya, apa libur atau mundur

    Posted by CAK ADI | 3 Maret 2014, 11:15 am
  41. Saya kira masih ada cara untuk mendekati Prof. Ali Zum, yakni mungkin didekati melalui wartawan untuk meliput profil dan hasil karya beliau di luar negeri. Saat wartawan meliput, tentu bisa sambil menceritakan kondisi Indonesia dan keinginan pak Dahlan. Kadangkala melalui pihak ketiga yang dianggap netral akan lebih manjur.
    Semoga Indonesia menjadi negera yang kuat di bidang ekonomi, sumber daya dan politik luar negeri. Amin. DI for RI 1.

    Posted by Zubaidi | 3 Maret 2014, 11:17 am
  42. Gak usah keburu-burulah, biarlah Pak Zum menikmati hasil karyanya secara ekonomis sambil “mematangkan” temuannya. Suatu saat nanti bila ada keinginan pulang ke tanah air, ilmunya sudah semakin mantap. Apalagi setelah diaplikasikan di wilayah yang cuacanya sangat ekstrim. Ingat, ilmu tak akan pernah hilang. Sebagai seorang profesor, pastilah punya dokumentasi yang sangat baik, selain yang ada dalam memori pribadinya.

    Posted by mito | 3 Maret 2014, 2:35 pm
  43. Oh MH ku….., akhirnya dikau libur juga
    Semoga semuanya baik2 saja,
    salam

    Posted by MChoir | 3 Maret 2014, 4:57 pm
  44. Usul….. untuk edisi berikutnya….gimana kalau isinya… merupakan hope…yang bisa dilaksanakan masyarakat…. tanpa harus ada keterlibatan pak Di …. misalnya…. judul tulisannya…. ” pingin tanaman sorgum anda menjadi sumber kehidupan…. ikuti metode…ini atau itu”…….atau… “memasarkan produk peternakan …. dengan kualitas dan harga..yang sehat “….” Menanam pisang untuk kualitas supermarket atau ekspor” masih banyak lagi hope hope yang bisa di tulis…

    Posted by seno | 3 Maret 2014, 8:33 pm
    • Ide bagus mas Seno, tapi MH yang ditulis Pak Dahlan Iskan harus tetap ada untuk melihat progress kegiatan yang sedang atau telah berjalan. Yang terbaik adalah terbit MH 2x, satu dari tulisan Pak Dahlan, satunya lagi seperti saran mas Seno, yang nulis suruh aja BUMN yang sudah berhasil mengembangkan usahanya. Cocok kan…

      Posted by Aldizy | 3 Maret 2014, 9:33 pm
      • he..he… setuju…aku..juga …selalu..kangen tulisan pak Di…. dan komentar..temen temen yang …rajin komentar…coba deh..tiap ..klik situs ini dicatat…rasanya…tiap minggu jumlahnya..pasti …jutaan….kalau koment sih…..tergantung mood

        Posted by seno | 4 Maret 2014, 12:41 am
  45. MH………..????????????????

    Posted by Alphonsus Agus | 4 Maret 2014, 8:03 am
  46. hmmm….kuciwa neh… ngga ada yg kasih hope minggu ini….
    padahal tulisan pak DI selalu bisa membangkitkan rasa semangat ku untuk bekerja… bekerja… bekerja….

    Posted by s qosim | 4 Maret 2014, 8:27 am
  47. Mengapa Pak Dis tidak muncul senin ini?…..Apakah sibuk dengan konvensi capres, pak?…….:'(

    Posted by mimosa priadi | 4 Maret 2014, 8:39 am
  48. Aduuuuhhhhh……, di mana ini Manufacturing Hope minggu ini …???

    Posted by Nurseto Ardiputranto | 4 Maret 2014, 10:23 am
  49. Beneran MH ga ada ya minggu ini????? tetap semangattttttttttttttt

    Posted by msyatno | 4 Maret 2014, 12:42 pm
  50. penemuan yang luuar biasa itu. cocok banget buat Indonesia yang seringh terjadi letusan gunung berapi. semangat Pak Dahlan….

    Posted by M. Iman Santoso | 4 Maret 2014, 11:05 pm
  51. Dari pada termenung menunngu MH baru muncul ini saya beri bacaan aja ya mudah2an berguna….mungkin banyak dari anda sudah pernah membacanya tapi saya akan selalu suka cerita ini, karena bila untuk saya akan makin sayang pada orang tua (apalagi pada “IBU”),bila bacaan ini di berikan ke anak dia akan tampak bedanya pada kita,bila diberikan pada anak didik Insya Allah dia akan lebih sopan dan santun pada pengajarnya,asal pengajarnya sabar pada mereka,karena saya sudah mencobanya!

    Dahulu kala, hiduplah sebatang pohon apel besar dan seorang anak lelaki
    yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang
    memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di
    keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon
    apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

    Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh menjadi pria
    dewasa dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
    Suatu hari ia mendatangi pohon apel.

    Wajahnya tampak sedih.

    “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
    “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.” jawab anak itu.
    “Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk
    membelinya.”
    Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
    boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan
    uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”

    Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada
    di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak
    lelaki tak pernah datang lagi.

    Pohon apel itu kembali sedih.

    Suatu hari, anak kecil yang sekarang berubah menjadi seorang pria dewasa
    itu kembali. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.

    “Ayo bermain-main denganku lagi.” kata pohon apel.
    “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
    “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat
    tinggal. Maukah kau menolongku?”
    “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua
    dahan rantingku untuk membangun rumahmu.” kata pohon apel.

    Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu
    dan pergi dengan gembira.

    Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi
    anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.

    Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

    Pada suatu hari di musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel
    merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

    “Ayo bermain-main lagi denganku.” kata pohon apel..
    “Aku sedih,” kata pria itu.
    “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan
    berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
    “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku
    dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar
    dan bersenang-senanglah.”

    Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat
    kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi
    datang menemui pohon apel itu.

    Akhirnya, pria itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

    “Maaf anakku,” kata pohon apel itu.
    “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”
    “Tak apa.. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.”
    jawab pria itu.
    “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.” kata
    pohon apel.
    “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu.” jawab pria itu lagi.
    “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.
    Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.” kata
    pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
    “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang.” kata pria itu.
    “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah
    setelah sekian lama meninggalkanmu.”
    “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat
    terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Kemari, berbaringlah
    dipelukkan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”

    Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu
    sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

    Posted by pakde | 5 Maret 2014, 5:50 am
    • Pohon apel ini kiasan untuk ibu yang berkorban untuk anak. Sedang anak hanya kembali bila perlu pada ibu. Semua anak akan sadar hal ini bila si anak sudah punya anak. Trims Pakde atas nasehat berharga ini.

      Posted by Aldizy | 5 Maret 2014, 8:14 pm
    • Terimakasih PAKDE untuk ceritanya…sangat menginspirasi..

      Posted by Ardian | 6 Maret 2014, 9:29 am
    • Sama2…Tetapi saya melihat ada yang kurang disini yaitu bagaimana bila pohon apel itu sosok seorang ayah dan anaknya adalah seorang gadis/perempuan?…mungkin pendapat saya ini akan berguna untuk jadi nasehat bagi seorang ayah pada anak gadisnya,karena saat ini banyak terjadi anak perempuan yang salah jalan bahkan menjadi korban kekerasan terutama oleh pacarnya (bukan kekasih,karena bila seorang kekasih tidak mungkin melakukannya karena kekasih = mengasihi = kasihan pada yang dikasihi jadi tidak akan tega melakukan kekerasan baik fisik maupun non fisik (hati) pada yang dikasihi).
      Beda Cinta seorang ayah dengan pacar adalah:

      Cinta seorang ayah membahagiakan sedangkan cinta pacar kebanyakan membahayakan.

      Cinta seorang ayah selalu membuat tertawa sedangkan cinta pacar kebanyakan membuat kecewa.

      Cinta seorang ayah selalu ingin memberi sedangkan cinta pacar selalu ingin diberi.

      Cinta seorang ayah ingin menyayangi dan mengayomi tetapi cinta pacar selalu ingin menggerayangi.

      Cinta seorang ayah selalu untuk yang terbaik sedangkan cinta pacar kebanyakan terbalik.

      Posted by pakde | 7 Maret 2014, 4:15 am
  52. Pak Dahlan mana tulisannya kok belum muncul2, sdh 2 minggu ditungguin. Apa lagi sibuk sekali? Atau lagi sakit? Semoga sehat terus pak Dahlan.

    Posted by narti | 10 Maret 2014, 6:13 am
  53. Pemimpin Jujur
    Pejabat Jujur
    Rakyat Indonesia Adil Makmur

    Posted by ListrikGrosir-Grosir listrik,info listrik,sosial listrik | 11 Maret 2014, 4:20 pm
  54. lho pak Dahlan, sy pernah baca ulasan tentang prof. Zum ini dimuat di web bapak berjudul mutiara Indonesia bertanggal 12 Juli 2012. Waduh pak, jangan2 bapak ga baca ya pak? Ya pantas saja prof. Zum dongkol pak. Mudah2an sekarang sudah nggak lagi, shg bisa bertemu bapak.

    Posted by Bayuaji | 23 Maret 2014, 2:36 am
  55. kadangkala bagi seorang ahli, penerapan akan temuanya lebih memuaskan daripada hanya sekedar materi

    Posted by tofan bali | 30 Mei 2014, 5:27 am

Tinggalkan Balasan ke msyatno Batalkan balasan