>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Agar Aset Rp 30 Triliun Tidak Mubazir

Senin, 01 September 2014

“TEMPEEEEEEEEE…!!!” Teriak puluhan karyawan di depan pabrik saat mereka berfoto bersama saya. Pada foto itu nanti pasti terlihat wajah mereka yang ceria dengan bentuk mulut yang lucu.

Saya mengunjungi PT Kertas Kraft Aceh (KKA) di Arun pekan lalu. Para karyawan menyambut dengan penuh kegembiraan. Minta foto bersama. Hari itu upaya mereka menghidupkan kembali PT KKA menampakkan hasil awalnya.

Dua turbin yang sudah lebih 15 tahun mangkrak bisa hidup kembali. Listrik 16 megawatt bisa dijual ke PLN. Perusahaan mulai mendapat penghasilan. PLN mendapat tambahan listrik.

Kondisi KKA sudah sedikit berbeda dibanding saat saya mengunjunginya dua tahun lalu. Waktu itu suasananya senyap. Tidak ada kehidupan. Di mana-mana terlihat bagian-bagian pabrik yang reyot dan tidak terpelihara. Kini pabrik kertasnya memang belum hidup, tapi pembangkit listriknya sudah mulai memberi hasil. “Pabrik ini sudah mulai bersuara,” ujar Andriano, Dirut KKA.

Untuk menghidupkan pabriknya sendiri, masih perlu waktu. Menunggu penyelesaian hutan tanaman industri (HTI) yang juga sudah lebih 15 tahun berhenti produksi. Hutan itu dimiliki bersama antara perusahaan milik Pak Prabowo Subianto (60 persen) dan BUMN PT Inhutani IV (40 persen).

Kami masih harus merundingkannya agar bisa dikelola lebih baik. Untuk bisa menjadi sumber bahan baku bagi KKA.

Kertas kraft (kertas khusus untuk kantong semen) memang memerlukan bahan baku khusus, yakni pohon pinus. Tidak bisa dibuat dari serat pohon lain. Selama ini industri semen masih impor kertas jenis kraft.

Hari itu saya bermalam di Idi Rayeuk, ibu kota kabupaten baru Aceh Timur. Menikmati martabak durian yang hanya bisa didapat di Aceh. Nyam-nyam sekali. Semalam suntuk saya harus mengucapkan terima kasih kepada Bupati Aceh Timur Hasballah M. Thaib.

Bupati ini masih sangat muda, aktif, blusukannya masya Allah, celananya jins, panggilannya Rocky. Tanyalah kepada sepuluh orang Aceh Timur: siapa nama bupati mereka. Sebelas orang akan menjawab: Rocky. Nama Hasballah hanya ada di surat-surat resmi.

Hasballah, eh Rocky,-lah yang banyak membantu sehingga pembangunan pipa gas dari Arun menuju Medan sepanjang 345 km sudah mencapai 95 persen. Hanya dalam waktu 14 bulan. Dulu banyak yang menyangsikan proyek ini bisa jalan. Apalagi harus melalui wilayah Aceh.

“Kini yang belum selesai justru di wilayah Medan,” gurau Rocky.

Saya pun cium tangannya. Pikiran Rocky memang sangat maju. Dengan dilewati pipa gas, dia bisa mengundang investor untuk datang dan memajukan Aceh Timur. PT Pertagas, anak usaha Pertamina yang membangun proyek ini, memang menyediakan keran-keran di sepanjang wilayah Aceh.

Di Aceh Timur saja ada tiga keran. Kapan saja bisa dibuka. Kalau ada pabrik yang perlu gas di sana.

Saya memang dag-dig-dug menghadapi proyek ini: harus menggelar pipa sepanjang 345 km! Tanpa APBN. Harus cepat selesai. Ini karena dua tahun lalu saya membatalkan proyek penerima LNG terapung di Medan. Harus ada gantinya.

Waktu itu saya berpikir untuk apa investasi penerima LNG terapung senilai Rp 5 triliun. Padahal, sudah ada aset negara yang fungsinya sama. Hanya letaknya di Lhokseumawe, Aceh. Aset ini berupa instalasi pembuat LNG yang nilainya sekitar Rp 30 triliun.

Kalau proyek penerima LNG terapung itu jadi dibangun, aset di Aceh yang besarnya tiga kali LNG Tangguh ini akan menganggur. Mubazir Rp 30 triliun. Ekonomi Aceh pun terganggu. Saya tidak bisa membayangkan kalau sampai instalasi LNG Arun ini dibiarkan jadi besi tua.

Dia memang sudah mengabdi selama 40 tahun. Tapi, kondisinya masih sangat jreng. Pemeliharaannya sangat prima dan bagus. Gedung-gedungnya, stadionnya, perumahannya, sekolah-sekolahnya masih yang terbaik di Aceh.

Dan pelabuhannya” Bikin air liur menetes! Dermaganya dua buah. Di dua sisi yang berseberangan. Dalamnya 18 meter. Dan pelabuhan ini berada di dalam teluk yang sengaja dibuat sempurna.

Kalau pipa ke Medan itu tidak dibangun enam minggu lagi, semua itu sudah tidak ada gunanya. Tanggal 15 Oktober depan adalah pengapalan terakhir LNG dari Arun ke Jepang. Sumur gas di Arun sudah terkuras habis selama 40 tahun lebih.

Maka instalasi itu kami putuskan untuk difungsikan sebaliknya: dari pengubah gas menjadi LNG untuk dikirim keluar Aceh menjadi penerima LNG dari luar untuk dijadikan gas. LNG-nya bisa datang dari Tangguh, Bontang, atau dari luar negeri.

Setelah LNG diubah menjadi gas, gasnya dialirkan lewat pipa tadi. Untuk PLN dan industri di Aceh dan Medan. Di Lhokseumawe, misalnya, kini sedang dibangun pembangkit listrik 200 megawatt yang akan memanfaatkan gas LNG ini.

PT PGN sendiri yang semula ingin membangun penerima LNG terapung di Medan mengalihkannya ke Teluk Lampung. Proyek PGN ini juga sudah hampir jadi. Bulan depan sudah beroperasi. Maka dua tahun terakhir ini kita menjadi memiliki dua penerima LNG terapung (yang satu lagi di Teluk Jakarta), satu penerima LNG eks Arun, dan kita punya pipa sepanjang 345 km. Semuanya non-APBN.

Program Pak Zaini Abdullah, gubernur Aceh, pun berjalan cepat. Saya memang sering bertemu beliau untuk minta dukungan. Kadang dengan kesungkanan yang tinggi. Pak Gubernur ini orangnya sangat baik, tutur katanya sangat halus, dan pembawaannya luar biasa santun.

Rupanya profesi beliau sebagai dokter dan kealimannya sebagai ulama (dokter yang ulama) tetap terbawa ketika beliau jadi gubernur. Sering sekali, sebagai orang Jawa, saya merasa terlalu kasar di hadapan beliau. (*)

Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

77 respons untuk ‘Agar Aset Rp 30 Triliun Tidak Mubazir

  1. Selamat senin pagi, semangat selalu
    Salam,

    Posted by MChoir | 1 September 2014, 6:55 am
    • Semangat senin pagi, selamat selalu
      Salam juga

      Posted by Apa Saja | 1 September 2014, 7:20 am
    • Pak Dahlan, saya minta agar bapak mengusahakan agar asset kekayaan
      bumi kita di papua diambil kembali dari Freeport….

      Posted by Dwi | 2 September 2014, 1:48 pm
      • Tidak semudah itu.

        Investor asing seperti Freeport pasti punya MoU dengan pemerintah. Jika pemerintah melanggar MoU itu (wanprestasi), hal itu akan menjadi sinyal buruk bagi calon investor asing lainnya. Jika mereka akhirnya tidak mau masuk Indonesia karena ketidakpastian kebijakan pemerintah, ekonomi kita akan ambruk.

        Posted by dhanang | 18 September 2014, 2:10 pm
        • Yang paling penting bukan assetnya, tapi bagi hasilnya yang diatur agar lebih banyak porsinya kepada negara.
          Juga hasil sampingan yang berharga juga seharus nya milik negara. Kan kontrak nya untuk menambang tembaga, jadi kalau ada emasnya, maka emasnya harus diserahkan ke negara di potongongkos penambangan.

          Posted by Subakir Kasdi | 18 September 2014, 3:30 pm
  2. Dari awal sampai pagi ini saya selalu mengikuti tulisan pendamping sarapan pagi. Wow…dukung p Dahlan Iskan utk terus memajukan Indonesia..

    Posted by Heru Dhony | 1 September 2014, 6:57 am
  3. jempol utk pak dirut KKA andriano, pak bupati rocky hasballah dan pak gubernur zaini abdullah dokter yg ulama

    Posted by fia | 1 September 2014, 7:10 am
  4. Setiap selesai membaca MH do’a saya semoga Abah DI tetap menjadi Menteri

    Posted by gus jarwo | 1 September 2014, 7:52 am
  5. Abah memang jago memberi harapan, pencerahan dan optimisme …akankah berlanjut untuk 5 tahun kedepan ….semoga Abah tetap mengelola BUMN ….sehingga memberi manfaat sebesar-besarnya untuk kemajuan negara … semoga!

    Posted by Bromo | 1 September 2014, 7:55 am
  6. Terimakasih Abah, tulisan semakin menambah semangat, dan ternyata indonesia masih banyak punya orang-orang hebat. Pak Gubernur Saini Abdullah, dokter yang ulama, pak bupati, rocky hasballah, dirut KKA, Andriano.

    Dan satu pesan yang tersembunyi, dokter yang ulama. Secara tersirat saya memaknai bahwa kita banyak butuh ahli agama yang menguasai ilmu dunia.

    Posted by Heiruddin | 1 September 2014, 7:55 am
    • Obsesi saya, mendirikan paud, tk, sd, smp, sma. Lulus SMA sdh hafal qur’an & hadist, bisa tafsir, bisa bhs arab, bisa dakwah, bs bhs inggris, melek IT, bisa wirausaha, dan punya ketrampilan sipil, otomotif, elektro, atau agro.

      Perguruan tinggi kemanapun mereka mau, karena modal basic dunia akhirat dan life skill sdh dibekalkan semua.

      Selagi usia emas hinga SD digenjot hafalan quran hadist bhs arab bhs inggris, selagi smp digenjot bhs lain, dan IT, selagi SMA digenjot tafsir dan ilmu dunia lainnya. Perguruan tinggi, silahkan milih sendiri.

      Agar jadi ilmuwan & wirausahawan yang da’i

      Siapa mau gabung ??

      Posted by pemerhati | 1 September 2014, 10:50 am
  7. Naah ini bukti kerja keras,kerja cerdas,kerja ikhlas..

    Posted by Gusti Dindi | 1 September 2014, 8:04 am
  8. Alhamdulilah, Abah masih diberi keshatan oleh-Nya….semoga terus bermanfaat bagi orang banyak (masyarakat indonesia) khususnya. Dan semua yang berhubungan dengan yang beliau kerjakan.

    Posted by Yus | 1 September 2014, 8:11 am
  9. Mendukung 100%

    Posted by Djoko Sawolo | 1 September 2014, 8:16 am
  10. Kilang Minyak selesai dibangun, Minyaknya habis duluan …

    Estimasi pembangunan kilang minyak selama 5 tahun, dengan estimasi biasay sekitar 100 Trilyun, Estimasi yang kedua Cadangan minyak Indonesia juga akan habis dalam waktu 10 tahun kedepan, hihihi
    Kalau saya jadi presiden, saya mendingan memaksa semua Industri Otomotif yang ada di Indonesia beralih ke Listrik dan gas, saya akan memaksa semua Universitas di Indonesia untuk berfikir bersama sama agar komponen pendukung baik converter maupun safety dan tektekbengeknya dimasukan kurikulum,
    Toh Indonesia kaya akan gas, bahkan noh di papua sono dikirim ke tiongkok untuk menerangi dan menjadi sumber energy mereka,
    Persis seperti ketika Indonesia menjadi negar OPEC, dimana minyak Indonesia diekploitasi abis abisan, pas sekarang butuh banyak kita sudah tidak punya stok banyak … telerrrrr .apakah ini mau terulang lagi ????
    Saya mah salut sama pak dahlan …
    Bagaimana Infrastruktur arun didayagunakan setelah SDA nya habis dikuras oleh jepun, langsung dimodif jadi penampungan CNG, jalur ditarik dari ujung pulau sumatera hingga tengah, mudah mudahan sampai ujung sumatera satunya lagi amiiin…
    Pantesan pertamina beli kapal pengangkut gas terbesar se Dunia, fikiran panjang sudah dipetakan , bawa gas baik dari tangguh maupun daerah yanglainnya, masukan ke FSRU maupun penampungan lainnya distribusikan dengan pipa pipa ke seluruh wilayah yang terlewati, Emejing ….
    SDA digunakan untuk kemakmuran rakyatnya ….
    AWAS !!!!
    Kalo sampai ada yang jual lagi ….

    Posted by shayun | 1 September 2014, 8:31 am
  11. aylaekdiss be menko perekonomian ketua bapenas bir jokowi duduk duduk saja menikmati hasilnya

    Posted by abdillah | 1 September 2014, 8:37 am
  12. Rasanya, Senin pagi tak lengkap tanpa menyantap “Manufacturing Hope”. Agar tetap semangat bekerja, bekerja, bekerja. Memberikan yang terbaik untuk bangsa.

    Posted by Nanang Rusbiyantoro | 1 September 2014, 8:43 am
  13. Pak DIS kapan PN.Kertas Leces dan Patal Grati dihidupkan…… eman2 aset negara ini mangkrak. Bravo

    Posted by catur wibowo | 1 September 2014, 8:53 am
    • Patal Grati sudah bener2 mati. Setiap mudik lewat Probolinggo – Malang lewat Grati terlihat pabriknya sdh gersang. Pohon2 yang dulu asri sekarang ditebangi. Pabriknya sudah seperti lahan tidak terurus. Mungkin seebentar lagi rata dengan tanah ..

      Posted by Wonokairun | 1 September 2014, 10:59 am
  14. Dahaga akan harapan bahwa bangsa ini bisa bangkit menjadi sarapan setiap hari hari senin
    bravo abah DIS

    Posted by rendi sinca | 1 September 2014, 10:04 am
  15. Ketika membaca MH, seakan melihat sisi positif dari Indonesia yang selama ini kebanyakan terlalu memperlihatkan sisi negatifnya.

    Posted by bobyrh | 1 September 2014, 10:10 am
    • Indonesia negara besar yang terlalu tenggelam dengan media2 liberalis pro kapitalis yang terlalu meng-eksplore ide2 kapitalis, agar indonesia tetap tergantung dengan produk2 impor (karena banyak penduduknya yang jadi pasar potential banyak negara, apalagi penduduknya mudah dibodoh2in, diatur2, disogok2, diadu domba). Anak2 mudanya banyak bermasalah : hamil di luar nikah, tawuran, ujian nyontek, kebut2an, pengamen, anak jalanan, preman, penjambret, suka glamour, perokok, narkoba, perampok/ pencuri, mau lulus sekolah instan, kaya instan, sukses instan, dan seabreg masalah remaja lainnya.

      Posted by pemerhati | 3 September 2014, 9:44 pm
  16. nah ini baru namanya motivasi, yang terbengkalai bisa dimanfaatkan kembali, tanpa APBN lagi, Mudah-mudahan DI bisa menjadi bagian pemerintah dan mampu membuat keputusan. tak membaca tulisan beliau terasa ada yang kurang di senin pagi.

    Posted by andi | 1 September 2014, 12:20 pm
  17. Luar biasa,investasi besar yang hampir terbengkalai,dengan sentuhan Pak Dahlan menjadi sangat bermanfaat untuk kemajuan Sumatera.Selamat Pak.

    Posted by suroso | 1 September 2014, 1:28 pm
  18. Seorang mentri mencium tangan seorang bupati ???

    Posted by Wonokairun | 1 September 2014, 1:30 pm
    • ini baru namanya jaman edaaannn. Ingat nyanyian religi warisan wali yang disenandungkan oleh Cak Nun : jaman wis akhir .. jaman wis akhir, bumine guncang. Akale jungkir … akale jungkir, negaranya guncang. mentri cium tangan bupati itu sudah termasuk jaman edan dan akale jungkir.
      Tapi, nggak apa, kita dukung, demi manufacturing hope.

      Posted by pemerhati | 3 September 2014, 9:57 pm
  19. Pak Dahlan……, gak kasian apa sama karyawan PT. Merpati Nusantara dan Keluarganya??????????????? RENUNGKAN Pak disela-sela Shalat Tahajud Bapak……………..

    Posted by dio dion | 1 September 2014, 2:27 pm
  20. Pak… Pak…, orang bodho juga bisa jawab….., pilihannya gak relevan….,kalo seorang pilot/pramugari-a/pegawai tiba2 disuruh jadi petani sawit, apa ya bisa survive, kalo pak dahlan waktu itu berani mengambil keputusan langsung menutup Merpati dan membayarkan hak2 karyawan dengan benar, pasti diterima….., tapi apa pak dahlan berani waktu itu??????? NONSENS….Kalo cuma ngomong ditawari tanah dua hektar ya semua pegawai manapun pasti pikir panjang Pak…. .
    Btw kalau membaca jawaban diatas, kemungkinan besar pak dahlan akan cuci tangan soal PT. Merpati nih……, Astaghfirullah….. semoga Allah mengampuni…..

    Posted by laila | 1 September 2014, 4:08 pm
    • JANGAN TERLALU MUNAFIK, PERSOALAN MERPATI KALAU KITA AMATI SECARA JERNIH PERMASALHANNYA TIDAK HANYA ADA PADA KEWENANGAN MENTERI BUMN, SUDAH BERKALI-KALI ABAH DI BERUSAHA UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TETAPI SELALU TERHAMBAT ATAU TERHALANG PADA BIROKRASI YANG RUWET DAN LEMOOOT….

      Posted by jatmiko | 1 September 2014, 4:47 pm
      • Mas….Mas….., yang lemot bukan birokrasinya….., yang lemot ya ABAHmu itu….

        Posted by laila | 1 September 2014, 4:55 pm
        • Yang ditawari tanah dua hektar tapi memilih ngga dibayar 9 bulan sambil ngoceh-ngoceh juga termasuk kategori lemot deh kayanya. Apalagi bisanya demo tapi ga ikut urun rembuk cari solusi, dan hanya mengandalkan solusi pada seorang Menteri BUMN, padahal tahu banyak plan yang sudah coba dilakukan, banyak yang terganjal di DPR, di Kemenhub, dll.

          Posted by Apa Saja | 4 September 2014, 8:00 am
      • becul … becul …. becul …. Abah selalu terhambat oleh birokrat diluar kewenangannya.

        Posted by pemerhati | 3 September 2014, 9:53 pm
  21. kalo informasi tentang siapa duluan yang selesai (kilang minyak dibangun ato minyaknya abis) valid..mungkin bisa di sampaikan ke tim transisi capres terpilih, supaya menjadi bahan acuan pertimbangan
    sekedar mencoba menyimpulkan hasil belajar dari baca2 MH :
    hal pertama yang harus dilakukan adalah inventaris aset
    kemudian ketahui fungsi kerja masing2 aset
    buat korelasi fungsi masing2 aset
    gunakan semaksimal mungkin…

    simple juga ya ternyata metodenya, tetapi butuh ketekunan dan motivasi bagi SDM-nya

    MANTAB

    !!!!

    Posted by adi | 1 September 2014, 4:14 pm
    • Pembangunan kilang minyak menurut pendapat saya yang barangkali tidak benar, tetap dibutuhkan, mengingat kita harus mengimpor BBM jadi yang tentu harganya lebih mahal. Crude oil (minyak mentah) bisa diimpor dari TimTeng, Kilang minyak bisa menghasilkan produk-produk turunan dari crude oil. Selain LPG, Mogas, Bensin, Avtur, Minyak tanah, solar dan minyak bakar, tergantung dari jenis crude oilnya juga bisa menghasilkan bahan baku untuk minyak lumas, lilin dan aspal bahkan kokas. Lebih hilir lagi bisa dibangun pabrik petro kimia yang bisa menghasilkan pupuk, polipropilin dll. Masalahnya duit siapa untuk membangun kilang tersebut. Dari dulu investor dari Arab maju mundur. Izin membangun kilang belum tentu dapat dalam waktu 2 tahun. Uang yang di himpun oleh pemerintah bocor di sana sini. Mau hutang lagi???. Hutang yang sekarang saja sampai cicit kita belum terbayar. Hal lain yang bisa kita dapat dari dampak pembangunan kilang? Tenaga kerja tetap yang terserap 800 orang, Tenaga kerja pendukung operasi bisa ribuan. Ekonomi disekitar kilang akan tumbuh.

      Lagi2 soal duit dan kebijakan prioritas, Belum lagi masalah politis tak usah lah dibahas tambah bingung nanti. Dan siapa yang rugi dan siapa yang untung kalau dibangun kilang minyak di Indonesia. Silahkan tanya ke rumput yang bergoyang he he he…

      Salam. Subakir Kasdi

      Posted by Subakir Kasdi | 2 September 2014, 8:06 am
  22. pak dahlan kira2 tau engga ya peribahasa jawa “Tinggal Glanggang Colong Playu”……,kayaknya peribahasa itu cocok buat buat pak dahlan dalam menangani masalah PT. Merpati Nusantara…

    Posted by Badai Sukma | 1 September 2014, 4:51 pm
  23. Kenapa Malasya air line bisa kolap? kenapa merpati nusantara ambruk? Kenapa garuda rugi 2 t? Kenapa air asia berjaya? Hanya kepercayaan penumpang yg menentukan.

    Posted by arios | 1 September 2014, 5:51 pm
    • masa bodo mau kolaps, mau ambruk, mau bubar……., tolong hak2 karyawan PT. Merpati DIBAYARKAN SEGERA!!!!!!! itu saja ……, kan ada Undang-Undangnya…..

      Posted by badai | 1 September 2014, 6:01 pm
      • pantesan Merpati gak maju2 kalo karyawannya model gini.. mikirin nasibnya sendiri.. masa bodo dengan yang lain.. logis sajalah, kalo perusahaan bangkrut ya karyawannya ikut bangkrut.. ini malah aneh, perusahaan sudah diambang bangkrut, karyawannya tidak mau bangkrut.. malah minta negara menalangi gaji… egois amat!! dijual saja ga ada investor yang tertarik… knapa sih ga bisa sadar diri.. giliran bumnnya sudah maju gajinya tinggi amat lupa yang lain…

        Posted by badai bahobrok | 3 September 2014, 10:35 pm
        • Iya, seharusnya banyak berkumpul keluarkan ide-ide solutif. Coba, gagal coba lagi … Kalau semua karyawan dan direksi berfikir ingin menyelamatkan Merpati, akan lebih baik daripada ngedoain kolaps.

          Posted by Apa Saja | 4 September 2014, 7:55 am
        • wuihh… beberapa tahun lalu pernah kita simak berita mengharukan di TV. Hyundai Korsel, saat mau dinyatakan bangkrut, sekian puluh ribu karyawannya rame-rame menyumbangkan sejumlah uang simpanannya, agar pabriknya tempat mereka bekerja batal divonis kolaps.

          Posted by pemerhati | 5 September 2014, 11:19 pm
  24. Terimakasih informasinya pak. sangat membuka cara pandang kita yang lebih dalam lg untuk indonesia tercinta. semangat.

    Posted by nandito silaen | 1 September 2014, 7:04 pm
    • Iya Pak, tetap semangat dan tetap sehat selalu ya Pak….., jangan lupa nanti malam Shalat Tahajud, dan tolong direnungkan dengan Khusyuk, bagaimana penderitaan ribuan karyawan PT. Merpati Nusantara beserta keluarganya yang sudah 9 bulan tidak menerima gaji……., terima kasih ya Pak…..

      Posted by DIO | 1 September 2014, 7:59 pm
  25. Tingkat kesulitan BUMN yg sakit bermacam macam. Dari yg relatif mudah sampai yg sangat sulit. Perlu diingat, Dahlan Iskan bukan malaikat yg bisa menyelsaikan semua masalah. Yang dia kehendaki adalah adanya optimisme dan harapan. Kalau sudah tidak ada optimisme dan harapan, ya sudah kita tidak perlu berharap…..

    Posted by Wonokairun | 2 September 2014, 8:02 am
  26. Mantap DI semoga sehat dan sukses selalu dan proyek pemipaan gas kerumah tangga dilaksanakan agar lebih praktis dan hemat,semoga masuk dalam kabinet jkw-jk agar mayat2 BUMN dapat bangkit kembali.

    Posted by toga | 2 September 2014, 11:03 am
  27. masalah penyelesaian Merpati tidak melulu berada ditangan Menteri BUMN.. masalah hutang Merpati yang 7 T adalah buah simakalamakalama… saking ribetnya masalah ini.Pak Dahlan Iskan sudah mengajukan usul agar hutang merpati ini selanjutnya dijadikan sebagai Modal penyertaan negara, akan tetapi hingga saat ini DPR tidak menyetujuinya. lah terus harusnya bagaimana ??, opo kewenangan Menteri itu mencakup semua hal ???, ya ndak lah. Merpati dikubur gak boleh, dihidupkan sulit.. yaaa monggo dipikirkan oleh DPR barangkali.

    mau dbilang “tinggal glanggang colong playu ” seperti apa ??, memangnya Dahlan Iskan dapet apa dari Merpati..??, yang mesti dipikirkan adalah, bagaimana caranya agar Merpati bisa menggaji kembali karyawannya, beroperasi lagi, hidup lagi, maju lagi, karyawannya sejahtera lagi.. bukan begitu kawan.. ayoo kirim surat terbuka dan bila perlu demo DPR…!!!.

    Posted by Manihot Ultissima | 2 September 2014, 11:23 am
    • Waaahh… Mas ini gak ngikutin berita…., surat, demo…. sudah kapan tau mas kita jalani semua, sudah gak keitung……, sekarang ini Karyawan Merpati cuma pengin dibayarkan HAK-HAKnya Mas, sembilan bulan gak gajian, status gak jelas…, di PHK engga…kerja engga…., kalo menterinya gak mau disebut “tinggal glanggang colong playu”, sementara selama sembilan bulan gak bisa menyelesaikan masalah Merpati n sebentar lagi lengser……………terus mau disebut OPPOOOOO………????

      Posted by DIO | 2 September 2014, 11:41 am
      • Kadang-kadang sebagian orang pada kondisi terpuruk bukannya merendah dan cari solusi bersama, tapi yang ada sibuk cari kambing hitam, nyalahin orang lain, dlsb. Sayang saja Mas, menghabiskan energi. Sembilan bulan bukan waktu yang sebentar memang, apalagi jika pada kondisi terpuruk. Tapi tahu tidak kalau Dahlan Iskan juga sudah dan sedang berbuat? Banyak BUMN lain nyatanya bisa bangkit, dan itu bukan katanya, tapi ada faktanya.
        Selagi menunggu dan mengusahakan kebangkitan maupun kematian Merpati, ada baiknya meniru Pak Mahmud, di “Kepala Sekolahku Seorang Pemulung” (kickandy), yang bisa menjaga energinya selama 25 tahun, bahkan dengan menjadi pemulung, hingga solusi itu datang dari tempat yang tidak disangka-sangka. Istrinya bisa dioperasi. Yang beliau punya apa? Ketegaran, kesabaran dan mampu menjaga energinya, tidak terburu-buru bunuh diri atau membunuh orang lain.
        Saya turut mendoakan kebaikan Merpati, karena jika saya tidak hidup dari sanapun, Merpati adalah kebanggaan negara kita juga. Dan saya berharap Merpati bangkit kembali.

        Posted by Apa Saja | 2 September 2014, 4:52 pm
        • Oke ….. utk rekans merpati kita beri motivasi berikut ini : inspiratif dan mengharukan

          Judul artikelnya :
          “Jangan Patah Semangat untuk Terus Berdoa”

          KISAH nyata, terjadi di Pakistan. Seorang dokter ahli bedah terkenal (Dr. Ishan) tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran. Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

          Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata, “Saya ini dokter special, tiap menit nyawa manusia bergantung ke saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?” Pegawai menjawab, “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru Anda bisa menyewa mobil, tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.”

          Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.

          Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya.

          Terdengar suara seorang wanita tua, “Silahkan masuk, siapa ya?” Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telefonnya. Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telefon apa Nak? Apa Anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telefon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan Anda.”

          Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara
          ibu itu shalat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur di sisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap shalat. Ibu tersebut melanjutkan shalatnya dengan doa yang panjang.

          Dokter mendatanginya dan berkata, “Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan keramahan Anda dan kemuliaan akhlak Anda, semoga Allah menjawab doa-doa Anda.”

          Berkata ibu itu, “Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.” Bertanya Dr. Ishan, “Apa itu doanya?” Ibu itu berkata, “Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya, katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya.”

          Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak, “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Sayalah Dr. Ishan bu, sungguh Allah SWT telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mukmin dengan doa. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.

          Dalam kisah tersebut mencerminkan begitu besarnya kekuatan doa. Apalagi bila kita memintanya dengan sungguh-sungguh hanya kepada Allah SWT. Dan kita harus selalu yakin bahwa Allah itu telah merencanakan yang baik. Allah akan menunjukkan jalanNya dari arah yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya. Maka dari itu, teruslah berdoa kepada Allah, hingga Allah menjawab doa kita. [rika/islampos/kisahinspirasi]

          Posted by pemerhati | 3 September 2014, 10:11 pm
          • Iya Pak NS terima kasih tambahan inspirasinya … kalau kita yang mengalami seperti rekan-rekan di Merpati juga mungkin tidak semudah itu, tapi cerita-cerita inspiratif seperti ini jika diterapkan akan membuat kita sadar bahwa ada kekuatan Yang di Atas, Yang Maha Segalanya, yang akan menjawab do’a-do’a kita dengan cara-Nya dan bentuk yang sesuai kehendak-Nya. Jadi, lebih indah berhenti menghujat, dan lalu menurut saya dalam kondisi seperti ini karena harus ada rasa memiliki, baiknya karyawan memperbanyak menemui direksi dan mengusulkan ide-ide penyelamatan Merpati. Jika tidak sanggup, ya resign saja. Hak-hak normatif cepat atau lambat pasti ada penyelesaian kok. Tentu tidak pada kondisi perusahaan yang sedang acak-acakan seperti ini. Tapi kalau meminta PMN, ini yang harus dihindari, karena sudah berulang kali terjadi, dan perlu diingat bahwa tidak semua rakyat setuju uang rakyat dipakai PMN. Wallahu ‘alam.

            Posted by Apa Saja | 4 September 2014, 7:48 am
          • Tambahan kisah Tukang Roti, Istighfar & Doa

            Kisah ini terjadi pada masa Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Ketika itu Imam Ahmad hendak menghabiskan malamnya di dalam masjid, akan tetapi ia terhalang untuk bermalam di dalam masjid, karena larangan penjaga masjid. Ia terus berusaha meminta izin, namun tidak membuahkan hasil. Lalu, Imam Ahmad berkata kepada si penjaga,” Saya akan tidur di tempat kakiku berpijak ini.” Dan, benar, Imam Ahmad bin Hanbal tidur di tempat kakinya berpijak. Lalu penjaga masjid mengusirnya dari lokasi masjid. Imam Ahmad bin Hanbal adalah seorang syaikh yang berwibawa, serta terlihat tanda-tanda keshalihan dan ketakwaan pada dirinya.

            Lalu ada seorang tukang roti yang melihat Imam Ahmad. Begitu si tukang roti melihat penampilannya, ia menawarkan tempat bermalam. Maka, Imam Ahmad bin Hanbal pergi bersama tukang roti itu, dan ia begitu memuliakannya.

            Lalu si tukang roti mengambil adonan untuk membuat roti. Imam Ahmad mendengar si tukang roti membaca istighfar dan terus membaca istighfar. Waktu berlalu sekian lama dan ia tetap dalam kondisi tersebut. Imam Ahmad merasa takjub, keesokan harinya ia bertanya kepada si tukang roti tentang tindakannya membaca istighfar semalam. Ia menjawab bahwa selama membuat adonan ia terus membaca istighfar.

            Imam Ahmad bertanya,” Apakah kamu mendapatkan buah dari istighfar yang kamu baca?” Imam Ahmad mengajukan pertanyaan ini, sedangkan ia mengetahui bermacam buah istighfar. Ia mengetahui keutamaan istighfar, dan ia mengetahui faedah-faedah istighfar.

            Si tukang roti menjawab,” Ya, demi Allah. Tidak sekalipun aku memanjatkan doa melainkan doaku terkabulkan, kecuali satu permohonan.” Imam Ahmad bertanya,” Permohonan apa itu?” Si tukang roti menjawab ,” Melihat Imam Ahamd bin Hanbal.”
            Imam Ahmad berkata,” Akulah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, sungguh aku telah ditarik untuk mendatangimu!”

            Subhanallah… Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan diberi kemudahan oleh Allah untuk mengamalkannya. Aamiin.

            Sumber : KisahIslamiDotCom

            Posted by MChoir | 4 September 2014, 8:27 am
  28. hwueleh, asyik jika bis ketemu pak dahlan disana, pasti banyak visi yang bisa kita simak, bisa menjadi pemikiran yang menarik, salam sukses dan maju terus pak Dahlan

    Posted by Raras | 2 September 2014, 4:13 pm
  29. tempeeee… hehehe… 🙂

    Posted by lukisan | 3 September 2014, 2:43 pm
  30. tempeeeee…juga untuk fans MH….. untuk penggemar LAN sudah berjalan di Sumba oleh teamnya Putra Petir bang ricky elson didukung pertamina…

    Posted by ep sard | 4 September 2014, 10:22 am
  31. jadilah tumbuhan pohon jati, bisa berdiri tegak tanpa lanjaran.
    Jangan seperti tanaman kacang panjang, yg hanya bisa berdiri karena ada rambatanya.
    mengeluh, mengoceh, mengumpat bukan solusi.

    Posted by solusi ngawur | 5 September 2014, 9:02 am
  32. Saya mengajak bapak dahlan iskan untuk menciptakan revolusi ternak sapi potong dengan menghidupkan kembali BUMN ASURANSI , dan diperluas menjadi asuransi ternak sapi , insyaallah akan menggiring para pemodal di daerah berinvestasi di bidang ternak sapi bibit gun amemperbanyak populadi sapi. Kliik merencanakan revolusi sapi potong di jawa timur, mogaMoga bapak sidi membacanya. Trims

    Posted by santosomt | 8 September 2014, 9:12 am
  33. yg terbaru MH hari ini kok malah di detik.com ya hehe..

    Posted by dwi | 8 September 2014, 10:25 am
    • MH143 – Kembali Hidup Jangan Sampai Mati lagi
      “Lihat mata ikan ini Pak: warnanya putih!” ujar awak kapal itu sebelum menjatuhkan ikan beku sebesar bayi tersebut ke meja di depan saya. “Ini pertanda pembekuannya sempurna,” tambahnya.
      Dia menjatuhkan ikan itu dari ketinggian yang cukup untuk menguji tanda kesempurnaan berikutnya: benturan ikan dengan meja itu menimbulkan suara “cling” yang keras.
      Setelah dibekukan sampai -60 derajat celsius, ikan itu memang keras sekali. Tidak usah khawatir turun kualitasnya, apalagi membusuk.
      Nelayan di Bacan, satu pulau di Maluku Utara, menonton adegan itu dengan antusias. Itulah untuk pertama kalinya BUMN menempatkan kapal ikan di sana. Kapal ikan modern yang dilengkapi cold storage minus 60 derajat dengan kapasitas 150 ton.
      Jumat minggu lalu, setelah ke Aceh Timur dan Arun, saya memang keliling ke Ternate, Pulau Bacan dan ke Buli, ibukota Halmahera Timur. Inilah kunjungan untuk menyaksikan hidupnya kembali usaha perikanan BUMN di “ibukota ikan” Indonesia itu. BUMN pernah punya pusat perikanan di Bacan, tapi sudah lama sekali mati. Namanya PT Usaha Mina. Dia ibarat kucing yang mati di pasar ikan.
      Lokasi almarhum itu masih ada: lima hektar. Ditumbuhi semak. Bangunannya masih ada: kusam dan berantakan. Tulisan PT Usaha Mina masih terbaca: samar-samar. Artinya dia sudah mati tapi mayatnya masih utuh.
      Upacara besar untuk menandai hidupnya kembali si almarhum dilakukan di Bacan. Gubernur baru Maluku Utara yang juga seorang ulama terkemuka, Abdul Ghani Kasuba, ikut hadir. Beliau datang dari Ternate dengan speedboat yang mengarungi laut selama tiga jam.
      Bupati setempat yang juga ulama dan seorang doktor sastra Arab lulusan Islamabad Pakistan, tampak selalu tersenyum.
      Ini memang hari istimewa: BUMN perikanan hadir kembali di Bacan. Namanya: PT Perikanan Nusantara (Perinus). Kehadiran Perinus di kuburan PT Usaha Mina itu ditandai dengan beroperasinya pabrik es baru dan beroperasinya kapal ikan yang dilengkapi cold storage 150 ton tadi.
      Gubernur dan bupati ini kebetulan memang kakak-beradik. Dua-duanya lulusan pesantren Al Khairat Bacan. Karena itu keduanya ingat betul kejayaan Usaha Mina di Bacan sampai dengan kematiannya yang diratapi seluruh penduduk Bacan.
      “Pernah kami mencoba membantu menghidupkannya. Kami bantu dengan APBD Rp 5 miliar. Tapi mati lagi,” ujar Bupati Muhamad Kasuba yang sekarang sudah periode kedua di tahun keempat masa jabatannya.
      Kepada ribuan masyarakat yang hadir di upacara itu saya minta maaf: baru sekarang bisa menghidupkan kembali BUMN perikanan di Bacan. PT Perinus memang baru saja sehat kembali setelah bertahun-tahun seperti dalam keadaan pingsan.
      Waktu saya diangkat jadi menteri tiga tahun lalu PT Perinus secara teknis sudah bangkrut. Utangnya dan akumulasi kerugiannya lebih besar dari asetnya. Maka saya minta direksi PT Perinus segera mengurangi utang dan menyelesaikan akumulasi kerugian dengan melakukan quasi reorganisasi.
      Direksi PT Perinus lantas bekerja keras. Dan membersihkan semua unit usahanya dari tikus-tikus berkaki dua. Abdussalam Konstituanto, Dirut Perikanan Nusantara yang baru, mulai menghidupkan unit usaha perikanan yang sudah mati di Bitung (Sulut). Berhasil. Lalu menghidupkan yang di Ambon. Berhasil. Menghidupkan yang di Benoa (Bali). Berhasil. Lalu menghidupkan yang di Sorong (Papua Barat). Juga berhasil.
      Maka kalau baru sekarang bisa menghidupkan yang di Bacan, memang Perinus tidak bisa melakukan semua itu sekaligus. Ibarat orang yang baru keluar dari opname di rumah sakit, PT Perinus tidak bisa langsung disuruh lari ke Bacan. Nanti jatuh lagi. Dia juga belum bisa dibebani benda yang berat di pundaknya. Nanti opname lagi. Apalagi dia harus menanggung sendiri semua biaya penyehatan itu tanpa dana APBN.
      Selama berada di Bacan, semula saya ingin bermalam di kapal ikan yang baru. Ini karena semua hotel penuh: ada pemilihan ulang anggota DPR di seluruh TPS di sana. Ketika kita semua sudah lupa pemilu, di sana masih ada Pileg untuk menentukan siapa-siapa tiga anggota DPR yang mewakili Maluku Utara nanti. PDIP sudah pasti dapat satu kursi. Golkar juga dapat satu kursi. Pileg ulangan ini menentukan untuk siapa sisa satu kursi lagi: PKS atau PAN.
      Malam itu gelombang sangat besar. Saya batalkan tidur di kapal. “Pak Dahlan, Pemda punya guest house. Tolong jangan di kapal,” pinta Pak Bupati setelah menjamu kami makan malam dengan menu ikan bakar yang betul-betul fresh from the sea. Ditambah makanan pokok setempat: papeda (bubur sagu), singkong rebus, dan pisang mulubebe sebagai pengganti nasi.
      Pagi-pagi, setelah senam masal Dahlan Style dan peresmian Senam Nusantara (senam resmi Maluku Utara), saya pun ke Buli, ibukota Halmahera Timur. Semula saya hanya ingin meninjau investasi PT Antam sebesar Rp 25 triliun di sini. Tapi bupati Halmahera Timur, drs H Rudi Irawan, yang ikut menyambut saya, curhat soal perikanan juga.
      Maka kami buatlah rencana baru: perikanan koridor Halmahera Timur-Sorong. Jarak dua wilayah ini tidak jauh. Hanya dipisahkan oleh Kabupaten Raja Ampat. Seorang manajer Perinus langsung tidak boleh pulang hari itu. Untuk merumuskan model bisnis perikanan koridor baru Sorong-Halmahera Timur.
      Hiduplah Perikanan Nusantara. Tentu jangan sampai mati lagi.

      Oleh Dahlan Iskan
      Menteri BUMN

      Posted by Apa Saja | 8 September 2014, 10:42 am
  34. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan pembangunan bandara baru dalam proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Bandara baru ini merupakan penunjang Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng.
    baca selengkapnya di http://bit.do/utm-weather-station

    Posted by taufiq | 15 September 2014, 2:08 pm

Tinggalkan Balasan ke Djoko Sawolo Batalkan balasan