>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Maraton Dua Perusahaan Ikan yang Baru Bangkit

Senin, 11 November 2013
Manufacturing Hope 102

Satu lagi perusahaan BUMN yang selama ini “tidak hidup dan tidak mati” kini bergairah kembali: Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Nasibnya pernah sama dengan PT Perikanan Nusantara (Prinus) yang pingsan bertahun-tahun.

Kini dua-duanya hidup kembali. Kalau PT Prinus bergerak di bidang penangkapan ikan, Perum Perindo menekuni bidang pelabuhan khusus perikanan. Kalau kisah kebangkitan PT Prinus sudah saya uraikan pada Manufacturing Hope 96, giliran hari ini saya mengisahkan kebangkitan Perum Perindo.

Memang dua perusahaan itu seperti tumpang tindih. PT Prinus juga memiliki pelabuhan ikan, Perum Perindo juga mengembangkan ikan. Tapi, biarlah masing-masing hidup dulu, mengembangkan diri dulu, dan kelak entah harus disatukan atau tidak.

Sudah terbukti langkah penyatuan perusahaan tidak selalu betul. PT Prinus sendiri adalah gabungan (hasil merger) dari lima perusahaan perikanan milik negara. Toh tertatih-tatih juga sebelum akhirnya bangkit dan berlari.

Sebetulnya basis Perum Perindo sangat kuat dan strategis. Perusahaan itu menguasai lahan pelabuhan ikan seluas 76 hektare (ha) di Muara Baru, Jakarta. Juga memiliki pelabuhan ikan di lima kota lain seperti Pekalongan, Jawa Tengah; Belawan, Sumatera Utara; dan Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Entah bagaimana dulunya perusahaan itu dikelola hingga kian lama kian lemah.

Awal 2013 adalah awal pembenahan Perum Perindo. Direksi baru ditetapkan. Dirutnya masih muda: 37 tahun. Dia seorang doktor perikanan dari Undip Semarang. Dia seorang pekerja keras dan mampu bekerja secara tim. Dia juga bukan seorang yang bossy sehingga rajin turun ke lapangan.

Sebelum diangkat menjadi Dirut, Agus Suherman sudah teruji dalam penilaian integritasnya. Saya perlu satu tahun untuk mengamati caranya bekerja dan mengamati perilakunya sehari-hari di Kementerian BUMN.

Memang tidak mudah bagi Agus untuk membenahi Perum Perindo. Dari lahan 76 ha di Muara Baru itu, sebagian besar sudah disewa-sewakan. Sewanya pun panjang-panjang: 30 tahun. Tarifnya sangat murah.

Yang seperti itu memang lazim di perusahaan pemerintah pada masa lalu. Termasuk di pelabuhan Ambon yang masuk PT Pelindo IV. Untungnya, di Pelindo masa sewanya tidak lama. Tahun ini berakhir. Tahun depan lahan pelabuhan Ambon akan dikelola sendiri oleh BUMN tersebut.

Di Perum Perindo, dampak sewa yang sangat murah itu juga membuat penyewanya tidak bersemangat. Banyak lahan dibiarkan telantar di situ. Toh bayar sewanya hanya Rp 10 juta per hektare per tahun.

Agus mulai menertibkannya. Tidak sia-sia Pak Mustafa Abubakar dulu menarik Agus dari Semarang ke Jakarta dan menjadi pejabat eselon III di Kementerian BUMN. Dia berani bertindak. Dia peringatkan para penyewa yang lalai itu: kalau tidak dibangun akan diambil perusahaan untuk dikelola sendiri.

Berkat peringatan itu, kini banyak perubahan. Waktu saya meninjau Perum Perindo Kamis lalu (sambil rapim BUMN di situ) terlihat kegiatan pembangunan pabrik di berbagai lokasi.

Saya memimpikan Muara Baru bisa menjadi pelabuhan perikanan yang modern, tertata rapi, dan menjadi kebanggaan bangsa. Pabrik es besar di situ yang semula sudah kembang kempis kini bekerja penuh. Galangan kapal ikan yang hanya dua buah sudah dibenahi.

Dulu kapal ikan yang rusak harus antre panjang untuk diperbaiki. Antreannya bisa sampai 200 kapal. Kini memang masih antre, tapi tingggal 80 kapal.

Untuk itu, Perum Perindo akan menambah dua galangan lagi. Enam bulan ke depan harus sudah jadi. Agar jumlah kapal ikan yang antre berkisar 20. Dengan cepatnya perbaikan kapal-kapal ikan yang rusak, otomatis produksi ikan akan meningkat.

Agus juga berencana membenahi bagian-bagian pelabuhan yang kumuh. Termasuk menetapkan model sewa yang baik. Beberapa pabrik ikan di situ tidak bisa dibangkitkan karena dalam status sitaan bank. Rupanya, karena jangka sewa yang panjang itu, banyak juga aset di situ yang diagunkan ke bank. Ketika kreditnya bermasalah, pabriknya disita.

Meski statusnya perum, Agus bisa membawa Perindo menjadi perusahaan yang untung. Ini sekaligus jadi pelajaran bagi BUMN berstatus perum lainnya. Tapi, saya tidak akan menuntut laba yang besar dari Perum Perindo. Tuntutan terbesar adalah memajukan industri perikanan Indonesia.

Saya akan mempertahankan dua perusahaan perikanan BUMN itu untuk berdiri sendiri-sendiri. Tidak akan digabung. Saya akan mempertandingkan keduanya head-to-head. Saya ingin menciptakan persaingan internal BUMN perikanan itu.

Laut Indonesia begitu luasnya. Jangankan dua perusahaan perikanan. Lima perusahaan pun kuat ditampung oleh luasnya wilayah laut Nusantara. Tahun depan adalah tahun dimulainya lomba maraton antara PT Prinus dan Perum Perindo. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

85 respons untuk ‘Maraton Dua Perusahaan Ikan yang Baru Bangkit

  1. ASYIK…

    Posted by SDWI | 11 November 2013, 4:42 am
    • Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

      Posted by @ndokaja | 11 November 2013, 5:06 am
      • Ikut ngojek ya, mau lihat pelantikan Presiden RI ke-7. Siapakah beliau? Dahlan Iskan dong. Semua setuju ya … Nelayan dan insan perikanan harus lho ya … Yang lain kudu. Harus = kudu. Kalau mau Indonesia maju sih, Kalo ngga ya sudah pilihlah sesuai hati nurani masing-masing aja, ga maksa kok.
        Untuk pileg DPR, saya sarankan dukung Partai Demokrat ya (saya sarankan lho, ga maksa juga). Alasannya :
        1. Jika tidak ada skenario dan takdir lain, Dahlan Iskan menang konvensi Demokrat.
        2. Jika semua suara pendukung Dahlan Iskan masuk Demokrat, ditambah suara asli Demokrat, maka Demokrat bisa melebihi treshold 20% atau mendekati, artinya bisa mencalonkan presiden sendiri, dan itu Dahlan Iskan.
        3. Sudah tau kan, kalo nyaris semua partai ada oknum koruptornya? Jadi tidak ada alasan membenci berlebihan terhadap Demokrat dibanding partai lain.
        Itu saja ah, Demi Indonesia yang maju dan berkesejahteraan, insya Allah presidennya Dahlan Iskan.

        Posted by Apa Saja | 11 November 2013, 7:22 am
        • ikut ahh….. Bukan karena demokratnya, tetapi hanya numpang lewat supaya bisa “nyubles” DIS. Oce ….? . Oye…!

          Posted by pemerhati | 11 November 2013, 11:28 am
        • persis seperti yang aku fikirkan, percuma kita milih partai karna semua di dalam partai pasti ada oknumnya, lebih baik kita milih dahlan iskan, dan apa boleh buat kita harus pilih juga demokrat untuk mewujudkan keinginan kita untuk menjadikan dahlan iskan jadi Ri 1,, setujuuuuuu…

          Posted by jaka ut | 11 November 2013, 9:22 pm
          • Yup, sependapat. Apapun partainya, Dahlan Iskan presidennya ya. Karena hanya melalui Demokrat saat ini yang sudah jelas, ya pilih Demokrat. Saya yakin Dahlan Iskan juga ga akan tersandera Demokrat.

            Posted by Apa Saja | 12 November 2013, 7:49 am
      • Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

        Posted by ABDI (Amiiin Bapak Dahlan Iskan) jadi presiden !!! | 11 November 2013, 10:02 am
        • Ayo kita semakin bergerak ditempat kita masing-masing untuk mendukung Pak Dahlan Iskan Demi Indonesia.

          Tag Line kita :

          Dahlan Iskan : Demi Indonesia
          Dahlan Iskan : Sahabatku Pemimpinku
          Dahlan Iskan : Kerja.. Kerja.. Kerja..

          Semoga ALLAH meridho’i.

          =============================================================================
          Teman-teman yuk kita gabung dan kumpul-kumpul di http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/
          Terbuka untuk siapapun kita.

          Salam hormat,
          Bonzo – Jakarta Barat

          Posted by bonzo | 11 November 2013, 5:20 pm
        • Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014 Hehe, banyakan juga ini

          Posted by Apa Saja (Apapun PArtainya, SAya JAtuhkan pilihan pada DAHLAN ISKAN) ... :) Peace Mabrow | 12 November 2013, 7:53 am
  2. Hadir…
    Semangat pagi Indonesia

    Posted by msodikvip | 11 November 2013, 4:42 am
    • Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

      Posted by @ndokaja | 11 November 2013, 5:07 am
      • Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

        Posted by ABDI (Amiiin Bapak Dahlan Iskan) jadi presiden !!! | 11 November 2013, 10:03 am
        • Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

          Posted by Apa Saja (Apapun PArtainya, SAya JAtuhkan pilihan pada DAHLAN ISKAN) | 12 November 2013, 7:54 am
        • Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014, Yes! Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014 Hehe, banyakan juga ini

          Posted by CAK YADI | 12 November 2013, 1:51 pm
          • Dahlan Iskan, Agus Suherman, dan Wayang Kulit

            Dua hari sebelum dinyatakan menang dalam Pilkada Kabupaten Tegal Jawa Tengah oleh KPU, pada hari Jumat tanggal 1 November 2013 Ki Enthus Susmono ndalang di areal PPN Brondong Lamongan Jawa Timur. Pergelaran wayang kulit dengan lakon Turunnya Wahyu Makuthoromo tersebut dihelat dalam rangka tasyakuran perubahan nomenklatur nama Perusahaan dari Perum Prasarana Perikanan Samudera menjadi Perum Perindo. Bapak Agus Suherman Dirut Perindo yang masih muda itu memberi sambutan sekaligus membuka pergelaran tersebut.
            Dengan melihat dan memperhatikan apa yang disampaiakannya serta informasi dari teman-teman tentang sosok Beliau dapat saya gambarkan disini bahwa antara Bung Dahlan Iskan dan Bapak Agus Suherman terdapat beberapa persamaan:
            @ Trengginas dalam mengimplementasikan motto: Kerja kerja kerja!
            @ Selalu mendorong anak buah untuk memiliki sikap: Integritas , loyalitas dan mampu bekerja sama.
            @ Tegas dalam memberikan punishment kepada yang lembek dan tidak pelit dalam memberikan reward bagi yang berprestasi –masih ingat RNI koprol 6X? hehehe, begitu juga di Perindo.
            @ Menyukai wayang kulit –dalam sambutan, Bapak Agus Suherman bercerita tentang kesukaannya pada wayang kulit walau beliau bukan orang jawa, bahkan beliau memberi sedkit gambaran tentang Hastabrata dalam pergelaran itu.

            Salam tuk DahlanIS.www

            Posted by aditam@putra | 15 November 2013, 7:55 pm
  3. Siap berlari…

    Posted by yuni | 11 November 2013, 4:58 am
  4. Mantap! Indonesia memang kaya, tapi pada gak becus ngurus negara DI rules!

    Posted by imtaza.com | 11 November 2013, 5:16 am
  5. “Laut Indonesia begitu luasnya. Jangankan dua perusahaan perikanan. Lima perusahaan pun kuat ditampung oleh luasnya wilayah laut Nusantara. Tahun depan adalah tahun dimulainya lomba maraton antara PT Prinus dan Perum Perindo.”
    Mantab..!!!

    Posted by aburachman | 11 November 2013, 5:21 am
  6. Melangkah pasti, untuk kemajuan bangsa

    Posted by MChoir | 11 November 2013, 5:46 am
  7. Hadir, semangat pagi Indonesia!

    Posted by HWAHYU | 11 November 2013, 5:51 am
  8. Mendukung Abah Dahlan Iskan menjadi Presiden RI 2014

    Posted by Djoko Sawolo | 11 November 2013, 5:53 am
  9. Di bidang perikanan kita juga harus berjaya untuk menjadi kebanggaan bangsa dan mensejahrakan masyarakat. Maju terus BUMN perikanan Indonesia.

    Posted by muklisin | 11 November 2013, 5:56 am
  10. Semoga makin berkembang, amin..
    Maju terus abbh..

    Posted by sakinul wadi | 11 November 2013, 6:00 am
  11. Ditunggu: Produk sarden kalengan made in BUMN!

    Posted by Arif Haliman | 11 November 2013, 6:03 am
  12. Semangattt pagii. Dismania

    Satu persatu BUMN pingsan, bangkit dan siap ber-kompetisi.

    Posted by Wanto Kdr | 11 November 2013, 6:05 am
  13. Saatnya era mati suri & kongkalikong berubah ke era melangkah maju & bersih. Semoga 2014 dipimpin dahlan iskan….

    Posted by Fris | 11 November 2013, 6:19 am
  14. Alhamdulillaah..

    Posted by @djie | 11 November 2013, 6:19 am
    • masukan buat bapakku Dahlan Iskan calon presidenku,
      maaf ya pak, jika masukan saya ini kurang berkenan atau bahkan mungkin bisa membuat kuping bapak merah…. tapi ini serius pak… ini soal nama bapak besar bapak terkait dengan ajaran Islam, terkait dengan fatwa MUI, terkait dengan jalan sehat berhadiah mobil, dengan membeli kuponnya… fatwa MUI Provinsi Bengkulu no 01 tahun 2013 dengan tegas menyatakan bahwa jalan sehat berhadiah itu: (1) HARAM hukumnya apabila para peserta diwajibkan membeli kupon sebagai syarat keikutsertaan, ….. (2) BOLEH apabila peserta tidak diwajibkan membeli kupon….. SEdangkan kenyataannya adalah para peserta harus membeli kuponnya… (jangan dicari siapa yg ngomong/nulis, tapi carilah isinya)….salam (hamba Allah)
      kan buat bapakku Dahlan Iskan calon presidenku,
      maaf ya pak, jika masukan saya ini kurang berkenan atau bahkan mungkin bisa membuat kuping bapak merah…. tapi ini serius pak… ini soal nama bapak besar bapak terkait dengan ajaran Islam, terkait dengan fatwa MUI, terkait dengan jalan sehat berhadiah mobil, dengan membeli kuponnya… fatwa MUI Provinsi Bengkulu no 01 tahun 2013 dengan tegas menyatakan bahwa jalan sehat berhadiah itu: (1) HARAM hukumnya apabila para peserta diwajibkan membeli kupon sebagai syarat keikutsertaan, ….. (2) BOLEH apabila peserta tidak diwajibkan membeli kupon….. SEdangkan kenyataannya adalah para peserta harus membeli kuponnya… (jangan dicari siapa yg ngomong/nulis, tapi carilah isinya)….salam (hamba Allah)

      Posted by agus setiyanto | 12 November 2013, 7:11 am
      • Saya sependapat … Jalan santai dengan pendaftaran, yang kemudian uang pendaftaran itu dijadikan hadiah masuk kategori judi. Kalau uang pendaftaran itu untuk tambahan kaos, snack, dll gapapa, dengan syarat hadiah dibuat tersendiri dari penyelenggara atau sponsor tanpa mengikutkan uang pendaftaran ke dalamnya. Tapi semoga ini hubungannya sama penyelenggara aja ya. Kalau pilihan presiden tetap Dahlan Iskan kan?

        Posted by Apa Saja | 12 November 2013, 7:58 am
      • Ini pasti panitianya yang kebangeten ….. Pak Dahlan Iskan pasti tidak tau menahu ….

        Posted by Wonokairun | 14 November 2013, 4:00 pm
  15. Selamat berlomba marathon.

    Posted by Widi | 11 November 2013, 6:46 am
  16. pak Bos memang jeli dan pandai memilih staf yg berkualitas dan sejalan dgn harapan beliau. bravo u p.Bos semoga yg mati suri semakin banyak dihidupkan dan yg tdk jalan di dorong lebih kuat. memang pejuang tulen p.Bos

    Posted by theo | 11 November 2013, 6:51 am
  17. Hasil laut Indonesia bermutu tinggi, dan banyak lho, tapi diexport semua. Karena diluar dibeli pake dollar, mahal. Buat dalam negeri, tinggal terasi aja, itupun dari kepala udang/ikan, bukan dagingnya. Tapi itupun Indonesia sudah hebat. Gimana kalau dikasih makan ikan sekualitas salmon ya?

    Posted by DI manajer top | 11 November 2013, 6:52 am
    • Betul Pak… Pengalaman kami di perusahaan tempat saya bekerja yang bergerak di perikanan juga, dari 13 ton yang kami produksi setiap harinya 500 kg untuk pasar dalam negeri. Tetapi ternyata daya serap pasar dalam negeri tidak menggembirakan. Akhirnya kami export lagi. Saya berharap konsumsi ikan dalam negeri bisa meningkat sehingga bisa mendongkrak kecerdasan anak anak kita, sebagaimana bangsa Jepang.

      Posted by sutrisno rakito | 11 November 2013, 8:45 am
    • Oh Ternyata, Harapan dan Dahlan Iskan
      Apa Saja di Kompasiana

      Menyimak Manufacturing Hope 102 Dahlan Iskan (https://dahlaniskan.wordpress.com/2013/11/11/maraton-dua-perusahaan-ikan-yang-baru-bangkit), mengomentari soal ikan kaleng BUMN, saya lantas terusik untuk membuat tulisan ringan ini. Silakan disimak ya, kalau ada waktu 🙂

      1. Dulu, Kemudian, Lantas dan Ternyata

      Dulu di kampung, saya kenal dengan jenis-jenis ikan asin: cucut/pe, peda, teri, dsb. Kesannya itu adalah ikan-ikan untuk kelas bawah, dimana sudah sama-sama kita ketahui makanan khas kelas bawah itu adalah tahu, tempe, ikan asin, dan sambel terasi.

      Kemudian saat mengenal dunia perantauan, kalau ke warteg, yang juga kesannya untuk kelas menengah ke bawah, makanan jenis ikan yang lazim ditemui adalah ikan kembung.

      Lantas sering lihat kan, kalo ikan yang cocok dikalengkan itu, kalo ngga sarden/sardines, ya mackerel. Mereknya ABC, Gaga, atau apapun, jenis ikannya biasanya itu – sarden atau mackerel.

      Ternyata oh ternyata, saya baru tahu kalau yang dibilang peda, kembung dan mackerel itu adalah jenis ikan yang sama. Ikan kembung adalah jenis pelagis kecil (http://id.wikipedia.org/wiki/Makerel), yang bisa diawetkan melalui proses fermentasi dengan penggaraman, jadilah ikan peda. Ikan jantan jadi peda merah yang lebih mahal, sedangkan yang betina jadi ikan peda putih dengah harga lebih murah. (http://foragri.blogsome.com/fermentasi-ikan-kembung-menjadi-peda/).

      Walaupun sudah sering dikemas di minimarket dengan harga lumayan mahal, tetap saja saya menyimpulkan kalau ikan asin, ikan peda itu ya ikan yang ngga keren gitu. Lain halnya dengan ikan kaleng mackerel, yang walaupun isinya ikan kembung juga .. wih, kesannya namanya keren gitu.

      2. Merunut Harapan

      Lantas apa yang salah ya dengan kesan keren pada mackerel dalam kaleng dengan kesan ngampung pada nama ikan peda? Murni masalah penamaan atau branding saja, karena ketidaktahuan saja, atau karena faktor keseharian dan keterjangkauan? Entahlah, yang jelas bisa disimpulkan bahwa di negara kita ini ada kesenjangan antara yang kaya dan miskin, yang juga diikuti kesenjangan pada penamaan sesuatu.

      Mungkin soal penamaan itu wajar, atau manusiawi, tapi yang ingin saya ungkapkan mungkin bukan di sisi itu. Saya ingin ungkapkan mengenai harapan kebanyakan kita saat ini, bahwa taraf hidup kita meningkat, kesenjangan antara yang kaya dan miskin menurun, dan akhirnya kita bisa bahagia bersama. Itu saja mungkin harapannya.

      Terlalu luas jika membahas semua harapan kita dalam hal ipoleksosbudhankam di sini. Saya hanya mau mengajak marilah kita lihat kemungkinan BUMN perikanan saja untuk memproduksi ikan kaleng dan lalu diekspor atau untuk konsumsi dalam negeri. Sudah banyak pemain ikan kaleng di sini, tapi bukan tidak mungkin kan kalau BUMN juga membuatnya? Bisa jadi untuk antisipasi kekurangan pasokan ikan dalam negeri (yang mungkin saja itu terjadi, toh padi, garam, dan kedelaipun sempat kurang kan?). Bisa jadi juga kita menggiatkan pengalengan dengan orienntasi ekspor. Misalnya swasta untuk bersaing dalam negeri, sedangkan BUMN untuk bersaing di luar negeri.

      Yang pasti, jika BUMN membuat brand ikan kaleng yang moderen dengan cita rasa ala Chef Juna tapi harga terjangkau semua kalangan misalnya, mudah-mudahan semua orang jadi tahu kalau ikan kita adalah ikan untuk semua kalangan. Tidak ada lagi “oh baru tahu” seperti saya ini, bahwa sesungguhnya kembung dan peda adalah mackerel juga. Ikan kita naik pangkat, kesenjangan stigma dan penamaan itu juga lantas bisa hilang.

      Sekali lagi, karena BUMN sedang berkibar saat ini, tidak salah mungkin jika kita berharap BUMN semakin ekspansif dengan diversifikasi produknya juga. Sehingga melalui BUMN yang dikatakan Dahlan Iskan (Meneg BUMN) sebagai tangan kiri pemerintah di samping tangan kanannya yang APBN, diharapkan Indonesia bisa lebih maju dan sejahtera lagi. Lapangan pekerjaan maupun laba perusahaan yang dikembalikan ke negara adalah bentuk nyata peran BUMN untuk negara Indonesia tercinta ini.

      3. Dahlan Iskan

      Sebagai Menteri BUMN, apapun gebrakannya dan caranya yang dikatakan nyleneh, atau bersahaja, atau apa adanya, atau narsis, kita lantas perlu apresiasi hasilnya. Terlalu banyak artikel atau komentar yang menunjukkan peran Dahlan Iskan sebagai motivator, leader atau katalisator pembangunan baik infrastruktur maupun pengentasan kemiskinan. Saya hanya bisa menyimpulkan bahwa Dahlan Iskan adalah spesialis membangkitkan usaha yang nyaris bangkrut, atau lebih meningkatkan keuntungan pada usaha yang untungnya sedikit. Dari Jawa Pos, PLN, maupun BUMN, kesan membangkitkan mayat hidup itu sangat kentara jelas. Hanya soal waktu kapan mayat itu akan bangkit, atau kalau sudah 3/4 mati ya dikubur saja. Kita masih terus menunggu penyelamatan Merpati. Mungkin itu saja, karena lainnya banyak yang sudah bangkit dari kubur.

      Sebagai akhir cerita, saya hanya menyimpulkan dan berharap kembali, apapun ikannya, BUMN kita harapannya, dan Dahlan Iskan pilihannya – untuk presiden kita 2014 nanti. Nantinya bukan hanya ikan, bukan hanya BUMN, tapi Indonesia akan dan harus bangkit, bersama Dahlan Iskan. Demi Indonesia yang maju dan bermartabat. Setuju kan?

      Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/11/11/oh-ternyata-harapan-dan-dahlan-iskan-609600.html

      Posted by Apa Saja | 11 November 2013, 8:49 am
    • Oh Ternyata, Harapan dan Dahlan Iskan
      Sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/11/11/oh-ternyata-harapan-dan-dahlan-iskan-609600.html

      Menyimak Manufacturing Hope 102 Dahlan Iskan (Maraton Dua Perusahaan Ikan yang Baru Bangkit), mengomentari soal ikan kaleng BUMN, saya lantas terusik untuk membuat tulisan ringan ini. Silakan disimak ya, kalau ada waktu 🙂
      1. Dulu, Kemudian, Lantas dan Ternyata

      Dulu di kampung, saya kenal dengan jenis-jenis ikan asin: cucut/pe, peda, teri, dsb. Kesannya itu adalah ikan-ikan untuk kelas bawah, dimana sudah sama-sama kita ketahui makanan khas kelas bawah itu adalah tahu, tempe, ikan asin, dan sambel terasi.

      Kemudian saat mengenal dunia perantauan, kalau ke warteg, yang juga kesannya untuk kelas menengah ke bawah, makanan jenis ikan yang lazim ditemui adalah ikan kembung.

      Lantas sering lihat kan, kalo ikan yang cocok dikalengkan itu, kalo ngga sarden/sardines, ya mackerel. Mereknya ABC, Gaga, atau apapun, jenis ikannya biasanya itu – sarden atau mackerel.

      Ternyata oh ternyata, saya baru tahu kalau yang dibilang peda, kembung dan mackerel itu adalah jenis ikan yang sama. Ikan kembung adalah jenis pelagis kecil (Makerel), yang bisa diawetkan melalui proses fermentasi dengan penggaraman, jadilah ikan peda. Ikan jantan jadi peda merah yang lebih mahal, sedangkan yang betina jadi ikan peda putih dengah harga lebih murah. (Fermentasi Ikan Kembung Menjadi Peda).

      Walaupun sudah sering dikemas di minimarket dengan harga lumayan mahal, tetap saja saya menyimpulkan kalau ikan asin, ikan peda itu ya ikan yang ngga keren gitu. Lain halnya dengan ikan kaleng mackerel, yang walaupun isinya ikan kembung juga .. wih, kesannya namanya keren gitu.

      2. Merunut Harapan

      Lantas apa yang salah ya dengan kesan keren pada mackerel dalam kaleng dengan kesan ngampung pada nama ikan peda? Murni masalah penamaan atau branding saja, karena ketidaktahuan saja, atau karena faktor keseharian dan keterjangkauan? Entahlah, yang jelas bisa disimpulkan bahwa di negara kita ini ada kesenjangan antara yang kaya dan miskin, yang juga diikuti kesenjangan pada penamaan sesuatu.

      Mungkin soal penamaan itu wajar, atau manusiawi, tapi yang ingin saya ungkapkan mungkin bukan di sisi itu. Saya ingin ungkapkan mengenai harapan kebanyakan kita saat ini, bahwa taraf hidup kita meningkat, kesenjangan antara yang kaya dan miskin menurun, dan akhirnya kita bisa bahagia bersama. Itu saja mungkin harapannya.

      Terlalu luas jika membahas semua harapan kita dalam hal ipoleksosbudhankam di sini. Saya hanya mau mengajak marilah kita lihat kemungkinan BUMN perikanan saja untuk memproduksi ikan kaleng dan lalu diekspor atau untuk konsumsi dalam negeri. Sudah banyak pemain ikan kaleng di sini, tapi bukan tidak mungkin kan kalau BUMN juga membuatnya? Bisa jadi untuk antisipasi kekurangan pasokan ikan dalam negeri (yang mungkin saja itu terjadi, toh padi, garam, dan kedelaipun sempat kurang kan?). Bisa jadi juga kita menggiatkan pengalengan dengan orienntasi ekspor. Misalnya swasta untuk bersaing dalam negeri, sedangkan BUMN untuk bersaing di luar negeri.

      Yang pasti, jika BUMN membuat brand ikan kaleng yang moderen dengan cita rasa ala Chef Juna tapi harga terjangkau semua kalangan misalnya, mudah-mudahan semua orang jadi tahu kalau ikan kita adalah ikan untuk semua kalangan. Tidak ada lagi “oh baru tahu” seperti saya ini, bahwa sesungguhnya kembung dan peda adalah mackerel juga. Ikan kita naik pangkat, kesenjangan stigma dan penamaan itu juga lantas bisa hilang.

      Sekali lagi, karena BUMN sedang berkibar saat ini, tidak salah mungkin jika kita berharap BUMN semakin ekspansif dengan diversifikasi produknya juga. Sehingga melalui BUMN yang dikatakan Dahlan Iskan (Meneg BUMN) sebagai tangan kiri pemerintah di samping tangan kanannya yang APBN, diharapkan Indonesia bisa lebih maju dan sejahtera lagi. Lapangan pekerjaan maupun laba perusahaan yang dikembalikan ke negara adalah bentuk nyata peran BUMN untuk negara Indonesia tercinta ini.

      3. Dahlan Iskan

      Sebagai Menteri BUMN, apapun gebrakannya dan caranya yang dikatakan nyleneh, atau bersahaja, atau apa adanya, atau narsis, kita lantas perlu apresiasi hasilnya. Terlalu banyak artikel atau komentar yang menunjukkan peran Dahlan Iskan sebagai motivator, leader atau katalisator pembangunan baik infrastruktur maupun pengentasan kemiskinan. Saya hanya bisa menyimpulkan bahwa Dahlan Iskan adalah spesialis membangkitkan usaha yang nyaris bangkrut, atau lebih meningkatkan keuntungan pada usaha yang untungnya sedikit. Dari Jawa Pos, PLN, maupun BUMN, kesan membangkitkan mayat hidup itu sangat kentara jelas. Hanya soal waktu kapan mayat itu akan bangkit, atau kalau sudah 3/4 mati ya dikubur saja. Kita masih terus menunggu penyelamatan Merpati. Mungkin itu saja, karena lainnya banyak yang sudah bangkit dari kubur.

      Sebagai akhir cerita, saya hanya menyimpulkan dan berharap kembali, apapun ikannya, BUMN kita harapannya, dan Dahlan Iskan pilihannya – untuk presiden kita 2014 nanti. Nantinya bukan hanya ikan, bukan hanya BUMN, tapi Indonesia akan dan harus bangkit, bersama Dahlan Iskan. Demi Indonesia yang maju dan bermartabat. Setuju kan?

      Posted by Apa Saja | 11 November 2013, 9:37 am
      • setuju 1000% mas apa saja , ayo vote DI di 2014 sy yakin dan percaya anda semua tdk akan keliru . kesempatan itu datangnya cuma sekali/2014 harus dimanfaatkan semaksimalmungkin untuk indonesia yang baru dan penuh harapan . bravo P.DI

        Posted by theo | 11 November 2013, 8:24 pm
      • Woww…pengamatan yang bagus Pak.
        Memang Indonesia saat ini walaupun alhamdulillah belum menjadi “mayat hidup” tapi sedang mengalami sakit akut karena digerogoti tikus-2 koruptor. Mudah-2an dengan keahlian Abah untuk “menyembuhkan” penyakit akut bahkan koma, Indonesia benar-2 bisa sehat dan berlari marathon!

        Vote DI for 2014 President!

        Posted by HWAHYU | 12 November 2013, 3:56 pm
      • Sepakat PakDhe.. 🙂

        Posted by Kang Zainuddin | 17 November 2013, 12:58 am
  18. 2014 Start Maraton, sekarang pemanasan dulu

    Posted by Miftahuddin | 11 November 2013, 7:09 am
  19. siip maju terus BUMN Indonesia….

    Posted by arief_air@yahoo.com | 11 November 2013, 7:19 am
  20. absen dulu….

    Posted by msyatno | 11 November 2013, 7:31 am
  21. Mantabs Abah, kerja kerja kerja. Kemarin kq ga jadi ke Karanganyar Solo…Selamat Hari PAHLAWAN!!!!!!!!

    Posted by msyatno | 11 November 2013, 7:40 am
  22. jaya didarat laut dan udara

    Posted by abdillah | 11 November 2013, 7:42 am
  23. (Masih) kurang panjang. Membaca MH seperti pagi ini memang sangat berbeda. kalimat demi kalimat dibaca, meresapi dan menikmati harapan-harapan yang menyeruak sambil tegang mengira-ngira kejutan/hope apa lagi yang akan muncul pada kalimat atau paragraf berikutnya. Semangat masih belum terpicu semuanya, MH sudah selesai. Hadeuuh.

    PakDis, MH-nya 2x seminggu ya, Senin – Kamis. Semangat – semangat !!

    Posted by Prasetyo | 11 November 2013, 8:08 am
    • Maunya sih MHnya setiap hari. Tapi, sy pikir …… jangan2 pak DIS malah nggak bisa blusukan. Padahal, itulah modal tulisan MHnya.

      Posted by pemerhati | 11 November 2013, 11:38 am
      • Kalau yang tiap hari ya berita tentang beliau aja, ga usah tulisannya, di kickdahlan ada, di twitter @DI_Comm ada, di facebook fanfage Catatan Dahlan Iskan dan grup lainnya. Kalau di sini yang seru kan bahasan saling komentarnya, pas lah seminggu sekali. Kalo tiap hari ga sempet saling komen, walaupun kayaknya kalo saya sih ga bakal bosen juga.

        Posted by Apa Saja | 12 November 2013, 10:04 am
  24. Kau DI, nggak berubah. Selalu percaya anak muda. Sy dengar, dulu, ketika masih memimpin JP, engkaupun mempercayakan PIMRED, jabatan tertinggi jurnalisme, yg menentukan berita surat kabar ditunggu atau ditinggal pembaca kepada jurnalis2 muda. Bahkan nggak ada yg usianya lebih besar dari 40 tahun.
    Sy jadi ingat Bung Karno, pidato yg menghentak. “Beri aku 10 pemuda, akan kuguncang seluruh dunia”.
    Sy tdk tahu berapa banyak kesamaan DI dng BK kecuali keduanya percaya kemampuan para pemuda. Seandainya ada kesamaan lain, kelahiran DI & BK diantar meletusnya Gunung Kelud. Seandainya lagi ada kesamaan, mungkin ini, BK membebaskan Ind dari penjajahan, DI membebaskan Ind dari kemiskinan. Tetapi, cukupkah DI yg hanya “pengganti” Mentri BUMN membebaskan Ind dari kemiskinan?
    Nanti, ya nanti di 2014, kita rakyat Ind memiliki kesempatan untuk membuat membuat keputusan.

    Posted by Minke, Van B | 11 November 2013, 8:12 am
  25. Jika melihat bagaimana kejelian menetapkan Agus Suherman sbg dirut perum perindo sepertinya sangat mustahil BUMN untuk tidak maju berlari kecang! Selamat buat Agus Suherman dan perum perindonya. Tak lupa: vote dahlan iskan RI-1 2014-2019

    Posted by aditam@putra | 11 November 2013, 8:12 am
  26. Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

    Posted by udinmbetandin | 11 November 2013, 8:30 am
  27. Selamat berlomba kwand2q smua.. Brlombalahh dg semangat dan antusias.. Tp jngn saling sikut.. Jngan lupa jg diberdayakan para nelayan2 lokal, d’ajk kerjasama mnggunakan alat2 modern.. BUMN maju, rakyat maju.. Ayo sama2 mnciptakan Indonesia yg lebih maju.. Demi Indonesia..!! Demi tanah air beta, Indonesia Raya..

    Posted by ago okia | 11 November 2013, 8:34 am
  28. Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

    Posted by msyatno | 11 November 2013, 8:43 am
  29. Kejayaan dan kekuatan indonesia sebenarnya di laut, maka amat salah arah jika selama ini kebijaksanaan tentang kelautan di marjinalkan. semoga dgn bangkitnya BUMN di bidang perikanan ini menjadi momentum awal bagi bangkitnya potensiti laut yang selama ini terkuburkan. Salam Indonesia. Vote Dahlan iskan for RI-1

    Posted by Mohammad supriyadi | 11 November 2013, 8:45 am
  30. Vote Dahlan Iskan for RI-1 2014

    Posted by Boes | 11 November 2013, 8:59 am
  31. Bangkit untuk kejayaan maritim

    Posted by nurkolis | 11 November 2013, 9:17 am
  32. selamat pagiii …..

    wuaaaah perikanan sudah mulai dibangkitkan ….,
    setelah konstuksi di geber dimana mana
    kini siap siap menjadi raja di laut ….
    dua BUMN ini assetnya masih kecil, tidak mungkin tembus trilyunan dalam satu tahun
    makanya marathon untuk menguasai lautan,

    Posted by shayun | 11 November 2013, 9:37 am
  33. Akal sehat yg brusaha ditegakkan kembali..luas lautan kt lbh lebar dr pd daratan lha kok bs perusahaan perikananya mo mati suri.Maju trs Pak..DEMI INDONESIA ,kerja kerja kerja !!

    Posted by koreksi diri | 11 November 2013, 10:03 am
  34. Dear Customer PT Telkom,
    Kami telah membuat service request untuk laporan gangguan Anda tentang:
    122429201987,bu.tanti,intermitten
    dengan nomor service request 1000161326
    Service request ini sedang dalam penanganan oleh tim kami.
    Terima kasih atas kesetiaan Anda berlangganan produk kami.
    Pak DIS saya kirim komplain ke speedy dr tgl 31 oct…sampai sekarang ga ditangani…setelah itu sdh buat buat keluhan lg berkali2 tp tetep blm ada perbaikan

    thanks

    Posted by d setiawan | 11 November 2013, 10:08 am
  35. komentar-komentar yang sudah masuk luar bias beragam, tak ditambahi komentar bodoh ala manihot-pun sepertinya sudah genap, gimana kalau Manihotkoment dengan puisi aja ??

    OBROLAN KITA

    Harus darimana kita mulai obrolan ini Pak Dahlan Iskan
    Garamkah lebih dulu, ataukah Gula lebih dulu ?
    harga daging sapi kah ? atau harga bawang dan cabe rawit ?
    Ataukah tentang Merpati, atau barangkali tentang Minyak dan Gas bumi?
    Atau.. jangan-jangan kau lebih suka kita bicara Pelabuhan dan Bandara ?
    Tidak..tidak, aku tahu engkau lebih tertarik pada sorgum dan mobil listrik bukan ?
    Ah… juga tidak, kukira engkau pasti akan senang bicara buah-buahan lebih dulu kan ?
    Juga tidak..? aha.. kutahu pasti tentang jalan tol dan kemacetan Jakarta?
    Pasti bukan itu lebih dulu kan ? kelinci ataukah sapi barangkali?
    Masih bukan, tentu. Karena engkau lagi sibuk kasak-kusuk mengembangkan Batan dan PT DI ?
    Atau tentang monorel dan kereta api ?
    Lagi-lagi bukan Pak ?, bagaimana kalau tentang industri perikanan dan agar laut ?
    Kalau masih tetap seperti ini aku tak tahu harus memulai dari mana obrolan kita
    Semua bersatu dalam lingkaran perhatianmu tanpa perlu banyak pembicaraan.

    Papandayan, media Agst ‘13

    Posted by Manihot Ultissima | 11 November 2013, 11:17 am
  36. mudah2an anda selalu diberikan kesehatan serta kemudahan dalam segala positif yah Pak DI,agar selalu dapat berkreatifitas untuk pembangunan negara ini agar Indonesia kita menjadi negara yg lebih baik kedepan nya.. Amin

    Posted by jemmy | 11 November 2013, 12:52 pm
  37. Kekayaan laut Indonesia sudah lama diabaikan .Mari dukung pk dahlan utk kejayaan bahari.

    Posted by suroso | 11 November 2013, 1:37 pm
  38. negeri bahari. negeri zamrud khatulistiwa nan elok. garuda terbang tinggi mengangkasa. merahputih berkibar berani. indonesia raya bergema. DEMI INDONESIA. MERDEKA

    Posted by fia | 11 November 2013, 1:49 pm
  39. “Karena di laut kami bangga”

    Posted by singgih | 11 November 2013, 7:34 pm
  40. selamat

    Posted by harsia | 11 November 2013, 8:11 pm
  41. merdeka..!!!!!!

    Posted by muhammad ali | 11 November 2013, 10:23 pm
  42. Yuk Beli Kembali Indonesia bersama Peluang Bisnis VSI Ustadz Yusuf Mansur. Gabung cuma Rp275.000 di http://www.bisnisjituvsi.com dapat Kuliah Binsis Online Gratis dari Ustadz Yusuf Mansur senilai Rp1 juta bagi mitra VSI. Kuliah onlinenya di sini http://www.whbs.or.id Ayo, menjadi bangsa Mandiri dan Merdeka.

    Posted by mei | 12 November 2013, 8:47 am
  43. ikut gabung lagi…

    Posted by daya setiawan | 12 November 2013, 4:32 pm
  44. semoga perusahaan milik negara jauh lebih baik &terhindar dari bisikan oknum2 yang dapat melemahkan bahkan mematikan perusahaan milik negara…

    Posted by nasrikurnialloh | 13 November 2013, 4:41 am
  45. ternyata ini toh alasan selama ini si “OON” getol banget nyerang si Abah, “maling teriak maling”!
    http://www.sayangi.com/politik1/read/5348/kpk-dan-bph-migas-didesak-usut-effendi-simbolon

    Posted by Nanang Slamet | 13 November 2013, 1:23 pm
  46. HIDUP DEMOKRAT!!

    HIDUP MATIKU DEMI DEMOKRAT

    Posted by uyung | 14 November 2013, 7:11 am
  47. Nenek moyangku orang pelaut di pesisir pantai padang pariaman sumatera barat. semoga ide pembangunan ini merambah pesisir pantai pariaman.

    Posted by akik | 15 November 2013, 2:55 pm
  48. Dahlan Iskan, Agus Suherman, dan Wayang Kulit

    Dua hari sebelum dinyatakan menang dalam Pilkada Kabupaten Tegal Jawa Tengah oleh KPU, pada hari Jumat tanggal 1 November 2013 Ki Enthus Susmono ndalang di areal PPN Brondong Lamongan Jawa Timur. Pergelaran wayang kulit dengan lakon Turunnya Wahyu Makuthoromo tersebut dihelat dalam rangka tasyakuran perubahan nomenklatur nama Perusahaan dari Perum Prasarana Perikanan Samudera menjadi Perum Perindo. Bapak Agus Suherman Dirut Perindo yang masih muda itu memberi sambutan sekaligus membuka pergelaran tersebut.
    Dengan melihat dan memperhatikan apa yang disampaiakannya serta informasi dari teman-teman tentang sosok Beliau dapat saya gambarkan disini bahwa antara Bung Dahlan Iskan dan Bapak Agus Suherman terdapat beberapa persamaan:
    @ Trengginas dalam mengimplementasikan motto: Kerja kerja kerja!
    @ Selalu mendorong anak buah untuk memiliki sikap: Integritas , loyalitas dan mampu bekerja sama.
    @ Tegas dalam memberikan punishment kepada yang lembek dan tidak pelit dalam memberikan reward bagi yang berprestasi –masih ingat RNI koprol 6X? hehehe, begitu juga di Perindo.
    @ Menyukai wayang kulit –dalam sambutan, Bapak Agus Suherman bercerita tentang kesukaannya pada wayang kulit walau beliau bukan orang jawa, bahkan beliau memberi sedkit gambaran tentang Hastabrata dalam pergelaran itu.

    Salam tuk DahlanIS.www

    Posted by aditam@putra | 15 November 2013, 7:50 pm
  49. Maaf OOT
    Menyikapi kemacetan kota jakarta yg semakin tak terkendali
    Mungkinkah menggunakan jalur tengah jalan toll sbg jalur busway shg muncul koridor cawang-grogol cawang-tjpriok cawang-bekasi cawang-bogor dan tomang- tangerang
    Insya Allah kemacetan akan banyak berkurang krn warga sekitar jakarta akan lebih memilih busway dari pada mobil pribadi
    Program ini murah tdk perlu membangun infrastruktur yg mahal cukup pembatas jalan yg cukup tinggi saja dan halte baru
    Tapi tergantung kemauan dan keberanian pemerintah pusat/daerah/jasamarga aja utk melaksanakannya

    Posted by dbagus | 15 November 2013, 7:57 pm

Tinggalkan Balasan ke uyung Batalkan balasan