>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Senyum Tulus Marketing Para Dirut

Senin, 25 November 2013
Manufacturing Hope 104

“Senyum saya sudah betul, Pak?” tanya seorang direktur utama BUMN kepada saya melalui SMS. Dirut tersebut prestasinya luar biasa hebat. Tapi, senyumnya juga luar biasa pelit.

Setiap kali bertemu sang Dirut saya memang terus mempersoalkan wajahnya yang selalu tegang. Dan kaku. Dan cemberut.

“Anda itu Dirut yang hebat,” kata saya. “Kalau bisa sering tersenyum, Anda akan lebih hebat,” tambah saya.

Beberapa minggu kemudian, ketika sang Dirut belum juga bisa tersenyum, saya berikan pengertian mengapa harus tersenyum. “Anda itu harus menjadi seorang marketer. Bahkan, harus menjadi marketer terbaik di BUMN Anda. Bagaimana seorang marketer wajahnya terlihat tegang terus?” kata saya.

Saya tidak dalam posisi memarahi dia. Saya menempatkan diri bukan sebagai menteri. Saya ajak dia bicara lebih seperti kakak kepada adik. Sebelum bicara itu pun saya lebih dulu bertanya kepada dia: bolehkah saya bicara mengenai hal yang sangat pribadi? Dia bilang: boleh.

Jadilah saya bicarakan hal wajah dan senyum itu kepadanya. Sayang sekali, seorang CEO yang kerja dan prestasinya luar biasa, tapi lebih banyak kelihatan cemberut. Tekanan pekerjaan yang berat dan menumpuk mungkin membuatnya tegang.

Pun waktu yang dia habiskan di lapangan memang panjang. Siang menemukan persoalan, malam menemukan kerumitan. Orang luar selalu menekannya, orang dalam menjengkelkannya.

Mungkin juga bukan karena semua itu. Mungkin juga karena latar belakang pekerjaan lamanya di dunia keuangan. Itu membuatnya “selalu bersikap keuangan”. Banyak kata, orang yang hidup lama di “sikap keuangan” sulit berubah menjadi “bersikap marketing”. Entahlah.

Tapi , saya percaya orang bisa berubah. Yang jelas, seorang CEO akan tidak sempurna ke-CEO-annya kalau tidak bisa tersenyum, tidak bisa mengajar, mendidik, dan tidak bisa jadi orang marketing.

Maka, sang Dirut berjanji untuk berubah. Menyempurnakan prestasinya dengan meramahkan wajahnya.

Suatu saat saya kaget. Dia mengirim BBM kepada saya. Disertai foto wajah yang lagi tersenyum. “Senyum saya yang seperti ini sudah tepat, Pak?” tanyanya.
“Belum!” jawab saya. “Kurang tulus,” tambah saya.
“Wah, sulit ya?” tanyanya lagi.
“Tidak!” jawab saya. “Coba terus!”

Minggu berikutnya dia kirim foto lagi yang juga tersenyum. “Sudah bagus, Pak?” tanyanya.
“Sudah 70 persen! Bagus! Anda maju sekali!” jawab saya. Saya kagum akan kesungguhannya tersenyum.

Minggu-minggu berikutnya dia terus mengirimkan foto wajahnya yang lagi tersenyum. 75 persen. 80 persen. 90 persen. Akhirnya 100 persen! Senyum terakhirnya, enam bulan setelah usaha yang keras, sangat sempurna, natural, dan tulus.

Senyum itu lantas saya pilih untuk cover buku yang diterbitkan untuk ulang tahun perusahaannya. Buku yang sangat bagus mengenai prestasinya yang hebat dalam mentransformasikan BUMN yang dia pimpin. Buku itu kini sudah tiga kali cetak ulang dan jadi best seller. Tentu senyum tulusnya di cover ikut memberi andil.

Itulah buku yang bercerita: bagaimana sang Dirut mampu melakukan transformasi perusahaan yang luar biasa hebatnya. Bahkan, lebih hebat daripada yang dilakukan menteri BUMN.

“Pasien” saya yang seperti itu tidak hanya satu. Tidak dua. Tidak tiga. Banyak! Satu per satu saya ajak bicara. Bukan hanya perusahaannya yang harus bertransformasi, tapi juga penampilan pribadi Dirutnya. Saya gembira mereka yang prestasinya hebat-hebat itu juga berani menyempurnakan dirinya.

Saya juga berterima kasih kepada owner MarkPlus, Pak Hermawan Kartajaya, yang ikut mengubah BUMN-BUMN kita. Terutama dari sisi marketing. BUMN Marketeers Club yang rutin bertemu dari satu BUMN ke BUMN lain, mendapat sambutan antusias dari teman-teman direksi BUMN. Begitu juga BUMN Marketing Award yang juga digagas Pak Hermawan.

Saya sempat menghadiri beberapa pertemuan forum marketing itu. Termasuk untuk menyosialisasikan keinginan saya bahwa seorang CEO/Dirut di BUMN harus juga menjadi orang terbaik untuk urusan marketing di BUMN masing-masing.

Saya juga bangga bahwa setiap kali MarkPlus menyelenggarakan acara tahunan yang amat bergengsi, Marketeer of the Year, para CEO BUMN tampil di jajaran pemenang. Mengalahkan sektor swasta. Bahkan, hampir selalu terpilih menjadi yang terbaik, menjadi Marketeer of The Year. Seperti yang diraih Emirsyah Satar, CEO Garuda; Sofyan Basyir, CEO BRI, dan saya sendiri waktu menjabat CEO PLN.

Tentu bukan hanya senyum yang harus bertransformasi. Cara para CEO berpidato pun harus berubah. Harus menjauhkan kebiasaan lama berpidato dengan membaca teks yang formal, kaku, dan hierarkis.

Untuk urusan ini saya juga melihat kemajuan yang sangat besar. Saya mencatat beberapa CEO sudah mampu tampil dengan pidato yang memikat. Bahkan, beberapa di antaranya sudah seperti CEO multinational corporation.

Pidato Dirut Bank Mandiri, Dirut Telkom, Dirut BRI, Dirut BNI, Dirut RNI, dan Dirut Pelindo I Medan sudah sangat cair, dan “lebih marketing”. Sudah berubah total dan dengan penuh percaya diri bisa mengemukakan kiprah dan masa depan perusahaan dengan gamblang.

Tentu saya tidak akan melarang pidato pakai teks. Dalam beberapa kesempatan malah seharusnya pakai teks. Tapi, saya belum puas dengan penampilan beberapa CEO yang ketika di podium masih seperti kurang menguasai persoalan. Saya akan sabar mengikuti perubahan-perubahan itu.

Mengapa saya merasa perlu untuk menekankan semua itu? Sebab, CEO di samping seorang marketer nomor satu di perusahaannya, dia juga manajer personalia terbaik di korporasinya. Kalau seorang CEO tidak terlatih dalam mengemukakan ide, hope, dan programnya, dia tidak akan bisa meyakinkan anak buahnya.

Siapakah sang CEO yang selalu kirim foto wajahnya yang sudah tersenyum itu? Dialah Dirut PT KAI, Ignasius Jonan. (*)

Dahlan Iskan
Menteri  BUMN

Diskusi

102 respons untuk ‘Senyum Tulus Marketing Para Dirut

  1. …..Semangat pagi Indonesia…

    Posted by yuni | 25 November 2013, 4:46 am
    • Pa DIs membuat tulisan yang bikin pembaca tersenyum. Luarbiasa senyum yang biasanya dianggap hal yang sepele ternyata memiliki nilai yang sangat besar, mampu mempengaruhi kualitas diri seseorang, mempengaruhi perusahaan dan ke depannya mempengaruhi bangsa ini. jadi ingat lagu Raihan berjudul senyum :

      Senyum Tanda Mesra
      Senyum Tanda Sayang
      Senyumlah Sedekah Yang Paling Mudah
      Senyum Di Waktu Susah
      Tanda Ketabahan
      Senyuman Itu Tanda Keimanan

      Senyumlah Seperti Rasulullah
      Senyumnya Bersinar Dengan Cahaya
      Senyumlah Kita Hanya Kerana Allah
      Itulah Senyuman Bersedekah
      Itulah Sedekah Yang Paling Mudah

      Posted by Uwes | 25 November 2013, 5:44 am
    • Ini senyum yang dipuji oleh Pa DIs

      dan ini cover buku dengan wajah Ignasius Jonan sedang tersenyum

      Posted by Uwes | 25 November 2013, 5:58 am
    • mengahrukan sekali membaca perjuangan dan perhatian P.Dis terhadap hal2 sederhana yg orang lain tidak perhatikan. betapa gigihnya p.Dis mendorong p.Jonan u belajar Keep Nice Smile yg akhirnya terwujud selama 6 bulan . sy yakin semua personil di bawah pimpinan p.Dis akan jadi manusia yg hebat asal nurut kata2 dan nasihat beliau.semangat kerj..kerja…kerja

      Posted by theo | 25 November 2013, 1:51 pm
      • mas fajar@ harusnya semua lini juga ditekan sama anggota dewan pengusaha swasta, kenapa hanya bumn saja..takut sama pak dahlan ya…ingat ngak klo UU no. 13 th 2003 itu yg diundangkan zaman ibu megawati dan disetujui anggota dewan nah sekarang anggota dewan harusnya merevisi undang2 tersebut jangan hanya memberikan rekomendasi…anggota dewan saja takut mencabut UU yg sudah dia buat dengan semena-mena, kenapa ndak dari dulu…

        Posted by ep sard | 25 November 2013, 6:16 pm
        • mas sudah selayaknya perusahaan BUMN memberi contoh terlebih dahulu kepada perusahaan swasta karena BUMN itu lahir dari modal pemerintah bukan perorangan dan sudah selayaknya pegawai juga menerima benefit yang selayaknya karena memberikan kontribusi secara tidak langsung kepada negara ..
          apa pantas terus ditekan ini semua pegawai BUMN yang di outsourcing ???

          Posted by fajar | 26 November 2013, 8:14 am
      • anda hanya bisa menghujat, menyalahkan orang lain….tapi tidak menyelesaikan masalah, klo masalah OS sebetulnya hanya kemauan anggota dHEWAN…..mao tidak mencabut ato merivisi dari UU tentang ketenaga kerjaan yang diteken pada jaman presiden dari congor putih….itu yg koar koar kan si ribka dari congor putih…..kenapa gak berani?……..kenapa BUMN….kenapa gak perusahaan swasta….padahal yg di bumn hanya sepersekian aja….tolong gunakan akal sehat…klo enggak gak usah komen…diem aja lebih baik..

        Posted by suhardi | 26 November 2013, 6:53 am
        • bung saat ini tidak perlu membahas yang sudah” dan tidak perlu membawa partai karena semua partai di Indonesia ini tidak ada yang bersih semua partai ingin mencuci tangan saja jika sudah terjadi demikian, yang sekarang perlu ditekankan hanya kesejahteraan pegawai Outsourcing BUMN ..
          Pak dahlan yang katanya terhormat itu sudah JANJI akan menuruti semua keputusan yang dibuat PANJA BUMN, tapi mana buktinya rekomendasi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan keputusan PANJA ..
          APA ITU BUKAN PEMBOHONG ?
          Jika Pak dahlan jadi Presiden ancurlah Indonesia selalu dibohongi dengan JANJI Busuknya ..
          Ini komitmen dia bung silahkan cermati :

          Posted by fajar | 26 November 2013, 8:20 am
        • bung saat ini tidak perlu membahas yang sudah” dan tidak perlu membawa partai karena semua partai di Indonesia ini tidak ada yang bersih semua partai ingin mencuci tangan saja jika sudah terjadi demikian, yang sekarang perlu ditekankan hanya kesejahteraan pegawai Outsourcing BUMN ..
          Pak dahlan yang katanya terhormat itu sudah JANJI akan menuruti semua keputusan yang dibuat PANJA BUMN, tapi mana buktinya rekomendasi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan keputusan PANJA ..
          APA ITU BUKAN PEMBOHONG ?
          Jika Pak dahlan jadi Presiden ancurlah Indonesia selalu dibohongi dengan JANJI Busuknya ..
          Ini komitmen dia bung silahkan cermati :

          Posted by fajar | 26 November 2013, 8:20 am
          • makanya UU nya diperbaiki dulu, nanti klo dituduh korupsi anda mao bertanggung jawab?….

            Posted by suhardi | 26 November 2013, 11:03 am
          • tunggu aja ntr juga anak buah nya si Kebo pas udh lengser ke babad abis tuh kena masalah korupsi, mungkin termasuk DI juga .. wallahualam bissawab ..

            Posted by fajar | 26 November 2013, 11:07 am
          • Sama-sekalai tidak ada argumen baru dalam hal menyalahkan pak Dahlan tentang tenaga kerja outsourcing BUMN
            – Argumen BUMN harus menjadi contoh (logika yg dipaksakan)
            – Youtube pak Dahlan bersedia melaksanakan hasil Panja DPR (Penyataan normatif, selama keputusan tidak melangar aturan tentu harus dan wajib ditaati. Lha kalau melanggar undang-undang? )

            Bahaya besar ketika DPR yg membuat undang-undang tidak faham ( atau tiba-tiba bodoh karena uang&kekuasaan) dengan tata urutan perundang-undangan.

            Mentaati tidak membabi-buta, sebuah keputusan Menteri harus disertai dengan landasan yang sah secara undang-undang utk dijadikan rujukan. Silahkan baca2 surat keputusan pemerintah/menteri atau yg lainnya selalu landasan hukum utk jadi pijakan.

            Lha kalau menteri BUMN mengeluarkan keputusan yg ternyata bertentangan dengan undang-undang diatasnya, kacaulah aturan tata pemerintahan. Ini bisa jadi preseden bagi yg lain untuk mengeluarkan aturan hanya berlandasan Panja.

            Pak Dahlan bukanlah orang yang tanpa cela/salah, tapi kalau nyari kesalahan mbok yo yg lebih ‘clear’ kesalahannya.

            Salam

            Posted by bowo | 26 November 2013, 10:49 pm
          • percuma mas bowo bicara dengan orang yg klo sudah nyari kesalahan orang…..makanya dicermati dulu tinggi mana status rekomendasi dengan UU.???? lha yg buat UU aja wis gak ngerti …. terus memaksakan minta dilaksanakan…apa gak bunuh diri namanya orang yang melaksanakan??? klo melanggar UU bisa dituduh pidana lah korupsi lah…..mas fajar adalah tipe orang pesimistis….hanya melihat hasil tanpa proses yang benar….

            Posted by suhardi | 27 November 2013, 11:26 am
          • karena itu kalau mau jadi pegawai BUMN jangan KKN, jadi outsorching dah jadinya. terakhir nyusahin menteri-nya…udah keluar aja dari BUMN dan buka usaha jadi pengusaha…gitu aja kok repottt…

            Posted by Herry Lubis | 27 November 2013, 12:10 pm
    • Kami tunggu Jodoh Pak Dahlan Iskan jadi RI.1 InsyaAllah, agar CEO di setiap Provinsi dan Kabupaten Seluruh Indonesia, bisa seperti itu juga. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

      Posted by Hariyadi Ibrahim (@hariyadi5wija) | 2 Desember 2013, 4:57 pm
    • TEJIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL/JITU 2D3D4D SGP/HK DI JAMIN 100% TEMBUS/JEBOL
      HUB MBAH_RORO DI :(0-8-5-3-9-4-5-3-7-5-7-8) ATAU KUNJUNGI
      WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }
      JIKA ANDA INGIN MENGUBAH NASIB ANDA >>> ‘thankzRIMAH

      Posted by Angka Toto | 9 April 2014, 11:48 pm
  2. Senyum ceria di Senin pagi…

    Posted by yuni | 25 November 2013, 4:51 am
    • Ayo kita semakin bergerak ditempat kita masing-masing untuk mendukung Pak Dahlan Iskan Demi Indonesia.

      Tag Line kita :

      Dahlan Iskan : Demi Indonesia
      Dahlan Iskan : Sahabatku Pemimpinku
      Dahlan Iskan : Kerja.. Kerja.. Kerja..

      Semoga ALLAH meridho’i.

      =============================================================================
      Teman-teman yuk kita gabung dan kumpul-kumpul di http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/
      Ayo kita semakin bergerak ditempat kita masing-masing untuk mendukung Pak Dahlan Iskan Demi Indonesia.

      Tag Line kita :

      Dahlan Iskan : Demi Indonesia
      Dahlan Iskan : Sahabatku Pemimpinku
      Dahlan Iskan : Kerja.. Kerja.. Kerja..

      Semoga ALLAH meridho’i.

      =============================================================================
      Teman-teman yuk kita gabung dan kumpul-kumpul di http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/
      Terbuka untuk siapapun kita.

      Salam hormat,
      Bonzo – Jakarta Barat

      Posted by bonzo | 25 November 2013, 9:34 am
  3. Alhamdulillah, forum inipun sudah mulai mencair……, tidak rebutan pertamax lagi, salam

    Posted by MChoir | 25 November 2013, 4:54 am
  4. MH kali ini bercerita tentang Anak Emas-nya Pak Dahlan 🙂

    Posted by bowo | 25 November 2013, 4:58 am
  5. Semangat pagi berseri, senin nan indah penuh senyum kecerian. Salam tuk DahlanIS.www

    Posted by aditam@putra | 25 November 2013, 5:00 am
  6. Keep smile Indonesia…..
    Semangat pagi semua!

    Posted by msodikvip | 25 November 2013, 5:00 am
  7. Ikut tersenyum, “Selamat Pagi Indonesia”..

    Posted by aburachman | 25 November 2013, 5:17 am
  8. Memang perlu agar semua orang di bidang tugasnya masing2 tidak hanya pandai/ berprestasi tapi pandai membuat/ memotivasi orang lain baik kawan, staf, atasan untuk lebih pandai/ berprestasi dengan semangat “Yuk Keep Smile” meminjam program tayangan sebuah stasiun televisi..jadilah seperti Dirut PT.KAI, tentunya atas dorongan dari pak DIS…..

    Posted by muklisin | 25 November 2013, 5:19 am
  9. tersenyum . ahhhh, suatu hal yang mudah namun kadang susah dilakukan

    Posted by tyo | 25 November 2013, 5:26 am
  10. Senyum keberkahan.
    BUMN akan menjadi low profil dan siap melayani sepenuh hati.
    BUMN pun akan tetap gagah di kancah dunia.

    Posted by El_SAM | 25 November 2013, 5:49 am
  11. Meski saya sendiri belum membaca buku Jonan dan evolusi kereta api, ta membaca resensinya sudah merasakan kehebatan dari kemajuan PT KAI ini.

    Posted by El_SAM | 25 November 2013, 5:51 am
  12. “Janganlah kau menilai arti dari senyum”. Wah kalau ini adalah lagunya Emilia Contesa th. 1975. Mendukung Abah Dahlan Iskan menjadi Presiden RI 2014. Bang AHOK SENYUM DONG …..

    Posted by Djoko Sawolo | 25 November 2013, 5:54 am
  13. Beli buku ttg Pak Jonan di toko buku yg ada di stasiun KA. harga terjangkau … hanya rp60 ribu. Isinya ttg bgmn menjadi manajer yg berhasil. Kisah nyata, praktik. Bukan teori.

    Posted by Djoko Sawolo | 25 November 2013, 5:57 am
  14. Senyum itu ibadah dan sedekah lho…
    Tapi saya masih penasaran dengan suasana rapat malam2 tentang “kerumitan pangkalan susu…” (MH minggu lalu).

    Posted by AdjiN | 25 November 2013, 5:59 am
  15. Sisi lain dari Abah….sisi yumanis…..sesuatu yang sepertinya simple, namun punya dampak yang dalam…karena apapun yang kita lakukan, SEBENARNYA tolok ukurnya adalah NIAT YANG TULUS…

    Dan dari niat tulus itulah Tuhan menilai dan memberi reward pada kita… yok KEPP SMILING ( sesudah keep diikuti oleh Gerund…Verb+ ing )

    Tersenyumlah yang tulus…maka duniapun akan tersenyum…GBU all. Salam Aku Cinta Indonesia.

    Posted by wning | 25 November 2013, 6:04 am
  16. Kerja kerja kerja…. senyum senyum senyum… Yuk Keep Positive… 🙂 Seperti biasa saya selalu mendoakan Pak Dis dan para pemimpin yang tulus dan lurus serta para DahlanIs yang haus akan perubahan untuk mewujudkan HOPE Indonesia yang jauh lebih baik, semoga selalu sehat, senantiasa dalam perlindungan dan bimbingan Allah SWT. Salam DahlanIs dan Semangat Pagi Semangat Senin Semangat Berkarya. 🙂

    Posted by akadarisman | 25 November 2013, 6:19 am
  17. Sukses KAI 🙂

    Posted by Evi | 25 November 2013, 6:40 am
  18. Keep Smile … Senyum itu ibadah … Saya setuju sekaliii ….

    Posted by jualdompetkulitbuaya | 25 November 2013, 6:42 am
  19. Keep Smile …. Senyum itu ibadah … Saya setuju sekalii … http://www.jualdompetkulit.wordpress.com

    Posted by jualdompetkulitbuaya | 25 November 2013, 6:43 am
  20. dengan selalu tersenyum maka wajah kita telah ikut senam agar tidak cepat berkerut……..Pak Di dan para CEO BUMN yang lain mudah mudahan selalu tersenyum yang tulus buat karyawan staff dan masyarakat sekitarnya…

    Posted by suhardi | 25 November 2013, 6:49 am
  21. kata orang dengan senyum kerja akan lebih ringan bukan kerja ringan kita senyum

    Posted by ki ageng Ronggojumeno | 25 November 2013, 6:56 am
  22. Ternyata tersenyum juga saya akhirnya…

    Posted by dityo | 25 November 2013, 7:07 am
  23. Menumbuhkembangkan BUMN sambil menabung pahala krn senyum adalah ibadah, asalkan tidak senyum2 sendiri kayak kita ktk membaca mh ini. Hehehe

    Posted by aditam@putra | 25 November 2013, 7:24 am
  24. di awal sy sdh menebak org yg dimaksud pak DI ini… seorang CEO memang harus bs mnjadi martketer trbaik di perusahannya. krn dia jg hrs mnjadi manajer personalia yg baik dst…. akhirnya , utk mengejar harga diri bangsa ini maka di butuhkan CEO INDONESIA yg harus bisa mnjadi marketer terbaik diantara “personalia di Indonesia Corporate”….insyllh, DIS lah orangnya.

    Posted by bandung bondowoso | 25 November 2013, 7:34 am
  25. mungkin untuk dirut bumn yg kurang manis senyumnya bisa diajak abah dahlan secara rutin ikut senam “keep smile” cesar supaya nilai senyumnya mencapai 100%. hehehehhe…

    Posted by CAK KADIR | 25 November 2013, 7:40 am
  26. baru tau klo senyum pak jonan si arek suroboyo yang ada di cover buku itu belajarnya sampai 6 bulan…
    maju terus pak koboi DI dan pasukanya…

    Posted by muh mundir | 25 November 2013, 7:41 am
  27. Hari yg indah selalu di awali senyum yg tulus jg…….http://relawan-di-riau.com/wp-content/uploads/2013/10/COVERJONAN.jpg……Salut buat pk Jonan..ternyata transformasi senyumnya memang luar biasa…

    Posted by sekarpamungkas1 | 25 November 2013, 7:53 am
  28. tersenyumlah dgn tulus mk dunia akan damai. insya allah.

    Posted by fia | 25 November 2013, 7:55 am
  29. saya akan tersenyum utk indonesia

    Posted by abdillah | 25 November 2013, 8:22 am
  30. senyum meringankan hati kita dan orang lain yg kita lempari senyuman…..

    berbagi sedikit cerita… mama saya pergi kesuatu tempat kebetulan bertemu artis saya lupa namanya, artis lawas, mama sya tersenyum dan menegur artis tersebut, mbak apa kabar masih tetap cantik ya… setelahnya sy tanya mah,apaan sih malu maluin aja sok kenal deh senyum2 pake negor lg… mama saya bilang eh gak papa senyum kan ibadah,lagian artis itu jg pasti seneng ngerasa ada yg masih inget kalau dia artis… itu senyum ke orang yang memang dikenal,apalagi kita tersenyum kepada orang yg tdk mengharapkan senyuman atau sapaan hangat ya….

    Posted by kirana | 25 November 2013, 8:43 am
  31. sejak paragraf pertama, aku sudah langsung bisa menerka siapa sosok yang diangkat di MH kali ini, tapi tetep aja paragraf akhir memberikan secercah harapan.
    PT KAI semoga terus meningkat pelayananmu !!

    Posted by Manihot Ultissima | 25 November 2013, 8:49 am
  32. Pagi ini aku tersenyum-senyum. Aku sudah biasa tersenyum. Tapi aku hanya menghayati dalam hati dan diri ini. Secara gamblang Pak Dahlan mendiskripsikan melalui tulisan ini. Jelas akhirnya. Maka aku akan lebih sering tersenyum lagi.

    Posted by sutrisno.rakito | 25 November 2013, 8:59 am
  33. klo saya pny pimpinan seperti Pak Dis, mungkin saya bisa kerja 25 jam per hari dengan riang gembira.

    Posted by Sugi yanto | 25 November 2013, 9:00 am
    • betul mas sugi.. andaikan saya punya pimpinan seperti pak DI maka saya rela kerja lembur tanpa pamrih…..saya akan mengabdikan tenaga saya untuk perusahaan tercinta andaikan para pemimpinnya seperti pak DI…amin

      Posted by suhardi | 25 November 2013, 11:02 am
  34. hal sederhana tapi tidak selalu mudah dilakukan tapi mampu memberi dampak tidak sederhana

    Posted by Amalia | 25 November 2013, 9:02 am
  35. Dengan seulas senyum, saya promosikan untuk menjadi Relawan Demi Indonesia … Silakan daftar di http://dicommunicationcenter.com

    Posted by Apa Saja | 25 November 2013, 9:03 am
  36. teringat bedah buku Jonan & Evolusi KA diKemenBUMN sktr 1 bln yg lalu,berinteraksi lgsg dg beliau..diselingi guyon2 beliau yg segar tp tdk mengurangi ketegasanya “paling lambat Desember nanti KA Brantas berhenti lg diNganjuk,Kepala Stasiun dibwh Daop 7 Madiun yg tdk bs mengatasi pedagang asongan lgsg dipindahkan ke luar jawa skalian..nah lho !! Ku tggu janjimu P.Jonan..” .Mari tersenyum Demi Indonesia yg lbh baik lg..kerja kerja kerja !!

    Posted by koreksi diri | 25 November 2013, 9:07 am
    • boleh aja mas ..tapi jangan mengorbankan pedagang asongan…. yg dimau ama pak Jonan dan pak DI ….harus bisa memberdayakan pedagang asongan sekitar stasiun….

      Posted by suhardi | 25 November 2013, 11:05 am
      • kl saya hny berkepentingan kereta Brantas berhenti diNganjuk,krn jalur Nganjuk -Caruban itu vital kl ada truk/bus macet/kecelakaan macet berkilo2 ga ada jalan alternatif yg lain…kl mslh asongan itu udh kebijakan dr KAI.

        Posted by koreksi diri | 25 November 2013, 1:04 pm
  37. Paragraf terakhirnya yang paling penting. Menjawab rasa penasaran. Pak DI…memang selalu membuat penasaran.

    Posted by ernal rosa | 25 November 2013, 9:59 am
  38. Senyum yg tulus dalam bekerja membawa keikhlasan dalam melaksanakannya. Keep positive & optimist…..

    Posted by Fris | 25 November 2013, 10:15 am
  39. Senyum itu Ibadah…makanya ayo kita banyak2 tersenyum selain bermanfaat bagi diri sendiri juga memberi kesenangan, kedamaian dan kesejukan bagi orang lain…juga segala pekerjaan dan permasalahan akan terasa ringan jika dihadapi dengan senyuman…karena senyuman secara otomatis memberi sugesti bagi kita untuk lebih semangat…percaya ato tidak mari kita coba…

    Posted by fayshal | 25 November 2013, 10:43 am
  40. Jadi penasaran pgen beli bukunya p.jonan….., salam DIS mania.. always smile…

    Posted by ACHMAD DJUNAIDI | 25 November 2013, 10:55 am
  41. jika dahlan iskan jadi presisen indonesia, negara republik indonesia akan berubah total, mungkin tidak sampai 3 tahun malaysia akan kita lewati

    Posted by sanusi | 25 November 2013, 10:57 am
  42. Senyum paling tulus di jajaran Dirut BUMN ya senyumnya Pak Emirsyah Satar ( Dirut Garuda). :))

    Posted by Roni Pranata | 25 November 2013, 11:01 am
  43. Membaca MH ini jd teringat MH 41. Btw, gimana solusi pedagang asongan pk Jonan? Ditendang gt aj, dibina atau gmn, Pak?

    Posted by aditam@putra | 25 November 2013, 11:43 am
    • PKL ini sebuah ujian unsur humanisme berat.. saya rasa PKL diberikan tempat khusus di komplek stasiun, sayangnya konteks seperti itu sudah direbut oleh Indaomart dan alfamart. ini masih menjadi PR buat kita… tapi sayapun tidak munafik, saat di stasiun saya lebih suka belanja di kios dari pada di pedagang asongan.. kalau seperti ini, saya rasa pemda berkaitan dan KAI harus bersinergi…

      Posted by jannotama | 25 November 2013, 11:57 am
    • ada yg menanyakan lgsg hal ini ke beliau..jwbnya itu mmg hrs sinergi dg pemda setempat,tp slama ini pemda blm ada kerja samanya,pd dasarnya KAI siap bekerja sama.

      Posted by koreksi diri | 25 November 2013, 1:09 pm
  44. Senyum Indah di hari Senin,…

    Posted by msyatno | 25 November 2013, 12:47 pm
  45. Top smile, senyum tulus juga adalah sedekah, mantap pak Dahlan…

    Posted by admin | 25 November 2013, 1:05 pm
  46. semoga senyum pak jonan bisa dibagi ke semua pengguna commuter line tangerang juga… sebagai pengguna setia commuter line, saya dan teman-teman malah merasa semakin hari semakin jauh dari senyum 😦 jadwal dan jumlah cl yang sepertinya semakin tidak terduga…tega sekali di jam-jam ramai yg muncul cuma cl 4-6 gerbong 😦 padahal yg 8 gerbong saja kita sudah seperti sarden kalengan… dan semakin rutinnya cl mogok dipagi hari 😦

    ayo pak jonan, mari ciptakan senyum untuk kita semua lagi… terima kasih…

    Posted by lina | 25 November 2013, 1:07 pm
  47. @kang jannotama & koreksi diri, saya sangat mengapresiasi apa yg dilakukan oleh pk Jonan krn telah memberikan kenyamanan bagi penumpang. Saya masih ingat dulu ktk masih di SMA, ada teman sekelas yang biaya hidupnya dari pengasong sehingga sering terlambat sekolah. Walau demikian ktk lulus Bpk Kasek membri penghargaan sebagai rasa kebanggan. Oleh krn itu saya setuju dg apa yg diharapkan oleh mbak Lina: Pak Jonan kudu membagi senyumnya kepada semua orang, termasuk kepada pengasong! Semoga

    Posted by aditam@putra | 25 November 2013, 3:23 pm
  48. tidak perlu memikirkan yang seperti itu PAK DAHLAN yang katanya terhormat dan pro rakyat ..
    Urusi dulu permasalahan Outsourcing di BUMN, mana janji anda akan menuruti semua rekomendasi PANJA DPR tetapi anda malah bilang ANDA bukan anak buah DPR, tapi anak buah Presiden ..
    Memang benar tapi DPR itu lahir sebagai penyalur aspirasi dari rakyat ..
    Asalnya saya simpatik pada anda tetapi saya baru sadar anda dan DEMOKRAT sama” belangnya !!!

    Kepada para pembaca lihat ini janji dia pada saat PANJA DPR :

    tetapi pada akhirnya malah mengeluarkan keputusan yang merugikan Pekerja BUMN ..

    Posted by fajar | 25 November 2013, 5:10 pm
    • Bilang sama DPR. Diubah saja Undang-Undang Tenaga Kerja Republik Indonesia.
      Tugas DPR adalah membuat dan merubah Undang-Undang.
      Semuanya berdasarkan Undang-Undang sebagai landasan berpijak.

      Salam hormat,
      Bonzo – Jakarta Barat.

      Posted by bonzo | 25 November 2013, 6:26 pm
    • mas fajar….anda seperti dHEWAN yg seenaknya sendiri….mau gak panja mencabut ato merivisi UU ketenagakerjaan masalah OS.? klo sudah berani baru tinggal dilaksanakan….ini tahun politik yg hanya mencari dukungan dari anda …dpr bukan penyalur aspirasi rakyat….anda saja yg sudah ditipu oleh orang yg memanfaatkan anda ….. kacian deh lu

      Posted by suhardi | 26 November 2013, 7:01 am
      • ohhh anda berarti orangnya sapi perah si KEBO sama DI yang terhormamat itu yahh, kasian juga anda dibodohi oleh mereka …

        Posted by fajar | 26 November 2013, 8:24 am
        • anda juga sama seperti kebo dicongok hidungnya….kenapa baru sekarang berani ? dulu diem aja ? gocik sampean….

          Posted by suhardi | 26 November 2013, 11:06 am
          • karena baru sadar saya ternyata DI dan KEBO itu ternyata sama aja termasuk para pendukungnya juga seperti anda itu, tidak pernah memikirkan rakyat yang dipikirkan hanya duit dan kesenangan semata ..
            tunggu lah azab menanti kalian wahai orang” yang terhormat di dunia ..

            Posted by fajar | 26 November 2013, 11:12 am
        • “karena baru sadar saya ternyata DI dan KEBO itu ternyata sama aja termasuk para pendukungnya juga seperti anda itu, tidak pernah memikirkan rakyat yang dipikirkan hanya duit dan kesenangan semata ..
          tunggu lah azab menanti kalian wahai orang” yang terhormat di dunia ..”

          Dari argumen dan pilihan kata tidak ada cermin kasih sayang ke sesama, bisa-bisa mengutuk orang. Luar biasa Tu(h)an Fajar.

          Cermati lagi, lihat lagi video pernyataan pak Dahlan (syukur-syukur, lengkap jalannya sidang). Baca lengkap salinan keputusan Panja & keputusan/edaran Menteri BUMN. Baca landasan runtutan undang2 keputusan Panja & BUMN menjadi dasar keputusan.

          Hati-hati dengan dengki, merusak hati dan keimanan. Jika tidak bisa melihat kebenaran karena kebencian kepada orangnya, artinya hati telah sakit.

          Salam

          Posted by bowo | 26 November 2013, 11:15 pm
          • ya memang tuan besar fajar yang sok …..mas bowo..mending anggap aja seperti marwan yg teriak teriak listrik di sumatra sering mati ….begitu PLTA pangkalan susu sudah ok ternyata tower listriknya digergaji orang … apa gak gila nih orang….sekali lagi cermati UU nya …jangan sok bilan OS hanya di anak tirikan….rekomendasi panja gak ada urutannya di peraturan perundangan….ganti UU nya pasti akan dilaksanakan oleh BUMN maupun swasta yang lain….

            Posted by suhardi | 27 November 2013, 11:32 am
  49. Salut pak Dahlan Iskan……Memang jadi pejabat adalah ” ABDi” harus melayani….. bukan kebalikannya pejabat yang minta di layani masyarakat!

    Dahlan Iskan Tolak Kursi Raja, Pilih Kursi Kusir Saja

    Ada-ada saja gaya spontanitas calon presiden konvensi Demokrat Dahlan Iskan saat diarak naik kereta kencana di Cirebon, Sabtu. Menteri BUMN itu menolak duduk di kursi raja, malah minta duduk di kursi pengemudi alias kusir!

    Penolakan Dahlan duduk di kursi raja membuat warga terheran-heran. Sedangkan panitia menjadi kelabakan. Pasalnya, tempat duduk kusir itu tidak memiliki panjatan.

    Untung seorang panitia berbadan kekar yang bertindak sebagai punggawa atau pasukan pengawal raja bertindak sigap. Mengetahui Dahlan kesulitan untuk naik ke atas kereta, sang punggawa langsung menyodorkan kakinya. ”Naik kaki saya pak,” kata sang punggawa.

    Sambil meminta maaf, Dahlan akhirnya memanjat kaki sang punggawa dan sukseslah naik ke kereta kencana. Sesaat kemudian, giliran Dahlan yang menolong istrinya menaiki kereta.

    Ribuan massa bertepuk tangan dan memekikkan takbir begitu melihat Dahlan dan istrinya telah berdiri di atas kereta kencana. Dahlan dan istrinya menyambut massa dengan melambaikan tangan.

    Seorang tokoh masyarakat Cirebon menilai penolakan Dahlan duduk di kursi raja itu sebagai isyarat yang baik. ”Kelak kalau beliau ditakdirkan menjadi presiden, beliau tidak akan bertindak seperti raja atau penguasa. Beliau akan menjadi abdi, menjadi kusir yang bertanggung jawab mengarahkan jalannya kereta serta menjaga keselamatan penumpangnya,” kata tokoh pendidik itu.

    Laporan dari Cirebon: Joko Intarto
    http://dicommunicationcenter.com/berita/baca/59/dahlan-iskan-tolak-kursi-raja-pilih-kursi-kusir-saja.html – sthash.uwxLhwTu.dpbs

    Posted by Mustahil | 25 November 2013, 6:59 pm
  50. mantap DI dan iqnatius johan,semoga ide bapenas rel ka layang seluruh jabodetabek dan kota besar umumnya bisa segera terwujut agar mengubah sisi rel ka jadi bersih tdk kumuh dan rel tdk jadi sumber kemacetan,begitu juga ka bandara kapan selesainya pak?semoga ka jadi angkutan massal yg nyaman,aman dan utama di negri ini dgn rel yg berbentuk spiral/ular tdr melingkari jabodetabek sehingga semua wilayah dilalui.selamat dan sukses selalu pak.

    Posted by toga | 25 November 2013, 8:40 pm
  51. Bukti kalau kepuasan, kenyamanan masyarakat diutamakan..

    Posted by Wanto Kdr | 26 November 2013, 9:27 am
  52. Apresiasi yg dibrikan DI kpd jonan terlalu berlebihan, dan menurut sy itu salah sasaran. Betapa tidak, dia memberikan hak kenyamanan kpd orang tp disisi lain dia merampas kenyamanan orang lain. Dia memenuhi hak orang tp dia juga membredel hak orang lain. Pengasong juga manusia yg butuh ketentraman dan kenyamanan seperti orang2 pada umumnya. Wajarlah kalau kemudian mereka berdemo karena hak hidup mereka disingkirkan

    Posted by rizkya | 26 November 2013, 10:34 am
    • klo begitu anda punya solusi?…klo kereta penuh pedagang…nanti penumpang komplain…dikasih tempat dagangan di sekitar stasiun gak dimanfaatkan… terus gimana mbak / mas rizkya?

      Posted by suhardi | 26 November 2013, 11:09 am
  53. Silahkan Baca Buku yg dimaksud pak Dis diatas (Jonan dan Evolusi Kereta Api)
    disitu juga dijelaskan, saat menggusur pedangan dari Stasiun UI KAI didemo oleh mahasiswa UI dan Komnas HAM.
    Jonan menawarkan alternatip, relokasi pedagang dibagi ke 3 tempat :
    1. di stasiun
    2. di halaman UI
    3. di halaman Komnas HAM

    gimana jadinya UI, mau ga kampusnya sebagai tempat relokasi PKL
    Komnas HAM mau ga kantornya jadi tempat relokasi PKL

    saya rasa solusi ini sangat fair, karena semua mengabdi kepada rakyat, ya KAI,,, ya UI,, ya Komas HAM
    tapi mana balasan dari UI dan Komnas HAM ? malah KAI dikira melecehkan Civitas Academy UI dan Kehormatan HAM… we e e e e e…. sadarlah kau semua (UI dan Komas HAM), anda semua itu pelayan rakyat.

    Cari Solusi dengan diskusi bersama, jangan gunakan power untuk menekan institusi lain, sementara anda sendiri ga mau jika menerima resiko itu

    Posted by NOPI | 26 November 2013, 11:34 am
  54. Maksud saya supaya diskusi bersama terlebih dahulu yg melibatkan pihak2 terkait. Setelah ada kesepakatan bersama, baru aturan yang ada diterapkan. Apa salahnya kita mencontoh relokasi PKL misalnya, sebelum diusir disediakan tempat yg layak terlebih dahulu sehingga tdk terjadi gejolak. Tp di KAI ini kan tidak, diusir dahulu baru cari solusi.

    Posted by rizkya | 26 November 2013, 2:07 pm
    • Usir dulu itu sudah benar, karena memang itu lahan punya KAI. Tentunya peringatan sudah diberikan jauh-jauh hari sebelumnya.

      Tanggung jawab utama KAI itu memberikan layanan angkutan umum sebaik-baiknya bagi pengguna jasa angkutan moda kereta.

      Tanggung jawab kesejahteraan masyarakat itu ada pada pemerintah lebih khusus ke pemda-nya untuk mengayomi.

      Harus jelas sekup kerja dan tanggung jawab masing2. Lha KAI masih kerepotan menata diri, disuruh ngurusi PKL ya jadinya kacau dua-duanya. Pengguna jasa kereta ga keurus dengan benar, PKL juga belum tentu sejahtera.

      Posted by bowo | 26 November 2013, 11:05 pm
    • lha memang itu tanah milik KAI …..apakah anda mau tanah anda saya tempati ..begitu anda mau usir saya …saya minta rembukan dulu…minta ganti rugi yg gak masuk akal….minta relokasi dll… apa itu maunya….???? tolonglah berpikir ……ingetlah dengan yg ada dipasar pasar …..dikasih tempat / stan larinya malah diluar pasar itu gimana????

      Posted by suhardi | 27 November 2013, 11:35 am
  55. Saya sangat setuju dengan NOPI!! memang ini harusnya bukan jadi masalah PT KAI saja, tidak ada salahnya mereka ingin membersihkan rumah mereka sendiri, karena PKL dianggap memberi ketidaknyamanan bagi pengguna kereta api di stasiun. Coba bayangkan saja ada PKL berkeliaran di kampus UI maupun Komnas HAM, apakah mereka juga mau? Berbeda dengan PKL PKL yang ada di jalanan, mereka menempati lahan pemerintah dan ruang publik umum yang memang milik bersama. Sudah menjadi tugas Pemda dan Pemerintah yang harus memfasilitasi mereka. Pak Jonannya sendiri toh sudah berusaha menawarkan alternatif dan meminta kerjasama dengan Pemda.

    Posted by NTAN | 26 November 2013, 2:28 pm
  56. Semoga Pak Jonan juga bisa membuat para pengguna KRL dan KRD tersenyum tulus…

    Posted by mbakje | 26 November 2013, 4:53 pm
  57. Semoga Pak Jonan juga bisa membuat para pengguna KRL dan KRD tersenyum tulus…

    Posted by mbakje | 26 November 2013, 4:53 pm
  58. @ Mas Rizkya

    Anda salah alamat kalau terburu-buru menyalahkan PT. KAI, Pk Jonan, ataupun Bung Dahlan Iskan, karena aturan yang diterapkan sekarang ini bukan semata-mata aturan internal KAI yang dibuat pk Jonan, akan tetapi beliau menjalankan amanat UU No. 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian yang ditandatangani Bapak Presiden SBY bersama DPR RI. Makanya para wakil-wakil rakyat itu gak berani teriak-teriak kencang. Coba kalau ini aturan internal yang dibuat pk Jonan pasti sudah menjadi peluru-peluru gratis yang ditembakkan ke Bung Dahlan Iskan.

    Jika kita menilik UU ini, berarti sudah 5 tahun lebih tidak ada yang berani menegakkan aturan ini. Salah satu sebabnya adalah ruwetnya permasalahan sebagaimana yang tergambar dalam MH 41: Tidak Bayi Tergencet, Akuarium pun Jadi. Dan Pk Jonanlah sekarang orangnya yang berani menjalankan UU itu walau resikonya berat, sampai sampai keadaan lingkungan tsb telah membentuk diri pak Jonan menjadi orang yang sulit untuk bersenyum karena tiap hari keningnya berkerut berpikir keras mengurai hambatan-hambatan di KAI. Dan Kalau sekarang sudah bisa tersenyum, itu karena beban sudah banyak berkurang, mungkin!

    Disinilah dilemanya, DI datang ketika UU sudah dibuat sekian lama dan KAI dalam keadaan carut marut. Makanya setiap Pk Johan bertanya pada DI: “ Apakah aturan ini dilanjutkan, Pak? DI selalu menjawab : “ Teruuuuuss!”. Tentu Pk Jonan dan DI sudah tahu bahwa ini akan menimbulkan gejolak yang tidak ringan.

    Pedagang asongan yang masuk dalam KA adalah bagian yang harus ditertibkan karena dianggap mengganggu kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang. Dan kalau melanggar dapat dikenai sanksi pidana ringan . Oleh karena itu untuk mengamankan UU ini jika ada demo-demo maka akan menghadapi Polisi Khusus Kereta Api (polsuska}. TNI, Kepolisian, dan Satpam

    Kita memcintai Dahlan Iskan, tapi bukan berarti cinta buta, cinta tanpa cela, me-kultuskan sehingga tidak boleh dikritik, tidak boleh disalahkan. Tidak! DI juga manusia seperti kita bisa salah dan khilaf. Sebagai pengguna KA saya berterima kasih yang amat sangat kepada PT. KAI atas pelayanan yang semakin prima. Tapi saya juga berharap dampak sosial yang menyangkut kawula alit mendapat perhatian khusus. Disana ada orang2 tua miskin, ada anak2 yang butuh biaya sekolah, ada bayi2 yang butuh gizi. Semuanya membutuhkan uluran tangan kita.
    Pedagang asongan adalah termasuk kalangan yang tetap eksis walau negri ini ditempa krisis. Anggaplah mereka adalah asongan-asongan yang menjajakan koran JP. Bagaimana seandainya Anda tanpa mereka, Bung Dahlan Iskan?

    Salam tuk DahlanIS.www

    Posted by aditam@putra | 26 November 2013, 5:33 pm
  59. Selalu dan selalu dengan cara sederhana namun menjadi hasil yang istimewa….

    Posted by Erry Ariany | 2 Desember 2013, 8:53 pm
  60. salut buat DI dan pak Jonan….jalan terus…masih banyak masy. yg mendukung terobosan2 anda untuk kebaikan negara kita

    Posted by Budi Budi Priyono | 3 Januari 2014, 10:27 pm
  61. Semangat Indonesia…!!

    Posted by Majalah Pegawai Kantoran | 5 Januari 2014, 11:13 am
  62. kalau saya ikuti beberapa cerita pak dahlan tentang cara memimpin bagi saya pribadi menarik semua karena saya yakin bapak bekerja dan memimpin dengan ketulusan dan keikhlasan dan yang ada dalam benak bapak adalah kemajuan kemajuan kemajuan ( dalam segala hal yang positif )…………. sesuai dengan kata kata pak dahlan : kerja kerja kerja……. semoga Indonesia menemukan pemimpin yang sejati selalu dapat memberikan kemajuan bagi bangsanya, amin.

    Posted by teddy dwi hartoto | 8 Februari 2014, 9:54 pm
  63. Siapapun dengan bibir indikasi ( seperti yang membiarkan pergi kehilangan buang air kecil dan juga kehilangan darah ) akan perlu untuk menemukan dokter dan berubah menjadi dianggap untuk mendapatkan PMS .

    Posted by ROSMIATI | 11 Februari 2015, 6:04 am
  64. KAI sudah sangat berubah, berubah menjadi sangat baik, nyaman, tertib, namun sayang masih ada beberapa karyawan terutama dibagian tiketing yang masih kurang murah senyum.

    Posted by cetak brosur murah | 6 Oktober 2017, 12:55 pm

Tinggalkan komentar