>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Tidak bayi tergencet, akuarium pun Jadi

Senin, 3 September 2012
Manufacturing Hope 41

Hari itu wartawan foto berbondong ke Stasiun Pasar Senen, Jakata. Semua wartawan (he he he, saya pun dulu begitu) sudah hafal ini: stasiun Senen adalah objek berita yang paling menarik di setiap menjelang lebaran.

Tidak usah menunggu perintah redaksi, wartawan pun tahu. Ke Senenlah cara terbaik untuk mendapat foto terbaik (baca: foto yang menyedihkan): antrean yang mengular, bayi yang terjepit di gendongan, orang tua yang tidur kelelahan di dekat toilet, anak kecil yang dinaikkan kereta lewat jendela, wanita yang kegencet pintu kereta, dan sejenisnya.

Menjelang lebaran tahun ini objek-objek yang “seksi” di mata wartawan foto itu tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi. Tidak ada lagi desakan, himpitan, gencetan, dan jenis penderitaan lain yang menarik untuk difoto. Para wartawan pun banyak yang terlihat duduk hanya menunggu momentum. Dan yang ditunggu tidak kunjung terlihat.

Maka dengan isengnya, seorang petugas stasiun mengirimkan foto ke HP saya. Rupanya dia baru saja memotret kejadian yang menarik: seorang wartawan yang karena tidak mendapatkan objek yang menarik, memilih memotret akuarium yang ada di stasiun. Foto “wartawan memotret” itu pun dia beri teks begini: tidak ada objek foto, wartawan pun memotret akuarium!

Seorang penumpang jurusan Malang, yang sehari sebelumnya ikut upacara HUT Kemerdekaan RI di kantornya, mengirimkan SMS ke saya: seumur hidup mudik lebaran, baru lebaran tahun ini saya merasakan kemerdekaan!

Tentu, saya merasa tidak layak mendapat SMS pujian setinggi langit seperti itu. SMS itu pun segera saya forward ke Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Ignasius Jonan. Jonanlah (dan seluruh jajaran direksi dan karyawan kereta api) yang lebih berhak mendapat pujian itu.

Banyak sekali SMS dengan nada yang sama. Semua saya forward ke Jonan. Pak Dirut pun menyebarkannya ke seluruh jajaran kerata api di bawahnya.

Keesokan harinya memang terlihat tidak satu pun koran memuat foto utama mengenai keruwetan di stasiun kereta api. Harian Kompas bahkan menurunkan tulisan panjang di halaman depan: memberikan pujian yang luar biasa atas kinerja kereta api tahun ini. Banyak pembaca mengirimkan versi online tulisan di Kompas itu itu ke email saya, khawatir saya tidak membacanya.

Tentu saya sudah membacanya. Dan meski saya pun tahu Jonan pasti sudah pula membacanya, tetap saja saya emailkan juga kepadanya.

Beberapa hari kemudian, Kompas kembali mengapresiasi kerja keras itu. Sosok Jonan, ahli keuangan lulusan Harvard USA itu, ditampilkan nyaris setengah halaman.

Di hari yang sama, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, menulis artikel panjang di Suara Pembaruan: juga memuji perbaikan layanan KAI belakangan ini.

Membenahi kereta api, saya tahu, bukan perkara yang mudah. Jonan sendiri sebenarnya “kurang waras”. Betapa enak dia jadi eksekutif bank Amerika, Citi, dengan ruang AC dan fasilitas yang menggiurkan.

Di BUMN awalnya dia memimpin BUMN jasa keuangan PT Bahana. Kini dia pilih berpanas-panas naik KA dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Dekat dan jauh. Besar dan kecil. Dia benahi satu per satu. Mulai layanan, kebersihan, dan perkara-perkara teknis.

Padahal membenahi kereta api itu musuhnya banyak dan lengkap: luar, dalam, atas, bawah, kiri, kanan, muka, belakang. Bahkan kanan-luar dan kiri-luar.

Kanan dalam dan kiri dalam. Bisa saja terjadi, gawangnya jebol bukan karena hebatnya serangan bola dari musuh, tapi karena barisan belakang kereta apinya yang bikin gol sendiri.

Tapi sorak-sorai supporter yang menginginkan kereta api terus bisa mencetak gol tidak henti-hentinya bergema. Para penyerang di barisan depan kereta api pun tidak lelah-lelahnya membuat gol.

Membuat gol sekali, kebobolan gol sekali. Membuat lagi gol dua kali, kebobolan gol lagi sekali. Tapi gol-gol berikutnya lebih banyak yang dibuat daripada yang masuk ke gawang sendiri.

Jonan, sebagai kapten tim kereta api terus memberi umpan ke depan sambil lari ke muka dan ke belakang. Untung badannya kecil dan kurus sehingga larinya lincah. Untung gizinya baik sehingga tidak perlu minggir untuk minum. Untung (meski si kapten kadang main kayu dan nada teriaknya kasar), wasitnya tidak melihat, atau pura-pura tidak melihat.

Kalau saja timnya tidak bisa bikin banyak gol, pastilah dia sudah terkena kartu merah: baik karena tackling-nya yang keras maupun teriakan-teriakannya yang sering melanggar etika bermain bola.

Saya tahu Jonan orang yang tegas, lurus, dan agak kosro (saya tidak akan menerjemahkan bahasa Surabaya yang satu itu, karena Jonan adalah arek Suroboyo). Tapi dalam periode sekarang ini kereta api memang memerlukan komandan yang seperti itu. Saya kagum dengan Menteri BUMN Sofyan Djalil, kok dulu bisa menemukan orang unik seperti Jonan.

Untuk menggambarkan secara jelas sosok orang yang satu ini, motto majalah Tempo “enak dibaca dan perlu” bisa dikutip, tapi harus dimodifikasi sedikit: “menyebalkan dilihat dan perlu”.

Tapi kereta api memang memerlukan orang yang “menyebalkan” seperti Jonan. Dia menyebalkan seluruh perokok, karena sejak awal tahun ini dia melarang merokok di kereta api. Bahkan di kelas ekonomi yang tidak ber AC sekali pun! Bayangkan betapa besar gejolak dan resistensi yang timbul. Sesekali Jonan hanya kirim SMS ke saya. “Pak Dis, ini diteruskan atau tidak?”. Jawaban saya pun biasanya pendek saja: Teruuuuus!

Tidak lama kemudian dia pun mengeluarkan kebijakan yang sangat sensitif: tidak boleh ada asongan yang berjualan dengan cara masuk ke gergong-gerbong kereta api. Belum lagi reaksi reda, muncul instruksi Bapak Presiden agar kiri-kanan jalan kereta api ditertibkan.

Ini sungguh pekerjaan yang berat. Dan makan perasaan. Lahir dan batin. Tapi Jonan, dengan cara dan kiat-kiatnya, bisa melaksanakan instruksi tersebut dengan, tumben he he, agak bijak.

Gol demi gol terus dia ciptakan. Dia keluarkan lagi kebijakan ini: tiap penumpang harus mendapat tempat duduk. Termasuk penumpang kelas ekonomi. Ini berarti penjualan karcis harus sama dengan jumlah tempat duduk. Tidak boleh lagi ada penumpang yang berdiri.

Banyak orang yang dulu hobinya berdiri di pintu KA (seperti kebiasaan saya di masa remaja), tidak bisa lagi meneruskan hobinya itu. Reaksi keras atas kebijakannya ini sungguh luar biasa.

Mengapa?

Kebijakannya kali ini ibarat belati yang langsung mengenai ulu hati orang dalam sendiri. Di sinilah tantangan terberat Jonan. Tidak lagi dari luar atau dari penumpang, tapi dari jaringan ilegal orang dalam sendiri. Jaringan yang sudah turun-temurun, menggurita, beranak-pinak, dan kait-mengait.

Marahnya orang luar bisa dilihat, tapi dendamnya orang dalam bisa seperti musuh dalam selimut: bisa mencubit sambil memeluk. Orang Surabaya sering mengistilahkannya dengan hoping ciak kuping: sahabat yang menggigit telinga.

Peristiwa karcis ganda, penumpang tidak dapat tempat duduk, harga karcis yang jauh di atas tarif, kursi kosong yang dibilang penuh, dan ketidaknyamanan lainnya, pada dasarnya, ujung-ujungnya adalah permainan jaringan yang sudah menggurita itu.

Berbagai cara untuk menyelesaikannya selalu gagal. Spanduk “berantas calo!”, “tangkap calo!”, dan sebangsanya sama sekali tidak ada artinya.

Seruan seperti itu hanyalah omong kosong. Jonan tahu: teknologilah jalan keluarnya. Tapi teknologi juga harus ada yang menjalankannya. Dan yang menjalankannya harus juga manusia. Dan yang namanya manusia, apalagi manusia yang lagi marah, ngambek, jengkel dan dendam, bisa saja membuat teknologi tidak berfungsi.

Tapi Jonan sudah menaikkan gaji karyawannya. Sudah memperbaiki kesejahteraan stafnya. Seperti juga terbukti di PLN, orang-orang yang mengganggu di sebuah organisasi sebenarnya tidaklah banyak. Hanya sekitar 10 persen. Yang terbanyak tetap saja orang yang sebenarnya baik. Yang mayoritas mutlak tetaplah yang menginginkan perusahannya atau negaranya baik.

Hanya saja mereka memerlukan pemimpin yang baik. Bukan pemimpin yang justru membuat perusahaannya bobrok. Bukan juga pemimpin yang justru menyingkirkan orang-orang yang baik. Jonan yang sudah meninggalkan kedudukan tingginya di bank asing, bisa menjadi pemimpin yang tabah, tangguh, dan sedikit ndablek.

Di PT Kereta Api Indonesia pun sama: mayoritas karyawan sebenarnya menginginkan kereta api berkembang baik dan maju. Buktinya, langkah-langkah perbaikan yang digebrakkan manajemen akhirnya bisa dijalankan oleh seluruh jajarannya.

Bahwa ada hambatan dan kesulitan di sana-sini, adalah konsekwensi dari sebuah organisasi yang besar, yang kadang memang tidak lincah untuk berubah. Tapi organisasi besar KAI, dengan karyawan 20.000 orang, ternyata bisa berubah relatif cepat.

Transformasi di PT KAI sungguh pelajaran yang amat berharga bagi khasanah manajemen di Indonesia.

Lebaran tahun 2012 ini, harus dicatat dalam sejarah percaloan di Indonesia. Inilah sejarah di mana tidak ada lagi calo tiket kereta api. Semua orang bisa membeli tiket dari jauh: dari rumahnya dan dari ratusan outlet mini market di mana pun berada. Orang bisa membeli tiket kapan pun untuk pemakaian kapan pun.

Orang pun bisa melihat di komputer masing-masing, kursi mana yang masih kosong dan kursi mana yang diinginkan. Orang juga bisa melihat kereta yang mereka tunggu sedang di stasiun mana dan kereta itu akan tiba berapa menit lagi.

Naik kereta api juga harus menggunakan boarding pass. Setiap penumpang akan diperiksa apakah nama yang tertera di tiket sama dengan nama yang ada pada ID si penumpang.

Dengan cara ini, bukan saja orang tanpa tiket tidak bisa masuk kereta, yang dengan tiket pun akan ditolak kalau namanya berbeda. Persis seperti naik pesawat.

Dengan cara ini, memang praktis tidak memberi peluang calo untuk beroperasi. Tapi jasa membelikan tiket bisa saja tetap hidup, bahkan berkembang dengan legal.

Dengan gebrakan terakhir ini, jumlah penumpang kereta api menurun. Tapi, anehnya, dalam keadaan jumlah penumpang menurun, penghasilan kereta api naik 110 persen!

Tentu masih banyak yang harus dilakukan. Program kereta ekonomi ber-AC, tempat turun penumpang yang kadang masih di luar peron (sehingga harus loncat dan terjatuh), membuat kereta lebih bersih lagi, mengurangi kerusakan, mempercantik stasiun, dan menata lingkungan di sekitar stasiun adalah pekerjaan yang juga tidak mudah.

Toilet-toilet juga akan banyak diubah dari toilet jongkok menjadi toilet duduk. Selama ini wanita yang mengenakan celana jeans mengalani kesulitan dengan toilet jongkok. Gaya hidup penumpang kereta memang sudah banyak berubah sehingga pengelola kereta juga harus menyesuaikan diri.

Kini banyak sekali penumpang yang merasa nyaman di KA: charger HP sudah tersedia di semua kursi. Kompor gas di kereta makan tidak ada lagi. Toilet-toilet di stasiun sudah lebih bersih (bahkan di beberapa stasiun sudah lebih bersih daripada toilet di bandara).

Perbaikan manajemen ini akan mencapai puncaknya 18 bulan lagi: saat jalur ganda kereta api Jakarta-Surabaya selesai dibangun. Di pertengahan 2014 itu, di jalur Jakarta-Surabaya memang belum ada Sinkansen, tapi harapan baru kereta yang lebih baik sudah di depan mata!

(*) Menteri Negara BUMN

Diskusi

378 respons untuk ‘Tidak bayi tergencet, akuarium pun Jadi

    • sudah baca di antaramews, tapi kalau gk mampir disini bareng dahlanis rasane kurang marem. btw, bagi yang bukan arek suroboyo, “kosro” kalau dalam percakapan sehari2 biasanya bermakna tidak pake aturan, bengal, dan makna sejenisnya. bagi yang mau nambahi monggo cak & ning 🙂

      Posted by Sofyan Faizin | 3 September 2012, 5:45 am
    • Siippp…itulah cara memberantas calo yg sebenarnya……………itulah cara memperbaiki mentalitas para pegawai yg bejat & Korup. Semoga sukses dan berlanjut serta bertahan lama. jgn sampe ganti mentri, ganti direktur trus ganti kebiasaan….kebiasaan lama yg korup….dst. moga2 makin banyak yg sadar kita harus selalu berubah yg lebih baik. KALO KITA TAK MAU BERUBAH…TAK BISA BERUBAH MAKA….KEADAANLAHN YG AKAN MERUBAH KITA. Itu sudah tertulis dalam kitab suci. Didunia ini selalu berubah sedangkan apa2 yg disisi Alloh kekal. Salam sukses Dahlanisty

      Posted by Aba Musa | 3 September 2012, 6:02 am
    • absen, boss… luar biasa, mantan Menteri BUMN, Sofyan Djalil, pun disebut dan diberi apresiasi… bukan cuma manajer dan leader, pak Dis layak disebut motivator meski tak perlu punya acara dan audiens yg duduk di studio macam Mario Teguh atau Ary Ginanjar… salut juga buat pak Jonan, gaya ‘kasar’ dlm memimpin KAI pasti bisa dimaafkan jika hingga akhir masa jabatannya nanti semua ‘kosro’ yg beliau lakukan itu adalah 100% murni utk mengemban amanah… krn banyak lho pejabat ‘kosro’, tapi makan sendiri utk kepentingannya sendiri… salah satunya ya, itu yg dulu bikin penumpang KAI membludhak tapi KAI tetap rugi besar… dgn segala perubahan baik di KAI, jadi penasaran seperti apa nanti saat musim liga sepak bola dimulai… maka ulah anarkis para oknum supoter akan menjadi PR besar berikutnya… maju terus!

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 3 September 2012, 6:53 am
    • tersenyum pas baca kalimat dalam kurung soal toilet, sindiran halus tp menghujam …
      emang bisa pas DIS klo nulis…

      Posted by on Air | 3 September 2012, 8:12 am
    • “Toilet-toilet juga akan banyak diubah dari toilet jongkok menjadi toilet duduk”

      jangan semuanya diganti pak, khusus cowok, pake toilet jongkok masih lebih enak dan tidak bau, ketimbang toilet duduk..soale masih bersih pake air, pengalaman di luar toiletnya bau…

      lagian saya ngak terbiasa pake yg duduk..:D, masih enakan yg jongkok

      Piss ahh

      Posted by Doni | 3 September 2012, 9:12 am
      • wc duduk bukan berarti harus pakai kertas. Wc duduk juga pakai air mas, dan lebih higienis karena kaki, sepatu dan celana anda tidak harus terciprat air! saya cowok, masa kecil pakai wc jongkok. Setelah besar pakai wc duduk berair merasa lebih nyaman dan malas pakai yg jongkok lagi.

        Posted by adi | 5 September 2012, 2:31 am
    • Biasanya pejabat2 kosro suatu saat pasti akan dijerat kasus korupsi, karena cendrung melanggar aturan birokrasi. Lihat kasus Fadel Muhammad sekarang. Dan DI adalah termasuk kategori kosro. Ingt saat DI mengadakan Genset tanpa tender demi percepatan pemulihan krisis listrik. Menyedihkan membayangkan ini menimpa DI

      Posted by lukman bin saleh | 4 September 2012, 5:35 am
      • Setuju Pak Lukman, saya pun begitu. Membayangkan carut-marutnya penegakkan hukum di negeri ini, penuh dengan mafia, maka kondisi yang benar jadi salah dan salah menjadi bisa terjadi. Memang orang-orang seperti pak Dis dan pak Jonan nothing to lose dan tidak ambil pusing soal itu. Tapi orang seperti saya ini lah yang jadi kuatir jika progress yang sudah terbanggun ini menjadi mentah karena soal-soal jebakan seperti itu. Itu lah kenapa di setiap komen saya selalu berdoa minta agar orang-orang seperti pak Dis, pak Jonan dan lain-lain yang menggiatkan kemajuan bangsa ini selalu dalam lindungan Allah SWT, Tuhan YME. Salam.

        Posted by akadarisman | 4 September 2012, 6:14 am
      • Setuju, mas. Smoga P.Dis dilindungi dari para mafia, yang kenyamanannya terusik. Para ‘setan2’ pencekik kemajuan bangsa.
        Blm terbayangkan akibat yang timbul jika P.DIS, sengaja dijegal dengan cara kotor.
        Berbicara tentang rasa ‘GALAU’ ketika suatu saat kita ‘KEHILANGAN’ P.Dis, sebenarnya sempat terasa ketika MH 40 tidak terbit pada tanggal 22 Agt 2012.
        Sangat tidak nyuuuuamaan. Meskipun telah diganti catatan perjalanan beliau.
        Namun harus saya sadari, MAU TDK MAU. Hal itu PASTI TERJADI (Kehilangan P.DIS n MH). Sebagai DISMANIA dan PECANDU MH hal memang berat.
        Setuju, mas. Smoga P.Dis dilindungi dari para mafia, yang kenyamanannya terusik. Para ‘setan2’ pencekik kemajuan bangsa.
        Blm terbayangkan akibat yang timbul jika P.DIS, sengaja dijegal dengan cara kotor.
        Berbicara tentang rasa ‘GALAU’ ketika suatu saat kita ‘KEHILANGAN’ P.Dis, sebenarnya sempat terasa ketika MH 40 tidak terbit pada tanggal 22 Agt 2012.
        Sangat tidak nyuuuuamaan. Meskipun telah diganti catatan perjalanan beliau.
        Namun harus saya sadari, MAU TDK MAU. Hal itu PASTI TERJADI (Kehilangan P.DIS n MH). Sebagai DISMANIA dan PECANDU MH hal memang berat.
        Setuju, mas. Smoga P.Dis dilindungi dari para mafia, yang kenyamanannya terusik. Para ‘setan2’ pencekik kemajuan bangsa.
        Blm terbayangkan akibat yang timbul jika P.DIS, sengaja dijegal dengan cara kotor.
        Berbicara tentang rasa ‘GALAU’ ketika suatu saat kita ‘KEHILANGAN’ P.Dis, sebenarnya sempat terasa ketika MH 40 tidak terbit pada tanggal 22 Agt 2012.
        Sangat tidak nyuuuuamaan. Meskipun telah diganti catatan perjalanan beliau.
        Namun harus saya sadari, MAU TDK MAU. Hal itu PASTI TERJADI (Kehilangan P.DIS n MH). Sebagai DISMANIA dan PECANDU MH hal memang berat.
        Setuju, mas. Smoga P.Dis dilindungi dari para mafia, yang kenyamanannya terusik. Para ‘setan2’ pencekik kemajuan bangsa.
        Blm terbayangkan akibat yang timbul jika P.DIS, sengaja dijegal dengan cara kotor.
        Berbicara tentang rasa ‘GALAU’ ketika suatu saat kita ‘KEHILANGAN’ P.Dis, sebenarnya sempat terasa ketika MH 40 tidak terbit pada tanggal 22 Agt 2012.
        Sangat tidak nyuuuuamaan. Meskipun telah diganti catatan perjalanan beliau.
        Namun harus saya sadari, MAU TDK MAU. Hal itu PASTI TERJADI (Kehilangan P.DIS n MH). Sebagai DISMANIA dan PECANDU MH hal ini memang sangat berat.
        Tapi…. Mungkin kita bisa belajar dari sejarah, ketika Rasulullah wafat dan Umar shock belum bisa menerima kenyataan.
        Abu Bakar kemudian keluar rumah dan meminta kaum muslimin yang hadir untuk duduk. Mereka pun menurutinya, kecuali Umar r.a. yang masih belum bisa mengendalikan emosinya. Abu Bakar meminta Umar untuk duduk, maka ia pun menurutinya. Lalu Abu Bakar berpidato, “Siapa saja yang menyembah Muhammad maka ketahuilah bahwa Muhammad telah tiada. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu hidup dan tidak akan pernah mati.” Kemudian ia membacakan ayat Al-Quran Surah Ali ‘Imran ayat 144 yang artinya: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berpaling ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” Mendengar pidato Abu Bakar tersebut, kaum muslimin pun menangis sedih dan akhirnya mereka menyadari bahwa inilah kehendak Allah yang harus mereka terima…
        Semoga sebelum semuanya terjadi, para Ksatria MH, MH Rangers : I.Jonan, Supriyanto, Abah Sorgum, Pendawa Putra Petir, Dr. Ennya, Team Batantek, Emirsyah Satar, Team Leces, dll. Telah SIAP melanjutkan tugas GURU BESARnya, tentunya dalam Lindungan Allah SWT.
        @@@@ Mohon MAAF bila terlalu panjang, dan KOSRO.

        Posted by wanto kdr | 4 September 2012, 1:22 pm
    • Hebat,,,,,satu persatu di benahi oleh Pak dis,,,,,sukses ya Pak,,,

      Posted by Rizal | 5 September 2012, 8:25 pm
    • pertamax harganya naik om,, 😀

      Posted by donalterores | 6 September 2012, 1:39 pm
    • alhamdulillah….kasihan memang para penumpang kereta api jaman dulu…apalagi kalau tidak dapat tempat duduk berdiri ditengah digenjet kanan kiri sesama penumpang belum lagi pedagang asongan benar2 menderita….sukur alhamdulillah kalau memang sudah berubah dalam hal segalanya, mudah2an ini menjadi momen yang baik untuk Perkereta apian Indonesia kedepan

      Posted by agus s | 14 September 2012, 8:38 pm
  1. Pak Dis yang selalu mencerahkan…

    Posted by sopyan thamrin | 3 September 2012, 5:45 am
  2. Wahhhh kayak menonton bola..kaptennya pak jonan…seruuuuuuu

    Posted by caderabdul | 3 September 2012, 5:48 am
  3. Bravo PT. KAI, Bravo Pak Ignasius Jonan, Bravo Pak DIS, Bravo Indonesia yang lebih baik… Salut abis…!!

    Posted by 2nrae | 3 September 2012, 5:49 am
    • Numpang ya pak/bu/mas/mbak, tolong disampein komen saya
      ini, komen saya urutannya persis seperti ini,
      Hebat euy KAI !!!
      Selamat buat seluruh karyawan PT KAI. I mean dari mulai nu dibendo, sampe yang nyapu2 (btw, petugas kebersihan malah dapat tempat yg lebih khusus lho. ditulis KHUSUS)
      Pak Ignasius Jonan, 🙂 top markotop pak
      pak Dis, he he.. udah banyak yang muji, ya udah sy mah doain aja deh pak
      Semuanya, Saya menghormat dari sini
      hayu atuh Indonesia, Tampillah

      Posted by Tedi KP | 3 September 2012, 8:45 am
    • Untuk pak jonan.. mudik tahun ini jadi lancar. terima kasih. anak saya sudah tiga. dan mudik berjalan dengan lancar. terima kasih KAI, Pak Jonan dan Pak Dis. Saya mohon jika benar Pak Jonan suka lgsung turun ke lapangan. terus dilanjutkan pak. di tempat saya bekerja namanya “Genba genbutsu” melihat langsung ke lapangan. dan terbukti efektif untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi. mungkin bapak bapak sudah tahu dan lebih mengerti akan hal ini. sekali lagi terima kasih.

      Posted by asep sapturi | 5 September 2012, 10:05 am
  4. Tinggalkan jejak dulu ah baru baca. Maju terus pak Dis

    Posted by Baju Batik Online | 3 September 2012, 5:51 am
  5. KA jarak jauh sudah ok, KRL masih berantakan, bahkan sistem boarding menyusahkan penumpang KRL yang mau turun di Gambir dan Senen

    Posted by Laksono | 3 September 2012, 5:55 am
    • betul, betul… pasti sdh masuk ke dlm daftar target operasi pak Jonan berikutnya… tak sabar ingin melihat bagaimana solusi ampuh utk memberantas keterlambatan KRL dan penumpang yg hobi ‘dzikir di atap memandang langit’ demi tak bayar… 🙂

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 3 September 2012, 6:55 am
      • meskipun bukan warga jakarta, tapi saya juga berharap KRL bisa berubah. Mungkin bulan bulan selanjutnya dengan trio antara pak DIS sbg mentri BUMN, pak Jonan sbg kapten PJKA dan Jokowi sbg gubernur DKI (berharap) wajah PT KA akan berubah 180 derajat. Pak DIS yang selalu mengapresiasi setiap kemajuan, pak jonan yang membenahi manajemen dari dalam, dan pak jokowi yang membenahi perkampungan kumuh disepanjang rel KA. Sebuah paduan trio penyerang yang maut seperti trio belanda dulu ruud gullit, van basten dan satunya lagi siapa ya? saya lupa

        Posted by agustinus kusnendiarkoro | 4 September 2012, 6:52 am
  6. Managementnya markotop!

    Posted by adit | 3 September 2012, 5:55 am
  7. Mantap, maju terus pak jonan hidup pt kai, dibawah kapten Jonan dan pelatih Dahlan Iskan. Kalau bisa perubahan besar manajemen PT. KAI ini dibuatkan bukunya sebagai pelajaran manajemen turn over organisasi

    Posted by Romi Radjalangu | 3 September 2012, 5:56 am
  8. Jos, memang dahsyat sekali
    Hayooo, keluarkan terus prestasinya om DIS. Biar orang2 DPR pada ngiri
    He he he he

    Posted by Prasetyo Wijaya | 3 September 2012, 5:58 am
  9. alhamdulillah,,, satu persatu pelayanan umum di perbaiki,,, mantaap pak dis…

    Posted by Nichoz Ahmad | 3 September 2012, 5:58 am
  10. Tidak pernah naik kereta api, tapi ikut bangga dengan prestasi KAI. Selamat pak Jonan!

    Posted by Iwan | 3 September 2012, 6:04 am
  11. Saya bukan penikmat kereta, tapi sedih nonton beritanya di tv yg amat tidak manusiawi. Tolong angkutan jalan raya mulai bus sampai angkot juga dibikin manusiawi melayani penumpangnya. Hidup kosro ?

    Posted by Satrio Hatmoko | 3 September 2012, 6:04 am
    • Bus dan angkot sudah mayoritas dikelola swasta. Saya kira wewenang pak DIS kurang kuat disitu. Cuma berharap (harus selalu ada hope), pak DIS mau menyentil rekan sejawatnya, dalam hal ini menteri perhubungan agar mau berubah juga. Karena ini domain mereka. Semoga virus hope menyebar juga dijajaran ini.

      Posted by surachwanto | 3 September 2012, 9:18 am
  12. jempol untuk seluruh karyawan KAI,semoga pemimpin yang seperti ini semakin banyak di bumi Nusantara…amin

    Posted by firman | 3 September 2012, 6:05 am
  13. Gara-gara 5 tahun yang lalu naik argo bromo gak sebanding dengan harganya akhirnya males naik KA.
    Setelah mampir disini, jadi pengen numpak sepur……siip dah mulai berbenah.
    Masih nunggu “hope” dari PT. PAL.

    Posted by delta | 3 September 2012, 6:10 am
    • Maksudnya PELNI kali gan ya ? Yang ngurusi kapal laut penumpang kan.

      Posted by risqi | 3 September 2012, 6:23 am
      • Bukan gan, PT. PAL Surabaya, sebuah perusahaan dok dan perkapalan yang dulunya pernah berjaya, sampai2 armada jemputan karyawannya bisa memacetkan jalanan surabaya….. 😀

        Posted by delta | 3 September 2012, 8:19 am
    • selamat dan sukses u p.jonan , p.supriyanto. P.DIS kami tunggu sentuhan u moda angkutan laut/PELNI (spy lebih manusiawi dan nyaman abis) setelah itu moda udaranya. Kembalikan kejayaaan PT.PAL shg jadi barometer bagi usaha perkapalan di ASIA. PASTI BISA . BRAVO P.DIS n jajarannya

      Posted by sulistiono | 3 September 2012, 8:16 pm
  14. Tawaran yang menarik untuk kembali lagi ber “sepur ria”
    Prestasi-Prestasi-Prestasi

    Posted by Widodo Puji | 3 September 2012, 6:20 am
    • Betul gan, ane jadinya juga kangen pengen naik kereta api lagi, setelah bertahun-tahun ogah naik kereta api. Jadi pengen merasakan hasil perubahan besar2an di tubuh KAI. InsyaAllah nanti kalau pas pulang ke Jawa sempet-sempetin ahh…naik kerata api.

      Posted by risqi | 3 September 2012, 6:35 am
  15. Tulisan yg kutunggu-tunggu… Selamat PT. KAI..

    Posted by yuni | 3 September 2012, 6:20 am
  16. ternyata masih banyak orang baik di negeri ini, mudahan di tahun-tahun berikutnya semakin banyak orang2 macem pa Jonan yang menduduki posisi strategis di negeri ini, sekali lagi abah DIS menjalankan peran sentralnya dengan sangat luarrrrrrrrrrrrrrrrr biasa di BUMN, Bravo abah DIS.

    Posted by marson | 3 September 2012, 6:23 am
  17. Sekali lagi Pak Dis mengangkat prestasi timnya yang luarrr biasa. Ayo para bos BUMN yang lain, jangan mau kalah, tunjukkan prestasimu yang luar biasa agar namamu bisa ditulis di MH-MH edisi berikutnya. Buatlah keluargamu, semua anak buahmu dan juga seluruh rakyat indonesia bangga !!!

    Posted by risqi | 3 September 2012, 6:29 am
  18. Selamat bung Jonan, transformasi yg luar biasa dan menginspirasi. Kosro, gak eroh wedi pas utk bung Jonan. Skrg saatnya perubahan bagi Pelni dan Pelindo yg masih ruwet dan kisruh ….

    Posted by iwan | 3 September 2012, 6:36 am
  19. SELAMAT kepada PT KAI dengan pimpinan Pak JONAN dan Jajarannya dengan komando Pak Dahlan, Semoga managemen Perkeretaapian untuk JALUR JABODETABEK dapat pula segera dibenahi dalam waktu yang singkat karena sudah sangat ‘MENGENASKAN’ alias tidak layak bagi sebuah Negara RI yang sudah “MERDEKA 67 TAHUN”. Ternyata hanya dengan “SIKAP TEGAS” dan KOMITMEN untuk MEMBANGUN yang dapat menyingkirkan “PENGHALANG” yang dapat menghancurkan Negara RI.

    Posted by Agus Siswanto | 3 September 2012, 6:40 am
    • se 7 100%….+ 1 lagi ketauladanan…..saya anaknya orang PJKA, ayah saya pasti bangga di surga sana …sekarang saya tinggal di bogor , dulu kuliah di UNJ naik KRL…kemarin “nganyari” ekonomi AC…selamat untuk PT,KAI.Tunggu 1 lagi…MONOREL….hayo pak Gubernur DKI yang baru, segera keluarkan ijin untuk ini ya…

      Posted by W. Ning | 3 September 2012, 4:41 pm
  20. akhir lebaran harus ke Jakarta, sudah cari tiket dari Surabaya maupun Malang tidak ada lagi hingga tanggal 4 September, padahal ada urusan yang harus diselesaikan segera di Jakarta. Tiket pesawat tinggal bisnis seharga 2 juta lebih dan bus juga dipastikan ga ada lagi sisa, kalaupun ada pastilah akan macet karena arus balik. Syukurlah dengan beberapa koneksi bisa dapat satu tiket kereta, walau kelas ekonomi yang penting bisa keangkut ke Jakarta. Entah bagaimana ceritanya didalam, tapi tanggal 25 pagi saya nelepon dan diminta tunggu kepastian ada tidaknya tiket sisa atau cancel dan dipastikan jam 12 siang ada, harus segera diambil ke stasiun karena perlu KTP. Jadi memang masih ada kok celah bagi orang dalam untuk membantu saudara saudara dekat seperti saya yang memang sangat membutuhkan. Untuk saudara saya itu harganya tidak beda dengan di tiket, kebetulan masih lebaran saya sempatkan nengok Ibunya yang masih sepupu saya.

    Kereta berangkat tepat waktu, tidak berdesak desakan bahkan selama empat jam pertama saya bisa tidur selonjor karena kursi panjang untuk tiga orang itu banyak yang kosong. Selain tidak sesak, yang nampak rajin bekerja adalah cleaning service. setelah sempat berbincang, saya tahu anak Tangerang itu baru bekerja tiga minggu di kereta api. Dia bertanggung jawab pada kebersihan tiga gerbong paling depan, menyapu dan mengepel, juga menjaga kebersihan toilet. Toilet kereta ekonomi tetap seperti yang dahulu, toilet jongkok dari besi yang dari lobangnya bisa dilihat batu batu bantalan rel, kran air yang ditampung ember kecil dengan gayung dan kran pembilas toilet yang tidak terlalu deras, sehingga kloset jongkok itu jadi kotor bila pemakainya bergoyang goyang oleh kereta ketika berhajat. Sekalipun kondisinya masih tetap ekonomi seperti yang dulu, tetapi toilet ini lebih bersih sepanjang perjalanan. Terutama karena air tetap tersedia dari awal hingga akhir.

    Tokoh kedua yang saya temui adalah satpam yang masih muda-muda dan fresh, sepertinya juga rekrutan baru dari PT KAI. Teringat pengalaman seram beberapa tahun lalu di daerah Solo ketika beberapa penjahat naik ke kereta tengah malam dan menggerayangi barang barang orang yang tertidur sambil mata mereka melotot mengancam orang orang yang masih melek. Dengan adanya satpam ini setidaknya mereka tidak akan berani semena mena. Para satpam ini juga menggantikan polisi yang dulu suka mengawal kereta ….. Ini lebih baik, karena polisi lebih diperlukan untuk mengatur arus mudik dan melawan teroris.

    Posted by dido | 3 September 2012, 6:44 am
  21. tinggal KRL….. lebih parah dibanding busway….. penumpang kayak bandeng presto….. btw…. semoga perbaikan demi perbaikan di tubuh PT kAI diberikan kemudahan dan kelancaran…. aamiiin…..

    Posted by move on | 3 September 2012, 6:52 am
  22. Saya dan 2 teman pernah jadi korban PT KAI ini, saya sudah beli tiket KA Argo Parahyangan Jkt-Bandung jam 5.50 WIB pagi dan Bdg-Jkt sore (PP) harus gigit jari dan merelakan tiket kami hangus. Gara-gara kerretanya berangkat on time dan kami terlambat 2 menit saja, tiba di peron persis saat keretanya baru melaju. Berhubung harus meeting jam 9.30 jadi kami akhirnya naik mobil dan merelakan pula tiket pulangnya ikut hangus.

    Tapi saya ikhlas dan tidak menyalahkan PT KAI atas kejadian ini. Ini lah kalo tatanan kehidupan sudah diatur dengan rapi dan sistematis maka setiap unsur dalam sistem harus patuh dan ikuti aturan main yang ada walaupun kadang tidak mengenakkan dan merugikan kita. Dari contoh KAI ini bisa dipetik HOPE perubahan kultur dan perilaku yang mestinya bisa ditularkan ke lingkungan dan aspek yang lain. Kalo kita lihat dulu, rasanya merubah kebiasaan-kebiasaan di stasiun dan kereta api seperti hal yang mmustahil, namun sekarang terbukti bahwa perubahan itu bisa dilakukan. Tapi jangan kita terlena juga karena katanya mempertahankan itu lebih sulit daripada membuat. Jadi mari kita para DahlanIs menjadi agen/individu yang turut mempelopri perubahan ke arah yang baik dan menjaganya sampai stabil.

    Salam DahlanIs, semoga kita selalu terpelihara dalam sifat-sifat baik dan semoga Pak Dis selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.

    Posted by akadarisman | 3 September 2012, 6:55 am
    • Contoh yg pas dr pak akadarisman utk legowo (menerima tiket hangus + memuji tepat waktu dr jadwal yg sudah ditentukan)
      Indonesia harus disiplin (tinggalkan budaya “jam ngaret”)
      &memang betul berprestasi spt pak jonan+kai emg sulit (perlu org “kurangwaras”) tp mempertahankan prestasi jauh lebih sulit drpd meraihnya
      Matursuwun pak pembelajarannya. Anda layak diapresiasi *salam hormat

      Posted by Fia | 3 September 2012, 11:41 am
    • Dear Pak Dahlan Iskan, saya mengerti sekali bahwa mengurus perusahaan segeda “Gaban” itu repot, hanya saja serepot-repotnya yang dilihat adalah hasilnya. Coba deh Bapak minta salah satu staff Bapak (jangan Bapak sendiri, karena pasti sudah dikondisikan untuk tidak ada masalah) untuk dua minggu terus menerus naik kereta comuter line dan tanya apa tanggapannya. Untuk bisa obyektif, biarlah dia orang yang tidak suka “cari muka” dalam membuat laporan maka akan ketahuanlah betapa menjengkelkannya jadwal dengan transit, yang lebih sering ditinggal di stasiun transit dan harus “nongkrong” sampe setengah jam untuk kereta berikutnya. Kebayang Pak, saya harus transit dua kali, sekalinya di Duri untuk ke Tanah Abang dan berikutnya Tanah Abang ke Kebayoran, kalo seperti pagi ini di tiap stasiun transit harus nunggu 20 – 30 menit, betapa cemasnya saya karena terlambat ke kantor. Saya sangat terinspirasi dengan manufacturing hope ini, yang selalu mempromosikan etos kerja tinggi, tapi kalo saya harus terlambat ke kantor karena jadwal kereta transit yang serba gak jelas, bagaimana saya bisa menampilkan etos kerja yang baik bagi perusahaan dimana saya bekerja. Di Sta. Tanah Abang sendiri kami harus “menggila” dan menabrak semua orang, berlari-lari untuk pindah peron dan kalau beruntung tidak ditinggal oleh kereta sambungan. Tidak perduli lelaki atau perempuan, tua muda, pekerja dan non pekerja, semua orang harus menjadi “kasar” dan “tidak peduli” dengan orang lain sekitarnya, yang penting bisa naik dan duduk di kereta sambungan…. alangkah menyedihkannya Pak. Ditambah lagi dengan rencana bakal naiknya ongkos kereta Rp. 2000 per 1 Okt untuk tiap jalurnya, tiap pagi menjadi pembahasan para penumpang yang mulai mencari jalan lain “apa enaknya balik naik motor ya?” … nah lo…sementara semua orang sedang mencari cara untuk mengurangi kemacetan dan polusi Jakarta (program mobil listrik juga untuk mengurangi polusi kan ya Pak?). Inilah Pak, hasil perenungan saya setelah harus dua setengah jam perjalanan dari Sta. Rawa Buaya – Kebayoran pagi ini dan akumulasi dari dua minggu beralih dari ojek motor ke kereta api. Semoga mendapat perhatian dari Bapak dan ada solusi untuk kami pengguna kereta. Terima kasih sebelumnya.

      Posted by Esther | 4 September 2012, 9:42 am
      • Dear Pak Dahlan Iskan, terima kasih Pak hari ini kereta sambungan Tnh Abang – Serpong bisa kami dapat, jadi tidak terlambat tiba di kantor…. senangnya! Ternyata kalau kereta Tangerang – Duri tidak terlambat dan bisa tiba di stasiun Duri jam 07.15 seperti pagi ini lalu transit dengan kereta yang sudah menunggu di peron sebelah dan 7 menit dari Duri ke Tanah Abang (07.22) kami masih bisa berlari kecil pindah peron mengejar Tnh-Abang Serpong yang berangkat 07.27. Seandainya bisa begini setiap hari Pak, alangkah menyenangkannya terus menjadi penumpang kereta commuter line. Saya akan mendoakannya…. tiap pagi … 🙂

        Posted by Esther | 5 September 2012, 10:13 am
    • Pengalaman yang sama pak Akadarisman.. kalo biasanya kereta KERTAJAYA yang ekonomi itu kalo gak telambat.. gak afdol.. sebelumnya KA kertajaya masuk sta. poncol dari jkt paling cepet jam 01.30 an.. makanya karena sdh beberapa waktu gak naik Kertajaya. kali ini nyoba naik lagi dengan kebiasaan ngaret.. aahh.. paling juga telambat. tapi ndak taunya walau cuma 15 menit tlambat dari jadwal jam 00.30 aja KA uda brangkat.. bener On Time sekarang. Top markotop..

      Posted by Wicaksono | 4 September 2012, 2:10 pm
    • wuiihhh mantap Pak ceritanya, saya demen gaya KA yg begitu Pak, kayak di luar negeri para konsumen harus kejar kejaran (Playon kata Pak Jonan) tapi, yg jadi pertanyaa saya itu KA lajunya setiap berapa jam ya? klo di luar negeri pan biasanya ticket masih bisa dipakai klo KAnya setiap 1 atao 2 jam datangnya, apalagi kalo ada ticket paralel antar Ka-Bus-Bemo atau apalah yg penting angkutan umum yg dikelola BUMN wah tambah ciamik.

      Posted by erust | 4 September 2012, 2:58 pm
      • Membaca MH41 ini benar-benar sampai terbawa ke dalam mimpi. Hadeuhhh.. Bermimpi naik bis Damri dengan sopir yang berpenampilan rapi, ramah dan berkendara dengan aman+nyaman. Naiknya dari stasiun kereta api mau menuju bandara dan semuanya bisa tepat waktu sampai pesawat take off eh kebangun. Hahahaha.. Sampai saat ini mungkin masih sebatas mimpi tapi setelah bangun saya berdoa semoga itu bisa terjadi secepatnya. Hehehe.. Semangat Pagi DahlanIs !!!

        Posted by akadarisman | 7 September 2012, 7:00 am
  23. Kerasa bgt, membandingkan tahun kmrn berhimpit2an naek KA dng tahun ini yg jauh lebih manusiawi. Ditunggu jalur gandanya, ditunggu tambahan loko dan gerbongnya, ditunggu Kereta Api yg semakin baik…

    Posted by fajar4eyes | 3 September 2012, 7:04 am
  24. Rrruuuaarrr biasa ….. Alhamdulillah

    Posted by jahudin | 3 September 2012, 7:09 am
  25. “PELAN TAPI PASTI” itulah yang tersirat dalam MH……yang dikomandani pak DI,Merubah mental pegawai BUMN menjadi siap ” MELAYANI “rakyat.Kerja,kerja,kerja….Jayalah Indonesiaku !

    Posted by mustail | 3 September 2012, 7:15 am
  26. Absen dulu, akhirnya KAI dibahas juga ^_^

    Posted by fris | 3 September 2012, 7:16 am
  27. JONAN emang beda – beda tipis ama CONAN ya ……. He will be the HERO … he he he

    Posted by Agandri | 3 September 2012, 7:19 am
  28. SUBHANALLOH……….
    Saya sendiri pun pernah merasa kan saat carut marut nya di KAI
    Kalo gk salah tahun 2007 saat itu moment lebaran,seperti yg lain nya
    mudik merupakan keharusan,tapi saat itu saya tidak punya tiket tp
    saya bs gk bisa must pulang kampung jd saya bondo nekat “BONEK”dengan naik di depan lokomotif KA.Berantas
    mungkin bayangan anda di dalam kabin loko ya…?????tapi ini tidak dengan saya dan temen2 “BONEK” saya
    duduk di atas bumper kereta jd kalo saya ngantuk/capek berpegangan saya bablazzzzz…….mak wuzzzzzz…..
    Dengan bermodal kan tas ransel saya taruh di depan dada,sapu tangan untuk masker & kaca mata untuk penahan angin.Dan Alhamdulillah sampe lah saya di kampung tanpa merasa masuk angin dll karena rasa seneng ketemu istri (elisa ini kristanti))&keluarga.Adegan berbahaya jangan ditiru Jakarta-Nganjuk cuma Rp.5000 + nyawa he.he.he….

    Tapi Alhamdulillah sekarang naik kereta seperti naik pesawat tinggal duduk tidur bangun2 udah nyampe….
    p.Dis sekarang kan udah nyaman + lagi air pun lancar di toilet gmn kalo di kereta dibuat kan mushola soale kalo saya mau sholat kadang bingung dari pada di restorasi banyak bangku tapi cuma dipake ngobrol&ngrokok2 kan bisa doooooooongggggg…….kalo cuma 4 bangku dikorban kan untuk tempat ibadah………..

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 3 September 2012, 7:21 am
  29. kepada pengguna kereta : jagan coba coba dikelabui calo denga mengatakan tiket habis da meminta ktp untuk dia urus, atau petugas ka seklipun karen dimungkinkan ini adalah bek yag sering menggolkan ke gawang sendiri, lebih baik beli online,

    untuk kommuterline : infonya tunggu hasil pilkada ada 12 underpass akan dibangun agar bisa menambah gerbong, jika digunakan boarding pass di KRL dan tidak over capacity, penumpangnya sementara naik apa? so harus dtanyakan pada KRLMANIA

    Posted by saeful | 3 September 2012, 7:26 am
  30. Selamat untuk PT. KAI dengan revolusi pelayanannya pada lebaran kali ini. Kebetulan saya adalah salah satu pengguna kereta api Argo Lawu dari Jakarta-Solo pada arus mudik pada lebaran kali ini. Saya membeli karcis secara nge-dadak karena ada rencana dadakan ke Blitar. Awalnya saya ke stasiun senen untuk berburu karcis. Disana tampak banyak sekali calon penumpang KRL yang antre rapi. Pembelian tiket harus mengisi semacam form kecil yang berisi data diri penumpang, nama kereta, tanggal keberangkatan, dan jumlah penumpang. Karena adanya formulir ini, petugas penjualan tiket tidak perlu lagi menjelaskan panjang lebar kepada penumpang detail keberangkatan kereta. Mereka hanya fokus menjualkan tiket saja. Informasi sisa tempat duduk sudah bisa diliat di layar-layar LCD flat yang banyak terdapat disekeliling stasiun, Internet melalui situs KAI, bahkan di jaringan ritel Indomaret/ceria mart pun bisa dilihat.
    Ternyata tiket yang saya cari untuk berangkat ke madiun habis dan hanya tersisa tiket kereta argo lawu menuju solo melalui gambir. Langsunglah saya menuju ke stasiun gambir. Sama seperti senen, di gambir penuh dengan orang. Antre lah saya untuk membeli tiket tersebut. Disini saya dan rekan saya mengagumi toliet kebanggaan Gambir yang konon legendanya dipakai Pak DIS untuk mandi itu. Teman saya terkagum-kagum akan kebersihan toilet tersebut. Tolietnya ber AC dan sangat-sangat bersih. Padahal indikator yang rekan saya pakai itu bukan indikator masyarakat umum. Secara yang bersangkutan terbiasa menggunakan toilet Mall dan jarang sekali menggunakan fasilitas umum.
    Argo lawu yg saya nantikan datang tepat waktu. Mengenai pelayanan sepanjang perjalanan berhubung ini KA Eksekutif saya rasa tidak banyak berubah (dikarenakan dari dulu pelayanan kereta api eksekutif menurut saya sudah tergolong baik). Yang menonjol ialah tidak adanya penumpang titipan di gerbong-gerbong makanan (hahaha, maklum dulu pernah naik kereta melalui calo dan ditempatkan di gerbong makanan ini). Bukti bahwa calo sudah drastis dikurangi dan bukti bahwa Pak Ignasius Jonan berhasil dalam revolusi ini.
    Sesampainya di stasiun Balapan Solo, saya berkeliling sejenak di kota yg dipimpin pak jokowi ini. Berhubung saya pecinta ikan hias dan burung. Tujuan utama saya ialah pasar burung depok. Betapa besar dan rapinya pasar burung yang baru ini. Bahkan lebih besar dari pada pasar burung di DKI jakarta. padahal Solo hanya koa kecil di jawa tengah…Salut untuk pak Jokowi yg bisa menata solo dengan baik.
    Saya melanjutkan perjalanan ke Blitar melalui Madiun (mampir sebentar di rumah teman) menggunakan KRD Madiun (Lupa namanya) semacam KRL Jabodetabek yang tiketnya tidak dibatasi. Penuh sesak mirip perjalanan KRL Jakarta Bogor. Namun tetap salut untuk kebersihan keretanya (meskipun tidak sebersih KRL Jabodetabek). Mengenai Sesak dan berdiri, saya rasa ini wajar untuk KRL.. Karena di negara maju seperti Singapura pun kita masih harus berdiri dan berdesak-desakan dalam MRT ketika jam padat pengunjung. Sampailah di Stasiun Madiun….Delapan Jempol untuk kebersihan stasiun ini. Stasiun kota kecil namun se-rapi dan lebih bersih dari stasiun kota besar. Cocok lah sebagai Stasiun Madiun si kota Sepur. Disini saya coba ngobrol dengan petugas kebersihan Stasiun dan penjaga ruang kesehatan. Mereka bilang bahwa perubahan drastis ini baru berlangsung 6 bulan ini. Mereka bilang semua harus berubah untuk lebih baik (betapa semangat yg sama dari revolusi ini sudah sampai bahkan ke petugas kebersihan sekalipun). Dan ternyata dengan semangat mereka bilang bahwa antar Stasiun itu dilombakan. Lomba yang bukan hanya selevel kepala stasiun namun juga selevel petugas pembersih kamar mandi. Petugas kamar mandi pun bisa menjadi juara kebersihan kamar mandi nasional dan bukan hanya pelengkap keberhasilan stasiunnya dalam sebuah perlombaan. Pantas saja mereka semangat standby di depan toilet untuk menjaga kebersihan toiletnya (hehehe ditambah satu lagi hal yg menurut saya menjadi sumber kebanggaan mereka : SERAGAM BARU. Betapa kerennya petugas kebersihan kebersihan ini, dengan kemeja khas KAI dan bersepatu. Kalaulah toilet2 itu bersih menurut saya itu juga salah satu sumbangsih naiknya harga diri para petugas kebersihan kereta ini).
    Setelah berkeliling Madiun, saya langsung membeli tiket untuk menuju Blitar. Yang tersisa ialah tiket kereta ekonomi Matarmaja (yang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Malang). Tiket pun saya dapatkan, dan benar seperti yang dibicarakan di tulisan pak DIS. Penumpang ekonomi pun sudah jauh lebih dimanusiakan. Tiket yg saya gunakan ada nomer bangkunya dan tepat dibangku2 itu benar kosong. Masih melekat dipikiran saya bagaimana dulu lantai kereta itu penuh kerdus untuk tidur para penumpangnya dan betapa joroknya dulu kereta ekonomi ini.

    MOHON MAAF JIKA DIRASA TULISAN SAYA INI TERLALU PANJANG. mungkin inilah luapan perasaan saya untuk apresiasi perbaikan yg dilakukan PT. KAI. Luapan kebanggaan sebagai saksi nyata bahwa perubahan besar telah terjadi dalam sistem perkereta apian bangsa ini. Masih banyak lagi yang harus di perbaiki memang (seperti yg pak DIS sampaikan). Tapi Untuk waktu beberapa bulan, saya rasa apa yg sudah dicapai saat ini sungguh merupakan prestasi yg membanggakan. Sebagai salah satu pengguna komuterline Bogor Jakarta. Salut juga untuk PT. KAI bogor yang telah menata pedagang kaki lima sebelum masuk stasiun dengan sebegitu apiknya (awalnya saya kira pemkab bogor yg melakukannya). Baru beberapa hari ini saya ngeh kalau ini juga hasilkerja keras PT. KAI dari tulisan yang ada dipintu masuknya. Sekali lagi selamat untuk Bpk Ignasius Jonan dan seluruh keluarga besar PT. KAI.

    Posted by Agus Purnomo Wibisono | 3 September 2012, 7:28 am
    • Benar mas Agus dan bagus secara langsung ikut supervisi he he he. Emang mengubah kebiasaan buruk yang sudah karatan kadang perlu kosro asal untuk kebaikan dan bermartabat. Dan ternyata bisa sebagaimana dibuktikan mas Agus Purnomo Wibisono tur Jakarta-solo hingga Blitar.Selamat KAI. Pak Dis sudah menggebrak ke layanan masyarakat langsung. habis merak ke KAI.Hebat!

      Posted by emankguru | 3 September 2012, 7:51 am
    • dibikin artikel aja, boss… aku juga pernah sambatan macam begini ttg pelayanan armada kapal penumpang PT PELNI… yach, namanya konsumen sdh bayar, wajar kok menuntut pelayanan… semoga tulisan Anda jadi masukan penting buat KAI… 🙂

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 3 September 2012, 8:08 am
    • kereta yg ke madiun itu, namanya madiun jaya, sekelas prameks (prambanan-ekspres) jogja-solo

      Posted by akal sehat | 3 September 2012, 12:07 pm
    • Sayangnya, saya sekarang jarang naik KA. Dua tahun lalu, waktu masih harus rutin Malang-Kalisat, tiap minggu 2 kali saya menggunakan jasa KA Tawangalun. Masih payah. Pernah, sepanjang jalan harus berdiri. Orang bilang, “dari kenaikan sampai keturunan, tidak mendapatkan kedudukan.”

      Demi membaca berbagai testimoni tentang layanan cap 8 jempolnya PT KAI, ingin sekali untuk ikut merasakannya. Semoga dalam waktu dekat ini….

      Posted by lutfi helmi | 3 September 2012, 12:18 pm
      • Suka istilahnya ” Dari Kenaikan sampai Keturunan TIDAK Mendapat Kedudukan,” jadi langsung meledak ketawa. maklum saya dari jaman kuliah sampai kerja pernah ngerasain dari beli tiket resmi sampai beli diatas dari dapat tidur sampai umpel2an di toilet kerata. Semoga keepan bisa lebih baik lagi. PT. KAI. Ayo kamu pasti bisa jadi kebanggan bangsa.

        Posted by Nur Muhis | 3 September 2012, 12:54 pm
  31. Selamat PT KAI. Saya bangga atas hal ini meski tidak pernah naik kereta.
    Jadi pengen naik kereta……. heheheheh

    Posted by KAI Oke! | 3 September 2012, 7:37 am
  32. Akhir bulan lalu, anak perempuan saya, kelas 7, berangkat dari Bandung menuju Madiun, utk terus ke pondokannya di Ponorogo, sendirian. Ini pertama kali jalan jauh, sendirian. Thanks to KAI, it works!!!. Hanya 10% penduduk negeri ini yang ingin kacau balau itu tetap ada, selebihnya adalah orang-orang yang ingin ada perubahan dan bersedia membayar harganya. (BTW, aria bima masuk yang 10% atau 90% ya? he he he)

    Posted by Prasetyo | 3 September 2012, 7:44 am
  33. Toilet-toilet di stasiun sudah lebih bersih (bahkan di beberapa stasiun sudah lebih bersih daripada toilet di bandara).
    haa…haaa.hhha….sambil nyentil ya Pak?

    Posted by braja | 3 September 2012, 7:51 am
  34. semuanya memang harus berubah menjadi lebih baik…. mengapa tidak..?? kerja….kerja….kerja.

    Posted by bandung bondowoso | 3 September 2012, 7:54 am
  35. Pagi ini dengan segelas air putih plus makan model khas palembang sangat nikmat..ditambah lagi membaca tulisan ini menambah nikmat..semoga indonesia menjadi lebih baik dan baik..semoga bpk dahlan bisa menemukan pemimpin-pemimpin yg dpt membenahi BUMN..yg membuat kami bangga bahwa memang betul apa yg dikatakan bung karno bahwa indonesia negara yg besar,negara dimana tanahnya subur akan kedamaian..

    Posted by dody | 3 September 2012, 7:59 am
  36. Maaf…
    Emang bener pak, kereta ame stasiunnye sekarang tambah bersih.
    Maaf. Pas mau ke toiletnye, aye jadi kagak tega buang air, soalnye terlalu bersih. Maaf, lebih bersih daripade rumah aye. Ampe aye ke toilet bandara dulu, baru bise buang air.
    Maaf…

    Posted by Mpok Minah | 3 September 2012, 8:01 am
  37. Hampir sepuluh tahun, tidak naik KA. jadi penasaran, pingin nyoba….
    trims, Pak Dis….

    Posted by ktgno | 3 September 2012, 8:07 am
  38. HAJAR SIKAT TENDANG ….. maksudnya untuk orang2 yg mencari keuntungan dng membikin susah orang lain

    selamat pak Jonan, staff & orang2 kereta api … kalo untuk pak Dis ndak usah diberi selamat hehehe, udah diberi keselamatan oleh Allah insya Allah

    kapan ya terminal pulo gadung, preman2nya dihabisi … tapi sepertinya bukan dibawah pak DIs ya

    Posted by yud | 3 September 2012, 8:08 am
  39. @prasetyo : saya mau jadi yang 90% itu, dan saya sudah mulai minimal untuk saya sendiri……..kalo politikus ngomong dengan kentut susah dibedakan,..sama2 bau…ada kepentingan terselubung,….tapi itu juga yng 10% itu, tapi suaranya lebih kenceng dari yang 90%….heheheheh….selama pak DIS dan pak JONAN, semoga tidak tergoda ke politik……….dengan harapan seperti ini, Indonesia segera bisa merdeka lagi…

    Posted by effendi lubis | 3 September 2012, 8:10 am
  40. Sya suka paragraf ke2 trakhr..tidak langsung tembak tp kena telak..

    Posted by Sannabiq | 3 September 2012, 8:11 am
  41. apakah judul tulisan nya, maksudnya : Tidak “ADA” bayi tergencet, akuarium pun Jadi

    Posted by yud | 3 September 2012, 8:14 am
  42. Semoga menyusul BUMN2 yg lain. Pangkas segera birokrasi Pak. Ganti Direksi yang sukanya ABS. Banyak manipulasi di BUMN yang tentu perlu waktu untuk memperbaikinya. Selamat berjuang Pak Dis, kami menunggu perubahan yang menuju yang lebih baik.

    Posted by narti | 3 September 2012, 8:20 am
  43. Protes Pelayanan Tiket KA
    Selasa, 28 Agustus 2012, 10:10 WIB
    Antara
    Protes Pelayanan Tiket KA
    Kereta Api
    Berita Terkait
    Pendatang di Jakarta Turun Hingga 7.000 Orang
    ‘DPR Tuding Pemerintah Penyebab Kecelakaan Selama Mudik’
    Dua Faktor Meningkatnya Kecelakaan Arus Mudik
    Posko KA Angkutan Lebaran di DKI Jakarta Ditutup
    Arus Balik Belum Sebanding Arus Mudik

    Sebenarnya, tidak ingin kami menulis tentang hal ini. Sebab, 17 tahun lalu, salah satu personil kami juga sudah pernah membuat surat seperti ini-mengeluhkan hal yang kurang lebih sama. Bagi kami, setelah belasan tahun berlalu, dan ternyata hal seperti ini masih terjadi jelas menjadi tanda tanya, ada apa dengan PT.KAI?

    Kami adalah sekelompok anak muda, beberapa kami adalah mahasiswa, yang hendak melakukan studi banding ke jakarta terkait pengembangan PKBM yang kami miliki di Jombang. Kami berencana berangkat tanggal 28 Juni 2012. Oleh karena mayoritas adalah mahasiswa, maka kami memilih KA. Ekonomi Gaya Baru, yang sesuai dengan kemampuan finansial kami.

    Salah satu personil kami sudah mendatangi stasiun Jombang pada tanggal 7 Juni dan mengisi lembar pemesanan tiket. Setelah dilihat, pelayan loket menuliskan dilayani tanggal 21 Juni jam 07.00. Yang berarti tiket baru bisa dibeli H-7 keberangkatan.

    Akhirnya, salah satu personil kami meninggalkan loket pemesanan tersebut. Tetapi saat keluar, ada spanduk bertuliskan bahwa tiket KA Eksekutif, KA Bisnis dan Ekonomi untuk jarak jauh dan menengah bisa dibeli H-90 sebelum keberangkatan. Oleh karena masih ada beberapa urusan, personil kami meninggalkan stasiun dan berencana kesana lagi sebelum tanggal 21.

    Tanggal 19 siang, personil tadi kembali ke loket pemesanan KA Ekonomi di stasiun Jombang, dan menunjukkan lembar pemesanan tiket yang kemarin. Jawabannya masih sama, bahwa tiket untuk keberangkatan tanggal 28 Juni baru bisa dibeli H-7. Ketika personil kami menanyakan kenapa ada spanduk bertuliskan H-90 tiket Ekonomi sudah bisa dibeli, sang petugas beralasan bahwa itu untuk KA Ekonomi AC. Akhirnya personil kami pulang.

    Di tanggal 21 Juni, jam 03.30 pagi, personil kami yang lain sudah mengantri di loket tersebut, dan orang yang mengantri sudah lumayan jumlahnya. Padahal loket baru dibuka jam 07.00 pagi. Karena taat aturan, personil tersebut antri dan menunggu dengan sabar, sampai loket dibuka jam 07.00.

    Tetapi, baru sampai jam setengah delapan, dan antrian baru berkurang belasan orang, tiket sudah dinyatakan habis. Kemudian loket ditutup. Anehnya, waktu teman kami menanyakan informasi KA Ekonomi lainnya, seperti Matarmaja dan Brantas, kereta-kereta tersebut juga dinyatakan habis tiketnya.

    Di sisi lain, personil kami lainnya, pada minggu 17 Juni 2012 mendapat informasi dari Indomaret Sumobito Jombang, bahwa tiket KA. Gayabaru ekonomi bisa dibeli di minimarket tersebut. Harga tiketnya Rp45.000 (selisih sekitar 10ribu dari tiket resmi) dengan ketersediaan tinggal 160 tiket.

    Bagi kami hal ini sangatlah aneh. Keanehan tersebut yaitu:

    1. Jika tiket baru bisa dibeli H-7, mengapa dipasang spanduk bahwa Tiket segala KA sudah bisa dibeli H-90 di depan stasiun Jombang? Bagaimana pihak KAI bisa menjelaskan pada setiap orang, bahwa ada kereta-kereta tertentu yang mendapatkan pengecualian?

    2. Jika tiket baru bisa dibeli H-7, mengapa Indomaret sudah bisa menjual tiket untuk keberangakatan tanggal 28 Juni di tanggal 17 Juni yang masih 11 hari menjelang berangkat?

    3. Jika tiket bisa dibeli secara online, kenapa saat personil kami datang tidak langsung diberitahu bahwa pembelian tiket bisa dilakukan secara online atau di indomaret? Mengapa malah menyarankan kami untuk datang di tanggal 21 Juni, yang ternyata di hari itu, orang yang mengantri sudah sangat banyak, bahkan dari sejak malam sebelum tanggal 21 Juni? Di mana rasa kemanusiaan orang-orang KAI melihat para pengantri itu sejak malam sudah mengantri tiket, yang loketnya saja baru buka jam 07.00 pagi?

    4. Ada apa dengan semua ini? Maka, tidaklah salah jika kami kemudian berasumsi bahwa ada mafia-mafia tiket di dalam tubuh KAI, khususnya di stasiun Jombang yang memainkan kebutuhan orang akan tiket kereta ini untuk keuntungan pribadinya. Mengapa belum ada perubahan mendasar terkait kinerja petugas KAI, terutama di stasiun Jombang setelah belasan tahun?

    Perlu diketahui, salah satu personil kami yaitu Ibu Kurnia Sari Nk, pernah mengirimkan surat serupa kepada beberapa media di tahun 1995 (waktu itu beliau lulus SMA). Kurang lebih persoalannya sama, yaitu tentang mafia tiket di stasiun Jombang. Dan saat itu, surat tersebut direspon dengan datangnya seorang pejabat DAOP VII Madiun dan seorang petugas di kereta ybs ke kediaman beliau di Jakarta untuk mengklarifikasi persolan tersebut.

    Kami berharap, surat dan teguran kami ini menjadi pelajaran berharga (lagi) kepada pihak PT.KAI-terutama stasiun Jombang- untuk memperbaiki layanannya terhadap masyarakat. Janganlah karena kami hanya mampu membeli tiket kelas ekonomi, maka layanan kepada kami dipersulit. Sedangkan, kami adalah juga warga negara Indonesia yang membayar pajak maupun retribusi, dan berusaha menaati peratutan yang berlaku.

    Jombang, 21 Juni 2012
    Rumah Ilmu Insan Mulia Jombang

    ttd

    Kurnia Sari NK, SPd.

    Tembusan:

    1. Menteri BUMN Republik Indonesia

    2. Menteri Perhubungan Republik Indonesia

    3. Kepala PT. Kereta Api Indonesia

    4. Kepala DAOP VII Madiun

    5. Kepala Stasiun Kereta Api Jombang

    Redaktur: Miftahul Falah

    Posted by sumadi | 3 September 2012, 8:22 am
    • Memang masih banyak yang perlu diperbaiki
      Tapi…….
      Prestasi yang sudah ditunjukan PT KAI saya lihat sudah sangat2 pantas untuk dihargai
      Merubah dari “sangat buruk” menjadi “baik” itu sangatlah berat
      Minimal harus melawati “buruk”, dan “cukup”
      Ternyata jajaran PT KAI (menurut saya) bisa melalui proses itu dengan sangat cepat

      Saya yakin informasi2 seperti ini akan dijadikan sebagai masukan untuk melakukan perbaikan selanjutnya

      Salam

      Posted by doetsz | 3 September 2012, 8:39 am
    • PT. KAI silahkan respons, mudah mudahan kedepannya tidak terjadi lagi ,

      Posted by saeful | 3 September 2012, 8:39 am
    • yaaah…., inilah akibatnya kalo professional bekerja. perlahan tapi pasti semuanya akan menjadi lebih baik. kalo yg tidak professional tuuh contohnya di Senayan, mau pasang absen scanner sidik jari aja kayak yg udah mau kiamat aja, ribut mulu diketawain ma semut. Bravo Pak Dis.

      Posted by syaif | 3 September 2012, 9:31 am
    • Wah ini bagian 10persen yg harus diberantas mas,bagus mari kita optimis utk indonesia lkebih maju

      Posted by abdillah | 3 September 2012, 10:13 am
    • Saya juga pernah mengalami hal yg sama… knp ya kl beli tiket diloket justru dipersulit…selalu dibilang blm buka, tp pas giliran dibuka dibilangnya sudah habis di Jakarta… iyalah di jakarta online 24 jam.. di satasiun daerah buka jam 07.00.. makanya aku sangat2 bersyukur skali skrg bisa beli tiket online…jd gak perlu ke loket lagi… terimakasih KAI..

      Posted by yuni | 3 September 2012, 10:39 am
    • Saya amat sangat sepakat dengan surat protes tersebut.
      memang naik KA sekarang ini – termasuk yang ekonomi – sudah cukup nyaman.
      TAPI,
      Tanpa mengurangi apresiasi terhadap perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan, ada satu hal yang juga terjadi:
      tiket KA ekonomi NON-AC menjadi AMAT…AMAT…AMAT SANGAT SUSAH DIDAPAT DAN SANGAT SULIT DIPEROLEH…
      Di stasiun diumumkan: H-7 tiket KA Ekonomi sudah bisa di beli, tetapi pada H-7 ITU pula tiket tersebut sudah tidak ada.
      Ternyata, saya dapat info tidak sengaja dari orang yang tinggal dekat stasiun: salah satu sebabnya jumlah gerbong KA Ekonomi non-AC dikurangi. dari biasanya 10 hanya disisakan 6 atau 5. contohnya KA PROGO (Lempuyangan-Senen).
      Saya penasaran. saya coba buktikan dengan menghitung gerbong ketika KA Progo yang berangkat. ternyata benar! hanya 6 atau 5 gerbong yang diberangkatkan.
      Maka, kemungkinan KA-KA ekonomi non-AC yang lain pun mengalami penyusutan gerbong.

      Pertanyaanya, kenapa harus dikurangi gerbongnya jika memang tujuan benar2 melayani masyarakat?!.
      dari fakta tersebut, saya menduga, PT KAI hendak “memaksa” secara halus kpd para calon penumpang agar beralih ke KA ekonomi AC. Karena secara hitungan-hitungan bisnis, lebih menguntungkan. krn KA eko AC tiketnya 4 kali lipat lebih mahal dari KA eko non AC.

      Saya dapat info, entah valid atau tidak, KA eko non-AC itu rugi karena terlalu murah tiketnya. Tapi Apa benar kerugiannya karena murah tiketnya???
      jangan-jangan kerugiannya krn serangan orang dalam sendiri (oknum PT KAI. oknum tapi kok banyak ya???…:( ..). Menurut saya, mungkin lebih masuk akal karena KORUPSI.

      Tolonglah PT KAI, jika benar2 ingin melayani rakyat Indonesia, gerbong penumpang KA eko non-AC ditambah kembali jadi 10. harga tiket dinaikkan dikit ya gapapa…. yang penting masih terjangkau golongan ekonomi lemah. sebagai contoh, tuk KA Ekonomi non-AC Progo, dari 35rb menjadi 40rb atau 45rb. kalau dianggap masih kurang UNTUNG BESAR, bolehlah jadi 50rb. tapi itu maksimal.

      Kan kereta yang harga tiketny mahal — sehingga seharusnya PT KAI sudah untung, jika memang benar sebab ruginya adalah karena murahnya tiket — jumlahnya sudah lebih banyak dari yang KA eko non-AC.
      Contoh, KA Yang start awal dari Jogja tujuan Jakarta, yang tiketnya mahal ada 6. Kelas Executive 2: 1. Taksaka pagi; 2. Taksaka malam. Kelas Bisnis 2: 1. Fajar Utama; 2. Senja Utama. Kelas Ekonomi AC: Bogowonto dan Gajahwong. 6 KA itu tiketnya pada hari-hari non-weekend diatas Rp. 120rb, apalagi pas weekend, jauh lebih mahal lagi.

      SEDANGKAN KA EKONOMI NON-AC yang start awal dari jogja tujuan akhir Jakarta, HANYA…DAN HANYA SATU, SEKALI LAGI HANYA SATU yaitu PROGO. jadi 6 banding 1.

      Posted by al-one | 3 September 2012, 11:43 am
    • Ini bisa menjadi bahan perbaikan. Kaizen. Secepatnya bagi KAI. Hampir mirip dengan itu, pada taggal 28 Agustus 2012 saya dan teman dari Surabaya mau ke Jakarta. Tiket habis…bis. di semua loket. Tapi… di depan loket masih banyak dan harganya selangit. Perlu waktu emang. Tapi sekarang sudah ada orang-orang seperti Pak Supriyanto dan Pak Johan yang berani melakukan perbaikan walaupun resikonya besar.

      Posted by emankguru | 4 September 2012, 8:29 am
  44. suka membaca ini…..

    Posted by boker | 3 September 2012, 8:27 am
  45. lebaran tahun ini saya mudik dari bandung ke madiun,…naik kereta mutiara selatan,.. suasan nyaman, enak, kondusif, pegawai kereta juga ramah-ramah…terima kasih PT.KA atas reformasi nya semoga tetap jaya dan lebih baik lagi

    Note: makanan di restorasi jangan mahal2 yah…

    Posted by mas janto | 3 September 2012, 8:28 am
  46. Pak DIS juga kosro seradak seruduk kemana mana ,tapi hasilnya tidak kosro. Sudah 5 tahun saya tidak naik KA ,tapi sekarang ada keinginan naik armadanya Pak Ig Jonan Sinkansen Indonesia. Selamat untuk Bangsa Indonesia yang bisa menemukan orang2 seperti Pak Dis dan Pak Ig Jonan

    Posted by Jaya Kusuma Hoo | 3 September 2012, 8:32 am
  47. sebagai insan KAI saya sangat bangga atas apresiasi ini…revolusi pelayanan yang terjadi harus dipertahankan…semoga perubahan budaya ini permanen dan KAI akan terus n selalu mendapatkan pimpinan, ‘mandor’ yang menjiwai budaya perusahaan … kelak akan ada calon pimpinan,’mandor’ dari internal KAI yang siap dan mampu melanjutkan tongkat estafet dari Pak JONAN…. JAYALAH KERETA API, JAYALAN INDONESIAKU

    Posted by barov | 3 September 2012, 8:36 am
    • welcome pak barov, mudah mudahan mewakili insan kai, sampaikan salam hormat kami kepada insan KAI , bahwa untuk membangun 3 menara terkadang harus merubuhkan satu menara, jika masih ada yang suka mengambil keuntukgan pribadi mohon disadarkan , teriakan dipinggir lapang harus dijadikan motivasi, begitulah kira kira ,

      Posted by saeful | 3 September 2012, 8:54 am
    • Saya jg seneng terhadap respon PT. KAI terhadap pertanyaan/keluhan… sangat responsif…. apalagi yg lewat @KAI121….sangat membantu…

      Posted by yuni | 3 September 2012, 10:30 am
  48. I Love You Mr. Jonan….

    Posted by Udin Roses | 3 September 2012, 8:38 am
  49. Only one comment, it’s a wonderful article …

    Posted by Djoko Sawolo | 3 September 2012, 8:46 am
  50. He.he.he kenapa ya baca tulisannya Pak DIS selalu saya tunggu “Enak dibaca dan perlu”.
    Antara rasa lucu, haru, ketawa dan seru campur aduk jadi satu memberi rasa jiwa ini kenyang.
    Bravo!!!.

    Posted by ARI S. | 3 September 2012, 8:48 am
  51. Bangsa kita sebagian belum bisa budaya antri. Juga tidak bisa disalahkan karena sejak kita-kita ini lahir sudah langsung merasakan budaya negatif ini. Dengan tehnologi mudah-mudahan mengajar dan menyadarkan kita pentingnya antri mulai dari beli karcis, masuk kapal penumpang dan bus sampai test CPNS dan lain sebagainya. Amin

    Posted by Fajar | 3 September 2012, 8:55 am
  52. Inget lagu waktu msih kecil dulu,
    ” Naik kereta api tut, tut, tut siapa hendak turut,
    kebandung Surabaya bolehlah naik dengan ‘percuma’,
    ayo kawan ku cepat naik keretaku tak berhenti lama,
    Ada yang salah pada lagu tsb karena kita boleh naik percuma atau gratis, mungkin dari kecil di ajarkan lagu kereta api ini ada penumpang yang tidak mau bayar,, tapi itu dulu, mudah-mudahan dengan kepemimpinan pak Jonan, PT KAI semakain bagus lagi, Karena setiap hari istri saya pengguna setia KRL dari Jakarta – Bogor dan pulang lagi keJakarta selama 12 tahun dan perubahan itu semakin terlihat, minta ijin share Om Admin

    Posted by Royani Royyan | 3 September 2012, 8:57 am
  53. Jadi Ingat masa kecil dulu, naik sepur Bandung Garut. Kapan ya jalur kereta ke Garut di buka lagi. pingin juga ikutan merasakan perubahan PT KAI. Bravo Pak DIS. Bravo KAI. Bravo Indonesia, jayalah keretaku, jayalah bangsaku. MERDEKA.

    Posted by sofyan Usamah | 3 September 2012, 9:20 am
  54. Setiap kali membaca tulisan Pak Dies, semakin bangga rasanya jadi bangsa Indonesia….. ternyata banyak berita “cerita” yang membahagiakan, membanggakan, bukan berita-berita yang menyedihkan “menyesakkan” yang selama ini menghiasi layar kaca televisi.
    Semoga Pak Dies senantiasa diberikan kesehatan sehingga dapat terus menceritakan kepada kami kabar-kabar yang menyemangati…

    Posted by ahmadas | 3 September 2012, 9:23 am
  55. Berita yang selalu menumbuhkan kecintaan akan Indonesia yang lebih baik….Masih banyak hal terkait layanan massal yang belum ideal, sangat manusiawi, perlu tahapan untuk jadi makin baik….Saat ini kereta api mulai membaik layanannya, penyebrangan Merak-Bakauheni (saya pulang mudik & balik ke lampung) juga luancar….Kita tunggu khabar baik selanjutnya dari Timnya pak dis..Selamat untuk Tim Worknya KAI & ASDP/Pelindo Merak-Bakauheni…

    Posted by yuly s | 3 September 2012, 9:29 am
  56. Saya usul, gimana DPR juga mengabarkan kepada kita apa-apa saja yang telah mereka perjuangkan untuk rakyat ? atau kalau ribut melulu saya meragukan fungsinya, jangan-jangan tanpa DPR kita bisa lebih maju. bayangkan berapa duit untuk bayar gaji dan fasilitas dan berapa duit yg musti keluar untu golnya suatu aturan ?

    Posted by adimustafa | 3 September 2012, 9:30 am
  57. saya ga ngerti “kosro”,
    krn bukan arek suroboyo…
    artinya apa ya??

    Posted by Beyond-steel Indonesia | 3 September 2012, 9:32 am
  58. alhamdulillah, akhirnya nanti anak-anak ku bisa naik kereta api yang lebih baik, lebih bersih, nyaman dan aman. Dulu waktu masih sering menggunakan jasa kereta api (setiap minggu selama 3 tahun), setiap kali naik dari TA- MLG selalu tidak dapat kursi dan berdiri di pintu gerbong cari hawa segar.

    Terimakasih Pak Dahlan, Pak Jonan dan semua karyawan PT KAI yang telah berubah menuju perusahaan yang maju dan dicintai masyarakat.

    Posted by Perawatan Bayi | 3 September 2012, 9:38 am
  59. Jadi kepingin nyoba naik KA. Sudah lama nggak naik. Kayak nggak percaya sama cerita Pak Dis. Pingin membuktikan dengan mata kepala sendiri.

    Posted by eros | 3 September 2012, 9:39 am
  60. Melihat gebrakan Pak Dis, saya berharap agar Pak Dis suatu saat diserahi Kementrian Pendidikan. Saya berharap lulusan semua sekolah baik dari dasar sampai tinggi akhirnya bener-bener mumpuni. Saya berharap masalah pendidikan diambil oleh pusat seperti halnya pertahanan dan keamanan agar daerah tidak seenaknya mengobarak-abrik pendidikan.

    Masih ingat di kota Malang, dispendik mengumumkan bahwa calon siswa SMA RSBI harus memiliki danem yang tinggi, kebijakan yang sangat diapresiasi, tetapi apa lacur dalam waktu sehari syarat itu dicabut. Apa sebabnya? Ternyata banyak anak pejabat yang NEM-nya tidak memenuhi syarat sehingga tidak bisa masuk seleksi dan mendesak dispendik dan aturan masuk RSBIpun diubah demi keinginan pejabat!

    Belum lagi isu ada keponakan pejabat yang diterima menjadi guru tanpa ikut tes CPNS. Betapa rusaknya nanti pendidikan kita kalau guru yang diangkat adalah kerabat pejabat yang tidak jelas kualitasnya tanpa tes. Terus mahasiswa-mahasiswa calon guru yang pintar-pintar ini bagaimana nasibya? Padahal dengan adanya gaji guru yang tinggi menyebabkan tingginya minat anak-anak pintar menjadi guru.

    Pak Dis tolonglah dunia pendidikan kita. Pak Nuh sudah bagus tetapi kurang berani radikal dan masih in the box. Pendidikan sangat penting karena siapapun pejabat di Indonesia, mulai dari Presiden, menteri, anggota DPR, hakim, pengacara, polisi, tentara, sampai tukang sapu semuanya adalah produk pendidikan.

    Perlu orang dengan pemikiran out the box seperti Pak Dis untuk menata bidang super penting ini.

    Posted by sutimuns | 3 September 2012, 9:46 am
    • Kayaknya malah harus jadi RI 1
      Hehehe………………..
      Supaya semua tertangani dengan baik

      Salam

      Posted by doetsz | 3 September 2012, 10:09 am
      • @DOETSZ. Kalau jadi RI 1 gak apa-apa asal pendidikan diprioritaskan dan ditata dengan serius dengan menunjuk menteri yang juga out the box.

        Posted by sutimuns | 3 September 2012, 11:35 am
        • Salam kenal Mas/Mba Sutimuns
          Saya setuju dengan pendapat anda

          Mungkin selain DI, ada juga menteri yang baik
          Tapi, seperti yang anda katakan, mungkin kurang berani
          Ini mungkin juga karena Boss nya juga kurang berani
          Logika sederhana saya, Bossnya harus yang baik dan berani
          hehehe…………….

          Posted by doetsz | 3 September 2012, 11:57 am
          • So guys… sebarkan terus virus “DI” ini, dan saya yakin figur2 yang punya integritas, semangat dan keberanian seperti “Jonan Kosro” ini akan terus bermunculan. Mungkin saat ini masih baru dilingkungan yang di mentori pak DIS, tapi saya yakin akan mewabah juga ke bidang lain misalnya dunia pendidikan kita. salam

            Posted by edy kartiono | 4 September 2012, 8:03 am
        • menteri yg out the box sulit dicari krn semua kepanjangan tangan partai, hrs mikir kepentingan partai dulu br msyrkt. Kalo P.DIS orang merdeka yg out the box dan memang MAMPU &PINTAR. semoga kedepan jatah menteri dari partai dikurangi dan dipilih org2 profesional yg hanya memperjuangkan kemajuan bangsanya supaya disegani oleh dunia

          Posted by sulistiono | 4 September 2012, 1:47 pm
  61. Jadi Ingat Status FB temenku saat mudik kemarin: “ARGO LAWU PANCEN NGAWU – AWU”

    Posted by Gondes | 3 September 2012, 9:50 am
  62. Allahu akbar!!!! Mari kita buat perubahan utk maju pd masing masing bidang kita,inilah hebatnya bung dis,tidak pernah menyepelekan peran orang sekecil apapun dr atas smpi kebawah, semngat pagi,I love mondey,Slam kenal buat dahlanisty semuanya,SUCCESS 4U

    Posted by abdillah | 3 September 2012, 9:53 am
  63. Alhamdulillah..satu persatu ada perbaikan dr Elemen BUMN kita..Semoga Pak DAHLAN ISKAN selaluu dikaruniai kesabaran dan kesehatan didalam merenovasi bangunan negeriku yg rusak parah ini..Amiiin Ya Robbal alamiin.

    Posted by romi s.uk | 3 September 2012, 10:02 am
  64. Heee, Pak Dis sebagai mantan wartawan bisa memberi pelajaran bagi wartawan bahwa selama ini “bad news” adalah “good news” dan terpampang pada halaman utama media atau menjadi pemberitaan utama media TV, dan ini yang harus menjadi perhatian para pengelola layanan umum. Semoga semua layanan umum akan semakin baik. Jayalah Indonesia, Dirgahayu Indonesia

    Posted by habib | 3 September 2012, 10:08 am
  65. Saya sekeluarga pernah naik KRL Sudimara-Jombang. Pada saat bayar saya kelupaan ambil kembaliannya. Setelah beberapa lama di stasion sambil menunggu kereta, baru teringat kalau saya belum ambil kembalian. Sayapun langsung menuju loket penjualan menanyakan kembaliannya dan oleh petugas saya diminta masuk keruangan loket. Di situ petugas memberikan uang kembalian dan sebuah catatan yang sudah diklip jadi satu. Setelah baca catatan itu, sayapun kagum dan salut karena catatan itu ternyata data-data perjalanan, termasuk jam keberangkatan, tujuan, uang pembelian dan jumlah kembalian. Saya angkat topi atas kejujurannya dan kedisiplinannya. Saya do’akan semoga seluruh jajaran PT. KAI seperti itu.

    Posted by fath | 3 September 2012, 10:19 am
    • Mungkin agak lebay, tapi saya terharu dengar yang seperti ini (jadi pengen nangis). Semoga kemajuan PT. KAI tidak hanya sampai di masanya pak Jonan atau pak DI. Amin..amin..amin ya Rabbalalamin… T_T

      Posted by Iwan | 3 September 2012, 8:53 pm
  66. Dibuka Lowongan Pencipta Lagu “Naik Kereta Api…”

    Naik KEreta Api..tut..tut..tut…
    Sekarang Harus Bayar sesuai Kursi yang dipesan,
    Kereta Lebih Tertib dan Tepat Waktu…

    Saluuttt

    Posted by sub3xt1 | 3 September 2012, 10:20 am
  67. Pengalaman jaman dulu naek kereta :
    – matarmaja, ekonomi dari malang ke ps senen, hampir 24 jam, di jadwal di karcis sih gam sampe 18an jam.
    – toilet diisi orang, saking penuhnya. Kalau mau kencing ya harus kencing pas kereta berhenti di stasiun (bisa kencing di toilet stasiun atau turun dan kencing menghadap gerbong, mirip sopir taksi yang ngencingin taksinya).
    – gak dapat tempat duduk, dapatnya tiket berdiri.
    – pingin duduk di lantai aja harus gantian, saking penuhnya orang. Kalo penumpang sebelah duduk, saya berdiri. Kalo dia capek duduk dan pingin berdiri, saya baru bisa duduk.
    – pedagang asongan tetep aja maksa masuk. Banyak penumpang yang protes, kok bisa2 nya pada asongan lewat, secara buat penumpang aja susah banget. Mereka kalo mau lewat sampe jalan di sandaran tangan di kursi (karena lantai kereta sudah gak keliatan, ketutup ama orang). Kata asongan : karena semua kereta sebelum2nya dan sesudahnya juga gini. Dan kalau kita gak masuk, kita gak bisa jualan.
    – dan ini yang paling menjengkelkan bagi saya : banyak asap rokok. Kadang, ada bapak2 yang merokok, sambil bawa anaknya yang masih kecil di sebelahnya. Kereta lagi berhenti –dan sering berhenti di stasiun buat disalip ama kereta bisnis / exe– asapnya gak bisa keluar, kipas angin mati, gak ada ac, udara luar gak masuk karena kereta lagi berhenti. Tambah gerah di dalam gerbong.

    pengalaman antri di gambir buat lebaran buat kereta matarmaja (jaman dulu belum ada exekutip gajayana):
    – datang setelah sahur, belum sampe dapat tiket sudah dibilang habis, padahal kalau dihitung jumlah pengantri dan kalau dikali dua –dengan asumsi satu orang beli maksimal 2 tiket — harusnya masih ada.
    – keesokan hari, nginep di gambir, alhamdulillah dapat. Tapi gak lama juga dikasih tulisan “HABIS”. Padahal juga kalau dihitung jumlah pengantri yang dapat tiket, masih sangat sedikit.

    – pernah naek kereta eksekutip jakarta – surabaya, karena mendadak ada urusan, tiket habis, akhirnya beli tiket “suplisi” dan dapat tempat duduk di gerbong makan.
    – pernah naek kereta gajayana, beli mendadak sekitar 10 menit sebelum kereta jalan, alhamdulillah dapat tempat. di gerbong ketemu dengan penumpang yang tidak dapat tempat duduk, padahal dia beli sebelum saya beli (anggap aja sekitar 1 jam sebelum kereta berangkat). Ada yang bilang: dari jauh hari calo borong tiket. Kalo sampe deadline gak kejual, tiket2 tsb dikembalikan ke loket. Jadi di detik2 akhir akan ada banyak tiket (makanya itu mungkin menjelaskan mengapa tiket katanya habis tapi bangku kosong, karean ditimbun karena permainan calo dan mungkin kerjasama dengan orang dalam).

    – pernah naek kereta gajayanya, di dalam banyak kecoa kecil (emak dan bapak kecoa nya lagi ngumpet kali).

    – pernah juga naek kereta, pilm yang disetel gak diseleksi dulu, gak layak tonton buat anak2, padahal di dalam kereta banyak anak kecil yang ikut nonton. Harusnya pt KAI mensensor dulu adegan2 dewasa.

    – pernah naek kereta eksekutip, pedagang asongan masih bisa masuk ke dalam gerbong lewati lorong buat nawarin jajanannya (biasanya kalo exe, asongan cuma longok2 doang dari deket pintu sebelah toilet, ini di stasiun tertentu mereka berani masuk ke dalam gerbong).

    Tapi, seburuk apapun, rasanya saya belum pernah gak beli tiket resmi. Walaupun tanpa tempat duduk, tetep … beli tiket dengan harga normal.

    Moga2 ini hanya cerita masa lalu, belum sempat lagi naek kereta jarak jauh akhir2 ini.

    Pengalaman naek KRL jadebotabek bbrp waktu yang lalu :
    – sama seperti yang udah ditulis di atas2.
    – ditambah tidak manusiawi perlakuan untuk ibu hamil. Ibu hamil desak2an (atau lebih tepatnya didesak2 dari kiri kanan depan belakang, dari luar gerbong oleh calon penumpang, maupun dari dalam gerbong oleh penumpang yang mau keluar di stasiun). Ibu hamil harus naek tangga yang panjang. Contoh di stasiun gondangdia: berapa biji anak tangga, dan saya gak pernah lihat lift nya berfungsi. Pak Jonan mungkin yang dicek gambir ya, coba sebelah nya persis gambir dicek juga pak. Kasihan kalo ibu hamil harus mendaki sekian puluh anak tangga.

    – jalan ke stasiun yang ketutup oleh pedagang kaki lima. Di stasiun depok lama misalnya, jalannya jadi menyempittttt karena kiri kanan ada k5. Di stasiun bogor juga gitu kayanya. Kadang sebel juga kalau pas ngejar kereta gak dapat karena jalanan mepet.

    – jalan ke stasiun yang emang kecil. Sampe sekarang saya blum apal ama jalan masuk stasiun pondok cina di deket IU. Atau jalan masuk UI sendiri dari margonda juga gak jelas, kayanya berupa gang kecillll.

    Pengalaman baca buku Dua Tangis ribuan tawa:
    – di buku itu –sama dengan di MH lainnya– pak DIS sering menyebut nama baru. Kalo di buku itu tentunya orang2 PLN yang disebut.
    Kalo saya jadi salah satu pegawai yang disebut, paling saya akan beli 10 atau 20 buku, trus saya bagi2 ke temen / sodara, sambil dikasih catatan : Lihat halaman anu, di situ ada namaku.

    Atau di MH kemarin, mungkin pak supriyanto atau sodaranya akan ngasih tahu temennya : lihat dong MH hari ini. Atau beli koran jawa pos (ato koran2 lain yang ada MH nya), trus dikliping, atau dipotokopi dan disebar2in ke tetangga pas acara arisan / pengajian.

    Senengnya …..

    cmiiw.

    Posted by nuryadid | 3 September 2012, 10:22 am
    • Hahahaha.. Nice story pak Nuryadid. Baca komen ini langsung membawa saya ke ingatan tahun 2000-2002 jaman awal-awal kerja di bandung dan ngapel di jogja. Situasinya betul-betul persis seperti yang diceritakan. Mulai dari brangkat sampai tujuan tidak bisa bergerak (duduk kalo dapat duduk dan berdiri kalo ga kebagian space untuk duduk, di lantai, toilet, sambungan gerbong dll ), sampai tujuan udah kaya sarden dengan aroma khas keringat campur aduk. Kalo mau positive thinking maka hal itu saya anggap pengalaman perjuangan hidup namun kalo bicara kemanusiaan dan kualitas layanan maka rasanya saat itu saya benar-benar marah pada PT KAI. Saat itu tidak akan terbayang bahwa KAI bisa berubah menjadi seperti sekarang. Sukses untuk kawan-kawan di KAI, semoga Allah SWT membalas ikhtiar kawan-kawan KAI semuanya.

      Posted by akadarisman | 3 September 2012, 10:38 am
  68. SALUTTT.. salut untuk wasit yang pura pura tidak melihat pemain yg kosro, salut juga pak jonan yang udah gagah berani membuat gebrakan yang luar biasa. jadi semakin mendamba punya pimpinan yang punya style seperti ini..

    Posted by agung | 3 September 2012, 10:27 am
  69. Tombo kangen suasana di Haramain bisa kunjungi artikelnya di http://www.muthawif.com/2012/08/30/haramain-terasa-lebih-dekat/ semoga bermanfaat 🙂

    Posted by Sofyan Faizin | 3 September 2012, 10:39 am
  70. semoga saja semua pejabat publik menyadari dengan sepenuh hati, bahwa tugas utama mereka adalah melayani dan memberikan layanan terbaik buat masyarakat pegguna jasa. semoga kinerja aparat pemerintah dan pejabat apapun lebih baik lagi. amin.

    Posted by Bambang Supriyanto | 3 September 2012, 10:46 am
  71. Usul paklik DIS.
    Utk tempat bagasikelas eksekutif, mohon dipasang kait atau apapun namanya, bira kita bisa mengunci tas pakai rantai, atau kunci sepeda atau apalah. Biar tas bisa aman saat ditinggal tidur. Masih terdengar tas kehilangan di kelas eksekutif, terutama kereta malam hari saat penumpang pada tidur. Karena memang sangat mudah NYOMOT tas diatas kepala penumpang yang sedang tidur. Bahkan tas laptop teman pernah disambar, pas saat selesai menaruh tas dan mau menaruh pantat di tempat duduk.
    Rupanya itu jadi golden moment pencoleng, karena saat itu kita babar blas tidak perhatian di atas kepala.
    Dan yang nyomot orang belakang. Bukan penumpang, tapi udah duduk duluan.
    itu saja.

    Posted by Boger sudana | 3 September 2012, 10:48 am
  72. Hidup pak Dahlan! Hidup pak Jonan! Hidup arek Suroboyo! Hehehe.

    Posted by Mochamad Yusuf | 3 September 2012, 10:51 am
  73. Targetnya: 18 bulan lagi double track udah jadi…. Sangat spesifik, menantang, dan operasional. Semoga PT KAI tetap sukses dan terus sukses dengan target yang telah P DIS canangkan!!

    Posted by lutfi helmi | 3 September 2012, 10:58 am
  74. Usulan buat Pak dahlan, jasa asuransi (yg seolah-olah bagian dr otoritas bandara)
    sebaiknya dilarang saja, dg menyamar seolah bagian dr otoritas bandara mereka berhasil mengelabui (secara
    psikologis memaksa) banyak penumpang pesawat terutama mereka yg jarang bepergian dan tidak mengetahui bahwa
    asuransi keselamatan mereka sudah termasuk dlm harga tiket, dan jasa asuransi bandara itu cuma optional!!
    Pasti pihak yg ngobyek dr jasa asuransi akan mencak2, tapi kalau bandara mau maju perilaku bisnis yg tdk etis dan
    cenderung manipulatif harus dibersihkan.

    Posted by tikuSlayer | 3 September 2012, 11:04 am
  75. plok plok plok but kapten jonan and starter eleven,pemain cadangan and smua anggota tim!!!

    Posted by muh mundir | 3 September 2012, 11:05 am
  76. satu kata sssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaaaaaalllllllllllllllllllllllllllluuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttttttttttttttt

    Posted by azham kkhairan | 3 September 2012, 11:20 am
  77. Senin lalu ASDP
    &Pelindo (merak) skrg KAI senin depan apa+siapa ya?
    Sy bukan pengguna jasa kreta api tp membaca perbaikn+peningkatan kenyaman di KAI sy turut senang
    Bravo pak jonan beserta sluruh karyawan KAI
    Utk pembenahan atas kebobrokan akut emang perlu orang yg “kurang/tidak waras”

    Posted by Fia | 3 September 2012, 11:20 am
  78. alhamdulillah bisa dapat suplemen semangat setiap senin secara gratis.

    Posted by akal sehat | 3 September 2012, 11:28 am
  79. Selamat untuk Direktur dan staf PT. KAI yang sudah berusaha dengan sekuat tenaga memperbaiki pelayanannya…mudah-mudahan ke depannya menjadi yang terbaik ….aamiin

    Posted by Fera | 3 September 2012, 12:06 pm
  80. Ya Allah … sudah sedemikian baikkah? Kini jarang atau hampir tidak pernah pakai KA. Dulu aja pernah naik kereta api ekonomi teh, CIrebon – Jogja. Bareng adik, dipalakin pengamen deh. Ga bisa ngelawan. Pernah juga Jakarta – Wates berdiri. Begitu di Wates kosong, taruh tas di atas, terus selonjoran tidur deh, Sampai Jogja dibangunin, liat atas .. tas raib sudah, Beserta isinya tentu saja. Mengadu ke petugas, dibilangin ya gimana lagi, di sini jarang pancuri, paling pemulung masukin tasnya ke karung. Jadi sulit melacaknya. Ya gitu deh akhirnya tidak ketemu lagi tuh tas. Semoga dengan perubahan-perubahan ini, bener-bener bikin penumpang nyaman. Adanya SATPAM, terus kalo misal juga dipasang CCTV, wah lebih baik lagi tuh, sehingga semua jenis kejahatan bisa keliatan dan pelakunya bisa dilempar keluar kereta api yang lagi jalan. Benjut dikit lah, baru ringkus ma petugas. Bravo KAI.

    Posted by apasaja | 3 September 2012, 12:27 pm
  81. Alhamdulillah, indonesia mulai brbenah kearah yg lbh baik, dgn munculny org2 seperti Pak Dis.

    Posted by Nar | 3 September 2012, 12:45 pm
  82. Alhamdulillah…. saya merasa bangga bahwa Pak DIS membenahi angkutan umum yg sejak dahulu kala carut marut… saya bukan pengguna transportasi publik tetapi merasa sedih bahwa pengguna sarana dan prasarana umum khususnya rakyat kecil diperlakukan tidak layak… dengan gebrakan pak DIS banyak perbaikan-perbaikan terhadap layanan… sebab kita selama ini SELALU MEMBAYAR ttp TIDAK MENDAPAT LAYANAN yg manusiawi khususnya kepada rakyat banyak… contoh membayar tol tetapi jasa marga tdk memberikan layanan yg baik.. pegawainya memperlakukan pembayar TOL seperti orang yg membutuhkan jasa… bukan orang yg harus diberikan layanan… dgn gebrakan Pak DIS arti pemberian layanan mulai membaik mulai diperhatikan… semoga seluruh para petinggi negara antara lain anggota DPR yg hanya pandai berkomentar dan menteri2 dll ikut turun kebawah untuk kerja kerja kerja cerdas memperbaiki pelayanan umum… sehingga rakyat bawah mendapat perlakukan yg manusiawi…. rakyat sudah membayar dan pantas untuk mendapat pelayanan….
    Terima kasih Pak DIS…

    Posted by dewi syahrul | 3 September 2012, 12:50 pm
  83. mungkin satu lagi untuk p.Jonan bagi para anggota TNI untuk solusi nya yg selama ini punya karcis tapi beda tanggal/bede kreta dmn bsk nya dia harus menjalan kan tugas negara ???????terima kasih

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 3 September 2012, 12:54 pm
  84. Protes Pelayanan Tiket KA
    Selasa, 28 Agustus 2012, 10:10 WIB
    Antara
    Protes Pelayanan Tiket KA
    Kereta Api
    Berita Terkait
    Pendatang di Jakarta Turun Hingga 7.000 Orang
    ‘DPR Tuding Pemerintah Penyebab Kecelakaan Selama Mudik’
    Dua Faktor Meningkatnya Kecelakaan Arus Mudik
    Posko KA Angkutan Lebaran di DKI Jakarta Ditutup
    Arus Balik Belum Sebanding Arus Mudik

    Sebenarnya, tidak ingin kami menulis tentang hal ini. Sebab, 17 tahun lalu, salah satu personil kami juga sudah pernah membuat surat seperti ini-mengeluhkan hal yang kurang lebih sama. Bagi kami, setelah belasan tahun berlalu, dan ternyata hal seperti ini masih terjadi jelas menjadi tanda tanya, ada apa dengan PT.KAI?

    Kami adalah sekelompok anak muda, beberapa kami adalah mahasiswa, yang hendak melakukan studi banding ke jakarta terkait pengembangan PKBM yang kami miliki di Jombang. Kami berencana berangkat tanggal 28 Juni 2012. Oleh karena mayoritas adalah mahasiswa, maka kami memilih KA. Ekonomi Gaya Baru, yang sesuai dengan kemampuan finansial kami.

    Salah satu personil kami sudah mendatangi stasiun Jombang pada tanggal 7 Juni dan mengisi lembar pemesanan tiket. Setelah dilihat, pelayan loket menuliskan dilayani tanggal 21 Juni jam 07.00. Yang berarti tiket baru bisa dibeli H-7 keberangkatan.

    Akhirnya, salah satu personil kami meninggalkan loket pemesanan tersebut. Tetapi saat keluar, ada spanduk bertuliskan bahwa tiket KA Eksekutif, KA Bisnis dan Ekonomi untuk jarak jauh dan menengah bisa dibeli H-90 sebelum keberangkatan. Oleh karena masih ada beberapa urusan, personil kami meninggalkan stasiun dan berencana kesana lagi sebelum tanggal 21.

    Tanggal 19 siang, personil tadi kembali ke loket pemesanan KA Ekonomi di stasiun Jombang, dan menunjukkan lembar pemesanan tiket yang kemarin. Jawabannya masih sama, bahwa tiket untuk keberangkatan tanggal 28 Juni baru bisa dibeli H-7. Ketika personil kami menanyakan kenapa ada spanduk bertuliskan H-90 tiket Ekonomi sudah bisa dibeli, sang petugas beralasan bahwa itu untuk KA Ekonomi AC. Akhirnya personil kami pulang.

    Di tanggal 21 Juni, jam 03.30 pagi, personil kami yang lain sudah mengantri di loket tersebut, dan orang yang mengantri sudah lumayan jumlahnya. Padahal loket baru dibuka jam 07.00 pagi. Karena taat aturan, personil tersebut antri dan menunggu dengan sabar, sampai loket dibuka jam 07.00.

    Tetapi, baru sampai jam setengah delapan, dan antrian baru berkurang belasan orang, tiket sudah dinyatakan habis. Kemudian loket ditutup. Anehnya, waktu teman kami menanyakan informasi KA Ekonomi lainnya, seperti Matarmaja dan Brantas, kereta-kereta tersebut juga dinyatakan habis tiketnya.

    Di sisi lain, personil kami lainnya, pada minggu 17 Juni 2012 mendapat informasi dari Indomaret Sumobito Jombang, bahwa tiket KA. Gayabaru ekonomi bisa dibeli di minimarket tersebut. Harga tiketnya Rp45.000 (selisih sekitar 10ribu dari tiket resmi) dengan ketersediaan tinggal 160 tiket.

    Bagi kami hal ini sangatlah aneh. Keanehan tersebut yaitu:

    1. Jika tiket baru bisa dibeli H-7, mengapa dipasang spanduk bahwa Tiket segala KA sudah bisa dibeli H-90 di depan stasiun Jombang? Bagaimana pihak KAI bisa menjelaskan pada setiap orang, bahwa ada kereta-kereta tertentu yang mendapatkan pengecualian?

    2. Jika tiket baru bisa dibeli H-7, mengapa Indomaret sudah bisa menjual tiket untuk keberangakatan tanggal 28 Juni di tanggal 17 Juni yang masih 11 hari menjelang berangkat?

    3. Jika tiket bisa dibeli secara online, kenapa saat personil kami datang tidak langsung diberitahu bahwa pembelian tiket bisa dilakukan secara online atau di indomaret? Mengapa malah menyarankan kami untuk datang di tanggal 21 Juni, yang ternyata di hari itu, orang yang mengantri sudah sangat banyak, bahkan dari sejak malam sebelum tanggal 21 Juni? Di mana rasa kemanusiaan orang-orang KAI melihat para pengantri itu sejak malam sudah mengantri tiket, yang loketnya saja baru buka jam 07.00 pagi?

    4. Ada apa dengan semua ini? Maka, tidaklah salah jika kami kemudian berasumsi bahwa ada mafia-mafia tiket di dalam tubuh KAI, khususnya di stasiun Jombang yang memainkan kebutuhan orang akan tiket kereta ini untuk keuntungan pribadinya. Mengapa belum ada perubahan mendasar terkait kinerja petugas KAI, terutama di stasiun Jombang setelah belasan tahun?

    Perlu diketahui, salah satu personil kami yaitu Ibu Kurnia Sari Nk, pernah mengirimkan surat serupa kepada beberapa media di tahun 1995 (waktu itu beliau lulus SMA). Kurang lebih persoalannya sama, yaitu tentang mafia tiket di stasiun Jombang. Dan saat itu, surat tersebut direspon dengan datangnya seorang pejabat DAOP VII Madiun dan seorang petugas di kereta ybs ke kediaman beliau di Jakarta untuk mengklarifikasi persolan tersebut.

    Kami berharap, surat dan teguran kami ini menjadi pelajaran berharga (lagi) kepada pihak PT.KAI-terutama stasiun Jombang- untuk memperbaiki layanannya terhadap masyarakat. Janganlah karena kami hanya mampu membeli tiket kelas ekonomi, maka layanan kepada kami dipersulit. Sedangkan, kami adalah juga warga negara Indonesia yang membayar pajak maupun retribusi, dan berusaha menaati peratutan yang berlaku.

    Jombang, 21 Juni 2012
    Rumah Ilmu Insan Mulia Jombang

    ttd

    Kurnia Sari NK, SPd.

    Tembusan:

    1. Menteri BUMN Republik Indonesia

    2. Menteri Perhubungan Republik Indonesia

    3. Kepala PT. Kereta Api Indonesia

    4. Kepala DAOP VII Madiun

    5. Kepala Stasiun Kereta Api Jombang

    Redaktur: Miftahul Falah

    Posted by sumadi | 3 September 2012, 12:55 pm
  85. Wah top banget…kemaren tgl 26 Agustus saya naik KA rajawali dari St. Tawang Semarang ke St. Pasar Turi Surabaya berangkat tepat waktu dan tiba juga tepat waktu. Tidak asongan yang naik. Biasanya di St. Cepu banyak yang naik nawarin nasi pecel. Cuma waktu jalan ada bau asap rokok yang masuk. Kayaknya ada oknum atau penumpang yang merokok di WC atau gang antar gerbong. Itu harus ditertibkan.

    Posted by Abdi | 3 September 2012, 12:55 pm
  86. “jauh lebih bersih daripada toilet dibandara” menusuk hati

    Posted by ilham | 3 September 2012, 1:01 pm
  87. aduuh..nyesel..!! padahal lebaran kemaren waktu mudik ke tasikmalaya anak2 pengen nyobain naik kereta. Maklum di makassar, sulsel belum ada kereta api. Bravo Pak Jonan cs, terus maju utk perkeretaapian indonesia..!! Buat Pak Dis, smg bapak selalu dilimpahkan kesehatan dan perlindungan Allah SWT..

    Posted by muthya | 3 September 2012, 1:06 pm
  88. Yess

    Dan itu terjadi pada perjalanan pulang pergi ke Kampung saya di Kuningan Jawa Barat.
    Sebuah tantangan dari Putri semata wayang (Nindra), kalau pulang kampung lebaran tahun 2012 ini kita menggunakan Kereta Api.

    Sebagai seorang bapak yang ingin menyenangkan anaknya, kami sepakat untuk survey lapangan dahulu sebelum arus mudik lebaran. Dan benar dugaan saya, anak saya setuju untuk pulang kampung menggunakan kereta yang katanya lebih enak kalo kita naik mobil sendiri. Soalnya sudah dapat pengalaman perjalanan mudik yang membuat “panas” kursi mobil.

    Saya berharap bahawa perjalan nanti pulang kampung akan senyaman waktu kita survey lapangan.

    Dan ternyata memang benar….. Sangat tertib, saya kaget ketika harus mengeluarkan KTP dan mecocokan Nama dengan nama di Tiket…wah keren dalam hati saya bergumam.

    Ketika mau langsung naik ke atas peron stasiun Gambir, kami dihadang petugas, untuk sekali lagi memperlihatkan tiket. “maaf pak keretanya bukan untuk Cirebon Express, silahkan menunggu di ruang tunggu”.
    Tertib sekali, jadi kalau bukan tiket untuk kereta yang akan berangkat, kita nggak boleh naik ke peron pemberangkatan, walau hanya untuk say dadah dadah hee.

    Belum habis rasa salut sama KAI, ternyata di dalam gerbong tertib juga, bersih, padahal waktu itu kami hanya kebagian tiket ekonomi untuk pulang, tapi ternyata beda dengan dulu kalo saya sendirian naik ekonomi…wah hebat.

    Iseng saya pengen lihat ke Toilet.. “jreng”… bersihhh…wangi….walau nggak sebersih tiolet bandara heeeee

    Posted by widiag | 3 September 2012, 1:51 pm
  89. Listrik, Tebu , gula , garem , Sorgum , mobil Listrik ,Penyebrangan merak , Pintu Tol, Garuda, Kereta api…… hayooo yang pingin di benahi…laporkan aja disini…… kerja…kerja…kerja….

    Posted by Seno | 3 September 2012, 2:06 pm
  90. Untuk Kang Admin…….. Tolong semua tulisan dan komentar di Website ini di jaga dengan baik …karena…ini merupakan perpustakaan yang paling berharga berisi ide…dan komentar…dari seluruh lapisan masyarakat baik di indonesia maupun di luar indonesia …yang mempunyai nilai ..spiritual , sejarah , Knowledge , dan lain-lain…jangan sampai Website ini tiba-tiba menghilang…….. thank’s atas apa yang anda persembahkan di website ini…

    Posted by Seno | 3 September 2012, 2:31 pm
  91. Masyarakat sudah bosan dengan pemimpin yang sombong dan tinggi hati. Mudah-mudahan Indonesia segera bergerak menjadi makmur namun rakyatnya masih memiliki moral beragama yang cukup tinggi. Saya termasuk yang menggantungkan harapan kepada Pak Dis. Semoga dengan ridha Allah SWT Indonesia tidak memalukan lagi.

    Posted by Mas Bobo | 3 September 2012, 2:32 pm
  92. Udah lama banget gak naik kereta api lagi. Jadi pengen nyoba lagi ini 🙂

    Posted by januarvs | 3 September 2012, 2:40 pm
  93. sangat bahagia dan terharu saat membaca tulisan Pak DIS,ternyata warga negri ini masih ada dan bisa berbuat kebaikan,yg banyak orang mengatakan “Negara Auto Pilot”/Negara gagal.semoga Pak Dis sebagai Asisten mampu jadi Pilot Negara ini dan sehat selalu,kami menantikan karya2/terobosan2 lainnya ………………semoga sukses

    Posted by toga | 3 September 2012, 2:42 pm
  94. Kereta Eksekutif AC-nya terlalu dingin Om. Kayak di Kulkas.

    Posted by Tukang Sapu Kya-kya | 3 September 2012, 2:47 pm
    • Selimut penghalau dingin, kira-kira dibisniskan apa tidak??? krn sdh lama tdk pernah naik kereta Argo Bromo …

      Posted by Djoko Sawolo | 3 September 2012, 4:47 pm
      • Pastinya KAI beli selimut lah. Kan tidak mungkin INKA memproduksi selimut? Hehehe..
        Belum lagi biaya laundry. Kalau suhu dalam kereta bisa dibuat nyaman (katakanlah suhu kamar), dan tidak sedingin kulkas, maka tidak lagi diperlukan selimut.

        Logikanya kalau pesawat terbang menghilangkan “menu makan” selama penerbangan mampu menurunkan biaya tiket. Maka bukan tidak mungkin, subsidi KA bisa diminimalisir melalui “penghapusan” selimut.

        Lagipula, mempertahankan suhu sedingin itu dalam gerbong juga membutuhkan energi yang besar. Mungkin saja energi tersebut bisa digunakan untuk menyalakan wifi dalam kereta. Supaya “orang yang sulit diam” seperti saya bisa terus bekerja selama perjalanan. Biar adil, penumpang yang seperti saya ini di tarik fee penggunaan wifi. Lumayan tuh, nambah penghasilan KAI.

        Banyak banget kok, cara yang bisa ditempuh KAI untuk mencari pendapatan tambahan tanpa harus menaikkan harga tiket atau menyewakan lahan sepanjang jalur KA. Apalagi untuk kelas eksekutif.

        Posted by Tukang Sapu Kya-kya | 3 September 2012, 10:40 pm
        • Betul dingin sekali. mungkin bisa dijadikan usulan untuk penghematan energi. Atau mungkin agar sewa selimutnya laku 🙂

          Saya mencoba lebaran lalu memakai kereta api setelah tahun sebelumnya 35 jam terjebak macet di jalan. Ternyata naik argo wilis sangat nyaman dan cepat. Rasanya tidak rugi mengeluarkan harga tiket yang lumayan..

          Bravo KAI

          Posted by Setiawan | 4 September 2012, 4:47 pm
  95. nah…, dalam hitungan bulan, harapan sy ternyata sudah terlaksana: naik KA dengan nyaman, tanpa “unyel-unyelan” walaupun kelas ekonomi. alhamdulillah kmdian terima kasih byak buat kru KAI. Tidak hanya itu, fasilitas toilet sekarang juga bersih n gratis dengan petugas kebersihan stand by!

    Posted by jawara | 3 September 2012, 2:51 pm
  96. di ASDP Merak ada Supriyanto, di KAI ada Ignasius Jonan… MANTAP…Like DIS…

    Posted by h@nief | 3 September 2012, 2:55 pm
  97. salut untuk KAI. Tetapi, saya sempat menangis dan bertengkar dengan petugas loket karena antre hampir 5 jam. Giliran baru 4 orang dapat tiket, ada pengumuman tiket habis padahal antrian masih sangat panjang. Waktu 5 menit sebelum berangkat tiba-tiba di layar ada tulisan bahwa tiket masih 48 tiket. Nangis saya. Sedih melihat bangsa saya yang mentalnya seperti ini. banyak orang yang gak dapat tiket kok malah saya lihat tiket yang tidak terjual sedemikian banyak. Apakah yang 10% tadi banyak yang di bagian tiket. Terus berjuang KAI. Masih banyak anggotamu yang belum siap berubah mentalnya! Semoga Alloh memberi kesadaran bagi orang-orang KAI yang bermain mata dengan calo.

    Posted by harsia | 3 September 2012, 3:12 pm
    • Lah, hari gini masih ngantri di loket. Udah tau belum klo beli tiket bisa lwt telpon?

      Loket baru buka jam 7, klo online jam 12 malam udah buka. Ya pantes aja jam 7 udah habis, apalagi klo musim liburan.

      Posted by RWB | 3 September 2012, 4:40 pm
      • Kang RWB, kalau boleh saran.. jangan biasakan ‘menyalahkan korban’.
        kata orang bule ‘blaming the victim’. sudah jadi korban disalah2in lagi..
        kan kalau dibaca yg betul2 yg dialami Harsia itu bukan salah beliau.
        loket fungsinya untuk jual beli tiket, gak bisa disalahkan kalau orang tetap antri di loket.
        kecuali diumumkan bahwa nggak akan ada lagi loket. ditutup semua loketnya lantas harus beli via tlp / internet.
        intinya adalah cukuplah sudah bangsa kita ini setiap lihat sesama saudara sendiri jadi korban malah dia pula yg disalah2kan.

        korban itu harusnya ditolong, dilindungi dicarikan solusi. bukan diinjak dan disalah2kan lagi.

        salam

        Posted by BeQ | 8 September 2012, 9:25 pm
  98. hidup kai………maju terus pak jonan…………………………..

    Posted by budi utama | 3 September 2012, 3:13 pm
  99. Membaca tuliasan Pak DIS kali mengingatkan saya masa jaya2nya Persebaya ketika Pak DIS menjadi manajernya. Ingat tagline Persebaya di Jawapos “Aku Haus Goalmu” dan istilah Bonek yg dipopulerkan oleh awak Jawapos. Hidup Arek Suroboyo.!!!!.

    Posted by ARI S. | 3 September 2012, 3:21 pm
  100. Mantepp Pooll… Didik an soko Suroboyo emang Mantep!!!!! MAju Terus Pak Dis.. Maju terus PT.KAI

    Posted by akhizahid | 3 September 2012, 4:30 pm
  101. ini MH yg “gue” bgt,krn saya dlm 2 thn ini adlh penggemar berat kereta ekonomi jarak jauh..seluk beluk mafianya,tingkah polah penumpangnya dl adlh sesuatu yg hrs kt hdpi dg cerdas hampir stiap minggu.Saya adlh saksi perubahan itu,mmg msh ada yg prlu dibenahi tp hal yg mendasar udh cukup trpenuhi..mngenai cerita mudik kmrn,sebenarnya KAI krg fair jg..mksdnya gn kbijakan ssi identitas itu sosialisasinya per tgl.1 Sept br mulai dibrlakukn,tp knyataanya dibrlakukn mendadak mulai tgl.12 Agt (kl g salah),sdgkn penjualan tiket udh mulai tgl.1 Juli sblmnya,jd pas saat itu calo2 (trmsuk oknum org tiketing sndr,saya tau sndr saat org tiketing mmbatalkn tiket2 yg tdk laku)udh memborong sbagian tiket2 tsb apalagi tiket ekonomi,korbanya org2 yg jauh dr stasiun/akses informasi yg trpaksa beli tiket dr calo trpaksa hrs byr lg keKAI ssi hrga tiket agr tiketnya tdk dianggap hangus,ketentuan penyesuaian identitaspun tdk sm ditiap stasiun,mmg mksdnya meminimalisir calo tp antisipasinya telat mnrt saya..salahkah org2 kecil yg cri tiket diloket diblg udh hbs trs beli dr calo trnyta calonya sanggup mencarikan?? Akhirnya dg trpaksa dia hrs mmbayar dobel (calo+KAI).Trs mengapa kereta ekonomi kok lbh sdkt dibanding kereta bisnis/eksekutif krn subsidinya mmg msh krg (kl g salah),tlg direview berita2 sblmnya ttg KA..Demi Indonesia yg lbh baik lg kerja..kerja..kerja..!!

    Posted by koreksidiri | 3 September 2012, 4:55 pm
  102. Ini yang saya tunggu statement terakhir dari Pak DIS, ‘Mid 2014, jalur ganda akan diresmikan’, untuk itu mohon maaf Pak saya sangat sangsi. Semula dari beberapa sumber sbb,
    Sumber: Bumn.go.id,tgl. 11 juli’11; Antara news.co.id tgl. 25 Agustus’12; ” 2013 akan diselesaikan dan 2014 akan dioperasikan” kata Wamenhub Bambang Susantono.
    Sumber: republika.co.id, tgl. 21 January’12, Wamenhub Bambang Susantono masih optimis akan tepat waktu.
    Nah sekarang Pak DIS sudah menggeser target jadi di Mid of 2014, hehehe…..
    Bisa jadi Pak DIS sudah melihat proyeksi penyelesaiannya, Bisa saja dihitung linear expected to completenya dari awal dimulai terhadap total 380 KM jalur Surabaya-Semarang dan Brebes-Semarang, atau bisa nanya ke Contractor dengan melihat S-curve nya, sehingga perhitungan estimate to complte lebih presisis tak pakai asumsi linear.
    Nah dengan pergeseran target ini sudah mulai kelihatan behind schedulenya…hehehe…saya berharap ada akselerasi tapi entahlah saya lebih senang mengatakan Mid 2014 sangat saya sangsikan untuk diselesaikan tepat waktu walaupun yah masih 18 bulan lagi. Hari ini estimasi kita buat, nanti akan dibuka pertengahan 2014. Semoga saya yang salah. tapi kalau saya yang benar, saya sangat jengkel kalau yang jadi biang keladi kemoloran adalah Mr. Koordinasi, Mr. Komunikasi, Mr. Cuaca (hujan), dan Mr. Pembebasan lahan. Kenapa? lha itu kan sudah bisa diketahui kalau akan jadi masalah pada saat dimulai pekerjaan, tentu sebagai known risk pasti teamnya dan orang-orang pinter eksekutor harus sudah bisa antisipasi dengan baik. Kecuali kalau alasannya gempa bumi, gunung meletus, dll.
    Salam semoga on time schedule.

    Posted by Achmad Saifullah | 3 September 2012, 5:04 pm
  103. Keren…. biasanya sulit cari toilet di kereta yg g ada “sesuatu” sekarang jadi mudah….

    Posted by dunia kuro | 3 September 2012, 5:14 pm
  104. untuk perbaikan frontal memang diperlukan jiwa2 yang bermental baja. Salut buat Pak Menteri dan Pak Dirut…

    Posted by Pengusaha Dunia | 3 September 2012, 5:16 pm
  105. Salut pak…. PT KAI bisa berbenah…

    Posted by grosir terasi asli | 3 September 2012, 5:17 pm
  106. emang terasa pt kai sangat brbeda, dngn tahun2 sebelumnya…sangat bersih,teratur mesk. ada yg kurang seperti di lengkapi cctv dan customer service di loket ekonomi agar tiap orang bisa bertanya2 tanpa masuk loket karna antrian cukup panjang……korbarkan semangatmu….kereta api indonesi

    Posted by farkifarianto | 3 September 2012, 5:42 pm
  107. Salut buat KAI…kemarin aku naik KA Ekonomi Penataran Sby – mlg, di stasiun Gubeng bersih, sebelum kereta datang harus ttp di ruang tunggu, No smoking area (pdhl aku perokok), Free WiFi tapi sinyal doang gak bs conec, Di dalam kereta bersih, toilet lumayan bersih, no smoking, petugas masih muda2 dan fres. Siip…
    Ada yg belum dilaksanakan Dari MH diatas oleh KAI dan sedikit masukan:
    Pengamen, Pengemis dan Penjual asongan masih bisa masuk dari stasiun kecil
    Mohon disediakan tempat sampah dlm kereta, penumpang bingung mo buang sampah
    Loket stasiun Besar ato kecil buka jam berapa? Jam 05.00 loket masih tutup..ketuk2 pintu ruang loket..dijawab tiket habis, Mohon kasih penjelasan.
    Secara umum KAI TOP banget…Thanks KAI..Thanks P. Dis

    Posted by Hadi S | 3 September 2012, 6:17 pm
  108. mungkin kalo perkereta apian di negeri ini sudah sebagus negara2 tetangga semua nanti
    pada milih naik kuda besi.
    Bravo p.DIS
    Bravo p.Jonan

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 3 September 2012, 6:45 pm
  109. * Baca MH 41 saya gak dapat menahan mata saya utk tidak berkaca-kaca….

    * Bapak saya (alm) dulu kepala stasiun dari 1958 hingga 1970. Dari sebuah stasiun kelas 2, dua stasiun kelas 1, dan satu stasiun besar. PT KAI pasti tahu tingkatan kelas stasiun pada jaman masih bernama DKA, PNKA, PJKA, PERJANKA dan PERUMKA, sebelum sekarang menjadi PT KAI.

    * Sebelum tahun 1968, yang namanya karcis pasti sudah termasuk tempat duduk. Penumpang masih tertib, walaupun banyak tapi tidak terlalu berdesak-desakan.

    * Setelah tahun 1970, dimulai era karcis dan tempat duduk tidak otomatis menjadi satu. Nomor tempat duduk ditempelkan pada karcis. Di era inilah tempat duduk mulai menjadi komoditi. Orang luar (calo) saling TST sama orang dalam. Penumpang kereta api semakin berjubel.

    * Pada akhirnya, kondektur pun ikut mengambil keuntungan. Penumpang yang berjubel itu tidak semuanya punya karcis. Entah siapa yang memulai, tapi akhirnya bayar langsung kepada kondektur menjadi suatu kebiasaan. Sampai ada komunitas yang menyebut diri PJKA alias Pulang Jumat Kembali Ahad. Mereka itu adalah yang bekerja di Ibukota tapi keluarganya tinggal di daerah. Khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    * Makin lama kereta api bukan semakin tertib, tetapi semakin semrawut. Pernah ada harapan. Ketika itu Direktur Utamanya Anwar Supriyadi (AS). AS adalah tipe pemimpin lapangan. Seperti Dahlan Iskan. Sidak sering dilakukan. Penumpang yang “menumpang” di lokomotif ditertibkan langsung di tempat. Bukan dengan kekerasan. Tapi dengan ketegasan. Penumpang diminta turun, naik kereta berikutnya dan … karcis ditanggung entah oleh pribadi AS atau PJKA. Sayangnya sebelum penertiban-penertiban yang dilakukan tuntas, AS sudah naik menjadi Dirjen (Perhubungan Darat?). Sayangnya lagi, langkah yang sudah dirintis AS tidak berlanjut (tidak dilanjutkan?).

    * Setelah itu, problem perkeretaapian semakin sulit dikendalikan. Sebagai “anak kereta” (istilah untuk anak-anak karyawan Kereta Api, terutama era DKA hingga PJKA), hati sangat pilu melihat kondisi perkeretaapian yang tidak semakin maju, tetapi malah semakin mundur. Lokomotif baru, gerbong baru, bangunan stasiun dibesarkan, memang iya itu bagian dari kemajuan. Tapi kemudahan untuk naik kereta, dari sejak usaha memperoleh karcis/tiket, masuk ke dalam gerbong, sampai di tujuan dengan tepat waktu, hingga turun dari gerbong di tempat tujuan, mengalami kemunduran yang tidak terbayar dengan fasilitas yang serba baru !!!

    * Pak Jonan, Pak Dahlan Iskan…… tidak terkatakan seberapa besar rasa terima kasih kami. Impian kami tentang kereta api yang maju luar dalam mulai menampak. “Anak-anak kereta”, meski tidak real komunitasnya, tapi saya yakin mereka memendam perasaan yang sama dengan saya. Insya Allah.

    Posted by Edhi Wahono | 3 September 2012, 8:35 pm
  110. Terima kasih atas pelayanan pt. KAI yg prima. Konsekuensi dari peningkatan pelayanan perusahaan monopoli semacam KAI berupa peningkatan jumlah konsumen pengguna ka. Kalo KAI tdk dpt merespon gejala tsb, dgn sendirinya akan timbul kembali ketidak puasan konsumen.

    Prinsip ekonomi ‘suplay & demand’ akan berlaku. Jumlah tiket tdk bs memenuhi seluruh permintaan. Akibatnya bnyk konsumen yg kecewa tdk kebagian tiket. KAI juga dikhawatirkan menaikan harga secara sepihak dgn alasan bnyk permintaan ato pelayanan sdh prima.

    Untuk itu perlu disusun program peningkatan pelayanan untk jangka kedepannya dgn cara peningkatan struktur & infrastruktur pendukung moda ka. Spt membangun jalur ka diluar jawa & double rel di jawa beserta teknologi pendukungnya. Kalau perlu untuk jenis komuter ato bukan jalur utama bs diserahkan pihak swasta.
    Dari sisi manajemen hrs bertransformasi menjd perusahaan profesional modern yg menjdikan kepuasan konsumennya sbg tolak ukur kemajuannya. Perlu dibuat standar pelayanan (keamanan, kenyamanan, waktu..dsb) yg mengacu pd standar pelayanan internasional.

    Terakhir, bangsa yg maju bs dilihat dari sarana transportasinya. Semakin terakomodir mobilitas penduduknya, maka kemajuan bangsa tdk akan terbendung lagi. Bersiaplah !

    Posted by Disfans | 3 September 2012, 8:44 pm
    • Wow… Teman KAI yang tadi hadir disini mungkin bisa langsung menyampaikan ke pak Jonan. To di BBM/SMS-in ke pak DI biar di FW ke pak Jonan

      Posted by Iwan | 3 September 2012, 9:26 pm
    • apa kabar mas?

      Posted by Sofyan Faizin | 4 September 2012, 12:04 am
      • Kabarku baik mas. Sebaik kabar perkeretaapian kita. Mungkin mas bs mengabarkan sistem transportasi dinegeri arab. Apa pny problem yg sama spt kita, & yg penting solusi yg bs kita tiru. Dari yg sy baca fasilitas publik disana sdh sangat maju.

        Posted by Disfans | 4 September 2012, 3:28 pm
        • perihal transportasi, kalau KA di saudi arabia dulu pernah ada itupun cuma di kota2 besar seperti riyadh, akan tetapi dalam bbrp tahun terakhir ini mulai diaktifkan kembali khususnya utk pelayanan jmh haji dan umrah. pertama pd thn 20101 kmrn pelayanan utk rute ARMINA (arafah-muzdalfah-mina/tmpt utk jumrah dan mabit) itupun khusus utk jmh dlm negeri dan negara2 tetangga, kedepan akan dilanjutkan dengan rute ke Haram. juga jalur mekah medinah dlm proses pembangunan. Hal yang paling berkesan kalau naik fasilitas publik khususnya yang pny kerajaan misal bis saptco adalah dalam setiap tiba waktu shalat bis berhenti di masjid utk memberi kesempatan ibadah. Sekalipun sopirnya gk sholat (misal org filipina). dan kualitas bis yang manteps banget made in mercedes sekelas Travego konon harganya 2 juta riyal sebiji (kurs 1 riyal sktr 2.500-an rp). semoga bermanfaat

          Posted by Sofyan Faizin | 7 September 2012, 6:50 am
  111. kalau terus begini, yang kangen berdesakan di kereta api bisa di jadikan obyek wisata doong… (wisata berdesakan)

    Posted by @yama | 3 September 2012, 9:01 pm
  112. kini,, kita semakin tau, banyak orang-orang hebat di Indonesia.

    Posted by piber | 3 September 2012, 10:09 pm
  113. Alhamdulillah kami sekeluarga sdh ikut menikmati transformasi KAI….
    jaya Indonesia

    Posted by affan | 3 September 2012, 11:03 pm
  114. Reblogged this on Ahlilbait Lombok.

    Posted by ahlilbaitlombok | 4 September 2012, 12:29 am
  115. Muantaff…Muantappp…Keep Running…Pak DIss…Finish Line…Only for Other…Sekedar Masukan untuk “TOILET” Kereta,, Penilitian di sebuah Negara Maju..Untuk Toilet di Area Publik…lebih Aman menggunakan Toilet “Jongkok” dibanding Toilet “Duduk” Terutama dari beberapa penyakit menular spt Herpes, Disentri dsb…Tolong Hal ini jadi bahan pertimbangan sebelum diganti Toilet KA nya

    Posted by Arief Mustami | 4 September 2012, 1:00 am
    • Setuju bgt, apalagi untuk perempuan lebih rentan terhadap hal ini. Saya lebih setuju dgn yg jongkok utk fasum. biasanya kl toilet duduk jadi jorok, apalagi kelas ekonomi penumpangnya banyak yg belum familiar dgn jenis toilet ini.

      Posted by narti | 4 September 2012, 8:48 am
    • Harusnya seperti di luar negeri atau di pesawat kali ya. Ada kertas tissue untuk disimpan di sekeliling toilet duduknya. jadi paha kita bersinggungannya dengan kertas tissue itu, bukan dengan toiletnya. Saya lebih suka toilet duduk karena kaki tidak pegel, tidak perlu buka celana panjang, etc. Yang penting harus tetep bisa disiram air, jangan cuman pake tissue. Standar pesawat mungkin bisa dipakai ya. Toilet, wastafel, cermin, gantungan, kalo perlu ada parfum, sikat dan odol, dsb dsb …

      Posted by apasaja | 4 September 2012, 5:43 pm
  116. 1. Mau komen apalg? Dihabisin smuany.
    komen ini aja deh :
    2. “Di
    pertengahan 2014 itu, di jalur Jakarta-
    Surabaya memang belum ada
    Sinkansen, tapi harapan baru kereta
    yang lebih baik sudah di depan mata!”.
    impian yg dtawarkn pak Dis kpd pak Jonan adalah Sinkansen.
    3. Toilet jongkok lbih baik itu sy spakat
    4. Cerita dibalik revolusi pak Jonan suatu saat tolong ditulis juga. Bgmn mnghadapi perlawanan dr dlm. Sperti kasus pnghangusan ribuan tiket ituloh

    Posted by AhmadSyarofi | 4 September 2012, 2:16 am
  117. Kalau bisa Armada dan jalur rel kereta apinya diperbanyak Pak. susah dapat tiket kereta api sekarang

    Posted by Sulthan Achmad | 4 September 2012, 5:02 am
  118. Kosro bermata 2: baik untuk bangsa bahaya untuk pribadi bersangkutan, jiwa pengorbanan dibutuhkan

    Posted by lukman bin saleh | 4 September 2012, 5:36 am
  119. Ada yang punya link harian kompas yang dimaksud Pak Dis ?

    Posted by aa2k | 4 September 2012, 6:51 am
  120. Dulu saya mikir” kalo harus naik kereta, selalu kebayang antrian panjang ajah. Belum lagi kalo naik ekonomi, teman saya bilang seperti udah kaya ikan “pindang”, naik rapi turun dah jadi pepes.
    Tapi beberapa hari yang lalu saya sudah mencoba layanan booking via internet, menunya cukup simpel dan tidak butuh waktu lama, serta saya juga sudah melakukan pembayaran via internet banking, semuanya lancar. Gak terasa kalo lagi booking tiket kereta, rasanya seperti booking pesawat aja.

    Selamat untuk jajaran PT. KAI, akhirnya bangkit dari kesan “tadisional” yang monoton. Beberapa masukan terkait dengan pembenahan stasiun, saya sangat setuju. Kedepannya stasiun perlu ditata layaknya bandara “privat and sterill”. Infrastruktur perlu ditingkatkan, renovasi juga perlu namun jangan sampai menghilangkan ciri khas dari stasiun khusunya yang ada di daerah, karena banyak stasiun di daerah yang merupakan peninggalan sejarah.

    Salam,
    R. Eka P.

    Posted by Rio Eka Prananto | 4 September 2012, 7:02 am
  121. Plokkk….plokk…plokkk…..Bravo KAI…..Bravoo Pak Dahlan….

    Posted by wongcilik | 4 September 2012, 7:10 am
  122. Pak, Saya doakan sehat dan selamat teruuus dalam menjalankan tugas.
    Saya mendukung spenuhnya gebrakan Bapak. Demi Indonesia yg lebih baik.
    amiin

    Posted by TKI di Malaysia | 4 September 2012, 7:43 am
  123. sy jg merasakan perbaikan di PT KAI. Persoalan yg masih ada, sebagaimana yg pernah ditulis di suara pembaca kompas beberapa bulan lalu, kereta ekonomi jarak jauh masih berkeliaran calo. di senen dan tanah abang masih dengan mudah dijumpai. harga tiket naik 3x lipat. satpam terkesan membiarkan

    penyebab utama pembelian tiket yg masih harus di loket (H-7). tp beberapa waktu lalu saya lihat tiket ekonomi akan bisa juga dibeli di indomart, alfamart dll. mudah2an segera dilakukan…maju terus pak Jonan

    Posted by ilham | 4 September 2012, 8:04 am
  124. So guys… sebarkan terus virus “DI” ini, dan saya yakin figur2 yang punya integritas, semangat dan keberanian seperti “Jonan Kosro” ini akan terus bermunculan. Mungkin saat ini masih baru dilingkungan yang di mentori pak DIS, tapi saya yakin akan mewabah juga ke bidang lain misalnya dunia pendidikan kita. salam

    Posted by edy kartiono | 4 September 2012, 8:05 am
  125. Pak Yonan/Pak DIS ….. terima kasih angkutan KAI jarak jauh sudah dibenahi… minta tolong pak untuk penumpang Depok?Bekasi Jakarta pp…yang tiap hari ditumpangi karyawan@ yang bekerja di jakarta…. tolong juga dibenahi karena masih belum manusiawi… teman-teman saya curhat mau naik kereta dari DEpok ke Jakarta tidak bisa naik pak krn sudah tdk ada tempat lagi… sehingga harus naik kereta ke Bogor dulu baru dapat tempat… mereka setiap hari pulang pergi naik kereta dan selalu mengeluh krn padatnya kereta di pagi/sore hari…
    semoga dicarikan solusi …. agar jakarta jgn padat dan semerawut krn transportasi umum jarak pendek yg belum manusiawi… terima kasih pak… Hidup Pak DIS …..

    Posted by dewi syahrul | 4 September 2012, 9:34 am
  126. Ngomong2, sesepuh kita, Bung Erick Antariksa, kemana, ya? Kangen komentar2 cerdasnya!!!

    Posted by lutfi helmi | 4 September 2012, 9:57 am
  127. terima kasih Pak Dis, terima kasih team management PT. KAI maju terus, jadikan kami bangga dengan karya anak bangsa

    Posted by H. Abdul Syukur | 4 September 2012, 10:52 am
  128. Saya dalam 5 bulan ke belakan ini selalu rajin naik KA (Lodaya malam atau pagi). Saya memang harus mengakui bahwa PT. KAI sudah sangat berubah (salah satu lemparan “tai” buat Sdr. Arya Bima). Hanya mohon diperhatikan petugas SATPAM di depan pintu masuk, agar lebih ditraining untuk lebih ramah, dan sudah tidak lagi mengedepankan otot dan muka galak (sudah bukan waktunya lagi). Demikian pula dengan Polsuska, gak usah lah pakai yang ototnya gempal dan muka anak buah Jhon Key atau Hercules…… peacee…!!!!

    Posted by widhi | 4 September 2012, 11:34 am
  129. Januari 1946 ibu kota NKRI dipindah ke Jogjakarta. Presiden Soekarno dan wapres Hatta diputuskan ke Jogjakarta naik kereta api. Ya seorang masinis dengan berani memimpin rombongan Presiden hanya untuk satu alasan NKRI tetap berdiri. Semoga para keluarga besar PT KAI mengetahui betapa berjasanya pekerjaan masinis demi mengawal revolusi kemerdekaan 1945. Sang Masinis dari surga pasti tersenyum bangga dengan Pak Jonan dan seluruh keluarga PT KAI. Siapakah Sang Masinis tersebut ?

    Posted by REVOLUSI | 4 September 2012, 12:01 pm
  130. Rahasia Kemampuan Laba-Laba Merayap Pada Langit-Langit……
    MAU TAHUUU???
    Klik http://www.jendelaprestasi.com/2012/08/rahasia-kemampuan-laba-laba-merayap.html

    Posted by Abi | 4 September 2012, 12:56 pm
  131. horee!!
    Kantor Polisi aja kalah. Di samsat tu masih banyak calo…

    Posted by Supri | 4 September 2012, 1:03 pm
    • Iya..sayang ya Mas Supri. Coba kalau Kepolisian itu di bawah Kementrian BUMN ?? he ..he..he.,heee…..
      Kayaknya Kasus Simulator juga gak akan ribet spt ini. Karena Pak DI akan langsung nyerahin hal tsb ke KPK..

      Posted by widhi | 10 September 2012, 8:56 am
  132. Meskipun saya belum pernah naik kereta api, saya menjadi tahu kalau ada perubahan dalam jasa perkeretaapian. Perubahan ke arah yang lebih baik memang diperlukan. Dengan tidak adanya penumpang kereta api yang berdesak-desakan, akan membuat nyaman para penumpangnya. Memang susah bila dalam kendaraan umum orang bebas seenaknya merokok.

    Posted by Udin Widarso | 4 September 2012, 2:35 pm
  133. simpan dulu sambil subscribe comment

    Posted by sasukesuyono | 4 September 2012, 4:43 pm
  134. Malem ini sy distsn senen. Lebih tertib memang, para calo tdk berani terang2 lagi. Ada yg perlu ditingkatkan, saat menunggu boarding pass. Kenapa tdk ada t4 ddk yg layak shg byk wanita dan anak2 kelelahan. Kekumuhan dan sampah msh berserakan. Pdhal stsn senen termsk utk klas bisnis. Utk Fasilitas toilet dan musholla kumuh parah. Saat boarding juga desak2 krn hanya 1 pintu. Tampaknya perlu mencontek layanan mall ke customer “antrian lebih dari 2 kita buka kasir sebelah”. Di sts senen sy lihat msh byk pintu yg bisa dipakai utk boarding pas saat penumpang mbludak. Piye cak usulku?

    Posted by Jay kertomas | 4 September 2012, 7:29 pm
    • TOP mendukung, setahap demi setahap mudah mudahan apa yang pak JAY usulkan dibaca oleh PT. KAI, saya yakin ada pegawai BUMN yang memonitor situs ini, kalau tidak ada saya berharap hehe

      Posted by saeful | 5 September 2012, 6:56 am
      • maaf out of topic mas saeful..ini ada berita agak mengerikan dari malang http://www.jpnn.com/read/2012/09/05/138702/Ditagih-PLTH,-Penemu-Menghilang- gimana ya…jd gak tega saya mas sama mbah mbing.

        Posted by pakde | 5 September 2012, 12:19 pm
        • waduhhhh, berarti hoax ya pak? atau diculik orang, terus proyek pakdhe bagaimana? apakah masih memungkinkan untuk diteruskan atau hopless?

          Posted by saeful | 5 September 2012, 12:41 pm
          • ya masih lah..dan harus maju pantang mundur, dan alhamdulillah kemarin sudah di sms p.Dis kalo prototypenya berhasil akan di support penuh selanjutnya katanya, akhirnya ini menjadi tugas rumah langsung dari p.Dis pd saya mas dan saya tdk mau mengecewakannya,insya allah…BISMILLAH.

            Posted by pakde | 5 September 2012, 12:49 pm
          • alhamdulilah, mudah mudahan pakde bukan seperti mbah mbing hihihi, pak dahlan bukan orang kapokan yaaa, kalau sudah smsan sama pak dis berarti sudah P to P bukan B to B lagi, sudikah pakde menginformasikan sedikit berita gembira tentang prototypenya itu, sudahkah ada titik terang logika manusia mengikutinya?, logika saya masih belum bisa menerimanya pakde

            Posted by saeful | 5 September 2012, 2:10 pm
          • sabar ya mas..sabar..kan sudah saya jelaskan alasannya di coment. paling akhir di MH 37 itu. untuk masalah logika akan terjawab kalo sdh ada bukti kan gitu biasanya seperti dulu orang gak percaya bisa terbang tp sekarang itu hal yg sangat2 masuk akal apalagi bagi yg tinggalnya dekat bandara, jg sama dgn pembangkit ini yg pasti secara keilmuan/logika sangat2 bisa diterima karena ada konversi energi dimana energi yg di hasilkan sebanding dgn energi yg digunakan,beda dengan plthnya mbah mbing sampe mumet dan gak bisa tidur saya mikirnya waktu itu,dgn menganalisa bahan2 yg digunakan itu kok bisa menghasilkan listrik yg begitu besar??? ajaib sungguh ajaib,insya allah saya tdk spt mbah mbing mas..saeful.

            Posted by pakde | 5 September 2012, 3:53 pm
          • okelah kalobegitu, saya harus optimis jkarena orang indonesia bisa dan pinter tengok saja pak mulyana ahmad http://www.facebook.com/mulyana.ahmad.39?ref=ts yang mengembangkan teknologi nano, so pakde juga bisa

            Posted by saeful | 5 September 2012, 4:43 pm
        • Pak de, tidak salah apa yang sempat saya share bbrp waktu lalu di MH??? PLTH mbah mbing meragukan!!!

          Posted by LUTFI HELMI | 7 September 2012, 11:21 am
          • sebagai ilmuwan (selama pernah memperhatikan alam & sekitarnya,sekolah/kuliah,bekerja/berkarya maka itu adalah ilmuwan menurut saya) kita tdk boleh meremehkan suatu ide kalo meragukan bolehlah mas lutfi..karena bisa jd apa yg dikatakan/di idekan merupakan suatu terobosan baru yg belum sempurna pembuktiannya karena kapasitas keilmuwannya,maka menjadi tugas kitalah menyempurnakannya (bagi yg mampu tentunya)karena ide adalah suatu langkah awal menuju perubahan walau kadang2 terkesan konyol sekalipun,tanpa ide hidup ini jd tak berwarna karena ide hampir identik dengan khayalan bila belum terbukti. nah,pembuktiannya ini yg sangat mahal dan melelahkan karena kadang2 kita harus keluar dari batas2 kemampuan yg kita miliki baik berupa tenaga,pikiran,waktu dan biaya seperti yg dilakukan oleh pak jonan (KAI) dan pak supriyanto (ASDP) dan hasilnya sungguh luar biasa ( luar biasa = tdk biasa ) tetapi inipun akan menjadi biasa seiring berjalannya waktu,maka jgnlah kita lelah/malas utk menciptakan terobosan/hal2 yg baru spt yg dicontohkan guru kita itu.

            Posted by pakde | 8 September 2012, 6:16 am
          • ini adalah salah satu contoh ide/gagasan/terobosan yg out of the box utk mengurangi kemacetan saat ini tp bila di sini agak susah kali karena banyak kabel listrik,jpo,atau bando reklame yg melintang di atas jalan http://www.republika.co.id/berita/video/berita/12/09/06/m9wt5j-wowkonsep-transportasi-solusi-atasi-macet-di-cina , dan ini juga contoh yg lainnya http://www.youtube.com/watch?v=cNZPRsrwumQ&feature=related saya jd menghayal seandainya plth saya di pasang di si big dog ini gimana ya..soalnya saat ini dia msh pake motor karena kedengeran suara mesinnya (knalpot)..tambah hebat kali ya..

            Posted by pakde | 8 September 2012, 10:00 am
  135. Ass. Wr Wb,

    Pak Di, saya sangat senang sekali membaca tulisan Bapak. Tulisan Bapak selalu membuat saya kembali percaya bahwa Indonesia akan bangkit kembali suatu saat. Semoga pemimpin-pemimpin seperti Pak Di selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah SWT terhadap pemimpin-pemimpin lain yang suka “menjepit rakyatnya demi perut mereka sendiri”.

    Setelah membaca tulisan Pak Di, menginspirasikan saya untuk berbagi pengalaman di negeri seberang.
    Saya sekarang sedang dinas di luar negeri, tepatnya di kota Perth Australia. Saya tinggal di penginapan tidak terlalu jauh dari kota, dimana kantor saya berada di kota.
    Oleh karena itu saya selalu menggunakan transportasi umum seperti bus, dan kereta listrik. Pelayanan transportasi umum di kota ini (seperti bus, kereta listrik dan ferry) dikelola oleh 1 badan tunggal milik kota (pemerintah) bernama “TransPerth”. Ya memang mirip-mirip dengan yang kita miliki sekarang di Jakarta (Trans Jakarta) tapi harus saya akui performa di negeri kita masih kalah jauh dibanding mereka.

    Dengan pengadaan transportasi umum yang hanya dikelola pemerintah, kesemerawutan lalu lintas dapat ditekan. Tidak ada bus yang “tumpang-tindih” rutenya. Dan peraturan yang diterapkan dapat segera terlaksana, tidak ada birokrasi lagi atau tawar menawar dengan pihak swasta, dimana membuka peluang terjadinya korupsi dan kolusi.

    Seluruh transportasi umum berhenti pada tiap-tiap pemberhentian bus, bahkan tiap nomor bus yang berbeda harus berhenti di tempat pemberhentian yang spesifik walaupun cuman berbeda 5 meter. Jadi tidak heran kalau di satu titik saja (terutama di rute padat seperti tengah kota) terdapat lebih dari 6 pemberhentian bus yang berbeda-beda (berdasarkan nomor bus) walaupun pembehentian-pemberhentian bus tersebut 1 jalur.

    Kadang saya harus berjalan hingga 2 km (atau lebih) hanya untuk memberhentikan bus, padahal bus yang dimaksud searah dengan saya. Tidak seperti di Indonesia, para penumpang bisa seenaknya memberhentikan bus. Masyarakat Indonesia seperti dimanjakan oleh ketiadaan peraturan yang berlaku. Istilahnya kalau bisa “meberhentikan bus di depan pintu rumah ya kenapa engga?”. Saya yakin hal ini juga yang berakibat pada kemacetan di kota seperti Jakarta dimana sebentar-sebentar bus berhenti, kadang hingga memotong jalan secara mendadak sehingga kendaraan yang berada di belakangnya ikut berhenti mendadak. Hal ini juga sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Setiap pemberhentian bus tercantum nomor bus yang berhenti dan rutenya, bahkan juga tercantum waktu kedatangannya (perlu dicatat: di setiap pemberhentian bus) dan (hingga kini) belum pernah saya mendapati bus yang datang (perlu dicatat kembali) terlambat lebih dari 2 menit di pemberhentiannya! Hal ini juga karena sistem penggajian para supir yang baik, dimana tidak terjadi lagi menunggu penumpang hingga penuh, semuanya berdasarkan waktu, bukan lagi jumlah penumpang yang sudah penuh (atau biasa kita sebut ngetem). Dari sini bisa kita ambil pelajaran kalau ternyata prilaku masyarakat bisa diarahkan oleh peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan penetapan pemberhentian bus yang tidak sembarangan, masyarakat mau tidak mau harus memberhentikan bus pada tempatnya walaupun jauh.

    Lebih kagumnya lagi, jika banyak calon penumpang yang ingin naik bus, semuanya berjejer antri rapih di satu baris menunggu bus. Mereka masuk rapih satu per satu dan tidak saya temui pemandangan serupa seperti di jakarta dimana para calon penumpang berlomba-lomba ingin masuk duluan, belum lagi bus yang berhenti dan melaju kencang padahal penumpangnya baru menginjakkan satu kaki di bus.

    Perbedaan lainnya dari kebersihan transportasinya. Tidak pernah saya dapati bus yang berserakan sampah dan bau. Setelah saya amati ternyata terdapat peraturan di dalam bus/ kereta (hingga sekarang saya belum pernah mencoba layanan ferry) yang tidak memperbolehkannya penumpangnya untuk makan/minum selama berada di transportasi tersebut. Memang mungkin kalau diterapkan di Kota Jakarta sepertinya kurang masuk-akal, mengingat perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang boleh dibilang selalu memakan waktu lama. Pemerintah kota Perth dapat menjalankan peraturan ini mengingat kemacetan di dalam kota sangat minim sehingga perjalanan dapat ditempuh dengan waktu relatif singkat (5 – 20 menit). Kembali bisa kita ambil pelajaran kalau ternyata prilaku masyarakat bisa diarahkan oleh peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan peraturan yang mengikat membuat masyarakat mau tidak mau mentaatinya.

    Peraturan ini juga didukung oleh pengaplikasian teknologi demi menjamin peraturan-peraturan seperti itu dapat berjalan lancar, yaitu dengan dilengkapinya transportasi umum dengan kamera-kamera pengintai. Dengan adanya kamera-kamera ini, tiap pelanggar bisa diidentifikasi dan ditindak tegas, mulai dari pemberian denda hingga penangkapan. Jadi terbayang berapa banyak orang yang akan tertangkap nanti karena merokok di halte bus dan stasiun kereta? Selain itu terminal-terminal bus dan stasiun-stasiun kereta yang selalu dijaga oleh petugas kepolisian. Selain petugas menjaga pintu masuk, ada juga petugas yang berpatroli di dalam terminal atau stasiun.

    Bus dioperasikan hanya oleh 1 petugas, yaitu sang supir. Sistem pembayaran ada 2 jenis. Metode pertama yaitu dengan kartu elektronik yang bisa diisi nilainya. penggunaanya mudah, Pada tiap bus terdapat, setidaknya, 2 buah alat pendeteksi kartu. Jika masuk tinggal di”tag-on” lalu jika hendak turun tinggal di”tag-off” dan otomatis nilai yang ada di kartu akan berkurang sejumlah tarif yang dikenakan. alat sensor ini juga berada di stasiun-stasiun kereta. Alatnya berada di pintu-pintu masuk individual menuju ke dalam stasiun. Pintu masuk stasiun dijaga ketat oleh petugas-petugas keamanan, sehingga yang tidak berkepentingan tidak dapat masuk stasiun.
    Pengisian nilai kartu ini dapat dilakukan pada mesin-mesin yang terdapat di terminal-terminal maupun di stasiun-stasiun. Mesin yang mirip dengan mesin ATm ini dapat menerima uang tunai maupun menggunakan kartu debit dan kartu kredit. Selain itu pengisian kartu ini juga bisa dilakukan oleh supir bus, dimana pada bus teradpat alat pengisi kartu yang dimiliki oleh sang supir. Alat ini yang juga nantinya mengeluarkan tiket kertas bila kita membeli tiket secara tunai. Metode lain yaitu dengan membayar tunai ke sang supir dan kita mendapat tiket kertas.

    Biaya perjalanan Transportasi TransPerth sangat sederhana. Pengenaan tarif dibedakan menurut zonanya. Di kota ini ada lebih dari 4 zona dengan pusat di tengah kota. Selain tertera zona yang telah dibayar pada tiket, tertera juga waktu yang diijinkan untuk menggunakan transportasi. Biasanya tenggat waktu antara waktu pembelian dan waktu yang diperbolehkan berselang 1 hingga 2 jam. Jadi kita masih bisa menggunakan tiket tersebut untuk menggunakan transportasi lain atau mengganti transportasi bila kita salah naik. Misal saya pergi menggunakan kereta ke tujuan A. Tiba di tujuan A, saya melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus ke tujuan B. Maka dengan hanya menunjukkan tiket yang saya beli sebelumnya (dengan waktu yang masih berlaku) saya dipersilahkan duduk oleh sang supir bus.

    Dan terakhir yang saya kagumi adalah kepedulian pemerintahnya terhadap para penyandang cacat. TransPerth menyediakan tempat khusus baik pada bus maupun kereta (saya belum pernah mencoba layanan ferry). Para pengguna kursi roda dapat dengan mudah memasuki bus karena bus dilengkapi dengan sistem hidraulik dimana bus dapat diposisikan sedikit miring sehingga permukaan pemberhentian bus dan bus sejajar. Memang tidak seluruh jajaran bus memiliki fasilitas seperti ini,namun bisa saya bilang hampir 30% dari bus yang saya temui memiliki fasilitas tersebut.

    Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di website resminya di : http://www.transperth.wa.gov.au/

    Demikian pengalaman saya di negeri orang. Maaf celoteh saya sangat panjang. Saya tidak tahu lagi dimana saya bisa menuangkan tulisan saya ini. Saya tidak lagi percaya DPR/ MPR bisa mendengar jeritan rakyatnya. Saya harap DPR/ MPR yang saban hari katanya “study tour” ke luar negeri tidak hanya membawa sanak famili untuk berlibur tapi membawa sesuatu yang berharga dari negeri seberang demi kemajuan bangsa. Saya juga tidak percaya lagi dengan instansi pemerintah lain dan pemerintah kota yang nampaknya saban hari sibuk dengan segala aktivitasnya mempertahankan jabatannya semata atau sibuk mengkampanyekan diri agar terpilih lagi di pemilihan mendatang. Bisa dilihat di media yang isinya selalu politik. Oleh karena itu saya sangat gembira mendapatkan media dengan sudut pandang berbeda di blog Bapak Di dimana kita bisa mendapatkan berita tentang kemajuan-kemajuan yang telah negeri ini capai.

    Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi kemajuan Negeri Indonesia. Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi kemajuan PT. KAI dan DAMRI. Saatnya untuk bangkit dari zaman keprimitifan!

    Posted by Mada | 4 September 2012, 8:17 pm
    • Masukan yg bagus dari diaspora kita. Ayo diaspora Indonesia berikan sumbangsih bagi bangsamu!

      Posted by Disfans | 4 September 2012, 11:52 pm
    • Betul, di kota-kota di Korea Selatan, di Spanyol, semua sama. Berhenti hanya di halte. Sudah saatnya di kita diberlakukan hal yang sama.
      Soal DAMRI, kayaknya konsep Pak DI, angkutan umum mau diserahkan ke swasta deh. Ya, apapun itu, yang penting pengaturan rute dan pemberhentian harus segera disosialisasikan ke perusahaan jasa angkutan dan penumpang juga. Iklanin di TV juga deh. Iklan jangan merokok di bis juga sudah ada kan?

      Posted by apasaja | 5 September 2012, 10:33 am
    • setuju 100%, apa gak kejauhan perbandingannya Pak? bagaimana klo perbandingannya dengan malaysia, china atau negara² asia lainnya.

      Posted by erust | 5 September 2012, 3:03 pm
    • masalahnya pak transportasi yang dikelola pemerintah mesti dikorup dan ujung2nya rugi. conthnya Damri yang termehek-mehek. lah sekarang saja mentrinya pak Dis bisa baik. nanti kalo pak Dis diganti apa ada jaminan bisa seperti ini.

      Posted by andre007 | 6 September 2012, 7:20 am
    • Setuju pak,
      gak usah jauh2,
      di Singapore juga seperti itu.
      cuman ada 2 perusahaan buat bus dan MRT disini, yaitu SBS Transit dan SMRT.
      Sistem penggajiannya menurut saya yg paling penting, tidak ada gontok2an harus penuh,
      jadi jadwal berangkat dan sampai nya lebih terkendali. tidak ada saling serobot.
      Malah kita yg kadang harus lari mengejar bus, karna bus tidak akan menunggu penumpangnya.
      Bagus juga, makanya lebih sehat jadinya 🙂

      Salam damai

      Posted by budhi | 6 September 2012, 1:25 pm
  136. Absen dulu,

    Saya doakan pak DI sehat selalu,

    Salam dahlanisti….. Jangan kosro, kalem ae rek !!!!!

    Posted by anassidayu | 5 September 2012, 12:03 am
  137. naek kereta api memang jauh lebih nyaman dibandingkan beberapa tahun yang lalu. namun satu hal yang perlu di kritisi adalah mengenai toiletnya pak. toiletnya memang semuanya bersih, namun walaupun ada tulisan “GRATIS” seringkali petugas kebersihan di toilet2 tersebut meminta uang “kebersihan” kepada para penggunanya. Hal ini sudah beberapa kali saya alami, di stasiun Gambir (pintu selatan tepatnya) dan stasiun Jatinegara… Mohon kiranya PT. KAI memeriksa hal seperti ini…

    Jaya selalu buat mu KAI…

    Posted by nAHORAS bONA siMARMATA | 5 September 2012, 6:07 am
  138. pak dahlan…saya sangat mengapresiasi kinerja kai saat mudik lebaran. saya akui pelayanan yang diberikan bagus dan ini saya lihat sendiri, setiap hari, saat masa arus mudik dan arus balik. sayangnya, performa baik ini tidak berlaku untuk trayek jarak dekat. saya adalah penggun jasa komuter pramex solo-jogja pp. selama libur lebaran, bukan main sesaknya pramex. saya dan teman-teman komuter lainnya harap maklum saat masa liburan pasti pramex ata madiun jaya ac/non ac penuh sesak. untuk berdiri saja susah. tapi itu tidak menjadi masalah besar bagi kami. yang sangat mengecewakan adalah, pihak daop jogja-solo membatalkan 4 jadwal dengan alasan perbaikan. yang membuat kami heran dan kecewa bahkan sebal bukan main…pembatalan ini seperti lari estafet saja. diawali dengan pembatalan sampai 5 agt…tgl 5 muncul pengumuman dibatalkan sampai tgl 10, menjelang tgl 10 dibatalkan sampai tgl 19, tgl 19 keluar lg pembatalan sampai 31 agust..dan sekarang dibatalkan sampai 30 sept. astaga..apakah kai tdk punya sop n standar pelaksanaan maintenance ataukah pramex sangat parah kerusakannya?? saya tidak tahu..karena tidak ada pihak yang bisa kami mintai penjelasannya. terus terang pembatalan jadwal ini membuat kami tidak nyaman. ada waktu yang kami korbankan untuk keluarga. saya mohon pak dahlan memperhatikan trayek kereta jarak dekat juga. saat saya menulis ini…saya dan teman2 sedang menunggu pramex yang sudah telat lebih dr 1 jam…bakalan telat ngantor nih 😦

    Posted by mebigina | 5 September 2012, 6:36 am
  139. MH….sudahh menginfeksi Ke BUMN-woowww stadium 5….

    Posted by wongcilik | 5 September 2012, 7:39 am
  140. Satu lagi prestasi anak bangsa yang perlu diapresiasi.
    Kita semua, khususnya pengguna kereta api membantu dan mendukung apa yang telah dilakukan oleh pimpinan
    KAI. Maju terus….!

    Posted by Rachmat Soetojo | 5 September 2012, 9:38 am
  141. Dulu waktu jadi mahasiswa di Bandung, pulang ke Jakarta sering naik kereta parahyangan di lokomotif, berdiri di depan toilet, duduk di restoran karena mau ngirit (bayar bisa setengah dari harga tiket).. tapi sekarang kaya’nya udah gak bisa lagi. hehehehe…

    Ada gak ya kereta harga mahasiswa ?

    Posted by Handi | 5 September 2012, 2:09 pm
  142. bravo pak Dahlan

    Posted by nunuelfasa | 5 September 2012, 2:11 pm
  143. he..he…he… berita baru. DPR mau di bom ama temen2nya Farhan&Firman, kalo ngebom yg ini saya stuju tuh…tp sayang keburu ktahuan Densus88. Biarin aja om Densus, bikin capek urusi DPR. Kukira DPR tu lebih kejam dari teroris, soale nyengsarakan rakyat bertahun2,

    Posted by Aba Musa | 5 September 2012, 2:32 pm
  144. Ayo pak Dis, didorong agar gol dapat di ciptakan di KRL. Masih butuh banyak pembenahan nih, terutama kapasitas

    Posted by aviev | 5 September 2012, 5:06 pm
  145. Baca MH lgi…..sehari dah 3x kaya minum obat…meski lembur slalu Cemungut nek baca tulisan pak Diz.

    Posted by wongcilik | 5 September 2012, 7:14 pm
  146. Aba musa….berita’ny soal farhan bener ya bah??wkwkwkwkwkwkwkwk….sampe kepingkel2 aku bah smbil ngebayangin gmna reaksi anggota D*R kalo tahu hal ini….
    Biar “mereka”[anggota Dewan yg kata’ny”Terhormat”]itu mulai pda berkaca diri pda dosa2 mereka trhadap Rakyat di NKRI ini….hahahahahahahahaha….

    Posted by wongcilik | 5 September 2012, 7:20 pm
  147. Kalau ngeliat orang2 seperti pak Dahlan dan pak Jonan, saya tambah yakin visi Indonesia jadi salah satu negara maju di dunia bakal cepat terwujud. Masih banyak orang2 seperti beliau-beliau ini di Indonesia. Masyarakat harus bisa mengawal orang-orang seperti ini supaya tidak diganggu politikus yang kotor. Hiduplah Indonesia Raya

    Posted by cornelius | 5 September 2012, 8:51 pm
  148. Alhamdulillah!! saya juga merasakan betapa berubah pt kai sekarang menjadi sangat lebih baik. oya, untuk sekedar cerita, ternyata calo juga ada yang kreatif. Sebelum calo menjual tiket dengan harga berkali-kali lipat, dia minta ktp si calon pembeli. gimana ini ya??

    Posted by ali | 5 September 2012, 10:32 pm
  149. kemarin naek kereta matarmaja (tanggal 4 sept 2012), dari ps. senen ke malang. pas yang ada cuma ekonomi ac harga IDR 155.000. pas belum jalan sampe stasiun cirebon, ac nya ngga kerasa. yang ada kaos yang saya pakek basah kuyup, padahal jumah penumpang ga sebanyak quota kursi. tapi pas mulai masuk semarang, rasa dingin mulai menjalar, cuman.. ada cuman nya lagi, setiap lintasan yang miring atau setiap sepur berhenti, di gerbong 8 dan 9 (2 gerbong ber-ac).. 2 dari 3 titik ac yang dipasang pada setiap gerbongnya.. ac nya selalu kencing. dan petugas kebersihan hanya rajin awal2nya saja membersihkan genangan kencing freon di dalam gerbong tersebut.

    terus semalam saya jga menanyakan fasilitas untuk charger hape. emng ada, tapi cuma satu titik stop kontak yang terdapat di ruang restorasi, sedang yang ngantri banyak, udah gitu per hape yang dicharge kena tarif IDR 5,000,-. harusnya sih gratong, kan termasuk fasilitas konsumen… hehehe…

    Posted by Agus Murjani (@A_Murjani) | 5 September 2012, 11:19 pm
  150. Maaf kalo keluar topik, kebetulan adik saya bekerja di bumn yg dulu dipimpin Pak DI. Adik saya cerita kalo pimpinan2 yg sekarang ada yg mulai kembali tampak aslinya spt kalo ke wilayah maunya dijemput pake alphard n nginep kudu di bintang lima… Patut disayangkan kalo benar adanya

    Posted by dedy | 6 September 2012, 4:10 am
  151. KOSRO membawa nikmat….bwt Indonesia….amin

    Posted by done | 6 September 2012, 9:48 am
  152. kemaren juga sempet mudik ke jogja pake kereta, dan memang ada perbedaan dibanding mudik pake kereta 2 tahun yang lalu 🙂
    yang jelas, sistem ticketing yang bisa 3 bulan sebelumnya sudah sangat membantu, jadi saya gak kehabisan tiket lagi…bisa beli dengan harga normal via telepon, salam sukses buat pak DIS

    Posted by the hermawanov | 6 September 2012, 11:42 am
  153. jadi pengen naik kereta niy….. ^_^

    Posted by donalterores | 6 September 2012, 1:22 pm
  154. Pak Dahlan berkaitan dengan Kerata Api,mohon setiap perlintasan kereta api yang melewati jalan raya agar palang penghalang dibuat penuh menutupi jalan,jangan hanya separo saja karena ini sangat berbahaya berkaitan dengan attitude masyarakat kita. Pengalaman saya yang sangat mengerikan adalah terjadi hari senin selasa 4 Sept 12 saat melewati perlintasan kereta api senen jakarta, saat itu jarak kereta kira2 100m namun supir angkot tetap nekat menerobos dan memang palang penghalang tidak penuh menutup jalan sehingga angkot yang saya tumpangi bisa lewat. Meskipun berhasil menerobos palang saya terus terang langsung marah ke supir angkot itu karena nekat melewati perlintasan yang sudah ditutup,namun sayang sekali supir angkot tersebut tidak merasa takut akan bahayanya dan merasa itu hal yang biasa. Saya yang setiap hari melewati perlintasan senen menjadi sangat khawatir namun tidak ada tau harus mengadu kemana. Saya berharap ada solusi dari PT KAI dan kalau bisa mohon untuk pelanggaran tersebut supir angkot harus ditindak tegas secara hukum untuk meninmbulkan efek jera mungkin dengan cara pembuatan berita acara pelangggaran oleh petugas penjaga perlintasan.

    Terimakasih

    Posted by Hikmah | 6 September 2012, 2:37 pm
  155. Meski lembur slalu CeeeMunguuT…..tiap hbis baca Suplemen MH….I like Diz Day.

    Posted by wongcilik | 6 September 2012, 6:34 pm
  156. pak Dis mobil listrik yang mirip ferari nya udah kelar?

    Posted by fata | 6 September 2012, 7:26 pm
  157. Keberhasilan menata manajemen BUMN Indonesia. Inikah yang dimaksud ramalan Joyoboyo sebagai “Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu. Satrio tanpo gendero. Nadyan tanpo bolo gawe tentrem nuswantoro.” (Ksatria yang bersikap laksana rohaniwan dan bertindak berdasarkan hukum. Ksatria tanpa bendera. Meskipun tanpa pasukan namun membawa ketentraman Indonesia”. salam

    Posted by Djoko Sawolo | 6 September 2012, 9:10 pm
    • dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan
      wetane bengawan banyu

      asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur
      sebelah timurnya bengawan

      Tempat lahirnya sang satrio pinandito merujuk ke Magetan nih pak Djoko menurut ramalan tsb. makin yakin aja nih…

      Posted by wakmus | 9 September 2012, 10:35 am
      • Njenengan pasti wis oleh wangsit soko Ndoro Joyoboyo. Eh pak, apa sudah baca buku tulisan Agung Pamujo (mantan wartawan JP), judulnya “(Seandainya) Dahlan Iskan (jadi) Presiden. Malam ini saya baru baca sampai halaman 60. salam

        Posted by Djoko Sawolo | 9 September 2012, 7:57 pm
  158. mimpinya ada kereta yang nyaris tidak bersuara…….

    Posted by ari | 6 September 2012, 9:13 pm
  159. Bagus PT KAI,.tpi kyk tetap aja yg diberi acungan jempol pak DIS,.sejak beliau jdi komandolah PT KAI mulai berbenah dengan cepat,.maju teruuuus pak DIS kami terus mendoakan dan mendukungmu

    Posted by arya sutha | 6 September 2012, 11:08 pm
  160. Andai saja tiap akhir pekan ada tayangan : Kerja Indonesia! Hostnya Pak Dis, bintang tamunya Dirut BUMN, ato sesekali Dewan Yang Terhormat ato apalah.

    Pokoknya kita tau Pemerintah ni lagi ngapain
    Gak sloman slumun gak slamet diem, sunyi,….kayak rumah tanpa penghuni (presiden kaleeeee)
    Baru klo da kasus…….rakyat jadi tau

    Jadi ……….bikin doooong Pak Dis !!!

    Posted by novi | 7 September 2012, 8:12 am
    • Wah… bisa di usulkan tuh ke JP network. Untuk media Cetak, mungkin ada pembahasan 1 kolom penuh bagaimana direksi BUMN membawa perusahaannya menjadi efektif, menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat bla..bla..bla. Dan untuk media TV mungkin bisa menggandeng jaringan CT, kalau perlu CT sendiri yang jadi hostnya. *IMO

      Posted by Iwan | 7 September 2012, 9:21 am
  161. weleh2 ngimpi naik kereta api saja kok……belum bisa ya di mantankali………………
    tapi tetep seneng mbaca tulisan pak de magetan ki………………dahlan………..banget………….

    Posted by mochtar | 7 September 2012, 9:15 am
  162. TERUS BERJAYA DAHNALISH !!!!

    Posted by ade linawati | 7 September 2012, 9:43 am
  163. salut utk PT KAI yang mulai kliatan berbenahnya…maju terus…tapi tolong harga tiketnya agak diturunin…

    Posted by Prihartanto | 7 September 2012, 11:38 am
  164. jadi terenyuh baca tulisan P’Dis.. mudah2an ini juga awal sebenarnya dari perubahan pelayanan publik yg lebih baik dan membuat indonesia menjadi negara HEBAT.. warga negara di”manusia”kan oleh negaranya. terimakasih P’Dis, P’Jonan dan jajarannya yang membuat ini bisa terlaksana.. jg P’Sofyan dan P’Beye..

    Posted by ardiyanto | 7 September 2012, 12:14 pm
  165. Bahasanya enak,, mudah dipahami. Ajari aku bikin bahasa kalimat seperti itu dong…

    Posted by liaguk2 | 7 September 2012, 4:26 pm
  166. abis baca tulisan pad DIS..trs baca komentar..jadi merenung bntr..abs i2 hampir meneteskan air mata.. bgmna tidak.dari dl saya bermimpi, kpan indonesia bisa maju.lari mengejar negara lain. rasanya udah mw ptus asa kl tyap hari dgeer berita isinya mcam yg g karuan. kdang pencari berita jg lbh sneng dg kbar2 yg menyesatkan, & berisi orang2 yang tidak mau melihat indonesia JAYA di dunia.. tp sy terharu, trnyata masih banyak orang2 yg peduli, yg “bner2” – bener – bener cinta dg negeri ini. tambah semangat rasanya. g sabar menanti kelahiran wajah baru negeriku..

    Posted by hendra_wijaya | 7 September 2012, 6:26 pm
    • cinta tanah air sebagian dari iman… oleh karena itu berjuang untuk tanah air hukumnya wajib… saya juga merasa seperti anda… kalau udah jenuh dengan berita di TV yg bikin stress…saya terus NGADEM, COOLING DOWN, dengan membuka kolom ini… n it works !!! kita jadi semangat lagi… senyum lagi dan cinta tanah air makin terpupuk… saya kalau punya waktu luang suka cari berita-berita yg lampau tentang sang guru kita ini… hampir semuanya isinya membangkitkan semangat dan optimisme…Gbu all dahlanis…I LIKE DIS
      DAY…

      Posted by W. Ning | 9 September 2012, 7:23 am
  167. menambah artikel. acaranya Pak dahlan.

    “Buanglah Koruptor pada Tempatnya

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, kembali menjadi pusat perhatian. Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara PT Pelindo II, PT Jasa Marga Tbk, dan PT Kawasan Berikat Nusantara untuk pemanfaatan lahan di beberapa area jalan tol, ia menggunakan kaus bertemakan anti korupsi yang dibuatnya sendiri.

    Dalam acara tersebut, mantan orang nomor satu di PT Perusahaan Listrik Negara itu menggunakan kaus berwarna kuning bertuliskan “Perangi Korupsi!!! Mari Bangun Gedung KPK!!” di bagian belakang dengan logo KPK.

    Sementara itu, di bagian depan, bertuliskan “Buanglah Koruptor pada Tempatnya” dan bergambar jejeran tong sampah berwarna abu-abu. Pada tong sampah terakhir bergambar orang dibuang ke dalam tong sampah. Di pojok kanan atasnya, terdapat logo Manufacturing Hope, rubrik tulisan yang ia buat setiap Senin pagi.

    Dahlan mengaku, kaus itu ia sendiri yang membuatnya, sebagai bentuk dukungan untuk Indonesia agar bersih dari korupsi. “Kaus ini sebetulnya sudah agak lama saya buatnya, waktu KPK ingin bangun gedung,” kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 7 September 2012.

    Dia menjelaskan, desain tong sampah dan buanglah koruptor pada tempatnya terinspirasi dari kampanye buanglah sampah pada tempatnya di luar negeri. “Ini bagus juga ya, kalau tulisan sampahnya diganti oleh buang koruptor,” katanya sambil tertawa.

    Saat ditanya, apa arti dari tulisan tersebut, Dahlan menyatakan bahwa setiap orang bebas menginterpretasikan tulisan di kausnya tersebut. Namun, yang pasti, kalimat dalam bajunya itu memadukan unsur humor, sehingga membuat orang-orang tertawa ketika membaca tulisan ini.

    “Seorang jurnalis itu setiap menulis ada unsur humornya,” tuturnya. (art)

    Posted by aburachman | 7 September 2012, 6:48 pm
  168. PT.DI & PINDAD juga perlu diapresiasi

    Posted by Disfans | 8 September 2012, 7:33 pm
  169. Terima kasih KAI…yg telah memberikan kebanggaan kepada kami rakyat NKRI…salut

    Posted by wongcilik | 8 September 2012, 7:47 pm
  170. Semoga pak Dis selalu diberi kesehatan & dalam perlindungan Allah swt untuk terus memimpin bangsa ini. Amin…

    Posted by Disfans | 8 September 2012, 8:43 pm
  171. Pengalaman saya naik kereta Lodaya Malam Tujuan Bandung (Roemah Kelinci), ini adalah solusi cerdas untuk memberantas para calo, dengan menggunakan Kartu Identitas pada saat pembelian tiket dan pengecekan boarding pass, sehingga calo tidak bisa lagi memborong tiket. Salut dengan langkah yang di ambil, semoga indonesia semakin Jaya dan Bebas Koruptor.

    Posted by Kka Kusnanto | 8 September 2012, 11:19 pm
  172. kira2 besok topik nya apa ya……
    wis ora sabar nunggu ki…..he.he.he…

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 12:00 pm
  173. @istirahat siang sambil melamun
    tenaga kerja di Indonesia kebanyakan karyawan outsourcing
    dimana sekarang banyak demo disana sini menuntut nasib mereka
    apakah mereka akan terlantar begitu saja di kala perusahaan tmp mereka gulung tikar ??????
    gmn ya…….enak nya ?????

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 12:06 pm
    • mas kawulo alit..kalo saya tanya balik,kenapa sekarang ada tenaga kerja/karyawan outsourcing?..trus kalo ada masalah diperusahaan apa tdk bisa diadukan/didiskusikan dulu dgn agen penyalurnya?..setau saya, sebelumnya agen inikan ikut tender saat akan menjadi penyedia tenaga kerjanya dan upah karyawan biasanya dipotong sekian% utk agen ini.
      menurut saya lebif fair/adil/sama2 menguntungkan kerja sistim borongan aja siapa rajin & tangkas dia dpt upah banyak (katanya cuma 10%) yg malas/cerewet/lebay/dll. dpt sebaliknya (jg katanya cuma 10%) sisanya (80%) tinggal pilih ikut mana?..dari pd bingung keluar aja jd pengusaha..he he he

      Posted by pakde | 9 September 2012, 12:40 pm
      • Yang menjadi masalah begini PAKDE sebagai pengusaha dia lebih tau akan uu no 13/2003 tentang ketenaga kerjaan tetapi aplikasi dilapangan nya banyak merugikan tenaga kerja mungkin gk bisa saya sebutkan secara detail sat persatu.Yang kata nya karyawan itu adalah merupakan aset perusahaan tetapi kenyataan nya seperti tebu “habis manis sepah dibuang” Nah ahir nya dimana2 karyawan melakukan demo unjuk rasa besar2an bahkan sampai berani menutup jln tol dan ini salah satu bukti yang nyata akan kemarahan karyawan.Kan kalo udah seprti itu mau gk mau pemerintah turun tangan(keterpaksaan).Untuk menghindari hal tersebut jauh2 sebelum demo/unjuk rasa terjadi mungkin bagian2 terkait dengan ketenaga kerjaan di pemkab/pemda/dll bisa survey dilapangan ke kawasan2 industri/ bisa 1bln/3bln duduk bersama dengan kepala perwakilan serikat kerja(PSSI)sampai dimana akan kesejahteraan/kebijakan2 perusahaan kepada karyawan nya .Mungkin dari situ bisa tau o….ini perusahaan yg sudah menjalankan uu tentang ketenaga kerjaan o….ini yg belum jd kan bisa di bina pemerintah sebagai penjembatan antara pengusaha dengan pekerja.
        PAKDE mohon koreksi nya
        Terima Kasih

        Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 2:10 pm
        • @PAKDE ya kalo semua sich pengen jd pengusaha tapi tar yg jd pekerja nya siapa he.he.he.he.

          Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 2:12 pm
        • maaf mas saya tdk begitu tau uu ketenaga kerjaan tp kalo “habis manis sepah dibuang” kok bisa ya?..kalo tebu sih bener mas..tp kalo manisnya dari hasil kerja karyawan kenapa mesti di buang ya?..bodo banget tuh perusahaan! malah seharusnya diopeni (bhs ind.nya diopeni apaya?..) dan bener2 dijadikan aset demi kemajuan usaha,harus saling menguntungkan lah..kan jadinya semua senang & nyaman. kecuali ada masalah di supply & demand produk ya karyawan gak boleh maksa dong..nhawong bosnya aja bingung & stres mas..bisa berupa barang jadi yg numpuk gak keluar2 (pasar sepi/krisis) atau bahan baku macet gak masuk2 (stock terbatas/krisis jg) iyakan mas..

          Posted by pakde | 9 September 2012, 3:56 pm
          • lowongan jadi pengusaha masih terbuka lebar mas..karena katanya cuma terisi gak sampe 5% dari jmlh penduduk negeri ini,mau?..jgn bilang “wani piro” ya mas..he he he

            Posted by pakde | 9 September 2012, 4:05 pm
          • kalo alasan barang numpuk gk keluar2 (pasar sepi/krisis) atau bahan baku macet gak masuk2 (stock terbatas/krisis ) kan sebelum produksi dengan quantity besar kan ada yg nama nya managemen kontrol PAKDE.
            Kalo tau pasaran akan terpuruk kenapa management berani rekrut karyawan banyak ?dengan alasan ngejar hasil produksi PAKDE. Jika produksi banyak berhasil & bisa mensuplay di pasaran perusahaan sudah tentu untung tapi di kala stock barang melampaui batas dan tak terjual dengan alasan itu karyawan di habisin begitu aja tanpa ada pesangon yg sesuai dengan uu ketenaga kerjaan,bukan nya seperti itu cuma menguntungkan pengusaha PAKDE ?
            Mohon di koreksi.
            Terima Kasih

            Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 5:10 pm
          • InsyALLOH saya mau PAKDE kalo jadi pengusaha,doain ya PAKDE…………

            Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 5:12 pm
          • ya ALLAH..jadikanlah saudara saya ini (masak tak sebut kawulo alit pjka?kan pjka nya skrg sdh jd pt.KAI) jd pengusaha besar spy bisa merasakan gimana rasanya didemo karyawannya…amin 1000x,mantabkan mas…didemo urusan belakang yg penting jd pengusaha dulu,oke?…he he he

            Posted by pakde | 9 September 2012, 8:53 pm
          • matur suwun PAKDE koreksi & doa ne.
            Karena biasa ne saya pulang kampung berangkat dr Jakarta jum’at trus balik ke Jakarta ahad jadi saya singkat PAKDE PJKA(pulang jum’at kembali ahad) he.he.he.he……

            Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 10 September 2012, 7:26 am
  174. waduh sayang tgl 16/09 InsyaAlloh jatah PJKA jd gk bs ketemu rekan2 DahlanIs……
    di acara gowessss……FAST bersama p.DIS
    maaf ya rekan2…..

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 September 2012, 12:11 pm
  175. aduhhhh… ini toilet atau septic tank…. @kereta api dot com alias sedot comberan… t

    Posted by roker | 9 September 2012, 12:47 pm
  176. MH 42 sdh ada di antaranews.com, silahkan ke TKP.

    Posted by Alfi | 9 September 2012, 10:59 pm
  177. Bagus sekali tulisannya mas

    Posted by Dewi | 11 September 2012, 12:11 pm
  178. Salut pak, ayo kereta jabodetabek kapan dibenahi!

    Posted by gadogadonyong | 11 September 2012, 1:37 pm
  179. Pak tolong itu musola stasiun tanah abang diperbaiki dan kalau bisa diperluas. Kemarin saya solat di situ aduh gak nyaman banget. Antri – bau -apek -dsb. Belum lagi mati listrik senatero tanah abang. Tolong dicek deh. Taggal 1 september 2012 jam 18:30 stasiun tanah abang mati lampu alias gelap gulita padahal penumpang bejubel..
    http://isal.wordpress.com/2012/09/11/mushola-stasiun-tanah-abang-yg-menyedihkan/

    Posted by isal | 12 September 2012, 1:33 pm
  180. Wah sayang banget, saya naik KA Harina dari Bandung ke Semarang tgl 12 September 2012…walaupun sudah nyaman dapat tempat duduk tapi masih ada oknum KAI yang merokok di dekat WC sehingga asapnya menggebul-gebul masuk kedalam gerbong dan ditiru oleh penumpang…sayang….soalnya

    Posted by Abdi | 13 September 2012, 12:58 am
  181. Wah sayang banget, saya naik KA Harina dari Bandung ke Semarang tgl 12 September 2012…walaupun sudah nyaman dapat tempat duduk tapi masih ada oknum KAI yang merokok di dekat WC sehingga asapnya menggebul-gebul masuk kedalam gerbong dan ditiru oleh penumpang…sayang….

    Posted by Abdi | 13 September 2012, 12:58 am
  182. PELAYANAN KERETA API MASIH BOBROK ! JANGAN SESUMBAR DULU ! DAHLAN ISKAN JANGAN TERLALU BANYAK OMONG/ NULIS… KERJA SAJA DULU SEMAKSIMAL MUNGKIN ! RAKYAT TAHU KOQ PEMIMPIN YANG MUMPUNI, BENAR DAN TIDAK KORUP !

    Posted by roker | 13 September 2012, 4:33 am
    • ya mbok positif thinking dikit lah.belajar menghargai kerja orang lain lebih baik ketimbang menghujat.beda lagi koruptor memamg perlu dihujat.

      Posted by surep | 13 September 2012, 8:16 am
    • Merubah budaya kerja yang bobrok dan sudah terjadi puluhan tahun tidak segampang membalikkan tangan, menurut saya tahun ini sudah sangat banyak perubahan dalam service yang di berikan PT.KAI. Mari kita dukung terus perubahan ini jangan cuma bisanya menghujat saja. Mari kita rapatkan barisan untuk menjadi bagian dari perubahan itu.

      Posted by bali98setyo | 13 September 2012, 8:52 am
    • saya tidak menghujat, saya tidak suka orang terlalu banyak sesumbar ataupun terlalu banyak pencitraan! berbuat baik dan benar demi kepentingan bangsa dan negara adalah perbuatan mulia… terima kasih dan doa kebaikan buat siapa saja yang telah berbuat mulia. amiiin…

      Posted by roker | 13 September 2012, 10:39 am
    • Mas Roker, Tulis aja satu per satu kebobrokan PT Kereta api kita disini secara gamblang. Sehingga kita bisa menjadi tolak ukur juga untuk hasil kerja Pak DIS dan jajarannya.
      Cara menilai sesuatu akan berbeda-beda. Sebaiknya pakai skala penilaian. tidak hanya dengan memfonis masih bobrok.

      Jika ada 7 point positif dan 3 point negatif atau sebaliknya maka tergantung kita akan menilai dari 3 yang negatif atau sebaliknya.

      Saya malah pengen tau siapa sih pemimpin yang mumpuni, benar dan tidak korup itu?

      Posted by Sopyan Thamrin | 13 September 2012, 1:29 pm
      • perbuatan mulia bukan buat diukur ukur, perbuatan mulia luas tak terbatas. ambisi dan ego menjadikannya kerdil tak bernilai. klaim keberhasilan hanya sesaat karena kehidupan berkembang, begitu pula kebutuhan dan tantangan yang terus menerus menuntut solusi kekinian. sekali lagi terima kasih untuk terus berinovasi, terus memberikan solusi. siapa yang akan mengingkari bahwa sebaik baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada kehidupan. bukan yang paling banyak mendapat pujian ataupun yang sibuk mengukur ukur keberhasilan.
        salam hormat.

        Posted by roker | 14 September 2012, 4:44 am
        • Kembali ke topik awal yang saudara ROKER tulis nampaknya ada 3 item yang saya tangkap :
          1. KAI masih bobrok?,
          Tinggal sebutkan kebobrokan itu disini

          2. Pak DIS Jangan terlalu banyak nulis, Kerja dulu yang maksimal !
          Saya tidak tau sejauh mana anda mengenal pak DIS bekerja sebagai Mentri BUMN, Jadi no comment.

          3. Rakyat Tau kok pemimpin yang mumpuni, benar dan tidak korup.
          Saya pengen tau siapa pemimpin yang saudara ku maksud ini.

          Salam kenal pak ROKER, boleh tau nama yang sebenarnya.

          Posted by Sopyan Thamrin | 14 September 2012, 7:55 am
          • Saya tambahkan:
            1. Kai masih bobrok (maaf tdk menghujat). Kai sedot comberan (maaf jg bukan menghujat).
            2. Pak Dis kerja saja jgn cuma menulis. Maaf pak Dis tdk pernah bekerja, hanya berkeliling memberikan arahan, koreksi & solusi ke tiap bumn selama lebih 12 jam/hr, selama 7hr/minggu dan hanya menulis saja selama 3jam/minggu di hr libur.
            3. Kita tahu pemimpin yg bekerja & tidak korup. Dan pak Dis tdk termasuk hanya karena tdk menerima gaji & fasilitas negara. Hanya karena melaporkan kekayaannya ke kpk & sering tekor akibat perjalanan dinasnya.

            Jadi maksudnya apa? Kalau berniat baik mengkoreksi kinerja bumn & pak Dis sampaikan secara jelas. Sy tdk menuntut kejelasan identitas anda, karena anda sendiri mungkin juga tdk tahu.

            Posted by Disfans | 14 September 2012, 10:27 am
    • ini baru ROKER ASLI, tidak banyak bassa basi langsung kritis tanpa permisi bahasanya cenderung tidak di rem, 😀 , kalau bicara masalah kejujuran paling berapi api , tidak mau memuji dan tidak menggunakan jatidiri yang asli

      Posted by saeful | 14 September 2012, 7:29 am
  183. Revolusi perbaikan pelayanan kai bukan sesumbar & bukan pencitraan berlebih. Namun tekad kuat diwujudkan dgn kerja keras dgn penuh resiko menghadapi tantangan yg besar dari luar & dalam kai. Keberhasilan itu tdk diperoleh dgn mudah & dlm waktu yg singkat. Tugas itu hny bisa dikerjakan seorang pemimpin yg tulus, jujur, & berkemampuan lebih. Bahwa skrng bnyk pujian buat kai, itu jg pujian yg tulus, hasil kerja kai yg tulus pula. Keberhasilan juga perlu diapresiasi seperti jg kegagalan perlu disanksi. Sbg contoh & tolak ukur untk institusi lain agar mempunyai prestasi yg sama ato lebih. Kesuksesan bumn (bukan tokohnya) perlu dicitrakan, agar Indonesia mempunyai citra yg baik. Supaya rakyat Indonesia bangga & percaya diri bahwa Indonesia bs menjadi negara maju.

    Jangan anti dgn istilah ‘pencitraan’ yg sekarang cenderung berkonotasi negatif karena ulah politikus yg mencari kepentingan sesaat. Dlm bidang marketing, komunikasi, & pariwisata, istilah ‘pencitraan’ adl hal yg biasa, yg setara artinya dgn istilah publikasi, periklanan, pemasaran dsb. Jd gunakan istilah ‘pencitraan’ secara bijak, jgn cuma merujuk hal yg negatif.

    Posted by Disfans | 13 September 2012, 11:54 am
    • kesuksesan bumn ?
      ada 140 bumn (ref.“Saat ini jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekitar 140 perusahaan. Pada 2014 diharapkan jumlah BUMN menjadi 95 perusahaan,” katanya pada sosialisasi “Program Rightsizing BUMN” yang diselenggarakan Kementerian BUMN di Yogyakarta, Kamis. ANTARA news, 2 April 2012)
      mohon informasi apa ukurannya dan bagaimana cara mengukurnya ?

      salam

      Posted by roker | 14 September 2012, 4:57 am
    • Orang gak jelas kok ditanggapi. Sama kayak komentator sepakbola belum tentu kalo jadi pemain bisa bermain bagus seperti yang diinginkannya. Paling2 juga akan dikomentari oleh komentator yang lain…hehehe…gitu aja repot…

      Posted by Abdi | 14 September 2012, 2:29 pm
  184. Hallo Pak Dahlan,

    Senang membaca tulisan bapak yang mengulas tentang KA di Indonesia.Saya sendiri salut dan sangat berterima kasih atas kinerja PT KAI dibawah pimpinan Pak Jonan yang kian hari makin baik.Tapi sepertinya kami masih menanti perbaikan kualitas dr PT KAI khususnya dalam peremajaan gerbong KA. Jika ada peningkatan pendapatan sebesar 110% harusnya dr peningkatan tersebut bisa digunakan untuk peremajaan gerbong KA. Hal ini saya kemukakan karena sudah beberapa kali saya naik krl ekonomi Serpong-Tanah Abang ada beberapa gerbong kereta yang lantainya bolong. Hal ini sangat berbahaya terlebih untuk anak kecil dan orang yang buta. Mohon hal ini juga diperhatikan, bukan hanya peningkatan mutu layanan tapi perbaikan untuk gerbong KA juga harus ditingkatkan. Terima kasih. Mudan-mudahan tulisan saya ini dibaca dan disampaikan ke PT. KAI.

    Salam,
    Flora

    Posted by flora | 14 September 2012, 3:53 pm
  185. Kami sebagai agen penjualan tiket KAI mengucapkan terimakasih dengan semakin dibenahinya sistem reservasi untuk KAI. Kini kami dapat melakukan pembelian untuk tiket kereta ekonomi, juga seat yang masih tersedia di setiap gerbong kini ditampilkan.
    Ayo maju terus kereta api indonesia.

    Posted by EKO B | 17 September 2012, 1:32 pm
  186. Pak Dis. Salut sekali saya dengan kepemimpinannya, juga dengan rekan2 dalam jajaran kepemimpinan di BUMN yg memikirkan kemajuan bersama. Bangsa kita membutuhkan orang2 yang jujur dan rela berkorban seperti anda semua. Majut terus Indonesia

    Posted by JL | 20 September 2012, 5:25 pm
  187. SWEAR…!!!! saya kembali mencintai perjalanan dengan kereta api… bukan saja karena kereta memang transportasi paling aman sampai saat ini, PEMBENAHAN DI STASIUN, DI DALAM KERETA DAN SISTEM TICKETING berlipat-lipat membuat saya nyaman….
    saya yang sangat sering traveling di pulau jawa (terutama) benar-benar menikmati peningkatan kenyamanan hasil kerja keras Pak Jonan dan kawan-kawan… otomatis, biaya traveling saya juga menjadi lebih murah loh! :))

    Posted by positivelive | 24 September 2012, 6:24 pm
  188. ini tautan untuk tulisan Tulus Abadi, anggota pengurus harian YLKI, http://www.suarapembaruan.com/pages/e-paper/2012/08/30/ di halaman 5

    Posted by tjiu hwa jioe | 25 September 2012, 1:47 pm
  189. Luar biasa, betapa bangganya Jonan dipuji seperti ini oleh bosnya.

    Posted by sarwoko | 2 Oktober 2012, 2:45 pm
  190. Pak DIS tolong dong diperhatiin KRLnya. masak udahnaik 2000 tpi masih aja pelayanan g ada peningkatan. Dan banyak yang acnya mati hanya blower aja. Tolong dong Pak diperhatiin. Terima kAsih

    Posted by yanuar perkasa | 11 Oktober 2012, 10:46 am
  191. jujur pak saya terharu lihat kereta api sekarang, serasa mimpi saja naik kereta api bisa nyaman, jempol 10 untuk semua jajaran kereta api

    Posted by ez13 | 20 Oktober 2012, 12:29 pm
  192. Lanjut pak jonan, jadi pengin naik SEPUR dari Jogya – Tulung Agung.

    Posted by wahit | 23 Desember 2012, 5:15 pm
  193. Sebagai pengguna kereta api jakarta – jogja seneng banget KAI bisa berubah dari yang semrawut jadi teratur dari yang kotor jadi bersih. Tapi di sisi lain jadi pusing harga tiketnya semakin lama semakin melambung bagi penglaju seperti saya terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam hanya untuk bertemu anak di akhir minggu. Kereta ekonomi yang biasanya jadi harapan dengan harga tiket yang lebih murah kini entah kemana perginya. Ketika ngobrol dengan sesama pengguna kereta api banyak yang menggungkapakan keheranan dengan naiknya harga tiket yang mencapai 200% lebih. Yang lebih heran lagi dikereta api bisa bisanya dipasang AC rumahan. Bener2 heran kok bisa ya. Pak Jonan dan Pak DI mohon kalau menaikan harga mbok ya kira2 http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/13/04/13/ml6wcu-kecewa-tarif-naik-ratusan-penumpang-ka-ekonomi-demo

    Posted by Adi Kartika | 15 April 2013, 12:11 am
  194. Woww..bangganya saya bisa masuk di pt kai..mdh2an bisa ikut berkontribusi untuk mencapai kenyamanan bersama…

    Posted by kuro no inku | 3 Juli 2013, 7:40 pm
  195. Buat semua temen-temen yang mau nyaleg atau milih caleg dengerin nih pesan suara sumbang dalam lagu ini. Jangan lupa bagi “Jempolnya” dikit sebagai bentuk apresiasi untuk “TIDAK ASAL MILIH CALEG PADA PEMILU 2014” nanti. Salam dari “The Left Margin”. Tks.

    Posted by Adisucivto | 16 Agustus 2013, 2:26 pm

Tinggalkan Balasan ke novi Batalkan balasan