>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Hari-hari “hamil tua” di pabrik gula

Senin, 7 Mei 2012
Manufacturing Hope 25

Hari-hari ini situasi pabrik gula kita seperti menghadapi istri yang lagi hamil tua. Musim giling sudah di depan mata. Pertaruhan sedang dibuat: apakah pabrik gula kita masih akan kembali melahirkan bayi yang cacat?

Tahun 2011 dari 52 pabrik gula milik BUMN tinggal 20 parik yang masih baik. Yang 32 dalam keadaan jelek dan jelek sekali. Ada pengamat yang bilang payahnya pabrik gula kita karena mesin-mesinnya yang sudah tua. Pengamat lain mengatakan kondisi payah itu karena manajemennya yang buruk. Ada juga yang bilang penyebabnya adalah tata tanam tebu yang kian sembarangan.

Juga karena harga gula kita yang terlalu murah sehingga petani tebu kurang terangsang untuk maju. Di masa lalu harga gula itu selalu tiga kali lipat lebih mahal dari harga beras. Sekarang harganya hampir sama: padahal menanam padi hanya perlu waktu tiga bulan, sedang menanam tebu memerlukan masa 16 bulan.

Banyak juga yang menyorot payahnya pabrik gula kita karena budaya korupsi yang sudah mengakar dan menggurita.

Yang manakah penyebab sesungguhnya? Dari acara “bahtsul masail” gula di Surabaya, tiga bulan lalu (dilanjutkan dengan pertemuan Banaran sebulan kemudian) diketahuilah bahwa penyebab yang benar adalah: “ya semua itu tadi dijadikan satu”.

Karena itu, langkah perbaikannya tidak hanya menggunakan satu jurus. Untuk pabrik-pabrik yang tua telah dilakukan perbaikan dan perawatan yang lebih khusus dari biasanya. Jalur-jalur pipa yang ruwet yang membuat boros uap sudah dibetulkan. Ketel-ketelmyang tidak efisien diperbaiki. Mesin-mesin itu memang masih tetap tua, tapi mesin tua yang dirawat dan yang tidak dirawat tidak akan sama. Lihatlah “Widyawati! Atau Ayu Azhari!”

Di samping itu, penentuan dimulainya musim giling pun kini disepakati tanggalnya. Tidak lagi masing-masing pabrik gula “mencuri start”. Di masa lalu pabrik gula berebut mulai giling lebih awal dengan maksud agar bisa menyedot tebu dari wilayah pabrik gula yang lain. Akibatnya ada pabrik gula yang tidak kebagian tebu.

Sedot-menyedot tebu inilah yang membuat lalu-lintas tebu kacau sekali. Tebu dari wilayah barat lari ke pabrik gula yang di timur. Tebu timur lari ke barat. Akibatnya, pabrik gula tidak perlu punya program membantu petani sekitarnya untuk menanam tebu yang lebih baik. Sedot saja tebu dari wilayah yang jauh.

Caranya: memberi subsidi biaya angkut jarak jauh. Korupsi pun terbuka. Tebu dari wilayah sekitar dibukukan dari jauh agar ada biaya subsidi angkut. Akhirnya bisnis angkutan tebu bisa lebih menarik dari bisnis tebu itu sendiri.

Memang ada juga tebu yang lari ke pabrik yang jauh dengan alasan yang rasional: pabrik yang jauh itu bisa memberikan hasil rendemen yang lebih tinggi. Ini bisa diterima akal. Namun harusnya hal itu menjadi bahan koreksi bagi pabrik yang tidak mampu menghasilkan rendemen yang tinggi.

Karena itu di samping menyepakati tanggal dimulainya giling, saya juga membuat keputusan yang lebih mendasar: berikan jaminan rendemen minimal. Masing-masing pabrik gula harus memberikan jaminan kepada petani tebu di sekitarnya: berapa rendemen terendah.

Dengan jaminan rendemen minimal itu tidak akan ada lagi petani yang merasa ditipu pabrik. Rendahnya rendemen yang diakibatkan ketidakefisienan sebuah pabrik gula tidak lagi dibebankan kepada petani tebu. Di mana dosa petani tebu kalau rendemen rendah itu akibat mesin ketel yang tidak efisien? Bukankah itu sepenuhnya dosa pabrik? Mengapa petani tebu harus ikut menanggung?

Kalau yang demikian tidak diatasi, manajemen pabrik akan terus saja sembrono. Tapi dengan diberlakukannya jaminan rendemen minimal, mau tidak mau manajemen pabrik gula akan lebih disiplin. Kalau tidak pabriknya akan rugi karena uangnya habis untuk membayar jaminan rendemen minimal.

Tentu jaminan rendemen minimal itu tidak boleh berdampak buruk. Misalnya membuat petani menanam tebu secara sembarangan. Toh sudah dijamin rendemennya tidak rendah. Memang hal itu mungkin saja terjadi. Tapi manajemen pabrik tidak akan bodoh. Pabrik akan lebih rajin melakukan tes.

Tebu yang akan ditebang akan dites dulu untuk melihat rendemennya. Kini sudah ada alat yang sederhana yang bisa dipakai pabrik untuk melihat rendemen tebu yang akan ditebang.

Rendemen memang persoalan sentral. Tebu yang ditanam tanpa mengikuti standar penanaman tebu yang baik tidak akan bisa menghasilkan gula dengan rendemen yang tinggi. Ini sesuai dengan prinsip bahwa gula itu bukan dibuat di pabrik gula, melainkan dibuat di ladang tebu.

Sebaliknya, jangan sampai terjadi, tebu yang baik tidak menghasilkan rendemen yang tinggi gara-gara pabriknya tidak efisien. Dengan kata lain sikap fair dari pabrik gula sangat diperlukan oleh petani tebu. Termasuk jangan sampai terjadi tebang pilih.

Jangan sampai manajemen pabrik sengaja memilih kebun-kebun milik kerabatnya untuk ditebang pada puncak pembentukan rendemen gula. Sedang milik petani yang tidak punya koneksi ditebang agak awal (saat kadar gula dalam tebu belum tinggi) atau ditebang agak akhir (ketika kadar gula dalam tebu mulai menurun).

Karena itu manajemen pabrik yang disiplin, teliti, fair, dan jujur menjadi andalan untuk memupuk kepercayaan petani tebu kepada pabrik gula. Para direksi PTPN yang membawahkan pabrik gula sudah melakukan pembenahan personalia di pabrik gula. Jajaran manajemen PG sekarang ini sudah siap menghadapi musim giling dengan sikap yang baru: berlaku fair kepada petani.

Yang tidak mengikuti kebijakan baru ini akan terkena sanksi.

Direksi PTPN kini sudah diberi keleluasaan untuk memilih personil yang terbaik untuk memimpin pabrik gula. Tidak lagi terbelenggu oleh aturan lama bahwa untuk memimpin pabrik gula harus sudah pernah menjabat jabatan-jabatan tertentu di berbagai bidang dan jenjang.

Akibat aturan itu seorang kepala pabrik biasanya sudah pada umur yang produktivitasnya menurun. Padahal pabrik gula perlu dipimpin oleh generasi yang lebih muda yang masih bisa tidak tidur dua hari dua malam.

Ternyata, setelah saya cek, peraturan tersebut hanyalah peraturan direksi. Karena itu saya minta peraturan tersebut diubah. Dengan demikian kini direksi bisa lebih banyak pilihan untuk mengangkat seorang kepala pabrik (disebut Adm). Tenaga-tenaga yang potensial di PTPN tidak lagi terlalu lama antre yang ketika antrean sudah dekat usianya sudah terlalu tua.

Keputusan mendasar lainnya adalah: pabrik gula harus memberikan dana talangan kepada petani tebu. Selama ini petani baru menerima uang hasil giling tebunya tiga minggu kemudian.

Padahal, petani-petani non tebu selalu bisa menerima uang begitu hasil panennya diserahkan ke pembeli. Akibatnya petani tebu selalu mencari uang ke pedagang gula dengan segala konsekwensinya.

Dengan keputusan-keputusan baru yang mendasar itu barangkali pabrik-pabrik gula memang akan lebih berat tahun ini, tapi akan berdampak baik tahun depan: petani memperbaiki kebunnya, mereka mulai percaya kembali kepada pabrik gula, dan manajemen pabrik gula kian profesional.

Tentu di musim giling yang segera tiba ini, kebijakan baru itu segera diuji di lapangan. Tapi saya percaya dengan tekad baru seluruh jajaran manajemen pabrik gula saat ini perbaikan yang mendasar itu akan berhasil.

Tahun depan kita kerja, kerja, kerja lebih keras lagi demi Indonesia.(*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

215 respons untuk ‘Hari-hari “hamil tua” di pabrik gula

  1. Pertamax

    Posted by caderabdul | 7 Mei 2012, 5:59 am
    • Semoga solusi ini bisa membawa ke arah indonesia swasembada gula..

      maju terus pak dahlan…kami ingin bapak menjadi presiden kami…agar indonesia semakin punya harapan…

      http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/

      Posted by admin | 7 Mei 2012, 6:41 am
      • Smoga sukses slalu, pak. Dan dalam lidunganNya. Kalau ada “Widyawati”, tentu harus ada “Pak DAHLAN ISKAN” yang “Tua tua keladi, makin tua makin jadi” (kerja, kerja, kerja).
        Sugeng Rawuh untuk Shohibul Bait (mas Admin) dlm forum ini, biar makin ramai.

        Posted by wanto kediri | 7 Mei 2012, 7:57 am
        • Paling suka sama kalimat
          “Yang tidak mengikuti kebijakan baru ini akan terkena sanksi.”
          Mencirikan pemimpin yang tegas dan disiplin demi keberhasilan.
          Semua pemimpin harus seperti itu.

          Salam.

          Posted by miaji | 9 Mei 2012, 2:32 pm
          • SETUJU !!!
            DISIPLIN.. TANGGUNG JAWAB.. JUJUR

            Posted by Indonesia jaya | 10 Mei 2012, 8:17 pm
          • SETUJU !!
            KERJA KERAS.. DISIPLIN.. TANGGUNG JAWAB.. JUJUR

            Posted by Indonesia jaya | 10 Mei 2012, 8:26 pm
          • Maaf OOT
            program seperti ini perlu di copy paste dengan dukungan dana CSR BUMN pak

            Warga desa di lereng Gunung Slamet memanfaatkan Internet sebagai sumber informasi dan untuk menjual hasil pertanian.
            Posted on April 25, 2012 by melung
            http://melung.or.id/2012/04/25/warga-desa-di-lereng-gunung-slamet-memanfaatkan-internet-sebagai-sumber-informasi-dan-untuk-menjual-hasil-pertanian/

            Margino, 37 tahun, dengan serius mengajukan pertanyaan kepada seorang petani di Desa Mulung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Sembari mendengarkan jawaban petani itu, tangan kanannya menulis di atas selembar kertas. Mirip jurnalis kawakan.“Walau mungkin hasil wawancara hanya berisi curcol atau curhat colongan, kami tetap menuliskannya di web milik desa kami,“kata Margino, yang mengaku hanya lulusan sekolah menengah pertama, Jumat pekan lalu.

            Margino adalah salah satu dari 12 jurnalis warga yang kini rajin mengisi rubrik berita di portal desa mereka: melung.or.id. Lulusan SMP ini bekerja sebagai Kepala Urusan Keuangan di kantor Kepala Desa Mulung.
            Awalnya, ia mengaku sama sekali tak bisa menulis berita. Namun, karena punya keinginan kuat untuk memajukan desanya, dia mempelajari ilmu jurnalisme warga. Portal itu merupakan bagian dari gerakan desa membangun, sebuah gerakan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkenalkan potensi desa. Portal desa itu diluncurkan pada 11 November 2011.

            Agung Budi Satrio, Kepala Desa Melung, adalah orang memulai gerakan ini. Agung merasa prihatin atas kondisi desanya yang minim informasi. Maklum, letak desa seluas 1.320 hektare ini berada di ketinggian 600 meter dari permukaan laut di lereng Gunung Slamet. Akibatnya, akses informasi ke desa itu sangat minim. Karena itu, Agung berikhtiar membuat portal desa yang bisa diakses oleh 2.000 jiwa warga Desa Melud.
            “Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari cara agar Internet sampai di desa ini,“katanya saat ditemui Tempo di kantornya.

            Tapi masalahnya tak sesederhana itu.
            Semua perangkat komputer di kantor kepala desa sudah rusak karena terserang virus.
            “Saya tak tahu bagaimana memperbaikinya,“ujar Agung. Belakangan, masalah terpecahkan dengan menggunakan sistem operasi Open Source. Masalah yang semula rumit menjadi sederhana. Dengan sistem operasi Open Source, ia tak harus membeli sistem operasi mahal seharga Rp 15 juta per tahun.

            Agung kini sudah mahir mengoperasikan sistem itu dan mampu membuat berbagai program komputer sendiri. Ia membuat program kamus bahasa Banyumasan, bekerja sama dengan komunitas Open Source Banyumas.“Kami ingin desa ini melek teknologi dengan biaya yang murah,”kata Pri Anton Subardio, Koordinator Komunitas Open Source Blankon Banyumas.

            Selanjutnya, sambungan Internet pun dipasang. Peranti hot spot pun dipasang di balai desa, di rumah kepala desa, dan di sekolah dasar. Sambungan Internet dibayar dengan kas desa. Bahkan petani pun membeli laptop. Warga tampak antusias.“Ada yang nyicil beli laptop,”ujar Agung. Adapun anak muda lebih suka memakai telepon seluler. Bagi yang punya kantong cekak, bisa mendompleng komputer di rumah kepala desa. Perubahan pun terjadi. Kini masyarakat mulai melek informasi.“Hampir seluruh warga kini punya akun Facebook.

            Kalau Twitter masih sebagian saja.” Melalui portal desa dan media sosial, berbagai kebijakan desa bisa disosialisasi kepada penduduk, termasuk lewat SMS center Desa Melung. “Kami mencatat nomor ponsel masyarakat yang terkoneksi dengan IT desa,”kata Agung. Layanan SMS center ini diaktifkan untuk mempercepat distribusi informasi ke masyarakat, antara lain imbauan agar warga waspada terhadap bencana angin puting beliung yang sering melanda desa itu.

            Ketika ada bencana angin kencang, perangkat desa langsung melaporkan kondisi desa mereka lewat Internet.“Temanteman aktivis langsung membuka posko dan membantu warga. Kami tidak harus menunggu sampai bantuan pemerintah datang,”katanya.

            Warga juga memanfaatkan Internet untuk mengembangkan pertanian organik seluas 2,5 hektare di desa itu. Narwin, 30 tahun, misalnya, menggunakan Internet untuk mengetahui cara menanam dan memelihara tanaman organik.“Saya belajar secara otodidak dengan mencari bahan di Google,” ujarnya. Hasil pertanian organik itu kini mereka pasarkan lewat Internet.

            Dampaknya pun melampaui wilayah Banyumas. Informasi yang muncul dalam portal desa mengundang orang berkunjung

            ke Desa Melung hanya untuk merasakan suasana desa. Bahkan pengunjung yang berasal dari luar negeri pun tertarik oleh pemandangan alam yang mereka lihat di portal desa itu.

            Keberhasilan Desa Melung memanfaatkan dunia maya mendorong sejumlah desa lain

            membuat kegiatan serupa. Hingga kini, di Banyumas ada 25 desa yang mengikuti jejak Desa Melung. Margino, bersama warga Desa Melung lainnya, kini sering diundang sebagai pembicara di berbagai pelatihan pembuatan portal desa.

            ARIS ANDRIANTO

            Posted by komandoxvii | 11 Mei 2012, 8:38 am
    • Dear pak Dahlan
      Salah satu penyebab gagalnya BUMN adalah mental “Juragan” para karyawan BUMN. Mental itu ada di setiap lapisan , dari karyawan level bawah sampai karyawan level tinggi. Kalau semua merasa jadi Bos, terus siapa yang kerja ? wajar kalau BUMN berguguran.
      Agar BUMN bisa maju, mental “Juragan” harus di kikis. Diganti dengan mental “pelayan”. Pelayan akan berusaha mengerjakan tugas sebaik baiknya. Salah satu cara untuk menhilangkan mental “Juragan”, perlu divisi culture yang membuat program sehingga para juragan ini berubah jadi pelayan yang baik. Misalkan, program agar Direksi / pimpinan membersihkan toilet karyawan sekali atau 2X seminggu, atau program kunjungan lapangan , seperti tinggal di rumah di petani gula yang termiskin dll.
      Studi banding dengan perusahaan swasta yang sukses juga sangat diperlukan. setiap karyawan BUMN harus di tuntut membuang mental juragan nya, lebih customer oriented dan inovatif. Bagaimana perusahaan swasta bisa maju dan survive dengan persaingan yang keras. Sedangkan kebanyakan BUMN kita monopoli hampir tanpa kompetitor, dapat dana dari pemerintah juga, tapi kok berguguran satu persatu , ini yang sampai sekarang ga masuk di akal.

      Posted by komandoxvii | 7 Mei 2012, 10:29 am
      • Setuju Mr. KOMANDOXVII
        Satu lagi mental buruk karyawan BUMN baik dari level bawah sampai atas, Semangat Kerja Kerdil tuntutan gaji dan bonus minta tinggi, Pelayanan Minim minta kesejahteraan Maximal, pada hal perusahaan rugi…
        Semoga mereka bisa belajar pada perusahaan swasta, dimana karyawan yang tidak bisa kerja, loyalitas dan integritas minim langsung end……
        Semoga P. DIS bisa mengojlok mental mereka, agar tidak manja, malas & rakus.
        Terima kasih P. DIS selalu melakukan yang terbaik bagi Bangsa ini & Semoga sehat selalu buat P. DIS

        Posted by yn | 7 Mei 2012, 12:40 pm
      • Kalau menurut saya sedikit beda. Yang Juragan punya mental raja yang ingin menguasai segalanya, minta disembah para bawahannya. Yang karyawan malas karena tidak kerja tetap dapat gaji sedangkan kerja keras gaji ya tetap segitu.
        yang lebih parah karyawan yang kerja keras, jujur justru tidak “dipakai”

        Posted by bagong | 8 Mei 2012, 10:09 pm
    • saya ‘curiga’.. “mesin tua” yang terawat spt ehm.. widyawati dan ayu azhari, merupakan satu dari sindiran kondisi para (calon) pemimpin uzur yg rakus dan maruk jabatan… memang sudah saatnya mundur.. Percantiklah dan benahilah diri kalian, suport yang muda supaya bisa lari kenceng kaya’ mobil s(u)port juga..

      ohya, ada yang tahu kenapa Pak Dis bahas pabrik Gula kok refer to ‘widyawati’ and ‘ayu azhari’, bukannya ‘mpok ati’ ? (keknya sama2 terawat) Hehe…

      Posted by wawan | 7 Mei 2012, 10:40 am
    • keduax 😀

      Posted by LPKI JATENG | 8 Mei 2012, 8:34 am
    • Dahlan Iskan, Kami di Kepri Menunggumu…”
      oleh Mustafa Kamal
      link : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/05/09/dahlan-iskan-kami-di-kepri-menunggumu/
      Penulis adalah salah seorang pengagum Dahlan Iskan. Dahlan Iskan yang mempunyai prinsip “ikhlas mengabdi sebelum mati” ternyata membawa dampak yang luar biasa bukan saja pada dirinya secara pribadi juga berdampak luar biasa pada Indonesia. Dengan prinsip “ikhlas”nya itu Tuhan mengkaruniainya Kesehatan yang luar biasa walau sudah berganti organ hati lebih kurang 5 tahun ini. Doa-doa dari jutaan rakyat indonesia mengalir untuknya. Ide kreatifnya, kegiatannya, tulisan-tulisannya dan hasil-hasil yang dia capai selama hidupnya menjadi bukti kesuksesan prinsip hidupnya. Dengan prinsip nya itu, beliau menjadi secercah cahaya dari gelapnya teladan di negri ini.

      Penulis sangat terkesan dengan tulisan-tulisan pak Dahlan baik melalui buku mapun di media. Bagaimana beliau membuat program, mencari keluar masalah yang begitu banyak di BUMN kita. Atas hal itulah penulis berharap beliau bisa mengunjungi Kepulauan Riau yang lagi Galau sejak terbitnya permen ESDM no. 7 tahun 2012 sebagai aplikasi dari amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang larangan ekspor bahan tambang mentah salah satunya adalah bauksit.Kepulauan Riau sebagaimana kita ketahui merupakan salah satu penghasil bahan tambang bauksit terbesar di indonesia.

      Sebagaimana kita ketahui dari data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kepulauan Riau (DESDM Kepulauan Riau, 2011) mencatat bahwa jumlah perusahaan penambangan bauksit yang memiliki IUP di wilayah ini terdapat 32 perusahaan, terdiri dari 3 IUP di Karimun, 12 IUP di Tanjung Pinang, Bintan 9 IUP dan dua perusahaan berada di perbatasan kabupaten. Total luas yang dikuasai oleh para pemegang IUP diperkirakan mencapai 34.993 Ha, masing-masing 1,64% dari luas tersebut berada di Karimun, Lingga (93,36%), Tanjung Pinang (1,61%), Bintan (2,33%) dan 1,06% berada di perbatasan dua wilayah. Jumlah sumber daya bauksit di Kepulauan Riau diperkirakan mencapai 180,97 juta ton, daerah yang masih menyimpan sumber daya bauksit paling besar adalah Kabupaten Lingga dengan jumlah sekitar 168,96 juta ton sisanya tersebar di empat wilayah dengan jumlah yang relatif kecil. Nah, sejak keluarnya permen tersebut ke 32 perusahaan tersebut telah menghentikan sementara operasionalnya yang tentu merumahkan juga karyawannya yang jumlah seluruhnya 4000-an lebih!

      Seluruh karyawan itu tentu sedang galau! Apalagi jika revisi pemerintah terhadap permen tersebut dengan mengizinkan ekspor tetapi harus mengeluarkan bea keluar 20% dinilai para pengusaha memberatkan dan lebih memilih menutup usahanya. Maka otomatis ribuan karyawan pekerja tambang di kepri akan kena PHK! dan tentu merembet menjadi masalah ekonomi, sosial dan keamanan di Kepri!

      Persoalan ini sebenarnya masalah lama yang didiamkan saja oleh pemerintah baik sejak Orde Baru maupun Reformasi ini. Sebagai penghasil bauksit, hingga saat ini Indonesia belum memiliki pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina sehingga seluruh bijih bauksit di ekspor ke luar negeri (Jepang dan Cina), sedangkan alumina sebagai bahan baku untuk pembuatan aluminium harus diimpor dari negara lain (Australia). Sangat lucu kan? Bauksit kita sebagai bahan baku pembuat alumina dijual murah ke luar negri? Lalu kita mengimpor alumina sebagai bahan baku industri aluminium kita dengan harga tinggi!

      Dan lebih lucu lagi perusahaan BUMN sekelas PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut dengan PT Antam merupakan perusahaan pertambangan terbesar milik pemerintah dengan saham pemerintah (65%) dan masyarakat (35%) adalah salah satu pelaku utamanya. PT Antam didirikan pada tanggal 5 juli 1968 dengan kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Namun hingga kini PT. Antam di Kepri maupun kalbar sebagai sentra penghasil bauksit belum mendirikan pabrik pengolahan bauksit malah asyik mengeskpor bahan tambang mentah yang nilai jualnya rendah, padahal kalau sejak dulu pabrik pengolahan itu ada pemasukan negara akan sangat besar!

      Jika saja perusahaan pengolahan bauksit menjadi alumina itu didirikan perusahaan itu akan hidup puluhan tahun di Indonesia. Anggaplah dibangun 2 perusahaan pengolahan bauksit menjadi alumina satu di kepri dan satu di kalbar dengan masing-masing berkapasitas 300 ribu ton alumina per tahun dan 720 ribu ton alumina per tahun dengan total kebutuhan bahan baku bauksit paling sedikit 3,42 juta ton per tahun. Jika sumber daya bauksit yang di lingga (kepulauan riau) 168,96 juta ton dan di Sanggau (Kalimantan Barat) yang luasnya 36.410 Ha besarnya 188,30 juta ton. Dengan asumsi tingkat produksi tetap, maka umur tambang perusahaan ini di Kepri bisa sekitar 50 tahun dan di kalbar 55,06 tahun. Artinya bahwa selama lebih kurang 50 tahun ke depan keberlangsungan kegiatan produksi pabrik smelter alumina dijamin keberadaan oleh sumber daya bauksit yang dimiliki saat ini.

      Dan efek positifnya ribuaan pekerja akan terserap dan perusahaan tambang bauksit baik di kepri dan kalimantan barat tidak perlu menutup usaha tambangnya karena bisa dijual di dalam negri. Dan tentunya ribuan karyawan baik di Kepri dan Kalimantan barat masih punya pekerjaan hingga 50 tahun kedepan!

      Oleh karenanya seorang Dahlan Iskan wajib ke kepri! Kecerdasan beliau dalam mengatasi masalah sangat ditunggu. Banyak tempat yang bisa dibangun pabrik pengolahan bauksit ! kalau memang di Lingga belum bisa karena keterbatasan Energi Listrik, bisa dibangun di Batam yang listriknya berlebih! atau di Bintan yang dalam waktu dekat ada koneksi listrik dengan Batam.

      Dahlan Iskan kami menunggumu!

      Posted by Wong Asor | 9 Mei 2012, 1:07 pm
    • cepetan lah ! Arab Saudi+AS PASTI BERPERANG lawan IRAN, harga minyak membumbung tinggi, APBN KOLAPS, RAKYAT INDONESIA SEMAKIN MENDERITA, WIS OJO NGATOK AMERIKA WAE !

      Posted by ramdhoni | 9 Mei 2012, 10:36 pm
      • Amerika gak kan perang sama Iran Mas, itu mah bualan….Amerika gak bs dan gak brani serang Saudi karena mrk takut azab Allah kalau serang dua kota suci, makanya mereka manfaatkan Syiah Iran utk serang Saudi biar gak ada yg reaksi dr kalangan Islam trutama org2 yg bodo dgn politik Amerika. Contoh paling nyata adalah ketika Irak yg skrg dikuasai Syiah Iran dan Amerika. Ramdhoni ini gak paham politik…

        Posted by bahtiyar achmad | 12 Mei 2012, 5:08 pm
    • salah satu comment.. di media online oleh Wayne Ron

      baru selesai nonton Suara Anda- Sarasehan Anak Negeri-Menyelamatkan Negeri Autopilot di you tube, http://www.youtube.com/watch?v=jYUgCNy8_Xs&feature=related, DI benar patut diancungin jempol, dia lakukan seperti yg dia ucapkan pd waktu acara ini… hebbatt.. hope he will become next Ind president..

      Posted by caderabdul | 11 Mei 2012, 8:07 am
    • ass.wr wb pak dahlan kami mohon kondisi petani di wilayah PTPN11 lebih diperhatikan>>>karena tahun@ sblm anda menjabat petani di wilker PTPN11 sll dijadikan korban pemerkosaan hak2!sll dirugikan oleh kebijakan elite PTPN11>>kbijakan2 sepihak oleh pihat ptpn mmbuat kami malas untuk mananam tebu sbanyak mngkn besar harapan kami petani kepada pak dahlan!smg Allah sll meridhoi jalan benar pak dahlan by ruli rajawan jatiroto farmer

      Posted by rulirajawan | 15 Mei 2012, 10:57 pm
    • soal pertebuan tlg kami petani di lingkup PTPN11 ygdr tahun ketahun sblm pak dahlan iskan menjadi menteri BUMN sll dijadikan korban pemerkosaan hak2 oleh pihak managemen ptpn11!sll dirugikan sehingga petani di wilker ptpn11 lbh suka mngirim tebu ke ptpn lain!rendemen dan sistem penjualan gula yg sarat dengan korupsi mnjadi hantu/momok yg mnakutkan stiap musim giling tiba!knapa sistem penjualan gula tidak diserahkan ke unit@ saja sehingga ada nilai lebih bgie ptani! PTPN11 butuh transparansi pak dahlan!kami tunggu resque bapak pada kami petani PTPN11>by ruli rajawan jatiroto farmer

      Posted by rulirajawan | 15 Mei 2012, 11:06 pm
  2. aq sih berharap sebelum mengeluarkan tulisan ini bapk berkunjung dulu ke malang karena disana banyak petani tebu yang lumayan sukses n siap panen…tapi apapun itu terima kasih atas tulisannya yg mencerahkan

    Posted by caderabdul | 7 Mei 2012, 6:02 am
    • Yang pak DIS sampaikan di sini pemecahan masalah PG yang susah profit & agar win win solution dengan petani tebu, Pabrik gula ada yang profit juga walau tidak sebanyak yang bermasalah, tentunya petani tebu juga begitu ada yang sukses selain yang bermasalah

      Posted by fris | 7 Mei 2012, 12:51 pm
  3. wuih mantab bisa comment di pageone..
    saya berharap tahun ini gula lokal benar benar menjadi tuan rumah di negeri ini.
    kebetulan saat kecil hingga lulus sekolah saya menjadi buruh di perkebunan tebu, sedikit banyak mengetahui susahnya menanam dan memelihara kebun tebu..yang ga tahu persoalan rendemen dan sistem pembayaran hasil panen dari pabrik gula ke empunya kebun tebu.

    Posted by SMT Yamaha | 7 Mei 2012, 6:07 am
  4. membangun sebuah kepercayaan baru membutuhkan kerja ekstra…mudah2an pabrik2 gula kita dpt mewujudkan harapan tsb…kerja,kerja dan kerja!!!

    Posted by abuyaisnain | 7 Mei 2012, 6:08 am
  5. tercerahkan,,,selepas “capek” tidur di lantai kereta senja.

    Posted by bayu | 7 Mei 2012, 6:11 am
  6. Izin sharing di twitter ya pak 🙂
    Bangun kepercayaan pasti dapat pasar.
    Like DIS yo 🙂

    Posted by Putut Sambang | 7 Mei 2012, 6:11 am
  7. Semoga giling tebunya lancar jaya pak dis
    Lanjutkan, demi Indonesia
    (҂’̀⌣’́)9″

    Posted by Prasetyo Wijaya | 7 Mei 2012, 6:17 am
  8. Sukses Selalu Pak DIS…
    Jaga Kesehatan dan Selalu Berhati2 dgn makanan…
    (udah 2 org RIP bulan kemaren).

    Posted by PUTU | 7 Mei 2012, 6:23 am
    • melihat karakter 2 tokoh yang telah RIP, khawatir dengan keselamatan DI dan MMD….semoga tidak ada konspirasi.
      Jaga kesehatan, tetap beribadah, pak DI, semoga Allah selalu melindungi pak DI…amiiin…

      Posted by DANs | 7 Mei 2012, 11:34 am
  9. JUARA…

    Posted by sdwi | 7 Mei 2012, 6:24 am
  10. komentar dulu baru baca ah….

    Posted by ruli | 7 Mei 2012, 6:26 am
  11. Semoga dengan kerja keras dan kerja semakin keras Indonesia dan petani tebu akan semakin maju dan profesional.
    untuk pas DIS semoga tetap sehat dan semangat untuk terus mendorong BUMN menjadi lebih baik…

    Posted by 2nrae | 7 Mei 2012, 6:28 am
  12. Gula dan garam merupakan kebutuhan pokok d dapur…

    lain halnya dengan beras yg bsa d ganti dg komoditi lainnya (jagung, ketela, dll)

    Mau gak mau gula harus d produksi karna mrupakan salah satu kbutuhan pokok yg sangat urgent…..

    kputusan beliau tuk mmbnahi pabrik gula mrupakan kputusan yg sangat tpat….

    q harap stelah ni maslah garam sgra d slsaikan….

    Bravo pak DI…..
    keeja…. kerja…. kerja….

    Posted by Hasan Saifur Rijal | 7 Mei 2012, 6:28 am
  13. Semoga tidak ada lg gula impor. Kemandirian harus ditegakkan dibum yg kaya sumber daya alam. Segera akhiri kesalahan pengelolaan negeri ini. Kerja keras, tekad. Integritas dan profesionalisme akan membuat maju negeri ini.

    Posted by mas aziz | 7 Mei 2012, 6:30 am
    • Ada yang terlupa..petani tidak bisa menyetorkan tebunya langsung ke pabrik..mereka harus melalui mafia tengkulak, bahkan redemen-pun menjadi permainan mereka..setiap kenaikan yang diperjuangkan, petani tidak bisa menikmati..para tengkulak-lah yang menikmatinya..tengkulak tebu lebih sejahtera dari pada petani..monggo dicermati, demi perbaikan di masa mendatang

      Posted by muhari | 8 Mei 2012, 3:52 am
  14. ayo pabrik gula, ayo bumn, ayo indonesia, kita sedang diajak berlari pak Dahlan, saya jg mulai ikutan, cuma belum kencang karena baru bangun dari tidur panjang, masih ukuran jogging, insyaallah saya akan terus berusaha berlari. Terimakasih semangatnya pak Dahlan. 🙂

    Posted by tsao tsao | 7 Mei 2012, 6:31 am
  15. YO semangat gula pagi-pagi…..

    Posted by Josa | 7 Mei 2012, 6:31 am
  16. “Tapi saya percaya dengan tekad baru seluruh jajaran manajemen pabrik gula saat ini perbaikan yang mendasar itu akan berhasil.”

    Amiiin… Semoga terwujud…

    Posted by Iwan | 7 Mei 2012, 6:43 am
  17. Adakah pemimpin seperti ini, secara kronologis dan runtut menyampaikan progress dari rencana dan kinerjanya? semoga ini memberi inspirasi kepada para pemimpin lain dinegeri ini, dengan kerja keras , ikhlas dan demi rakyat tujuannya..InssaAlloh Bangsa Indonesia itu cepat makmur..negara superpower di Asia… tunggulah dan berdoa lah..akan tiba waktunya… Pak DIS ini sebagai awal dari kebangkitan dan pertanggungjawaban pemimpin bangsa.. yang lain akan segera menyusul LIKE DIS ini… optimis dan tetap semangat…Maju Indonesia.. beri contoh teladan terus pak DIS… kami baru bisa mendukung dengan DOA…

    Posted by assifa | 7 Mei 2012, 6:49 am
  18. selalu optimis optimis dan optimis
    masyarakat indonesia harus slalu optimis

    Posted by abdoel | 7 Mei 2012, 7:02 am
  19. Luar biasa… semoga pabrik gula bisa melahirkan anak yg manis

    Posted by Hery | 7 Mei 2012, 7:03 am
  20. proyeks defisit gula tahun 2012 adalah 300 ribu ton, mungkin pa dis belum sampai pecah masalah impor gula, tapi minimal retak lah, tidak mungkin masalah yang tetimbun puluhan tahun terurai denga mudah dalam hitunga bulan , edikit sedikit hambatan tratasi lama lama hambatan itu hilag sendiinya dan BUMN menjadi peusaaan profitable dan mensejateakan minimal pekerjaya, tai selalu saja adayng sinis, ktanya emskin banyak untung BUMN setoran reman ke Pejabatya semain guedhe brooooo

    Posted by SAEFUL | 7 Mei 2012, 7:10 am
  21. ijin share pak DI, mungkin hamil yg tua ini akan lebih bermanfaat lg kalau kita bagikan ilmunya dengan yg lain. pak dahlan maju terus kami mendukung anda

    Posted by hus4inie | 7 Mei 2012, 7:13 am
  22. Maju terus Pak DIS, itu baru pemimpin yang profesional. Di PTPN itu yang perlu diubah adalah sikap mental “FEODAListik” dan sikap seperti ” NDORO (juragan)”. Kikis habis sikap tersebut, itulah “TOMCAT” yang selalu menggerogoti Pabrik2 gula kita (Karena mereka beranggapan yang rugi kan negara, sama dengan koruptor2 kita yang merasa tidak ada yang dirugikan).

    Pak DIS, jangan sampai PG-PG kita bernasib sama dengan PG KRIAN (Sidoarjo) PTPN X yang sudah ALmarhum.

    Posted by Heru Prasetyo | 7 Mei 2012, 7:13 am
    • Pekan lalu sy menjumpai gula kemasan merk GULAPAS (mirip produk “gulaku”) tp warna bungkusnya biru tua
      Sempat sy baca produksi PTPN XI (ato IX sy lupa maaf) jawatimur
      Apa PG tsb masuk kategori baik/sehat? Bs jual produk dg merk sendiri

      Posted by Fia | 7 Mei 2012, 8:34 pm
  23. DEMI KEJAYAAN INDONESIA TERCINTA…… MARI KITA MENGAMALKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT VIRUS-VIRUS YANG TELAH DITULARKAN BAPAK DAHLAN ISKAN DI MASING-MASING BIDANG YANG KITA TEKUNI SAAT INI DAN YANG AKAN DATANG….. KERJA-KERJA-KERJA………….INDONESIA RAYA……

    Posted by Barata | 7 Mei 2012, 7:22 am
  24. Ini yang namanya THE REAL PRO PETANI.. bahkan tidak hanya mementingkan petani tebu saja yg utama, tetapi jg berusaha membangkitkan kinerja PG untuk lebih baik lagi! Solusi yg ditawarkan sangat mendasar namun sangat konkret. Bisa dibilang: “Win.. Win.. Solution..” LIKE DIS… Lanjutkan lg Pak, Win Win Solution cemerlang lainnya… 🙂

    Posted by debyad | 7 Mei 2012, 7:25 am
  25. intinya adalah bagaimana membangun kepercayaan mitra kerja….selamat bekerja buat PGN

    Posted by imron | 7 Mei 2012, 7:32 am
  26. terima kasih pak dis atas pencerahannya, sehingga kami rakyat yg buta situasi menjadi melek dan mengerti kenapa bangsa ini gak pernah bisa maju…… yg sebenarnya kita sebagai bangsa yg besar mampu dan sanggup utk mensejahterakan bangsa ini…..
    dan kami menjadi tahu kwalitas dari pemimpin kita,menteri kita,pejabat kita, yg ternyata hanya ingin mendapatkan fasilitas yg diberikan oleh rakyatnya tanpa pernah memperhatikan rakyatnya sendiri…….
    sekali lagi terima kasih kepada para pejabat” terdahulu dr jaman orba,reformasi sampai dg detik ini,atas segala kebobrokan yg ternyata telah diberikan kepada kami bangsa ini…… dan semoga dimasa” mendatang kita bisa benar” menikmati kekayaan kita sendiri yg diberikan oleh Allah swt…. aamiin
    semoga kesehatan dan kekuatan senantiasa dilimpahkan kepada pak dis dan keluarga dan juga bangsa ini…. aamiin

    Posted by tonie | 7 Mei 2012, 7:32 am
  27. Yang jelas, kita sangat membutuhkan figur pak Dis, 10 org saja yg seperti pak Dis di negeri ini, Ekonomi Indonesia tak akan terkalahkan oleh negara manapun. Bravo pak Dis

    Posted by Amri | 7 Mei 2012, 7:56 am
  28. Masuk urutan 30 besar di page one…..horeeeeeee.Like Diz….Like Diz….Like Diz…..

    Posted by wongcilik | 7 Mei 2012, 7:57 am
  29. Saya sangat senangg sekaligus terharu bahwa Pak Dis lagi-lagi memberikan perhatian lebihh terhadap pengembangan agro industri yang merupakan ciri khas bangsa ini, khususnya perkebunan tebu & pabrik gula. Langkah-langkah perbaikan sudah mulai diambil, baiknya yg sifatnya teknis dan jangka pendek maupun yang bersifat managerial dan jangka panjang seperti persoalan SDM dan budaya di perusahaan perkebunan.
    Tahun ini memang menjadi pertaruhan atas upaya-upaya peningkatan produktivitas pabrik gula yang langsung dikomandoi Pak Dis. Semoga spirit Pak Dis merasuk ke seluruh jajaran manajemen dan karyawan pabrik gula sehingga tahun ini menjadi tonggak sejarah kebangkitan industri gula Indonesia menuju swasembada gula dan pangan. Terima kasih Pak Dis, semoga ikhtiar ini mendapat ridho Allah SWT dan Pak Dis semoga selalu sehat. Amin.

    Posted by akadarisman | 7 Mei 2012, 7:58 am
  30. Semoga PTPN yang memiliki Pabrik TEBU, cepat tanggap & cepat tindak lanjut, tentunya demi untuk mensejahterakan karyawannya demi untuk memajukan perekonomian Indonesia yang kita cintai. dengan tidak lagi impor gula. sukses selalu buat Pak DIS.

    Posted by sudarto | 7 Mei 2012, 8:01 am
  31. walaupun tidak dibidang per-TEBU-an, tapi bekerja di bidang pelayanan yang lain, saya siap utk melakukan apa yg diingikan Pak Dahlan, Kerja..Kerja..Kerja…layani masyarakat sebaik dan sepuas mungkin…

    Posted by ahmad allauddin | 7 Mei 2012, 8:03 am
  32. maju terus,,, pantang mundur,,, jalan masih panjang,,,, MERDEKA…..(kerja….kerja….kerja,,,,,,,,)

    Posted by susiindriyani | 7 Mei 2012, 8:05 am
  33. salam SUPER pak DIs
    well, saya sudah melihat bbrp karyawan PG yang mulai mengeluh dengan kebijakan baru ini, tapi pada intinya dengan kebijakan yang sedikit memaksa ini memang memaksa mereka untuk belajar demi masa depan yang lebih baik. kerja dong, jangan tidur terus terima gaji padahal PG merugi.
    klo boleh usul, semua BUMN bikin semacam laporan mingguan ato progress kerjaan seperti ini, jadi rakyat sebagai pemilik bisa memonitor kerjaan mereka.

    Posted by m0ojojojo | 7 Mei 2012, 8:05 am
  34. Teruskan bekerja keras (dan smart) Pak Dis.
    Saya tau kendala kiri kanan atas bawah depan belakang selalu menghalangi langkah perbaikan Bapak…

    Posted by Arfindo | 7 Mei 2012, 8:06 am
  35. luar biasa Pak Dis…

    Posted by Adam | 7 Mei 2012, 8:07 am
  36. Reblogged this on Kusumakomputer Blog and commented:
    inspirasi, motivaso

    Posted by kusumakomp | 7 Mei 2012, 8:10 am
  37. Pak DIS yg mesin tua sempat tdk terawat bahkan sampen turun mesin ganti spare part aja gesit seperti itu. Kita patut malu pada beliau.
    Tp humornya tetep ada disetiap tulisan beliau. Lihatlah mesin tua yg selalu dirawat dengan baik seperti Widyawati dan Ayu Azhari. Semua pasti setuju dgn Pak Dis ttg standar perawatan 2 mesin tua dan setengah tua ini. Ngakak deh…

    Posted by wak mus | 7 Mei 2012, 8:19 am
  38. Ayo pemimpin dan menteri yang lain ikut lari yang cepet juga kayak Pk Dahlan, like dis yooo…
    Jaga kesehatan slalu Pk….

    Posted by aa | 7 Mei 2012, 8:23 am
  39. Suplemen pagi di hari senin, baca MH pak DIS,mantap…

    Posted by elfataruqani | 7 Mei 2012, 8:23 am
  40. alhamdulilah, ternyata kebijakan yang dibuat pa Dis bukan “anget-anget tai ayam”, ini salah satu bukti bahwa beliau memonitor seluruh program-program yang beliau canangkan, semoga tetap demikian untuk seterusnya, menuju indonesia yang lebih baik, amiin, untuk pejabat lain ayolah, ga usah merasa gengsi untuk meniru sesuatu yang memang layak untuk ditiru, SEMOGA!!!

    masih ada yang mau mengatakan ini juga bagian dari “PENCITRAAN”???!!!

    Posted by Nanang Slamet | 7 Mei 2012, 8:29 am
  41. Di daerah istri saya ada kepercayaan, bahkan dia juga ikut2 mengamininya, bahwa : Rumah yang banyak semutnya itu pertanda rizqi penghuninya bagus. Terlepas benar atau tidaknya kepercayaan seperti ini, semoga legitnya gula para petani pada musim giling tahun ini benar2 bisa dinikmati dan mengangkat derajat kehidupan mereka, bukan hanya dinikmati para SEMUT.

    Posted by Shofiyul anwar | 7 Mei 2012, 9:07 am
  42. sebagai putera magetan…kami bangga kepada pak DIS…………..pak DIS milik Indonesia…untuk Indonesia……..bukan dari partai untuk partai………….semoga beliau bisa membuka hati para pejabat lain…

    Posted by rakyat kecil | 7 Mei 2012, 9:08 am
  43. Tragis lihat P.G saat ini, mati enggan hidup ngos-ngossan….tiap tahun hanya mencatat rugi. Masa produksi pun hanya aktif 3 bulan saja. Korupsi di tiap lini jadi hal yang trendi.
    Semoga ada perbaikan di tahun ini….maju terus pak DIS!!!

    Posted by c'bob | 7 Mei 2012, 9:17 am
  44. Salat pak Dis, semoga Gula kita makin putih, bersih dan kualitas tinggi. Sehingga mampu bersaing di pasar global. Dan gak ada cerita untuk impor lagi. Semangat…!!!!

    Posted by iwan hp | 7 Mei 2012, 9:18 am
  45. tetap pencitraan. Itu perlu. Untuk menularkan optimisme, semangat kerja untuk majunya indonesia dibutuhkan pencitraan.

    Posted by gatoth | 7 Mei 2012, 9:20 am
  46. mantap Pak DIS…
    buat temen-temen : aku mo tanya cara dapetin kaos MH sperti yang di blog ini gimana? detilnya gitu…
    thanks ya…

    Posted by Vianiita | 7 Mei 2012, 9:21 am
  47. Hebat…..
    hanya dengan membaca satu halaman, kita orang awam bisa mengerti problem” PG, dijabarkan pula cara mengatasinya….. hanya satu kata ” Hebat…..”

    coba kalo semua menteri kasih laporan kerja seperti ini ke rakyat…….

    Posted by juraganacsby | 7 Mei 2012, 9:41 am
    • Setuju, terkhusus untuk para anggota dewan yang terhormat yang suka keluyuran ke luar negeri,bikin juga laporan ke rakyat untuk uang rakyat yang sudah dihamburkannya

      Posted by ndriet GSK | 7 Mei 2012, 11:31 am
  48. monday addiction……

    Posted by bwm | 7 Mei 2012, 9:44 am
  49. Salam Pak DI
    selamat pagi salam sejahtera pak,unt urusan pabrik gula kita yg segitu bny 52pabrik nmn yg berfungsi dgn baik hny 20 apakah bs memenuhi kebutuhan gula kita pak?
    Semoga semangat Bapak unt memperbaiki keadaan BUMN kita unt lbh baik menular kpd semua direksi2 BUMN nya,dan mereka tdk lg terlena hny mau menikmati pasilitas yg bgs dr negara tnp mau bekerjakeras demi negara.

    Posted by tina simanjuntak | 7 Mei 2012, 9:50 am
  50. mantappppppppppppppppppp pak, kerja, kerja, dan kerja

    Posted by azham kkhairan | 7 Mei 2012, 10:05 am
  51. semoga semanis rasa gulanya ,bravo pak dahlan

    Posted by hmuhadi | 7 Mei 2012, 10:42 am
  52. sangat salut saya dengan pak dahlan yang selalu membuat trobosan baru untuk indonesia ini.

    Posted by Birhasani.HB | 7 Mei 2012, 10:45 am
  53. semangattttttttttt

    Posted by kid | 7 Mei 2012, 10:50 am
  54. Dari tulisan MH ini nampak sekali bahwa para PG seharusnya mengayomi petani tebu, itu baru terbuka. Dulu…. seolah olah petani tebu membutuhkan PG…. sehingga PG dengan seenaknya bermain. Tapi setelah petani tebu berhitung hitung tidak mau menanam tebu dan Pak DIS ngrungoke, terus dipelajari dan ternyata SOLUSI nya tak seruwet saya bayangkan. Sekarang tinggal PG dan petani tebu menjaga SOLUSI tadi dengan KOMITMEN. Jangan sampai SOLUSI yang sudah berjalan dengan baik tidak dilakukan lagi, karena Pak DIS belum sempat Endang endang. Memang mesin gak jauh beda dengan manusia, Meski mesin sudah tua kalau dirawat tentunya mesin masih mulus. Coba lihat Widyawati meskipun wis tuwek kalau diramut ya kelihatan belum KEWUT.

    Posted by Jeng Sri | 7 Mei 2012, 10:59 am
  55. Jaman revolusi dahulu kita mempunyai sosok Sukarno/Hatta untuk membangkitkan semangat melawan penjajah dan keterbelakangan. Sekarang kita perlu figur yang bukan karena pencitraan tapi membangkitkan semangat kerja.. kerja … kerja… demi meningkatkan harga diri bangsa ini.

    Posted by Fajar | 7 Mei 2012, 11:44 am
  56. AYO VOTE PAK DAHLAN ISKAN DI RCTI AWARD

    Tokoh Kontroversial
    Khusus Tokoh Kontroversial dipilih melalui polling sms pemirsa dengan cara :
    KetikSI (spasi) kode kategori (kirim ke) 9388
    SI (spasi) 6b (kirim ke 9388)
    Polling sms dibuka mulai 4 Mei 2012 dan ditutup sampai dengan 8 Mei 2012 pukul 24.00 WIB.
    a. –
    b. Dahlan Iskan
    c.-
    d. –
    e. –

    Posted by azham kkhairan | 7 Mei 2012, 12:12 pm
    • saya agak menaruh curiga dg maksud RCTI, menaruh nama dahlan dalam kategori ‘kontroversi’??! diantara
      a. anas urbaningrum
      c.denny indrayana
      d.marzuki ali
      e.wa ode nurhayati

      melihat dua artikel berikut ini tentang Hari Tanoe, jd semakin jelas maksudnya apa.

      http://m.detik.com/read/2011/11/09/185638/1764036/10/hary-tanoe-capres-2014-logikanya-dari-generasi-muda

      http://m.detik.com/read/2011/11/09/192457/1764059/10/sanggah-terjun-ke-politik-karena-dizalimi-hary-tanoe-bisnis-saya-mapan

      Posted by real mirdad | 7 Mei 2012, 2:48 pm
    • Bos MNC Hary Tanoesoedibjo Gabung Partai NasDem

      Lama bergelut di bidang media,
      CEO MNC Hary Tanoesoedibjo
      bergabung dengan Partai
      Nasional Demokrat (DasDem).
      Kabarnya, Hary Tanoe telah
      gabung dengan keluarga besar
      partai ini sejak dua bulan lalu.
      Demikian dikatakan Ketua
      Umum Partai NasDem, Rio
      Capella, Rabu (11/10).
      Dirinya belum mengetahui secara
      pasti posisi yang akan ditempati
      Hari Tanoe. “Saat ini, kita sedang
      mendiskusikan posisi apa yang
      tepat untuk Hary Tanoe,”
      jelasnya.
      Kendati Hari Tanoe selama ini
      berkecimpung di bisnis media,
      bukan berarti Hary Tanoe tidak
      tahu tentang politik dan
      kebangsaan. “Keberhasilan Hary
      Tanoe membesarkan perusahaan
      yang dimiliki jelas memperlihat
      bahwa dia memiliki visi yang
      jelas. Jadi, jangan underestimate
      soal kehadiran Hary Tanoe di
      NasDem,” kata Rio.
      Diakui Rio, masa-masa
      pendekatan Hary Tanoe dengan
      Partai NasDem ini terjadi sejak
      sekitar 5-6 bulan lalu. “Ternyata
      ada kesamaan visi, misi,
      pandangan dan emosi.
      Kesimpulannya Hary Tanoe bisa
      bergandeng tangan dengan
      Partai NasDem,” tambahnya.
      Karir Hary Tan yang kelahiran
      Surabaya, 26 September 1965
      memang cukup cemerlang. Lulus
      dengan gelar Bachelor of
      Commerce (Honours) dari
      Carleton University, Ottawa-
      Kanada, pada tahun 1988 dan
      gelar Master of Business
      Administration dari Ottawa
      University, Ottawa-Kanada, pada
      tahun 1989, sukses di bisnis
      media.
      Saat ini Hary memegang
      beberapa jabatan strategis di
      berbagai perusahaan terkemuka
      di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai
      Presiden Direktur PT Global
      Mediacom Tbk (sejak tahun
      2002) setelah sebelumnya
      menjabat sebagai Wakil Presiden
      Komisaris perusahaan tersebut.
      Ia adalah pendiri, pemegang
      saham, dan Presiden Eksekutif
      Grup PT Bhakti Investama Tbk
      sejak tahun 1989.
      Selain itu, Hary saat ini juga
      memegang berbagai posisi di
      perusahaan-perusahaan lainnya,
      di antaranya sebagai Presiden
      Direktur PT Media Nusantara
      Citra Tbk (MNC) dan PT Rajawali
      Citra Televisi Indonesia (RCTI)
      sejak tahun 2003, sebagai
      Komisaris PT Mobile-8 Telecom
      Tbk, Indovision dan perusahaan-
      perusahaan lainnya di bawah
      bendera Global Mediacom dan
      Bhakti Investama.
      Hary juga saat ini aktif sebagai
      Bendahara Komite Olahraga
      Nasional Indonesia (KONI). Ia
      telah berulang kali menjadi
      pembicara di berbagai seminar
      dan menjadi dosen tamu dalam
      bidang Keuangan Perusahaan,
      Investasi dan Manajemen
      Strategis untuk program magister
      di berbagai perguruan tinggi.
      Hary Tanoesoedibjo merupakan
      adik kandung dari Hartono
      Tanoesoedibjo dan Bambang
      Rudijanto Tanoesoedibjo. (ary/
      dtk)

      Posted by real mirdad | 7 Mei 2012, 5:36 pm
    • Wah,…RCTI Punya maksud tersembunyi. Sangat tidak fair bila harus di adu dengan anas urbaningrum, denny indrayana, marzuki ali, wa ode nurhayati. Sangat tidak sebanding. Mereka gak ada apa-apanya dibanding DI. Saya Curiga ini adalah upaya Nasdem untuk menjerumuskan DI.

      Posted by ariswa | 8 Mei 2012, 8:00 am
  57. Setuju Pak, semoga bisa menjadi inspirasi bagi semua untuk lebih memperbaiki SDM dalam negeri kita

    Posted by barcode murah | 7 Mei 2012, 12:16 pm
  58. Ada Gula Ada Semut…
    Ada Pabrik Gula Ada Raja Semut.

    Ayooo awasi bersama, bila ada penyelewengan, ada main mata, ada KKN segera laporkan di blog ini.

    Kita bantu Pak Dahlan.

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 7 Mei 2012, 12:53 pm
  59. Pak DIS thank foto-fotonya hehehehhe
    http://www.facebook.com/#!/ari.suryanto

    Posted by Ari Abuzulfa | 7 Mei 2012, 12:54 pm
  60. Hik……..ayu azhari…..

    Tante Anna……!!! tak tunggu comment nya
    where a u….?

    Posted by novi | 7 Mei 2012, 12:58 pm
  61. Habis manis sepah dibuang

    Posted by alit alfa | 7 Mei 2012, 1:18 pm
  62. teruskan pak penularan virus semangatnya. Jaga kesehatan. kita manfaatkan sisa umur dengan berbuat maksimal untuk kesejahteraan bersama. jangan dengarkan anjing-anjing liar yang terus mengonggong

    Posted by harsia | 7 Mei 2012, 1:57 pm
  63. saya agak menaruh curiga dg maksud RCTI, menaruh nama dahlan dalam kategori ‘kontroversi’??! diantara
    a. anas urbaningrum
    c.denny indrayana
    d.marzuki ali
    e.wa ode nurhayati

    melihat dua artikel berikut ini tentang Hari Tanoe, jd semakin jelas maksudnya apa.

    http://m.detik.com/read/2011/11/09/185638/1764036/10/hary-tanoe-capres-2014-logikanya-dari-generasi-muda

    http://m.detik.com/read/2011/11/09/192457/1764059/10/sanggah-terjun-ke-politik-karena-dizalimi-hary-tanoe-bisnis-saya-mapan

    Posted by real mirdad | 7 Mei 2012, 2:43 pm
  64. semoga berbuah manis

    Posted by intenratna | 7 Mei 2012, 3:04 pm
  65. capek juga baca komentnya…:D

    ini baru namanya win2 solution, pro petani tanpa merugikan pabrik

    bravo pak DI

    Posted by Doni | 7 Mei 2012, 3:06 pm
  66. terima kasis pak Dis teleh diperbaiki manageman pabrik gulanya. sekedar info pak yang nakal bukan hanya pabrik tapi juga tengkulak tebunya. kalau bisa diperbaiki sekalian mangapa tidak? soalnya yang terjadi dilapangan seperti yang saya rasakan sebagai buruh tani ada banyak tengkulak tebu yang ikut gak fair pada petani tebu, sehingga sampai berpengaruh pada buruhnya seperti saya. bukan bermaksud menggurui tapi sekedar info. sekali lagi terimaksih pak Dis semoga sehat selalu dan kerja..kerja…kerja… Amin

    Posted by mangun | 7 Mei 2012, 3:12 pm
    • wah kalau mas pram (admin) bikin nominasi komentar terbaik setiap minggunya, anda masuk nominator ‘comment of the week’ pilihan saya, komentar berhubungan dg topik MH minggu ini, komentar bersifat solutif. Semoga semakin banyak, biar saya dan pembaca lain bingung nanti mana saja yg masuk ‘comment of the week’

      Posted by akal sehat | 7 Mei 2012, 3:33 pm
      • @akal sehat.. ah ada2 aja ‘comment of the week’ yang saya tulis adalah berdasarkan yang saya ketahui, itupun gak sampai detil2nya hanya yang besar2 saja. (maklum hanya buruh di kebun) kalau sedetil2 nya mungkin tambah rumit lagi persoalan gula ini. karena sudah ada macam2 kepentingan didalamya termasuk POLITIK, tapi saya masih tetap yakin pak Dis juga sudah mengetahui persoalan ini dengan detail hanya saja apa yang dikerjakan pak Dis saat ini masih belum menyentuh lapisan yang paling bawah seperti saya. tapi saya tetap yakin suatu saat persoaln ini dapat terurai dengan baik. seperti tulisan p Dis diatas telah menyiratkan bahwa p Dis telah mengetahui persoalan ini. “sesuai dengan prinsip bahwa gula itu bukan dibuat di pabrik gula, melainkan dibuat di ladang tebu.” dan di ladang itu yang bekerja petani dan buruh tani. BUKAN tengkulak tebu yang berduit banyak n selalu dapat fasilitas dari pabrik gula. sekali lagi maaf bukan bermaksud melukai perasan orang yang merasa tengkulak. terimakasih.

        Posted by mangun | 7 Mei 2012, 4:38 pm
        • Maaf mas Mangun… anda sebagai buruh ataukah Salah satu Tengkulak lainnya. karena antara buruh dan tengkulak khan sama sama menhadapi petani tebu. Kalau anda ketahui mana yang baik… khan itu juga baik untuk anda.

          Posted by Jeng Sri | 7 Mei 2012, 6:44 pm
          • @Jeng Sri. saya buruh tani jeng, bukan tengkulak. menurut saya tengkulak dan buruh beda jeng. klau buruh itu berhubungan langsung dengan hasil tebu, karena baik dan jelek tanaman tebu tergantung pada buruh tani seperti saya. kalau tengkulak tidak berhubungan secara langsung dengan hasil tanaman tebu. jadi tahunya tengkulak adalah beli tebu (tanpa menanam) semurah2nya n jual semahal2nya. menurut saya sebenarnya buruh, petani atau tengkulak semua baik, asal semua bermain fair. karena mereka juga saling membutuhkan.hanya saja buruh adalah yang pihak yang paling lemah. dan buruhlah sebenarnya yang menjadi ujung tombak baik dan jeleknya tanaman tebu.

            Posted by mangun | 8 Mei 2012, 2:10 am
    • Abosolute really gan….
      mkasih infony. bantu sundul gann…hhehe

      Posted by vajar03 | 7 Mei 2012, 4:04 pm
  67. Apakah orang yang bilang pak boss DIS cuma pencitraan ga pernah mampir ke blog ini???
    Kalaupun ada rencana d 2014, saya berani pastikan 4 suara dari keluarga kami.

    Posted by g@ndut | 7 Mei 2012, 3:36 pm
  68. jika p.DIs btul jd presiden nanti …… negara merayakan hari proklamasinya, presiden merayakan ulang tahunnya …. alangkag indahnya ……. 😉

    Posted by masteddy | 7 Mei 2012, 4:00 pm
  69. @real mirdad :sepakat, terlalu rendah RCTI menempatkan DI dalam kategori tersebut apalagi diadu dengan Anas, Marzuki, Denny dan Wa Ode. Apa mereka gak punya kategori utk insan idealis, inspiratif, man-of-action? Bersih-Jujur-Santun-Kreatif dan Berani adalah standard yg terlalu mulia untuk hanya di artikan sebagai Kontroversi. Apakah ini bagian dari pendangkalan/pengkerdilan pra pemilu?

    Posted by daya setiawan | 7 Mei 2012, 4:00 pm
    • iya om, kategori yg aneh, menempatkan dahlan iskan bersama tersangka kpk wa ode nurhayati, anas urbaningrum yg disebut-sebut dlm kasus hambalang, marzuki ali yg asal jeplak dan kurang peka, sangat aneh dan mengundang pertanyaan.
      Saat membaca berita bergabungnya pemilik RCTI, MNC, Global media group, Hari Tanoe ke nasdem, bikin saya berprasangka… Boleh kan saya curiga? Waspada karena orang2 parpol biasa menghalalkan berbagai cara.

      Posted by real mirdad | 7 Mei 2012, 5:50 pm
  70. love this !!

    Posted by Marsha Romi | 7 Mei 2012, 4:11 pm
  71. Mari kita awasi bersama… Jangan sampai terpedaya dengan manuver” politik yg di bungkus atas nama jajak pendapat…
    Tetap waspada para dahlanisti…..

    Posted by juraganacsby | 7 Mei 2012, 4:25 pm
  72. hasilnya tak semanis gula…

    Posted by ardian | 7 Mei 2012, 4:43 pm
  73. Bwt temen2 ada info bagus semoga bermanfaat… Ebook untuk motivasi haji, dapatkan di http://www.muthawif.com/2012/04/25/serial-motivasi-haji/ 🙂

    Posted by Muthawif Online | 7 Mei 2012, 5:21 pm
  74. Saya dan keluarga ada 11 orang siap mendukung Pak DI, ditunggu 2014. Amin

    Salam Hormat

    Posted by Rakyat Jelata | 7 Mei 2012, 5:21 pm
  75. Di tempat tinggal saya yang termasuk kabupaten jepara, Jawa tengah, petani tebu biasanya membakar tebunya sebelum di panen esok harinya. Kobaran apinya kalau malam mengerikan belum lagi asapnya, ampun deh. Tebunya kecil-kecil sebesar kelingking. Rendemennya juga kurang bagus. Dulu waktu kecil banyak ditanam tebu ireng (tebu hitam) yang banyak air dan sangat manis. Segar rasanya makan tebu sehabis main sepak bola. Tapi sekarang hampir tidak ada.
    Sekarang banyak orang kena sakit gula. ibu saya juga baru normal gula darahnya. Tetangga-tetangga banyak yang diet gula, tapi kok masih impor gula ya.
    Ayo rekan-rekan dukung Indonesia bebas impor gula, beras, daging, kedelai, jagung. buah-buahan.
    Negara ini penuh berkah. Manis sumber daya alamnya semanis gulanya. Terus banyak semutnya. Tapi semutnya tidak berlogo merah putih…siapkan kapur berantas semut itu, he2…

    Posted by merautharapanpadapelangi | 7 Mei 2012, 5:23 pm
  76. Mantap gan………
    Kalo sudah ngomong arek satu ini pasti berdasar pada fakta lapangan. Namanya juga mantan wartawan jeroan mercy hehehehhehehhhh………….

    Posted by Pasar Klitikan | 7 Mei 2012, 5:35 pm
  77. OOT
    Sekedar analisis dangkal..
    Pak Dis di nominasikan oleh ‘seputar indonesia’ sejajar dgn ‘tokoh2 yang miskin prestasi bersih’ (mungkin terkecuali deny) sbg ‘tokoh kontroversi’… Adalah menggiring opini publik untuk memastikan mereka tersegel dalam kotak ‘tak layak calon’ (entah presiden,entah politikus, dll)
    jangan lupa pula, pemilik RCTI kan penyokong besar Nasdem..(selain MetroTV) Mana kala 2 media kawin mawin u/ melakukan pencitraan..(entah untuk hal baik/buruk).. Betapa dahsyat hasilnya.

    sungguh tepat pak Dis menyatakan tak tertarik jadi presiden.. Beliau juga lebih fokus kerja,kerja,kerja.. Dan pada akirnya orang cuma bisa nuduh ‘pencitraan’

    kata orang jawa.. Cara pak Dis ini, sepi ing pamrih, rame ing gawe (banyak kerja,ga mikir reward) adalah sikap terpuji yang justru membungkam para ‘bacoters’ di senayan.. Atau sekedar efendi godzali c.s. Yg cm mikir; lumayan nampang di tipi, dah dapat pencitraan gratis, dibayar pula…

    demikian analisis OOT

    Posted by wawan | 7 Mei 2012, 5:39 pm
    • gak perlu kita ikutan untuk vote….. dis bukan tokoh kontroversial bukan levelnya anas,marzuki,wa ode ……. yang bener dis adalah tokoh perombak karakter pejabat……

      Posted by tonie | 7 Mei 2012, 5:47 pm
    • tadinya aku juga mau ikut vote…. stelah baca blog ini jadi urung… betul juga menurut pendapatku kurang level klo disejajarkan dengan itu…

      RCT dan Metro banyak memberitakan partai nasdm, menurut pendapatku itu adalah iklan yg terselubung dan gak bayar… mungkin saja bisa dikategorikan korupsi…

      Hidup Pak Dis maju terus, kami 6 orang dibelakangmu…

      Posted by papakul | 7 Mei 2012, 7:47 pm
  78. Pak Dis, anda seperti tidak pernah kehabisan energi untuk melakukan perubahan. Sekarang manajemen pertebuan/gula yang didandani, kapan BUMN yang bergerak dibidang kesehatan. Kami tunggu gebrakannya.

    Posted by Andang ilato | 7 Mei 2012, 6:15 pm
  79. Caranya: memberi subsidi biaya angkut jarak jauh. Korupsi pun terbuka. Tebu dari wilayah sekitar dibukukan dari jauh agar ada biaya subsidi angkut. Akhirnya bisnis angkutan tebu bisa lebih menarik dari bisnis tebu itu sendiri…hadeeh..capek mikirin ulah org di negri ini..segala cara asal bisa korupsi..

    Posted by merry | 7 Mei 2012, 6:39 pm
  80. mudah2an apa yang dilakukan pak DI ikhlas semata.. aamiin..

    Posted by slametsukanto | 7 Mei 2012, 7:44 pm
  81. setelah baca blog ini aku jadi punya pekerjaan baru.. yaitu menularkan ke orang2 untuk membaca blog ini serta mengajak mendukung pak Dis.. kerja kerja kerja, semangat semangat semangat..

    Posted by papakul | 7 Mei 2012, 8:02 pm
  82. sebagai orang yang melakukan monitoring ke berbagai pabrik gula milik BUMN dan milik swasta kata kuncinya adalah manajemen dan efesiensi pg bumn selalu rugi padahal milik swasta selalu membukukan profit tebu yang diolah sama ini yang perlu diperbaiki……

    Posted by eddycs | 7 Mei 2012, 9:00 pm
  83. wahhh.. di jpnn.com sudah ada tulisan Pak DIS yang baru..
    hri ini pukul 19.an..pak admin tolong di share dong..

    Posted by Adex Wahyu Tiga Belas | 7 Mei 2012, 9:10 pm
  84. …kepada semua Dahlan Iskanners utk sekali lagi berhati hati dengan pooling tokoh kontroversial versi Stasiun Swasta.. masa kategorinya kontroversial ?? Kesannya kayak orang yang lagi punya masalah. Minus Denny, selebihnya memang menuai kontroversi, karena gak punya apa apa buat dibanggain. Lha pak DI ini malahan sedang mengatasi masalah, bukan membuat masalah, atau ngomong salah, bikin plat palsu, dan mengutil duit rakyat ??

    Posted by ferry | 7 Mei 2012, 9:27 pm
  85. katagori kontrolversial?..tolak aja pak DI bukan level anda

    Posted by widi | 7 Mei 2012, 9:56 pm
  86. Salam. Luar biasa

    Posted by Ashar Tanjung | 7 Mei 2012, 11:12 pm
  87. Sayap – sayap patah GARUDA ‘ku, mulai menyambung perlahan. Terimakasih atas pencerahannya Pak DIS.

    Posted by REVOLUSI | 7 Mei 2012, 11:34 pm
  88. mulai sekarang jangan nonton tv swasta kalo tayangannya membandingkan Pak DIS dengan poliTIKUS yg omdo aja, kembali ke TVRI, kita bilang ke TVRI liput tu Manufacturing Hopnya Pak Dis, saya yakin negara ini masih ada harapan dan maju. Liat tu TV swasta isinya mencela dan menyindir program pemerintah, …Ayo Garuda kepakan Sayapmu…Kerja3! Indonesia….Tanah Airku…Tumpah Darahku…SEMANGAT….!!!!!

    Posted by nurhadi | 8 Mei 2012, 5:37 am
  89. Assalamualaikum. Pak Dahlan Iskan , coba bapak tengok di lampung tempat saya bbekerja, pabrik gula yang mempunyai rendemen 9%, Apakah bapak ada ide untuk mengembangkan “model perusahaan gula” seperti kami ? Kami swasta, di lampung

    Posted by qomargmp | 8 Mei 2012, 5:39 am
  90. menurut saya RCTI akan lebih terhormat apabila mau menghargai pendapat para dahlanisti dengan cara tidak memasukkan nama DI di kategori tsb. Silahkan meletakkan nama beliau di kategori yg layak dan terhormat juga supaya lebih ber-hati2/cerdas dalam menentukan kategorinya. Kalau di letakkan di kategori kontroversial bersama orang2 itu langsung ‘terbaca’ niat aslinya. Masyarakat indonesia sudah sangat cerdas menghadapi akal2an spt itu. (belajarlah dari niat ‘interpelasi’ yg ngawur itu). Jadilah RCTI yg baik spt dulu yg pernah jadi contoh teladan.

    Posted by daya setiawan | 8 Mei 2012, 8:33 am
  91. harus’nya pak dahlan ..pak mahfud md harus di kategorikan sebagai man of the year…..bukan’nya orang paling kontroversi…..

    Posted by wongcilik | 8 Mei 2012, 11:19 am
    • itulah hasil stigma yg udh terbangun selama ini…biasanya kan pejabat tinggal trm laporan aja,ongkang2 dikantor,kemana2 dikawal,gaji+bonusnya paling gede.Makane melihat P.DI spt itu jd kaget/dianggap kontroversi…kok mau ya ga digaji,kok bs ya kemana2 ga mau dikawal,kok mau ya turun sendiri smp kedaerah2 terpencil.Mgkn saat mo Diklat Prajabatan hrs diceritakan sosok sederhana semacam Umar bin Khattab sbg motivasi…..mari kita inrospeksi diri kt msg2..

      Posted by koreksidiri | 8 Mei 2012, 11:41 am
  92. Saya orang awam tapi saya bisa sedikit paham dengan problem PG saat ini,, Pak DIS orang cerdas, sesuatu yang sulit bisa dipermudah……tidak seperti yang lain sebenarnya mudah tapi dipersulit…………………LIKE DIS,,

    Posted by likeDIS | 8 Mei 2012, 12:00 pm
  93. Mantap pak . saya berharap ni bisa menjadi acuan bagi PTPN agar lebih bisa memajukan BUMN qita, Hidup pak dahlan

    Posted by Slamet Asruhi | 8 Mei 2012, 12:26 pm
  94. Ada gula ada semut….
    Ada kerja ada resiko…..
    Hadapi resiko yang akan merupakan bahagian dr indahnya kehidupan…
    KERJA, KERJA, DAN KERJA…… ingat…” JAUHI POLITIK ”

    Dukung Pak DIS jadi RI- 1 ..
    Semoga ALLAH SWT sll mmbrikan kesehatan & lindungan-NYA kpd beliau..Amiin

    Posted by dody aditama | 8 Mei 2012, 1:36 pm
  95. twitter dahlan ramai dg informasi @triomacan2000 (red. yg saya tahu dr twitternya, adalah seorang fans JK) tentang masalah minyak dan @BUMNRI tentang keluh kesah dia sbg pegawai telkom. Semoga orang-orang ini benar-benar tulus, untuk indonesia yg lebih baik. Semoga pak dahlan selalu diberi petunjuk Allah SWT, agar mudah memilah yg haq dan yg bathil, sehingga mengambil keputusan yg tepat. Amiin.

    Posted by akal sehat | 8 Mei 2012, 2:42 pm
    • @TrioMacan2000 mengaku non-partisan, tapi kok memuji-muji politisi golkar setinggi langit? Hadjrianto misalnya, di salah satu kicauannya dia puji. Dan dukungan terhadap JK sebagai capres. Apa masih bisa menyebut dirinya non-partisan??

      Posted by real mirdad | 8 Mei 2012, 7:39 pm
  96. http://m.detik.com/comment/2012/05/08/141944/1912104/1034/dahlan-iskan-ingatkan-pertamina-soal-impor-minyak

    Dahlan Iskan Ingatkan
    Pertamina Soal Impor Minyak

    Jakarta, Menteri
    BUMN Dahlan Iskan meminta
    Pertamina tak membeli minyak
    dari pedagang. Sebagai
    perusahaan besar, Pertamina
    harus langsung impor minyak
    dari sumbernya.
    “Soal Pertamina, soal
    kemungkinan Pertamina
    mengimpor BBM dan minyak
    mentah dari sumbernya, tidak
    dari pedagang,” ujar Dahlan saat
    ditemui di Kantor Kemenko
    Perekonomian, Jalan Lapangan
    Banteng, Jakarta, Selasa
    (8/5/2012).
    Menurut Dahlan, sebuah
    perusahaan besar sebaiknya
    membeli bahan baku langsung
    dari produsennya.
    “Ya Pertamina kan perusahaan
    besar masak beli minyak dari
    pedagang, perusahaan besar
    sebaiknya membeli langsung dari
    sumbernya. saya suruh
    mempelajari karena kalau di
    swasta, perusahaan besar itu beli
    dari sumbernya,” ujarnya.
    Bahkan, Dahlan mendukung
    Pertamina untuk mengeksplorasi
    lahan minyak di negara lain.
    “Kalau bisa begitu sehingga bisa
    jadi miliknya sendiri, atau
    langsung dari pemilik kilang,”
    pungkasnya.

    Posted by real mirdad | 8 Mei 2012, 2:45 pm
  97. penasaran menunggu update info dari pak Dahlan ttg upaya penyelamatan Merpati Nusantara, apalagi dulu pak Dahlan sdh kasih reward Avanza buat karyawan yg idenya diterima…

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 8 Mei 2012, 6:13 pm
  98. saya jd curiga tentang ‘ketulusan’ @TrioMacan2000, dia memuji JK setinggi langit sembari menyerang kinerja dahlan iskan, memuji-muji politisi golkar tapi dia absen mengkritik ical sang ketua, sekaligus ‘penjahat kemanusiaan’ bagi warga sidoarjo! Melihat gayanya yg khas kritikus pengamat politik yg sering tampil di tv, saya nebak @TrioMacan2000 = Effendi Ghazali 😀 (tim sukses JK di pilpres 2009, pengamat politik, pakar komunikasi politik yg mengaku ‘netral’ hehe.., anti-rezim SBY bersama KOMPAKnya, pernah menyerang dahlan saat membuka paksa tol dg sebutan emotif, dan mencibir ide dahlan motor masuk tol, meremehkan dahlan dan menyebutnya hanya menggelegar2 saja tapi tidak memperbaiki sistem, sembari menyanjung2 JK lbh baik dan mengubah sistem dsb.)

    Bagaimana? mirip banget kan si @TrioMacan2000 dg si Effendi Ghazali? non-partisan?? non-partisan dari hongkong?!! hehehehe….:D

    Posted by real mirdad | 8 Mei 2012, 8:01 pm
  99. salam perjuangan..mari cari solusi dr penyakit negeri yang sudah tidak karuan ini. yang namnya refolusi adalah refolusi dr kerja keras yang dinikmati byk orng bukan segelintir org..Salam Dis yooo..

    Posted by Arisal Sb | 8 Mei 2012, 8:44 pm
  100. Pak DIs kalau saya boleh usul untuk mengganti mesin PG yang sudah tua perlu dibuatkan aturan untuk menggunakan produk dalam negeri kecuali yang belum bisa diproduksi di dalam negeri agar terjadi sinergi antara pabrik gula dengan produsen mesin dalam negeri. Kalau mungkin perusahaan dalam negeri didorong kerja sama (beli lisensi) dengan produsen mesin luar negeri

    Posted by bagong | 8 Mei 2012, 10:30 pm
    • betul, tuh. kapan hari kan ada SMK yg digembar-gemborkan sdh bisa bikin mesin-mesin industri. lha, sekarang waktunya pembuktian, SMK itu beneran bisa bikin atau cuma buat pencitraan kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bupati/walikota, dan gubernur aja…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 13 Mei 2012, 3:19 pm
  101. bukan eg bos tp rm

    Posted by saeful | 8 Mei 2012, 11:16 pm
  102. RCTI tidak punya kategori yang bagus untuk Dahlan Iskan karena takut kalah bersaing. Kenapa tidak OKE lagi? Cabut aja slogan RCTI. Kanu tidak oke lagi tapi sudah miring kiri miring kanan. Tungg saatnya politik akan menghancurkanmu.Sya sudah terlanjur vote. RCTI menjebak. Dahsyatnya jebakanmu. media tendensius.

    Posted by harsia | 9 Mei 2012, 4:26 am
  103. Jadilah seperti saya.
    Tidak partisan.
    Yang the best only Pak Dis
    Yg lain ke laut aja.

    Posted by uyung | 9 Mei 2012, 7:11 am
  104. Reblogged this on sdntempehlor01.

    Posted by sdntempehlor01 | 9 Mei 2012, 7:31 am
  105. SBY pun cemburu membaca tulisan pak DIS, dan semua tokoh yang berhasrat untuk maju menjadi R I 1 2014 yang akan datang. kenapa orang ini begitu hebat dan bisa menginspirasi banyak orang, sedangkan yang lain bisanya cuman pidato koar2 ………….. sambil menjelek-jelekkan pihak lain agar kelihatan dirinya bagus.

    tulisan pak DIS selain dimuat di media jawa pos group juga sudah ada beberapa media lain yang memuatnya. semoga pak DIS bisa menjadi salah satu penghuni surga karena tulisan – tulisannya…………………

    Posted by satriamadangdolan | 9 Mei 2012, 7:41 am
  106. ikut tak amini jg gann,,,,kan tujuan’nya baik mendoakan sesama umat untuk bisa masuk surga…….Salam Diz’mania…

    Posted by wongcilik | 9 Mei 2012, 11:50 am
  107. kalo gula nya di ganti bukan dr tebu tapi dr singkong/jagung/gandum/apa ja yg bukan dr tebu gmn ???????????????

    Posted by wong alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 9 Mei 2012, 12:37 pm
  108. Dahlan Iskan, Kami di Kepri Menunggumu…”
    oleh Mustafa Kamal
    link : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/05/09/dahlan-iskan-kami-di-kepri-menunggumu/
    Penulis adalah salah seorang pengagum Dahlan Iskan. Dahlan Iskan yang mempunyai prinsip “ikhlas mengabdi sebelum mati” ternyata membawa dampak yang luar biasa bukan saja pada dirinya secara pribadi juga berdampak luar biasa pada Indonesia. Dengan prinsip “ikhlas”nya itu Tuhan mengkaruniainya Kesehatan yang luar biasa walau sudah berganti organ hati lebih kurang 5 tahun ini. Doa-doa dari jutaan rakyat indonesia mengalir untuknya. Ide kreatifnya, kegiatannya, tulisan-tulisannya dan hasil-hasil yang dia capai selama hidupnya menjadi bukti kesuksesan prinsip hidupnya. Dengan prinsip nya itu, beliau menjadi secercah cahaya dari gelapnya teladan di negri ini.

    Penulis sangat terkesan dengan tulisan-tulisan pak Dahlan baik melalui buku mapun di media. Bagaimana beliau membuat program, mencari keluar masalah yang begitu banyak di BUMN kita. Atas hal itulah penulis berharap beliau bisa mengunjungi Kepulauan Riau yang lagi Galau sejak terbitnya permen ESDM no. 7 tahun 2012 sebagai aplikasi dari amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang larangan ekspor bahan tambang mentah salah satunya adalah bauksit.Kepulauan Riau sebagaimana kita ketahui merupakan salah satu penghasil bahan tambang bauksit terbesar di indonesia.

    Sebagaimana kita ketahui dari data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kepulauan Riau (DESDM Kepulauan Riau, 2011) mencatat bahwa jumlah perusahaan penambangan bauksit yang memiliki IUP di wilayah ini terdapat 32 perusahaan, terdiri dari 3 IUP di Karimun, 12 IUP di Tanjung Pinang, Bintan 9 IUP dan dua perusahaan berada di perbatasan kabupaten. Total luas yang dikuasai oleh para pemegang IUP diperkirakan mencapai 34.993 Ha, masing-masing 1,64% dari luas tersebut berada di Karimun, Lingga (93,36%), Tanjung Pinang (1,61%), Bintan (2,33%) dan 1,06% berada di perbatasan dua wilayah. Jumlah sumber daya bauksit di Kepulauan Riau diperkirakan mencapai 180,97 juta ton, daerah yang masih menyimpan sumber daya bauksit paling besar adalah Kabupaten Lingga dengan jumlah sekitar 168,96 juta ton sisanya tersebar di empat wilayah dengan jumlah yang relatif kecil. Nah, sejak keluarnya permen tersebut ke 32 perusahaan tersebut telah menghentikan sementara operasionalnya yang tentu merumahkan juga karyawannya yang jumlah seluruhnya 4000-an lebih!

    Seluruh karyawan itu tentu sedang galau! Apalagi jika revisi pemerintah terhadap permen tersebut dengan mengizinkan ekspor tetapi harus mengeluarkan bea keluar 20% dinilai para pengusaha memberatkan dan lebih memilih menutup usahanya. Maka otomatis ribuan karyawan pekerja tambang di kepri akan kena PHK! dan tentu merembet menjadi masalah ekonomi, sosial dan keamanan di Kepri!

    Persoalan ini sebenarnya masalah lama yang didiamkan saja oleh pemerintah baik sejak Orde Baru maupun Reformasi ini. Sebagai penghasil bauksit, hingga saat ini Indonesia belum memiliki pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina sehingga seluruh bijih bauksit di ekspor ke luar negeri (Jepang dan Cina), sedangkan alumina sebagai bahan baku untuk pembuatan aluminium harus diimpor dari negara lain (Australia). Sangat lucu kan? Bauksit kita sebagai bahan baku pembuat alumina dijual murah ke luar negri? Lalu kita mengimpor alumina sebagai bahan baku industri aluminium kita dengan harga tinggi!

    Dan lebih lucu lagi perusahaan BUMN sekelas PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut dengan PT Antam merupakan perusahaan pertambangan terbesar milik pemerintah dengan saham pemerintah (65%) dan masyarakat (35%) adalah salah satu pelaku utamanya. PT Antam didirikan pada tanggal 5 juli 1968 dengan kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Namun hingga kini PT. Antam di Kepri maupun kalbar sebagai sentra penghasil bauksit belum mendirikan pabrik pengolahan bauksit malah asyik mengeskpor bahan tambang mentah yang nilai jualnya rendah, padahal kalau sejak dulu pabrik pengolahan itu ada pemasukan negara akan sangat besar!

    Jika saja perusahaan pengolahan bauksit menjadi alumina itu didirikan perusahaan itu akan hidup puluhan tahun di Indonesia. Anggaplah dibangun 2 perusahaan pengolahan bauksit menjadi alumina satu di kepri dan satu di kalbar dengan masing-masing berkapasitas 300 ribu ton alumina per tahun dan 720 ribu ton alumina per tahun dengan total kebutuhan bahan baku bauksit paling sedikit 3,42 juta ton per tahun. Jika sumber daya bauksit yang di lingga (kepulauan riau) 168,96 juta ton dan di Sanggau (Kalimantan Barat) yang luasnya 36.410 Ha besarnya 188,30 juta ton. Dengan asumsi tingkat produksi tetap, maka umur tambang perusahaan ini di Kepri bisa sekitar 50 tahun dan di kalbar 55,06 tahun. Artinya bahwa selama lebih kurang 50 tahun ke depan keberlangsungan kegiatan produksi pabrik smelter alumina dijamin keberadaan oleh sumber daya bauksit yang dimiliki saat ini.

    Dan efek positifnya ribuaan pekerja akan terserap dan perusahaan tambang bauksit baik di kepri dan kalimantan barat tidak perlu menutup usaha tambangnya karena bisa dijual di dalam negri. Dan tentunya ribuan karyawan baik di Kepri dan Kalimantan barat masih punya pekerjaan hingga 50 tahun kedepan!

    Oleh karenanya seorang Dahlan Iskan wajib ke kepri! Kecerdasan beliau dalam mengatasi masalah sangat ditunggu. Banyak tempat yang bisa dibangun pabrik pengolahan bauksit ! kalau memang di Lingga belum bisa karena keterbatasan Energi Listrik, bisa dibangun di Batam yang listriknya berlebih! atau di Bintan yang dalam waktu dekat ada koneksi listrik dengan Batam.

    Dahlan Iskan kami menunggumu!

    Posted by Wong Asor | 9 Mei 2012, 1:08 pm
  109. Tulisan dengan analisa luar biasa, 2 jempol postingannya utk wong asor.

    kalaupun investasi pembuatan pabrik alumina/aluminum terlalu mahal, sebenarnya dgn teknologi dan investasi yang jauh lebih murah bauksit dapat di konversi menjadi aluminum sulfat/tawas, yang digunakan utk penjernih air. Dan saat ini tawas kabarnya juga masih diimpor dari Cina. Kalaupun ada yang membuat tawas lokal, bahan baku aluminanya diimpor dari cina juga…….siapakah yg salah?

    Mengingat kebutuhan tawas utk PDAM dan banyak industri lainnya sangat besar, saya setuju ‘wong asor’ utk diskusi dgn Pak DI dan mungkin juga sebagian para Dahlan Mania, siapa tahu saja ada yang berminat berinvestasi?

    Apa perlu Pak Dahlan dan teman2 dahlanmania bisa turun tangan, dan bagaimana bisa berbagi peran?

    Salam hormat buat Pak DI

    Rakyat Jelata

    Posted by Rakyat Jelata | 9 Mei 2012, 2:38 pm
  110. tulisan ini menyenangkan, saya suka, penulisnya mengajak kita kembali ke jatidiri dahlanisti, seperti ketika kita bergairah urunrembuk mengenai alternatif dan solusi mobil listrik, atau ketika dengan semangat kita bergurau tentang airseni sapi yg lebih mahal dari cocacola atau juga perjalanan dramatis DI membawa listrik ke pelosok negeri. Jujur, saya rindu suasana itu. Dahlanisti, kembalilah penuhi kolom2 blog ini dengan inspirasi, dukungan dan doa. Karena nyaris kita (utamanya saya, maaf) terjebak dan ikut menari terbawa irama yg ditabuh tetamu usil, nyaris ditinggal sahabat yg terlanjur risih dan kecewa, mari hias lagi rumah kita dengan senyum, geli, terbahak juga semangat dan kerja. SELAMAT DATANG KEMBALI HATI NURANI.

    Posted by daya setiawan | 9 Mei 2012, 4:54 pm
  111. saya sepakat dengan pak daya setiawan, orang yang punya kepedulian dengan indonesia jaya, tidak punya kepentingan lain. dan menurut saya yang belum dibahas oleh pak dahlan adalah BUMN pertahanan dan BUMN yang bergerak di obat. salam dahlanisti.

    Posted by Bapak Tho | 9 Mei 2012, 8:30 pm
  112. Selamat Pak Dis.Smoga anugerah sebagai Tokoh Kontroversial versi Seputar Indonesia hari ini menambah semangat bpk agar semakin eksis bekerja, berjuang untuk kemashlahatan bangsa dan smoga akan melahirkan Pak Dis – Pak Dis lainnya yang ikut serta berjuang dengan visi yang sama serta dapat memotivasi bapak-bapak kita yang lain agar lebih tergugah untuk ikut serta memperhatikan nasib bangsa dan negara kita ke depan

    Posted by zuraidah, S.Hut | 10 Mei 2012, 12:23 am
  113. Pak ditunggu di Keppri. Ini saya sedang melatih guru-guru Keppri untuk mendidik siswa-siswanya memiliki semangat untuk maju dan siap menjadi generasi peneus yang bisa memberdayakan tambang di daerahnya. Trimakasih Wong Asor yang telah memberikan bahan untuk bacaan guru-guru Keppri yang sedang pelatihan di Bandung. Tulisan ini saya gunakan sebagai bahan memotivasi para guru Keppri untuk mensugesti siswa-siswanya menjadikan Indonesia yang lebih baik. Para penumpang gelap yang menyeret pembaca blog ini ke ranah pertikaian yang tidak bermanfaat tolong baca contoh tulisan inspiratif yang diposting Wong asor. Tulisan-tulisan seperti itu yang layak dibahas karena menumbuhkan harapan dan mencerdasakan. Mari berbuat sesuai dengan kapling kita masing-masing. salam

    Posted by harsia | 10 Mei 2012, 4:44 am
  114. Aku ada keyakinan, blog ini dibaca SBY dan sejumlah menteri. Sejumlah obrolan disini nyatanya menjadi kebijakan publik. Minggu kemarin tentang broker minyak. Tidak lama kemudian Pak DI meminta agar beli minyak tidak lewat broker. Pernah aku nulis tentang orang cina mengeruk emas di tanah SBY. Tidak lama perusahaan itu tidak boleh beroperasi.
    Sekarang aku punya usul. Untuk kendaraan dinas ada aturan cc maksimal yang boleh dibeli. Kemudian jumlah mobil atau sepeda motor yang boleh dibeli. Semua yang jelas dan pasti. Jika Mentri maksimal 2.500 cc. Gubernur 2.000 cc, Bupati 1700 cc. dan kepala Dinas 1.500 cc. ttentu ada penghematan. Tidak nyaman memang.
    Kemudian sepeda motor plat merah diserahkan kepada pemegangnya. Lalu yang memegang diminta mengangsur tanpa bunga selama sekian tahun. Itu lebih baik, daripada motornya nampak bagus tapi bagian dalamnya sudah dikanibal. Setidaknya mereka tidak mau merawat karena bukan milik mereka.
    Hari ini Radar Madiunmemuat, seorang guru SMK di Kecamatan Kebonsari, Kab.Madiun berhadil membuat LPG 3 kg menjadi Bahan bakarmobil. Tidakkah ini patut diapresiasi dan dikembangkan. Dengan cara ini orang desa tidak akan pernah ke SPBU. Sebab, bahan bakarnya ada di setiap warung.
    Soal gula, tahuku gula merah semakin mahal.
    Aku ada keyakinan SBY ketularan mental bisnis Dahlan Iskan. Saya yakin keputusan-keputusannya semakin thok cer. Aku yakin Indonesia punya nilai tawar yang semakin tinggi.

    Sing penting wis komentar.

    Posted by Widi | 10 Mei 2012, 2:29 pm
    • ente’ benar… …. mudah-mudahan konverter kit LPG nya cepet2 produksi…
      searching di youtube sdh banyak nih yg berhasil…
      di surabaya ada gak yah jasa merubah dari bensin ke lpg?

      Posted by juraganacsby | 11 Mei 2012, 12:06 am
      • Bener juragan. Tapi pihak pemerintah, lewat sudah keterangannya, harus memastikan alat itu aman, Kemudian diproduksi masal. Kemudian dijual murah. Kemudian bengkel-bengkel mudah memasangnya. Sampaihari ini belum ada pernyataan pemerintah apakah alat itu aman atau tidak.
        Ingat jaman awal-awal kompor gas. Ada saja yang meletus. Tapi, pemerintah selalu bilang LPG aman untuk masak.
        Aku mau nambah, apakah pemerintah sudah punya patokan yang jelas jumlah mobil dinas dalam sebuah lembaga pemerintahan. Kalau terlalu banyak hanya untuk jalan-jalan PNSnya to.

        Posted by Widi | 11 Mei 2012, 10:36 pm
    • @ bung WIDI ….
      itu menunjukkan selama ini aparat pemerintah tidak punya peta persoalan.
      maklum aja cuma duduk dibelakang meja ga pernah turun kelapangan
      coba perhatikan diperiode ke-dua SBY menjabat sudah berapa kali turun meninjau kelapangan
      bisa dihitung ga sampai seluruh jari kedua tangan anda

      Posted by Java Steel Pipe | 11 Mei 2012, 12:00 pm
      • Kalau seorang presiden turun ke lapangan. Apalagi lapangan terbuka, biayanya teramat mahal. Jadi, kalau SBY jarang ke lapangan itu harap dimaklumi. Seorang presiden itu mau tidak mau terkena protokoler yang amat teramat ketat. mau tidak mau. Perjalanan Paspampres itu mahal sekali. Apalagi, kalau pidato SBY harus pakai podium lambang garuda. Petugas yang membawa podium kemana-mana itu empat orang. Butuh satu kendaraan khusus. Itu saja butuh BBM berapa plus uang makan pekerjanya. Dan lain-lain. Untuk menghemat anggaran, SBY jangan sering-sering ke daerah. Kasihan Pemdanya. Lihat jika ke Kabupaten, yang datang adalah Gubernur, plus gubernur tetangga. Pangdam, Polda, kiri kanan propinsi itu beserta pengawalnya. Bupati kiri kanan. Kalau yang datang tiga menteri, maka kantor kementerian tingkat propinsi (beserta kiri kanannya) datang. Terus kantor dinas terkait kementrian itu, satu propinsi datang. Suda berapa orang yang datang. kalau kabupatennya seperti jawa timur yang 38 kabupaten kota….. Mumet Bupati yang kedatangan presiden. Kadang, kalau kabupatennya kecil, hotel dan losmen habis. Akhirnya mereka menyewa rumah penduduk dengan sejumlah syarat.
        Tahu apa yang dikerjakan pejabat yang datang itu. Hanya mangayubagyo, alias menyongsong kerawuhan SBY. Kalau dihitung dengan perjalanan dinas yang terbukti lewat SPPD……. dipastikan milyaran. Rombongan SBYhabis berapa, rombongan para pejabat propinsi dan muspidanya berapa. Rombongan para bupati berapa. Terus tentara setempat dan kepolisian berapa……… Kalau uang itu dikumpulkan dan diberikan kepada aku…… bisa-bisa……. kawin lagiiiiiiiiii…………

        Posted by Widi | 11 Mei 2012, 10:51 pm
    • Btul bung widi
      kemaren2 kita singgung komit pak DI soal istri (perempuan).
      e…….sekarang kemana-kemana Bu DI di Ajak tuh. (sering keliatan foto bareng gitu)
      Salut and hormat pak DI
      and……………………………………..Gas POLLL buat Indonesia!!

      Posted by novi | 11 Mei 2012, 1:27 pm
      • Bwgini mBak Novi dan teman-teman. Aku tinggal sekota dengan SBY. Saya dulunya pernah kerja di Radar Madiun. Berkali-kali aku mewawancarai SBY, Aku tahu persis di dahi sebelah kanan, dekat alis ada tahi lalatnya. Tapi sekarang sudah tidak ada. Aku tahu SBY punya daya ingat yang sangat tinggi, sebab aku sudah membuktikannya. Itu tahun 2000 an.
        Sekarang dia jadi Presiden beneran. Setiap kunjungan ke kota asalnya, Pemda glagepan. Diam-diam harus menyediakan duit banyak. Banyak tentara datang. Banyak pejabat yang nginap. Kenyataanya seperti itu. Kalau SBY setahun datang tiga kali habis sudah dana APBD setelah dipotong gaji PNS. Aku tidak tahu kok bisa begitu. Ujung-ujungnya dana DAK yang disiasati. Paling aman punya kehutanan. Siapa mau ngecek bibit kayu yang ditanam di daerah pegunungan. Yang penting di pinggir hutan sudah ditanami. Yang di tengah …….. hanya Tuhan yang tahu.
        Memang itu standar seorang presiden. Termasuk pesawat kepresidenan yang baru dipesan.
        Tapi untuk seorang Dahlan Iskan, mbok ya kemana-mana bawa Polisi. Pakaian preman saja. Selain memang itu standar seorang menteri, untuk jaga keamanan gitu lho. Keputusan sangat bagus untuk rakyat. Tapi, untuk kalangan tertentu tidak. Itu mengganggu penghasilan. Makanya, bisa-bisa …… membahayakan diri seorang Dahlan Iskan.
        Aku mengakui mendapat pengawalan itu tidak enak. Rumah dijaga polisi itu tidak nyaman. Sebab aku pernah merasakan waktu Pemilu kemarin. Yang paling enak memang terbang lepas, bebas. Makanya, soal enak yang mana jadi menteri atau tidak. Ya, bagi Dahlan Iskan, enakan tidak jadi menteri. Mengapa mau ? niat ingsun beribadah. Tujuannya, mati tidak masuk neraka.
        Ini beda dengan aku kalau jadi menteri. Biar kaya raya, tidak habis dimakan tujuh turunan.
        Soal kontrak di pertamina. Aku setuju model di KPU. Siapapun ikut tender cetak mencetak surat suara harus terbukti memiliki percetakan sendiri. Di survey beneran. Jadi, tidak seperti broker pertamina, kantor saja tidak jelas, direkturnya saja dicari-cari wartawan tempo tidak pernah ketemu.
        PLN begitu juga, jangan sampai beli travo kepada broker. Ya kepada pabrik travo yang benar-benar pabrik. Dan lebih baik lagi bikir pabrik travo.
        Kalau pabrik gula beli tebu, ya kepada orang yang punya tebu. Yang dulu khan beli tebu kepada perantara, perantara kepada petani. Kalau penjual kambing di pasar hewan disebut ngelih dadung.
        Saya yakin,Dahlan tahu persis persoalan ini.
        Tapi, sebaiknya hati-hati. Tetap saja ada yang tidak suka. Repotnya kalau mereka itu ‘nabok nyilih tangan’.

        Posted by Widi | 11 Mei 2012, 10:24 pm
  115. Wewwwww tumben sdh hr jumat komen msh <200

    Posted by Fia | 11 Mei 2012, 11:44 am
    • Pada sibuk kerja mbak,makanya sekarang komennya pada d awal pekan aja. Semangat & ikhlas dalam bekerja ya DIS mania…

      Posted by Fris | 11 Mei 2012, 11:56 am
    • @fia, tanggapannya hanya sedikit ya?, saya juga sempat berfikir yg sama. Tetapi kenapa kok terasa ada yg beda : kita sudah mulai bisa menghirup lagi udara bersih yg segar, bebas dari sampah2 cacimaki, benci dan dengki. Meskipun enak juga kalau ada adupanco yg fair dan berimbang serta tidak pakai meludahi muka, supaya kuat otot dan otak kita, sehat lahirbatin. Semoga kelak kita bertambah bijak tanpa kehilangan semangat, serius, sendagurau dan senang. Sama seperti ketika kita bermain dimasa kanak2 : cerdas, cerdik, aktif, agak ‘usil’ tapi bebas dari ‘niat jahat’. InsyaAllah. (sekarang bertambah lagi 1 reply,..he he)

      Posted by daya setiawan | 11 Mei 2012, 3:31 pm
    • hehehe…sempet agak jengkel juga sich, ketika melihat kenyataan, MH kali ini “dingin” dari komentar…
      but think with positive thinking…
      telah banyak korban yang terkena virus kerja kerja dan kerja!
      telah banyak orang yang mengidap penyakit berkarya berkarya dan berkarya!

      tapi (T.T), saya jadi sedih, karena tidak dapat lagi ilmu dan pandangan dari pengamat kebijakan di forum MH ini…
      (T.T)….

      Posted by Wong Asor | 11 Mei 2012, 6:09 pm
    • aku gak paham urusan tebu dan pabrik gula, jadi gak bisa komen. tapi ada pengalaman yg ganjil ttg gula. aku beli gula di pedagang pasar jl. Karang Asem Surabaya sekilo harganya Rp. 11.800,- warnanya kecoklatan. trus, beberapa minggu berikutnya aku beli yg bermerek Gulaku di supermarket, harganya Rp. 11.790,- warnanya putih bersih (ada juga merek yg sama versi warna kecoklatan). dulu, harga gula bermerek seperti itu banderolnya lebih mahal seribu-dua ribu dibandingkan dgn gula ‘lokal’. lha, sekarang kok sama???

      suatu hari, ngobrol-ngobrol dgn teman di sekolah, ternyata merek Gulaku diproduksi oleh Sugar Group Company (SGC), PMA dari Vietnam (itu kata temanku, lho). krn kami guru, yg jadi bahan obrolan sebenarnya adalah, dulu SGC merekrut guru utk mengajar di sekolah yg mereka dirikan di kawasan plantation di Lampung, yg ternyata sekolah itu ditangani outsourcing. gaji dan fasilitas yg ditawarkan sangat menggiurkan, terutama utk guru muda yg lajang. dari situ kami, yg sama-sama fans MH, bertanya-tanya kenapa pabrik-pabrik gula BUMN pd sekarat padahal pabrik gula swasta PMA bisa melejit???

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 13 Mei 2012, 3:07 pm
  116. Alhamdulilah, selalu ada ilmu baru dan semangat perubahan yang diberikan Pak DIS di tiap artikel MH.
    Betàpa gamblangnya Pak DIS menuliskan kendala maupun kebobrokan yg trjadi slama ini di “wilayah kekuasaan” manajemen pabrik gula.
    Hebatnya solusi untuk mengubah yg bobrok itu juga disodorkan tegas oleh Pak DIS.
    Seandainya semua Menteri bisa dgn lugas pula menceritakan kebobrokan instansi yg dipimpinnya kmudian memberikan solusi sperti yg dilakukan Pak DIS tentunya akan lebih byk perubahan yg bisa diusung.
    Sarana “whistle blower” di semua BUMN dan Instansi Pemerintah sebaiknya lebih ditingkatkan dan difasilitasi dgn baik.
    Mental ‘Juragan’ dan budaya feodal di jiwa pegawai BUMN harus segera dikikis habis.
    Termasuk juga di instansi Pemerintah dan PNS.
    Ini diluar tanggungjwbnya Pak DIS: Pelayanan Rumah Sakit Pemerintah, Dinas Metrologi, Kepolisian, dsb perlu mndapat sentuhan perubahan. Minimal mental Juragan dan perilaku feodalnya bÍsa dihilangkan dulu.
    Jd jangan hanya BUMN yg berbenah. Semuanya harus ikut.
    Maju terus Pak DIS.
    Smga snantiasa sehat dan slalu mndpat perlindungan Allah Ta’alla.
    Trmkasih Pak.

    Dahlanisti,
    Muhsin budiono

    Posted by rmbudiono | 12 Mei 2012, 4:46 am
  117. EMHA (MH) bisa bermakna Muhammad. Muhammad adalah gudangnya (produksi) harapan. bila ingin membangun harapan, bergurulah kepada muhammad.
    Realitas berawal dari harapan yg kita fikirkan (usaha dan doa). mgk begitu salah satu pesan penulis.

    Posted by syafiihkamil | 12 Mei 2012, 8:52 am
  118. Sepi komentar, karena banyak komentator-komentator faforit di blog ini lebih rajin komen di grup FB.

    Saat semua berfikir Bung DIS jadi presiden, saya sempet kepikiran juga… gimana bingungnya PASPAMPRES..

    Posted by Rahmat | 12 Mei 2012, 10:25 am
  119. segelas air putih, rasanya tawar dan bening.
    sesendok gula putih rasanya manis dan kristal bening.
    campurkan keduanya, tanpa di aduk, rasanya ada tawar ada manis dan masing masing tetap bening.
    lantas aduklah menjadi air yang manis dan anda tetap tidak kehilangan kebeningannya.

    beningkan niat, beningkan fikiran, beningkan perbuatan, hasil yang manis akan kita dapatkan !

    Posted by kebenarandatangjuga | 12 Mei 2012, 5:08 pm
  120. komunitas ini punya satu buhul (ikatan induk) yg jelas, yaitu : serial buah pikiran DI : ‘Manufacturing Hope’ yg kemudian benang merahnya diulas berkaitan dari satu tanggapan ke tanggapan berikutnya (meski adakala tenggelam dan tergeser). Sementara itu ada komunitas serupa di fb yg cenderung bergaya freestyle tanpa topik bahasan dari sang tokoh utama. Tetap menarik, karena banyak diisi dng artikel2 dari orang2 disekitar DI. Kemudian terakhir ada di twitter dimana DI terlibat langsung cicicuit disitu. Sepertinya sebentar lagi akan muncul sub komunitas baru, bahkan ada yg sudah menggeliat bangun yaitu kelompok berbasis wilayah (contoh : semarang) yg sudah memulai aktivitas fisik/non-maya. Mungkin juga komunitas DI dengan basis2 lain ( spt profesi, keilmuan, gender) sudah/akan tumbuh dan berkembang pesat dan kuat, semoga dengan semangat yg sama untuk mencari tokoh panutan berakhlak mulia yang bersih, jujur, santun, kreatif, berani dan rajin bekerja kita tidak akan terceraiberai oleh niat jahat dan ambisi pribadi. BERSIHKAN HATI, TETAPKAN NIAT !!, insyaAllah, Bismillah

    Posted by daya setiawan | 12 Mei 2012, 7:35 pm
  121. satu hal yang saya suka dengan tulisan tulisan Pak Dhlan adalah selalu berpikiran positif, optimis dan bahwa segala sesuatu pasti bisa dilakukan dan berhasil jika bersungguh sungguh dan bekerja keras….
    mari buang sikap pesimisme…..

    Posted by Arief Fauzi | 12 Mei 2012, 8:47 pm
  122. Pak novrian pernah mjumpai/beli gula merk “GULAPAS” kemasannya mirip GULAKU tp warnanya biru (kalo gulaku hijau&kuning) entah brapa harganya
    GULAPAS produksi PTPN di jatim cm sy lupa PTPN IX ato XI
    Btw MH mggu13mei/snin14mei ini membahas apa ya kira2? apa mungkin ttg kereta api

    Posted by Fia | 13 Mei 2012, 9:30 pm
  123. MH 26 kira2 ttg apa ya? Kereta api kah?
    Td (30menitan yg lalu) sempat inguk antaranews tp blm nongol

    Posted by Fia | 13 Mei 2012, 9:41 pm
  124. blom nongollllllll

    Posted by flow | 14 Mei 2012, 5:08 am
  125. Sukses selalu pak DI……
    Kami petani tebu yg memasok tebu ke PTPN XI,RNI,PTPN X
    Pak jangan anda kunjungi pabrik yg sehat…. Anda harus kunjungi pabrik yg paling tidak sehat…. Suatu contoh Pabrik Olean,situbondo yg dalam kurun waktu 15 thn terakhir merugi…. Klo pabrik yg kinerjanya bagus gak butuh tindakan anda tp klo pabrik yg duafa sangat butuh tindakan anda yg kontroversi tersebut….. Trim’s
    Kami selalu dukung keputusan anda.

    Posted by Hutibul umam | 14 Mei 2012, 10:45 pm
  126. Sepakat dengan ide2 segar yang selalu dikemukakan oleh pak dahlan..semoga ide2 diatas bisa berjalan..saya sebagai petani tebu hanya mengharapkan adanya transparansi PG dlm menetapkan rendemen,peningkatan rendemen,dan menghilangkan praktek KKN ditubuh PG sendiri..

    Posted by Triar | 15 Mei 2012, 7:23 am
  127. Pak, kalau dari menteri menteri terdahulu atau Pejabat Negara lainnya memiliki kepedulian seperti ini, saya yakin INDONESIA akan Lebih Hebat dari pada Jepang dan Korea bahkan China,

    ” wish you all the best pak”, Kerja,kerja dan Kerja untuk Indonesia

    Posted by BIMA CETTA WIDYATAMAKA | 15 Mei 2012, 1:54 pm
  128. PAK CEPAT BIKIN RUMAH SAKIT KHUSUS CANGKOK HATI DI INDONESIA KARENA PEJABAT KITA HARUS DICANGKOK HATINYA JUGA…… BIAR BISA KERJA SEPERTI PAK DI…….COBA PARA MENTERI BERANI MEMBERI PROGRES KERJA KAYAK PAK DI….DAN DIBACA RAKYAT JANGAN PROGRESNYA KE PARTY PENGUSUNG…..

    Posted by YUDHA | 18 Mei 2012, 12:18 pm
  129. paak tolong tinjaau laangsung pabrik ggula geempol kerep mojokerto

    Posted by edo | 19 Mei 2012, 11:11 am
  130. salut buat Pak Dahlan Iskan

    Posted by Ariadi | 22 Mei 2012, 5:20 am
  131. BANGKIT TO THE BEST

    Posted by Mupenk | 27 Mei 2012, 12:34 am
  132. pak saya masih pesimis ini akan terwujud kami ketua tebu rakyat khusus wilayah cilacap untuk pemberdayaan petani di kampung laut.nyatanya dari kepedulian pemda tidak ada akhir nya petani semua mengeluh,bingung.akhirnya petani prustasi ada yg di bakar kebunnya .ada yg di bongkar karena hasil yg tidak maksimal karena kosnya yg tinggi. terus waktunya yg lama masa harga brangkasnya cuma Rp 200, tlng lah kepedulian pemerintah.masa masih mahalan kangkung satu iketnya aja Rp 1000, ngga neko2 dalam perawatan.

    Posted by Nasikhun mahmud | 4 Juli 2012, 12:14 pm
    • Mohon maaf pak Nasikhun Mahmud, kalau boleh tahu selama ini jika menanam tebu yang bekerjasama pabrik gula dari mana? Soalnya kalau melihat lokasi/daerah (maaf jika salah), bapak mestinya ada di wilayah kerja pTPN IX (jateng) atau RNI (cirebon atau jogja). Karena biasanya PG-PG sangat butuh pasukan tebu untuk bahan baku gula dan bahkan berebut mengambil ke petani. Tks

      Posted by akadarisman | 4 Juli 2012, 4:00 pm
  133. Dan saat ini kami mencoba untuk buat gula merah walau kapasitas kecil. minimal para petani tebu tidak bingung dalam proses brangkas tebu walau tidak sampe target waktu .karena kapasitas lahan yang sudah di tanam 250 ha padahal lahan yg ada di situ 5000 ha.tetapi kami bingung mau mengadu kemana karena tidak adanya kepedulian dari pemerintah.

    Posted by Nasikhun mahmud | 4 Juli 2012, 12:26 pm
  134. pak Admin….mohon komen dari pa Nasikhun Mahmud ini difollow up sampe pa Dahlan Iskan…. jangan sampai menyepelekan informasi ini…….bisa2 nanti semangat petani tebu redup, layu lagi…prustasi lagi…gaswat itu….

    (berharap pa Dis juga monitor tulisan/komen2 diblog ini)

    Posted by bewe+em | 4 Juli 2012, 12:48 pm
  135. Masalah pergulaan di Indonesia membutuhkan beberapa program solusi yang berjalan dalam waktu yang bersamaan untuk akselerasi riil dalam perwujudan swasembada gula. Pabrik Gula Mini adalah salah satu solusi riil untuk memberikan contoh kepada pabrik gula yang ada tentang manajemen efisiensi yang bisa di duplikasi.

    Posted by Sutrisno | 11 Februari 2013, 7:05 pm
  136. Selamat sore pak, saya sedang penelitian di pabrik gula kebon agung malang. Saya ingin tanya pak, gimana sih cara penjualan gula dari pabrik? Apa dengan lelang yang kemudian di bayar kontan hari itu juga? Atau pembelinya bayarnya nyicil selama waktu tertentu? Mohon infonya ya pak? Saya sedang penelitian masalah piutang soalnya, saya tanya ke staf disana kok jawabannya kurang memuaskan. Terima kasih.

    Posted by dedihendriyanto280 | 22 November 2013, 5:20 pm
  137. Semoga Pak Dahlan dapat memajukan negara ini
    salam hangat dari Jual Belt Conveyor – Hub. 081-332-126-222

    Posted by jualconveyorbelt | 28 Juni 2014, 12:00 pm
  138. Wahai Yang Maha Lembutmanjakanlah hatiku yang sendiri ini bahagiakanlah aku dalam pernikahan yang penuh cinta yang mesra yang setia.

    Posted by FARIDAH | 11 Februari 2015, 3:03 pm

Tinggalkan komentar