>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Kaliandra setelah Tumpengan di Komisi VI

Senin, 29 September 2014
Manufacturing Hope 146

Pucuk tumpeng nasi kuning dipotong oleh Pak Airlangga Hartarto, ketua Komisi VI DPR. Saya, yang menerima potongan tumpeng, tidak mengira hari itu ada tumpengan. Itulah acara yang menandai berakhirnya sidang-sidang antara Komisi VI DPR periode 2009″2014 dan menteri BUMN.

“Di lantai 19 ada jumatan yang khotbahnya pendek, Pak,” ujar Airlangga saat melihat saya ingin kesusu pamit. Saya pun kembali meraih piring untuk ambil sup buntut. Ternyata benar. Khotbah itu amat pendek.

Saking senangnya, hari itu saya turun dari lantai 19 lewat tangga. Lalu pulang dari DPR naik taksi karena sopir masih akan lama menyelesaikan jumatan di masjid bawah.

Sidang terakhir di komisi VI Jumat pagi lalu juga amat singkat. Acaranya pun hanya dua: pengesahan rencana anggaran 2015 dan pembacaan hasil Panitia Kerja Aset BUMN oleh ketuanya yang bersuara menggelegar, Azam Azman Natawijaya.

Tidak ada tanya jawab. Diganti pesan dan kesan. Baik oleh saya maupun anggota komisi VI.

Harus diakui, selama lebih dari 2,5 tahun menjadi menteri BUMN, saya memperoleh banyak pelajaran dari interaksi dengan Komisi VI DPR. Terutama bagaimana harus memahami dunia politisi dan realitas politik. Misalnya bagaimana saya harus mundur satu langkah ketika DPR mengancam akan menginterpelasi kebijakan saya.

Bukan karena saya takut diinterpelasi, tapi karena saya tidak ingin menyusahkan atasan saya. Yang diinterpelasi adalah presiden. Toh, bagi saya, kebijakan yang harus dicabut itu bukan sesuatu yang amat prinsip. Realitas politik adalah take and give. Sesekali.

Di sidang terakhir itu saya juga minta maaf karena pernah membuat suasana hubungan kami kurang enak. Tapi, itu demi menjaga keselamatan bersama: saya, teman-teman DPR, dan teman-teman BUMN. Kini insya Allah kami (saya dan teman-teman komisi VI) bisa mengakhiri tugas dan hubungan tersebut dengan husnul khatimah tanpa merasa, misalnya, dikejar-kejar KPK.

“Sayangnya, pelajaran-pelajaran itu baru saya peroleh ketika saya sudah tua. Ketika umur saya sudah 63 tahun,” kata saya. “Beruntunglah bagi yang muda-muda, seperti para deputi saya dan ketua komisi VI ini,” kata saya lagi. “Karir masih sangat panjang.”

Suasana husnul khatimah juga terasa di kesan dan pesan dari beberapa anggota komisi VI. Mulai Bu Ida Ria, Kang Arif Minardi, Mas Aria Bima, Pak Marzuki Daud, dan lain-lain. Saya merasa cukup tersanjung.

Kepada yang terpilih lagi seperti Pak Airlangga, Pak Azam, dan Pak Afrizal, saya ucapkan selamat. Semoga hubungan dengan menteri BUMN yang akan datang bisa lebih produktif. Kepada yang tidak terpilih lagi, saya ucapkan semoga tetap bisa bertemu, misalnya di Surabaya, kampung saya.

Saya sendiri meskipun nanti pulang ke Surabaya tidak akan kembali memimpin Jawa Pos Group. Saya sudah tertinggal jauh. Sudah delapan tahun pensiun dari Jawa Pos. Jadi komisaris pun tidak. Hanya jadi pemegang saham. Selama saya tinggalkan, grup itu toh berkembang lebih pesat. Di tangan generasi baru, Jawa Pos lebih dinamis.

Dan lagi, bukankah sejak sembuh dari kanker hati delapan tahun lalu saya sudah bertekad untuk tidak mau lagi cari uang? Maka, saya pun tidak mungkin lagi kembali mengurus perusahaan. Pun setiap ada teman yang mengajak berbisnis, saya selalu menolak.

Kalau bulan depan saya tidak jadi menteri lagi, saya akan memfokuskan diri pada satu jenis kerja sosial yang belum ditangani siapa pun: melistriki daerah-daerah terpencil, pulau-pulau terpencil, dan pedalaman-pedalaman terpencil. Tentu dengan kriteria khusus: daerah itu kira-kira sepuluh tahun lagi pun belum akan mendapat listrik. Untuk daerah-daerah yang belum berlistrik tapi diperkirakan segera dapat listrik, tidak kami masuki.

Kegiatan sosial itu saya sebut sosiopreneur. Sosiopreneur Demi Indonesia (SDI): sebuah kegiatan sosial yang dikelola secara entrepreneur. Meski kegiatan sosial, harus berlaba. Hanya, labanya tidak boleh diambil. Harus untuk program serupa berikutnya. SDI tidak menangani, misalnya, membagi sembako atau menyelenggarakan khitanan masal. Sudah banyak lembaga sosial lain yang melakukan itu.

Persiapannya pun sudah matang. Sudah satu bulan ini SDI mendidik 30 anak muda untuk menjadi pimpinan di 30 pelosok yang belum berlistrik. Itulah 30 daerah yang kami pilih untuk tahap pertama. Mereka kami didik sampai bagaimana menanam bahan baku. Sistem listrik itu nanti memang biomass: menggunakan bahan bakar pohon kaliandra merah (Calliandra calothyrsus).

Mengapa kaliandra merah?

Ada tujuh alasan sekaligus. Pertama, kaliandra adalah tanaman energi. Kalau dibakar, terkandung energi 4.000 kalori. Sudah mirip batu bara.

Kedua, mudah tumbuh, termasuk di daerah marginal sekalipun. Tidak bisa tumbuh hanya di rawa-rawa.

Ketiga, umur satu tahun sudah bisa ditebang. Rakyat bisa cepat dapat uang.

Keempat, setelah ditebang, tidak perlu tanam baru. Trubus sendiri. Tiap tahun bisa ditebang lagi. Tumbuh lagi. Terus-menerus.

Kelima, akar kaliandra yang berbintil-bintil mengandung nitrogen sehingga menyuburkan tanah.

Keenam, hutan kaliandra tidak mudah terbakar karena daun yang gugur cepat sekali menyatu dengan tanah.

Ketujuh, bunga kaliandra merah, yang indah itu, sangat disenangi lebah. Rakyat bisa beternak lebah. Khasiat madu kaliandra amat baik. Bunga kaliandra juga sering disebut rambut malaikat karena halusnya.

Untuk permulaan, SDI-lah yang akan menanam. Tapi, kelak rakyat setempat yang menanam untuk menambah penghasilan. Rakyat yang mengeluarkan uang untuk membayar listrik akan mendapat uang dari penjualan bahan baku listrik.

Singkatnya: SDI menjual listrik kepada rakyat. Rakyat menjual kaliandra ke SDI. Beda dengan yang berlaku sekarang: Rakyat membayar listrik, uangnya dipakai untuk membeli bahan baku dari negara lain atau perusahaan batu bara. Perusahaan batu bara mendapat batu bara dari negara. Negara dapat kekuasaan dari rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa saya tidak membuat program kaliandra saat jadi Dirut PLN atau menjabat menteri BUMN?

Jawabannya agak memalukan: Saya baru tahu tentang pohon kaliandra ini enam bulan lalu. Kian saya pelajari, kian menarik. Tapi, waktu juga kian mepet. Tinggal setengah bulan lagi menjabat menteri BUMN, tentu tidak cukup untuk mengawal sendiri program itu sampai sukses. Kalau tidak dikawal dan kalau ternyata gagal, bisa dikira konsepnya yang salah.

Bahkan, baru bulan lalu saya berhasil bertemu ahli kaliandra dari Institut Pertanian Bogor (IPB) seperti Dr Andi Sukendro. Beliau yang mengajak saya melihat tanaman kaliandra milik Perhutani di Bandung Selatan minggu lalu. Dr Andi membenarkan semua keterangan tentang kaliandra.

Di Bandung Selatan kaliandra hanya difungsikan untuk penghijauan lahan kritis yang terjal. Telat mengetahui pohon asal Meksiko itu tidak membuat saya menyerah.

Belajar memang harus dilakukan terus meski sudah tua sekalipun. Kian saya dalami, kian menarik saja si kaliandra. Saya tidak mungkin tidak tergoda olehnya. Karena itu, action langsung saya siapkan. Jadi menteri atau tidak jadi menteri. Tidak ada pengaruhnya.

Izinkan saya melangkah dengan kaliandra. Semoga, kelak, semua perizinan dari pemerintah bisa lancar. Kalau tidak, saya akan mengadu ke komisi VI. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

62 respons untuk ‘Kaliandra setelah Tumpengan di Komisi VI

  1. hore juara 1

    Posted by tatang | 29 September 2014, 6:09 am
  2. Siap menjadi Donatur. Tidak usah diributkan pilkada langsung atau tidak langsung, tidak ada hubunganya dengan kita. Ini lebih real,.. Demi Indonesia..

    Posted by Radiya | 29 September 2014, 6:38 am
  3. Semoga berhasil dengan proyek SDI ini, Pak. Dan saya pikir, pasti berhasil, karena kalau bapak jadi pensiun, akan lebih banyak waktu mengawalnya. Amin

    Posted by Evi | 29 September 2014, 6:45 am
  4. ide2 seperti ini seharusnya di support oleh pemerintah……..Demi Indonesia

    Posted by linung | 29 September 2014, 6:47 am
  5. ikut menyimak, semoga barokah

    Posted by MChoir | 29 September 2014, 6:57 am
  6. “Karena itu, action langsung saya siapkan. Jadi menteri atau tidak jadi menteri. Tidak ada pengaruhnya.” Berarti kami masih bisa berharap bapak bisa menjadi menteri yang berarti kemenangan rakyat Indonesia setelah hak kami dikebiri oleh dpr. Please Save Our Country !!!

    Posted by ilhamz | 29 September 2014, 6:58 am
  7. Tulisan Pak DI selalu saya tunggu karena benyak memberikan inspirasi dan penyajiannya sangat enak dibaca. Mohon tidak berhenti baik jadi menteri maupun tidak
    Maturnuwun

    Posted by sugeng winarso | 29 September 2014, 6:58 am
  8. Salut just Pak Dahlan Iskan….! Semangat pagi…

    Posted by wahid | 29 September 2014, 7:02 am
  9. Pak DI, dimana kami bisa dapat bibit Kalianda. Kami tertarik utk menanam krn dapat menghasilkan 4000 kalori, bisa sebagai pengganti minyak Residu untuk pembangkit listrik ditempat kami bekerja.

    Posted by johannes pardede | 29 September 2014, 7:11 am
  10. Senin 29 September 2014 adalah MH terakhir dari jabatan sebagai mentri, ayo kawan apa kesan-pesan anda?
    Kalo q si,, gak perna telat membaca inpirasi senin pagi ini, apa ada hasilnya? tentu. terus terang q skrg usaha konveksi omsetnya uda 1,1M. usaha ini q jalankan krg lebih 1,5 tahun terakhir, dan q skrg ada order krg lbih 18rb ptg dengan berbagai model dan jenis pakaian tapi semuanya bentu seragam siswa.
    Aq pengen tau nich…. apa ya pesan kesan kawan2…! sangat manjur suplemen MH untuk menggairahkan semangat kerja dan sangat malu kalau akan bermalas2an…. DI Is Ispiration or agen of change..

    Posted by NZL | 29 September 2014, 7:14 am
  11. Proud of you mr. DI

    Posted by dian | 29 September 2014, 7:29 am
  12. ..melistriki daerah-daerah terpencil, pulau-pulau terpencil, dan pedalaman-pedalaman terpencil…Bahkan tokoh-tokoh capres kemarin pun tidak ada yang punya ide seperti ini…!!!! Pak Dahlan, saya rakyat biasa, bagi saya, anda sangat layak menjadi Presiden RI…!!!!!

    Posted by AgusNW's Official Blog | 29 September 2014, 7:31 am
  13. kl jangka waktu 10 tahun sepertinya terlalu lama pak, kl blh saran mungkin bs dibuat skala prioritas, bs dimasukan yg kira2 5 tahun jg tp punya potensi berkembang kedepanya dari berbagai sisi, misal masyarakatnya yg punya semangat maju besar tp blm banyak tersentuh kebijakan termasuk blm teraliri listrik.

    Posted by Lingga Bayu Candrawira | 29 September 2014, 7:37 am
  14. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan kepada pak DI

    Posted by edy kartiono | 29 September 2014, 7:41 am
  15. Semoga diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar Bapak terus menebarkan bibit semangat dan menumbuhkan harapan-harapan yang nyata kepada kita semua. Amiiiiiinnnn

    Posted by adun | 29 September 2014, 8:02 am
  16. Luar biasa, Kaliandra sebagai sumber energi terbarukan dan sangat bermanfaat, … jangan lupa terus update info tentang Kaliandra ya Pak DI dan mohon diingat kalo tiap senin pagi tulisan MH bapak selalu ditunggu

    Posted by tony | 29 September 2014, 8:03 am
  17. Saya jadi ingat tulisan pak dahlan seorang sociopreuner asal negri gajah putih. Khun cai namanya. Pak dis membeberkan keberhasilan pak khun di wilayah segitiga emas dari petani opium berubah jadi petani kacang macadamia. Saluuut. Kerja,kerja…kerja. Kata temen kerjo terus kapan lerene…

    Posted by Jay kertomas | 29 September 2014, 8:13 am
  18. Mantap DI yg selalu punya inovasi dan terobosan baru hasil karya anak negri,semoga nanti tetap terpilih jadi mentri agar NKRI segera bebas dari ketertinggalan,rakyat berharap jokowi hrs memakai DI,Jonan,Emirsyah,RJ.Lino jadi mentri orang2 yg sangat rajin dan bekerja keras buat negri ini.salam sukses n sehat selalu DI.

    Posted by toga | 29 September 2014, 8:17 am
  19. Saya salut dengan semangat Abah DI, selalu berbuat terbaik buat orang lain…semoga amal jariah Abah hanya Allah yg membalasnya. sy berharap kalaupun tidak jadi menteri, tulisan MH nya jangan berhenti ya Abah…semangat selalu Abah.

    Posted by Andi Satria | 29 September 2014, 8:57 am
  20. Yang pasti pak DI telah memunculkan ke permukaan orang-orang yang punya integritas dan dapat diandalkan seperti pak Jonan, pak Lino, pak Emir, ibu Karen, Dirut ex Batantekno dan lainnya.

    Posted by Heiruddin | 29 September 2014, 10:38 am
  21. JIKA ABAH SUDAH TIDAK NULIS LAGI DI MH, PASTI ABAH MASIH MENULIS DI TEMPAT LAIN LAGI. LHA WONG, HOBI DAN BACKGROUND-NYA MENULIS. KARENA BELIAU SUKSES DARI MENULIS. JAWAPOS JUGA MENGGURITA, KARENA ABAH YANG PENULIS. KAN, WARTAWAN SENIOR ?
    COBA SAJA SIMAK : TEMPO JADUL, JAWAPOS, SAAT OPERASI GANTI HATI DI CHINA, DIRUT PLN, MENEG BUMN.
    YANG PENTING, SELALU KUNJUNGI BLOG INI, PASTI AKAN ADA TULISAN ABAH YANG LAIN. SETIDAK2NYA KITA MASIH MENJADI ALUMNUS “KOMUNITAS PENYIMAK MH”.
    ADMIN BLOG INI PASTI AKAN MENCARI2 DIMANA TULISAN ABAH BERADA.

    Posted by pemerhati | 29 September 2014, 11:28 am
  22. Semoga pak Dis diberikan yang terbaik….jadi menteri ataupun tidak…..Alloh pasti berikan yang terbaik…..
    Sukses selalu pak Dis……

    Tulisan-tulisannya masih tetap berlanjut kan…….
    Semoga tetap memberikan semangat untuk semua yang membacanya…..
    Amien………

    Posted by Mimosa Priadi | 29 September 2014, 11:57 am
  23. mudah mudahan abah DI diberi umur panjang, sebaliknya KMP moga moga cepat bubar. suatu yang baik mudah mudahan diberkahi oleh sang pencipta dan DI menjadi mentri lagi.
    menjadi mentri energi akan menjadikan indonesia berdaulat energi kembali
    amiin

    Posted by andi | 29 September 2014, 12:11 pm
  24. Selalu salut dengan ide dan terobosan yang digagas Abah Dahlan Iskan, luar biasa kaya dan brilyan sehingga kadangkala malu sendiri dengan “cupetiah ” ( pemikiran cupet/dangkal) ala diri sendiri…

    Seandainya Bapak terjun di Pemeritahan atau politik sejak 10 tahun yang lalu, saya merasa yakin bahwa setidaknya Bapak adalah figur Presiden yang bisa membawa bangsa ini maju berlari mengejar mimpi, seperti bangsa maju lainnya. tapi meskipun semuanya sudah terjadi, harapan tak pernah mau padam… semoga ” menjadi Menteri ataupun tidak”, bapak tetap selalu menyumbangkan gagasan dan action untuk bangsa ini…. sekali lagi Saluuuuuut… Bravo DI…!!

    Posted by Manihot Ultissima | 29 September 2014, 12:14 pm
  25. Terima kasih tak terhingga buat pak dahlan. Contoh langkah simple yg konkret dlm menghadapi masalah dari beliau membuat saya menghadapi hidup tdk sesulit yg d bayangkan. Kesuksesan beliau membuat semangat saya tak pernah padam untuk terus memperbaiki hidup. Ketulusan dan kesungguhan beliau menginspirasi saya untuk menjadi org yg berguna bagi semua. Langkah2 berani beliau membuat saya berani mengambil resiko untuk memperjuangkan kehidupan saya dan keluarga meski d anggap tak wajar oleh lingkungan. Alhamdulillah. Saya sdh mempunyai apa yg saya impikan meskipun 5 thn lalu membayangkan saja tdk berani. Doa kami selalu bersamamu Abah. Semoga Allah selalu memberikan yg terbaik bagi kita semua.

    Posted by tony bastian | 29 September 2014, 12:39 pm
  26. 2 atau 3 tahun lagi
    semoga Indonesia diwakili P DI akan mendapatkan NOBEL
    seperti Pak M Yunus ( grameen bank-nya)

    Posted by datun | 29 September 2014, 1:24 pm
  27. jika tidak menjadi menteri mudah-mudahan bapak sukses dengan cita-cita mulia bapak. benar-benar pemikiran dan cita-cita mulia untuk mengembangkan negeri. doa kami selalu menyertai bapak dimanapun bapak bertugas.

    Posted by Winata PB | 29 September 2014, 1:51 pm
  28. soal terobasan dari pak Dahlan sangat luar biasa. tetap berkarya pak.

    Posted by Nandito Silaen | 29 September 2014, 1:51 pm
  29. meski tidak menjadi menteri, tetap berkarya.
    salam SDI

    Posted by rendi sinca | 29 September 2014, 2:03 pm
  30. Luar biasa Pak DI,idea terus mengalir dan diimplementasikan untuk Negeri.Setuju dengan usulan teman teman agar setiap senen dikunjungi tulisan beliau

    Posted by suroso | 29 September 2014, 2:17 pm
  31. Ada 1001 perasaan di dada…mengingat “Kejayaan” MH dan Blog ini dulu…Blog yang telah menyatukan ribuan, bahkan mungkin jutaan pembacanya.

    MH yang membuat I LIKE MONDAY…dengan spirit, Inovasi , dan pembelajaran baru…banyaaak sekali yang report tentang manfaat MH buat yang merasakannya., dan saat membacanyapun kami ikut bangga…

    Saling memuji, saling mendukung, bahkan kadang saling membully…kalau ada TAMU TAK DIUNDANG yang datang…komentar jadi buanyaaak dan seru !

    Semoga Abag tetap menulis setiap senin…tentang apapun…saya yakin isinya akan tetap disuka…pasti tetap ditunggu pembacanya.

    Last but not least, kepada admin…mohon tetap memuat tulisan Abah setiap senin pagi ya…kalau gak ada ya tulisan 1 atau 2 hari sebelumnya gak papa…yang penting selalu ada tulisan yang baru untuk dibaca setiap senin pagi

    Untuk para DAHLANIS, terima kasih atas dukungan dan kerja samanya selama ini, semoga tetap jadi ” saudara” dan semoga Tuhan memberkahi persaudaraan kita. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.

    Salam ACI ( Aku Cinta Indonesia). Bila ada yang tetap mau silahkurahmi bisa hubungi kontakwning@yahoo.co.id

    Posted by wning | 29 September 2014, 2:36 pm
  32. Pak Dahlan, buat saya bapak tetap Presiden Indonesia, karena Presiden terpilih sekarang cuman menang ngetop doang..konsep mah bisa comot dari mana saja. Tidak ada ide..!
    Jadi meskipun bapak tidak jadi menteri harus tetap share ide2 ya pak…Kasihan nanti kalau Presidennya kehabisan ide….hahahhahahha
    Yang saya pelajari dari tulisan bapak setiap senin adalah “JANGAN MENGELUH” semua pasti ada jalan, makanya jangan suka mengeluh supaya kita bisa melihat solusi yang terbaik.
    Yang berikutnya adalah bikin semuanya simple dan mudah…optimis!!

    Semoga sukses Abah, karena dalam masa pensiun Abah ada ketenangan tidak dikejar – kejar sama KPK.

    Irwan

    Posted by A Irwan Syahbidin | 29 September 2014, 5:18 pm
  33. Reblogged this on Lemontea and commented:
    Semoga masih terus bisa menikmati aliran semangat positif dan menginspirasi dari Manufacturing Hope

    Posted by Lemontea | 29 September 2014, 6:55 pm
  34. Setelah lama mjd silent reader… saya ingin meninggalkan jejak di MH trakhir ( selama jd menteri sby)…. serasa ingin jatuh air mata… sesak di dada… setelah berulang2.. dikecewakan partai mercy… menyesal telah mencoblos para wakil rakyat dr partai itu… mudah2an DI tetep bisa jd presiden… kpn pun akan kutunggu moment itu…

    Posted by ari | 30 September 2014, 1:34 am
  35. Mudah – mudahan, kepilih lagi jadi menteri untuk nerusin kerjaan yang belum selesai, kalo tidak…..

    Posted by Karyawan Sejati | 30 September 2014, 4:12 am
  36. Baca komen temen-temen, kok saya terharu ya, pingin nangis. Kita senasib, selalu menunggu MH, selalu mencoba optimis karena terinspirasi olehnya, dan kita bangga pernah hidup di jaman yang ada beliau. Seandainya beliau hadir beberapa tahun ke belakang, mungkin Indonesia lebih maju. Tapi karena hadirnya beliau sekarang, mungkin ini pilihan waktu dari YME untuk kita, kita lihat beberapa waktu ke depan, in sya Allah Indonesia tercinta ini maju dan sejahtera.

    Posted by Apa Saja | 30 September 2014, 8:01 am
  37. Bikin Parpol Pak DIS… meski sy yakin, disekitar Pak DIS sudah banyak yang menyarankan hal ini.
    cuma itu satu2 nya jalan yang legitimate untuk berkarya secara “makro”…. berkarya Demi Indonesia, secara sistem.

    Daripada kondisi sekarang, tingkah polah pembuat kebijakan semakin arogan, melanggengkan kekuasaan, dan tidak masuk di akal (saya).

    Posted by 3Atmaja | 30 September 2014, 9:51 am
  38. Saya dukung biomass, tapi bukan dengan membakar. Contohnya: saya suka biogas dari sampah, tapi saya tidak suka harus membakar pohon kaliandra untuk energi. Padahal dari matahari ada energi, dari air ada energi, dari panas bumi ada energi, di laut ada di angin ada, kenapa harus bakar kayu? Kaliandra bukan hanya menyerap karbon tetapi juga nitrogen dan emisi gas lainya, capek2 kita menurunkan emisi karbon, kalian malah melepaskannya begitu saja.

    Posted by baraampera | 30 September 2014, 12:16 pm
  39. ndak tahu yang mau ditulis, sudah banyak cerita beliau share pada kita, sudah banyak harapan beliau tabur pada kita, semuanya membuat kita terinspirasi, membuat kita punya harapan kembali pada indonesia, membuat kita semangat dan optimis demi kejayaan indonesia. akhirnya waktu dan kesempatan ada batasnya , berpisah sesuatu yang pasti. harapannya nilai-nilai optimisme yang beliau perjuangkan terus menggema seantero jagad nusantara oleh siapapun dan kapanpun. demi indonesia

    Posted by ada | 30 September 2014, 12:52 pm
  40. Pak dahlan lah yg pertama kali bikin sy optimis bahwa ada cara menuju Indonesia jaya, rasanya optimisme berhasil dibakar oleh semangat yg bapak tunjukkan. Saya sih berharap bapak dipilih lagi jadi menteri, minimal 1 periode lagi, rasanya itu cukup buat menyelesaikan yg 5 tahun berjalan pak. Salam kerja ! Kerja ! Kerja !

    Posted by Reza | 30 September 2014, 2:32 pm
  41. ada kaliandra yg telah menggoda pak DI. so msh ada harapan besar utk tetap membaca “laporan” mingguan pak DI dg socioprenuer-nya.
    btw pak DI msh punya “utang” tulisan ttg stem cell (gigi)

    Posted by fia | 30 September 2014, 9:25 pm
  42. MH episode terakhir.. *sebagai menteri BUMN.. semoga masih ada MH lagi selanjutnya…

    Posted by agus dahlan Iskan | 1 Oktober 2014, 12:59 am
  43. smoga apa yang dialakukan abah memberi inspirasi bagi abah abah muda yang lain…amien.

    Posted by adi lasidi | 1 Oktober 2014, 10:37 am
  44. Semoga masih jadi menteri BUMN pak… Amiiin.. Demi Indonesia.

    Posted by alfi | 1 Oktober 2014, 12:54 pm
  45. Setiap Do’a Pasti akan dikabulkan kawan……, kita terus panjatkan do’a dengan tulus…. semoga Pak DI tetap jadi menteri….. untuk indonesia yang bermartabat…..!!!

    Posted by YIM | 1 Oktober 2014, 4:32 pm
  46. kaliandra merah adalah inspirasi saya untuk resign dari tempat kerja di akhir oktober ini , semoga energi pak dahlan iskan menular juga ke saya , manufacturing wedus hope di lereng gunung lawu

    Posted by roziq | 4 Oktober 2014, 3:47 pm
  47. Saya belum paham sebagai bahan bakar untuk membangkitkan listrik atau bagaimana . Eman dong pak apa tak sebaiknya dimanfaatkan dulu ntukmakanan ternak bRukotoran ternaknya dipakai / diolah sebagai sumber biogas yang menggerakkan pembangkit, mohn klarifikasi

    Posted by Santoso Tohar | 8 Oktober 2014, 12:58 pm
  48. wah bagus sekali pak,,
    saya mencita citakan bisa membuat basis rumput laut di pulau pulau terpencil sulawesi.
    dengan listrik tenaga angin dan biomass diharapkan bisa mempunyai pabrik processing rumput laut disana.
    memadai untuk penyimpanan yang lama dan masuk kualitas ekspor.
    biarlah alam bekerja untuk kita tanpa merusaknya, mengapa harus berebut lahan di darat kalau bercocok tanam di laut masih sangat potensial.
    memimpikan pulau terpencil yang memiliki produktivitas berkualitas ekspor, mandiri ekonomi dan energi, tetapi tetap melestarikan alam

    Posted by Wildhan Arif Nan Kurniawan | 22 Oktober 2014, 1:00 pm
  49. Pak Dahlan..sejujurnya hati kecil kami berkata… engkaulah presiden kami

    Posted by Rakyat jelata | 8 November 2014, 1:02 pm
  50. Kerja kerja kerja ………………………………………………..

    Posted by Surya | 13 November 2014, 12:28 pm

Tinggalkan komentar