>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Simpul-Simpul Terlalu yang Akan Berhadiah

Senin, 25 Februari 2013
Manufacturing Hope 66

Para pimpinan PT Jasa Marga (Persero) Tbk belakangan harus memeras otak lebih keras. Dua tugas khusus amat mendesak untuk dicarikan jalan keluar: mengatasi kemacetan di jalan tol dan mengubah sistem pembayaran di pintu-pintu tol.

Begitu khususnya, sampai-sampai hampir seminggu sekali saya tagih kemajuannya.?Untuk mengatasi kemacetan, memang tidak gampang. Tapi, setidaknya sudah berhasil diinventarisasikan di titik mana saja kemacetan itu terjadi dengan parahnya. Ada dua jenis kemacetan. Yang bisa diselesaikan cepat dengan langkah yang sederhana dan yang harus melalui jalan yang panjang. Maka, fokus diberikan kepada yang bisa cepat-cepat dilakukan.

Misalnya, kemacetan di jalan layang Tomang dari arah Kebon Jeruk. Ternyata, banyak lubang di ketinggian yang sulit dijangkau itu. Aneh juga, di ketinggian seperti itu bisa banyak lubangnya. Akibatnya, semua kendaraan melakukan pengereman mendadak. Macet.

Sudah berbulan-bulan lubang-lubang tersebut tidak tertangani karena tidak adanya laporan. Malam itu juga, Kamis malam lalu, semua lubang tersebut ditutup.

Tapi, untuk mengatasi kemacetan yang parah dari arah Kebon Jeruk ke Tomang setiap pagi (dan sebaliknya setiap sore), persoalannya lebih rumit. Memang ada hope, tapi harus menunggu selesainya jalan tol ruas Ulujami–Kebon Jeruk. Jalan tol itu sudah selesai dibangun, kecuali yang 2,3 km yang tersendat oleh urusan tanah.

Saya akan menemui Pak Jokowi untuk minta bantuan beliau. Bukan saya tidak mau turun tangan, tapi urusannya memang hanya bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Apalagi, pemilik jalan tol Ulujami–Kebon Jeruk itu adalah perusahaan daerah DKI (40 persen) dan Jasa Marga (60 persen). Semoga gubernur baru bisa lebih bikin gol daripada pejabat sebelumnya.

Yang juga parah adalah sumbatan di Halim. Kendaraan yang semula mengalir deras, empat lajur dari arah Bekasi ke Semanggi, tiba-tiba menyempit tinggal satu lajur di Halim. Bisa dibayangkan betapa macetnya.
Semula dianggap tidak akan ditemukan jalan keluar untuk persoalan itu. Tidak mungkin menambah ruas di situ. Tidak ada lahan. Sebelah jalur tersebut sudah berupa jalan raya arteri yang lalu lintasnya juga padat. Tidak mungkin jalan arteri itu ditutup untuk perluasan jalan tol.

Tapi, sumbatan di Halim itu benar-benar ??t.e.r.l.a.l.u!??. Karena itu, saya minta terus dipikirkan. Sampai-sampai, sejumlah staf Jasa Marga hanya bertugas duduk di atas bukit kecil di dekat sumbatan itu berhari-hari. Untuk menemukan inspirasi cara apa yang bisa ditempuh.

Akhirnya ditemukan! Bukit di dekat tempat mencari inspirasi itu dikepras. Dibikinkan turap agar tidak longsor. Lalu dibuat jalan baru sepanjang 600 meter. Jalan baru itulah yang disiapkan untuk menjadi jalan arteri pengganti. Sedangkan jalan arteri yang asli ’’diminta’’ untuk dijadikan lajur tambahan jalan tol.
Inspirasi itu langsung diwujudkan. Siang-malam pengeprasan bukit dan pembuatan jalan arteri dikerjakan. Dalam tiga bulan sudah jadi. Saya sangat menghargai kesigapan Jasa Marga di sini. Juga ide briliannya. Minggu lalu jalur baru tersebut sudah bisa digunakan.

Kini kendaraan dari empat lajur dari arah Bekasi yang semula menjadi satu lajur sudah bisa menjadi dua lajur. Agak lega. Sementara. Derasnya pertambahan kendaraan yang masuk jalan tol akan membuat kelegaan itu tidak akan lama.

Dari arah Cibubur menuju Semanggi juga menyebalkan. Tapi, hanya perubahan kecil yang bisa dilakukan: pemasangan rubber cone untuk mendisiplinkan kendaraan. Selama ini lajur kendaraan dari arah Cibubur menuju Semanggi sering ’’diserobot’’ truk dari arah Cibubur menuju Priok. Dengan pemasangan rubber cone baru itu (juga sudah berfungsi seminggu yang lalu), kesesakan menuju Semanggi berkurang.
Hanya berkurang. Tetap sesak napas tapi sudah berkurang. Sudah berkurang tapi tetap sesak napas. Bahkan, yang ke arah Priok justru lebih sesak.

Hope untuk jalur dari arah Cibubur itu baru datang setahun lagi. Menunggu berfungsinya jalan tol dari Kawasan Berikat Nusantara (KBN) ke Tanjung Priok. Jalan tol baru tersebut sekarang sedang dikerjakan. Pekerjaan lagi dikebut. Tapi, tetap tidak bisa seperti sulapan.

Tahun depan, kalau jalan tol KBN–Priok itu selesai, truk-truk dari arah Cibubur tidak boleh lagi melewati Cawang. Kendaraan-kendaraan besar tersebut dari arah Cibubur harus belok ke Cikunir menuju jalan tol baru itu.

Kalau Anda ke Priok dan melihat pekerjaan jalan tol dengan tiang-tiang penyangga yang amat tinggi, itulah jalan yang saya maksud. ’’Ini bisa mengurangi arus kendaraan dari Cibubur menuju Cawang sampai 30 persen,’’ kata Adityawarman, Dirut Jasa Marga.

Titik menyesakkan lain yang juga sulit ditemukan hope-nya adalah kemacetan dari arah Cawang menuju Kuningan. Saya tagih terus. Kapan ide brilian di ruas itu bisa ditemukan.

’’Sebetulnya ada ide yang cespleng,’’ ujar Adityawarman, orang Palembang yang suka bicara bahasa Jawa tersebut. Apa itu? ’’Pintu masuk tol di dekat Bukopin (dari arah Cawang) itu ditutup,’’ ungkapnya.
Jalan tolnya pasti bisa lebih longgar, tapi jalan arterinya akan kian padat. Persoalannya bukan di situ. Menutup pintu tol harus izin sampai ke tingkat presiden. Dan lagi, masyarakat sekitar Cawang yang ingin masuk tol menjadi harus sabar sampai setelah Kuningan.

Saya minta, ide itu jangan dimatikan. Kalau memang tidak ada lagi ide yang lebih brilian, apa salahnya kalau izin penutupan tersebut diurus. Tapi, memang harus dipertimbangkan baik-baik. Kalau perlu libatkan masyarakat. Bahkan, Jasa Marga boleh saja mengadakan lomba terbuka. Siapa pun yang bisa menyumbangkan ide brilian untuk penyelesaian kemacetan itu akan diberi hadiah yang besar. Khusus untuk jalan tol. Bukan jalan umum. Jalan umum di luar wewenang BUMN.

Kita menyadari, tiap titik kemacetan memerlukan ide segar. Satu orang bisa saja menyumbangkan ide untuk mengatasi kemacetan di beberapa titik sekaligus. Jasa Marga menyediakan hadiah. Tiap satu ide yang bisa diterapkan akan mendapat hadiah Rp 100 juta.

Sekali lagi, syaratnya, bisa dilaksanakan. Bukan ide yang tidak bisa dilaksanakan. Harus sekelas ide di Halim tadi. Tunggu pengumumannya dari Jasa Marga.

Intinya, sesulit apa pun persoalan kita, kita tidak boleh menyerah. Termasuk, kesulitan memperbaiki sistem di gerbang tol. Setelah enam bulan tidak henti-hentinya saya tagih, akhirnya ditemukan sistem perbaikan itu.

Tanggal 6 Maret bulan depan, sistem pass-through yang benar-benar pass-through mulai difungsikan. Di tiga gerbang tol ke arah Cengkareng dulu. Yang lain-lain menyusul.

Selama ini, pemilik mobil yang sudah memasang alat pass-through pun tetap harus menghentikan mobilnya di pintu tol. Menunggu bunyi ’’tiiiiiit…’’. Baru palang pintunya membuka.
Padahal, di negara-negara lain, yang namanya pass-through, ya tidak perlu mobilnya berhenti dulu! Ini yang beberapa kali saya nilai sebagai sistem yang primitif.

Mengatasinya ternyata tidak sederhana. Itu karena menyangkut kontrak antara dua perusahaan. Untung dua-duanya BUMN: Jasa Marga dan Bank Mandiri. Maka, saya tugaskan pejabat tinggi Kementerian BUMN, Dr Ir Irnanda Laksanawan, untuk mengoordinasikan dan mencarikan terobosan.

Irnanda lantas melibatkan BUMN yang lain, PT Telkom dan PT LEN Industri. Berhasil. Setelah pemasangan di tiga titik tanggal 6 Maret nanti, akan terus dilakukan langkah yang sama di pintu-pintu tol yang lain. Dengan demikian, kita tidak malu lagi: masak membuat pintu tol seperti di luar negeri saja tidak bisa.
Memang masih ada persoalan: harga alat yang harus dipasang di dalam mobil itu masih terlalu mahal (menurut banyak orang): Rp 650.000. Akibatnya, masih sedikit kendaraan yang mau memasang peralatan pass-through. Itulah yang saya minta untuk dicarikan jalan keluarnya. Salah satunya dengan cara memproduksinya di dalam negeri. PT LEN sudah sanggup mengerjakannya. Alhamdulillah.

Dan saya tidak perlu lagi melempar kursi. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

202 respons untuk ‘Simpul-Simpul Terlalu yang Akan Berhadiah

  1. Bagus Sekali.

    Posted by sutben | 25 Februari 2013, 1:12 am
    • kok belum ada yang bonceng pertamax?

      Posted by aldizy | 25 Februari 2013, 4:01 am
      • Boncen pertamax,,,,tp telat

        Posted by @ndokaja | 25 Februari 2013, 4:04 am
        • bonceng tiga ah…
          pake helm semua ya…

          Posted by sdwi | 25 Februari 2013, 5:31 am
          • Bonceng empat pak…mumpung agak lancar tol-nya

            Posted by JOWI | 25 Februari 2013, 6:14 am
          • Ngojek. hadir

            Posted by apasaja | 25 Februari 2013, 7:17 am
          • Teman-teman yang terhormat,

            Mari kita sampaikan aspirasi kita, usul kita secara pribadi kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, agar beliau mempertimbangkan/menjadikan Pak Dahlan Iskan menjadi calon Presiden dari Partai Demokrat. SMS center SBY adalah 9949 ingat ya 9949 dan jangan takut untuk sms, ingatlah beliau dahulu membuka keran itu untuk menerima aspirasi dari rakyatnya. Saya sudah beberapa kali kirim sms ke SBY via 9949.

            Kirimkan sebanyak-banyaknya rakyat indonesia yang menghendaki kemajuan negara kita. Integritas dan Antusias. Presiden adalah takdir Allah. Semoga dengan kita kirim sms aspirasi ke Bapak SBY, menjadi jalan takdir untuk Pak Dahlan Iskan menjadi Presiden RI 2014~2019. Semoga itu menjadi salah satu kontribusi besar Bpk. SBY Demi Indonesia. Demi Indonesia Bismillah…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            REFERENCE :

            http://finance.detik.com/read/2012/11/27/141356/2102691/4/sby-banyak-dapat-sms-soal-demo-buruh-dan-dahlan-iskan

            SBY Banyak Dapat SMS Soal Demo Buruh dan Dahlan Iskan

            Wahyu Daniel – detikfinance
            Selasa, 27/11/2012 14:18 WIB

            Jakarta – Selama periode 16 Oktober-31 Oktober 2012 Presiden SBY banyak mendapatkan aduan dan tanggapan lewat SMS soal demo buruh dan soal tindakan Menteri BUMN Dahlan membersihkan BUMN dari kongkalikong anggaran dengan DPR.

            Staf Khusus Presiden selaku Pengelola SMS dan PB BOX 9949 JKT 10000 Sardan Marbun mengatakan, unjuk rasa buruh diharapkan dilakukan dengan tujuan untuk meluruskan hal-hal yang dinilai tidak benar, sehingga unjuk rasa dilakukan dengan baik. Sardan meminta agar aksi demonstrasi tidak memaksa dan mengganggu produksi sebuah perusahaan.

            “Pemaksaan serta dampak buruk terhadap produksi perusahaan merupakan hal yang perlu dihindari. Di lain pihak, kesejahteraan buruh perlu disesuaikan dengan kondisi yang memadai dengan UMR sekitar Rp 2 juta,” kata Sardan dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (27/11/2012).

            Selama kurun waktu 16-31 Oktober 2012, pihaknya telah menerima 1.930 pengaduan masyarakat.

            Selain soal buruh, pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait adanya oknum anggota DPR yang melakukan praktik kongkalikong dan meminta jatah kepada sejumlah BUMN memunculkan aduan dari masyarakat kepada SBY.

            Secara keseluruhan terdapat 118 SMS (91,47%) yang mendukung Dahlan Iskan dan 11 SMS (8,53%) menentang. Contoh SMS yang mendukung: “Bpk. Presiden harap Menneg BUMN tetap dapat dipertahankan, jangan BUMN dijadikan sapi perah oleh oknum anggota dewan”.

            Sementara SMS yang menentang: “Tindakan Dahlan Iskan tidak mencerminkan sikap pejabat, justru melemahkan lembaga negara, sepantasnya pejabat macam itu diganti yang lebih bermoral.”

            Dikatakan Sardan , dengan diterimanya 1.930 pengaduan masyarakat, maka sejak Juni 2005 saat mulai Kabinet Indonesia Bersatu II hingga 14 November 2012, SBY telah menerima 3.406.275 SMS dan 113.344 pucuk surat melalui PO BOX 9949 JKT 10000.

            (dnl/ang)
            ————————————-

            Menurut gue, ini adalah gerakan aksi, gak cuma basa-basi, gue gak peduli apa kata orang, itu didepan mata ada saluran yang bisa kita gunakan.., kenapa tidak!!! Teman-teman, mungkin dengan kita kirim SMS ke SBY, anggaplah itu merupakan sedekah Rp. 350 pulsa kita, dengan itu semoga menjadi pembuka jalan Bpk. Dahlan Iskan untuk Indonesia Presiden 2014~2019.

            Kita mungkin bukan siapa-siapa, yang mungkin belum bisa berbuat apa-apa untuk Indonesia, kita disini hanya bisa bicara, menganalisa, atau bahkan beretorika, namun hanya sebatas itu saja. Jadi menurut gue beliaulah yang bisa, melalui Bpk. SBY dan Bpk. DI, kami titipkan masa depan kami dan negeri ini, dari sabang sampai merauke (Lyric lagu Bang Iwan).

            Satu SMS dari kita DEMI INDONESIA.. BISMILLAH…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            Posted by Bonzo | 25 Februari 2013, 10:27 am
          • Hidup mas Bonzo…
            Ayo Dukung DIS…
            Save Indonesia…
            Mulai dgn INDONESIA BARU…

            Drama PD babak-1 sudah usai : result Anas Mundur dari Ketua PD
            Drama babak-2 : Penentuan ketua baru
            Drama Babak-3 : Penentuan Capres dan caleg dari PD
            Drama Babak-4 : Konsolidasi Pemenanagan Pemilu 2014.
            Resultnya : PD harus Bisa menang telak spt 2008~2009.

            Sekian

            Posted by PUTU | 25 Februari 2013, 11:45 am
      • bonceng yah….

        Posted by dinu | 25 Februari 2013, 4:41 am
      • Ide-ide brilian akan lahir dari hati-hati yang bening yang terus berpikir dan bekerja untuk kemajuan bangsa. Bukan sekedar ribut proyek untuk kepentingan partai.

        Posted by uwes | 25 Februari 2013, 7:17 am
        • setuju mas uwes, bs sy bayangkan beban tugas yg diemban beliau mikirkan BUMN mulai dr sabang sampe merauke n masalah2 kecil spt ini harus beliau jg yg cari solusi. kalo bs para direksi dan jajaran BUMN bs meringakan beban belaiu dg sistem down up bkn selalu top down. semoga beliau di beri kekuatan dan kesehatan untuk berkarya demi negara tercinta dan terwujudnya bangsa Indonesia yg disegani. salam dahlanis

          Posted by sulistiono | 25 Februari 2013, 7:35 am
          • emang berat sekali tugas beliau. walau berat klo dilaksanakan dg hati yang ikhlas akan memjadi ringan. insyaallah

            Posted by boedhy | 28 Februari 2013, 10:41 pm
    • Priii…..ttt.Berhubung anda berboncengan, Anda, saya tilang. he he he

      Posted by Nur Muhis | 25 Februari 2013, 7:09 am
    • Kemacetan Jakarta Bukan salah jalan, seberapa besarpun jalan yg dibuat, jakarta tetap akan macet, monorel tdk akan berfungsi, jika masalah intinya tdk di tuntaskan, yaitu kharakter pengguna jalannya….saya ada ide atasi kemacetan jakarta, bahkan masalah2 dijakarta termasuk banjir saya bisa carikan jalan keluarnya…..kemana ya harus menghubungi????

      Posted by Ali | 11 Maret 2013, 5:34 pm
      • Selamat malam, salam hormat dan salam kenal buat Kakak Ali dari beta.
        Beta senang Kakak Ali berkenan menyampaikan Ide2 cemerlang-nya,ttg maslah kemacetan di Jalan Tol.
        Santai saja Kakak,sonde pakai serius2 segala..,disini Kita semua transparan koq..
        Dalam arti, sangat bisa Ide-ide Kakak disampaikan melalui media sini saja….,
        memang dibuka di Forum ini…

        Sayang khan,kalau Ide-cemerlang Kakak Ali tidak kesampaian……

        Demikian,tentu su ditunggu sama teman-teman dari : Jasa-Marga…

        Semangat terus dan salam Dahlanis…

        Posted by N. SORRI.. | 11 Maret 2013, 5:53 pm
  2. siip dah,… tetep berjuang y pak demi kebaikan bangsa ini,…..

    Posted by abdullah_arjun | 25 Februari 2013, 1:16 am
  3. Maju terus Eyang….ga sah dengerin kata orang dengerin kata hati.laksanakan dg nurani Dg berpedoman Iman kepada Gusti Engkang Moho Suci kaliyan Kanjeng Nabi

    Posted by Muhammad a supriyanto | 25 Februari 2013, 1:42 am
  4. bakal seru nih
    hadiah 100 juta + nama terkenal karna bakal ditulis di MH
    moga moga orang orang cerdas dinegeri ini pada ikut semua
    pasti heboh dari sabang sampai marauke
    menonton ide ide cerdas bertarung

    Posted by anang banjar | 25 Februari 2013, 2:39 am
  5. Terus menyimak dari jauh….
    Semangat Abah

    Posted by alief | 25 Februari 2013, 2:43 am
  6. hadir …

    Posted by aldizy | 25 Februari 2013, 3:06 am
  7. Wkwkwk…. endingnya itu mengingatkan kita atas “pengrusakan pintu tol” oleh Dahlan Iskan.

    Posted by aldizy | 25 Februari 2013, 3:16 am
  8. wkwkwkwkwkwkwkkwkw………..dan abah Dahlan nggak perlu lempar kursi lagi …….siiiiiiiiippp dah

    Posted by 4lee | 25 Februari 2013, 3:50 am
  9. huahahaha.. ringan, tapi tetap bikin semangattt.. tidak perlu lagi melempar kursi.. dan pantang lempar handuk.. 😀

    Posted by gabosch | 25 Februari 2013, 3:53 am
  10. Mantap abah

    Posted by @ndokaja | 25 Februari 2013, 4:05 am
  11. go go go… bersama kita bisa…temukan solusi bersama…Semoga pada akhirnya dapat diberi jalan keluar. Amin

    Posted by habib | 25 Februari 2013, 4:12 am
  12. Ayo pak Adityawarman..tunjukkan kalau Dirut Jasa Marga juga bisa!

    Posted by Arif Haliman | 25 Februari 2013, 4:47 am
  13. I like monday…….

    Posted by slamet | 25 Februari 2013, 4:53 am
  14. Wak kak kak….kursi tiket tol aman
    Tp msh ada pe er pemeliharaan jalan dan penerangan jalan.
    Banyak lampu2 d bawah jalan tol yg dibiarkan mati padahal perlu ut keamanan dan keselamatan semua

    Posted by noeng | 25 Februari 2013, 5:12 am
  15. kerja..kerja..kerja..

    Posted by hendrick | 25 Februari 2013, 5:24 am
  16. ternyata MH 65 merupakan ‘pemanasan’ MH 66. mbahas macet! biar plong.

    Posted by adhi | 25 Februari 2013, 5:28 am
  17. Mantap suratap……..

    Posted by Damarta | 25 Februari 2013, 5:28 am
  18. Semangat yang menginspirasi.. Bravo Pak Dahlan..

    Posted by iwan | 25 Februari 2013, 5:32 am
  19. luarrrrrrrrrr biasaaaaa……super sekali pak dahlan….pencapaian kerjanya dalam menemukan pemecahan masaalah di jalan tol…..smga Allah dan rakyat bangsa ini mencatat dengan tinta emas setiaap hasil kerja Abah utnuk diwujudkan sebagai RI 1 di tahun 2014……salam superrr….sukses slalu abah…..

    Posted by Dahlan alex | 25 Februari 2013, 5:34 am
  20. Saya orang luar jakarta, menurut saya yang membuat jakarta macet bukan hanya jalannya yg kurang lebar tapi kerena mrental pengemudinya yang jelek. Dan karena kenderaan yang sdh terlalu banyak. Jadi solusinya: Terapkan ganjil genap dan jangan asal memberikan SIM kepada pengendara, tapi tlg dibuat perjanjian seperti di luar negeri bila sdh 3 kali ditilang karena melanggar peraturan lalulintas, akan sangat sulit utk mendapatkan SIM. Pasti jakarta tdk akan macet. tdk percaya? coba aja.

    Posted by SIMA ABADI | 25 Februari 2013, 5:35 am
  21. the profesor tdk akan melempar kursi lagi jika semua kita menjadi baik.

    Posted by didiksuprayitno | 25 Februari 2013, 5:38 am
  22. Semangat pagi semua….
    ikut menyimak

    Posted by subedjo | 25 Februari 2013, 5:46 am
  23. ada info menarik tentang abah ngamuk di tol dulu, entah beneran atau hoax, konon katanya karyawan yg biasa jagain pintu tol, yg kursinya dilempar ama abah, oleh atasannya di pecat, tapi abah diam-diam mendatangi rumah karyawan tersebut utk silahturahmi, bagaimanapun abah merasa gak enak gara-gara ngamuk ditol, dia jadi dipecat, abah menarik lagi karyawan tersebut dan mempekerjakan kembali di salah satu Perusahaan bumn, suatu tindakan yg sangat simpatik sekali, abah gak aji mumpung…..bagi yg pernah baca atau dengar berita seperti ini mohon dishare link nya , trims…………

    Posted by Daus | 25 Februari 2013, 5:57 am
    • Baru denger. Jika iya gue harus bilang wow lagi ….

      Posted by apasaja | 25 Februari 2013, 7:21 am
      • sy juga nunggu info kepastiannya
        pak Erick mungkin tahu – sayang lama ndak muncul

        Posted by kanankekiri | 25 Februari 2013, 8:23 am
        • Pak Erick lagi bantuin Putranya Bapak beliau yang kecelakaan di tol….

          Posted by Rika | 25 Februari 2013, 9:19 am
          • Putranya Bapak beliau/Pak Erick? Brarti saudara donk… sama pk erick.
            Jd Pak Erick lagi bantuin saudaranya yang kecelakaan di tol?

            Posted by boedhy | 25 Februari 2013, 11:03 am
          • @ Pak Boedhy : Bukan saudaranya Pak Erick, yang saya maksud “Bapak Beliau” adalah pejabat Negara yg putranya menghadapi masalah kecelakaan di tol habis malam tahun baruan itu lho…. menurut saya sih memang itu musibah ya…. jadi mungkin Pak Erick mau menolong perkara orang yg terkena musibah….

            Posted by Rika | 25 Februari 2013, 12:19 pm
          • Setuju Mbak/Bu Rika,bahwa pada dasarnya kecelakaan merupakan musibah yang bisa menimpa siapa saja. Bisa menimpa putra menteri dan bisa juga menimpa pejalan kaki…
            Kasus putra pak menteri (Mas Rasyid) sebenarnya merupakan kecelakaan biasa dan kebetulan dengan sangat menyesal telah mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Saat ini kasusnya telah bergulir di PN Jaktim. Secara hukum, perkara tersebut telah diproses sebagaimana mestinya…
            Saya yakin, pak menteri dan keluarganya telah melakukan pendekatan dan menyatakan penyesalan akan peristiwa tersebut kepada keluarga korban, karena langkah tersebut sangat wajar dilakukan oleh siapapun yang terlibat dalam kecelakaan. Saya juga yakin bahwa keluarga korban sedikit banyak menganggap bahwa peristiwa tersebut merupakan musibah bagi kjeluarga mereka, dan proses hukum telah berjalan…
            Yang patut disayangkan sebenarnya malah media yang memblow up kasus ini dengan menyudutkan keluarga menteri. Padahal proses hukum telah berjalan dan kelurga para korban telah berupaya melupakan kejadian yang memilukan tersebut…
            Setahu saya, peristiwa yang terjadi pada anak pak menteri dan para korban dengan upaya-upaya yang dilakukan merupakan hal wajar dan manusiawi…
            Jadi, menurut saya, kita anggap kejadian tersebut sebagai musibah dan biarkan proses hhukum berjalan dengan tidak menyudutkan pihak tertentu sehingga nuansa hukum menjadi bias karena bernapsu menyudutkan kelurga menteri dengan tujuan tertentu…
            Mohon maaf, salam…

            Posted by Hibatillah's | 26 Februari 2013, 2:04 pm
    • Saya juga mendengar Mas Daus berita pemecatan karyawan itu. Saat saya mendengarnya, saya yakin Pak DI ga akan tinggal diam. Beliau pasti akan mencarikan solusinya. Kalau cerita sampean bener, karyawan tersebut ditarik lagi, alhamdulillah. Berarti perkiraan saya bener…

      Posted by Hibatillah's | 26 Februari 2013, 2:10 pm
  24. lempar sepatu pak lek

    Posted by yusuf | 25 Februari 2013, 6:02 am
  25. hadiah seratus juta.
    ayo-ayo…

    Posted by endeperdian (@endeperdian) | 25 Februari 2013, 6:05 am
  26. Jalan tol dalam kota….. Mengatasi macet atau menambah macet ? Pak Dis ga boleh dong hanya memikirkan kemacetan dalam tol nya saja, tidak peduli dengan setelah keluar tol, pada buntu di jalan arteri. Hanya karena kewenangan nya cuma di jalan tol, urusan macet di arteri terserah jokowi. Kalau tol Priok untuk truk dan kontainer, sangat bagus itu, tapi kalau tol yang lain akan menyumbang jumlah kendaraan yang masuk ke jalan arteri jadi makin banyak. Macetlah kita…..

    Posted by agungbsantoso | 25 Februari 2013, 6:08 am
    • 1. Itu dia, macet Jakarta bukan hanya di tol, tapi kewenangan Abah hanya sampai tol saja. Selebihnya mungkin hanya bisa menghimbau. Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan solusi total, solusinya adalah angkat Pak Dahlan Iskan jadi Presiden biar memiliki daya paksa terhadap Jasa Marga dan Pemprov DKI sekaligus. Ya ngga sih? (menunggu Mas Bonzo menghimbau SMS ke SBY dan Mang Encep yang akan bilang dukung Abah jadi Presiden, jika tidak maka “saya” punya hak untuk tidak menggunakan hak pilih)
      2. OOT PIlkada Jabar yang tidak menggunakan hak suaranya 35%-an. Kalo Pilpres nantiberapa ya?

      Posted by apasaja | 25 Februari 2013, 7:27 am
    • Emang harusnya terintegrasi, kalau bawah macet otomatis yg mau keluar dari tol terhambat akirnya bikin tol macet juga. Satu-satunya jalan ya mengurangi jumlah kendaraan pribadi yg masuk jakarta.
      Kalau monorail sudah jadi, kalau subway sudah ada, kalau busway sudah lengkap dan kalau semua angkutan penumpang dibawah satu manajemen, stasiun dan halte/terminal terkoneksi, tiket pake barcode shg terdeteksi naik darimana dan turun dimana sehingga naik apapun cuma diitung jaraknya, Insya Allah kendaraan pribadi yg masuk jakarta akan berkurang dan otomatis titik kemacetan banyak yg hilang.
      Semoga secepatnya terkabul..amiin.

      Posted by JOWI | 25 Februari 2013, 7:29 am
  27. Smoga yg t.e.r.l.a.l.u segera berlalu
    Mohon pencerahan (mungkin dr pak bonzo) atas kondisi riil apa yg ditulis MH kali ini biar tambah mudeng. Terima kasih
    btw siapa ya yg akhirnya mjd pemenang sayembara jasamarga

    Posted by fia | 25 Februari 2013, 6:10 am
  28. Hope buat Jakarta: P.DIS ga perlu lagi lempar kursi :))

    Posted by Adit(pun) Bisa | 25 Februari 2013, 6:17 am
  29. Untung Aku tinggal jauuh dari Jakarta, tidak pernah merasakan stsresnya jalan macet !

    Posted by rheimont | 25 Februari 2013, 6:24 am
  30. Pemimpin yang tiada henti mencarikan solusi untuk negeri….

    Posted by jatmiko | 25 Februari 2013, 6:28 am
  31. Hadir.
    Semoga tidak hanya jalan tol saja yang diperbaiki. Jalan diberbagai daerah juga perlu diperbaiki.

    Posted by Kka Kusnanto | 25 Februari 2013, 6:32 am
  32. Kejutan, koq tiba-tiba jadi bahas jalan tol bapak ini. Semangat senin pagi ….

    Posted by fris | 25 Februari 2013, 6:42 am
  33. Hebat dan Salut buat Kang Dahlan Iskan …………….

    Posted by SUUD UMAMI | 25 Februari 2013, 7:18 am
  34. namanya DKI(daerah khusus ibukota), harus memiliki peraturan khusus. Sekedar ide: ini bisa dimulai dengan pengetatan SIM, seluruh pemilik SIM dari luar DKI harus mangalami reevaluasi, pengujian ulang (maksimal bayar 20%). supaya hasil presisi, tes kesehatan harus lulus min 70%… Dan tak ada salahnya bikin kir/peneng untuk motor.. Sbg tanda,hanya motor berusia max.5th yg boleh jalan. Mobil juga gt, angka 7 s/d 10th kayanya sesuai. Sekali lagi ini kusus DKI. Dan sekali lagi harus sejalan dgn perbaikan transportasi masal. Lalu mental aparat yg menangani dilapangan juga ga boleh gampang ‘cincai’, DLLAJR+POLISI+ORMAS boleh juga tuh patroli bareng.
    bener seperti ide kawan diatas, dgn menindak tegas para pelanggar yg (maksimal 3 x pelanggaran) , dikenakan pencabutan SIM, dimasukan dalam database KTP (kaya yg di luar negri itu loh), sekali input no.ktp, keluar deh data seseorg udah pernah ngapain aja (mungkin data dgn status lg macarin janda juga layak dimasukan). Sekali lagi ini daerah kusus ibukota, loh! bagi yang ga setuju.. Lebih baik nurut dgn terpaksa, atau balik mbangun deso masing2.

    {Input off}
    dan saya tak perlu banting gombal karena macet :p

    Posted by jannotama | 25 Februari 2013, 7:21 am
    • Menanggapi komentar bung Jannotama, masalah utamanya adalah di kepolisian. Selain mental masyarakat Jakarta banyak yg kurang baik, mental polisinya juga sama saja. Makanya penegakan hukum di jalan raya tidak akan pernah bisa konsisten sepanjang mental polisinya masih seperti sekarang ini.

      Posted by Ardian | 26 Februari 2013, 8:32 am
      • Betul…kita yang ditilang mo pakai cara yang benar malah polisi-nya yang gak mau, gak kebagian!!
        Ikutan sidang juga sama aja…. calo sudah menunggu
        Bukannya klo ditilang kita bisa pilih ya, antar ikutan sidang atau bayar denda by transfer/bayar ke bank.
        kalau gak salah ke BRI (atau ada bank lain?)
        Waktu itu pernah ditilang dan mo bayar lewat bank, ternyata bank-nya yang bilang sudah gak ada layanan itu….walah!!!!

        Posted by NOENG | 28 Februari 2013, 12:12 pm
    • Kalo ada motor yang pake atap jadi ga kehujanan, kaya’nya enak juga ninggalin mobil n ganti naik “motor pake atap”. Kalo banyak yg ikut, space jalan jadi lebar. Kapasitas jalan dibanding jumlah pengguna jadi lebih efisien dan pemakaian bahan bakar juga lebih hemat, ga perlu pake mobil gede2 tapi isinya cuma 1 orang.

      Posted by riobajaitem | 7 Maret 2013, 5:06 pm
  35. Semangaaaat pagiii. 🙂
    Salam untuk abah dis…
    Maju terus pantang lempar handuk. 🙂

    Posted by deny | 25 Februari 2013, 7:22 am
  36. Berpikir tiada henti untuk kemajuan Bangsa ini ….. Angkat topi for Abah Dis …

    Posted by Agandri | 25 Februari 2013, 7:28 am
  37. wuaah bakal rame nih,

    dirut JSMR ternyata ditekan habis habisan agar mengeluarkan idenya,kalo tidak mau ditekan dipaksa mgngeluarkan duid 100 juta untuk per ide, gilaaa …,jangan mengeluh cari jalan cari jalan ………

    kalo mobil dilarang dibeli tentunya bukan kewenangan pak dahlan, kalo mobil dilarang masuk ke jalan tol tentu bukan kewenangan pak dahlan, kewenangannya hanyalah bagaimana caranya agar keinginan pengguna mobil difasiitasi, enak yoo yang punya mobil … , pas motor mau dibikinin jalan tol dan sama sama bayar dikritik abis abisan ……

    pasti nanti ada yang bilang transportasi masall transportasi masal ….,

    lha itu dirut kai yang sampai naik darah hahahahahaha, piss pak jonan , anda memang harus lebih banyak senyum disamping bekerja keras. jepol untuk anda para atapers sudah hilang

    biasanya saham jsmr naik nih kalau sudah dijadikan rissing star, siap siap profit taking ………

    Posted by saeful | 25 Februari 2013, 7:43 am
  38. Jangan lempar kursi lagi deh Pak Dahlanis. Ntar dibilang cari perhatian dan pencitraan lagi. Dinilai murahan lagi. Saya setuju untuk lomba ide brilian atasi kemacetan dan dibayar mahal 100 Juta. buat iklan besar besar dikoran, radio buat pemberitahuannya. Ndak perlu pake tv ntar dari sabang sampe meroke tahu lagi orang ntar dibilang pencitraan murahan lagi…he he..

    Posted by akik | 25 Februari 2013, 7:45 am
  39. Pak Dahlan, jangan terlalu banyak bangun jalan Tol yg memudahkan orang luar Jakarta masuk ke Jakarta pakai mobil. Akibatnya menimbulkan kemacetan parah dalam kota. Lebih baik orang bekasi tinggalkan mobil dibekasi naik KRL menuju pusat kota. Begitu juga Depok, Bogor dll. Jadi semangatnya angkutan massal diperbanyak, dipernyaman dan murah. Terapkan tarif parkir mobil ygmahal didalam kota. demikian……

    Posted by andimustafa | 25 Februari 2013, 8:06 am
  40. saya bersyukur akhirnya tulisan tentang kemacetan di jalan tol akhirnya keluar juga. Kemacetan di jalan tol, selain akibat banyaknya kendaraan yang melintas, hal yang paling utama adalah kedisiplinan dari pengguna-nya. kita harus jujur banyak sekali pengendara yang tidak taat pada aturan yang telah ada pada jalan tol, seperti kecepatan minimum 60 KM/Jam dan jalur kendaraan. banyak sekali truk,bus dan kendaraan pribadi, yang berada pada jalur cepat namun kecepatannya di bawah 60 KM/jam. Semoga perubahan infrastruktur ini juga dibarengi perubahan pengguna-nya sehingga hasilnya lebih optimal

    Posted by Henky Moriska | 25 Februari 2013, 8:09 am
  41. Semua solusi adalah atas berkat Allah SWT dan dengan dorong kerja keras Pak Dahlan Iskan …

    Posted by Allauddin | 25 Februari 2013, 8:11 am
  42. ide = 100 jeti sungguh kaizen tanpa lelah memperbaiki untuk bermanfaat bagi sesama.Smoga pemimpin2 qt seperti Pak Dis. Selalu mencari solusi bukan sensasi kambing hitam menjadi langkah terbaik.

    Posted by www.heri-miarto.blogspot.com | 25 Februari 2013, 8:14 am
  43. Macet adalah perkara kompleks, shg untuk mengurainya jg perlu memperhatikan banyak simpul yg perlu ditangani, dimana simpul2 tsb saling berhubungan:
    1. Kapasitas infrastruktur (jalan) perlu ditambah dengan membandingkan jumlah kendaraan dan daerah2 tujuan
    2. Membatasi jumlah kendaraan yang beredar dengan cara:
    a. membatasi umur kendaraan (misal maks 5 or 7 tahun), lebih dari itu harus minggir ke luar kota. Dengan demikian kendaraan tsb dpt dimanfaatkan untuk memutar ekonomi daerah. Setelah mencapai umur 12-15 tahun, kendaraan tua tsb harus sudah di-scrab.
    b. menambah jumlah armada untuk angkutan massal yang nyaman dan aman, serta memperketat aturan penggunaan kendaraan pribadi.
    c. menjual bbm dengan pertimbangan harga ekonomis, bukan harga politis yg sering hiruk-pikuk.
    3. Meningkatkan pajak kendaraan sebagai kompensasi dari penurunan perolehan pajak setelah jumlah kendaraan yg beredar berkurang
    4. Menegakkan penerapan undang2 lalulintas, agar semua pengendara disiplin, termasuk kedisiplinan dan kejujuran aparat kepolisian yang bertanggungjawab menegakkan undang2 tsb.

    Posted by mito | 25 Februari 2013, 8:18 am
    • Ikutan nimbrung :
      Ide mas Mito baik sekali, cuma ada koreksi sedikit :
      – Poin 2a mestinya tidak boleh, karena tidak adil. Kita belum sepenuhnya sejahtera secara merata, jadi harus toleransi pada orang yang pas-pasan.
      – Poin 2c dijadikan poin no.1, karena banyak alasan dan efeknya.
      Alasannya adalah keadilan.
      Efeknya : poin 1, poin 2b bisa dilaksanakan dengan mudah.

      Sebenarnya ada hal-hal teknis sepele yang mesti diperhatikan :
      – Marka jalan diperbaiki.
      – Permukaan jalan dibuat baik dan laik untuk dipakai berkendara
      – Jalan dibuat sejajar. Sekarang ini sangat banyak jalan yang bentuknya seperti biola
      – Penempatan lampu rambu yang baik, termasuk juga pengaturan waktunya.
      – Meminimalkan atau menghilangkan putaran balik melalui median.
      – Pengaturan pintu masuk dan keluar tol perlu dikaji secara seksama. Termasuk kasus yang sedang dibahas MH ini dll.

      Kalau dilihat secara detail, kasus kemacetan di cawang-kuningan, menurut saya, disebabkan oleh persimpangan 3 lajur kendaraan. Kronologinya seperti ini :
      – Jalur 1 ke arah senayan dipakai truk yang kecepatannya rendah.
      – Kendaraan yang masuk ke tol (umumnya kendaraan kecil) biasanya langsung motong ke lajur 2 dan 3, karena jalur 1 ada konvoi truk.
      – Di depan pintu masuk Cawang ada jalur keluar Tebet yang jaraknya 500meteran, Kendaraan dari arah Timur (Bekasi) yang akan keluar Tebet banyak yang ambil jalur kanan, karena jalur 1 dipakai truk. Jadi lengkap sudah penderitaan.

      Sedikit solusi, menurut saya, adalah tukar guling antara pintu tol dengan jalur keluar, sehingga menghindari perpotongan 3 lajur.

      Posted by fath | 27 Februari 2013, 12:22 am
  44. sesulit apapun ide yang bisa bikin hope…..jangan dimatikan. pelihara terus, karena mungkin hanya simpul-simpul dari ide itu saja yang belum terurai. maju terus pak Dis…..maju terus pak jokowi dan maju terus Indonesia-ku

    Posted by done | 25 Februari 2013, 8:29 am
  45. Kalimat terakhirnya buat saya ketawa HA HA HA HA ……

    Posted by wonokairun | 25 Februari 2013, 8:32 am
  46. “Dengan demikian, kita tidak malu lagi: masak membuat pintu tol seperti di luar negeri saja tidak bisa.” Kompor gas mbledug. Abah memang jagonya motivator.

    Posted by Djoko Sawolo | 25 Februari 2013, 8:33 am
  47. salut dengan langkah-langkah Pak Dis. Jakarta memang kota dengan segudang masalah yang semuanya telah akut. Tetapi Jakarta juga kota tempat tinggal orang-orang cerdas namun sayang belum berintegritas. Maka dengan adanya Pak Jokowi-Ahok ditambah dengan Pak Dis tinggal mensinergikan saja pola-pola pikir dan langsung dieksekusi dilapangan. Kita tunggu hasilnya dan jika perlu kita beri informasi dan jalan keluarnya. Saya yakin Jakarta walaupun masalahnya kompleks tetapi kalau kita kroyok bersama-sama pasti dapat kita tundukkan . Wajah Jakarta setahun kedepan sudah akan tampak berbeda. Semoga Allah senantiasa bersama orang-orang yang berintegritas dan berdedikasi untuk kemajuan Bangsa ini.

    Posted by koko | 25 Februari 2013, 8:34 am
  48. direkturnya ditekan pak Dahlan Iskan supaya cari ide,
    kalau tidak dapat ide didenda @ 100 jt biar masy yg mengeluarkan ide …. hahaha

    Posted by kanankekiri | 25 Februari 2013, 8:35 am
  49. Abah memang ahli manajemen. (Untuk saat ini) memang cocok jadi menteri BUMN. Setiap persoalan dibedah, ditentukan akar masalah dan dicarikan solusi yang bisa diterapkan. Akar masalah – solusi. Akar masalah – solusi. Sederhana saja, tidak rumit. Tidak serumit apa yang dikemukakan oleh “Pakar” (apa-apa jadi sukar). Asal dikerjakan dengan sungguh-sungguh (antusias dan integritas) dan secara gotong royong (sebuah filosofi yang hampir musnah di Jakarta).
    Membaca tulisan Abah ttg jalan tol, membuat asa (harapan) yang semula pesimis, skeptis berubah menjadi optimis. Ada secercah harapan peningkatan pelayanan jalan tol.
    Selamat dan mendukung kpd Bung Adityawarman dan jajarannya. Bersama kita bisa. Lanjutkan.

    Posted by Djoko Sawolo | 25 Februari 2013, 8:46 am
  50. Bacanya yg telat apa hasirnya lebih awal…jam 21.23….

    Posted by yuni | 25 Februari 2013, 8:48 am
  51. Persoalan macet Jakarta memang sudah akut. Sistem etoll yang menggandeng 1 bank BUMN sepertinya tidak terlalu diminati. Terbukti masih banyak yang berebut di pintu tol dg cara bayar konevensional. Praktis etoll masih saja melompong, sementara yang konvensional bejubel. Jika dihitung bukan tidak mungkin total mobil yang keluar pintu permenitnya akan sama jika semuanya diganti dengan konvensional. artinya ya macet-macet juga. Bukan kurang sosialisasi, iklanpun sudah gede-gede, bahkan Pak DI juga sampe ikut jualan etoll. Tapi kok masih banyak yang ogah2an. Tidak semua orang mau dipaksa menggunakan kartu keluaran salah satu bank. Bisa jadi orang yang punya pengalaman kurang bagus dengan bank tersebut akan enggan menggunakan produknya. Belajar dari Busway era gubernur DKI sekarang, begitu kartu yang dikeluarkan 1 bank kurang diminati, keran dibuka. ada 4 kartu dari bank yang berbeda bisa digunakan. Bank DKI, Mandiri, BRI, BCA dan BNI. antrian langsung susut yang berarti tujuan tercapai. Jangan sampai pengguna dengerin lagunya Momo Geisha sampai 1 lagu selesai tapi masih disitu-situ juga. ” Cobalah mengerti …semua ini menjadi arti… Selamanya takkan berhenti….” begitu syair yang menyiratkan kemacetan. hehehe…..Semangat Pagi.

    Posted by idnev | 25 Februari 2013, 8:50 am
  52. kata Abah :” Selama ini lajur kendaraan dari arah Cibubur menuju Semanggi sering ’’diserobot’’ truk dari arah Cibubur menuju Priok….”, untuk mengurangi volume kendaraan yang menuju priok khususnya Truk yang berplat KUNING, sebaiknya dialihkan jam lewatnya, misalnya : KHUSUS TRUK dengan beban gandar 8.2 ton ke atas diperbolehkan masuk Tol sekitar jam 22.00 – 04.00, mungkin ini dapat mengurangi volume kendaraan yang masuk tol.

    Posted by arofah | 25 Februari 2013, 8:59 am
  53. Hehehe, kapan-kapan dilombakan melompar kursi ke petugas tol bila pelayanan tolnya jelek…

    Posted by Mochamad Yusuf | 25 Februari 2013, 9:46 am
  54. mungkin perlu dipikirkan untuk membuat gerbang tol susun

    Posted by luhur | 25 Februari 2013, 9:49 am
  55. Setiap orang ternyata memiliki lambang Mercy di otaknya.
    “Nah, setelah Cuci Otak yang buntu itu dijebol, lambang Mercy-nya sudah kembali,”

    Yang bikin buntu si Anas sdh jebol,,,,
    Mercy Naik lagi,,,,,

    Posted by dajjalmintaraga1 | 25 Februari 2013, 9:53 am
  56. Yang bikin macet itu karena tidak tertib, sudah jelas ada rambunya, kecepatan minimum (tol dalam kota) 60 km/jam, tapi masih banyak kendaraan (terutama truk besar/kontainer) yg jalan hanya 30-40 km/jam. Kalo mau/niat caranya kan gampang, tiap kendaraan yg kecepatan di bawah 60 km/jam ya ditilang, lakukan terus konsisten, lama2 truk yg pelan tidak akan masuk tol. Nggak usah melarang truk masuk tol. Kalo truk/kendaraan bisa jalan di atas 60 km/jam kan tidak perlu dilarang.

    GTO di toll jakarta serpong (gerbang tol karang tengah) hanya ada 2, padahal tiap sore sudah antri… apa bedanya dengan loket biasa. Juga banyak orang yg tidak punya kartu, maksa masuk ke GTO, akhirnya bikin tambah macet. Sebaiknya GTO nya dijaga orang yg jual kartu prabayar isi Rp. 50.000, sehingga terpaksa beli, nggak minjam mobil belakangnya… kalo nggak punya uang, ditilang saja.

    Pintu keluar tol di semanggi (dari cawang ke grogol) sering bikin macet… karena orang mau keluar, sering ambil jalur 2 dan 3, sehingga menghambat lalu lintas di jalur 2 dan 3, mestinya mau keluar ya mesti antri di jalur 1. Bikin saja marka jalan garis lurus (tanpa putus) di antara jalur 1, 2 dan 3 (agar tidak boleh pindah jalur) kira-kira 1 sampai 2 kilometer sebelum keluar tol semanggi. Kalo ada yg melanggar ya tilang.. harus tegas dan konsisten.

    Semuanya kalo ada niat dan kemauan pasti bisa.. karena banyak kemacetan karena tidak tertib, tidak mengikuti rambu lalu lintas yg ada dan kurang tegasnya penegakan hukum/tilang.

    Posted by Budiharto | 25 Februari 2013, 10:29 am
  57. Reblogged this on Nichoz Blog.

    Posted by Nichoz Ahmad | 25 Februari 2013, 10:31 am
  58. “dan saya tidak perlu melempar kursi lagi” he..he..he…
    salam kenal dahlanais…..

    Posted by diana | 25 Februari 2013, 10:41 am
  59. kalau jalan tol dah selasai di jamah dan lancar ” margancar “, jangan sungkan kapan-kapan lempar kursi di Senayan Abah, biar tambah seru dunia ini.. heheheheh
    Senin pagi adalah semangat perubahan, semangat kerja kerja kerja !!!!

    Posted by Manihot Ultissima | 25 Februari 2013, 10:55 am
    • “margancar” segera masuk ke dalam KBBI menjadi leksikon yang ke sekian.
      “markotop” juga masih menunggu antri masuk KBBI.

      Btw, di lapangan ide tidak ditemukan dalam buku. Dalam kasus ini ide muncul di atas bukit dan bukit itu yang jadi korban ide staf Jasa Marga. Lancaaaarrr !

      Satu bukti lagi, hal besar maupun hal kecil tidak pernah luput dari perhatian Abah. Segala masalah pasti ada jalan keluarnya. Ada solusinya walau harus memeras otak Memang otak yang jarang “dicuci” harus agak “dipaksa diperas”.

      Teringat dengan ungkapan bersayap : “Jika Anda bukan bagian dari solusi maka Anda adalah bagian dari masalah”. Nah, tentu tidak perlu memeras otak untuk memilih yang mana bukan?.

      Kang Manihot, silakan diambil hadiahnya untuk leksikon baru ! hahaha…..

      Posted by mang encep | 25 Februari 2013, 11:21 am
      • 100 juta…… wah mimpi kalee, saya mah ikut bahagianya aja ( buat pemenangnya) Akang, kakak, ua, euceu, ibi, mang Encep , hehehehehe… ( rasanya kaya punya baraya anyar lah). Salam Kang.
        Btw, lebih baik menjadi bagian solusi minimal buat diri sendiri aja dulu dari pada merecoki dengan komentar yang gak jelas ya Akang Mang Encep. Sip lah !!
        Buat semua Dahlanis dan Dahlanmania ayo dukung gebrakan Abah DIs demi Indoneisa yang lebih maju.

        Posted by Manihot Ultissima | 25 Februari 2013, 5:06 pm
  60. setuju2 deh ama komentar2 di atas.

    Posted by nuryadid | 25 Februari 2013, 11:11 am
  61. ikutan kang DIS…

    Posted by ochim | 25 Februari 2013, 11:32 am
  62. Baru staff aja dah ada jalan keluar,lha kalo dirut ampe ob,berdiri dalam lingkaran(memandang) pastti ada solusi hebaaat dari tiap permasalahan siap siap dapet tus tus berikutnya

    Posted by perbaiki selalu | 25 Februari 2013, 11:36 am
  63. Selamat pagi semua,
    Saya cuma mau memberi masukan mengenai alat OBU yang dari bank Mandiri, supaya kedua belah pihak tidak ada yang “rugi”. Bank Mandiri bisa memberlakukan misalnya untuk mendapatkan OBU secara gratis, pemilik kendaraan harus membuka rekening di Bank Mandiri dan harus ada saldo minimal 650.000 (sebesar harga OBU, sebagai jaminan) selama sekian tahun (2-5 tahun ??) dan setelah itu saldo bisa di gunakan.
    mudah mudahan saran ini bisa berguna.

    Posted by Herman M | 25 Februari 2013, 11:46 am
  64. Jadi pemimpin yang baik ternyata memang harus paham masalah sampai ke level teknis ya. Bravo lah pak Dahlan. Akan saya bantu juga kalau saya punya ide.

    Posted by Idem | 25 Februari 2013, 11:55 am
  65. pejabat pejabat BUMN harus dilempar kursi dulu baru otaknya bisa jalan
    oalah….

    Posted by Distributorj | 25 Februari 2013, 12:44 pm
  66. Reblogged this on martua benhart sirait.

    Posted by martuabsirait | 25 Februari 2013, 12:49 pm
  67. kita harus cari pemimpin yang bikin banyak gol. . . .maju terus abah dahlan. . .

    Posted by alfata | 25 Februari 2013, 1:04 pm
  68. Selamat siang,
    Sebenarnya masih ada cara lain untuk memperlancar pintu pembayaran toll tanpa harus pakai teknologi, yaitu peraturan pemakaian “Uang Pas dan Tanpa Kembalian” yaitu setiap orang yang mau masuk/bayar toll harus mempersiapkan uang pas atau dia harus “nyumbang” ke operator toll karena berapapun yang dibayarkan tidak ada kembaliannya. Misalkan toll dalam kota Rp. 7.000, dan pemilik kendaraan tidak mempersiapkan uang pas, trus bayar pakai Rp. 10.000, maka dia akan nyubang Rp. 3.000. Tentu peraturan ini harus di sosialisasikan lebih dahulu sehingga pihak pengguna jalan toll jadi mafum. Maaf kalau ada yg kurang berkenan dengan ide ini

    Posted by Herman M | 25 Februari 2013, 1:21 pm
  69. Sedikit saya sharing ttg jalan Tol Dijepang.
    1. Jalan Tol dijepang benar2 lengang, padahal hampir tiap orang punya mobil (ibarat naek tol jam 2mlm)
    2. System pembayarannya menggunakan auto pass… tinggal lewat saja, tidak perlu palang2… dan itu katanya terintegrasi dgn rekening tabungan (lsg dipotong).
    3. Tidak ada petugas di pembayaran tol… (buang2 duit).
    4. Tipe Aspal Jalan tol ada yg tipe bergerigi/kasar, peruntukan untuk daerah2 yg sering tergenang air, dgn tipe tsb, air bisa terserap ke sela2 aspal dan tidak tergenang.
    5. Jika ada jalan yg rusak, perbaikan sangat cepat, tidak lebih dari seminggu… peran masyarakat sangat mendukung, mereka care dgn keselamatan.
    6. Tiap 1 jam supir harus ke tempat peristirahatan, minimal 15 menit.
    di sana tersedia teh hijau panas gratis, jadi kasus truk guling sangat minim…

    Apa yg harus dilakukan untuk masalah Tol di Indonesia :
    (1).Masalah Habit/Kedisiplinan :
    Pihak Jasamarga harus memberikan pemahaman tentang menjaga facilitas Tol.
    Jika ada kerusakan atau masalah, Pengemudi harus segera melapor dan lsg ditindak lanjutin oleh jasa marga…
    msh byk jln2 yg lubang yg berbahaya…
    saya saja pernah pecah ban gara2 kena lubang di pintu keluar Jor bekasi (skr sudah diperbaiki).
    Ada Team perbaikan jalan yg memonitor kinerja Jalan Tol tiap harinya…

    (2).Masalah Perluasan Pintu masuk dan Keluar Jalan Tol.
    Rumus sederhana adalah : Kapasitas Masuk = Kapasitas Keluar…
    untuk titik2 tertentu, kapasitas keluarnya sangat kecil, ditambah dengan palang Lampu Merah…
    harusnya exit tol harus jauh dari lampu merah…
    Jumlah pintu tol ideal bisa dihitung, tinggal mau berinvestasi atau tidak.

    (3).Masalah Pembayaran
    Antriannya sangat membuat macet… saya kira2 5~10 detik, bahkan lebih jika harus cari2 receh…
    E-tol sudah sangat bagus, tapi kesadarannya sangat rendah… padahal tersedia di INDOMARET gitu loh…
    bahkan Dahlanis saja saya yakin ga semua punya e-tol (benar ga???)
    Untuk Pass-Tru sungguh yg paling ideal, tinggal masyarakatnya aja mau bener atau nggak…
    Wong E-tol yg duitnya balik aja pada malas, apalagi invest 650rb (atau mkn separuhnya jika diproduksi LEN).

    Type orang indonesia harus dipaksa,,, JADI… harus dikurangi bertahap yg namanya pintu MANUAL…
    SEKALI LAGI DIPAKSA… BUMN dan JAJARAN PEMERINTAH Harus mempelopori…
    BUMN,PNS, POLRI, KEMENTRIAN, WAJIB PAKAI… (walau mkn harus subsidi alat dulu)…

    (4).Masalah Distribusi Kendaraan
    Sekarang byk Truk2 besar/Kontainer lalu lalang, seiring dgn bertumbuhnya ekonomi indonesia, jalan tol darat yg dipakai…
    padahal untuk sistem transportasi kita punya byk pilihan, seperti KERETA API, MONOREL, KAPAL LAUT, PESAWAT…
    Jika Semuanya terintegrasi tentunya TOL tidak terbebani spt sekarang…

    (5). Masalah Tipe Kendaraan.
    Orang2 indonesia lebih senang dgn tipe kendaraan besar dan menengah… walaupun badan kurus kering tetap milihnya Pajero atau Fortuner atau Alphard…
    coba lihat orang2 jepang, mereka lebih suka mobil2 kecil bangsa2 Karimun/Atos/Ceria… atau yg kecil2-lah
    Dimasa mendatang, habit ini perlu ditularkan. jika cuma keluarga kecil mbok-nya pakai mobil kecil juga…

    MASALAH JALAN TOL INI ADALAH MASALAH NASIONAL…
    KENAPA???
    KARENA DGN BERMACET2 RIA, WAKTU/TENAGA dan SUBSIDI MENGUAP SIA2…

    Jika Waktu dihargai sesuai UMK, maka kira2 1 Jam macet akan hilang senilai Rp.14rb/kepala..
    Untuk Tenaga, kelelahan mengakibatkan pikiran jadi sumpek, ngantuk, kinerja berkurang…
    Untuk Subsidi :
    INGAT BAHWA SUBSIDI BBM SEKITAR 300TRILIUN…
    Saya pernah baca, kira2 hilang sia2 sekitar 20~30% karena kemacetan…
    Jadi jika dikonversi sekitar 60T~90T duit negara menguap kelangit…

    Msh ingat bahwa buat bandar hanya butuh sekitar 0.4~0.5T –> jadi bisa bikin kira2 200Bandara baru tiap tahun…
    Sungguh mengenaskan…

    Salut dgn Gebrakan DIS yg to the point :
    Ada kebijakan jangka pendek, menengah dan jangka panjang…
    Semua tahap harus dilalui…

    Untuk hadiah 100Jt, saya rasa akan byk pihak yg berkompeten yg akan perpartisipasi…
    Yang TERPENTING ADALAH MENABUH GENDERANG PERANG UNTUK KEMACETAN….
    Semua orang Benci, semua orang menghujat…. tapi ga mau kerja, ga mau keluar duit, ga mau berpikir…

    MULAI DARI SKR, AYO BERSAMA2 MEMBANGUN…
    PEMERINTAH MELALUI BUMN SUDAH MEMFASILITASI…
    JIKA PASS-TRU DIJALANKAN YA HARUS PAKAI MOBIL2 ANDA…
    JIKA ADA LUBANG YA HARUS LAPOR…
    ITULAH TINDAKAN NYATA DARI KITA SEMUA…
    TIDAK SALING MENYALAHKAN TANPA SOLUSI, TANPA KERJA KERAS…

    KERJA-KERJA-KERJA…

    Salam
    Putu

    Posted by PUTU | 25 Februari 2013, 1:21 pm
    • Setuju Bli PUTU.
      Kendaraan besar pengangkut kontainer dan tronton makin banyak, siang malam, apalagi pengangkut air yang berceceran sepanjang jalan (a.l. Jagorawi). Mungkinkah di sayap kiri kanan jalan tol juga dibangun rel kereta? dari Bandung lewat Cipularang bablas ke Pelabuhan Tanjung Priok. Begitu pula dari Sukabumi yg tahun ini akan dibangun toll Bocimi. Mungkin aka menghemat ratusan miyar untuk pemeliharaan jalan toll, biaya kemacetan yg dikeluarkan masyarakat, dan terutama “kekesalan” pengguna jalan yang ga bisa dinilai bahwa toll menjadi “jalan berbayar”.

      Posted by mang encep | 25 Februari 2013, 1:34 pm
      • Iya mang Encep… Sementara ini saya hanya komentator aja…
        Saya yakin byk kendala dilapangannya, sehingga proyeknya maju-mundur…

        Cuma sekarang ga bisa spt itu… Harus tetap MAJU… soale Abah DIS bawa kursi kayu buat ngelempar orang yg mundur2…

        Untuk Biaya Delivery yg paling effisien saat ini adalah kereta api…
        dan di jepang byk pengangkutan BBM menggunakan kereta barang…

        Indonesia ini padahal tinggal nyontek negeri tetangga, tapi msh kesusahan juga.
        Kenapa??? karena byk ngeluhnya daripada kerjanya… byk pertimbangan sehingga tidak mulai2… akhirnya lupa…
        >>> itu cerita lama, th ini ceritanya harus berubah!!!

        Posted by PUTU | 25 Februari 2013, 4:23 pm
        • Tambahan Mas Putu..terlalu banyak biaya silumannya terutama di pelabuhan..

          Posted by Ardian | 27 Februari 2013, 10:15 am
          • di semua lini pemerintahan ada celah korupsi… bahkan saya bikin sim yg terpampang spanduk besar biaya sim cuma 125rb (dgn tulisan dilarang nyogok) harus bayar 400rb juga… hadeh…

            Kalau DIS Presidennya saya rasa birokrasinya akan dipersingkat dan dibuat IT-nya, sehingga system tsb tidak membuat celah untuk korupsi….
            TIRULAH SINGAPURA kalau soal system PEMERINTAHAN…
            TIRULAH JEPANG kalau soal TEKNOLOGI…
            TIRULAH THAILAND kalau soal PANGAN…
            TIRULAH CINA/KOREA soal KETEKUNAN dan KERJA KERAS…

            TAK PERLU MALU MENIRU… karena bangsa2 tsb sudah mengevaluasinya dalam jangka waktu lama…
            ATM SAJA —>KITA AMATI, TIRU dan MODIFIKASI…
            dgn ATM kita akan selangkah lebih maju dari temuan sebelumnya…

            Posted by PUTU | 27 Februari 2013, 8:03 pm
    • 86 komendan

      Posted by Adit(pun) Bisa | 25 Februari 2013, 3:05 pm
  70. satu lagi kemacetan yaitu, di jalur keluarah uki di tol jagorawi, sebelum pintu tol taman mini. macetnya tiap pagi bisa sampai pintu tol cimanggis….. luar biasa. kalau hari biasa, cimanggis-pintu tol taman mini bisa 45 menit- 1 jam. kalau hari senin lebih parah, bisa 1-1.5 jam!

    Posted by Teguh Prishi | 25 Februari 2013, 4:25 pm
  71. Ada lagi yang lebih primitif dari langkah Jasa Marga untuk memperlancar arus di jalan tol. Meminta pembayaran sebelum masuk pintu tol. Itu bukan mempercepat, malah memperlambat, karena mesti berhenti sejenak di gerbang tolong untuk tunjukin bukti bayar. Yang lebih parah lagi, waktu bayar dikasih bukti bayar sementara untuk ditukar dengan bukti bayar yang sebenarnya di pintu tol. Jadi mesti transaksi dan berhenti dua kali. Satu lagi, penerapan GTO, saya cermati tidak selalu memperlancar, malah sering memperlambat. Ini terjadi karena: palang belum tentu terbuka dengan sekali gesek, kertas struk parkir sering habis, sehingga orang yang tidak tahu mencoba menunggu, walaupun akhirnya ngeloyor dengan ngedumel, masih banyak kendaraan masuk jalur GTO, kemudian beralih ke jalur non GTO. Nah yang paling parah, driver baru sadar salah jalur setelah melihat tidak ada manusia di dalam mesin GTO. Memang fasiltas “touch and go” seperti di Malaysia, sudah mendesak diterapkan …

    Posted by I Nyoman Buana | 25 Februari 2013, 4:37 pm
  72. Macet memang sangat sulit di hadapi!

    Posted by Erit07 | 25 Februari 2013, 5:05 pm
    • iya bener bro sangat sulit, tapinya bukan berarti mustahal buat dibereskan kan ? tugas inilah yang menghadang dan harus menjadi bahan pemikiran dari semua pihak yang care terhadap masalah kemacetan (perlu diketahui juga Bro, virus kemacetan ini sudah menjalar dan hampir menjadi Penyakit akut di kota besar lain di seluruh Indonesia), jadi kemacetan sebenarnya sudah menjadi semacam tragedi nasional.

      Posted by Manihot Ultissima | 25 Februari 2013, 5:16 pm
  73. Pak buat aj jalan tol d tepi sungai d jakarta kanan kiri sungai. itukan pendudukny mw d gusur smua sepanjang muara sungai sama jokowi. jd dpt beberapa keuntungan. dpt lahan murah utk program mengatasi mengurangi macet. mengurangi banjir akibat sampah penduduk. dan agar program jokowi memindahkn rumah d daerah das tdk kembali membuat pemukiman d situ. dan sungai d jadikan ikon jakarta bersih.

    Posted by Martono | 26 Februari 2013, 1:11 pm
    • Idenya bagus juga Bang Martono…

      Perasaan kita ini punya byk pakar perencanaan jalan. kenapa ga dikumpulin semua…
      disuruh cuti 1 bulan buat fokus mikirin TOL JKT… saya rasa akan dgn mudah dilihat penyebabnya dan solusi apa yg optimal perlu diambil.. dan dibagi menjadi program jangka pendek-menengah-panjang….

      HARUS Kolaborasi MenegBUMN-Men HUB- Men PU dan HARUS menghasilkan tindakan cepat dan nyata.
      Byk DANA Pemerintah yg tidak terpakai optimal… Lama2 Mengendap… dan menjadi RAWAN KORUPSI…

      Posted by PUTU | 26 Februari 2013, 1:27 pm
  74. Jalan terus yang dipikirkan. Bagaimana dengan yang mengisi/memadati jalan tersebut??
    Mobil dengan umur hampir 100 tahunpun masih banyak berkeliaran diantaranya. Apalagi akan keluar mobil murah. Sementara jalan yang berumur 100 tahun sudah sangat parah macetnya dan jalan “murah” tidak pernah ada.
    Dengan mobil murah, diyakini konsentrasi mobil dijalan akan semakin meningkat.
    So, apakah ada pemikiran untuk menghindari kemacetan dengan keadaan demikian??
    Saya kira tidak ada, selain membatasi tahun keluaran kendaraan yang boleh melintas di jalan raya dan tidak ada mobil murah.
    Atau memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada kendaraan yang tahun keluarannya lebih tua.

    Posted by Area | 26 Februari 2013, 2:53 pm
    • Sepakat, untuk jakarta sepedah motor maks 5th, dan mobil maks 10 tahun bisa dicoba itu. Hasilnya kyknya lebih baik dari pemberlakuan ganjil genap.

      Posted by surontani | 26 Februari 2013, 4:21 pm
      • Jangan salah pak Suro. Cepat ato lambat kota-kota selain Jakarta akan seperti Jakarta macetnya. Lihat Surabaya, Solo, Malang, Batam, Palembang macet sudah menjadi budaya kecil yang lambat laun menjadi besar. Mereka sudah pada bingung ngebuat jalan baru semua.

        Posted by Area | 26 Februari 2013, 7:09 pm
  75. Beda bgt Emang Jepang…
    mereka sampai bingung mau bangun apa lagi…
    Begitu gencarnya pembangunan di negri matahari terbit itu…
    Saya yakin, kalau Indonesia memanfaatkan Dana APBNnya secara maksimal akan bisa mengejar ketertinggalan…
    >>Pertumbuhan Ekonomi sangat dipengaruhi oleh Pembangunan Sarana Transportasi<<
    ============================================

    Sudah Punya Segalanya, Jepang Bingung Habiskan Dana Infrastruktur Rp 1.000 T
    Wahyu Daniel – detikfinance
    Senin, 25/02/2013 15:57 WIB
    Foto: Reuters Tokyo – Dalam 15 bulan ke depan, pemerintah Jepang lewat Perdana Menterinya Shinzo Abe berencana untuk menghabiskan US$ 100 miliar lebih atau lebih dari Rp 1.000 triliun untuk infrastruktur. Tapi Jepang mau bangun apa lagi?

    Dana infrastruktur yang besar ini digelontorkan untuk menyemangati kondisi ekonomi yang lesu. Tapi, dengan banyaknya kereta peluru, jalan tol, hingga pulau buatan, Jepang tampaknya tidak memerlukan investasi infrastruktur yang besar.

    "Kami tidak bisa dengan mudah membangun jalan dan infrastruktur saat ini, karena populasi yang menyusut dan kebanyakan adalah orang berumur," kata seorang profesor kebijakan publik dari Universitas Hosei Jepang yaitu Takayoshi Igarashi seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/2/2013).

    Dana infrastruktur yang menjadi agenda pemerintahan Abe ini juga dilakukan untuk mengakhiri deflasi yang terus terjadi di negara tersebut. Anggaran infrastruktur yang nilainya 10 triliun yen (US$ 107 miliar) ini akan dihabiskan dalam 15 bulan dan setengahnya dibiayai dari utang pemerintah.

    Anggaran infrastruktur Jepang tersebut setara dengan 25% dari total dana infrastruktur yang diperlukan negara-negara di seluruh dunia tiap tahun menurut OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development).

    Belanja atau penggunaan anggaran pemerintah memang menjadi obat klasik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang melemah. Jepang telah mengucurkan US$ 2 triliun untuk industri guna mendorong ekonomi, namun tetap sulit.

    Para pengamat ekonomi mengingatkan, Jepang memang harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara hati-hati karena anggaran yang dikeluarkan pemerintah selama ini kurang berhasil mendorong ekonomi dan malah hanya meningkatkan utang saja.

    Soal keandalan infrastruktur, Jepang saat ini memang sudah top. Panjang jalan yang dimiliki negara Matahari Terbit ini mencapai 1,2 juta kilometer atau kelima terpanjang di dunia. Jepang juga mempunyai 680 ribu jembatan di seluruh negaranya, 10 ribu terowongan, 250 kereta peluru atau super cepat dan 98 bandara.

    Pembangunan infrastruktur di Jepang saat ini memang sia-sia karena sudah lengkap. Contoh saja bandara Ibaraki, 85 kilometer di sebelah utara Tokyo, yang dibuka 2010 dengan nilai US$ 225 juta (Rp 2,1 triliun) sebagai bandara khusus penerbangan murah. Saat ini, bandara tersebut hanya melayani 6 penerbangan sehari, jadi tidak efektif mendorong ekonomi.

    Selain itu, pembangunan jalan baru di Jepang juga bakal sia-sia. Kenapa? Karena saat ini makin sedikit jumlah mobil yang ada di jalanan. Perusahaan riset otomotif Jepang bahkan mengatakan, penjualan mobil di Jepang akan turun dari 5,4 juta unit tahun lalu menjadi hanya 4,5 juta unit di 2020, dan hanya 3 juta di 2040.

    Posted by PUTU | 26 Februari 2013, 3:28 pm
  76. Kira2 ada yg tahu gak yah, apa PT LEN menjual solarcell eceran,
    misal mau beli buat dipasang di rumah.

    Thx

    Posted by wayan budhi | 26 Februari 2013, 4:10 pm
  77. hadirrr..biasanya org kl trdesak br muncul kreatifitasnya.Kerja kerja kerja..DEMI INDONESIA.

    Posted by koreksi diri | 26 Februari 2013, 4:59 pm
    • Iya Kang Koreksi Diri… Kekuatan Manusia yg sebenarnya akan keluar ketika dia terdesak atau dalam bahaya… (meminjam istilah buku “the power of kepepet”)… disini Abah sangat bawel dgn pembenahan Tol, itu sangat penting, karena dgn bawel tsb maka pihak jasamarga mau bergerak untuk pembenahan…
      Pembenahan ini benar2 ruwet, jadi seperti mengurai benang kusut… sama seperti banjir jakarta…

      Kalau hanya mengandalkan perseorangan, misal DIS dan Team atau Jokowi dan Team, maka pergerakan akan lama… tapi kalo melibatkan semua pihak yg berada disitu dan menggunakan fasilitas tsb, maka hasilnya akan cepat terasa…

      Jika LEN sudah memproduksi OBU dgn harga murah (misal 350rb), maka jika kita mendukung, marilah menggunakan di mobil kita dan membantu kampanye ke keluarga dan tetangga…
      dan juga memberikan informasi seandainya ada kemacetan parah atau ada lubang di Tol.
      Saya rasa itu salah satu partisipasi AKTIF masyarakat untuk mendukung program TOL ini.

      Posted by PUTU | 26 Februari 2013, 8:46 pm
  78. Terlambat lagi hadir di MH.. Ternyata yang diangkat Pak Dis adalah problem jalan tol yang juga sudah saya dengar dari Pak Irnanda pada saat FHCI di Bandung. Jadi apa-apa yang disampaikan oleh Pak Dis di MH ini memang merupakan kegiatan nyata yang dijalankan oleh BUMN untuk membangun hope, yang juga diketahui dan dilaksanakan oleh jajarannya, bukan merupakan pencitraan tapi laporan kegiatan yang biasa dilakukan petugas/karyawan/bawahan kepada pelanggan/pimpinan/atasan-nya. Jadi Pak Dis memang memposisikan masyarakat sebagai costumer/majikan yang harus diinfokan mengenai apa yang beliau dan tim-nya lakukan. Dan langkah komunikasi ini sangat penting supaya masyarakat bisa tahu, bisa mencek, menilai dan memberikan masukan/kritikan/saran untuk turut membangun Hope. Teriring doa kami untuk Pak Dis, jajaran pimpinan BUMN, para pejuang Hope, para pemikir/penutur/pelaku energi positif yang selalu optimis di setiap saat, semoga selalu diberikan kesehatan, kekuatan, bimbingan dan perlindungan oleh Allah SWT. Salam DahlanIs!!!

    Posted by akadarisman | 27 Februari 2013, 12:15 pm
    • Saya berharap pencitraan ini tidak sebatas DIS saja,,, pejabat2 lain harus melakukan pencitraan serupa… yg nyata untuk pembangunan bangsa… jgn cuma janji2 muluk yg cuma manis sesaat (malah sesat)…

      Posted by PUTU | 27 Februari 2013, 7:53 pm
    • Wah Pak Aris sekarang aktif juga di FHCI? jadi kangen sama temen2 yang semangat membangun manusia2 BUMN…. Salam buat temen2, Mbak Lussy dkk ya Pak…
      Sekalian laporan besok Bapak kita mau panen padi di Karawang terkait program GP3K di perusahaan kami…
      Salam

      Posted by Rika | 28 Februari 2013, 10:03 am
      • @Bu Rika: Hehehe.. Sampai keceplosan nyebut FHCI, bu.. Soalnya apa yang dituliskan pak Dis ini persis banget apa yang diceritakan Pak Irnanda. So saya kira memang rantai informasi dan program kerjanya memang sudah mengalir dari tingkat menteri ke jajarannya dengan baik dan satu bahasa. Dulu saya tidak terlalu aktif bu, tapi sekarang mesti hadir rutin mewakili kantor bu.. Di kerawang project-nya Kujang ya bu?

        Posted by akadarisman | 28 Februari 2013, 9:19 pm
        • @ Pak Aris : Sangat menyenangkan bisa gabung dalam forum yg fokus membahas insan2 BUMN, sangat bersemangat sama spt Insan2 yang ada di blog ini….
          Betul Pak, saya sudah 23 tahun mengabdi disana.

          Posted by Rika | 4 Maret 2013, 10:21 am
      • Salam hormat dan salam kenal Kakak Erika..,
        selamat dengan panen Padi di Kerawang yaa….
        mdh2an semua akan membawa hasil yang optimal,
        bagai goyang kerawang yang aduhai.

        Kalau sempat ketemu Bapak,titip salam buat blu yaa…,
        beta mau sms tapi sonde punya pulza kata Kakak Mang Encep..

        Makasi Kakak Erika,semoga tambah “semangat”.
        Salaaam Dahlanis….!

        Posted by N. SORRI.. | 2 Maret 2013, 7:54 pm
        • Mantaaaaap panennya…. bisa isi pulza berulang ulang buat sms ke pa SBY…., mengingatkan agar jangan lupa sbg presiden RI…. soal demokrat terjun bebas di survey terakhir akan melonjak naik lagi kalau demokrat mengusung capres Abah sejak sekarang. Siapapun ketumnya ga bakal menolong. Jadi, pikirkanlah siapa capresnya yg bisa menyelamatkan demokrat.

          Posted by mang encep | 2 Maret 2013, 8:16 pm
          • @ Mang Encep : Satujuuulah…..eh tapi, ngaruh ga sih kalau sms…….hehehehe

            Posted by Rika | 4 Maret 2013, 10:31 am
        • @ N. Sorri : Salam hormat dan kenal juga.., terima kasih, kemarin Abah sebelum panen paginya olah raga bersama kami dulu, Abah sangat bersemangat, tidak kalah dengan instruktur senamnya… hehehe…

          Posted by Rika | 4 Maret 2013, 10:25 am
  79. Males banget bacanya ” harga Rp.650.000,- masih mahal”

    Beli mobil puluhan juta aja bisa, beli alat dibawah sejuta bilang mahal, kampret !!!

    Posted by desmo | 27 Februari 2013, 4:52 pm
    • Ya Begitulah Prilaku sebagian besar rakyat ini pak Desmo…
      Pengennya Gratisan mulu… Pengennya disubsidi mulu…
      Pak DIS berusaha mempermurah biayanya dgn produksi sendiri sekitar Rp. 350rb-an… dan mkn bisa dicicil juga… kalo ini juga blm pake, jangan salahkan pemerintah kalo tetap Macet…

      Sama Spt Banjir… giliran banjir besar pada ngedumel, padahal buang sampah msh dikali, pohon2 ditebang, tidak buat daerah resapan…sungai dijadikan tempat tinggal… kalau banjir ya sudah hukum alam…

      Tapi ga bisa juga nyalahin rakyat kalo pemimpin2nya ga bisa memberikan pendidikan dan informasi yg memadai… malah bikin pembodohan dan birokrasi yg berbelit2… idiom “mau cepat-ya bayar” harus dimusnahkan…

      Posted by PUTU | 27 Februari 2013, 7:51 pm
      • Memang Kakak Putu,
        kalu bicara gratis tidak tepat karena semua memerlukan biaya operasional.

        Tapi kalau bicara biaya yang lebih murah beta setuju,
        tinggal bagai mana masing2 bank memiliki kelebihan dan kekurangan-nya..

        Yang penting “Sosialisasi”nya betul2 matang dan mudah dijangkau Masyarakat..

        Sepengetahuan beta, BRI itu hampir disetiap Kecamatan ada Kantornya,
        mestinya BRI juga merasa tertantang dengan Program System Bayar Tol diatas..,
        supaya tidak selalu Mandiri Bank saja…

        Hi…hi….hi…i, maaf, ntar dibilang Kakak Mang Encep beta ikut2 Promosi BRI…
        dan menoomer duakan Bank lain..

        Ayo….kasih “Ide” masalah Macet jalan Tol ke Jasa Marga se-banyak2nya,
        anggab saja ber-ibadah sambil menyelam menuai kelancaran Tol…plus dapat bonus.

        Semangat selalu dan salam Dahlanis….!

        Posted by N. SORRI.. | 2 Maret 2013, 8:11 pm
  80. Semangat terus dalam memperbaiki negeri dengan kerja terus…

    Posted by papanyavara | 27 Februari 2013, 8:55 pm
  81. Jalan Tol macet, banyak waktu, tenaga, dan BBM terbuang sia-sia. Semoga cepat terselesaikan persoalannya..

    Posted by Suma | 28 Februari 2013, 9:35 am
  82. Kalimat terakhir manis sekali, hik hik … “Dan saya tidak perlu lagi melempar kursi. (*)”
    kerja kerja kerja !!!!!!!!!!!!!!!!

    Posted by ms | 28 Februari 2013, 11:18 am
  83. Just Comment :
    Untuk artikel tentang tol sptnya kurang greget, bisa dilihat dari jumlah komen yg msh 140-an…
    Bisa mkn pesimis, atau ini bukan hal yg baru bgt… karena kita tau Tol kita bukan Tol pada umumnya, karena msh macet pula…
    Dan selama beberapa dekade, tidak didapatkan rumusan yg tepat untuk menanggulangi kemacetan secara sistemik dan terstruktur, adanya hanya temporary action…
    Secara rumusan sebenarnya simple : Pertumbuhan Jalan harus sebanding dgn pertumbuhan jumlah kendaraan…

    GIMANA KONDISI SKR?
    Menurut ditlantas pertumbuhan kendaraan pertahun sekitar 24%… Tapi pertumbuhan jalan cuma 0.01%…
    dalam 10th sudah pasti minus 250%… dan secara matematis PASTI MACET… (Betul? kata AA Gym)…

    Siapa sih yg harus mengambil peran??? kalau secara pekerjaan harusnya Kementrian Perhubungan dan PU yg berperan aktif… tapi tidak bisa menghasilkan sesuatu yg greget…
    Kereta api yg menjadi lambang negara maju bahkan lebih parah… Jalur KA di indonesia adalah peninggalan BELANDA semua… sudah 100TAHUN tidak pernah bangun jalur kereta baru…

    Saya bersyukur, melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara)…. abah DIS berusaha ikut memikirkan masalah KRONIS ini… mulai dari memerangi korupsi, memberdayakan masyarakat, membantu ketahanan pangan, sebagai penggerak perekonomian dan membanggakan aset bangsa…

    Mkn byk yg menyalahkan SBY sebagai Presiden, kurang galak atau apalah… mkn beliau juga pusing dgn byk nya masalah kronis peninggalan pendahulunya… ditambah Mentri2 dari Partai juga pada ga bisa kerja… (menurut saya…) sungguh2 TERLALU…

    Bersyukur pak SBY menemukan Sebongkah Berlian yg Bernama Dahlan Iskan, sebagai obat pelipur lara…
    Ditangan Abah DIS, masalah yg ruwetnya minta ampun bisa dirunut sampai ke AKAR2nya…
    Sehingga kita sebagai pembaca awam saja bisa mengerti…
    (coba kalo disuruh mikir sendiri gmn caranya benerin MERPATI atau PG dulu, atau PLN agar tidak mati lampu melulu… emang ada yg bisa??? #Jawabannya sudah dari 10th yg lalu belum ada yg bisa…)

    Kembali ke Laptop, masalah TOL, dgn difokuskannya untuk pembenahan TOL ini sampai 2014, kita berharap 50% masalah bisa diselesaikan… Saya Percaya bila Dirigennya abah DIS PASTI BISA,,,,

    Tapi saya harapkan Team JASAMARGA dan PIHAK TERKAIT Tetap semangat… ini perjuangan besar dan berat… yg hasilnya akan dinikmati masyarakat pengguna Jalan raya dan Jalan TOL…

    SALAH SATU SYARAT MENJADI NEGARA MAJU ADALAH TRANSPORTASINYA HARUS MAJU…
    untuk naek kelas, maka masalah ini harus diberantas… sampai ke masalah terkecil… dan pembenahan berkelanjutan/berkesinambungan… harus ada DIS lain yg melanjutkan…
    istilah amerika/deming : PDCA (PLAN-DO-CHECK-ACTION)
    istilah Jepang : KAIZEN (improvement)
    istilah indonesia :??? (ROSSO… kalo kata mbah maridjan…)

    Saya akan menunggu dgn sabar th 2014… karena ditahun itulah titik balik Bangsa Ini…
    Saya berdoa semoga Bangsa ini bisa MAJU… BISA MERDEKA yg BENAR2 MERDEKA…
    Tidak ada lagi masyarakat yg Kelaparan, atau Mati Sia2 karena sakit2an…

    KITA NEGARA KAYA, SDA MELIMPAH… NEGRI SORGA… kayu jadi tanaman…
    Dgn SDM yg baik, maka semuanya bisa tercapai…

    Semoga Tulisan ini bisa saya baca kembali 2th lagi… saat indonesia telah memilih…

    Salam,
    PUTU

    ================
    JAKARTA [DP] — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat, adanya peningkatan pertumbuhan kendaraan setiap tahun. Angka peningkatannya terbilang cukup besar dan semakin membuat jarak antara jumlah jalan dengan pertumbuhan kendaraan.

    “Pertumbuhan kendaraan meningkat 24 persen tiap tahunnya, tetapi perkembangan ruas jalan hanya tumbuh 0,01 persen tiap tahun,” ujar Kepala Bagian Pembinaan dan Operasi Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto.

    Sementara jumlah perjalanan yang ada di Jakarta sampai saat ini mencapai 20,7 juta. Sedangkan pertumbuhan ruas jalan sangat tidak sebanding. Panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau cuma 0,26% dari luas wilayah DKI.

    Perubahan jam kemacetan di Jakarta juga sudah terjadi selama satu tahun belakangan ini. Bila tahun lalu pukul 21.00 WIB sudah mencair, saat ini kemacetan terjadi hingga pukul 22.00 WIB.

    Dalam dua tahun terakhir, durasi kecepatan kendaraan berkurang. Saat jam sibuk, kecepatan kendaraan rata-rata hanya bergerak maksimal 20 km per jam.

    Budiyanto menilai, dengan makin kecilnya volume jalanan mengakibatkan pengendara, khususnya sepeda motor mengambil lahan bagi pejalan kaki, seperti trotoar yang memang difungsikan kepada penguna jalan bukan untuk dilintasi kendaraan. Akibatnya, banyak terjadi kecelakaan yang menimpa pejalan kaki.

    “Kalau trotoar ada yang digunakan untuk jualan dan dilintasi kendaraan menyebabkan pejalan kaki harus berjalan di badan jalan yang merupakan jalur sepeda motor,” katanya.

    Polda meminta kepada stake holder Pemprov DKI segera melakukan upaya perbaikan guna mendukung sarana dan prasarana bagi pejalan kaki. Perlu adanya perhatian khusus bagi pejalan kaki dalam tata ruang perkotaan. [DP/ NTMC]

    Posted by PUTU | 28 Februari 2013, 8:25 pm
    • Bukan semata-mata karena artikelnya kurang greget Bli Putu, sehingga komentar di bawah 200. Menurut saya penyebabnya antara lain:

      1. Semua komentar fokus pada tema, hampir tidak ada yang oot. Padahal biasanya, di samping sebagian sesuai dengan tema tapi sebagian yang lain -bahkan menurut saya persentasinya lebih besar- oot dengan mengikuti tema-tema atau kejadian-kejadian yang berkembangan hari itu. Dalam kata lain T.E.R.L.A.L.U fokus.

      2. Tidak adanya teman ANTAGONIS.
      Ini akibat dari “kebijakan” admin yang suka men-delete komentar- komentar yang dianggap “tidak sopan”, baik itu berupa menghujat, mencaci maki, atau yg lain. Padahal menurut saya, komentar antagonis itu KALORI yang sangat dibutuhkan supaya tetap semangat dari hari senin ke senin berikutnya. Ibarat sepak bola, hari ini kita hanya bertanding dengan kawan sendiri. Kurang greget. Untuk itu saya berharap kepada bpk admin blog ini supaya jangan ada komen yang di-delete. Biarkan apa adanya. Karena di samping mengurangi asupan kalori, delete juga merusak konvigurasi komen komen.

      3. Adanya beberapa teman kita yang potensial diajak diskusii “absen” dalam minggu ini. Jika mereka sibuk mudah2an mendapat kelonggaran dan kemudahan. Dan jika mereka sakit, segera mendapat pertolongan dan kesembuhan. Amin YRA.

      Salam untuk DahlanIS. www

      Posted by aditam@putra | 1 Maret 2013, 12:47 am
      • analisisnya sangat keliru. penyebab sedikitnya komentar sudah jelas: BOSAN dengan dahlan iskan! cuma pengangguran dan orang kurang kerjaan yang nulis komentar di sini. dahlan sendiri tidak pernah nulis komentar, lha ini penggemarnya yang berbuih2 nulis. apalagi lagi kalo komennya isinya pujian mululu. Artinya fan dahlan justru tidak mau meneladani sikap dahlan yang tidak mau tulis komentar.

        kalo mau mencontoh, ikutilah sifat egoisme dahlan dengan bikin tulisan artikel sendiri, kemudian nunggu dikomentari orang tanpa mau balas mengkomentari. itu baru dahlanis sejati, hahaha…

        Posted by citracibir | 1 Maret 2013, 9:59 am
        • Citracibir apa sdh pernah bikin artikel??? saya pingin baca … gak sumbut blas!!!!

          Posted by Djoko Sawolo | 1 Maret 2013, 11:50 am
        • Kalau ada yg bilang BOSAN dengan Abah Dahlan Iskan….. itu FITNAH belaka
          Dahlanis sejati sedang fokus pada rancana kopdarnas pertama Bandung Lautan Api Menuju Indonesia Lebih Baik

          Posted by mang encep | 1 Maret 2013, 8:27 pm
          • Assalamu’alaikum Kakak Mang Encep ;
            Siapa bilang beta bosan membaca MH disini…?
            Wach….wach….wach, perkataan itu memang betul2 Fitnah.

            Beta merasa,koq asyik2 aja sich….,memang unt MH.66 ini sebenarnya Kita sedang diajak DAHLAN ISKAN
            untuk ikut berpikir menyumbangkan : Solusi kemacetan2 yang terjadi di jalan Tol..
            Kayaknya gitu dech….,mdh2an beta sonde salah..

            Jadi, salah besar sekali klu sedikit-banyak komentar dari MH.66, kmd dikatakan teman2 pada bosan..
            Yang benar,DAHLAN ISKAN sedang mengajak kepada Masyarakat-Cerdas untuk berpikir ” Cerdas”,
            bukan Masyarakat yang tidak Cerdas seperti Citracibir .

            Xi..xi…xi….xi…, tapi nggak apa2 Kakak Mang Encep, senang beta Citracibir msih mau disini..
            Insya Allah,lama kelamaan hasil cemerlang DAHLAN ISKAN.
            AMIIN.

            Wassalam and Salam Dahlanis….

            Posted by N. SORRI.. | 3 Maret 2013, 8:41 am
          • Beberapa jam lagi hidangan MH67 langsung dikirim dari Hongkong

            Posted by mang encep | 3 Maret 2013, 9:11 pm
          • Pitnah Lebih Kejam daripada Fembunuhan…

            Posted by PUTU | 3 Maret 2013, 2:43 pm
        • Saya tidak pernah bosan dengan Abah Dahlan Iskan, seperti Alhamdulillah saya juga tidak bosan baca tulisan citraxxxx di marih …

          Posted by apasaja | 2 Maret 2013, 6:56 pm
      • Nah kalorinya sudah datang bang….
        Tinggal “Masak aer” ajah…

        Posted by PUTU | 1 Maret 2013, 7:58 pm
  84. Saya pengguna setia tol ke bandara Jum’at sore kembali dari Bandara senin pagi….
    Dari pengamatan saya setiap Jumat sore tol arah cawang bandara selalu macet… ternyata terjadi ketidak disiplinan pengendara mobil dan tidak adanya petugas tol/jasa marga yang membantu mengurai kemacetan… macet panjang terjadi di 4 (empat) titik yaitu mobil yang akan keluar pintu tol semanggi, mobil yang menuju tomang/kebon jeruk , pertemuan tol tanjung priok dan pintu keluar kamal…
    Mobil yang akan keluar pintu tol semanggi maupun menuju tomang selalu menutupi badan jalan tol …. sehingga mobil yang lurus ke Bandara juga ikut macet…

    Dari pengamatan saya setiap Senin pagi tol bandara arah cawang juga selalu macet … macet panjang terjadi di 4 (empat) titik yaitu mobil yang akan keluar di pintu grogol dan pintu slipi , tol menuju tomang/kebon jeruk dan pintu keluar Semanggi … penyebabnya sama mobil yang akan keluar menumpuk menutupi semua badan jalan tol sehingga mobil yang lurus menuju cawang juga ikut macet….

    Dari pengalaman tersebut persis yang disebutkan Pak DIS pada waktu beliau mengobrak abrik pintu tol maupun Bandara adalah… pengguna jalan tol/Bandara telah membayar sejumlah uang tetapi tidak diberikan pelayanan yang baik…. pembayaran tol menjadi sebuah kewajiban tanpa perbaikan dari penerima uang untuk memberi pelayanan agar tol dapat dilalui dengan nyaman.. penerima uang di Bandara juga demikian

    Petugas tol hanya ada di pintu-pintu penerima uang tetapi tidak mengawasi bagaimana pada saat keluar tol??
    bila ada petugas Jasa Marga yang selalu bertugas mengawasi dan menertibkan di pintu pintu keluar jalan tol penyebab kemacetan agar mobil yang akan keluar tidak menghalangi mobil yang akan berjalan lurus insya Allah kemacetan agak berkurang….

    Pak DIS, terima kasih bapak telah mengajarkan bagaimana BUMN-BUMN harus menghargai dan memberikan service yang baik kepada pengguna jasa/produk BUMN tersebut… jangan sampai BUMN mendapat untung besar dengan menelantarkan pemberi uang….. BUMN tersebut baru memikirkan service setelah Bapak sidak… bila tidak kami sebagai pelanggan tidak akan pernah menerima pelayanan yang baik…

    Hidup pak DIS yang telah merubah culture untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik….
    Semoga Allah SWT senantiasa melindungi Bapak.

    Posted by dewi syahrul | 1 Maret 2013, 9:29 am
  85. Baca MH makin greget dengan baca juga lintasan MH di Kick Dahlan.
    Yg komen negatif biar saja ga usah didelet

    Posted by mang encep | 1 Maret 2013, 8:36 pm
  86. Ingin sperti abah laki2 penun terobosan

    Posted by Abdillah | 1 Maret 2013, 11:18 pm
  87. Alhamdulillah.

    Inilah DAHLAN ISKAN, Pemimpin BUMN yang tidak kenal lelah dan hebatnya lagi,mau meminta masukan dari masyarakat dalam menyelesaikan masalah kemacetan dan mengubah system bayar di jalan tol yang dikelola
    oleh Jasa Marga.

    Sangat menarik dan menantang memang dalam MH.66 yang berjudul Simpul2 terlalu yang akan berhadiah..

    Dalam tulisan diatas,beta sangat tertarik sekali dalam paragraf 3 dan 4.

    Yaitu intinya sbb: Jalan layang Tomang dari arah Kebun jeruk ternyata banyak lobang2nya sampai2 hampir semua kendaraan melakukan pengereman mendadak shg membuat macet..
    Dan lobang tersebut telah berlangsung ber-bulan2 tidak segera di-atasi,karena tidak ada laporan..

    Syukur,kamis malam langsung segera teratasi dan tuntas.. Alhamdulillah.

    Dari kejadian diatas ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian,chususnya mslh Interen PT.Jasa Marga sbb :
    1).Perlu dilihat ulang,hubungan Operasional dengan Structural.
    Jangan sampai hanya karena Proses pengajuan Anggaran yang kaku,melupakan : Pelayanan Masyarakat.
    2).Perlu dilihat ulang,kesiapan sarana prasarana alat komonikasi,mobilisasi dan alat kerja..
    Bila dianggab kurang,harus segera disiapkan,termasuk Stock Material kerja jangan sampai Zero Stock.
    3).Perlu dilihat ulang, jumlah dan kwalitas Sdm yang tersedia,apa sudah memenuhi Standart yang ada…?
    Bisa jadi karena kekurangan Sdm,sehingga pekerjaan2 urgen terbengkelaikan..
    4).Perlu dibangunkan kembali:”Semangat”-nya,bagi seluruh personel Jasa Marga yang notaben tlh bergaji besar.,
    karena Pelayanan dan Keselamatan Masyarakat merupakan segala-galanya.
    Mosok sich…., para Pimpinan Jasa Marga tidak ada yang melihat/tahu/merasakan,kalau di jalan layang Tomang
    dari arah Kebun Jeruk suka macet hanya gara-gara ada lobang..(atau pura-pura tidak tahu).
    5).Kayaknya sudah harus mulai dirubah “paradigma” Istilah Pejabat ke Pimpinan. (maaf,beta sonde achli bahasa).
    >.Kalau Pejabat ada kesan :
    Sok kuasa, tidak mau mendengar anak buah, Minta dilayani, Tertutup, Semau gua, Condong korop..
    >.Kalau Pimpinan ada kesan :
    Amanah,Adil dan Arief, Bersahaja, Transparan, Siap melayani, Tunduk sama Aturan, Tidak korop.
    6).Kalau perlu dibuatkan “Team Busertas (team buru sergap dan tuntas) terhadap masalah kecil sprti diatas,
    sehingga tidak sempat membuat macet jalan Tol..

    Demikian mudah2an bermanfaat demi kebaikan Kita semua..AMIIN.

    Semangat selalu dan Salam Dahlanis..

    Posted by N. SORRI.. | 2 Maret 2013, 6:27 pm
  88. Setuju Kakak Mang Encep,dalam menyelesaikan masalah kecepatannya: harus set….set…..set…..!

    Buatkan aja beberapa Armada Team Buser-set (yang berisikan sktr : 8-10 personel/armada),kmd dii letakkan dibeberapa titik dengan sarana dan prasarana lengkap…
    Lengkap disini,berarti sudah memiliki beberapa referensi : Penyebab2 Utama terjadinya Kemacetan
    (yg bersifat Urgen /Crisis), dan sdh siaap dengan segala sarana-prasarana yang diperlukan…

    Perlu diingat,bisa jadi kemacetan tidak selalu terjadi di Pintu Keluar/masuk Tol,tapi bisa juga disebabkan krn ada kecelakaan, atau ada genangan air, rambu2 yang sonde jelas/jatuh, atau Lampu Jalan Tol yang padam, dan bisa juga karena ada Aspal Jalan Tol yang berlobang-lobang…

    Nach….dari beberapa Kilometer jalan Tol, di siapkan Mobil Armada Buser-set di beberapa titik….
    untuk menanggulangi semua permasalahan tsb diatas….
    Disini akan mengenyam Manajemen Urgen, Manajemen Krisis, Manajemen Respone yang kesemua itu ,
    ada dalam Kamus Manajemen Resiko….

    Tinggal, seberapa besar Karat Kemauannya para Pemimpin di PT.Jasa Marga atau BUMN lain-nya…?
    Insya Allah, kalau besar Karat Kemauannya = 24 Karat, semua tertanggulangi. (paling tdk berkurang).

    Besar Karat Kemauan ini yang beta istilahkan,perlu perbaikan “Intern” di PT.Jasa Marga atau di semua BUMN…
    Mosok Jalan Aspal di Tol yang ber-lobang sampai ber-bulan tidak sgr di Respone,sampai membuat Kemacetan..
    Di Dunia Usaha yang ber-gerak di Bidang – Jasa, menurut beta : ini sangat m-e-m-a-l-u-k-a-n.
    Dapat disimpulkan; di PT.Jasa Marga masih banyak para Pejabat bukan para Pemimpin…

    Alhamdulillah,begitu DAHLAN ISKAN turun tangan lanhsung (“terapi” para pejabat) semua ter-atasi…

    Demikian Kakak Mang Encep,mdh2an dapat dipahami maksud beta…

    Semangat terus and salaaam Dahlanis….

    Posted by N. SORRI.. | 2 Maret 2013, 9:33 pm
  89. Untuk bro citra cibir: 1.kami tidak akan pernah bosan membaca MH dan komen2nya,berhubung yang dibahas adalah masalah kemacetan,bagi kami yang tinggal diluar pulau jawa yg tidak pernah mengalami kemacetan,tidak pada tempatnya kami mengomentari sesuatu yang kami tidak paham atau setengah paham… 2. Karena mengikuti anjuran Dahlan Iskan untuk tidak lama2 jadi karyawan, alhamdulillah sekarang saya jadi PENGANGGURAN,,banyak ACARA. Jadi saya bisa rutin mengikuti MH…Salam kenal!

    Posted by Kausar ali | 3 Maret 2013, 12:23 pm
  90. Selamat Malam dan jumpa lagi Dahlanis,terutama Kakak Mang Encep,Kakak Putu dan Kakak Kausar Ali
    dalam : Simpul-Simpul Terlalu yang Akan Berhadiah….

    Sebagai bukti kalau beta sonde Bosan membaca MH,walau badan capek semua krn baru datang dari Makasar,
    beta mau coba menyampaikan “Ide” yang sangat sederhana,yaitu : Perlu dibuatkan Team-Kecil atau
    TEAM-KREATIVE dalam perut PT.Jasa Marga dari bbrp unit ter-kait atau disiplin ilmu..,
    dengan tujuan : untuk Menampung, Menerima atau Mendapatkan Ide-ide cemerlang dari para Karyawan
    PT.Jasa Marga mulai dari permasalahan2 yang sederhana, tapi sering di-Temukan,di-Lihat,di-Alami maupun
    yang pernah di-Rasakan.
    Jangan dilihat jumlah Idenya dalam tiap bulannya, tapi manfaat “nilai” Idenya yang lebih penting…

    Usulan diatas,disamping beta pernah mengalami sendiri saat masih sebagai Karyawan,juga ter-Inspirasi dari desakan DAHLAN ISKAN seperti dalam paragraf : 8 sebagai berikut :

    […]
    Karena itu,saya minta terus dipikirkan.Sampai sejumlah Staff Jasa Marga hanya bertugas duduk2 diatas Bukit-kecil
    dekat sumbatan itu ber-hari2. Untuk mengumpulkan “Inspirasi” cara apa yang bisa ditempuh..
    Ternyata,ditemukan juga jalan keluarnya dengan cemerlang.
    yaitu : tempat “bertapa” para Staff Jasa Marga itu, terpaksa harus di-Kepras….

    Ada beberapa keuntungan dengan membuat atau membentu Team Kreative diatas sbb :
    1).Sebagai “wadah” untuk menampung,menerima Ide-Ide cemerlang Karyawan,agar lebih peduli thd Perusahaan.
    2).Sebagai sarana menumbuh-kembangkan “motivasi” kerja Karyawan,supaya lebih semangat..
    3).Menanamkan rasa “tanggung-jawab” terhadap keberadaan Perusahaan..
    4).Menghilangkan “rasa-jenuh”, karena terbiasa melakukan hal-hal yang bersifat : rutinitas..
    5).Membuat suasana kerja lebih “kompetitive”.
    6).Dan masih banyak lagi ke-untungan2 yang bisa didapat…

    Demikian,mudah2an bermanfaat kepada Kita semua…

    Semangat terus dan salam Dahlanis…

    Posted by N. SORRI.. | 3 Maret 2013, 10:02 pm
    • Setuju dg Bang N.SORRI, contoh soal, bgmn solusinya ketika hujan cuaca gelap marka jalan samar2 nyaris tak terlihat, terutama di toll jagorawi. Kalau cuaca sprt itu terpaksa jalan perlahan lengkap dg menyalakan lampu dim. Bgmn kalau marka di tengah maupun di kiri dan kanan batas bahu jalan marka warna putihnya lebih terang atau menyala.

      Posted by mang encep | 3 Maret 2013, 10:54 pm
      • Boleh juga Kakak Mang Encep;
        Tapi kayaknya su ada Standardnya masalah terang atau tidaknya….
        Kalau “silau” ke mata kita sendiri atau orang lain,
        bisa-bisa malah mengundang masalah baru.

        He….he….he….e, katanya bosan tapi muncul lagi..
        Biarin saja,kalik2 mau menimba ilmu juga mell MH
        supaya sama2 cerdas Kita semua….

        Semangat terus and salaaam Dahlanis…

        Posted by N. SORRI.. | 3 Maret 2013, 11:30 pm
  91. hahahahaaa… dibiarin akhirnya mati sendiri !
    hampir dua tahun, yang ada cuma OMDO, PENGKHIANATAN dan KEMUSYRIKAN !

    Posted by otak kotor memang seharusnya dicuci ! | 3 Maret 2013, 10:24 pm
  92. Bicara masalah Tol,memang sangat komplek dan ongkosnya sangat mahal..

    Kayaknya ada yang kurang tepat,kenapa kalau buat Jalan-Tol awalnya selalu 1(satu) Garis…
    Coba perhatikan sbb :
    1).Sekitar th.78-80 kalau dari Cilitan kalau mau ke Bogor lewat Jalan Tol,dari ujung Cililitan sampai Bogor,
    akan kita temukan : Pintu Masuk/Keluar Jalan Tol cuman di Cililitan dan atau di Bogor.
    2).Setelah th.80 kalau Kita dari Grogol ke Tangerang atau ke Merak akan Kita temukan : Pintu Masuk/Keluar
    Jalan Tol di Grogol,Tangerang dan atau di Merak.
    3).Sama seperti halnya, Jalan Tol Cengkareng ke Tj.Priok : Pintu Masuk/Keluar hanya di masing2 ujung..
    4).Seperti halnya kalau di Surabaya,Jalan Tol Waru ke Tj.Perak atau Jalan Tol Perak ke Gresik :
    Pintu Masuk/ Keluar juga demikian…
    5).Dan Jalan Tol-Tol lain,rata hampir sama..

    Memang,kesemua Jalan Tol diatas kemudian mengalami perubahan-perubahan menyesuaikan kondisi
    di Lapangan atau berdasarkan kebutuhan setelah mengalami kemacetan2..

    Dalam hal ini,yang ingin beta sampaikan sbb :

    a).Kenapa dari awal Pembangunan Jalan Tol tidak memperbanyak Pintu Tol Masuk/Keluar sekalian…?
    Karena menurut pengamatan beta,dengan memperbanyak Pintu Jalan Tol dari awal,akan mengundang para Pengusaha untuk membuka peluang2 baru, misal: bisa Perumahan,Apartemen,Perkantoran,Mall dll,sehingga
    kegiatan Pemerintahan tidak terfokus pada satu area atau satu titik saja..

    b).Kenapa dari awal Pembangunan Jalan Tol tidak menggunakan System Lingkar atau Cincin…
    Artinya,kalau beta mau ke salah satu tempat,tidak harus melalui Jalan Tol itu saja,tapi masih ada Jalan Tol lain.
    (sebagai Jalur Jalan Tol alternative…).

    Insya Allah,kalau dari awal telah memperbanyak Pintu Jalan Tol Masuk/Keluar dan Pembangunan Jalan Tol
    dirancang dgn menggunakan System Lingkar,maka hambatan2 kemacetan dpt dikurangi dlm tempo cukup lama.

    Demikian,mudah2an dapat menambah wacana dan bermanfaat.

    Semangat teruuuus and Salam Dahlanis.

    Posted by N. SORRI.. | 4 Maret 2013, 12:33 am
    • Catatan dan usulan yg mantap

      Posted by mang encep | 4 Maret 2013, 12:37 am
      • MAAF KAKAK, INGIN BUKTIKAN SAJA…..TERNYATA BETA TIDAK BOSAN BACA MH.
        YANG LEBIH TERTARIK LAGI, BETA SANGAT SENANG DENGAN CARA BERPIKIR : DAHLAN ISKAN.
        WALAU BELIAU SEBGAI MENTERI,TAPI SANGAT QUASIONER SEKALI TERHADAP :
        PELAYANAN MASYARAKAT…DEMI KEBAIKAN KE DEPAN..

        SAMPAI2 BETA TER-INSPIRASI; ALANGKAH INDAHNYA, KALAU SETIAP BUMN (PUSAT/CABANG),
        DI BUATKAN “TEAM-KECIL” (BETA SEBUT : TEAM-KREATIVE) YANG SIAP MENAMPUNG/MENERIMA
        IDE2-CEMERLANG DARI PARA KARYAWANNYA.
        (dibuat sederhana saja,tdk msuk strucktural,umurnya satu tahun saja untuk penyegaran).

        ASUMSI BETA,RATA2 PARA PEJABAT YANG KURANG KREATIVE HANYA, SIIBUK DENGAN
        TUGAS/KEGIATAN RUTIN YANG MENUMPUK,SEHINGGA TIDAK SEMPAT UNTUK PERKREASI,
        APA LAGI MENGANALISA DATA YANG MENANTANG.

        DAN KEBETULAN DULU SEBELUM ISTIRAHAT, BETA PERNAH DITUNJUK SEBAGAI KA.TEAM KREATIVE
        DAN SANGAT EFECTIVE SEKALI….

        DEMIKIAN KAKAK, SALAM DAHLANIS.

        Posted by N. SORRI.. | 5 Maret 2013, 5:50 pm
        • Tim kreatif sejenis bisa dibentuk juga di lingkungan pemerintah daerah

          Posted by mang encep | 5 Maret 2013, 7:57 pm
          • Ha……ha……ha…..a….,Kakak Mang Encep ;
            Tentu Team Kreative tsb, bisa juga dibentuk di Pemerintahan Daerah..(Kab,Kodya maupun Prop).
            Intinya : Team Kreative ini menampung “Ide-cemerlang” dari para Karyawan,dari beberapa Unit kerja,
            yang tidak sempat tertampung / terpikirkan oleh para Pempinan terkait,
            karena sudah “jenuh” dengan kegiatan-rutin-nya…. (maklum sdh fatick…)..

            Sadar ataubtidak sadar,sebetulnya PT.Jasa Marga sudah membentuk “Team-Kreative” juga,
            seperti halnya dengan duduk di atas bukit di daerah tersumbatnnya Halim.
            Hanya saja, yang dilakukan diatas itu, kasus per kasus…

            Demikian semoga bermanfaat….

            Semangat,Optimis dan salam Dahlanis..

            Posted by N. SORRI.. | 19 Maret 2013, 11:36 am
  93. Lanjutkan aksimu untuk membuat jalan tol alternative
    (untung saya tidak tinggal di daerah sana :P)

    Posted by Jual Sepatu Futsal | 5 Maret 2013, 12:02 pm
  94. Yth.PT.Jasa Marga (Persero).
    Kalau masih di-ijinkan,beta mau kasih “Ide” sangat sederhana tapi mdh2an bermanfaat.., sbb :

    Beta perhatikan,rata-rata di daerah : 500M -1000M sblm Masuk /Keluar pintu Tol,
    terkesan para petugas Tol : acuh ta’ acuh (masa bodoh) dengan lingkungan-nya.
    Ada macet atau tidak ada macet,terkesan masa bodoh.(tdk ada yang klhatan sama sekali)..

    Demi peningkatan Pelayanan terhadap Pengguna Jasa dan Kelancaran di daerah Pintu Masuk/ Keluar Tol sbb :
    ~·Bgn klu di setiap daerah “Macet” di Pintu Masuk/Keluar Tol di letakkan : Petugas Lalulintas dari Jasa Marga….?
    Karena,selama ini terkesan Petugas Jasa Marga sombong2,masa bodoh dg kemacetan,tdk ber buat apa2
    kalau ada kemacetan…
    ~·Misalnya :
    Bisa sibuatkan tempat berdiri Petugas Lalulintas di Pintu Masuk/Keluar Tol (terutama pintu masuk ),
    bisa ber bentuk kayak jembatan penyeberangan sepanjang bahu jalan..baik yg bs dipindah2 atau yang Fix…
    ~·Nanti Petugas tersebut , tugas sambil bawa Pluit….,untuk mentertibkan Lalulintas Kendaraan yang mau :
    Keluar atau yang mau Masuk Pintu Tol dari atas…(aman thd lalulintas Kendaraan).,
    supaya Lalulintas bisa lebih : tertib , cepat , aman dan nyaman.
    ~·Yang jelas, Pengguna Jasa, klu dia lihat ada Petugas yang berdiri untuk mentertibkan :
    Kelancaran Lalulintas , tentu para pengemudi akan tertib/tdk simpang siur,
    shg akan berkurang-macet-nya…
    ~·Memang dari sini diperlukan “kemauan” yang tinggi,supaya tidak panas bisa dibuatkan sprt payung…,
    petugas bisa berjalan bebas ke kanan-kiri unt menertibkan Lalulintas..

    Demikian dari beta,semoga ada manfaatnya…

    Semangat,Optimis selalu and salam Dahlanis..

    Posted by N. SORRI.. | 19 Maret 2013, 12:24 pm
  95. Pak dahlan dar dulu penyebab kemacetan di jal tol dalam kota muaranya di tol grogol arah kb. jeruk disitu akses masuknya dr tol dalam kota ke kb. Jeruk/ tanggerang cuma satu lajur. Solusinya harus dibangun satu lagi jembatan fly ofer tol. Kl dua lajur. Pastinya akan sangat berkurang kemacetannya. Satu lagi pak hrs ada kebijan yg extrim mengenai populasi kendaraan di DKI, yaitu progam ganjil genap utk kendaraan pribadi. Saya yakin akan mereduksi kemacetan sebesar min. 40%.

    Posted by kabulsuprapto | 8 Juni 2013, 6:12 pm

Tinggalkan komentar