>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan

Jadi Pengusaha, Ditipu Itu Penting

Minggu, 14 Oktober 2012

Tiga minggu yang lalu, saya ke Desa Sumowono, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Saya menginap di sana dan melihat penduduk yang memelihara kambing. Modal pemeliharannya berasal dari PT Jasa Raharja, salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Belum setahun, ada peternak yang awalnya punya dua ekor kambing berkembang menjadi 13 ekor. Ada juga peternak awalnya punya tiga ekor kambing berkembang menjadi 16 ekor.

Yang saya lihat, rumahnya bagus-bagus, bajunya bagus-bagus dan istrinya cantik-cantik. Saya bangga karena beberapa orang yang mendapatkan modal dari BUMN di Desa Sumowono itu menarik perhatian tetanga-tetangganya yang hidupnya lebih miskin.

Selepas salat Subuh, saya berdialog dengan jemaah. Saya bertanya karena dari beberapa penduduk desa tergolong miskin. Termasuk Pak Imam yang pekerjaannya mencari rumput dan pengembala kambing tapi bukan miliknya.

Saya tanya “Mengapa tidak ikut minta modal ke BUMN? Mengapa tetangga-tetangganya mau mendapatkan modal?”

Pak Imam yang hanya tamatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan tidak bisa lanjut ke pendidikan lebih tinggi memberikan jawaban sangat menarik.

“Kami takut waktu Jasa Raharja ke desa ini menawarkan modal beternak kambing. Takut karena tidak bisa mengembalikan,” jawab Pak Imam.

Dari jawaban Pak Imam ini, saya menarik kesimpulan bahwa orang yang tidak pernah berusaha dan orang miskin takut punya utang. Saya kira ini sikap yang sangat baik karena punya utang itu tidak baik. Tidak punya utang tapi tidak bisa makan dan punya utang tapi bisa makan, baik mana? Tentu punya utang tapi bisa makan lebih baik karena masih bisa berusaha mengembalikan.

Karena ternaknya terus bertambah dan hasilnya begitu banyak, akhirnya ada 40 orang di Desa Sumowono yang sangat miskin timbul keberaniannya untuk mendapatkan modal. Nah, ini yang saya puji sebab ada yang memulai dulu. Seandainya tidak ada yang berani mau menerima modal dari BUMN dan sungguh-sungguh beternak dan berhasil, mungkin orang miskin di sekitarnya tidak mau menerima bantuan. Dan itu saya perintahkan agar permintaan warga segera diproses.

Dari sinilah muncul ide. Ternyata menjadi pengusaha itu tidak hanya butuh modal, tidak hanya fasilitas, tetapi juga harus menghilangkan rasa takut. Jadi penyebab kemiskinan antara lain karena rasa takut. Takut untuk maju. Makanya perlu dilatih bermental berani dan bertanggung jawab. Memang sikap ini langka tapi harus dibisakan.

Saya merinding ketika melihat peserta pelatihan ESQ Pimpinan Ary Ginandjar yang jumlahnya 5 ribu pengusaha kecil binaan BUMN di JIE EXPO, Kamis (11/10) lalu. Kenapa merinding? Karena pengusaha kecil yang jumlahnya banyak tidak akan kalah dengan pengusaha besar.

Indonesia terhindar dari keruntuhan ekonomi 10 tahun yang lalu bukan oleh konglomerat, tapi justru para pengusaha kecil. Meskipun kecil tapi kalau disatukan akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia.

Saya melakukan survei kecil-kecilan. Saya ingin tahu persoalan mereka dan bertanya kepada peserta pelatihan. Apakah lebaran tahun depan tidak bisa membeli baju baru untuk diri dan anaknya? Apakah besok pagi masih memikirkan bisa makan atau tidak?

Dua pertanyaan itu ternyata dijawab tidak ada dan tak ada yang mengacungkan tangan. Ini berarti, mereka yang mengikuti pelatihan sudah tidak mengalami persoalan persediaan makanan. Orang-orang yang seperti itu dikategorikan tidak lagi miskin.

Pertanyaan ini sengaja saya ajukan karena waktu saya masih anak-anak dan remaja mengalami masalah yang cukup serius. Ayah saya yang hanya seorang buruh tani tidak bisa menjamin ada makanan yang bisa dicicipi untuk esok harinya, sore harinya karena hidup miskin.

Memang kalau ditanya, masih menderita gak? Pasti jawabnya menderita. Sudah sejahtera atau belum? Jawabnya pasti seragam, belum. Karena kebiasaan orang seperti itu.

Setelah saya tahu peserta pelatihan tidak lagi memikirkan urusan makan, berarti tiap hari yang dipikirkan adalah bagaimana maju lagi, bagaimana maju lagi, dan bagaimana maju lagi. Tidak lagi memikirkan, besok pagi bisa makan atau tidak.

Perasaan seperti ini, “Saya Tidak Lagi Miskin” harus ditanamkan dalam hati. Perasaan “Saya Ini Miskin Sekali, Saya Ini Menderita, Saya Ini Kok Tidak Sejahtera” harus dibuang karena ini adalah penyakit dan perasaan yang tidak bersyukur kepada Tuhan.

Beda dengan orang miskin yang tiap hari otaknya penuh kegelisahan urusan besok pagi masih bisa makan atau tidak. Akibatnya, pikiran kalut, berpikirnya jangka pendek dan konsentrasi untuk maju itu hilang.

Menjadi pengusaha besar jangan sepelekan hal yang kecil. Ingin tahu penyakitnya pengusaha kecil itu seperti apa? Pengusaha kecil itu penyakitnya ingin menjadi pengusaha besar dengan cepat. Tolong diingat, barang siapa yang ingin menjadi pengusaha besar lebih cepat maka Anda sedang mengidap penyakit.

Apa tidak boleh ingin lebih cepat menjadi pengusaha besar? Boleh. Tapi harus bisa mengukur diri. Pengusaha yang baik adalah yang merangkak. Merangkaknya bisa pelan-pelan, agak cepat, cepat dan lebih cepat lagi. Tidak boleh merangkak langsung melompat ke lantai 19, nanti jatuh.

Biasanya, kalau sudah berhasil usaha yang satu, ingin usaha yang lain lagi. Sebaiknya pengusaha kecil itu harus sungguh-sungguh menekuni apa yang sedang dikerjakan dulu. Menekuni apa yang sedang dikerjakan, bukan sambil mengerjakan usaha itu sambil mikir mau usaha apalagi.

Bagi yang beragama Islam dan pernah belajar tauhid tentu paham bahwa kalau tidak bertauhid berarti musyrik. Inti dari tauhid adalah mengesakan Tuhan. Tidak menduakan, mentigakan dan seterusnya.

Jadi tauhid pengusaha itu adalah fokus. Tidak gampang tergoda oleh usaha lain yang kelihatannya menarik tapi bisa mencelakakan. Pengusaha yang tidak fokus berarti tidak bertauhid terhadap usahanya. Barang siapa yang tidak bertauhid berarti masuk nerakanya pengusaha. Nerakanya pengusaha adalah bangkrut.

Ada pertanyaan, Pak Dahlan sebelum di pemerintahan kan punya 100 perusahaan? Memang betul. Waktu itu saya punya 100 perusahaan lebih sebelum menjabat Dirut PLN. Tapi sekarang sudah saya lepas. Sudah saya serahkan kepada anak saya mengurusunya.

Berarti Pak Dahlan tidak fokus? Ini beda dengan yang saya sampaikan. Saya mengurus 100 perusahaan lebih setelah berkembang. Tetapi 10 tahun pertama, saya hanya mengurus satu saja. Jadi jangan lihat saya 10 tahun yang lalu, tapi lihat saya 30 tahun yang lalu.

30 tahun yang lalu ketika menjadi pengusaha kecil dan memulai usaha, saya hanya fokus pada satu perusahaan. Baru setelah perusahaan kuat sekali, baru berkembang. Ibaratnya, 10 tahun pertama, atau paling tidak 5 tahun pertama, hanya mengamalkan syariat pengusaha.

Setelah menjadi pengusaha 10 tahun, anggap saja sudah ma’rifat. Tapi jangan cepat-cepat ingin ke tingkat ma’rifat karena bisa menjadi gila. Jalani dulu syariatnya, tekun, fokus, dan sungguh-sungguh.

Menjadi pengusaha bukan berarti kita tidak bisa gagal. Sebab, menjadi pengusaha itu memang sulit. Saya menjadi pengusaha pernah merasakannya. Pernah jatuh dan pernah ditipu. Saya bisa menduga, dari 5 ribu orang pengusaha peserta pelatihan ESQ pasti pernah ditipu.

Yang belum punya pengalaman ditipu sampai hari ini, saya doakan mudah-mudahan cepat ditipu orang. Kenapa? Karena ditipu itu penting. Seorang pengusaha yang belum ditipu belum bisa menjadi pengusaha yang sejati.

Menjadi korban penipuan tentu sakit hati luar biasa karena sudah matia-matian bekerja, anak dan istri terlantar, sampai ada yang mendramatisir berusaha sampai kepala jadi kaki, kaki jadi kepala.

Tetapi, pengusaha sejati yang ditipu, tidak akan menyerah. Bagi yang menyerah karena ditipu berarti dia bukan pengusaha bermental kuat. Sakit hati boleh tapi kalau berkepanjangan itu akan merugikan dirinya sendiri.

Kalau ditipu sekali, kita bangkit, ditipu dua kali, bangkit lagi. Kebangkitan itu membentuk pengusaha jadi tangguh. Tetapi jangan ditipu sampai tiga kali dan jangan balas menipu.

Di Indonesia, masih ada 36 juta rakyat yang terkategori miskin dan miskin sekali. Berpikirnya, besok masih bisa makan atau tidak. Ini adalah ladang ibadah dan amalan bagi orang-orang yang sudah usahanya berjalan meskipun kecil untuk menggerek rakyat yang masih miskin untuk imotivasi menjadi pengusaha.

Kalau saya yang mengajak 36 juta orang yang miskin dan masih miskin sekali itu untuk bangkit mungkin susah. Tapi kalau pengusaha kecil yang mengajak mungkin akan berhasil. Karena mereka bisa membuktikan bisa berusaha dan tetangganya melihat secara nyata keberhasilan yang diraih.

Tetangga yang miskin dan masih miskin sekali ini perlu dimotivasi, diajari, dituntun untuk menjadi pengusaha kecil dan keluar dari kemiskinan. Akhirnya, saya berharap cepat berhenti sebagai mitra BUMN dan menunjukan sebagai pengusaha yang mandiri. Jangan punya perasaaan ingin terus dibina BUMN, punyalah perasaan maksimum tiga tahun, dua tahun atau bahkan satu tahun menjadi mitra. Karena yang antri masih panjang, masih ada 36 juta orang.

Tapi, lebih banyak lagi jumlah orang yang tidak lagi berpikir besok pagi masih bisa makan seperti peserta pelatihan ESQ. Jumlahnya mencapai 136 juta orang dan berpikirnya bagaimana maju, bagaimana maju dan bagaimana maju. Inilah modal bagi Negara kita yang akan membuat Indonesia menjadi maju dan modern 15 tahun ke depan.

Karena ada 136 juta orang yang berpikir ingin maju, ingin maju dan ingin maju maka Indonesia terpaksa maju. Saya mohon maaf menggunakan kata ‘terpaksa’ karena Negara bisa maju berkat rakyatnya berpikir maju. Bukan orang-orang elit, bukan orang-orang yang tiap hari ngomong politik. Insya Allah, 15 tahun ke depan kita akan menjadi saksi bagi kemajuan Indonesia. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

84 respons untuk ‘Jadi Pengusaha, Ditipu Itu Penting

  1. “Negara bisa maju berkat rakyatnya berpikir maju. Bukan orang-orang elit, bukan orang-orang yang tiap hari ngomong politik”
    Hahahahaha…
    Ayooooo kita ngomongin hope, nyebarin hope, makin’ hope, doin’ hope, and becomin’ hope!!!

    Oh iya, minggu ini ada dua tulisan Pak Dahlan yang sama-sama bisa kita anggap sebagai MH… walaupun menurut Pak Dahlan tulisan ini yang MH

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Oktober 2012, 2:43 am
  2. yg ini seri MH jg ya?saya kira tulisan diluar MH

    Jangan lupa nonton seri Manufacturing Hope tayang setiap senin 20.00wib dan setiap kamis 18.00wib di JTv

    Posted by akal sehat | 15 Oktober 2012, 3:00 am
  3. Like Dis Yoh!!

    “Karena ada 136 juta orang yang berpikir ingin maju, ingin maju dan ingin maju maka Indonesia terpaksa maju. Saya mohon maaf menggunakan kata ‘terpaksa’ karena Negara bisa maju berkat rakyatnya berpikir maju. Bukan orang-orang elit, bukan orang-
    orang yang tiap hari ngomong politik. InsyaAllah, 15 tahun ke depan kita akan menjadi saksi bagi kemajuan Indonesia.”

    Posted by akal sehat | 15 Oktober 2012, 3:15 am
  4. “jangan sampai tertipu tiga kali”,
    milih pemimpin juga gitu.

    Posted by adhi | 15 Oktober 2012, 3:33 am
  5. mau ah jadi pengusaha….biar kaya nggak kaya Om N*N*N..yang merasa nggak cukup dengan gaji PNS….sambil nungggu kapan saya di tipu sampai 2 kali biar cepet gede usaha saya….Siippp..LIKE DIS ….

    Posted by bundashabrina | 15 Oktober 2012, 3:52 am
  6. suka dg kalimat trakhirnya,lgsg “menusuk” dihati..

    Posted by koreksidiri | 15 Oktober 2012, 3:59 am
  7. Selat Hormuz hadir………

    Posted by akbar | 15 Oktober 2012, 4:00 am
  8. termotivasi untuk bisa maju,maju dan maju. . .

    Posted by way putra | 15 Oktober 2012, 4:12 am
  9. termotivasi untuk bisa lebih maju ,maju dan maju. . .

    Posted by way putera | 15 Oktober 2012, 4:14 am
  10. Point tulisan ini 1. Bagi yang beragama Islam dan pernah belajar tauhid tentu paham bahwa kalau tidak bertauhid berarti musyrik. Inti dari tauhid adalah mengesakan Tuhan. Tidak menduakan, mentigakan dan seterusnya

    2. Saya mohon maaf menggunakan kata ‘terpaksa’ karena Negara bisa maju berkat rakyatnya berpikir maju. Bukan orang-orang elit, bukan orang-orang yang tiap hari ngomong politik. Insya Allah, 15 tahun ke depan kita akan menjadi saksi bagi kemajuan Indonesia. Semoga elit politik semakin sadar n berpikir maju..

    Posted by caderabdul | 15 Oktober 2012, 4:41 am
  11. 15 tahun kedepan…artinya anak2 kita yang akan menikmati kemajuan pesat

    Posted by firdaus | 15 Oktober 2012, 5:21 am
  12. Bukan orang-orang elit, bukan orang-orang yang tiap hari ngomong politik.

    Posted by yuni | 15 Oktober 2012, 5:39 am
  13. hanya orang-orang seperti omas,tukul,kiwil,boneng lah yang `maju`…..

    Posted by firdaus | 15 Oktober 2012, 5:46 am
  14. Jadi Pengusaha, Ditipu Itu Penting… krn bisa membangkitkan “The power of Kepepet”

    Posted by Susilawati | 15 Oktober 2012, 6:09 am
  15. Perasaan ini bukan seri MH, hanya catatan kecil dari Pak DaIs…tetap memberi motivasi untuk maju.

    Posted by Lando Jr | 15 Oktober 2012, 6:24 am
  16. Kena deh…saya juga pernah ditipu, satu tahun yang lalu maksud hati ingin pesan cinderamata untuk para pelanggan, e…sampai sekarang pesan itu tidak dikirim, padahal sudah saya berikan DP 70%.

    Posted by Kka Kusnanto | 15 Oktober 2012, 6:32 am
  17. Kualitasnya melebihi Ari Ginanjar.

    Posted by Widi | 15 Oktober 2012, 7:14 am
  18. Jiwa wirausaha memang harus ditumbuhkembangkan. Konon kalau mau jadi orang kaya, jadilah penguasaha, jangan jadi pegawai saja. Prinsip ini rasanya perlu ditanamkan kepada rakyat Indonesia sehingga tidak perlu ada lagi orang ribut-ribut berebut jadi PNS, pakai calo, suap sana-sini dst. Trus setelah jadi PNS terpikir ingin menjadi kaya raya tanpa memikirkan dan mempertimbangkan cara-cara yang baik dan pantas untuk dilakukan, hingga terjadilah pungli, manipulasi, korupsi dll. Termasuk juga BUMN harus menanamkan jiawa wirausaha kepada seluruh karyawannya sehingga bisa memahami hak dan kwajibannya secara utuh, bahwa dalam bisnis kita hanya bisa dapat lebih jika kita berusaha lebih. Buang pikiran-pikiran instan, usaha minim hasil maksimal, itu mentalitas pecundang. Jangan sekedar jadi komentator apalagi komennya cuma itu-itu aja pikiran negatif diumbar, lempar batu trus sembunyi, teriak paling keras begitu direspon kaburnya paling kenceng. Yuk jadi wirausaha dan jadi lah pemenang dan gentleman. Salam DahlanIs.

    Posted by akadarisman | 15 Oktober 2012, 7:24 am
    • Kurikulum Pendidikannya perlu direvisi. Menanamkan jiwa Enterpreneur itu baiknya sejak dari TK or SD… Masa Keemasan Otak dimana anak akan mengingat sampai Tua… dan Mental inilah yg diperlukan bangsa.
      #Kalau udah tua2 otak udah mulai tumpul dan malas… qiqiqiqi…

      Posted by PUTU | 15 Oktober 2012, 1:55 pm
  19. ya Allah, berikan bimbingan kepada bangsa Indonesia untuk selalu maju….maju….dan maju…….

    Posted by done | 15 Oktober 2012, 7:39 am
  20. Siaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaap Grak. Maju Indonesia.
    Negara bisa maju berkat rakyatnya berpikir maju. Bukan orang-orang elit, bukan orang-orang yang tiap hari ngomong politik. Insya Allah, 15 tahun ke depan kita akan menjadi saksi bagi kemajuan Indonesia.

    Posted by sofyan Usamah | 15 Oktober 2012, 8:21 am
  21. Alhamdulillah “sarapané” dobel
    Indonesia maju
    Indonesia jaya
    Lupakan politik
    Ayo berkarya
    MERDEKA

    Posted by Fia | 15 Oktober 2012, 8:31 am
  22. awwwb… suksek terus pak dahlan…. negara ini membutuhkan orang-orang seperti bapak…. saya akan lebih setuju apabila para pengelola negara lebih BANYAK berpikir bagai mana supaya yang miskin bisa berdaya…

    Posted by sulaemanmartasuganda | 15 Oktober 2012, 8:49 am
  23. ketipu…

    Posted by BeyondSteel | 15 Oktober 2012, 9:08 am
  24. kuliah gratis tentang wira usaha

    Posted by Najib | 15 Oktober 2012, 9:20 am
  25. Amin. InsyaAllah kita semua menjadi maju.

    Posted by Mochamad Yusuf | 15 Oktober 2012, 11:41 am
  26. MH yg ini mengoreksi MH 3 minggu yl (ttg Etawa) ? Dua2nya ttg Sumowono, hanya beda kotanya (Purworejo & Semarang).

    Posted by doyanjalan1 | 15 Oktober 2012, 11:46 am
  27. Amin..semoga masih d beri umur panjang untuk turut menjadi saksi, kemajuan Indonesia

    Posted by inne | 15 Oktober 2012, 12:44 pm
  28. benar-benar pemikiran yang mantab…. maju terus Rakyat Indonesia,….
    trimakasih Pak DIS atas pemikirannya

    Posted by Muhammad Rizky Apriza | 15 Oktober 2012, 3:07 pm
  29. “kecil jadi kawan besar jadi pahlawan”

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 15 Oktober 2012, 5:27 pm
  30. saatnya bekerja terapkan ide-ide cemerlang

    Posted by abu syifa | 15 Oktober 2012, 6:26 pm
  31. Reblogged this on imam prakarsa.

    Posted by imam1990 | 17 Oktober 2012, 1:33 am
  32. Terima kasih untuk tulisan-tulisan bapak yang selalu saja bisa saya petik pelajaran darinya 🙂

    Posted by Melissa | 17 Oktober 2012, 11:30 pm
  33. saya suka pemikiran dan action dari pak dahlan iskan..patut ditiru…

    Posted by ida | 18 Oktober 2012, 12:00 pm
  34. Sambung doa dri saya pak Dahlan, Semoga Allah selalu meRahmati bp serta keluarga, sehingga mampu berbuat banyak u/bangsa yang sama-sama kita cintai ini, Maju Terus bp, AllahuAkbar…..

    (endang asrori – purwakarta )

    Posted by endang asrori | 18 Oktober 2012, 1:50 pm
  35. kl politik dipahami = perebutan kekuasaan = melanggengkan demokrasi dan kapitalisme sy juga TIDAK SETUJU!!!
    namun POLITIK dlm ISLAM = riayah ummah = memelihara urusan ummat = BEDA dg politik praktis ala demokrasi.
    #smoga lahir pengusaha skaligus politikus yg syar’ie yang amanah memelihara urusan ummat sesuai syariat
    #demokrasi = nidzom kufur = tinggalkan dan kembali ke syariah dan KHILAFAH!!!!!

    Posted by hendro al-quds | 19 Oktober 2012, 5:42 am
  36. unggul sekali keputusan bang is, lanjutkan semangatnyaa,,,

    Posted by Birhasani. HB | 19 Oktober 2012, 8:29 am
  37. Mantaaaap Pak,

    Posted by nasir Bako | 19 Oktober 2012, 11:17 pm
  38. Sekarang malah makin banyak orang yang pinter ngomong dari pada berusaha,,,butuh makin banyak langkah nyata,,,,,,,,,dukung terus pak DIS,,,,,,,

    Posted by zakaria | 20 Oktober 2012, 11:53 am
  39. Good Luck Bro……, Beat Malay & Singapore. I proud of you..

    Posted by Maryudi Yudi | 21 Oktober 2012, 12:15 pm
  40. Kami dan Bangsa Indonesia sabar menyaksikan Indonesia jaya 15 tahun lagi

    Posted by Kickaryo | 21 Oktober 2012, 5:01 pm
  41. Siippp.. paksakan! atau kita akan tetinggal..

    Posted by Arina | 21 Oktober 2012, 8:10 pm
  42. maturnuwun pak DIS,saat SMA dulu, aku pembaca setia tulisan2 pak DIS yg dimuat harian Jawa Pos,skrg saat pak DIS jadi menteri tulisan2 pak DIS semakin Inspiratif & sbg motivator. Kali ini pak SBY tdk salah pilih menjadikan anda seorang menteri.Maju terusss pak DIS….KAMI MENDUKUNG ANDA….jadilah kalifah dimuka bumi ini spt sahabat2 rosul….aamiin

    Posted by margareita K | 22 Oktober 2012, 7:55 am
  43. Luar biasa, inspiratif..trnyata bnyk yg bs kita ambil dari kisah pak dahlan ini, semoga saya bisa meneladaninya

    Posted by Rusdi | 23 Oktober 2012, 4:57 am
  44. Terima kasih, bapak benar2 memotivasi saya untuk tetap bertahan di dunia bisnis di singapura. Negrinya kecil tapi competitionnya very high. Setiap ada permasalahan dalam bisnis, saya selalu membaca blog anda, terkadang ada jawaban tapi ada juga hiburan yg meringankan beban saya. Thank you….Very inspirational…. Saya bangga sebagai orang Indonesia….

    Posted by Ingelin | 27 Oktober 2012, 9:36 pm
  45. Iya, jangan jadi seperti warga tetangga. Tiap hari beritanya politik, warganya getol perdebatkan UMNO vs PR, pribumi vs nonpri, capek dengernya. Kalau Indonesia bisa tumbuh melebihi tetangga OKB-nya, itu pasti karena kerja keras dan tumbuh dengan sehat…

    Posted by Kabar Malaysia | 28 Oktober 2012, 6:06 am
  46. Iya, jangan jadi seperti warga tetangga. Tiap hari beritanya politik, warganya getol perdebatkan UMNO vs PR, pribumi vs nonpri, capek dengernya. Kalau Indonesia bisa tumbuh melebihi tetangga OKB-nya, itu pasti karena kerja keras dan tumbuh dengan sehat…

    Posted by Kabar Malaysia | 28 Oktober 2012, 6:07 am
  47. pak ISKANDAR I LOVE YOU.semoga di beri kesehatan selalu.amin

    Posted by arik | 28 Oktober 2012, 9:09 pm
  48. Reblogged this on Akhmad Asik Banget.

    Posted by akhmad7 | 31 Oktober 2012, 7:21 am
  49. like dis yooo…. 🙂

    Posted by Riyadi | 31 Oktober 2012, 8:32 am
  50. inspiratif…. 🙂

    Posted by Riyadi | 31 Oktober 2012, 8:34 am
  51. Pak Dahlan, BUMN Bank B*N akan melakukan pergantian direksi akhir tahun ini, tetapi salah satu kandidat potensial Bapak BS yang telah menunjukan bukti nyata dengan keberhasilannya mengubah anak perusahaan Bank B*N yaitu B*B dari bangkrut menjadi take profit tidak diikutkan fit and proper test padahal memenuhi syarat jenjang kepegawaian. Mohon tindaklanjutnya demi kemajuan Bank B*N.

    Posted by Arpro | 1 November 2012, 7:00 pm
  52. Ga perlu coment,ga perlu complain, . Baca saja Kalau untuk kebaikan ikuti,jangan cuma bisa nulis nyalahin nyalahin orang, . Dasar bangsat sekolah tinggi2 tapi pada blo’on

    Posted by Danipupadahalmah | 2 November 2012, 5:34 pm
  53. cool, we like your style…

    Posted by jemmy eun | 5 November 2012, 8:55 pm
  54. Pak Dahlan harus jadi Presiden ke 7. Pak dahlan jelas cara berpikirnya cepat. Kami rakyat Indonesia sudah muak dengan pemimpin yg lambat & lebih mementingkan pencitraan. Pemimpin harus turun ke bawah bukan jalan-jalan ke luar negeri. Pemimpin harus menolak korupsi & bukan malah partainya jadi sarang korupsi. Kami rakyat tidak perlu purnawirawan tentara untuk memimpin, karena tangan yg memakan darah tidak bisa memimpin manusia yg inginkan kesejahteraan. Kami juga tidak perlu pemimpin yg vokal di luar tapi ketika di dalam jadi diam. Kami tidak perlu titisan pahlawan untuk memimpin kami, tapi kami mau seorang yg berjiwa pahlawan. Kami juga tidak mau pemimpin masa lalu yg buat utang banyak ke IMF kembali berkuasa, apalagi kepada keluarganya. Kami juga tidak mau pemimpin yg merusak alam & menderitakan rakyat tapi malah menyerahkan urusan kepada APBN. Kami tidak suka dengan pemimpin yg tau nya balikan modal kampanye. Kami juga tidak suka dengan pemimpin yg jadi kutu loncat dari partai lama buat partai baru karena dia tau ada raja yg tidak mungkin digeser. Kami juga tidak mau pemimpin yg menggunakan praktek jepang penjajah, awalnya ormas tapi tiba-tiba jadi partai. Dari situ saja sudah tidak transparan, apakah sama seperti jepang yg katanya mau buat merdeka, tapi rakyat dijajah. Kami juga tidak mau pemimpin yg punya ormas kasar, orang berusaha cari makan, warungnya ditutup kain pun masih dirusak ormas. Sudah saatnya rakyat dibuka matanya. Pilihlah pemimpin yg punya hati & tujuannya mengabdi untuk rakyat. Hanya dahlan iskan yg layak jadi presiden RI periode 2014-2019 2019-2024

    Posted by Rozak | 6 November 2012, 7:34 pm
  55. insya allah negara ini bisa maju asalkan eksekutif (yg berasal dari partai khususnya) dan legislatif bisa lebih mementingkan kebutuhan rakyat. pak dahlan semoga sukses ya…

    Posted by reza | 9 November 2012, 4:33 pm
  56. Pak DAHLAN! Terus maju. Jangan urusi orang yang banyak omong. Saya setuju, waktu Anda lebih berharga untuk ngurusi sapi (atau lainnya) tinimbang ngantuk ndengeri orang yang cuma bisa ngomong, di pos jaga Kamling Perumahanku, banyak sekali yang bisa ngomong Pak. dan mereka nggak protes nggak digaji (pake uang rakyat). Sukses buat Pak Dahlan!

    Posted by Ridwan Sani | 22 November 2012, 1:29 pm
  57. Sebagai perumpamaan dalam bisnis itu ibarat melihat sebuah gunung dari kejauhan. Hijau, indah dan begitu menggoda. Namun jika anda daki, anda baru tahu ternyata dibalik indahnya gunung itu, banyak jurang dan tebing terjal yang harus didaki untuk mencapai puncaknya. Dan hanya orang yang punya mental saja yang akan sukses dipuncaknya. Ditipu…ya bangkit lagi…

    Posted by Juragan Riau | 9 Desember 2012, 2:14 pm
  58. Tidak punya utang tapi tidak bisa makan dan punya utang tapi bisa makan, baik mana? Ya tentunya baik gak punya utang dan bisa makan lah pak dis 🙂

    Posted by arga | 9 Januari 2013, 9:29 am
  59. luar biasa pemikiran beliu, jadi merinding wktu membacanya. laksanakan pak.

    Posted by rumahhijabalfalia.wordpress.com | 9 Februari 2013, 4:26 pm
  60. Terimakasih pak, sangat inspiratif, Salam Peternak Indonesia!

    Posted by Agus Ramada | 12 Februari 2013, 1:19 pm
  61. Emng gak mudah utk jadi pengusaha.tapi jusstru karena gak mudah bisa belajar dari kesulitan supaya mnjadi mudah terima kasih pak menteri atas info n solutions

    Posted by ian gunawan | 14 Februari 2013, 7:18 pm
  62. Ini kunci penting rupanya. Berpikir maju … maju … maju …. Jangan terjebak pada urusan perut dan kemiskinan. Terima kasih Kang Dahlan

    Posted by Suheryana bae | 26 Februari 2013, 2:57 pm
  63. Pengusaha memang harus punya mental

    Posted by Yuyut Wahyudi | 12 Juni 2013, 10:40 am
  64. Kalau memang anda ingin membantu pinjami saya modal katakan berapa anda ingin modal.saya kembalikan dalam waktu berapa bulan,tahun insy saya pasti kembalikan utuh kalau tidak mau tolong jangan bawa agama islam,,,,,,,,?? tauhid, syariat, DLL waduh

    Posted by dono nugroho | 1 Agustus 2013, 9:00 am
  65. ok sekarang kita harus lebih maju lagi

    Posted by imas | 31 Desember 2013, 6:35 pm
  66. Terima kasih Pak atas informasinya…

    Posted by toko bunga online | 27 Juni 2014, 2:36 pm
  67. tulisan pak dahlan iskan selalu bikin emosi, emosi untuk lebih baik dan maju, terima kasih pak

    Posted by Adi Supriadi | 16 Januari 2015, 7:48 am
  68. Namun hal yang sangat perlu digaris bawahi dalam memilih obat raja singa ialah tentang keamanan keaslian kehalalan dan kandungan dalam obat raja singa tersebut. Tentu saja anda tidak boleh sembarangan memilih dan membeli obat penyakit sifilis si raja singa tanpa hatihati dan tanpa memeriksa ulang kualitas produk tersebut. Anda pasti tidak ingin mendapatkan masalah baru setelah mengkonsumsi obat penyakit sifilis si raja singa yang abalabal dan tidak jelas bahan khasiat kandungan serta izin resminya.

    Posted by ERMELIA LUBIS | 10 Februari 2015, 11:47 pm

Tinggalkan Balasan ke imam1990 Batalkan balasan