>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Membenahi “Petruk bermotor” untuk Merak

Senin, 27 Agustus 2012
Manufacturing Hope 40

Ini kisah tentang seorang pemimpin baru. Pemimpin yang levelnya kelas menengah, sehingga bisa kena petir dari atas dan kena bara dari bawah.

Ini kisah seorang pemimpin kelas menengah yang dalam posisinya yang tanggung, harus melakukan pembenahan, perombakan, dan perbaikan. Ini kisah seseorang yang sebenarnya hanya manajer, tapi karena tindakannya jadilah dia seorang pemimpin. Kisah ini bermula dari krisis keadaan.

Tentu masih ingat keruwetan tiga bulan lalu. Keruwetan di pelabuhan penyeberangan Merak. Banyak kapal feri rusak. Dermaga tidak kunjung selesai diperbaiki. “Petruk” ada di mana-mana. Antrean mobil yang hendak  menyeberang ke Sumatera “mengular kobra”. Bahkan sampai ke jalan tol. Berkilo-kilo meter. Berhari-hari. Ruwet. Kisruh.

Banyak yang pesimistis keadaan bisa segera diurai. Padahal tidak lama lagi musim mudik Lebaran tiba. Alangkah amburadulnya mudik Lebaran itu nanti.

Menteri Perhubungan, Pak Mangindaan, beserta seluruh jajarannya, sampai harus terjun ke lapangan. Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Danang S Baskoro, turun tangan langsung. Kami (Kemenhub + Kementerian BUMN) sepakat untuk mengatasi bersama tanpa saling lempar tanggung jawab. Rakyat tentu tidak mau tahu siapa punya tugas apa. Rakyat tahunya hanya satu: pemerintah.

Kami pun sepakat bersama-sama memberikan dukungan pada ASDP. Bukan hanya untuk mengurai keruwetan hari itu, tapi juga sekaligus mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di hari yang lebih krusial: mudik Lebaran. Bayangkan kalau keruwetan itu berlanjut ke hari Lebaran. Alangkah marahnya pengguna jasa penyeberangan.

Direksi ASDP sampai pada kesimpulan: harus ada pemimpin baru di Merak. Persoalan di Merak sudah menggurita sehingga tambal sulam akan kalah oleh gurita persoalan. Direksi ASDP memilih satu nama ini: Supriyanto. Dia dinilai berhasil membenahi penyeberangan Gilimanuk-Banyuwangi. Kali ini ditugasi membenahi Merak.

Karir Supriyanto di ASDP cukup panjang. Bahkan berliku. Ia pernah sakit hati lantaran jadi korban gurita di masa lalu. Dia dibuang ke Kalbar dengan level turun tiga tingkat.

Tapi dia tumpahkan sakit hatinya pada pekerjaan. Dia buat penyeberangan di Kalbar dari rugi menjadi untung. Dalam waktu hanya enam bulan. Tentu  banyak yang tidak senang. Terutama yang kehilangan obyekan. Dia pun tidak peduli dengan ancaman: santet maupun parang.

Apa yang pertama-tama dia lakukan saat diterjunkan ke Merak yang begitu ruwet? Pelajaran apa yang bisa diberikan kepada jajaran manajemen tingkat menengah di semua BUMN?

“Saya awali tugas di Merak dengan mengambil alih apel pada setiap pergantian regu. Selama tujuh hari berturut-turut,” jelasnya. Apel ini wajib diikuti oleh semua karyawan/karyawati organik, outsourcing, security, dan cleaning service.

“Saya sampaikan bila mereka melakukan penyimpangan, saya tidak akan segan-segan memberikan sanksi,” katanya. Dia pernah men-skors 33 orang yang membandel di Ketapang. Tentu seluruh direksi ASDP juga terjun ke Merak lebih intensif. Demikian juga pengawasan dari Kemenhub. Mulai dari menteri, wamen, sampai dirjen.

Tapi tanpa komandan lapangan yang tangguh sulit membayangkan bisa dilakukan pembenahan keadaan yang begitu ruwet. Alhamdulillah, sejak 11 Juni 2012 antrian truk yang biasanya mengular panjang sampai di jalan tol tidak terjadi lagi. Tapi di balik itu bukan tidak ada cerita. Misalnya kisah dipotongnya atap loket nomor 4 dan 5.

Di masa lalu, untuk memotong atap seperti itu saja diperlukan proses keputusan yang panjang. Usulan harus diajukan, dianggarkan dan dibahas. Belum tentu pula disetujui. Padahal yang membahas dan yang harus menyetujui belum tentu merasakan dampak atap itu pada kelancaran arus kendaraan. Hanya yang sehari-hari di situlah yang lebih tahu.

Supriyanto langsung ambil risiko: dia potong atap loket no 4 dan 5 itu. Hasilnya, truk bisa dilayani di dua loket itu. Sungguh sepele tapi selama ini dibuat ruwet. Di masa lalu tindakan manajer seperti ini bisa disalahkan. Bisa dianggap melanggar prosedur. Bahkan bisa dipakai alasan untuk menyingkirkannya!

Sebagai orang lama ASDP, Supriyanto paham benar ini: untuk mendapatkan persetujuan tidaklah mudah. Maka untuk yang satu ini pun dia tidak menunggu persetujuan: menambal sendiri jalan masuk yang berlubang-lubang. Jalan yang berlubang dia lihat menjadi salah satu penyebab macetnya antrean truk di Merak. Lihatlah: memotong atap dan menambal jalan berlubang. Alangkah dianggap sepelenya problem seperti ini dalam sebuah manajemen.

Supriyanto juga memutuskan sendiri pembuatan cainstein (beton pemisah) jalur keluar  dari side ramp Dermaga III dan MB Dermaga II. Agar tertata rapi. Jika tetap menggunakan barier gate seperti selama itu, akan sering ada truk bersenggolan dan terjadilah keruwetan.

Tentu tidak mudah jalan bagi pemimpin baru yang banyak action seperti itu. Apalagi saat dia sampai pada kesimpulan harus mengganti manajer operasi. Penentangan pun datang dari atas dan bawah. Dari luar dan dari dalam. Tidak hanya penentangan tapi juga ancaman. Tapi Supriyanto tetap melantik Nana Sutisna sebagai manajer operasi yang baru.

Dengan tim yang baru Supriyanto mulai membenahi jantung persoalan. Dia sangat tahu, Merak adalah penyeberangan yang banyak pungli, semrawut, kotor, dan kumuh.

Lebih parah lagi, pengaturan muatan kapal sebenarnya dikendalikan oleh orang luar! Di Merak mereka biasa disebut petruk (pengurus truk). Petruklah yang dengan leluasanya berlalu lalang keluar masuk pelabuhan melalui toll gate dengan menggunakan sepeda motor.

Petruk naik motor! Tidak ada yang berani melarang. Kesannya di Merak ini tidak memliki aturan. “Saya memiliki rasa optimis dan keyakinan yang kuat bahwa Merak dalam satu tahun menjadi yang terbaik di Indonesia,” ujar Danang S Baskoro, yang bangga pada anak buahnya itu.

Danang sendiri terjun langsung di Merak selama Lebaran, tapi kini dia disertai komandan lapangan yang lebih bisa diandalkan. Maka kalau selama mudik Lebaran tahun ini Merak banyak dipuji orang, pembenahan mendasar memang dilakukan di sana. Direksi ASDP Indonesia Ferry sedang menyiapkan yang lebih besar lagi untuk kebanggaan baru di Merak.

*Dahlan Iskan, Menteri BUMN

Diskusi

264 respons untuk ‘Membenahi “Petruk bermotor” untuk Merak

  1. Pertamax

    Posted by Disfans | 27 Agustus 2012, 6:02 am
    • begadang… petromaxx wis 🙂

      Posted by Sofyan Faizin | 27 Agustus 2012, 6:26 am
      • nah setelah petruk di ASDP ini, lanjut porter di pelabuhan-pelabuhan ya pak Dis. Dulu sekali (2001) saya pernah naik kapal laut dari pelabuhan balikpapan ke tanjung perak surabaya. Pengalaman menyenangkan karena pertama kali naik kapal dan terapung dilaut 2hari1malam, sekaligus pengalaman mengerikan ketika berebut dg penumpang lain naik kekapal ditambah desakan para porter yg membawa barang mereka. Para porter ini bahkan berebut naik kapal duluan untuk mengklaim tempat tidur penumpang biasa (non-kelas) lalu memperjual belikannya kepada penumpang yg naik. Rata-rata tiket penumpang saat itu kosong dibagian yg seharusnya tertulis no. dek dan no. tempat tidur. Saat naik dan turun kapal ini menjadi ritual horor bagi penumpang kapal saat itu. Dan porter-porter yg dg kasar menerobos antrean naik atau turun, berteriak-teriak menawarkan jasa porternya, atau menawarkan klaim tempat tidur di dek yg telah mereka kuasai serta perang mulut sesama mereka yg berebut daerah kekuasaan, menambah angker ritual horor tadi.

        Sebelas tahun berlalu, kini tahun 2012 mungkin sudah banyak berubah. Tapi begitu mendengar cerita kerabat yg baru balik dari mudik ke jember kampung halaman istrinya, saya pun tercengang. Kerabat yg berniat nostalgia dg sengaja naik kapal laut seperti yg mereka lakukan berpuluh tahun silam, mengalami ritual horor yg mirip dg saya. Harus berdesakan dan berjibaku melindungi istrinya dari himpitan manusia dan barang bawaannya. Rasanya tak percaya, tapi itulah kenyataannya, pelabuhan ibarat anak SD yg naik kelas dr kelas 2 ke kelas 3 nya butuh waktu 11tahun, lalu umur berapa dia lulus SD?lulus SMP?lulus SMA?atau bahkan kuliah?

        Sudah saatnya penumpang pelabuhan dan stasiun kereta api dihargai layaknya penumpang pesawat di bandara. Bisa? Pasti bisa, tinggal mau atau tidak!! (ini bukan pilihan bebas!! Harus mau!!!) Ayo pelabuhan indonesia, cari Supriyanto-Supriyanto yg lain, beri mereka kesempatan untuk membawa pelabuhan naik kelas.

        Posted by akal sehat | 27 Agustus 2012, 12:29 pm
      • Petruk hanya “sejumput” hasil birokrasi sehingga sistem tidak sejalan sebagaimana mestinya. Merak hanya secuil kisah dari wajah semerawut pelabuhan nusantara tercinta… kenapa bisa demikian ? karena kita lupa akan diri kita itu siapa?? Jika hanya pemimpin yang “berani” maka itu tidaklah cukup selama system nya tidak berubah. Atau koar-koar reformasi birokrasi saja yang berkumandang itupun tidak cukup selama orang tidak berubah. Maka “people” dan “system” haruslah bersinergi untuk bertransformasi berpasangan…tidak bisa hanya parsial selalu ada pasangannya. Naif memang karena fundamental yang saya selalu dalami adalah bahwa segala sesuatu diciptakan haruslah berpasangang. Seorang Muhammad pun menolak menjadi pemimpin makkah karena beliau tahu bahwa itu bukanlah solusi, beliau sadar betul bahwa beliau harus memperbaiki tatanan system dan orang-nya.

        Dalam kasus petruk ini seharusnya pemerintah tersentil bahwapemerintah tidak bisa melakukan “positioning” dan arahan jangka panjang yang jelas…
        kita lupa bahwa kita adalah bangsa “bahari” kita lupa bahwa kita adalah negara kepulauan dan bahkan mungkin kita lupa bahwa garis pantai kita adalah salah satu yang terpanjang di Dunia.

        Bangsa yang besar adalah bangsa yang ingat akan sejarah bangsanya dan kita lupa itu..

        Apakah kita lupa Belanda mengambil alih produksi galangan kapal dan menyudutkan orang asli pesisi utara jawa untuk menjadi petani, dan di doktrin feodalisme? Jadi negara agraris pun kita sudah lupa cara bertani sehingga harus terus import dan kualitas pangannya kalah oleh negara tetangga.
        Apakah kita lupa Sriwijaya dan Majapahit besar karena di masa lampau kita memiliki kerajaan maritim yang kuat,
        Apabila kita sadar akan hal ini seharusnya manajemen dan infrastruktur pelabuhan atau kelautan merupakan strategi positioning NKRI dari awal..
        kenapa kita tidak sadar?
        Apakah ada tangan-tangan tidak terlihat yang ikut serta, seperti era matisurinya perkereta-apian di Amerika?
        Apakah “penguasa” takut akan culture dan sifat orang maritim yang berani, vokal dan lebih kritis?

        Kenapa ada petruk ?
        Issue lama lapangan pekerjaan bukan ?

        Kalo kita sadar bahwa positioning kita adalah negara yg over supply labor dan kita jadikan sebagai competitive Dunia dimana kita petakan kebutuhan SDM Dunia dan kita cetak SDM yang handal akan kebutuhan tersebut, maka kita akan ada dalam posisi tawar yang kuat. Kita bernegosiasi untuk win-win dengan negara yg under suplly, bukan mengemis untuk jadiin TKI kita babu.
        Dalam konteks maritim kalo kita bisa suply ABK dunia yang Demandnya sangat tinggi mungkin petruk udah gak ada…

        Atau bayangkan apabila proyek selat sunda batal di realisasikan namun dananya bisa di alokasikan menjadi ratusan kapal ferry dan pembenahan dermaga, seharusnya para petruk bisa diserap tenaga kerjanya. Menurut saya pribadi tanpa kajian yang ilmiah proyek selat sunda tidak visible, dalam konteks maritim lebih baik Dananya pemerintah bisa alokasikan untuk pembelian kapal-kapal ferry dan pembenahan dermaga, dimana itu akan lebih effisien. Selain bisa dialokasikan di merak bisa di alokasikan di pulau lain yang traffictnya sedang peak. Dengan demikian pembangunan dan distribusi pendapatan akan lebih merata.

        Kepemimpinan suprianto perlu di tauladani tetapi kita perlu mencetak suprianto lain…
        Tetapi yang perlu kita lakukan adalah tranformasi “people” dan “system” yang berkesinambungan.
        Adakalanya pelita dan repelita di masa orde baru ada baiknya karena arahan dan visi pembangunan jangka panjangnya jelas tidak seperti saat ini dimana setiap penguasa yang diberikan waktu hanya 2 periode selalu ingin dikenang dengan “masterpiece” nya sehingga kadang mengabaikan apa yg telah di canangkan oleh “pengusa” sebelumnya….

        Saya percaya pak DI bisa memulai perubahan tersebut dan menjadi sentilan serta tauladan untuk para pemimpin lainnya…
        Sehingga para pemimpin lain tidak perlu mendapatkan kehidupan kedua untuk berubah…
        Dan banggalah bahwa kita pernah jadi bangsa MARITIM yang kuat, serta langtanglah bernyanyi…
        “Nenek Moyangku seorang pelaut … ”

        Salam,
        Mr. Martono

        Nb: Tulisan ini berdasarkan obrolan dan pemahaman di warung kopi, mohon maaf apabila layaknya tong kosong yang nyaring bunyinya. Terilhami dari lagu nenek moyangku seorang pelaut…

        Posted by Mr.Martono | 28 Agustus 2012, 4:51 pm
    • beitulah dihampir semua sektor kehidupan pemerintah indo, syukurlah jk org spt itu bisa dipertahankan dan dimunculkan, biasanya org spt itu kalah dgn lobby org tolol&korup. Smoga dimasa datang makin banyak org spt itu yg dimunculkan.

      Posted by Aba Musa | 27 Agustus 2012, 6:44 am
      • betul kata aba. sy kr semua sektor kasusnya spt merak, ada penguasa2 lokal yg diluar institusi yg pegang kendali, hanya perlu keberanian dan terobosan untuk mengubahnya. kita perlu supriyanto2 yg banyak disemua area pelayanan publik (misalnya : terminal, pelabuhan , bandara, pasar tradisional dll) dengan harapan terwujudnya ketertiban, kelancaran dan kenyamanan. Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk yg merayakannya.

        Posted by sulistiono | 28 Agustus 2012, 8:41 pm
    • selamat buat pak supriyanto, segenap direksi asdp. semoga semangat kerja,kerja,kerja pak dis menjalar ke seantero jajarannya. dan membuat indonesia lebih maju dan bersih

      Posted by mbah surip | 27 Agustus 2012, 6:46 am
    • Syukurlah apabila pel.merak sudah menegakkan akal sehat. Ayo pelabuhan lain jangan mau kalah. Padangbai. Lembar. Ayo ikuti jejaknya. Jangan kalah sama petruk bermotor…

      Posted by ayah chilla | 27 Agustus 2012, 7:07 am
    • wah.. mas disfans dapat petromax… hehehe

      Posted by 2nrae | 27 Agustus 2012, 8:20 am
    • sejak pak DI “berkuasa” mulai banyak muncul orang2 jujur yg benar2 mau “kerja”, yg dimasa lalu pasti disingkirkan …, GBU pak DI

      Posted by on Air | 27 Agustus 2012, 11:22 am
    • betul sekali, saya sendiri yg mengalami waktu ke sumtra kemaren, antriannya juga ngak lama2 bgt, dan masuk ke kapal juga dah mulai rapi, cuman ada beberapa yg mash perlu dibenahi, klo masuk ke kapal dibuat jalur lurus aja, jgn dari samping kapal, jadi lama mobil mau memutar, atau melurus kan mobil, jadi yg lain merasa kelamaan, dan juga masih adanya yg belum tertib, jadi ada yg udah duluan, malah jadi belakngan..jadi rada2 kesel juga..

      dan kapal ferrynya juga perlu diperbaiki, dan diberi fasilaitas yg lumyan lah, supaya kelihatan bersih dan rapi

      PIss

      Posted by Doni | 27 Agustus 2012, 11:57 am
  2. Alhamdulillah, Manufacturing Hope terbit kembali di edisi ke 40. Masih dalam suasana Idul Fitri, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1423 H bagi rekan-rekan yang merayakannya, Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

    Mari kita lanjutkan penularan virus DahlanIs dan Manufacturing Hope untuk Indonesia yang lebih baik. MH 40 seperti MH-MH sebelumnya menunjukkan kepada kita banyaknya peluang yang bisa dilakukan untuk perubahan, 3 M: Mulai dari hal-hal kecil, Mulai dari diri-sendiri dan Mulai dari sekarang juga (Aa Gym). Yuk Mari menjadi insan agen perubahan dengan senantiasa menjaga dan mengelola energi positif yang kita miliki. Salam DahlanIs. Semoga Pak Dis selalu sehat dan senantiasa dalam bimbingan Allah SWT. Aamiin YRA.

    Posted by akadarisman | 27 Agustus 2012, 6:03 am
    • Sama2, Pak. Meskipun agak terlambat. Kami juga ucapkan Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin kepada para Dahlanisti, Dismania, yang merayakan. Tak lupa kepada mas Cek Ricek beserta ‘keluarga besar’nya.
      Berbicara tentang Mohon Maaf, tentu tidak lepas dengan suatu ‘kesalahan’. Kita semua, termasuk P.Dis adalah manusia ‘BIASA’ (Dahlan Juga Manusia), tempat SALAH dan LUPA. Untuk itu mari kita sikapi keteladanan P.DIS, yang positif kita ambil, SALAH dan LUPAnya (terutama dalam kebijaksanaan) kita terima dengan lapang dada dan berdoa agar tak terulang.
      Bravo P.Dis, salam Dismania.

      Posted by wanto kdr | 30 Agustus 2012, 8:46 am
  3. hadir!!!

    ini catatan terakhir saya mudik menggunakan armada kapal milik PT. Pelni http://nesandhi.wordpress.com/2009/09/19/jungkir-balik-mudik/
    kurang lebih, kesan yg demikian juga saya dapatkan…

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 27 Agustus 2012, 6:04 am
  4. wah udah tak tungguin semaleman baru upload, met lebaran… bagi yang pengin terbawa suasan lebaran di Tanah Haram kunjungi http://www.muthawif.com/2012/08/20/suasana-lebaran-di-masjidil-haram/ semoga bermanfaat 🙂

    Posted by Sofyan Faizin | 27 Agustus 2012, 6:08 am
  5. Beberapa kali edisi MH selalu menyebut kota Banyuwangi, sepertinya anda sangat berkesan saat kunjungan ke sana. Dan memang masih banyak potensi BUMN yg bisa dikembangkan di Banyuwangi.

    Posted by Disfans | 27 Agustus 2012, 6:11 am
  6. MH kali ini sekaligus jawaban bagi orang2 yang mempertanyakan kemampuan pak dahlan dalam meruaikan keruwetan merak. Hayoo, mana suara orang2 yg dulu kenceng bertanya2 tentang merak?

    Posted by Prasetyo Wijaya | 27 Agustus 2012, 6:18 am
    • Hahaha, paling suara lainnya akan berganti. Menagih IPO 8 BUMN. Semoga Pak DIS segera mewujudkannya, sehingga para pencibir segera bunuh diri.

      Posted by apasaja | 27 Agustus 2012, 7:12 am
      • gak perlu sampai bunuh diri lah pak… cukup ikut jadi Dahlanis aja…. mari sama-sama kita bangun bangsa ini dengan mencari dan menempatkan pemimpin yang tepat pada tempatnya….bukan seperti yang ada di senayan sana yang hanya jago ngomong, bersilat lidah, selalu mencari-cari keselahan pihak lain dan mencitrakan diri di depan TV sebagai sebagai orang paling benar, paling suci dan gak punya kesalahan sama sekali…. tapi paling takut dengan mahluk yang namanya KPK …, sehingga mereka beramai-ramai hendak membunuhnya….

        Posted by yeribaru | 27 Agustus 2012, 1:38 pm
    • Mana AB – Anggota DPR yg kuenceeeng teriak dgn “Congor” nya itu ? …… matiiiii deh sekarang

      Posted by Agandri | 27 Agustus 2012, 7:23 am
    • Selamat malam,salam hormat dan salam kenal buat Kakak Prasetyo Wijaya dari beta..

      Betul sekali Kakak Pras,saat Pelabuhan Merak macet ber-Kilo2 Meter,
      para Dhewan yang gila kehormatan di Gedung Kura2 pada ribut….
      Apa lagi saat itu bersamaan DAHLAN ISKAN sedang asyick ber-Akrobat dengan Mobil-Listrik-nya..
      Sangat jelas; caci-maki dan cibir sana,cibir sini yang terasa “kata”-nya kayak bukan anak sekolahan…

      Alhamdulillah, berkat semangat : Kerja…Kerja…Kerja….Pelabuhan Merak kini tlh lancar,aman dan terkendali,

      Langsung para Dhewan yang gila “hormat” tak ada yang nongol, alias malu dengan kata2-nya sendiri,
      karena melihat “bukti” ternyata DAHLAN ISKAN : “BISA”…

      Kami hanya bisa berharap,semoga para Dhewan segera sadar dan mau segera ber-taubat kehadapan-Nya
      terutama yg ber nama Si Bima Aria yg sempat muncul “isu-berita” Vidio-clipnya dg Si Natalia Margareta….

      Melalui media ini kami mengajak dan mengingatkan kepada Saudara-Qu para Dahlanis ;
      Mari Kita ber-Do’a selalu tentang Kesehatan dan Keselamatan DAHLAN ISKAN,
      semoga di Limpahkan Kemudahan dalam segala hal oleh Allah.
      AMIIN..

      ALHAMDULILLAH MASYARAKAT INDONESIA SUDAH SANGAT CERDAS,
      DEMI KEMAKMURAN MASYARAKAT INDONESIA,
      INSYA ALLAH, 2014 DAHLAN ISKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA…

      Salaaaaam Dahlanis…

      Posted by N. SORRI.. | 18 April 2013, 2:47 am
  7. nge-cap dulu, baru baca..

    Posted by wawan | 27 Agustus 2012, 6:19 am
  8. saya sering bolak-balik ketapang gilimanuk. kondisi pelabuhannya memang rapi dan teratur.

    Posted by wibisono | 27 Agustus 2012, 6:21 am
    • Terima kasih anda telah mengabarkan tentang kabar baik ini, jadi kita yang tdk pernah lewat sana jadi tahu bahwa statemen ini tidak Asal Baik Saja (ABS). Maju terus pak Dis, anda dengan hebat telah memilih orang yang tepat. Walaupun anda mengatakan bahwa direksi lah yg memilihnya Apalagi termasuk golongan yg pernah sakit hati pula.

      Posted by wahyu Sugiharto | 27 Agustus 2012, 12:04 pm
    • 5 tahun terakhir ini memang ketapaNG GILIMANUK BANYAK PEMBENAHAN… JD RAPI,TERATUR, TERTIB, sebelum itu dulu sering terjadi antrean bahkan bisa 24 jm antri dan macetnya… tp Wong Banyuwangi lebih setuju klo ada Jembatan Selat Bali saja… sudah di ikhtiarkan.. moga2 yg berkuasa menyetujuinya… Banyuwangi sdg tumbuh pesat2nya…sekarang jd daerah jujugan Investasi terbesar ke 3 di JATIM… Ayoooo datang ke Banyuwangi BUMI BLAMBANGAN…..THE SUN RISE OF JAVA…..

      Posted by bandung bondowoso | 28 Agustus 2012, 8:31 am
  9. alhamdullilah mulai muncul orang-orang baik yang berintegritas, mudah-mudahan akan terus muncul malaikat2 di tengah setan-setan dan iblis-iblis yang menggerogoti negeri ini, bravo abah DIS,

    Posted by marson | 27 Agustus 2012, 6:21 am
  10. Merak mulai berbenah dan kita tunggu hasilnya. Mengenai double track jalur KA Jawa tolong dipercepat pada 2013, utk mengurangi pemudik bermotor yg luar biasa dan tinggi tingkat kecelakaannya.
    Maaf lahir batin utk semuanya.

    Posted by iwan | 27 Agustus 2012, 6:38 am
  11. Hebat!!! Ternyata, saat ini masih ada pegawai “pemerintah” yg ber-INTEGRITAS yg bisa survive setelah “dikucilkan” bahkan sanggup menunjukkan prestasi LUAR BIASA…..plok plok plok..

    Posted by Ricky | 27 Agustus 2012, 6:59 am
    • Like DIS day…

      Posted by Mira | 27 Agustus 2012, 9:29 am
    • mungkin tanpa sepengetahuan kita, sebenarnya masih banyak yang ber integritas tinggi di Bumi pertiwi ini… tapi gaungnya kalah dengan musuh KPK… kadang kita juga kurang fair… kalau ada yang baik dianggap biasa…/ sudah kewajiban… tapi begitu ada kKN, HEBOH !!! sehingga berita yang beredar selalu yg heboh, alias KKN he he he. semoga kita sebagai Dahlanis bisa mengikuti jejak guru kita…sehingga virus kerja, kerja, kerja, kejar harga diri bangsa bisa kita amalkan… Amin.Minal aidin wal fa idzin untuk semua Dahlanis…Gbu

      Posted by W. Ning | 27 Agustus 2012, 3:01 pm
  12. Absen.

    Posted by Widi | 27 Agustus 2012, 7:05 am
  13. Nah, ini dia. Petruk dengan jenis yang berbeda-beda adalah orang-orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki. Kalau petruk-petruk ini bisa ditindak tegas, maka akan beberapa langkah perusahaan atau institusi apapun lebih maju. Gandeng aparat atau yang berwenang, sebarkan melalui yang berkuasa, seperti Pak Dahlan ini lho. Dengan menceritakan petruk-petruk, akan banyak pihak yang kemudian secara berjamaah berani menghadapinya, karena sudah diissukan secara nasional. Semoga

    Posted by apasaja | 27 Agustus 2012, 7:09 am
  14. Mohon maaf lahir batin. Saya kadang-kadang berpikir koq begitu amburadul ya negeriku ini. Dimana-mana dijadikan obyekan untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok dengan mengorbankan kepentingan umum. Orang baik disingkirkan karena tak mendukung kepentingan perutnya(=jalan tdk halal). Apa…?hancur-hancuran aja ya? Alhamdulillah masih ada orang-orang seperti Pak Supriyanto walau tidak banyak! Semoga banyak pejabat dan orang2 semacam Petruk atau Togog sadar tertular virus MH dan MA(manufacturing Action).

    Posted by Heri Miarto | 27 Agustus 2012, 7:22 am
  15. good job.. semangat MH menular ke diri saya.. hope adalah ruh yang menggerakan keyakinan untuk maju. tinggal pilih mau maju lambat atau maju cepat. semangat pa Dis dan jajarannya.

    Posted by Hilmie_Asgar | 27 Agustus 2012, 7:25 am
  16. Mbak DIS emang ruarrrrrrrs biasa dalam “empower” orang laen …… siapa bilang Beliau “single” dalam bertindak …. Dia selalu berupaya melibatkan Mentri juga kan …… BRAVO Mas Suprianto … !!!

    Posted by Agandri | 27 Agustus 2012, 7:26 am
  17. “Dia pun tidak peduli dengan ancaman: santet maupun parang.” Hehat pak Supriyonto, penangkalnya apa Pak… kalau parang pakai baju besi aja tapi kalau “santet” apa ya ?

    Posted by cap mangga | 27 Agustus 2012, 7:27 am
  18. “Kami (Kemenhub + Kementerian BUMN) sepakat untuk
    mengatasi bersama tanpa saling lempar tanggung jawab. Rakyat tentu tidak mau
    tahu siapa punya tugas apa. Rakyat tahunya hanya satu: pemerintah.”
    Ini adalah kalimat yang saya sukai di edisi MH kali ini.
    Selamat Idul Fitri Mohon maaf lahir dan batin untuk semua pengunjung setia blog ini.

    Posted by Sopyan Thamrin | 27 Agustus 2012, 7:28 am
    • betul pak sopyan. Bener2 elegan statementnya. walau mungkin Kemen BUMN yg kerja lbh banyak tapi kearifan bahasa pak Dis dibuat seakan2 kerja bareng dan sama2 berkeringatnya. sama seperti proyek mobil listrik, pak Dis menempatkan diri beliau dibelakang Presiden, seakan2 semua ide berasal dan dipantau terus oleh Presiden, meski mungkin pak Dis lah yg berjibaku dgn ejekan dan cemoohan anak TK senayan. Kalo jelek pak Dis yg ambil, kalo bagus “diserahkan” Presiden yg terima jempolnya. inget ajaran guru kita, Jadi atasan yg baik harus dimulai jadi bawahan yg baik. Subhanallah.

      Posted by wakmus | 27 Agustus 2012, 5:42 pm
    • Saya sependapat Bung Sopyan

      Posted by edy kartiono | 28 Agustus 2012, 9:59 am
    • Setuju!!!!!!!!!!!!!

      ingat Soal Renovasi Toilet DPR??? banggar & setwan???

      Hik…… saya juga jadi senyum senyum baca yg bagian itu Pak

      Posted by novi | 1 September 2012, 7:42 am
  19. Assalamu’alaikum
    Selamat pagi Indonesia……..
    Mumpung masih baru harus dengan ketegasan
    menegakan suatu system
    Setuju bngt dengan p.Supriyanto
    “Saya sampaikan bila mereka melakukan penyimpangan, saya tidak akan segan-
    segan memberikan sanksi,” katanya.
    Kedisiplinan dimulai dr dalam untuk mencegah pungli/koruptor/mafia dll di masa depan.
    Maju terus p.Supriyanto nutuk membangun negeri ini demi anak cucu kita nanti

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 27 Agustus 2012, 7:32 am
  20. Andai saja ada 10 DIS di Indonesia

    Posted by anakyosi | 27 Agustus 2012, 7:34 am
  21. akhirnya bisa dibenahi, kali ini di merak, yg sudah terkenal ‘angker’ karena banyak ‘invisible hand’. tangan2 jahat yg tak terlihat. setan2 semacam itu masih banyak dan belum semua lenyap dihabisi diseluruh bumn dan apalagi birokrasi negeri ini. dua cara pembenahan drastis sudah terasa dampaknya : KPK yg gagah berani membongkar korupsi meski dihalangi lembaga lain. dan gebrakan membongkar management ‘sesat’ dengan DI sebagai konduktornya juga dihalangi. yg masih jadi pertanyaan adalah: apakah efek jera (untuk kasus korupsi) dan inisiatif sendiri (sebagai antisipasi gebrakan DI) sudah tumbuh? Apakah korupsi akan tetap ada (sampai ada ungkapan : ketangkap kan karena sial saja). Apakah hanya karena ada DI saja maka ada perbaikan (bagaimana kalau DI sudah tidak ada lagi?). menurut saya, kita perlu punya sebuah kesadaran baru, perubahan moralitas, sebuah gerakan nasional yg tidak hanya menunggu KPK (yg hanya lembaga adhoc) atau menonton gebrakan DI (yg setiap saat bisa saja meninggalkan kita). Sebuah moralitas baru yg dimiliki semua insan indonesia. Kerusakan moralitas bangsa ini memang besar. Kita bisa jadi pelopor awal pembaruan. mari berubah, menjadi contoh. Jadi ber-juta2 dahlan kecil yang punya hatinurani anti korupsi dan punya inisiatif untuk selalu menjadi lebih baik TETAP SEMANGAT !!

    Posted by daya setiawan | 27 Agustus 2012, 7:38 am
    • setuju P.Daya..

      Posted by koreksidiri | 27 Agustus 2012, 7:47 am
    • Pagi Mas Daya

      Sebenarnya di semua instansi, banyak juga orang baik dan berintegritas
      Hanya saja, karena lingkungan tidak mendukung/membahayakan, mereka tidak berani menentang dan mencari aman (yang penting diri sendiri tidak melakukannya)
      Untuk mereka yang berani, ya akan seperti Pak Supriyanto tersebut, tersingkir, bahkan dipersalahkan
      Di instansi lain saya kira ada juga yang pernah jadi korban seperti Pak Supriyanto ini

      Yang dibutuhkan adalah pucuk pimpinan seperti Pak DI ini
      Di semua instansi ……….
      Sehingga dapat secara jeli menetapkan pemimpin2 level bawahnya yang berani dan berintegritas
      Diharapkan dengan berjalannya waktu, mereka dapat menumbuhkan budaya yang baik pada instansi2 tersebut
      Tapi jangan segera/mudah menyalahkan mereka kalau2 masih ada oknum didalam yang berbuat tidak baik
      Karena tentunya ini perlu waktu, dan bukan merupakan perkara yang mudah

      Melihat sepak terjan Pak DI ini, tidak salah kalau banyak yang mengharapkan Pak DI dapat menjadi RI 1
      Semoga……….

      Salam

      Posted by doetsz | 27 Agustus 2012, 9:04 am
    • Perlu ditambah Pak Daya, yakni orangnya harus kekayaannya milioner dan memandang hidup adalah ibadah….., karena keserakahan dan kekayaan tidak akan pernah terbawa setelah terkubur dari muka bumi ini………………, saya optimis akan masih ada orang yang ingin berbuat baik diatas dunia ini………., dan bernasip baik juga seperti Pak Dahlan Iskan….jadi Direktur PLN Negara, Jadi Menteri BUMN Negara, dan jadi Presiden Negara….RI…, Insya Allah……, bila memang takdir….., apapun tidak akan bisa menghalangi………

      Posted by akik | 27 Agustus 2012, 10:44 am
  22. Selamat datang kembali di tanah air Abah Dis. Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat bekerja, bekerja, bekerja lagi. Kami rindu dengan suntikan semangat di Senin npagi seperti yang dulu. Kami juga menunggu munculnya nama2 baru yang berintegritas, seperti pak Supriyanto ini. Yang dapat memompa semangat kami utk menjalani perkerjaan seminggu ke depan. Dan kamipun juga semakin tahu apa yang terjadi di Negara ini. Mana kami tahu kalo di Merak ada Petruk kalo Abah Dis tidak menyampaikan ini ke kami, rakyat Indonesia. Terima kasih dan teruskan Kerja Kerja Kerja.

    Posted by wahyu Sugiharto | 27 Agustus 2012, 7:40 am
  23. mmg aura perubahan ditubuh BUMN ini mulai kencang terasa..kebetulan saya jg pengguna rutin jasa kereta api jarak jauh bs mrasakanya lgsg.Walaupun ada kkurangan wajar,smua dlm tahap pembenahan agr lbh baik..seneng,bangga & salut thdp org2 yg “istiqomah”,ttp bkrja keras & cerdas.Msh dlm suasana Lebaran bagi yg merayakanya saya mngucapkn..Minal aidin wal faizin mhn maaf lahir & batin..prbedaan pendapat/ cara pandang kt smg makin mmperkaya wawasan & pemikiran kt,amin.Semangat pagi kerja kerja kerja..!!

    Posted by koreksidiri | 27 Agustus 2012, 7:43 am
  24. “Karir Supriyanto di ASDP cukup panjang. Bahkan berliku. Ia pernah sakit hati
    lantaran jadi korban gurita di masa lalu. Dia dibuang ke Kalbar dengan level turun
    tiga tingkat.”

    “Tapi dia tumpahkan sakit hatinya pada pekerjaan. Dia buat penyeberangan di Kalbar
    dari rugi menjadi untung. Dalam waktu hanya enam bulan. Tentu banyak yang
    tidak senang. Terutama yang kehilangan obyekan. Dia pun tidak peduli dengan
    ancaman: santet maupun parang.”

    ciri-ciri orang hebat….

    Posted by ktgno | 27 Agustus 2012, 7:46 am
  25. selamat kepada jajaran ASDP….

    Posted by Beyond Steel | 27 Agustus 2012, 7:47 am
  26. Jawaban yang sangat telak buat pernyataan ARIA BIMA yang mengatakan Pa Dis jangan ngurusin urusan yang sepele, benahi penyebrangan merak-bakauheni, sekarang mari kita balik menuntut kepada dia (ARIA BIMA) apa yang telah anda lakukan! NATO??????!!!

    Posted by Nanang Slamet | 27 Agustus 2012, 7:48 am
    • betul..betul..betullll….

      Posted by risqi | 27 Agustus 2012, 8:01 am
    • Saya mengerti perasaan mas Nanang, pasti sakit hati, sebagai keluarga besar Dismania harus tetap khusnudzon, meskipun kpd orang telah menyakiti hati kita, biar Allah lah yang akan memberi balasannya. Minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir bathin.

      Posted by alba | 27 Agustus 2012, 11:46 am
      • Wahhhh … Mantap Mas Alba …. Jiwa besarmu “melambangkan” Dahlanis Sejati …..

        Posted by Agandri | 27 Agustus 2012, 2:36 pm
      • Minal aidin walfaidin juga mas, maklum namanya manusia terkadang geram juga, semalem lihat acara economic chalenges, di Metro narasumbernya si Kwik n Efendi Si-OON, keliatan banget pengennya sih mojokin pemerintah mulu (AVILIANI) ditanya bagaimana solusinya bilangnya “HARUS GANTI REZIM DULU” sukur ada pak JK yang selalu mencounter dan memberikan solusi n pencerahan, haduhhh metro lain kali kalo talkshow kaya gini ambil narasumbernya yang kompeten dikit donk!, makin tau apa sebetulnya agenda anak-anak TK di senayan, terutama dengan fraksi oposisi, yang selalu berpandangan YANG PENTING BEDA DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH, sayangnya hal tersebut diaplikasikan secara AROGAN DAN MEMBABI BUTA!

        Posted by Nanang Slamet | 28 Agustus 2012, 7:09 am
  27. sbg hamba yg briman lnsyAllh pst udh tau jwbanya..

    Posted by koreksidiri | 27 Agustus 2012, 7:50 am
  28. bravo! Ternyata.. Begitu banyak org2 yg berintegritas!! Terimakasih pak dis, sudah mengabarkan pada kami.. Membuat ‘hope’ tidak mati!

    Posted by wawan | 27 Agustus 2012, 7:53 am
  29. Hal-hal begini sudah mewabah bagaikan “sirosis” di republik ini. Diseluruh sektor tanpa kecuali. Makanya diperlukan seorang Dahlan Iskan untuk membenahi negara ini dg memilihnya sebagai RI-1

    Posted by Rais Zakaria | 27 Agustus 2012, 7:56 am
  30. Semua biang kerok masalah di negri ini adalah “pejabat ngobyek”. Supaya ndak kelihatan ngobyeknya pake org ketiga. Kalo di merak petruk, di stasiun calo karcis, di samsat jasa pajak, di pengadilan markus, di kantor pajak ‘gayus ‘. Itulah indonesia kata c. Simanjuntak. Apa yg dilakukan p dis bersama dream team dg menerapkan the right man on the right place hrs diacungi 4 jempol, tmsk ab yg suka iri.

    Posted by Jay kertomas | 27 Agustus 2012, 7:58 am
  31. semangat pagi, mengawalai hari senin ini dengan semangattt…
    maju terus pantang mundur kawan di ASDP, bekerjalah dengan hati, untuk kemakmuran negeri…

    terima kasih pak DIS atas informasinya..

    Posted by mas janto | 27 Agustus 2012, 7:59 am
  32. Dulu di pelabuhan ketapang juga ada petruk yg ‘dipelihara’ oleh orang asdp, yg tugasnya menarik tiket siluman. Saking banyak setoran silumannya, sampai teman saya, pegawai selevel tukang parkir & tukang karcis bisa membeli rumah & mobil seharga ratusan jt.
    Tdk ada yg berani menindak petruk karena selain menguntungkan banyak oknum asdp, juga bisa2 berhadapan dgn santet & parang…he.he.he.

    Posted by Disfans | 27 Agustus 2012, 8:03 am
  33. Hadirrr…

    Posted by Eddy Hartanto | 27 Agustus 2012, 8:17 am
  34. absen dulu
    & menikmati optimisme

    Posted by yud | 27 Agustus 2012, 8:25 am
  35. Assalamualaikum wr. wb.,
    Mumpung masih dalam suasana Syawal, saya mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin. Memang seringkali pembenahan cukup dilakukan dengan mengganti personil manajemennya, biasanya personil lama sudah terjebak dalam rutinitas sehingga tidak melihat hal-hal kecil yang menghambat. Hal ini terbukti di beberapa Pabrik Gula di Jateng dan Jatim, dengan hanya mengganti manajernya rendemen sudah bisa membaik.
    Bravo Pak DIS. Kerja Kerja Kerja

    Posted by Jahudin | 27 Agustus 2012, 8:32 am
  36. Sekarang tinggal masalah PTPN yang jadi sorotan. Ayo Pak Dis, tutup mulut mereka dengan solusi yang cerdas, kami tahu Bapak sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar Ramadhan lalu, yakin semua pasti selesai tanpa ada kerusuhan lagi, pasti banyak mafia juga disana yang entah apa istilahnya. Barakallah Pak Dis, semoga Allah selalu memudahkan langkah-langkah Pak Dis, amiiin………

    Posted by narti | 27 Agustus 2012, 8:33 am
    • Masalah PTPN, suit……suit adalah masalah yang pelik. Super ruwet. misalnya pabrik gula, hampir semua , mulai karyawan PKWT, outsourcing, tetap sampai sinder wilayah serta HTO maupun CA dan yang diatasnya lagi terlibat praktek2 KKN. Sekalipun Pabriknya rugi miliaran rupiah, bahkan sampe puluhan miliar pegawainya (khususon pejabat2nya kaya2). Apalagi, ini yang lucu, Pabriknya merugi tapi karyawan beserta staff masih bisa nglencer/plesir/wisata ke bali, jogja dan bandung dengan rombangan 18 bus pariwisata. Hebat, hebat sekali bangsa ini. Saya akan mengacungi 2 jempol kalau pak DI bisa menyelesaikan problem pabrik gula. Selamat Memasuki Hutan Belantara “FEODALISMA” di lingkungan PTPN.

      Posted by optimis_indah | 28 Agustus 2012, 10:33 am
      • step one, masukan dulu ke bursa saham biarkan laporannya tidak di manipulasi, kedua ganti orangnya dengan yang fighter dan polos polos saja ( contoh real PT. RNI) sudah langganan rugi eeh ganti direksi malah langsung untung, ketiga rongrong terus oleh media kalau perlu setiap hari informasikan permasalahannya , masak setiap hari masuk koran dengan masalah mulu, revolusi KAI memutarbalikan opini 180 derajat, ayoo para pegawai PTPN saatnya berevolusi, berontak demi kebaikan

        Posted by saeful | 28 Agustus 2012, 10:42 am
      • @optimis….. begini ya mas saya akan memberi pandangan sedikit tentang PTPN pabrik gula, krn saya salah satu karyawanya, Pabrik Gula (PG) yg merugi rata2 jumlah karyawanya 50% dari biaya produksi, padahal pabrik yg sehat (kayak swasta) jumlah karyawan hanya 30% biaya produksi (maksimal)… kalo ingin sehat salah satu jaln harus PHK karyawan, tapi krn ini BUMN, jadi rasa kemanusiaan dan bantu mengentaskan pengangguran yg besar sulit utk PHK karyawan…
        kalo masalah pejabat2 yg kaya itu karena gaji PG yg tetap sama dengan PG lain yg untung (karena satu manajemen PTPN) jadi mungkin orangnya sudah kaya sebelum di mutasi ke PG yg rugi tadi… dan tdk ada perbedaan pendapatan karyawan antara PG rugi dan PG untung, karena satu direksi… masalah nglencer, itu sebenarnya didapat ketika target PG tercapai, meskipun rugi bisa jadi sdh memenuhi target, karena sejak belum giling sdh diplot rugi karena jumlah karyawan dan hasil produksi tdk seimbang…. begituuuu….

        Posted by fans DI | 29 Agustus 2012, 10:43 am
        • oh begitu @FANS DI, Terima kasih atas infonya, sehingga kami yang notabene “orang luar” PTPN, sedikit2 tahu problem dari PTPN dari karyawan PTPN. Semoga masalah PTPN ini segera ditemukan problem solving-nya. Semoga PG-PG yang rugi segera sehat kembali.

          Salam 🙂

          Posted by Marshall D.Teach | 29 Agustus 2012, 10:52 am
        • kalo belajar dari kuliah-kuliah MH terdahulu, yg hrs dipikirkan adalah bagaimana memperbesar pemasukan perusahaan. sehingga yg tadinya beban karyawan mencapai 50% bisa bergeser menurun. supaya pemasukan bisa bertambah, maka hrs dicari pekerjaan-pekerjaan apa yg bisa ditawarkan dan dijual. pak Dahlan pantang mengambil solusi berupa gerojokan dana segar krn ibarat menteskan air di gurun pasir yg tandus, pasti segera habis. coba diingat-ingat contoh-contohnya yg dulu dipaparkan pak Dahlan: ada pabrik gula yg menggunakan boilernya utk menggerakan pembangkit listrik lalu dijual ke PLN, ada galangan kapal yg menyewakan crane ke proyek pembangunan semen di Sulawesi, dsb

          #maaf, boss. sedang mencoba belajar optimis-positif dan meniru cara berpikir pak Dahlan 🙂

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 30 Agustus 2012, 6:11 am
  37. Minal Aidin wal Faidin para dahlanis, keep spirit, kerja kerja kerja, kirain mau bahas PT. KAI yang lagi unyu unyu nya, eeh malah bahas ASDP , Mungkin kalau PT. KAI tidak dibahaspun sudah menuai pujian dan sinpati sementara ASDP belum tersorot secara berita,

    pak dis sudah mulai menyentuh level friksi yang sesungguhnya , kalau level bandit kelas berdasi sudah dari awal awal, sekarang level kelas menengah sudah mulai terganggu, biasanya friksinya lebih mudah muncul ke permukaan, siap siap siap siap, para mencari celah menghalalkan segala cara, karena balik modal belum bisa,

    Posted by saeful | 27 Agustus 2012, 8:35 am
  38. Mas, Dahlan.
    biasanya gurita mafia koruptor dan pungli, kalau sekedar tentakel tentakelnya saja yang dipotong…, bisa bisa tumbuh lagi tuhh petruk petruk…, harus sekalian induk induk tentakelnya yang harus dibunuh mati sekalian….. mudah mudahan kerugian ekonomi yang bisa dihindarkan akibat macetnya pelabuhan merak bakauni dapat dielakan.

    Semoga Mas Dahlan tetap diberikan kesehatan dan keselamatan dalam beribadah. Amiin

    Posted by akik | 27 Agustus 2012, 8:41 am
  39. Reblogged this on Kusumakomputer Blog and commented:
    Inovator, Motivator

    Posted by kusumakomp | 27 Agustus 2012, 8:42 am
  40. Senin lagi, Semangat pagi lagi ….
    Kami yakin, di luar sana masih ada “Supriyanto-supriyanto” lain yg siap membantu anda Pak DIS …

    Posted by h@nief | 27 Agustus 2012, 8:46 am
  41. absen dulu aaaah….

    Posted by @yama | 27 Agustus 2012, 8:50 am
  42. Speakless……TOP Markotop……

    Posted by surachwanto | 27 Agustus 2012, 9:02 am
  43. Alhamdulillah…,,,,,
    Semoga semangat MH menular ke aparatur pemerintah yang lain…,,,,,,,,,,,

    Posted by Muhammad Mahfud | 27 Agustus 2012, 9:14 am
  44. Untuk Pembenahan, dulu Mafia di PLN diobrak abrik sama mbah DIS, hasilnya PLN Menjadi Perusahaan yg moncer Berkilau. Sebenarnya hanya cara2 seperti itu untuk men”JAYA”kan Perusahaan2 BUMN, Tata kembali manajemennya, dan “SIKAT” mafianya, sudah terbukti di PLN, di Pabrik Gula, di Garuda, di PT KAI, PT KertasLetjes, PT AngkasaPura, BatanTek, JasaMarga dan baru2 ini di ASDP Merak. Inilah hasil kalau orang bekerja dengan ikhlas, fokus, sungguh-sungguh, penuh inovasi….. BRAVO mBah DIS muga2 ketularan…. semangat…

    Posted by mahmudarifien | 27 Agustus 2012, 9:39 am
  45. Tahun depan Pak DIS masih menteri kan? Untuk lebaran tahun depan boleh dong kita melimpahkan masalah mudik yang macetnya luar biasa banget tahun ini ke bahu Pak DIS dan menteri terkait. Jakarta – Semarang aja bisa 48 jam alias 2 hari 2 malam. Kemacetan pertama Jomin CIkampek. Kayaknya double track, tol Cikampek – Cirebon, kalo terealisasi bikin lumayan. Ato ide cemerlang apa lagi nih, biasanaya Pak DIS punya.

    Posted by apasaja | 27 Agustus 2012, 9:39 am
    • kalau analisa saya kemacetan luar biasa kemaren karena bertepatan dengan peringatan 17 Agustus, jadi Pemudik bersama2 keluar dari jakarta setelah melakukan Upacara sekitar jam 8:00. Bayangkan pada tangal 16 Agustus saja 100 ribu kendaraan keluar lewat pintu tol Cikampek. Belum selesai kemacetan di tanggal 16, Tol Cikampek kembali dibombardir kendaraan yang berangkat setelah upacara 17 Agustus. Hasilnya adalah Macet yang tak terperikan……, memang ruas jalan tak cukup untuk menampung pemudik sebanyak itu dalam waktu yang bersamaan.

      Posted by mahmudarifien | 27 Agustus 2012, 9:52 am
      • Iya Pak Mahmud. Dan, … kalo ada umur dan kalo hitungan sesuai, lebaran tahun depan jatuh hari Kamis. So, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa dan Rabu tetap saja akan jadi saat mudik yang mungkin bersamaan. Jadi, ya harus mulai difikirkan (dan mungkin sudah difikirkan, dan atau sedang dieksekusi), kalau tol segera disambungkan. Karena sekarang kan Jomin aja dapet limpahan dari tol Cikampek dan jalur biasa Karawang. Kalo tidak banyak exit tol dan peristirahatan di jalan biasa serta pasar tumpah yang terlewati, mungkin mudik massal bisa relatif lebih lancar. Minimal pamer paha, ngga macet total banget gitu. Kalau saya sih mudiknya lewat jalur selatan, sama saja .. necknya Nagreg, walaupun lumayan dah ada lingkar Nagreg.

        Posted by apasaja | 27 Agustus 2012, 10:24 am
  46. ya Alloh semoga petruk-petruk segera sadar dan ga bikin ruwet lg….

    Posted by muh mundir | 27 Agustus 2012, 9:51 am
  47. semoga semua departemen bisa berbenah… minimal seperti yang dilakukan pak DIS. para Menko… mana kerjanya… ayooo…. karena semuanya ter cover dalam satu nama “Pemerintah”. Pungli…. juga masih terlihat di jalanan, ga bikin lancar malah tambah macet.

    Posted by Sidik | 27 Agustus 2012, 10:09 am
  48. “Dia pun tidak peduli dengan
    ancaman: santet maupun parang”… ya Allah, semoga diriku khususnya dan orang-orang Indonesia pada umumnya bisa menjadi orang seperti itu. Amin…..

    Posted by done | 27 Agustus 2012, 10:26 am
  49. Konsep perubahan akan dapat berjalan seiring dengan perubahan mainset dilevel manajemen menengah sebagai kunci sukses yg akan mengawali seluruh rangkaian kegiatan…….Salut ….

    Posted by Ludjimartin | 27 Agustus 2012, 10:45 am
  50. Sudah tahu negeri ini sedang rusak kenapa nggak ada pembenahan…banyak omong tak kan menyebabkan perbaikan (DpR)..Hidup Dahlan Iskan…kerja..kerja..kerja itu jawabnya…

    Posted by rindu mandiri | 27 Agustus 2012, 10:54 am
  51. Mantab Pak DIS..
    Mantab Pak Mangidaan..
    Mantab semuanya yang buat Indonesia lebih baik..

    Posted by Handi | 27 Agustus 2012, 10:54 am
  52. Masih level mentri sudah gegap gempita penataannya ..apalagi kalo levelnya sudah naik ,bisa mati kutu mentri yg oon .

    Posted by setro utomo | 27 Agustus 2012, 11:16 am
  53. alhamdulillah, MH pertama setelah lebaran langsung bahas BUMN perhubungan (yang biasanya jadi kambing hitam pelayanan mudik lebaran). tahun ini KAI & ASDP dapat poin 7,5 dari tahun sebelumnya 5 (komentar pak DIS di media), semoga tahun depan bisa naik ke 8,5 diikuti kementerian lain dan pemda yang jadi tujuan mudik. semangat siang…..

    Posted by Fris | 27 Agustus 2012, 11:20 am
  54. mantaf pak, hancurkan PETRUK YANG LAIN terutama PETRUK ANGGARAN

    Posted by azham kkhairan | 27 Agustus 2012, 11:22 am
  55. Alhamdulillah …. semangat MH ini mulai menular.
    Semoga negeri ini menjadi makin baik.

    Bismillah, tanpa banyak omong, perbaikan tetap dilaksanakan.

    Memang, melakukan perbaikan akan lebih lama waktunya daripada saat melakukan pengerusakan.
    Contohnya saja, memecahkan kaca hanya butuh batu + tenaga + waktu tidak sampai 5 detik.
    Tapi memperbaiki kaca yang pecah, jelas butuh dana + tenaga + waktu yang bisa memakan waktu beberapa jam agar kaca terpasang rapi.
    (apalagi yang hanya asal bacot : “itu ada kaca pecah” tanpa melakukan apapun).

    So, semoga pihak2 yang bertekat untuk tetap melakukan perbaikan di negeri ini tetap istiqomah dan ikhlas.

    Bismillah ……. semoga Allah meridhoi.
    Amien.

    Posted by andi_liani | 27 Agustus 2012, 11:25 am
  56. memang sudah sewajarnya dan seharusnya seorang pimpinan itu turun dan melakukan QC pelaksanaan pekerjaan. kalau hanya pada saat seperti lebaran baru pada turun yang telah atuh.
    Memang orang indonesia itu masih perlu banyak belajar, terlalu prosedural. masah di tengah laut kapal bocor dan kapal akan tenggelam ribut menentukan panitia penanggulangan kebocoran kapal, berebut ingin jadi ketua dan bendahara…. akhirnya semua mati konyol.
    Semoga hati nurani, kesadaran, akal pikiran, budi pekerti, dan nalar para pengelola negara yang sampai saat ini masih jauh ada di bawah ambang bata manusia normal pada umumnya, menjadi lebih baik…. SEMOGA

    Posted by sulaemanmartasuganda | 27 Agustus 2012, 11:39 am
  57. salut buat pak dis, cuma saya agak ragu apakah pak dis telah konfirmasi dulu dengan nama nama yg disebutkan dalam tulisannya, jangan sampai ada masalah di kemudian hari, soalnya siapa tau ada orang2 yg tidak berkenan dipublikasikan namanya walaupun itu sebuah prestasi atau kebaikan

    Posted by firdaus | 27 Agustus 2012, 11:39 am
  58. Salut ats upaya pembenahan di Pelabuhan Merak.
    Mohon maaf, Agak menyimpang sedikit dari judul, Mohon Pak Dahlan Iskan membenahi Angkasa Pura II terkait kepulangan TKI kita dari luar negri. Apa benar TKI yang baru pulang masih harus didiskriminasi dengan cara dikumpulkan di terminal khusus TKI? krn sudah banyak diketahui bahwa sering terjadi pemerasan dan penipuan dgn cara halus maupun secara kasar thdp para TKI yang baru pulang.
    Apa benar TKI itu tdk boleh dijemput keluarganya? kalaupun boleh, katanya harus membayar sejumlah uang kpd petugas.
    Saya bertemu langsung dari TKI yang baru pulang, mereka diWAJIBkan naik travel dari bandara Soetta menuju daerah (rumahnya). ongkos travelnya juga amat mahal, skitar Rp. 300rb-an. ongkos sebesar itu untuk tujuan Cirebon.
    kemudian dlm perjalanan dgn Travel tersebut, mereka diperas oleh supir untuk memberikan uang tambahan ke mereka. minimal Rp. 200.000,-. Kalau tidak mau, mereka akan diancam dan diintimidasi akan diturunkan paksa di tengah jalan. ini tidak hanya menimpa pada satu atau dua orang, tapi terjadi pada 99% TKI (TKW) yang berasal dari kampung saya di Kabupaten Cirebon.
    Tolonglah Pak Dis, lindungi TKI yang baru pulang tsb dari petugas-petugas bandara Soetta yang akan “merampok” mereka dan dari Supir-supir travel yang akan memeras mereka.
    Supir-supir travel tsb memang bukan tanggung jawab langsung Pak Dis, tapi mrk bisa begitu, karena ada TKI (TKW) yang dipaksa naik travel dari Bandara.

    Kpd dismania atau orang-orang yang bisa sampaikan kasus tsb ke Pak Dis, tlg sampaikan.
    Mudah2an koran Jawa Pos kepunyaan Pak Dis mau meliput/menginvestigasi secara khusus kasus pemerasan-pemerasan yang menimpa TKI (TKW) tersebut. karena hal itu masih terjadi.

    Posted by Al-One | 27 Agustus 2012, 11:52 am
    • Betul pak alone, saya sangat sangat jengkel melihat pemandangan ini, kasihan sekali melihat para TKI terutama yg nonformal benar benar di perasss habis habisan, tidak hanya di bandara soeta di surabayapun begitu cuma yg saya heran kok di soeta malah di sendirikan begitu ya, jadi lebih leluasa para garong di soeta, sejak mulai di bandara Malaysia, saya berkali² menyaksikannya sendiri klo pas stop over di malay, mereka di bentak bentak petugas di sana dalam hati *duh bangsaku kenapa begini kau diperlakukan sambil mlototin petugas*. Saya pernah cerita dengan orang yg kebetulan bekerja di bandara, jawabannya gak mudah karena pemainnya dah lingkaran setannnn gak cuma 1 instansi saja tapi ada beberapa instansi yg sudah saling bekerja sama.

      Posted by erust | 27 Agustus 2012, 5:12 pm
    • ikut nangis juga karena saya adalah bagian kecil dari tki dan tkw itu, semoga ada perubahan

      Posted by Sofyan Faizin | 27 Agustus 2012, 7:23 pm
    • ehm harusnya ada semacam acara tv “investigasi” (seperti kasus makanan berformalin dan berpewarna bahan tekstil) untuk hal-hal semacam ini (terutama buat JP, mungkin tertarik) kalo emang benar terjadi (di BUMN), tinggal lapor ke Pak Dis, biar Pak Dis (dan kementrian yang terkait lain) tinggal “getok” 🙂

      Posted by Marshall D. Teach | 27 Agustus 2012, 9:28 pm
    • setuju, pengalaman pribadi waktu jemput adik yang baru dateng dari korea (31/7/2012), laki-laki, TKI Formal (Program G to G) kami keluarga sudah berusaha menjemput n mencegat adik saya langsung didepan pintu keluar, tapi kemudian tetap saja harus memberikan sejumlah rupiah kepada petugas katanya untuk “MENEBUS”, belum lagi preman yang ada di pelataran parkir bandara, kalo dikalkulasikan dengan jumlah TKI yang ada di Luar Negeri, subhanallah, bukan jumlah yang sedikit, semoga pa Dis segera merespon hal ini!

      Posted by Nanang Slamet | 28 Agustus 2012, 7:19 am
    • SEmoga menakertrans tidak menutup mata dan malakukan pembenahan dengan instansi lain…….

      Posted by mustail | 28 Agustus 2012, 9:56 pm
    • TKI sudah beradu jawa untuk mencari sesuap nasi yang halal, yang di negeri sendiri amat sulit tersedia. Tapi sampai di bandara diperas sana-sini dengan dalih procedural. Kapan pejabat RI bisa memperlakukan warganya yang penghasil devisa negara dengan senyum tulus seperti Philiphina?

      Posted by Jack | 29 Agustus 2012, 10:24 am
      • Kalo dibaningkan dengan kondisi bandara n budaya ama di korea (Icheon) bagai bumi dengan langit, disana penumpang mau nenteng koper seberat apapun, segede apapun ga ada tuh porter2 berseliweran, tertib, bersih, rapih, aman, nyaman, pengalaman pribadi juga, adik saya ketinggalan GALAXY NOTES & LAPTOP SAMSUNG saat menunggu jadwal pemberangkatan pesawat, tapi ga panik, dari indonesia dia suruh temannya yang masih di korea untuk urus barang2 tersebut yang ketinggalan, dan ternyata bisa ketemu, masih UTUH, kalo di indonesia, JANGAN DITANYA, ADA DIMANA!

        Posted by Nanang Slamet | 31 Agustus 2012, 7:23 am
        • heheheee susah ya Pak, itulah potret negeri kita klo saya dulu pernah punya pengalaman setiap sampai di tempat pengambilan bagasi tuh troli dah dikuasai porter akhirnya kita terpaksa pake porter beserta 1 troly diisi 2 koper saya kasih 30rb waktu itu, gak terima katanya klo segitu untuk 1 kopor akhirnya aku keluarin 50rb diam. yg menarik pemandangan saya sempat menyaksikan sendiri ada seseorang bersafari biru tua (saya gak tau dr instansi mana) keliling dari 1 porter ke porter lainnya sambil tangannya dapat salam templek dari setiap porter, hmmmmgemmes………..

          Posted by erust | 4 September 2012, 6:08 pm
  59. “….pembuatan cainstein (beton pemisah) jalur keluar….”

    mungkin yang dimaksud kanstin ya?

    Posted by paijo | 27 Agustus 2012, 12:02 pm
  60. @lagi istirahat sambil nglamun……….
    Jawa mulai musim kemarau/kekeringan topik apa yang
    pantas untuk mengentas kekeringan >< kemiskinan ??????
    dan menyemangati anak negeri ini untuk menemukan
    pemikiran2 yang brillian………
    apalagi menyangkut lumbung pangan…………..

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 27 Agustus 2012, 12:25 pm
    • mas kawulo alit.. untuk masalah kekeringan saya pernah memberi solusi untuk mengatasinya jg sekalian untuk menanggulangi banjir dan tanah longsor yg biasa satu paket kalo gak salah di MH 17, mudah2an bermanfaat.

      sedangkan untuk menangani kemiskinan biasanya tidak lepas dari menangani pengangguran dan untuk mengatasinya pernah saya siratkan (maaf blm bisa saya jelaskan saat itu dan saat ini) di MH 16 mudah2an bisa segera di realisasikan. bahkan untuk kemacetanpun saya pernah memberi solusinya tp saya lupa di MH berapa? insya allah semuanya solusi yg out of the box.

      Posted by pakde | 27 Agustus 2012, 2:51 pm
  61. Summary usulan dari yang tersirat maupun tersurat di komentar MH40 sampai komentar ke-85:
    – Perapian jalur masuk kapal di Merak, agar dibuat lurus
    – Penanganan pelayanan transportasi Surabaya – Pontianak
    – Percepatan IPO 8 BUMN
    – Basmi tuntas petruk sampai ke induk tentakel
    – Penanganan TKI di Bandara Soetta
    – Percepatan jalur KA double track
    – Percepatan tol Cikampek – Cirebon dan tol jalur pantura lain

    Selain usulan, selebihnya adalah pujian untuk Pak DIS, harapan munculnya 10 DIS yang lain, dan ajakan untuk meneladani DIS. Gimana kalo kita berusaha jadi DIS yang lain? Yang 10 itu, untuk mewujudkan Indonesia yang berjaya itu?

    Posted by apasaja | 27 Agustus 2012, 12:27 pm
  62. Hebat pak Dis, pekerjaan apa pun yg ditanganinya berakhir dengan prestasi yg membanggakan. Jadi pengen bisa seperti itu…B-) . Bangga deh kalau punya presiden sekaliber pak dis.

    Posted by Ningsih | 27 Agustus 2012, 12:30 pm
  63. Coba anda perhatikan tambahan Cat-Cat “Pilox” berwana Hitam atau Putih pada dinding Truk yang biasa melintasi penyebrangan Merak – Bakauheni, itu adalah inisial kelompok-kelompoK “Petruk”.

    Para “petruk” Penjual layanan “Prioritas Penyeberangan”, ini merupakan suatu hubungan bisnis antara “oknum pemerintah penguasa kebijakan” dan “oknum petruk penguasa lapangan” yang sengaja DICIPTAKAN dengan membuat situsasi antrian berkepanjangan lalu timbullah kesepakatan harga.

    Hal diatas merupakan tampilan luar depan saja, sesungguhnya ada kelompok-kelompok orang yang berada jauh dari Merak-Bakauheni yang sengaja melakukan settingan situasi dengan maksud agar terkesan bahwa penyeberangan Merak-Bakauheni tidak layak lagi jika hanya mengandalkan Ferry atau Kapal RoRo lalu timbullah kebutuhan “LAYANAN PENYEBERANGAN ALTERNATIF” yang hanya bisa disediakan oleh “INVESTOR KAKAP” yang berkolusi dengan “PENGUASA BERWATAK MAFIA”.

    Posted by Nabinoto | 27 Agustus 2012, 12:59 pm
    • saya tahu salah satu labelnya, kalo gak salah namanya Sc*rpio… truk perusahaan tempat saya usaha juga mau gak mau beli keanggotaan petruk itu…
      moga tetap sehat pak DIS

      Posted by faizal | 27 Agustus 2012, 1:50 pm
    • Bantu tampilkan beritanya

      =============

      Pimpinan Baru ASDP Merak Diharap Mampu Atasi Macet
      GM-ASDP

      MERAK (Pos Kota) – Pergantian General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, diharapkan para pengguna jasa penyeberangan, khususnya pengemudi ekpedisi angkutan barang bisa membawa angin segar bagi menejemen dalam mengatasi kemacetan. Di tangan Supriyanto, pengguna jasa penyeberangan berharap, menejemen PT ASDP Merak yang baru bisa mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di Pelabuhan Merak.

      “Maunya sopir, pimpinan yang baru ini mampu memimpin bawahannya agar serius dalam bekerja. Selama ini kinerja ASDP Merak seperti main-main. Hampir setiap akhir pekan selalu macet dengan alasan peningkatan pengiriman barang ke Sumatera. Kalau sudah tahu ada peningkatan setiap akhir pekan, ya dimaksimalkan aja kapalnya,” kata Yanto, supir yang mengangkut motor, Selasa (26/6).

      Kata Yanto, kerusuhan yang terjadi awal Mei lalu merupakan bukti masih adanya kepentingan berbagai kelompok yang menginginkan kemacetan terus terjadi di Pelabuhan Merak. Supir warga Cilacap ini tidak mau menyebut dalang yang membuat kemacetan, tapi yang pasti mereka ada dan sangat diuntungkan jika terjadi antrian.

      “Kalau terjadi kemacetan jelas oknum-oknum itu yang diutungkan. Dan para supir yang menjadi korbannya,” kata Yanto.

      Menanggapi harapan para supir tersebut, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Supriyanto, mengatakan akan melakukan perubahan-perubahan besar untuk meningkatkan pelayanan, sehingga diharapkan dapat mengurangi antrian kendaraan seperti yang terjadi sebelumnya.

      Supriyanto menjelaskan kemacetan yang kerap terjadi di Pelabuhan Merak bukan hanya disebabkan karena minimnya kapal atau kenaikan volume kendaraan, akan tetapi juga disebabkan faktor cuaca. Selain itu, faktor beban muatan serta dimensi kendaraan juga menjadi penyebab antrian.

      “Perubahan besar di internal ASDP tidak akan mengatasi kemacetan jika tidak didukung para pengusaha jasa ekspedisi. Barang melebihi tonase dan dimensi terlalu tinggi menyulitkan kendaraan masuk ke dalam kapal, untuk itu akan ditertibkan,” ujarnya.

      Supriyanto mengatakan sekarang ini, banyak sekali truk akan menyeberang ke Pulau Sumatera membawa barang melebihi tonase, sehingga kerap kali merusak ramp door kapal, dan harus diperbaiki. Kemudian, truk berdimensi terlalu tinggi, membuat kendaraan tersebut kesulitan masuk ke kapal, sehingga menghambat bongkar muat.

      Seharusnya dalam waktu bongkar muat yang ditentukan, sudah selesai bongkar, tapi dikarenakan ada truk berdimensi terlalu tinggi, bongkar muat mundur waktunya. Supriyanto, menjelaskan pihaknya akan melakukan penertiban terhadap truk bertonase lebih, dan berdimensi tinggi agar tidak terjadi penumpukan truk.

      (haryono/sir)

      Posted by Marshall D. Teach | 29 Agustus 2012, 10:29 am
      • truk-truk angkutan itu kalo pernya blm ambles sampai tinggal 1/4, gak bakal berhenti diisi barang… saya pernah lihat prosesi bongkar-muat truk kargo ke dlm kapal Ro-Ro di pelabuhan Tj. Perak Surabaya, masya ALLAH, ngeri dan khawatir kapalnya yg terguling lalu tenggelam (dan sdh pernah kejadian)… yg saya tak paham, bagaimana kinerja instansi yg bertugas memberikan sertifikasi kelaikan thd kendaraan-kendaraan yg boleh jalan di Indonesia… truk-truk kargo yg belakangan beredar di Indonesia kan awalnya impor bekas dari Jepang, cek aja yg di atas kabinnya ada lampu warna hijau dan di body ada tulisan huruf kanji… sdh pasti ukuran dan tonasenya cocok dgn jalan-jalan di Jepang, bukan disini… lha, kok sekarang pabrik-pabrik otomotif yg merakit di dalam negeri juga ikut-ikutan bikin truk ukuran jumbo seperti itu…

        Posted by Novrian Eka Sandhi | 30 Agustus 2012, 6:22 am
  64. mudik tahun ini saya naik kereta api, salut dengan PT KAI, sekarang penumpang kereta api lebih di-manusia-kan, saya berharap begitu pula dengan PT Pelni dan PT ASDP, sehingga penumpang kapal laut juga lebih di-manisua-kan

    Posted by Desi Anugrah | 27 Agustus 2012, 1:06 pm
  65. Membaca cerita di atas, nampak bahwa akar masalah di pelabuhan Merak atau pelabuhan lain (atau mungkin di birokrasi lain di Indonesia) adalah masalah yang sepele dijadikan ruwet, “kricikan dijadikan grojog-an”, bahkan ada pendapat “kalo bisa dipersulit kenapa dipermudah”.
    Pak Mangindaan, Pak Dis, P. Danang S Baskoro, P. Supriyanto beserta staff jajarannya yang bersih sangat memahami akar masalah ini. Beliau-beliau bersinergi, melakukan tindakan nyata dan tegas membenahi Merak. Para benalu disingkirkan. Hasilnya luar biasa, arus penyeberangan Merak – Bakahuni berjalan lancar.
    Analoginya “Menanam tanaman dan menggunakan pupuk berkualitas, hasilnya adalah buah yang bermutu”. salam

    Posted by Djoko Sawolo | 27 Agustus 2012, 1:30 pm
  66. Salut untuk gebrakan pak dahlan dan seluruh keluarga besar ASDP dalam menangani arus mudik dan arus balik saat lebaran ini. Sebelumnya ijinkan saya menjelaskan latar belakang apresiasi saya tersebut. Pada lebaran kali ini saya bersama rekan saya melakukan perjalanan backpacker dari bogor ke serang, kemudian melanjutkan ke merak untuk mengunjungi lampung dan palembang.. Perjalanan ini kami lakukan saat puncak arus mudik yaitu tanggal 18 Agustus kemarin.. di berita-berita saya dengar merak macet total, namun saat saya mencapai merak dengan menggunakan angkot dari serang kondisinya sangat-sangat lancar, arus mudik yang membludak tidak membuat suasana macet…. yg nampak ialah kondisi penuh namun teratur, petugas penjaga tiket dengan sigap mengarahkan penumpang yg berjubel untuk antri, petugas pemarkir kapal dengan sigap dan konsisten mengarahkan ke kapal yg hendak bersandar bahwa kapal2 tersebut hanya punya waktu 30-45menit untuk lepas landas kembali (plus diingatkan setiap 5 menit sisa waktu yg mereka punya). Sesampainya dikapal pun ditengah penumpang yang begitu sesak, kebersihan ruangan dan kamar mandi begitu terjaga (nggak sebersih bandara memang, tapi masih layak dibanding kondisi sebelumnya). Sebelum kapal berlayar, crew kapal pun tak lupa menjelaskan kepada penumpang dasar-dasar keamanan di laut. Sama seperti pramugari yang menjelaskan standar penerbangan sebelum terbang. Disertai contoh-contoh pengalaman pribadi crew tersebut mengenai kejadian kecelakaan yg pernah terjadi dikapal. Dari situ saya bisa melihat bahwa semangat perbaikan tersebut sudah sampai kepada staff terendah sekalipun, yang tidak hanya menjalankan SOP namun juga mengisinya dengan kepedulian, hati nurani dan antusias. Sekali lagi 4 jempol untuk semangat perbaikan ASDP dan pak dahlan

    Posted by Agus Purnomo Wibisono | 27 Agustus 2012, 2:57 pm
    • laporan yang jelas, bahwa memang ada perbaikan, terima kasih pak agus sudah berbagi cerita, jika memang bagus kita jangan pelit untuk memuji, jika memang tidak bagus jangan enggan untuk mengkritisi tanpa berniat untuk menghakimi, kerja kerja kerja

      Posted by saeful | 27 Agustus 2012, 3:09 pm
    • sip objective banget, kalau memang ada semangat perubahan kenapa mesti ditutup-tutupi? bravo ASDP 🙂

      Posted by Sofyan Faizin | 27 Agustus 2012, 7:18 pm
    • Sippp Pak Agus klarifikasinya, jadi tambah males aja nonton tv oon dan metomini gak objective babarblas

      Posted by erust | 27 Agustus 2012, 8:49 pm
    • Apa adanya dan bernas Mas Agus…

      Bersih, tapi ga sebersih bandara…(sangat wajar)
      Membludak, tapi ga macet…(lha musim mudik, wajar dong)

      Terima kasih, telah berbagi pengalaman mudik menyenangkan Mas Agus…

      Apresiasi positif terhadap perubahan yang terus disuarakan…

      Salam…

      Posted by Hibatillah's SH | 28 Agustus 2012, 3:26 pm
    • Salam kenal mbak-mas sekalian…senang rasanya menjadi saksi perubahan besar yang terjadi di negeri ini. Maklum selama 5 tahun terakhir ini hampir setiap minggu saya maupun armada pengiriman ikan saya bolak balik jawa-sumatera menggunakan jasa ASDP. Dulu setiap menyebrang ke lampung apalagi sebaliknya (lampung-merak). Agar penyebrangan cepat (nyalip antrian), saya harus menggunakan jasa “petruk2” tersebut dengan membayar 50-100ribu/penyebrangan. Dibanding ikan yang saya kirim harus mati lemas dalam kantong, saya tidak keberatan jika harus membayar sejumlah tersebut. Namun sejak 1.5 tahun terakhir, perbaikan di merak sudah mulai dilakukan. Petruk tidak boleh lagi masuk ke pelabuhan, meskipun masih ada beberapa yang nyegat sebelum masuk pelabuhan. Tahun ini, bukan cuman saat normal tapi juga sudah saat lebaran yang notabene penumpukan terparah bisa diatasi berkat kerjasama seluruh keluarga besar ASDP. Beberapa kali memang saya masih melihat macet total di merak, tapi biasanya dikarenakan faktor cuaca. Lama penyebrangan yang biasanya hanya 2.5 jam dapat mencapai 6 jam. Saya yakin dengan kerjasama seluruh pihak, transportasi yang baik dan nyaman bukan lagi impian yang di awang-awang. Mudah-mudahan dibawah pimpinan ASDP yang baru ini bisa kita lihat gebrakan-gebrakan berikutnya.

      Posted by Agus Purnomo Wibisono | 28 Agustus 2012, 6:17 pm
    • Maaf Pak, saya pengguna kapal-kapal Ro-Ro juga yang biasa PP lampung-Jkt hampir setiap minggu (karena sawah saya di jakarta..) untuk fasilitas dan kenyamanan pelabuhan memang sudah sangat berubah dan kita sangat menghargai itu. Namun pelayanan dalam kapal Ro-Ro itu yang tidak ada standarnya karena tergantung prusahaab penyedia kapal masing-masing, sehingga ada kapal yang bagus tapi banyak kapal yang tidak layak juga seperti toilet tidak ada airnya, banyak tikus dan kecoa, sampah berserakan dan pelayanan yang kurang baik lainnya. Dan salah satu kapal terbaik penyebrangan Bakauheni-Merak adalah kapal Ferry Mustika Kencana, yang setahu saya itu adalah kapal pindahan dari surabaya. (sama seperti pengakuan di link berikut ini http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/09/mustika-kencana/).

      Jadi Mohon kepada Pak Dahlan / Pihak2 terkait untuk dapat membenahi hal tersebut, sehingga penumpang bisa lebih dihargai lagi….

      Posted by aa2k | 29 Agustus 2012, 8:16 am
      • Siang Mas?Mba AA2K

        Salah satu andil kita barangkali adalah seperti yang dilakukan anda dan Mba Mona (di Kompasiana)
        Menyampaikan juga prestasi/pelayanan/kebaikan orang/organisasi/perusahaan (lisan/tulisan di berbagai media), sebagai bentuk penghargaan bagi mereka, dan mendorong yang lainnya untuk melakukan perbaikan serupa
        Saya lihat, di beberapa tulisan nya, ini juga yang telah dilakukan oleh Pak DI

        Salam

        Posted by doetsz | 29 Agustus 2012, 9:50 am
    • Mantabs!!!!!!

      saatnya kerja kerja kerja!!!!!

      biarlah politik jadi urusan yang suka berpolitik. Jangan sekali kali membawa hajat hidup orang banyak jadi urusan politik.

      Why go publik e BUMN pake setuju nya DPR????
      Kan pasar yang lebih selektif
      …………………………………………………… mohon pencerahan

      Posted by novi | 1 September 2012, 7:27 am
  67. baru kali ini saya baca ada seorang menteri menulis untuk konsumsi publik, memuji staff nya yg bekerja dengan “hati” . biasanya hanya bertepuk ada,, saya yang memerintahakan…. begini… begitu…. maka semua lancar dan terkendali sesuai harapan.

    suatu cara yang bertutur keluar dari dalam hati, keluar dengan tulus… diwartakan dan dibaca semua orang
    rasanya kalo saya jadi Supriyanto.. tidak dibayarpun akan membanggakan diri di hadapan keluarganya
    ….lihatlah,,, aku disanjung oleh seorang Menteri harapan dan tumpuan rakyat Indonesia..

    I like Dis

    Posted by sigit | 27 Agustus 2012, 3:36 pm
    • BETOOOLLL MAS ….. saya hanya membayangkan alangkah bangganya keluarga Mas Supriyanto dgn prestasi yg dipuji oleh seorang Mentri dan di baca oleh seluruh rakyat indonesia ….. Istrinya akan bangga ketika ngobrol ama keluarga besar dan para tetangganya ….. Anak-anaknya akan senyum – senyum dan bangga ketika di sekolahnya ……. Wowwww ….. Bravo Pak DIS

      Posted by Agandri | 28 Agustus 2012, 7:20 am
    • Jadi penasaran, om Supriyanto orangnya yang mana ya? bisa ditemui di ASDP Merak ga ya?
      kalo ada bisa foto2 nih & mungkin bagi2 info… ini loh om Supriyanto yang digadang2 DIS…
      Allohu akbar…

      Posted by Brojolince | 29 Agustus 2012, 9:54 am
  68. lalu apakah gebrakan besar ASDP selanjutnya seperti paragraf terakhir?, apahak konversi dari solar ke gas di awal september 2012? atau apa?

    Posted by saeful | 27 Agustus 2012, 4:13 pm
  69. gunakan dan cari trus pak DI orang2 idealis dan jujur agar negara ini tertib dan bersih dari para koruptor,rakyat senang,negara maju dan makmur.

    Posted by toga | 27 Agustus 2012, 4:21 pm
  70. semangat pagi!!!
    akhirnya muncul pak dis yg lain yg semoga bs menemukan pak dis yg lain lg agar kemajuan yg kita inginkan cpt terealisasi. saya mulai membayangkan andai saja ada pejabat tertinggi di pemerintah yg melakukan spt ini di segala bidang khdpn maka sy yakin petruk2 di bidang lain bs dihadapi. contoh saja pola mengurai keruwetan di merak, pasti bs dterapkan pd skala yg lbh bsar.
    lupakan politik sejenak, kejar hrga diri bangsa. kerja kerja kerja!!!

    Posted by m0ojojojo | 27 Agustus 2012, 5:21 pm
  71. luar biasa,,,

    Posted by Nichoz Ahmad | 27 Agustus 2012, 6:52 pm
  72. edan..kadang ga habis pikir, masa sih masalah yg sepertinya ruwet ga karuan spt merak ini, penyelesaiannya lha kog ‘ngglethek’ alias gampang banget,masa cm motong atap loket nomor 4 dan 5, mbenahi jalan lobang ..benahi jalur truk..itu sdh sangat mengurangi kemcetan..lha terus yg dulu itu laopo kerjanya?

    Posted by merry | 27 Agustus 2012, 9:04 pm
  73. Satu lagi prestasi sang sakit hati. Salut utk pak supriyanto dan tim. Jayalah para sakit hati

    Posted by Fia | 27 Agustus 2012, 9:08 pm
  74. hadir

    Posted by Royyan | 27 Agustus 2012, 10:44 pm
  75. Pak Dahlan yang saya hormati, tulisan bapa sangat inspiratif dan menyerupai dengan kondisi saya sekarang di pekerjaan. Pak Dahlan, Sudah hampir satu kuartal ini Boss besar saya selalu memuja muja Bapa dengan pola kepemimpinan Bapa dalam menjalankan suatu jabatan, bahkan beliau dengan sangat semangat mengatakan “jika Dahlan Iskan jadi Capres 2014 semua karyawan wajib pilih Dahlan Iskan, jika tidak mau saya pecat” Saya tidak takut “Dipecat” dari pekerjaan…yang jadi ketakutan saya justru saya takut Bapa keburu jadi presiden dan saya belum sempat bertemu secara langsung dengan Bapa. Pak, apakah jika saya bersilaturahim ke kantor BUMN Bapa mau dan bisa menemui saya sebagai warga biasa? Terinakasih. Wassalam

    Posted by Rijaludin | 28 Agustus 2012, 1:08 am
    • Pak DIS memulai sesuatu dengan niat/keinginan untuk melayani…karena keinginan melayani lebih baik, merupakan sumber inspirasi untuk berkreativitas dalam bertindak.
      Keinginan mengajak orang lain untuk mendukung Pak DIS, saya sangat setuju dan lebih bijak kalau dengan memperkenalkan mereka tentang siapa Pak DIS itu, bisa dengan menyarankan untuk membaca tulisan beliau di https://dahlaniskan.wordpress.com/. atau membaca buku-buku tentang Pak DIS, seperti “Sepatu Dahlan”; “Dahlan Juga Manusia”, dan masih banyak yang lain. Mereka akan tertarik dan lebih natural untuk mendukungnya.
      Maaf saya tidak menggurui.
      Saya juga mencoba mengenalkan kepada siswa kami di sekolah, dengan cara memberikan kedua buku tersebut kepada beberapa unit kegiatan di sekolah, karena anak-anak aktivis adalah calon pemimpin.
      Bagi saya beliau adalah sumber inspirasi, sebagai pendorong siswa kami, beliau adalah anak orang yang sederhana, dengan semangat yang luar biasa, mampu menjadi menteri. Bahkan hanya lulusan MA.
      Saya juga takut kehilangan momentum ini, sehingga saya juga berusaha mengajak teman-teman yang lain untuk mengenal Pak DIS. (bahkan di reuni keluarga pun saya mencoba memperkenalkan beliau he he..)

      Tuk Pak Rijaludin, Ayo kita dukung Pak DIS
      Terima kasih.

      Posted by Muhari Kumis | 28 Agustus 2012, 6:16 am
      • Setuju… Pak Guru Muhari kumis, untuk lebih memotivasi siswanya mungkin sangat bermanfaat jika tiap senin setelah terbit MH DI para siswa buat resume. sehingga bisa dipastikan siswa baca MH dan virus MH akan menyebar kemana-mana sejak dini..

        Posted by Wicaksana | 31 Agustus 2012, 6:23 pm
    • woow, pimpinannya sudah terkena virus MH, bahayaa .., jika saja ada anak buahnya 1000 orang, maka virus iu akan cepat menduplikasi krena virus menduplikasi setiap detik, pak rijaludin jangan jangan pimpinan baak ada di salah satu komentator disini, dengan aun anonym, merdekaaaaaa

      Posted by saeful | 28 Agustus 2012, 6:46 am
    • Jika Pak Rijaludin berkenan bangun agak pagi, saya pikir Bapak bisa dengan leluasa menemui Pak DIS ketika beliau sedang berolahraga pagi di Monas. Saya pribadi belum pernah khusus ke Monas untuk menemui beliau. Tapi, dari yang saya baca, Pak DIS jam 5an sudah mulai olahraga di sana.

      Posted by Fendeavor | 28 Agustus 2012, 8:06 am
    • Pak Rijal, ada yg mengganjal di koment bpk, apakah betul ada pernyataan “dipecat”, kok kelihatannya seperti janggal pernyataan boss besar bpk. Mudah-mudahan ini hanya semacam joke saja. Masa’ di zaman demokrasi sekarang ini ada pemaksaan kehendak ? dan saya yakin pak Dahlan tdk menghendaki itu terjadi. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir bathin.

      Posted by alba | 28 Agustus 2012, 11:59 am
    • Mudah-mudahan Harapan Bpk dapat segera terlaksana, Insyaalloh klow melihat profil beliau, kayaknya Beliau bisa menerima semua lapisan masyarakat. Maju terus dengan big HOPE. insyaalloh tercapai cita-cita. Amiiiin Ya Robbal alamin.

      Posted by sofyan Usamah | 29 Agustus 2012, 10:54 am
  76. semuanya telah berbenah.. PT KAI juga sdh berubah, ada beberapa kekurangan dlm sebuah perubahan itu wajar. bagian dr proses.
    bravo DIS, jaya Indonesia!

    Posted by affan | 28 Agustus 2012, 5:01 am
  77. Akhir’nya Merak jg yg di bahas……..Tanjung merak tepi Laut……sapa suka boleh ikut….TuOopppp Abizzz….Minal Aidin wal Faidzin buat all Dahlanis’,Dahlanisti,Diz’mania,Disfans sebumi Nusantara….

    Posted by wongcilik | 28 Agustus 2012, 7:37 am
  78. Semangat Pak Dahlan!!!! Saya dukung pembenahan2nya….. jangan lupa proyek transportasi massall’nya pak, Indonesia butuh transportasi massal untuk menghindari pemborosan waktu karena macet dijalan pak, …..

    Posted by dedek | 28 Agustus 2012, 7:52 am
  79. selama ini tidak pernah terdengar berita mengenai kelancaran pelabuhan merak selama lebaran……ataukah saya yg memang salah tdk pernah mendengarkan berita mengenai hal tsb….karena udah bosen mendengarkan berita di media tv yg isinya hanya kerusuhan kemacetan tawuran dan berita” yg provokatif yg tdk mendidik dn memotivasi….
    kemacetan di merak sampai berhari” menjadi bahan pemberitaan….semoga media semakin cerdas dlm membuat berita….

    Posted by tonie | 28 Agustus 2012, 8:54 am
    • mas tonie, gitulah media kalo macet tiap hari dibahas dan mendatangkan pejabat2, tetapi tdk membawa penyelesaian, tetapi setelah di gebrak sama p.DIS , media bungkam seribu bahasa krn solusi yg di diskusikan tdk nyambung dgn di lapangan. mungkin mereka malu, ternyata yg bs nyelesaikan barisan sakit hati bukan barisan berdasi. bravo p.supriyanto maju terus P.DIS untuk sektor2 yg lain.

      Posted by sulistiono | 2 September 2012, 3:02 pm
  80. taqobballahuu minna waminkum siyamana washiyamakum….. salam sejahtera saudara sebangsa setanah air.. jayalah nusantara kita.. tak terasa lelehan air mata hadir setiap membaca MH.. bangga tapi juga khawatir akan kah ini terus berlanjut… smoga P DIS diberikan kesehatan dan kekuatan, umur panjang amiin.. P DIS dan rekan sperjuangan mudah2 an membangun jaringan yang kuat agar hope bangsa ini makin mengkristal menjadi sebuah visi untuk kemajuan bangsa ini amiin

    Posted by atef | 28 Agustus 2012, 9:20 am
  81. wah, ternyata pak Dis ke Ngawi tgl 25/8
    rugi saya balik dari Ngawi sebelum tgl 25
    mudah2an th depan bisa ketemu sama pak Dis di Ngawi

    http://forum.kompas.com/nasional/193147-dahlan-iskan-nggak-ngerti-arti-kata-semboyan.html

    Posted by yud | 28 Agustus 2012, 10:49 am
    • Bantu tampilkan beritanya

      =============

      Sidak Stasiun Paron Naik Kereta Ekonomi Sancaka
      Dahlan Iskan Nggak Ngerti Arti Kata ‘Semboyan’
      Minggu, 26 Agustus 2012 16:06 WIB

      LENSAINDONESIA.COM: Nyentrik dan tak selelu menganut pakem. Itulah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Gayanya yang khas itu selalu menjadi sorotan. Banyak yang dibikin terkaget-kaget ketika tiba-tiba Dahlan muncul ditengah-tengah kerumunan orang dalam rangka inspeksi mendadak (sidak).

      Hal itu yang terjadi saat tiba-tiba naik Kereta Api (KA) Ekonomi Sancaka jurusan Surabaya-Yogjakarta, Sabtu (25/8/2012) Sekitar pukul 10.30 WIB. siang kemarin.

      Mantan Direktur Utama (Dirut) PT PLN turun di Stasiun Paron, sebuah stasiun kecil di Kabupaten Ngawi. Ditempat itu, Dahlan langsung masuk di ruang operator pengaturan sinyal yang ada di stasiun tersebut.

      Tanpa basa-basi, ia menanyai satu persatu kepada petugas stasiun tentang kelayakan peralatan yang tersedia salah satunya alat pengatur sinyal kedatangan dan keberangkatan kereta api.

      Dengan sangat gesit dan teliti, Dahlan bergerak meneliti satu persatu apa saja hal yang mungkin perlu di koreksi didalam Stasiun Paron. Sambil senyum-senyu pemilik Jawa Pos Grup itu juga menanyakan masalah kata “Semboyan” yang tertera di alat pengetur sinyal KA.

      Menurutnya, kata ‘semboyan’ yang ada di alat pengatur sinyal itu perlu penjelasan detail. Karena, sebagai Menteri BUMN dirinya mengaku belum paham arti kata ‘Semboyan’ itu.

      “Ini perlu diperjelas artinya. Selama menjadi Menteri BUMN, saya ndak ngerti maksud kata ‘Semboyan’ yang ada di pengatur sinyal itu,” kata Dahlan Iskan sambil tertawa.

      Pada sidak tersebut Dahlan mengakui secara sengaja turun di Stasiun Paron guna melihat apakah pelayanan PT KAI sudah maksimal.

      “Saya turun di Stasiun ini untuk melihat pemerataan system yang ada. Jangan yang diperhatikan cuma stasiun yang besar saja,” ungkapnya.

      Selama sidak, seperti biasanya Dahlan Iskan, rela berjubel dengan penumpang kereta ekonomi dengan dengan ditemani istrinya, Nafsiah Sabri beserta rombongan keluarga besarnya.

      Dahlan mengatakan, ia bertekad untuk membenahi semua BUMN yang carut marut. Termasuk PT KAI sendiri. Menurutnya, jasa angkutan kereta api perlu progress yang jelas guna melayani masyarakat sehingga dalam kurun satu tahun kedepan ada peningkatan pelayanan.

      “Tahun depan PT KAI nilainya harus delapan, meskipun saat ini baru tujuh setengah. Memang saat ini kondisi kereta api kita belum bisa seperti di Jepang yang nilainya sembilan meskipun demikian kita tetap ke arah kesana,” terangnya.

      Jelasnya lagi, PT KAI dalam dua tahun terakhir sudah melakukan gebrakan yang luar biasa mendasar progress yang ada.

      Untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa kereta api, Dahlan Iskan berharap harus melalui beberapa terobosan misalkan, kedepanya kereta api semuanya harus memakai tenaga listrik.

      Setelah sidak di Stasiun Paron, Dahlan Iskan langsung meluncur ke Dusun Gedangan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jogorogo, Ngawi untuk mengikuti Halal Bihalal bersama keluarga besarnya dan dilanjutkan ziarah ke makam eyangnya, Mat Redja di TPU setempat.

      Kunjungan sehari yang dilakukan Dahlan Iskan kali ini di akhiri dengan melakukan pertemuan dengan Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, di Pendapa Wedya Graha.@arso

      Editor: Mohammad Ridwan

      Rubrik : Headline Jatimraya , HEADLINE UTAMA , jatimraya , MADIUN , Terkini
      http://www.lensaindonesia.com/2012/08/26/dahlan-iskan-nggak-ngerti-arti-kata-semboyan.html

      ============

      FYI

      Semboyan dalam istilah perkereta apian itu artinya adalah : isyarat.
      Dan kata semboyan itu selalu diikuti oleh angka.
      Misalnya :

      1. Semboyan 35 : klakson (horn) untuk menjawab isyarat berangkat dari kepala stasiun atau kondektur.
      2. Semboyan 7 : lampu sinyal, yang terdiri dari warna merah (stop), dan hijau (jalan).
      3. Semboyan 24 : kereta api VVIP (presiden, wapres dll)
      4. Semboyan 20 : lampu depan kereta api dinyalakan semua
      5. Semboyan 30 : jalur rusak, hati hati.
      6. Semboyan 36 : Klakson untuk konfirmasi berhenti
      7. Semboyan 39 : klakson pendek berulang ulang, artinya kondisi darurat atau bahaya.

      Dan lain lain, Semboyan itu mulai dari 1 – 41. Nggak hafal semua, mesti liat primbon kereta api dulu (reglemen 3), tapi dimana ya naroknya?

      Posted by Marshall D. Teach | 29 Agustus 2012, 10:34 am
      • betul, boss… orang tua saya bekerja di Distrik Navigasi, Kemenhub… disana banyak sekali istilah-istilah yg pasti tak dipahami oleh orang awam… apalagi dunia mereka itu kan sdh dibangun sejak jaman Belanda, banyak istilah dan kata yg sdh ‘usang’ yg sekarang sdh jarang dipakai, terlebih dgn maraknya bahasa prokem dan bahasa alay… heheheheee… 🙂

        Posted by Novrian Eka Sandhi | 30 Agustus 2012, 6:32 am
  82. Maaf pak, masih sangat buruk pelabuhan merak!
    Normal bsd lampung hanya 7jam. Kaamis 16 agustus malam kami terjebak 13 jam di tol plus 4 jam antre kapal. Jadi bsd serpo ke bandar lampung total 29 jam. MasyaAlloh!!

    Posted by Audrey Eff | 28 Agustus 2012, 12:15 pm
  83. terus semangat membenahi indonesia pak dis.. arif @ buatweb-murah.com

    Posted by kodeprogram | 28 Agustus 2012, 1:36 pm
  84. SALUTE !!!
    Mirip Pak Cacuk Sudaryanto saat merevolusi perumtel menjadi PT Telkom. Karyawan yang berada di luar jawa masuk ke jakarta dan bandung, yang di jakarta dimutasi ke luar jawa.

    Posted by REVOLUSI | 28 Agustus 2012, 2:59 pm
  85. Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersih-bersih WC Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta selama kurang lebih 20 menit, tanpa dibantu oleh pihak PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator bandara.

    Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan hanya dibantu oleh petugas kebersihan yang merupakan para petugas outsource, bukan petugas AP II secara langsung.

    “Cuma petugas kebersihan dan security saja. Karena orang-orang AP datangnya telat,” katanya kepada detikFinance, Selasa (28/8/2012).

    Faisal mengatakan, sebelum bersih-bersih WC itu, Dahlan sempat marah-marah dahulu. Pasalnya, beberapa bulan lalu ia sempat ke tempat tersebut menemukan WC yang kotor, kali ini ternyata masih kotor juga.

    “Beberapa bulan lalu itu (pernah marah di tempat yang sama). karena saya juga ada di sana,” kata Faisal.

    Seperti diketahui, mantan Direktur Utama PLN ini sempat-sempatnya ikut membersihkan kamar kecil di Terminal 2F. Hal itu dilakukan Dahlan sebelum berangkat ke Surabaya memakai penerbangan pukul 14.59 WIB.

    Awalnya, Dahlan hanya bersih-bersih sendirian. Namun, petugas kebersihan setempat sempat melihat aksi Dahlan dan akhirnya ikut membantu sang menteri perusahaan plat merah itu.

    Posted by Pak Ugenx | 28 Agustus 2012, 5:45 pm
  86. DI masih terlalu banyak diganduli orang2 yg terlanjur keenakan berada di zone aman dan nyaman. Kejadian pintu tol terulang di WC bandara. Menerapkan pola waskat diseluruh jenjang hanya bisa terlaksana kalau mentalitas/budaya-kerja ditegakkan. Kata kunci yg mau disampaikan DI adalah mentalitas TANGGAP (sensitif + inisiatif + produktif) diseluruh lini. Kalau jajaran bumn masih belum juga bisa menangkap pesan DI ini, maka kejadian diatas akan masih sering terjadi.

    Posted by daya setiawan | 28 Agustus 2012, 7:45 pm
  87. kalo tidak salah di beberapa episode MH yg lalu, teman kita yg di karimunjawa mengeluhkan sulitnya listrik didaerahny di blog ini.

    mungkin ini bisa jd kabar gembira,

    http://www.detik.com/read/2012/08/28/194204/2001490/1034/terangi-karimunjawa-kabel-listrik-bawah-laut-rp-30-miliar-dibangun

    Posted by akal sehat | 28 Agustus 2012, 8:32 pm
    • Bantu share beritanya 🙂

      ====================

      Terangi Karimunjawa, Kabel Listrik Bawah Laut Rp 30 Miliar Dibangun
      Angling Adhitya Purbaya – detikfinance
      Selasa, 28/08/2012 19:50 WIB

      Semarang – Meski memiliki panorama alam dan potensi wisata yang besar, namun pulau Karimunjawa hingga saat ini belum dapat pasokan listrik dari PLN. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membangun kabel listrik bawah laut Rp 30 miliar untuk Detail Engineering Design (DED).

      Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan, mahalnya DED disebabkan proses survei minimal harus dilakukan satu tahun. Hal tersebut menyangkut pemantauan perubahan perilaku arus air dan medan yang akan dilalui kabel.

      “Disurvei satu tahun apakah ada perubahan atau tidak. Nanti tentukan desainnya. Akan ditanam atau mengapung. Masalahnya ada di perilaku arus, jadi enggak boleh sembrono,” kata Teguh di Gedung DPRD Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (28/8/2012).

      Belajar dari pengalaman Jakarta yang sudah mengaliri listrik pulau Pramuka di kepulauan seribu menggunakan kabel bawah laut, Teguh mengaku biaya yang akan dikeluarkan nantinya akan jauh lebih besar.

      “Jarak Karimunjawa dengan Jepara 90 km. Jakarta ke pulau seribu yang jaraknya hanya setengahnya saja memakan biaya Rp 30 miliar secara keseluruhan. Pastinya nanti akan mahal,” pungkas Teguh.

      Sementara itu camat Karimunjawa Nuryanto menyambut positif rencana tersebut. Namun ia mengaku 2.010 warga yang tinggal di lima pulau di kepulauan Karimunjawa tetap membutuhkan bantuan untuk menghidupkan diesel sebagai sumber listrik mereka selama proses pembangunan kabel.

      “Saya mendukung, tapi ini kan baru wacana, prosesnya pasti panjang dan butuh miliaran. Proses menuju ke sana seharusnya Pertamina memberi belas kasihan,” keluh Nuryanto.

      Menanggapi hal tersebut, Teguh mengaku sudah melayangkan surat untuk memberikan dispensasi kepada Karimunjawa untuk harga BBM jenis solar sebagai bahan bakar diesel.

      “Untuk jangka pendek minta dispensasi kepada Pertamina untuk keringanan soalnya menyangkut masayarakat. Sudah kami layangkan surat,” tegas Teguh.

      Saat ini, pulau yang memanfaatkan listrik dari diesel di Kecamatan Karimunjawa adalah pulau Karimunjawa, Parang, Nyamuk, Kemujan, dan Genting. Di pulau Karimunjawa listrik mengalir dari pukul 18.00 hingga 06.00 WIB, sedangkan empat pulau lainnya dari pukul 17.30 sampai 24.00 WIB.

      Untuk kebutuhan listrik sehari-hari, masyarakat Karimunjawa hanya bisa mengandalkan subsidi dari pemerintah Kabupaten Jepara. Karena setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden No 15 Tahun 2012, Karimunjawa tidak memperoleh subsidi BBM jenis solar untuk tenaga diesel.

      “Kebutuhan solar disubsidi Pemkab Jepara sebesar Rp 300 juta per tahun,” kata Teguh.

      Sebelumnya, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo mengatakan rencana pembangunan listrik bawah air ke Karimunjawa tersebut akan dilaksanakan di 2013.

      “Kami sedang mengusahakan listrik bawah laut untuk Karimunjawa, Rencana tahun 2013. Kalau pemerintah merespons maka Karimunjawa akan berkembang pesat,” ujar Bibit.

      http://finance.detik.com/comment/2012/08/28/194204/2001490/1034/terangi-karimunjawa-kabel-listrik-bawah-laut-rp-30-miliar-dibangun

      Posted by Marshall D.Teach | 29 Agustus 2012, 10:42 am
  88. wow pak dis sampe turun tangan sendiri membersihkan toilet bandara Soekarno-Hatta,

    http://www.detik.com/read/2012/08/28/153840/2001175/68/kesal-wc-bandara-kotor,-dahlan-iskan-langsung-bersih-bersih

    kok masih banyak yg menganggap pencitraan ya? Padahal semua rencana perbaikan bandara diceritakan di MH, tentang rencana penambahan runway, penambahan kapasitas, pengaturan dan efisiensi lalu lintas pesawat, perbaikan terminal, pengubahan interior kelas bintang 5, evaluasi dg merating semua bandara scr terbuka dg rating international, tentu pula tentang kebersihan dan kenyamanan bandara.

    Ini bukan pencitraan, bukan cari sensasi, bukan pulan kurang kerjaan, pak Dis sedang memberi contoh ke jajaran AP, kalo pemimpin itu jgn dibelakang meja saja!! Bulan lalu menegur toilet kotor, hari ini mendapati hal serupa pak dis tidak hanya menegur tapi langsung beliau bersihkan sendiri. Ini pesan yg sangat jelas bukan buat jajaran AP? Pak dis seperti mengingatkan kembali tentang isi MH yg berisikan rapat inisiatif AP sendiri dimana pak dahlan cuma mendengarkan.

    Pesan pak dis lewat bersih-bersih toilet tadi sangat jelas, jgn sampai bandara dg kelas internasional berhenti di angan-angan saja.

    Posted by akal sehat | 28 Agustus 2012, 8:56 pm
    • Pak DIS selalu mencontohkan dengan perbuatan,dan beliau peduli dengan hal hal kecil…Banyak pejabat pejabat di negeri ini yang sok mampu mengatasi masalah masalah besar tapi hal hal kecil aja mereka tidak punya kepedulian, Pak DIS for president….Because smaller is friendlier…:)

      Posted by Rijaludin | 29 Agustus 2012, 12:15 am
    • Setuju Mas Akal Sehat,
      Pak Dis mempunyai cara sendiri dalam mendidik anak buahnya. Sekarang tinggal bagaimana anak buah bisa juga berlari untuk mengurangi jarak cara berfikir terhadap Pak DIS.
      Seharusnya memang koorpoasi harus didukung dengan cross check secara berkala, untuk perusahaan swasta misalnya selalu diadakan internal audit yang diadakan secara periodik maupun on the spot. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan apa yang sudah dilakukan sehingga akan berkelanjutan.
      Reward and punishm harus bisa dilakukan untuk mendidik dan memberikan efect jera.

      Posted by Sopyan Thamrin | 29 Agustus 2012, 7:33 am
      • Ini model sidak yang baru harus diterapkan, jika kamar mandi dan WC sudah bersih dan tdk bau, maka kebersihan tempat yang lain dipastikan terjaga, ada pameo mengatakan kebersihan rumah tolok ukurnya adalah kebersihan kamar mandi dan WC.

        Posted by alba | 29 Agustus 2012, 10:28 am
    • kita mencari pimpinan yg bebas dari protokoler, tak takut mati sehingga tak perlu dikawal banyak paspampres, dan mau kotor-kotor utk turun langsung… tindakan bersih-bersih WC seperti yg dilakukan pak Dahlan tujuannya utk membersihkan WC, tapi utk mendobrak kebuntuan pikiran para pemangku amanah di tempat itu agar serius memikirkan urusan sampai ke detil-detilnya… langkah ini jamak dilakukan oleh para pemimpin yg komitmennya tinggi… tak terbayang, kalo presiden sendiri yg turun langsung ambil sikat dan ember utk bersih-bersih WC, bukan cuma sekedar ritual-seremonial-simbolis kayak di acara-acara panen raya itu… wuiiih, pasti semua pejabatnya bakal operasi plastik ganti muka krn malu, itu pun kalo masih punya malu…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 30 Agustus 2012, 6:40 am
  89. Alhamdulillah masih bisa baca MH minggu ini, semoga semangat selalu terbaharui dengan MH MH berikutnya. Ibarat Accu yg slalu di charger….. Merdeka Indonesia merdeka bangsaku, merdeka dan berjayalah…..!
    Buat sluruh Dismania, Disfans, Dahlanisti, Dahlanis dimanapun berada Taqqobalallohu minna waminkum siamana wasiamakum, Minal aidzin walfaidzin. Mohon maaf lahir bathin.

    Posted by sofyan Usamah | 29 Agustus 2012, 11:13 am
  90. Jika setelah ini muncul 1000 “Supriyanto” yang lain maka salah satunya adalah saya, Jika setelah ini muncul 100 “Supriyanto” yang lain maka salah satunya adalah saya, dan jika hanya muncul 10 “Supriyanto” yang lain maka salah satunya adalah saya, dan jika tidak muncul “Supriyanto” yang lain maka saya akan menjadi “Supriyanto” yang berikutnya…..Amin.

    Posted by Ahmadas | 30 Agustus 2012, 9:34 am
  91. cerita yang inspiratif. kenapa indonesia gak pernah beres???jawaban mudah: orang2 seperti pak supriyanto disingkirkan, dibuang ke pelosok2….dan kebenyakan dari mereka frustasi dan tidak tahan. mudah2an pak dahlan dapat jadi pemimpin indonesia, sehingga pemerintahan dikuasai oleh orang2 seperti pak supriyanto bukan birokrat korup seperti sekarang

    Posted by ilham | 30 Agustus 2012, 10:11 am
  92. Belakangan ini public begitu terpesona sama sepak terjang Dahlan Iskan. Dahlan yang saat ini menjabat Menteri BUMN seakan mengisi kekosongan bathin rakyat yang merindukan sosok pemimpin yang rendah hati, sederhana, tegas, humanis, pekerja keras, dan kaya ide.

    Tapi tahukah Anda bahwa Dahlan Iskan merasa malu terhadap tokoh yang ia sangat kagumi, sehingga ia khusus menulis sosoknya menjadi sebuah buku? Dialah Karmaka Surjaudaja, sosok pekerja tangguh yang saat ini berusia 74 tahun.

    Dalam kata pengantar yang ia tulis di buku yang ia beri judul, Karmaka Surjaudaja : Tidak Ada yang Tidak Bisa, Dahlan mengakui rasa malu dan rasa bersalahnya. Penderitaan Dahlan akibat penyakit liver yang dederitanya dan pengalamannya membesarkan Jawa Pos Group yang ia pimpin, menurutnya, belum apa-apa diibanding penderitaan dan ketangguhan yang dialami oleh pak Karmaka.

    Dahlan yang sukses mengganti hatinya –pengalamannya sudah ia tulis dalam buku Ganti Hati—secara fair mengakui penyesalannya. Ia menulis :

    “Maka saya saya merasa bersalah. Mengapa saya menulis buku untuk diri sendiri, pada hal ada pengalaman orang lain yang lebih dramatis. Saya jadi merasa tidak fair kalau pengalaman hidup sosok seperti Karmaka tidak diterbitkan sebagai buku, sementara peminat buku saya melimpah. Saya tidak jujur pada diri sendiri” (hal. Xiv)

    Inilah Dahlan. Sebagai seorang penulis ia jujur. Dan kejujurannya ia tebus dengan menghadiahi tokoh yang ia kagumi dengan sebuah buku. Dan ia tulis di tengah kesibukannya sebagai seorang mentri BUMN, di tengah “keterbatasannya” sebagai seorang yang sudah ganti hati. Tetapi bukan Dahlan namanya, kalau tidak bekerja keras.

    Siapa Karmaka?

    Buku ini secara detail mengisahkan Karmaka sejak ia berumur 10 bulan, terapung-paung di luas samudera ketika dibawa ibunya dari Tiongkok ke Bandung pada tahun 1935. Ke Bandung, ia dan ibunya ingin menyusul bapaknya yang lebih dulu berangkat (hal.8)

    Setelah itu, buku ini susul-menyusul menyajikan kisah ketangguhan dan kerja keras Karmaka sejak kecil hingga ia mampu menikmati kerja kerasnya di masa tuanya. Dahlan menyebut, karmaka sebagai sosok pemberi pelajaran kepada siapa saja mengenai semangat kerja yang tidak kenal putus asa. Pemegang dan pelaksana amanah orang tuanya. Pemberi pelajaran tentang makna berkorban untuk keluarganya, adik-adiknya, karyawan, dan perusahaanya.

    Salah satu semangat pantang menyerah ditunjukkan oleh Karmaka ketika diberi amanah oleh mertuanya untuk memmipin Bank NISP. Bank yang seharusnya hancur sehancur-hancurnya, di tangan Karmala NISP bisa tegak kembali.

    Dahlan mengilustrasikan NISP ibarat kapal yang mau tenggelam. Tetapi Karmaka bisa mengapungkannya. Bahkan secara ajaib Karmaka bisa menghidupkan mesinnya. Menambahnya dengan bensin berupa darah, keringat dan air matanya, kapal NISP berhasil melaju dengan kencangnya (hal. 1). Bank yang asalnya terseok-seok, sebuah bank kecil di daerah, tahun 2008 masuk sepuluh besar bank swasta di Indonesia, dengan 360 buah cabang,, 500 ATM, 6.500 karyawan, 1.000.000 rekening nasabah, dengan asset sekitar Rp.30 triliun (hal.2)

    Kisah Karmaka tidak selalu sedap. Ia pernah mau mencoba bunuh diri, tapi gagal. Tahun 1996 ia divonis segera akan mati. Salah satu dokter terbaik di Amerika bilang ia mengidap penyakit liver yang mematikan. Bahkan ia keliling semua rumah sakit terbaik di dunia dan dokter ahli liver, semuanya mengatakan ia tidak mungkin diselamatkan.

    Tuhan menyanginya. Ia akhirnya mengambil keputusan melakukan transplantasi liver, yang waktu itu merupakan hal baru, tidak semaju sekarang. Ia sembuh. Sampai sekarang liver barunya masih baik.

    Lima tahun setelah itu, ia kembali divonis akan mati kembali. Ia menderita sakit ginjal yang parah. Setelah itu mencapai tahap yang gawat yaitu koma. “semua orang mengira saya akan meninggal, bahkan foto pemakaman pun pun sudah disiapkan,” akunya. Tetapi lagi-lagi selama Tuhan tidak berkehendak, kematian tak akan datang. Ia sembuh setelah ke luar negeri lagi melakukan tranplantasi ginjal.

    Tentang kebesaran Tuhan ia melukiskan dengan cukup indah,”saya yang pernah sombong kepada Tuhan, akhirnya mengakui kebesaran dan pertolongan-Nya. Sudah bunuh diri pun masih dihidupkannya. Sudah divonis mati dua kali karena penyakit berat pun masih diselamatkan-Nya. Sudah siap-siap dimakamkan pun diberi-Nya umur panjang.” (hal. 5)

    Tidak itu saja, Karmaka juga pernah tiga kali menghadapi ancaman dan percobaan pembunuhan. Atas kuasa Tuhan ia juga lolos. Ia saat ini, dalam usianya yang 74 tahun, sedang menikmati kerja keras, keringat, dan semangat tak kenal menyerah yang ditorehnya tanpa kenal lelah. Kesuksesannya adalah anugerah Tuhan yang mencintai orang-orang yang bekerja dengan sepenuh raga dan jiwa.

    Buku yang ditulis oleh Dahlan dengan renyah ini tidak saja kado buat Karmaka, tapi siapapun yang mau belajar ketangguhan dalam menyiasai hidup ini. Tak percuma Dahlan menyesal, karena buku ini dalam bulan pebruari saja sudah naik cetak tiga kali.

    Posted by Marshall D.Teach | 30 Agustus 2012, 10:25 am
  93. Reblogged this on diars46 and commented:
    informasi yang sangat baik bagi yang ingin maju. Banyak tindakan yang dilakukan Pak Dahlan Iskan perlu diteladani berdasarkan pengalaman beliau. Sangat sayang apabila tindakan beliau tersebut tidak terdokumentasi dengan baik. Blog ini dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan bangsa

    Posted by diars46 | 30 Agustus 2012, 4:54 pm
  94. .ini kita seolah-olah hidup diantara orang waras. Melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan seperti yang dilakukan Pak Supriyanto, orang bilang cari muka. Memberi contoh yang baik sampai turun langsung ke bawah, orang bilang pencitraan.
    Hidup semacam itu harus menggunakan jurus “Biarkan Anjing Menggonggong Kafilah Tetap Berlalu”. Buktikan dengan perbuatan bukan dengan kata-kata.
    Mari berbenah dan lakukan perubahan sekarang.
    Salam DISmania &JB

    Posted by diars46 | 30 Agustus 2012, 5:14 pm
  95. Sy sepakat dgn pendapat mr. Martono diatas. Bahwa Indonesia bs berjaya jika sektor maritimnya maju. Fakta & sejarah membuktikan Indonesia adlah bangsa bahari & berjaya dilautan.
    Kita berharap pak Dis mengembalikan kejayaan itu dgn mensinergikan seluruh bumn sektor maritim (pelindo, asdp, pal, dok kapal, dsb…) untk mengelola potensi kelautan. Bila perlu dirikan bumn khusus pengelola sumber daya/ hasil laut. Jangan harap kita bs menikmati kekayaan laut sendiri jika hanya punya pt. Garam saja.

    Posted by Disfans | 30 Agustus 2012, 7:28 pm
    • setuju bngt p.DISFANS mari kita kembangkan hasil laut kita dengan ikan nya,terumbu karang nya,mutiara nya,rumput laut nya dll masih banyak yg kita dapat dr laut.Yang penting korupsi kita perangi maka jaya lah Indonesia untuk anak cucu kita nanti

      Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 31 Agustus 2012, 6:58 am
      • Pariwisata bahari jangan ketinggalan mas…
        Mulai dari taman laut (di dasar laut), sampai dengan pesisir pantainya…
        Banyak yg luar biasa…
        Mulai dari Sabang, Simelu, Kepulauan Mentawai, Kepulaun Nias, Pulau Bintan, Batam, Babel (Bangka dan Belitung), Ujung Kulon, Kepulaun Seribu, DIY (Samas, Glagah, Parangtritis, Wonosari…), Banyuwangi, Kalimantan, Losari, Bunaken, Kepualauan Maluku, Bali, Lombok, Morotai, Raja Ampat, Jayapura, Merauke…
        Semuanya luar biasa…Dan saya yakin masih banyak lagi mas… Saya ga mampu menyebutkan semuanya…
        Salam…

        Posted by Hibatillah's SH | 31 Agustus 2012, 10:02 am
  96. Om DI top bangat..you”are my idol

    Posted by awila | 30 Agustus 2012, 9:27 pm
  97. Alhamdulillah p.SBY mendukung kemajuan teknologi kita……
    tapiiiiiiiiiiiii…..???????gmn kabar dengan mobil hasil dari Esemka kmrn ya ?????????
    trussssss…..???????mobil listrik nya gmn jug???????
    kok tak terdengar bersemangat lagi………..

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 31 Agustus 2012, 7:10 am
    • “Ada berita gembira, saya telepon Mensesneg dan Seskab, saya tanyakan, sejauh mana perpres untuk kenaikan tunjangan peneliti,”kata p.SBY saya baca di detikNews edisi Kamis 30/08/2012 dalam acara perayaan Hari Teknologi Nasional di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jabar. Ini bukti dukungan p.SBY dengan kemajuan pengembang teknologi di negeri ini

      Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 31 Agustus 2012, 7:15 am
  98. sepikiran sama mas kawulo alit. ada yg hilang : GREGET!, ayo dicari sama2. apa kira2 sebabnya. suasana bathin pasca lebaran?, issue tersirat di sekitar cerita perjalan DI ? atau mlorotnya harapan akan progress mobil listrik ? MRT ? buka lahan kalimantan ? atau kompor2 2013 dah ada yg mulai nyalain ? bung DI jangan kelamaan diam, api perubahan belum stabil nyalanya. entrepreneur memang mulai muncul, tapi diasporanya masih terlalu sedikit yang mudik. belum keliatan konduktor/dirigen2 kecil, apalagi masternya. semoga konsentrasi anda tidak diusik tikus2 pengerat dana pemilu 2014. semoga tetap dikaruniai kesehatan oleh Allah SWT, diberi hidayah serta petunjuk/perlindungan. tolong diingat, kita belum punya pengganti sekaliber anda. belum melihatnya. jangan sampai pupus harapan kami. TETAPLAH SEHAT, BERSIH, KUAT, BERANI dan TETAP SEMANGAT.

    Posted by daya setiawan | 31 Agustus 2012, 9:23 am
  99. maju terus pak dahlan meski banyak rintangan menghadang

    Dahlan Iskan Kesal dengan Pemda
    Kalimantan Timur (“Tanah yang
    dijanjikan itu omong kosong”)

    baca → htttp://www.tempo.co/2012/08/28/425959/

    saya yg warga kaltim jg kesal dan malu pak, melihat para pemimpin daerah begitu mesra dg pengusaha-pengusaha dan gampang sekali mengeluarkan ijin tambang dan perkebunan sawit (apalagi jelang pemilu dan pilkada), ketimbang ikut membangun ketahanan pangan. Mereka jg sibuk mengurusi berbagai tuduhan korupsi dan penyalahgunaan wewenang di pengadilan ketimbang bekerja untuk mensejahterakan rakyat.

    Beruntung Indonesia punya menteri seperti bapak, daripada menggerutu gak jelas seperti saya (level iman yg paling rendah, hanya bisa ngomel sembari berdoa krn ga punya tangan/kekuasaan lebar untuk mengubah seluruh negeri, kecuali baru diri sendiri dan keluarga), pak dahlan langsung berusaha cari solusi di tempat lain. Like Dis Yoh!

    Posted by wong kaltim | 31 Agustus 2012, 10:45 am
  100. kisah yang sangat inspiratif.
    beginilah harusnya, pembenahan tidak cuma wacana tetapi harus ada pelaksanaan

    Posted by sanji0ne | 31 Agustus 2012, 1:15 pm
  101. Ini tambahah informasi dari Pak Djono W. Oesman (ex staff Pak DIS di Group JP) yang di-post di Group Dahlan Iskan di Facebook. Jika tertarik menjadi anggota, bisa gabung di http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/

    SIKAT KORUPSI, MODAL GERGAJI

    Ini info dari sumber terpercaya, namun keberatan disebut identitasnya. GM ASDP Merak Supriyanto yg baru (dilantik 18 Juni 2012) memberantas Pungli (korupsi) di Pelabuhan Merak ‘hanya’ bermodalkan gergaji dan plesteran (menambal jalan berlubang).

    Dulu (sebelum Supriyanto jadi GM di Merak) ada permainan yang sangat cerdik untuk menciptakan peluang korupsi. Entah, siapa pencipta permainan ini, apakah GM yang lama atau bukan (kini sedang dilacak).

    Permainannya begini: Atap loket nomor 4 dan 5 sengaja dibuat agak menjorok, sehingga tidak memungkinkan kendaraan besar seperti truk lewat loket tersebut. Sebab, jika truk lewat situ, pasti menyenggol atap dan akibatnya tentu merusak. Sehingga, jalur truk hanya satu loket untuk keluar dan masuk kapal.

    \Juga, jalan keluar-masuk menuju kapal sengaja dibiarkan rusak parah. Bahkan, pada saat-2 sepi, ada sekelompok orang yg sengaja merusak jalan menggunakan linggis. Sehingga lubang jalan ada dimana-2 dan lubangnya besar-2.

    Dampaknya, antrian truk sangat panjang, mengular sampai jauuuuuh….

    Nah, disinilah korupsinya dimulai.

    Sopir truk yg gak sabaran, memberi uang kepada petugas pelabuhan . Supaya cepat dikasih jalan. Tapi, petugas menentukan tarif Rp 100 ribu per truk. Kemudian, petugas membakukan pungutan liar itu, untuk semua truk.

    Jumlah truk yang keluar-masuk pelabuhan rata-rata 280 per hari. Sehingga total pungutan liar per hari sekitar Rp 28 juta. Jika total per bulan Rp 840 juta. Dihitung per tahun Rp 9,080 miliar.

    GM Merak Supriyanto memberantas korupsi dengan memotong atap loket nomor 4 dan 5 yg menjorok ke jalan. Sehingga truk bisa lewat. Juga, memplester jalan yg rusak. Sejak menjelang Lebaran kemarin, lalu lintas disana lancar jaya.

    Betul kata iklan rokok, “Jika Bisa Dipersulit, Mengapa Harus Dipermudah?” Mental korup seperti inilah yg sudah dibabat GM ASDP Merak Supriyanto. Dan, pencipta peluang korupsi itu kini sedang dilacak. (Jakarta, 30 Agt 2012)

    Posted by Fendeavor | 31 Agustus 2012, 1:55 pm
    • uedannnn itu orang, bikin susah orang lain saja
      GM yg lama pasti tahu itu kerjaannya siapa
      usut tuntassss

      Posted by yud | 31 Agustus 2012, 4:21 pm
    • koruptor yg ngerugiin org bnyk layak di HUKUM MATI, it’s the only way!!

      Posted by tikuSlayer | 31 Agustus 2012, 5:39 pm
    • bangsat…bangsat…bangsat..moral bejads..harus digantung di MONAS orang macam begityu..

      Posted by rindu mandiri | 31 Agustus 2012, 9:39 pm
    • Mas Fendeavor…

      Saya yakin, sebenarnya kejadian yg di Merak (merusak jalan dan menjorokkan loket 4/5) merupakan hal yg kasat mata dan banyak menjadi “gunjingan” banyak orang, terutama pihak-pihak yg sering menggunaka dan berinteraksi dgn pelabuhan Merak. Namun sayangnya, mereka tidak berdaya dan akhirnya apatis dgn situasi tersebut.

      Menurut saya, ada dua alasan kenapa di Merak bisa terjadi seperti itu..
      Pertama, orang-orang pengguna jasa penyeberangan, baik pengusaha transportasi maupun sopir truck sdh kehilangan akal dgn kondisi yg terjadi di penyeberangan Merak. Mereka tdk berdaya dgn situasi yg ada dan akhirnya mengikuti/menyesuaikan dgn “pengkondisian” di sana melalui “jalur petruk” utk menghindari kerugian yg lbh parah jika truck dan barang bawaan tertahan terlalu lama di pelabuhan…
      Kedua, (mudah-mudahan ini salah…) kondisi tersebut sengaja diciptakan dgn harapan memperoleh keuntungan dari kondisi tersebut. Semakin macet, para pencipta tersebut semakin merasakan kenikmatan yg luar biasa. Para pengusaha tarnsportasi dan sopir truck pasti tdk punya pilihan selain segera menyeberang/masuk kapal melalui “jasa petruk”….

      Mas Fendeavor…

      Saya sdh lama “investigasi” tempat-tempat macet di Jakarta dan menyimpulkan, di samping kurang memadainya infra struktur yg sdh ada, salah satu sebab kemacetan di Jkt adalah kesengajaan dan/atau paling tidak pembiaran dgn kondisi yg ada.
      Salah satu contoh yg sangat mencolok adalah situasi di sekitar terminal bus Pulogadung. Pada saat keberangkatan jam kerja (pukul 06.00-08.00) di pintu masuk terminal banyak sekali mobil ngetem. Mulai dari taksi, angkot, mikrolet, metromini, bus kota, bus antar kota, ojek… Kondisi tersebut menghambat jalannya kendaraan dari arah Bekasi menuju Kelapa Gading/Senen… Sebaliknya pada saat pulang jam kantor (16.00-19.00 bahkan bisa sampai jam 21.00) di pintu keluar arah Bekasi, banyak kendaraan ngetem di situ, terutama metro mini, angkot, mobil “ELF” dan bus antar kota… Sehingga kendaraan dari Senen ke Bekasi tertahan di situ…
      Saya yakin di situ, kondisinya “diciptakan” untuk mencari “keuntungan”…
      Atas praduga itu, saya berharap praduga saya salah. Masak ada orang yg berpikir dan bertindak tidak manusiawi seperti itu…
      Menyengsarakan orang untuk mencari kenikamatan… Alangkah kejamnya…

      Demikian mas, mohon maaf…
      Salam

      Posted by Hibatillah's SH | 1 September 2012, 3:45 pm
  102. Pak Dahlan yth,

    Hari ini tgl 1 September’12, online citilink booking ticket trouble sejak semalam ‘katanya citilink’ call center.
    Saya pelanggan citilink, yang saben 2 minggu sekali PP Jkt-Sby, saya nyaman dan senang dengan servicenya terutama harga ticketnya sangat kompetitif dan tentunya juga ini milik negara. Semalam saya dua kali coba booking, tapi gagal pula, dan 2 kali contact ke halo BCA (karena saya pakai credit cardnya), diberitahukan untuk coba lagi, saya coba citilink call center Surabaya, mau dubantu dengan menybutkan identitas di Kartu credit, termasuk cvv, lha saya yah keberatan wong itu confidential. Pagi saya ulang lagi tapi gagal lagi, saya contactk halo BCA, dijelaskan kalau sistem BCA tak masalah. Terus saya contack Call Center Citilink Jakarta, diberitahu kalau ada masalah dalam koneksi jaringan pembelian online tsb, disarankan untuk beli melalui ATM, saya coba option tsb, yah…malah saya melihat jadinya tidak lebih simple.

    Pertanyaan saya sebenarnya dengan system sekarang ini koq jadi lebih rumit pembelian online nya dari pada yang kemarin? Yang lama sangat cepat dan simple tentunya cukup handal karena saya telah menggunakannya bertahun-tahun (saya punya file record booking mulai dari 2011-2012) tidak ada masalah. Lha yang sekarang malah cukup rumit dan makan pulsa karena harus memasukkan ‘Authentification Code’ yang saya terima sebelum masuk proses transaksi. Otentifikasi ini dikirim langsung ke Hp oleh BCA dan berdasarkan infonya dari Halo BCA ini menyedot pulsa. Saya tak tahu senilai berapa, tapi nanti bisa dilihat di billing Telkom.
    Jadi, kenapa yang baru koq lebih susah? Harusnya kalau bisa kan tambah simple, cepat dan secure.

    Merujuk transaksi yang terlihat untuk penerbangan Jam 21.10 Penerbangan CG 809 jurusan JKT-SBY, tgl 7 September’2012, terlihat kursinya banyak yang kosong. Sampai jam 12.00, tgl 1 September’12 cuman ada 3 kursi yang booked, 1A, 2B dan 2A, biasanya seminggu sebelum terbang citilink sudah hampir penuh bookingnya apalagi untuk ‘peak’ season hari Jum’at sore tujuan Surabaya biasannya hampir penuh.

    Sehingga menurut saya, jikalau systemnya lebih rendah keandalannya dari yang lama bisa jadi tak perlu diimplementasikan. kalau saja penerbangan jam tsb. diatas jadi minim penumpang sangat disayangkan kalau ternyata akibat utamanya system online ticket yang kurang handal. Bisa jadi ini terjadi ke jam penerbangan lain, wah bisa dibayangkan nilai kerugiannya. Saya juga merasa sayang karena ini milik negara.
    Saya berharap diadakan simulasi terdahulu untuk melihat keandalan system baru sebelum diimplementasikan biar tak terkendala.

    Semoga bisa menjadi inputan Bapak yang super suibukkkk….demi menjalankan amanat memajukan aset negara yang lebih menguntungkan dan berguna demi masa depan bangsa. Semoga sukses Pak Amin.

    Saya menggunakan media ini karena saya tak tahu kemana saya harus mengirim e-mail ke Bapak.

    Salam,

    Posted by Achmad Saifullah | 1 September 2012, 12:15 pm
    • coba terka, sejak dioperasikan sampai sekarang, apakah citilink pernah UNTUNG atau RUGI terus ?

      Posted by sitiling | 2 September 2012, 4:29 am
    • coba terka, apakah Garuda disemester pertama 2012 memperoleh keUNTUNGan atau RUGI ?

      Posted by garukdada | 2 September 2012, 4:34 am
      • Saya lebih suka menerka bagaimana sih sifat dan karakter orang (SDM) yang suka berganti-ganti Identitas palsu untuk membuat komen yang sama (sitiling dan garukdada). Hehehehehe.. Semangat pagi Dismania. Selamat Weekend. Keep Positive and Keep Fighting for Better Indonesia.

        Posted by akadarisman | 2 September 2012, 5:50 am
        • carilah hikmah walau dari yahudi sekalipun… jangan takut dikritik dan maju tak gentar membela yang bayar !

          Posted by slamet | 2 September 2012, 1:24 pm
          • Hehehe.. Terkaan saya agaknya mendekati kebebaran.. Ini kalimat yg sama dengan yang pernah dituliskan akun anonim lai sebelumnya. Pemainnya masih sama, itu-itu juga.

            Tanggapannya gak nyambung, Dismania tidak ada yang alergi kritik. Saya cuma menyampaikan soal ketertarikan: ada yang suka terka-terka citilink dan saya suka meneliti perilaku dan karakter kejiwaan para akun anonim. Karena saya praktisi SDM dan organisasi. Salam untuk akun-akun karangan yang lain yak.. Hehehehe. Salam Dismania. Salam energi positif.

            Posted by akadarisman | 2 September 2012, 1:42 pm
          • mas sitiling, garukdada atau siapapun anda, didunia ini banyak yang sok tau! saya lama kenal seorang opportunist sejati ! jadi jangan kaget kalau opoportunist akan habis habisan membela pihak yang menurut dia dapat dijadikan lahan eksplorasinya. apalagi dapat bayaran ? ya itu maju tak gentar membela yang bayar !

            Posted by slamet | 3 September 2012, 12:42 pm
  103. Ikut sharing..
    Dahlan Iskan: Gaji Saya untuk Ricky Elson
    JOGJA – Gebrakan tidak pernah berhenti dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Kemarin dalam talk show Menuju Indonesia Mandiri di Fakultas Teknik UGM, Dahlan mengungkapkan bahwa seluruh gajinya sebagai menteri diberikan kepada Ricky Elson.
    Ricky adalah pemuda asal Sumatera Barat ini adalah penemu 14 teori pembuatan motor penggerak. Saat ini teori tersebut sudah dipatenkan di Jepang.
    ”Demi pembangunan Indonesia ke depan, dia saya minta pulang ke Indonesia, negerinya sendiri. Seluruh gaji saya sebagai menteri saya serahkan ke dia,” ungkapnya. Saat ini, Ricky memimpin proyek mobil listrik nasional BUMN. Dahlan mengaku senang atas jumlah mahasiswa baru Fakultas Teknik UGM yang mencapai 1.270. Menurutnya, struktur masyarakat Indonesia telah berubah. Struktur masyarakat yang dipegang warga berpendidikan teknik, membuat masyarakat semakin maju.
    Kondisi Indonesia saat ini, tegasnya, belum mandiri. Ia menyebut, gas masih sulit diperoleh dan penyebaran listrik tidak merata. Masyarakat juga belum menggunakan seluruh ilmu teknik untuk memberikan nilai tambah terhadap sumber daya alam.
    Program-program studi yang ada di Fakultas Teknik UGM bisa menjadi sarana. Seluruhnya ada tujuh, yaitu teknik arsitektur dan perencanaan, teknik elektro dan teknologi informasi, teknik fisika, teknik geodesi dan geomatika, teknik geologi, teknik kimia, serta teknik sipil dan lingkungan. Mahasiswa baru diharapkan terlibat dalam upaya mewujudkan Indonesia mandiri.
    Dahlan mencontohkan pentingnya lulusan teknik dalam pengadaan mobil listrik nasional. Dengan jenis mobil tersebut, Indonesia bisa menjadi negara mandiri. ”Kalau kita ingin mengejar Jepang, jangan menciptakan mobil berbahan bakar minyak. Bila kita menciptakan mobil listrik, akan sejajar dengan Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa,” papar Dahlan.
    Inovasi dan produksi mobil listrik harus terus digalakkan. Utamanya, inovasi pada baterai. Mobil bertenaga listrik ini nantinya akan dipatenkan dan menjadi mobil nasional.
    Untuk mewujudkan negara mandiri, menurut Dahlan, Indonesia membutuhkan ribuan sarjana teknik. Mereka diperlukan untuk membantu Ricky dalam proyek mobil listrik nasional.
    Begitu pula dengan lulusan fakultas teknik dari program studi lain. Satu persatu kemandirian bangsa membutuhkan lulusan fakultas teknik, mulai dari dari pabrik gula 100 persen, radioisotop, pupuk, dan pakan ternak.
    ”Ini soal kemauan, mau maju atau tidak. Begitu kita mau, bisa membangun kemandirian bangsa,” tutur mantan Dirut PLN ini.
    Dia mencontohkan keberhasilan Dr. Yudiutomo dari PT BatanTek, penemu cara baru pengayaan uranium rendah. Dengan temuan baru tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Kini, seluruh negara Asia datang ke BatanTek untuk membeli radioisotop. (mg1/tya)

    Posted by aburachmana | 1 September 2012, 2:29 pm
  104. Reblogged this on aishadzakira.

    Posted by aishadzakira | 1 September 2012, 10:00 pm
  105. pak dahlan ijin reblog ya
    jujur saya ini jarang tahu bagaimana keadaan percaturan diatas sana.
    Dan ternyata memanglah tak mudah
    Semangat Perbaikan Indonesia pak Dahlan
    Barakallah untuk bapak dan keluarga

    Posted by aishadzakira | 1 September 2012, 10:01 pm
  106. susah ya ngatur BUMN, nih angkasa pura (AP) diajak lari maju malah lebih suka mundur

    http://www.detik.com/read/2012/09/01/170028/2005246/4/penggabungan-airport-tax-dengan-tiket-pesawat-mundur-1-bulan

    htttp://m.detik.com/read/2012/09/01/173901/2005270/4/penyatuan-tiket-airport-tax-molor-ini-penjelasan-bos-angkasa-pura

    alasan yg tidak logis!! Bukankah passenger service charge (PSC) atau air port tax untuk penerbangan ke luar negeri sudah digabung dg tiket, berarti garuda dan yg lain itu sudah siap. Lalu dimana ya letak belum sanggupnya AP? A.T.A.U karena gak bisa ngobyek lg ya?

    Usulan buat Pak dahlan, jasa asuransi (yg seolah-olah bagian dr otoritas bandara) sebaiknya dilarang saja, dg menyamar seolah bagian dr otoritas bandara mereka berhasil mengelabui (secara psikologis memaksa) banyak penumpang pesawat terutama mereka yg jarang bepergian dan tidak mengetahui bahwa asuransi keselamatan mereka sudah termasuk dlm harga tiket, dan jasa asuransi bandara itu cuma optional!! Pasti pihak yg ngobyek dr jasa asuransi akan mencak2, tapi kalau bandara mau maju perilaku bisnis yg tdk etis dan cenderung memanipulasi harus disingkirkan.

    Posted by tikuSlayer | 2 September 2012, 7:19 am
  107. iya saya jg setuju kalau kaunter option Asuransi di bandara di hilangkan saja.,kasihan bagi mereka yg blm tau / baru pertama naik pesawat trs di paksa suruh bayar asuransi lagi., juga masalah pemerasan TKI yg baru plg k tanah air oleh oknum Imigrasi (saya melihat sendiri wkt plg dr malay di juanda). Banyak TKI yg di masukkan ke dalam ruangan, hemm ada apa ya?…tanya dlm hati saya, ada di antara mereka yg udah keluar dr ruangan lalu saya tanya ke dia, ”saya gak punya KTKLN katanya sih kartu tenaga kerja mas.,td saya d suruh bayar Rp300ribu ” jawabnya.

    Inilah realita di negara ini, banyak warga negara indonesia yg mau pulang ke negara sendiri pun di peras oleh oknum imigrasi. Sungguh terlalu…..

    Posted by topa must | 2 September 2012, 3:38 pm
  108. monkey-business!!, apa DI tau?. ini bisnis abu-abu !!. rupanya AP masih ada yg coba2. sebaiknya bersih2 yg serius. jangan setengah2, seperti main2 atau memang nantangin?.

    Posted by daya setiawan | 2 September 2012, 6:47 pm
  109. siiiiip pak

    Posted by eko | 2 September 2012, 11:15 pm
  110. Pak Dahlan mesti Jadi Presiden untuk bisa berbuat lebih banyak untuk Indonesia 🙂 mantap pak Dis!!

    Posted by Safriel Achmed | 3 September 2012, 10:17 am
  111. Reblogged this on Ahlilbait Lombok.

    Posted by ahlilbaitlombok | 4 September 2012, 12:28 am
  112. “Padahal yang membahas dan yang harus menyetujui belum tentu merasakan dampak atap itu pada kelancaran arus kendaraan. Hanya yang sehari-hari di situlah yang lebih tahu.” Itulah kebanyakan kita, mengutamakan birokrasi daripada manfaat yang harusnya segera bisa dirasakan. Dan kurang enaknya lagi, mereka membahas apa yang mereka sebenarnya kurang tau.. “…karena yang berhari-hari di situlah yang lebih tahu.”

    “Lihatlah: memotong atap dan menambal jalan berlubang. Alangkah dianggap sepelenya problem seperti ini dalam sebuah manajemen.” Sepele tapi sesuatu bangetttt…

    “Tentu tidak mudah jalan bagi pemimpin baru yang banyak action seperti itu.” Semoga Allah mempermudah jalan bagi orang-orang yang baik.. Amiinnn…

    Posted by Muhammad Muhtadin | 4 September 2012, 8:45 pm
  113. Tolong benahi juga pelabuhan Telaga Punggur di Batam pak. Disana apabila sudah sore hari petugas penjual pas pelabuhan dan jasa raharja bekerja sama tidak merobek dan tidak menyerahkan kembali tiket kpd penumpang,sehingga mereka bisa menjual lg tiket tsb berulang ulang. Oknum tsb tidak malu dg memakai baju dinas lalu berjamaah melakukan tindakan tsb.

    Begitu juga di pelabuhan internasional Lagoi Tanjungpinang, oknum imigrasi jg memaksa wisatawan asing utk membeli visa unarrival dg harga yg sudah di mark up. Baru masuk Indonesia wisatawan asing udah gerah dg tingkah laku oknum imigrasi, bikin malu bangsa Indonesia di mata internasional.

    Tolong dibenahi pak.

    Posted by andrea pirlo | 5 September 2012, 8:05 am
  114. Terima kasih Pak Dahlan. Betapa dahaganya bangsa Indonesia dengan berita2 seperti ini. Semoga ini membawa atmosfir positif, sehingga bisa menghidupkan semangat mereka2 yang sudah (hampir) putus asa. Efek domino akan terjadi.
    Semoga Allah memberi kesehatan dan umur panjang pada Pak Dahlan.

    Salam

    Posted by Hamid | 7 September 2012, 3:50 pm
  115. ternyata di Indonesia banyak (sekali) pemimpin yang bisa diandalkan 🙂

    Posted by intenratna | 5 Oktober 2012, 4:43 pm
  116. terimakasih buat pak supriyanto dan pak danang serta pak dahlan dan pak mangindaan, kalau bisa jalan lintas sumatera juga diperbaiki pak,

    Posted by ez13 | 20 Oktober 2012, 12:47 pm
  117. Allahuakbar… terimakasih ya ALLAH, engkau sudah menganugerahkan kami Pak Dahlan dan Pak Supriyanto.. ternyata engkau belum meninggalkan bangsa kami yang sedang sakit ini… Alhamdulillah.. terimakasih ya Allah… :’)

    Posted by damar (Ganesha Public Speaking School) | 23 Oktober 2012, 8:56 pm
  118. ehm!, ehm!, ehm!

    Posted by mas zen | 24 Januari 2013, 8:26 pm
  119. Selamat siang. Arus lalu lintas di pelabuhan Merak, Banten terlihat ramai dan cenderung normal. Banyak kapal sandar di tepi/pinggiran dekat pelabuhan itu yang bersandar dan kokoh termasuk kapal feri KM Batubara di wilayah utara pulau Jawa tersebut. Dan juga banyak nelayan-nelayan yang hilir mudik silih berganti melakukan aktifitas sehari-harinya di pinggiran pantai. Cukup sekian terima kasih. Sampai jumpa. Wassalam.

    Posted by Herry Budiyanto | 2 Agustus 2014, 4:54 pm
  120. Jika beberapa hal yang sudah disebutkan ini tidak diperhatikan maka resiko paling fatal pada wanita yang menderita penyakit ini adalah akan berujung pada kanker serviks.

    Posted by USWATUN KHASANAH | 10 Februari 2015, 8:51 am

Tinggalkan Balasan ke tonie Batalkan balasan