>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Agar Digendong Binladin ke Mana-Mana

Senin, 05 Agustus 2013
Manufacturing Hope 88

DUA tahun lalu perusahaan ini masih sakit. Masih tergolek di ruang perawatan ICU. Tahun lalu tiba-tiba sehat. Dan kini bisa lari kencang. Larinya sampai ke luar negeri pula: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Bendera Waskita pun kini mulai berkibar di Mekah. Di Masjidil Haram. Waskitalah yang mendapat kepercayaan mengerjakan pengembangan dan pembangunan kembali masjid suci itu. Tentu bersama beberapa perusahaan lain di bawah bendera grup besar Binladin.

Maka, berbeda dengan tahun-tahun lalu, perjalanan umrah saya bersama istri kali ini terselip urusan Waskita. Meski biaya sendiri tapi urusan Waskita ikut memenuhi pikiran. Sepanjang perjalanan 400 km dari Jeddah ke Madinah dan 450 km dari Madinah ke Mekah, kata Waskita saya ucapkan hampir sama banyak dengan kalimat talbiah …labbaika Allahumma labbaik….

Ini karena saya tidak mau kibaran bendera BUMN di Arab Saudi sekarang ini mengulangi pengalaman buruk BUMN kontraktor kita di masa lalu: rugi sangat besar. Akibatnya, ibarat perusahaan dari negara miskin menyumbang negara superkaya.

Sepanjang perjalanan itu saya banyak bertanya kepada pimpinan Al Syarikah Waskita Muqawwalah Gunadi dan Nur Andono. Yang pertama alumnus Teknik Sipil UNS Surakarta asli Purworejo, yang kedua alumnus Teknik Sipil UGM kelahiran Bantul. Saya bertanya dan mendiskusikan apa yang sedang dilakukan, bagaimana membina hubungan, bagaimana praktik sistem pembayaran, mempercepat penagihan, cara menghindari klaim, cara mendapatkan tenaga terampil, perpajakan, menyiasati cuaca ekstrem, dan seterusnya.

Kegagalan BUMN di masa lalu memang mengerikan. Ratusan miliar kerugian yang diderita. Sampai-sampai perusahaan seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk ampun-ampun. “Kami belum berani kembali ke Timur Tengah,” ujar Dirut Adhi Kiswo Darmawan.

Meski Kiswo waktu itu belum menjadi orang Adhi, tapi sebagai dirut yang datang belakangan dia ikut menanggung beban kerugian besar itu. Termasuk menanggung beban dosa manajemen sebelumnya dalam kasus korupsi Hambalang.
Adhi memang saya minta untuk sedapat mungkin menghindari dulu proyek-proyek pemerintah, sebagai salah satu bentuk taubatan nasuha atas dosa masa lalunya. Masih terlalu banyak proyek milik BUMN sendiri yang bisa dikerjakan tanpa harus menyogok-nyogok.

Waskita pun belajar dari pengalaman masa lalu itu. Karena itu Dirut Waskita M Choliq, memilih masuk Arab Saudi dengan jalan minta digendong dulu. Saya setuju dengan strategi itu. Tidak apa-apa digendong dulu, asal kalau bisa, seperti lagunya Mbah Surip itu, digendong ke mana-mana. Apalagi yang menggendong adalah rajanya kontraktor di sana: Saudi Binladin Group.

Tiga proyek yang dikerjakan Waskita saat ini, misalnya, semuanya proyek dari main contractor Binladin. Mula-mula hanya kampus universitas di Riyadh. Lalu dipercaya mengerjakan jalan layang menuju bandara baru Jeddah. Dan kini naik kelas ke renovasi/pengembangan Masjidil Haram.

Sekarang ini tahapan Waskita memang tahapan mendapatkan kepercayaan. Yang penting bisa mendapat pekerjaan, menunjukkan kemampuan, menyajikan kualitas, dan membuktikan tepat waktu. Dan yang lebih penting, ummul masalah-nya, tidak boleh rugi. Kelak akan ada tahap mendapat proyek yang lebih besar. Lanjutannya lagi mendapat dan mengelola proyek tunggal. Sedang tujuan akhirnya nanti adalah memenangkan proyek sebagai main contractor.

Cara minta digendong dulu itu sudah lebih dulu sukses dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika. Waskita belajar dari Wika. Wika baru saja menyelesaikan dua proyek besar di Aljazair. Tidak rugi. Bahkan untungnya lumayan.

Wika, dengan Dirut Bintang Perbowo yang tidak pernah mau nyogok, kini terbukti menjadi BUMN kelompok karya yang terbesar: omsetnya, labanya, maupun market caps- yang mencapai Rp 14 triliun, dua kali lipatnya Krakatau Steel. Wika, Waskita, dan PP kini juga bersaing mengerjakan proyek-proyek di Timor Leste.

Proyek Masjidil Haram tentu sangat prestisius bagi Waskita. Setidaknya pekerjaan itu akan terus berlangsung sampai tahun 2018. Mengerjakan proyek Masjidil Haram memang harus secara bertahap selama lima tahun agar peribadatan di sana tetap bisa berlangsung. Apalagi proyek ini sempat sebentar tertunda karena pemerintah Turki keberatan kubah-kubah khas peninggalan era Turki Usmani ikut dibongkar.

Pembongkaran tahap satu ini juga menghilangkan track tawaf (ibadah mengelilingi Ka’bah tujuh kali) bagi jemaah yang menggunakan kursi roda atau tandu. Jalur itu berada di lantai dua menempel di bangunan masjid. Itulah sebabnya saat ini dibangun jalur darurat di atas pelataran tawaf yang ada. Terbuat dari baja knock down yang gampang dipasang dan dibongkar.

Kelak, bangunan baru Masjidil Haram sudah sekalian dilengkapi dengan track khusus kursi roda.
Sambil mengerjakan Masjidil Haram, Waskita kini juga lagi minta digendong ke Madinah. Masjid Nabawi yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad SAW yang sudah luas itu, juga akan diperluas. Masjid diperluas ke arah samping makam Rasulullah SAW hingga ke seberang pemakaman Baqi. Posisi makam Rasulullah SAW menjadi agak di tengah bangunan masjid.

Begitu besarnya proyek perluasan itu hingga kapasitas Masjid Nabawi meningkat dari 1 juta orang menjadi 2,5 juta orang. Maka pertemuan saya dengan pemilik dan orang nomor satu Saudi Binladin Group Syekh Bakr Bin Ladin, Senin hari ini di Mekah, tentu tidak akan jauh dari soal gendong-menggendong Waskita ini. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

66 respons untuk ‘Agar Digendong Binladin ke Mana-Mana

  1. Semangat pagi dengan mh……..

    Posted by Kausar ali | 5 Agustus 2013, 4:10 am
  2. alhamdulillah…saatnya kontraktor bumn berkarya secara “bersih”…

    Posted by syaifudin ishar | 5 Agustus 2013, 4:15 am
    • Sip. . . Setuju mas Syaifudin.
      Semoga Allah Swt. memberi kekuatan BUMN istiqomah di jalur ‘Shirathal Mustaqim’.

      Semoga di 2014, giliran rakyat Indonesia ‘menggendong’ P. Dis ke posisi yg lbh baik.

      Posted by Wanto Kdr | 5 Agustus 2013, 3:19 pm
  3. Subhanalloh, BUMN Indonesia berkibar di Makkah.

    Posted by Andi Lala | 5 Agustus 2013, 4:18 am
  4. Halo dari USA kita pantau terus prestasi DI.

    Posted by Mjbrhmn | 5 Agustus 2013, 4:21 am
  5. Bravo Pak Dahlan…
    Tetap Semangat, Sehat Selalu agar Sang Merah Putih Makin Berkibar di Negara Lain..

    Posted by iwan | 5 Agustus 2013, 4:24 am
    • sayang di negeri sendiri dijegal dan dihambat kiprah BUMN agar tak berkibar karena kepentingan sesaat politikus busuk,birokrat busuk dan konglomerat hitam jelang 2014……….oh Indonesiaku …

      Posted by Bayo | 5 Agustus 2013, 6:25 am
  6. Jayalah selalu Indonesiaku….

    Posted by supriyadi | 5 Agustus 2013, 4:28 am
  7. Subhanalloh abah ini. Pak dahlan mmg oke banget. Itu saja komen saya pagi ini.

    Posted by @ndokaja | 5 Agustus 2013, 4:30 am
  8. maju terus dan terus berkarya

    Posted by fiq | 5 Agustus 2013, 4:32 am
  9. manteb bener

    Posted by img | 5 Agustus 2013, 4:47 am
  10. mantaf. semangat pagi indonesia

    Posted by cah wonogiri | 5 Agustus 2013, 4:51 am
  11. absen, baru kemudian baca.
    selamat pagiiii …..

    Posted by tyo | 5 Agustus 2013, 4:54 am
  12. Barakallahi…

    Posted by yuni | 5 Agustus 2013, 4:59 am
  13. Pak DI memang mantap, sangat pantas mendapatkan gelar Dr. HC bidang Komunikasi Islam. Banyak konsep pemikirannya melampaui defini istilah keIslaman yang sudah lazim, contoh Taubatan Nasuha BUMN
    : “Adhi memang saya minta untuk sedapat mungkin menghindari dulu proyek-proyek pemerintah, sebagai salah satu bentuk taubatan nasuha atas dosa masa lalunya”,
    Sukses juga untuk proyek BUMN kita : Al Syarikah Waskita Muqawwalah شركة وسكيتا الأندونيسية للمقاولات

    Posted by Uwes | 5 Agustus 2013, 5:05 am
  14. ” kata Waskita saya ucapkan hampir sama banyak dengan kalimat talbiah …labbaika Allahumma labbaik…”. Abah rasanya kog sedih dan risih membacanya…..Met Iktikaf di Masjidil Harom Abah

    Posted by sekarpamungkas1 | 5 Agustus 2013, 5:49 am
    • hehe.. sayapun merasa risih. tapi mungkin itu bahasa jurnalistik untuk bumbu, ada pro dan kontra disitu… btw harapan saya, nantinya seluruh peusahaan kontraktor BUMN berkarya di luar negeri saja. situasi dalam negeri betul-betul tidak kondusif menjelang pilpres, pilleg 2014

      Posted by jannotama | 5 Agustus 2013, 9:13 am
  15. Mantab ……

    Posted by Nuryadid | 5 Agustus 2013, 5:51 am
  16. Bravo abah , apa yg dilakukannya buat kita bangga. Vote Dahlan Iskan for President 2014.

    Posted by Arifianto | 5 Agustus 2013, 5:57 am
  17. Taubatan nasuha yang hebat, langsung mendapat kepercayaan pengembangan dan pembangunan Masjidil Haram. Semoga nanti mendapat yang di masjid nabawi, AMIN.

    Posted by gunjorso | 5 Agustus 2013, 5:59 am
  18. Dunia jasa konstruksi memang rawan dari “tindakan tidak bersih”, mulai dari proses tendernya sampai pelaksanaannya. Tapi bukan tidak mungkin tidak bisa dirubah. Ditangan orang yang benar, jujur & amanah semua bisa diwujudkan.
    Semangat pagi Indonesia

    Posted by msodikvip | 5 Agustus 2013, 6:30 am
  19. mestinya seluruh BUMN Karya diminta taubatan nasuha, bukan hanya Adhi Karya …. 😉

    Posted by masteddy | 5 Agustus 2013, 7:15 am
  20. woow….,dengan biaya sendiri pula,
    sungguh hebat, jadi tugas kementrianlah yang nebeng pak Dahlan umrah…,bukan seperti para oknum pilitikus busuk d DPR yg kunker ke luar negeri tapi sambil nebeng jalan-jalan…

    Posted by Angel | 5 Agustus 2013, 7:48 am
  21. Abah DI, semoga Engkau beri kekuatan dan umur panjang Ya Alloh……Barokallohhh…………………….

    Posted by OTA Wlingi | 5 Agustus 2013, 9:06 am
  22. Maju terus Waskita !
    Go internasional

    Posted by alief | 5 Agustus 2013, 9:14 am
  23. setuju sama Pak Dahlan Iskan, untuk proyek pemerintah serahkan saja sama pihak swasta, sehingga budaya sogok menyogok terkikis habis, berganti menjadi professional.

    Posted by akik | 5 Agustus 2013, 9:16 am
  24. Hebat! Nanti di dinding masjid ada tulisan wika, made in Indonesia. Hehehe.

    Posted by Mochamad Yusuf | 5 Agustus 2013, 10:00 am
  25. semoga langkah yang terayun menjadi semakin besar dikemudian hari. Semoga juga dukungan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan yang memberikan beasiswa cukup besar untuk mahasiswa teknik dapat meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi. Amin

    Posted by habib | 5 Agustus 2013, 10:02 am
  26. Mula-mula Wika dulu yang belajar melanglangbuana, diikuti oleh Waskita yang pelan-pelan digendong menuju dunia, trus nanti HK stelah Tol Trans Sumatera kelar, trus yang lainnya nyusul berkejaran, trus jadi ahli deh, trus hebat deh, trus maju mingkin maju deh, trus apalagi yaaa??? yang jelas mah Indonesia mingkin sejahtera aza ….amiiiiiiiiiiiiiiin Ya Robbal alamin

    Posted by Manihot Ultissima | 5 Agustus 2013, 10:31 am
  27. Dear all selamat membaca tulisan terbaru dahlan iskan….semoga bermanfaat. wass pri

    Posted by mikovij32 | 5 Agustus 2013, 10:37 am
  28. semoga bisa tepat waktu & berlangsung lancar konstruksinya supaya tidak kena penalti & jadi pendapatannya Waskita, pengennya ke Mekkah Al Mukarromah….
    keep positive & optimist, kerja kerja kerja……

    Posted by Udin | 5 Agustus 2013, 11:55 am
  29. Orang Besar akan mudah untuk bernegosiasi dgn para pembesar juga…
    Mantaff….

    Posted by PUTU | 5 Agustus 2013, 12:36 pm
  30. jangan sampai ketiduran dlm gendongan pak, nanti bisa bahaya…..

    Posted by CAK KADIR | 5 Agustus 2013, 1:02 pm
  31. Mantap pak DI maju terus demi indonesia

    Posted by gunawan | 5 Agustus 2013, 1:27 pm
  32. indonesia pasti bisa. jujur dan amanah. bersih dan barokallah

    Posted by fia | 5 Agustus 2013, 1:48 pm
  33. Sukses Pak….. semoga yang Bapak kerjakan saat ini bisa membuat masa depan Indonesia menjadi lebih cerah dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga anak buah Bapak yang ada di seluruh BUMN di Indonesia mampu mendukung dan mewujudkan Indonesia baru yang bersih dari korupsi dan berwibawa di mata negara-negara lain. Sedih rasanya melihat kondisi Indonesia sekarang ini, tetapi melihat dan membaca informasi ini ada secercah harapan kalau Indonesia-ku masih bisa berubah menjadi baik…

    Posted by Kris | 5 Agustus 2013, 1:55 pm
  34. Wah, bangga salah satu teman sealmamater Teknik Sipil UNS Solo jadi pimpinan Waskita Karya di Arab Sono. Bangga pula, WIKA, ‘sekolah’ saya yg kedua sekarang sudah jadi nomer 1 diantara BUMN karya. Ketika saya masih sekolah di WIKA dulu, masih peringkat 2 di bawah Adhi Karya. Insinyur kita mampu dan canggih2 kok. Mereka nggak neko2 dan mau bekerja keras. Yang merusak itu para politisi pemeras BUMN

    Posted by ahadi | 5 Agustus 2013, 2:23 pm
  35. Memang indonesia perlu dipimpin oleh pemimpin profesional yang bebas dari korupsi. dan hanya dengan bebas dari korupsi lah Indonesia bisa jaya

    Posted by Eko Febrianto | 5 Agustus 2013, 3:34 pm
  36. Kegagalan BUMN di masa lalu memang mengerikan. Ratusan miliar kerugian yang diderita. Sampai-sampai perusahaan seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk ampun-ampun. “Kami belum berani kembali ke Timur Tengah,” ujar Dirut Adhi Kiswo Darmawan….terus terang saya baru tau sekarang bhw BUMN kita dulu pernah dpt proyek di timteng dan RUGI ratusan milyar rupiah pula….ketinggalan berita saya.

    Posted by merry | 5 Agustus 2013, 4:49 pm
  37. Subhanallah,,,saia juga pingin digendong mbah dahlan biar bisa tunaikan ibadah haji gratis

    Posted by muhammad solihin | 5 Agustus 2013, 6:37 pm
  38. pingin lihat upaya dari:
    1. kementerian kelautan dan perikanan (lautan kita amat luas)
    2. kementerian pembangunan daerah tertinggal (sering lihat nasib saudara-saudara kita, khususnya di papua dan daerah perbatasan)

    bisa dibayangkan kalo keduanya bisa maksimal… indonesia pasti akan makmur
    Jayalah Indonesiaku!!!

    Posted by machroos | 5 Agustus 2013, 10:30 pm
  39. Terus berkarya Pak DI. Indonesia pasti akan jaya.

    Posted by Ihsan | 5 Agustus 2013, 11:52 pm
  40. Antara TUGAS dan CINTA…begitulah kira kira yang dialami Abah…. Tugas yang diemban merupakan amanah dari rakyat Indonesia yang merupakan ibadah juga….

    Sedangkan menghabiskan akhir ramadhan dengan keluarga di Mekah / Madinah adalah bentuk ke CINTA an Abah pada Allah dan keluarga….

    Terberkatilah Abah yang bisa melakukan ke 2 nya disana…

    HARAPAN SAYA… semoga hal itu MENAMBAH KREDIBILITAS Indonesia di Mata pemerintah Saudi, dan UJUNGNYA saya berharap Indonesia dapat TAMBAHAN QUOTA haji, serta penempatan jamaahnya bisa NAIK LEVEL ke ring yang lebih tinggi…(Jaman saya Haji, kita sepertinya dapat RING 3…yang mana jamaahnya ditempatkan / MAKTAB nya 1.5 – 3 km dari mekah / madinah…)malah ada yang harus naik bis segala kalau mau ke masjidil Haram. ( saya dapat yang 1,2 km dari Masjidil Haram)

    Saya perhatikan Amerika ( sepertinya dapat ring 1…) apalagi waktu di Mina… tenda jamaah USA sangat strategis, sedangkan jamaah Indonesia…pinggiiiir…pinggir…( tidak strategis)

    Malaysia saja ( sepertinya ) masih di ring 2…jamaahnya di Mekah dapat maktabnya dekat dengan Masjidil Haram…jadi jalan kaki tidak capek…

    SEMOGA SEMOGA SEMOGA…itu harapan saya, quota jemaah haji semoga bisa ditambah…agar niat baik ber haji tidak terlalu lama tertunda…( takutnya keburu….)

    Yuk kita doakan bersama ya…. SELAMAT IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR BATIN.
    Salam ACI ( Aku Cinta Indonesia), GBU all.

    Posted by w.ning | 6 Agustus 2013, 7:11 am
  41. Kaya apa energi nya mas ? Masih sempat nulis ditengah kesibukan sebagai Menteri BUMN. Bravo, semoga sukses dan bisa menjadi RI 1 atau setidaknya RI 2

    Posted by Rudy M. Saragi | 6 Agustus 2013, 6:46 pm
  42. lama g bisa komment….
    semoga wika dan waskita bisa meretas jalan bagi BUMN lainnya serta bagi kontraktor lainnya. mungkin bisa juga mengajak UKM atau enterprenuer dalam negeri utk mencicipi berkarya diluar negeri dgn cara “menggendong”

    Posted by budi ind | 7 Agustus 2013, 8:59 am
  43. Subhanallah, semoga tambah jaya, dengan berbagai proyek di timteng, dan terus berkarya. seandainya semua pejabat seperti beliau.

    Posted by sewa mobil di bali | 7 Agustus 2013, 2:55 pm
  44. Kira-kira siapa dan dari latar belakang apa seorang pemimpin ideal ini bisa kita temukan?

    TB Silalahi, Jendral akademisi yang sering dijuluki “gurunya para jendral “ dalam bukunya “Pemimpin Masa Depan” yang ditulis untuk anak didiknya di Lemhanas dan Sesko TNI menulis seperti ini:

    Kita belum pernah memiliki seorang presiden yang berlatar belakang wartawan. Seorang wartawan senior adalah orang yang paling banyak mengetahui masalah-masalah negara. Karena memang tugasnya mencari informasi selengkap-lengkapnya dalam berbagai segi atau bidang meliputi masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi dan pertahanan. Di samping itu, seorang wartawan senior juga menulis analisa maupun solusi dari permasalahan-permasalahan negara. Pengetahuan dan pengalaman seperti itu dibutuhkan oleh seorang calon presiden. (Pemimpin Masa Depan, h.7)

    Tulisan TB Silalahi ini merujuk pada sosok Dahlan Iskan yang pernah diajaknya berduet mengajar di Lemhanas. Di hadapan para bupati , walikota dan ketua DPRD seluruh Indonesia TB Silalahi menjelaskan teori “Visionary Leadership”, sedangkan Dahlan memberi contoh praktek dari teori tersebut.

    http://sosok.kompasiana.com/2013/08/01/menimbang-dahlan-iskan-jadi-presiden-5-578351.html

    Posted by Mustail | 7 Agustus 2013, 3:31 pm
  45. Assalamu’alaikum wr. wb.
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H kepada dahlanis semua yang merayakan.
    Minal aidin wal faizin. Mohon Maaf Lahir Batin.
    Salam Semangat

    Posted by msodikvip | 8 Agustus 2013, 12:14 am
  46. Taqobbal Allohu minna waminkum.
    kepada pak Dahlan Iskan, yang punya blog, yang sering ngunjungin blog ini, yang sering komentar di blog ini, yang …. di blog ini, saya memohon maaf lahir batin.
    Smoga Alloh merahmati Indonesia.

    Posted by serama | 8 Agustus 2013, 3:05 pm
  47. Smga pak DIS dsana jg berdo’a agar bisa menggendong Indonesia thn dpn..
    Minal aidzin wallfaidzin mhn maaf lahir&batin..

    Posted by Anto | 8 Agustus 2013, 4:46 pm
  48. Minal aidzin wallfaidzin mhn maaf lahir&batin..
    Smga pak DIS dsana jg berdo’a thn dpn bisa memimpin Indonesia..

    Posted by Anto | 8 Agustus 2013, 4:48 pm
  49. Sebagai langkah awal kepercayaan bangsa Indonesia terhadap karya bangsa sendiri

    Posted by desianugrah | 9 Agustus 2013, 8:41 am
  50. TAQOBALALLAHU MINNA WA MINKUM …………..

    Posted by msyatno | 12 Agustus 2013, 9:48 am
  51. Taqobbalallah minna wa minkum.

    Mohon maaf lahir batin.

    Salam hormat,
    Bonzo – Jakarta Barat

    Posted by bonzo | 12 Agustus 2013, 9:50 am
  52. jatuh..bangun lagi..jatuh lagi..bangun lagi & lagi..bukankah ini ilmu wirausaha yg P.Dahlan ajarkan kpd kami.Trs mendukung kemajuan & kebanggan bangsa..Demi Indonesia.Kerja kerja kerja..!!

    Posted by koreksi diri | 13 Agustus 2013, 8:30 am
  53. Tolong pak x1001….. Kami di bandar lampung menderita lahir bathin gelap gulita kembali ke zaman batu dlm beberapa hari ini sampai seterusnya gak tau kapan…ini semua karena kerja pln yang TIDAK PROFESIONAL!!!

    Posted by soni | 3 September 2013, 8:46 am
  54. Kalau dulu rugi katanya pak DI yo pantes ae soalnya dipajaki sm org2 yg rakus / memang istimatornya belajaran jadi sama dg tdk ahli dlm bidangnya.Yg penting sekarang sdh bs dan teruslah berpertasi dan wariskan ke anak cucu kita

    Posted by Abdul Mu'in | 3 Oktober 2013, 10:40 pm
  55. Hanya karena seseorang terlihat kuat di hadapanmu tak berarti dia bisa begitu kuat ketika tanpamu.

    Posted by BANOWO THOHAR ICHSANI | 5 Juli 2014, 9:41 am
  56. Minder adalah sebuah tanda bahwa anda tidak pantas dengan keadaan anda saat ini.

    Posted by NISKA RAMADHANI | 11 Februari 2015, 10:37 am
  57. Alhamdulillah…

    Posted by shahkirin | 10 November 2016, 5:56 am

Tinggalkan Balasan ke Nuryadid Batalkan balasan