>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama

Senin, 27 Mei 2013
Manufacturing Hope 79

Seluruh direksi BUMN dapat tambahan tugas baru yang sangat rumit: memperbaiki sistem alih daya atau outsourcing (OS). Langkah ini dilakukan sambil menunggu apa yang akan dibahas dan diputuskan panitia kerja (panja) Komisi IX DPR. Sesuai dengan hasil rapat kerja Komisi IX DPR dengan menteri tenaga kerja dan transmigrasi serta menteri BUMN dua bulan lalu, komisi IX memutuskan untuk membentuk panja guna membahas seluruh sistem ketenagakerjaan di BUMN.

Saya merasa beruntung pernah “disekolahkan” menteri BUMN sebelum saya, Pak Mustafa Abubakar, untuk menjadi Dirut PLN, sebuah BUMN yang juga banyak menggunakan OS. Dengan demikian, saya tidak perlu lagi mempelajari apa yang sebenarnya terjadi.

Bahkan, waktu itu saya merencanakan untuk mengurus OS pada tahun ketiga masa jabatan saya di PLN. Sayangnya, belum lagi genap dua tahun, saya sudah harus meninggalkan PLN.

Saya tidak sekadar merencanakan, tapi juga sudah memikirkan detailnya: problem apa saja yang terjadi, bagaimana memperbaikinya, dan bagaimana caranya praktis sudah matang di otak saya. Waktu itu benar-benar tinggal melaksanakan.

Mengapa tidak dilaksanakan di tahun pertama? Ada dua alasan. Pertama, problem utama PLN waktu itu (krisis listrik dan antre listrik) harus diselesaikan dulu. Kedua, saya belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Justru ketika seluruh karyawan dan OS all-out membenahi PLN itulah saya tahu: oh… ini persoalannya!

Persoalan utama OS, sepanjang yang saya rasakan, adalah perasaan gelisah akan ketidakpastian apakah tahun depan masih dipakai lagi atau tidak. Tentu soal besar-kecilnya gaji juga masalah, namun yang utama adalah ketidakpastian itu.

Persoalan lainnya adalah status. Mereka menginginkan status kekaryawanan yang jelas. Tidak sekadar menjadi tenaga cabutan. Tentu OS juga menginginkan jadi karyawan perusahaan induk, tapi yang lebih utama adalah status kekaryawanan itu, di mana pun tempatnya.

Perusahaan OS juga tidak bisa disalahkan begitu saja. Mereka tidak mau mengangkat OS sebagai karyawan tetap perusahaan lantaran ini: kontrak kerja perusahaan itu dengan BUMN hanya berlaku satu tahun. Kalau OS diangkat sebagai karyawan tetap, padahal tahun depan kontrak kerja outsourcing di sebuah perusahaan tidak diperpanjang, perusahaan OS tersebut mengalami kesulitan.

Maka, BUMN akan melakukan perbaikan sistem yang mendasar seperti ini. Pertama, tender untuk perusahaan OS akan diubah. Syarat-syarat tender pun akan diperketat. Misalnya, perusahaan OS baru boleh ikut tender kalau memiliki sistem penggajian yang baik, memiliki sistem kekaryawanan yang menjamin status karyawan, memiliki sistem jaminan kesehatan dan sosial, serta memiliki sistem jenjang karir.

Kedua, masa kontrak kerja akan diperpanjang. Tidak hanya setahun-setahun, tapi langsung lima tahun dan bisa diperpanjang lagi lima tahun dan lima tahun lagi. Selama ini ada ketidaklogisan yang mendasar. Tiap tahun ikut tender itu menimbulkan biaya yang mestinya bisa untuk memperbaiki gaji karyawan. Tender tiap tahun juga menimbulkan suasana banting-bantingan di antara peserta tender yang pada akhirnya menekan gaji karyawan.

Tiap tahun tender itu juga menimbulkan kelucuan yang mengharukan: mereka, yang tahun ini bekerja untuk PT Sukses Sendiri, tahun depan ditransfer ramai-ramai ke PT Kurang Sukses Bersama. Ini karena pemenang tendernya belum menyiapkan tenaga kerja yang harus langsung terampil di suatu pekerjaan hari itu juga.

Pedoman-pedoman pokok seperti itulah yang kini lagi dibahas detailnya di masing-masing BUMN. Tentu ada direksi yang beranggapan bahwa biaya yang dikeluarkan BUMN akan bertambah besar. Ini bisa benar, bisa juga tidak. Semua berpulang pada kecanggihan manajemen masing-masing.

Bisa saja dengan sistem baru itu beban kerja terbagi lebih produktif sehingga tenaga yang diperlukan ternyata tidak sebanyak yang lama, tapi dengan kualitas yang lebih baik. Tingkat kecanggihan manajemenlah yang menentukan.

Tentu saya juga tahu banyak BUMN yang karena mewarisi masa lalu yang berat mengakibatkan pemikiran ketenagakerjaannya tersedot ke sana. Misalnya, ada BUMN yang terancam harus membayar gaji pensiunannya lebih besar daripada membayar gaji karyawan yang sedang bekerja. Direksi sebuah BUMN juga harus memikirkan pensiunannya meski itu tidak ada dalam deskripsi job-nya. Ini yang tidak terjadi di swasta. Sistem kekaryawanan yang khusus di masa lalu menjadi bom waktu yang dahsyat sekarang ini.

Dengan sistem OS yang baru itu, direksi BUMN juga terpaksa akan mengevaluasi cara kerja karyawan tetap. Selama ini tenaga OS sering merasa diperlakukan tidak adil: mereka melihat sendiri betapa banyak karyawan tetap yang kerjanya malas-malasan dengan gaji yang jauh lebih besar. Mereka merasa ditekan untuk bekerja lebih keras guna meringankan pekerjaan pegawai tetap itu dengan gaji yang jauh lebih kecil.

Banyak karyawan BUMN yang tidak mengira bahwa mereka diamati OS. Padahal, di pojok-pojok halaman mereka sering membicarakan kinerja karyawan tetap yang mereka lihat setiap saat.

Lebih dari itu, semangat membicarakan UMR/UMP dan OS ini semoga tidak menimbulkan anggapan bahwa kita sudah menyelesaikan persoalan. Jumlah guru madrasah yang gajinya lillahi taala juga luar biasa banyaknya. Apalagi jumlah mereka yang belum bekerja. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

129 respons untuk ‘Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama

  1. …..Semangat pagi Indonesia…

    Posted by yuni | 27 Mei 2013, 5:06 am
    • numpang pertamaknya mba…!

      Posted by wahid | 27 Mei 2013, 5:08 am
      • Absennya nunut mbak Yuni ama Pak Wahid.

        Posted by JOWI | 27 Mei 2013, 6:04 am
      • ah teorii doang… prakteknya mannaa?

        Posted by themancep | 27 Mei 2013, 7:12 am
        • “Jumlah guru madrasah yang gajinya lillahi taala juga luar biasa banyaknya. Apalagi jumlah mereka yang belum bekerja”

          closing artikel yang selalu menggelitik…

          ini sebenarnya sindirian dan atu justru tamparan untuk departemen lain, maupun DPR.

          Bagaimana mereka mempersoalkan BUMN ttg tenaga OS? padahal jauh lebih penting dan urgen, bagaimana memberikan tambahan pendapatan para guru madrasah yg memang banyak kasus di bawah UMR bahkan ada yg tidak dibayar, dan tentu lebih urgen adalah bagaimana menyediakan lapangan kerja untuk berjuta2 orang yg belum tertampung..ini bom waktu masalah sosial.

          Apakah ini berkaitan dg kepopuleran dahlan iskan dibanding dengan anggota Dhewan? atau terputusnya setoran perusahaan BUMN ke kas partai, padahal pemilu sudah dekat..

          hanya tuhan yg tahu…

          Posted by mbah surip | 27 Mei 2013, 7:32 am
          • Absen.
            1. Sepakat, selain OS di BUMN ataupun perusahaan swasta, banyak masalah sosial lain seperti lillahi ta’alanya guru madrasah, dll.
            2. Di sini dikatakan, sambil menunggu hasil kerja panja. Ayo panja, cepetan dong. Tapi saya senang, sambil nunggu hasil panja, Dahlan Iskan sudah membuat dulu peraturan sementaranya. Selalu lebih cepat.’
            3. Selamat pagi semua sobat DahlanIs, Dahlanisti, DISMania, TRenDI, dan seluruh pengagum, pecinta, pendukung Dahlan Iskan, dan para pengidap dahlaniskanovirus. Selamat menjalani minggu terakhir bulan Mei 2013. Semoga senantiasa diberi kesehatan

            Posted by apasaja | 27 Mei 2013, 7:39 am
          • Teman-teman yang terhormat,

            Mari kita sampaikan aspirasi kita, usul kita secara pribadi kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, agar beliau mempertimbangkan/menjadikan Pak Dahlan Iskan menjadi calon Presiden dari Partai Demokrat. SMS center SBY adalah 9949 ingat ya 9949 dan jangan takut untuk sms, ingatlah beliau dahulu membuka keran itu untuk menerima aspirasi dari rakyatnya. Saya sudah beberapa kali kirim sms ke SBY via 9949.

            Kirimkan sebanyak-banyaknya rakyat indonesia yang menghendaki kemajuan negara kita. Integritas dan Antusias. Presiden adalah takdir Allah. Semoga dengan kita kirim sms aspirasi ke Bapak SBY, menjadi jalan takdir untuk Pak Dahlan Iskan menjadi Presiden RI 2014~2019. Semoga itu menjadi salah satu kontribusi besar Bpk. SBY Demi Indonesia. Demi Indonesia Bismillah…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            REFERENCE :

            http://finance.detik.com/read/2012/11/27/141356/2102691/4/sby-banyak-dapat-sms-soal-demo-buruh-dan-dahlan-iskan

            SBY Banyak Dapat SMS Soal Demo Buruh dan Dahlan Iskan

            Wahyu Daniel – detikfinance
            Selasa, 27/11/2012 14:18 WIB

            Jakarta – Selama periode 16 Oktober-31 Oktober 2012 Presiden SBY banyak mendapatkan aduan dan tanggapan lewat SMS soal demo buruh dan soal tindakan Menteri BUMN Dahlan membersihkan BUMN dari kongkalikong anggaran dengan DPR.

            Staf Khusus Presiden selaku Pengelola SMS dan PB BOX 9949 JKT 10000 Sardan Marbun mengatakan, unjuk rasa buruh diharapkan dilakukan dengan tujuan untuk meluruskan hal-hal yang dinilai tidak benar, sehingga unjuk rasa dilakukan dengan baik. Sardan meminta agar aksi demonstrasi tidak memaksa dan mengganggu produksi sebuah perusahaan.

            “Pemaksaan serta dampak buruk terhadap produksi perusahaan merupakan hal yang perlu dihindari. Di lain pihak, kesejahteraan buruh perlu disesuaikan dengan kondisi yang memadai dengan UMR sekitar Rp 2 juta,” kata Sardan dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (27/11/2012).

            Selama kurun waktu 16-31 Oktober 2012, pihaknya telah menerima 1.930 pengaduan masyarakat.

            Selain soal buruh, pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait adanya oknum anggota DPR yang melakukan praktik kongkalikong dan meminta jatah kepada sejumlah BUMN memunculkan aduan dari masyarakat kepada SBY.

            Secara keseluruhan terdapat 118 SMS (91,47%) yang mendukung Dahlan Iskan dan 11 SMS (8,53%) menentang. Contoh SMS yang mendukung: “Bpk. Presiden harap Menneg BUMN tetap dapat dipertahankan, jangan BUMN dijadikan sapi perah oleh oknum anggota dewan”.

            Sementara SMS yang menentang: “Tindakan Dahlan Iskan tidak mencerminkan sikap pejabat, justru melemahkan lembaga negara, sepantasnya pejabat macam itu diganti yang lebih bermoral.”

            Dikatakan Sardan , dengan diterimanya 1.930 pengaduan masyarakat, maka sejak Juni 2005 saat mulai Kabinet Indonesia Bersatu II hingga 14 November 2012, SBY telah menerima 3.406.275 SMS dan 113.344 pucuk surat melalui PO BOX 9949 JKT 10000.

            (dnl/ang)
            ————————————-

            Menurut gue, ini adalah gerakan aksi, gak cuma basa-basi, gue gak peduli apa kata orang, itu didepan mata ada saluran yang bisa kita gunakan.., kenapa tidak!!! Teman-teman, mungkin dengan kita kirim SMS ke SBY, anggaplah itu merupakan sedekah Rp. 350 pulsa kita, dengan itu semoga menjadi pembuka jalan Bpk. Dahlan Iskan untuk Indonesia Presiden 2014~2019.

            Kita mungkin bukan siapa-siapa, yang mungkin belum bisa berbuat apa-apa untuk Indonesia, kita disini hanya bisa bicara, menganalisa, atau bahkan beretorika, namun hanya sebatas itu saja. Jadi menurut gue beliaulah yang bisa, melalui Bpk. SBY dan Bpk. DI, kami titipkan masa depan kami dan negeri ini, dari sabang sampai merauke (Lyric lagu Bang Iwan).

            Satu SMS dari kita DEMI INDONESIA.. BISMILLAH…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            —————————————————————————
            Kepada KELUARGA BESAR https://dahlaniskan.wordpress.com & http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/

            Ayo dong mulai promosi, ayo kita semua promosi ke keluarga besar kita, ke teman-teman kita, ke lingkungan kita, ke semuanya tentang Pak Dahlan Iskan Presiden 2014~2019.

            Ane sendiri di kantor promosi banget ke teman-teman kantor dan lingkungan rumah tentang Pak Dahlan Iskan. Sampai-sampai jika ada yang nyebut nama Dahlan Iskan, semua me_refer_nya ke ane

            Ayo dong bantu bergerak, sekecil apapun promosi kita ke orang lain, semoga Insya ALLAH jadi jalan takdir Pak Dahlan Iskan Presiden 2014~2019 DEMI INDONESIA BISMILLAH…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            Posted by bonzo | 27 Mei 2013, 9:56 am
          • Daripada guru2 menderita gaji kecil, mulai jadi pengusaha kecil2an… penghasilan pasti lebih gede
            Mengapa harus bertahan dengan penghasilan kecil bila bisa dapat yang lebih besar, di daerah jakarta timur, guru2 dengan gaji kecil pada keluar dan membentuk kelompok guru privat, pendapatanya gede tuh….
            Hakeketnya para guru adalah alumni mahasiswa dan mahasiswi, pastilah memiliki kemampuan lebih untuk berpikir maju

            Posted by gh | 31 Oktober 2013, 10:34 pm
        • justru yg harus dikejar itu anggota DPR mas, dulu kampanye bisa berkoar janji dan teori sedangkan abah dahlan iskan ga pernah janjiin apapun tapi liat pencapaiannya sekarang…untuk permasalahan ini beliau hanya bisa berteori,kalo mau prakteknya lebih cepat ayo dukung beliau jadi RI-1…gitu aja kok repottt…

          Posted by agusteub | 27 Mei 2013, 10:04 am
        • siapa bilang dahlan iskan suka teori? praktisi manajemen bisnis terkenal Rhenald Kasali justru mengakui dahlan iskan suka praktek:


          “Pak Dahlan adalah orang yang sangat mementingkan teori, bukan implementasi. Sehingga acara ini betul-betul akan sangat bermanfaat,” tuturnya. (Ant)

          http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/05/27/5/156887/Dahlan-Iskan-Ajak-Pensiunan-TNI-AD-Jadi-Wirausaha

          Posted by bandeng | 27 Mei 2013, 1:21 pm
          • koreksi dikit pak:

            “Pak Dahlan adalah orang yang sangat mementingkan IMPLEMENTASI, bukan TEORI. Sehingga acara ini betul-betul akan sangat bermanfaat,” tutur Rhenald

            Posted by V. Bala | 27 Mei 2013, 8:49 pm
      • wekekeke, penake nunut nunut pertamax, kaskus koyone pinda sini

        Posted by nita | 28 Mei 2013, 2:21 pm
    • Hadir

      Posted by @ndokaja | 27 Mei 2013, 5:12 am
    • perjuangkan os,,,untuk menjadi kariyawan tetep di lingkungan pln,,,,mereka udah belasan tahun mengapdi di pln,,,kariyawan tetap pln yang baru sdm nya kurang,,,malah belajar dari os,,,,,,kalu pln mau maju pertimbangkan nasip os”’os jadi korban lahan bisnis….para petinggi pln…””sama aja memakan hasil keringat os””sadar-sadar””’

      Posted by supry | 30 Mei 2013, 11:17 am
    • assallamuallaikum wr. wb
      saya sebagai outsourcing administrasi PLN Distribusi Jatim sangat-sangat kecewa dengan kebijakan direksi-direksi PLN: kenapa per 1 januari 2013 sebanyak 750 OS PLN dist jatim di PHK secara tiba-tiba?? dan dimana solusi dari si Mr dahlan iskan berkaitan tentang OS tsb?? saya sangat prihatin dengan para elit yang semena-mena tak ubahnya dengan kaum Yahudi.. Saya tunggu comment / reaksi anda Mr dahlan iskan baik melalui email/phone.
      sallam

      regard,
      imawan
      08563679295
      email: mbethik_club@yahoo.co.id

      Posted by imawan | 1 Juni 2013, 4:43 pm
  2. semoga sukses bung Dis

    Posted by aba musa | 27 Mei 2013, 5:11 am
  3. Semangat Pagi. Memulai pagi dengan membaca tulisan Pak Dahlan.

    Nice day

    Posted by stan_info | 27 Mei 2013, 5:13 am
  4. Ketidakpastian itu dibayar dengan kerja keras oleh para karyawan OS tersebut. Setelah menjadi karyawan tetap hm..hm..biasanya males2an lagi…

    Posted by Fadjar | 27 Mei 2013, 5:13 am
  5. Tetap Menarik pembahasan mengenai OS…Tetap semangat Bapak Mentri..

    Posted by sekar pamungkas | 27 Mei 2013, 5:19 am
    • Menteri Dahlan Iskan

      Posted by Djoko Sawolo | 27 Mei 2013, 8:40 am
      • Asswrwb – cak Djoko Sawolo ; kita telah d tunjukkan TRUE LEADERSHIP tuk wong= Indonesia ; Dahlan Iskan , Joko Widodo ( sy perhatikan wajah beliau ndak jauh sm almarhum pahlawan besar kita Jenderal SOEDIRMAN ) , Basuki Tjahaya Purnama / Ahok ( gaya beliau hampir mendekati President RI 1 , Soekarno ) ,,, mungkin 3 personal tsbt bs bener= kita harapkan tuk membawa negeri ini k arah yg selama ini kita sangat rindukan,,,,mudah=han jg profile tokoh yg lain spt Machfud MD , Abraham Samad , dll yg InsyaAlloh bs berada d dlm posisi yg jg mengedepankan cita=luhur NENEK MOYANG NUSANTARA bersama iringan lagu merdu pendiri bangsa kita smoga IBU PERTIWI TIDAK MENANGIS DAN BERSUSAH HATI,,,

        Posted by R I Molle | 27 Mei 2013, 11:50 am
  6. mantafff

    Posted by ben | 27 Mei 2013, 5:19 am
  7. selamat pagi.terima kasih untuk abahku yang sangat mengerti kami,smoga pelaksanaannya lebih cepat shg perasaan kami tidak terombang ambing lagi…

    Posted by Abby.r | 27 Mei 2013, 5:21 am
  8. yang buat pansus dpr belum action, ini sudah jalan duluan.
    pansus juga sekarang galau kalau tahun depan tidak diperpanjang lagi kayak pegawai OS

    Posted by dedy | 27 Mei 2013, 5:24 am
  9. Semangat Senin pagi……….nge-charge hati dengan MH………Selau ad jalan keluar bagi setiap masalah bangsa…..maju terus abah Dahlan Iskan…………

    Posted by qohar69 | 27 Mei 2013, 5:28 am
  10. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang banyak….memikirkan dan memperbaiki sistem manajemen OS akan memberikan beberapa dampak positif:

    1. Tenaga OS yang dikontrak 5 tahunan akan LEBIH TENANG…ketenangan batin dan kenyamanan tempat kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.

    2. seluruh BUMN ( mau ndak mau HARUS ikut manajemen yang lebih baik / lebih manusiawi itu) berarti akan ada ketenangan batin untuk berapa ribu orang…berapa ribu anggota keluarga…

    3.Mengentaskan kemiskinan lewat tenaga kerja

    4. Akan terjadi saringan yang ALAMI dalam 5 tahun…mana-mana tenaga kerja yang baik atau baiknya awal-awal testing saja…

    5. Kalau berhasil akan MENJADI CONTOH bagi perusahaan yang lain…

    Semoga diberkahi dan sukses ….Amin. Gbu all

    Posted by w.ning | 27 Mei 2013, 5:29 am
    • Selamat menempuh hidup baru Mbak..smg menjadi keluarga yg sakinah mawaddah warahmah..aamiin.

      Posted by koreksi diri | 27 Mei 2013, 5:51 am
      • Mbak W.NING,

        Ada berita gembira ya??? selamat ya mbak. kok saya nggak tau pengumumannya 🙂

        Barakalluhu laka wa baroka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khoir.

        Selamat ya mbak…

        Salam hormat,
        bonzo – jakarta barat

        Posted by bonzo | 27 Mei 2013, 10:07 am
        • Bro Koreksi diri, bro Bonzo…TERIMA KASIH atas supportnya ya…DOAKAN KELUARGA SAYA JADI KELUARGA YANG SEHAT, BAHAGIA, BANYAK REJEKI dan BERKAH ….

          Mohon doanya dari sahabat-sahabat semua…( yang aktif dan pasif….saya tahu silent readernya sebenarnya masih banyak…) namun saya juga ” memahami” sejak kasus ” Who Killed Tucuxi” memang ada yang kurang berkenan dg Dis…dan memilih menjadi silent reader…

          Saya berharap, ONE DAY …semua mau turun gunung lagi…. NOBODY is PERFECT ..and so we are… ( aren’t We ?)
          sebagian hidup kita adalah ” pelayanan”…kepada siapapun yang membutuhkan… GBU all.

          Ada yang mau ngado ? he he he ( ngarep.com). hub email saja di kontakwning@yahoo.co.id

          Posted by w.ning | 27 Mei 2013, 2:35 pm
          • Selamat menempuh hidup baru ya Mbak. Semoga diberikan kebahagiaan dengan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Semoga pula nantinya diberikan keturunan yang shalih shalihah.

            Posted by apasaja | 28 Mei 2013, 7:33 am
          • eh, lama tak berkunjung di sini ternyata mbak WNing dah berlabuh toh…
            barakallahu laki wa baraka ‘alaiki wa jama’a bainakuma fi khoir…
            smoga mbak diberkahi dalam suka dan duka dan mengumpulkan mbak dan suami dalam kebaikan..
            aamien…

            Posted by Wong Asor | 28 Mei 2013, 2:26 pm
          • met menempuh hidup baru smg yang mahakuasa selalu mendampingi setiap langkah keluarga baru ini n smg karuniaNYA selalu mengalir di dalamnya. AMIN GBU

            Posted by sulistiono | 31 Mei 2013, 2:02 pm
    • Selamat menempuh hidup baru budhe Ning.. Semoga menjadi keluarga yg sakinah mawaddah warahmah.. mohon maaf tidak bs hadir, kebetulan pas tgl dinas luar kota, krn skrg sabtu-minggu sdh jarang libur. walaupun bukan karyawan outsourcing tapi kerjanya kejar target juga hehehe… salam ACI 🙂

      Posted by akadarisman | 28 Mei 2013, 3:36 pm
  11. Absen dulu….

    Posted by Fris | 27 Mei 2013, 5:37 am
  12. Paragraf terakhir menyindir DPR, guru2 madrasah juga perlu diperhatikan gajinya yg jauuuuuuhhhh lebih kecil. Tapi DPR lebih tertarik yang ada di BUMN. Kenapa kenapa kenapa….oh kenapa..???

    Posted by Wonokairun | 27 Mei 2013, 5:43 am
  13. hadir..sll ada solusi yg ditawarkan & cukup adil,tinggal kt tggu niat baik wakil2 kt yg diSenayan..mau cepet diselesaikan/diulur biar berlarut2 utk meningkatkan nilai tawar.Yg bs beradaptasi dg perubahan,dialah yg akn sukses melaju brsama masa depan..semangat pagi Indonesiaq.Kerja kerja kerja..Demi Indonesia !!

    Posted by koreksi diri | 27 Mei 2013, 5:49 am
  14. Yes yooo

    Posted by nurkolis marwanto | 27 Mei 2013, 5:51 am
  15. Siapa bilang Abah melupakan OS, solusi yg ditawarkan pun cerdas. Tinggal pembahasannya nanti di komisi IX gimana…………

    Posted by daus | 27 Mei 2013, 5:53 am
  16. semangat trus…………

    Posted by rokim | 27 Mei 2013, 6:02 am
  17. 21…. semangat terus pak DIS>.. maju kerja kerja kerja…..

    Posted by yudha aditya | 27 Mei 2013, 6:04 am
  18. komisi IX kayaknya tdk sempat membahas krn sibuk nyaleg dan bumn pastinya ngak akan kasih komi…pembahasan ini ke mereka. departemen tenaga kerja jg idem dito dg komisi IX

    Posted by darrentt | 27 Mei 2013, 6:04 am
  19. setuju…….. mudah2an niat perbaikannya bisa segera diwujudkan. Terutama untuk lingkungan BUMN. Mudah2an DPR juga bisa meluangkan sedikitr waktu dari jadwal kampanyenya untuk memikirkan soal OS
    Mohon pencerahan,ada info saat ini panja soal OS sdh sampai mana ya???

    Posted by kirana | 27 Mei 2013, 6:12 am
  20. Kalau saya pikir bukan status kekaryawanan aja yg jadi masalah, tetapi kesetaraan benefit juga jadi pemicu kecumburuan yg membuat karyawan OS bisa demotivasi. Selama belum diangkat menjadi karyawannya BUMN saya rasa mereka masih akan protes, kecuali kalau di OS gaji dan tunjangannya lebih besar.

    Posted by JOWI | 27 Mei 2013, 6:14 am
    • Pernah dengar, di perusahaan tertentu di Perancis gaji OS lebih besar dari karyawan tetap, karena mereka tidak ada jaminan pensiun, dan lain-lain. Jadi orang bisa memilih, mau gaji besar tapi ga ada jaminan, ato ada jaminan tapi gaji (sedikit) lebih kecil. Lha di kita, OS murah meriah tanpa jaminan, kartap besar dengan jaminan. Jadi, ga akan ad ayang mau dan milih jadi OS.

      Posted by apasaja | 27 Mei 2013, 7:43 am
      • OS itu warga kelas dua … sy pernah merasakan selama 8 tahun. Untuk karyawan tetap …seharusnya kerja profesional .. jangan sampai job description-nya adalah Mengalihkan Pekerjaan – yang Seharusnya Dia Kerjakan – kepada OS. Sangat tidak bermartabat. Mendukung Abah Dahlan Iskan 100%.

        Posted by Djoko Sawolo | 27 Mei 2013, 8:52 am
        • Pakde DJOKO SAWOLO,

          Kita tidak bisa dibilang warga/karyawan kelas 2, menurut saya sama saja. Seperti pengalaman Mas JOWI dibawah, beliau lebih memilih menjadi karyawan kontrak (Manpower Suppy / Out Sourcing / Alih Daya / apapun istilahnya) dari pada karyawan tetap karena pertimbangan-pertimbangan benefit yang ada.

          Saya cuma mau bilang TIDAK SEMUA HAL DI INDONESIA INI BURUK & Tidak Semua Hal di Luar Negeri Itu Baik. Demikan dari saya.

          Salam hormat,
          bonzo – jakarta barat

          Posted by bonzo | 27 Mei 2013, 10:50 am
          • Hiduuup, nah kan di Indonesia juga banyak pilihan. Ayo nasionalismenya keluarin semua !!! Bersama Dahlan Iskan dong !!!!

            Posted by apasaja | 28 Mei 2013, 7:37 am
      • Di Indonesia juga ada Pak Apasaja. Di proyek2 Migas, pegawai OS lebih mahal hampir 2x dari yg permanen.
        Banyak yg nyari OS yg seperti itu daripada yg permanen, termasuk saya hehehe.
        Pegawai permanen cuma dapat tambahan 1x-2x gaji saat THR plus asuransi kesehatan.
        Tapi yg OS dg pendapatan tiap bulan yg 2x dia bisa dpt lebih dan saat kontrak habis dia bisa ngumpulin pendapatan yg 2 tahun lebih banyak dari pegawai permanen. Jadi saat nyari kerja lagi masih punya simpanan.

        Posted by JOWI | 27 Mei 2013, 10:09 am
        • Iya kalo di migas emang di aturan ketenagakerjaanpun diperbolehkan. Dengan gaji yang jauh di atas rata-rata UMP, saya fikir tidak ada masalah walaupun jadi OS. Yang jadi masalah dan dipermasalahkan itu kan yang mepet-mepet UMP UMR. Ini yang disasar Abah Dahlan Iskan, dan *sedang didiskusikan berkepanjangan di DPR

          Posted by apasaja | 28 Mei 2013, 7:41 am
      • Mas APASAJA,

        Tidak perlu jauh-jauh melihat perusahaan PERANCIS, kita di INDONESIA ini juga banyak yang menggunakan praktek seperti itu. Dan dalam hal jaminan-jaminan dan tunjangan sama saja antara pegawai tetap dan pegawai Out Sourcing, kecuali dana pensiun. Premi dana pensiun itu pun dipotong dari gaji Karyawan Tetap. Jadi jangan anggap remeh INDONESIA kita. Tidak semua hal di Indonesia ini buruk.

        Sebagai contoh : Kami karyawan Out Sourcing di kantor, Ahamdulillah gajinya berkisar 3x~10x UMP DKI Jakarta per bulan dan di cover berbagai jaminan dan tunjangan, dan teman-teman se-profesi di perusahaan lain salary nya bisa mencapai 15x UMP DKI Jakarta per bulan. Alhamdulillah. Menurut kami (yang sependapat) sebenarnya tidak masalah status karyawan Out Sourcing atau Karyawan Tetap.

        Demikian pencerahan dari saya base on pengalaman saya.

        Salam hormat,
        bonzo – jakarta barat

        Posted by bonzo | 27 Mei 2013, 10:36 am
        • Sedikit nimbrung..Mungkin karyawan out sourcing yang mas Bonzo maksud adalah karyawan yang mempunyai bidang kerja spesifik, skill dan pendidikan tinggi tertentu yang memang mempunyai nilai tawar yang lebih tinggi dibandingkan kartap nya dan itu termasuk minoritas di negeri ini. Sedangkan yang mayoritas di negeri ini adalah karyawan out sourcing yang memang tidak membutuhkan pendidikan tinggi tertentu (mungkin skill masih dibutuhkan) seperti bagian kebersihan, keamanan, kurir dan bidang-bidang lain yang sejenis. Dan yang mayoritas inilah yang memang harus diperjuangkan untuk mendapatkan remunerasi yang cukup layak.

          Posted by Ardian | 27 Mei 2013, 5:03 pm
          • Hehe, dalam hal ini bukan bermaksud mengatakan yang di luar negeri selalu lebih baik. Saya hanya menyampaikan apa yang kebetulan pernah saya dengar. Lagian untuk tahu di luar negeri juga ga perlu pake benchmarck, kunker+wisata. Nah kalau ternyata di Indonesia juga banyak yang seperti itu, sekali lagi itu jadi pilihan buat kita semua. Tapi, sekali lagi, harus diingat bahwa misal UMP 2.2 juta, masih banyak guru honor SD yang honornya 350 bahkan 250 ribu, sebulan … Ngajar sebulan lho. Kalo secara sederhananya harusnya DPR lebih santer memperjuangkan yang ini.

            Posted by apasaja | 28 Mei 2013, 7:47 am
          • Sangat setuju dengan mas Apasaja….DPR kita memang terlalu sangat lebay. Seperti kata Dahlan Iskan bahwa yang seharusnya lebih dan lebih untuk diperhatikan (oleh anggota dHEWAN) adalah yang berpenghasilan jauuuhhh dibawah UMR seperti guru madrasah, pegawai honorer pemda dan yang juga penting adalah pengangguran yang belum memperoleh pekerjaan…

            Posted by Ardian | 28 Mei 2013, 8:46 am
        • Mas Bonzo kerjanya apa sih, kok aq jd pengen ikutan juga deh dapat gaji bisa sampe 10x UMP DKI, serius …bls

          Posted by mira | 27 Mei 2013, 10:34 pm
  21. absen dulu ah,..

    Posted by adi | 27 Mei 2013, 6:18 am
  22. Kira2 apa ya yg dilakukan para direksi BUMN ttg masalah OS ini ya ….
    Meski Pak Dahlan Iskan pernah ngomong tidak akan ikut ngurusi kebijakan manajemen, tapi beliau pernah mengancam akan mencopot direksi yg tidak bisa memenuhi syarat2 tender OS ini. (http://economy.okezone.com/read/2013/05/19/320/809237/perusahaan-bumn-tidak-boleh-sembarangan-tender-outsourcing)

    Para direksi tentunya mempertimbangkan juga bahwa umur DPR masa kerja ini tinggal 1 th, dan kemungkinan masalah OS ini harus diselesaikan th ini juga, berarti BUMN sampai masa kerja DPR skg habis tidak akan melakukan tender OS lagi takut bila Panja menghasilkan keputusan bahwa BUMN tidak boleh ada OS berarti kan kontrak 5 th tsb akan putus tengah jalan.

    Posted by JOWI | 27 Mei 2013, 7:01 am
  23. Semangat pagi Indonesia!
    Salam kerja kerja kerja

    Posted by msodikvip | 27 Mei 2013, 7:22 am
  24. Semoga Abah Dahlan Iskan Diberi kekuatan, kesehatan kemudahan dan tetap istiqomqh untuk berbuat yang terbaik bagi Rakyat Indonesia, Dimananapun beliau berada. Amin

    Posted by Nur Muhis | 27 Mei 2013, 7:31 am
  25. Hmmm…. Dari tiga syarat OS di BUMN yang di buat Dahlan Iskan :
    Pertama, perusahaan pemasok tenaga kerja tersebut harus memiliki sistem penggajian di atas Upah Minimum Propinsi (UMP).
    Kedua, perusahaan outsourcing harus memiliki sistem rekrutmen jenjang karier, melakukan rekrutmen untuk minimal 5 tahun kontrak.
    Ketiga, soal penggajian, Dahlan meminta agar para pekerja alih daya tersebut minimal memberi gaji 10 persen di atas UMP.
    Tinggal Direksi BUMN yang melaksanakan …

    Posted by sopyan Thamrin | 27 Mei 2013, 7:32 am
  26. Sistem perekrutan os bisa juga dipakai memantau kinerja karyawan tetap, pak. Kalau karyawan tetap malas atau gak performance sesuai keahliannya, ya pecat saja, ganti dgn os yang lbh dibutuhkan.

    Posted by Evi | 27 Mei 2013, 7:46 am
  27. sbg salah satu karyawan yg semi bumn, tulisan ini memang menggembirakan. tapi mohon pak dahlan iskan lebih “blusukan” lagi, karena OS masih jauh panggang dari api dibanding keinginan bos BUMN sendiri. ditunggu juga rencana pak dahlan iskan untuk memantau anak/cucu dari bumn, agar perubahan di bumn juga nyampek di turunan bumn. maju terus pak dahlan iskan…..demi Indonesia-ku.

    Posted by done | 27 Mei 2013, 8:19 am
  28. Ini pernyataan yang betul sekali, sesuai kenyataan , “mereka melihat sendiri betapa banyak karyawan tetap yang kerjanya malas-malasan dengan gaji yang jauh lebih besar. Mereka merasa ditekan untuk bekerja lebih keras guna meringankan pekerjaan pegawai tetap itu dengan gaji yang jauh lebih kecil.
    Banyak karyawan BUMN yang tidak mengira bahwa mereka diamati OS. Padahal, di pojok-pojok halaman mereka sering membicarakan kinerja karyawan tetap yang mereka lihat setiap saat.”
    Mendukung Abah Dahlan Iskan 100%. Selalu memikirkan perbaikan kesejahteraan masyarakat dan membangkitkan harga diri bangsa Indonesia. Abah Dahlan Iskan. Lanjutkan.

    Posted by Djoko Sawolo | 27 Mei 2013, 8:33 am
  29. tinggal panja bentukan DPR, enggak yakin gue… drp…dpr

    Posted by #yama | 27 Mei 2013, 8:36 am
  30. Semoga Sejahtera Karyawan dan Buruh Indonesia…… (k a p a n ???)

    Posted by Buruh Lepas | 27 Mei 2013, 8:37 am
  31. BUMN perbaiki sistem OS.. Depag urusi guru madrasah yang lillahi ta’ala… departemen lain urus yang belum kerja.. kalo kita semua berkontribusi tanpa curiga kepada yang lain … alangkah indahnya Indonesiaku

    Posted by zakiy | 27 Mei 2013, 9:08 am
  32. Sekedar berbagi Saya sempat kerja lima tahun OS di Petronas sebagai Subyek matter expert Petrochem unit. Tapi gaji OS disana biasanya gaji pokok lebih besar dari karyawanya sendiri tapi kerja memang lebih keras dari pekerja tetap. Yang membedakan mereka hanya tunjangan dan fasilitas. Bonus unruk pekerja OS dibayar langsung oleh management Unit Petronas berupa check.Untuk kontrak OS biasanya berlaku 2 tahun. kalo OSnya bagus langsung disambung kontrak. Kalo buruk ya tender lagi. Semangat pagi…semua…I love DIS.
    Amang
    Pekerja kontrak (Doha Qatar)

    Posted by Amang | 27 Mei 2013, 9:40 am
    • BUMN ga cuma penghasil migas yg beromzet besar, kalau diberlakukan seperti itu blm tentu hasilnya baik..sepertinya apa yg dikemukakan abah udah fair untuk semua dan tinggal pelaksanaan dilapangan saja…namun biasanya setelah beliau menulis seperti ini maka akan ada orang-orang optimis yg selalu siap mendukung beliau dan nanti MH berikutnya akan ada tulisan ttg nama-nama orang hebat tersebut….#colek NurPamudji, Jonan, Ismed dkk

      Posted by agusteub | 27 Mei 2013, 10:21 am
  33. Apa yang sudah direncanakan Pak Dahlan Iskan setidaknya hampir menyentuh kebutuhan tenaga OS di BUMN-BUMN, tapi sebenarnya ada yang jauh lebih penting lagi dari itu semua, yaitu bagaimana memberikan kesempatan kerja kepada jutaan pengangguran di Indonesia tercinta ini, mereka yang tidak pernah bisa menutut kenaikan upah, tunjangan ataupun apapun, mereka yang berada dipinggiran dan menerima puluhan ribu rupiah untuk sekali demo. Kemudian para guru madrasah, guru mengaji, tenaga-tenaga kontrak rendahan di Pemda dsb-dsb.
    Kemudian yang juga tak kalah penting adalah bagaimana meningkatkan produktifitas para oknum pekerja/ karyawan tetap perusahaan BUMN, para PNS, Guru dsb yang duduk ongkang-ongkang kaki, makan gaji buta tiap bulan, trima Bonus, terima Tunjangan terima sertifikasi….. (duh miris bila membandingkannya). Mereka yang sudah di beri kesempatan untuk mendapatkan kenikmatan lupa pada sekitarnya. tolong katakan pada oknum-oknum itu, Berhentilah jika merasa tidak mampu bekerja dengan baik !!!, masih tersedia shap-shap baru yang siap mengganti posisi mereka bahkan dengan gaji sedikit lebih kecil-pun.

    Posted by Manihot Ultissima | 27 Mei 2013, 10:09 am
    • Betul, BUMN aja ada kelas kaki lima, ada kelas bintang lima. Apalagi potret kehidupan Indonesia keseluruhan, ada dari kelas emperan sampai teras. Yang kaya makin kaya, yang miskin nyitak bata. Semoga ketimpangan dan rasa ketidakadilan ini segera dapat diatasi, dengan inspirasi Dahlan Iskan, apalagi dengan tangan dingin dan Midasnya di kemudian hari *ngarep … Eh, Akang teh di Garut atanapi di Gunungkidul? Hehe. Sampeuna asak tacan Kang?

      Posted by apasaja | 28 Mei 2013, 7:55 am
      • Hatur Punten nun Kang @APASAJA, sim kuring asli dusun garut pakidulan, nepangkeun, bilih enjing pageto lungsur ka dusun pakidulan mangga linggih ka rorompok. hehehe…. sampeuna mah nembe bade di pesek kulan, bade ngadamel oyek…..

        Posted by Manihot Ultissima | 28 Mei 2013, 10:34 am
  34. Saya tertarik dengan paragraf ini:
    @ Banyak karyawan BUMN yang tidak mengira bahwa mereka diamati OS. Padahal, di pojok-pojok halaman mereka sering membicarakan kinerja karyawan tetap yang mereka lihat setiap saat.
    * Taktisnya Bung DI menasehati para karyawan tetap BUMN
    * Mudah-mudahan timbul rasa MALU bagi pegawai tetap yang suka bermalas-malasan dan segera memperbaiki diri dengan kerja kerja kerja!!!

    @ Lebih dari itu, semangat membicarakan UMR/UMP dan OS ini semoga tidak menimbulkan anggapan bahwa kita sudah menyelesaikan persoalan. Jumlah guru madrasah yang gajinya lillahi taala juga luar biasa banyaknya. Apalagi jumlah mereka yang belum bekerja.
    * Happy ending sekaligus soft satire ending

    Salam untuk DahlanIS.www

    Posted by aditam@putra | 27 Mei 2013, 10:12 am
  35. kita doakan Dl19 bisa menyelseaikan ini…
    semangat pagi…

    Posted by abdillah | 27 Mei 2013, 10:28 am
  36. Bagi yang sudah bekerja apalagi berstatus pegawai / keryawan tetap, janganlah berhenti untuk terus bersyukur dengan cara selalu meningkatkan kemampuan, ketrampilan, kinerja dan kualitas produktivitas. Betapa masih banyak yang belum mendapat kesempatan penghasilan yang layak dan bahkan belum berpenghasilan sama sekali. Bantulah institusi dimana kita bekerja untuk mencapai tujuannya. Bantu pula pihak-pihak lain yang sedang berfikir dan bekeja untuk menciptakan lapangan kerja baru.
    Salam Demi Indonesia.
    Kerja Kerja Kerja
    Selalu kupanjatkan do’a untuk Abah Dahlan Iskan dikaruniai kesehatan lahir maupun bathin untuk memimpin bangsa Indonesia di masa mendatang menuju Indonesia Lebih Maju. Amiiin.

    Posted by mangencep | 27 Mei 2013, 11:07 am
    • Amin. Mang Encep, kumaha damang? Tuang garwa parantos sae? Pilkada tos rengse?

      Posted by apasaja | 28 Mei 2013, 7:57 am
    • Bogor tos siap janten pendukung utama Pa Dahlan Iskan Kang? Insyaallah Garut nyusul ti pengker, bade ngadamel heula posterna sing ” badag “, bade di pasang diluhur gunung Cikuray. heheheh……..

      Posted by Manihot Ultissima | 28 Mei 2013, 10:37 am
  37. Mungkin ini case atau isu yang lain, Namun pada bagian kecil ada kemiripan. Apa yang terjadi di BUMN dengan sistem out sourching nya mungkin tidak terjadi di INGO khususnya OS itu sendiri , NAMUN, ada bagian VITAL yang juga merambah dan memiliki kemiripan yang serupa di beberapa INGO /NGO yaitu Sistem KONTRAK KARYAWAN. Hilangnya sistem karyawan tetap dengan menerapkan kontrak karyawan tidak tetap per tahun yang diperpanjang beberapa kali – melebihi aturan depnaker maksimal2 kali – banyalk terjadi INGO/NGO. Namun, jika di tilik lebih dalam lagi ke Princip and Procedure NGO tersebut, mereka juga memiliki pembenaran, karena Departemen yang terkait memberikan pembenaran melalui pengesahan P and P mereka, yang salah satu ipointnya adalah sistem kontrak karyawan yang melebihi 2 kali menjadi legal di implementasikan. Dalam aspek2 yag lain khususnya “benefit package” seperti asuransi, capacity building, etc sebagian besar INGO sudah sangat baik walaupun mrk adalah Non Profit. oriented dan pada titik ini perlu diberi appreciate. Jadi, masih banyak PR, indonesia yang makmur dan sejahtera masih harus terus diperjuangkan. Dalam hal ini Serikat-serikat pekerja beserta para buruh, dan orang2 yang baik, tulus, memiliki empati yang dalam kepada sesama seperti bapak DI adalah merupakan garda terdepannya. Jayalah Negeriku Nusantara tercinta

    Posted by ajul | 27 Mei 2013, 12:05 pm
  38. like dahlan

    Posted by azham kkhairan | 27 Mei 2013, 12:35 pm
  39. Apa yg dituliskan pak DI,rasanya bagus bangat,hanya pelaksanaannya,banyak ditorpedo para penguasa. Agar tender sekali lima tahun,bagus sekali tuh, terus kemampun perusahaan yg ikut tender diperhatikan bangat,tender setiap tahun,jadi ajang unjuk kekuasaan para petinggi BUMN,he……?

    Berlin Simarmata El-65.

    Pada 27 Mei 2013 05.04, Catatan Dahlan Iskan

    Posted by berlin simarmta | 27 Mei 2013, 12:45 pm
  40. mari kita sebarkan artikel ini di media sosial FB atau Twit dsb. dengan menyebarkannya anda turut serta menyebarkan kebaikan. InsyaAllah. amin

    Posted by andimustafa | 27 Mei 2013, 1:15 pm
  41. Dan todongan 2 bulan lalu pun menjadi penembakan, DOR!!!
    T.E.R.L.A.L.U lama & ga logis

    Posted by Adit(pun) Bisa | 27 Mei 2013, 1:39 pm
  42. bagaimana dengan nasib tenaga honorer yang ada ditiap departemen. lamanya masa kerja tidak menjamin untuk diangkat menjadi pegawai negeri. bahkan ada yang tidak diangkat sampai pensiun.

    Posted by G.Hariyanto | 27 Mei 2013, 2:25 pm
  43. Awas pak kesandung, yang teken UU Naker masih tiarap di bawah situ . .
    Huayoo anggota Komisi IX di Senayaaan (termasuak F-PDIP), buat solusi yg cespleng !!! Ingat gaji yg bayar rakyat termasuk tenaga2 OS itu. Berani berpikir, berani bertindak, dan yg tidak kalah penting adalah BERANI BERTANGGUNG-JUAWABB !!
    Ga pake lama ya pak ? Usulan/solusi yg berkualitas semoga langsung disetujui DPR dan selesaikan segera tindak lanjutnya. Usahakan DPR g usah pake panja2-an (buang2 duit aja). O ya, DPR jangan lebay, pak Dis sulit dihadirkan ke DPR karena sibuk bekerja, kerja, dan kerja bukannya bolos, bolos, dan bolossh . . .
    Maju terus pak Dahlan Iskan, teriring doa dari kami . .

    Posted by Ariel Lakan | 27 Mei 2013, 6:25 pm
  44. Sebagian besar BUMN relatif lebih baik daripada perusahaan dalam hal memperhatikan nasib karyawan bahkan ada yang terlalu baik yang membuat kinerja perusahaan malah jadi kurang produktif. Pada dasarnya apa yang disuarakan DPR kali ini baik dan direspon baik pula oleh Pak Dis. Tapi sejauh mana keseriusan dan ketulusan DPR “memperjuangkan” ini? Kita lihat saja, ditengah-tengah opini masyarakat bahwa DPR tak lebih hanya sekumpulan orang yang mementingkan diri sendiri dan kelompoknya (baca: partai). Melihat track record yang ada, justru Pak Dis yang rasanya lebih punya konsep dan niat untuk membenahi ini lebih dari DPR. Jadi apa Panja masih perlu?? *tanya pada rumput yang bergoyang 😀

    Posted by akadarisman | 27 Mei 2013, 7:27 pm
  45. Top abah dis…!!;;

    Posted by prast | 27 Mei 2013, 7:46 pm
  46. DPR bisanya bacot doang. Liat nih Pak Dahlan, langsung action. Mana tuh idung anggota DPR yang nyebut buronan…

    Posted by dedy armayadi | 27 Mei 2013, 10:22 pm
  47. Hari gene msh mikirin DPR…
    Saya malah merasa lebih baik DPR dihapuskan saja, toh tidak byk gunanya dipemerintahan ini.
    lebih baik diperbanyak tenaga2 ahli seperti KEN (Komite Ekonomi Nasional) yg bisa lsg fokus ke sasaran.

    Soal Kerja Pak Dahlan Iskan, saya tidak meragukan kemampuan beliau… saya rasa tahun depan sudah ada hasil untuk masalah OS ini… dan tidak hanya OS, byk masyarakat ini yg penghasilannya pas2an… cuma 20rb sehari gimana mau hidup layak…

    Posted by PUTU | 27 Mei 2013, 11:00 pm
  48. guru madrasah swasta sangat kecil gajinya. saya bertahun-tahun bergaul dengan mereka. tetapi mereka tetap semangat dan bekerja dengan baik. hidup guru madrasah. semoga rahmad selalu terlimpah untuk tentara-tentara alloh ini

    Posted by harsia | 28 Mei 2013, 8:18 am
  49. Pak Dahlan Is-can Pokoke JUEMPOOOOOOOOOOOOOL Abiezz.
    S A L U T ………………………….

    Posted by Manihot Ultissima | 28 Mei 2013, 10:41 am
  50. Saya termasuk org yang kagum dengan bpak dahlan iskan,org yang luar biasa. sebagai seorang pejabat publik menteri BUMN tapi dalam menjalankan amanah tersebut penuh dengan kesederhanaan. Coba kalo semua pejabat seperti itu hanya ingin mengabdi untuk bangsa indonesia. Insyaallah bangsa ini akan lebih cepat maju. maju terus pak Dahlan mudah2an bisa menjadi presiden Indonesia

    Posted by Dermawan | 28 Mei 2013, 11:05 am
  51. klo pak dahlan dengan pak jokowi bersanding jadi presiden dan wakil presiden
    wiiiich mntab

    Posted by Dermawan | 28 Mei 2013, 11:16 am
  52. tolong dong pak Dahlan kami os pln sudah mulai di PHK

    Posted by gos | 28 Mei 2013, 1:16 pm
  53. Buat Dahlanis yg masih penasaran angka 19 di sepatu DI19, bisa disimak di link berikut

    http://alisaid.wordpress.com/2007/10/26/al-qur%E2%80%99an-sebuah-keajaiban-bersifat-matematis/

    ternyata angka 19 itu maknanya lebih dalaaam banget,, dari yg kita sangka selama ini

    Posted by nore | 29 Mei 2013, 11:22 am
  54. Semoga masalah ini bisa diselesaikan secara bijak

    Posted by imam | 30 Mei 2013, 9:43 am
  55. Pak DI ngurus BUMN sangat sangat baik dan terjadi prubahan yang sangat signifikan..tapi jangan lupa juga pak DI hak para mantan karyawan Manado Post group (jawa pos Group) yang sampai saat ini ngga pernah terima uang pesangon sepeserpun..kasihan..

    Posted by manado bangkit | 30 Mei 2013, 4:41 pm
  56. Selamat pagi, salam hormat dan salam kenal buat saudaraku manado bangkit dari beta..
    Pada prinsip beta ikut prihatin dengan kondisi yang dialami kakak manado bangkit.
    Maaf,sekedar saran saja : kakak bekerja dimana,pakai kontrak apa tdk,tlh brp bln/th,keluar knp,..dll..dll,
    khan bisa kakak laporkan ke dinas tenaga kerja atau jalur yg lain…
    Klu kakak cerdas, kenapa tidak kakak laporkan saja..,mdh2an dapat memberikan manfaat…

    Semangat-Optimis selalu,bersama DAHLAN ISKAN.
    Salaaam Dahlanis..

    Posted by N. SORRI.. | 31 Mei 2013, 6:30 am
  57. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
    Trimakasih sebelumnya …saya mau nanya pak dahlan…
    Kenapa kalau mau kerja di BUMN Dsb,,harus mempunyai saudara yg bekerja disitu/dolop,,,
    Jd semisal orang yg biasa mau bekerja disitu pasti g bisa masuk,,,!
    Misal:aq mau kerja di kantor POS tp tetap sulit ,karna kepala kantornya seslalu memberikan lowongan kerjanya pada saudara atau teman2nya…!
    Sekian trimakasih

    Posted by mufid hidayat | 31 Mei 2013, 8:42 am
  58. Bpk dahlan yg saya cermati dlm menangani penyelesaian OS msh setengah-stengah niatnya.pdhl kl bpk mau tinggal mengintruksikan bos2BUMN agar semua permasalahn OS dikembalikan kpd UU 13/2003 dan pelaksanaanya patuh,taat dan turuti aturan pemerintah no.19/2012..kryawan inti yg diOutsourcingkn wajib segera statusnya mnjdi krywan tetap/permanen/organik.

    Utk OS khususnya bag. Inti meski kntrak dprpanjang dr 1thn mnjadi 5 thn, upah dinaikin 10% diatas UMP, dsb..dsb..ttp saja kl statusnya OS tdk akan pernah ada jaminan ketenangan dan kepastian hukum dlm bekerja serta hak2nya mudah permainkan /dperdayai oleh perusahan dmn OS bekerja

    Dipertamina saja skrg msh ada upaya memperpDayai hak OS dlm hal pemberian tunjangan migas yg biasanya dberikan setiap akhir thn kontrak. mulai kntrk thn depan tdk akan ada lg tunjangan migas dengan dalih tunjangn tsb akan dikelola oleh asuransi sbgai pesangon kelak apabila OS pensiun. Kl kita sikapi, itu kan lucu dan lawakan. Masa tunjangn migas di over fungsi jd pesangon?? Ide gila drmn itu???

    Posted by rakyatmelek | 31 Mei 2013, 1:46 pm
  59. Pak Dahlan menyinggung kinerja OS dibandingkan dengan pegawai tetap BUMN, Bila saja Pak Dahlan Men PAN, tentunya OS harus dibandingkan kinerjanya dengan para PNS yang kinerjanya senin kamis padahal bergelimang gaju dan tunjangan

    Posted by indra | 31 Mei 2013, 7:11 pm
  60. OS=Perbudakan yg dilakukan penjajah dulu tapi sekarang oleh bangsanya sendiri,jadi tdk sepantasnya OS masih ada dijaman merdeka/reformasi,semua ini berawal dari misi efisiensi Departemen/BUMN yg tdk masuk akal,klo semua urusan kesehatan,Pensiun diserahkan Asuransi yg mengurus tentu instansi tsb tdk perlu repot dan ketidak tegasan manajemen dalam menindak pegawai yg tdk produktif/malas.semoga DI bisa menghapuskan perbudakan di Negri ini,BUMN sebagai ikon/contoh.

    Posted by toga | 7 Juni 2013, 3:00 pm
  61. Setuju pak? Semoga OS di semua BUMN bisa mendapatkan kesetaraan yg layak, sesuai dg kaidah ketenagakerjaan di indonesia.

    Posted by kabulsuprapto | 8 Juni 2013, 3:25 pm
  62. Status OS memang menyedihkan..gaji kecil pekerjaan sama dengan yang pegawai tetap..sering OS kerja banting tulang tp yang dapat penghargaan dan insentif yang pegawai tetap..kalo kerjaan gak nyampe target yamg OS di tekan habis-habis an..padahal pegawai tetatp malas-malas an..kan filosofi pegawai tetap ” kerja gak kerja tetap gajian”.. ( curhat nih..karena saya seorang OS di telkom)..
    kalo saya ada usul..angkat yang OS jd pegawai tetap dengan system penilaian pekerjaan seperti waktu jadi OS..karena pejerjaan yang saya lakukn penilain gaji berdasarkan point pekerjaan…sebetulnya OS butuh status sehingg minimal cari kredit bisa di acc…
    sekarang lebih plong…

    Posted by 017_tok | 16 Juni 2013, 11:40 am
  63. Belum ada implementasinya sampai sekarang…parah, hanya omong doang saya juga bisa. OS di BUMN tambah parah hampir seluruh sektor tenaga inti bukannya tambah kecil malah tambah banyak. MANA PRAKTEKNYA PAK?

    Posted by Dana | 21 Juni 2013, 4:56 pm
  64. dahlan iskan salah satu penyebab krisis listrik di Negara Kegelapan Republik Indonesia. sejak menjabat jadi dirut PLN (Pembuat Lilin Nyala) tsb, tidak ada perubahan berarti, yang ada malah makin menjadi2 krisis listrik di negara ini, itu artinya si dahlan gak becus ngurus listrik….!!! sekarang jadi Bos nya Dirut PLN (menteri BUMN) malah makin semakin menjadi-jadi pemadaman listrik di negara ini…..muak sudah rakyat indonesia melihat para pejabat yang berwenang gak mampu ngurus listrik dan bisanya cuma makan gaji buta saja……dasar edan……

    Posted by anti PLN | 27 Agustus 2013, 10:44 am
  65. dasar emang orang@/pejabat@pln itu berhati ibliiiiiiiiiiiiiiiiiissssssssssssss semua

    Posted by yahyaladier | 3 Oktober 2013, 11:42 pm
  66. jika bapak punya hati, kenapa tidak bapak lakukan pengangkatan sekarang? posisi Bapak sekarang diatas dirut PLN!!! Bapak sekarang seorang mentri…. Jangan byk pencitraan Pak ??????????

    kami atas nama ribuan buruh dan keluarga besar seluruh keluarga dan tetangga saya bersumpah, tidak akan mengusung Bapak sebagai Presiden RI

    Posted by MR Pencitraan | 5 Desember 2013, 5:24 am
  67. Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik namun lebih kepada menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadi dirimu sendiri.

    Posted by ELISABET HALIDA | 5 Juli 2014, 10:01 am
  68. You will never find a change in the future if you do not change your habits The future is the result that you get from a habit in your daily life

    Posted by DARMA DOLOKSARIBU | 9 Februari 2015, 8:16 pm

Tinggalkan Balasan ke nore Batalkan balasan