>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Problem susu etawa di Bukit Menorah

Senin, 24 September 2012
Manufacturing Hope 44

Sudah terlalu malam ketika saya tiba di Sumowono, desa di gugusan Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Sudah terlalu gelap untuk bisa melihat kandang-kandang kambing di desa itu.

Saya salah perhitungan. Berbekal alamat saja ternyata tidak cukup. Rencana untuk tiba di desa itu pukul 17.00 pun meleset.

Jarak Jogja-Purworejo yang diperkirakan bisa ditempuh satu jam ternyata harus tiga jam. Untuk bisa keluar dari Jogja saja sudah memerlukan waktu satu jam sendiri. Proyek flyover di ujung ring road Jogja itu membuat lalu-lintas sore hari macet-cet.

Tapi, itu bukan menyebab utama. Kesalahan fatalnya karena saya salah memilih jalan: untuk ke desa Sumowono ternyata bisa lewat Godean. Tidak perlu masuk kota Purworejo. Tapi nafsu besar untuk bisa menikmati dawet hitam yang terkenal itu membuat saya ingin masuk kota Purworejo.

Akhirnya saya baru masuk desa itu pukul 20.30. Sepi. Gelap. Pak Lurah Maryono pun tidak di rumah. Untung bisa dicari untuk segera pulang. Sudah lama saya ingin ke desa ini karena keistimewaan kambingnya. Tapi tidak mungkin di kegelapan seperti itu saya bisa melihat di mana letak kecantikan kambing-kambing Sumowono.

Maka saya putuskan saja bermalam di desa itu. Baru pagi-pagi keesokan harinya keinginan melihat kambing istimewa itu terlaksana. Sambil menikmati hawa sejuk pagi hari di Bukit Menoreh.

Malam itu, di rumah Pak Maryono yang belum sepenuhnya jadi, kami bisa ngobrol lesehan dengan beberapa penduduk yang memelihara kambing bantuan BUMN. Saya ingin melihat sendiri kenyataan di lapangan apakah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN itu benar-benar sebaik yang dilaporkan.

Kian malam obrolan kian menarik. Suguhan singkong goreng dan pisang rebusnya enak sekali. Apalagi Bu Lurah Maryono juga menyuguhkan susu hangat dari kambing etawa, yang manisnya berasal dari gula aren produksi desa sendiri.

Obrolan di lantai malam itu kian lengkap karena Pak Bupati Purworejo, Drs Mahsun Zain, tiba-tiba muncul ikut lesehan. Inilah obrolan yang penuh canda karena banyak juga membicarakan masalah seks! Terutama hubungan seks antar kambing.

“Kalau terjadi hubungan seks, di sini, pihak wanitanya yang harus bayar,” ujar Warman, seorang penerima bantuan kambing etawa BUMN PT Jasa Raharja (Persero). “Sekali hubungan Rp 50.000,” tambahnya.

Waktu itu, 1,5 tahun lalu, Warman bersama 23 orang penduduk Sumowono menerima pinjaman Jasa Raharja masing-masing Rp 15 juta. Bunganya hanya enam persen setahun. Tiap orang bebas menentukan strateginya sendiri. Boleh membeli lima kambing kecil-kecil, boleh juga membeli tiga kambing yang sudah besar. Marwan membeli tiga kambing etawa: dua induk dan satu calon induk.

Sabtu kemarin, ketika saya di sana, kambing Warman sudah 14! Hanya dalam waktu 1,5 tahun.

Warman termasuk warga yang cerdas dalam menentukan strategi mengenai jenis kambing yang harus dibeli dengan uang Rp 15 juta itu. Sama-sama dapat pinjaman Rp 15 juta, ada yang saat ini baru memiliki 10 kambing.

Program ini memang sangat berhasil. Dari 23 orang yang tergabung dalam kelompok Ngudi Luwih, tidak satu pun yang gagal. Semua kambing mereka berkembang. Semuanya mampu membayar cicilan pertama sebesar Rp 5 juta.

Kalau toh ada yang belum memuaskan, program ini belum menyentuh penduduk yang termiskin di desa itu.

Soal inilah yang malam itu kami obrolkan sampai malam: bagaimana penduduk yang termiskin bisa dientas lewat program yang sama. Menurut Pak Lurah, masih ada 100 KK (dari 350) yang sangat miskin. Seratus KK tersebut kami kelompokkan: mana yang bisa segera ditangani dan mana yang harus tahap berikutnya.

Ternyata ada 40 KK yang bisa segera dibikinkan program yang sama. Pak Lurah bersama penduduk yang sudah terbukti mampu mengembangkan kambing, sepakat untuk bersama-sama menuntun 40 orang itu. “Baik Pak. Kami akan ikut membina mereka,” ujar Pak Lurah.

Awalnya, bantuan tersebut ditawarkan kepada siapa saja di desa itu. Tentu harus untuk membeli kambing etawa. Ini karena memelihara etawa sudah mendarah mendaging di pegunungan itu. Sudah sejak zaman Belanda. Tapi, ternyata, mereka yang tergolong termiskin tersebut tidak mau mendaftar.

Mengapa? “Mereka pada takut. Takut punya utang dan takut tidak bisa mengembalikan,” ujar Pak Lurah. Tapi setelah melihat banyak penduduk yang berhasil, sebagian dari 100 orang tersebut kini mulai berani.

Misalnya Pak Habib Abdul Rosyid. Habib adalah imam di masjid kecil di desa itu. Bacaan ayat-ayat Al Qurannya sangat baik. Habib hanyalah tamatan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP), yang karena kemiskinannya tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih atas.

Sehari-hari Habib (42 tahun) menjadi buruh tani, mencangkul atau mencari rumput. Habib juga memelihara enam kambing tapi milik orang lain. Habib hanya menggadu.

Usai salat subuh yang dia imamnya, saya ngobrol lesehan dengan seluruh jamaah di teras masjid. Tentu obrolan mengenai kambing etawa. Habib tiba-tiba mengajukan diri untuk mendapatkan bantuan Jasa Raharja.

“Mengapa tidak ikut kelompok yang pertama dulu?” tanya saya.

“Waktu itu saya takut Pak. Ternyata bapak-bapak ini berhasil semua,” ujarnya.

“Sekarang sudah berani?” tanya saya.

“Berani Pak. Saya harus berhasil. Saya harus maju. Dan lagi anak saya tiga. Sudah mulai ada yang masuk SMP. Sudah mulai memerlukan banyak biaya,” tambahnya.

Habib juga segera ingin berubah. Dari memelihara kambing biasa milik orang lain menjadi memelihara kambing etawa milik sendiri. Kambing biasa, kata Habib, memerlukan makan sangat banyak. “Dua kali lipat dari kambing etawa,” tambahnya. “Kambing etawa hanya sekali makan. Kambing biasa tidak henti-hentinya makan. Menjelang tidur pun masih makan,” kata Habib.

“Di musim kemarau seperti ini saya harus cari rumput sampai lima kilometer jauhnya,” katanya.

Salon Kambing

Kambing etawa adalah kambing yang dipelihara bukan karena dagingnya, tapi karena kecantikannya. Tubuhnya tinggi (90 cm), besar, indah, dan bulunya (khususnya bulu panjang yang tumbuh di bagian pantatnya) sangat seksi. Bentuk wajahnya manis seperti ikan lohan. Telinganya panjang menjuntai dengan bentuk yang mirip hiasan di leher.

Memang, orang memelihara kambing etawa karena harga jualnya yang tinggi. Satu ekor bisa mencapai Rp 10 juta. Mengalahkan harga kerbau sekali pun. Memang, memelihara kambing etawa seperti memelihara ikan lohan atau burung cucakrowo: untuk hobi. Karena itu peternak etawa harus amat rajin merawat kambingnya. Agar terlihat selalu cantik. Kalau perlu sesekali membawa kambingnya ke salon kambing.

Pagi itu kebetulan lagi hari pasaran kambing etawa di Kaligesing. Pak Bupati, yang pagi-pagi kembali ke Sumowono, mengajak saya ke pasar hewan. Seru! Inilah satu-satunya bursa kambing etawa di republik ini. Pemilik etawa datang dari berbagai kabupaten. Menurut catatan pintu retribusi, lebih 700 ekor etawa yang ditransaksikan hari itu.

Di tengah-tengah bursa itulah salon kambing dibuka. Pagi itu saya lihat banyak pemilik kambing yang antre: ada yang ingin mempercantik tanduknya ada pula yang ingin memotongkan kuku kambing mereka.

Dari segi penyakit pun, hanya satu yang ditakutkan: kanker payudara. Karena itu peternak harus rajin meraba-raba payudara kambing mereka. Begitu payudara itu terasa lebih panas dari suhu tangan yang meraba, haruslah segera disuntik. Kalau tidak, payudara itu akan mengeras, membiru, dan tidak sampai seminggu akan mati.

Apalagi, dalam setiap lomba, keindahan payudara termasuk yang dinilai. Kian indah payudaranya, kian mahal harga jualnya.

Tapi yang paling menentukan adalah kemampuannya memproduksi anak. Untuk itu peternak harus hafal kapan kambingnya mulai birahi. Ini bisa dilihat dari kemaluannya yang memerah, atau yang sepanjang malam gelisah, tidak mau tidur dan terus mengembik. Kalau sudah begini, peternak harus segera membawanya ke pejantan untuk dikawinkan.

Betina yang lagi birahi tersebut dimasukkan ke kandang pejantan. Pemiliknya harus selalu mengintip. Ini untuk memastikan apakah perkawinan sudah terjadi. Biasanya tidak lama. Dalam waktu setengah jam, perkawinan sudah terjadi dua kali. Cukup. Betinanya segera dikeluarkan dan dibawa pulang. Tentu setelah membayar Rp 50.000.

Setengah bulan kemudian, kalau belum terjadi tanda-tanda kehamilan, sang betina dikawinkan lagi. Kali ini gratis.

Di satu desa Sumowono ini hanya ada tiga pejantan handal. Satu milik bersama di kelompok Ngudi Luwih. Yang dua ekor lagi milik perorangan. “Satu pejantan bisa melayani 40 betina dalam sebulan,” ujar Marwan. Berarti satu pejantan menghasilkan uang Rp 2 juta sebulan.

“Tidak boleh terlalu sering mengawini. Kualitas keturunannya bisa kurang baik,” tambahnya. Semua peternak mengharapkan kualitas kambing mereka baik agar harga jualnya kelak bisa tinggi.

Tidak boleh juga habis mengawini satu betina langsung mengawini betina lainnya. Pernah terjadi, kata Marwan, yang diharapkan lahir kambing dengan kepala hitam, ternyata yang lahir merah. Padahal jantannya berkepala hitam dan betinanya juga berkepala hitam. “Ini karena jantannya baru saja mengawini betina yang berkepala merah,” katanya.

Entahlah.

Yang jelas mayoritas peternak menginginkan bagian kepala sampai leher dan dada berwarna hitam. Batas warna hitam dengan warna putih di bagian tubuhnya juga harus rapi. Telinganya juga harus hitam yang panjangnya mencapai 30 cm. Untung-untungan seperti inilah yang membuat tidak semua peternak bernasib baik. “Ada peternak yang waris dan ada yang tidak waris,” katanya.

Tentu saya akan meminta Jasa Marga untuk meneruskan program ini. Sampai yang 100 orang termiskin tersebut bisa tertangani. Desa ini memang sudah berhasil keluar dari status desa tertinggal, tapi 100 KK termiskin tersebut masih mengganjal.

Apalagi BUMN Hutama Karya juga sedang membangun jembatan yang roboh di desa itu dan sudah mengaspal jalan sepanjang 500 meter yang menanjak ke gunung.

Tentu masih ada lagi yang belum memuaskan: susunya! Belum ada upaya yang sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan susu kambing etawa ini. Penduduk memang sudah mulai biasa minum susunya, tapi belum sampai tingkat melakukan pemerahan tiap hari.

Ini karena belum ada perusahaan yang bisa sepenuhnya menampung seluruh susu kambing etawa di Kaligesing.
Padahal di kecamatan ini terdapat 70.000 kambing etawa. Padahal keistimewaan kambing ini, sebenarnya, karena kualitas air susunya itu!

“Satu liter susu sapi hanya berharga Rp 6.000. Satu liter susu kambing etawa Rp 15.000!” Ujar Agus Suherman, kepala bidang di Kementerian BUMN yang mengurus PKBL.

Apalagi minat ber-etawa terus meningkat. Pak Solikun, misalnya.

Tahun lalu Pak Solikun memiliki enam kerbau. Kini kerbau itu dia jual semua. Dia belikan etawa. Memelihara kerbau, katanya, bukan main susahnya. (Ini saya benarkan karena waktu kecil saya juga sering memandikan kerbau). Padahal harga satu kerbau kalah dengan satu kambing etawa yang baik.

Tak ayal bila di seluruh desa ini kini hanya tinggal ada lima kerbau. Ini pun rasanya tidak akan lama. Kerbau akan segera hilang dari desa etawa ini.(*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

266 respons untuk ‘Problem susu etawa di Bukit Menorah

  1. test pertamax…!!!

    Posted by Marshall D.Teach | 23 September 2012, 10:56 pm
  2. pertamaxx habis…

    Posted by Disfans | 23 September 2012, 10:59 pm
  3. Hahahaha, kedua alhamdulilah, sekarang pak dahlan mulai genit ya, sampai sedetail itu feature tentang payudara si etawa, tapi ini menyadarkan semua orang mana yang seharusnya diprioritaskan dan mempunyai nilai jual yang tinggi, jangan sampai karena budaya menjadi penghambat untuk maju, jika memang sudah tidak laku, segera rubah konsep , mungkin itu yg sy bisa tulis, kirain pak dahlan mau bahas masalah gabah dan penghapusan subsidi pupuk

    Posted by Saeful | 23 September 2012, 11:01 pm
    • Intinya kreatif ………banyak cara menyelesaikan problem kemiskinan negeri ini .Ayo pak Mentri yg lain .Tdk malukah dengan Pak Dahlan ¿¿¿

      Posted by setro utomo | 23 September 2012, 11:11 pm
      • Kalau begini terus lama lama mentri pertanian, perdagangan, perindustrian, kelautan dll bisa dilebur jadi satu. Karena semuanya tidak pernah ada beritanya bagaimana kemajuannya, apa kesulitannya dll. Apa nggak malu ya mereka mereka ini, pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh mereka, ternyata ikut dihandle oleh pak dahlan

        Posted by pelunasans | 25 September 2012, 11:24 am
  4. Menteri datang ,pak Lurahnya tdk ada ,harus di cari dulu …..hahahahahahaha.
    Coba kalo presiden bisa begini ,…….salut Pak Dahlan .

    Posted by setro utomo | 23 September 2012, 11:07 pm
  5. Sangat Menarik, Pak Dahlan, coba sesekali ke peternakan JOnggol Farm
    Info ada di
    Geraidinar

    Posted by ridhwan | 23 September 2012, 11:10 pm
  6. absen!

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 September 2012, 11:26 pm
  7. semoga para petani di Kaligesing, sukses
    Gapoktan di Ciwidey, Bandung Selatan, saat ini untuk menyalurkan susu etawa, cukup lancar, dianjurkan sosialisasi susu kambing didaerah sekitarnya, salam sukses,

    Posted by lowonganmu | 23 September 2012, 11:31 pm
  8. Susu kambing mahal uiii buat anak.

    Posted by Doni Afrizal | 23 September 2012, 11:51 pm
  9. Mudah2an MH-nya bisa 2x seminggu, satu serius menggugah kesadaran dan harapan, satu lagi membangun kebanggaan. Sudah terlalu lama kita tidak bisa bangga dengan bangsa kita sendiri.

    Posted by Prasetyo | 23 September 2012, 11:55 pm
    • Setuju Bung PRAS, rasanya optimisme juga sdh kembali datang.
      Tp Pak DAhlan kalau hrs sering-sering nulis disini nanti jadi menteri MH bkn menteri BUMN…. he..he

      Posted by Satrio Hatmoko | 24 September 2012, 5:50 am
    • Usul menarik Mas Pras…

      Setau saya, Pak DI menuliskan sesuatu dari dulu sampai saat ini, mengalir/spontan begitu saja, tdk direncanakan…

      Secara tdk langsung, selama saya mengikuti setiap MH pada harian JP/Indo Pos, semuanya ada, lengkap. Walaupun sebutannya MH, semuanya ada. Mulai harapan, kebanggaan, optimisme, ajakan, sindiran, peluang, kemajuan, rencana, prestasi, tanggung jawab dsb. Intinya mengajak kita semua sadar bahwa pada dasarnya kita sebagai bangsa mampu untuk bersaing dengan bangsa manapun. Tinggal kita mau atau tidak. Dari segala hal, smuanya ada di negara kita…

      Menurut saya, biarkan saja Pak DI tetap menulis sesuai dgn kapasitas dan “kebiasaannya”, kita semua bertekad mewujudkannya sesuai bidang kita masing2…

      Mhn maaf…

      Salam…

      Posted by Hibatillah's SH | 25 September 2012, 12:42 pm
      • Menulis bagi pak DIS sama dengan ngemil, saya mengikuti tulisan beliau sudah lama sekitar 2008, pertama kali saya baca adalah “Kalau Langit Masih Kurang Tinggi ” cerita tentang kolapsnya amerika karena kasus Mortgage, bahkan di web ini tulisan pertama sdh diunggah semenjak desember 2002

        Posted by mahmudarifien | 1 Oktober 2012, 6:03 am
  10. absen dulu …

    Posted by cak soen | 24 September 2012, 12:00 am
  11. Kulo nuwun pertmaxxx ini aku betul yg dbahas pak DIS

    Posted by abdillah | 24 September 2012, 12:05 am
  12. semoga makin banyak BUMN yg memiliki program seperti ini

    Posted by Hamdanovic Nafichensko | 24 September 2012, 12:05 am
  13. Wahhh keren tulisannnya..menceritakan kesuksesan peternakan kambing etawa..semoga yg 100KK cpet menyusul berhasil…

    Posted by caderabdul | 24 September 2012, 12:10 am
  14. Waw kali ini lebih awal postingnya..maju terus pak Dahlan..
    semoga panjang umur dlm ketakwaan..

    Posted by abdul | 24 September 2012, 12:11 am
  15. ampunn.. Jam segini sdh no 15

    Posted by yudhy | 24 September 2012, 12:13 am
  16. Belum sempat baca… Ngantuk berat..

    Posted by yuni | 24 September 2012, 12:19 am
  17. absen dah…………..

    Posted by 4lee | 24 September 2012, 12:20 am
  18. hubungan seks, birahi, payudara, mirip tulisan stensilan, untunglah yg ini stensilan etawa hehehe

    kerbau jgn sampai hilang semua digusur etawa, nanti aku ga bisa makan rendang lg pak Dis 😀

    Posted by akal sehat | 24 September 2012, 12:20 am
  19. sepertinya disini ada peluang bisnis bagi pengusaha susu, bisa gak yah para dahlanis berperan disini sebagai “pengusaha susi kambing etawa”?

    Posted by cak soen | 24 September 2012, 12:20 am
  20. WAh jumlah kambingnya 14 sama betul dengan kambingku,tp lambingku “indo”semua maksunya separo etawa separo kampung,bravo bung diss I lup yu pul hehehe smg bgsa kita tambah jaya

    Posted by abdillah | 24 September 2012, 12:21 am
  21. susu dan payudara segala pak dahlan sebut….
    ini manfaat susunya itu….
    http://kickdahlan.wordpress.com/2012/09/23/kupasan-mh44-manfaat-susu-kambing-etawa/

    Posted by kickdahlan | 24 September 2012, 12:27 am
  22. Susu kambing etawa di payakumbuh 25rb/ltr bukit tinggi dan padang 40rb/ brg sdh paking hrg nyampe ditempat,khasiatnya obat asma menahun rematik asam urat mag,dan msh byk lg,sdh ada produk olahan masuk dr jogja tp kurang laku shg sales nya gak dtg lg,aku sdh bantu promosi, tlg pak dis kerjasama iklanya diTV dibantu. Shg masyarakat tau kegunaannya shg nanti mereka cari sendiri khusus laki2 dws ini sgt jrengggg!!!!!

    Posted by abdillah | 24 September 2012, 12:41 am
  23. namanya aneh etawa
    kenapa bukan ketawa

    Posted by anang | 24 September 2012, 1:00 am
  24. Makan nya cukup 1x sehari tp harganya bsa lebih dari hrga kerbau,mantappp……

    Posted by Anto | 24 September 2012, 1:47 am
  25. tman2 jangan pelit nulis data, fakta, atau opini. baik yg kritis atau mendukung. biar blog ne gak monoton berisi sanjungan dan pujian untuk pak DI. Biar diskusinya hanget sehangat payudara etawa…

    Posted by lukman bin Saleh | 24 September 2012, 1:53 am
  26. The real minister. Melalui tulisan ini, smg semakin banyak peminat kambing ettawa, krn yang sy tahu baru beberapa peternak kambing ettawa di Lombok Tengah.

    Posted by Djoko Sawolo | 24 September 2012, 2:12 am
  27. Kalau 1 desa memelihara kambing yang sama semua, apakah nantinya harga jual di desa itu ikut menurun Oom DIS?

    Posted by Tukang Sapu Kya-kya | 24 September 2012, 2:12 am
  28. Jasa Raharja atau Jasa Marga? Kabari kalau butuh copy editor ya.

    Posted by iet | 24 September 2012, 3:21 am
  29. ada yg begadang? Gini hari dah 38..sakaw ya..ckckck

    Posted by daya setiawan | 24 September 2012, 4:26 am
  30. MH kali ini cukup “ringan” dan detail penjelasannya dari pak Dis. Lumayan untuk bahan pelajaran dan wawasan tentang wirausaha maupun ilmu perilaku kambing etawa. Entah jenis kambing ini bisa dikembangkan di daerah lain atau tidak, bisa dikawin silang dengan kambing jenis lain supaya lebih super lagi atau tidak, pokoknya seneng aja baca ulasan dan penuturan pak Dis tentang ini, sangat relax. Hehehe.. Semoga pak Dis selalu sehat dan senantiasa dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT.

    Posted by akadarisman | 24 September 2012, 4:45 am
  31. semangat pagi..jd inget berita dl ada seorg menteri yg mo brkunjung ke Banyuwangi krn ga ada yg menyambut diBandara eh..lgsg balik lg keJkt.Kok jauh bgt sm P.Dis ya..

    Posted by koreksidiri | 24 September 2012, 4:59 am
  32. Masih ttg ketahanan pangan. Urusan perut. Postingan kali ini bikin senyum2 sendiri. Bukan parno bukan parni, ini soal pejantan tangguh yg bertarif qiqiqiqiqiqi
    Etawa yg bikin ketawa

    Posted by Fia | 24 September 2012, 5:04 am
  33. Hadiirr

    Posted by ajipungkasan | 24 September 2012, 5:16 am
  34. Dulu dijawa timur saat Gubenurnya Basofi Sudirman, ada program one village one product dan hal itu sekarang sudah dirasakan, seperti sentra mangga di probolinggo, sentra rambutan di Blitar. Mungkin ini bisa terus dikembangkan agar dapat kemanfaatannya dimasa yang akan datang. semoga

    Posted by habib | 24 September 2012, 5:19 am
  35. Tradisi yang bagus… harus terus dilanjutkan. (BUMN kasih bantuan bos BUMN peduli memantau)

    Sedikit keuntungan BUMN dihibahkan untuk membantu masyarakat yg berpotensi tp krg modal terutama di daerah tertinggal & terus aja dirangsang tumbuhnya usaha kecil terutama di daerah.

    Yg besar peduli yg lemah : SEBAIKNYA DIRANGKUL/ DIBANTU TP SELEMAH-LEMAHNYA IMAN YA BIARKAN YG LEMAH BERKEMBANG JG MALAH DIINJAK!

    Posted by Satrio Hatmoko | 24 September 2012, 5:22 am
  36. sapa mo jadi germo etawa ??? 😀

    Posted by masteddy | 24 September 2012, 5:24 am
  37. wis ta lah… gak tau isok pertamaxx… sing penting tulisan p dis membangkitkan semangat saudara-saudara

    Posted by dityo | 24 September 2012, 5:26 am
  38. Sarapan semangat setiap hari senin

    Posted by Ricky YonaPutra | 24 September 2012, 5:53 am
  39. Tulisan ringan bikin ngekek khas pak DIS…

    Posted by sopyan thamrin | 24 September 2012, 6:06 am
  40. ayo teruslah maju…..coba di Indonesia ini ada 10 orang aja kaya’ pak DIS udah dari dulu Amerika berguru ke Indonesi

    Posted by roni | 24 September 2012, 6:15 am
  41. Luar biasa. Pengetahuan, semangat dan kerendahan hatinya. Semoga selalu diberikan kesehatan.

    Posted by Yanto Lurah Sastro | 24 September 2012, 6:18 am
  42. embeeeeeeeeeeekkkkkkkkkkk,hebat juga tu kambing pejantan he he he ……
    pasti pak dis bermemori angon kambing di masa lalu,sehat n sukses terus pak dis!!!

    Posted by muh mundir | 24 September 2012, 6:22 am
  43. Ngomongin susu kambing kok gak ada ‘Ayu Azhari’nya ya…

    Posted by Disfans | 24 September 2012, 6:24 am
  44. Kenapa namanya kambing etawa bukan ketawa?
    Kalau etawa bunyinya mbeeek!!
    Kalau ketawa bunyinya wkwkwkwk!!

    Posted by Disfans | 24 September 2012, 6:29 am
  45. Kerja kerja kerja…
    Senin pagi sblum kerja absen dulu abis baca,
    eh sudah lewat 50 comment, tetap semangattttt Pak DIS.

    Posted by ADI | 24 September 2012, 6:34 am
  46. hua…ha…ha,……ngupas masalah susu & payudara sampe masalah intim kambing etawa
    sampe kemekel ni perut.
    Pokoke p.Dis briliant inspiration…
    plok…plok….plok….plok….plok….plok….plok….

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 24 September 2012, 7:21 am
  47. semangat…………………. semangat…………..semangat

    Posted by Bamb Adang | 24 September 2012, 7:27 am
  48. Dicari ‘Kambing Hitam!’ Harga tinggi, segera hub 0800 123458XXX. Hehehe seperti iklan jitu… Tapi bukan kambing hitam seperti yang banyak dilontarkan para oknum dinegara ini.

    Posted by wahyu sugiharto | 24 September 2012, 7:33 am
  49. Alha,dullilah, Bapake wes sehat lagi…… Tuh udah klayapan….. Nginep nginep lagi……..

    Posted by Papa Dido | 24 September 2012, 7:34 am
  50. Ringan vulgar tapi nggak porno….dampaknya……bikin makmur petani….Briliant…..Kerja…kerja…kerja…, beras…, kambing..Nelayan…pak…nelayan…????

    Posted by Seno | 24 September 2012, 7:36 am
  51. terimakasih pak Dahlan Iskan mau rawuh di puworejo, selain kambing etawa, buah durian dan manggis asli poerdjo juga di “genjot” dong pak biar gak kalah dari durian thailand. di poerdjo selatan (bugel,bagelen) ada makanan namanya “Krempying” sejenis lanting tapi lebih besar bulatannya itu juga membantu masyarakat kurang mampu (wirausaha), mohon diperhatikan juga pak…..terima kasih….semoga pak dahlan selalu dilingdungi ALLOH SWT…

    Posted by cah bugel bagelen | 24 September 2012, 7:56 am
  52. Kalau kambing Etawa dipelihara hanya sebagai hiasan /klangenan,apa bisa bertahan harganya bila banyak orang yg beternak. Ingat akan tanaman Gelombang Cinta.

    Posted by lumpiarivai | 24 September 2012, 7:57 am
    • Faktanya, memang banyak produk ternak/tanaman musiman yang booming karena pemberitaan. Sebut saja gelombang cinta, cacing, jamur, dll. Yakni produk yang penilaiannya subyektif. Bisa berharga jutaan di masanya, tapi setelah booming lewat, bisa tak berarti apa-apa. Semoga kambing Etawa ini kemudian tidak hanya menjadi produk sesaat, dan benar-benar menjadikan pengentasan kemiskinan yang berkesinambungan. Artinya, ketika pasar sejauh ini sudah ada. mungkin perlu kiranya lagi-lagi pemerintah sebagai peregulasi, dan kita semua untuk memikirkan setelah jumlah banyak, dan kemudian harganya tidaklah lagi bisa semahal saat ini, apakah dapat dibudidayakan untuk mejadi penghasil susu yang bernilai ekonomis, atau produk lainnya. Perlu diingat, untuk modus seperti ini, angkatan pertama biasanya untung, tapi yang ngikut belakangan merugi. Semoga tidak demikian, semoga penafsiran saya bahwa Etawa adalah kambing cantik yang tidak bisa dijual selain kecantikannya, adalah penafsiran yang salah. Untuk Pak DIS, terima kasih telah membuka wacana perkambingan. Bagi yang siap di hilir, mungkin bisa dibikin produk olahan susu kambing yang katanya bermanfaat banyak, jauh sebelum jika misalnya kambing Etawa ini tidak lagi diminati (semoga tidak terjadi).

      Posted by apasaja | 24 September 2012, 11:15 am
  53. Apakah susu kambing etawa sudah dijual di supermarket/minimarket? bagaimana cara mendapatkannya?

    Posted by Budi | 24 September 2012, 8:00 am
  54. Pagi yang panas! Ha..ha..

    Posted by mito | 24 September 2012, 8:21 am
  55. kalo dalam dunia etawa yang dicari yg kambing hitam…..kalo di politik….apalagi….wkwkwkwk. moga2 pak DIs gak nyindir para politikus ye….hehehehehe

    Posted by done | 24 September 2012, 8:23 am
  56. Pagi-pagi sudah disuguhi suu etawa, jadi tambah semangat.
    Terimakasih Pak DI.

    Posted by areks | 24 September 2012, 8:28 am
  57. lumayan bisa jalan2 lwt membaca tulisan pak dis tapi MANA TULISAN DGN NUANSA DAERAH LAIN SELAIN PULAU JAWA ?…TUlisan pak dis ngaeni…:)

    Posted by rita | 24 September 2012, 8:34 am
  58. Absen senin pagi, semangat…
    Kali ini PKBL-nya BUMN dipantau langsung, pengen banget punya menteri kayak beliau. Tapi jadi ga boleh sering2 telat k kantor,bisa kena colek ntar hehehe ^_^

    Posted by fris | 24 September 2012, 8:34 am
    • Pak Dis sdh tahun jawabannya, jika ingin PKBL berhasil maka harus dipantau langsung … agar si Pelaksana betul-betul serius menyalurkan, membina dan menjadikan berhasil PKBL.

      Posted by Djoko Sawolo | 24 September 2012, 9:04 am
  59. ngisi absen dulu ah… Pak Guru DIs, saya hadir !!!!

    Posted by sofyan Usamah | 24 September 2012, 8:38 am
  60. MH hari ini, ringan… tapi tetap inspiratif…

    Posted by h@nief | 24 September 2012, 8:42 am
  61. CeemUnguttt buat etawa Jantan…..wkwkwkwkwkwkwk…tulisan pak Diz hari ini bikin hidup lebih….

    Posted by wongcilik | 24 September 2012, 8:50 am
  62. Jaya trus, indonesia yg kaya ini memang hrus diolah sebaik mgkin. Agar kta tdak lg bergantung kpada negara lain trutama soal sandang pangan, saya makin kalau kta terus bekerja dan bekerja untk mrubh kearah yg lebh baik tentu 10 tahun kedepan kta bkal sejajar dengan negara2 maju. Dan sekarang tanda tanda itu mulai ada.. Amin.

    Posted by Nar | 24 September 2012, 8:53 am
  63. apakah program2 kambing ini sudah ada di daerah sumatra..? pengen juga dapat program2 BUMN nich

    Posted by Doni | 24 September 2012, 8:56 am
  64. busyeet, saya tertawa sendiri membaca cerita ini, kok bisa masalah seks dibicarakan secara terbuka, ehhh ternyata urusan kambing, apalagi disebutkan tadi kalau yang wanita harus bayar, ha ha ha . . .. . ada ada saja pakde ini . .

    Posted by BrotO CAHjono | 24 September 2012, 9:03 am
  65. i like monday berkat pak dis

    Posted by azham kkhairan | 24 September 2012, 9:32 am
  66. tularin ke kab JOmbang dong pak, banyak yg minat nih

    Posted by dzuraganmahir | 24 September 2012, 9:37 am
  67. Di satu desa Sumowono ini hanya ada tiga pejantan handal…Ada yang mau berminat daftar jadi pejantan handal??..he..he,, Pak DI..Pak DI

    Posted by Alf | 24 September 2012, 9:39 am
    • Hehehehehe.. Komen yang sangat jeli, funny dan menggelitik om Alf. Urgently Required: Pejantan Tangguh, insentif Rp 50.000 per 1x tugas, konsumsi+vitamin terjamin. Wkwkwkwk..

      Posted by akadarisman | 24 September 2012, 9:54 am
      • “Satu pejantan bisa melayani 40 betina dalam sebulan”..,,Betul kata Om Akadarisman, memang vitaminnya harus benar-benar terjamin,kalau tidak, kualitas produksinya rendah, apalagi kata Pak DI peternaknya akan semakin banyak, kehadalan pejantan handal harus ditingkatkan. mumpung masih 1:40 …he..he.he

        Posted by Alf | 24 September 2012, 10:25 am
  68. nah, ini satu lagi kerjaan mentri lain yg di percayakan ke beliau. pertanian, koperasi, perdagangan. klo bisa RI1 bisa2 kerjaan sekjen PBB bisa di percayakan ke beliau juga. Indonesia jaya, asean maju, asia juga tampil terdepan!

    Posted by @yama | 24 September 2012, 9:45 am
  69. go down earth, semoga semua pejabat dapat membaca dan bertindak seperti ini, sehingga dapat memastikan penggunaan dana dan mengurangi kebocoran anggaran. Kami berharap dapat mendapatkan kesempatan yang sama demi kemajuan warga disekitar kami, yang mana hasil dari beternak dapat dijadikan untuk pembayaran SPP bagi anak-ank yang bersekolah.

    Posted by Kka Kusnanto | 24 September 2012, 9:52 am
  70. “Tak ayal bila di seluruh desa ini kini hanya tinggal ada lima kerbau. Ini pun rasanya tidak akan lama. Kerbau akan segera hilang dari desa etawa ini”

    Kira – kira ada makna lain gak ya di balik “closing MH” kali ini? Saya selalu berdoa semua rencana yang baik untuk negri ini bisa tercapai dengan hasil yang memuaskan.

    Posted by Hadi S | 24 September 2012, 9:56 am
  71. semangat pagi!!!!
    memang peminat ettawa semakin brtmbh di daerah purworejo-wonosobo khususnya. jgn lupa juga daerah trsbt merupakan sentra durian dan masih bnyak produk unggulan.diharapkan bntuan BUMN bisa menyentuh semua produk agar dpt dmanfaatkn sbaik2nya.
    pgen rasanya pak dis sering2 memantau mega proyek BUMN. spt jalan tol lintas sumatra, jmbtn slt sunda,proyek2di indonesia timur, mobnas, dll.
    ayo kerja kerja kerja!!!

    Posted by m0ojojojo | 24 September 2012, 10:01 am
  72. diperlukan relawan untuk membantu pak Dis mengentaskan kemiskinan lewat usaha peternakan kambing etawa, walaupun saya sudah tua( seusia pak Dis) saya mau lo, mengimbangi relawan relawan Pemilukada OK

    Posted by suharimulyo | 24 September 2012, 10:46 am
  73. ternyata dahlan iskan bisa juga bercerita tentang seks hehehhh…

    Posted by Beyond Steel | 24 September 2012, 10:58 am
  74. Semangat bang Dis,,
    konsep pemberdayaan BUMN luar biasa berdasarkan konsep budaya dan kebutuhan masayarakat. kalau bisa dicoba juga program ekonomi lainnya seperti home industri atau koperasi etawa yang menjembatani petani etawa dalam berbagai macam hal. baik yang bersipat kelengkapan petaninya sampaia pada pengkordiniran susu etawanya heheheheh,,

    tetap semngat bang Dis,,,,
    kami sangat sepakat dan angkat empat jempol untuk program ini. Kalau tidak kita siapa lagi. oke.

    Posted by Birhasani. HB | 24 September 2012, 11:10 am
  75. dengan membaca MH tiap senin, saya seperti kuliah di sebuah kampus dengan mengambil semua program studi di seluruh fakultas yang ada di kampus itu.
    Ada fakultas ekonomi, fakultas pertanian, fakultas teknik, fakultas peternakan, fakultas filsafat, fakultas sastra, fakultas kedokteran orang dan kedokteran hewan, fakultas ilmu sosial dan politik, fakultas MIPA, bahkan fakultas Humaniora dan fakultas Tarbiyah
    Jadi nanti kalo suatu saat MH ini tamat, maka saya bisa langsung jadi profesor “made in pak DI” tanpa kuliah reguler (hehe narsis)

    Posted by Desi Anugrah | 24 September 2012, 11:16 am
    • heheheh, setuju, kuliah seminggu sekali tapi setiap hari bisa mendengar bagaimana mempraktekannya, tapi pertanyaannya apakah ibu desy menginginkan MH ini panjang atau cepet tamat? biar ibu cepet dilantik jadi profesor baru? kira kira MH ini tamatnya edisi berapa?

      Posted by saeful | 24 September 2012, 11:28 am
  76. Suatu langkah yang perlu terus dikembangkan dalam membina ekonomi rakyat. Masyarakat kita diberi contoh How to be, dan mereka bisa. Kemampuan peternak Kambing Etawa adalah sudah berternak, dan yang harus ditidaklanjuti adalah mendidik mereka untuk bisa mengolah dan memasarkan hasil produksi Susu Etawa sehingga menjadi andalan produk daerah tersebut. Produk bukan hanya susu segar, atau pasteurisasi, tapi olahan keju dll dari susu Etawa. Dan saya kira BUMN bisa mefasilitasi Mahasiswa Perguruan tinggi untuk mensosialisasi teknologi pengolahan susu ke Desa di pucuk gunung tsb. Masak dari jaman Belanda sampai sekarang hanya bisa ternak doang, kapan nilai tambahnya dinikmati oleh mereka. Dan jangan lupa mereka juga diajari pemasarannya.
    Saya kira BUMN dibawah komando Mr. DI akan sanggup bukan hanya bantu sekedar habiskan buget for community, tapi bebar-benar bantuan yang comperhensive untuk ekonomi pedesaan.

    Posted by Jack | 24 September 2012, 11:36 am
  77. saya asli purworejo,,,senang pak bisa rawuh di kabupaten kami (walau saya malah merantau krn tugas)

    Posted by Jarir | 24 September 2012, 12:29 pm
  78. Semoga tidak menjadi kambing hitamnya kaum manusia… Hehehe.

    Posted by Mochamad Yusuf | 24 September 2012, 1:20 pm
  79. pa Dis, mohon di tembuskan ke pihak yang terkait : maaf sebelumnya kalo menyimpang dari topik, karena jujur saya merasa buntu harus kemana lagi mengadu,
    Pa Dis, saya memliki 2 orang adik yang sekarang bekerja jadi TKI program G to G via BNP2TKI di Korea, ketika mereka berdua berangkat, dari proses recruitmen sampe pemberangkatan semua lancar tanpa menemui kendala berarti, semua proses dan tahapan juga bisa dipantau di situs BNP2TKI.go.id, dan polos-polos saja, tetapi ketika saya berniat memberangkatkan adik saya yang ke-3, tahun ini, sepertinya mulai timbul gejala “TIDAK POLOS-POLOS SAJA LAGI”, setelah dinyatakan lulus dalam tahapan test bahasa EPS-KLPT (yang diselenggarakan bersama dengan HRD Korea) adik saya pun mengirimkan berkas lamaran sesuai persyaratan, dan disinilah dimulai permainan “tidak polos-polos saja itu”, barangsiapa yang mau “DISENDING” cepat (input data dari berkas untuk kemudian dikirim ke HRD/Depnakernya Korea) maka dikenakan biaya sekitar 4 juta rupiah, setelah sending data nanti ada yang namanya SLC (Status Labour Contract/semacam SPK, yang dikirim dari perusahaan korea untuk setiap pelamar ketika data yang disending sudah cocok dengan kebutuhan perusahaan), dan barang siapa ingin mendapatkan SLC lebih cepat dikenakan tarif 5 juta rupiah, setelah mendapatkan SLC, maka calon TKI menunggu rilis panggilan Training dan Panggilan terbang, yang memang kesemuanya bisa dipantau via BNP2TKI.go.id, tapi tetap saja para operator IT yang tentu saja mungkin bekerjasama dengan pihak tertentu, bisa mempercepat keluarnya proses tersebut yang tentusaja tidak gratis dan tidak murah, untuk secara global, dari mulai proses sending sampai mendapatkan panggilan terbang, jika ingin proses dipercepat setiap TKI harus merogoh kocek sekitar 10-15 juta, perlu diketahui recruitmen tahun ini mencapai 8-11 ribu TKI, bayangkan kalo kesemuanya mengikuti SOP tersebut, memang iya sih jujur saya akui ada simbiosis mutualisme, disatu sisi si calon TKI (seperti adik saya) juga memiliki keinginan yang menggebu untuk dapat cepat2 segera berangkat, sehingga terkadang mengeluarka uang segitu ya tutup mata sajalah, toh memang hasil yang didapat dari gaji di Korea sebagai TKI juga sangat lebih dari sekedar cukup sekitar 10-15 juta / bulan, tapi tetap saja ini adalah prosedur yang salah, sesuai prinsip-prinsip clean n good goverment, dan semoga ini hanya bersifat OKNUM bukan TERORGANISIR, Penggunaan IT secanggih apapun toh ternyata tidak menjamin dan terkesan mubazir ketika operator IT nya itu sendiri masih bermental “TIDAK POLOS-POLOS SAJA”!!!

    sekali lagi mohon maaf kalo coment saya tidak sesuai dengan topik yang kita bahas di MH kali ini, untuk pa Dis tah henti-hentinya saya berdoa semoga Allah selalu melimpahkan kemudahan dan keberkahan untuk pa Dis di dalam menjalankan seluruh aktifitasnya, amiin.

    Posted by Nanang Slamet | 24 September 2012, 1:54 pm
  80. Ketika mendengar kambing “etawa” maka yang ada dalam benak kami adalah susunya yang bermanfaat. Dan kalau ternyata ada kontes juga dihargai bisa diatas 10 jt, maka benar Potensi untuk dijadikan lahan usaha mengentas kemiskinan. Pintar membaca peluang di era sekarang ini, bahkan dari suatu hal yang orang menganggapnya remeh adalah solusi tepat untuk menjawab kerasnya tantangan jaman. 🙂

    Posted by orderdesign | 24 September 2012, 2:58 pm
  81. Mau lebaran qurban, jadi ingat harus persiapan beli kambing

    Posted by lelesurabayamadura | 24 September 2012, 3:17 pm
  82. Satu putaran lagi Indonesia bisa masuk final sama China? heheheh.

    Semoga Pak DI selalu diberi kemudahan dan kesehatan.

    Posted by bagus | 24 September 2012, 3:19 pm
  83. Lanjutkan pak DI ……….

    Posted by NY | 24 September 2012, 4:24 pm
  84. wah 6% per tahun kek rentenir aja pak. 2.5% napa 😀

    Posted by indra | 24 September 2012, 4:25 pm
    • rentenir mah 6% perbulan

      Posted by Salahudin Damar Jaya | 24 September 2012, 4:44 pm
    • sy kira bunga 6% pertahun sangat relevan (krn berupa dana bergulir). krn modal yg gratis sangat tdk mendidik dan menciptakan kebodohan/kemalasanan aja. Penerima bantuan biar punya semangat dan tanggung jawab. semagat terus P.DI , jaga kesehatan dan istirahat yg cukup.

      Posted by sulistiono | 24 September 2012, 7:08 pm
    • INDRA pinjam ke rentenir dikenakan bunga paling murah 2,5% per bulan, jadi kalo setahun adalah 2,5% x 12 bulan = 30% setahun. Bandingkan dengan bunga PKBL hanya 6% setahun. ocre, paham. Kalo gak percaya tanya ke rentenir di sekitar kampung anda.

      Posted by Djoko Sawolo | 24 September 2012, 9:20 pm
    • Mas Indra, setau saya PKBL memberi bunga 6% agar para peternak semangat dan bertanggung jawab utk mengembalikan modalnya. Saya yakin bunga “sebesar” itu tdk memberatkan para peternak. Kalau tdk “dirangsang” mengembalikan modal dgn bunga 6%, takutnya para peternak malah “nglewes”…

      Posted by Hibatillah's SH | 25 September 2012, 1:33 pm
  85. Rentenir mah 6% perbulan, bahkan ada yang sampai 30% perbulan (ini hasil survey teman saya di pasar dekat rumahnya), sedangkan suku bunga kredit KPR saja sekarang 10-11%, kalau pinjaman komersial bank bisa 12-14%, sementara kredit tanpa anggunan bisa sekitar 1,2-2% perbulannya.

    Posted by Salahudin Damar Jaya | 24 September 2012, 4:57 pm
  86. hehehe….
    capek plang kantor dapat penyegaran dr Pa’Dis
    jd seger lagi.

    Posted by tommy | 24 September 2012, 6:13 pm
  87. Salut da samngat briliant ide Pak DI,semoga Pak DI bisa menggerakkan semua BUMN di tiap daerah untuk memberi pinjaman yg sama untuk Petani,Peternak(sapi,kerbau,kambing,ikan) dll khususnya warga miskin,agar tahun 2014 Indonesia Merdeka dari kemiskinan dan imfort pangan.semoga sehat selalu Pak.

    Posted by toga | 24 September 2012, 6:42 pm
  88. Bisnis keyko yg baru…nyari pejantan tangguh etawa 100ekor..x 50rb/satu kali kawin x 1bln ….untuk etawa betina…semoga keyko baca tulisan pak Diz setelah keluar bui…wkwkwkwkwkwkwk.

    Posted by wongcilik | 24 September 2012, 7:34 pm
  89. wah sbg putra Purworejo saya harus meninggalkan jejak 🙂 hehe

    Posted by fajarhermanto | 24 September 2012, 9:07 pm
  90. oh yaa koreksi dikit, yang benar Menoreh bukan Menorah, beda dikit tapi maknanya sangat jauh, trimakasih.

    Posted by fajarhermanto | 24 September 2012, 9:10 pm
  91. Tentukan pilihan sebelum beternak etawa, mau fokus ke produksi susu (harga manis dan bayak khasiatnya) produksi harian ato mau ke kualitas peranakan yang harganya ‘waw’ tapi butuh waktu lama…
    Pak dis untuk wilayah sumatera barat kambing ini sudah diminati dan sudah banyak pelaku usahannya, tinggal bagaimana menjadikan usaha persusuan kambing etawa ini menjadi produk industri, sehingga pelaku usaha peternakan lebih bersemangat karena produk susu yang dihasilkan sudah dijamin pemasarannya…..

    Posted by Febryon | 24 September 2012, 11:00 pm
    • Ke depannya mungkin bisa mengadopsi koperasi susu kerbau di Pujon Malang dan Boyolali. Setau saya, di dua daerah itu, peternakan, pengolahan dan pemasarannya sudah maju. Saya yakin dengan masukan teman-teman yg bergerak di dua bidang itu (industri dan pemasaran) pasti budidaya susu berkembang dgn pesat.

      Posted by Hibatillah's SH | 25 September 2012, 1:40 pm
  92. Mantap Pak

    Posted by Andrian | 25 September 2012, 7:29 am
  93. barangkali ada yang rindu dengan perkembangan mobil listrik pak Dis rancangan danet suryatama dg rumah desain kupu-kupu malam.

    cekidot →

    http://m.detik.com/read/2012/09/25/100724/2034278/1036/ini-penampakan-ferrari-listrik-milik-dahlan-iskan

    Posted by akal sehat | 25 September 2012, 10:48 am
  94. Abis baca tulisan pak DI, beneran segarr lagi deh..yang penting buat saya pak DI semakin sehat, supaya masih tetap bisa update tulisan-tulisan berkualitas dan lebih maju lagi.amiinn

    Posted by Hardian Rismanto | 25 September 2012, 11:03 am
  95. Kambing Etawa memang gagah, tetapi tidak terlalu kuat terhadap penyakit, terutama penyakit kulit. Kambing ini lebih suka hidup di daerah dingin dan dengan pakan yang bagus akan bisa menghasilkan susu cukup banyak. Harga jual kambing etawa memang mahal, terutama pejantan yang sempurna, tinggi gagah, dengan warna bagus dan cantik. Biasa dibeli untuk acara akikah. Kalau dihitung harga dagingnya sangat mahal dan tidak ekonomis untuk kambing pedaging. Memang lebih tepat di eksploitasi susu nya. Susu kambing ini sendiri bisa diminum segar, dipasteurisasi atau dibuat minuman terfermentasi semacam keffir. Teknologi Keffir ini dikembangkan oleh Fakultas Peternakan Unibraw Malang. Ada baiknya BUMN mengundang pakar keffir untuk memberi pelatihan pada peternak di Menoreh…… Menoreh, pernah ada api disana, bertahun tahun menyala di tangan SH Mintardja.

    Posted by Papae Dido | 25 September 2012, 12:54 pm
  96. Setelah saya hitung-hitung comment-nya, sampai saat ini 55,5%-nya mengomentari payudara (susu), birahi, hubungan seks dan pejantan tangguh…

    Telah dilegalkan prostitusi hewan dgn tarif Rp. 50.000,- utk short time…

    Long time berapa ya?…

    Posted by Hibatillah's SH | 25 September 2012, 1:52 pm
  97. Virus MH akan tayang di JTV tiap senin pkl 20.00 mulai 8 okt 2012

    Posted by Disfans | 25 September 2012, 2:09 pm
  98. Produk pertanian/peternakan unggul dari luar tdk selamanya sama kwalitasnya jk dibudidayakan di Indonesia. Untk itu perlu diuji dibudidaya multi lokasi. kambing etawa masih mempunyai kelemahan pd daya adaptif lingkungan. Namun dpt diatasi dgn cara menyilangkan dgn kambing lokal yg hasilnya dinamai peranakan etawa (pe). Sebetulnya di Menoreh itu sudah peranakan etawa dari mbahe etawa yg di bawa pertama kali oleh belanda.

    Posted by Disfans | 25 September 2012, 2:31 pm
  99. waaah buku MH sudah dalam edisi cetak, berarti MH versi 1 sudah selesai ya http://www.elexmedia.co.id/forum/index.php?topic=22637.0

    Posted by saeful | 25 September 2012, 2:48 pm
  100. Akhirnya………………. Nuklir Indonesia menjajah Amerika. Hidup Batantek.

    Posted by Widi | 25 September 2012, 5:24 pm
  101. penasaran dengan fisik kambing etawa..

    https://ardybrownies1987.wordpress.com/

    Posted by Indra | 25 September 2012, 5:34 pm
  102. haloooo dahlanisty semua… ternyata yg sirik dgn p. dahlan udah g brani komen disini… mereka semua menghujat p.dahlan di kompas.com, kompasiana, detik.com, vivanews.com dll… ayo kalian semua (dahlan mania) ikut menggempur mereka… jgn sampe yg sirik lebih banyak dari yg suka…

    Posted by fans DI | 25 September 2012, 6:38 pm
  103. Kambing etawa lebih cocok dieksploitasi susunya drpd dagingnya. Karena penghasil susu terbanyak dibanding jenis kambing lain. Untuk jenis kambing pedaging lbh baik budidaya jenis kambing Boer & peranakannya spt Boerawa (boer+etawa) & Boerka (boer+kacang).

    Posted by Disfans | 25 September 2012, 7:58 pm
  104. PAK DAHLAN JANGAN TERLALU BANYAK PENCITRAAN……………
    TOLONG BENAHI ANGKASA PURA ,BAYAK PUNGLI BAGI TKI.
    TKI YANG LEWAT SOETTA HARUS MEMBUAT KARTU KERJA LUAR NEGERI YANG HARGANYA
    BERVARIASI DARI RP50 RIBU SAMPAI RP 300 RIBU.TOLONG PENJELASAN HARGA SEBENAR.

    Posted by runi | 26 September 2012, 5:14 am
    • Saya Kok Jadi Bingung ya… yang dimaksud pencitraan itu apa sih….Setau saya pencitraan adalah sesuatu nggak baik tapi dipoles sedemikian rupa menjadi seolah – olah baik supaya dianggap oleh masyarakat itu adalah baik.

      Nah ini orang kerja nyata dibilang pencitraan… aneeh !!!!

      Posted by Radiya | 26 September 2012, 6:36 am
    • mbak/pak Runi, MH ini adalah kumpulan artikel yg ditulis oleh pak DIS, untuk menyebarkan harapan positif ke masyarakat. Kebetulan saat ini beliau adalah menteri BUMN, makanya yg dijadikan bahan tulisan adalah kinerja BUMN. kalau dulu di PLN, namanya CEO Notes

      Mengenai masalah Pungli, harus diclearkan lagi, siapa yg berperan disini, apakah Angkasa Pura ? atau Kementrian Tenaga Kerja ? Rasanya kok aneh, Angkasa Pura sebagai pengelola bandara terlibat pembuatan Kartu Kerja LN..

      Kalau memang ini area di kementerian tenaga kerja, ya disampaikan saja ke menteri nya,, boleh saja lewat pak DIS, tetapi nggak pake emosi (apalagi nuding2 pencitraan.., ga nyambung blass)

      satu lagi, mohon nulis komen pakai huruf kecil saja, mungkin lebih enak dibaca, adem dan tidak berkesan emosi

      Posted by CEKRICEK | 26 September 2012, 7:32 am
    • mbak runi saja lah kayaknya cewek tapi kok nyinyir gini ya mbok yang realistis pak dahlan itu membuka mata kita semua. coba ada yang kerja kayak beliau??????

      Posted by abdullah | 26 September 2012, 4:55 pm
      • PENCITRAAN??? tunggu dulu mas. silahkan buka Youtobe dengan judul “DAHLAN ISKAN LEADING IN CONFLIC”
        insya ALlah kalian akan bisa memahami kaya apa beliau bekerja. tapi kalau masih belum berubah saya doakan semoga Allah memberi kelapangan dada bapak nuri atau siapa saja serta memberikan hidayah dan taufiq biar fress fikiran dan hatinya. Amien.

        Posted by abdullah | 26 September 2012, 5:50 pm
    • RUNI, gak mungkin Pak Dahlan itu melakukan pencitraan. Beliau malah tekor menjadi seorang pejabat. Namun baiklah, info anda tentang Pungli bagi TKI merupakan masukan berarti bagi Pak Dahlan untuk memberikan “pelajaran” bagi oknum-oknum tsb.
      Kalo ada info lain ttg penyimpangan manajemen pelayanan masyarakat, bisa ditulis terus untuk setiap edisi… salam

      Posted by Djoko Sawolo | 26 September 2012, 8:04 pm
    • sepertinya mbak Runi ini TKI yg mengalami nasib pemerasan, apa yg di katakan mbak Runi saya membenarkan tapi mbak, di bandara itu ada beberapa instansi, yg membuat pusing kita GARONG di bandara itu sudah saling kerja sama antar instansi, jadi mbak, menurut saya sebaiknya mbak juga lapor ke instansi yg lainnya termasuk ke menteri tenaga kerja yg ada hubungannya dengan pembuatan kartu tenaga kerja luar negeri itu (baru denger ada kartu kerja luar negeri).

      Posted by erust | 26 September 2012, 10:33 pm
  105. Wah menteri bisa kena macet juga ya….

    Posted by Zahron | 26 September 2012, 6:58 am
  106. “PAK DAHLAN JANGAN TERLALU BANYAK PENCITRAAN……………”
    kalimat pertama dibuka dengan sentimen negatif,
    kalimat selanjutnya, menggantungkan harapan kepada pak DIS..
    malu mengakui bahwa pak DIS bener2 bekerja?

    sering2 lihat kebawah, perbanyak membaca,perbanyak istighfar, perbanyak ibadah insya Allah kita akan bersih dari penyakit hati.

    Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk negara ini.

    Posted by doncex | 26 September 2012, 8:54 am
  107. Tanggapan Impian MH 44 Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh
    Tulisan ringan dapat berbarokah besar, kalau diteruskan realisasi pengembangan lanjutannya. Kambing Etawa 70.000 ekor dalam satu kecamatan, apa bukan keberhasilan dan potensi yang hebat. Apalagi kalau dapat dijadikan”home industry” susu segar, dan industri pengolahannya, serta upaya kreatif liannya. Tantangan bagi yang peduli. Siapa berani menyebar kebaikan terusan?
    Sebagai awam, apa bukan merupakan sumber daya yang men-triger awal atas potensi besar 70.000 ekor kambing Etawa tersebut. Bila dilanjutkan ikhtiarnya, seperti dari kotoran kambing dijadikan bahan baku bio gas. Misalnya setiap kotoran 10 sd 20 ekor dikumpulkan satu tempat untuk diolah dalam instalasi produksi bio gas yang sederhana dan praktis pula. Siapa punya teknologi tepat guna pengolahan kotoran ternak menjadi bio gas?
    Setelah selesai proses bio gas, apa kotoran ini tidak sebaiknya dapat dilanjutkan dengan proses pembuatan kompos. Bahan utamanya kotoran kambing yang telah terpermentasi, ditambah sampah organik aun di dewsa, dan bahan lainnya, dengan teknologi sederhana, bahan-bahan tersebut diproses menjadi kompos. Pasaran kompos pasti terbuka lebar, kalau tidak dimanfaatkan sendiri oleh para peternak dan petani sekitannya, tetapi dapat dijual juga kepada orang kota, khususnya ibu-ibu pencinta tanaman hias.
    Siapa mau berpartisipasi untuk teknologi sederhana penyimpanan atau pengolahan susu Etawa, dan teknologi sederhana pembuatan bio gas, serta teknologi sederhana pengolahan kompos yang mau dikontribusikan, tentu terbuka dan diterima. Siapa yang akan berpartisipasi melaksanakannya, terbuka.
    Lalu… dari mana dananya? Kegiatan lanjutan PKBL, tentu berasal dari PKBL pula, atau dana hibah, atau jenis dana lainnya. Dapat diyakini pula, perusahaan swasta pun akan mau berpartisipasi, kalau ada timbal balik benefitnya. Dana CSR perusahaan swasta juga tidak kalah besar jumlahnya dibandingkan dengan CSR/PKBL BUMN. Untuk menarik perusahaan tersebut, misal ada kandang Etawa, pengolah bio gas, dan pengolah kompos distandarisasi sehingga menarik, dan diberi label perusahaan penyumbang. Perusahaan-perusahaan membantu, sekaligus beriklan diri.
    Apalagi kalau Bupati Purworejo dengan dinas pariwisata dan dinas peternakan serta dinas-dinas terkait lainnya mendorong desa Sumowono menjadi desa wisata kambing Etawa yang lebih dikenal luas. Seperti misalnya suasana desa dijadikan atau “dijual” sebagai daerah paket tujuan wisata kampoeng. Atau bahkan dapat dijadikan desa percontohan, sebagai desa kreatif yang ditularkan kepada wilayah lain di negeri tercinta ini.
    Untuk lebih meramaikan suasana desa di waktu malam, apa tidak sebaiknya juga diperkenalan bantuan listrik penerangan jalan bertenaga matahari. Sebagai prioritas mungkin dapat disumbangan penerangan listrik bertenaga matahari kepada mushola dimana Pak Dahlan Iskan shalat disana waktu itu. Dengan demikian sekaligus enegy dan suberdaya terbarukan tercipta disini, desa Sumowono, Purworejo. Aamiin.
    Hal-hal tersebut menjadi tantangan bagi para ahli, perguruan tinggi, orgnisasi sosial, BUMN sendiri seperti PT Pertani, PT SHS, PT Berdikari, Perum Bolog, PT Pertamina untuk mendukung dan mengembangkan program di lokasi ini, dan lokasi lainnya. Tentu produknya tidak terbatas kambing Etawa tetapi jenis ternak kaki empat lainnya. Terima kasih. Ooo. Optimis, optimis, dan optimis.

    Posted by email: endrang@gmail.com | 26 September 2012, 10:12 am
    • Komentar cerdas!
      Sebagai wirausaha pemula & pelajar, peluang yang bapak utarakan sangat menggiurkan, dan sesuai dengan semangat membangun desa yang masih saya pendam.
      Semoga saya bisa memulai dari desa saya sendiri, nanti, setelah masa belajar di kota selesai. Optimis!

      Posted by adit | 26 September 2012, 12:24 pm
  108. Jangan-jangan yg suka nuduh dahlan iskan pencitraan adalah korban pencitraan politisi parpol, yg sejak awal memang ingin mencitrakan buruk dahlan iskan, mereka mencitrakan seolah-olah dahlan iskan itu kerjanya ‘cuma’ ngamuk di pintu tol, jualan tiket tol, ngepel kereta, ngepel wc bandara, atau tidur dirumah petani atau roadshow ke kampus² (kegiatan pak dahlan yg bnyk dilakukan pd libur weekend atau diluar jam kerja pun dihitung pencitraan oleh mereka). Padahal kita semua yg membaca MH (laporan mingguan) dari awal s.d MH 44 dan mengikuti kegiatan beliau dr berbagai media, pasti tahu bahwa yg dikerjakan beliau lebih mendasar dan lebih luas. Kita jg dapat mengikuti perkembangan kerja beliau. Lewat MH kita bisa mengetahui suatu kebijakan sudah di jalur yg benar atau tidak. Bahkan beberapa dapat dirasakan perbaikan secara langsung.

    Tuduhan pencitraan mungkin cocok untuk mereka yg NATO, tdk berlaku untuk pak dahlan yg bnyk bekerja dan selalu dikabarkannya. Seolah tahu kebiasaan buruk politisi negeri ini, walau kita kerja siang malam 24/7 untuk bangsa tanpa dibarengi sosialisasi yg baik akan tetap dituding -tidak berbuat apa-apa-, atau lebih kejam lg -negara auto-pilot tanpa menteripun bisa-. Yo wis lah, sing waras ngalah, politisi memang terlanjur kotor!!

    Posted by akal sehat | 26 September 2012, 10:38 am
    • Coll … coll … coll … boss.
      Itulah sisi unik dalam diri manusia.
      Logika mengalahkan akal … hasrat nafsu menenggelamkan qolbu nurani.
      Kepatuhan manusia terhadap aturan tuhan …. baru akan dapat dihikmai setelah kematian menjemput.

      Sayang ya boos … kematian tidak bisa jadi tempat penelitian/studi banding/studi kasus/studi2 lainya.
      Andaikan kematian dapat di review … manusia pasti akan patuh pada aturan tuhan.

      Pak DIS …. jgn ragu jalani kehidupan part dua-nya?
      Terus lah junjung tinggi kebenaran & berbuat lah banyak hal yg memberikan manfaat.
      Yg ingin keintelektualannya jadi standar dunia-nya… silahkan berbuat menurut logika & hasrat-nya.
      Yg ingin aturan tuhan jadi standar dunia-nya … silahkan berbuat menurut akal & nurani-nya.

      Tiap Jiwa akan di mintakan pertanggungjawabannya … titik. he.he.he

      Posted by aristi | 26 September 2012, 1:43 pm
  109. Kepada Yth: Bapak dahlan saya mohon untuk hati-hati terhadap program PKBL yang sedang bapak lakukan karena selain banyak terjadi penyimpangan dalam hal uang untuk pengadaan tanaman atau pupuknya lalu untuk sistem imbal jasa antara jumlah yang diberikan ke masyarakat berbeda dengan yang dicatatkan

    Posted by masyarakat | 26 September 2012, 10:52 am
  110. Apakabar Dahlanis.com?

    Posted by Disfans | 26 September 2012, 11:38 am
  111. Mari kita awasi bersama. Jika ada penyimpangan asal jelas dan bukan fitnah, mari kita laporkan polisi. Jika ragu telpon wartawan jawa pos grup di daerah anda. Mungkin bisa dibantu investigasi.

    Posted by projustisia | 26 September 2012, 2:21 pm
  112. PT. Arutmin masih masuk BUMN ya pak?
    bulan yg lalu saya dr kab.Tanbu (kalsel), kok ada penambangan batubara ilegal ya di wilayah PT Arutmin (wilayah satui).,anehnya Dirut Arutmin tahu kalau wilayahnya itu di serobot ‘PETI’ (penambang batubara ilegal) tapi kok diam saja.,mungkinkah ada oknum dr perusahaan yg ‘bermain’ di sana..,ini tentu sangat merugikan perusahaan…
    Mohon di kroscek ke bawah pak…
    salam….

    Posted by Topa Must | 26 September 2012, 8:26 pm
    • Yang saya tahu arutmin adalah unit usaha di bawah Bakrie Group pak, bukan BUMN. BUMN yang bergerak di bidang batubara adalah Bukit Asam. Soal penabangan batubara di daerah tanah bumbu sana memang sudah sangat memprihatinkan dan keliatannya hanya menunggu waktu soal kerusakan-kerusakan alam. Tapi pemerintah disana (termasuk aparat penegak hukum) saja tutup mata dan masyarakat setempat ada yang pasrah, ada yang ikut menikmati dan ada yang sudah lelah melawan. Disana sudah terbangun “kerajaan” penambangan batubara yang dikuasai orang lokal yang kaya raya, mungkin pak Topa tahu nama yang saya maksud. Kalau pak Topa atau rekan-rekan lain ada orang asli daerah setempat rasanya memang perlu kondisi setempat direformasi (meskipun sangat berat) dengan semangat lokal Haram Manyarah Waja Sampai Ka Puting, untuk kehidupan yang lebih baik secara jangka panjang pak. Salam DahlanIs.

      Posted by akadarisman | 27 September 2012, 5:01 am
  113. tunggu aja awal oktober !! Kita jejelin congornya cekricek…tapi yakin dia gak bakal berani bekoar.. Tetelan, mukebadak, gakpunyamalu, tabraklari, tengik, busuk dst.

    Posted by CEKPICEK | 26 September 2012, 9:00 pm
  114. wah kapan kapan boleh tuh maen kesana tapi ampun, jauh bgt padahal sama-sama purworejonya.

    Posted by ana | 26 September 2012, 9:04 pm
  115. Hahaha… Ini pak Dis sengaja melucu dengan menulis tentang mitos orang sana: Pejantan berkepala hitam habis mangawini betina berkepala merah, ga boleh terus mengawini betina yang lain yang berkepala hitam, nti anaknya berkepala merah.

    Posted by Mustika Nugroho | 27 September 2012, 12:11 am
  116. Senang rasanya bisa tau potensi Purworejo. Semoga bs lebih berkembang terutama dlm memproduksi susu secara massal (syukur2 bs fabrikasi). Di daerah Ciwidey Kab Bandung telah ada rintisan produk susu kambing kemasan, mungkin bs jadi tempat studi Banding (jgn cm DPR aja yg studi banding dong).
    Usulan buat Pak DIS utk mencermati kondisi persusuan yg lebih besar (ehmm) maksudnya susu sapi. Saya tinggal di Tanjungsari Sumedang yg terdapat banyak peternak sapi. Saat ini banyak yg mengeluhkan harga jual susu dr petani rendah (segitu gitu aja) tidak sdeimbang dengan harga pakan yg rutin meningkat. Pembeli susu sapi dr petani adalah perushn Susu besar yg penyalurannya melalui koperasi di Tanjungsari. Koperasi tidak bs dg mudah menaikkan harga beli ke petani karena harga jual ke pabrik sangat ditentukan oleh pembeli. Kondisi ini tlh berlangsung 2 th sehingga dari 1800 peternak sapi sekarang rontok tinggal 1000an peternak. (Sementara konsumsi susu nasional terus naik). -lagi2 kebijakan import susu sapi jg berimbas ke produksi susu sapi dlm negeri karena harga susu import murah tp kualitas lebih bagus. Tapi tidak diimbangi kebijakan lain utk merangsang peternak terus memerah susu sapinya-
    Sampai2 pengurus koperasi berinisiatif membangun pabrik keju dlm rangka bs mendongkrak harga susu dr peternak(sering disebut petani) tanpa harus tergantung satu dua pembeli susu dr pabrikan.pabrik keju tlh berjalan 2 th dan mulai mampu menyuplai ke perushn besar (industri roti). Sepengetahuan saya,pabrik keju ini sedikit terkendala modal dan investasi sehingga pengurus kalang kabut mencari pembiayaan (maaf ya pak haji harun dan pak haji toni) walaupun akhirnya harus banting tulang n peras otak + keringat utk memajukan pabrik tsb. Menurut beliau, satu2nya koperasi susu yg berinisiatif mengolah keju hanya koperasi Tanjungsari.
    Kiranya tulisan saya cukup sekian karena keterbatasan saya dlm bidang persusuan dan kurang mendalam detil perusahaan (sudut pandang yg sempit) karena sy hanya sebatas pendengar n pengamat semata. Namun rasanya saya akan lbh bangga lagi kalo keju bs dibuat oleh bangsa kita (apalg dr kelompok petani) yg berujung makin sejahteranya petani susu sapi.
    Salam MH!

    Posted by budi ind | 27 September 2012, 5:09 am
  117. @akadarisman
    O iya pak..,sudah sya cek trnyata msuk group Bakrie..,
    Pantas saham BUMI terjun bebas la ternyata kinerja prshaannya kgak bner…,kab.Tanbu memang kaya SDA tp yg menikmati orang tertentu saja kayaknya.,
    Fakta yg saya lihat di kalsel mengenai BBM Premium..,kok banyak yg d jual Pengecer pinggir jalan ya drpd di SPBU. Itu pun di pengecer harganya Rp8000-Rp9000 per liter, kan aneh banget..,
    Apa PERTAMINA tdk tau ya..?

    Posted by Topa Must | 27 September 2012, 6:30 am
    • Nah kalo soal BBM ini benar, sepertinya Pertamina sebagai BUMN perlu memberi perhatian ke daerah kalsel atau daerah-daerah lain dengan kondisi serupa, untuk mengatur supply chain BBM dengan lebih baik lagi melalui SPBU-SPBU sebagai agen resmi BBM sehingga tidak terjadi permainan yang merugikan masyarakat pengguna. Hal ini memang harus dikoordinasikan dengan otoritas setempat (pemda) untuk ikut mendukung pengaturan ketersediaan dan konsumsi energi di daerah tersebut. Semoga ada DahlanIs dari pertamina yang bisa sharing nih. 🙂

      Posted by akadarisman | 27 September 2012, 6:52 am
    • Tidak hanya di kalsel, di kaltim juga sama. Bahkan pengecer berjualan tepat di depan SPBU-SPBU, mirisnya setiap kali saya melintasi SPBU tertulis besar-besar PREMIUM HABIS.

      Posted by wong kaltim | 27 September 2012, 5:33 pm
    • Heee…he.. masalah pengecer BBM ..sebetulnya juga bisa di lihat dari persfektif yang lain.
      1. aturan Pompa Bensin adalah tidak melayani pembelian bensin yang menggunakan jerigen atau apapun
      tempatnya kecuali tangki mobil atau motor.
      ini pernah diakali..oleh pengecer dengan memperbesar ukuran tangki mobilnya.
      Mas Topa Must melihat pengecer di Kalsel…kalau…anda ..pergi..ke Sumatra barat..anda akan lebih kaget
      lagi..karena di wilayah Sumbar..banyak sekali Pump bensin dengan logo PERTAMINI, yaitu pump bensin
      eceran ..tapi dengan alat ukur..tabung..
      2. Pertamina sangat tau ini…tapi masyarakat juga pingin hidup…nah salah satu bisnis yang cukup
      menguntungkan ya model ini …

      Posted by Seno | 28 September 2012, 7:39 am
  118. jangan lupa additive akashu pak asli prod Indonesia solusi untuk pemerintah biar jangan impor dari luar pak

    Posted by tanoto | 28 September 2012, 9:40 am
  119. bung admin lagi bersih2,, ayo bung Pram, bersihin terus komen provokatif dan gak mutu
    di blog ini tujuannya mencerdaskan bangsa dengan komen positif.
    disini tempatnya warganegara yg cinta akan kemajuan bangsa, bukan malah mengkerdilkan bangsa sendiri

    Posted by CEKRICEK | 28 September 2012, 9:57 am
  120. bung admin lagi bersih2.. ayo bung bersihkan terus komen2 negatif nya, yg isinya cuman menjelek2an bangsan sendiri
    ini blog tujuannya mencerdaskan bangsa, jangan sampai disisipi komen2 negatif

    Posted by CEKRICEK1 | 28 September 2012, 10:01 am
  121. sangat komunikatif sekali,, luar biasa,,
    gunakan bahasa hati,
    jangan ego,,

    KAL-SEL adem-adem aza toh,,

    Semangat Bang Dis

    Posted by Birhasani. HB | 28 September 2012, 1:42 pm
  122. Tulisan yang manis tentang purworejo, senang rasanya purworejo sempat dikunjungi pak dahlan, dan jadi tulisan beliau. Potensi menariknya sebenernya masih banyak, namun perlu diakui butuh orang-orang keren untuk menyentuhnya dan mengubahnya menjadi hal yang bernilai, semoga mulai sekarang akan banyak orang-orang tersebut 🙂

    Posted by hafidh al afif | 28 September 2012, 2:36 pm
  123. Oh problem susu etawa seperti itu ya pak..mudah2an bisa diatasi masalahnya dengan segera.

    http://idiklat.blogspot.com

    Posted by indismart | 28 September 2012, 9:42 pm
  124. baca ini dulu kenapa bisa gagal… jadi situ juga jgn H O A X dan O M D O !!! yg cerdas ngapa??http://finance.detik.com/read/2012/09/28/144253/2043193/1036/mobil-listrik-ferrari-dahlan-iskan-tuntas-dua-minggu-lagi?f9911033

    Posted by Gie | 29 September 2012, 12:19 pm
    • oh jadi kalau cek ricek mau kawin nanti bulan dzulhijjah terus nyebar undangannya sekarang berarti cek ricek mendahului Allah SWT ya?

      Merencanakan kawin bulan dzulhijjah, lalu mendadak gedung yg dipesan ternyata mengalami kebakaran, lalu si cek ricek mengundurnya, berarti cek ricek telah menyebarkan berita bohong (HOAX), OMDO dan hanya pencitraan jg. xixixixi…:D

      hebat ya jalan pikiran sang kritikus kita ini, cek ricek. Patut jadi suri tauladan nih dia karena telah membukakan mata kita semua. Maka sepatutnya lah, kita mengikuti segala pikiran cek ricek yang hebat. :p

      Posted by crot markocrot | 30 September 2012, 11:12 am
  125. ada apa dg http://www.dahlanis.com yaaa?
    This Account Has Been Suspended

    Posted by aburachman | 29 September 2012, 5:22 pm
  126. cek ricek ente N.G.A.C.A sono , kalau tidak mampu beli kaca nanti bikin Gerakan 100 Koin untuk cek ricek di tipi o’on nya bakrie wkwkwkwk. Cuma ngomel doang tapi gak berbuat apa-apa? Mending lo urus tuh idup lo yg belangsak wkwkwk

    FYI, pengerjaan telat karena komponen tertahan di bea cukai lebih sebulan, mana nih kritik ente buat bea cukai dan birokrasi yg berbelit?? Oiya, ngurus diri sendiri aja kagak bener mau ngurus bea cukai. Wkwkwkwk

    Posted by crot markocrot | 30 September 2012, 10:55 am
  127. oh jadi kalau cek ricek mau kawin nanti bulan dzulhijjah terus nyebar undangannya sekarang berarti cek ricek mendahului Allah SWT ya?

    Merencanakan kawin bulan dzulhijjah, lalu mendadak gedung yg dipesan ternyata mengalami kebakaran, lalu si cek ricek mengundurnya, kalau ikut logika diatas, berarti cek ricek telah menyebarkan berita bohong (HOAX), OMDO dan hanya pencitraan jg. xixixixixi…:D

    hebat ya jalan pikiran sang kritikus kita ini, cek ricek. Patut jadi suri tauladan nih dia karena telah membukakan mata kita semua. Kata-katanya menginspirasi dan menunjukkan kualitas dirinya. Maka sepatutnya lah, kita mengikuti segala pikiran cek ricek yang hebat. :p

    Posted by crot markocrot | 30 September 2012, 11:15 am
  128. Ini baru kerja!
    RNI akan membentuk anak perusahaan baru Sapi Rajawali Indonesia (SRI) yg bergerak di bidang peternakan sapi. Untuk itu dibutuhkan sekitar 2500 sarjana & 5000 warga lokal untuk mengelola plasma sapi. Berminat? Tunggu pengumumannya di website RNI.

    Posted by Disfans | 30 September 2012, 8:11 pm
  129. sabtu sore pak RT lg ngundang kerjabakti di kos-kosan cek ricek (cr),
    RT: cek kerja bakti ya.
    cr: kapan pak?
    RT:besok minggu kata pak lurah
    cr: saya gak mau pak!
    RT:??!
    cr: pak lurah OMDO dan HOAX, PENCITRAAN DOANG!!
    RT: ???!!

    beginilah kalo remaja labil seperti cek ricek lebih suka tawuran daripada belajar.

    Posted by crot markocrot | 1 Oktober 2012, 4:40 am
  130. dah shalat, ngintip bentar, belon nongol juga..tinggal bentar.. tau2 ntar dah nomer puluhan…

    Posted by daya setiawan | 1 Oktober 2012, 5:02 am
  131. Lapor dari Saudi, lagi sakaw MH. Kapan terbit?

    Posted by Sofyan Faizin | 1 Oktober 2012, 5:07 am
  132. suatu pagi Pak RW mendatangi kos-kosan cek ricek (cr)

    RW: cek, minggu depan datang ke balai desa ya. Pak Lurah mau kasih penghargaan buat lingkungan RT terbersih.

    cr: kapan pak? minggu depan??

    RW: jangan sampai gak datang ya.

    cr: ogah pak. Pak Lurah pasti PENCITRAAN, Hoax, OMDO!

    RW: hah?!

    cr: iya pak, pak Lurah mendahului kehendak Allah SWT. makanya kalo ngomong sama saya pake insyaAllah jgn kelupaan.

    RW: emang kamu tau pak Lurah ngomong ke saya bagaimana??

    cr: emang gw pikirin, namanya pejabat pasti pencitraan. TITIK.

    RW: owalah bocah labil sekarang kebanyakan tawuran dan nonton boyband korea.

    Posted by crot markocrot | 1 Oktober 2012, 5:26 am
  133. Alhamdulillah MH baru sudah terbit. Tentang geomembrane, dan yang paling menarik seperti biasa, closing-nya. 27 tahun HGU terbit 27 tahun sia-sia. Sebaiknya pemerintah membatalkan saja ijin-ijin HGU mangkrak semacam ini yang saya yakin pasti banyak di seluruh daerah di tanah air.

    Posted by akal sehat | 1 Oktober 2012, 6:18 am
  134. hahahaa jawaban cekricek dihapus… satu kata buat yang menghapus PENGECUT !!!

    Posted by cekricek | 1 Oktober 2012, 10:23 am
    • Pakai nama cekricek trus menyebut orang lain “pengecut”.. Wow banget nih orang.. *kirm_cermin_buat_ngaca

      Posted by akadarisman | 1 Oktober 2012, 10:31 am
    • @cekricek dan @kecirkec: Yang menghapus komentar anda adalah saya (administrator), apakah anda ada masalah apabila komentar anda saya hapus ? dan apakah anda mengatakan saya sebagai PENGECUT karena menghapus komentar anda?

      Komentar-komentar yang saya hapus adalah komentar2 yang tidak dengan kata-kata sopan / tidak santun / bersifat SARA / menyerang pendapat orang lain. Saya menghargai adanya perbedaan pendapat dari rekan komentator di blog ini, selama komentar2 tersebut dikemukakan dengan kata-kata secara sopan.

      Blog ini berisi tulisan / pemikiran / “laporan” dari Pak Dis, saya menyadari bahwa tidak semua pembaca sejalan / setuju dengan tulisan / pemikiran / “laporan” beliau, hal ini adalah manusiawi karena mungkin sebagian pembaca melihat dari “kaca mata” atau “sudut pandang” yang berbeda.

      Bagi rekan2 pembaca, yang ingin memberi saran dan kritik, ataupun diskusi saya persilakan

      Jika anda merasa tidak nyaman / bebas untuk berkomentar di blog ini, saya persilakan untuk komentar di forum lain atau silakan anda membuat blog sendiri dan anda beri komentar anda sendiri.

      Kepada rekan2 pembaca / pemberi komentar yang menggunakan account fb / wordpress / email pribadi benaran, saya mengucapkan terima kasih.

      salam hormat

      Administrator

      Posted by administrator | 1 Oktober 2012, 12:37 pm
  135. ini blog PENGECUT!!! masa jawaban dari cekricek yang sangat brilian dihapus ? cover both side dong … baru fair ! satu lagi ciri pencitraan adalah anti cover both side !

    Posted by kecirkec | 1 Oktober 2012, 10:31 am
  136. moga sukses untuk kemaslahatan bersama,,,,,bergerilya manaikan derajat anak bangsa

    Posted by ahmad zakaria | 7 Oktober 2012, 11:46 am
  137. Membangun desa berbasis keunggulan masing-masing desa, semoga tangan dingin pak Dahlan bisa bermanfaat buat banyak masyarakat kecil…

    Posted by Iklan Gratis | 7 Oktober 2012, 8:18 pm
  138. aneh ya, nama bukit dalam cerita ini bukit menoreh, tapi judulnya kok bukit menorah??? padahal menorah itu sangat terkenal sekali sbg lambang yahudi, apa ada unsur kesengajaan ya???

    Posted by jaky | 18 Oktober 2012, 12:43 pm
  139. sehat selalu buat pak Dis

    Posted by amin | 20 Oktober 2012, 11:29 pm
    • yang terkenal itu cerita api di “bukit menoreh” jamannya kerajaan Mataram karangan SH Mintarjo 1976, sekarang kesejahteraan hidup di bukit Menoreh tapi bukan karangan ini kenyataan yang sedang di rintis pak DI kita doakan bareng bareng semoga terkabul. semoga diberkahi kesehatan dan kemudahan pak DI

      Posted by Djoko Sudradjat | 1 November 2012, 9:37 am
  140. seru tulisannya…

    Posted by akuirda | 18 November 2012, 11:33 am
  141. tulisan yang bagus bos, tapi perlu evaluasi (dari sisi peternak dan model pinjaman yang sesuai),yang baik pula, agar sesuai dengan yang diharapkan,..itu bukan kanker payudara bos, nama ilmiahnya mastitis alias radang ambing/susu..

    Posted by heri | 22 Desember 2012, 8:31 am
  142. Nie jestem aż takim Online manaikiem jesli mam być szczera,
    niemniej jednak twoja witryna jest tak pasjonujące i w istocie łatwo się je czyta, że nie mogłam sie oderwać.
    Faktycznie przytulnie:), tak trzymać!. Wielkie dziękiza idealną lekturę.

    Posted by Www.sigma-Nieporet.pl | 14 Februari 2013, 12:06 am
    • I nie wiem, co mówisz, ale dziękujemy za odwiedzenie tego bloga. Jak uzyskać dostęp do tego bloga? Miłego dnia tam!

      我不知道你在說什麼,但訪問這個博客的感謝。你是怎麼得到這個博客的訪問?有一個愉快的一天!
      (Wǒ bù zhīdào nǐ zài shuō shénme, dàn fǎngwèn zhège bókè de gǎnxiè. Nǐ shì zěnme dédào zhège bókè de fǎngwèn? Yǒu yīgè yúkuài de yītiān! )

      Posted by ga-jlas-blaz | 14 Februari 2013, 1:26 am
  143. To jest fachowe zdjęciez należytymświatłem:-)

    Posted by projektowanie wnętrz | 20 Maret 2013, 5:12 am
  144. Cenię pozytywy informacji, które publikujesz na swoim blogu.
    Czytanie ich to sama zabawa. Styl strony internetowej jest
    z klasą, i artykuły są istotnie doborowe:D Dobra robota:) Pozdrawiam.

    Posted by pomp ciepla cena | 4 April 2013, 3:21 am
  145. assalamualaikum..
    maaf ya gan saya numpang promosi jualan untuk kesehatan kita semua.,.
    produknya susu bubuk kambing etawa organik”GMP NUTRI”
    mungkin agan berminat untuk order bisa hub saya:
    hp :087717101009
    pin bb:3259F1CC
    info lengkap bisa buka link dibawah ini
    http://www.pabriksusuetawa.wordpress.com
    terima kasih..

    Posted by jepigomars | 20 September 2013, 5:29 pm
  146. Kita tahu kencing nanah pada pria yang masih baru gejalanya nyata. Dari liang penis pada pria atau dimulut vagina pada wanita menetes nanah menyerupai susu kental manis yang biasanya meninggalkan flek di celana dalam. Nanah umumnya mentes waktu bangun tidur pagi hari. Kita menyebutnya morning drip.

    Posted by DONITA SARI | 10 Februari 2015, 12:32 pm

Tinggalkan Balasan ke azham kkhairan Batalkan balasan