>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Menggerakkan tangan kiri BUMN 22 kali

Untuk apa negara memiliki BUMN? Bukankah negara bisa maju dan makmur tanpa BUMN? Seperti Amerika Serikat dan Jepang? Juga seperti Inggris yang dulunya memiliki banyak BUMN dan kemudian dihilangkan sama sekali?

Bukankah negara didirikan semata-mata untuk menyejahterakan rakyatnya? Apakah ada suatu negara didirikan dengan tujuan untuk melakukan bisnis? Bukankah sektor bisnis seharusnya diberikan kepada rakyatnya? Mengapa negara ikut terjun ke bisnis yang berarti negara akan menyaingi rakyatnya sendiri di bidang bisnis?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus saya jawab ketika saya diangkat menjadi Menteri BUMN setahun yang lalu. Harus bisa dijelaskan mengapa negara memiliki BUMN. Juga harus bisa dijelaskan untuk apa negara memiliki BUMN.

Rakyat juga tidak akan bisa menerima kalau para pengelola BUMN tidak bisa menjawab untuk apa bekerja di BUMN.

Rakyat akan marah kalau pengelola BUMN bukan saja tidak tahu tujuan BUMN, bahkan menjadikan BUMN sebagai lahan obyekan dan sumber kenikmatan semata.

Setelah mendapatkan arahan pertama Presiden dan melakukan dialog dengan berbagai kalangan, terutama kalangan ahli dan universitas, saya menetapkan harus ada tujuan yang jelas di mana peran BUMN dan akan ke mana. Garis inilah yang menjadi pedoman kerja selama setahun ini, dan akan terus menjadi pedoman ke depan.

Pertama, BUMN harus bisa dipakai sebagai alat ketahanan nasional. Industri strategis masuk kelompok ini. Bahkan saya memasukkan BUMN sektor pangan ke dalam kelompok “ketahanan nasional”. Ini berarti BUMN-BUMN pangan harus mendapat perhatian serius, diperkuat, dan dibesarkan. Tidak boleh ada logika BUMN pangan kita lebih lemah dari BUMN non pangan.

Kedua, BUMN harus bisa berfungsi sebagai engine of growth. Mesin pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek penting yang akan bisa menggerakkan ekonomi secara nyata harus dimasuki BUMN. Swasta tentu tidak mau masuk ke proyek yang secara bisnis belum bisa memberikan laba. Kalau proyek itu sangat penting, BUMN harus mengerjakannya. Misalnya: pelabuhan, bandara, jalan tol, dan industri hulu solar cell.

Ketiga, BUMN harus bisa dipergunakan untuk menumbuhkan kebanggaan nasional. Sejumlah BUMN tidak boleh hanya bisa menjadi jago kandang. Harus menjadi kebanggan bangsa di dunia internasional. Memang kita belum bisa mendapatnya dari sepak bola, namun bukan berarti kita akan kalah di semua bidang. Bank, penerbangan, semen, telekomunikasi, dan kedokteran nuklir adalah beberapa contoh yang akan bisa menjadi kebanggaan bangsa di dunia internasional.

Secara singkat, tiga tujuan itu sebenarnya bisa dirangkum dalam sebuah kebijakan yang digariskan Presiden SBY berikut ini: BUMN harus bisa menjadi “tangan kedua” pemerintah.

Penegasan ini diulangi sekali lagi oleh beliau di depan sekitar 1.000 orang yang menghadiri pertemuan besar BUMN di Jogja Rabu lalu.

Untuk menggerakkan pembangunan, kata Presiden SBY, pemerintah sudah punya satu “tangan”: APBN. Tapi hanya punya satu “tangan” tidak lengkap. Pembangunan akan bisa lebih maju dan lebih cepat kalau memiliki “tangan” kedua: BUMN. Ibarat manusia, dengan memiliki dua tangan memang bisa lebih sempurna.

Pertemuan besar BUMN dengan Presiden SBY di Jogja itu sangat semarak. Semua direktur dan komisaris BUMN hadir. Juga hadir 14 orang menteri, Jaksa Agung Basrief Arief, Ketua BPK Hadi Purnomo, dan Kepala BPKP Mardiasmo.

Para direksi BUMN, termasuk direktur utamanya, hari itu mengenakan baju yang biasa dipakai pegawai golongan terendah di masing-masing BUMN. Di dalam lift, saat mengantar Bapak Presiden ke tempat acara, saya laporkan tentang tidak dipakainya jas dan dasi dalam pertemuan besar tersebut. Ini sebuah simbol bahwa direksi BUMN harus siap meninggalkan kemewahan yang berlebihan mengingat BUMN harus lebih efisien, bersih, dan menjadi contoh untuk lokomotif pertumbuhan.

Memang baru sekali ini ada pertemuan khusus antara seluruh direksi/komisaris BUMN dan Presiden. Presiden sendiri yang menghendaki adanya pertemuan tersebut. Presiden ingin memastikan bahwa BUMN benar-benar siap menjadi “tangan kedua” pemerintah. Banyak hal penting dan mendasar yang tidak bisa dikerjakan melalui APBN, harus bisa dikerjakan oleh BUMN.

Presiden tidak ingin pembangunan berjalan lambat hanya karena, antara lain, proses politik APBN yang panjang. Di samping karena keterbatasan APBN sendiri. “Di semua negara demokrasi, proses politik memang harus seperti itu. Harus kita terima sepenuhnya. BUMN harus mengisi bagian-bagian yang memerlukan percepatan pembangunan,” ujar Presiden.

Kemampuan investasi “tangan kiri” BUMN memang bisa mencapai Rp 250 triliun per tahun. Kurang lebih sama dengan kemampuan investasi “tangan kanan” APBN. Kemampuan investasi tersebut akan bisa meningkat manakala, misalnya, BUMN bersama-sama dengan swasta bisa “merebut” kue yang amat besar di BP Migas.

Di depan Presiden di acara tersebut saya mengemukakan tekad untuk mengajak swasta secara bersama-sama mengincar anggaran Rp 250 triliun setahun (sekali lagi: setahun!) yang ada di BP Migas yang selama ini lebih banyak dikerjakan perusahaan asing.

Pertemuan-pertemuan dengan BP Migas yang dipimpin Kepala BP Migas R Priyono, sudah dilangsungkan. Dalam pertemuan itu “pasukan BUMN” dipimpin oleh menterinya sendiri. Tim-tim kerja sedang disusun. Kemampuan BUMN dan swasta harus digabung untuk bisa bersaing dengan perusahaan asing yang memang hebat-hebat itu.

BUMN saja tidak kuat. Swasta nasional saja tidak mampu. Tapi kalau kemampuan keduanya bisa bergabung, kue yang begitu besar akan bisa lebih banyak dikerjakan oleh perusahaan dalam negeri.

Tidak perlu ada perlakuan khusus dan fasilitas khusus. Harus ada persaingan yang sehat, termasuk dengan perusahaan asing. Ini agar industri dalam negeri kian cepat dewasa. Lebih baik BUMN fokus “merebut” kue di BP Migas itu, daripada misalnya, ikut rebutan proyek-proyek kecil di APBN.

Kemampuan BUMN harus selalu “naik kelas” dan bukan justru “turun kelas” ke proyek-proyek kecil yang sudah bisa ditangani swasta. Proyek-proyek di BP Migas umumnya memang proyek yang skalanya besar dan memerlukan kemampuan teknologi yang lebih tinggi.

Mati suri

Tentu, dalam presentasi di depan Presiden selama 45 menit itu, tidak mungkin semua kemajuan BUMN dilaporkan. Forum itu terlalu besar dan berharga untuk dibuat menceritakan hal-hal “remeh-temeh”. Hanya yang benar-benar hebat yang saya sajikan kepada beliau. Atau dalam istilah yang dipergunakan Presiden dalam sambutannya, saya hanya menampilkan para “stars dan super stars”.

Tentu BUMN masih banyak memiliki calon-calon “stars” dan “super stars”. Salah satu calon super stars itu menemui saya usai rapat akbar tersebut.

“Kami bisa menerima bahwa kami belum bisa ditampilkan. Tapi seluruh direksi kami darahnya mendidih. Kami sepakat untuk bisa segera menjadi super stars,” ujar seorang direktur utama BUMN yang “bernasib kurang baik” tidak ikut saya tampilkan hari itu.

Tentu mereka juga akan mendapatkan giliran untuk ditampilkan. Terutama kalau “darah semua direksi yang mendidih” itu bisa menggerakkan perusuhaannya untuk menjadi super star beneran. Apalagi, saat meninggalkan acara tersebut, di dalam lift yang kecil, Presiden mengatakan kepada saya, “perlu secara periodik acara seperti ini dilaksanakan lagi.”

Presiden kelihatannya ingin terus memonitor apakah “tangan kiri”-nya bisa digerakkan maksimal untuk mengimbangi gerak “tangan kanan”-nya.

Tentu masih banyak kerja, kerja, dan kerja yang harus dilakukan. Misalnya, akan diapakan perusahaan-perusahaan BUMN yang tidak bisa masuk dalam kategori “ketahanan nasional”, tapi juga tidak bisa masuk kategori “engine of growth”, dan tidak bisa juga menjadi “kebanggan nasional”.

Mereka harus bermetamorfosis atau tergilas oleh keadaan.

Demikian juga bagaimana dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang pada dasarnya sudah lama berstatus “mayat” namun belum sempat dikuburkan. Sebagian “mayat” itu memang masih bisa dimasukkan ke “ICU”, ditangani “dokter ahli”, dan diberi “oksigen”. Pelan-pelan mereka bisa bernafas kembali.

Bahkan beberapa di antaranya, seperti galangan kapal IKI Makassar, sudah bisa berjalan pelan-pelan.

Bisa saja mereka akan menjadi sehat dan bisa berlari. Tapi bisa saja ambruk di tengah jalan, karena pada dasarnya roh mereka belum sepenuhnya kembali ke jasadnya.

Presiden kelihatan terus tersenyum ketika presentasi saya memasuki dunia “mayat” tersebut. Sebagai Presiden yang amat santun, beliau dalam sambutannya, tidak mau menggunakan kata “mayat”. “Lebih baik saya menggunakan istilah mati suri,” ujar beliau sambil tersenyum. Hadirin pun bertepuk tangan dengan riuhnya.

Entah berapa kali hadirin bertepuk tangan sore itu. Tapi ada yang menghitung, dalam sambutan 30 menitnya itu, Presiden mengucapan kata “saya senang” atau “senang sekali” sebanyak 22 kali.

Saya tidak menghitungnya karena saya terlalu sibuk mencatat esensi arahan itu di otak saya.(*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

281 respons untuk ‘Menggerakkan tangan kiri BUMN 22 kali

  1. juara 1 …

    Posted by novan | 15 Oktober 2012, 2:46 am
  2. Ayooo… DIDIHKAN DARAH INDONESIA!!!
    KERJA KERJA KERJA DEMI INDONESIA!!!

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Oktober 2012, 2:48 am
    • Pak Erick darahnya harus ikut mendidih.

      Posted by Widi | 15 Oktober 2012, 7:28 am
    • ini ada keluhan, barangkali Pak Erick bisa membantu secara aspek hukumnya:

      Bapak Dahlan Iskan, Kemana Lagi Saya Mengadu?
      Rita Sari – detikRamadan http://ramadan.detik.com/read/2012/10/15/132723/2062772/283/bapak-dahlan-iskan-kemana-lagi-saya-mengadu
      Depok –

      Bapak Menteri yang terhormat, saya adalah seorang perempuan yang pernah menemui bapak sambil membawa berkas PLN yang isinya tentang bukti-bukti bahwa PLN sudah salah membeli tanah dengan membeli tanah ‘curian’.

      Saya menemui Bapak untuk yang pertama kalinya pada tanggal 9 Juli 2012 sekitar jam 8.30 pagi dan yang kedua, pada acara fun bike pada tanggal 16 September 2012, saya menyerahkan lagi surat dan guntingan koran yang isinya juga membahas masalah PLN tapi saya tidak pernah di jawab hingga saat ini.

      Semula saya menduga Bapak bisa membantu masalah saya ini, karena saya tahu bahwa PLN masih berada dibawah naungan Kementerian BUMN yang bapak pimpin, bahka Bapak pernah menjabat sebagai Direktur Utama PLN.

      Ternyata saya telah salah dan terpesona dengan berita-berita di televisi dan media lainnya yang memberitakan bahwa Bapak Dahlan Iskan adalh seorang yang tegas dan adil. Mohon kiranya Bapak Menteri meluangkan waktu sedikit saja untuk menanggapi keluhan saya yang telah tujuh tahun tidak ada penyelesaian.

      Sebagai rakyat kecil saya tidak tahu lagi harus mengadu kemana, karena menurut saya hukum hanya berpihak kepada penguasa dan yang memiliki uang.

      Rita Sari
      Pancoran Mas, Depok
      ritasari427@yahoo.com
      087781553061

      Posted by Pengapmart | 16 Oktober 2012, 8:07 am
  3. Dua MH sekaligus minggu ini.

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Oktober 2012, 2:53 am
    • pak erick apakah inni adalah akselerasi atau percepatan penyebaran virus MH, agar bekerja lebih cepat lagi?
      atau bonus saja untuk spessial minggu ini

      Posted by saeful | 15 Oktober 2012, 9:18 am
    • Pak Erick,

      Mohon disampaikan kepada Pak DIS, yg paling penting kue BP Migas yg 250 trilyun itu adalah kemampuannya menghasilkan paling kurang 250 trilyun setahun.

      Tetapi, mendapatkan kue itu tidak mungkin tanpa tenaga ahli. Dan sayangnya tenaga ahli Indonesia di bidang perminyakan sudah banyak yg lari ke luar negeri. Brain drain ini bukan hanya Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara2 berkembang termasuk Malaysia.

      Namun Malaysia lebih cerdas dan cergas. Mulai tahun lalu Malaysia memanggil warga nya yg ahli di bidang perminyakan yg bekerja di luar negeri, untuk kembali bekerja untuk Malaysia, entah itu untuk bekerja di Petronas (Pertamina nya Malaysia) atau perusahaan minyak swasta di sana seperti Shell, Murphy, dll.

      Kepada warganya yg mau pulang, pemerintah memberikan insentif berupa keringanan pajak sebesar 50% atau separoh dari yg seharusnya dibayar. Sementara perusahaan2 diharuskan memberikan gaji paling kurang 80% dari gaji pekerja asing di perusahaan itu. Jangan anggak remeh 80 persen itu Pak, 80% itu bisa 2-3 kali gaji normal. di Indonesia, seorang ahli perminyakan asing bisa mendapatkan 300ribu usd per tahun belum ditambah biaya sekolah anak2nya yg juga ditanggung perusahaan (dibebankan balik ke pemerintah melalui cost recovery). jika anak2 nya disekolahkan di boarding school, setahun satu orang anak bisa menghabiskan 40ribu usd.

      Tahukah bapak, bahwa di perusahaan minyak Malaysia dan juga Indonesia, pekerja asing tidak lebih jago daripada pekerja lokal, tetapi mereka dibayar 3 sampai 4 kali lipat dibandingkan pekerja lokal. Dan di dalam perusahaan minyak baik di Malaysia dan Indonesia, pekerja yg ahli mencari dan menambah perolehan minyak di bayar sama dengan pekerja IT bahkan HR dan akunting di perusahaan yg sama. Hellooo… ini perusahaan minyak. ketika SBY jerit2 untuk minta perolehan minyak naik menjadi 1 juta barel per hari, apakah ahli IT dan HR dan Akunting bisa mengusahakannya?

      Di Indonesia lebih banyak dua kemungkinan ini yg terjadi untuk ahli perminyakan yg cemerlang Pak, pindah ke manajerial atau pindah ke luar negeri. Dan dua-duanya bermuarakan kepada penghasilan yg lebih baik.

      Pak DIS mungkin bisa merebut kue yg 250 trilyun itu, tetapi apakah bisa menghasilkan 250trilyun setahun? ngimpiiii….

      Mencari dan menambah perolehan minyak di Indonesia seperti nyari kutu, tapi kutu nya bersarang 2-3 kilometeran di bawah permukaan bumi. Kalau dulu, begitu ketemu sarang kutu lalu diberikan lobang sumur ke permukaan sang kutu berlarian menuju permukaan. Namun setelah tekanan (tekanan setelah berjuta2 tahun tertekan di 2-3kilometer di dalam bumi) di sarang kutu itu berkurang, dibutuhkan semprotan air di satu sisi sarang kutu sehingga kutu2 itu bisa rombongan lagi ke permukaan.

      Lha sekarang, yg ahli ahli tentang sarang kutu banyak di luar negeri Pak. Yg di dalam negeri kalau nggak sedang sibuk dgn kutu2nya sendiri, pasti sedang mempercantik resumenya untuk nyari kutu di luar negeri. Kalau mau menghasilkan 250trilyun juga, bisa Bapak coba minta tolong sama ahli IT, HR ataupun Akunting…. atau ya.. datangkan tenaga kerja asing saja Pak…. he he he…

      Posted by Tukang Minyak | 15 Oktober 2012, 9:53 am
      • Oh ya.. sekedar tambahan

        Yg katanya teknologi hebat surfactan itu Pak? He he he … kalau Bapak tanya ahli asing, dia akan jelaskan dengan bahasa yg hanya dewa2 saja yg ngerti Pak. Kalau Bapak tanya saya, he he he.. itu cuma tentang kutu yg paling kotor dan bau pak… kaki2 kutu ini mencengkeram dinding2 sarangnya ogah pergi ke permukaan.. malu dengan dirinyayg kotor dan bau. karena itu teknologi ini mencurahkan deterjen diantara lobang keluar dan lobang semprotan air (di sisi yg lain). Setelah deterjen masuk ke sarang kutu, barulah air disemprotkan sehingga sang kutu menjadi bersih dan harum dan baru mau berlenggok ke permukaan… eh 100 usd per barel lho Pak.

        Posted by Tukang Minyak | 15 Oktober 2012, 10:10 am
        • abang tukang minyak, apa tidak berkeinginan membantu pak dahlan agar lebih mudah merealisasikannya? ini hal yang besar buat kemajuan BUMN dan umumnya bangsa indonesia, ayolaah ilmu anda mungkin sudah bagus untuk membantu pak DI, tinggalkan nomor kontak disini nanti biar pak dahlan yang hubungi anda, apa yang bisa anda bantu , bolehkah?

          Posted by saeful | 15 Oktober 2012, 10:45 am
    • sepertinya tulisan dobel minggu ini sebagai bonus 1thn pak dahlan jd menteri bumn hehe

      Posted by akal sehat | 15 Oktober 2012, 11:41 am
  4. absen dinihari dulu 😀

    Jangan lupa tonton seri Manufacturing Hope tayang setiap senin jam 20.00wib dan setiap kamis 18.00wib di JTv

    Nambahi artikel dari jpnn.com,

    Dahlan Iskan: Jadi Pengusaha, Ditipu Itu Penting

    http://m.jpnn.com/news.php?id=143228

    Posted by akal sehat | 15 Oktober 2012, 2:56 am
  5. Maju terus Pak DIS !!!

    Posted by alif | 15 Oktober 2012, 3:09 am
  6. WOOW….

    Posted by teguh suprayogi | 15 Oktober 2012, 3:21 am
  7. BUMN dijadikan tangan kiri untuk membangun, asal jangan hanya buat cebok membersihkan kotoran.

    Posted by adhi | 15 Oktober 2012, 3:23 am
    • Filosofinya begini…
      Tangan kanan untuk menerima, tangan kiri untuk memberi.

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Oktober 2012, 3:37 am
    • Setuju, mas Adhi.
      Tangan kiri memang tugasnya cebok, tapi tangan kanan harus membantu dengan menyiramkan air. Sama halnya yang tangan kanan tanda tangan kontrak kerja, jangan lupa kalau udah dapat rejeki, belikan jam tangan biar dipakai tangan kiri.
      Kata2 Hikmah, KUN KAL YADAINI WALAA TA KUN KAL UDZUNAINI. ”Jadilah seperti kedua tangan, janganlah menjadi seperti kedua telinga.”
      Dua tangan berarti simbol kerjasama, sedang dua telinga adalah simbol yang selalu menuntut kesamaan, iri bila tidak sama.
      Tidak mungkin kan? Tangan kanan dan kiri cebok semua, sebagaimana alangkah tidak indahnya bila telinga kiri pakai giwang 1 ons yang kanan pakai giwang 1 kg.
      Salam DISMANIA. Semangat Pagiii.

      Posted by wanto kdr | 15 Oktober 2012, 7:00 am
      • Cincin jika dipakai di tangan kiri, menjadi lebih elok dan cantik dilihat.

        Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 7:39 am
        • pak Djoko, Cincin adalah hadiah untuk tangan kiri yang berani blusukan dari mulai cebook, nusuk bool ayam untuk mencek ayam ada telurnya atau tidak, memegang sesuatu jika tangan kanan melakukan eksekusi ,

          beda dengan tangan kanan yang hanya bisa menunjuk apalagi si jari telunjuk, hehehehe, bravo tangan kiri

          Posted by saeful | 15 Oktober 2012, 9:00 am
          • Apalagi si jari telunjuk ada di Mall, wah bakal banyak habis uang. Lha wong semua barang-barang bagus ditunjuk!!!

            Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 2:30 pm
  8. BUMN adalah penggerak real ekonomi kita, ini tidak akan berarti kalau BUMN tidak bisa menumbuh kembangkan industri kecil-kecil yang menyokong mereka yang ada disekitar mereka. Contoh spare part suatu Pabrik A harus bisa disubstitusi dari produksi lokal. Sehingga BUMN tersebut benar-benar MERAH PUTIH. Kalau hanya mengandalkan spare part Import, kita harus tengok dan belajar dari sejarah krisis dolar melejit kelangit tahun 2008. Suintabilitas produksi terganggu karena tidaknya adanya spare part.

    BUMN dibawah Komando Mr. DI adalah kesemapatan bagi BUMN untuk menempatkan pada tempatnya bagaimana BUMN seharusnya dikelola. Bukan hanya puas dengan produksi Jemblem diameter 1 meter, tapi bagaimana produksi onde-onde, cennil dan teman-temannya.
    Semen Gresik mau jadi terbesar se Asia Tenggara, hanya dengan mengolah tanah-tanah kapur. Bagaimana dengan butir-butir pasir di sepanjang pantai untuk diolah diambil nilai tambahnya sebagai Si dengan puritas 99.99999% untuk Semiconductor, Solar cell. Kwarsa untuk high presision sensor instrument, lens. Masih banyak kekayaan alam kita hanya dijual mentah-mentah, dan kita harus beli produk akhirnya dari mereka. So, BUMN harus jadi pionir untuk membuat nilai tambah dari kekayaan alam yang selama ini tidak berarti, tapi punya huge value.

    Posted by Jack | 15 Oktober 2012, 3:26 am
    • Komentar Bang Jack benar-benar membuat darah saya mendidih. Benar Bang Jack, saya setuju sekali.. BUMN harus mulai berkiprah disana agar bumi Indonesia bukan hanya dijadikan sapi perahan para juragan Neo Kolonialis. Angkat harkat dan martabat Bangsa ini salah satunya dengan Kinerja BUMN dibawah Jendral Besar DIs. Salam super.

      Posted by sofyan Usamah | 15 Oktober 2012, 7:55 am
  9. Salah tahun 2008, maksudnya krisis tahun 1998. Memang tahun 2008 juga krisis tapi dampak ke Indonesia tidak separah tahun 1998.

    Posted by Jack | 15 Oktober 2012, 3:37 am
  10. absen dulu sebelum berangkat ke Mekah, insya Allah 🙂

    Posted by Sofyan Faizin | 15 Oktober 2012, 3:39 am
  11. Banyak dari kita sering melangkah tanpa arah dan tujuan yg jelas. Melakukan sesuatu tanpa mengerti untuk apa. Lakukan survei kecil-kecilan di sekitar anda, dan anda akan terperanjat melihat hasilnya. Beruntunglah bumn sudah punya arah dan tujuan yg jelas, semua yg punya arah dan tujuan yg jelas akan semakin fokus dan langkahnya semakin efisien.

    Posted by akal sehat | 15 Oktober 2012, 3:56 am
  12. untung tidak ada yang ngantuk atau ngemeng sama temannya jadi tidak ada yang ditegur…he he he

    Posted by afauziri | 15 Oktober 2012, 4:00 am
  13. negara punya bumn ??? mungkin pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh mereka yang sudah biasa menghisap darah segar dari dana anggaran bumn yang besar sehingga sudah jadi kebiasaan untuk selalu menjadikan bumn sebagai mesin uang bagi partai mereka yang berkuasa saat itu jadi kalo saat ini pak DI dapat warisan bumn dhuafa bukan salah pak DI jadi pak DI juga bingung mau diapakan BUMN yang istilahnya mati segan hiduppun tak mau…
    menjadi suatu kekhawatiran juga untuk kedepannya jika satu saat menteri BUMN ini sudah tidak dipegang lagi oleh orang yang penuh amanah selevel pak DI apa jadinya BUMN ini kedepannya apalagi yang dibanggakan oleh rakyat Indonesia,saat ini BUMN sudah tumbuh bergairah berusaha mencapai puncak kejayaan tapi pada akhirnya akan jadi lumbung darah segar bagi para politisi senayan yang korup

    Posted by afauziri | 15 Oktober 2012, 4:15 am
  14. Bisa saja mereka akan menjadi sehat dan bisa berlari. Tapi bisa saja ambruk di tengah jalan, karena pada dasarnya roh mereka belum sepenuhnya kembali ke jasadnya…semoga rohnya kembali ke jasadnya trus sehat n berlari lagi….

    Posted by caderabdul | 15 Oktober 2012, 4:24 am
  15. Semangat!

    Posted by rickygonzales | 15 Oktober 2012, 4:39 am
  16. Mantap. indonesia maju rakyatnya sejahtera

    Posted by tb fakhru | 15 Oktober 2012, 4:40 am
  17. Subhanallaah…..
    Darah saya juga ikut2an mendidih,
    Passion yg kuat utk maju, selalu berpikir positif, membangun negeri tercinta….
    Semoga Allah SWT meridhoi upaya utk menyejahterakan bangsa Indonesia…aamiin.

    Posted by masiwan32 | 15 Oktober 2012, 4:45 am
  18. closingnya kurang greget neh…..
    biasanya pas baca akhir artikel pasti di akhiri senyum..

    Posted by firdaus | 15 Oktober 2012, 4:49 am
    • Sesekali Abah ingin kita mengakhiri membaca dengan mengernyitkan dahi … he he

      Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 7:42 am
    • Justru saya sangat suka dengan closing tersebut. Coba kita perhatikan!

      “Entah berapa kali hadirin bertepuk tangan sore itu. Tapi ada yang menghitung, dalam sambutan 30 menitnya itu, Presiden mengucapan kata “saya senang” atau “senang sekali” sebanyak 22 kali.

      Saya tidak menghitungnya karena saya terlalu sibuk mencatat esensi arahan itu di otak saya.”

      Dengan dua paragraf terakhir tersebut, sepertinya pak DIS sedang berusaha untuk menyampaikan pesan bahwa beliau banyak sekali melakukan kegiatan berpikir yang berat-berat untuk kemajuan (merekam esensi arahan di otak saya) sekaligus melakukan hal yang remeh temeh untuk memperkaya laporan tulisannya (menghitung banyaknya tepuk tangan). Meskipun dalam tulisannya, beliau mengatakan tidak menghitungnya, lantas dari mana angka 22 itu kalau bukan beliau yang menghitung?

      Posted by lutfi helmi | 15 Oktober 2012, 12:11 pm
  19. saya jg ikut “mendidih” membacanya..trs brgelora & smakin bangga mnjadi bangsa INDONESIA.Lupakan politik,kejar harga diri bangsa demi Indonesia yg lbh baik lg..kerja kerja kerja !!

    Posted by koreksidiri | 15 Oktober 2012, 5:12 am
  20. apabila para pemangku negeri bersemangat melakukan kerja untuk rakyat dan rakyat melakukan pekerjaannya sendiri dan tidak banyak mengeluh, maka akan menjadi sebuah harmoni yang indah untuk pembangunan negeri kita kelak. bravo P.DIS
    SEMANGAT PAGI

    Posted by dityo | 15 Oktober 2012, 5:17 am
  21. Hebat,,,
    semoga tangan kanan dan tangan kiri nya bergerak dengan cekatan dan seimbang ya Pak..
    Selamat buat pak Dahlan..

    Posted by Riki | 15 Oktober 2012, 5:21 am
  22. Ayo Kita Bisa ….

    Posted by habib | 15 Oktober 2012, 5:23 am
  23. Kata “senang/senang sekali” itu sebenarnya mrp ungkapan hati presiden yg merasa bahagia punya menteri bumn seperti p DIS…….hehehe

    Posted by Damarta | 15 Oktober 2012, 5:34 am
    • Pak SBY Tentunya senang sekali karena punya mentri sekaliber pak DI, hasrat beliau pasti terpuaskan…
      dan tentunya dia akhir masa jabatannya beliau akan meninggalkan kenang2an yg indah.
      Bersyukur bgt beliau menemukan SALAH SATU PERMATA BERHARGA INDONESIA. msh byk permata2 lain yg harusnya dicari dan diberdayakan.

      Posted by PUTU | 15 Oktober 2012, 3:43 pm
  24. semoga ayunan tangan kiri dan tangan kanannya seimbang, jangan maju dua-duanya atau mundur dua-duanya
    ibarat orang jalan, gak enak banget liatnya….

    Posted by firdaus | 15 Oktober 2012, 5:35 am
  25. di tangan pak DIS, BUMN merumuskan 3 tugas pokok negara yang menjadi jalan jihad bagi pengelola BUMN. Ketahanan nasional, pertumbuhan ekonomi dan kebanggaan nasional. Dengan arahan dan komando yg jelas serta motivasi terus menerus tentu akan membuat semangat pengelolah BUMN mendidih yg diaplikasikan dengan kerja..kerja..kerja…dan tentu akibatnya adalah kemakmuran, kesejahteraan dan keaddilan sosial….saat itu indonesia akan menjadi negara besar di dunia…..saat itu kita bangga jadi warga negara indonesia….saat itu cerita mahasiswa indonesia yg belajar di Australia yg sangat sangat….. menyayat hati tidak terdengar lagi…..cerita ttg mhsiswa indo yg belajar di Australia itu sbb :

    ” Suatu pagi, kami menjemput seseorang klien di bandara. org itu sudah tua kisaran 60 thn. si bapak adalah pengusaha asal singapore dgn logat gaya bicara melayu english. beliau ,menceritakan pengalaman-pengalaman hidupnya kpd kami yg masih muda. beliau berkata : “your country is so rich!” Ah biasa banget dengar kata2 itu. tapi tunggu dulu ” indonesia doesn’t need the world, but the world need indonesia, lanjutnya. ” everything can be found here in indonesia, U don’t need the world. Mudah saja, indonesia paru-paru dunia.tebang saja hutan di kalimantan dunia pasti kiamat. dunia yg butuh indonesia. Singapore is nothing. we can’t be rich without indonesia. 500.000 org indonesia berlibur ke singapura tiap bulan. bisa terbayang uang yg masuk ke kami. apartemen2 terbaru kami yg beli org2 indonesia, gk peduli harga selangit, laku keras. lihatlah rumah sakit kami. org indonesia semua yg berobat. trus kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan indonesia masuk ? Ya bener2 panik . sangat tterasa. we arre nothing…kalian tahu khan bberapa tahun yg lalu dunia krisis beras.termasuk di singapor dan malaysia. kalian di Indonesia dgn mudah dpt beras. lihatlah di negara kalian. air bersih ada dimana-mana. lihat di negara kami air bersih pun kami beli dari malaysia. Saya ke kalimantan pun dalam rangka bisnis. karna pasirnya mengandung permata. terlihat glitter kalo ada matahari bersinar. penambang cuma jual rp 3000/kg ke pabrik cina. si pabrik cina jual kembali seharga 30 ribu/kg. saya liat ini sbgai peluang. kalian sadar gak kalau negara-negara lain slalu takut meng embargo indonesia!. ya karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri. makanya tidak diembargo. harusnya kalianlah yang mengembargo diri kalian sendiri. belilah pangan dari petani2 kita sendiri, garmen dari pabrik2 sendiri. tak perlu impor kalau bisa produksi sendiri.Jika kalian bisa mengembargo diri kalian sendiri, indonesia yang akan mengatur dunia…..”demikian cerita org singapor…..
    harapan besar ada di pundak kita yg di pelopori BUMN tuk JIHAD mengembalikan kejayaan indonesia….dengan kerja..kerja..kerja…ALLOOOOOOOOOOOOOHU AKBAR…….MERDEKAAAAAAAAAAAAAAA……………………!!!
    udahan aku mau ke kantor dulu…..

    Posted by Dahlan alex | 15 Oktober 2012, 5:36 am
    • Salam Kenal Pak dahlan Alex,

      Setuju dengan cerita org singapor…salah satunya tentang konsep “Kalian bisa mengembargo diri kalian sendiri”…..Pakian/Produk ternama sebut saja merek Nxxx, ADxxxxx, semua merek nama tersebut membuat produknya, salah satunya di Indonesia, kenapa perusahaan – perusahaan garment kita harus mengerjakan order – order perusahaan asing? kenapa tidak untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya saya atau mungkin labanya yang kurang gede………………

      Posted by Kka Kusnanto | 15 Oktober 2012, 6:17 am
    • makasih berbagi ceritanya pak’, inspiratif….
      semangat buat sihati baru pak di”

      Posted by bennny | 15 Oktober 2012, 6:34 am
    • Bagus sekali pencerahannya … coba tulisan ini dibaca oleh warga senayan dan disebar-luaskan … pasti Indonesia segera lepas dari cengkeraman mafia ekonomi dunia …

      Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 9:14 am
    • cerita orang spore akan berubah jika pak DI jadi presiden, kenapa demikian?

      bayangkan saja jika belawan dan new tanjung priok sudah jalan dengan kapal 12 ribu kontainer bisa masuk dan melakukan bongkar muat, buat apa harus transit ke spore atau malayasia?

      yang ada malay dan spore tidak ada lagi orderan tentang shopment kecuali untuk regional mereka sendiri,
      saya yakin IPC akan hebat dimasa depan, asal jangan dikorupsi

      KLIA dan changi harusnya bisa dicounter oleh kualanamu agar spore tidak jadi tempat transit oleh orang indon yang mau keluar negeri,

      bahan baku akan diolah oleh bangsa sendiri kalaupun tidak bisa dioleh, minimal harus diolah disini di Indonesia,
      para Ilmuwan mau pulang kampung atau minimal ilmunya diaplikasikan di Indonesia, itu bukan mustahil
      bayangkan baru menjabat BUMN berap Orang hebat yang mau ikut dan mencurahkan Ilmunya untuk bangsa ini
      Pak Danet, bang ricky elson, pak ahmadi —> ready to mobil listrik berikut motornya
      Prof pakyudotomo nuklir sekali sentuhan langsung terbesar di dunia,
      apakah bisa pak saiful anwar pencipta 4G kolaborasi dengan pt. inti untuk membikin 6 G sekaligus?
      anak bangsa pencipta solar sell sudah akan diciduk untuk membuat solar cell yang lebih efisien 4 kali lipat
      jika pak DI tidak dikutak katik dan diganggu tunggu saja kejayaan bangsa ini,

      Posted by saeful | 15 Oktober 2012, 9:16 am
  26. Semoga tradisi kerja kerja dan kerja yg dibina oleh Pak Dahlan bisa tertanam dalam jiwa semua BUMN dari pejabat tertinggi hingga yg paling bawah, sehingga kalau Pak Dahlan tidak memangku tugas sebagai komandonya atau yg masih punya pengaruh terhadap BUMN…semangat membangun negeri masih tetep berjalan hingga anak cucu kita kelak …aamiin.

    Posted by JOWI | 15 Oktober 2012, 5:41 am
  27. bener juga tuh orang singapore…

    Posted by firdaus | 15 Oktober 2012, 5:57 am
  28. Hebat… selalu bikin semangat !!! *namanya juga Manufacturing Hope :)*

    Posted by Susilawati | 15 Oktober 2012, 6:00 am
  29. Fokus utama bagaimana agar BUMN ini dapat bersaing tidak saja didalam negeri “jago kandang” akan tetapi juga dapat bersaing dengan perusahaan asing. Sangat setuju sekali apabila BUMN beramai – ramai merebut kue yang selama ini telah berada di tangan perusahaan asing, karena harga kue ini sangat fanstastis untuk direbut.

    Telah banyak yang DI dilakukan dan menurut saya semua luar biasa, akan tetapi beliau menganggap hal tersebut belum layak “remeh temeh” untuk dilaporkan kepada Bapak Presiden karena keterbatasan waktu. Salut, meski telah berbuat banyak tidak perlu orang lain tahu.

    Semoga semangat ini tetap menular kepada kami para pemuda Indonesia, untuk menyongsong Indonesia yang lebih Baik.

    Posted by Kka Kusnanto | 15 Oktober 2012, 6:06 am
  30. Absen di pagi hari sudah di urutan 30’an…semangat untuk kerja…kerja….kerja….!!

    Posted by Lando Jr | 15 Oktober 2012, 6:18 am
  31. Hadir.. Apakah tulisan ini termasuk serial MH? Koq tidak tertulis seperti biasanya ya? Tulisan ini memberikan wawasan bagi masyarakat awam mengenai keberadaan, situasi dan kondisi BUMN yang ada saat ini. Dulu ga kebayang kan seperti apa situasinya BUMN dan kontribusinya. Paling-paling yang dikenal hanya Pertamina, Telkom dan PLN doank. Hehehe.. Ulasan yang proporsional dan profesioal, tidak ABS, karena hal-hal negatif pun dilaporkan. Semangat Pageeeeee.. Salam DahlanIs. 🙂

    Posted by akadarisman | 15 Oktober 2012, 6:33 am
  32. Bacaan wajib di senin pagi, semoga para pembaca juga menularkan semangat ini ke lingkungan masing-masing, tadi malam baru ke toko buku, serial MH ini sudah dibuat buku, dari awal sampai dengan tema PT KAI.
    Semangat Indonesia….!!!!

    Posted by Agus NW | 15 Oktober 2012, 6:52 am
  33. Kerja……. Kerja…………….Kerja…………. inspiratif dan patut ditiru oleh para POLI….TIKUS yang banyak omonng …NATO .. No Action Talk Only….

    Posted by suhardi | 15 Oktober 2012, 7:06 am
  34. AYOOOO ….. MENDIDIH darah Indonesia !!!

    Posted by Agandri | 15 Oktober 2012, 7:07 am
  35. Semoga Pak DIS selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT ., Aamiin

    Posted by Erwin Indra | 15 Oktober 2012, 7:08 am
  36. Komeng ntar aja, nyang penting ninggalin jejak dulu….

    Posted by Boedhyman | 15 Oktober 2012, 7:20 am
  37. The real minister. Pemimpin yang bersungguh-sungguh meningkatkan kinerja BUMN.
    Hanya saja perlu diwaspadai, banyaknya tepuk tangan hadirin bisa menunjukkan apresiasi. Namun bisa jadi suatu harapan agar cepat menyelesaikan pidatonya. (just kidding).

    Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 7:25 am
  38. pagi pagi ikut mendidih juga……. SIAP BOSS

    Posted by bandung bondowoso | 15 Oktober 2012, 7:27 am
  39. negara berbisnis?
    kekayaan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara?

    mari kita berbicara jujur

    sumber air yang melimpah ternyata sudah dikuasai oleh asing, danone adalah raja air diseluruh indonesia

    perut bumi , tambang bukan cerita rahasia lagi yang menguasai asing dan segelintir orang yang mengaku kaya
    indonesia padahal hasil ngutang

    udara? bukankah yang menguasai penerbangan indonesia juga orang asing?

    lalu apakah minimal BUMN akan kembali menguasai harta harta itu semua?
    berapa banyak uang BUMN untuk apalah namanya untuk membeli itu semua kembali?

    Pak DIIS yang saya cintai dan saya hormati,

    ini adalah PR sebenarnya?

    tapi sedih juga jika punya negara dimakan oleh butoijo dan kawan kawan, bukan oleh rakyatnya

    Posted by saeful | 15 Oktober 2012, 7:28 am
    • Masukan yang bagus …. PR untuk Aba, jajarannya dan para Dahlanis.

      Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 7:31 am
    • Kalau mengenai pemanfaatan air oleh perusahaan air minum swasta, saat ini sudah ada beberapa pihak yang sedang mengkaji. Baik kajian hukum, karena melanggar konstitusi, juga kajian bidang lainnya. Seperti amdal misalnya, karena dibeberapa tempat yang sumber airnya dikuasai perusahaan air minum swasta, warga sekitarnya mengalami kesulitan air.
      Tak lama lagi, seiring dengan bertambah pesatnya angka pertumbuhan jumlah penduduk dunia, air akan menjadi sumber daya yang bisa dibilang langka dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
      Siapa yang menguasai air, maka dia akan berkuasa.
      “who comands the air wins the war”

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Oktober 2012, 3:20 pm
      • water kaliii bang… air=udara.
        kalo mau air byk dilaut seabrek2… coba spt negara arab yg menyuling air laut jadi air tawar…
        (walaupun biayanya mahal mkn).

        Posted by PUTU | 15 Oktober 2012, 3:55 pm
      • “Who comands the water, wins the war”. Krn air mrpkn kebutuhan hidup orang banyak. Kita tidak dpt hidup tanpa air. Krn kita selain berasal dari tanah juga berasal dari air.

        Posted by Djoko Sawolo | 16 Oktober 2012, 12:30 pm
      • “who commands the air,wins the war”…siapa yg menguasai wilayah udara,dialah yg akan memenangkan perang..setau saya ini adalah salah 1 semboyan yg terkenal dlm peperangan (kl ga salah slh 1 jenderal Amrik),makanya silahkan amati cara perang Amrik diIrak/Afganistan/Libya..pst dimulai dg serangan udara yg dahsyat baru pasukan daratnya mulai merangsek masuk ke sasaran yg udh dibombardir.Mhn koreksinya..

        Posted by Ahmad Zuhri | 17 Oktober 2012, 11:20 am
  40. ide pak DI sangat cerdas, BUMN sbg mesin penggerak pertumbuhan ekonomi,sehingga nanti Sandang, Pangan dan Papan akan terjangkau oleh rakyat.

    baru setahun jd menteri tp sudah banyak melakukan perubahan & menunjukkan prestasi apalagi kl sampai 2014 ya..,gak kebayang daftar prestasinya nanti kayak apa dan lagi-lagi akhirnya masyarakat yg akan menilai & berbondong-bondong mendukung beliau untuk membawa indonesia maju

    Posted by Topa Must | 15 Oktober 2012, 7:30 am
  41. Semangat pagi … All !!
    Saya mencoba mengadopsi isinya, bahwa BUMN, dan kenapa tidak untuk kita sekalian juga sebagai pribadi, harus menjadi sesuatu yang tahan dan memberikan ketahanan, bisa tumbuh dan memberikan pertumbuhan, dan akhirnya bisa bangga dan memberikan kebanggaan.
    Yang sudah menjadi star dan super star, tetap pertahankan dan jadilah super star di kancah internasional, yang belum terhitung dan atau masih dipandang sebelah mata, didihkan darah dan bangkit untuk menjai super star juga.
    Semoga optimisme yang terbangun menjadikan kita lebih bergairah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi diri sendiri maupun kita semua bersama.

    Posted by apasaja | 15 Oktober 2012, 7:31 am
  42. Amin

    Posted by W. Ning | 15 Oktober 2012, 7:38 am
  43. bangsa Indonesia harus jadi super star atau minimal star……..kerja terus wahai BUMN, hilangkan budaya pemborosan agar tidak dapat label “yah cuman segitu”…….

    Posted by done | 15 Oktober 2012, 7:53 am
  44. Sebuah hope baru yg luar biasa,beda dgn senayan mereka “berebut proyek utk kantong mereka sendiri,proyek dibuat bukan berdasarkan kegunaan utk rakyat,tp berdasarkan brapa bagian senayan,Ayo BUMN rebut proyek itu dari tangan asing,Bung dis tlg FREEPORT juga kita rebut kembali!!!!!semangat pagggiii!!!!!

    Posted by abdillah | 15 Oktober 2012, 7:58 am
  45. mendidih darahnya : Telkom kah…?

    Posted by andimustafa | 15 Oktober 2012, 8:03 am
  46. Pagi yang ” mendidihkan Darah “. Ulasan MH kali ini pnuh Greget. Semoga Wacana dan sketsa sketsa Indonesia kedepan benar-benar bisa terwujud ditangan Keikhlasan Abah DIs. Kerja…kerja…kerja. Abah DIs mohon didihkan darah seluruh bangsa indonesia biar mereka sadar betapa berharganya Tanah Air ini.

    Posted by sofyan Usamah | 15 Oktober 2012, 8:05 am
  47. “Saya tidak menghitungnya karena saya terlalu sibuk mencatat esensi arahan itu di otak saya.”…..mantap…

    Posted by bakir | 15 Oktober 2012, 8:11 am
  48. Sepak bolanya gak ketinggalan disebut …

    Posted by nuryadid | 15 Oktober 2012, 8:22 am
  49. Jika para Direktur mengenakan baju seragam pegawai terendah, apkh masih lebih keren dengan pegawai terendahnya ya???? Belum tentu….
    Jika pegawai terendah mengenakan baju seragam Direktur, apkh lebih keren dari direkturnya ya???
    Bisa dibedakan saat mereka berbicara (speaking) atau penulisan (writing)… Pasti beda kualitasnya!!!

    Posted by Djoko Sawolo | 15 Oktober 2012, 9:05 am
  50. Berharap makin banyak stars dan superstars yg memancarkan sinarnya utk indonesia jaya
    Majulah bangsa indonesia
    Makmurlah rakyat indonesia
    Berkibarlah merahputih mengharumkan negara
    MERDEKA
    i love monday

    Posted by Fia | 15 Oktober 2012, 10:47 am
  51. saya yakin yg menghitung itu pak DIS dewe n orange membuat alibi.. hahaha..
    salut buat njenengan pak DIS. tak tertahankan hati ini menunggu ‘saat itu’ tiba.
    – saat MH terbit hari senin
    – saat pak DIS jadi presiden
    – saat Indonesia bener2 mandiri & jadi negara besar
    – saat …
    – saat kita bersama – sama menghitung pujian ..

    ya sudah pak DIS, njenengan waqafkan diri njenengan untuk bangsa, kami juga.. n terpenting kami waqafkan hak suara kami untuk njenengan di 2014.
    Darah ini ikut mendidih… bravo DIS

    Posted by Anno RM | 15 Oktober 2012, 10:52 am
  52. Harus benar2 diawasi mendidihnya darah para direksi BUM yg tidak star/superstar benar2 menjadi superstar. Jangan-jangan dia sudah puas sebagai direksi BUMN saja (karena fasilitas dan tunjangannya bagus…)

    Posted by Mochamad Yusuf | 15 Oktober 2012, 11:55 am
  53. Dulu darah pd mendidih hr sabtu mau cepet2 pulang liburan, sekarang mendidihnya hari senin mau kerja kerja kerja… Mungkin mmg sengaja Pak Dis munculkan MH di senin pagi ya.. Pas banget!

    Posted by Singgih | 15 Oktober 2012, 12:26 pm
  54. Pak Erirk

    Tolong dikasi tau ke PAK DAHLAN ISKAN, si TONO direksi SEMEN PADANG, BUMN nasional kok malah MELARANG pemain membela TIMNAS INDONESIA? apakah dia seorang penghkianat sperti PKI????

    DIa digaji rakyat tapi malah mengembosi PSSI, PAK DAHLAN, tolong TUH org dipecat dan SEMEN PADANG berkomitmen untuk membela TIM NASIONAL INDONESIA, jkgn seperti KUMPULAN PENGKHIANAT SEPAKBOLA INDONESIA milik si kuning

    Posted by kietz | 15 Oktober 2012, 12:46 pm
    • Yang melarang itu klub ya? Bukan kompetisinya?
      Membingungkan memang persepak bolaan kita sekarang. Ribet, rusuh, penuh intrik. Baca beritanya saja sudah males…
      Tapi segera saya sampaikan masukan mengenai pemain sepak bola semen padang… Siapa ya nama pemain yang dipanggil Timnas tapi dilarang oleh klubnya?

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Oktober 2012, 3:10 pm
      • barangkali pemainnya juga sudah diangkat jadi karyawan semen padang, jadi terikat aturan perusahaan?

        Posted by SueperdueperrR | 15 Oktober 2012, 4:43 pm
      • Persepakbolaan tanah air berada di titik nadir, inilah akibat politik terang-terangan bertarung berebut kuasa atas sepakbola. Kubu KPSI dg bayang-bayang keluarga Bakrie di belakangnya melawan kubu PSSI dg bayang-bayang Arifin Panigoro. Sepakbola bukan lg dianggap olahraga pemersatu bangsa, di mata politisi seperti mereka sepakbola yg punya penggemar jutaan hanyalah aset yg harus dipakai menjelang pemilu.

        Semen padang memanggil 9 pemainnya dari timnas termasuk sang pelatih Nil Maizar. Entah apa alasannya, tapi selama politisasi olahraga dan kubu-kubuan lebih kuat dibanding semangat mempersatukan sepakbola kembali ke ruh aslinya. Maka tinggal tunggu waktu kehancurannya.

        Posted by bung kus | 15 Oktober 2012, 5:46 pm
  55. 22 tepuk tangan…
    BUMN apa saja yaa…?

    Posted by Najib | 15 Oktober 2012, 1:07 pm
  56. hidup Indonesia…

    Posted by 2nrae | 15 Oktober 2012, 1:18 pm
  57. Suka dengan artikel pak Dahlan, berbagi dengan kita tentang proses kinerja di dalam pemerintahan, khususnya BUMN yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat.
    Kita makin tau untuk apa dan dibikin gimana negara kita. 🙂
    Sehingga bersama-sama kita makin tulus untuk melangkah kedepan.

    Posted by orderdesign | 15 Oktober 2012, 1:58 pm
  58. Indonesia sedang sprint datu line bersama China & India……….DI pelatihnya muantabbbb

    Posted by bagus | 15 Oktober 2012, 2:56 pm
  59. sederhana sekali keinginan pak DI, hanya Tepuk tangan. dari Judul “menggerakkan tangan kiri BUMN 22 kali” pak DI mo menjelaskan apa yang saya kerjakan selama satu tahun di kementerian BUMN , telah dapat pengakuan dari presiden. sby 22 kali mengucapkan kata senang atau senang sekali. dan itu dibenarkan oleh para pengelola BUMN, mereka bertepuk tangan.

    ingat tahun pertama dapat 22 tepuk tangan, tahun kedua ? tahun ketiga?
    wah tambah berat donk, biarpun hanya tepuk tangan

    Posted by m.zaw | 15 Oktober 2012, 3:36 pm
  60. Kira2 ada rekaman presentasi Pak Dis ga ya? Ada di link mana ya… Jd penasaran.
    Syukur2 jg ada pidato jawaban Presiden,jadi lengkap seolah2 ikutan sidang BUMN.

    Posted by budi ind | 15 Oktober 2012, 5:51 pm
  61. yang penting kerja ! kerja ! kerja ! di bagian masing dengan sepenuh hati & menjaga amanah
    InsyaAlloh Indonesia pasti bisa go Internasional di segala bidang

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 15 Oktober 2012, 5:52 pm
  62. terus kalau nanti ganti presiden dan ganti menteri, BUMN akan kembali jadi perahan lagi ? tangan kiri yang cuma buat membersihkan pant…. pejabat dan penguasa partai nya ? Ada jaminan ga visi dan kondisi yang diarahkan Pak Dis ini tidak akan diubah oleh pengganti nya ? kalau hanya diserahkan pada niat baik dan nilai moral alias semangat……… mudah deh untuk runtuh lagi.

    Posted by Papae Dido | 15 Oktober 2012, 7:04 pm
  63. Konsep dream team bumn salah satu tujuannya adalah membentuk manajemen yg solid. Jadi siapa sj yg menjabat disistem yg sudah baik akan tinggal mengikuti sistemnya.

    Posted by Disfans | 15 Oktober 2012, 7:43 pm
  64. patut di apresiasi semangat DI dlm bekerja keras demi kemajuan bangsa,

    Tp di forum ini kebanyakan komen hanya menyanjung & memuji, sangat jarang yg memberi IDE-IDE atau gagasannya untuk menyelesaikan banyak masalah yg membelenggu negara ini, saya khawatir kl sanjungan dan pujian ke DI secara berkelebihan tanpa ada masukan ide/kritik akan membawa kehancuran…

    Posted by yuzze | 15 Oktober 2012, 10:04 pm
  65. kalo BUMN di tiadakan,para buruh yang jutaan lebih itu mau di apakan? apa ada yang bersedia memberi modal buat buruh untuk usaha?seperti berdagang misalnya? kalo di awal ,ereka bangkrut karena awam,apa ada lg pemberian modal sampai mereka bisa menghasilkan untuk makan? apa cukup dananya?
    buruh yang punya kebun/punya tanah/punya peternakan dll kan enak masih ada sedikit pemasukan,nah bagaimana dengan yang tidak punya apa2? saran saya buat buruh2 tersebut ayo gabung jd kelompok pengangguran,biar tambah tinggi angka pengangguran di negeri kita,biar mereka sejahtera dan buruh menderita. jangan hanya memandang suatu dari sebelah,lihat sekelilingnya,apa dampaknya jika BUMN tidak ada,mau bekerja di mana mereka? negara lain beda dg kita.. rambut aja udah beda..wkwkwkwkkk………….
    contoh misalnya ada ormas yangbergerak meminta BUMN di tiadakan, sedangkan para buruhnya BUMN menangis bagaimana mencari makan. mereka ga mikir kesitu,pokoke TUTUP BUMN,ga perduli dengan calon pengangguran yang bakal di produksi oleh BUMN jika di tutup. aduh….yang ngerasa ga senang tinggal di indonesia,lebih membanggakan negara lain,lebih baik pindah kewarga negaraan saja…. 🙂

    Posted by rinrin | 15 Oktober 2012, 10:53 pm
  66. entah siapa yg salah, sumber beritanya atau redaksinya, tp yg ada d sini banyak yg gak sesuai fakta http://finance.detik.com/read/2012/10/15/100525/2062473/4/ini-ide-dahlan-iskan-kembangkan-indonesia-timur?991101mainnews
    jalan tembus jayapura-wamena bukan hasil kerja pak DI, tp dah dimulai sejak jaman orba tp smp sekarang gak kelar-kelar (gak layak dilewati). jaraknya pun bukan 80 km, tp 586 km. sungai yg mengarah k laut aru berarti ke arah merauke bukan ke jayapura. menurut sy meski jaraknya cm 80 km (jk benar), tp medannya sangat sulit krn hrs membelah pengunungan tengah papua. lbh baik lanjutkan sj jln yg sdh dirintis sjk jaman orba …

    Posted by masteddy | 15 Oktober 2012, 10:56 pm
    • to Masteddy, mungkin karena medannya berbukit-bukit itulah, program itu sulit diselesaikan… jadi terbengkalai sampai sekarang

      rasanya saya tahu, kenapa Pak Dahlan pakai jalan di pinggiran sungai…karena air tidak akan menaiki bukit…air akan mencari jalan yang datar untuk dilewati…kemudian sarana untuk penganggkutannya ( buat membawa material bangunan bisa diangkut lewat sungai…) untuk seorang se cerdah Abah Dis, saya percaya itu…bahwa idenya lebih praktis dan relistik untuk diwujudkan… just wait and see that… and don’t forget, pray for Pak Dis…. salam Dahlanis.

      Posted by W. Ning | 16 Oktober 2012, 5:39 am
      • Nice … a good logic

        Posted by Djoko Sawolo | 16 Oktober 2012, 8:47 am
      • @ w.ning :
        1. sbetulnya jln trans Jayapura – Wamena sdh tembus, cm sayangnya gak dilanjutkan dng pemeliharaan … makanya gak layak dilewati … hanya mobil-2 4WD/off-road aja yg bisa lwt, jd sangat disayangkan jln yg dibangun dng anggaran puluhan milyard gak bisa dimanfaatkan scr optimal …
        2. ide menembus Wamena dr selatan jg bkn murni ide pak DI, krn ide itu dah pernah muncul di kalangan pejabat PU prop. Papua skitar thn 96-97 yg lalu, tp mungkin krn thn itu sdg krismon jd ide tsb gak pernah dibahas lg. jk skrang ide tsb muncul lg ya gak papa … mumpung ada pimpinan yg mau nanggapi …
        3. sy ttp dukung pak DI, cm sy berharap beliau mendapatkan info yg akurat spy bisa memutuskan dng tepat pula ..
        4. salam

        Posted by masteddy | 16 Oktober 2012, 9:24 pm
        • tx atas penjelasannya… semoga, apapun langkah yg akan diambil oleh Pak Dis,(lihat planningnya bukan ? ) akan SEGERA direalisasikan sampai finish…agar bisa dimanfaatkan oleh rakyat papua. Saya sangat konsen dengan kesra rakyat papua, karena di era Soeharto mereka hanya menjadi penonton emasnya diambil oleh Amerika…saat ini SBY lewat Pak Dahlan berusaha untuk membangun kembali pappua..dengan jalan tembus, pelabuhan dan pabrik sagu… semoga segera menjadi nyata…

          Saya khawatir Papua di” Caplok” negara lain…karena kandungan emasnya menggiurkan.( semoga tidak terjadi)

          Posted by W. Ning | 19 Oktober 2012, 2:42 pm
    • Yang saya lihat bukan dari kota pantai (kota yang sudah ada) ke wamena, jadi bukan jayapura atau merauke, tapi dari pantai selatan ke wamena, jadi pantai di laut aru (selatan) yang belum ada kota dibuat pelabuhan dekat sungai yang hulunya ke arah wamenna, lalu logistik akan diangkut lewat sungai. ketika sungainya yang dekat hulu sudah tidak memungkinkan untuk dilewati melawan arus, maka akan dibuat jalan menuju wamena (yang 80km tsb), jadi ngak perlu buat jalan 500km lebih yang sangat besar biayanya.

      Ide tsb memang terkesan liar, lha wong ngak ada kota dipantai tsb, tapi kalau mau murah dan mau membangun infrastruktur baru, bisa dijalankan dengan cepat dan relatif murah.

      Posted by Salahudin Damar Jaya | 16 Oktober 2012, 6:51 am
      • bahkan akan menjadi kota dengan sendirinya, mungkin sekarang masih sepi tapi lihat efeknya 5 atau 10 tahun ke depan, mudah mudahan bukan senjata yang berkuasa du kota bentukan tersebut

        Posted by saeful | 16 Oktober 2012, 7:26 am
      • Memang ide Pak Dis dan jajarannya adalah lojik, praktis dan realistik. Jika jalan tsb selesai dikerjakan dan banyak lalu lintas tranportasi barang. Maka menjadi ibarat “gula”, para semut akan mendatangi tanpa disuruh. Shg kawasan dimaksud menjadi ramai.

        Posted by Djoko Sawolo | 16 Oktober 2012, 8:53 am
        • @ pak djoko s :
          ide awal pembangunan jalan trans Jayapura-Wamena adalah spt yg Anda tuliskan,
          1. utk membuka isolasi daerah pedalaman Papua
          2. utk menurunkan harga barang di pedalaman Papua pd umumnya dan di Wamena khususnya (hrg barang d Wamena sangat mahal, krn semua barang hrs diangkut dng pesawat)
          3. dng dibangunnya jln trans Jayapura-Wamena, diharapkan akan tumbuh pemukiman-2 baru di sepanjang jln trans tsb, spt : Mamberamo, Elilem, Pass Valley, Senggi, Ubrub, dll
          4. salam

          Posted by masteddy | 16 Oktober 2012, 9:35 pm
    • Maksud dari kota pantai yang ngak ada adalah kota besar, tapi kalo kota kecil (distrik) seperti agats atau sawaerma sudah ada yang merupakan kota pantai dan dilewati sungai menuju wamena itu yang bisa dikembangkan.

      Posted by Salahudin Damar Jaya | 16 Oktober 2012, 6:58 am
      • kalo dr pante selatan Papua, rasanya dr Agats cukup memungkinkan … krn dr arah Wamena ke arah danau Habaema (+ 3.200 m dpl) sdh ada jalan tinggal melanjutkan yg ke arah selatan, turun k Agats ….
        tp alangkah baiknya jk jalan ini dibuat, smntara yg k Jayapura jg dipelihara, jd bisa tembus dr 2 arah …
        semoga …..

        Posted by masteddy | 16 Oktober 2012, 9:40 pm
    • dlm CEO Note’s kyknya udh prnh disinggung mslh ini,jln itu mmg dibangun pas jaman orba tp krn ga dirawat/dilanjutkn akhirnya rusak/trbengkalai..trmsuk jg ide jln alternatifnya,silahkn dibuka2 kmbl.Slm Dahlanis..

      Posted by koreksidiri | 16 Oktober 2012, 9:36 am
  67. wah keren ya, kyknya baru sekarang ini peran BUMN diperjelas.

    Posted by Nadia | 16 Oktober 2012, 12:09 am
  68. tenang mas/mbak yuzze, saya juga ikut menunggu penjelasan BUMN mengenai laporan BPK semester pertama tahun ini, mengenai potensi kerugian sebesar 1,73 triliun di enam BUMN. Perusahaan ituadalah PT Hotel Indonesia Natour, PT PAL Indonesia, PT Semen Gresik Tbk, PT Industri Kereta Api, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, dan PT Pertamina.
    http://m.tempo.co/read/news/2012/10/15/090435730/Kementerian-BUMN-Belum-Tanggapi-Hasil-Audit-BPK

    Tetap positif, audit BPK ini sangat diperlukan untuk terus melakukan perbaikan di BUMN. Kalau pinjam istilah bu Sri Mulyani, seorang menteri akan bertambah ringan kerjanya jika KPK, BPK, BPKP, pengawasan internal, DPR, rakyat semua matanya tertuju untuk mengawasi. Mengawasi apalagi mengawasi BUMN yg ratusan bukanlah pekerjaan yg mudah. Akan terasa ringan jika semua pihak ikut mengawasi.

    Posted by andar | 16 Oktober 2012, 5:19 am
    • Terima kasih atas infonya … semakin menambah wawasan kita dan tetap 1 sikap, Selalu Mendukung Abah. Dijamin tidak korup (ini hal favorit saya), kerja ,,kerja, rendah hati and always smile …

      Posted by Djoko Sawolo | 16 Oktober 2012, 9:05 am
  69. Ibarat BUMN itu kuda, walau dia kuda balap yang hebat, TAPI kalau penunggangnya tidak tahu tentang kuda dengan baik, malah dijadikan keda beban…. makanya terseok-seok…bahkan sebagian pada mati suri…

    Untung kita dikaruniai Pak Dahlan yang punya banyak ilmu, jadi beliau tahu cara mengendalikan kuda dengan baik…semua beban dikurangi, dia jadikan dirinya joki yg hebat dan kudanya dijadikan kuda pacuan dengan 3 jenis races…( ketahanan, penggerak dan unggulan di Luar negeri )

    Bersyukurlah beliau dikaruniai Ilmu Publisistik, sehingga beliau sesuai dengan cita-citanya di hari tua, jadi guru. Beliau “Syiar” menyebarkan ilmu pengetahuan pada kita …beliau adalah GURU / USTADZ KITA…

    Ustadz dalam bahasa arab artinya guru, beliau mengajarkan kita bukan hanya ilmu tantang BUMN saja tapi juga, patriotisme, keihlasan, kesederhanaan, ketabahan (baca kisah saat beliau sakit), etos kerja, manajemen waktu, leadership dan memberikan kita semangat, tauladan sehingga hanya dengan membaca saja tulisan beliau kita jadi merasa + Ilmu, semangat, + bangga, makin cinta tanah air, makin bersatu …apalagi kalau kita MEMBACA & MELAKUKAN seperti yang guru ajarkan pada kita…Subhanallah… pasti makin banyak manfaat yang akan kita rasakan….Kerja kerja kerja !!! lupakan politik, kejar harga diri Bangsa….salam wat semua Dahlanis. Gbu

    Posted by W. Ning | 16 Oktober 2012, 5:30 am
  70. bumn disuruh hidup sederhana, istananya glamour….duuuhhh…..
    mengertikah sby atas sindiran om dahlan di dalam lift?

    Posted by syafiihkamil | 16 Oktober 2012, 5:33 am
  71. ini ada keluhan, barangkali Pak Erick bisa membantu secara aspek hukumnya:

    Bapak Dahlan Iskan, Kemana Lagi Saya Mengadu?
    Rita Sari – detikRamadan http://ramadan.detik.com/read/2012/10/15/132723/2062772/283/bapak-dahlan-iskan-kemana-lagi-saya-mengadu
    Depok –

    Bapak Menteri yang terhormat, saya adalah seorang perempuan yang pernah menemui bapak sambil membawa berkas PLN yang isinya tentang bukti-bukti bahwa PLN sudah salah membeli tanah dengan membeli tanah ‘curian’.

    Saya menemui Bapak untuk yang pertama kalinya pada tanggal 9 Juli 2012 sekitar jam 8.30 pagi dan yang kedua, pada acara fun bike pada tanggal 16 September 2012, saya menyerahkan lagi surat dan guntingan koran yang isinya juga membahas masalah PLN tapi saya tidak pernah di jawab hingga saat ini.

    Semula saya menduga Bapak bisa membantu masalah saya ini, karena saya tahu bahwa PLN masih berada dibawah naungan Kementerian BUMN yang bapak pimpin, bahka Bapak pernah menjabat sebagai Direktur Utama PLN.

    Ternyata saya telah salah dan terpesona dengan berita-berita di televisi dan media lainnya yang memberitakan bahwa Bapak Dahlan Iskan adalh seorang yang tegas dan adil. Mohon kiranya Bapak Menteri meluangkan waktu sedikit saja untuk menanggapi keluhan saya yang telah tujuh tahun tidak ada penyelesaian.

    Sebagai rakyat kecil saya tidak tahu lagi harus mengadu kemana, karena menurut saya hukum hanya berpihak kepada penguasa dan yang memiliki uang.

    Rita Sari
    Pancoran Mas, Depok
    ritasari427@yahoo.com
    087781553061

    Posted by Pengapmart | 16 Oktober 2012, 8:09 am
    • Masukan bagus, bisa ditindaklanjuti oleh Dahlanis yang diberikan amanah ..

      Posted by Djoko Sawolo | 16 Oktober 2012, 8:30 am
      • iya maksudnya demikian. apa urusan tanah ‘curian’ masuk ranahnya Pak DIS bukan? Pak Erick yang pakar hukum semoga bisa memberikan pandangan ke ybs. sebagai dahlanis hrs melakukan apa yang bisa, termasuk tanggap kalau ada keluhan..

        Posted by Pengapmart | 16 Oktober 2012, 2:45 pm
        • Sepertinya dalam masalah ini Pak Dahlan gak bisa bantu meski si ibu itu marah2, minta tolong pake marah. Seharusnya saat ibu itu kecurian surat tanahnya, harusnya dia lapor kepolisi buat pengaduan pidana, biar atas perintah pengadilan jual beli si pencuri ama PLN ditinjau kembali.
          Mungkin PLN beli dengan sah…nah kalo disuruh mengembalikan atau membayar kembali tanpa ada perintah pengadilan, apa gak kena audit BPK, trus masuk ranah penggelapan aset negara..lebih panjang urusannya.

          Posted by JOWI | 16 Oktober 2012, 6:01 pm
    • Pak pengapmart yth, bapak belum tahu ya, disini bukan tempat mengadu. Disini tempat angkat telor !!!

      Posted by kampret | 16 Oktober 2012, 10:56 am
  72. selalu saja, ada sesuatu yang mencerahkan ketika membaca tulisan beliau..
    Like DIS….

    Posted by sigit | 16 Oktober 2012, 9:51 am
  73. SALUT DENGAN KERJA KERAS DAN CERDAS DARI PAK DIS SAYA YAKIN BAHWA BANGSA INDONESIA DAPAT SEJAJAR DENGAN BANGSA-BANGSA EROPA DAN AMERIKA ASAL TIDAK MUDAH DIADU DOMBA DAN SELALU LEGOWO MENERIMA SARAN DAN KRITIK

    Posted by KOKO | 16 Oktober 2012, 12:41 pm
  74. Pak Dahlan yang saya hormati, mungkin salah satu penyebab beratnya beban biaya produksi di BUMN terutama yang menggunakan bahan bakar sebagai sumber energi dalam proses produksi,karena pada umumnya proses pembakarannya tidak efisien, jadi banyak bahan bakar yang dibakar tapi tidak semua digunakan untuk pemanasan namun banyak yang hilang, hal ini disebabkan karena teknologi pembakarannya, sistemnya tidak baik rata-rata efisiensi thermalnya berkisar 20 – 30 %, jadi dalam 1 ton bahan bakar mungkin hanya 200 – 300 kg yang terpakai , sisanya hilang , jadi bisa dibayangkan berapa besar bahan bakar yang terbuang percuma,coba di check aja pak, trima kasih

    Posted by udi sesnanto Mas'ud | 16 Oktober 2012, 2:55 pm
  75. Saya heran, masih banyak yang komen:”…ah DIS cuma pencitraan saja…”. Ini komunikasi yang terbuka dan membangun kok dibilang pencitraan. Mungkin karena “saringannya” yang kotor, jadi apa-apanya jadi kebawa kotor. Hmm…

    Posted by eros | 16 Oktober 2012, 2:56 pm
  76. agak kurang ngeh… Pa DI dan BUMN adalah tangan kiri, sementara menteri lain yang banyak itu adalah tangan kanan, gitu ya…

    Posted by rahmat | 16 Oktober 2012, 3:10 pm
  77. OH ini rupanya 31 BUMN yg siap2 dikubur DI :
    beritanya di :
    http://finance.detik.com/read/2012/10/14/172209/2062206/4/dahlan-iskan-bumn-yang-tak-bisa-diselamatkan-harus-dikubur?

    Cuplikan sbb :
    Jakarta – Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai adanya beberapa BUMN yang mengalami kondisi kerugian harus segera ditindaklanjuti. Jika BUMN itu masih berpotensi diselamatkan maka perlu segera direstrukturisasi. Sementara jika BUMN itu benar-benar tidak bisa diselamatkan maka harus segera ditutup.

    “BUMN yang bisa dihidupkan ya dihidupkan, kalau memang tidak bisa ya harus dikuburkan,” tegas Dahlan saat ditemui di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta, Minggu (14/10/2012).

    Terungkapnya BUMN yang tengah mati suri ini ketika sekitar 31 BUMN tidak diundang dalam rakernas BUMN di Yogyakarta. Menurut Dahlan, tidak diundangnya 31 BUMN itu karena memang ada yang sudah menjadi mayat, tetapi ada juga yang tidak layak hadir dalam acara besar seperti itu.

    “Yang tidak diundang itu yang memang sudah jadi mayat dan beberapa lagi belum layak diundang ke acara sebesar itu karena diperkirakan biaya menghadiri acara itu akan membebani perusahaannya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Dahlan Iskan menyebutkan terdapat 31 BUMN yang menyandang predikat ‘Mayat yang Belum Dikubur’, dari total 141 perusahaan negara yang kini beroperasi. Namun sayangnya Dahlan tidak menerangkan lebih rinci siapa sajakah mereka.

    Jika merujuk pada data Kementerian BUMN, hingga akhir 2011, ada beberapa perusahaan persero yang masih merugi. PT PAL Indonesia mencatat rugi bersih terbesar sepanjang 2011. Perusahaan galangan kapal ini mencatat rugi Rp 1,32 triliun. Sedangkan BUMN yang mengalami kerugian terkecil adalah PT Inhutani III, senilai Rp 58 juta.

    Berikut daftar BUMN yang masih menderita rugi di 2011:

    PT Perkebunan Nusantara XI, rugi Rp 15,52 miliar
    PT Perkebunan Nusantara XIV, rugi Rp 113,38 miliar
    PT Inhutani II, rugi Rp 29,69 miliar
    PT Inhutani III, rugi Rp 58 juta
    PT Energy Management Indonesia, rugi Rp 6,54 miliar
    PT Batan Tek, rugi Rp 2,98 miliar
    PT Semen Kupang, rugi Rp 17,66 miliar
    PT Dirgantara Indonesia, rugi Rp 356,52 miliar
    PT PAL Indonesia, rugi Rp 1,32 triliun
    PT Boma Bisma Indra, rugi Rp 7,33 miliar
    PT Industri Kapal Indonesia, rugi Rp 805 juta
    PT Iglas, rugi Rp 6,49 miliar
    PT Industri Soda Indonesia (dalam Likuidasi), rugi Rp 22,43 miliar
    PT Kertas Leces, rugi Rp 84,97 miliar
    PT Kertas Kraft Aceh, rugi Rp 65,2 miliar
    Perum Produksi Film Negara, rugi Rp 1,29 miliar
    PT Merpati Nusantara Airlines, rugi Rp 778,64 miliar
    PT Djakarta Lloyd, rugi Rp 41,72 miliar
    PT PDIP Batam, rugi Rp 1,31 miliar
    PT Danareksa, rugi Rp 287,37 miliar
    PT Bahana PUI, rugi Rp 143,97 miliar
    PT Survey Udara Penas, rugi Rp 1,89 miliar.

    Pada kesempatan yang sama Dahlan Iskan juga menegaskan tidak ada tambahan modal untuk PT Pegadaian (Persero) karena perusahaan itu telah dianggap memiliki modal yang kuat.

    “Tidak akan ada PMN untuk Pegadaian karena Pegadaian itu sudah kuat, tidak boleh minta PMN,” tegas Dahlan.

    PT Pegadaian (Persero) memang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, perseroan membutuhkan tambahan modal senilai Rp 2 triliun.

    Dirut Pegadaian Suwhono berharap, Pegadaian bisa memperoleh kucuran dana segar dari pemerintah dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) pada 2013.

    “PMN sekitar Rp 2 triliun yang kami butuhkan. Sesuai dengan perkembangan usaha Pegadaian. Bukan karena Pegadaian kekurangan modal, ini karena pegadaian lagi going,” kata Suwhono di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

    Salam
    Putu

    Posted by PUTU | 16 Oktober 2012, 5:21 pm
  78. di blog ini mulai kena penyakit copy id para kritikus. abis bego sih… kalau dikritik mbok ya cerdas menanggapi atau tidak ditanggapi. selesai !

    Posted by kampret | 16 Oktober 2012, 5:34 pm
  79. Sudah saatnya legenda anak-anak muda Indonesia tahun 1980 di ceritakan ke ke para direktur BUMN saat ini. Bagaimana sekelompok anak Indonesia mengakuisisi perusahaan asing. Ribuan kilometer perjalanan jakarta – new york ditempuh puluhan kali. Berhadapan dengan kelompok yahudi dan berhasil. Walau akhirnya di jaman presiden megawati

    Posted by REVOLUSI | 16 Oktober 2012, 9:11 pm
  80. Salut buat pak DIS, lanjutkan perjuangan membangkitkan dan membangun BUMN.

    Posted by Erik Iskandar | 17 Oktober 2012, 5:11 am
  81. BUMN itu amanah konstitusi, Pak DI. Gak ns disamain dgn negara2 barat yg menganut paham liberal. UUD 45 memberi peran yg besar kpd BUMN utk menggerakkan perekonomian negara. Makanya syarat utk menjadi pengurus di BUMN harus org yg profesional, nikan titipan dr parpol atau elit pejabat. Termasuk dong menterinya.
    Trus agar BUMN bs maksimal menjalankan perannya, tolong deh dijauhkan dr eksploitasi parpol atau para pejabat yg berkuasa. Biarkan proses bisnis yg yerjadi di BUMN “pure” bisnia murni yg profesional.

    Posted by Dulmat | 17 Oktober 2012, 6:58 am
  82. ADA indikasi penghiyanatan BUMN atas tujuan “kedaulatan pangan”.

    Bahwa Hari Ini PT. KIG, Anak Perusahaan PT. SEMEN GRESIK Tbk. salah satu BUMN raksasa di Tuban Jawa Timur dan PERTAMINA berencana mendirikan proyek KIT (Kawasan Industri Tuban). Maketnya sudah dipamerkan di PEKAN RAYA PT. SEMEN GRESIK Tbk. AMDALNYA SUDAH DILAKUKAN. Izinya sedang diurus. Sangat disayangkan rencana lokasi KIT itu berada di lahan pertanian produktif. Yaitu di desa Temaji dan Socorejo Kec. Jenu Tuban Jawa Timur. Rencana lahan KIT Seluas 227 Ha. itu seluruhnya berada di lahan pertanian produktif. Lahan pertanian yang setiap saat bisa dipanen padi atau jagung, karena seluruhnya beririgasi Sumur BOR. Lahan pertanian yang bisa untuk penopang swasembada pangan. bisa untuk penopang target kemandirian dan ketahanan pangan Nasional. Lahan pertanian yang seharusnya dilindungi berdasarkan UU No 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan pertanian Berkelanjutan.

    PT. Semen Gresik dan PERTAMINA memang tidak ada urusan dengan ketahanan Pangan. Namun jika benar rencana KIT itu terealisasi di lahan pertanian produktif, maka itu menunjukkan inkonsistensi BUMN dalam tujuan yang digariskan oleh presiden dan menterinya yaitu “MENJAGA KETAHANAN PANGAN”. Ini adalah tindakan Penghiyanatan BUMN. seharusnya BUMN harus saling bersinergi. tidak saling kontra produktif.

    Kita menunggu apa benar BUMN bertujuan menegakkan kedaulatan pangan nasional.

    semoga tulisan ini sampai pada pak. menteri BUMN. dan semoga kesehatan selalu dilimpahkan pada beliau. amin

    Posted by ABDUL ROKHIM KSDOEL | 17 Oktober 2012, 8:41 am
    • Informasi bagus … perlu ditindaklanjuti Abah dan jajarannya …

      Posted by Djoko Sawolo | 17 Oktober 2012, 9:20 am
    • Pak Abdul Rokhim, sepertinya pemerintah Tuban sudah meng alokasikan daerah sekitar situ sebagai daerah industri. Saat ini sudah ada TPPI, Holchim, semen gresik, pertamina, PLTU3 dan rencananya ada Oil Refinery join Saudi-pertamina juga didaerah situ.
      Pelabuhan SG dan rencananya Pelabuhan umum Tuban, dan pelabuhan Holchim kumpul semua disitu. Daerah deket pantai dg laut yg agak dalam yg cocok buat pelabuhan buat kapal besar dan juga perkampungan penduduk agak jauh dibandingkan wilayah Tuban yg deket pantai lainnya daerah situ emang paling pas buat daerah industri.

      Untuk jangka panjang persawahan dg sumur bor yg deket pantai kan juga kurang bagus, bisa2 ntar jadi air payau buat irigasi. Semoga pemerintah Tuban sudah dapat lahan pertanian baru sbg pengganti, apalagi bengawan solo yg wilayah Tuban sudah banyak yg dibikin tanggul tinggi, yg dulunya sering banjir kalau musim hujan dan panen sekali di musim kemarau…Alhamdulillah sekarang sudah bisa panen 2-3 kali.

      Posted by JOWI | 17 Oktober 2012, 9:46 am
  83. Bravo pak dahlan,..Usul pak agar BUMN ada konsolidasinya pak, dilaksanakan secara reguler dan di schedule kan secara bertahap dati tingkat bawah sampai ke level TOP dan ending nya para TOP tersebut konsolidasi lagi bersama pak menteri yang unjung-ujungnya penetapan Target revenue ALL BUMN yang akan dicapai selama 1 tahun ke depan, bahkan jika berjalan mulus bisa sampai 5 Tahun kedepan….Sukses buat BUMN untuk menyelaraskan gerak tangan kanan agar dapat menjadi Dirigen yang apik dalam sebuah konser AKBAR..!!!

    Posted by Gusti Dindi R | 17 Oktober 2012, 11:05 am
  84. PAK DAHLAN KAPAN KE BATU BAPAK!!!!!!!!!!!!!!!!

    Posted by M. Ali Wahyudi | 17 Oktober 2012, 2:37 pm
  85. insya allah terwujud manakala para petinggi BUMN benar2 bekerja demi rakyat secara ikhlas..Salut buat Pa Dahlan semoga Allah SWT melindungi dan menjaga beliau..amiin

    Posted by Noor Maulana Iskandar | 17 Oktober 2012, 4:26 pm
  86. Buat pk. Jowi. makasih atas komenya.

    Pertama masih banyak lahan tidak produktif di kawasan situ pak. yang juga masuk RTRW Kab. tuban sebagai kawasan industri.

    Kedua Kita barangkali hanya ingin tahu seberapa besar Komitmen BUMN berjalan seperti yang digariskan Menteri dan presidenya. Borkomitmen dan bersinergi untuk menegakkan kedaulatan pangan nasional. Apalagi sebentar lagi ada UU tentang pangan. Bahwa kedaulatan pangan non sen tanpa upaya perlindungan terhadap lahan-lahan pertanian produktif. Ekspansi industri pada lahan-lahan pertanian produktif adalah penggembosan target swasembada pangan dan upaya meneggakkan kedaulatan pangan. sungguh sangat “terlaknat” kalau penggembosan itu justru dilakukan oleh B U M N.

    Ketiga, Bapak Jowi penduduk dan juga petani penggarap di lahan situ, yang berdasarkan UU No. 41 Tahun 2009 Pasal 3 Huruf D berhak mendapatkan Perlindungan. Bahwa UU dimaksud bertujuan melindungi lahan pertanian milik petani. Kalaupun RTRW Kab. tuban memperbolehkan industri di lahan itu. saya pikir RTRW itu tidak bertentangan dengan UU dan bisa dibatalkan atau setidaknya direvisi.

    Keempat
    Bapak jowi kami petani di lahan produktif bisa panen 3 kali dalam setahun. petani bisa menggaji buruh tani perhari Rp. 35.000,- bersih (untuk pekerja laki-laki, ada rokok 1 pak lagi). sementara Buruh Tani perempuan Rp.30.000,- mayoritas buruh tani suami istri. Di tempat kami sini buruh tani terhitung kurang, sehingga sepasang suami istri bisa bekerja sebagai buruh tani full 1 bulan penuh, dengan cara gantian dari petani satu ke petani lainya. Dengan demikian penghasilan buruh tani sepasang suami istri adalah Rp. 195.000,- Nilai upah yang cukup menyejahterakan untuk pedesaan. karena upah itu bersih, makan sudah ditanggung petani. Dan petani jagung dengan harga Rp.2.800,- (dua ribu delapan ratus rupiah) per KG nya juga sudah untuk banyak. cukup sejahtera.

    mayoritas petani umur paruh baya, umur yang tidak produktif dalam dunia industri. pengalihan fungsi lahan pertanian untuk industri, mau ditaruh mana mereka dalam dunia industri. buruh taninya mungkin masih ada tempat, pada masa konstruksi. dan pasti akan tereliminasi pada masa produksi. petaninya jelas tidak mungkin karena petani adalah hobby. seperti saya ini adalah petani karena hobby. Bapak jowi saya kasih contoh, tetangga saya namanya Bapak Salam, dia nanam melon total biayanya Rp. 40.000.0000,- dalam jangka waktu 2,5 bulan dijual seharga 80.000.000,- lahan dia cukup sehingga dalam tiap bulan di bisa panen sekali, dengan keuntungan bersih Rp. 40.000.000,- ini satu contoh, banyak lagi sesungguhnya yang SUPER STAR. inilah petani karena hobby, sama dengan pengusaha yang karena hobby. petani yang darahnya selalu mendidih untuk usaha pertanian. juga puas bisa menggaji orang lain. menjadi buruh dalam dunia industri jelas harus ditolak.

    belum lagi mau ditaruh mana, pertokoan-pertekoan pertanian, onderdil disel, pengusaha traktor, pengusaha penggilingan padi, jagung dan seterusnya terkait bisnis dan usaha pertanian………

    Masak pk. Jowi Kami harus direlokasi di Bengawan Solo. Hampir 50 KM jaraknya pk…. mending dilaut pk. GIMANA KALO LAUTNYA DISURUH NINGKAT PT. KIG, ENTAR PERTANIANYA DI ATAS LAUT uihhhhh suweru, bisa juga untuk wisata. hehheheh

    Posted by ABDUL ROKHIM KSDOEL | 18 Oktober 2012, 12:21 pm
    • Info bagus untuk Abah ..

      Posted by Djoko Sawolo | 18 Oktober 2012, 10:18 pm
    • pertanian diatas laut? hehehe. jangan anggap remeh. kita bisa bertani diatas laut dengan membudidayakan berbagai varietas rumput laut yang potensinya besar untuk pasar eksport. dilaut juga bisa membudidayakan berbagai jenis ikan yang harganya mahal spt kerapu, lobster, mentimun laut, dan berbagai kerang dengan sistem kerambah apung. jadi intinya, dimanapun kita berada dan dalam kondisi apapun, peluang usaha dan pekerjaan itu tetap ada. kembali pada kemauan kita . salam dahlanis.

      Posted by Disfans | 19 Oktober 2012, 7:28 am
  87. Maaf ada keseleo dikit “SAYA PIKIR RTRW KAB. TUBAN ITU BERTENTANGAN DENGAN UU DAN BISA DIBATALKAN ATAU SETIDAKNYA DIREVISI”

    Posted by ABDUL ROKHIM KSDOEL | 18 Oktober 2012, 12:26 pm
    • Good… 100% mendukung pak ABDUL ROKHIM.
      Kebijakan BUMN yg katanya tangan kirinya pemerintah tdk semestinya ambigu. Memang paling mudah mencari 1001 alasan pembenaran pengalihfungsian lahan pertanian menjadi apapun atas nama pembangunan.

      Posted by Satrio Hatmoko | 18 Oktober 2012, 2:20 pm
    • saya pernah mendengar pepatah seperti ini ” terkadang harus memutuskan satu jalan utntuk membangun 3 jalan, ternyata benar dalam faktanya jika ada sebuah perubahan terkadang ada yang mau tidak mau sayang tidak sayang harus hilang ” kembali lagi ke niat awal bagaimana yang terbaik buat tuban saja

      Posted by saeful | 18 Oktober 2012, 3:21 pm
    • Pak Abdul,
      Maaf saya tidak menyarankan Pak Abdul pindah dkt bengawan solo.
      Poin saya hanya logika kenapa Pemerintah Tuban memilih tempat tsb sebagai kawasan industri itu udah masuk akal.
      Pertama, kebutuhan power gampang karena sudah ada PLTU3 dan kabel tegangan tinggi disitu.
      Kedua, pantainya agak menjorok kelaut dg laut yg dalam, cocok buat pelabuhan besar untuk kapal besar. Seperti semen gresik yg ada pelabuhan disitu, pelabuhan besar yg baru yg akan dibangun cocok buat rencana refinery pertamina-aramco yg bahan minyak mentahnya dari timur tengah dg diangkut kapal besar. Pelabuhan tsb bisa juga buat pengiriman BBM atau hasil industri kelain pulau atau bahkan export Sedang pantai tuban yg lain kan landai.
      Ketiga, kan saat ini sudah ada semen gresik, TPPI petrochemical dan beberapa pabrik disana, kalau sekalian dibuat kawasan industri kan jadi memudahkan untuk menempatkan sekalian kantor administrasi perijinan maupun pengontrol limbah disana.
      Sekali lagi maaf kalau saya mungkin seperti tidak sepaham.
      Salam Dahlanis.

      Posted by JOWI | 18 Oktober 2012, 8:08 pm
  88. pak abdul industrialisasi memang mempunyai dampak positif dan negatif. saya dulu pernah tinggal di daerah sidoarjo, merasakan sendiri kawasan yang semula sebagai lahan pertanian yang subur kemudian diubah menjadi kawasan industri karena imbas relokasi industri dari surabaya. penduduk yang semula banyak sbg petani, menjadi kehilangan profesinya. namun dalam kondisi tsb, orang yang cerdas tidak akan kehilangan pekerjaannya, melainkan berganti profesi. dengan adanya industri juga akan membuka lapangan pekerjaan. tidak hanya secara formal tapi juga nonformal seperti pedagang pracangan, pkl, kost2an, dll. tinggal kitanya yang menyesuaikan dengan kondisi. saya juga tidak setuju jika industri juga perumahan didirikan diatas lahan yang subur. harus ada kajian mendalam tentang dampak negatifnya jika terpaksa menggusur lahan pertanian.

    Posted by Disfans | 18 Oktober 2012, 2:09 pm
  89. Hidup JOKOWI !!!! hehehe dahlan iskan mah lewat……nggak usah nyalon presiden jadi menteri BUMN saja sudah cukup rasah mundak pangkat hehehe belum layak

    Posted by PAK-e Thole | 18 Oktober 2012, 8:42 pm
  90. Bener pak kalo Dahlan Iskan kemana2 pake mercy L 1 JP nggaya dan tidak sederhana kalo Jokowi cukup pake inova walaupun beli juga kuat wong duite ditaksir USD 5 miliion….lagian bisnisnya pasti halal karena ekspor barang dan no KKN………..bisa adu komparasi-nya

    Kita buktikan kita adu esemka sama mobil listriknya Dahlan Iskan…..berani ??? kita buktikan siapa yg ngaspo !!!

    Posted by esemka | 18 Oktober 2012, 8:50 pm
    • iya wis pak Jokowi memang hebat kok tanpa merencanakan dari awal mobile esemka ‘melekat’ jadi pendongkrak namanya, pak Dahlan biar kerja aja ga usah ikut kontes hebat2an pamor 🙂

      Posted by nglamun ae | 18 Oktober 2012, 9:23 pm
      • Iya saya salut sama Jokowi benar2 pemimpin yg sederhana….mobil saja rental

        Posted by netral | 18 Oktober 2012, 9:47 pm
        • Kalian2 ini punya ciri pecundang
          Apa itu ciri2nya:
          – Sok tahu dan sombong
          – Hanya bisa memuji prestasi orang lain
          – Menjelekan orang lainnya lagi dengan prasangka

          PadahalJokowi nya sendiri malah rendah hati
          – Mau datang ke kantor BUMN menemuai Dahlan Iskan
          – Mau mbantu ngankat gong yang akan ditabuh SBY

          Kalau benar sebagai pengagum Jokowi, harusnya meneladani tingkah lakunya

          Jangan2 kalian2 inilah yang disebut para penumpang gelap itu

          Posted by kasino | 19 Oktober 2012, 12:24 am
          • Yang dimaksud kalian itu siapa pak Kasino, tolong anda tunjuk nama akun dan bagian komen yang anda anggap “Menjelekkan orang lain atau dalam hal ini pak Jokowi”. Pak Jokowi dan pak Dis adalah dua orang hebat, memiliki banyak persamaan dan mereka saling menghormati satu sama lain dengan tidak ada yang merasa lebih tinggi/hebat satu sama lain. Dan saat ini mereka sedang berkolaborasi untuk saling mendukung program kerja masing-masing. Jika pak Jokowi ke kantor Meneg BUMN itu hanya kebetulan momentum saat itu bisanya disana. Mereka berdua tipe pekerja yang jarang ngantor dan lebih sering di lapangan. Suatu saat jangan heran giliran pak Dis yang nyamper ke balai kota untuk diskusi ide-ide perbaikan dan pembangunan.

            Demikian pula masing-masing pendukung. Dahlanis dan pendukung sejati pak Jokowi tak akan mengkotak-kotakkan apalagi menjelekkan yang lain. Dahlanis dan pendukung Jokowi dapat melihat esensi dari sebuah kualitas seorang pemimpin yang dimiliki oleh kedua tokoh itu. Kalo kagum pak Jokowi pasti akan hormat dengan pak Dis, sebaliknya pengagum pak Dis pasti hormat dengan pak Jokowi. Jadi jika ada yang mengkotakkan dan menjelekkan salah satu beliau atas nama yang lain sudah pasti dia bukan pengagum sejati. Malah melihat komen yang intens, saya merasa ada pihak-pihak yang bermaksud meng-Adu Domba dua tokoh hebat ini. Dan kira-kira siapa yang punya motof? Siapa ya yang kuatir dan takut dengan sedang naik daunnya kedua tokoh ini? Hehehehe.. Jadi jika ada komen yang mendukung salah satu kemudian mengkotakkan/memberi komen miring terhadap yang lain, dipastikan dia tak lebih orang yang tak suka dan merasa kuatir dengan kolaborasi dan sinergi kedua tokoh ini. Semangat Pagiiiiii!!! Salam DahlanIs.

            Posted by akadarisman | 19 Oktober 2012, 6:36 am
          • Yang dimaksud dengan “kalian2” adalah yg kelihatan mendukung Jokowi, kemudian menjelekan Dahlan Iskan
            Digambarkan seperti ada rivalitas antara
            Padahal kalau bersaing untuk berbuat yang terbaik, gak akan seperti itu, yang muncul adalah sinergi
            Sekarang Pak Kadar pasti tahu mereka2 ini siapa

            PadahalJokowi nya sendiri rendah hati
            – Mau datang ke kantor BUMN menemuai Dahlan Iskan
            – Mau mbantu ngankat gong yang akan ditabuh SBY

            Jadi, kalau benar mereka2 ini pengagum Jokowi, harusnya meneladani tingkah lakunya

            Posted by kasino | 19 Oktober 2012, 7:42 am
          • Sangat sepakat Pak Kasino, sunggguh cerminan DahlanIs sejati. Salam hormat.

            Posted by akadarisman | 19 Oktober 2012, 8:00 am
    • Pertamina itu katanya BUMN terkorup mahfud MD pernah bilang dan katanya mau dituntut sama direkturnya eh ternyata nggak berani somasi sudah 6 bulan…..Menterinya siapa ya? saya kadang suka bertanya-tanya kalo cuma yg dipikirin kerja kerja mbangun banyakin tender lah itu sama saja ngasih makan koruptor bener nggak ya? mecat direksi antek-nya petral aja nggak berani….malah ngalah sama SBY karena takut nggak jadi menteri lagi….mentalnya sudah parah

      Posted by sorot | 18 Oktober 2012, 9:53 pm
      • Sorot … saya tidak sepakat info ini

        Posted by Djoko Sawolo | 18 Oktober 2012, 10:13 pm
        • Sing Waras ngalah pak.. ga usah ditanggapi komentar/kritikus asbun gini

          paling2 Pak-e Thole, Esemka, Sorot ini pelaku nya satu orang aja, tetapi ganti ID aja, tp mutu komennya sampah, gaada nilai positif yg bisa kita ambil dr kritiknya

          sama halnya sama Cekricek, cuman rasanya Cekricek ga bakalan muncul lagi disini, soalnya udah jelas ketahuan belangnya kalo Cekricek itu ternyata penjual asongan nasi bungkus cap “PRABOWO”, makanya dia nongol disini dengan ganti ID, biar serasa fresh graduate.. seolah2 akademisi, tp info/kritiknya basi ala Trio Gogor

          Posted by Didik Prasojo | 19 Oktober 2012, 8:47 am
    • Maaf Saudara Esemka, sepertinya ada yang salah dengan pemikiran anda, anda ini penggemar Jokowi atau ” pembelah bambu?”,Setahu saya Kedua Sejoli ini adalah dua Insan yang sedang digadang gadang jadi Pres dan Wapres RI, lah wong antum bikin komeng gini c.

      Posted by sofyan Usamah | 23 Oktober 2012, 3:10 pm
  91. Hmm tiba-tiba mulai masuk komen-komen dengan modus (seolah-olah)sebagai pendukung Pak Jokowi trus membuat komen negatif tentang pak Dis. Rupanya orang-orang ini punya cara baru untuk “mengkritisi” pak Dis. Hehehehe..

    Pak Jokowi dan pak Dis itu adalah dua sosok manusia hebat, memiliki banyak persamaan dan mereka saling menghormati satu sama lain dengan tidak ada yang merasa lebih tinggi/hebat satu sama lain. Mereka punya kesamaan sekaligus karakteristik individu yang unik, unggul dan positif serta dilandasi sebuah idealisme. Dan saat ini mereka sedang berkolaborasi untuk saling mendukung program kerja masing-masing. Jika pak Jokowi ke kantor Meneg BUMN itu hanya kebetulan momentum saat itu bisanya disana. Mereka berdua tipe pekerja yang jarang ngantor dan lebih sering di lapangan. Suatu saat jangan heran giliran pak Dis yang nyamper ke balai kota untuk diskusi ide-ide perbaikan dan pembangunan.

    Demikian pula masing-masing pendukung. Dahlanis dan pendukung sejati pak Jokowi tak akan mengkotak-kotakkan apalagi menjelekkan yang lain. Dahlanis dan pendukung Jokowi dapat melihat esensi dari sebuah kualitas seorang pemimpin yang dimiliki oleh kedua tokoh itu. Kalo kagum pak Jokowi pasti akan hormat dengan pak Dis, sebaliknya pengagum pak Dis pasti hormat dengan pak Jokowi. Jadi jika ada yang mengkotakkan dan menjelekkan salah satu beliau atas nama yang lain sudah pasti dia bukan pengagum sejati. Malah melihat komen yang intens, saya merasa ada pihak-pihak yang bermaksud meng-Adu Domba dua tokoh hebat ini. Dan kira-kira siapa yang punya motif? Siapa ya yang kuatir dan takut dengan sedang naik daunnya kedua tokoh ini? Hehehehe.. Jadi jika ada komen yang mendukung salah satu kemudian mengkotakkan/memberi komen miring terhadap yang lain, dipastikan dia tak lebih adalah orang-orang yang tak suka dan merasa kuatir dengan kolaborasi dan sinergi kedua tokoh ini. Pak Jokowi dan Pak Dis saat ini menjadi simbol dari sebuah Harapan, Kemajuan dan Positivisme, bagian dari Manufacturing Hope. Mari kita mendukung dan mendoakan Pak Dis dan Pak Jokowi yang saat ini sedang fokus bekerja dan berkarya untuk rakyat. Kalau soal tahun 2014 itu masalah Takdir. Yang jelas parpol-parpol dan pendukungnya siap-siap mulai ketar-ketik yaaa.. Hehehehe..

    Semangat Pagiiiiii!!! Salam DahlanIs.

    Posted by akadarisman | 19 Oktober 2012, 6:59 am
    • sampai kapanpun dahlanis tidak akan mendiskreditkan jokowi, karena dahlanis lebih makrifat (hehe), dan sudah pasti tahu hubungan jokowi dan pak dahlan seperti apa,
      bagi yang masih ragu dengan pak dahlan biarkan saja toh nanti eling sendiri

      Posted by saeful | 19 Oktober 2012, 8:52 am
      • setuju 1000%

        Posted by sulistiono | 19 Oktober 2012, 9:08 pm
      • Saya punya kebiasaan baru, sesudah subuh saya buka internet, baca berita tentang DAHLAN ISKAN, JOKOWI & AHOK…portal mereka saya book mark berderet he he he

        Apa yang saya dapa dan rasakan ? setelah membaca kegiatan mereka, saya seperti minum suplemen multi Vitamin buat otak dan hati… otak jadi + terang, hati makin bangga dan + semangat ! kerja kerja kerja !!!

        Seperti terinspirasi oleh mereka, saya ambil kertas kerja, tulis agenda kegiatan hari ini…besok pagi saya cek lagi, mana yang sudah selesai, mana yang masih proses dan mana yang jadi PR… Dengan melihat pada kebaikan , kita ikut menjadi baik…ibarat mendekatkan diri pada cahaya, kita ikut jadi terang…( kalau nggak melakukan kebaikan kita jadi malu hlo…)

        Selamat mencoba… Salam Dahlanis. Gbu all.

        Posted by W. Ning | 19 Oktober 2012, 9:51 pm
        • Nice tips Mbak Ning.. Perlu nih ditiru bagi para DahlanIs yang ingin lebih semangat dan lebih bertenaga, melebihi minum minuman berenergi atau doping. Hehehehe.. Beliau-beliau itu saat ini sedang bekerja bekerja dan bekerja untuk membangun Hope bagi bangsa ini. Secara figur, sosok beliau-beliau ini pun menjadi inspirasi dan dapat membangun HOPE dalam setiap diri yang ingin menjadi lebih baik dan penuh energi positif untuk menjalani aktivitasnya. Semangat Pagi & Have A Nice Week End DahlanIs. 🙂

          Posted by akadarisman | 20 Oktober 2012, 6:13 am
        • Mendukung kegiatan yang dicontohkan mbk Ning ..

          Posted by Djoko Sawolo | 20 Oktober 2012, 10:36 pm
    • setuju Pak…yg jls Dahlanis jg hrs mau bljr trs,menambah wawasan & pengetahuanya.Semangat siang….bljr bljr bljr & kerja kerja kerja…!!!

      Posted by Ahmad Zuhri | 19 Oktober 2012, 12:45 pm
  92. hahahaaa… opportunist lawan opportunist !
    gak jauh beda sama calo lawan calo !

    Posted by jowidis | 19 Oktober 2012, 7:14 am
  93. selamat menikmati permainan yang asik, saudara2ku.
    Anda dapet tamu istimewa sekali, ybs langsung kasih obat yg bisa seketika membangunkan kita dari buaian puja dan puji.
    Ybs juga bisa bikin kita semua kompak menjawab dengan akal sehat dan cerdas.
    Dia bikin banyak temen2 pendiam jadi muncul dan juga menjawab sama cerdasnya.
    Dia membuat rating blog ini melonjak tinggi seketika, sehingga gagal sudah rencananya untuk ngaduk2 blog ini.
    Dia juga melakukan kebaikan ini dengan cepat, lengkap dan yg paling penting GRATIS.
    Selama dia belum menyadarinya biarkan dia teruskan usahanya sampai selesai, supaya makin banyak manfaat tadi buat kita. mumpung GRATIS, manfaatkan buat latihan.
    Terima kasih bung pengusik atas segala kebaikan anda…teruskan bung…

    Posted by daya setiawan | 19 Oktober 2012, 8:00 am
    • pak daya penerima ‘tamunya”, pak aris pembawa “suguhannya”. hehehe lama gak nongol pak.

      Posted by Disfans | 19 Oktober 2012, 8:20 am
      • Hehehe.. Sama, saya juga terus memantau koq mas Disfans. Insya allah akan berusaha hadir di setiap MH walaupun belum tentu banyak komen, tergantung sikon lah.. Pokoknya mendukung mas Disfans buat dapat pertamax lah.. Hahahaha.. Terima kasih pak Daya untuk inspirasinya, sangat arif dan positif. Salam hormat & salam DahlanIs.

        Posted by akadarisman | 19 Oktober 2012, 8:34 am
      • pak erick jadi apanya ya, ato sdg tugas luar negeri atau cuti tahunan kok tdk pernah muncul. salam dahlanis bersatu

        Posted by sulistiono | 19 Oktober 2012, 9:11 pm
        • Pak Erick ada, tapi tampaknya kalau untuk menyambut tamu-tamu begitu beliau belum mau ikut, DahlanIs lain sudah banyak yang arif dan bijak merespon. Kalau diskusi ide-ide dan ada masukan/info penting yang perlu disampaikan ke pak Dis, biasanya beliau akan muncul. Hehehehehe.. Begitu Pak Erick?? 😉

          Posted by akadarisman | 20 Oktober 2012, 5:52 am
  94. iya mas, jalan2 ke tempat lain, sehat mas?…alhamdulillah sampai sekarang masih suka ikut ngintip, kayaknya makin banyak teman yang aktif…salam untuk semuanya… TETAP SEMANGAT !!

    Posted by daya setiawan | 19 Oktober 2012, 8:27 am
  95. Iya pak kebijakan Dahlan Iskan sangat sangat PRO KORUPTOR buktinya korupsi di BUMN makin merajalela dan makin massive….hasilnya juga nol besar semua cuma rencana….mencak2 di tol juga nol hasilnya pintu masuk tol masih macet….NGASPO FOREVER

    Posted by Nalhad | 19 Oktober 2012, 8:58 am
    • saya dengan senang hati jika anda memberikan fakta, PRO KORUPTOR saya ingin datanya biar jika benar bisa diserahkan ke pihak yang berwenang dan yang bersangkutan bisa diproses, jangankan koruptor tidak akurpun dalam hal mengambil keputusan pasti disemprit

      http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/16/11330931/Dahlan.Iskan.Tak.Ada.Ampun.bagi.BUMN.yang.Korupsi

      http://www.merdeka.com/uang/dahlan-tak-ada-ampun-untuk-koruptor-perjalanan-dinas.html

      http://www.antaranews.com/berita/337072/dahlan-tak-ada-ampun-bagi-bumn-korupsi

      anda punya bukti akurat? berikan linknya beserta datanya disini saja jangan seperti tiomacan yang tidak pegang data dan diminta data ngeles kaya bajay, hehehe pisss

      Posted by saeful | 19 Oktober 2012, 9:12 am
      • Ini buktinya dan sampai sekarang Mahfud MD tidak disomasi oleh pertamina dibawah Dahlan Iskan ada apa ?? akal sehatnya dibuka dong rakyat sekarang sudah cerdas !!! NGASPO DOANG hanya akan dan akan akan….Kalo memang omongannya Mahfud nggak bener harusnya Dahlan Iskan langsung somasi tuh Mahfud suruh buktikan omongannya dan seret ke penjara….berani Dahlan Iskan ??? jangan cuma naik KRL, mencak2 di tol, ngosek wc bandara….udah basi jiah……………

        http://finance.detik.com/read/2012/04/20/174631/1897653/4/ini-dia-4-instansi-negara-terkorup-versi-mahfud-md

        Posted by Nalhad | 19 Oktober 2012, 9:36 am
        • Hehehehehe.. Walaupun ganti akun tapi kontennya masih sama. Pola yang digunakan adalah ADU DOMBA. Maaf ya mas Nalhad, Pak Mahfud, Pak Dis dan Pak Jokowi adalah simbol Manufacturing Hope. Anda tidak perlu repot-repot jadi kompor toh walau di media bunyinya begitu, di belakang para pejuang kita itu sangat harmonis. Karena apa? Karena mereka punya visi yang sama untuk amar ma’ruf nahi munkar, untuk kemaslahatan umat. Sekaligus saya pesan untuk anda yang pakai akun Nalhad ini untuk istigfar dan bertobat karena saya sedih dengan orang yang suka mengadu domba orang lain. Salam DahlanIs.

          Posted by akadarisman | 19 Oktober 2012, 9:55 am
          • Ngetes aja penduduk disini hehehe maju terus !!!….berharap sama JOKOWI, DAHLAN ISKAN, dan MAHFUD MD……

            Posted by Nalhad | 19 Oktober 2012, 11:17 am
          • Alhamdulillah, salam hormat untuk Bung Nalhad. Mohon maaf jika saya salah menilai komentarnya dan salah memilih kata-kata.

            Posted by akadarisman | 19 Oktober 2012, 11:27 am
      • Bung SAEFUL : anda punya bukti akurat nggak seperti berita dibawah ini hasilnya mana ???? HASILNYA MANA ???? saya mau hasil nggak mau NGASPO FOREVER JANJI JANJI PALSU !!!

        http://www.tempo.co/read/news/2012/10/03/090433426/Dahlan-Iskan-Minta-Pertamina-Usut-Depo-Balaraja

        memangnya sinergi BUMN tidak akan ada korupsi anda percaya ??? buktinya mana ???? linknya mana ??? linknya mana ?????

        Saya juga bisa kalo cuma NGASPO ngomong ke media tolong usut tuntas korupsi BUMN A BUMN B hasilnya mana ????? mana linknya ?????

        Posted by Nalhad | 19 Oktober 2012, 9:50 am
        • hehehe , santai pak, dahlan baru bicara tgl 3 masa 20 hari langsung kelar emangnya bikin tempe

          berilah waktu kasus balaraja adalah kasus bancakan mafioso minyak, saya yakin akan ada pelakunya yang ditangkap,

          dahlan bukan hanya sama polisi dalam bekerjasama sama LSM bersinergi, dalam hal kongkritnya saya yakin lebih yang diangkat oleh media

          Jakarta, Gatrenews – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menegaskan, PT Pertamina tak cukup hanya menyerahkan kasus tukar guling Depo Balaraja dengan PT PT Pandan Wangi Sekartadji (PWS). ”Bagaimana uang puluhan miliar sudah dikeluarkan, tapi Pertamina tidak mendapat apa-apa?,” tandasnya di Jakarta, Jumat, (5/10).

          Ia mengaku salut atas komitmen dan gebrakan Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Dahlan Iskan dalam mengungkap kasus ini. Ditegaskan, seperti yang dikatakan Dahlan Iskan, 6,4 juta dolar itu besar dan itu uang rakyat. Kalau tidak segera diungkap, uang tersebut jadi bancakan pengusaha-pengusaha petualang dan oknum. “PWS harus kembalikan uang rakyat milik Pertamina, tapi oknum-oknum Pertamina dan PWS yang terlibat harus tetap dipidanakan,” pungkas Adhie.

          Sebelumnya diketahui, Pertamina dan PT PWS diduga melakukan pembobolan uang negara dalam kasus tukar guling tanah untuk dijadikan Depo minyak Balajara. Modusnya, dengan mekanisme pembayaran dari Pertamina sebesar 6,349 juta dolar Amerika Serikat (AS) kepada PT PWS sebagai landasan hukum pelaksanaan pembayaran ganti rugi tanah untuk pembangunan depo itu.

          Padahal saat itu, dokumen aset tanah dan terkait proyek itu masih belum jelas. PT PWS menyatakan, sertifikat asli tanah, yakni HGB No 31 hilang dan diganti dengan Sertifikat HGB No 32. Padahal, sertifikat asli masih ada alias ada dugaan pemalsuan dokumen.(IS)

          Posted by saeful | 19 Oktober 2012, 10:48 am
          • hehehe Sandiaga Uno harus ditangkap mantap !! kalo cuma kerja kerja itu memang harus begitu …..maju terus gantung KORUPTOR !!!!

            Posted by Nalhad | 19 Oktober 2012, 11:14 am
  96. sukses buat bung DIS….
    jadikan yang terbaik untuk negeri ini……..

    Posted by bawor | 19 Oktober 2012, 10:31 am
  97. alhamdulillah, mas disfans, mas saeful, mas kadarisman. Ternyata teman kita yg baik hati sudah dengan sukarela datang lagi. Kali ini beliau datang untuk melatih kita sabar dan mengendalikan emosi. Beliau juga melatih cara kita bicara santun ketika menghadapi ucapan2 ‘keras’. Percayalah, beliau akan nurut 100% sama permintaan saya untuk lebih sering melatih kita semua dengan GRATIS, silahkan buktikan sendiri, karena dia akan segera bicara lagi. Jangan lupa beliau sesungguhnya teman kita (baca saja namanya dari belakang), sungguh, beliau sesungguhnya adalah seorang pengagum dahlan. Terima kasih pada tamu kita yg sedang memberi pelatihan GRATIS , wassalam

    Posted by daya setiawan | 19 Oktober 2012, 11:03 am
  98. Semangat … saya pantau terus day to day ..

    Posted by Djoko Sawolo | 19 Oktober 2012, 9:22 pm
  99. ini baru sippp, Harga Mati!!

    Posted by investigasi | 20 Oktober 2012, 7:47 am
  100. tidak semua orang yg hebat seperti bapak harus berakhir di kursi RI 1. saya yakin bapak cocoknya memang dikursi menteri yg memang tugasnya kerja, kerja dan kerja biar negeri tercinta ini bisa segera bagun menuju indonesia raya. meski bapak tidak menjadi RI 1 tapi semua akan tetap mengakui dan bangga dengan sepak terjang bapak. membaca semua tulisan bapak di manafacturig hope membuat saya yakin Indonesia Raya akan bergaung dan berkumandang keseantero dunia. saya selalu berdoa untuk kesehatan bapak semoga selalu tetap prima dan Allah memanjangkan umur bapak. Matur nuwun pak Dahlan atas kerja keras
    pemikiran2 yg briliannya. Mugi Barokah.

    Posted by jatmoko | 20 Oktober 2012, 9:28 am
  101. Bravo

    Posted by Nar | 20 Oktober 2012, 4:22 pm
  102. Pak Dahlan, yang sangat saya hormati.
    Saya memiliki keluhan kecil masalah energi di masa depan, terutama yang ‘fosil-based’,
    masalah utama dari segala masalah yang ada diawali dengan sumber energi pak dahlan, benar, sekarang kita masih bisa ‘meminumkan’ minyak2 itu ke tanki kenadaraan kita. Tapi apa yang terjadi 10 tahun kedepan?,
    Saya sendiri banyak melihat potensi kreasi anak-anak bangsa dan ide-ide seputar energi alternatif, tapi berhubung dukungan terhadap riset untuk mengembangkan pemanfaatan energi alternatif itu masih kurang, selamanya kita akan tetap terjatuh pada persoalan yang sama: sumber energi.

    Mobil listrik mungkin jadi salah satu ‘jalan’ efisiensi yang bapak maksud, tapi toh jika untuk menghasilkan listrik tetap memakai SD-fosil, ya tidak jauh beda juga pak. Solar energi dan tenaga Angin itu perlu dikembangkan lebih jauh pak, dan saya pikir itu bisa menjadi solusi paling bagus terutama untuk masalah kelistrikan, khususnya daerah terpencil, karena saya sekarang tinggal di daerah yang mutu pelayanan Listriknya benar-benar ‘menyedihkan’…

    Apalagi di masa depan, listrik adalah salah satu kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi, jadi masalah energi kelistrikan dan pemecahannya terhadap krisis sumber energi ini benar-benar bisa jadi bahan pemikiran..

    dan, jangan bergantung pada Migas!

    Posted by jyounin | 20 Oktober 2012, 4:33 pm
  103. Sudah lama ingin saya sampaikan pendapat saya ini, namun sering ragu apakah ini layak atau tidak. Dengan segala kerendahan hati, akhirnya saya ungkapkan pemikiran saya ini dengan maksud ingin berpartisipasi dalam perubahan Indonesia menjadi negara yang maju dan bermartabat.
    Saya sangat senang (seperti juga kata SBY, sebanyak 22 kali) ketika Abah menetapkan tujuan dan peran BUMN dalam 3 skenario besar sehingga bisa menjadi pedoman kerja saat ini dan yang akan datang.
    Kita sebut saja itu sebagai skenario 1 untuk alat ketahanan nasional, skenario 2 engine of growth dan skenario 3 menumbuhkan kebanggaan nasional.

    Saya punya beberapa pemikiran yang mungkin layak untuk diaplikasikan:
    1. BUMN yang berada pada Skenario 1 juga harus memikirkan peningkatan kecerdasan anak-anak Indonesia sehingga generasi mendatang harus menjadi cerdas bahkan bisa menjadi kebanggaan Indonesia Raya di masa yang akan datang (seperti mutiara-mutiara Indonesia yang dalam darah mereka bukan cuma merah tapi juga putih bersih ingin mengangkat Indonesia Raya menjadi negara yang bermartabat). Salah satu caranya meningkatkan kecerdasan anak adalah minum susu dan membiasakan mereka makan ikan laut. Untuk susu mungkin bisa diprogramkan bersama dengan program ternak yang sudah berjalan. Untuk makan ikan laut, terbukakah peluang ini? Indonesia dikelilingi laut dan ikannya berlimpah (sayangnya banyak dicuri oleh pihak asing), dapatkah Abah DIS memikirkan bagaimana BUMN apapun (apalagi BUMN Skenario 1) menciptakan program makan ini untuk anak-anak Indonesia. Atau bisa juga menyediakan produk makanan anak yang berasal dari ikan, misal ikan kaleng. Sepengetahuan saya, produk pengalengan ikan di Indonesia masih belum banyak, itupun hanya ikan sarden dan sebagian kecil ikan tuna. Kalau saya lihat nelayan di daerah saya di Bandar Lampung, jika hasil tangkapan mereka melimpah, mereka sering kesulitan memasarkannya. Kalau dibuat ikan asin, sering terkendala cuaca dan harganya tidak lagi setara ikan segar. Jadi kalau produk laut bisa dijadikan komoditas industri, maka skenario 2 juga akan berjalan.
    2. PTPN dapat juga mendiversifikasi bidang usahanya untuk menghasilkan bahan baku pembuatan biodiesel sekaligus membuat pabrik untuk produksi biodiesel. Penggunaan biodiesel tentu akan mengurangi konsumsi solar dari BBM fosil dan ini bisa sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM fosil. Bisa jadi PTPN dengan bidang usaha ini masuk dalam skenario 1 maupun 2. Selain itu, limbah dari PTPN dapat diolah untuk menghasilkan produk sampingan seperti ethanol, atau sejenisnya, biogas atau bisa juga diproses untuk menghasilkan listrik. Saya pernah mendengar penjelasan salah satu manajer pabrik gula Gunung Madu Plantations di Propinsi Lampung bahwa mereka memanfaatkan ampas tebu untuk bahan bakar memanaskan uap agar bisa menggerakkan mesin pabrik dan pembangkit listrik. Listrik yang diperoleh kemudian dimanfaatkan untuk perumahan karyawan, kantor perusahaan maupun untuk pengairan kebun sehingga mengurangi biaya mereka untuk membeli listrik dari PLN. Dari berita, pabrik gula kediri juga sudah mendiversifikasi bidang usahanya tidak hanya gula, tapi sudah bisa jual listrik ke PLN, dan menghasilkan bioethanol. Suatu langkah maju yang sangat cerdas. Ayo PTPN-PTPN dan pabrik gula, berinovasilah agar tidak hanya menghasilkan produk utama, tetapi manfaatkan limbah produk utama untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dimanfaatkan. Gandeng pihak universitas yang punya ahlinya untuk mencarikan solusi alternatif dari limbah tersebut biar memberikan manfaat yang besar serta menguranginya dampak buruknya terhadap lingkungan.
    3. Saya melihat selama ini perhatian terhadap sejarah, seni budaya dan sosial kemasyarakatan sangat kecil, bahkan terlupakan. Pihak-pihak yang seharusnya menggali dan memperkenalkannya sebagai aset Indonesia Raya justru tidak melakukan perannya menjaga dan memelihara aset tersebut agar kelak bisa diwariskan ke anak cucu kita. Pemikiran saya, kenapa tidak memberdayakan Perum Produksi Film Negara untuk mengangkat sejarah Indonesia, mendokumentasikan seni budaya Indonesia dan merekam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam bentuk film, video dan sejenisnya. Saya pernah dapat cerita dari seorang teman yang hanya bermodalkan kamera, dia membuat film tentang suku terasing di Jambi lalu dia tawarkan ke National Geographic Channel dan dibayar cukup mahal. Kenapa kita tidak mulai membuat film tentang sosial kemasyarakatan. Misalnya bagaimana susahnya nelayan menangkap ikan di laut, atau bagaimana mereka membuat bagan di tengah laut. Atau bagaimana para pemecah batu di daerah gunung batu yang hanya digaji kecil (saya dapat informasi kalau kisah ini pernah diliput TV Jerman), atau apapun yang menurut saya bagus untuk difilmkan. Sejarah atau legenda bisa juga jadi bahan menarik untuk film. Apalagi kalau bisa membuat film tentang seni budaya kita yang kaya, agar tidak lagi diklaim oleh PIHAK ASING! Ditambah lagi kalau semuanya itu ditulis secara lengkap dalam bentuk buku oleh PT Balai Pustaka atau PT Pradnya Paramita (bukan cuma bahasa Indonesia tapi juga dalam bahasa Inggris). Saya yakin kalau versi bahasa Inggrisnya pasti laku dijual di LUAR NEGERI! Jika kesulitan memperoleh dana untuk membuat film/video dan buku ini, kenapa gak minta disisihkan sebagian CSR dari BUMN mapan yang untungnya gede! Nah BUMN yang mengerjakan proyek nirlaba bidang sejarah, seni budaya dan sosial kemasyarakatan seperti ini bisa dikelompokkan ke skenario 3, meskipun tidak untung besar, tapi bisa jadi kebanggaan. Film kartun anak-anak bisa juga digalakkan oleh Perum Produksi Film Negara. Banyak putra-putri Indonesia yang punya bakat membuat animasi, katakan saja yang sudah mendunia seperti Rini Sugianto yang telah mengukir prestasi lewat animasi Tintin di hollywood. Bukan prestasi ecek-ecek! Selain itu konon menurut informasi yang saya baca, serial kartun anak-anak yang terkenal buatan tetangga kita itu, up** ip**, ternyata dibuat oleh lulusan ITB. Entah benar atau tidak informasi itu, yang jelas banyak anak-anak muda Indonesia yang berbakat. Coba lihat karya anak bangsa BAJAJ JADI TRANSFORMER di Youtube (http://www.youtube.com/watch?v=xNjhYzu41o0). Di negara asal film Transformer, tidak mungkin ada bajaj, hanya dengan setting asli Indonesia di keramaian ibukota Jakarta lengkap dengan detil pernak-perniknya, berubahlah bajaj jadi transformer. Tidak diragukan lagi karya ini asli 100% buatan INDONESIA. Atau bisa juga lihat karya lucu Belajar Antonim Jawa, pake bahasa ngapak (http://www.youtube.com/watch?v=5nZfHD3c8O8), dijamin pasti ngakak gak berhenti. Kalo karya mereka mendapat tempat di negeri ini dan dihargai tinggi (mereka juga butuh makan), maka bukan tidak mungkin mereka bisa menciptakan produk yang bermutu tinggi. Kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Maka di masa yang akan datang, kebanggaan Indonesia dapat diraih.
    4. Saat ini, dunia penuh dengan informasi sehingga siapa yang menguasai informasi maka dia bisa menguasai dunia. Saya menyimpulkan ini setelah melihat, merasakan hingga hanyut dalam arus informasi yang bergerak sangat dinamis melalui teknologi informasi. Oleh karena itu, mungkin BUMN harus segera menangkap kesempatan ini menjadi bidang yang harus diurus dengan baik karena pasti juga menyangkut informasi negara yang perlu dijaga kerahasiaannya. Ini artinya masalah Teknologi Informasi harus juga maju di Indonesia. Seperti comment mas Saeful tentang 8 proyek besar untuk bangsa yang besar pada MH 46, TINGGAL MASALAH TEKNOLOGI INFORMASI NEEH YANG KEDODORAN, perlu ditindaklanjuti. Jangan sampai lagi perusahaan IT, provider seluler dan konco-konconya jatuh ke tangan asing. Ahli IT di indonesia sangat berlimpah, berdayakan mereka untuk ketahanan nasional!

    Saya hanya rakyat Indonesia, berlatar belakang pendidikan eksakta, namun belum berkontribusi untuk Indonesia Raya. Hanya pemikiran ini saja yang dapat saya sumbangkan, inipun kalau memang bisa direalisasikan. Saat ini saya masih berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang selalu saja tertinggal jauh oleh melambungnya harga komoditas sehari-hari. Hanya semangat kerja kerja kerja yang membuat saya masih bisa bertahan dan semangat perubahan ke arah yang baik melalui manajemen ala abah DIS. Indonesia Cerdas, Indonesia Maju dan Indonesia Bermartabat. Sekian, terimakasih.
    Salam
    Akmal

    Posted by aldizy | 21 Oktober 2012, 9:55 pm
  104. absen, sdh 1 thn gak koment.
    Tepuk tangan harus menggunakan tangan kanan dan kiri, klo tdk gak akan ada suara dan tdk menghasilkan apa2, coba klo menggunakan kedua tangan kita minimal orang lain akan menoleh dan akan menghasilkan sesuatu yg luar biasa. Tetap semangat!!!!!!!!!

    Posted by lie zein | 22 Oktober 2012, 12:09 am
  105. Sdh jam berapa ini, MH Belum terbit juga ya??

    Posted by Djoko Sawolo | 22 Oktober 2012, 4:08 am
  106. he…he betul pak blm terbit smp skrg.

    Posted by Kka Kusnanto | 22 Oktober 2012, 4:31 am
  107. pertamax pokokna[[

    Posted by Pertamac Vorefer | 22 Oktober 2012, 4:52 am
  108. mgkn krn minggu yg lalu 2 MH sekaligus

    Posted by Kka Kusnanto | 22 Oktober 2012, 5:21 am
  109. Selamat siang Pak Mentri….menanggapi tulisan bapak mengenai menggerakan tangan kiri BUMN. Sekarang saya juga merupakan karyawan outsource di sebuah BUMN yang belum lama berdiri, bahkan ini merupakan BUMN kedua tempat saya bekerja yang statusnya sama yaitu outsourcing. BUMN yang seharusnya perusahaan milik negara yang memberikan contoh kepada pihak swasta yang menghapuskan kerja kontrak malahan banyak sekali mempekerjakan karyawannya secara kontrak terus menerus yang tidak jelas ujungnya mau di angkat kartap atau dibuang.
    Perusahaan tempat saya bekerja sekarang lebih parah lagi karena modalnya saja banyak minjam dari bank swasta. Mohon kiranya pak mentri memperhatikan hal ini karena rekan-rekan saya yang senasib dengan saya tidak jelas kelanjutannya.
    Sebutlah PT antam Unit Geomin tempat saya pertama kali bekerja 3 tahun kontrak Outsource setelah itu diberhentikan dengan alasan kinerja saya kurang bagus dan tidak jelas alasan pastinya. Saya termasuk masih beruntung karena teman-teman saya sudah bekerja puluhan tahun masih saja outsourcesampai sekarang dan umur mreka pun sudah sulit untuk mencari kerja di tempat lain.
    Mohon kiranya BUMN yang merupakan perusahaan milik negara bisa memberikan contoh kepada perusahaan swasta dalam berbagai hal.

    Posted by IRMAN | 22 Oktober 2012, 2:06 pm
  110. Sehatnya Dahlan Iskan = Jayalah Indonesiaku mencapai Adil dan Makmur.

    Posted by toga | 22 Oktober 2012, 3:14 pm
  111. Adilkah? Ada beberapa wakil rakyat di BUMN yang rela menjadi miskin untuk menyejahterakan perusahaannya, sementara nun jauh di Senayan sana, jangankan mengurangi gajinya, gaji yang ada pun terus ditambahi dengan harta haram milik rakyat …

    Posted by Taufik | 26 Oktober 2012, 3:00 am
  112. Pimpinan baru sudah dilantik. Menang-kalah tak perlu lagi jadi masalah.
    Selamat buat pemimpin yang baru, semoga harapan pilihan rakyat mampu dilaksanakan dengan jujur dan janji kampanyenya terealisasi.
    Hidup Rakyat!

    Posted by Berita | 28 Oktober 2012, 5:31 am
  113. Membaca Tulisan Pak. DIS “Menggerakkan Tangan Kiri BUMN 22 kali” membuat sy teringat kata2 Pak. Yusuf Kalla “Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini agar bisa maju seperti bangsa-bangsa lain di dunia sebenarnya tidaklah sulit, asal ditangani orang yg beritikat Baik”.

    Posted by Hariyadi Ibrahim | 30 Oktober 2012, 4:17 pm
  114. Pak Dahlan, BUMN Bank B*N akan melakukan pergantian direksi akhir tahun ini, tetapi salah satu kandidat potensial Bapak BS yang telah menunjukan bukti nyata dengan keberhasilannya mengubah anak perusahaan Bank B*N yaitu B*B dari bangkrut menjadi take profit tidak diikutkan fit and proper test padahal memenuhi syarat jenjang kepegawaian. Mohon tindaklanjutnya demi kemajuan Bank B*N.

    Posted by Arpro | 1 November 2012, 6:59 pm
  115. keren artikelnya sist

    Posted by Eka | 23 November 2012, 11:27 am
  116. sosok pemimpin masa depan.

    Posted by ary widodo | 27 November 2012, 10:08 pm
  117. Reblogged this on oktrian.

    Posted by oktrian | 10 Desember 2012, 5:55 pm
  118. muantaps pak

    Posted by andri | 20 Desember 2012, 2:15 pm
  119. If some one desires to be updated with hottest
    technologies after that he must be pay a visit this website and
    be up to date everyday.

    Posted by arthur | 5 Februari 2013, 6:50 am

Tinggalkan Balasan ke santosa Batalkan balasan