>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Lima Sendok Listrik untuk Bintuni dan Sebatik

Senin, 23 Desember 2013
Manufacturing Hope 108

Bintuni minggu ini sudah akan berbeda dengan Bintuni minggu lalu. Berbeda pula dengan Bintuni dua tahun silam, saat saya masih menjabat Dirut PLN. Minggu ini Bintuni adalah Bintuni yang berlistrik.

Bukan lagi Bintuni yang gelap gulita, yang dari kegelapannya itu bisa melihat gemerlap cahaya listrik LNG Tangguh di seberang laut sana.

Waktu itu saya bersafari keliling Papua dan bermalam di beberapa kota seperti Sorong, Manokwari, Kaimana, dan Bintuni. Kota Bintuni terletak di tepi pantai utara Teluk Bintuni. Kota ini gelap gulita karena memang tidak berlistrik. Di sepanjang jalan yang terdengar adalah bunyi bising genset-genset kecil milik masing-masing toko atau rumah.

Padahal kota ini adalah kota terbesar di kawasan Teluk Bintuni. Padahal kawasan ini kaya akan minyak dan gas. Padahal di jarak 70 km dari Bintuni berdiri proyek LNG Tangguh yang gasnya menerangi kota-kota besar di pantai timur Tiongkok.

Dari kota Bintuni malam itu saya bisa melihat begitu terangnya gemerlap lampu di komplek LNG Tangguh. Saya langsung berpikir bahwa ini tidak adil. Saya pun terpikir untuk mengetuk hati Tangguh agar bisa mengalokasikan sedikit gasnya untuk Bintuni.

Lima sendok pun sudah cukup. Begitu istilah saya waktu itu. Untuk menggambarkan tidak berartinya jumlah gas yang diperlukan Bintuni dibanding dengan jumlah gas yang dijadikan LNG di Tangguh.

Kalau saja permintaan “lima sendok gas” itu dikabulkan, saya bermaksud mengalirkannya ke Bintuni melalui pipa kecil bawah laut melintasi Teluk Bintuni. Atau menjadikannya listrik di dekat proyek LNG. Listriknya yang diseberangkan dengan kabel listrik bawah laut. Kebetulan waktu itu PLN lagi menggalakkan pemasangan kabel bawah laut di berbagai pulau.

Begitu kembali ke Jakarta saya langsung menghubungi pimpinan tertinggi LNG Tangguh yang berkantor di Jakarta. Saya kemukakan ide itu. Ternyata langsung disambut dengan baik. Pimpinan LNG Tangguh langsung menyanggupi. Boleh dalam bentuk gas maupun listrik. Toh memang ada sedikit kelebihan listrik di Tangguh.

Kami langsung pilih dalam bentuk listrik saja. Tinggal bangun jaringan kabel bawah laut sejauh 70 km. PLN sudah punya pengalaman membangunnya. Ketika proyek ini akan dilaksanakan saya harus meninggalkan PLN. Tapi direksi PLN yang menggantikan saya meneruskan proyek itu.

Dan minggu ini proyek itu sudah jadi. Listrik sudah bisa mengalir ke Bintuni.

Saya membayangkan alangkah senangnya Pemkab dan rakyat Bintuni. Dari gelap gulita menjadi yang paling terang di kawasan itu. Semoga uji coba kabel yang sudah selesai dipasang ini tidak banyak masalah. Agar listrik sudah bisa mengalir minggu ini.

Agar inilah Natal pertama dengan listrik. Agar inilah Old and New pertama dengan gembira.

Kelak, bayangan saya, jaringan kabel ini bisa diteruskan ke arah Manokwari. Semoga cita-cita ini juga bisa diteruskan oleh direksi PLN sekarang. Dengan demikian kota-kota kecil yang dilewati jaringan dari Bintuni ke Manokwari ini bisa ikut berlistrik.

Kabel bawah laut yang juga dilanjutkan pembangunannya adalah kabel dari Sembakung di daratan Kalimantan Utara menuju Pulau Nunukan dan terus ke Pulau Sebatik. Sebelum tahun baru juga sudah selesai dipasang. Maka tidak perlu lagi genset di Nunukan dan di Sebatik.

Bahkan Pulau Sebatik yang separonya adalah wilayah Malaysia itu tidak perlu lagi minder di mata negara tetangga. Saya minta justru kita harus menawarkan kelebihan listrik di Sebatik nanti untuk melistriki Sebatiknya Malaysia.

Di Sembakung itu memang sudah lama ditemukan sumber gas. Tapi kecil sekali. Hanya 2 mmbtud. Tidak bisa diapa-apakan. Tidak bisa juga dikirim ke mana-mana. Maka ketika ide membawa listrik lewat kabel bawah laut itu saya kemukakan, pemilik gasnya bersuka ria.

Sudah lama perusahaan itu kesulitan menjual gas. Tidak ada yang mau beli. Tidak bisa dimanfaatkan. Terlalu kecil dan terlalu jauh. Padahal biaya untuk menemukan dan menggali gas itu sangat besar. Kini biaya itu bisa diharapkan kembali. Pelan-pelan.

Kabar baik juga datang dari Sumatera Utara. Bukan saja krisis listrik di wilayah itu sudah berakhir, tapi tower-tower listrik menuju pembangkit listrik besar di Pangkalan Susu juga bisa berdiri semua.

Inilah salah satu proyek yang paling sulit untuk mengatasi krisis listrik di Sumut. Begitu sulitnya mendirikan tiang-tiang listrik di sepanjang jalur itu.

Setidaknya ada sembilan tower yang sulit berdiri karena selalu digergaji orang. Ada yang sampai roboh. Ada yang harus dirobohkan karena bahaya.

Saya jadi ingin ke Bintuni. Juga ke Nunukan. Juga ingin melihat sendiri tower-tower yang berhasil berdiri di Pangkalan Susu itu.

Waktu di PLN saya pernah canangkan motto “jangan mau jadi ban belakang”. Nanti cepat gundul. Mengapa ban belakang cepat gundul? Secara bergurau saya mengemukakan, ban belakang itu cepat gundul karena mikir terus bagaimana cara bisa mengejar ban depan!

Intinya PLN harus jadi ban depan! Jangan sampai kesibukan utamanya terus-menerus memikirkan krisis listrik. Jadilah ban depan. Listrik harus terus ditambah. Mengimbangi naiknya permintaan listrik dari masyarakat.

Jangan telat menambah listrik di suatu daerah. Jangan sempat krisis lagi dan krisis lagi. Jangan berhenti menambah listrik. Tiap hari, tiap daerah!

Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

92 respons untuk ‘Lima Sendok Listrik untuk Bintuni dan Sebatik

  1. …..Semangat pagi Indonesia…

    Posted by yuni | 23 Desember 2013, 5:23 am
  2. Mantap pak Dis … Semoga pak Dis selalu dalam keadaan sehat sehingga bisa terus berkarya untuk Indonesia tercinta

    Posted by Keren Langanteng | 23 Desember 2013, 5:30 am
  3. Kado Natal dan Tahun baru pak Dis dan jajarannya di PLN tanpa banyak goreng2 spekulasi di media

    Posted by setyo | 23 Desember 2013, 5:50 am
  4. Makin merata listriknya, makin semangat kerjanya.

    Posted by msodikvip | 23 Desember 2013, 5:50 am
  5. untuk membangun negara, pejabat tidak perlu uang. Cukup dengan perhatian dan rasa cinta, mudah menggerakkan orang2 yg bergerak dibidang masing2.

    Posted by hari subagyo | 23 Desember 2013, 5:54 am
  6. semoga sellau sehat pak Dis

    Posted by harsia | 23 Desember 2013, 6:00 am
  7. Abah Dahlan Iskan Presiden RI 2014

    Posted by Djoko Sawolo | 23 Desember 2013, 6:01 am
  8. Semangat pagi…, senin yang indah…
    Setelah satu sendok, lima sendok, duapuluh lima sendok…Insyaallah

    Jaga kesehatan Bung DI!
    Semoga senantiasa diberkati oleh Allah SWT. Amin YRA.

    Salam tuk DahlanIS.www

    Posted by aditam@putra | 23 Desember 2013, 6:04 am
  9. Semoga Allah membimbing Abah

    Posted by harsia | 23 Desember 2013, 6:06 am
  10. Fighting..ayo semangat dan terus berkarya untuk indonesia raya wahai sang pemimpin bangsa..contoh pak dahlan iskan

    Posted by Antoni halim | 23 Desember 2013, 6:13 am
  11. jangan juga jadi ban serep…menangkan pemilu, menangkan hati rakyat…

    Posted by daya setiawan | 23 Desember 2013, 6:16 am
  12. sipz. kalau ust. Yusuf Mansur ada One Day One Ayat, kalau ini harus bisa One Day One Daerah Berlistrik.
    ketika dikatakan Indonesia lebih dulu merdeka dari pada malaysia tapi saat ini Indonesia tertinggal dari Malaysia yang banyak orang bilang karena Indonesia memiliki daerah yang luas sehingga menyebabkan kesulitan, maka mari kita buktikan bahwa dengan Indonesia yang luas menjadi nilai tersendiri dan motivasi untuk membangun dengan tenaga dan pikiran lebih.

    Posted by Ahmad Fikri Sabiq | 23 Desember 2013, 6:18 am
  13. Semangat pagi.. Mantapppp

    Manufacturing Hope rasa CEO Note.

    Posted by Wanto Kdr | 23 Desember 2013, 6:36 am
  14. hebat betul, tower digergaji….

    Posted by billy oktasheehan (@bilysheehan) | 23 Desember 2013, 6:37 am
  15. Anehh.. keberhasilan berdirinya semua tower ke pangkalan susu luput dari liputan media di sumatera utara ?? Apakah cuma kegagalan dan keterlambatannya saja yg dapat dilihat dan layak diberitakan ?? Mari tanyakan pada rumput yg bergoyang

    Posted by hotelbumiasih | 23 Desember 2013, 6:38 am
  16. Demi Indonesia mari kita dukung Pak Dahlan for presiden

    Posted by Ikin Muslikin | 23 Desember 2013, 6:51 am
  17. hanya lima sendok, dari berapa ribu sendok pak?
    sedih sekali saya mendengarnya, wilayah yang kaya akan gas malah gelap gulita,
    sama seperti kalimantan yang kaya akan batubara masih banyak titik titik yang blank spot

    tapi saya masih bersyukur masih ada pak dahlan yang bisa memperjuangkan meskipun harus mengemis di negeri sendiri, karena gasnya sudah milik orang,

    betapa senangnya pemda bintuni yang tidak harus membeli lagi BBM untuk dibakar dalam jumlah banyak,
    mudah mudahan kedepan sisa uang yang baisanay dibakar bisa dijadikan dana untuk infrastruktur bintuni,

    seandainya blok tangguh semuanya untuk papua, metapa terang bendferangnya papua, betapa menariknya papua untuk didatangi dan didiami,

    ooh tuhaaan terimakasih telah kau datangkan dahlan iskan ke bintuni,
    saya yakin warga bintuni akan sangat gembira sekali,
    dua tahun direncanak n sekarang sudah panen, memang ternyata panen itu tidak mudah

    Posted by shayun | 23 Desember 2013, 6:56 am
    • sedih sekali saya mendengarnya, wilayah yang kaya akan gas malah gelap gulita
      karena gasnya dijual ke Cina saat Megawati menjabat presiden (yang katanya nasionalis).

      Posted by mpm | 23 Desember 2013, 11:25 am
      • saya melihat justru orang-orang yang mengaku nasionalis yang banyak membiarkan dan memberikan sumber daya Alam negeri ini dikuasai asing. Tapi mereka seolah-olah yang paling memihak rakyat.

        Posted by alwan | 25 Desember 2013, 11:28 am
        • Kalau birokrat dan politikus jadi kepala negara/ presiden, untuk nutupi APBN, yang dia tahu hanya “apa kata” pembantu/ menteri2nya, untuk cari uang. Nggak tahu kalau “diapusi”. Tetapi, kalau pengusaha pasti selalu tahu jalan keluar untuk mendapatkan uang, tanpa menjual asset ke negara2 lain.
          Tentu saja pengusaha yang amanah, nasionalis, jujur dan Lillahita’ala, seperti Abah DIS.
          Kalau pengusaha yang rakus dan tama’, akan sama saja hasilnya, amburadul

          Posted by pemerhati | 27 Desember 2013, 8:28 am
    • Padahal kota ini adalah kota terbesar di kawasan Teluk Bintuni. Padahal kawasan ini kaya akan minyak dan gas. Padahal di jarak 70 km dari Bintuni berdiri proyek LNG Tangguh yang gasnya menerangi kota-kota besar di pantai timur Tiongkok.

      Dari kota Bintuni malam itu saya bisa melihat begitu terangnya gemerlap lampu di komplek LNG Tangguh. Saya langsung berpikir bahwa ini tidak adil. Saya pun terpikir untuk mengetuk hati Tangguh agar bisa mengalokasikan sedikit gasnya untuk Bintuni.”
      Betapa sedih dan ngenes……….mengemis dinegeri sendiri, gas tangguh karena dah dijual ke cina jaman mega.

      Posted by Mustahil | 23 Desember 2013, 2:10 pm
    • Seandainya dulu LNG Tangguh tidak dijual pemimpin dari PDIP ke Cina, alangkah banyak manfaatnya buat penduduk Teluk Bintuni, Papua dan juga Indonesia umumnya yang mana saat ini semuanya sudah menggunakan gas untuk memasak dan tentunya juga sekarang kendaraan, Pabrik dan PLN sudah mulai pada beralih ke gas.

      Seandainya nanti tahun 2014 dipimpin oleh pemimpin yang sama yaitu yang dari PDIP, alangkah hancurnya negeri ini, karena yang kita tahu berapa kekayaan kita yang telah dijual murah ke asing, berapa BUMN yang telah dijual murah ke asing.

      Saatnya negeri ini di pimpin oleh pemimpin yang bisa mengolah kekayaan alam dengan mengandalkan anak negeri dan yang bisa mengandalkan BUMN untuk dijadikan tangan kiri negeri ini selain APBN ditangan kanan, siapa lagi kalau bukan abah kita yang sudah teruji bisa mengendalikan dan mensinergikan BUMN. Abah Dahlan Iskan teruskan perjuanganmu, kami akan selalu mendukungmu dan mendoakanmu semoga tetap sehat dan bisa menjalankan tugas negeri. kerja kerja kerja! Demi Indonesia.

      Posted by Ikin Muslikin | 25 Desember 2013, 8:09 am
  18. Abah Dahlan Iskan
    Presiden RI 2014

    Posted by udin | 23 Desember 2013, 7:01 am
  19. 4-8 MW lepehan yang akan dikasih dari ribuan MW jika gas itu dikonversi jadi listrik, atau mungkin bintuni tidak butuh banyak banyak, cukup lepehannya saja ,
    Dalam perjanjian yang disepakati kedua pihak, tahap awal BP Tangguh akan mengirim energi listrik 4 MW namun disiapkan 8 MW, tergantung kebutuhan listrik di daerah Bintuni Utara dan Bintuni Selatan, Papua.

    Listrik dari BP Tangguh ini dialirkan melalui jaringan listrik kabel bawah laut sepanjang 30 km yang kemudian dialirkan ke jaringan listrik kabel darat milik PLN untuk disalurkan ke pelanggan.

    “Kabel laut sudah terpasang semua, diharapkan tanggal 5 Desember ini sudah commissioning. Paling lambat 15 Desember listrik sudah mengalir ke Bintuni,” ujar Kepala Divisi Gas Dan BBM PLN, Suryadi Mardjoeki yang menyaksikan acara penandatanganan ini.

    Dana sebesar Rp 235 miliar dikeluarkan PLN khusus untuk membangun kabel listrik bawah laut dan jaringan distribusi listriknya.

    Sumber Berita: http://www.swarakalibata.com http://www.petrominer.co.id/berita-listrik-tangguh-untuk-bintuni-.html#ixzz2oFbFhqom

    http://www.petrominer.co.id/berita-listrik-tangguh-untuk-bintuni-.html

    Posted by shayun | 23 Desember 2013, 7:04 am
  20. Maju Terus Pak Dahlan….

    Posted by dodik rosmanto | 23 Desember 2013, 7:30 am
  21. Hebat…tidak bisa banyak kata untuk melukiskannya….mudah-mudahan akan menjadi kado yang indah di akhir tahun 2013…dan menjadi pelajaran para PEMBESAR di negeri ini jangan terlalu mudah menjual SDA negeri kita tercinta…

    Posted by suhardi | 23 Desember 2013, 7:47 am
  22. Semoga tidak berhenti di 5 sendok utk Bintuni saja, saya pribadi yakin BP masih bersedia menyalurkan listrik lagi ke daerah2 lain lagi di papua tergantung niat tulus pejabat2 kita menyampaikannya ke BP,tanpa adanya tendensi kepntingaan pribadi/golongan dibaliknya

    Posted by myhandayani | 23 Desember 2013, 8:01 am
  23. Sebuah langkah yang berasal dari pemimpin yang welas asih dan adil…

    Selamat hari Ibu ( 22 Desember kemarin) mari kita rayakan kelahiran nabi Isa dan menyambut tahun baru dengan penuh semangat serta permohonan agar semua doa dan resolusi kita di tahun 2014 dikabulkan Tuhan…
    Terima kasih untuk 2013 dan harapan untuk 2014…

    Posted by wning | 23 Desember 2013, 8:15 am
  24. Mantap…. Maju terus Pak. Semoga papua semakin maju.

    Posted by Risnandar | 23 Desember 2013, 8:22 am
  25. Siapakah Pendekar Listrik Indonesia ???, jawabannya kini terpampang didepan mata ” Dahlan Iskan”, siapakah Pendekar Pembela Rakyat ?, tanya warga Bintuni, tanya warga Sebatik, tanya warga Kaltim, tanya warga Sumut, tanya warga DKI.. jawaban mutlaknya seharusnya adalah Dahlan Iskan. mengapa ??.

    Karena Beliaulah yang tak perduli berdarah-darah membela kepentingan rakyat di seluruh sudut Nusantara, tak perduli fitnahan, tak perduli hinaan, tak perduli cercaan, terus bejuang untuk menerangi persada Nusantara.

    Semoga semakon banyak Bintuni-Bintuni lain yang berhasil di listriki PLN, semoga makin banyak sebatik-sebatik lain yang merasakan nyala listrik PLN.

    Dan yang terakhir.. Stop jual Gas ke luar negeri, apalagi dengan harga yang sangat rendah, utamakan kepentingan rakyat banyak, terangi anak bangsa ini dari Sabang samapai Merauke..

    Posted by Manihot Ultissima | 23 Desember 2013, 9:21 am
  26. Alhamdulillah bapak sudah jadi menteri…. coba bapak masih tetep jadi dirut PLN yg mempunyai tugas menerangi Bangsa…. Mungkin sampai sekarang Bintuni masih gelap gulita… kalau kata orang sunda mah… MASIH POEK MONGKLENG BUTA RAJIN… sukses terus pak Dahlan

    Posted by sulaemanmartasuganda | 23 Desember 2013, 9:53 am
  27. Reblogged this on Coretanlepas.

    Posted by coretanlepas | 23 Desember 2013, 10:58 am
  28. Hei para hater DIS,….tengku bintng, j. rampisela, behamas ob, pintu utara, dimana kalian skrang napa tak nongol hah liat tuh DIS sdh berhasil mengakhiri krisis listrik di sumut terutama buat si tengku apa sdh cukup bukti kerja DIS untuk sumut…………..napa kau diam gak nongol2………

    Posted by Rian yanto | 23 Desember 2013, 11:07 am
  29. Insya Alloh Pa Dahkan sosok pemimpin Tanpa Pamrih dunian dan tidak haus kekuasaan. Tapi lebih siap dan pantas menjadi pemimpin negeri ini. ayo kita dukung dan doakan Pa Dahlan kita.
    Smoga Alloh menjaga kesehatan Bapak Dahlan Iskan, dikuatkan hatinya diteguhkan komitmennya dan dimudahkan segala urusan dan langkahnya. Aamiiiin Yaa Mujiibassaailiin

    Posted by edih rahmanudin | 23 Desember 2013, 11:33 am
  30. Kenapa pada nggak mau jadi jadi ban depan ? karena nggak ada duitnya. Lihat saja kalau ada tender semua mau jadi “Ban Depan”. Masuk penjara pun siap asal duitnya jelas,…. Tapi lihat kasus demo, kenaikan harga, kerusuhan didaerah, pencurian ikan, perusakan lingkungan dll dll …. Para Punggawa akan khusuk bersemedi,.. kecuali itu bisa menaikan perolehan suara dan dipajang di halaman depan koran, baru nampak dikit hidungnya.

    Posted by Eko | 23 Desember 2013, 12:14 pm
  31. LNG tangguh tunggu giliranmu, mjd 100% merahputih. alhamdulillah bintuni sebatik n sumut terang terus. jaya PLN

    Posted by fia | 23 Desember 2013, 1:33 pm
  32. Sudah puluhan tahun merdeka, emang jadi miris kalau masih saja ada wilayah Indonesia yang tak terjangkau listrik..

    Posted by Evi | 23 Desember 2013, 3:17 pm
  33. Sayangnya Nur Pamuji tak melanjutkan CEO Note jadinya ya begini ni,, MH rasa CN

    Posted by Miftahuddin | 23 Desember 2013, 3:44 pm
  34. terima kasih pak Dahlan,semakin banyak daerah terpencil merasakan nikmatnya kemerdekaan.

    Posted by suroso | 23 Desember 2013, 4:23 pm
  35. Lama tak komentar, tapi tetap update baca senin pagi. Semangat jadi membara lagi. Semoga kebaikan abah DIS akan diterima dengan baik oleh semua masayarakat Indonesia. Amien. Pernahkah anda membayangkan jika anda menjadi seseorang yang harus memimpin 140 perusahaan sekaligus ? dengan segala permasalahannya ? dengan beragam kondisi, mulai yang hampir mati, setengah mati, cukupan dan yang berskala Internasional plus cemoohan dari banyak pihak ? kuatkah anda seperti itu ?

    Posted by wahyu | 23 Desember 2013, 8:44 pm
    • dan semuanya menggeliat maju kecuali merpati yang sakit parah

      Posted by shayun | 24 Desember 2013, 4:56 pm
    • Merpati SDM-nya mulai dari atas ke bawah banyak bermasalah, banyak karyawan dari titipan. Dari rute, potensi pasar sangat besar.

      Langkah pertama saat ini yg harus digencarkan adalah test ulang kelayakan&kompetensi karyawan, tawari pensiun dini yg tidak layak dipertahankan. Kalau SDM baik, baru restrukturisasi utang, insya Allah dg sdm baru yg amanah Merpati akan bisa terbang tinggi

      Posted by bowo | 26 Desember 2013, 8:12 am
  36. l love dis day

    Posted by abdillah | 23 Desember 2013, 9:21 pm
  37. Ingin rasanya mengulangi pertemuan sekitar 8 tahun yang lalu di halaman Gedung Graha Pena Surabaya … empat mata tanpa kata-kata, hanya senyuman yang ramah dari seorang CEO Jawa Pos yang kini berjuang menggunakan bonus umurnya untuk memajukan & mensejahterakan Bangsa dan Negara Indonesia 🙂

    Posted by PRAMONO | 23 Desember 2013, 10:16 pm
  38. Alhamdulillah…bertambah lagi masyarakat yang bisa menikmati Listrik…… ayo pak Dahlan…jalan-jalan lagi dan lihat beberapa daerah yang tertinggal… mumpung bapak masih jadi mentri…mumpung bapak dikaruniai jiwa dan badan yang sehat….. semangat kemajuan bapak..sungguh membuat saya bahagia dan bangga….. semoga sehat dan panjang umur..doa kami mengiringi langkah bapak..semoga bernilai ibadah .Aamiin.

    Posted by safrina | 24 Desember 2013, 8:39 am
  39. Sy sempat merasakan kinerja pln waktu masih dipimpin DIS, sy tulis di web pln kalo dit4 sy ada kabel listrik yg sudah 2 kali terbakar krn kebanyak sambungan ke banyak rumah dan ada tiang listrik yg pakai tiang telpon yang hampir roboh, besoknya langsung ada telpon dari pln kab.batang merespon hal tsb, sayangnya ada 1 tiang yg blm diganti, ditulis lg di web pln, sampai sekarang belum ada tanggapan, mungkin alasannya krn DIS sdh tdk di pln lagi, makanya jadi RI-1 saja pak DIS
    Powered by Telkomsel BlackBerry®

    Posted by yulian.syahman@hotmail.co.id | 26 Desember 2013, 10:52 am
  40. lama tidak mengikuti info pak DIS, sukses selalu pak DIS semoga Indonesia bisa bersyukur memiliki manusia seperti anda dan semoga Alloh mengabulkan cita cita anda khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk menjadi negara yang adil dan makmur aamiin!

    Posted by diana | 26 Desember 2013, 9:19 pm
  41. Kok sptinya sekarang sepi ya disini..gak spt dulu..salam semuanya.

    Posted by pakde | 27 Desember 2013, 4:48 am
  42. Ngenes dan sedih……PLN kekurangan gas .sementara gas di ekspor dengan harga murah…………….

    TEMPO Interaktif,
    Jakarta : Saling Tuding antara Jusuf Kalla dan Megawati. Wakil Presiden Jusuf Kalla melemparkan bola panas dengan menyatakan kontrak gas Tangguh sebagai kontrak termurah sepanjang sejarah. Sementara Megawati membalas dengan menyebutkan bahwa saat kontrak diteken, Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono mengetahuinya. Berikut ini kronologi Kontrak Gas Tangguh dalam ururtan waktu:

    6 September 2002: Indonesia dipercaya Cina untuk memasok gas ke Fujian. Kontrak Tangguh di teken. Saat itu Presiden Megawati Soekarnputri menandai penekenan kontrak itu dengan berdansa bersama pemimin Cina Jiang Zemin.

    Maret 2006 : Indonesia melakukan negosiasi ulang Kontrak Tangguh. Harga gas yang semula US$2,4 mmBtu menjadi US$ 3,35 mmBtu

    24 Agustus 2008 : Menurut Jusuf Kalla kontrak gas Tangguh bisa merugikan negara sekitar Rp 700 triliun. “Ini kontrak termurah sepanjang sejarah. Siapa teken dulu?” kata Kalla. Dulu saat kontrak ditandatangani harga minyak masih di bawah US$ 40 per barel. Kini harganya sudah di atas US$ 110 per barel.

    27 Agustus 2008: Juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng membantah anggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengetahui kontrak penjualan gas Tangguh. Saat penandatangan kontrak, Yudhoyono masih menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

    28 Agustus 2008: Pemerintah membentuk tim negosiasi kontrak gas Tangguh dan diketuai Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati.

    10 Oktober 2013 01.22
    sopyan mengatakan…
    Wapres China: Presiden RI yang Minta Murah
    Kamis, 28 Agustus 2008 | 15:18 WIB

    Laporan wartawan Kompas, Suhartono.

    JAKARTA, KAMIS – Wakil Presiden China Xi Jinping menyatakan Presiden RI lah (Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri -red) yang minta harga murah untuk gas alam dalam kontrak LNG Tangguh.

    Pernyataan Xi ini disampaikan Wapres Jusuf Kalla saat diberi kesempatan Presiden Yudhoyono menjelaskan proses renegosiasi kontrak LNG dengan China di hadapan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden di Kompleks Istana di Jakarta, Kamis (28/8) siang.

    “Itu presiden Indonesia yang minta,” kata Kalla menirukan pernyataan Xi Jinping saat mereka bertemu di Beijing pekan lalu. “Benar, karena kita ini kan bersahabat, tapi mari kita bicara jangka panjang. Kalau kita bicara jangka pendek, OK proyek ini selesai. Bisa-bisa ini tidak akan jalan,” tambah Kalla, mengulang percakapannya dengan Xi waktu itu.

    Penjelasan Kalla di hadapan sidang kabinet paripurna ini terkait rencana pemerintah untuk melakukan renegosiasi harga proyek LNG Tangguh. Harga gas alam dalam kontrak LNG ini dinilai sangat murah sehingga jika pada Oktober mendatang produksi gasnya sudah diekspor ke China, maka Indonesia akan mengalami kerugian.

    Menurut Kalla, wapres China seorang yang sangat terbuka sehingga mau diajak berdiskusi. “Coba lihat keadaan. Masak Anda akan membeli gas negeri kami dengan harga seperdelapan dari harga dunia sekarang ini,” kata Kalla lagi menirukan jawabannya kepada Xi.

    Oleh karena itu, tambah Kalla, pemerintah akan mengajukan harga dan formula, dan latar belakang baru untuk merevisi kontrak LNG Tangguh. Wapres Kalla menyatakan di akhir pertemuannya dengan wapres China, keduanya sepakat untuk membentuk tim negosiasi kembali. “Dan kami akan bertemu untuk merundingkan kembali kontrak itu,” kata Kalla.

    Lebih jauh, mengambil hikmah kontrak LNG yang kontroversial ini, wapres minta tim yang akan dibentuk untuk menegosiaasi kembali kontrak itu tidak tergesa-gesa mengambil keputusan apalagi jika tanpa dasar.
    Sumber : Kompas
    http://nasional.kompas.com/read/2008/08/28/15184650/wapres.china.presiden.ri.yang.minta.murah

    Posted by Mustahil | 27 Desember 2013, 2:40 pm
    • Yang sudah terjadi terjadilah,kalau msh bisa diubah…ubahlah, kalau tdk bs… bertahan & berpikirlah, kalau mentok…penjarakanlah sipembuat masalah!!!…gitu aja kok repotlah…

      Posted by pakde | 28 Desember 2013, 5:30 am
  43. Megawati ndak ada samanya dengan bapaknya, coba kalo ndak ngawur jual Indosat, mestinya ndak mudah nyadap telepon presiden. Satelit dijual ke orang Yahudi!

    Posted by polisi polandia | 27 Desember 2013, 11:25 pm
  44. pak dahlan, apa bisa sy minta tolong masalah keuangan pada anda? berharap anda bs menolong krn sy spt sdh putus asa . tolong bantulah sy agar saya tdk tersesat pak.. tolong balaslah ke email sy pak…

    Posted by nova kristiana | 28 Desember 2013, 1:37 pm
  45. Radar Bogor Menuai Fitnah
    Antara tanggal 6 atau 7 November 2013, istri saya sebagai wali kelas di kelas dua SDIT al-yasmin 2 Kotamadya Bogor melakukan tugas rutin tahunan melaksanakan salah satu program edukasi yaitu kunjungan ke kantor harian Radar Bogor. Dengan dipandu oleh staff Radar Bogor selesailah acara kunjungan dengan tertib Dan lancar. Sebagai mana diceritakan istri saya.
    Sebagai hasil kunjungan tersebut di sampaikan secara ringkas manfaat Dari kunjungan ke harian Radar Bogor dan menyarankan ke pada anak murid yang di bina istri saya agar membeli Koran radar Bogor sebagai oleh-oleh dan bahan pelajaran untuk nanti setelah sampai pulang me rumah masing-masing.
    Ternyata anak-anak antusias dan semuanya dengan Serta merta mengeluarkan uang jajan mereka, kemudian dikumpulkan uang tersebut untuk membeli Koran dengan oplah terbesar di Kota Bogor yang memiliki motto Besar Karena Tersebar. Sampai disini kisahnya menyenangkan Dan menenangkan hati saya. Betapa istri saya mempunyai kekuatan besar untuk mengikat hati seriap orang, bukan hanya orang tua dan remaja, bahkan anak-anak pun begitu senang ketika di bimbing oleh isteri saya yang memang menyenangkan bagi setiap orang.
    Kisah bahagia ini ternyata berujung pahit. Kenyataan ini dilihat oleh Mata jeli salah satu marketing Harian Koran terbesar di Kota Bogor yang bermuara kepada Bapak Dahlan Iskan yang sekarang menjabat sebagai mentri BUMN dimana tulisan beliau bacaan yang Pertama Kali saya buka serial senin pagi di web blog ini.
    Sebagaimana di tuturkan oleh istri saya, seminggu kemudian seseorang Dari pihak Radar Bogor menelpon istri saya ke nomor pribadinya 083819385595 dengan sedikit memaksa agar bisa menjual titip kan Koran Radar Bogor yang memiliki motto Besar Karena Tersebar di sekolahan tempat istri saya berbakti melakukan kegiatan belajar mengajar.
    Beberapa hari saya mendengar keluhan istri saya : `Orang radar Bogor rese banget nih nelponin terus, ga tau orang lagi sibuk apa`. Andra namanya seorang marketing radar Bogor, yang sudah beberapa Kali nelpon Dan tidak ditanggapi, ternyata Sudah ada disekolah Dan menemui kepala yayasan tanpa konfirmasi kepada istri saya. Menuai FITNAH Dan berdampak saaaangat buruk. Dengan Tanpa beban pihak Radar Bogor, diwakili oleh Andra menyampaikan kepada ketua yayasan dalam hal ini Ibu Marfah, bahwa istri saya telah menerima Upah sebesar 20% supaya bisa menyimpan, menitip jual Koran di warung sekolah. Fitnah besar INI berujung pada pemecatan. Berakhir sudah terhitung hari senin tgl 23 Desember 2013, setelah pembagian rapot murid-muridnya dengan resmi dan sah dikeluarkan sebagai tenaga pendidik di sekolah tersebut.
    Musibah Ini bagi saya terlalu beruntun, pekerjaan saya sebagai design grafis disebuah percetakan di Bogor baru 1 minggu yang lalu berakhir Karena pengurangan karyawan. Sekarang istri saya habis di makan fitnah. Pada dasarnya saya tidak sampai hati menulis sedikit curhat di forum ini, namun saya memiliki 3 orang yang masih kecil kecil yang harus saya pertanggung jawabkan. Kepada Bapak Dahlan Iskan yang terhormat, saya mohon keadilan. Minimal Bantu bersihkan nama istri saya di sekolah tersebut, kami yakin Allah maha tahu Dan selalu memberikan rizkinya kepada kami. Amiin

    Posted by Deen M Fawz | 30 Desember 2013, 1:26 am
  46. Baru sempat baca sekarang….

    Posted by Ceudah | 30 Desember 2013, 7:52 am
  47. Pemimpin masa depan well come to the jungle. Mantap

    Posted by Syukrial | 31 Desember 2013, 3:47 pm
  48. PLN MADINA khususnya kota penyabungan sumut. sering mematikan listrik tanpa sebab Pak. Mohon di tindak lanjuti Pak. Terima kasih.

    Posted by Ucok | 2 Januari 2014, 6:31 pm
  49. trimakasih pak di atas tulisannya,saya sangat kagum dan terharu atas semua upaya di utk kemakmuran rakyat,ternyataa msh ada anak negri yg sangat baik,klo sanya ada10 orang mentri seperti di negri ini akan segera mencapai negri adil dan makmur,maju trus,semoga sehat selalu,bravo di

    Posted by toga | 3 Januari 2014, 8:50 pm
  50. Joss….. Makin Semangat!! Jangan ketinggalan utk baca ini juga “Majalah Pegawai Kantoran” setiap seninnya >> http://www.mediatamamag.com/

    Posted by Praja Penulis Buku | 5 Januari 2014, 8:40 am
  51. Semangat Indonesia…!!

    Posted by Majalah Pegawai Kantoran | 5 Januari 2014, 11:13 am
  52. Klo saya pasti pilih pak dahlan kalau nyapres. Namun jika menilai pln saya masih belum percaya. Terutama pada keefisienan kinerja para pegawainya. Smg pln lebih baik. Dan menjadi ban depan bumn lainnya. Maju terus pak dahlan. Jgn lelah menjadikan bangsa ini mandiri dan terdepan.

    Posted by andhika prabowo | 5 Januari 2014, 10:28 pm
  53. Kagu-Kagum sebaiknya orang seperti ini yang jadi pemimpin ,sebaiknya pasangan dengan jokowi ,soalnya mau ngalain jokowi sulit .

    Posted by Aby | 7 Januari 2014, 10:58 am
  54. DI tempat tinggal saya, kecamatan Pulokulon, kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, listrik baru masuk pada pertengahan tahun 1996. Jika dibandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya, tempat saya itu jauh tertinggal. Tapi setelah membaca tulisan di atas, saya tersadar dan harus banyak bersyukur, bahwa di luar sana masih banyak daerah-daerah pelosok yg belum menikmati terangnya cahaya listrik. Maju terus, Pak. Tabik.

    Posted by Muhammad Lutfi Hakim | 7 Januari 2014, 7:51 pm
  55. Pak Dahlan…saya mengalami gangguan PLN hampir 20 jam (dr tgl 18 jan 2014). Hanya karena kabel dari tiang ke meteran. Saya sdh telp 123 berkali-kali…mbulet…sdh datang ke PLN pd gede 02197528693 janji dari jam 10 td pagi sampai skrg gak ada petugas.. tks @hari no tiket j04wrrh

    Posted by hari | 19 Januari 2014, 5:11 pm
  56. Kerja, kerja, kerja….!!! Masih ada penderitaan yang dialami masyarakat sehubungan dengan proyek BUMN khususnya PLN. Hal ini dialami oleh para ahli waris pemilik lahan PLTGU Muara Tawar, sejak pembebasan lahan sampai saat ini mereka (ahli waris) belum mendapatkan haknya. Usaha untuk itu sudah dilakukan, akan tetapi usaha ini selalu dimentahkan oleh pihak2 terkait termasuk Pimpro nya pd waktu itu Bpk.Jurlius Sitanggang Sewaktu awal masalah ini baru timbul, perwakilan ahli waris pernah menemui Bpk. Suherman selaku juru bayar proyek tersebut dan saat itu beliau menyampaikan untuk melengkapi dokumen yg diperlukan selain surat tanah, spt Fatwa Waris agar tdk ada orang2 yg mengaku sebagai ahli waris sebagai gantinya beliau menawarkan dana kompensasi, tetapi ditolak oleh perwakilan ahli waris. Setelah dokumen yg dimaksud sudah dipenuhi, perwakilan ahli waris kembali menemui Bpk. Suherman, saat ini beliau bertugas di kantor PLN Gandul. Sewaktu ditemui awalnya beliau menyangkal dan berkata bahwa tanah tsb sudah diselesaikan. akan tetapi setelah kami buka2an data beliau menyadari bahwa tanah yang di maksud memang belum di bayar dan waris belum menerima dana sepeserpun dan PLN tidak dapat membuktikan bukti kepemilikan tanah tersebut. Pihak BPN pun menyangkal bila ada surat pernyataan apapun yg dikeluarkan BPN setempat menyangkut tanah tsb apabila tanah tersebut sudah dijual belikan. Menurut data PLN yg ada , tanah yg sdh di bayarkan adalah lahan/tanah yg bersebrangan dgn lahan/tanah waris yg dimaksud. Karena itulah Bpk. Suherman berjanji akan memfasilitasi utk mempertemukan kami dgn pihak PLN yg terkait agar masalah ini diselesaikan. Kami juga sudah bertemu dgn HUMAS PJB Muara Tawar (Bpk. Kunto) , beliau sdh mendengar kabar tsb dan sdh dilaporkan atau disampaikan kpd pimpinan PJB, karena laporan kami Pak Kunto menyampaikan bahwa PJB tdk akan melakukan serah terima dari Pelaksana Proyek dalam hal ini PLN, sebelum urusan ini diselesaikan. Beliaupun menyarankan bila kami mempunyai link atau jaringan ke petinggi PLN kemungkinan hal ini dapat diselesaikan. Bagaimana bila para ahli waris tidak punya link atau jaringan pak ??? kami hanya masyarakat kecil..? menjadi dilema pak, karena di negri ini bergerak secara hukum sangat rumit dan perlu biaya yg sangat besar, kami hanya punya data dan bukti yg bs dipertanggung jawabkan. Tolong kami pak,kami di zolimi dan kami tdk mampu berbuat banyak walupun hampir 3/4 warga Muara Tawar ini adalah keluarga para ahli waris. saat ini ahli waris hanya berharap pd bapak karena kami tdk punya link ataupun jaringan. Kami tidak punya apa2 lg pak, harapan kami pada warisan leluhur kami yg bs membuat kami sejahtera. Kami percaya , bahwa dimana ada proyek pemerintahan disitu masyarakatnya akan disejahterakan. Semoga kelak bapak dapat menjadi Pemimpin Bangsa yg Amanah, Amin Ya Robbiallamin.

    Posted by Abdul Rojak | 20 Januari 2014, 10:14 pm
  57. cobalah pergi ke teluk tamiang, KAlsel..kondisinya masih sama seperti Bintuni zaman dulu..GELAP!!!

    Posted by hartopo | 23 Januari 2014, 10:03 am
  58. Semoga listrik di Indonesia makin maju. Terutama mega proyek PLTU di Batang

    Posted by Novita | 29 Januari 2014, 7:41 pm
  59. Saya adalah Kontraktor Pelaksana Penggelaran Kabel Laut Sebatik dan Bintuni, saya sependapat dangan Pak DIS, Tender dilaksanakan dengan Fight, Budget Bintuni (Rp 191 Milliar) Kontrak Rp 94 Milliar, selesai tidak ada yang korupsi, malah BP Tangguh memperlambat Proyek, karena bikin perjanjian dulu dengan PLN, kalau Platform Kilangnya disenggol Kapal Penggelar Kabel Laut, mereka minta ganti ke PLN.

    Posted by Humala Pontas Silaen | 4 Februari 2014, 12:25 pm
  60. Pak Dahlan,

    curhat dikit ya. Saya baru mau pasang listrik 10,600 VA. Dari 2 bulan lalu tiap ke cabang PLN banyak sekali oknum yang menawarkan pasang listrik langsung jadi, tanpa syarat apapun. 3 juta sekali pasang. Karena saya mendukung Indonesia bersih, saya apply online. Akhirnya bayar resmi 8.2 juta. Saya bingung karena dipingpong sana sini. Petugas survey lapangan tidak mau pasang, tanpa alasan yang jelas. Saya diberikan nomer telephone salah satu orang di cabang PLN dan harus menghubungi dia kalau mau pasang. Lagi-lagi, karena mendukung Indonesia bersih, saya tidak hubungi. Saya tetap hubungi 123. Nah saat setelah lewat deadline pemasangan, saya kaget sekali, karena menurut 123, saya meminta ke petugas untuk dilakukan hold pemasangan. Setelah menghubungi 123 berkali-kali, mulailah dicari-cari apa kekurangannya. Akhirnya dibilang kalau harus urus SLO. Lebih pusing lagi saat urus SLO. Ini tidak jelas teknisnya, prasayaratnya…. dan BIAYA-nya. Banyak oknum yang bermain di sini. Kalau bisa sih pak, untuk mendukung Indonesia Bersih, semua prosedur harus jelas, termasuk ke SLO-nya. Kalau seperti ini, masih banyak celah di lapangan untuk orang korupsi. Yang saya masih ga nyambung juga, sepertinya kok kayak diatur ya, disuruh menghubungi petugas cabang tanpa penjelasan itu seperti menyerahkan diri untuk dirampok. Semuanya serba tidak jelas.

    Terima kasih atas perhatiannya. Semoga Bapak berkenan membaca curhatan saya ini. Tolong dibalas di sini pak, sehingga orang lain yang mengalami hal yang sama juga mendapat pencerahan.

    Posted by Iskan | 26 Februari 2014, 7:29 pm
  61. informasinya sangat membantu kak

    Posted by renata | 23 Mei 2019, 4:54 am
  62. MOTTO yg aduhai…

    Posted by made gunakarya | 2 Februari 2020, 9:42 am

Tinggalkan komentar