>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Pisang Mulai Diekspor, Jambu Citra Menyusul

Senin, 10 Februari 2014
Manufacturing Hope 115

Tanyalah tentang pisang, pepaya, atau jambu citra kepada Dirut PTPN VIII Dadi Sunardi. Dia akan menjawab dengan gaya seorang marketing perusahaan buah. Kini dia sudah menguasai secara detail persoalan buah tropis. Sama dengan kalau Anda bertanya tentang semen kepada Dirut PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto, yang sejak membeli pabrik semen di Hanoi dia punya nama Vietnam Vu Van Qui.

Begitulah, sudah kian banyak Dirut BUMN yang menguasai persoalan detail bidang usaha masing-masing. Mungkin sudah lebih 80 persen yang seperti itu. Sudah sangat berbeda dengan suasana masa lalu.

Dulu saya sering menemukan direksi yang tidak bisa menjawab persoalan detail bidang usaha mereka. Setiap kali saya bertanya detail, sang Dirut selalu minta stafnya untuk menjawab.

Sejak itu saya minta kalau saya berkunjung ke BUMN, hanya direksi yang boleh hadir di ruang rapat. Direksi tidak bisa lagi bertanya kepada staf untuk memberikan jawaban.

Saya lihat sekarang ini para direksi umumnya sangat asyik kalau bercerita tentang usaha masing-masing. Sudah jarang yang kesibukannya hanya bermanuver politik, baik di lapangan golf, di kafe-kafe, di lobi hotel, atau di acara-acara politik.

Tentu masih ada satu-dua yang melakukan kasak-kusuk. Tapi, itu segera mudah ketahuan dan terlihat noraknya.
Kini juga kian banyak buku yang terbit mengenai Dirut BUMN. Baik ditulis sendiri maupun yang ditulis orang lain. Bahkan, banyak yang best seller. Seperti buku Ignasius Jonan tentang transformasi kereta api sejak dia jadi CEO-nya. Juga buku yang ditulis sendiri oleh CEO Telkom, Arief Yahya. Bahkan, dia menulis dua buku, dua-duanya best seller.

Dirut Pelindo II R.J. Lino dan Angkasa Pura I Tommy Soetomo tidak ketinggalan. Belum lama ini terbit juga buku tentang Dirut Bulog Sutarto Alimoeso. Terakhir, minggu lalu terbit buku yang ditulis sendiri oleh Vu Van Qui tentang transformasi perusahaan Semen Indonesia.

Buku-buku itu terbit dengan format buku komersial yang didesain untuk laku dijual di toko buku. Bukan lagi buku-buku dengan format “buku instansi” yang wajib beli karena tidak akan laku di toko buku.

Tentu saya tidak akan memuji terbitnya buku yang ditulis oleh pimpinan perusahaan yang perusahaannya sendiri tidak mengalami kemajuan. Untuk yang seperti itu saya akan memuji kalau mereka memilih bekerja saja dulu mati-matian untuk memajukan perusahaan. Jangan sampai justru ada yang menilai “bukunya lebih baik daripada kinerjanya”.

Atau ejekan lain: bisanya hanya menulis, tapi tidak bisa menjalankan yang dia tulis. Yang harus dinomorsatukan tetaplah “buku asli” yang tidak ditulis itu: Kinerja. Prestasi. Capaian. Bukan bikin buku, tapi bikin sejarah. Seberapa pun kecilnya.

Dirut PTPN VIII termasuk yang masih harus bikin sejarah itu: buah tropis. Yakni, bagaimana agar buah tropis menjadi raja di negeri tropis. Untuk menumbangkan mitos “bagaimana negara tropis dijajah buah tropis dari negara subtropis”.

Dan, Dadi Sunardi, Dirut PTPN VIII, sudah memulainya. Bukan “baru akan”. Untuk pisang dia mulai ekspor ke Singapura. Bahkan, sudah empat kali. Dan akan berlanjut. Kini dia finalisasi kontrak ekspor pisang ke Hongkong. Sebagai rintisan masuk ke pasar besar di Tiongkok.

Meski baru tahun pertama, Dadi sudah berhasil memproduksi 870 ton pisang. Tahun ini produksi itu akan naik drastis menjadi 65.000 ton. Dan akan terus meningkat. Kini pisangnya mulai membanjiri supermarket.

Semoga segera bisa mengalahkan pisang impor. Mohon doa restu. Lima tahun lagi, insya Allah, PTPN VIII akan memiliki kebun pisang. Jangan kaget, 5.000 hektare. Melebihi dari yang saya minta tempo hari.

Pisang dan pepaya memang bukan tujuan akhir. Tapi, pisang dan pepaya bisa membuat uang lebih cepat. Tahun pertama ini sudah menghasilkan 53 ton. Dan pada 2014 akan mencapai 10.000 ton! Dan akan terus naik.
Dari bisnis baru buah tropis ini PTPN VIII sudah berhasil meraih laba pada tahun pertama!

“Mesin cepat pencetak uang” ini akan ditambah dengan satu komoditas lagi: jambu citra. Inilah jambu air warna merah yang selama ini diimpor dari Thailand dan membanjiri supermarket kita.

Kini PTPN VIII sudah menanamnya. Bahkan, akhir tahun ini sudah bisa panen pertama. Kerja sama teknologi buah antara PTPN VIII dan Institut Pertanian Bogor (IPB) sungguh sangat konkret hasilnya.

Pisang, pepaya, dan jambu citra bukanlah tujuan utama. Buah yang diprioritaskan adalah manggis dan durian. Masing-masing 3.000 hektare. Penanaman sudah dilakukan, tapi manggis dan durian itu baru bisa panen pada 2019. Kalau hanya menanam manggis dan durian, PTPN VIII bisa rugi pada enam tahun pertama. Ini terlalu berat.

Untung ada buah yang cepat menghasilkan seperti pisang, pepaya, dan jambu citra. Bahkan, kebun pisang ini ternyata lebih menguntungkan dibanding kelapa sawit.

Tahun depan, kalau Anda ke supermarket dan menemukan buah-buah tadi, insya Allah, itu bukan buah impor lagi. Itu buah dari sini: Jawa Barat. Hatur nuhun sadayana!

Dahlan Iskan
Menteri  BUMN

Diskusi

97 respons untuk ‘Pisang Mulai Diekspor, Jambu Citra Menyusul

  1. Saya paling suka pisang dengan segala varian jenis dan olahannya. Pisang juga sangat berperan dalam menjaga tekanan darah agar tak terlampau tinggi. Semoga ekspor pisang dari Indonesia dapat sampai ke Saudi. Buah pencuci mulut yang lazim bagi jamaah haji dan umrah di Saudi hanya 2: pisang dan sunkist.

    Posted by arifrahmat | 10 Februari 2014, 6:34 am
    • Sami-sami atuh Mister Turnaround … Tetep harus ada yang jangka pendeknya ya

      Posted by Apa Saja | 10 Februari 2014, 7:21 am
    • satu lagi inkonsistensi dan kepongbongan dahlan iskan. menyuruh media lain netral tapi jawapos sendiri tidak dibuat netral:

      Ini Alasan Dahlan Iskan Kenapa Jawa Pos Memihak Padanya
      9 Februari 2014 – 09:30 WIB Nasional
      http://batampos.co.id/09/02/2014/ini-alasan-dahlan-iskan-kenapa-jawa-pos-memihak-padanya/

      Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memperingatkan media massa tanah air agar tidak mengorbankan bisnis koran seumur hanya untuk kepentingan jangka pendek lima tahunan.

      Peringatan itu disampaikan Dahlan dalam diskusi Konvensi Media Massa dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-68, di Bengkulu, Sabtu (8/2).

      Hal ini ia sampaikan terkait independesni media yang semakin dipertanyakan ketika pemilik terjun ke politik praktis.

      “Memang saya pemegang saham Jawa Pos. Saya sadar terlalu mempromosikan, memang ada resiko bisa ditinggalkan pembaca. Tapi Jawa Pos Group memihak saya karena mereka tahu saya memimpin dengan integritas. Saya clear dan clean. Jadi mereka mau balas budi karena tau saya seperti apa,” ungkap Dahlan yang merupakan peserta Konvensi Calon Presiden Demokrat ini.

      Posted by Bru Wet | 10 Februari 2014, 7:27 am
      • Temanya pisang Mas, dan jambu citra … Dahlan Iskan sudah berulang kali menghimbau semua media untuk netral. Selebihnya, terserah media kalo mau tetep dukung salah satu calon. Dahlan Iskan juga sudah mengatakan bahwa kalau terlalu mempromosikan seseorang, orang akan enek dan media itu akan ditinggalkan. So, menghimbau sudah, ya sudah gitu aja kok repot. Kalo pada ngga suka, ya Jawa Pos ntar juga ditinggalkan pembacanya. Tapi kalo malah pada suka, mungkin makin banyak pembacanya. Perlu diingat pula, Dahlan Iskan mengingatkan Jawa Pos untuk fair, tidak menjatuhkan capres lain, tidak memblok berita tentang capres lain.
        Tapi ya sudahlah, menurut saya menceritakan kebanggaan bangsa lebih menarik ketimbang cerita-cerita kebohongan publik, yang belum tentu juga memang Dahlan berbohong. Selamat pagi dan selamat bekerja

        Posted by Apa Saja | 10 Februari 2014, 7:44 am
      • betul.. betull.. bahkan demi pencitraan jambu pun dinamakan jambu “citra”, ck ck ck..

        Posted by hepi-hepi-go-round | 10 Februari 2014, 7:48 am
      • APAPUN BERITANYA ….. YANG PENTING INDONESIA PUNYA HARAPAN (HOPE).
        APAPUN POLITIKNYA, YANG PENTING ABAH DIS SUDAH MEMBUKTIKAN : KERJA …. KERJA … KERJA …

        Posted by Abdul Mufid | 10 Februari 2014, 8:38 am
      • hadeuh, wong yaaa mbaca dulu, baru komentar, yg dibahas MH kali ini kan Jambu Citra sama pisang Mas. hehehe…. mentang-mentang Pak Dahlan mau nyalon, ujung-ujungnya ke Politik juga.
        ayok kembali ke bahasan. !!

        Posted by Manihot Ultissima | 10 Februari 2014, 10:05 am
      • Temanya pisang mas… kelihatan bruwetnya sampeyan iki… gak cerdas blass..!!!

        Posted by mpm | 18 Februari 2014, 1:17 pm
      • sebelum mengkritik kinerja orang lain siapapun! coba bercermin tanya sama dy dicermin KAMU siapa, udah punya kontribusi apa? buat keluarga? buat orang disekeliling anda? buat masyarakat anda? jangan-jangan baru cuma bisa kasih belanja buat istri doang trs malah mengkritik kerja orang yg minimalnya aja bisa menambah devisa negara bua pentani.ck…ck..ck naif – ironis

        Posted by RH | 19 Februari 2014, 6:30 am
    • Saya suka pisang, dan saya suka dg lewat buah pisang Pak Dahlan Iskan beserta jajarannya di BUMN membuat kita bangga bahwa Indonesia bisa berbuat banyak jika ditangani orang yg tepat. Barakallah…

      Posted by Hariyadi Ibrahim (@hariyadi5wija) | 10 Februari 2014, 11:37 am
    • Pak Dis itu Ikon pembangunan Indonesia ke depan/masa depan, harusnya dijuluki ceo vini vidi vici , apapun bisa jadi sembuh dan makin baik di tangan beliau. .sepi ing pamrih rame ing gawe. nggak pake pencitraan ala politikus yg lain2, citra pak Dis sudah menonjol nyata, nggak pakai janji angin surga, kalau besok saya jadi……., saya akan……….., lha wong skrg sdh terbukti. kalau hanya buah ya mestinya PTPN ada lahan lebih yang bisa buat tanam buah misalnya duren , mangis, sawo , mangga, kedondong, dan ternak2 dan nanti limbahnya buat Pembangkit listrik biogas/biomass untuk menunjang listrik setempat .

      Posted by akhmad h s | 11 Februari 2014, 10:14 am
    • Selamat pagi Indonesia…. Kerja, kerja, kerja…
      http://www.mediatamamag.com

      Posted by Majalah Pegawai Kantoran | 12 Februari 2014, 2:59 pm
    • Pengakuan tulus dari IBU YENI,NURLINA TKI Yang kerja di disingapore.
      Saya mau mengucapkan terima ksih yg tidak terhingga, serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya kepada MBAH RORO, saya sudah kerja sebagai TKI selama 9 tahun disingapore,dengan gaji lebih kurang 2.5jt/bln,tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi setiap bulan harus mengirim orang tua di majalengka, sudah lama saya mengetahui roomnya om ini, juga sudah lama mendengar nama besar MBAH,tapi saya termasuk orang yangg tidak terlalu percaya dengan hal ghoib, jadi saya pikir ini pasti kerjaan orang iseng yang mau menipu.
      tetapi kemarin waktu pengeluaran , saya benar2 tidak percaya dan hampir pingsang,angka yg diberi MBAH RORO ternyata tembus, awalnya saya coba2 menelpon, saya bilang saya TKI Yang kerja di singapore mau pulang tidak ada ongkos, terus beliau bantu kasih angka . mulanya saya tdk percaya,mana mungkin angka ini keluar, tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin kali 100 lembar, sisa gaji bulan april, ternyata berhasil….!!!
      dapat BLT 200jt, sekali lagi terima kasih banyak MBAH RORO, saya sudah kapok kerja jadi TKI, rencana senin depan mau pulang aja ke PALEMBANG.buat MBAH,saya tidak akan lupa bantuan dan budi baik MBAH.
      yang ingin merubah
      nasib seperti saya silahkan hub MBAH RORO di no. 0853,9453,7578 ATAU

      WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }

      Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
      IBU yuly tki.
      MAKASIH OM ROOMNYA

      Posted by Angka Toto | 7 Maret 2014, 10:20 am
    • TEJIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL/JITU 2D3D4D SGP/HK DI JAMIN 100% TEMBUS/JEBOL
      HUB MBAH_RORO DI :(0-8-5-3-9-4-5-3-7-5-7-8) ATAU KUNJUNGI
      WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }
      JIKA ANDA INGIN MENGUBAH NASIB ANDA >>> ‘thankzRIMAH

      Posted by Angka Toto | 9 April 2014, 11:38 pm
  2. Mantaap

    Posted by ibong | 10 Februari 2014, 6:37 am
  3. Asal tidak seperti beras vietnam Pak

    Posted by i wayan suarya | 10 Februari 2014, 6:38 am
  4. Hatur nuwun Abah.

    Posted by Widi | 10 Februari 2014, 6:39 am
  5. Alhamdulillah, mudah-2an benar-2 bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sudah lama merindukan durian lokal, pisang baranang, jeruk Bali, dll. Btw salah pondoh katanya dah ekspor kemana-mana lho. Maju terus Indonesia!!!

    Posted by HWAHYU | 10 Februari 2014, 6:41 am
  6. Alhamdulillah….sudah selayaknya Bapak KITA ini diacungi jempol …karena bisa MENGEMBALIKAN Indonesia sesuai dengan letak negara kita sebagai negara tropis…(punya buanyaaaak matahari, kalau nggak bercocok tanam buat apa…? )

    Saya tahu, di blog ini ada banyak saudara saya yang petani ASLI atau BEKAS PETANI seperti saya ( dulu petani, setelah pindah kekota gak punya lahan, he he he) dan ada yang petani jempolan salah satunya tinggal di BANYUWANGI…) pasti senang dengan perkembangan ini…Semoga keberhasilan ini benar-benar bisa menjadi SISTEM, sehingga melembaga dan bertahan lama…

    Majulah petani dan industri Indonesia…Amin. Thanks Allah telah meciptakan Abah untuk Indonesia. Salam ACI.Gbu all.

    Posted by wning | 10 Februari 2014, 6:51 am
    • Merinding aku bacanya….hatur nuhun Abah Dis….!

      Posted by wahid | 10 Februari 2014, 6:59 am
    • salam dari desa bu w.ning. tetap bangga terhadap segala usaha memajukan pertanian kita. namun tetap ada kritikan yg harus disampaikan demi kemajuan bersama.
      bumn kedepan seharusnya lebih fokus pada budidaya buah tahunan semacam durian dan manggis, dgn alasan budidaya tanaman tersebut memerlukan biaya besar dan waktu yg lama. sehingga petani kita kecil kemungkinan untuk membudidayakannya. sementara untuk budidaya buah musiman semacam pisang, pepaya, semngka, melon dsb, serahkan saja kepada petani yg secara teknik sudah sangat menguasai cara budidayanya. selama ini petani kita kurang memiliki akses pemasaran dan permodalan sebagai penghambat bekembangnya budidaya buah tropis. saya harap bumn juga melakukan kemitraan dgn petani untuk memberikan akses pemasaran dan permodalan, sehingga tidak ada istilah bumn sebagai pesaing petani.

      Posted by G.Hariyanto | 10 Februari 2014, 9:49 pm
    • tidak cukup bila hanya seorang dahlan aja memikirkan negara ini, walau dia seorang presiden sekalipun, contohnya beras, msh aja ada yg bermain main, ekspor buah tropis yg peduli hanya BUMN yg untung BUMN bagaimana para petani buah kita, apa cukup melihat aja. membina petani lebih sulit drpd memerintah BUMN

      Posted by icang | 11 Februari 2014, 1:07 pm
  7. memang DI gak ada matinya… ada saja akalnya untuk memajukan bangsa ini…..dan itu terbukti….

    Posted by heribekasi | 10 Februari 2014, 7:10 am
  8. Reblogged this on Seputar Menulis and commented:
    Kemajuan ini produk-produk pertanian Indonesia mulai di ekspor!!

    Posted by Rizky Qoriatul Wahidah | 10 Februari 2014, 7:18 am
  9. inilah pencitraan yang benar” dibutuhkan oleh negeri ini. Smoga kita bisa ikut”tan bikin pencitraan di bidang kita masing-masing. Smoga citra kita sungguh indah didepan Allah, Rasul-Nya, Ummat Manusia, dan anak negeri ini.
    HIDUP PENCITRAAAAAANN

    Posted by kang chip's | 10 Februari 2014, 7:19 am
  10. Pak Dahlan Right man in the right place in the right time. Majulah Indonesia !!!!

    Posted by lumpiarivai | 10 Februari 2014, 7:20 am
  11. Memang bikin bangga pak dis !!
    gini kok masih kalah rating dg jokowi

    Posted by aniq masykuri | 10 Februari 2014, 7:21 am
    • Ya terima sajalah Mas, karena itulah kualitas rakyat Indonesia dalam memilih. Katanya sudah bosan memilih orang pinter yang keblinger, jadi milih yang mau bekerja saja walaupun juga kerjanya mungkin kurang efektif. Dan menurut saya sebenernya Dahlan Iskan adalah gabungan pekerja keras dan pekerja cerdas. Tahu prioritas, memiliki strong execution, cepat dan nyata hasilnya.Yang masih bisa rasional memilih, pilihlah secara rasional.

      Posted by Apa Saja | 10 Februari 2014, 7:28 am
    • kalau saya tidak terlalu percaya dengan survey, dahlan Iskan insya Allah jadi RI 1,karena secara logika sehat sangat banyak yang mendukung DI karyawan jawa pos group yang tersebar seluruh nusantara, pesantren milik keluarga DI, kalangan BUMN yang mampu menilai kinerja DI, pengaggum DI diseluruh nusantara yang begitu milian, belum lagi orang – orang yang bersentuhan dengan DI ketika DI melakukan blusukan di Seluruh nusantara.itulah kenapa akhir – akhir ini DI selalu menjadi sasaran tembak banyak pihak yang paham akan kekuatan DI. dan saya sebagai pengagum DI tidak pernah merasa di survey, bagaimana dengan pengagum DI yang lain apa pernah merasa di survey…..kalau belum, mengapa kita terlalu percaya survey …?

      Posted by jatmiko | 10 Februari 2014, 9:20 am
      • Saya rasa abah dis bekerja apa adanya, ikhlas .. khlas .. khlas 2000%. Kalaupun beliau nyapres karena dibutuhkan, ada yang membutuhkan tenaga dan pikirannya, berupa : manajemen, inspirasi, tangan dingin, otak cemerlang, nasionalisme, integritas, loyalitas, leadership, spirit kerja kerja kerja ……. dan tulisan2nya yang memang enak dibaca dan perlu (easy to read and needed). Lagipula beliau nggak tega melihat carut marut bangsa.
        Untuk uang, harta, popularitas, rating, elektabilitas is no way. Buktinya : sebagian besar biaya riset mobil listrik keluar dari koceknya. Menghadiahi avanza dari kocek pribadinya untuk pimpro listrik. Tidur di rumah petani. Tidur di pabrik kertas. Makan nasi bungkus. Andok di warung K5, Naik ojeg. Naik KA ekonomi. Mempopulerkan Tolak Angin di Negeri Kincir. Nyebut2 prestasi anak buahnya dan orang2 lain yang berprestasi.
        Apa sebab abah kerjanya lillahi ta’ala ? Karena beliau merasa sudah dapat bonus yang luar biasa dari Alloh SWT, yaitu : bonus usia dan kesehatan. Dulu, sewaktu menjalani proyek “cangkok hati”, adalah upaya terakhirnya dari serangkaian usaha untuk mengatasi hati yang sudah terlanjur korosis. Kata beliau : “Dokter bilang, jika harapan hidup saya tipis, tinggal beberapa bulan saja. Jika saya diam, akan mati. Tetapi dengan usaha cangkok hati, kemungkinan masih memiliki peluang hidup, walaupun kecil”.
        Walhasil, dicangkoklah di Tiongkok sana. Sampai-sampai udah pernah ngerasain mengalami hidup “di lorong gelap alam sana” saat dibius total.
        Donaturnya anak mudah usia dua puluh tahunan, pula. So, beliau menjadi pejiwa muda. Makanya, kuat jalan jauh, kuat olahraga, kuat gangnam, kuat mendaki anak tangga menara bni yang jumlahnya puluhan lantai, dan yang penting, jagoan kerja .. kerja .. kerja …

        Jadi, kerja .. kerja .. kerja .. adalah manifestonya untuk bersyukur

        So, citra, rating, elektabilitas, popularitas, kekuasaan, kekayaan, sudah di”cuek”in. Yang penting kerja .. kerja .. kerja … untuk bersyukur dan mengabdi lebih banyak kepada Alloh SWT, Sang Maha Pencipta, yang memberinya hidup dan kesehatan.

        Insya Alloh, melalui sentuhan tangan dinginnya indonesia akan melakukan “lompatan jauh ke depan” ala deng xiao ping. Sehingga tidak diejek2 lagi negara/ bangsa seukuran singapura, malaysia, atau australia.

        Posted by Abdul Mufid | 11 Februari 2014, 8:48 pm
  12. Satu persatu berhasil sekali kerja beliau. Suatu saat kita bisa maju dalam segala bidang. Semoga kita bisa memilih pemimpin yang akan membawa Bangsa Indonesia Jaya Raya di Dunia. Amien

    Posted by sugiharto | 10 Februari 2014, 7:23 am
  13. Hebat

    Posted by agil | 10 Februari 2014, 7:26 am
  14. Semoga Allas SWT melimpahkan rejeki kepada umatNya yg mau berusaha…semua kegagalan dan keberhasilan ini adalah kehendakMu…ya Allah jauhkanlah kami dari sipat sombong, sehingga apa yg akan dan telah kami capai selama ini mendapat ridhoMu…amin.
    Maju terus BUMN Indonesia!

    Posted by SA R K I M | 10 Februari 2014, 7:43 am
  15. ORANG HEBAT GINI KOK KTY KALAH RATING DENGAN JOKOWI ;;; SOALNYA MEDIA DAN LEMBAGA SURVEY TIDAK PAKAI AKAL SEHAT CUMA PAKAI BLOW UP YG BERLEBIHAN ;;;;TUL KAAAN;;?????????????

    Posted by nurali | 10 Februari 2014, 7:43 am
    • Jangan salah, musuh abah DIS ini jaringan Internasional, terutama dari negara2 pengeksport tujuan Indonesia dan yang berkepentingan di Indonesia. Jalan untuk membendung abah DIS agar tidak berkuasa adalah lewat politikus dan para birokrat korup termasuk juga lembaga NGO yang korup juga. Jadi rakyat Indonesia harus cerdas dan berani. Politikus bukan yang punya negara RI, sebab kedaulatan itu sebenarnya di tangan rakyat….So selamat berjuang lebih mencerdaskan bangsa. Abah DIS sudah mempelopori dari dahulu lewat berbagai tulisannya yang selalu mengedepankan akal sehat, bukan cuma emosi semata….Jangan pernah 100% percaya lembaga survey, lebih melihat ke hati nurani kita dan lebih cerdik melihat kondisi riil, paling tidak yang disekitar kita aja.

      Posted by isurachwanto | 10 Februari 2014, 8:58 am
  16. Nah, gitu dong. Kita harus kembalikan Indonesia itu adalah negara yang berbasis AGRARIS, jangan pasar Indonesia dibanjiri barang-barang produk pertanian import dari negara-negara lain seperti dari Thiland yang para Insinyur Pertaniannya kuliahnya di Institute Pertanian Bogor (IPB). Tetapi juga orientasi pasar jangan di utama export, karena ada contoh Indonesia export udang, dengan mengabaikan pemenuhan kebutuhan dalam negeri udang-udang kwalitas rendah sisa export ini pengalaman jaman Orde Baru, jadi jangan ditiru ya. Masalahnya juga daya beli masyarakat Indonesia masih lemah 50% lebih penduduk Indonesia adalah miskin memang tidak sanggup membeli udang yang kwalitas bagus masih mahal. Berarti Pekerjaan Rumah lain yang sangat penting adalah BAGAIMANA MENINGKATKAN DAYA BELI RAKYAT INDONESIA YANG PENDUDUKNYA TERBESAR KE 4 DUNIA. Kita tahu produsen negara-negara lain mengincar Indonesia sebagai pasar karena penduduknya yang 1/4 milyar itu. Tentu ini juga bukan hanya tugas Menteri BUMN, tetapi melalui Bung DI saya menitipkan pesan ini. Apabila potensi pasar dalam negeri terwujud 80% saja dahulu dalam kurun waktu 3 tahun kedepan Indonesia mempunyai posisi tawar dalam pasar bebas yang sebentar lagi akan berlangsung. Pemenuhan kebutuhan akan beras yang telah tercapai seharusnya tidak import sejak 2013, tetapi kecolongan juga ada beras import dari Vietnam apa itu tidak koordinasi dengan BULOG? sekaligus Menteri BUMN? rakyat makin cerdas lho dan sensitif terhadap praktek-praktek MAFIOSO ini. Salam perjoeangan….!!!!!

    Posted by Ari Sunarijati | 10 Februari 2014, 7:44 am
  17. Alhamdulillah pak Dahlan. Sekarang BUMN semacam PTPN maju2.. saya salut dengan perbaikan yang ada sekarang. Namun tentu masih ada oknum di bawahnya yg bapak tidak ketahui.. yang masih punya budaya gak menyenangkan, semisal : suka minta uang rokok ketika kita ajak cek lahan.

    Posted by touringrider | 10 Februari 2014, 7:44 am
  18. Wah, ada yang ketinggalan pesanku ke Bung DI, tolong gandeng petani juga ya jangan hanya BUMN saja supaya petani pisang juga meninkmati penjualan hasil pertanian. Mengenai kwalitas yang tentu petani butuh bimbingan, nah mungkin apa staf BUMN sendiri yang hendak membimbing atau harus sinergi dengan Kementerian Pertanian itu masalah internal Kementerian lah, yang penting jangan tinggalkan petani meraung-raung kesakitan harga pupuk mahal produksinya kalau panen harganya jatuh. Jangan kemiskinan ini dipindahkan ke pundak petani. Mengapa saya menitipkan nasib petani ini kepada Bung DI karena saya percaya Anda peka terhadap penderitaan nasib rakyat. Selamat bekerja, kita berjuang dari sisi yang berbeda tetapi untuk muara yang sama yaitu KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.

    Posted by Ari Sunarijati | 10 Februari 2014, 7:52 am
  19. Oke,terimakasih…kira2 Perhutani apa ya andalannya,sy kok berobsesi antara lain tanaman energi seperti Nyamplung atau biji kesambi,walau kecil dulu gpp ,lama2 akan terbaca,cuma apa sdh segera bisa dimulai dgn Kelas perusahaannnya…. ayo temen2 Perencenaan bisa mulai menggarap,prosfektif nih.

    Posted by Ellan Barlian | 10 Februari 2014, 8:00 am
  20. Sukses selalu buat Pak DI,
    tapi kenapa ya kok MH jarang menulis hal-hal BUMN terhangat yang butuh klarifikasi kepada masyarakat,
    seperti tutupnya Merpati Airlines atau kenaikan LPG .
    Yang sering prestasi-prestasinya saja ..

    Posted by Ramon | 10 Februari 2014, 8:00 am
    • Namanya juga Manufacturing Hope … Yang mengupas kelemahan sudah banyak. Semua media sudah memblow up karena bad news are good news. Justru menurut saya ada benarnya MH yang optimistis ini pada mana kita tuh harus menumbuhkan juga harapan bahwa masih banyak hal baik lainnya. Dahlan Iskan sepertinya kurang suka dengan klarifikasi yang asal bicara. Penyelamatan ataupun penutupan Merpati sedang berlangsung. Pada saatnya nanti, ketika sudah berhasil pasti dilaporkan.

      Posted by Apa Saja | 10 Februari 2014, 8:30 am
    • Baca dari awal bos, apa tujuan MH

      MH 1
      dahlaniskan.wordpress.com/2011/11/21/langkah-pertama-manufacturing-hope/

      MH 2
      m.antaranews.com/berita/286626/manufacturing-hope-2-neraka-dari-manajemen-musyrik

      Posted by MTSP | 10 Februari 2014, 9:02 am
  21. alhamdulillahhhh…

    Posted by dwi | 10 Februari 2014, 8:04 am
  22. Allahu akbar,maju indonesia apapun hasil pemilu I love DIS way,mari kita dukung dahlan iskan!

    Posted by abdillah | 10 Februari 2014, 8:10 am
  23. CEO nya MERPATI dan CEO nya D’Lyiod gak bikin/nulis Buku pak,,Hehehe

    Posted by Putu EW | 10 Februari 2014, 8:37 am
    • DI gak bakal sanggup selamatkan 2 perusahaan itu Pak. Sejak jaman dahulu kala, perusahaan itu udah terkenal sebagai tambang uang. Efeknya ya terasa sekarang ini.

      Lagian, menyelamatkan 2 perusahaan itu jelas tak logis. Mending di bangkrutkan, trus bikin baru. Lebih murah ketimbang menyelamatkan.

      Posted by Tukang sapu Kya-kya | 10 Februari 2014, 9:03 pm
  24. Saya sangat senang mendengar cerita ini. Tapi, sangat menunggu kabar sorgum mengusir gandum.

    Posted by ernal rosa | 10 Februari 2014, 8:53 am
    • Sorgum tidak bisa mengusir gandum, bisanya cuma mengurangi kuantitas kebutuhan gandumnya. Karena dia cuma bisa dicampur dgn gandum, dan itupun cuma 30% sorgum. Positifnya adalah di lahan yang kering, penduduknya masih bisa memanfaatkan sorgum ini untuk memperbaiki perekonomian mereka. Tuhan memang maha adil, baik di tanah subur maupun kering tetap tersedia untuk kehidupan manusia….Kecuali para insinyur pertanian menemukan sorgum jenis baru yang bisa 100% mensubstitusi gandum. Selamat berkarya untuk negri….

      Posted by isurachwanto | 10 Februari 2014, 9:05 am
  25. saya sudah baca buku ignatius jonan sama buku pak vuvito semen indonesia, memang dua orang ini orang nekat yang punya nilai juang tinggi,

    pertempuran mereka pertama bukan menguasai pasar, tapi mengalahkan pasukan hitam ditubuh perusahaan masing masing,

    setelah pasukan hitam mundur baru mereka melancarkan aksi korporasi yang brilian,
    saya menunggu buku PTPN bagaimana caranya melenyapkan kelelawar yang sering memangsa buah buahan,
    karena identik banyak buah banyak kelelawar, tupai, tikus, samppai kelelawar jadi jadian

    Posted by shayunyun | 10 Februari 2014, 8:58 am
  26. Subhannalloh, pemimpin seperti inilah yang sudah lama ditunggu-tunggu, pemimpin yang bisa menjelaskan hasil kerja keras anak-anak buahnya, sehingga membuat yang lainnya ikut termotivasi, begitu juga seluruh rakyat indonesia jadi tahu dan ikut bangga apa yang telah dilakukan oleh BUMN selama ini.

    Posted by Ikin Muslikin | 10 Februari 2014, 9:17 am
  27. Alhamdulillah….. semoga Allah memberi kesehatan dan kekuatan lahir batin untuk pak DI. Atas segala semangat dan motivasinya….. menjadi inspirasi juga bagi rakyat negri ini. Semoga menjadi introspeksi bagi para pemimpin bangsa bahwa Indonesia mampu. Semoga semangat memproduksi buah-buahan juga hasil pertanian lainnya akan meningkatkan taraf hidup rakyat…. petani Indonesia juga akan semakin sejahtera

    Posted by safrina | 10 Februari 2014, 9:20 am
  28. sebelum kerja baca MH dulu supaya semangat…. Selangkah demi selangkah Indonesia maju

    Posted by desianugrah | 10 Februari 2014, 9:25 am
  29. luar biasa pak Dahlan Ini….. Indonesia membutuhkan beliau…

    Posted by wonosoboekspres | 10 Februari 2014, 10:02 am
  30. Abah DI menjadi RI 1 adalah harapan kita, tapi langkah pertama yang mesti kita perjuangkan adalah Demokrat harus menang dulu di Legislatif. Jika tidak mencapai suara kurang dari 40% (mhn koreksi jk salah) maka Demokrat tidak dapat mengajukan calon presiden.
    Ayo coblas Caleg Demokrat, siapapun Calegnya…hehehehe…

    Posted by Neni Isnin P | 10 Februari 2014, 10:07 am
    • Jika tidak mencapai suara kurang dari 40% –> Jika tidak mencapai suara 20%, maka Demokrat tidak dapat mengajukan calon presiden sendiri. Tapi saya sepakat, 2014 ini coblos Demokrat.

      Posted by Apa Saja | 10 Februari 2014, 10:16 am
    • coblos demokrat kalo sebelum pileg sudah diumumkan siapa pemenang konvensi. Kalo tidak, abah DIS cuma akan dijadikan tunggangan petualang-petualang elit politik demokrat. Abah DIS sebenarnya gak punya ambisi apa2, cuma kerja…kerja….kerja. Harusnya para pendukung abah DIS punya bargaining position untuk menekan elit demokrat mengumumkan pemenang konvensi sebelum pileg digelar. Saya pribadi sangat2 setuju dengan ketua relawan seperti yang dikutip media beberapa hari yang lalu. Saya akan coblos demokrat kalo abah DIS pasti menjadi pemenang konvensi. Cuma beliau yang bisa dipercaya membawa perubahan.

      Posted by isurachwanto | 10 Februari 2014, 1:09 pm
      • Saya yakin Abah Dahlan
        Akan memenangkan KONVENSI PARTAI DEMOKRAT
        Tanda-tanda kemenangan itu jelas,
        Terlihat dari banyaknya pendukung beliau
        Baik yang tampak pada waktu penyampaian visi misi (debat) peserta konvensi,
        Maupun pengagum beliau yang selalu mengamati usaha dan kerjanya memajukan bangsa ini
        Agar bangsa ini maju sejahtera sejajar bahkan melebihi bangsa lain.
        Hal ini,
        Sangat menakutkan Partai yang lain
        Pengumuman pemenang konvensi SEBELUM PILEG
        Adalah,
        Cara menghasut
        Agar CAPRES pemenang konvensi
        TIDAK DAPAT DICALONKAN SEBAGAI CAPRES
        KARENA
        Partainya tidak mendapatkan 20% suara (parliamentary Threshold)
        INILAH yang diinginkan para PENGHASUT.

        Semoga para DAHLANIS
        TIDAK terbawa oleh pemikiran ini

        Posted by Muhari Kumis | 10 Februari 2014, 10:13 pm
  31. Bangsa ini sudah lama hidup terkungkung dalam keputusasaan, dalam apriori dan rendah diri, sekarang saat yang tepat untuk kembali menjadi bangsa besar ditengah pergaulan bangsa lain di dunia ini.

    Insyaallah dengan pemimpin yang punya visi dan misi sehebat Dahlan Iskan keyakinan kita akan semakin besar, bukan hanya tentang buah-buahan tropis, tapi juga tentang beras, jagung, kedelai, mesin-mesin, kendaraan, energi dan tetek bengeknya.

    Mari tumbuhkan kebanggaan sebagai anak negeri bernama Indonesia, bersama Dahlan Iskan kuyakin kita bisa.

    Posted by Manihot Ultissima | 10 Februari 2014, 10:27 am
  32. Ceritranya sih enak melulu,tau sih kenyataannya gimana ?

    BS.

    Posted by berlin simarmta | 10 Februari 2014, 10:41 am
    • Tidak selalu sih, ada juga kabar gagal atau kesulitan seperti propgram sapi-sawit, dan penyelamatan merpati. Namun memang dipilih yg memberi harapan dan semangat utk lebih baik tahun berikutnya. Namanya jg MH, membangun harapan melawan pesimis yg tiap hari muncul d berbagai media

      Posted by setyo | 10 Februari 2014, 6:03 pm
  33. mantaap, butuh pemimpin yang punya motto kerja…kerja..kerja, hasil ya seperti ini, sukses selalu

    Posted by sanusi | 10 Februari 2014, 11:21 am
  34. wew, Produksi Pisang dari 870 jadi 65.000 ton
    Pepaya 53 ton jadi 10.000 ton di tahun ini.
    Belum lagi Manggis, Durian dan Jambu air.

    Cukup dengan hal-hal sepele untuk membuat bangsa ini bangga sekaligus makmur.

    Posted by jarakada | 10 Februari 2014, 12:13 pm
    • kualitas dan kuantitas produksi buah tropis tidaklah cukup, perlu juga kontinuitas. kenapa selama ini ketika panen raya harga buah sangat rendah dan bisa membuat petani merugi? padahal menurut data statistik kebutuhan buah kita masih jauh dari cukup. karena kita tidak bisa menjaga pasokan buah dengan stabil. ada kalanya di bulan tertentu produksi melimpah, tapi di bulan2 lainnya tidak ada pasokan. ini sebenarnya masalah yg harus segera dicarikan solusinya.

      Posted by G.Hariyanto | 10 Februari 2014, 10:19 pm
  35. Pak Dis,

    Tolong dong minta PTPN besar mengajari petani kecil bertanam buah tropis. Kalau PTPN untuk memenuhi ekspor dan supermarket besar, petani kecil untuk mensuplai pasar2 tradisonal.

    Banyak anak2 muda yang sekarang mau belajar jadi petani, Pak. Mereka terhambat kurangnya pelatihan. Kayak MH minggu kemarin. Lahan 100-200 m2 kalau diolah dengan baik bisa jadi kerjaan. Kelas mini, gak perlu ribuan hektar.

    Pada pejabat siapa lagi sih kami bisa berharap kalau bukan pada pak Dis? Ini juga untuk menjawab kritik “BUMN MALAH NYAINGIN USAHA RAKYAT KECIL…”

    Serius nih pak…

    Posted by Yogas | 10 Februari 2014, 3:03 pm
  36. sami2 kang Dahlan

    Posted by damar@rangkas | 10 Februari 2014, 6:06 pm
  37. kerja kerja kerja……

    Posted by heri as | 10 Februari 2014, 6:08 pm
  38. Pak Dahlan Iskan emang is the best… Ayo Kerja… Kerja… Kerja!

    Posted by nyatnyut | 10 Februari 2014, 9:58 pm
  39. Pak Dahlan,

    Mohon maaf saya sebelumnya kalau kurang tepat menyampaikannya di forum Bapak ini. Cuma begini Pak, sudah beberapa hari ini kembali terjadi pemadaman bergilir di Kota Medan. Beberapa malam ini juga mati 2-3 jam. Mohon bantuan dan solusi a.s.a.p dari Bapak agar kami rakyat kecil ini bisa menikmati listrik yang reabilitasnya tinggi. Bapak kan selalu menekankan “kerja, kerja, kerja” tapi gimana mau optimal kalo malam mati lampu, anak2 merengek minta dikipasin, jadi gak seger dan gak produktif kan buat besok kerja.

    With Dark From Medan

    Posted by Ardiansyah Arief | 10 Februari 2014, 11:05 pm
  40. Tks pak Is. Gmana strateginya bisa nular ke rakyar..ia.

    Posted by budhi | 11 Februari 2014, 2:01 pm
  41. Semoga semangat menanam pisang dapat ditularkan kepada petani Bumi Battiwakal Berau

    Posted by Haris. S | 11 Februari 2014, 2:24 pm
  42. Seharusnya begitulah Perkebunan di indonesia…Menjadi Raja di negara nya sendiri..Semoga terus berlanjut semangat kerja kerasnya,menjadi virus yg menular ke Instansi yg lain…Contoh kongkret yg tdk bisa di pandang sebelah Mata…Semangat Pak…

    Posted by sekarpamungkas1 | 11 Februari 2014, 6:39 pm
  43. jika dahulu kita punya soekarno dengan semangat berdikarinya, sekarang kita punya dahlan iskan dengan semangat yang masih sama

    Posted by didin | 12 Februari 2014, 2:57 pm
  44. Hari Senin selalu ku rindu
    Karena selalu ada haru
    Harapan Indonesiaku
    Demi setapak pasti maju|

    Posted by pakdhe edhi | 12 Februari 2014, 6:52 pm
  45. …………..mau OOT….nulis….nggak….nulis….nggak….nulis….nggak….nggak jadi dulu ahh….

    Posted by pakde | 13 Februari 2014, 4:49 pm
  46. muantep… kerja… kerja… kerja…. kita doa kan smoga abah bisa memimpin negeri ini yang sudah terpuruk….

    Posted by s qosim | 18 Februari 2014, 6:02 pm
  47. Pembahasan mengenai pepaya dan jambu citra ini ternyata lebih menarik buat saya, dibandingkan dengan pembahasan korupsi yang muter-muter, dan juntrungannya banyak yang lolos.

    Posted by Risty | 18 Februari 2014, 10:34 pm
  48. horay, hidup buah Indonesia

    Posted by jarwadi | 19 Februari 2014, 7:49 am
  49. Hidup BUAH LOKAL Indonesia!!! Ayo sama-sama kita cintai dan konsumsi buah lokal, kawan.. dengan begitu kita bisa ikut mensejahterakan petani buah Indonesia 😀

    Posted by haitoday | 22 Februari 2014, 4:11 pm
  50. MASIH NUNGGU GEBRAKAN DARKI MENTAN… UNTUK KEMAJUAN PERTANIAN KITA.,.., ATAU MENTAN HANYA KERJA DI BELAKANG MEJA,DENGAN WACANA2 YG WAH NAMUN TIDAK DI EXECUTE, ATAUPUN HANYA MENDENGAN LAPORAN PALSU DARI STAFFNYA…..

    Posted by jun | 22 Februari 2014, 10:50 pm
  51. Men tan hanya mlihat aj
    ….
    http://sketselrotan.WordPress.com

    Posted by sketsel rotan | 8 April 2014, 4:17 am
  52. Hi, the whole thing is going perfectly here and ofcourse every one
    is sharing data, that’s really excellent, keep up writing.

    Posted by Fawn | 19 Mei 2014, 3:11 pm
  53. pisang pisang, tanaman yang satu kali tanam, tapi dengan sendirinya bisa tumbuh dan berbuah, apalagi ada perlakuan manusia, pasti bisa tumbuh dengan bagus

    Posted by tofan bali | 30 Mei 2014, 5:29 am
  54. kata siapa buah lokal ga enak??? buktinya pisang juga enak, udah enak kaya manfaat pula (y)

    Posted by shampo noni bsy | 6 Juni 2014, 6:02 pm
  55. Buku yg dibuat oleh firut pt. Angkasa pura 1 dan perum bulog serta pelindo 2 judulnya apa ya

    Posted by tavip | 25 Juli 2014, 7:43 pm
  56. terimakasih untuk postingannya 😉

    Posted by mobil datsun bandung | 7 April 2015, 11:04 am
  57. terimakasih untuk postingannya gan 😉

    Posted by obatdiabetesalamijg.com | 9 Januari 2016, 10:07 am

Tinggalkan Balasan ke jun Batalkan balasan