>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan

“Bantal emas” dari negara tropik

Senin, 20 Mei 2013
Manufacturing Hope 78

Durian montong (bantal emas) lagi ditanam secara massal di PTPN VIII Jawa Barat. Saat ini sudah tertanam 250 hektar, dan akhir tahun nanti sudah menjadi 1.500 hektar.

Tiap tahun jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 3.000 hektar. Maka tiga tahun lagi tidak perlu impor bantal emas itu. (Montong dalam bahasa Thailand berarti bantal emas).

Manggis jenis wanayasa saat ini juga sudah tertanam sebanyak 250 hektar. Seperti juga si bantal emas, akhir tahun ini sudah akan mencapai 1.500 hektar.

Dadi Sunardi, Dirut PTPN VIII memilih jenis wanayasa karena buahnya yang tidak terlalu besar. Pasar internasional tidak menyukai manggis yang terlalu besar. Dengan ukuran yang kecil-kecil, begitu manggis dibuka isinya bisa dikorek dengan sendok teh.

Sambil menunggu pohon-pohon buah tropik tersebut tinggi, Dadi menanam pisang dan pepaya di sela-selanya. Tidak ayal kalau PTPN VIII kini sudah menghasilkan berkontainer-kontainer pepaya dan pisang.

Itu menggambarkan bahwa apa yang dicetuskan tahun lalu di Kementerian BUMN kini sudah mulai menjadi kenyataan. Selama ini kawasan tersebut dipaksa ditanami teh. Padahal ketinggiannya tidak sampai 400 meter di atas permukaan laut.

Dulu, Belanda hanya mau menanam teh di lahan yang ketinggiannya di atas 600 meter. Tapi entah bagaimana di zaman Orde Baru lalu, lahan-lahan PTPN VIII yang di bawah 400 meter pun ditanami teh. Akibatnya PTPN VIII selalu mengalami kerugian ratusan miliar rupiah dari lahan yang ditanami teh secara paksa ini.

Hampir saja saya memutuskan untuk menanam sorgum di lahan-lahan tersebut. Agar PTPN VIII terhindar dari kerugian. Bahkan keputusan sudah dibuat.

Untungnya, Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Dr Herry Suhardiyanto segera datang ke Kementerian BUMN bersama para ahli IPB. Rombongan ini membawa ide perlunya penanaman buah tropik secara besar-besaran dengan sIstem korporasi.

Saya langsung menerima ide tersebut. Saking senangnya saya sampai memukul meja keras-keras hari itu. Sampai-sampai Pak Rektor dan para ahli itu kaget. “Ini baru IPB!” Teriak saya sambil memukul meja saat itu.

Saya baru sadar bahwa Indonesia sebagai negara tropis ternyata kurang memperhatikan kemampuannya menghasilkan buah tropik. Buah tropik lebih banyak dihasilkan oleh pekarangan-pekarangan rumah. Saking kecilnya produksi buah tropik sampai-sampai kita menyebutnya sebagai barang yang eksotik. Dan kita bangga dengan sebutan itu. Padahal dengan gelar eksotik berarti jumlahnya sangat sedikit.

Itulah sebabnya mengapa kita diserbu buah impor besar-besaran. Ketua Ikatan Alumni IPB, Dr Said Didu, menyebut impor buah kita mencapai Rp 17 triliun setahun. Belum lagi bicara potensi yang bisa kita ekspor mengingat negara seperti Tiongkok yang berpenduduk 1,3 miliar orang, tidak bisa memproduksi buah tropik.

Sebagai negara empat musim Tiongkok hanya bisa memproduksi jenis buah-buah tertentu. Akan sangat lebar peluang kita untuk mengekspor buah tropik ke Tiongkok. Dengan demikian banjirnya buah dari Tiongkok akan kita imbangi dengan banjirnya buah tropik di Tiongkok.

PTPN XII di Jatim juga sudah memulai. Pisang, pepaya, melon emas, dan kacang makadamianya sudah mulai menghasilkan. Singgih Irwan Basri, Dirut PTPN XII mengatakan akan terus menanam buah tropik di lahannya yang mencapai 60.000 ha. Di samping menanam sorgum di tanah-tanah marginalnya. Tahun ini tanaman sorgumnya sudah bisa mencapai 3.000 hektar. Irwan juga bergerak cepat sehingga soal sorgum dan tanaman buah tropik yang baru digagas tahun lalu sudah mulai terlaksana di lapangan.

Pengalaman seorang praktisi di Jateng, Pratomo, tanaman buah tropik benar-benar harus digalakkan di Indonesia. Setelah terjun ke buah tropik sejak lima tahun lalu, Pratomo menyimpulkan tanahnya menghasilkan di tas Rp 100 juta per tahun per hektar. Tidak ada yang di bawah Rp 100 juta. Bandingkan dengan hasil tanaman tebu, padi, dan palawija.

Di antara tanaman-tanaman buah tropik itu, menurut Pratomo, buah naga yang hasilnya paling besar. Bisa mencapai Rp 150 juta per hektar tahun. Durian menduduki ranking kedua dengan Rp 130 juta per hektar per tahun. Kelengkeng, seperti jenis itoh, bisa menghasilkan Rp 120 juta per hektar tahun. Bandingkan dengan karet yang hanya sekitar Rp 20 juta per hektar per tahun.

Syaratnya, tanaman buah tropik tersebut ditanam dengan sistem yang benar, dipupuk dengan benar, dan dirawat dengan benar. Bukan dibiarkan tumbuh apa adanya seperti pohon buah milik perorangan yang ada di pekarangan-pekarangan. Kelengkeng itoh, misalnya, satu pohon bisa menghasilkan 150 kg. Buahnya kesat, kadar manisnya mencapai 22, dan tidak mudah berubah coklat.

Salah satu bentuk perawatan yang diperlukan adalah memperbaiki sistem pengairannya. Terutama untuk musim kemarau. Pratomo selalu membuat kolam di puncak bukit. Kolam itu dilapisi membrane. Di musim hujan, kolam seluas 40 x 60 meter tersebut menampung air hujan.

Air itulah yang dialirkan melalui pipa-pipa kecil ke pohon-pohon di sekitarnya tanpa biaya pompa karena kolamnya berada di lokasi paling tinggi. Setiap kolam bisa mengairi 20 hektar tanaman buah tropik selama musim kemarau.

Pekan lalu IPB mengadakan acara besar untuk menandai dimulainya gerakan menanam buah tropik dengan sistem korporasi ini. Di situ diadakan pameran buah tropik yang menyajikan penemuan-penemuan varitas baru.

BUMN akan menangkap semua pemikiran dan penemuan yang ditelorkan oleh IPB itu. Revolusi oranye bisa dimulai oleh IPB. Setelah PTPN VIII dan PTPN XII, yang lain pun termasuk yang di Sumut dan Jateng akan segera mengikutinya.

Indonesia adalah negara tropis yang sangat besar. Harus menjadi penghasil buah tropik yang terbesar pula. Dalam waktu yang tidak terlalu lama.(*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

158 respons untuk ‘“Bantal emas” dari negara tropik

  1. mantabs ….teruskan pak DI

    Posted by phardix | 20 Mei 2013, 3:17 am
  2. Pertamax

    Posted by @ndokaja | 20 Mei 2013, 3:26 am
  3. lanjutkan Pa Dis

    Posted by nandang | 20 Mei 2013, 3:27 am
  4. Mantap

    Posted by iman | 20 Mei 2013, 3:30 am
  5. PERTAMAX…….MANTAFFFF…..LANZOOOTTTT…….

    Posted by diana | 20 Mei 2013, 3:41 am
  6. Ya Allah mudahkan dan lancarkan segala usaha ini. Semoga kesejahteraan masyarakat disekitar perkebungan juga bisa terangkat. Amin

    Posted by habib | 20 Mei 2013, 3:59 am
  7. bantal 24 karat…spesial

    Posted by Kka Kusnanto | 20 Mei 2013, 4:32 am
    • Seperyinya bantal orang2 yg mengaku aku wakil rakyat mulai 1 karat (baca: SEKARAT!! 🙂
      Saatnya masyarakat memilih wakilnya dengan cerdas…..
      DEMI INDONESIA

      Posted by NOENG | 20 Mei 2013, 9:00 am
  8. Alhamdulillah.. semoga buah semakin terjangkau.

    Posted by Karnadi | 20 Mei 2013, 4:32 am
  9. Cangkul cangkul
    cangkul yang dalam
    menanam buah dikebun kita

    Posted by Posag | 20 Mei 2013, 4:39 am
  10. Waktunya kebangkitan buah tropis indonesia mendunia, semangat senin pagi. Kerja kerja kerja…..

    Posted by fris | 20 Mei 2013, 4:40 am
  11. DI MH sebelumnya Pak Dahlan Iskan sering membahas tentang sapi dan menyebut crane dengan ayu azhari, ternyata ada masalah di sana. Di edisi ini nominal import buah mencapai 1.7 T seandaninya saja 10% dari jumlah tersebut diambil oleh “pejabat” maka tidak mustahil KPK akan “mencium” perbuatan tersebut.

    Posted by Kka Kusnanto | 20 Mei 2013, 4:44 am
    • Maaf OOT. Saya ada usul untuk pak Dahlan Iskan.

      Mengingat sifat nya yang komersil, dan prinsip-prinsip ekonomi berlaku penuh di dalamnya, saya mengusulkan supaya KEPOLISIAN RI diakuisisi saja oleh Kementerian BUMN. Kalau Kepolisian dikelola oleh Kemen BUMN, walaupun tetap komersil, setidaknya bisa jadi lebih profesional dan transparan. Siapa tahu nantinya bisa menjadi penyumbang devisa terbesar untuk negara. Melebihi laba Pertamina yang “cuma” 25 T.
      Kalau sudah berjalan, mungkin nanti bisa juga dibentuk Holding BUMN Hukum, yang mencakup Kepolisian, Kejaksaan, dan Kehakiman.
      Sekedar saran saja.
      Semoga sukses di negeri hukum rimba.

      Posted by Taat Hukum | 20 Mei 2013, 8:24 pm
  12. kalo dulu IPB : Institut Pleksibel Banget, karena banyak lulusannya kerja disektor non pertanian.
    sekarang kembali ke khitah.

    Posted by adhi | 20 Mei 2013, 4:52 am
    • Intitut Perbankan Bogor …. Setelah menyampaikan gagasan penanaman tanaman tropik massal ….”itu baru Institut Perbankan Bogor”. Mendukung Abah Dahlan Iskan dan para pimpinan Perhutani dan Para ahli IPB.

      Posted by Djoko Sawolo | 20 Mei 2013, 8:29 am
  13. pengen bangeeeeet,….maem BantaL

    Posted by isabeLL | 20 Mei 2013, 4:56 am
  14. sip sae

    Posted by ed | 20 Mei 2013, 5:24 am
  15. Ke 21 … Selamat bekerja semua

    Posted by mssetiadi | 20 Mei 2013, 5:32 am
  16. Alhamdulillah. Saya suka buah manggis dan duren montong.

    Thailand, awas kami akan menggilas duren montong kalian.

    China, awas kalian akan tergila-gila dengan si putih manis, manggis.

    Posted by yoyokal | 20 Mei 2013, 5:33 am
  17. Terus mengikuti lanjutkan pak dahlan iskan

    Posted by perbaiki selalu | 20 Mei 2013, 5:35 am
  18. Bener2 ide luar biasa. Dari permodalan, penyediaan dan pendistribusian pupuk, penanaman, hingga ekspedisi hasil panen bisa saling disinergikan antar BUMN. Bisa maju bersama. Maju terus Pak DIS..!!

    Posted by Hatta Tasya Souvenir | 20 Mei 2013, 5:36 am
  19. ikut 25

    Posted by tyo | 20 Mei 2013, 5:41 am
  20. SAYA JG PETANI BUAH PEKARANGAN,SAINGAN SAYA BUAH IMPOR ,KINI ADA SAINGAN BARU BUAH KORPORASI BUMN,TAPI SAYA TIDAK GENTAR MELAWAN BUAH BUMN KARENA PALING CUMA SEPERTI ORANG INDONESIA LAINYA “HANGAT HANGAT TAHI AYAM”

    Posted by GUNAWAN | 20 Mei 2013, 5:45 am
    • bisa jadi begitu mas gunawan kalo yang jadi men BUMN bukan pak Dahlan lagi.

      Posted by andre007 | 20 Mei 2013, 6:29 am
      • tipe petani pemimpi, mempunyai harapan tinggi tapi tidak tahu cara untuk mewujudkannya. petani besar (bumn) itu tidak bisa dikalahkan oleh petani pekarangan. di daerah saya, PTPN XII telah membudidayakan buah tropis seluas 2000 ha. hasil buah yang berkualitas super dipasok ke berbagai supermaket di jawa timur. sedangkan sisa sortirannya membanjiri berbagai pasar tradisional. bumn telah menang telak melawan petani dua kali. pertama berhasil memutus akses petani untuk memasok buah ke supermarket. kedua, menghancurkan harga buah petani di pasar tradisional. kalau sistem ini terus berlangsung, saya khawatir terjadi monopoli perdagangan buah oleh bumn. dan selamanya petani akan terpinggirkan. solusi terbaik melakukan kemitraan antara petani dan bumn. petani memasok buah ke bumn untuk bersama-sama dipasarkan dengan produk bumn sendiri. tentu dengan klasifikasi yang telah disepakati. atau kalau ingin mandiri, bentuklah kelompok tani yang mempunyai hasil pertanian sejenis. rawatlah tanaman anda bersama-sama dengan baik agar menghasilkan buah yang berkualitas dan berkuantitas tinggi. dengan begitu aksi korporasi ala petani juga mempunyai nilai tawar tinggi terhadap konsumen.

        Posted by G.Hariyanto | 21 Mei 2013, 11:14 am
        • menurut saya nggak juga kalau bumn memutus akses petani. Di daerah saya petani menghasilkan buah mangga dan jeruk besar (pamelo) yang menjadi langganan supermarket di Jakarta bahkan sebagian diekspor. Meski lahan mereka kecil2 tapi setelah dikumpulkan oleh Kelompok Tani atau Gapoktan, maka terkumpul buah sampai beberapa kontainer. Buah ini juga disortir sebelum dipasarkan. Jadi saya rasa omong kosong kalau bumn mematikan usaha petani. Kalau mereka bersinergi (BUMN dan Petani) saya rasa juga akan tambah baik dan luar biasa hasilnya

          Posted by bambang | 21 Mei 2013, 4:31 pm
    • Siip., pak Gunawan. Hadapi BUMN, keluarkan kemampuan anda, biar BUMN tidak main2.
      Ayo.. BUMN. . Ada tantangan dari P. Gunawan. Jangan sampai korporasi kalah sama perorangan.
      Sukses untuk P. Gun dan BUMN. Terutama P. Dis dan Dismania.
      SEMANGAT PAGI, SEMUA

      Posted by Wanto Kdr | 20 Mei 2013, 6:45 am
    • Jangan khawatir. Buah BUMN difokuskan utk ekspor. Tapi sebaiknya Anda merawat pohon secara lebih intensif agar dapat berbuah maksimal.

      Posted by lumpiarivai | 20 Mei 2013, 7:45 am
      • dengan perawatan intensif, hasil buah yang memenuhi kualitas ekspor itu sekitar 30-60 %. perlu dipikirkan sisanya yang 40-70% itu, akan langsung dijual ke pasar lokal dan bersaing dengan produk petani. atau diolah menjadi produk turunan yang mempunyai nilai jual lebih tinggi.

        Posted by G.Hariyanto | 21 Mei 2013, 10:58 am
    • Siipppp Gunawan …. lawan itu BUMN … Anda semangat dan BUMN pun jadi semangat … endingnya semuanya sukses … karena pangsa pasar masih sangat tinggi … Para Dahlanis banyak penyuka duren kan?????

      Posted by Djoko Sawolo | 20 Mei 2013, 8:27 am
    • Mantap….bersaing dg sehat menggunakan akal sehat

      Posted by NOENG | 20 Mei 2013, 9:03 am
    • sip pak gunawan saya jg mau lawan saya alan cari tanah utk tanam buah naga akan sy export k singapur…sampai ketemu disana pak!!!!

      Posted by abdillah | 20 Mei 2013, 9:09 am
  21. Wah siap-siap menunggu banjirnya produksi buah tropik. Jadi pengin “bantal emas”. Maju terus pak memajukan BUMN Indonesia.

    Posted by muklisin | 20 Mei 2013, 6:02 am
  22. Ya Allah lindungilah Abah. Dis, dan berikan kesehatan agar semua Idenya terwujut

    Posted by Yanto Lurah Sastro | 20 Mei 2013, 6:13 am
  23. sll ada ide cemerlang..smg MenBUMN slanjutnya bs mlanjutkn fondasi akal sehat yg udh dibangun P.Dahlan Iskan ini,aamiin.Semangat pagii..kerja kerja kerja !! Demi Indonesia..

    Posted by koreksi diri | 20 Mei 2013, 6:20 am
    • IDE yg sangat cemerlang dan langsung di aplikasikan tanpa banyak omong. langsung KERJA KERJA DAN AKAN TERUS KERJA. bawa terbang produk indonesia . jajah negara lain dgn keunggulan produk tropik kita. jangan kita aja dibuat ketergantungan sama negara lain . pk dahlan akan membalikkan itu dari sisi buah tropis. bravo p.DIS. salam dahlanis

      Posted by sulistiono | 20 Mei 2013, 4:51 pm
  24. Semangat pagi semua!
    Numpang re-charge optimisme Senin pagi.

    Posted by msodikvip | 20 Mei 2013, 6:22 am
  25. berarti bisa berharap harga bantal emas ga semahal sekarang dong?

    Posted by muh mundir | 20 Mei 2013, 6:44 am
  26. Suipppp….. Maju maju Terus pak BOS….

    Posted by Oebek | 20 Mei 2013, 6:45 am
  27. Apalagi kalau rencana pembangunan tol Sumatera sdh berjalan, tentu distribusi akan lancar, harga buah-buahan tersebut menjadi murah tidak kalah dengan buah impor, bahkan kalau rencana Pendulum Nusantara, pelabuhan-pelabuhan besar sepanjang Nusantara selesai, distribusi akan lebih murah. Gantian Indonesia yang akan ekspor buah tropis ke manca negara… mantap.

    Posted by gobed73 | 20 Mei 2013, 6:49 am
  28. Monggo yg peduli rating Pak Dahlan rame2 vote , skrg Abah hny separo jokowi…….http://ri1.tv/

    Posted by murodit | 20 Mei 2013, 7:01 am
  29. semangat pagi, kerja kerja ayo kita kerja

    Posted by MChoir | 20 Mei 2013, 7:17 am
  30. Apapun partainya, presidennya mesti Dahlan Iskan

    Posted by heiruddin | 20 Mei 2013, 7:21 am
  31. Hmmmmm…. Dengan kecepatan nya Dahlan Iskan mampu menangkap ide yang disampaikan oleh Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Dr Herry Suhardiyanto bersama para ahli IPB, kemudian mengeksekusinya.

    Posted by sopyan Thamrin | 20 Mei 2013, 7:27 am
  32. Kami berharap besar sukses untuk negeri bertanah subur luar basa ini. ini saatnya untuk maju dan membangkitkan harga diri bangsa. Semoga Allah menjadikan pemimpin kami yg bisa mengangkat martabat kami sebagai bangsa. amin…

    Posted by andimustafa | 20 Mei 2013, 7:29 am
  33. membacanya jadi merinding saat membaca yang ini “Saking senangnya saya sampai memukul meja keras-keras hari itu. Sampai-sampai Pak Rektor dan para ahli itu kaget. “Ini baru IPB!” Teriak saya sambil memukul meja saat itu”

    Posted by caderkeren | 20 Mei 2013, 7:33 am
  34. dahlan iskan gebrak meja. para ahli dan dosen IPB kaget. gak pa pa, baru juga meja. dahlan iskan biasa gebrak Indonesia dan BUMN. dan seluruh dunia akan lebih kaget lagi. gak perlu takut…..karena gebrak meja dahlan iskan akan berlanjut ke gebrak Indonesia dan BUMN. bravo pak dahlan…….demi Indonesia-ku

    Posted by done | 20 Mei 2013, 7:35 am
    • Gebrakan Abah Dahlan Iskan berlanjut pada peningkatan harga diri bangsa Indonesia.

      Posted by Djoko Sawolo | 20 Mei 2013, 8:35 am
      • Emang Betul ……..DAHLAN ISKAN ” Sang Pendobrak” ……..( kebuntuan birokrasi,PLN byar pet, Manufactyrubg Hope BUMN. Protokoler Pejabat, Pejabat low profil……..menyatu dengan rakyat dan tidak arogan, )

        Posted by Mustail | 20 Mei 2013, 9:08 am
  35. Pak Dahlan, PTPN XII juga bisa menanam mangga di lahannya, kan letak lahannya di daerah produsen mangga di Jatim.

    Posted by Budi | 20 Mei 2013, 7:35 am
  36. pak, gimana dengan buah matoa

    Posted by pudji | 20 Mei 2013, 8:01 am
    • Asswrwb – cak Pudji ; betul cak tuh MATOA jg hrs d budi dayakan sbb slm sy d Papua tuh buah sangat menjanjikan lho..

      Posted by R I Molle | 20 Mei 2013, 10:36 am
    • saya d jawa timur blm pernah makan buah matoa. Tp pernah d kasih saudara dari kalimantan bibit matoa. sudah dirawat tp kok tetap mati ya?

      Posted by serama | 21 Mei 2013, 8:15 am
      • tinggal dimana kang? Matoa cocok untuk daerah ketinggian 400m. Buahnya wangi , lebih enak dibanding rambutan. pernah dijual dgn harga Rp. 32.000per kg. Rambutan paling keceng dijual 15.000

        Posted by pudji | 22 Mei 2013, 9:22 pm
      • Asswrwb cak Serama ; sy tinggal d Pandaan n dah nanam se pohon matoa n dah pernah panen sekali ,, rasanya kyk buah kelengkeng ato rambutan tp rasanya kyk durian ,,,, manis poool

        Posted by R I Molle | 30 Mei 2013, 1:12 pm
  37. waktunya agroindustri kita bangkit…SEMANGAT BANGKIT di HARKITNAS

    Posted by bandung bondowoso | 20 Mei 2013, 8:12 am
  38. buah buahan eksotis disematkan pada buah tropis indonesia, itu ulah siapa ?, dibikin antik biar produksinya kecil, gitu ?, apa sengaja dikerdilkan demi gengsi import..import..import ??, trus dipakai bancakan pejabat korup dan bermental pencoleng ??. huh jadi guemes banget niih.

    Untung sekarang Pak Dahlan Iskan hadir di kementrian BUMN, bikin program ” REVOLUSI ORANGE “. mulai deeh keliahatan sisi-sisi kelemahan dan kesalahan manajemen per-buahan di Indonesia.
    Numpang tanya ; dimana posisi kementan sekarang bro ?, jangan -jangan lagi getol bikin sensus yang gak jelazz mau kemana arahnya.

    Posted by Manihot Ultissima | 20 Mei 2013, 8:19 am
    • Ooooo….sudah pasti ‘proyek2 sensus’ dilakukan…..duit mas bro…
      Kegiatan ‘broker2’ org di pemerintahan, sukanya bikin proyek yg dikerjakan oleh vendor ‘pilihan’ mereka dan mantan2 pejabat yg minta kerjaan (krn setelah pensiun, uang pensiun mereka gak cukup utk mempertahankan gaya hidup mereka saat menjabat).
      Dan hasilnya sdh bisa ditebak, data gak akurat, laporan gak jelas hanya sbg syarat administrasi saja, dan dokumen hanya sebatas utk mencairkan dana untuk dibagi2!!
      Herannya kenapa proposal dg motif seperti ini dan kejadian berulang bisa lolos di bagian keuangan/procurement?
      Coba tanyakeun kenafa?

      Posted by NOENG | 20 Mei 2013, 9:12 am
      • istilah buah eksotis disematkan pada buah tropis indonesia karena begitu banyak ragam varietas buah tropis di indonesia yang bentuk dan citarasanya unik. coba hitung berapa banyak varietas mangga, jambu, pisang, dan durian yang ada di indonesia. sebagian besar buah2an itu bersifat endemik (hanya ada di lokasi tertentu). kondisi itu bisa menguntungkan sebagai sumber benih yang mempunyai berbagai macam keunggulan. namun di lain pihak bisa menjadi kekurangan jika digunakan sebagai usaha komersial, karena tidak mungkin menjual berbagai varietas yang tidak seragam itu dalam skala besar.

        kenapa buah2an tropis indonesia tidak berkembang seperti buah2an impor? jangan salahkan mentan dengan sensus pertaniannya itu. tapi memang tipe petani kita adalah petani gurem yang memiliki lahan kurang dari 2 ha. dengan lahan sempit tidak akan bisa mengusahakan buah dalam skala besar apalagi untuk ekspor. perlu dicontoh kisah sukses program pemberian benih buah mangga kepada petani ketika orde baru dulu, kini telah tumbuh sentra2 buah mangga seperti di situbondo, probolinggo, indramayu dan beberapa daerah lainnya. daerah penghasil mangga itu kini bisa mengekspor hasil pertaniannya keberbagai negara.

        sekarang yang bisa mengusahakan perkebunan buah tropis dalam skala besar itu hanyalah swasta dan bumn karena mempunyai kemampuan mengusahakan lahan dan modal dalam skala besar. bukan lembaga pendidikan dan departemen pertanian karena mereka bukan institusi bisnis. fungsi lembaga pendidikan itu hanya sebatas keilmuan yang implementasinya tergantung pada pihak lain. jadi kita bisa menilai peran kementrian apa yang selama ini tidak berjalan untuk mengembangkan buah tropis indonesia?

        Posted by G.Hariyanto | 21 Mei 2013, 1:50 pm
        • Mas G, jadi sebenarnya tujuan pembangunan ini apaan sih? Jika BUMN sudah bisa menghasilkan buah2an yg sangat banyak dan bermutu tinggi sehingga Indonesia menjadi pengekspor buah tropis terbesar, maka apakah nasib petani/pekebun akan membaik?
          Kalau tidak salah ingat, petani dan peternak di Jepang dan Eropa menikmati subsidi yg sangat tinggi dari pemerintahnya. Barulah kehidupan mereka makmur. Itu pun sudah dengan luasan lahan yg cukup besar.

          Mohon penjelasannya

          Posted by uyung | 22 Mei 2013, 5:10 pm
          • JURUS LURUS MENYEJAHTERAKAN PETANI

            tujuan pembangunan itu untuk menyejahterakan rakyat termasuk petani. tapi apakah kebijakan pemerintah selama ini sudah pro petani? padahal di negara2 yang petaninya makmur sangat besar peran pemerintah dalam mendukung usaha tani di negaranya. mereka berhasil karena memiliki strategi pengembangan pertanian yang khas sesuai dengan kondisi georafis, iklim dan sosiobudaya masyarakatnya.

            sebagai contoh di jepang dan belanda. dengan luas lahan pertanian yang sempit, mereka bisa swasembada pangan dengan menerapkan sistem riset dan teknologi maju untuk memaksimalkan pengolahan lahan yang terbatas. di amerika dan australia yang mempunyai lahan pertanian yang luas menerapkan mekanisasi pertanian untuk mengatasi kurangnya tenaga kerja pertanian. di sana satu petani bisa mengolah lahan sampai 20 ha. sementara di thailand dan vietnam yang merupakan negara berkembang menerapkan kemudahan permodalan untuk usaha tani. di sana berkembang bank pertanian yang secara khusus membiayai usaha bidang pertanian yang berbeda dengan usaha industri, perdagangan dan jasa. lebih maju lagi di jepang, petani disejajarkan dengan profesi pekerjaan lainnya. petani bisa mendapat asuransi atas hasil pertaniannya. jika gagal panen petani akan di gaji sesuai umr. di cina lebih ekstrem lagi, mereka malah mengurangi jumlah petani gurem dan menjadikannya menjadi pekerja industri. sebagai gantinya lahan pertanian di kelola secara korporasi dengan menciptakan sentra2 pertanian yang potensial di tiap propinsi. secara garis besar, kemajuan pertanian arahnya ke industrialisasi pertanian (agroindustri). pertanian tidak lagi dikelola asal-asalan. perlu diatur dengan manajemen modern, baik cara tanamnya, permodalan, pemasaran, riset dan teknologinya.

            bagaimana dengan kondisi pertanian indonesia. pemerintah saat ini tidak mempunyai strategi pengembangan pertanian yang jelas. berbagai konsep telah dibuat, tapi aplikasinya tidak ada. di deptan ada roadmap swasembada pangan. di bumn ada konsep KBI kliring berjangka indonesia (baca MH 22). di depkop ada konsep koperasi unit desa (KUD). di deperindag ada regulasi perdagangan hasil pertanian. dan sebagainya. semua konsep itu bagus tapi belum bersinergi. tiap departemen/kementrian berjalan sendiri2. parahnya menjadikan petani hanya sebagai objek kebijakan tanpa melibatkannya dalam menyusun dan melaksanakan strategi pertanian itu. sebagai contoh dalam pengembangan buah tropis oleh bumn di atas. apakah petani dilibatkan dalam pelaksanaannya? bukankah akan menjadi pesaing jika bumn mempunyai bidang usaha yang sama dengan petani? untuk itu konsep yang terbaik adalah pola kemitraan, tidak saja antara petani dan bumn, tapi juga petani dan swasta. pola kemitraan adalah jalan menuju agroindustri. petani akan menikmati hasil dari kemajuan usaha pertaniannya.

            Posted by G.Hariyanto | 23 Mei 2013, 9:01 am
          • Pak Hariyanto, ulasannya bagus banget.
            Saya rasa Pak Dahlan Iskan sudah mulai melaksanakannya. Riset dan teknologi tak henti2nya batantekno dan Pertani diminta untuk mencari bibit terbaik.
            Dan mengenai pola kemitraan dg petani Pak Dahlan sudah menerapkan Yarnen, Proberas, Food estate, Porang, SaSa, dan peternakan berdikari di sulawesi. Semua program tsb memberi keuntungan dg petani.
            PTPN-5/12 juga punya banyak petani plasma, baru2 aja petani sawit meremajakan 22 rb ha kebunnya dg jaminan ptpn-6.
            Bukan tidak mungkin nantinya program buah ini juga melibatkan petani.

            Posted by JOWI | 23 Mei 2013, 9:33 am
    • Sensus pertanian ………itu proyek Abadi DEPTAN.salam MH kerja,kerja dan kerja.

      Posted by Mustail | 20 Mei 2013, 9:13 am
      • Salut untuk Pa’ Dahlan Iskan. Rakyat Indonesia bersyukur memiliki Pemimpin yg kreatif-inspiratif seperti DI. Menurut Ahli Kesehatan, setiap orang perlu m’konsumsi buah segar 7 porsi setiap hari dg warna2 ber variasi. Dengan meningkatnya produksi buah2an lokal, harga terjangkau, Rakyat Indonesia semakin sehat, semakin produktif. Dengan Iman& Taqwa insya Alllah Indonesia menjadi makmur. Terima kasih Pa’ Dahlan, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

        Posted by sofyan a. siregar | 28 Mei 2013, 8:06 am
  39. Impor hrs dikurangi. Swasembada hrs diupayakan dgn kerja kerja kerja. JAYALAH NEGERI INDONESIA. SEJAHTERA RAKYATNYA. KEBANGKITAN INDONESIA 20 MEI 1908-2013

    Posted by Fia | 20 Mei 2013, 8:25 am
  40. DO THE BEST ABAH DAHLAN “BANGKIT BANGKIT BANGKIT” INDONESIA. HEHEHE NIRU GAYA ABAH

    Posted by ahmad | 20 Mei 2013, 8:34 am
  41. Rasanya sampai kehilangan kata2 untuk memuji beliau,Bpk Dis..Semoga PTPN terus berkarya menghasilkan yg terbaik di Ranah pertiwi..menjd salah satu BUMN yg bisa menghidupi Rakyat banyak..Sejarah akan mencatat seorang Dahlan Iskan dengan segala kelebihan2nya dan apa yg sdh di berikan kepda Negri tercinta ini…. Jaga kesehatan Bapak,Jalan msh Panjang,…Menuju RI 1

    Posted by sekar pamungkas | 20 Mei 2013, 8:37 am
  42. Mantab memang Menteri BUMN ini.
    BUMN cakupannya luas sekali sampai sampai ngurus tanaman (pangan). Pak Menteri pertaniannya kemana yah?

    Posted by Adi | 20 Mei 2013, 8:44 am
  43. Dahlan Iskan : “BUMN akan menangkap semua pemikiran dan penemuan yang ditelorkan oleh IPB itu. Revolusi oranye bisa dimulai oleh IPB”.

    Posted by mang encep | 20 Mei 2013, 8:56 am
  44. siip IPB top Pak Dis.Hebat penghasil buah tropik yang terbesar nantinya!

    Posted by emankguruherimiarto | 20 Mei 2013, 9:11 am
  45. ABAH DAHLAN “SUPERRRR”

    Posted by damar@rangkas | 20 Mei 2013, 9:14 am
  46. Sepertinya orang2 yg mengaku wakil rakyat dan seneng dg komen PENCITRAAN mulai galau dg BANTAL SEKARAT mereka.
    Dan jangan sampai sikap bunglon mereka menipu kita tahun depan.
    Setelah ada daftar hadir anggota DPR yg membuat mereka gatal pantat mereka, seandainya ada list mereka2 yg dulu suka mencemooh KERJA KERJA KERJA Pak Dahlan Iskan akan sangdat membantu masyarakat Indonesia untuk memilih wakilnya dengan cerdas….
    SAATNYA RAKYAT INDONESIA MEMILIH WAKILNYA DENGAN CERDAS
    DEMI INDONESIA

    Posted by NOENG | 20 Mei 2013, 9:18 am
  47. tertarik sama Kelengkeng itoh, tapi di daerah saya agak susah nemu bibitnya 😦

    Posted by Rocky Winata | 20 Mei 2013, 9:20 am
  48. galakan dipelosok desa desa

    Posted by rochim | 20 Mei 2013, 9:49 am
  49. semoga pak DAHLAN ISKAN PANJANG UMUR!!!!!!
    Berkah Alloh semoga tercurah untukmu wahai Pak DI.
    Majukan Indonesia!!!!!!

    Posted by itsna | 20 Mei 2013, 10:27 am
  50. selain kita dukung, masing-masing dari kita juga harus punya semangat yang sama untuk masa depan Indonesia tercinta….

    Posted by Nurmansyah Haryadi | 20 Mei 2013, 10:30 am
  51. Assmualaikum Wr Wb, Pak DI
    Disumsel itu ada tanaman buah yang terkenal yakni Duku Palembang lebih spesifiknya Duku Komering, nah pohinnya saat ini udah sangat sedikit dan didesa tertentu saja, alangkah eloknya buah tropik ini jikalau dibudidayakan seperti buah Naga dan bantal emas itu.
    Perlu diinformasikan bahwa buah ini tumbuh dan menghasilkan disepanjang sungai Komering, tapi buah ini menghasilkan setahun sekali dan mudah cepat menghitam, ini dia tantangan bagi IPB untuk menghasilkan pohon duku yang cepat berbuah 5 tahun saja dan tidak cepat menghitam (atau teknogi pasca panen apa yang bisa dijadikan agar buah tersebut masih enak dimakan), kalau musim buah banjir harganya Rp. 45.000 per18 Kg (perkotak) dan musim buah sedikit bisa mencapai Rp 135.000 per 18Kg., sampai sampai orang Palembang sendiri ngak kebagian makan dijual semua ke jawa (jakarta, bandung) dibawa pakai truk….. cobalah Pak ditolong petani buah tropik pekarangan ini agar sejahtera mereka.
    Selain itu ada juga Nenas Palembang lebih tepatnya Nenas Prabumulih manisnya minta ampun tapi itu tadi masih dikelola mdel pekarangan coba deh tugasin Dirut PT. Rajawalii Nusantara Indonesia memulainya.
    Saya juga ingin usul agar dibuatkan juga pembudidayaan kayu seperti Jati tapi khas sumsel seperti Kayu Tembesu ini bahan baku buat ukiran Palembang, Kayu Petanang (Kayu Besi Klas 1), Kayu Meranti payo, Kayu Gelam dll
    Seingat saya jenis kayu tersebut tumbuh dan berkembangan dirawa yang tanah berasam
    Nah ukungnya bisa menghijaukan kembali tanah tumpah darh ini, dan mensuplai Oksigen dunia
    Trims, perhatiannya
    Wassalam

    Posted by Cahya Mulia | 20 Mei 2013, 10:50 am
    • Akhirnya ada juga berfikir sama dengan saya, budidaya duku. Monggo pihak BUMN, ini juga peluang revolusi yang tidak kecil. Informasi Cahya Mulia ini 100% faktual dan khas daerah Sumsel.

      Posted by Aldizy | 20 Mei 2013, 6:19 pm
    • sekitar tahun 98-an dosen n mahasiswa UNSRI ada yg melakukan penelitian untuk penanganan pasca panen buah duku komering, dengan metode coating/ pelilinan. namun sepertinya hanya sebatas penelitian tanpa tindak lanjutnya…

      Posted by adisan | 21 Mei 2013, 5:00 pm
  52. Luarrr Biasa….!!!!! dengan berbagai gebrakan Pak Dahlan ini… saya jadi Optimis terhadap kemajuan negeri ini…..
    Semoga Beliau di kasih kesempatan untuk merealisasikan gebrakan2nya di tahun2 yang akan datang sehingga kebangkitan negeri ini menjadi kenyataan….!!!!! Bravo Indonesia… Majulah Negeri Ku……!!!!!!

    Posted by s qosim | 20 Mei 2013, 10:57 am
  53. durian montong , apel dll di supermaket sdh hilang akibat kuota produk pertanian dr kementan, cuma gobloknya mereka , kok ngak mempersiapkan antisipasi kelangkaan produk itu. dahlan iskan sdh memulai perkebunan buah2an , tambah 1 lg usaha perkebunan negara, perkebunan buah2 tropis. sdh tak sabar ingin melihat hasilnya. dahlan iskan for R1 thn 2014

    Posted by darrentt | 20 Mei 2013, 11:42 am
  54. Seribu kalipun saya berbuat kebaikan, orang akan tetap mencari kesalahan saya.
    Lebih baik Kerja, kerja, kerja
    – Dahlan Iskan –

    Posted by Royyan | 20 Mei 2013, 12:01 pm
  55. membaca kisah ini, jadi teringat pergi bakti sosial masa kuliah dulu, saat pertama kali ke bener meriah-saat itu kabupaten yang baru dimekarkan di Aceh Tengah. Daerah tersebut, selain sebagai penghasil kopi terbesar di dunia, bagi kami juga terkenal sebagai penghasil sayuran dan buah alpokat, atau dalam bahasa kami di sebut boh pukat. nah hari kedua disana, kami tanya sama warga, dimana pohon pukat itu di tanam, mendengar pertanyaan ini, orang kampung itu tertawa, katanya pukat tidak ada harga, itu biasanya buat makan anjing, bukan untuk dimakan, apalagi untuk dijual, hah???

    mendengar jawaban itu, kami jadi kaget, padahal satu gelas jus pokat bisa berharga 5000 rupiah (saat itu, sekarang sekitar 8000-an) di Banda Aceh.

    Dan kemarin saat berbelanja di sebuah supermarket di Berlin-Jerman, pokat bukan di jual per kilo, tapi per biji, dan sebiji harganya diatas 1 euro (12 ribuan). seandainya petani kita tahu cara meng export pukat ini…..

    Posted by Moersalijn | 20 Mei 2013, 12:27 pm
  56. kemitraan petani buah dan PTPN menjadi sebuah solusi menarik untuk mendukung program revolusi oranye BUMN.
    alangkah elok jika saja program-program yang dicanangkan oleh Pak dahlan Iskan ” menetes sampai keakar BUMN di setiap pelosok tanah air. setiap PTPN memiliki kebun-kebun sendiri yang luasnya ribuan hektar dan lokasinya tersebar di seluruh nusantara, sayangnya ibarat air dan minyak selama ini Kebun-kebun PTPN adalah sebuah komunitas ekslusif di tengah-tengah warga masyarakat di sekitar kebun. ( sebagai contoh silahkan datangi kebun-kebun milik PTPN XII di wilayah Jabar).
    Kenapa tidak bikin rumusan yang brilian memadukan hasil produksi buah-buahan masyarakat petani kecil di sekitar kebun PTPN yang jelas tidak memiliki akses pasar seperti PTPN. Alpukat, Jeruk, rambutan, pisang, kelapa, pepaya, sukun dan seabrek produksi petani kecil lainnya jika musim panen tiba berubah menjadi barang murah-meriah ala sepuluh ribu tiga, tapi masa peceklik panen harganya berlipat-lipat sehingga membuat masyarakat kecil kehilangan selera mengkonsumsi buah saking mahalnya.
    Semua kembali kepada rumusan sang pemimpin, apakah PTPN akan tetap menjadi Goliath bagi rakyat sekitar kebun, ataukah akan menjadi romeo dan Juliet ????.
    syahdan dahulu kala….. ketika zaman entah berantah jeruk Garut adalah raja jeruk Indonesia, dengan tingkat kemanisan hampir 17 briks, jeruk garut menjadi primadona usaha petani Jawa Barat terutama Garut.
    Hari ini sobat…… silahkan datangi supermarket di Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya di Indonesia yang biasa kita temuai adalah jeruk Siam, jeruk manis Taiwan dan China bahkan Pomelo dari Amerika, lalu kemana kharisma jeruk Garut, apakah hanya akan menjadi sebuah legenda mirip Sangkuriang ataukah akan kembali menjadi Raja yang bangkit dari kuburnya, nah tugas Mentri Pertanian, IPB dan tentu PTPN untuk menghidupkannya.. Demi Indonesia, demi garuda, demi merah Putih demi suksesnya Revolusi Oranye.

    Posted by Manihot Ultissima | 20 Mei 2013, 1:13 pm
  57. Reblogged this on Aris Join Positive Energy and commented:
    Have Only Positive Expectation (HOPE), for Better Indonesia.

    Posted by akadarisman | 20 Mei 2013, 1:14 pm
  58. Pak Dahlan Iskan

    Posted by yuni | 20 Mei 2013, 1:24 pm
  59. Salut buat pak DIahlan,.. BUMN mulai menggeliat pertanda ada semangat yang luar biasa di dalamnya.Tapi jangan lupa juga pak..jawa Pos Group harus diperhatikan juga..Jangan hanya memperbaiki perusahaan BUMN saja, tapi Perusahaan JP khususnya Manado post group. Karena banyak karyawan yang tidak dihargai disana. ada yang 10,15 tahun bahkan lebih bekerja, setelah berhenti tidak diberikan uang pesangon sepeser-pun. Dimana penghargaan perusahaan kepada karyawan yg sudah turut membesarkan Manado Post group tersebut. Pak DI tolong diperhatikan nasib para mantan karyawan tersebut. Sebab mereka telah mengabdi sejak Manado Post masih ‘susah’ dulu. terutama managemennya. Terima kasih pak,,moga2 diperhatikan. Hiduo DA for 2014!!!

    Posted by ManadoBangkit | 20 Mei 2013, 1:32 pm
  60. Bersiap menikmati durian dengan harga yang lebih murah nih… Asyik.

    Posted by Mochamad Yusuf | 20 Mei 2013, 2:34 pm
  61. wow wow wow…

    Posted by striso | 20 Mei 2013, 5:01 pm
  62. manis 🙂

    Posted by Adit(pun) Bisa | 20 Mei 2013, 6:33 pm
  63. satu pesan saya : ” jangan mati dulu ya DI”
    jadi RI 1 biar cuma 1 periode aja
    BENAHIN Indonesia dr hulu k hilir
    kupercayakan Indonesia diPundakmu….

    Posted by titi yahya | 20 Mei 2013, 6:47 pm
  64. Reblogged this on belajar sampai gila! and commented:
    betul sekali. terlalu sering terima buah impor sampai lupa bahwa buah tropis kita sebenarnya sangat layak untuk diekspor.
    Hidup buah tropis!!

    Posted by fauziahamalia | 20 Mei 2013, 7:20 pm
  65. Subhannallah ; DAHLAN ISKAN tak henti2nya membuat “t.e.r.o.b.o.s.a.n.” Baru lagi ;

    Proggress Revolusi-Orange tlh di-“Gelar” oleh : IPB, PTPN.VIII, PTPN.XII dan mr.Pratomo
    beta pikir tinggal Perawatan yg benar dan bbrp bulan lagi Kiya memetik hasil-nya…

    Ternyata msih ada Pekerjaan lagi ; Bgmn melakukan Pengembangan dan Perluasan Lahan lagi,
    dan bagaimana spy Panen tidak berhenti dlm jangka waktu pendeknya…
    Achirnya “Pisang” yg melimpah ruah yang Kita dapat…

    Alhamdulillah..

    “JAYALAH MASYARAKAT INDONESIA”,
    BERSAMA : PROF.DR.HERRY SUHARDIYONO DAN PARA DIRUT.PTPN.VIII , DIRUT.PTPN.XII..

    Beta dari NTT,hanya bisa mengucapkan Sujud Syukur kehadapan Allah,
    sambil memohon Do’a ; Smg DAHLAN ISKAN DILIMPAHKAN BIMBINGAN DAN KEMUDAHAN OLEH ALLAH.
    AMIIN..

    Semangat-Optimis selalu,bersama DAHLAN ISKAN.
    Salaaam Dahlanis…

    Posted by N. SORRI.. | 20 Mei 2013, 8:12 pm
  66. Mantap……..DI maju terus

    Posted by gunawan | 20 Mei 2013, 10:58 pm
  67. Yuukkk makan montong dalam negri
    Cemerlang idenya, bagus implementasinya.
    Lama-lama semuanya swasembada nich

    Posted by alief | 21 Mei 2013, 2:32 am
  68. Bahasa sederhana-nya,DAHLAN ISKAN selalu : meng-“Optimal”-kan dari segala-lini, DEMI INDONESIA..

    Semangat-Optimis selalu,bersama DAHLAN ISKAN.
    Salaaaam Dahlanis….

    Posted by N. SORRI.. | 21 Mei 2013, 6:19 am
  69. Revolusi orange, semoga buah tropis indonesia bisa jadi andalan ekspor non migas. Bravo….

    Posted by fris | 21 Mei 2013, 7:13 am
  70. yg hebat dari pak Dahlan, beliau langsung membuang idenya untuk menanam sorgum dan menggantinya dengan ide dari IPB untuk menanam buah. kalo pak Dahlan cuma pencitraan, bisa2 orang2 IPB itu yg diusir, krn dianggap melecehkan ide awal pak Dahlan. dibutuhkan hati & akal yg benar2 sehat seperti pak Dahlan demi Indonesia.

    Posted by serama | 21 Mei 2013, 8:29 am
    • ide tanam sorgum tetap jalan pak serama, hanya ditanah yang potensinya sudah minus dan tidak bisa ditanamin tumbuhan produktif seperti sorqum, untuk lahan yang masih bisa bagus untuk tanaman ekonomis tentu ide-ide bagus tetap dijalankan….demi indonesia, ternyata IPB tidak sj bisa menghasilkan para bankir tapi para ahli pertanian sesuai dengan nama kampusnya…. 🙂

      Posted by ep sard | 21 Mei 2013, 1:56 pm
  71. Kau pribadi yang sungguh sederhana
    Senyum dan tawa hiasi wajahmu
    Kau bangun semua mimpi-mimpi indahmu
    Kau harapan baru bagi negerimu

    Dan kini tiba saatnya
    Siapkan hati siapkan langkah
    Hari ini suara negeri
    Memanggil namamu

    Demi Indonesia.

    Posted by abdul | 21 Mei 2013, 8:37 am
  72. Ayo-ayo para pembuat peti buah, packaging buah ajukan penawaran ke PTPN. Bakul buah dan penjual jus siap-siap order buah sisa export yg tentunya lebih murah hehehe.

    Posted by JOWI | 21 Mei 2013, 11:14 am
  73. Semangat, pak. Indonesia Jaya. :d

    Posted by © Aan Sopiyan. | 21 Mei 2013, 4:26 pm
  74. Ada yang tahu dari mana ide2 taktisnya pak DI, selama ini saya hanya kagum dan bersemangat tp belum bisa seperti beliau,

    Posted by Toni | 21 Mei 2013, 8:09 pm
  75. Saya pikir Gebrak Meja sambil Bilang “DEMI TUHAN”….
    Saya cuma support doa saja, semoga Kerja Keras yg tulus dari Dahlan Iskan dan Team BUMN bisa benar2 memberi kesejahteraan pada rakyat byk.
    Dan mudah2an di 2014 nanti, rakyat sudah bisa memanen hasil2 tsb, dan tentunya VOTE Dahlan Iskan for RI-1.

    Posted by PUTU | 21 Mei 2013, 10:43 pm
  76. podo ne ndi wae, jaman saiki pejabat ki do mbejujag nek arep maju njo do pamer nek wes dadi yo #LUPA, saya kira pak dahlan juga sama koyo liyane tampilane w sederhana weeehhhhhhh ra #motok

    Posted by bejono777 | 22 Mei 2013, 12:20 am
  77. semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kepada BP. Dahlan Iskan untuk senantiasa istiqomah di jalannya. Amiin

    Posted by imam | 22 Mei 2013, 7:01 am
  78. hebat…hebat…hebat… rasanya merinding membaca sepak terjangnya beliau…. malu pada diri sendiri yang belum melakukan apapun untuk negri sebesar ini….aku terus berdoa semoga semngat beliau…kesehatan beliau…doa kami mengantarkan beliau menjadi pemimpin yang bisa merubah negri kaya ini menjadi kemakmutan bagi seluruh rakyat negri ini dengan senyata-nyatanya…dan tidak memberi kesempatan pada yang berjiwa kotor dan hanya memikirkan diri sendiri….untuk tetap berada pada kebaikan yang kamuflase….maju terus pak…. teriring doa semoga Indonesia segera bisa berjaya…. dalam kebaikan dan keselamatan dunia akherat. Amin.

    Posted by safrina | 22 Mei 2013, 10:56 am
  79. pake partai apa? aku punya 2 suara yg selama ini golput

    Posted by roni | 22 Mei 2013, 11:35 am
  80. Wow, dapat inspirasi dari sini …mantap

    Posted by dedy armayadi | 23 Mei 2013, 5:19 pm
  81. BAGUS SIH, NAMUN SAYANG D.I SENDIRI YANG SELALU MENULIS TENTANG SEPAK TERJANGNYA BUKAN ORANG LAIN MESKIPUN DIDALAM TULISANNYA DIA MEMUJI ORANG LAIN. SECARA TDK LANGSUNG D.I INGIN DITAU OLEH ORANG BAHWA DIA BEKERJA.

    Posted by ahmad | 24 Mei 2013, 1:38 pm
    • apa yang dilakukan DAHLAN ISKAN adalah untuk membangkitkan HOPE (harapan) bagi rakyat indonesia. jadi semua harus dipahami dari sini. inilah kunci menuju kejayaan INDONESIA ditengah keterpurukan bangsa dikarenakan apatisnya masyarakat terhadap bangsa ini. ini bisa dilihat dari semakin tumbuhnya semangat KERJA… KERJA.. KERJA di lingkungan BUMN yang telah disentuh oleh DAHLAN ISKAN. menurut saya inilah yang terpenting. SESUATU akan berhasil dengan baik kalau kita mengusahakannya sungguh-sungguh. MENGUSAHAKAN SUNGGUH-SUNGGUH itulah yang coba dibangun oLeh DAHLAN ISKAN melalui beberapa tulisannya dan juga melalui ceramahnya di beberapa UNIVERSITAS negeri ini.

      Posted by jatmiko | 25 Mei 2013, 5:08 pm
    • Anda ini ga mengerti Judulnya ya…
      Ini judulnya CATATAN DAHLAN ISKAN…
      dari catatan harian itu byk yg mengkopi ke blog masing2…
      kalau orang lain yg menulis bukan catatan dahlan iskan dong…

      Saya malah berharap seluruh pemimpin membagi ilmunya melalui catatan hariannya…
      Dgn begitu maka rakyat ini akan jauh lebih pintar…
      Bukan Yg OMDO saja…

      Posted by PUTU | 25 Mei 2013, 6:52 pm
  82. PEMIMPIN ADALAH CERMINAN DARI RAKYAT YANG DIPIMPIN. JANGAN SALAHKAN PEMIMPINMU JIKA MEREKA DZALIM,ATO TIDAK ADIL MUNGKIN SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA MEMANG MEMPUNYAI KARAKTER SEPERTI PEMIMPINNYA SEKARANG INI, KARENA MEREKA DIPILIH DAN DIANGKAT OLEH RAKYATNYA, BUKAN OLEH DIRINYA SENDIRI. JANGAN PERNAH BERMIMPI INDONESIA AKAN DIPIMPIN OLEH ORANG YANG JUJUR KLO SEBAGIAN BESAR RAKYATNYA TIDAK JUJUR.

    Posted by ahmad | 24 Mei 2013, 1:45 pm
    • Selamat Pagi, salam Hormat dan salam Kenal buat Kakak Achmad dari beta di NTT ;

      Beta su senang sekali klu Kakak Achmad berkenan unt bergabung di CATATAN DAHLAN ISKAN ini,
      sayang kayaknya Kakak Achmad masih sangat lemah dgn Referensi :
      Apa yang telah diperbuat DAHLAN ISKAN selama DAHLAN ISKAN :
      Memegang Media Cetak,menjadi DIRUT PLN ,terutama saat beliau menjadi Menteri BUMN,
      Demi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, terutama Demi Harga Diri Bangsa Indonesia di Mata Dunia ,
      sampai2 tidak mau menerima Gaji,tdk mau menerima Fasilitas dll…dll…dll…

      Telah banyak yang diperbuat DAHLAN ISKAN secara “.N.Y.A.T.A.” dan tidak “.T.E.R.T.A.N.D.I.N.G.I.”

      Alangkah “Indah”-nya , klu Kakak Achmad banyak membaca/belajar dr Manufacture Hope terlebih dahulu,
      Klu perlu mulai : MH.No.01 sampai yang terkini secara ber-ulang2 .
      Syukur2 klu Kakak Achmad ada uang lebih, jangan segan2 untuk membeli Buku ttg DAHLAN ISKAN yang telah beredar secara membahana di Toko2 Buku Gramedia atau Toko Buku dimana Kakak berada…

      Insya Allah, dari situ Kakak akan semakin cerdas,mengerti arti hidup, paling tidak akan dapat menghilangkan :
      rasa Pesimis Masa Depan Kakak atau akan Masa Depan Bangsa Indonesia secara lebih luas….

      Demikian Kakak Achmad,Semangat-Optimis selalu, bersama : DAHLAN ISKAN.
      Salaaam Dahlanis…

      Posted by N. SORRI.. | 26 Mei 2013, 7:30 am
      • MAKASIH ATAS TANGGAPANNYA.SEMANGAT PAGI SALAM HORMAT DAN SALAM KENAL JUGA BUAT N. SORRI. SAYA SUDAH LAMA MENGIKUTI MH. BUKANNYA SAYA PESIMIS, SAYA CUMAN MENGGUNAKAN LOGIKA SAJA BAHWA PEMIMPIN ITU DI PILIH OLEH RAKYATNYA ARTINYA BAHWA RAKYATLAH YANG MENENTUKAN SENDIRI PEMIMPINNYA KARNA NEGARA KITA BUKAN KERAJAAN. ORANG YANG JUJUR PASTI AKAN SENANG BERTEMAN DENGAN ORANG YANG JUJUR PULA. JADI SELAMA RAKYAT INI MASIH BANYAK YANG TIDAK JUJUR DAN AMANAH TIDAK AKAN MUNGKIN AKAN DIPIMPIN OLEH ORANG YANG JUJUR DAN AMANAH. INTINYA MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI UNTUK JUJUR DAN AMANAH INSYA ALLAH ANDA AKAN DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN YANG JUJUR DAN AMANAH PULA.

        Posted by ahmad | 29 Mei 2013, 10:57 pm
  83. figur ptpn yang bagus

    Posted by medan | 24 Mei 2013, 10:35 pm
  84. Mohon pencerahan!
    @ Tiap tahun jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 3.000 hektar. Maka tiga tahun lagi tidak perlu impor
    bantal emas itu.
    * Bagaimana mungkin 3 tahun lagi tidak perlu impor sedanagkan durian monthong yang berasal dari Thailand
    ini baru mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam?

    @ Dadi Sunardi, Dirut PTPN VIII memilih jenis wanayasa karena buahnya yang tidak terlalu besar. Pasar
    internasional tidak menyukai manggis yang terlalu besar. Dengan ukuran yang kecil-kecil, begitu manggis
    dibuka isinya bisa dikorek dengan sendok teh.
    * Jika Si Bantal Emas mengutamatukan pasar nasional untuk membendung impor maka sebaliknya Si Wanayasa
    mengutamakan pasar internasional untuk memenuhi ekspor. Jadi benarkah kata Kang JOWI bahwa kita hanya
    akan dapat sisa-sisa ekspor? Jika iya, duh kacian qt!!!

    Salam untuk DahlanIS.www

    Posted by aditam@putra | 26 Mei 2013, 3:10 pm
    • @ dengan menggunakan bibit unggul, perawatan intensif, dan teknis budidaya khusus, durian monthong mulai belajar berbuah pada usia tanam 3 th. dan mulai menghasilkan panen maksimal pada usia tanam 5 th. jika monthong berhasil tumbuh dengan baik, ditambah dengan hasil panen dari petani, tidak menutup kemungkinan 3 th lagi bisa swasembada monthong.

      @ manggis jenis wanayasa mempunyai keunggulan untuk buah ekspor dibanding jenis yang lain. keunggulannya berasa manis asam sesuai lidah konsumen luar negeri, berukuran sedang dan mempunyai bentuk keseragaman paling tinggi, serta tahan lama untuk pengiriman jarak jauh. produksi terbaik manggis wanayasa kwalitas ekspor sekitar 40%. sedangkan sisanya pasti akan diserap dipasar lokal. khusus buah manggis, kebutuhan pasar lokal masih sangat tinggi, sehingga sampai sekarang harga jual ditingkat lokal juga masih tinggi.

      @ semoga tercerahkan dan bisa aktif kembali

      Posted by G.Hariyanto | 19 Juli 2013, 8:52 am
  85. Mantap pak. Kita harus selalu berusaha meningkatkan kebanggaan akan bangsa ini. Pasti bisa maju.

    Posted by Ikhwan Al Amin | 26 Mei 2013, 7:00 pm
  86. Seperti gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, tapi semut diseberang lautan dicari-cari. Begitulah kita mengabaikan kualitas tanaman tropik kita yg sebenarnya banyak mengandung gizi, sebaliknya kita bangga terhadap tanaman impor, p[adahal mungkin saja itu berpenyakit…

    Posted by Noer | 26 Mei 2013, 7:24 pm
  87. Mantabs pakndimmajunterus

    Posted by srinawani | 27 Mei 2013, 10:56 am
  88. kalau cuma montong, baru menyamai, belum mengungguli, kalau mau mengunggguli thailand, tanam bhineka bawor dari dari Banyumas atau simimang berkaki tiga dari Banjarnegara , baru bisa lebih unggul, krn kita memang lebih unggul

    Posted by Sutama Ismail | 30 Mei 2013, 12:12 pm
  89. IPB tentunya masih bisa menghasilkan varietas yang jauh lebih baik dari durian montong, karena sebagai peneliti tentunya selalu ada tantangan untuk menghasilkan varietas varietas tanaman yang lebih baik dan lebih menguntungkan bagi bangsa Indonesia

    Posted by indra | 31 Mei 2013, 7:19 pm
  90. Dengan segala hormat pak dahlan iskan? Saya termasuk yg mengagumi bapak sebagai seorang eksekutif yg refolusioner, harusnya bapak SBY sejak pertama memerintah. Mengangkat bapak sebagai menteri BUMN. Sehingga dimasa akhir jabatan beliau bangsa ini akan memetik hasilnya, coba kl dulu bp SBY. Mengadopsi pola REPELITA yg mengedepankan pertanian dan kelautan, saya yakin bangsa ini akan mencapai swasembada pangan seperti jaman bp. H. Muhammad soeharto.

    Posted by kabulsuprapto | 8 Juni 2013, 3:42 pm
  91. Terima Kasih atas ioformasinya

    Posted by bagnyus | 18 Juni 2013, 8:04 am
  92. Karakter petani d Indonesia kebanyakan mengekor bukan penggagas. Tolong dong di kasih contoh. Infestor beli tanah lalu tanami pohon tropis yg menghasilkan. Jadikan taman buah sperti taman blimbing di ngringin rejo Bojonegoro. Lalu expos di media masa secara berkala, Maka petani kita yg punya lahan pasti bergerak dg sendirinya.

    Posted by marwan | 22 Oktober 2013, 10:05 am
  93. Saya saya sangat setuju dengan membuahtropiskan Indonesia karena negara kita adalah negara tropis yang tidak ada duanya di dunia ini kaya raya. Perlu ajakan utk memasyarakatkan makan buah tropis. Bangkitla BUMN dengan agro industri utk bantu masyarakat melalui sinergi karena petani susa utk akses perbankan, pemasaran. Petani cukup diberi pelatihan utk menanam, merawat, hingga pasca panen hasilnya ditampung oleh BUMN utk diolah jadi hasil industri..

    Posted by Paulus Kombo Allolayuk | 23 Februari 2014, 12:43 pm
  94. Hi there, this weekend is good in favor of me, as this moment i am reading this great informative
    piece of writing here at my home.

    Posted by jual karpet mobil | 6 Mei 2014, 11:51 am
  95. Bahkan terkadang gejala yang dialami penderita ini bisa saja tidak muncul dalam waktu hingga bertahuntahun.

    Posted by DEDET AFRIZON | 10 Februari 2015, 12:20 am

Tinggalkan Balasan ke sofyan a. siregar Batalkan balasan