>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Mogok di hari pertama, 100 km/jam hari-hari berikutnya

Senin, 23 Juli 2012
Manufacturing Hope 36

“Mogok lagi ya Pak?” tanya seorang wartawan melalui SMS. Rupanya, sekitar pukul 17.00 itu twitter sudah ramai berkicau bahwa ujicoba hari kedua Mobil Listrik Ahmadi ini mogok lagi. Bukan main senangnya mereka yang berharap proyek mobil listrik ini gagal.

Maka untuk menambah kegembiraan itu, saya pun menjawab sekenanya: Mogoooooook! Hehehe!

Saat itu sebenarnya ujicoba belum dimulai. Jam-jam itu (Selasa, 17 Juli 2012) saya masih bersama wartawan di restoran di Depok, 2 km dari workshop milik Dasep Ahmadi. Ujicoba baru akan dimulai pukul 19.00. Memang, awalnya ujicoba dilakukan pukul 15.00. Yakni setelah saya kembali dari mengikuti Bapak Presiden SBY menghadiri HUT GP Ansor di Solo.

Begitu tiba di Depok, Jabar ternyata mobil belum siap. Belum mulai di-charge. Bahkan belum bisa di-charge. Masih ada persoalan yang belum terpecahkan: mengapa charging-nya tidak berfungsi.  Beberapa teknisi (anak-anak lulusan SMK, D-3,  dan Madrasah Aliyah) masih mencari-cari di mana kabel yang tidak nyambung. Dasep Ahmadi, pencipta mobnas listrik ini, terlihat batuk-batuk kecil. Wajahnya kusut dan rambutnya berantakan.

Kelihatan sekali Dasep kurang tidur. Sudah seminggu memang Dasep dan anak-buahnya begadang siang-malam.

Mereka terus mencari penyebab ‘mogoknya’ mobil listrik ini di ujicoba hari pertama. Sungguh penasaran: mengapa Mobnas Listrik Ahmadi ini tiba-tiba kehilangan power justru ketika perjalanan sejauh 50 km itu tinggal kurang 1 km lagi.

Memang perjalanan itu akhirnya tiba juga di pintu masuk gedung BPPT Jakarta tujuan akhir perjalanan. Namun 1 km terakhir itu (antara Bundaran Hotel Indonesia ke BPPT) dilakukan dengan sangat pelan dan beberapa kali terhenti.

Syukurlah, pengecekan satu per satu kabel yang banyak itu akhirnya menemukan penyakit yang dicari: ada sambungan kabel menuju accu yang ternyata tidak nyambung. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Tidak nyambungnya itu tidak gampang dilihat karena connecting-nya di dalam box kecil.

Pantas listrik untuk ujicoba hari pertama itu hanya cukup untuk dari Depok ke bundaran Hotel Indonesia. Pantas untuk bisa menyelesaikan sisa 1 km terakhir itu harus berhenti dulu beberapa saat. Ternyata charging malam menjelang ujicoba pertama itu tidak bekerja. Berarti uji coba hari pertama itu hanya menggunakan sisa setrum yang lama.

Tentu itu bukan masalah yang besar. Bahkan amat sepele. Begitu connector-nya diberesin, charging bisa dilakukan lagi. Jreng! Charging berjalan lancar. Aliran listrik masuk ke dalam accu dengan derasnya.

Sambil menunggu pengisian listrik itulah kami menuju restoran dengan perasaan lega. Bahwa di twitter sudah beredar mobnas mogok lagi, saya anggap sebagai lauk santap sore.

Lantaran charging baru dimulai pukul 16.00, berarti ujicoba kedua ini baru bisa dilakukan paling cepat pukul 19.00. Hari sudah malam. Tapi kami mensyukurinya. Sekalian bisa diuji apakah lampunya berfungsi. Ternyata tidak masalah.

Masalah baru justru ketika menapaki tanjakan terjal yang ternyata gagal. Dasep Ahmadi yang berada di sebelah saya langsung mengambil kesimpulan: pengaturan gear-nya kurang tepat. RPM-nya terlalu besar. Ibarat  mobil biasa yang menanjak dengan gigi 5.

Persoalan tanjakan ini tentu lebih serius daripada persoalan mogok di hari pertama. Tapi saya yakin Dasep akan bisa mengatasinya. Lulusan Teknik Mesin ITB yang memperdalam ilmunya di Jerman dan Jepang ini sangat mampu di bidang ini.

Bukankah Dasep sudah mampu membuat, memproduksi, dan mengekspor mesin NCR? Mesin yang fungsinya untuk membuat mesin itu? Ini jauh lebih sulit daripada membuat mobnas listrik. Dia sudah terbukti bisa membuat ‘ibunya’ mesin. Tentu persoalan pindah gear bisa dia atasi.

Malam itu untuk mencapai puncak tanjakan terpaksa harus didorong. Setelah melewati tanjakan itu mobil meluncur kembali dengan gesitnya.

Apalagi ketika memasuki jalan tol Jagorawi. Sangat mulus dan cepat. Satu-satunya ‘hantu’ di otak adalah  bayangan kehabisan setrum. Karena itu teman-teman Jasa Marga menyiapkan fasilitas charging di pintu-pintu tol.

Ternyata hantunya tidak muncul. Staf Jasa Marga yang sudah terlanjur siap di pintu tol tidak perlu turun tangan. Mereka melambai-lambaikan tangan saat mobnal listrik hijau ngejreng ini melewati pintu tol tanpa persoalan.

Di jalan tol inilah kesempatan uji kecepatan dilakukan: 60, 70, 80, 90, dan akhirnya 100 km/jam. Stabil dan cepat. ♫♫♫…    alangkah senang hatiku, hidup bersama denganmu … ♫♫♫. Baru di dekat Taman Mini Indonesia Indah kecepatan harus diturunkan: hujan turun meski tidak deras. Wah, sekalian dapat ‘bonus’ bisa ujicoba kestabilan dan penyapu kaca. Nema problema!

Bahkan saat melewati Cawang Jakarta yang agak menanjak itu, mobil meluncur dengan kecapatan 60 km/jam. Di sepanjang tol kawasan Gatot Subroto juga sing-sing-so. Maka kami tiba di Pacific Place dengan horeee…! Saya berhenti sejenak di sini karena harus memenuhi undangan mantan Menteri BUMN Tanri Abeng. Setelah itu kami memacu lagi mobnas listrik ini ke acara yang lain di Wisma Antara di dekat Monas itu.

Menjelang tengah malam mobil saya bawa pulang. Sekalian sudah saatnya di-charge lagi. Saya menggunakan colokan listrik Pacific Place karena rumah saya dekat-dekat situ. Besok paginya akan saya gunakan ke Monas: olah raga di sana.

Tentu saya masih penasaran pada kegagalan melewati tanjakan malam itu. Di hari ketiga ini saya coba menaiki tanjakan di halaman gedung Kementerian BUMN yang juga terjal. Ternyata sama sekali tidak masalah. Saya muter sekali lagi untuk mengulanginya. Juga tidak masalah. Saya ulangi untuk yang ketiga kalinya: juga laa musykilah! Kabar baik ini segera saya sampaikan ke Dasep Ahmadi. Untuk tambahan bahan analisis.

Siangnya ujicoba dilanjutkan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Saya memang harus ke Solo-Magetan-Yogya. Menjelang Semanggi timbullah was-was: bagaimana kalau tidak kuat menanjaki jembatan Semanggi yang selalu macet itu? Kalau sampai mogok alangkah macetnya!

Tapi tidak boleh mundur. Tidak boleh ragu-ragu. La tahzan! Hanya saja saya siapkan juga langkah darurat: mobil khusus mengikutinya dari belakang. Kalau tidak kuat menanjak dorong saja dengan mobil itu. Paling rusak sedikit. Ternyata mobnas listrik ini bisa merambati tanjakan itu dengan mulus. Segera pula kami kabarkan ke Dasep Ahmadi.

Lolos tanjakan Semanggi, tentu tidak ada lagi tantangan berikutnya. Rasanya tidak akan ada faktor yang menyebabkan saya ketinggalan pesawat. Bahkan di tol menuju bandara ini saya sempat memacu 70, 80, 90, dan akhirnya 100 km/jam. Terlihat beberapa mobil mengejar kami, membuka kaca dan melambaikan tangan mereka.

Praktis, ujicoba di hari ketiga ini tidak mendapatkan pelajaran baru: semuanya lancar dan mulus.

Hari berikutnya, tidak banyak kesempatan ujicoba. Saya baru tiba dari Yogya tengah hari. Dari bandara langsung mengikuti sidang kabinet di Istana. Maka mobnas listrik Ahmadi saya minta menjemput di Istana Merdeka. Usai sidang kabinet, saya meninggalkan Istana dengan mengendarai mobnas listrik ini.

Dalam hati saya berjanji untuk tidak mengecewakan Istana. Saya bangga dengan dukungan yang begitu kuat dari Bapak Presiden SBY untuk kelahiran mobil listrik ini. Saya juga bertekad untuk tidak mengecewakan para rektor yang telah membeberkan hasil riset mereka yang mendalam mengenai mobil listrik ini.

Sepanjang perjalanan pulang dari Istana saya banyak tersenyum. Di samping karena mobnas listrik sudah masuk Istana, dalam sidang kabinet sore itu Presiden SBY juga menggunakan bahasa terang: seluruh menteri dan anak buahnya, termasuk seluruh jajaran BUMN, tidak boleh main kongkalingkong dengan DPR dalam soal anggaran negara!

Saya akan kian tegas menerapkan penegasan Presiden SBY ini ke dalam jajaran BUMN!

Hari kelima, ujicoba dimulai puku 05.00: menuju Monas. Setelah berolahraga, saya mencoba lagi tanjakan di halaman Kementerian BUMN beberapa kali. Tidak ada masalah. Lantas saya bawa mobnas listrik ini ke PLN Pusat. dan saya tinggal di situ. Begitu banyak teman PLN yang mencobanya: Dirut Nur Pamudji, Direktur Murtaqi Syamsudin, Direktur Harry Jaya Pahlawan, dan seterusnya.

Selama lima hari ujicoba, rasanya persoalan tanjakanlah yang terberat. Kalau persoalan ini terpecahkan, kita benar-benar menaruh harapan akan proyek ini.

Benar kesimpulan penelitian UI, UGM, ITB, ITS, dan UNS yang disampaikan di sidang kabinet di Yogyakarta dua bulan lalu: sudah saatnya mobil listrik harus diproduksi. Sekarang juga.

Setelah lima hari ujicoba itu saya selalu membayangkan: alangkah sehatnya hidup ini kalau tidak harus menghirup asap knalpot yang begitu tebal setiap hari. Alangkah leganya nafas kita kalau semua kendaraan beralih ke listrik. Langit Jakarta akan cerah kembali. Paru-paru akan bernafas lega.

Dan, tidak akan ada lagi demo BBM yang begitu masif dan begitu ributnya!

Bus listrik LIPI sudah lahir dengan sempurna. Saya sudah mencobanya dengan kesimpulan yang meyakinkan: sudah handal di tanjakan. Mobil listrik Ahmadi sudah lima hari diujicoba. Tiga minggu lagi, lahir pula tiga mobil listrik berikutnya.

Era mobil listrik Indonesia segera tiba!

*Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN

Diskusi

511 respons untuk ‘Mogok di hari pertama, 100 km/jam hari-hari berikutnya

    • Moga2 sukses bung DIS, alangkah baiknya jika nanti proyek Mobil Listrik(MOLIS) ini digunakan untuk TAXI, seperti di MEXICO city, gapapalah kita no 2 setelah mexiko yg melakukan proyek ini. Toh kalo taxi kan memang raja jalanan, tiap hari,tiap saat dijalanan, jadi ia iriiit BBM sekalian memudahkan kampanye. Alangkah baiknya selain tanpa polusi, juga hemat anggaran. Kenapa musti BBM terus,kufikir hanya kerjaan Amerika aja yg pengen bergantung dengan BBM, spy gampang ncampuri urusan Timur tengah + Israel kalee…. Nyatanya malah mexico city yg telah memulai MOLIS untuk umum. Kalo org Indo ga dukung MOLIS, jangan2 antek2 nya amrik tuh. Jgn lupa ladang minyak kita org2 amrik yg punya, seperti UNOCAL, VICO dst. Emang org jakarta pd gak tau ya??? Mana mau tau, gak ada pengeboran disono sih….cuma si inul aja tkg bor nya he..he… Kalo bisa sih Motor listriknya jgn ketinggalan Bung DIS biar tukang Ojek bisa make juga. Salam sukses selalu.

      Posted by Aba Musa | 23 Juli 2012, 5:59 am
      • Untuk memulai suatu perubahan. Langkah yang pertama adalah langkah yang terberat. Setelah sudah berhasil di langkah pertama, langkah kedua , ketiga dan keempat akan mengikuti dengan lebih mudah dan lebih cepat.

        Selamat pak buat langkah pertama Mobil Listriknya.

        Maju terus pantang mundur.
        Mari kita buat sejarah di Indonesia, yang akan di ceritakan turun temurun oleh anak cucu kita

        Posted by KOMANDOXVII | 23 Juli 2012, 7:02 am
        • bener, sesuai hukum fisika ” mendorong benda dalam keadaan diam, menggunakan lebih banyak daya ketimbang mendorong benda yg sudah berjalan pelan”

          mudah2an cepat teralisaikan mobil listriknya, dan segala fasilitas penunjangnya..jadilah jakarta yg sehat, tanpa asap knalpot..

          Amiinnn

          Posted by Doni | 23 Juli 2012, 8:06 am
      • Bener Aba, wah baru tau kalo mexico city dah diaplikasikan. Setuju banget dengan idenya untuk dijadikan taksi. itu sekaligus sebagai test drive buat penumpag sehingga merasakan sendiri sensasi mobil listrik dan lalu tertarik untuk membelinya. Nah banyak tuh yang gak ngerti objektive molis. Sampai-sampai ada akun anonim terkenal yang mengkritik kebijakan molis karena nggak akan membantu menyelesaikan kemacetan. Hahahaha…sejak kapan molis untuk solusi macet:) Buat komunikasi ke umum, saya bikin nih infografis tentang PANDAWA PUTRA PETIR. Biar makin banyak yang tercerahkan http://ilikedis.files.wordpress.com/2012/07/pandawa-putera-petir.png

        Posted by ilikedis | 23 Juli 2012, 10:37 am
        • Sayakah maksudnya?
          Jjur saja, mana yang lebih baik bernilai, kwek-kwek seperti bebek, atau pandai meniru seperti beo?

          He..he…. sebetulnya sama saja menjadi bebek atau beo!
          Karena tentu saja saya tak seperti bebek ataupun beo, karena meski anonim. its me, pure, orisinil dan mengkritik berdasarkan ilmu. 🙂

          Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 8:35 pm
      • Numpang keluh kesah walaupun tak nyambung supaya didengar semua rakyat indonesia
        Pada awal tahun ajaran sangat meresahkan bagi para orang tua siswa yang akan mencari sekolah baru baik sma / smp karena penerapan siswa baru pake metode nem dan tpa ..nah dengan tpa ini pada kenyataannya di selewengkan oleh para oknum pejabat baik dari sekolah maupun penguasa eksekutif dan legeslatif..faktanya di tpa ini banyak titipan dari anggota dpr untuk sekolah negri dengan surat saktinya tanpa meliat dari kwalitas dari siswanya..ini akan berdampak buruk pada kwalitas sekolah itu sendiri..bagi siswa yang mempunyai prestasi juga tidak menjamin akan mendapatkan sekolah negri ..sekarang sudah berbalik yang punya uang dan dekat dengan kekuasaaan akan dapat sekolah favorit walaupun mereka tidak pernah meliaat buku..hehehe sangat menyedihkan sekolah negri sekarang.kalau sudah begini saya yakin kwalitas Indonesia akan semakin menurun karena sudah sejak dini korupsi di terapkan..sekedar info masuk smp negri di Denpasar Bali masuk jalur belakang tender uang 25 jutaan…MEMPRIHATINKAN saran kita kembalikan aja perekrutan siswa pake nem aja atau sekalian tpa supaya guru tambah kaya..+ uang sertifikasi dan hapuskan ujian nasional

        Posted by dananjaya | 24 Juli 2012, 5:26 pm
      • ide bagus, tuh. taxi listrik dengan tarif lebih murah pasti lebih menarik daripada bawa mobil pribadi.

        Posted by chandy sartono | 28 Juli 2012, 11:33 am
    • Wow hebaaaaat,,,,
      mobil produksi cuma tiga bulan dah berjalan normal, kereeeeen, Ibarat baru lahir dah bisa berlari,
      ndak merangkak dulu tapi langsung berdiri. Semangat pak DIS, Pak Dasep Ahmadi. biarlah orang2 berkomentar negatif dulu, nanti dia akan berkata,” Waaaaw…. Kereeeen,” sambil gigit jaru. Teruslah berkarya pak DIS dan Putra Petir indonesia. Q selalu mendukung dan mendo’akan U 🙂

      Posted by Rusmin | 23 Juli 2012, 7:17 am
    • “Terlihat beberapa mobil mengejar kami, membuka kaca dan melambaikan tangan mereka.”

      Pak DI, kalau saat itu sy di dekat bapak juga, sy juga melakukan hal yg sama…Saya yakin banyak orang akan melakukannya juga…

      Plus minus dgn mobnas listrik, maju terus Pak DI…Tetap menjaga “hope” kita semua anak bangsa…

      Posted by Hibatillah's SH | 23 Juli 2012, 7:41 am
      • benar!!
        kalo sy ada di dekat pak DI, saya akan melakukan hal yg sama pula.. akan saya lambaikan tangan saya sekuat-kuatnya, salut atas keberhasilan ini
        mereka yg bersikap negatif thp molis, ada 2 jenis: ada yg negatif scr teknikal satu lagi mereka yg negatif krn gak pengen lihat molis berhasil dg beragam agenda di belakangnya
        Karena Molis sudah berhasil diuji coba, harusnya mereka2 yg negatif secara teknikal mulai berkurang jauh jumlahnya & harusnya makin berkurang lagi stlh semua molis petir menunjukkan keberhasilannya
        Tinggal golongan yg satu lagi..

        Posted by hendra | 23 Juli 2012, 9:06 am
      • sama,,,saya juga pasti akan lakukan hal yang sama,,,,,suksek Pak Dis,,,,

        Posted by Rizaldi | 24 Juli 2012, 10:56 am
      • Kalimat ini yang membuat sya terharu… hanya orang2 yang memiliki semangat perbaikan lah yang membuka kaca dan melambaikan tangan… saya juga ingin megitu jika melihat mobil “perjuangan” ini melintas

        Posted by metafo | 25 Juli 2012, 1:32 pm
    • apapun yang namanya mobnas tanknas kanas kapalnas atau pesawatnas itu adalah angin surga yang belum bisa dicapai sekarang, tunggu dulu sapai indonesia ini dipimpin oleh orang besar dan berani tegas jujur adil. kita lihat produk yang sudah dicapai oleh bangsa kita ini bisa hancur berantakan karena visi pemimpin yang kurang berani dan tidak berani menjadi orang besar. untuk menjadi pemimpin yang dimaksud memang sudah kader dari sononya kader dari kecil dan sebelum menjadi pemimpin besarpun sudah sering dan selalu berperang dalam dirinya yaitu perang dengan hawa-nafsunya dan berani perang dengan lawan-lawannya yang pasti dari golongan miring. setelah menjadi pemimpin dia pasti berani berperang secara intelijen, pasti tahu secara jeli bilamana negara ini banyak disusupi oleh agen agen dan tangan-tangan asing yang menjadikan negara ini kerdil lambat dan bahkan kalau perlu MATI.
      mobil, pesawat. kereta atau kapal atau senjata atau apapun kemajuna lainnya ???? tunggu duluuuuuu………..kita harus berperang dulu pada tiap tiap diri kita dan berdoa semoga pemimpin besar tadi segera muncul.

      Posted by gung putu | 23 Juli 2012, 1:37 pm
    • bagi saya, yang paling masalah adalah charging time, sealed lead acid battery masih butuh at least 5 jam untuk fully charged.Seandainya ada material baru yang bisa menjadi bahan aktif baterai yang butuh waktu lebih pendek untuk chargingnya…
      saya berharap, penelitian juga dikembangkan ke material baterai dan material sel surya, yang energy density-nya lebih besar

      Posted by Mohammad Taufan | 24 Juli 2012, 10:06 am
    • pertamaxx :mrgreen:
      the time has come,,,hancurkan japanese

      Posted by raras | 24 Juli 2012, 2:41 pm
    • Syukur, gembira dan terharu ternyata anak bangsa ini memang bisa mewujudkan harapan yang terpendam sekian lama. Mudah-mudahan semangat dan visi Pak Dis ini dapat ditiru oleh pemimpin-pemimpin lain yang bisa nurturing generasi emas Indonesia. Btw Pak DIS sayang di PLN tidak ada lagi yang cerita perkembangan dan ispirasi-inspirasi orang yang Pak Dis dulu bilang orang-orang hebat ( i trully believe they can continue your track), nanti kalau MOLISNAs sudah produksi supply listriknya bisa ter-cover kan pak dari segi power n biaya tentunya……I wish we could…and I believe We can…..Barakallahu fiikum Pak DIS.

      Posted by Rachmad S Bekti | 26 Juli 2012, 4:03 pm
    • Allaahuakbar…Allaahuakbar…..Allaahuakbar…..terharu….mudah2an proyeknya berjalan lancar…..Hidup pak Dahlan Iskan……aku selalu mendukungmu.

      Posted by agus s | 29 Juli 2012, 8:42 am
  1. Absen dulu ah

    Posted by doetsz | 23 Juli 2012, 3:44 am
    • absen sahur MH

      Posted by dedy | 23 Juli 2012, 3:48 am
      • Diriwayatkan dari Amir al-Mukminin (pemimpin kaum beriman) Abu Hafsh Umar bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad’i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907]).

        Selamat sahur dan berpuasa…

        Posted by wakakaaak | 23 Juli 2012, 4:21 am
      • Absen dulu pak…
        Biar terlambat yang penting hadir…
        Mari kita berprestasi…
        Semangat Pak DIS,
        Biar anjing menggonggong, Pak Dis tetap berlalu
        Jayalah Indonesiaku…

        Posted by dityo | 23 Juli 2012, 6:02 am
    • ikut nancepin jejak…

      Posted by Jack puspa | 23 Juli 2012, 3:56 am
  2. Hmmm…..mantab……

    Posted by surachwanto | 23 Juli 2012, 3:54 am
  3. bravo..maju terus mobil listrik nasional…

    Posted by teguhhariawan | 23 Juli 2012, 3:56 am
  4. ninggalin jejak dulu. baru baca…

    Posted by 14NT | 23 Juli 2012, 3:56 am
  5. selamat semoga kedepannya akan banyak mobil listrik bersileweran di jakarta, ayo go greennn dengan mobil listrik

    Posted by jasmine | 23 Juli 2012, 4:00 am
  6. motorlistriknya juga pak ya dikebut,..

    Posted by lukman bin Saleh | 23 Juli 2012, 4:03 am
  7. Pada paragraf ke-1 & ke-2: “bukan main senangnya pihak yg menginginkan proyek mobil listrik gagal”
    “dan utk menambah kesenangannya maka saya tulis sekenanya. Mogooooook!”
    Ktawa ngakak aq saat pertama mbaca di antaranews &skrg pun -bagi aq- bagian itu yg paling lutju
    Asyeeeek jg pak dis menyanyi di MH 36 ini. kali aja “hantu”nya sdg tiarap di bulan suci ramadhan.
    sahur MH euy

    Posted by Fia | 23 Juli 2012, 4:04 am
  8. sukses mobnas,sukses pak dais!!!

    Posted by muh mundir | 23 Juli 2012, 4:09 am
  9. Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah utk Indonesia yg lebih baik…. Aamiin.

    Posted by masiwan32 | 23 Juli 2012, 4:12 am
  10. Berapa lama waktu charge nya Pak Menteri ? Untuk jarak tempuh berapa jauh ? Tapi selamat dulu deh Pak, dan salam buat Aria Bima, sekali kali ajakin lah dia naik mobtriknas …… Siapa tahu kesetrum sedikit hati nya, biar ga negatif sangka saja ……

    Posted by Dido | 23 Juli 2012, 4:14 am
    • Aria Bima yg ngajak ribut lewat interpelasi itu??? hahahahaaa… dulu pak Dahlan mberesin prosedur birokrasi di BUMN dia sewot pake bawa-bawa UU dan kepres, nah sekarang presiden sendiri yg negesin: “seluruh menteri dan anak buahnya, termasuk seluruh jajaran BUMN, tidak boleh main kongkalingkong dengan DPR dalam soal anggaran negara!”

      biar kapok! 😀

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 5:04 am
      • oh iya, ngecasnya 1 jam utk jarak tempuh 150 km, cek di artikel sebelumnya… cuma yg belum dijelaskan: 150 km itu kondisi bagaimana, apakah beban penuh dgn semua perangkat elektrik menyala ataukah beban minim dgn semua perangkat elektrif off? penting juga buat referensi…

        Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 5:06 am
      • Pak Aria Bima pasti sewot tahu uji coba lancar, dia harus cari-cari alasan lagi……..hmmmm apa yaa…

        Posted by ibunetigage | 23 Juli 2012, 6:46 am
        • Aria Bima akan meminta Kapolri untuk mencegat semua mobil listrik yang berkeliaran. Sebab tidak ada yang mengatur dalam UU lalu lintas. Karena mobil listrik tidak punya cc. Ayo Aryo Bima cepat temui Kapolri.

          Posted by Widi | 23 Juli 2012, 12:29 pm
    • saya coba search AB di mbah google, bermaksud mencari komparasi ya kali aja neh orang punya prestasi yang emang orang lain belum tau, ternyata eh ternyata, yang nongol hampir 100% berita negatif soal dia, hemmmm gue tambah yakin kalo sebetulnya neh orang ga pantas n ga layak jadi anggota DPR, yang katanya mewakili suara rakyat, lebih pantes jadi artis film (film oh yes oh no!)

      Posted by Nanang Slamet | 23 Juli 2012, 10:30 am
      • Sangat gak pantas di DPR, ngurusin masalah menteri tidur di rusun atau di rumah warga miskin…
        Wong di waktu pribadi, bukan waktu kerja, apa urusan DPR? Yang penting tidak berbuat aib seperti,,,siapa tuh..?

        Posted by dani | 23 Juli 2012, 4:32 pm
  11. tetep tegar dan kuat hadapi kompetitor mobil konvensional………..menteri perindustrian benteng pertama suksesnya mobil listrik buatan anak negeri……jayalah bangsaku…semangat kang dasep dkk….sehat sodaraku dahlan iskan d kelg

    Posted by tonie | 23 Juli 2012, 4:14 am
  12. subhanallah..Allahu akbar..merinding membayangkan kebangkitan bangsa ini,kt mampu mengejar ketertinggalan itu kl mau sungguh2 brusaha..kt kejar harga diri bangsa dg kerja..kerja..kerja..demi lndonesia yg lbh baik !!

    Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 4:15 am
  13. Setelah sekian lama jadi silent rider,…. Nggak tahan cuma mbaca juga sehabis santap sahur pagi ini untuk comment: “Bravo om Dis, rasanya makin nggak sabar nunggu produk massalnya biar bisa ikutan nyobain mobnas listrik. Yang mau beli mobnas listrik dan mau mensukseskan programnya om Dis ini bisa jadi bahan pertimbangan. Kerja kerja kerja, jaga harga diri bangsa!!! Salam Dismania.”

    Posted by muklisin | 23 Juli 2012, 4:20 am
    • slmt brgabung Mas..smbl ditularin trs virus MH nya,slm kenal dlm semangat pagi..

      Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 4:32 am
    • pokoknya jika masih jadi silent reader kagak nahan deh, guatellll, salam hormat dan salam kenal mari sumbangkan ide karena ide adalah berharga dari segalanya

      Posted by saeful | 23 Juli 2012, 7:14 am
      • Mas Saeful bs sj “nyindir” para “silent reader”…

        Sy tmsk “anggota baru” komunitas ini mas,setelah sekian lama jd “silent reader”… Padahal, sy “pengikut” Pak DI sejak tahun 80-an waktu masih SMP lewat JP…

        Bahagia rasanya menemukan komunitas yg asyik dgn pandangan yg hebat2 dr latar belakang yg bermacam-macam…

        Salam semuanya…

        Posted by Hibatillah's SH | 23 Juli 2012, 8:46 am
      • betul mas Saeful
        Kemarin ibu saya minta dikirimi buku untuk bacaan selama ramadhan, sekalian aja saya kirimi buku ganti hati dan print out MH 1 s/d MH minggu lalu. semoga virus MH menyebar dengan cepat. Kata ketua MK, secara masif dan terstruktur..hehehe….
        Maju terus Pak DIS, tegakkan akal sehat, rebut harga diri bangsa dengan kerja, kerja, kerja !

        Posted by qohar69 | 23 Juli 2012, 12:48 pm
    • ALHAMDULILLAAH. Sugeng Rawuh, Selamat Datang, Mas. Di keluarga DISMANIA. Tak lupa kepada para Silent Reader yang telah berkenan ‘tampil’. Semakin yakin VIRUS MH, telah Tersebar.
      MUNCUL 1 PESIMISNISTA, BANGKIT RIBUAN ‘SILENT READER/DISMANIA’.
      Selamat Berpuasa, tahan diri, semoga mas Cek sekeluarga mau rehat sejenak menggoda.
      Semoga P. Dis dan kita selalu dlm lindungan-Nya.
      Salam

      Posted by wanto kdr | 23 Juli 2012, 7:15 am
  14. Absen dulu akh

    Posted by caderabdul | 23 Juli 2012, 4:22 am
  15. comen apa ya??
    Baca dl aja deh..

    Posted by yudhy | 23 Juli 2012, 4:31 am
  16. Waktu pertama bc mh ttg mobtrik, sy ragu ttg keberhsilannya. Menganggap pak dis terlalu ambisius n krg realistis. Tetap stlh hny 3blnan berhasil buat prototipe, skaligus dah mulai rencanakan pabrik batre n pabrik motornya… Jadi ikut gairah n yakin mobtrik tak btuh wktu lama utk produksi massal.
    Wah ternyata kebiasaan deadline jw pos bs diterapkan disemua bidang. Utk pak aria bima idealnya blg begini ke pak dis: “Saya jd tdk punya pekerjaan ni.. krn kinerja dahlan di bumn sdh melampaui harapan kami!”. Gentleman tuh…..

    Posted by Jack puspa | 23 Juli 2012, 4:31 am
    • krn kita tdk memulai semuanya dari nol, boss… semua teknologi sdh tersedia dan komponen banyak dijual termasuk yg produk China-nya… tim Putra Petir yg dibikin pak Dahlan ini adalah orang yg istiqomah nyemplung di dunia mobil listrik sejak mereka kuliah (atau awal kerja), bahkan konon ada yg pegang hak paten terkait teknologi mobil listrik semasa jadi peneliti di luar negeri… kalo gak ngotot ala otoriter begini, pake demokrasi terus, ya gak bakal jadi-jadi, kayak anggota DPR tuh yg hutang RUU prolegnasnya masih numpuk… 🙂

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 5:10 am
      • Pertanyaan mendasar untuk anggota DPR, berapa target UU, sampai sekarang berapa yang sudah jadi. Dari yang sudah jadi, ada berapa UU yang RUU nya disusun anggota DPR.

        Posted by bhre nusantara | 24 Juli 2012, 1:44 pm
    • untuk pabrik motornya (mesinnya) sih ndak tau, tapi untuk batere nya kitakan punya 1 BUMN yang memang kerjanya di bidang pembuatan batere.. (aku juga baru tau saat membaca dan mengurut artikel-artikel tentang mobtriknas ini)

      Posted by Cukat | 23 Juli 2012, 8:31 am
  17. Anjing menggonggong kafilah berlalu… Maju terus pak Dis….

    Posted by ridlon | 23 Juli 2012, 4:34 am
  18. Saya penggemar otomotif dan saya akan sangat bangga bila kelak negara ini mempunyai dsn menjadi raja di negeri sendiri dengan produk dalam negeri yang begitu canggih dan hasil karya anak bangsa

    Posted by shinju2 | 23 Juli 2012, 4:34 am
    • sebetulnya sdh sejak lama kita bisa… konon, akhir tahun 90-an ada Prof. Soeparto Soejatmo, kakak dari Tinton Soeprapto – pakdenya Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto, yg merupakan pakar mesin otomotif… beliau sdh bikin prototipe mesin yg dia rancang mulai nol (kertas kosong), sdh dites di lab Fiat, Italy dan tahan digeber melebihi batas minimal standar Eropa… mesin itu sdh siap dibeli pabrikan besar dunia… tapi beliau ngotot hanya boleh utk mobnas Indonesia… sayang proyek Timor yg penuh KKN itu buyar… gak tahu tuh, sekarang beliau ada dimana dan konsep mesinnya dikemanakan…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 5:15 am
      • sudah dijawab mas novrian, bahwa kenapa timor gagal karena KKN sangat kuat, beda dengan pak dahlan yang menantang swasta anak pribumi yang berkarya bebas KKN bebas kongkalingkong , hebat kan? tidak perlu riset riset menelan biaya mahal cukup bikin sayembara, para ksatriapun turun gunung

        Posted by saeful | 23 Juli 2012, 7:23 am
    • Setelah jadi, saya pikir perlu desain yang lebih menjual dan terlihat futuristik lebih dari kelas avanza yang ada sekarang (tentu dengan harga yang setara kelas avanza) sehingga pemilik mobil listrik ini akan bangga karena mobil mereka (walau sekelas avanza) berbeda. Salam…

      Posted by Iwan | 23 Juli 2012, 9:06 am
  19. Reblogged this on and commented:
    Semaoga langkah ini kelak menjadi suatu kebanggan untuk bangsa dan negaraku dan untuk para penggemar otomotif di Indonesia

    Posted by shinju2 | 23 Juli 2012, 4:37 am
  20. mogok !! dalam uji coba biasa … !! mobil konvensional aja banyak yang mogok !!!. tetap maju. Permisi…Kami mau maju, jika mau maju ikut bersama kami, jika tidak mau tolong beri kami jalan, atau kami akan dorong kamu kepinggir untuk kami yang mau maju kedepan kejalan kemajuan yang kamu halangi.. Maju bersama !!!

    Posted by Syahrizal Tj | 23 Juli 2012, 4:38 am
    • Iya pak, sdh produksi masal dan komersil aja masih ada recall. Heran jg liat org nyinyir kl test drive pertama mogok. Begitu dalam banget (stadium 5) penyakit pesimis nya mereka.

      Posted by wakmus | 23 Juli 2012, 5:00 am
      • jaman orba bos besar maunya sukses, pokoknya gakada mogok kerja, pokoknya gak ada mogok….

        Jaman udah berubah, info yang realistis bikin rakyat semakin hormat
        MAju terus PAk Dis JAga kesehatan
        Alloh …lindungilah bangsa kami dari godaan syetan jin dan koruptor yg terkutuk.

        Posted by novisaja | 23 Juli 2012, 2:29 pm
    • yg nyinyir tuh orang yg gak pernah kuliah praktikum atau bikin skripsi ttg eksperimen, kali… 🙂

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 5:17 am
    • Betul pak. ingat kata pak Dis, dalam suatu organisasi itu orang yang mau berubah/maju sebanyak 20%, yang tidak mau berubah sebanyak 20%, selebihnya, yang 60%, ngikut aja. maka Maju terus dan dukunga dari yang 60% akan teraih…
      dan pak Dis menambahkan sambil guyon: karena nggak punya spion, maka beliau tidak bisa mundur, jadi, ya maju terus……..!!

      Posted by qohar | 23 Juli 2012, 1:07 pm
  21. Maju terus pak DI, saya benar2 terinspirasi dari keoptimisan Anda untuk terus berusaha dan terus mencoba. La tahzan! Jalan baik akan selalu ada di depan.

    Posted by Nur Arif Prihutomo | 23 Juli 2012, 4:39 am
  22. kuliah subuh ala MH bersama ustadz Dahlan Iskan… 😀

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 4:40 am
  23. setuju Pak !! utk melakukan perubahan pst akn bnyk tantangan yg dihadapi..kt udh trll lama di”tidurkn” & dibuai dlm mimpi2 indah+semu..ayo bngun mewujudkn mimpi2 itu !!

    Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 4:43 am
  24. Mantap pak Dis….. bravo

    Posted by sopyan thamrin | 23 Juli 2012, 4:44 am
  25. Pak dahlan mungkin salah tulis, kalau gigi 5 bukannya RPM putaran mesin kecil, sehingga torsi yang disalurkan tidak bisa maksimal.

    Posted by Salahudin Damar jaya | 23 Juli 2012, 4:45 am
    • mungkin yg dimaksud, saat masuk tanjakan serasa pakai mobil biasa yg dipaksa pakai gigi 5, RPM kan tiba-tiba ngedrop trus digas gak bisa langsung respon krn tarikan berat (krn tanjakan dan krn rasio gir)… yaaah, bahasa awam otomotif aja kali…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 5:19 am
    • aku sih gak begitu ngerti. tapi kayaknya betul, deh.
      kalo makin tinggi gigi bukannya putaran mesin makin kencang-> rpm tinggi/ besar , laju mobil kencang tapi tenaga makin kecil?

      Posted by Ende Perdian | 23 Juli 2012, 1:25 pm
  26. “Bukan main senangnya mereka yang berharap proyek mobil listrik ini gagal…”

    Siapa saja sih yang senang sekali kalau proyek mobil listrik gagal?
    1. Pihak yang lebih senang melihat Indonesia menjadi negara lemah yang terus menerus menggantungkan hidupnya pada impor minyak.
    2. Para mafia minyak yang biasa mendapat “sabetan” dari setiap tetes minyak yang diimpor Indonesia.
    3. Politikus busuk yang takuuut sekali jika ada orang baik seperti Pak Dahlan bisa sampai mendapatkan simpati rakyat karena kesuksesan program-program solutif berdaya-gunanya.
    4. Pihak yang ingin menjadikan Indonesia sebagai bangsa zombie yang walaupun bernafas tapi tidak bernyawa karena kehilangan “harapan”.
    5.
    6.
    7.
    …siapa lagi?

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 23 Juli 2012, 4:50 am
  27. merinding bacanya, kita bisa ternyata!

    Posted by uyy | 23 Juli 2012, 4:55 am
  28. Logika yg memang mantap.
    Kang Dasep bisa bikin “ibu” mesin, masak bikin organ tubuh “anak” mesin (gearbox) gak bs…
    Untuk Aria bima n triomacan, paragrap pertama untuk ngantem kalian tuh… Hadeh..
    Keep spirit pak Dis, development berikutnya di charging nih..
    Selamat berpuasa..

    Posted by wakmus | 23 Juli 2012, 4:55 am
  29. semoga kali ini Indonesia tidak kehilangan Momentum !!!!
    jika kehilangan momentum lagi , maka kita hanya menjadi tempat jualan merk Jepang , Amrik dan China saja

    ayo pak bos DIs….cepet di produksi !!!

    Posted by trisnoadhy | 23 Juli 2012, 5:00 am
  30. selamat pak……..jayalah indonesiaku…

    Posted by ep sard | 23 Juli 2012, 5:01 am
    • Makin cepat makun baik..Gas poll terusss..demi kemandirian bangsa..masa kalah sama negri korea selatan yang hanya bermodalka tenaga saja..dan bisa menghasilkan banyak merk mobil ..ayo maju terus..kerja..kerja..dan kerja bravo psk DiS..

      Posted by romi s.uk | 23 Juli 2012, 5:31 am
  31. tancap gas pak..

    Posted by bunga | 23 Juli 2012, 5:17 am
  32. Like DIS…!!!

    Posted by Iwan Subandi | 23 Juli 2012, 5:22 am
  33. Hmmm…Tarik napas…

    Posted by ktgno | 23 Juli 2012, 5:24 am
  34. Doaku di bulan puasa ini : “SEMOGA MATA HATI DAN PIKIRAN ARIA BIMA DAN TRIOMACAM2000 DIBUKAKAN OLEH ALLAH SWT” …. sehingga bisa selalu berbaik sangka kepada orang lain …… dan menjadi bagian inspiratif dan solutif dari masalah bangsa …….. Amin 100x

    Posted by Agandri | 23 Juli 2012, 5:26 am
  35. Alhamdulillah… bangganya diri ini dengan hasil kerja anak bangsa… ayo orang pertanian, bangkit jualah…

    Posted by taufik | 23 Juli 2012, 5:30 am
    • Jangan khawatir P Taufik. Dari mesin bajak (traktor tangan) yang sudah ada, oleh anak-anak Driyorejo – Gresik, sekarang sudah bisa dimodif menjadi mesin pemanen padi. P DIS juga sudah mencobanya ketika panen program GP3K di Demak tanggal 15 Mei yll. Bahkan beliau jg mengajak para petani untuk mencobanya.

      Posted by mito | 23 Juli 2012, 8:01 am
    • Semoga semuanya semangat dan saling mendukung bukan saling menjatuhkan, hindari kehidupan bak sinetron yang selalu pesimis dan iri hati……

      Posted by fris | 23 Juli 2012, 8:52 am
    • ini yang teknologi, belum yang sektor pertanian, kelautan, dsb
      kalau semua sektor bangkit, Indonesia bisa menjadi macan Asia mengalahkan Jepang 🙂

      Posted by Senandung BumiPertiwi | 25 Juli 2012, 9:49 pm
  36. semangat pagi! I love Dis day!

    begitu baca beberapa paragraf MH ini, saya tertawa ‘cekikikan’ sendiri saat membaca : ‘Beberapa teknisi (anak-anak lulusan SMK, D-3, dan Madrasah Aliyah) masih mencari-cari di mana kabel yang tidak nyambung.’

    teknisi yg lulusan Madrasah Aliyah? bukankah yg dimaksud pak dahlan sendiri ya? hihihi…

    Hebat ya, menteri yg merangkap bagian pengaduan PLN, test driver dan teknisi dadakan ini, hehe… dahlan iskan tidak pernah berubah dari dulu. Dan tidak akan pernah berubah meski banyak yg teriak pencitraan, banyak yg bilang menteri kok ngurusi yg ‘printhilan’ (yg kecil-kecil), atau menteri kurang kerjaan.

    Biarkan saja, toh apapun yg dilakukan pasti di cacat oleh 10% yg hobi dan bakatnya itu.

    Ingatkan? bagaimana kisah luqman, anaknya dan seekor keledai.

    Jadi lakukan saja yg menurut hati kecil anda benar, dan lakukan untuk mencari ridho-Nya. Tak usah peduli, mau dicaci atau dipuji, cukup berusaha keras dan semampu anda kemudian berserah kepada Allah SWT.

    Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 23 Juli 2012, 5:32 am
  37. awal yang baik untuk membuat harga bensin setara satu galon air isi ulang

    Posted by ismetsantoso | 23 Juli 2012, 5:33 am
  38. seandainya superkonduktor sudah ditemukan dalam suhu ruang alangkah makin hebatnya mobil listrik, karena tidak ada lg kehilangan energi di penghantarnya (motor/dinamonya tidak panas) sehingga pemakaian energinya maksimal.

    seandainya energi fusi dingin sudah ditemukan alangkah makin hebatnya mobil listrik, karena tidak perlu baterai/accu yg besar (di seri dan pararel accunya untuk memenuhi dayanya yg besar) karena cukup 1 biji saja (seukuran accu 60/70 ampere saat ini) sudah cukup dan menakjubkan lagi tidak perlu dicharger selama ber tahun2 sampai reaksinya melemah sendiri.

    semoga bangsa ini bisa bersaing dengan negara lain dalam mewujudkannya, amiii….n. inilah pengubah peradaban manusia untuk masa yg akan datang.
    semoga pak Dis pun membuat sayembara bagi peneliti2 negeri ini yg mampu mewujudkannya, saya yakin bangsa kita mampu karena saat ini utk superkonduktor LIPI bisa membuat (dlm skala riset) masih dalam suhu minus derajat (blm suhu ruang), kalo energi fusi dingin saya blm tau siapa yg lg merisetnya disini kalo diluar negeri semua negara maju sdg berlomba2 mewujudkannya. JAYALAH BANGSAKU… JAYALAH NEGERIKU…

    Posted by pakde | 23 Juli 2012, 6:07 am
    • selamat pagi pakdhe

      ternyata mobil listrik itu kendala terbsesarnya dan yang terus diperdebatkan adalah ketahanan battrenya dan hukum kekekalan energi itu sendiri,

      berarti dari sekarang keberadaan mobil listrik sudah bisa bangsa ini tinggal menunggu sayembara jilid 2 yaitu

      1. sayembara fusi dingin ,

      teknologi penyimpanan daya bukan hanya diperlukan untuk mobil listrik tapi teknologi ini dibutuh juga untuk teknologi rumah dengan daya terbarukan (panel surya) , jelas ini akan menjadi perlombaan teknologi terapan untuk tahun tahun yang akan datang,
      kenapa sekarang diperdebatkan seolah olah teknologi mobil listrik itu teknologi belum saatnya dan cenderung teknologi gagal? karena fikiran kita masih terbatas pad teknologi batre yang ada sekarang, bukan bagaimana nant i terkologi batreai berkembang,

      ayolah kita jangan hanya bisa mengikuti dan memperdebatkan ternologi ciptaan orang tapi kita harus bisa menciptakan sendiiri dan menjadi acuan bangsa lain , jangan pesimis buktinya kita bisa,

      kalau diamati sudah berapa tahap batre ( teknologi) penyimpanan daya berevolusi? sekarang tinggal melakukan percepatan revolusi teknologi batre

      sumber daya melimpah, nikel, tanah jarang , pasir kuarsa harus dioleh sendiri oleh kita , pak ahmadi dipaksa berfikir dan bekerja keras oleh pak dahlan ternyata bisa, bisa dan bisa.

      stop memperdebatkan mobil listrik , mari kita buka diskusi tentang teknologi batre

      saya lihat ricky elson adalah salah satu dari 4 orang pemegang hak paten power turbin, apakah pak dahlan sengaja merahasiakan hal ini untuk jadi kejutan?

      Posted by saeful | 23 Juli 2012, 6:27 am
      • Good idea Mas Saeful …. perlu di infokan ke Mas Erik tuh … biar bisa nyampe ke Pak Dis ….

        Posted by Agandri | 23 Juli 2012, 7:05 am
      • Saya jadi ingat (tepatnya lupa-lupa ingat), bahwa saya pernah membaca profil seorang anak bangsa pakar batery yang bekerja di luar negeri. Saat itu ia tengah melakukan penelitian terhadap suatu bahan untuk pembuatan batery yang konon lebih hebat dari ada sekarang (lithium?). Cuma saya sudah lupa siapa dia, karena saya bacanya sudah cukup lama. Adakah yang pernah baca dan masih ingat? Rasanya pantas dia masuk tim “putra Petir” juga.

        Posted by mito | 23 Juli 2012, 8:13 am
      • Yang ini SAYA SANGAT SETUJU!
        Mulailah bangsa ini dengan membuat pabrik sel surya sendiri. Dan membuat baterai sendiri. Kenapa bukan kita yang suryanya melimpah?
        Mulailah dari sini. Inilah yang lebih realistis.

        Untuk mobil kalau mau serius, buatlah mobil yang ber-cc kecil 300-500cc jauh lebih dari cukup untuk city car. Tidak perlu yang muluk-muluk, dua silinder pun OK. Itu jauh lebih praktis dan jelas bisa menekan pemakaian BBM DISAMPING juga jangan lupa, pasti lebih murah dari harga mobil listrik yang 300-jutaan dengan bateria yang harus diganti 3-7 tahun sekali seharga 50 juta-an. Kesuksesan sebiah industri itu terletak di tangan konsumen. Berapa sih yang sanggup beli mobil 300-juta-an dengan fungsi terbatas? Sedang dengan mobil 300-500-cc harga 50-100 juta-an seperti kacang goreng saja. Jangan hanya memble, bangsa lain yang menikmati hasilnya, sementara kita cukup puas dengan label “Semakin di depan” dan “Satu Hati” mejeng sirkuit!

        Lets think smart!

        Mari bangkit bangsaku!

        Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 9:15 pm
    • mas, anda telah menjawab harapan dan mimpi saya (reply saya di mh sebelum ini pada minggu petang kemarin) terima kasih…, ‘lapar dan haus telah hilang lenyap’. Inilah jawaban yg ‘lezat’ yg saya tunggu kehadirannya. alhamdulillah, allahuakbar

      Posted by daya setiawan | 23 Juli 2012, 6:44 am
    • Alhamdulillah Pakde …. senang mendengar informasi dan pencerahan dari Anda ….. tinggal menunggu detik-detik Proklamasi Molis sepertinya nih …… salam

      Posted by Agandri | 23 Juli 2012, 7:04 am
      • sekedar informasi, energi fusi dingin bukanlah seperti teknologi baterai, kalo baterai adalah media penyimpan energi sedangkan energi fusi dingin adalah reaktor energi jadi beda jauh antara penyimpan dengan reaktor (pembangkit/penghasil) energi, kenapa ada kata dingin?..karena fusinya (peleburan/penggabungan partikelnya) bereaksi pd suhu dingin dan menghasilkan efek dingin pula alias kebalikan energi nuklir saat ini yg bereaksi pd suhu panas dan menghasilkan efek panas, karena tidak menimbulkan panas maka reaktornya lebih aman pd manusia sehingga secara teori bisa diaplikasikan pd reaktor mini utk keperluan rumah tangga bukan hanya industri, dan diteorikan reaktor mininya bisa sebesar accu mobil saat ini, kalo reaktor fisi/nuklir saat ini efek panasnya digunakan memanaskan boiler (ketel uap) utk menggerakkan turbin generator listrik dengan efek samping paparan radiasi radio aktif yg membahayakan mahluk hidup, sedangkan reaktor fusi dingin bisa langsung menimbulkan reaksi elektrolisis pada bahannya, nah elektrolisis inilah yg dijadikan/menghasilkan listrik seperti cara kerja baterai dan tidak terjadi panas tp dingin (padahal terlalu dingin jg berbahaya bagi mahluk hidup). yg jd perlombaan adalah mencari bahan utamanya bukan uranium seperti nuklir tp sesuatu yg sampai sekarang sedang di cari oleh semua peneliti di banyak negara (terutama negara maju), pd reaktor fusi dingin tidak terjadi reaksi berantai pembelahan/fisi seperti di reaktor nuklir saat ini tp kebalikannya yaitu peleburan/fusi partikel dan bukan panas efek yg hasilkan tp dingin, panas akan timbul bila elektrolisisnya di manfaatkan dan panasnya akan memicu reaktor utk bekerja lagi karena adanya fisi saat pemanfaatan itu dan akan di fusikan lagi oleh raktor, begitu seterusnya sampai bahan bakunya melemah/berkurang bereaksi, sama seperti nuklir bisa puluhan bahkan ratusan tahun reaksi ini tergantung bahannya, rencananya (gosipnya) di kalangan ilmuwan energi ini utk keperluan star ship karena tdak berbahaya bagi mahluk hidup yg ada di dalamnya. awal mulanya meraka meyakini dari adanya keseimbangan alam semesta ada hidup ada mati,ada gelap ada terang,ada panas ada dingin, begitu pula energi, energi tidak hanya dihasilkan dan menghasilkan panas tp energipun pasti bisa dihasilkan dan menghasilkan dingin. maaf semoga tidak salah pemaparan saya ini.

        Posted by pakde | 23 Juli 2012, 10:29 am
        • pakde memang hebat! Menyederhanakan bahasan teknologi tinggi menjadi mudah dipahami bukan hal yg sederhana..dan anda berhasil menghidangkannya…lezzaaatttt… terima kasih…

          Posted by daya setiawan | 23 Juli 2012, 2:58 pm
          • maaf mas daya..yg hebat adalah pak Dis yg telah mengajarkan kita utk think out of the box, dengan begitu kita gak slalu mengekor cara negara lain utk maju karena byk jln menuju takeran gak ke roma thok! dengan TOoTB kita bukan hanya bisa menyamai bahkan melebihi negara lain asal ada kemauan (niat), kerja keras, berdoa dan ikhlas insya Allah tercapai..Indonesia pasti bisa dan beda.

            Posted by pakde | 24 Juli 2012, 6:15 am
        • PLTN yg ada sekarang masih memanfaatkan reaksi fisi (pemisahan) inti nuklir… biasanya menggunakan Plutonium, Uranium, Neptunium, Thorium, dan beberapa inti berat lain yg dibombardir dgn netron sehingga menghasilkan inti berat tak stabil, lalu pecah menjadi inti-inti yg lebih ringan… selisih massa sebelum-sesudah reaksi akan didapatkan berupa energi panas yg selanjutnya dimanfaatkan utk memanaskan air, lalu uapnya dipakai utk menggerakkan generator listrik… yg jadi masalah adalah inti-inti yg terbentuk pasca reaksi fisi bersifat radioaktif yg secara spontan meluruh sembari memancarkan partikel alfa, beta, gamma, dll yg semuanya berbahaya bagi organisme biologis… lebih parah lagi, limbah-limbah nuklir itu butuh waktu ribuan tahun utk ‘habis’ meluruh semuanya… reaksi fusi nuklir (penggabungan inti-intinuklir irngan menjadi inti yg lebih berat lewat tumbukan) terinspirasi dari siklus energi bintang termasuk matahari kita, krn memanfaatkan hidrogen (deuterium dan tritium) sbg ‘bahan bakarnya’… hasil akhir dari reaksi fusi, selain energi yg luar biasa besar berkali-kali lipat daripada reaksi fusi, hanyalah gas Helium yg relatif tdk berbahaya… yg jadi masalah, utk mempercepat partikel-partikel agar tumbukannya cukup kuat utk mengatasi gaya tolak-menolak di inti atom hingga mereka bisa bergabung itu membutuhkan energi yg luar biasa besar dlm suhu yg luar biasa tinggi (>100 juta Kelvin, 1 Kelvin = -273 Celcius deg.), blm ada logam ataupun alloy (paduan logam) yg sanggup menahan panas yg dibutuhkan oleh reaksi fusi nuklir (selama ini ilmuwan membuat reaksi fusi hanya dlm tahap eksperimental menggunakan mekanisme pengurung magnetik Tokamak yg ditemukan oleh ilmuwan Rusia) dan utk menghasilkan panas sebesar itu masih dipicu dgn reaksi fisi nuklir… reaksi fusi dingin masih menjadi mimpi dan obsesi, yaitu bagaimana membuat reaksi fusi terjadi pd suhu yg jauh lebih ‘dingin’ daripada suhu 100 juta Kelvin itu dan dgn energi pemicu yg lebih kecil… krn jika pemicunya masih pakai reaksi fisi, ya tetap aja menghasilkan partikel radioaktif berbahaya… oh ya, kata ‘dingin’ itu hendaknya tdk dianalogikan dgn dinginnya suhu lingkungan apalagi dinginnya suhu kulkas…

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 8:51 pm
          • Fusi dingin (bahasa Inggris: Cold fusion; kadang-kadang disebut reaksi nuklir energi rendah) adalah reaksi nuklir yang terjadi pada suhu kamar (di bawah 30° celcius). Umumnya, reaksi nuklir terjadi pada suhu yang amat tinggi (sekitar jutaan derajat celcius). Namun, pada tahun 1990-an, sekelompok ilmuwan mengklaim berhasil melakukan reaksi nuklir pada suhu kamar. Sampai sekarang, eksperimen mereka tidak berhasil direka ulang kembali, sehingga sebagian besar ilmuwan menjadi skeptis/tidak percaya bahwa mereka telah berhasil melakukan reaksi nuklir pada suhu kamar.
            Pada tahun 1989, Martin Fleischmann dan Stanley Pons melaporkan reaksi nuklir yang terjadi di Unveristas Utah. Mereka melaporkan pada konferensi pers bahwa terjadi pemanasan aneh pada sel elektrolitik selama proses elektrolisis air menggunakan elektrode palladium (Pd). Karena tidak terdapat penjelasan mengenai sumber, maka mereka membuat hipotesis bahwa panas berasal dari reaksi nuklir deuterium. Laporan hasil mereka meningkatkan harapan adanya sumber energi murah.
            Fusi dingin mendapat reputasi sebagai sains patologi sebab ilmuwan lain gagal untuk menirunya. Panel penilaian dari Departemen Energi Amerika Serikat tahun 1989 tidak menemukan buktinya. Sejak saat itu, banyak laporan tentang timbulnya pemanasan pada helium-4 yang telah dilaporkan dan didiskusikan di konferensi pers. Banyak ilmuwan yang masih skeptis. Pada tahun 2004, Departemen Energi Amerika Serikat merekomendasikan pendanaan terhadap program energi rendah pada reaksi nuklir. Pada tahun 2004, panel mengidentifikasikan wilayah penelitian yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Hal tersebut mungkin menguntungkan.

            http://delidigital.blogspot.com/2011/05/nuklir-fusi-dingin-revolusi-kehidupan.html

            Posted by pakde | 24 Juli 2012, 5:10 am
    • superkonduktor bukan utk mengganti kabel gulungan dinamonya, mas Bro… superkonduktor dipakai oleh kereta api super cepat di negara maju yg beken dgn istilah MAGnetic LEVitation (MAGLEV)… superkonduktornya utk dibikin magnet listrik… nah, krn hambatannya nyaris nol, medan magnet yg dihasilkan sangat besar, lalu dipakai utk mengangkat (levitate) dan mendorong (propulsion) body kereta…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 6:58 pm
      • Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator yang dibuat dari superkonduktor memiliki efisiensi sebesar 99% dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat tembaga. Suatu perusahaan amerika, American Superconductor Corp. diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat digunakan untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik. Untuk transmisi listrik, pemerintah Amerika Serikat dan Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel listrik bawah tanah yang terbuat dari tembaga. Dengan menggunakan kabel superkonduktor, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat. 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga mengakibat efisiensi sebesar 7000 ari segi tempat.Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat suatu superkomputer dengan kemampuan berhitung yang fantastis. Di bidang militer, HTS-SQUID digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau laut. Superkonduktor juga digunakan untuk membuat suatu motor listrik dengan tenaga 5000 tenaga kuda.

        http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100396563

        mohon di upgrade ilmunya mas bro, pak Dis mengajarkan untuk pintar saja tidak cukup tp jg harus cerdas, dengan cerdas kita bisa mengkaji ilmu yg kita dpt utk di koreksi dan diaplikasikan dgn cara yg lain/beda.

        Posted by pakde | 24 Juli 2012, 5:18 am
        • alhamdulillah… senang sekali dpt forum diskusi konstruktif macam begini… terima kasih infonya, Pakde… 🙂

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 24 Juli 2012, 12:24 pm
        • diskusi yang sangat menarik! Terimakasih u/ pakde dan mas novrian.

          kalau tidak salah, tzun szu berkata: pertempuran paling hebat,saat tidak perlu bertempur. Jendral paling hebat, saat dia menggerakkan prajuritnya (tidak u/bertempur) memenangkan lawannya.

          pak dis-lah jendral itu, dia goncangkan ‘harapan’ dengan bahasa ‘hati’ dan contoh nyata ttg kesungguhan…’kerja-kerja-kerja’.
          para intelektual yg (mungkin) skeptis, tergerak, terhisap oleh energi nasionalisme yg ditabuh pak dis.
          di forum ini, muncul :
          – pakde dgn bahasan2nya yg logis dan sangat mudah dipahami,nampaknya beliau seorang multi praktisi.
          – ada mas novrian, seorang guru yg sangat berhasrat pada kemandirian bangsa.
          – ada juga mas eric, praktisi hukum yang juga memiliki informasi luas.
          – mas akadarisman, salah satu tokoh dari bagian Bumn yg selalu mendorong energi positif.
          -ada daya setiawan, r.awal priono,lukman82,entrust dll yg tak bisa sy sebut..
          -wabil kusus pak admin, mas pram.
          -terakir.. Saya, pengarang cersil(gratisan),dan tukang nyoba banyak hal (dan kebanyakan gagal atau tak tuntas) hehe..

          (kecuali saya).Kalian luar biasa! Senang bisa ‘berjumpa’ dgn anda semua. Terimakasih atas hope pak dis yg ‘menyatukan’ kami.

          ya Allah berkahilah ‘majelis hope’ kami..

          Posted by wawan | 25 Juli 2012, 1:17 pm
  39. Smoga tidak lama lagi saya bisa memiliki mobil listrik nasional. Mudah2an Allah SWT memberikan kesempatan yang lebih panjang lagi kepada pak DIS untuk memajukan bangsa ini. Amin

    Posted by Heri suryo hadiwinoto | 23 Juli 2012, 6:14 am
  40. Pgi all bangga n haru dll campur jdi 1. Lhirnya moblis di indnsa , suatu saat nanti slmt tiggal bbm, slmt tiggal demo .. Maju bersma moblis nasional , salam K3 (kerja kerja kerja)

    Posted by achmad junaidi | 23 Juli 2012, 6:21 am
  41. klo seperti ini terus progress nya,, ato klo presiden RI kerjanya seperti DI, hanya dlm waktu paling lama 5 tahun (1 periode pemerintahan) Indonesia pasti bisa mendahului semua negara tetangga. Rasanya gak ada lagi yg kurang dari negara ini untuk menjadi negara besar. Yg kurang selama ini hanyala rasa optimis dan keyakinan diri untuk bisa maju. Dan sekarang DI sudah melakukan itu melalui MH ini. dan klo dia yg jadi RI 1. Saya yakin ada satu acara stasiun TV yg akan membuat acara seperti yg ada pada TV1 hari selasa, namun isinya adalah membangkitkan rasa optimis, harapan dan keyakinan bangsa untuk maju dan menggantikan acara-acara/berita yg selalu membuat bangsa ini semakin pesimis menghadapi hari-hari depannya.

    eh. disini gak ada ya dari orang-orang stasiunn TV.. apakah gak bisa MH terbit di setiap senin terus selasanya dibahas di TV dengan mendatangkan ahli-ahli terkait dengan isi MH. Pasti mantap tuh klo diangkat ke TV… pasti peminatnya/penontonya akan terus meningkat setiap waktu dan iklan pasti tambah banyak… berarti stasiun TV tambah kaya loh……hayoo stasiun TV mana yang mau duluan….jangan sampai disambar stasiun TV yg lain…..

    Posted by yeribaru | 23 Juli 2012, 6:23 am
    • duuh bos boro boro nongol di tv di blog ini juga sudah dibilang pencitraan apalagi nongol di tv, hihihihi, tapi jika bangsa indonesia sudah kompak satu kata untuk maju saya yakin harus bisa, good idea

      Posted by saeful | 23 Juli 2012, 6:29 am
    • P.DIS jgn sering2 bahas usaha2 beliau di TV Nasional dikira nanti pencitraan lah , kampanye untuk 2014 lah DLL, menurut sy lebih baik disiarkan di jaringan Jawa Pos TV aja krn rakyat di daerah akan lebih bisa menerimanya . Nanti yg duduk di DPR pasti tambah sewot . U P.DIS Selamat berkarya setinggi-tinginya dan jaga selalu kesehatan. Yg penting ” LOW PROFIL HIGH PRODUCT “

      Posted by sulistiono | 23 Juli 2012, 7:19 am
      • Sama saja mas… Pencari kesalahan tu akan selalu menguntit…

        Posted by Iwan | 23 Juli 2012, 9:23 am
      • ngak setuju Om, biar bagaimanapun tetap harus di update si seluruh media, jangan hanya JP gourp aja, nanti malah dikira memanfaatkan jabatan untuk kepentingan Perusahaan sendiri, lagian kalo diberitakan dimana mana, biar menteri menteri yang laian juga , tumbuh ide dan kebijakan yang bisa mengangkat martabat Bangsa, bukan hanya IMPORT terus yang di usulkan

        Posted by BIMA CETTA WIDYATAMAKAima | 23 Juli 2012, 9:38 am
    • kayaknya minggu maren ada pak dasep di global, bahas mobil listrik dan mobil karya anak2 itb

      piss

      Posted by Doni | 23 Juli 2012, 8:23 am
    • He….he….. yang punya TV…kan orang partai semua…kecuali JTV ……..

      Posted by Seno | 24 Juli 2012, 8:36 am
  42. selamat Pak Dis,tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras.Semoga Alah meridloi perjuangan Bapak,amin

    Posted by suroso natakusuma | 23 Juli 2012, 6:24 am
  43. Mogoook hehehe,dasep batuk rambut kusut, kurang tidur mencari penyebab, nema problema, sing sing so, laa musykilah, la tahzan…mengejar kami, membuka kaca dan melambaikan tangan… Sportif, tanggung jawab, mencari penyebab bukan men-cari2 kesalahan, menemukan solusi, memperbaiki, menyempurnakan, semangat pantang menyerah dan percaya kepada kebesaran Allah (laa musykilah), tidak berputus asa karena putus asa itu dosa (la tahzan)… Menghadirkan simpati, dukungan dan selanjutnya rasa syukur..Alhamdulillah, Allahuakbar…

    Posted by daya setiawan | 23 Juli 2012, 6:26 am
  44. suatu perjalanan selalu dimulai dari langkah pertama. demikian pula dimulai dari satu produk yang sempurna dulu, baru di produksi masal. Bravo Pak Dis

    Posted by habib | 23 Juli 2012, 6:41 am
  45. terasa kurang cukup. …hanya dg baca tulisan pa DI. pinginnya hadir di bengkel Pa DA utk jd saksi sejarah besar ini. Bravo untuk semua yg terlibat

    Posted by wongciliks | 23 Juli 2012, 6:45 am
  46. Alhamdulillah.. Setiap langkah nyata dan sharing atas progress kerja Pak Dis ini selalu menjadi energi positif untuk insan-insan Indonesia yang haus akan kemajuan bangsa dan keluar dari carut-marut kondisi negara. Mobil Listrik, salah satu subyek yang menjadi sasaran tembak pihak-pihak yang tidak suka dengan Pak Dis namun berkilah sebagai kelompok orang yang anti korupsi, memberikan pencerahan dan anti kemunafikan. Orang-orang yang membangun image-nya begitu gencar menginfokan persoalan korupsi dan menelanjangi mereka, kemudian dapat puji-pujian dan selalu merasa benar dengan apa yang disampaikannya. Namun sayang, ketika dia mengulas Pak Dis kelihatan kedangkalan informasi dan kepentingannya. Hampir semua yang disampaikannya sudah tidak berimbang. Sekarang mari kita fokus menelaah MH, menjadikan MH sumber energi kita dan menjadikan MH ini sebagai wahana pencerdasan bangsa. Mari terus kita share kepada sahabat, keluarga dan rekan-rekan kita. Mari kita cari informasi yang sehat, optimis, semangat dan berenergi positif. Semangat Pagi, kita doakan untuk kesehatan pak Dis dan semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT. Salam Dismania..

    Posted by akadarisman | 23 Juli 2012, 6:46 am
  47. Nitip absen dulu..

    Posted by jokotingkir | 23 Juli 2012, 6:50 am
  48. Mengikuti perkembangan mobil listrik, membuat saya pingin cepat tanggal 8 Agustus saja

    Posted by habib | 23 Juli 2012, 6:55 am
  49. Pak DIS, bisa nggak MH-nya keluar setiap Senin dan Kemis? Biar nge-charge-nya jadi 2x seminggu, biar tambah jreng semangatnya …

    Posted by Prasetyo | 23 Juli 2012, 6:59 am
  50. Subhanallaah… Semoga semangat indonesia baru, menjadi berkobar, optimisme dan semangat bangsa indonesia terpacu dengan MH ini, indonesia ternyata bisa… Selama ini para pengamat dadakan dan potikus2 karbitanlah yg bikin mental bangsa indonesia jeblok sehingga terus menjadi yg nomor seratus… Tularkan virus optimisme… Sehingga kita mampu menatap dan menengadahkan muka… Dan lantang berteriak “kami pasti bisaaaaaa”… Buat p DIS jalan terus, triomacan2000 gak ada apa2nya… Hanya angin aja… Maju terus nyalakan harga diri dan semangat bangsa… Kerja kerja kerja o ya btw trimakssih buku saya sdh ditandatangani waktu di monas…

    Posted by mahmudarifien | 23 Juli 2012, 7:04 am
  51. Tanpa Mogok, Dahlan Iskan Sukses ‘Genjot’ Mobil Listrik Jakarta-Bogor PP
    Rista Rama Dhany – detikfinance
    Minggu, 22/07/2012 16:50 WIB

    Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sukses dalam uji coba keduanya mengendarai mobil listrik pulang pergi Jakarta-Bogor. Bahklan Dahlan sempat berkeliling Bogor sebelum kembali ke Jakarta.

    “Saya baru tiba dari Bogor hari ini, pulang pergi menggunkan mobil listrik dan Alhamdulillah berjalan lancar tanpa ada kejadian seperti yang pertama sempat kehabisan daya baterai,” kata Dahlan dalam pesan singkatnya kepada detikFinance, Minggu (22/7/2012).

    Dikatakan Dahlan, uji coba mobil listrik ‘Made in Depok’ yang kedua ini memang sempat membuatnya khawatir terjadi low batt lagi.

    “Sejak berangkat dari rumah (Jakarta) di daerah Sentul tepatnya di rest area Sentul saya sempat istirahat, khawatir mobil listrik low batt, padahal sebetulnya ternyata cukup,” ujar Dahlan.

    Sampai di Bogor, mobil listrik kata Dahlan dilakukan pengisian baterai (charge) selama 2 jam di kontor PLN Bogor.

    “Sesampai di Bogor, mobil saya charger selama 2 jam di PLN Bogor. Selama menunggu pengisian baterai, saya berkunjung ke proyek Gardu Induk Kedungbadak dimana gardu tersebut amat vital bagi masyarakat Bogor,” imbuh Dahlan.

    Tidak hanya meninjau Gardu Induk Kedung Badak, Dahlan juga meninjau percobaan bisnis jamur oleh GP Ansor Bogor. “Setelah berbagai kunjungan ke Bogor tersebut, saya balik lagi ke Jakarta. Mobil Listrik saya pacu dengan kecepatan 80-100 kilo meter per jam tanpa berhenti. Tiba di rumah saya di daerah dekat Pacific Place indikator baterai masih menunjukkan dari angka low batt,” ungkap Dahlan.

    “Uji coba kedua yang sukses. Baterai sangat awet, mungkin karena dari Bogor ke Jakarta jalan menurun. Tetapi secara keseluruhan tidak ada persoalan sama sekali,” tandas Dahlan.

    (rrd/dru)

    http://finance.detik.com/read/2012/07/22/165028/1971680/1036/tanpa-mogok-dahlan-iskan-sukses-genjot-mobil-listrik-jakarta-bogor-pp?f9911013

    Disambangi Dahlan Iskan di Kantornya, Bos PLN Siap ‘Setrum’ Mobil Listrik
    Herdaru Purnomo – detikfinance
    Jumat, 20/07/2012 15:22 WIB

    Jakarta – Menteri BUMN Dahlan Iskan pamer mobil listrik kepada Direksi PLN saat berkunjung ke Kantor PLN Pusat di Jakarta. Mobil tersebut dibawa sendiri oleh Mantan Dirut PLN ini dari kantor Kementerian BUMN yang kemudian dicoba bergantian oleh Direksi PLN.

    Pada kesempatan tersebut, PLN berjanji siap mendukung pengembangan mobil listrik ini. Dukungan tersebut ditunjukkan dengan mempersiapkan Stasiun Pengisian Listrik Umum.

    “PLN memberikan perhatian kepada pengembangan mobil listrik dengan mempersiapkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang nantinya digunakan untuk pengisian batre mobil dan motor listrik,” kata Manajer Humas Komunikasi PLN, Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya, Jumat (20/7/2012).

    Dijelaskan Bambang, pada tahap awal akan dibangun 10 SPLU yang tersebar di beberapa tempat di Jakarta.

    Berikut lokasi-lokasi SPLU yang siap dibangun PLN :
    2 SPLU di kantor Kementerian BUMN
    1 SPLU di kantor Kementerian ESDM
    1 SPLU di kantor Dirjen Ketenagalistrikan
    1 SPLU di PLN Bulungan Jakarta Selatan
    1 SPLU di PLN Mampang Jakarta Selatan
    1 SPLU di PLN Ciputat Tangerang
    1 SPLU di PLN Gambir Jakarta Pusat
    1 SPLU di PLN Tanjung Priok
    1 SPLU di PLN Lenteng Agung Jakarta Selatan

    (dru/dnl)

    http://finance.detik.com/read/2012/07/20/151743/1970701/1036/disambangi-dahlan-iskan-di-kantornya-bos-pln-siap-setrum-mobil-listrik

    Dahlan: Mobil Pakai Bensin Rp 100.000/Hari, Gunakan Listrik Cuma Rp 15.000/Hari
    Luhur Hertanto – detikfinance
    Kamis, 19/07/2012 13:46 WIB

    Jakarta – Tiga hari terakhir Dahlan Iskan mengadakan test drive terhadap ‘Ferrari’ listrik made in Depok. Hasil pengujian menunjukkan ada masalah dalam hal performa tapi efisiensi biayanya terhitung luar biasa.

    “Kalau mobil BBM sehari bisa Rp 100 ribu, ini cuma Rp 15 ribu buat ongkos listriknya,” ujar Meneg BUMN, Dahlan Iskan, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (19/7/2012).

    Kepada wartawan yang menemui sebelum rapat kabinet, Dahlan paparkan bahwa rute test drive kali ini sebatas berkeliling jalanan di Jakarta. Mobil listrik itu dia kendarai sendiri sambil menjalankan sejumlah aktifitasnya.

    Masalah performa ditemui ketika mobil sedang menanjak di fly over Semanggi. Akibat kekurangan daya, akibatnya mesin pun jadi tersendat meski cukup handal saat terjebak kemacetan.

    “Secara umum tidak ada masalah berarti. Saya akan tes drive lagi ke Bandung,” sambung Dahlan.

    Di tengah sesi wawancara siang ini di teras Kantor Presiden, tiba-tiba saja Dahlan berjongkok. Para wartawan pun spontan ikuti dia berjongkok.

    (lh/dru)

    http://finance.detik.com/read/2012/07/19/134656/1969521/1036/dahlan-mobil-pakai-bensin-rp-100000-hari-gunakan-listrik-cuma-rp-15000-hari

    Dahlan Iskan Test Drive Mobil Listrik ke Bandung Sebelum Diluncurkan
    Zulfi Suhendra – detikfinance
    Kamis, 19/07/2012 11:22 WIB

    Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan menguji coba mobil listrik besutan Dasep Ahmadi dari Jakarta ke Bandung sebelum diluncurkan bulan depan.

    Ia mengaku akan melakukan uji coba itu pekan depan. Namun, ia mengaku belum menentukan harinya. Rute yang diambil Dahlan menuju ke Bandung adalah melalui jalan tol.

    “Nanti setelah 1 minggu saya akan ke Bandung pakai mobil ini, harinya belum saya tentukan, lewat tol nanti,” ungkap Dahlan saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (19/7/2012).

    Saat ini, kata Dahlan, masih ada sistem yang perlu diperbaiki pada mobil listrik tersebut. Sang pencipta mobil, Dasep, kabarnya sedang menyempurnakan sistem tersebut.

    “Otomatisasi-nya, dari perpindahan gigi itu perlu diperbaiki. Karena di tanjakan dalam keadaan macet tidak naik. Ternyata diselidiki itu otomatisasinya,” kata Dahlan.

    Hal itu diketahui Dahlan pada hari kedua percobaan mobil listrik tersebut. Walau sempat memacu mobil berwarna hijau itu hingga 100 km/jam, tapi masalah muncul ketika bertemu tanjakan.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Dahlan menegaskan mobil yang disebutnya murah energi itu siap diluncurkan bersamaan peringatan hari teknologi nasional pada 10 Agustus mendatang.

    (ang/dnl)

    http://finance.detik.com/read/2012/07/19/111551/1969321/1036/dahlan-iskan-test-drive-mobil-listrik-ke-bandung-sebelum-diluncurkan

    Dahlan Iskan Resmi Luncurkan Mobil Listrik 10 Agustus 2012
    Muchus Budi R. – detikfinance
    Kamis, 19/07/2012 08:57 WIB

    Solo – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan masih terus memimpikan untuk segera memperkenalkan mobil listrik yang digadang-gadangnya. Dia bahkan menegaskan mobil yang disebutnya murah energi itu siap diluncurkan bersamaan peringatan hari teknologi nasional pada 10 Agustus mendatang.

    Ditemui saat nonton wayang pada penutupan peringatan harlah GP Ansor di Solo, Rabu (19/7/2012) malam, Dahlan menegaskan hingga saat ini dia dan timnya sedang melakukan uji coba terus-menerus terhadap mobil listrik. Sebagai bagian dari test uji coba itu, kata dia, mobil tersebut dipacu dengan kecepatan 100 km/jam di jalanan menuju Bandara Soekarno – Hatta.

    “Semua lancar. Mobilnya tangguh. Saya membuktikannya sendiri. Saya yakin 10 Agustus nanti sudah siap untuk diluncurkan kepada publik,” ujar Dahlan bersemangat.

    Dahlan juga menegaskan seluruh kelengkapan pendukung operasional, termasuk lokasi pengisian energi untuk mobil listrik tersebut, telah dipersiapkan dan secara bertahap akan segera tersedia di berbagai tempat.

    “Nantinya lokasi pengisian energi untuk mobil listrik ini, bisa ditemui dengan mudah di semua lokasi. Semua akan dilengkapi sehingga tidak merepotkan pengguna mobil,” kata lelaki asal Magetan tersebut.

    (mbr/ang)

    http://finance.detik.com/read/2012/07/19/085727/1969131/1036/dahlan-iskan-resmi-luncurkan-mobil-listrik-10-agustus-2012

    Posted by Berita Dahlan Iskan | 23 Juli 2012, 7:08 am
  52. maju terus pantang mundur, biar anjing menggonggong P.DIS maju terus degn ide dan solusi2 yg brilian. Segera disiapkan produk sparepart yg tangguh , yg efisien shg terjangkau harga mobnas listriknya dan jadi pilihan alternatif transportasi masa depan. Bravop P.DIS , Bravo Dahlanisti , Bravo Indonesia Jaya

    Posted by sulistiono | 23 Juli 2012, 7:11 am
  53. Mogok? tidak apa-apa itu cost yang harus dibayar untuk membayar kualitas produk anak negeri. Bukan menyoraki atau menyumpahi gagal! Ini buat kemajuan bangsa. Sudah lama para ahli qt yang kurang perhatian dan dukungan, dan akhirnya pergi… Di MH saat ini Pak Dis menunjukan dukungan total dan Mas Dasep Ahmadi menjawabnya dengan kerja keras tanpa mengenal lelah. Selamat buat bangkitnya produk dalam negeri. Semoga disusul dengan yang lain.

    Posted by Heri Miarto | 23 Juli 2012, 7:12 am
  54. gas poool manteebs, Bravo Indonesia 🙂

    Posted by Sofyan Faizin | 23 Juli 2012, 7:18 am
  55. Jalan terusss…..niatan baik insyllh hasilx akan baik……… wadochh….klo nanti MOLIS laku keras, trz gmana cikarku yg minum BBM…. (hwa hwa hwa…)

    Posted by bandung bondowoso | 23 Juli 2012, 7:34 am
  56. Caci,maki, cibiran, olokan, hujatan, adalah sebuah obat, yang meski pahit tapi membuat sehat dan lebih kuat.

    Posted by danaprima | 23 Juli 2012, 7:37 am
  57. mas doetsz, mas damar dan yg lainnya, tantangan positif-kreatif dari pakde mengenai coldfusion sangat menggelitik dan mencerahkan. Silahkan anda para pemikir & pakar teknologi mengolahnya menjadi hidangan yg ‘lezat’. Mari duduk manis dan menyimak. Cooperate and Compete, but not Confronting.

    Posted by daya setiawan | 23 Juli 2012, 7:42 am
  58. Maju trus pak DIS pantang mundur…
    kami mendukung anda
    kita harus melahirkan 100 ahmadi2 baru bahkan ribuan ahmadi2 baru
    kita tidak bs berharap ke ASTRA yang sebernarnya punya kapasitas mumpuni untuk membuat mobnas
    dan telah sekian puluh tahun menikmati berbagai fasilitas dan kemudahan dari negara
    tapi tidak akan bisa karena terikat dengan para principal mereka

    Posted by Agent Beyond-steel Indonesia | 23 Juli 2012, 7:49 am
  59. senang bisa jumpa lagi mas, nyaman bacanya, anda sangat layak menjadi penyejuk hati ketika ada ‘gesekan’ di rumah ini, tidak perlu SK kan? langsung saja ber kiprah..salam dahlanisti…

    Posted by daya setiawan | 23 Juli 2012, 7:49 am
  60. hore…! saya pesan satu. kapan diproduksi ?

    Posted by andimustafa | 23 Juli 2012, 7:55 am
  61. Bangsa ini sudah lama tidak serius dalam menangani sesuatu, semua dihitung “apa yang gue dapat?”, jadinya proyek2 hebat terkatung-katung dan gagal di jalan.

    Mobil Nasional listrik ini di tangan Pak Dahlan dan Kang Dasep lain, mereka serius, kita dukung manusia-manusia yang memang bertujuan memajukan bangsa ini,.. sukses Pak Dahlan, Sukses Kang Dasep … semoga negeri ini cepat mengejar ketinggalan … amin

    Posted by didik fotunadi | 23 Juli 2012, 8:01 am
  62. horeeeee….
    sekedar mengingatkan kepada Pa Dis akan janjinya kepada Prof Widjajono, jangan lupa pa segera emailkan ke beliau soal keberhasilan ini, insyaAllah beliau ikut tersenyum di alam sana!, insyaAllah!

    satu lagi pak!,
    tolong itu si AB sekali-sekali diajak ikut test drive, maklum kayanya tuh orang ngebet banget pengen ikut numpang tenar (dia bilang kerjanya pa Dis ga becus urus BUMN, terlalu sibuk ngurusin hal sepele), padahal kan dia sudah sebegitu tenarnya, maklum selain sebagai anggota DPR beliau juga ada job side baru loh, jadi artis (artis film oh yes oh no!!!)

    Posted by Nanang Slamet | 23 Juli 2012, 8:13 am
  63. Selamat, Pak!
    Maju terus Indonesia!

    Posted by Mochamad Yusuf | 23 Juli 2012, 8:49 am
  64. Alhamdulillah….sukses DI, semoga allah selalu memberi kesehatan….amien

    selalu terharu tiap baca tulisan MH 🙂

    Posted by raizous | 23 Juli 2012, 8:51 am
  65. lha iya bung AB ini kok ngurusi orang lain lha wong boss nya pak dis ok ok saja kok,dia yg snewen.rasae senang ati pas pak dis dapat kartu kuning dulu,dipikirnya ,sdh lemah ,lha wong kartu kuning itu utk nyenengin pak seskab kali ya ???

    Posted by vitio | 23 Juli 2012, 9:01 am
  66. semoga sukses selalu pak ^__^
    kami disini pemuda-pemudi indonesia akan selalu berharap bahwa “Hope” itu akan membawa kita kepada indonesia yang baru.
    Semangat, where there is a will there is away sir……amiinnn

    Posted by Fitri Renaissance (@BunnyMinimi) | 23 Juli 2012, 9:06 am
  67. Saya dirumah sudah punya motor listrik, tapi buatan China, malu dong Indonesia tidak bisa buat, ayo P. DIS segera buat motornya, yang harganya terjangkau ya pak. Salam MH

    Posted by alba | 23 Juli 2012, 9:19 am
  68. Alhamduillah.. Berkah di bulan ramadhan. Lahirnya Mobnas Listrik yang dibidani oleh pa DIS dari “rahim” mang Dasep. And pak DIS…., KAPAN MOTOR LISTRIK Lahir….? jangan lama lamka ya pak, karena banyak Dahlanisti pegguna motor pak….. he he he. Sukses buat pak DIS, insyaalllah……

    Posted by AgusBH.. | 23 Juli 2012, 9:20 am
  69. Horeeee!!… kita tidak akan khawatir lagi karena kehabisan stock BBM..

    Posted by liza | 23 Juli 2012, 9:27 am
  70. Reblogged this on Kusumakomputer Blog and commented:
    Inovasi, Motivasi, Dahlan Iskan

    Posted by kusumakomp | 23 Juli 2012, 9:27 am
  71. …….siippp… sorak hore….

    Posted by yuni | 23 Juli 2012, 9:34 am
  72. semangat…..maturnuwun pak.Dis

    Posted by kulipbrk | 23 Juli 2012, 9:40 am
  73. heeee meninggalkan jejak jg akhirnya salam kenal buat semua dr kuli dinegri sebrang (formosa)

    Posted by kulipbrk | 23 Juli 2012, 9:42 am
  74. Terus berkarya!
    Dan lakukan yang terbaik. Maju trus pak Dis

    Posted by Nads | 23 Juli 2012, 9:45 am
  75. Mudah-mudahan lancar jaya, dan motor listriknya bisa segera menyusul..

    Posted by fhadiningrat | 23 Juli 2012, 9:52 am
  76. nabung aaahhhh…siapa tau ajah ntar klo udah keluar molisnya bisa kebeli, amin…… -optimissss mode on :)-

    Posted by eva mardi | 23 Juli 2012, 9:57 am
  77. mobil listrik on the track, arya bimaaaaa kelaut aja

    INILAH.COM, London – Teknologi mobil listrik terus berjuang keras untuk menyaingi mobil berbahan bakar bensin. Selain ramah lingkungan, kini mobil ini berhasil dikembangkan untuk jarak jauh. Ingin tahu?

    Diwartakan DailyMail, sebuah mobil listrik baru bernama QBEAK mencetak rekor baru karena mampu berjalan sejauh 800 kilometer dalam satu kali pengisian baterai

    Daya dari baterai ini mengalahkan rekor sebelumnya, yakni baterai Chevrolet Volt yang diklaim mampu melaju hingga jarak 600 kilometer.

    Baterai baru ini bernama Modular Energy Carrier concept (MECc) yang diciptakan menggunakan bio-methanol untuk meningkatkan daya baterai.

    CEO ECOmove Mogens Lokke, yang merupakan perancang mobil inovatif QBEAK mengakui bahwa bio-methanol lebih baik dari bensin atau diesel.

    Hal ini dikarenakan, bio-methanol bisa menghasilkan karbon dioksida yang lebih sedikit. Motor listrik pada QBEAK sendiri mampu membawa mobil ini di kecepatan maksimal 120 km/jam.

    Baterai ini diperkirakan siap diproduksi massal pada 2013 mendatang.

    Kita tunggu saja bersama.

    http://teknologi.inilah.com/read/detail/1884676/akhirnya-mobil-listrik-bisa-tandingi-mobil-bensin

    Posted by saeful | 23 Juli 2012, 9:59 am
    • nah ada lagi posting mengenai teknologi baru yg mencerahkan, teruji dan ‘pake-able’ mantabs ..hatur nuhun kang saeful… leezzzaaaattttt…

      Posted by daya setiawan | 23 Juli 2012, 3:15 pm
  78. Maju terus pandang mundur…
    “man jadda wa jadda”
    dan “man shabara zafara”

    Salam buat Pak DIS dan Pak Dasep..

    Posted by Taofik | 23 Juli 2012, 10:05 am
  79. kami dukung, pak…….

    Posted by syahrulbayuadi | 23 Juli 2012, 10:06 am
  80. he he kayaknya ane masih sering jd silent reader nih. 😀

    Posted by Prima | 23 Juli 2012, 10:10 am
  81. Cuman 1….mudah2an pak dis sehat terus…amiinn

    Posted by hadi | 23 Juli 2012, 10:23 am
  82. Semangat pak DIS meng-inspirasi generasi bangsa ini.. bayangkan kl ada 10, 100, 1000 dst-nya DIS, DIS yg lainnya. Pasti bangsa ini disegani dunia luar.

    Masih banyak pula orang2 yg belum tersentuh dengan semangat pak DIS.

    Setelah mobil listrik berhasil, MARI BERSAMA SAMA KITA MELIHAT SIAPA SIAPA SAJA ORANG-ORANG YANG NANTINYA MENENTANG PROGRAM MOBTRIK INI..

    “MAJU TERUS PAK DIS..!!!..”

    Posted by spiritbangsa1 | 23 Juli 2012, 10:45 am
  83. Besar harapan mobil nasional yang terlebih mobil listrik ini segera terwujud.
    Tentu saja ini merupakan solusi bagi segala permasalahan yang ada.
    Dari polusi udara, sampai kenaikan bahan bakar minyak.
    Akan tetapi dari kesediaan pasokan listrik juga harus SIAP memenuhi kebutuhan nasional.
    Terlebih bertambah lagi objek yang membutuhkan energi listrik ini (mobnas). Tentunya didukung dengan kebijakan pemerintah yang juga harus pro terhadap mobil ini. Dengan tidak merugikan pihak produsen mobil lainnya.
    Yeah, Semoga lekas terwujud!
    aamiin

    Posted by daninugroho | 23 Juli 2012, 11:00 am
  84. Era mobil listrik Indonesia segera tiba!

    Proyek ini wajib sukses dan harus sukses!!! Masalah pelayanan purna jual, pengisian listrik adalah tantangan/kesempatan. Pengadaan komponen dasar dan juga yang utama seperti mesinnya dan batere adalah kesempatan bisnis luar biasa.

    Maju terus Indonesia!!!

    Posted by januarvs | 23 Juli 2012, 11:03 am
  85. semakin lama yg menanggapi wacana dr pak DIS semakin sedikit, apa ini karena pengaruh tweet dr tiomacan200???

    semoga rasa optimis yg dibangun pak dis dg MH nya semakin menular ke rekan2 kita… amiiin

    untuk mobil listrik, kenapa mobil listrik yg dibuat tipe MPV atau tipe mobil pribadi??? kenapa tidak mobil angkut?
    sebenarnya BPPT sudah bagus dengan konsep untuk membuat mobil listrik transportasi masal, yang belum di buat adalah mobil listrik untuk mengangkut (truck atau opencup),
    jika mobil listrik untuk penggunaan tersebut (angkutan massal dan angkutan barang) sudah terproduksi massal, maka labilnya harga BBM tidak terlalu berpengaruh terhadap harga bahan pokok…
    semoga admin bisa meneruskan ke pak DIS and the gank….

    Posted by dodoy | 23 Juli 2012, 11:22 am
    • Bus listrik udah dibuat LIPI. Mobil listrik udah. Harusnya, bikin truk atau opencup bisalah. Kan itu utamanya berbeda di body.

      Posted by januarvs | 23 Juli 2012, 12:35 pm
    • sabar Mas..brtahap dl,kl yg tipe utk kendaraan pribadi udh beres pst jg akn merambah ke tipe yg lain,krn utk yg tipe truk ini hrs difikirkn dg jmlh beban yg dimuat,mmg utk yg tipe truk ini negara2 maju kyknya blm ada yg mulai buat..skrg msh fokus jarak tempuh+lama pengecasan.

      Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 12:49 pm
    • Untuk saat ini teknologi motor dan baterai baru cocok untuk torsi yang tidak terlalu berat, sementara truk membutuhkan torsi motor yang sangat kuat, ini masih dipegang oleh mesin diesel, yang bisa memberi tenaga explosive.

      Posted by Salahudin Damar jaya | 23 Juli 2012, 1:26 pm
    • qiqiqi, triomacan lagi di bully sama sama anonym , gara gara nyerang ahok jadi deh bulan bulanan twitland sampai bongkar simacan, untuk bahasan mobil listrik sudah tersedot kemarin diskusi panjang ini adalah sisa sisa kemarin saja

      Posted by saeful | 23 Juli 2012, 1:38 pm
  86. itu beda orang BESAR dengan orang kecil
    orang BESAR senantiasa menciptakan sesuatu dan cenderung berani melawan arus
    orang kecil cenderung tidak berani berbuat tapi hanya rajin kritik-kritik melulu
    orang BESAR itu action terussss, orang kecil itu kritik terussss

    Posted by suprie | 23 Juli 2012, 12:04 pm
  87. Sangat Bangga, Sangat Terharu, Sangat Bahagia mendapat pencerahan di pagi yang indah, sekali merengkuh mobnas, 2 – 3 – 4 pekerjaan terlampaui Pak DIS.

    Pak DIS paling lihai menempatkan skala prioritas pekerjaan. Untuk minggu2 ini sampai Agustus rupanya mobil listrik menempati prioritas tinggi, daya rengkuhnya luar biasa, pekerjaan lain tetap bisa dikerjakan. Hanya orang2 cerdas dan punya tekad yang kuat dan fisik prima mampu mengerjakan banyak hal dari kelas ringan seperti test drive mobil sampai persoalan menyehatkan banyak bidang usaha yang sekarat, mati suri. Test drive yang perlu lebih banyak menggunakan otot daripada otak, seharusnya bisa dilakukan oleh bawahannya bawahannya bawahannya lagi, Pak DIS tinggal tunggu laporan, ternyata tidak. Dibalik itu ternyata bukan sekedar test drive, tapi promosi luar biasa terhadap lahirnya mobil listrik dan wujud optimisme, memberi amunisi anak bangsa yang sedang berjuang keras. Lahirnya putra petir yang sudah merangkak dan mau berdiri ternyata bukan sekedar di titah biar cepat bisa jalan, tapi benar2 dirawat, diberi imunisasi biar kuat sehingga besarnya akan mandiri.

    Golongan Pencemas (GP), saya gunakan istilah GP karena golongan ini lebih banyak khawatirnya daripada optimisnya, lebih banyak mengeluh daripada bertindak, lebih banyak mencemooh, sinis daripada memuji dan segudang alasan, akan selalu mencibir mencari titik lemah, untuk kemudian tersenyum jika ada hambatan berjalannya proyek ini. Ada Golongan Pencemas karena informasi yang diterima tidak utuh, mudah2an dapat pencerahan. Ada karena kepentingannya terancam….. yang ini agak susah….mengkin perlu diruwat…..

    Pokoknya “Era mobil listrik Indonesia segera tiba!” Mari sama2 kita doakan.

    Posted by idnev | 23 Juli 2012, 12:14 pm
  88. Alhamdulillah telah berjaya bangsa ini mengatasi masalah transportasi massal yang tdk lagi ribut jika bbm naik semoga PLN juga dan perusahaan listrik lainnya akan maju seiring teknologi mobnas listrik ini…salut buat pak Dahlan Iskan, Mas Ahmadi, Manajemen Manufacturing Hope, dan bangsa ini

    Posted by Makkawaru (@Makkawaru1) | 23 Juli 2012, 12:22 pm
  89. Era kebangkitan Indonesia segera tiba!
    Dibalik program moblis & program bumn lainnya spt swasembada pangan, energi, & teknologi, tersirat wujud kebangkitan nasional. Suatu bangsa akan bangkit jika mempunyai kesadaran kolektif untuk maju & bersinergi mengejar ketertinggalan dgn bangsa lain.
    Usaha itu hrs bernilai prestice (kebanggaan), kemandirian (swasembada), & power (kekuatan/dominasi). Dgn mobnas listrik pak dis mampu mewujudkan kebanggaan & kemandirian nasional. Tinggal selangkah lagi mencapai power. Jika produk2 Indonesia telah menguasai dunia.
    Salam sukses!

    Posted by Disfans | 23 Juli 2012, 12:24 pm
  90. evaluasi..evaluasi..evaluasi..produksi masal..
    mogok merupakan ujian..pasti ada jalan keluar..
    semangat..kerja..kerja..kerja!!!

    Posted by tsujatmiko | 23 Juli 2012, 12:33 pm
  91. p.lbanezholic kok blm muncul2 ya? monggo ada suguhan dr P.Daya ttg energi fusi dingin..biar kt jg bs ikut menyimak+bljr..

    Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 12:53 pm
    • Fusi dingin (atau fusi saja) masih belum berhasil ditaklukkan. Kalau sudah berhasil, manusia akan terbebas dari krisis energi, dan bumi betul-betul menjadi hijau kembali.

      Salam,
      ibanezholic

      Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 9:20 pm
  92. baca tulisan pak dis jadi tambah semangat buat jalani hari senin ini….
    semoga sehat selalu pak..
    semoga harapan indonesia untuk punya mobil listrik menjadi kenyataan..
    amien

    Posted by catur ATI | 23 Juli 2012, 12:55 pm
  93. Maju terus Pak DI, insyaALLAH usaha Bapak mewujudkan MOLINA (mobil listrik nasional) 🙂 segera terwujud. Jika berhasil ke depan harus dibangun juga kereta listrik yaa. Kemudian secara paralel juga harus segera membangun pembangkit listrik non BBM, PLTA, panas bumi atau NUKLIR sekalian.

    Posted by jonikun | 23 Juli 2012, 12:56 pm
    • ‘MOLINA’ …wah… ide namanya bagus tuh… lebih enak didengar dari akronim mobil listrik nasional yang pernah saya dengar, dan lebih gampang diingat juga sedikit sexy… he..he.. Hidup Molina…
      I Love DIS Day…

      Posted by gobed | 24 Juli 2012, 2:33 pm
  94. Pak DIS Kami sangat menantikan Mobnas Ini di Produksi secra Besar-besaran, Agar kami bisa memilikinya, dan mengganti Mobil BBM dengan Mob Listrik…………..
    Ayo Lanjutkannnnnnnnnnnnnnnnnn.

    Posted by slamet asruhi | 23 Juli 2012, 12:57 pm
  95. ABAD 21, saatnya kejayaan digenggam oleh Andonesia (Indonesia).. Sejarah sdh membuktikan itu.
    Silahkan dibaca : http://hilmieasgar.wordpress.com/

    Posted by Hilmie Asgar | 23 Juli 2012, 1:10 pm
  96. salut buat Putra Petir yang telah melahirkan mobil listrik nasional bahkan dunia…..

    Posted by heri | 23 Juli 2012, 1:24 pm
  97. kl moblis ini udh bnr2 launching & sukses,br deh bnyk yg rame ngaku udh brkontribusi ini lah,bntu itu lah..aplgi yg diSen*y*n sono.

    Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 1:33 pm
  98. ABAD 21, saatnya kejayaan digenggam oleh Andonesia (Indonesia).. Sejarah sdh membuktikan hal itu.
    Silahkan dibaca : hilmieasgar.wordpress.com

    Posted by Hilmie Asgar | 23 Juli 2012, 1:41 pm
  99. Terharu rasanya setelah baca MH dan komentar komentarnya. Maju Terus Pak DIS.

    Posted by Satoto | 23 Juli 2012, 1:50 pm
  100. Keren nih, Semoga segera mendapatkan solusi untuk masalah melewati tanjakan. Dan akan segera lahir di pasaran umum mobil listrik buatan Indonesia senndiri dengan kekuatan yang handal juga sangat pantas untuk tidak menjadi alasan orang Indonesia beralih ke mobil ini agar Cita – cita Indonesia untuk semakin hijau akan segera terlaksana. Wah….pasti sangat menyenangkan 🙂 http://orderdesign.wordpress.com.

    Posted by heri | 23 Juli 2012, 2:06 pm
  101. Kira-kira yang comment disini pada mau beli mobil listrik nya buatan indonesia ga ya, kalo nanti sudah di produksi, apalagi jika nanti harganya mendekati/hampir sama dengan mobil yang ber BBM Minyak dan diproduksi oleh pabrikan yang sudah terkenal namanya …

    ataukah dukungan ini cuma hanya di keyboard saja … hehehehe ….

    Hanya waktu yang akan menjawabnya

    Semoga kita termasuk rakyat yang bangga akan produksi dalam negerinya sendiri …

    Posted by Andri | 23 Juli 2012, 2:14 pm
  102. Kalau listriknya dari PLN yg mana PLN masih sangat bergantung pada BBM.. pikirkan lagi dgn konsep ‘hemat energi’ apalagi ‘go green’. Pak Dahlan pernah melontarkan ucapan ‘mematikan akal sehat’. Semoga kita bisa melihat dengan benar.

    Posted by Wahyu Gubs | 23 Juli 2012, 2:35 pm
    • Ini udah dibahas di MH sebelumnya. PLN melakukan “pembunuhan berencana” terhadap pembangkit BBM, dan diganti berbahan gas, batubara, dll. Jadi, ke depannya penggunaan BBM oleh PLN akan semakin minim.

      Posted by januarvs | 23 Juli 2012, 11:36 pm
      • Kabar baik jika PLN memang benar jadi melungsurkan semua pembangkitnya yg bergantung pada BBM.
        Tapi akan jauh lebih baik lagi jika energi2 yg non fosil dapat dieksplorasi lebih banyak.
        Panas bumi, angin, ombak, petir, sinar matahari..
        Kita kaya akan itu semua.

        Posted by Wahyu Gubs | 24 Juli 2012, 8:37 am
        • Kita semua berharap untuk melakukan itu Mas. Itu langkah ke depannya. Itu potensi. Panas bumi, kita punya 40% cadangan dunia. Harusnya Indonesia jadi lab-nya teknologi untuk eksplorasi panas bumi. Ini tantangan bagi dunia akademisi untuk semakin menguasai perihal panas bumi ini.

          Posted by januarvs | 24 Juli 2012, 1:10 pm
          • betul Indonesia punya 40% cadangan, tapi itu ga cukup 40% cadangan dunia itu nilainya kecil… mungkin sumber energi lain bisa lebih diharapkan.. saya membayangkan bila seluruh pesisir Indonesia ditanam PLTA (angin), solar cell di lahan2 yang tidak bisa ditanam, dan kita bisa bebas dari penggunaan BBM untuk keperluan energi domestik, luar biasa

            Posted by hitamkelam | 26 Juli 2012, 10:32 am
          • Energi panas bumi potensinya tidak mungkin mencukupi kebutuhan nasional. PLTP Chevron Gunung salak hanya berkapasitas 330MW, itu sudah terbesar. bandingkan dengan PLTU Tanjung Jati B satu unit saja sudah berkapasitas 662 Mega Watt (MW). Ke depan, mau tidak mau hanya PLTN yang mampu memenuhi kebutuhan energi. Suka atau tidak kita terpaksa harus siap.

            Posted by ibanezholic | 26 Juli 2012, 4:45 pm
  103. selalu ada ayunan pertama untuk bikin seribu langkah cepat bukan?

    Posted by novisaja | 23 Juli 2012, 2:38 pm
  104. Kemarin IBANEXHOLIC berkomentar sebagai berikut.

    “Mobil listrik adalah nonsense.

    Pertama meski sudah tersedia pun charger station, dan begitupun cepatnya pengisian, listrik untuk sekali pengisian akan sangat besar.

    Jangan mimpi, meski mau lulusan s7 sekalipun. Saya prihatin Pak Dahlan bisa terjerumus ke isu mobil listrik ini.

    Sebagai praktisi energi listrik, simple saja. Xenia dengan mesin 90HP / 67kW dipacu selama 2jam dengan kecepatan 70km maka energi dengan meminuskan effisiensi adalah 134kWh, dengan jarak tempuh 140km. Dengan konsumsi 12 l/km, cukup 11 liter saja, dengan lama pengisian kurang dari 5 menit.

    Bandingkan dengan mobil listrik, dengan pemakaian 134kWh, dan listrik rumah terpasang 2000VA rumah tangga, anggap saja masih tersisa alokasi 1000VA untuh charging malam hari lagi-lagi kita anggap effisiensi 100%, butuh lama pengisian 134.000Wh dibagi 1000W maka butuh pengisian selama 134 jam! Kalaulah dibalik mau ngisi setengah jam saja maka diperlukan listrik sebesar: 134.000Wh / 0.5h = 286kW. Dengan tegangan pengisian 220V maka arus pengisian adalah: 286.000W / 220V = 1218 Amper. Wooowww! 1200 ampere itu kabelnya saja bisa sebesar tangan orang dewasa!”

    Saya coba jawab berdasar pengetahuan saya:

    Kalau kita ngecas aki maka normalnya amperenya dibatasi 10% dari nilai AH dari aki. Jadi kalau kita punya aki 12V 10 AH maka charger hanya mengirim 1A dengan tegangan 13,8/14,4 V. Perlu diketahui juga bahwa aki 12V dikatakan penuh jika tegangannya 13,8 V atau 14,4 V.

    Untuk mengisi aki secara cepat tanpa merusak aki maka digunakan teknik tertentu, diantaranya dengan switching dimana arus diberikan hidup-mati bergantian, yaitu 1 s mengisi kemudian 20/30 ms berhenti. Penghentian 20/30 ms memberi kesempatan aki menuntaskan reaksi kimia. Selain itu biasanya pada charge yang canggih juga ada sensor suhu untuk memeriksa jika suhu aki mulai panas maka proses charge dihentikan sampai suhu normal kembali sehingga aki tidak rusak.

    Perlu diketahui juga bahwa kalau kita bilang strum aki habis bukan berarti tegangannya tinggal 0 V tetapi sebenarnya tegangan aki turun mendekati 10 V. Jadi tegangan aki turun sekitar 3/4 Volt. Aki dianggap rusak bila tegangannya tinggal 10 V karena ada proses sulfatisasi pada pelatnya (untuk aki yang pakai asam sulfat).

    Untuk menghitung berapa ampere untuk charge mobil listrik Pak Dasep, harus diketahui berapa tegangan dan AH aki yang dipakai. Jadi tidak bisa hanya berdasar nilai kWh. Mungkin disini ada teman-teman yang tahu berapa nilai tegangan dan AH dari aki mobil tersebut supaya bisa kita hitung bersama.

    Posted by yoyokal | 23 Juli 2012, 2:56 pm
    • Lha faktanya kabel listriknya cuman jari kelingking kok sudah bisa nyetrum itu mobil ya? Kayaknya Yoyokal ini terlalu teoritis. Makanya jangan textbook mlulu, kerja..kerja..kerja…baru ilmumu bermanfaat.

      Posted by mito | 23 Juli 2012, 4:12 pm
      • Mito, statetement diatas itu bukannya punya Yoyokal, beliau hanya mengutip dari komentar artikel sebelumnya.

        untuk Yoyokal, memang ada bebrapa teknik pengisian baterai, ada dengan sistem on-of seperti tsb, ada yang awalnya tinggi tegangan maupun arusnya lalu melandai ketika sudah hampir penuh.

        Posted by Salahudin Damar jaya | 23 Juli 2012, 6:40 pm
      • Untuk Mito tolong dibaca baik-baik komentar saya yang mengkomentari IBANEXHOLIC tentang tidak mungkinnya mengisi batery mobil karena menurut perhitungannya perlu 1200 A dimana menurut saya harus dibuktikan terlebih dahulu dengan mengetahui spesifikasi aki yang dipakai di mobil Pak Dasep.

        Saya sendiri sudah 4 tahun lebih menggunakan sepeda motor listrik buatan China yang tegangannya 48 volt yang sanggup menempuh 15 km setiap hari. Perlu diketahui tempat kerja saya jaraknya sekitar 7 km. Adapun spesifikasi molis saya sekali charge sanggup menempuh 30 km dengan kecepatan maksimum 30 km/jam.

        Molis (motor listrik) saya memiliki 4 buah aki 12 Volt bertype deep cycle dengan kapasitas 20 Ah. Type ini beda dengan type yang dipakai di mobil atau sepeda motor BBM. Type deep cycle membolehkan kapasitas merosot sampai 50% lebih sementara untuk aki biasa hanya boleh merosot kira-kira hanya 20% saja. Jika kapasitas batery merosot lebih dari 20% maka batery biasa akan rusak. Aki deep cycle lebih berat karena pelat elektrodenya lebih besar.

        Saat kapasitas penuh sehabis dicharge tegangan batery terukur 56 V, ini cocok dengan kapasitas batery 12 V yang penuh bernilai 13,8 V. Kalikan saja 13,8 dengan 4 maka hasilnya 55,2 V. Ketika molis saya loyo dan ketika saya ukur tegangannya diperoleh 45 V dan ketika dibagi 4 maka diperoleh nilai tegangan masing-masing aki sebesar 11,2 V. Karena aki saya 20 Ah maka charger mengisi sebesar 2 A saja. Berapa daya yang disedot? Kalikan saja 56 V dengan 2 A diperoleh 112 Watt. Nilai ini cocok dengan kemampuan daya yang tertera di chargernya yang bernilai 100 Watt. Tegangan charger sendiri ketika diukur juga bernilai 56 V.

        Untuk mobil listrik merk Tesla tegangannya sebesar 375 V dan kapasitasnya 53kWatt sehingga arusnya 53000/375 = 121 A sehingga kapasitas baterynya adalah 375 V 121 Ah. Saat mengisi batery maka jika mengikuti aturan pengisian batery yang baik diikuti maka hanya dibutuhkan arus sebesar 121Ah * 10% = 12,1 A. Daya untuk mencharge aki jadinya sebesar 375*12,1 = 4537,5 Watt.

        Jadi saat ini saya belum memiliki gambaran apakah perhitungan IBANEXHOLIC benar atau saya yang salah selama spesifikasi kapasitas aki yang digunakan di mobil Pak Dasep belum diketahui.

        Posted by yoyokal | 23 Juli 2012, 8:23 pm
    • IBANEXHOLIC mungkin juga benar, bagaimana kalau dia dijadikan tenaga ahli atau konsultanlah di perusahaannya pak Dasep, siapa tahu masukan akan sangat bermanfaat. salam MH

      Posted by alba | 23 Juli 2012, 4:15 pm
      • He…he…. terimakasih mas bro.

        Sebagai klarifikasi, saya sama sekali tidak menyalahkan design mobil Pak Dasep. Mereka jauh lebih pintar dari saya yang bukan apa-apa kok.

        Yang saya kuatirkan adalah beberapa hal sebagai berikut:

        1. Untuk nge-charge mobil pak Dasep ini lebih kurang perlu sambungan 5000VA di rumah (alokasi 2000VA beban rumah tangga – 3000VA charging) dengan perhitungan 8 jam charging.

        2. Untuk charging 100.000 unit diperlukan investasi kasar 0.5 milyar USD, meliputi satu pembangkit 300MW, transmisi dan distribusi sampai end point charging.

        3. Untuk kondisi (bukan) jakarta, kan tidak seperti luar negeri sono dimana LEAF sudah dipasarkan. Sudahkah macet ria diantisipasi dalam perhitungan, berapa tanjakan, berapa kali berhenti, berapa kali akselerasi kembali, berapa kali mengerep karena sepeda motor, berapa kali menyalip dst-dst. Indonesia gitu loh!

        4. Harga! Ini yang penting. Untuk mobil seharga 300-an juta dengan segala keterbatasannya apakah masyarakat akan minat? Belum replace battery setiap 7 tahun (klaim) seharga 50-jutaan. Ini yang harus dipikirkan. Kalau baterai tetap impor dan harga baterai segitu maka, kembali lag, pertanyaan simple: apa masyarakat mampu beli?

        Begitu rekan-rekan,
        Mohon dipahami

        salam,
        ibanezholic

        Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 10:06 pm
        • nah ini saya suka nih, teoritis logis dan jelas

          ikut cawe cawe saja

          pertama target market mobil listrik saya kira di pulau jawa leih realistis jaringan listrik sudah mudah dan gampang, sehingga tidak pelu invest besar, istilah kasarnya tinggal bikin bok dengan isii kabel boost charging sambungkan dengan kabel pln ,

          kedua masalah batre kalau kita jangan terjebak batre yang ada sekarang, karena mentok pada pesimis ( termasuk saya juga) karena dihitung hitung pasti akan susah untuk migrasi dari mobil konvensional ke mobil listrik ,tapi kedepannya inilah yang pak dahlan fokuskan, sekarang hanya rangsangan untuk memaksa ikut start.

          jika mau dihitung dengan subsidi BBM per liternya 4500, terus sistem charging digratiskan di tempat tempat umum saya masih yakin untuk merangsang akan banyak yang migrasi ,
          contoh keciil saja mobil konvensional beli BBM subsidi 20 liter dia dapat subsidi sekitar 4000 (asumsi subsidi per liter) X 20 = 80.000
          saya rasa dengan digratiskan dulu selama setahun pemerintah tidak akan rugi, (jempol buat pak dahlan)

          tapi kang ibaneholic saya suka dengan anda karena pemaparannya jepolll, sooo,
          mari kita berfikir bagaimana batre hebat itu lahir dari anak nagari ini

          Posted by saeful | 24 Juli 2012, 7:43 am
          • Saya terus terang cuma berlogika saja Pak Saeful.

            Saya tampil apa adanya, meski melawan arus tapi saya yakin Pak Dahlan lebih suka komentar yang berbau analisa dibanding dengan sekadar ungkapan kekaguman.

            Nuwun,
            Ibanezholic

            Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 11:44 am
    • jika mobil listrik adalah nonsense, maka membiarkan bangsa ini terus-menerus bergantung kpd BBM fosil yg jumlahnya makin menipis yg tiap tahun selalu terancam defisit APBN akibat subsidi lalu ribut-ribut demo anti kenaikan BBM di saat ada peluang terobosan solusi yg bisa diupayakan meski berdarah-darah berkeringat-keringat adalah hal yg sangat sangat sangat jauh lebih gila lagi…

      ketika Henry Ford sukses meluncurkan mobil model T di tahun 1908, dgn entengnya presiden Michigan Savings Bank saat itu berkomentar: “Kudalah yg akan terus kita pakai, mobil hanyalah hal baru – sebuah keisengan..”

      faktanya sekarang???

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 8:30 pm
    • Bisa dari kWh mas bro. Kalau pakai kWh justru tidak perlu tahu AH atau tegangan berapa. Justru yang penting mau simpan berapa energinya.

      Kalau anda punya aki 12V 10 AH, maka artinya kalau dipakai beban 1 ampere maka wattnya 12 watt, kalau dijalankan selama 1 jam maka disebut 1 watt-jam (Wh). Dalam kasus 24kWh tak selalu motornya kurang dari 24kW, bisa 90kW malah. Persoalannya hanya tahan berapa lama 24kWh diumpankan motor 90kW, tinggal dibagi saja 24kWh / 90kW = 0.26 jam. Tetapi tak selamanya motor 90kW menyedot penuh, tergantung beban, dimana beban terberat adalah sesaat mulai berangkat, dan berakselerasi dari kecepatan nol sampai kecepatan yang didesign, contoh 100km/jam seperti di artikel ini. Oleh sebab itu perhitungan sampai jarak berapa km mobil pak Dasep ini, jelas harus menggunakan analisis statistik misalnya: berapa kali tanjakan, berapa kali lampu merah, berapa kali mengerem, berapa kali menyalip dst, ditotal jendral dalam sekali perjalanan. Rumit ya? Memang, makanya tak salah kalau beliau klaim R&Dnya milyaran.

      Kembali ke aki mobil pak Dasep, tidak perlu tahu berapa AH, cukup kita tahu tegangan yang hendak dipakai nge-charge (220V) dan berapa lama mau ngecharge-nya untuk 24kWh. Disitu bakal ketemu amperenya. Ketemu watt-nya. Dan watt charging ini nilai kontinyu yang harus disediakan pembangkit (PLN) saat proses charging berjalan sampai selesai.

      Nilai 10% itu nilai normal charging. Kalau 30 menit itu boost charging. Sungguhpun kedengaranya keren, boost charging tentu butuh ampere yang tinggi sekali dan baterainya juga tak sembarang baterai karena bisa kembung kalau baterai ecek-ecek. Pernah liat aki mendidih kalau disetrum? Kurang lebih begitu boost charging. Nah, baterai yang bagus tentu tahan di-boost charging, meskipun tetap saja umurnya akan jauh lebih singkat.

      Salam
      ibanezholic, the anonimous!

      Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 9:36 pm
      • koreksi “kalau dijalankan selama 1 jam maka disebut 1 watt-jam (Wh)” maksudnya 12 watt-jam

        Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 10:12 pm
      • Akhirnya saya peroleh info tentang batery yang digunakan oleh mobil listrik Pak DI di http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=307383.

        Disitu disebutkan bahwa:

        “Dasep menjelaskan mobil listrik buatannya menggunakan 36 buah baterai lithium ion dengan kapasitas 21 kWh, sehingga mampu berjalan sejauh 130 kilometer dalam satu kali pengisian.”

        Dari data tersebut maka jika satu batery memiliki tegangan 12 Volt maka total tegangan baterynya adalah 432 Volt (12 Volt x 36). Dengan kapasitas 21 kWh maka kapasitas batery adalah 48,6 Ah (21000/432). Jadi berdasar aturan pengisian batery yang aman yang bernilai 10% dari nilai Ah maka diperoleh 4,86 A sehingga daya listrik yang diperlukan untuk mengisi aki adalah 2099.52 Watt (432×4,86).

        Jadi menurut saya hitungan saudara Ibanezholic yang menemukan 1200 A untuk mengisi batery adalah salah.

        Terkait aki yang digunakan oleh Pak Dasep di link di atas juga disebutkan bahwa baterynya cukup canggih dan harganya 50 juta. Ini kutipannya:

        “Tidak akan menggelembung sehingga mau nge-‘charge’ kapan pun baik dalam keadaan kosong maupun isi tidak akan ‘overheated’. Beda dengan baterai lain yang kalau di-‘charge’ lama maka akan gelembung.”

        Demikian pendapat saya mudah-mudahan tidak menyurutkan teman-teman yang mengekeret membaca pemaparan saudara Ibanezholic yang mengharuskan pemakaian daya yang tinggi sekali untuk mengisi batery mobil listrik, sampai-sampai bilang mobil listrik adalah nonsense. Menurut saya saudara Ibanezholic terlalu terburu-buru menghitung, memang hitungannya betul semua tetapi konteksnya salah. Konteks saudara Ibanezholic adalah keseluruhan daya padahal untuk mengisi aki tidak perlu seperti itu.

        Demikian pendapat saya dan mari kita sambut era mobil dan motor listrik.

        Posted by yoyokal | 25 Juli 2012, 11:07 am
        • Yang saya hitung itu baterai 134kWh dan dicharge 0.5 jam. Memparalelkan dengan tenaga xenia. Bukan mobil pak Dasep. Lihat kembali!

          Sekarang saya akan mengomentari hitungan anda.
          Anda kan ngitung aman untuk 21kW. Dengan 10% maka selesai dalam 10 jam dan butuh watt.
          Kedua, baterai apa yang satu selnya 12V?
          Satu sel baterai timbal adalah sekitar 2V, jadi aki mobil itu ada 6 sel = 12V~13.8V, nanti tengok sendiri sekatnya ada 6, sedangkan lithium sekitar 1.2V, jadi kalau 36 cell ya: 1.2 x 36V = 43.2V. Jadi hitungan anda perlu diulang! 🙂

          Posted by Ibanezholic | 25 Juli 2012, 9:19 pm
          • Memang batery lithium ion satu sel sebesar 1,2 V tetapi biasanya dijual dalam paket 12 Volt karena memang sebagian besar kebutuhan tegangan di tingkat konsumen dan industri berdaya besar adalah 12 Volt. Tidak mungkin dijual dalam paket 1,2 volt karena tidak efisien. Dalam berita tersebut Pak Dasep bilang 36 batery (bukan sel) lithium ion dan asumsi saya satu batery adalah 12 Volt karena tidak masuk akal batery seharga 50 juta kok hanya 43,2 V. Lagipula tidak mungkin tegangan 43,2 V dipakai untuk menggerakkan mobil. Rumusan yang sudah menjadi baku dalam pengelolaan daya listrik adalah menghindari nilai arus yang besar karena arus menghasilkan panas dan memerlukan media yang permukaannya luas (ingat elektron lebih senang mengalir di permukaan logam). Rumusan lain yang saya ketahui di kalangan DIYers para pengubah mobil BBM menjadi listrik adalah: jika motor ingin berdaya besar maka nilai tegangannya yang dinaikkan bukan arusnya.

            Untuk kasus Xenia yang memiliki daya 134kW maka hitungannya begini menurut saya. Taruhlah batery sama dengan yang digunakan oleh mobil city car Pak Dasep maka tegangannya 432 Volt maka nilai Ah adalah 310 A sehingga kapasitas batery adalah 310 Ah dan arus pengisian batery adalah 310×10% = 31 Ampere sehingga dayanya 432×31 = 13400 Watt. Memang butuh daya yang besar.

            Mari kita tunggu saja karakteristik mobil P Dasep yang katanya masih ada dua prototype yang salah satunya seperti Avanza-Xenia. Menurut saya untuk type Avanza-Xenia maka tegangan batery akan ditambah untuk menambah daya.

            Posted by yoyokal | 26 Juli 2012, 7:38 am
          • Justru baterai lithium itu dijualnya rata-rata per sel, yaitu 1.2V. Tujuanya agar flexible, orang mau memakai tegangan berapa saja terserah. Bisa baca-baca disini:

            http://www.saftbatteries.com/technologies_lithium_liion_301/language/en-us/default.aspx

            Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 6:35 pm
          • Baik, karena ada menuntut, perhitungan dibuat lebih serius, maka saya tindak lanjuti.

            Setelah saya cek ulang, tegangan Lithium untuk aplikasi mobil listrik ternyata sekitar 4.5V per sel, dan bebrapa sel disatukan membentuk modular, lalu beberapa modul disatukan lagi. Perlu diketahui bahwa Li-Ion memang ada beberapa type.

            Saya ambil saja referensi LEAF battery, sbb:

            Quick charger DC50kW (0 to 80%): approx. 30 min (Level 3 charging)
            Home-use AC240V charging dock (0-100%): 8 hrs (Level 2 charging) [8]
            Regular 110/120V 15-amp outlet: 22 hours (Level 1 charging) [9]

            http://www.mynissanleaf.com/wiki/index.php?title=Battery_specs

            OK, melihat data battery nissan LEAF yang 21kW capacity yang identik 24kWh, sedangkan punya Pak Dasep adalah 21kWh, maka tinggal dikalikan saja charging yang punya LEAF ini dengan 21/24= 87.5%
            Jadi perhitungannya akan seperti:

            1. Fast charging 50kW x 87.5% = 43.75kW / 220V = 199A, untuk 30 menit.
            2. Mengambil dari regular charging 110/120, dengan tegangan 220V dan ampere tetap 15A maka butuh waktu 11 jam. Jadi untuk charging 8 jam malam maka chargingnya 11/8 x 15A = 20A x 220V = 4400VA x 87.5% = 3.740VA tambahan daya rumah yang perlu dinaikkan dari sambungan saat ini.

            Jadi secara kasar, perkiraan saya semula: 3000VA, memang kurang lebih segitu, malah lebih ternyata, yaitu sekitar 3.740VA~15A untuk charging dirumah, dan 43.75kW~200A untuk charging station.

            Jadi saya rasa soal charging moblis ini sudah cukup menjadi gambaran.

            Nuwun,
            ibanezholic

            Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 7:25 pm
    • “…. Xenia dengan mesin 90HP / 67kW dipacu selama 2jam dengan kecepatan 70km maka energi dengan meminuskan effisiensi adalah 134kWh, dengan jarak tempuh 140km. Dengan konsumsi 12 l/km, cukup 11 liter saja, dengan lama pengisian kurang dari 5 menit…..”

      informasi ini sedikit “menyesatkan” …
      90HP (=67kW) kan daya maksimumnya
      apa benar untuk melaju 70km/jam sejauh 140km diperlukan daya sebesar 134kWh? apa untuk melaju selama 2 jam tersebut mesin Xenia harus mengeluarkan daya maksimum terus menerus?
      lebih FAIR jika yang dikonversi jadi kWh adalah bbm sebanyak 11 liter tsb
      ayo coba yang bisa menghitungnya ….. silahkan

      Posted by pakpuh | 23 Juli 2012, 11:10 pm
      • Ya… memang tak segitu kalau kontinyu pak. Makanya yang saya tekankan adalah pendekatan konsumsi BBM-nya, 12km/liter, jadi 11 liter konsumsi untuk 140km jalan, dengan tujuan menghilangkan berbagai asumsi kerumitan jalanan, seperti starting, akselerasi, pengereman, lampu merah, tanjakan dst. Jadi 11 liter itu sebenarnya sudah all-in, dengan kecepatan rata-rata 70km/jam, atau CUKUP dilihat saja sebagai untuk 140km, konsumsi BBMnya 11 liter tanpa melihat kecepatan dan kondisi jalan. Jadi ini pendekatan praktis dan masih dalam tahap wajar.

        Kalau dihitung kontinyu 70km/jam kontinyu malah lebih irit lagi. Bisa 15km/liter.

        Begitu Pak Puh,

        Nuwun.
        ibanezholic

        Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 11:19 am
      • Apa yang dipaparkan oleh PAKPUH benar. Bagi yang belajar fisika tentang gerak, kita ketahui bahwa gaya gesek statik (diam) lebih besar dari gaya gesek kinetik (gerak). Sehingga ketika sebuah mobil bergerak dari diam maka diperlukan energi yang besar karena gaya gesek statik sangat besar. Ketika mobil berjalan maka muncul gaya kinetik yang besarnya lebih kecil.

        Oleh sebab itulah kalau mobil atau motor sering stop and go di perkotaan yang macet maka bensin akan boros karena energi bensin dipakai untuk melawan gaya statik. Sementara kalau perjalan luar kota yang lancar maka bensin hemat karena energinya hanya dipakai untuk melawan energi kinetik yang lebih kecil.

        Demikian juga untuk mobil listrik. Dari pengalaman saya naik sepeda motor listrik, kalau molis digas dari diam maka indikator batery akan meluncur turun dan motor berdengung keras. Segera setelah motor berjalan maka indikator tegangan batery kembali penuh.

        Posted by yoyokal | 25 Juli 2012, 11:23 am
  105. Sukses pak DIS… pian mampu dan bisa….
    mudah mudahan fidunya wal akhiroth….

    Posted by gianto | 23 Juli 2012, 3:11 pm
  106. saya jadi penasaran mario rivaldi sama ravi desai kemana ya? kalau ricky elson kan di jepun

    Posted by saeful | 23 Juli 2012, 3:22 pm
  107. Paaak saya tantang uji coba di kota saya di Balikpapan, Kaltim yg banyak tanjakannya paakk…

    Posted by EMIEL JOKOTRIANTO | 23 Juli 2012, 3:47 pm
  108. Di sini ada Manufacturing Hope, di Metro TV ada Kick & Dy Hope. Keduanya inspiratif dan memberikan harapan. Majulah bangsa dan negaraku!

    Posted by mito | 23 Juli 2012, 4:15 pm
  109. mantappp………tetap semangat tebarkan virus harapan tuk kejayaan indonesia…………maju terus bung DIS…

    Posted by adindahlan | 23 Juli 2012, 5:01 pm
  110. Saya ikut nimbrung deh,,,semoga apa yang direncanakan pak DIS bisa sukses, membangun harapan bangsa emang gak mudah pak. Untuk soal mobil listrik ini, saya setuju kalo dilaksanakan secepatnya, tapi kalo sudah mulai benar2 kelihatan bentuknya, juga harus segera dipikirkan dan disosialisasikan short dan long term plannya. Soal tadi itu pabrikasi dan stasiun pengecasan sepertinya jadi unsur yang paling krusial. Dibuat secepat-cepatnya juga perlu agar tidak kehilangan momentum, agar para pencaci maki jadi tau diri, tapi saya berharap pak DIS juga tidak grusa-grusu dengan test drive-debugging-penyempurnaan mobtriknya. Jangan terpaku dengan janji tanggal saja pak, mending kalau memang belum siap 100%, diakui saja secara legowo. Intinya, cepat bagus tapi unsur2 quality-nya jangan sampai terbengkalai. Saya baru bisa bantu do’a. Moga Dasep dkk bisa sukses membawa misi nasional ini. Doanya orang yang berpuasa kan mustajab, ayo kita doakan bareng2. Salam

    Posted by y00p1e | 23 Juli 2012, 5:13 pm
  111. Mobil listrik yg br bener2 diangkat ke permukaan oleh Pak Dis adalah karya Kang Dasep. Ferrari listrik karya Kang Danet baru samar2 aja. Masih ada 2 karya lg yg masih dipingit. Bakalan lbh banyak kejutan lg ke depannya. Maju terus Pak Dis dan tetep semangat.
    Lupakan politik. Kejar harga diri bangsa…

    Posted by Didi | 23 Juli 2012, 6:18 pm
  112. Man jadda wa jada

    Posted by richy | 23 Juli 2012, 6:39 pm
  113. DAHLAN ISKAN PRESIDEN 2014 = HARUS !!!

    Posted by Logitech | 23 Juli 2012, 6:49 pm
  114. mengawali sesuatu memang berat, tapi jika berhasil, maka yang selanjutnya bakal lancarrrrr
    semoga Alloh SWT selalu melindungi dirimu duhai Pak Dis, dan semoga selalu di jalan yang lurus. aamiien.. 🙂

    Posted by tri sunarso (@eorenmh) | 23 Juli 2012, 6:57 pm
  115. Energi Listrik Baru Dimulai, Energi Hampa Sudah Di Ambang Pintu . Memang Jenius Bangsa Kita Ini :

    Dahlan Iskan Pesan Pembangkit Tanpa Bahan Bakar

    TEMPO.CO, Malang – Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mendukung generator tanpa bahan bakar yang diciptakan Slamet Haryanto alias Embing, tukang servis dinamo di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Beliau bilang akan bantu mengurus surat izinnya,” kata Slamet kepada Tempo pada Senin sore, 23 Juli 2012. Dia mengaku baru saja menutup sambungan telepon dari Dahlan.

    Slamet menuturkan, generator yang dinamai “Pembangkit Listrik Tenaga Hampa” atau PLTH (baca: Dari Hampa Setrum Menyala, Majalah Tempo edisi 23-29 Juli 2012) itu sangat berguna dipakai di pulau-pulau atau daerah-daerah terpencil yang belum berlistrik. Dahlan meminta Slamet segera mematenkan PLTH agar tidak ditiru atau dibajak orang lain, dan bersedia membantu proses sertifikasi.

    “Beliau juga bilang dalam minggu ini siap ke Pujon bersama pemimpin PLN dari Jakarta,” kata Slamet, pria kelahiran Lumajang 51 tahun lalu. Dia juga mengaku telah ditelepon Direktur PLN yang mengatakan akan berkunjung ke Malang bersama Menteri Dahlan.

    Sebelumnya, Dahlan menelepon. Tanpa basa-basi dia minta berbicara langsung dengan Slamet. Setelah nomor dikirim, Dahlan memenuhi janjinya menelepon Slamet dua kali. “Saya mau bicara langsung dengan dia. Saya takut ditipu seperti terjadi sebelumnya,” kata Dahlan tanpa menyebut penipuan yang ia maksud.

    Tak hanya bercakap, lewat pesan pendek Dahlan memberitahu ia sudah meminta nomor rekening Slamet untuk pemesanan satu unit PLTH 10.000 watt atau 10 kilowatt. “Untuk rumah saya di Surabaya,” kata Dahlan lewat pesan singkat.

    Slamet melakukan riset pembuatan PLTH mulai 1997 dan pada 2008 berhasil dibuat prototipe pertama bertegangan 380 volt dan berdaya 13 kilowatt. Prototipe pertama ini menjadi tipe kedua: 3 Fase. Tipe ini ditujukan untuk pasar industry. Satu tipe lagi, 1 Fase, dibuat dengan voltase 220 dengan daya minimal 1.000 watt dan daya maksimal 6.000 watt, yang cocok untuk listrik rumahan.

    Hingga sekarang sudah lebih dari seratus unit PLTH dia buat. Kelebihan PLTH buatan Slamet adalah tidak bersuara, tidak bergetar, tidak panas, serta tidak menggunakan bahan bakar atau energi alam lainnya sehingga diklaim sangat ramah lingkungan. Guru Besar Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang, I.N.G. Wardana mengatakan alat itu bekerja dengan prinsip batere, yaitu menyimpan energi untuk diubah jadi daya listrik.

    Posted by Darko Rahman | 23 Juli 2012, 7:43 pm
    • kalo pake cara berpikir skeptis, dari istilahnya, Pembangkit Listrik Tenaga Hampa, aja sdh bermasalah… tapi sudahlah, berhubung bangsa ini butuh terobosan-terobosan solusi, ya sudahlah skeptisnya minggir dulu… menunggu realisasinya segera sbg pembuktian paripurna… semoga pak Dahlan tetap mengedepankan akal sehat, krn saking nafsunya menyelesaikan problem ketergantungan BBM fosil, jangan sampai ‘tdk mendapat informasi yg lengkap’ lalu termakan hoax…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 8:17 pm
      • Betul mas Novrian,

        Sekali lagi kembali ke hukum kekekalan energi.
        Kalau tidak ada proseskonversi energi yang jelas darimana datangnya energi tersebut?

        Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 9:39 pm
        • lha ini : Guru Besar Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang, I.N.G. Wardana mengatakan alat itu bekerja dengan prinsip batere, yaitu menyimpan energi untuk diubah jadi daya listrik.

          Posted by erust | 23 Juli 2012, 10:07 pm
          • Tinggal dibeber saja dalamnya isinya apa.
            Mari kita kupas tuntas! Jangan mengulang kisah Joko Suprapto. 🙂

            Posted by Ibanezholic | 23 Juli 2012, 10:14 pm
          • Hukum/formulasi/teory, di segala bidang ilmu, yang sekarang ada di buku2/literatur2 (yang paling baru sekalipun) sebenarnya adalah pengetahuan lama
            Yang betul2 tahu perkembangan terbaru suatu teory adalah para peneliti ataupun para praktisi

            Jadi kalau kita hanya berpikir berdasarkan buku2/literatur2 yang sekarang ada, bisa dipastikan pengetahuan kita sebenarnya tertinggal
            Kita lah yang harus mengembangkan pengetahuan dari buku2/literatur2 tersebut lebih lanjut agar benar2 tahu
            Walaupun sebenarnya itupun terbatas, tergantung kecerdasan kita di bidang keilmuan tersebut

            Jadi segala sesuatu yang tampaknya tidak mungkin bagi kita, sangat mungkin bagi orang lain adalah sesuatu yang sangat masuk akal
            Demikian juga apa yang disampaikan seorang Guru Besar Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang, I.N.G. Wardana, bisa jadi bagi Beliau segalanya masuk akal dan sudah terbukti
            Kita hanya harus terbuka dan bijaksana saja

            Salam

            Posted by doetsz | 23 Juli 2012, 10:30 pm
          • enggih, mas Bro… ane paham, makanya ane kesampingkan dulu sikap skeptis yg secara alamiah muncul saat pemahaman kita kok dirasa tdk cocok yg penjelasan dari pihak lain… gak masalah kan, supaya kita bisa cek-ricek… kita tunggu aja wujud nyata dari yg dimaksud dgn PLTH itu, semoga bukan hoax… kalo orang sekelas ane salah, itu mah sangat wajar aja, ane sdh lama gak review pelajaran kuliah, bukan praktisi, dan cuma tukang komentar, heheheheee… kalo pak Slamet ini bener, berarti kita semua dpt ilmu baru… tapi embel-embel profesor pun juga bukan garansi pasti ttg kebenaran suatu teori… sorry to say, seorang profesor Teknik Mesin ITS pernah ane anggap melakukan blunder besar ketika pd tahun 2012 ini dgn pedenya dia men-support tugas akhir beberapa mahasiswanya ttg peningkatan efisiensi pembakaran pd mesin pembakaran dalam dgn H-H-O Generator, yg diklaim bisa menghemat konsumsi BBM dgn sangat signifikan, padahal teknologinya sdh ditemukan sejak tahun 60-an dan di Amrik sono kit-kitannya sdh dijual bebas dan sdh jadi proyek level DIY (Dot It Yourself) hobis rumahan…

            Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 11:17 pm
          • Mantaps
            Sharing terus Mas Novrian

            Semangat malam
            Salam

            Posted by doetsz | 23 Juli 2012, 11:44 pm
          • ini baru diskusi yg muantapp makasih penjelasannya Pak Novrian

            Posted by erust | 24 Juli 2012, 4:28 pm
          • Nggak penting siapa yang menemukan…. yang penting siapa yang mengaplikasikan dan melaksanakan…itu bedanya mimpi dan kerja…kerja….kerja

            Posted by Seno | 25 Juli 2012, 12:11 pm
      • mungkin nanti
        kl sdh dipatenkan, baru diumumkan dari mana datangnya energi itu.

        Posted by Ende Perdian | 25 Juli 2012, 1:39 pm
    • lahir lagi putra petir yg temuannya sangat menakjubkan, ini bukan Pak Slamet Heryanto yg pernah direkomendasikan Pak Novrian Eka Sandhi di MH 17 itu ya…. pengen pesen PLTH yg untuk rumahan

      Posted by erust | 23 Juli 2012, 10:05 pm
      • sdh cek MH 17, ane tak pernah rekomendasikan nama Slamet Heryanto, boss… yg ane maksud Era Purwanto, dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)… sdh lama ane blm sowan ke rumahnya, jadi blm tahu update infonya… tapi, andaikan beliau tak masuk timnya pak Dahlan, tak jadi soal… masih banyak lagi kok orang-orang jenius yg blm dilibatkan, semoga mereka tetap concern dan yg penting ditunggu hasil karyanya… 🙂

        Posted by Novrian Eka Sandhi | 23 Juli 2012, 11:07 pm
    • saya punya kekhawatiran yg sama dengan mas novrian dan mas ibanez. Tanpa penjelasan yg nalar dan memadai mengenai konsep dan proses kerjanya artikel tersebut terlalu banyak ‘bolong’nya.
      Satu lagi pertanyaannya : apakah artikel tsb bicara tentang alternatif baru sumber pasokan listrik yg berdiri diatas suatu lahan, atau mau lebih spesifik bicara tentang pemasok listrik mobile yg di’tanam’kan ketubuh mobil listrik yg sedang jadi topik bahasan 2MH terakhir. Supaya juga saya tidak sampai nyasar dan kecele menyimaknya.

      Posted by daya setiawan | 24 Juli 2012, 7:14 am
    • > alat itu bekerja dengan prinsip batere, yaitu menyimpan energi untuk diubah jadi daya listrik.
      >

      Kalo “batere”nya habis, ngisi pakai apa yah?

      Posted by januarvs | 24 Juli 2012, 11:01 am
    • ini info lama, entah benar atau tidak perlu di cek … atau kalo p DIs ke madura bisa di info kan

      http://nasional.kompas.com/read/2009/02/03/22501899/listrik.tenaga.gravitasi.hebohkan.pamekasan

      Posted by yud | 24 Juli 2012, 4:12 pm
    • sangat disayangkan, alat bikinan mbah ming ternyata sekedar konverter saja dari aki (dc) ke 220V (ac), … dan u ngeces akinya nyetrom dari pln…
      http://mulyantogoblog.wordpress.com/2012/07/26/pembangkit-listrik-tenaga-hampa-ternyata-tipuan-murahan/

      Posted by jawara | 27 Juli 2012, 2:03 pm
      • sekedar menyalin tanggapan di blog tersebut:

        Sy tau sndri kalo yg bersaksi it adlh slh st orang yg rencny maw bikin 1000 unit dr duplikat brng trsbt,,trus ikut2n menghncurkn perjuangan bpk slamet,bahkan pesanan yg dicoba it bisa dpakai drmh tnpa pln,stlh dbongkar lalu dbenahi..orang yg membongkar it bahkan ikut maw menduplikat brang trsbt tp gak bs.it memang sulit bngt.jd g smbarang orang bs mengerti..bpk slamet tdk tau soal pesanan .1000 unit,bhkan uang yg ktny jd dp it sudah dmakan makelar bpk slamet tdk tau menau,yg dr pemerintah jg bnyk se x orang yg makan..untk plth hny sbgn,yg q taw..bahkan semua makelar yg mau membeli ternyt menipu bpk slamet,smp 12 jt,sampai rmh mlk bpk slmet djual untk mengganti penipuan yg dlakukan orang2 yg suka makan uang.

        Oleh
        Oleh: Yeyen on 28 Juli, 2012
        at 8:43 am
        http://mulyantogoblog.wordpress.com/2012/07/26/pembangkit-listrik-tenaga-hampa-ternyata-tipuan-murahan/#comment-9005

        Posted by Farid Sanusi | 28 Juli 2012, 9:34 am
  116. sekedar info..lnsyAllh bsk mlm jam 19.30 Bpk kt Dahlan lskan akn mengisi ceramah tarawih diMasjid Agung Sunda Kelapa,utk tmn2 sktr Jkt yg bs dtg silahkan..mgkn kt bs kopdar skalian.

    Posted by koreksidiri | 23 Juli 2012, 8:00 pm
  117. sangasanga, sebuah kecamatan di kutai kartanegara hampir tiap hari mati lampu. kabel2 listrik pln bergelantungan bisa digaet sama anak kecil setinggi semampai (semeter tidak sampai).

    Posted by Agus Murjani (@A_Murjani) | 23 Juli 2012, 9:04 pm
  118. ngisi bbmnya dimana ? mungkin ada isi ulangnya ya?

    Posted by Informasi terbaru nih | 23 Juli 2012, 10:14 pm
  119. Selamat dan salam sukses buat pak dis,

    Para penantang yang siap MENJEGAL….
    1. Poly Tikus Busuk dan Anggota Hewan dari sheneyen yang dapat setoran dari perusahaan otomotif luar
    2. Poly Tikus Busuk dan Anggota Hewan yang setorannya terhambat dari BUMN ato Paarpol yang tidak dapat jatah Dirut BUMN
    2. Makelar minyak impor karena akan kehilangan pangsa pasar, gak mungkin mereka jadi makelar daya listrik
    3. Para pengincar jabatan RI 1 karena merasa popularitasnya terancam dan tenggelam

    Pengusaha otomotif dan pencari keuntungan tidak akan menjegal mobil listrik, seperti air mengalir menelusuri lembah maka pengusaha otomotif itu akan menyusuaikan produk dengan permintaan pasar, mereka akan menganggab mobil pak dis sebagai entry point untuk mendidik masyarakat dan membangun pasar kemudian mereka bikin mobil listrik yang chiamik.

    Potensi ekonomi mobil listrik:
    1. Bisnis charger / SPBU Listrik
    2. Bisnis Switching mesin ke dinamo motor

    Posted by nabinoto | 23 Juli 2012, 10:43 pm
  120. ayo majuu..majuu..
    salm MH buat semua putra putri bangsa yang ingin liat indonesia maju dsegala bidang….
    takdir kita adalah bangsa yang besar!!!!
    Mohon penjelasan buat komunitas yg bergerak dibidang perkebunan sawit.

    Posted by cekinternet | 23 Juli 2012, 11:08 pm
  121. Kecepatan hari pertama sudah 231 koment (sama saya jadi 232, hehehe………….)

    Selamat menjalankan ibadah2 Ramadhan bagi yang melaksanakannya

    Salam

    Posted by doetsz | 23 Juli 2012, 11:48 pm
  122. pak dahlan ga cuma terkenal di indonesia nih tapi di dunia blogger jg banyak penggemarnya 🙂
    tetap semangat berjuang pak

    Posted by Farmatika | 24 Juli 2012, 1:45 am
  123. tiap hari nge-cek situs ini,
    selalu berharap ada kabar baru dari MH,
    sudah seperti candu buat saya
    Sungguh mengharu biru

    Dulu ada idola saya kakek Baharudin Lopa
    Sekarang Tuhan memberi Anugrah
    Pak Dahlan Iskan
    Tuhan, Jagalah dirinya…Jagalah Indonesia
    Walau diriku tak pernah beri apa2 thp negri ini
    Setidaknya Engkau msh beri hamba ini
    Pikiran positip thp negeri ini

    Posted by W1NG | 24 Juli 2012, 2:21 am
  124. Setelah listrik mudah2 an Pak Dahlan bisa menyentuh BBM yang renewable (bioethanol)- siapa tahu bisa menjadi the next Brazil. Kalau MOBLISTRIK yang dianggap ngga mungkin saja, sama Pak DI sudah didepan mata- apalagi hanya Bioethanol. Bangsa ini kaya akan swasembada Energi dan mulai diperhitungkan.

    “Maklum Pak DI ngga punya spion”, yang pesimis ngaciiirrrrrrrrrrr.
    2015 merupakan tahun kebangkitan Indoneisa.

    Salam Utk Pak DI semoga tetap sehat selalu. Amin

    Posted by spion.com | 24 Juli 2012, 2:34 am
  125. Namanya aja uji coba kalo ada kekurangan ato kegagalan ya WAJAR, apalagi untuk hal baru yang benar2 baru…meski untuk seorang Dasep Ahmadi mungkin bukan hal baru, tapi masyarakat Indo? Bukankah setiap dari kita pernah GAGAL!!! yang paling penting adalah menyikapi dan bangkit dari kegagalan itu sendiri….ya jadi tak perlu lah kita mencibir, mengolok, negatif thinking…dsb Marilah kita berfikir dan bersikap dewasa khususnya untuk yang msh CURIGA dengan PAKDIS…sebenarnya apasih yang kita inginkan untuk masa depan bangsa? Kemajuan, Kemandirian, Kesejahteraan…..ato Kebangkrutan dan Kesengsaraan? kalo saya sih pengen hidup d negara yang maju, mandiri, dan sejahtera, yang g mau?? yaaa…MINGGIR…MINGGIR KASIH JALAN PAKDIS…..

    Posted by inne | 24 Juli 2012, 4:14 am
  126. saya ibu rumah tangga biasa , tapi saya senang baca tulisan2 pak Dis. Alhamdulillah masih ada orang yang peduli untuk kepentingan bangsa dan negara ini dengan tulus, maju terus pak Dis, kalau niatnya baik Insya Allah dimudahkan Allah , saluuut dan hormat untuk pak Dis dan tim molis…..

    Posted by lian AF | 24 Juli 2012, 4:17 am
  127. point to be discussed :

    The Three Hidden Blind Spots That Will Crash The Electric Car
    Ron Adner|March 23, 2012

    Governments and corporations are allocating billions of dollars to make the electric car an attractive mass-market proposition. Their efforts so far have been directed at on individual pieces of the puzzle. Unless they expand their view to encompass the entire ecosystem, however, their efforts are sure to fail.
    So far, the debate over the inevitability of the success vs. failure of electric cars in the mass market has focused on three main problems.

    Problem 1: Too expensive when compared to gas powered alternatives. The $35,000 all-electric Nissan Leaf is roughly comparable to the $15,000 Nissan Versa. Yes – electric cars are far cheaper to drive (it can cost less that $0.03 to drive an electric mile, compared to $0.16 for a gas mile). But even with the $7,500 federal tax incentive, that’s a $12,500 difference.  And $12,500 buys a lot of gas.

    Problem 2:  Limited driving range.  The Leaf’s battery – estimated to cost more than $10,000 battery – will take you 100 miles before it’s drained.  Less if you use the air conditioner or drive on hilly terrain. 

    Problem 3: Charging infrastructure. Not only are public charge stations few and far between, charge times (at home or away) are measured in hours, so forget mid-trip fill ups.  E-cars as offered are strictly for short commutes.
    The good news is that each of these problems is being addressed through a combination of public and private incentives and investments.  Battery technology is improving every year, offering cheaper batteries that can offer greater range, and charge spots are being installed in many cities.
    The bad news is that solving these problems won’t bring mass market success to the electric car.  Three critical blind spots are being neglected:

    Blind spot 1: Used E-car buyers.  The very improvements that will make future electric cars more attractive will make purchasing used e-cars less attractive, undermining their resale value.  By 2016, a new model Leaf could have a battery that is 20% cheaper and drives 20% farther than a 2012 model.  The seller of a used 2012 will see depreciation of a sort that the used car market hasn’t seen in generations (but one that is well known to the used computer market).
    Blind spot 2: Limited savings. The common rejoinder to the limited driving range critique is that most drives are short, and that the current generation of e-cars makes perfect sense for short urban commutes.  But this contradicts the economic justification for the high purchase price of the e-car – that the savings come with every mile driven.  You’ll need to drive a lot of miles to break even, and if the e-car is positioned as a short distance car, the economic argument, which is key to winning in the mass market, breaks down.
    Blind spot 3: Electricity grid capacity. The electric car faces a problem of scalability.  As long as only a handful of drivers plug-in each morning, the current grid will hold.  But if a significant number of drivers all plug-in on a hot summer’s day when capacity is already strained, expect major problems in both power generation and distribution.  And expect them to last as long as the installation of charge spots remains decoupled from the deployment of smart grid solutions.

    It took ten years for companies and governments to recover from the last e-car crash, whose poster child was GM’s
    failed EV1.  Any true advocate for electric cars needs to assure that the ecosystem being deployed in their service addresses all six of these issues. Anything less will lead to stranded effort, wasted investment, and another lost decade before a next attempt.

    what do you think ?

    Posted by rick o'neal | 24 Juli 2012, 4:56 am
    • hehehe…………………….

      Posted by doetsz | 24 Juli 2012, 9:21 am
    • Mangkanya Mas Rick, kite lg usaha ni buat mobil yg murah meria. wong Pa DI tau betul kondisi fulusnya org indonesia. klo mahal tujuan membunuh BBM tidak tercapai. punya ide kaga ente

      Posted by wongciliks | 24 Juli 2012, 10:54 am
    • Kekhawatiran yang sama persis sudah saya suarakan. 🙂

      Solusi sederhana sudah saya kemukakan: mobil 300-500cc. Bukan mobil listrik!
      Justru BBMnya yang di-alternatifkan. Setidaknya mungkin untuk 25 tahun kedepan, mobil listrik belum urgen, apalagi saat ini kita juga belum siap.

      Sekali lagi mohon maaf, kalau saya melawan arus.

      Kenyataan itu terkadang pahit.

      Salam,
      Ibanezholic

      Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 12:02 pm
    • I think Ron Adner’s notion to look at the bigger picture contradicts his own statements. I would say Mr.Adner’s write by the viewpoint of a car dealer owner. The bigger, if biggest, picture is Planet Earth itself, the use of electric car is not only to address the problem of fuel price, and thus fuel economy. But the bigger goal is to enact a move from carbon-based-infrastructure to a less-carbon-based infrastructure. World future energy scheme tries to move away from any kind of carbon based fuel. Be it fossil fuel or biofuel, it’s still spew carbon to atmosphere, that’s why, in general agreement, biofuel being understood as intermediary solution.

      So we’re not talking about electric car sales for the next 2-6 years, but how to really get the society to get used to entirely new lifestyle, and yes transportation would be one of it’s sparhead as it’s where the world’s BIGGEST fuel consumption is.

      As for Indonesian case regarding Dahlan Iskan’s move to enact electric car program, I think the government already lay plan not to count solely on the e-car program, but also fuel diversification program. Correct, alternative fuel may be the program the government should put ahead first, but there’s nothing wrong about beginning the e-car program right now, as we all understand, transforming Indonesian society into embracing new habit and new lifestyle could take very long time.

      Posted by Tunjung Agendakota Utomo | 26 Juli 2012, 7:53 am
    • Kalau ev1 seharusnya dan memang sudah sukees Pak, tapi ada yg membunuhnya.
      kalau anda rajin lihat NAT Geo Channel, disitu disebutkan kenapa ev1 killed, bukan failed.

      terus terang saya tajut hal tersebut menimpa molisna.

      salam
      Pendatang baru yg selama.ini jadi silent reader

      Posted by petirn s | 27 Juli 2012, 11:42 am
      • Yang menentukan moblis nanti sukses apa tidak adalah masyarakat, karena merekalah yang punya uang. Kecuali moblis mau digratiskan layaknya kompor dan elpiji 3 kilo-an seperti halnya pogram konversi minyak tanah.

        Jadi kunci suksesnya adalah: ikuti kemauan pasar!
        Ngono wae… ora usah mikir rumit. 🙂

        Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 6:30 pm
  128. siap pak… gas poollll… ^^

    Posted by sulam | 24 Juli 2012, 5:39 am
  129. Saya mahasiswa dari Magetan bpk.
    Sbg putera bangsa saya ‘kan berkata:
    “Tekad kami Membangun Negeri”

    Alamsurya

    Posted by Alamsurya | 24 Juli 2012, 7:05 am
  130. pakde dan mas novrian memang ternyata 2 orang ‘jurumasak’ yg handal. Saya mau pesen masakan untuk bekal di jalan. Bisa gak teknologi tsb di ‘kompres’ trus di’tanem’ di mobil listrik dengan resiko minimal?. Perlu di sayembarakan atau sudah ada solusinya?

    Posted by daya setiawan | 24 Juli 2012, 7:28 am
  131. Mudah-mudahan berhasil sampai tujuan akhir
    produksi massal…
    “kami cinta buatan Endonesia”

    Posted by BeyondSteel.wp | 24 Juli 2012, 7:39 am
  132. Hati-hati pak DIS…
    perbanyak uji coba dan ketahanan agr tdk seperti mocin nantinya
    mash banyak problem yang menghantui mobec ini…
    jangan sampai bantu sandungan dan bahan tertawaan seantero jagad

    Posted by BeyondSteel | 24 Juli 2012, 7:43 am
  133. trust your hope, not your fear.

    Posted by djainul | 24 Juli 2012, 8:13 am
  134. HOREEEE…. nanti malam (Selasa, 24 July 2012) bisa bertatap langsung dg Pak DIS… beliau mengisi ceramah tarawih di Masjid Sunda Kelapa….tema : “Peranan Media dlm membangun akhlak sempurna…..” siip-sip-sip….

    Posted by Yuni | 24 Juli 2012, 8:50 am
  135. pak Muhammad nuh mengatakan jangan “One Man Show” dengan mobil listrik,
    apakah ini diarahkan kepada pak dahlan?
    karena selama ini beliaulah yang giat mendorong mobil listrik,
    meskipun BPPT sudah buat dan sempurna tapi tidak bisa menjadikan sebagai opini publik dan hanya sebagai prestasi ekluskif semata, dan seolah olah merupakan misi rahasia, entah berapa dana BPPT sudah keluar untuk mewujudkan mobil listrik tersebut, saya yakin dana pemerintah bisa lebih dari 1 milyard berikut dengan gaji pengembangnya,

    beda dengan pak dahlan mendorong swasta untuk berinovasi dan berkarya , bahkan mungkin uang negara tidak banyak dipakai atau tidak ada sama sekali, dan sudah jadi beliau konsisten untuk memakai dan mencobanya meskipun kredibilitas beliau dipertaruhkan, dari mulai hinaan dan cacian beliau terima dengan lapang dada,

    memang harus bersamaan dalam hal membangun bangsa , saya setuju tapi peryantaan seperti itu seperti menyudutkan seseorang, harusnya bangga ada mentri yang mau test drive dengan segala resiko dan tidak menggunakan uang negara,

    saya yakin pak dahlan akan biasa biasa saja menyikapi pernyataan one man show tersebut, toh sebetulnya jika mobil ini sukses dikenal oleh masyarakat siapa yang terkenal,

    pak dasep ahmadi adalah orang yang terkenal, pak danet suryatama adalah orang yang akan dikenal pencipta mobil high end, pak ricky elson menjadi buah bibir anak muda indonesia.

    so, “one man show?” lebih mayoritas menyindir daripada membangun

    Posted by saeful | 24 Juli 2012, 8:51 am
  136. Setuju mas saeful :

    Habis MOBLIS yg diproduksi oleh Ilmuwan2 seperti mobil yg cocok utk dilapangan golf dan “BOOM2 CAR”. dan sering kali hanya utk konsumsi seremonial ketimbang utk keperluan komersial.
    Tapi saya nyakin tekad Pak Dahlan bukan utk One Man Show-Lebih karena gaya beliau yg pengin cepat-sempurna dan mau turun langsung biar ngga diakal-akalin sama anak buah.
    Menurut ku dalam sejarah Bangsa ini baru kali ini pemimpin yg mau turun langsung dan ngga mau terlalu sering ikut seremonial seperti pejabat2 yg lain.
    Ya maklum yg diurus Pak Dahlan (BUMN) jumlahnya ratusan, masih untung beliau masih sempat ngurusin yg kecil2 spt moblis, tol macet dll. Harusnya kita bangga, jadi kalau kurang sedikit2 ya harap maklum namanya juga manusia.

    Semoga beliau selalu diberi kemudahan.

    Hormat kami utk Pak DI.

    Posted by spion.com | 24 Juli 2012, 10:25 am
  137. Saat nya berubah…semoga proyek ini menjadi kenyataan…

    Posted by Bambang Drihardjanto | 24 Juli 2012, 10:43 am
  138. Gak sabar lihat mobil listrik yang lain Nanti di 10 Agustus. Mudah2an juga sdh ada motor listriknya. Pasti membanggakan melihat Indonesia sdh layak utk menjadi negara yang kompetitif. Juga pihak kepolisian dan kemendag plus kemenperin ikut cepat tanggap thd semangat ini dgn mengeluarkan produk peraturan dan regulasinya.

    Posted by wahyu | 24 Juli 2012, 11:26 am
  139. IBANEZHOLIC memang TOP ! ayo mana ibanezholic yang lain ? gibsonholic, fenderholic, jacksonholic, squireholic atau bcrickholic…
    thanks atas pencerahannya !

    Posted by cekricek | 24 Juli 2012, 11:39 am
    • Terimakah mas bro.

      Saya menulis disini justru semata-mata merasa sayang sama pak Dahlan. Ada sedikit kekuatiran kalau pak Dahlan misiterpretasi soal plus minus mobil listrik ini, hingga yang dilihat hanya sisi plusnya sebagai anti BBM-nya saja. Padahal sisi kekurangannya juga cukup banyak.

      Semoga dipahami.

      Nuwun,
      Ibanezholic, lets shred till burned!

      Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 12:11 pm
      • Saya rasa mungkin anda betul tapi pernahkah anda membaca effisiensi setiap mesin??
        Gasoline engine efisiensi hanya 25-30% sisanya jadi gas buang dan sebagian sangat berbahaya dan belum ada teknologi mobil dengan emisi renadh NOx, SOx (biangnya cancer & hujan asam + paru paru basah).
        belum lagi ditambah dengan friksi digear box, gardan dll anda mungkin lebih tau itunganya.
        Kalo mobil listrik efisiensinya bisa masilmal, tapi ii saya rasa yg menjadi semangat Pak dahlan untuk mengejot mobil listrik.
        Kedepanya PLN hanya akan disuply oleh Generator dari:
        1. Gas turbine dengan efisiensi diatas 75% dan dengan fasilitas heat recovery yang bisa menghasilkan steam untuk steam turbine dan destilasi air laut untuk kebutuhan konsumsi. Gas turbine dilengkapi dengan control pembakaran yg menhasilkan emisi rendah NOx , SOx, C0. ini yg disebut ramah lingkungan.
        2. PLTU batu bara menhasilkan listrik dengan biaya murah tapi tinggi emisi CO2.
        3. Panas bumi , 40 % sumber panas bumi ada di indonesia tapi invetsainya mahal.
        4. PLTA semua orang sudah tau yg ini.
        untuk surya,angin dll terlalu kecil dan mahal.

        Gimana Bro masih mau pilih BBM untuk komuting dalam kota,
        Katakan tidak pada BBM didalam kota. (coba mas juga dihitung biaya kesehatan orang kota dibanding sama orang desa yg kurang mgisep BBM (sap knlapot)).

        Semangaat Pagii semua…

        Posted by Kudry | 26 Juli 2012, 2:50 am
        • Inilah tantangan Kemenristek, ESDM, LIPI, PLN dan pihak2 terkait lainnya untuk mengupayakan riset2 pengoptimalan energi2 terbarukan yg sebenarnya sangat melimpah kita miliki. Pemerintah dapat berperan dgn memberikan insentif yg cukup untuk merangsang perlombaan di bidang ini sehingga biaya investasi untuk aplikasinya nanti dapat jauh ditekan.

          Eropa dapat membangun begitu banyaka pembangkit listrik tenaga angin juga tidak lepas dari peran insentif/subsidi pemerintah negara2 di sana.
          Kita bukan saja punya angin tapi juga panas bumi, petir, ombak, sinar matahari dan lainnya.
          BBM atau bahan bakar fosil lainnya memang bukan lagi pilihan di masa datang.

          Posted by Wahyu Gubs | 26 Juli 2012, 10:02 am
        • Sekali lagi saya tak antipati soal moblis.
          Tetapi kalau mau dipakai di kota jakarta, saya hanya mengusulkan agar segala kondisi perjalanan dimasukkan dalam design consideration.

          Kedua, jangan bertanya kepada saya soal pilihan mau memakai moblis apa BBM. Bagaimanapun masyarakat yang lebih menentukan. Kalau mobil listrik lebih praktis, murah dan nyaman kenapa tidak?

          Begitu bapak.
          Nuwun,
          ibanezholic

          Posted by Ibanezholic | 27 Juli 2012, 9:36 pm
          • Posisi pendapat saya sama dengan Bung IBANEZHOLIC.
            Moblis, ‘PLTH’ atau apapun itu tetap harus ada perhitungan matang, terlebih jika dijadikan proyek berskala nasional.
            Lebih jauh lagi jika disandingkan dengan gerakan penghematan energi, pengurangan ketergantungan akan BBM dan bahan bakar fosil lainnya serta slogan ‘go green’.

            Posted by Wahyu Gubs | 28 Juli 2012, 1:57 pm
  140. DIS=Dahlan Iskan
    DAS=Dasep Ahmadi
    DAN=Danet Suryatama
    DES=Desai Ravi
    RIC=Ricky Elson

    Posted by @yama | 24 Juli 2012, 11:57 am
  141. super sekali
    salam hangat pak DIS
    kalau menurut saya sih kenapa ngk di tambahin panel solar cell di atap mobnas
    ya mahal sih, tapi kalau untuk produksi masal harga panel solar cell kan bisa di tekan

    itung-itung nambahin “BBM” mobnas kalau di bawa jalan siang hari

    Posted by Hafizd Mohammed Tarigan | 24 Juli 2012, 12:17 pm
    • Saay mencoba menjawab soal solar panel, juga untuk yang tadi-tadi. Solar panel itu outputnya rendah. Kembali ke hukum kekekalan energi, kalau anda punya cermin seluas atap mobil dan difokuskan mungkin hanya cukup untuk merebus satu liter air, setelah dipanaskan kurang lebih setengah sampai satu jam.

      Padahal solar cell hanya memiliki effisiensi max. 20%, artinya nilai energi matahari yang berubah jadi listrik max. kurang lebih seperlima saja dari tenaga untuk memanaskan satu liter air tadi. Artinya, tidak begitu significant memasang solar panel yang hanya seatapan mobil untuk memberi kontribusi kinerja mesin. Rabaan kasar, paling banter kurang lebih hanya akan menghasilkan 300 watt, jauh dari kebutuhan operasi mobil yang bisa sampai puluhan ribu watt.

      Nuwun,
      Ibanezholic

      Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 12:31 pm
      • Setuju Bro Ibanez, mungkin yang perlu digenjot adalah meng-improve teknologi pendukungnya (battery, charger, solar cell, energy converter dll) karena mobil listrik hanyalah produk turunan.
        Saya setuju dengan semangatnya, namun kawatir dengan resikonya yang kelewat besar. Semoga kita bisa menemukan solusi di teknologi pendukungnya

        Posted by Mohammad Taufan | 24 Juli 2012, 1:17 pm
  142. Pak DI …
    PT. DI kapan pak…???

    Posted by Lukman | 24 Juli 2012, 1:16 pm
  143. untuk charging and recharging time, Saya berfikir mengenai station penukaran batere. jadi station serupa SPBU ini akan men-charge batere, untuk ditukar dengan batere yang sudah discharged dari mobil user, sehingga recharging time bisa diperpendek. seperti tukar tabung gas saja.
    cuma yang perlu dipikirkan, menemukan batere dengan energy density tinggi, sehingga dimensi batere, dan bobot batere bisa lebih compact dan mudah untuk ditukar-pakaikan
    tetap semangat Pak DIS!

    Posted by Mohammad Taufan | 24 Juli 2012, 1:24 pm
    • Sayangnya ini tidak sembarang batere. Harus tahan di-boost full charging 30 menit. Kalau baterai ecek-ecek maka pasti akan overheat dan kembung. Mobil pak Dasep ini baterainya 50 juta per mobil. Jadi siapa yang berani barter tanpa tahu kualitasnya untuk barang seharga segitu?

      Untuk teknologi baterai sayangnya itulah yang termutakhir, spek tinggi dan mahal tentu saja.

      Nuwun

      Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 4:31 pm
      • Mas Ibanez, anda tentu pernah membaca soal program mobil elektrik dengan sistem battery swap station itu sudah mulai diujicobakan di Israel (kalau saya tidak salah ingat) dan beberapa negara eropa, jadi saya akan tunggu dulu hasil ujicoba mereka. Jika berhasil boleh kita bedah bersama apakah feasible diterapkan di Indonesia

        Posted by Tunjung Agendakota Utomo | 26 Juli 2012, 8:06 am
        • Monggo Mas Tunjung,

          Saya hanya membayangkan investasinya berapa ya? Untuk 1000 mobil saja sudah 50 milyar untuk baterainya saja. Kalau itu bisa diwujudkan maka dengan membangun beberapa PLTN, maka krisis energi terutama BBM bakal benar-benar pergi. Kalau industri besar, tentu tidak kuatir, karena baterai yang rusak bisa didaur ulang menjadi baterai baru. Tetapi di Amerika pun kendalanya adalah investasi yang tinggi.

          Nuwun,
          ibanezholic

          Posted by ibanezholic | 26 Juli 2012, 12:45 pm
  144. http://otomotif.kompas.com/read/2012/07/24/3278/Mitsubishi.Recall.Mirage.di.Thailand

    Nah tuh, yg dah besar aja dan udah ditangan konsumen ditarik lagi.
    ini baru mogok karna habis baterei aja dah pada ribut….

    Posted by wasuvijourney | 24 Juli 2012, 1:55 pm
  145. bung IBANEZholic tolong dong elaborasi bagus mana ?

    Electric car with battery OR Electric car with hydrogen fuel cell

    Posted by cekricek | 24 Juli 2012, 2:29 pm
    • kayaknya kalo karya pak danet suryatama menggunakan teknologi f-cell, semua yang sering diblog ini , tercengang, teknologi f-cell adalah teknologi hidrogen yang dikembangkan oleh DaimlerChrysle dimana pak danet pekerja

      Posted by saeful | 24 Juli 2012, 2:38 pm
    • Dasep Ahmadi, pencipta mobnas listrik ini, terlihat batuk-batuk kecil. Wajahnya kusut dan rambutnya berantakan.
      tanda org yg mempunyai tanggung jwb tinggi dan impian yg tggi dengan adanya mobil listrik ini, ttp semangat gw yakin pasti berhasil!!!!!!!

      Posted by ipunk | 24 Juli 2012, 2:51 pm
    • Pasti fuel cell mas bro!

      Tapi fuel cell itu mahal di element fuel cell. Kenapa? Karena fuel cell butuh platina sebagai kalatist yang tahu sendiri, kita patah tulang saja beli baut platinanya sudah mahal. Lha ini butuh platinanya ratusan atau ribuan kali jumlah baut patah tulangnya. 🙂 Mudah-mudahan segera ditemukan alternatif platinumnya.

      Kedua pemisahan hidrogen dari air membutuhkan tenaga listrik yang besar pula. Jadi hidrogen juga tidak murah.

      Nuwun
      Ibanezholic

      Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 4:41 pm
  146. Hari ini dapat oleh-oleh buku dari wartawan senior Surabaya, Amang Mawardi, yang sekalugus editornya. Judul bukunya: “Tertawa 1/2 Mati a la Dahlan Iskan” karya M. Djupri dkk. terbitan Rumah Kata-Kata, Malang. Baru baca prolognya,

    Posted by mito | 24 Juli 2012, 2:39 pm
  147. to lbanezholic : tp ga apa2 kan Mas dicoba dl?? biar tau sgl mcm kekuranganya trs diperbaiki..dr pd cm diangan2 aja & ga prnh coba diwujudkn.Biasanya kl udh ada wujudnya br naluri kreatif2 itu muncul..kt bs bljr dr stiap kegagalan yg prnh kt alami,ttp semangat trs mncoba & pantang menyerah !! Mksh ats pencerahanya,trs lah brbagi..saya sll mnyimak.Demi lndonesia yg lbh baik lg..

    Posted by koreksidiri | 24 Juli 2012, 3:13 pm
    • Boleh mas bro.

      Tapi orang mencoba ya harus siap-siap resikonya, apalagi orang yang berinvestasi harus mempunyai gambaran peluang sukses dan gagalnya. Nah… kalau negara ini yang berinvestasi, sebagai warganya tente saya berhak berpendapat.

      Posted by ibanezholic | 24 Juli 2012, 4:46 pm
    • mas ibanez berpendapatlah se-banyak2nya mulai dari yang masuk akal sampai yg gak kepikiran, agar teman2 tau apa saja yg harus diperbaiki, agar setelah itu tidak ada lagi keluhan, kekhawatiran dan cemooh, agar akhirnya terciptalah mobil listrik yang dipuji dan diakui semua orang termasuk anda. ungkapkan semuanya, jangan diam, jangan berhenti dan jangan ada yg masih di’kantong’in sampai habis, sampai anda lelah sampai terkuras habis kekhawatiran anda. Lantas biarkan para putra petir beKERJA dan anda menjadi orang pertama yg berhak mengacungkan jempol mengakui kemampuan dan keberhasilan putra petir. Terima kasih dan selamat berusaha maksimal.

      Posted by daya setiawan | 24 Juli 2012, 8:42 pm
      • Saya rasa masalah pro & cons yang saya utarakan itu sudah tersebar luas di internet. Saya barusan googling, ternyata apa yang saya kuatirkan itu bahkan terjadi juga di negara-negara maju sana.

        Pertama masalah charging, di Amerika saja negeri yang sangat maju, masalah charging ini belum terpecahkan. Kedua, harga mobil listrik ini masih jauh di atas harga mobil konvensional. Belum depresiasi nilai. Kita ini sudah terbiasa dengan urusan purna jual kembali. Lima tahun kemudian mobil listrik ini harus mengganti baterai. Tidak murah, sekarang saja sekitar 50-jutaan. Mungkin saja nanti lebih murah tetapi tentu tidak murah. Ketiga, jarak tempuh mobil listrik yang masih terbatas. Bayangkan kalau mobil ini dipakai ke puncak dan macet luar biasa. Tentu kalau baterainya habis tidak seperti habis bensin, tinggal ngacir beli pakai jerigen.

        Jadi memang kalau mau mobil ini bisa diterima masyarakat, maka charging station harus dimanapun, harga jualnya cukup terjangkau dan jarak tempuhnya bisa ditingkatkan.

        Sebagai info, populasi mobil listrik keseluruhan di dunia ini baru sekitar ratusan ribu saja. Padahal proses R&D sudah berlangsung sejak lama.

        Semua punya harapan bangsa ini maju. Termasuk saya tentunya. Saya sendiri tidak menampik masa depan bahwa nanti bila saatnya energi fosil habis terutama BBM, maka hanya mobil listrik inilah pilihannya. Jadi meski skeptis, saya percaya putra petir juga tahu problema moblis dan sedang berjuang keras.

        Mungkin itu rangkuman dari pendapat saya yang bisa saya sampaikan.

        Nuwun,
        ibanezholic

        Posted by Ibanezholic | 24 Juli 2012, 9:42 pm
        • Malam Mas Ibanez

          Mungkin gak, kalau mesin/motor yang ada di Mobil Listrik bisa menggunakan energi selain listrik (mis bahan bakar gas/bensin/lainnya) untuk kondisi darurat ?
          Maksud saya, tenaga utamanya tetap menggunakan energi listrik, tapi kalau kondisi darurat, dimungkinkan menggunakan bahan bakar lain.
          Kalau mobil Hybrid yang ada sekarang kan bahan bakar utamanya kan tetap bensin

          Salam

          Posted by doetsz | 24 Juli 2012, 10:55 pm
          • yang mas bro maksud dah ada prototipenya buatan lipi
            mas bro googling aja mobil hybrid huatan dalam negeri
            FYI: teknologi mobnas biasanya lengkap dipamerin di pameran harteknas biasanya setiap bulan agustus
            tahun in helum tahu kapan dilaksanakannya

            Posted by cilebut007 | 25 Juli 2012, 12:28 am
          • Pagi Mas/Mba Cilebut007

            Syukurlah kalau sudah ada prototype mobil hybrid yang bahan bakar/energi utamanya adalah listrik
            Mungkin saja mobil2 Putra Petir begitu juga
            Paling tidak,sudah banyak dan terbuka kemungkinan2 mengatasi permasalahnnya

            Oh ya, harteknas kayaknya tanggal 10 Agustus, pas Pak DI launching Mobil Listrik (kalau gak salah yang versi sport)

            Salam

            Posted by doetsz | 25 Juli 2012, 9:12 am
          • Itu mah jadi hybrid mas bro,
            Kalau bisa itu brilliant. Saya dukung satu juta jempol.
            Bisa dicharge sama nasi. Yang sudah terbukti sepeda hybrid aki plus pancal.

            Posted by Ibanezholic | 25 Juli 2012, 9:24 pm
          • Barusan gogling, ternyata sudah ada mobil yang mirip usulan saya, yaitu Toyota plug-in Prius
            Baterai Toyota plug-in Prius bisa di charge hanya dalam 180 menit dari 100 volts atau 100 menit dari sumber 200 vots, dan dapat menempuh 20 km sebelum harus menggunakan mesin gas/minyak.

            Semoga seperti itu arah pengembangan lebih lanjut mobil listrik nasional

            Posted by doetsz | 26 Juli 2012, 8:04 pm
        • Terimakasih pencerahannya mas Ibanez, saya suka karena isinya kritis dan bukan mencela. Saya juga semakin sadar betapa besar tantangan yang dihadapi pak DIS dan putra petir. Seperti mas Ibanez sampaikan, saya yakin mereka juga tahu tentang masalah2 ini, para rektor2 yang mendukung juga harusnya menyadari. Yang artinya kalau kita renungi, itu membuktikan keberanian pak DIS yang sampai ‘all out’ melakoni tantangan ini, pasang badan dari awal, siap dicemooh ketika test drive gagal.
          Di negara ini sudah terlalu banyak yang gentar terlebih dahulu ketika dihadapkan tantangan yang sulit.
          Figure yang berani take responsibility, take the lead, berani menghadapi resiko, ini yang saya kira hebat dari pak DIS.
          Orang yang berniat hanya untuk pencitraan, tidak mungkin menjalani ‘permainan’ seberesiko mobil listrik ini. Pastilah mereka lebih memilih yang mengucurkan dana ke rakyat kecil, yang tanggung jawabnya ditanggung bersama anggota DPR yang menyetujui, namun berdiri paling depan dalam hal mengklaim keberhasilan. Atau yang mengadakan buka puasa bersama anak yatim besar2an dari kantong pribadi dan diliput, ya yang semacam itulah. Gak beresiko, cuma butuh modal.

          Visi pak DIS dalam hal mobil listrik ini saya kagumi. Cara yang diambil, langkah2 yang sudah ditempuh, menurut akal saya yang cupat ini memang rasanya masih belum bisa menjawab tantangan yang dirangkum mas Ibanez. Tapi mungkin tim putra petir tidaklah secupat otak saya dan memiliki terobosan yang saya gak sangka2.

          Posted by y00p1e | 25 Juli 2012, 3:15 am
        • Mas Ibanez, ada baiknya orang-orang seperti anda keluar dari anonimitas dan memberikan masukan secara langsung pada tim Putra Petir maupun Moblis Ahmadi, serius, karena sekarang ini pastilah mereka sedang butuh-butuhnya masukan dari kita semua.

          Posted by Tunjung Agendakota Utomo | 26 Juli 2012, 8:09 am
          • Saya hanyalah orang biasa mas Tunjung. Apa yang saya bicarakan itu sudah bukan rahasia lagi. Di negara maju sekalipun, yang saya utarakan itu tetap menjadi kendala hingga kini. Lha para putra petir sendiri kan orang-orang jenius, saya haqul yakin mereka lebih tahu dari kita semua.

            Hanya, saya melihat disini banyak yang belum tahu berbagai kendala moblis dan prospek ke depannya.
            Believe me…. kekaguman dan pujian itu tidak lebih berguna dibanding saling mengingatkan. Dan yang saya lakukan adalah sekadar berbagi.

            Namun saya bangga, karena banyak yang memuji langkah moblis ini, berarti ada harapan yang mau beli ini moblis jauh lebih banyak dari yang tidak. Itu tercermin, sepertinya hanya saya yang bersuara sumbang. Jadi berarti kita sudah betul-betul siap untuk menerima moblis ini.

            Nuwun
            Ibanezholic

            Posted by ibanezholic | 26 Juli 2012, 12:27 pm
        • Tulisan kang IBANEZHOLIC… masukan yang membangun … bagus

          Posted by djoko sawolo | 26 Juli 2012, 10:46 pm
  148. Mega proyek mobil listrik mempunyai dimensi yg luas. Tidak saja solusi bidang energi/teknologi saja. Namun bs mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik.
    Mobil listrik tdk sekedar batere, motor, & listrik. Moblis adalah mobnas (mobil nasional) yg diproduksi & digunakan bangsa sendiri. Yg mampu bersaing dgn produk sejenis dr bangsa lain. Yg mampu membangkitkan ekonomi & rasa nasionalisme. Membuat mandiri & tdk tergantung (dijajah) bangsa lain.Moblis adalah solusi multidimensi.
    Sepandai2 kita membuat roti, masih kalah dgn buatan belanda. Sepandai2 kita membuat mie, masih kalah dgn buatan cina. Tapi sejelek2 kita membuat lontong, kita pasti menang.
    Salam sukses!

    Posted by Disfans | 24 Juli 2012, 3:43 pm
    • setuju…… itu dia..makanya masak harus nunggu urgen, sedangkan di negara² lain sudah bermunculan mobil listrik klo mau nyoba tantangan aja mesti nunggu urgen yah siap² tertinggal aja. semangaaaaaattttt!
      salam lontong kata cak lontong wkwkwkwkwkkkk

      Posted by erust | 24 Juli 2012, 5:12 pm
    • >Sepandai2 kita membuat roti, masih kalah dgn buatan belanda. Sepandai2 kita membuat
      >mie, masih kalah dgn buatan cina. Tapi sejelek2 kita membuat lontong, kita pasti menang.

      Hahahaha… Benar…benar, bro.

      Posted by januarvs | 24 Juli 2012, 9:50 pm
  149. merinding dan berdiri semua bulu ditubuh ku, saking bangga dan senengnya Bangsa ku INDONESIA bisa bikin Moblis sendiri, apalagi ngebayangin moblis ini banyak bersliweran dijalanan….. semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran dalam semua tahapan2nya sampai bisa aman dan nyaman dipakai oleh Rakyat Indonesia…amin….

    Posted by portgas_D_nure | 24 Juli 2012, 4:37 pm
  150. Ingat cerita ford volt ( mobil listrik volt ) yg akhir nya di kandang kan krn ada intervensi raksasa oil coy amerika. Mudah2an pengaruh amerika dan jepang tdk meng intervensi rencana mobil listrik ini.

    Posted by Muchyar Yafas | 24 Juli 2012, 6:54 pm
  151. sebelum beli mobil listrik, rekan rekan ada yang tahu tidak dimana tempat service ‘motor listrik’ ?

    Posted by cekricek | 24 Juli 2012, 7:12 pm
  152. Kita sekarang sedang berlomba! Membuat mobil listrik terbaik. Jangan minder dgn teknologi jepang, amerika, & cina. Namun, tirulah optimisme negara2 ini: denmark, norwegia, estonia, uganda & kamboja (bisa digoogling & copas).
    Kita belum terlambat. Kita pasti bisa. Malaysia aja sudah pingsan melihat mobil listrik Indonesia.
    Tetap semangat!

    Posted by Disfans | 24 Juli 2012, 7:54 pm
  153. Akhir 2 ini rasanya gak lengkap kalo belum liat komen di MH..
    Apa saya dah ikut kesetrum kali ya…
    jujur sy ga ngerti tntang mesin dan listrik..tapi sy ikut senang dengan semangat yang telah di tularkan…
    semangat bejuang !!!

    Posted by cekinternet | 24 Juli 2012, 8:21 pm
  154. Waktunya karya anak bangsa berjaya ….smg harganya lebih terjangkau bandingkan dengan produk negara matahari terbit diulasan media sebelah klik http://otomotif.kompas.com/read/2012/06/26/2815/Mitsubishi.Wait.and.See.Pasarkan.Mobil.Listrik.di.Indonesia …produk luar saja dihargai lebih mahal…jika jadi diproduksi masal tentu sektor ukm akan ikut berkembang……mantep pak dasep

    Posted by esardine (@sardinces) | 24 Juli 2012, 8:31 pm
  155. yth mas ibanez, seperti yg baru saja disampaikan bahwa kekhawatiran sudah anda rangkum/kumpulkan, apakah masih ada lagi yg tersisa? jangan sampai setelah selesai membuat rangkuman dan teman2 mulai membahas issue2 lain pada berbagai topik MH berikutnya, anda masih banyak ber-khawatir dan tertinggal sendirian di MH nomer ini tanpa ada yg menemani dan memperhatikan. ini tentu dapat berpengaruh pada kesehatan anda, … seandainya saja mas ibanez dapat memahami kekhawatiran saya. Terima kasih.

    Posted by daya setiawan | 24 Juli 2012, 11:07 pm
    • Betul Pak Daya….Sikap pesimis sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Sebaliknya sikap optimis dan positif thingking sangat baik bagi kesehatan. Saya jadi kasihan juga dengan orang – orang yang masuk dalam golongan seperti itu……
      Makanya program kerja Pak DIS yang pertama ketika diangkat sebagai menteri BUMN adalah Manufacturing Hope …Membangun harapan dan bukan membangun pesimisme…..
      I Love Dis Day….

      Posted by Radiya | 25 Juli 2012, 3:01 am
      • Pesimis, kritis, berprasangka buruk dan waspada adalah berbeda satu sama lain.
        Pujian hanya membuat terbuai tanpa tahu batasan, posisi dan kondisi dirinya.
        Kritik dan cacian juga jelas bedanya.
        Kemajuan tidak berangkat hanya dari sikap positif tanpa perhitungan.
        Sikap positif adalah melangkah.
        Perhitungan menentukan arah dan kecepatan langkah.

        Posted by Wahyu Gubs | 28 Juli 2012, 2:16 pm
    • Saya sudah 15 tahun lebih bekerja di bidang listrik, dari miliVolt sampai 500kV sudah saya icipi. Kalau ada tukang listrik lain disini please feel free untuk berbagi opini.

      Saya sendiri tidak kagetan. Sikap saya itu bukan kekuatiran. Seperti halnya Pak Dasep, saya pun bangga dengan hasil kerja saya selama ini, sudah cukup buat membuat saya dan keluarga berbahagia. Mempengaruhi kesehatan? He…he…. saya bukan hantu dunia maya. Saya datang ke dunia maya kalau pengen saja, sebagian besar waktu saya, saya habiskan untuk pekerjaan yang saya cintai, dan tentu saja keluarga. Jadi tak mungkin pikiran saya nyangkut disini.

      Nampaknya anda menggambarkan saya sebagai orang yang rumit.
      Tidak…. bahasa saya pun sudah sangat saya sederhanakan hingga saya yakin orang awam pun paham apa yang saya sampaikan.

      Salam,
      ibanezholic
      nb, bukan ding, saya cuma tukang gitar dangdut keliling. Peaceeee!

      Posted by Ibanezholic | 25 Juli 2012, 8:42 pm
  156. Banyak orang melihat masalah sebagai halangan bukan kesempatan. Sukses butuh keberanian memulai, terus maju dan tidak menyerah utk menyelesaikan. Ada upah utk setiap resiko.
    Pak DIS tidak mengambil kesempatan buta. Tetapi menghitung resiko. Dalam prosesnya Pak DIS mengubah kegagalan menjadi humor dan kreativitas.

    Posted by revolusi | 24 Juli 2012, 11:59 pm
  157. mengenai mobil sport pak dahlan dan spesifikasi dan teknologi apa yang digunakan, bisa dilihat di situs resmi pak danet suryatama
    http://elektrikcar.biz/products.html

    Posted by saeful | 25 Juli 2012, 7:19 am
  158. Memperhatikan semua komen di atas, saya mencoba menarik benang merahnya: SEMUA DILANDASI CINTA. Hanya saja cara mengekspresikan berbeda-beda. Ada yang dengan membabi buta. Ini adalah golongan teman-teman yang sudah muak dengan keadaan dan ingin segera terjadi perubahan. Ada yang penuh kehati-hatian, setiap mengeluarkan pemikiran senantiasa terukur dengan pertimbangan dan perbandingan, sehingga terkesan lamban. Ada satu golongan lagi, yaitu yang tak mau beranjak dari tempatnya berdiri. Maunya ia aman-aman saja pada kondisi sekarang, bahkan cenderung pesimistis. Terhadap golongan ketiga ini kita tidak perlu sewot, biarkan saja nanti akan sadar sendiri. Mereka memang tipe tradisonil, baru “ngeh” kalau sudah ada contoh konkrit. Kalau sudah bisa mendapatkan hatinya, biasanya mereka akan loyal. Yang penting adalah semua tetap HARUS OPTIMIS dan JAGA SEMANGAT untuk maju.

    Posted by mito | 25 Juli 2012, 7:26 am
  159. Pak..kapan rencananya mobil tersebut di launching untuk dijual ?…saya benar-benar tidak sabar untuk menaikinya…. saya ingin “pamer” ke seluruh rekan-rekan saya di kantor ini yang notabene ekspatriat negara-negara maju….bahwa Indonesia BISA….!!
    (berharap mereka juga ikut beli mobil ini dan pada saat pulang ke negara mereka, mereka akan bercerita kepada teman-teman di negerinya tentang Indonesia dan mobil listrik Indonesia )
    MAJU TERUS pak Da’i……..!!!!

    salam hormat, Adrian

    Posted by Adrian | 25 Juli 2012, 7:42 am
  160. sekilas teknologi batre, jika yang masih ragu

    INVESTASI media penyimpan listrik ( battery)

    Investasikan tiap rupiah uang anda hanya pada bisnis yang memiliki prosfek sangat baik.

    Data density energi listrik beberapa type battery (WH / kg)
    – Lead Acid = 100
    – Alkaline = 110
    – Carbon – Zinc = 92
    – NiMH = 300
    – NiCad = 140
    – Lithium ion = 230
    – LITHIUM AIR = 13.000 (tiga belas ribu)

    Batteries Lithium air adalah jawaban dari keragu-raguan banyak pihak tentang masa depan mobil listrik yang bisa menggantikan peranan mobil BBM sesungguhnya. Batasan daya jelajah 150 km langsung terjawab, karena daya jelajah batteries lithium air sanggup mencapai 800 km setiap kali charged.

    Faktor penting yang harus diperhatikan dalam produksi battery lithium air adalah:

    GRAPHENE porous carbon cathode untuk mengambil atau meminjam oksigen dari udara bebas

    SCREEN bifunctional catalysis reaksi reduksi oksigen pada kondisi discharge dan reaksi evolusi oksigen pd kondisi charge.

    ELEKTROLIT yang stabil, konduktifitas yg excellent, viskositas rendah pada tekanan normal dan kelarutan oksigen yang baik.

    MEMBRANE High Lithium ionic conducting separator high throughout oksigen yang mampu menahan air dan CO2.
    Kemampuan menahan air menjadi penting karena lithium ion sangat reaktif terhadap air.

    Kemandirian industri Batteries 13.000 WH lebih penting dibanding industri mobil listrik itu sendiri

    Posted by saeful | 25 Juli 2012, 9:30 am
    • Mobil listrik …di charge pakai PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa)… temuan Mbah MBing Malang PUjon…
      Pak Dahlan Iskan memesan 10.000 alat PLTH temuan Mbah Mbing dengan kapasitas 3 fuse atau setara dengan 6.000 sampai 13.000 watt.

      Posted by Abu Azhar Tijany | 25 Juli 2012, 9:36 am
      • MLTH mbah mbing, masih fenomena tapi jika berhasil dibuktikan secara ilmiah woow, semua rumah beralih ke mbah mbing production,

        masalah kekekalan enerilah yang orang masih skeptis, saya masih H2C

        Posted by saeful | 25 Juli 2012, 9:44 am
        • yang dimaksud dengan hampa itu gmana ya?….apa seperti turbin starling yg hampa udara?….apakah ada proses elektrolisisnya?….atau elektrostatis?…..kalau salah satu saja terjawab insya allah saya tau cara kerjanya, klo turbin starling dia perlu panas, klo elektrolisis spt generator HHO kalo spt UPS (computer) pasti di feed back (umpan balik), semua itu butuh energi dari luar utk dikonversi, kecuali elektrostatis sistim ini menggunakan frekwensi tp rumit sekali karena efeknya spt ilmu tenaga dalam bisa dirasa tp tdk tampak bisa utk menolak dan menarik benda/materi (bisa utk anti gravitasi). dan yg bikin saya bingung hukum kekekalan energinya tdk mungkin suatu reaktor/pembangkit menghasilkan energi tanpa perlu energi lain, bahkan yg menggunakan massa energipun ada starternya spt BBM, gas, atau materi lain.

          tp yg masuk akal kayaknya sistim medan magnet karena magnet bisa menggerakkan turbin dalam ruang hampa dengan starter mekanik (bisa sistim engkol) sekali saja maka dia akan berputar terus menerus selamanya karena adanya medan magnet yg tolak menolak, karena kutub yg sama yg dipasang di rotor dan stator turbin dan untuk menghentikannya tinggal di rem saja rotornya pake kampas rem. daya listrik yg keluar sebagian digunakan utk elektro magnet sebagai tambahan kekuatan magnet yg sdh terpasang sebelumnya sehingga kekuatan putaran turbin bertambah maka daya yg kelurpun ikut bertambah.

          Posted by pakde | 25 Juli 2012, 10:54 am
          • ayo pakde lebih sederhanakan lagi uraiannya tapi tetap lengkap supaya kita yang awam bisa ikut menikmati hidangan leezzzaaaattttt ini…siap nyimak !!

            Posted by daya setiawan | 25 Juli 2012, 1:04 pm
        • Mbah Mbing Temukan Pembangkit Listrik Tenaga Hampa
          NILAH.COM, Malang – Sejarah dunia kelistrikan Indonesia akan dimulai di Kabupaten Malang. Seorang pria sepuh yang hanya lulusan sekolah dasar, menemukan pasokan listrik menggunakan teknik Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH).

          Konon, PLTH temuan warga Kecamatan Pujon ini, bisa menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir sekalipun. Bedanya, PLTH temuan Mbah Mbing lebih ramah lingkungan. Tidak berisik. Tidak berlimbah. Tanpa suara dan tentunya, hemat ribuan kabel listrik.

          Hebohnya, mantan Dirut PLN yang kini menjabat Menteri BUMN Dahlan Iskan, dudah mengontak langsung penemu PLTH. Dalam waktu dekat, Dahlan Iskan juga dijadwalkan mengunjungi rumah penemu teknologi PLTH. Bahan dasar bakunya menggunakan karbon dari batok kelapa sebagai pembakar aliran listriknya.

          Adalah Slamet Hariyanto. Pria umur 51 tahun yang akrab disapa Mbah Mbing itu, saat ini tinggal di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Tak ada bekal ilmu teknik dasar tentang kelistrikan. Hanya saja, Mbah Mbing paling suka jika harus mengotak-atik arus rendah maupun arus tegangan tinggi listrik.

          Bahan dasar PLTH temuan Mbah Mbing, menggunakan karbon dari batok dan sabut kelapa. Fungsinya, karbon berguna sebagai baterai. Selanjutnya, baterai dari karbon batok kelapa itu, dijadikan alat penggerak untuk menghasilkan listrik.

          Terbukti, pembangkit listrik yang sudah dirancang sedemikian rupa itu, mampu menghasilkan tenaga listrik maksimal. 1 fuse dan 3 fuse, menghasilkan kapasitas listri sampai 220vlt dengan kapasitas 1000 hingga 6000 watt. Sedang untuk fuse 3, sanggup menghasilkan 380 fuse dengan kapasitas tegangan diatas 13.000 watt.

          “Butuh riset cukup panjang. Saya memulai riset ini sejak 4 tahun yang lalu,” ungkap Mbah Mbing saat dikunjungi Bupati Malang, Rendra Kresna, Selasa (24/7/2012).

          Mendapat kunjungan orang nomor satu di wilayahnya, Mbah Mbing dengan cekatan, mendemonstrasikan cara kerja mesin PLTH temuannya. Seluruh mesin yang mirip kotak brankas itu, terdiri dari berbagai rangkaian. Hebatnya, dari seluruh komponen mesin PLTH miliknya, semuanya termasuk limbah.

          Hanya beberapa komponen yang terpaksa dia beli. Masalahnya, selain sulit mendapatkan barang tersebut, ia tidak punya cukup waktu untuk membuatnya sendiri. “Kapasitornya saja yang beli. Harganya Rp850.000. Kalau seluruh komponen, termasuk barang bekas. Besar kecilnya arus listrik, tergantung alat ini,” kata Mbah Mbing sambil menunjukkan PLTH temuannya.

          Atas observasi temuannya, listrik dirumah Mbah Mbing teraliri dengan PLTH mini miliknya. Melihat itu, Bupati Malang pun berdecak kagum, siap membantu Mbah Mbing mematenkan PLTH. “Kami janji untuk mematenkan hasil temuan PLTH ini. Luar biasa. Jangan sampai karya warga Kabupaten Malang justru diklaim milik orang lain. Secepatnya, kami akan bantu untuk mematenkan,” tegas Rendra.

          Ia melanjutkan, selain Pemkab Malang, kabarnya dari Civitas Akademia Brawijaya Malang juga akan mendaftarkan karya Mbah Mbing ke HAKI. Bahkan, menteri BUMN sudah mendengar temuan PLTH serta mengontak langsung penemunya.

          Saking kagumnya PLTH temuan Mbah Mbing, Bupati Malang langsung merogoh kocek dan memberi bantuan uang tunai Rp15 juta. Kabarnya, PLTH temuan Mbah Mbing sudah dilirik sejumlah perusahaan dan masyarakat umum. Bahkan, Mbah Mbing kerap dapat pesanan ratusan unit PLTH temuannya. Hanya saja, ia tidak serta merta menjual PLT

          Posted by Abu Azhar Tijany | 25 Juli 2012, 12:22 pm
          • “Bahan dasar bakunya menggunakan karbon dari batok kelapa sebagai pembakar aliran listriknya”…lalu….”Bahan dasar PLTH temuan Mbah Mbing, menggunakan karbon dari batok dan sabut kelapa. Fungsinya, karbon berguna sebagai baterai. Selanjutnya, baterai dari karbon batok kelapa itu, dijadikan alat penggerak untuk menghasilkan listrik”.

            karbon sebagai pembakar dan karbon sebagai baterai beda jauh aplikasinya karena bila dibakar ada yg dipanasi untuk menggerakan sesuatu supaya menghasilkan listrik, sedangkan baterai sebagai penyimpan energi (listrik) yg siap untuk digunakan. mana yg benar?…berarti ada konversi energi dari bahan bakar menjadi listrik atau baterai? tp baterai dapat menyimpan energi dari mana? kecuali seperti accu mobil saat pengisian pertama yg menghasilkan listrik dari reaksi kimia? lain lagi bila menggunakan medan magnet dia free energi kecuali saat start pertama saja selanjutnya medan magnet yg bekerja merubah tenaga gerak menjadi energi listrik. bingung juga ya..informasinya, karena hukum kekekalan energi tetap berlaku dialam semesta ini karena teorinya energi tidak bisa hilang tapi berlalih ke energi lain dan besarnya pun sama tidak kurang tidak lebih dan ada yg terserap ada yg tidak saat terjadi konversi (peralihan).

            Posted by pakde | 25 Juli 2012, 1:02 pm
          • kalau bener bisa, kira kira teori fisika dirubah nggak pakdhe, hehehehe

            Posted by saeful | 25 Juli 2012, 1:28 pm
          • Ayah tiga anak ini membuat generator listrik dengan memanfaatkan karbon padat yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa hingga menjadi abu. Karbon ini kemudian dipasang di panel-panel kaca yang kemudian dihubungkan dengan aki, trafo dan kapasitor. Prinsip kerjanya mirip dengan prinsip batere, yaitu menyimpan energi untuk diubah jadi daya listrik.

            Selain tanpa BBM, PLT Hampa ini bekerja tanpa mengeluarkan suara dan bisa bekerja selama 24 jam sehingga bisa menghidupkan lemari es atau Kalau mati, maka harus dipancing lagi dengan aki.

            http://www.kaskus.co.id/showthread.php?p=729805089

            silahkan bila ada yg bisa menerka..ternyata bukan dgn medan magnet kayaknya, karena ada accu, ada kapasitor, ada karbon, ada trafo. kalo melihat bahan2nya seperti cara kerja inverter karena ada trafo tdk ada generatornya, apa mungkin sistim induktansi ya..karena kapasitor dan trafo adalah ciri2nya bila dipararel sedangkan accu sebagai pemicunya sedangkan karbon sebagai resitansinya tp hasilnya biasanya voltage yg tinggi sedangkan arusnya relatif kecil. monggo… yg lebih paham mungkin bisa menjelaskan.
            salut untuk mbah mbing anda adalah orang cerdas yg bisa mengkaji ilmu yg diperoleh untuk membuat sesuatu yg baru/beda, mungkin karena tidak mengenal rumus dan teori keilmuan saat ini sehingga bisa bebas tanpa beban membuat aturan dan cara yg sesuai dgn keinginannya yg penting tercapai tujuannya. seperti cerita kotak sabun dimana teknologi tinggi kalah efektif dengan cara yg sangat sederhana.

            Posted by pakde | 25 Juli 2012, 2:36 pm
          • PakDe aja bingung apalagi saya yg gak pernah tahu soal setrum, belum lagi Pembangkit Listrik Tenaga Grafitasi (Djoko Pasiro) bagaimana komponen dan cara kejanya ya….Pak Ibanez dan Pak Novrian piye iki menurut sampeyan sampeyan…..

            Posted by erust | 25 Juli 2012, 3:11 pm
          • Alhamdulillah kalau bisa begitu.
            Kalau benar hanya sebesar brankas, maka cukup itu yang ditaruh didalam mobil, tentu tak perlu baterai lagi yang harganya selangit.

            Namun begitu melihat bahannya yang begitu sederhana, saya belum yakin kalau bisa sampai ribuan watt. Arang kan barang lumrah. Baterai ABC itu juga dalamnya serbuk arang. Tetapi mungkin saja kalau satu truk batu baterai ABC bisa keluar listrik sampai ribuan watt. Masalahnya baterai arang bukan type recharge, jadi sekali pakai. Kalai PLTH inipun bisa dicharge, lagi-lagi kembali hanya seperti baterai biasa.

            Salam,
            ibanezholic

            Posted by Ibanezholic | 25 Juli 2012, 8:51 pm
          • untuk sementara dari pada menerka dan meraba2 terus lebih baik saya wait and see aja spy informasinya lebih lengkap.untuk mas saeful untuk teori fisika yg mana?..klo kekekalan energinya sementara ini tdk mungkin karena masih menggunakan accu sebagai pemicu, trafo kayaknya sebagai penaik tegangan (step up trafo)dan capasitor sebagai penyimpan energinya dan arangnya kayaknya sebagai sel baterai (pasti ada katalisnya), benar kata mas ibanez bisa jd ini menjadi pengganti baterai moblis.

            Posted by pakde | 25 Juli 2012, 9:49 pm
          • pak dahlan menyuruh PLN Madura mencek keberadaannya, dan ternyata hasilnya omong kosong lagi,

            Posted by saeful | 26 Juli 2012, 7:26 am
          • Kalau PLTH Temuan Mbah Bing ini Benar…..berarti masalah energi Listrik untuk mobil listrik terselesaikan….bayangkan sebuah kendaraan yang energinya terjaga secara kontinyu..dengan menggunakan PLTH yang cuma sebesar brankas = Mbah Bing + Mobil Listrik …..Hue….he…he…. Indah Nian….

            Posted by Seno | 26 Juli 2012, 8:11 am
          • yg saya bingung Pak DIS (sudah pesen untuk pribadi), Bupatinya dah menyumbang bahkan Guru besarnya unbraw kok percaya ya dengan temuan mbah Mbing ini, klo yg di madura sih kedengarannya memang aneh, Tenaga Grafitasi?!

            Posted by erust | 26 Juli 2012, 9:47 pm
          • PLTH sepertinya sangat meragukan. Ini saya kopikan dari:
            http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15676263
            PLTH ternyata cuma penipuan kah?
            Semoga tidak repost. Berita ini saya tulis biar agan2 tidak jauh tersesah tentang pemahaman PLTH (hampa) yg marak beredar. tulisan ini saya copy dari FB temen…

            From:
            Date: 2012/7/26
            Subject: Re: Bls: [sinergi-ia-itb] Fwd: [itb1973] PLTMH
            To:sinergi-ia-itb@yahoogroups.com, Braid Sputra

            Salam,
            Agar tidak terlalu jauh tersesat, maka perlulah disampaikan informasi ini.

            Antara satu sampai dua bulan yang lalu (masih hangat ya), saya pernah
            bertemu dgn p Mbing Slamet Haryanto tersebut, di rumahnya di Ngroto Pujon
            Malang, juga p mBing pernah datang di rumah saya Jl. Nusa Indah 28
            Lowokwaru, Malang (saat ini saya ada di Yogyakarta)

            Kami pernah bertemu lebih dari 5 kali untuk mendiskusikan barang plthampa
            tersebut, karena pesanan kami kok gak jadi2 janji 3minggu dan sudah lebih 2
            bulan belum juga jadi.
            Padahal kami sudah melihat demo plthampa bisa menyalakan lampu inkadesent
            500Watt terang sekali! Dan alat las listrik bisa bekerja menyambung besi!
            di bengkel p Slamet. Belakangan diketahui ternyata itu semua palsu,
            terbukti ada saluran tersembunyi dari jalur PLN, diketahui oleh teman saat
            demo lagi terjadi short konslet jalur PLN di atap plafon! Sempat timbul
            panik! Karena ada kilatan api.

            Kami juga diskusi dgn p mBing S H, karena plthampa 3000 Watt yang dikirim
            ke Sidoharjo, dan ke Bondowoso, ternyata tidak bisa bekerja!!, lampu neon
            10 watt menyala lalu 10 menit lalu mati!!!. Kemudian kami bongkar dan
            ternyata isinya AKI 12V 15AH dan INVERTER 12 ke 220V dan kondensator besar
            (kira2 150KVAR, bekas, tidak tertulis spec/terhapus), charger PLN ke aki,
            dan p mBing juga menyaksikan barangnya yg telah terbongkar tsb, dan
            mengakui memang barangnya tidak bisa bekerja dan mohon maaf kepada yg hadir
            (dia tertekan oleh temannya yg menyarankan agar membuat barang asal bisa
            nyala!)

            Karena tidak sesuai perjanjian maka oleh teman2 Sidoharjo akan dilaporkan
            ke polisi sebagai penipuan, (dikatakan tidak pakai aki, padahal pakai aki,
            dikatakan solar selnya menghasilkan 200watt, padahal hanya seperti solar
            sel tapi diukur pakai AVO meter tidak menghasilkan tegangan atau daya
            sedikitpun). Dan oleh teman2 situbondo akan ditindak sangat keras! (main
            hakim sendiri ne!) jika tidak ada penyelesaian segera.

            Akhirnya kedua kelompok teman Situbondo dan Sidoharjo telah terima kembali
            uangnya satu minggu dari rapat bongkar pltmhampa itu, dan barang plthampa 1
            unit tetap berupa rongsokan teronggok di Arjosari Pasuruan (dirumah p kyai,
            yg pltmhampa dari Bondowoso), sedang pltmhampa yang di sidoharjo diambil
            oleh anak p mBing dibawa ke Malang saat itu katanya mau diperbaiki.

            Dari diskusi rapat bongkar alat tsb, p mBing mengajukan teori lagi akan
            membuat yg pakai motor listrik dari china katanya ada motor yg sangat
            bagus, dan saat ini dia nyatakan (sebulan dari rapat bongkar tsb) sudah ada
            satu alat yg dikirim di Trenggalek
            Dan bisa bekerja tanpa masalah sampai saat ini masih bekerja (wallahu
            alam!), saya gak tau ini benar apa gak, saya belum lihat barangnya dan baru
            omong telepon saja.

            Kesimpulan:
            1. Rangkaiannya hanya berupa inverter 12V ke 220, charger aki dari PLN dan
            Aki 12V 15AH. Pendek kata Gak ada harapan untuk bisa menghasilkan free
            energy

            2. Jika saya nilai dari pengetahuan elektronikanya kemungkinan besar p
            Slamet ini gak akan sanggup membuat alat yg dapat membangkitkan energy dari
            kehampaan ketiadaan energi
            Atau tanpa bahan bakar.
            (Jika ada keajaiban, wallahualam bisawab)

            2. P Slamet telah terbukti menipu, demo menyalakan alatnya dengan
            menyusupkan kabel dari PLN
            lewat saluran tersembunyi di bawah tanah, untuk menyalakan 500 watt yg kami
            bawa dan alat las 1000 watt p mBing punya.
            Karena menipunya keterlaluan, maka saya tidak percaya kalau ada unit yg
            sudah bisa bekerja.

            3. Pengakuan telah 100 unit, jelas2 tidak mungkin, karena saat itu sd
            sekarang belum terbukti ada unit yg bisa kerja
            (Sebulan sebelum sekarang)

            4.Monggo disimpulkan sendiri!
            Jangan ikut tersesat.
            (Agak aneh ya, kok di Indonesia banyak koruptor dan penipu? Apakah warisan
            ken Arok? Lho kok nyalahke ke Arok!)

            Mohon maaf, ini perjuangan di saat puasa semoga tidak membatalkan puasa,
            namun semoga malah memberikan pahala karena mencegah kesesatan

            PS: (lupa persisnya) kali th 2009an pernah juga ada pembangkit listrik
            tanpa bahan bakar pameran di Kemayoran p Agus dari Surabaya, penampilan
            unitnya bagus! Ada 5 unit besar2. Tapi ternyata tipu juga.

            Suwun
            BSP GL76

            Posted by lutfi helmi | 27 Juli 2012, 5:35 am
          • Dari awal saya sudah ragu soal PLTH.
            Tapi saya yakin bakal ada orang lain yang memberikan fakta. Dulu saya juga minoritas soal blue energi yang merubah air biasa jadi hidrokarbon.

            Maka dari itu sodara sekalian.
            Jangan lekas percaya kalau ada hal yang ajaib.
            Giliran ada cerita timun emas lahir dari sepotong biki timun saja kagak percaya.
            Tapi kalau ada benda sebesar brankas bisa menggantikan PLTN, ada orang meragukan saja dimusuhi.
            Kapan bangsa ini mau maju kalau begini? 🙂

            Posted by Ibanezholic | 27 Juli 2012, 9:23 pm
          • waduh bisa seru nih… kalo infonya mas lutfi helmi benar, terus terang jujur saya tdk bisa tidur saat pertama kali mendengar info ini karena akan gagal proyek saya selanjutnya setelah kerjaan saat ini untuk membuat power plant yg ramah lingkungan dengan konsumsi BBM yg sangat minim sekali bahkan mungkin tidak sama sekali karena investor yg sama insya allah sudah siap untuk membiayainya. saya terus berpikir kok bisa ya..kok bisa ya..tanpa ada generator/dinamo dan reaksi kimia bisa menghasilkan listrik.

            Posted by pakde | 28 Juli 2012, 4:22 am
          • CONFIRMED

            Davit Isnu Pratama
            ‎!!Semua hanya rekayasa wartwan saja tntang pemesanan brang dari bumn dan pihak pln,. .!!
            padahal papa cuma dihubungi BAPAK DAHLAN ISKAN sore lalu ingin memesan,.TETAPI PAPA TIDAK MENERIMA PEMESAN DARI BAPAK DAHLAN I. ,,DAN BAPAK DAHLAN tanya kepada papa “pak mbing punya n0.rekenin??kata pak dahlan
            papa menjawab”saya tidak punya n0.rkening!!”kata papa
            #pihak pln
            pihak pln juga tidak memesan brang,. .beliau hanya memesan sample yg 750watt (TAPI TIDAK UNTUK DIJUAL KEPADA PIHAK PLN,,CUMA UNTUK MEMBUATKAN SAMPLE SAJA).

            http://www.facebook.com/davidta.luckytariuz

            stop perdebatan , kasihan mbah mbing

            Posted by saeful | 28 Juli 2012, 9:42 am
          • ya ALLAH… tunjukkanlah yg benar adalah benar dan yang salah adalah salah, bila ini benar jadikanlah bangsa ini bangsa ya maju, bila salah maafkanlah hamba2MU yg sdh terlalu banyak dosa ini.

            Posted by pakde | 28 Juli 2012, 10:29 am
          • Jangan kuatir pakde, dalam teknologi tidak mengenal keajaiban instant. Tidak perlu kuatir risetnya tidak laku gara-gara ada yang pamer ilmu setingkat keajaiban ulul azmi. 🙂

            Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 6:22 pm
    • Lithium air masih konsep pak Saeful. Belum ada estimate kapan bisa direlease untuk produksi masal. Ada kabar baru kira-kira 2020 nanti Li-Air bisa diproduksi. Kalau sudah ada Li-Air, tinggal dipikirkan infrastruktur chargingnya, karena tentu ibarat vacuum cleaner, makin besar kapasitas battery ya makin besar juga daya yang harus disediakan untuk charging. Mungkin pula saat itu kita semua sudah siap menerima PLTN, dan juga daya beli masyarakat kita sudah meningkat hingga mampu juga beli mobilnya.

      Jadi kesimpulannya: ini memang impian masa depan. Saat mana energi fosil sudah betul-betul dry. Dan kalau sudah tiba saatnya teknologi Li-Air hadir, kita sudah siap dan berpengalaman.

      Nuwun
      ibanezholic

      Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 7:49 pm
  161. Mobil listrik …di charge pakai PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa)… temuan Mbah MBing Malang PUjon…
    Pak Dahlan Iskan memesan 10.000 alat PLTH temuan Mbah Mbing dengan kapasitas 3 fuse atau setara dengan 6.000 sampai 13.000 watt.

    selengkapnya baca ini :

    http://nasional.inilah.com/read/detail/1886425/mbah-mbing-terima-pesanan-dahlan-iskan
    http://nasional.inilah.com/read/detail/1886422/mbah-mbing-temukan-pembangkit-listrik-tenaga-hampa

    Posted by Abu Azhar | 25 Juli 2012, 9:31 am
  162. Mobil listrik …di charge pakai PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa)… temuan Mbah MBing Malang PUjon…
    Pak Dahlan Iskan memesan 10.000 alat PLTH temuan Mbah Mbing dengan kapasitas 3 fuse atau setara dengan 6.000 sampai 13.000 watt.

    http://nasional.inilah.com/read/detail/1886425/mbah-mbing-terima-pesanan-dahlan-iskan
    http://nasional.inilah.com/read/detail/1886422/mbah-mbing-temukan-pembangkit-listrik-tenaga-hampa

    Mobil listrik …di charge pakai PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa)… temuan Mbah MBing Malang PUjon…
    Pak Dahlan Iskan memesan 10.000 alat PLTH temuan Mbah Mbing dengan kapasitas 3 fuse atau setara dengan 6.000 sampai 13.000 watt.

    Posted by Abu Azhar Tijany | 25 Juli 2012, 9:34 am
  163. Salam,

    Sekedar masukan pak, bisakah energi gerak roda yang berputar pada mobil bapak dirubah kembali menjadi pembangkit listrik, sehingga dapat melakukan pengecasan saat mobil digunakan. saya terinspirasi dari senter pompa yang ternyata bisa mengisi baterai dengan menggunakan energi gerak sebagai energi sumber untuk pengisian ulang listriknya. atau paling tidak membuat sebuah powerbank sejenis inverter yang dapat menjadi cadangan ketika mobil yang digunakan kehabisan power. Ohya Satu lagi pak yang perlu dicoba, daya tahan Penyimpanan energi, karena sepengetahuan saya, Benda sejenis baterai memiliki umur yang sangat terbatas.

    Sekian dari saya,

    Salam, dan Tetap Semangad
    Pendukung Bapak

    Burhan

    Posted by Burhanuddin | 25 Juli 2012, 10:36 am
    • Mbah Mbing Terima Pesanan Dahlan Iskan

      INILAH.COM, Malang – Jika inovasi dunia kelistrikan dari tangan Slamet Haryanto (51) diproduksi secara massal dan diakui secara Hak Atas Kekayaan Intelektual oleh Negara, bisa jadi dunia listrik di Indonesia tak lagi membutuhkan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

      PLN, pastinya tidak perlu repot lagi membangun menara dan tiang-tiang listrik plus uluran rentangan kabel yang jika dirupiahkan, cukup fantastis nilainya. “Butuh waktu lama membuat Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH) ini. Saya melakukan riset dulu tahun 1997. Baru kemudian tahun 2008, alat PLTH ini saya ciptakan. Setelah diuji coba ternyata berhasil dan bisa difungsikan menerangi listrik di rumah,” ungkap Mbah Mbing, sapaan akrab Slamet Haryanto, penemu spektakuler dunia kelistrikan dengan PLTH temuannya, Selasa (24/7/2012).

      Saat ditemui Bupati Malang, Rendra Kresna dan pejabat teras Pemkab Malang, Mbah Mbing nampak santai. Sehari-hari, ia mengutak-atik arus rendah dan tegangan listrik di rumahnya. Yang lucu, tempat kerja Mbah Mbing berbaur dengan warung pecel milik istrinya. Ukuran lebarnya, tak sampai 5 meter.

      Sedikitpun, Mbah Mbing tidak punya bekal akademis jurusan teknik kelistrikan. Pria separuh baya itu bahkan hanya lulusan sekolah dasar saja. Namun, berkat keteguhan dan perenungan dirinya tentang masa depan kelistrikan, ia pun melakukan serangkaian inovasi. Awal mulanya, Mbah Mbing diminta tetangga dekat rumahya di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, membuat aliran listrik ke kandang ternak ayam petelur.

      Melalui serangkaian uji coba dan keisengannya, Mbah Mbing justru menemukan alat Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH) hasil buah tangannya. Cara kerja PLTH itu cukup diletakkan dalam rumah. Tidak berisik. Tidak menimbulkan uap. Tanpa limbah dan tentunya ramah lingkungan.

      Besar kecilnya arus listrik yang dihasilkan, tergantung seberapa tinggi dan besarnya alat kerja PLTH. Yang unik, penggerak listrik semacam bateray dalam komponen PLTH buatan Mbah Mbing, memakai sabut dan batok kelapa. “Kalau dengan limbah batu bara malah bagus. Cuman, untuk mendapatkan batu bara juga susah,” ucapnya.

      Ia melanjutkan, seluruh rangkaian dalam PLTH rata-rata berbahan baku bekas alias daur ulang. Hanya kapasitor dalam rangkaian listrik saja yang harus membeli. “Kapasitor listrik kita beli. Harganya Rp 850.000. Cukup mahal juga. Soalnya, saya tak mampu membuatnya sendiri. Waktunya belum ada,” tegas Mbah Mbing.

      Atas temuannya ini, Menteri BUMN yan juga Mantan Dirut PLN Dahlan Iskan dikabarkan akan menemui Mbah Mbing dalam waktu dekat ini. Rencanannya, Dahlan Iskan juga memesan 10.000 alat PLTH temuan Mbah Mbing dengan kapasitas 3 fuse atau setara dengan 6.000 sampai 13.000 watt.

      Ditambahkan Mbah Mbing, khusus pembuatan alat PLTH dengan 1 fuse, hanya memerlukan biaya Rp5 juta per unit. Sedang pembuatan PLTH dengan 3 fuse, bisa menghabiskan dana sebesar Rp15 juta per unitnya. “Seluruh pembuatan alat ini menggunakan barang bekas. Yang baru hanya kapasitornya saja,” kata Mbah Mbing yang sehari-hari, juga menerima pekerjaan servis dinamo di rumahnya

      Posted by Abu Azhar Tijany | 25 Juli 2012, 12:27 pm
    • Tidak bisa begitu pak.

      Untuk orang awam memang susah saya menerangkan. Ini ibarat ular memakan ekornya sendiri. Jadi tenaga habis dipakai buat memutar roda. Jangankan untuk memutar roda, tenaga baterai dipakai untuk memutar generator kemudian generator pun dipakai untuk mengisi aki saja tidak akan bisa karena saat terjadi konversi energi baterai menjadi energi gerak disitu sudha banyak ternaga hilang dalam bentuk panas, gesekan, dan berbagai rugi-rugi mesin lainnya. Begitu saja sudah tekor, apalagi untuk sambil mutar.

      Demikian, sekalian menjawan mas Allie di bawah.

      Nuwun,
      ibanezholic

      Posted by Ibanezholic | 25 Juli 2012, 8:29 pm
    • Pada prinsipnya bisa dilakukan tetapi fungsinya hanyalah untuk memperlama kapasitas batery. Sudah ada yang membuatnya nama Muller Dynamo. Lihat di http://www.overunity.com/3842/muller-dynamo/#.UBCTP2eGfAo.

      Saya mencoba menjelaskan secara sederhana prinsipnya sebagai berikut.

      Prinsipnya di motor ada duayang letaknya berdampingandan diletakkan di medan magnet yang kuat. Koil ini disebut stator karena merupakan bagian yang diam pada motor listrik.

      Magnetnya ada tiga disusun berselang-seling kutubnya secara vertikal dimana magnet kedua yang ada di tengah merupakan rotor (bagian yang berputar pada motor listrik). Sementara magnet lain ada di atas dan di bawah mengapit dua buah koil. Koil berfungsi untuk dialiri arus listrik untuk menggerakkan rotor dan menerima arus akibat gerakan rotor. Saat koil dialiri arus listrik maka rotor berputar dan saat rotor berputar dia melewati koil lain maka koil ini menghasilkan arus listrik yang disalurkan ke batery. Kemudian saat rotor menyapu koil lainnya maka arus aki dialirkan sehingga rotor mendapat tenaga lagi untuk berputar. Demikian seterusnya sehingga proses discharge dan charge aki terus terjadi. Untuk mengatur proses discharge (memutar rotor) dan charge (mengisi aki) diperlukan rangkain elektronika khusus.

      Seperti yang sudah disampaikan oleh Saudara IBANEZHOLIC kalau teknik ini diterapkan di mobil bisa saja tetapi dibanding manfaat dan kerugian sepertinya lebih banyak kerugian sehingga tidak diaplikasikan oleh produsen mobil listrik. Sebab motor akan menjadi terlalu rumit, selain itu karena magnet dan koilnya lebih banyak maka berat motor bertambah sehingga jika dihitung mungkin jatuhnya akan sama dengan motor listrik biasa. Apalagi kalau mobil listrik harus melewati tanjakan atau kondisi macet maka jumlah energi yang dikeluarkan lebih banyak dari yang dimasukkan.

      Kalau memanfaatkan kelembaman mobil kala gas atau direm dilepas itu bisa dilakukan dengan motor biasa tentunya dengan pengaturan peralatan elektronika yang lain lagi.

      Posted by yoyokal | 26 Juli 2012, 8:25 am
      • Maaf kalimat:

        “Kalau memanfaatkan kelembaman mobil kala gas atau direm dilepas”

        seharusnya

        “Kalau memanfaatkan kelembaman mobil kala gas dilepas atau direm …”

        Posted by yoyokal | 26 Juli 2012, 8:28 am
    • pak, itu sih tehnologi umum, prius sudah pakai di produk masalnya

      Posted by eko | 28 Agustus 2012, 2:43 am
  164. Alangkah bangganya Ibu pertiwi apabila memiliki 9 putra seperti pak dahlan, pasti maju bangsa ini meninggalkan bangsa2 lainnya yang sering meremehkan INDONESIA. Bersama rakyat mari kita singkirkan politikus2 hitam, antek2 istana yang tengik itu, penghambat kemajuan rakyat.

    Posted by aripratama99 | 25 Juli 2012, 2:12 pm
  165. Ternyata “Lidah Bunglon” lebih cepat daripada Pesawat Jet.
    Benarkah?
    Baca di http://www.jendelaprestasi.com/2012/07/lidah-bunglon-lebih-cepat-daripada.html

    Posted by Jendela Prestasi | 25 Juli 2012, 2:15 pm
  166. kenepa harus takut kehabisan power bukannya kalo ada putaran dapat untuk pengisian accu pak …. harusnya itu yg di pikirkan biar bisa maksimal ngisi 5 menit untuk seharian….

    Posted by Allie Sahid | 25 Juli 2012, 3:01 pm
  167. nyoba absen .. ngintip dulu …..

    Posted by zaenal | 25 Juli 2012, 7:01 pm
  168. Jangan takut indonesia bisa…

    Posted by nusantaramembangun | 25 Juli 2012, 10:13 pm
  169. maaf, agak OOT. Belakangan ini saya merasakan sedikit kekhawatiran, bahwa hal-hal yang telah dilakukan oleh pak DIS mulai semakin banyak dianggap sebagai upaya pencitraan yang berlebihan. Mari kita tengok di kaskus, tentang komentar berita Jokowi berkomunikasi dengan pak DIS, pak DIS mandi di Gambir, dll. Rasanya, sepanjang kekhawatiran saya, semakin banyak yang menilai bahwa P DIS terlalu berupaya untuk mencitrakan diri tengan ultimate goalnya adalah 2014.
    Saya sendiri 200% percaya, tidaklah demikian. Memang demikianlah adanya P DIS. Sesuatu yang alami saja bagi beliau. Hal-hal semacam itu sudah beliau lakukan sejak di JP. Saya tahu beliau orang yang istiqomah terhadap pencapaian suatu tujuan. Salah satu yang menonjol bagi saya tentang hal ini adalah bagaimana konsep Dream Team di BUMN terus beliau jalankan dengan penuh keyakinan, meskipun harus dengan cara mencabut SK2 menteri yang sudah beliau buat sebelumnya. Beliau tidak peduli dengan jalannya, yang penting harus tetap jalan sesuai dengan konsep awal. Pada banyak kesempatan, beliau sering mengatakan bahwa hidup ini beliau hadapi bagaikan air yang mengalir. Jangan terlalu kaku. Lihatlah air! kalau ketemu batu, ya… belok. Yang penting tetap mengarah ke tujuan. Jangan ditabrak terus. Nanti kepalanya hancur. Beliau melanjutkan, kalau bisa, alirannya yang deras.
    Prinsip-prinsip seperti inilah yang saya tangkap sedang diperankan oleh pak DIS dalam menyikapi usulan interpelasi AB dan tekanan politik lainnya sehingga SK2 itu dicabut.
    Nah…. dalam rangka keistiqomahan yang model demikianlah, ternyata menimbulkan banyak prasangka 2014 dari banyak orang. Banyak komentar yang mengatakan, “…. saya dulu respek sama DI. Sekarang tidak lagi. Terlalu lebay…” dan yang semacamnya. Keresahan inilah yang mendorong saya untuk bersuara di sini. Apa yang bisa saya lakukan? Apa yang dapat KITA lakukan?
    Saya juga jadi teringat dengan edisi MH beberapa waktu yang lalu (lupa edisi berapa). Tentang virus pesimisme vs optimisme. Beliau menceritakan dialog dengan warga desa di lereng gunung, urusan utang negara yang bertambah. Kesimpulan P DIS, adalah adanya putus informasi (sengaja diputus???). “Lebih baik mana, utang 8jt dengan kekayaan 10jt, atau utang 60jt dengan kekayaan 100jt?”
    Virus pesimisme begitu mudah menyebar, g pake modal. Sedangkan rasa optimisme harus dibangkitkan dari bukti nyata melalui K3. Mungkinkah ini juga dampak dari auman si triomacan2000???
    Mohon sharing seluruh warga blog ini, Mr Erick A, Daya S, mbak Fia, wong cilik, PJKA, dan yang lainnya….
    Salam

    Posted by lutfi helmi | 25 Juli 2012, 10:52 pm
    • Biasa aja. Gitu aja report. Saya sendiri 1000% tidak percaya niat anda.

      Posted by REVOLUSI | 26 Juli 2012, 12:50 am
    • kalau diamati, komentar2 negatif itu ada terorganisir untuk menjatuhkan orang. Salah satunya trio macan yang sudah dibongkar kebrobokannya oleh kurawa. cek di sini: http://chirpstory.com/li/14270

      Posted by Sleizarr | 26 Juli 2012, 7:47 am
      • Sebetulnya klo kita jeli dan berpikir dgn akal sehat dan hati nurani, gaya seperti trio kwek kwek ini kita bisa tahu seperti apa pribadinya. Sangat beda dgn seorang jurnalis investigasi yg profesional dan idealis ala Tempo. Subyektifitas si trio kwek kwek ini keliatan banget. Penuh kemmunafikan dan oportunitis. Mengatas namakan nasib bangsa. Memanfaatkan typical orang Indonesia yg mdh sekali dibenturkan. Sejak jaman VOC lho….devide et impera….So kita hrs sadar kelemahan kita, mari berbenah….tinggalkan fanatisme kelompok,golongan, ras, agama, dsb….Karena Alloh menciptakan perbedaan itu adalah hal yg indah klo kita menghargainya…..Semangat utk maju INDONESIA…….

        Posted by surachwanto | 26 Juli 2012, 8:12 am
    • Sdr. Lutfi… kita tanggapi santai aja kesan orang tentang pencitraan pak Dahlan yang dianggap lebay … Bagi kita pemerhati dan pendukung DI, telah ada bukti yaitu peningkatan pelayanan PLN, PT KAI, pembenahan manajemen Air Traffic Control, manajemen Pabrik Gula, dan lain-lain. Pak Dahlan memberikan bukti bukan sekedar janji. Sedangkan kritikus … mereka tidak memiliki prestasi … salam

      Posted by djoko sawolo | 26 Juli 2012, 10:29 pm
  170. Alhamdulilah.
    Uji coba mobil listrik sudah oke.
    Buat mereka yg terlanjur senang krna molis dianggap mogok, baiknya segera introspeksi diri.
    Sebab ternyata bukan mogok, tapi asupan listrik kurang dan masih pakai listrik sisa sebelumnya.

    Selamat buat Pak DIS dan Pandawa Putera Petir.
    Maju terus dan pantang menyerah.
    Hasil positif MH sampai saat ini benar-benar menjaga semangat Hope kami generasi muda negeri ini.
    Semoga segera muncul varian mobil listrik lainnya (termasuk sepeda motor listrik juga) 🙂

    Semoga Ibu Pertiwi segera menjadi produsen molis.
    Indonesia luarbiasa.

    Salam hangat buat rekan-rekan dahlanisti yang setia absen di blog ini.
    Tetap optimis dan semangat,

    muhsin-budiono

    Posted by rmbudiono | 26 Juli 2012, 12:22 am
    • tim PLN madura sudah mencek ke TKP atas perintah dahlan iskan ,

      Setelah diteliti oleh tim PLN Madura, inilah kesimpulan yang diambil mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gravitasi : “Hehe omong kosong.peralatannya sdh tidak ada. Sdh dijual kiloan oleh pemiliknya tahun 2009 lalu!”

      Posted by saeful | 26 Juli 2012, 7:22 am
      • Justru itu pak Dahlan pesan ribuan unit PLTH, sekaligus untuk memastikan apakah itu PLTH beneran ato PLTH bodong .. Memang cerdas Menteri BUMN ini. Indah giringannya … salut

        Posted by djoko sawolo | 26 Juli 2012, 10:16 pm
  171. Tenaga Hampa Dalam Penelitian, Tenaga Surya Launching di 2014 :

    http://us.bisnis.news.viva.co.id/news/read/338856-dahlan–pabrik-tenaga-surya-selesai-2014

    VIVAnews – Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, Pemerintah saat ini sedang membangun pabrik “Tenaga Surya” pertama di Indonesia. Pabrik yang terletak di Karawang, Jawa Barat, itu ditargetkan sudah bisa beroperasi pada 2014 mendatang.

    “Kita sudah mendirikan pabrik tenaga surya pertama di Indonesia, pada tahun 2014 mendatang, sudah jadi,” kata Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN, saat ditemui VIVAnews di Yogyakarta, Rabu malam 25 Juli 2012.

    Dahlan menjelaskan, untuk membangun pabrik tenaga surya itu menelan anggaran puluhan Miliar rupiah. “Pabrik tenaga surya itu dibangun di Kerawang, anggarannya Rp 60 miliar,” jelasnya.

    Menurut Dahlan, delapan tahun yang akan datang tenaga surya sudah menjadi hal biasa di dunia. “Mau tidak mau kita harus pakai tenaga surya,” ucapnya.

    Ia menuturkan, sangat tidak wajar kalau bangsa ini terus menerus menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor. “Sekarang subsidi BBM saja menghabiskan anggaran Rp 300 triliun, dan diprediksi akan meningkat pada tahun depan,” ungkapnya.

    Sementara itu, kata Dahlan, kenapa anggaran yang Rp. 300 Triliun buat subsidi BBM itu tidak digunakan untuk mengembangkan tenaga surya dan mobil listrik saja. (adi)

    Posted by Darko Rahman | 26 Juli 2012, 8:19 am
  172. Terlepas dari ikut atau tidaknya DI di 2014, yg perlu perhatian extra adalah pergolakan politik 2013. Tdk bisa dipungkiri bahwa semangat membangun harapan sudah banyak berhasil meluruskan polapikir kita. sehingga MH menarik untuk dijadikan issue penting dalam ajang kampanye siapa saja. mulai dari meng-aku2, mendukung, memuji sampai ke menunggangi dan bahkan membusukkannya. Semangat manufacturing hope tidak boleh disunat atau bahkan dikebiri hanya sebatas untuk pemenangan 2014. MH bukan dan tidak boleh hanya untuk konsumsi 2014, MH jauh lebih penting dari 2014. MH adalah paradigma baru berbangsa dan bernegara, bukti kebangkitan kebangsaan, inilah GBHN dalam bahasa yg paling jelas. Gelombang besar pendukung perubahan ini sekarang sedang menghadapi godaan2 kecil yg sebetulnya bukan lawan utamanya, mereka hanya sebatas celoteh nyinyir, pernyataan dan pertanyaan minor untuk menggoda & mematahkan semangat.
    Serangan sesungguhnya akan dilakukan oleh kelompok mapan yg keberadaan dan kepentingannya terusik/terancam oleh MH (politisi, birokrasi,korporasi, dan negara besar). serangan massive akan memanfaatkan momentum kampanye 2013. Bersiaplah dengan akalpikiran yg jernih untuk melengkapi semangat tinggi kita karena target yang mereka incar bukan lagi ke program tetapi mengarah pada intinya, yaitu, konsep dan keberadaan prinsip bersih dan mandiri (MH). Akan ada yg lebih berbahaya dari pada para ‘penyeberang-jalan’, portal-penghalang dan sekedar ‘pak ogah’. Oleh karenanya, mari :
    CERDAS-AWAS-&-TEGAS. LET’S WIN THE WAR NOT JUST ONLY THE BATTLE, kita bukan pecundang.

    Posted by daya setiawan | 26 Juli 2012, 8:29 am
  173. Maju terus mobil listrik indonesia, jangan sampek ketinggalan dengan bangsa lain, tunjukkan bahwa kita bisa

    Posted by Cholid punjabi (@cholidpunjabi) | 26 Juli 2012, 9:06 am
  174. Subhanallah, lanjutkan pak

    Posted by Taufik | 26 Juli 2012, 11:14 am
  175. Weiwwww kcepatn (hampir) menyamai si hijau putra petir rata-rata 100komen/hari
    Bravo pak dasep
    Bravo pak dis
    Jayalah indonesia

    Posted by Fia | 26 Juli 2012, 11:27 am
  176. Molis, mobtrik, apapun itu namanya meskipun belum berwujud sempurna tapi mampu mengubah persepsi banyak manusia Indonesia. Tak jadi soal apakah kehadirannya dihalangi atau tidak ia pasti hadir seperti jabang bayi. ia pasti bersuara. Dan ketika ia hadir semua pasti mengatakan ” ia Ada Di Sini ” di depan mata kita.
    Ayoo Pak Dahlan jangan takut untuk berjuang, Ribuan Dahlanisti, Dismania, Dis fan dan juataan lainnya di belakang kami mendukungmu, karena hati kecil kami tahu engkau bukan pencari kekuasaan, karena hati kecil kami yang membisikan engkau tak butuh pencitraan. Dan kami 100 persen yakin hal itu. Maju dan jayalah Indonesia. Bersama bergandeng tangan kita pasti bisa!!!!!

    Posted by sofyan Usamah | 26 Juli 2012, 12:49 pm
  177. Mantap Pak. SEMANGAT^^

    Salam hangat bukanperantau 🙂

    Posted by bukanperantau | 26 Juli 2012, 1:30 pm
  178. Rasanya geli kalau ada yang bergembira ketika ada kegagalan dalam uji coba , dia pikir adanya lampu pijar sekali buat langsung nyala? gagalnya tak terhitung,memang hanya sedikit orang yang bersedia untuk lelah untuk mencoba dan mencoba demi untuk suatu solusi, sedangkan bagi para pesimis mendingan menikmati yang ada saja, beli, beli dan beli, kalau bisa beli mengapa harus bikin? Saya lebih ridho anggaran negara dimudahkan untuk riset, negara akan kuat kalau semua bisa buat sendiri, tidak tergantung, tahan terhadap embargo..dan meningkatkan harga diri bangsa…
    Riset memang bukan domain para pesimis….

    Posted by santosa | 26 Juli 2012, 3:44 pm
    • lebaaayyy… kerja aja dulu jangan bekoar koar… yang buat moblis nya saja gak tiap hari bikin jumpa pers… eee yang komen malah lebaaay… pake alasan virus hope lah optimis lah…
      need for achievement sudah dibicarakan sejak tahun 1961 oleh david mc clelland… udah keja sono !

      Posted by lebaaay | 26 Juli 2012, 7:38 pm
    • Benul Stuja dg pak santosa Riset membuat negara kuat tangguh mandiri tahan banting. Riset adalah proses yg membutuhkan waktu ktelitian ksabarn kreatifits pantang menyerah Berdiri di kaki sndiri bukan skedar pmakai teknologi Salut&ikut bangga utk pak dis&pandawa putra petir yg tlah brani mngawali langkah mbuat moblis. Dr paparan “perlistrikan” diatas sy mudengé cuma sak tul. ilmu fisika listrik sy ndak nyampek blas
      Yg jelas tetap smangat&optimis *mesem

      Posted by Fia | 26 Juli 2012, 8:34 pm
  179. Mantap.. Pak.. Sekali melangkah pantang menyerah apalagi surut ke belakang.. 🙂

    Posted by roeyani | 26 Juli 2012, 5:23 pm
  180. mantap pak ibencholic muji ada yang tersembunyi

    Posted by harsia | 26 Juli 2012, 6:06 pm
  181. Bau baca artikel yang menarik mengenai para entrepreneur
    Ternyata, kabanyakan entrepreneur adalah orang yang tidak berpendidikan tinggi

    Alasannya adalah………

    Orang yang berpendidikan tinggi, berdasarkan teori2 yang dikuasainya, menjadi terlalu takut dan banyak pertimbangan akan resiko yang mungkin muncul, serta analisa yang muluk-muluk.

    Orang yang berpendidikan tidak tinggi, lebih berani mengambil resiko
    Coba dulu seoptimal mungkin, dengan niat baik
    Gagal…… bangun dan berusaha optimal lagi

    Posted by doetsz | 26 Juli 2012, 8:18 pm
  182. “Hanya saja saya siapkan juga langkah darurat: mobil khusus mengikutinya dari belakang. Kalau tidak kuat menanjak dorong saja dengan mobil itu. Paling rusak sedikit.”. Ini adlh sikap seorang negarawan, demi suatu martabat (dignity), beliau berani berkorban. Patut diteladani oleh para pejabat di Indonesia.

    Posted by djoko sawolo | 26 Juli 2012, 10:11 pm
  183. Aku berharap Pak Dahlan akan bicara PLTH.
    Siapapun yang pesimis silahkan mengkritik PLTH.
    Nyatanya sudah berhasil dan bertahun-tahun dipakai.
    Alangkah bahagianya Bangsaku.
    Besuk,mungkin ada kendaraan yang berjalan terus menerus.Mobil listrik dipasangi PLTH. Sambil jalan nyetrum terus. Kapal akan membawa PLTH. Kapal negeri ini akan menguasai dunia. Kapal perang kita….. wow berjalan terus untuk menjaga nusantara. Mungkinkah ada pesawat terbang yang terbang terus sambil menggendong PLTH ?
    Biaya produksi bertambah murah,sebab listriknya nyaris gratis. Semua murah.
    Hanya pabrik PLTS, yang habis milyaran, harus gulung tikar sebelum produksi.
    Salam hormatku untuk yang pesimis.
    Aku menunggu cekricek, kan berkomentar apalagi pada Dahlan Iskan.
    Ilmu mBah Bing, soal listrik sudah pada tataran makrifat. Sehingga teori-teori yang ada sulit untuk menjawab.
    Dalam berbisnis, ilmu Dahlan Iskan suddah pada tingkatan ma’rifat.
    Sementara seperti Ibanezholic, berkhutbah pesimis yangmuter-muter. Nyatanya omongan cekricek seperti pepesan kosong. Orang model apa ini. Ngggak apa-apa memang komentarnya itu sudah dibayari orang yang berselisih dengan Dahlan Iskan. Jadi pekerjaannya memang menjatuhkan Dahlan Iskan.
    Selamat bekerja teman-temanku yang penuh dengan optimis.

    Posted by Widi | 26 Juli 2012, 10:16 pm
    • Maaf saya tidak mau menanggapi komentar seperti ini.
      Bulan puasa …. istighfar! 🙂

      Posted by Ibanezholic | 27 Juli 2012, 9:13 pm
      • mas ibanez, gak perlulah ditanggapi… membaca kalimat pertama saja langsung ketahuan koq kualitas maupun kuateknis ybs. mau bicara saja masih berharap kepada orang lain, apalagi mengerjakannya. sesungguhnya ilmu itu harus ada sebelum berkata dan berbuat.

        salam ibanez, dengan petikan pentatonik ala john frusciante rhcp.

        Posted by cekricek | 28 Juli 2012, 3:10 am
    • Widi … Pak Dahlan masih mempertanyakan kebenaran, keandalan daya kerja PLTH mbah Mbing . (disampaikan pada acara buka bersama di kementerian BUMN, Sabtu 28 Juli 2012 kemarin). Yang ikut mendengarkan pada acara itu, Bang Erick Antariksa, MH Clothing (Fahmi), Kawulo Alit PJKA (Ragil). salam

      Posted by Djoko Sawolo | 29 Juli 2012, 12:58 pm
  184. ada yg mengatakan bahwa PLTH itu tipu2….benarkah..?

    Posted by aburachman | 26 Juli 2012, 11:41 pm
  185. mencermati kata-kata ibencholic yang katanya mengkritisi dengan ilmu kayaknya mengindikasikan ada nada ……… Saya pikir semua orang di hope ini berilmu tetapi tidak ada satupun yang eksplisit mengatakannya. Orang yang berilmu memang biasanya lebih rendah hati dan merasa belum punya ilmu. Hati-hati kena virus tersembunyi. Mengkritik juga perlu hati. Tidak cukup dengan ilmu. Maaf saya tidak ingin mahasiswa saya tertular virus pesimis dan kurang rendah hati karena merasa berilmu.

    Posted by harsia | 27 Juli 2012, 5:48 am
  186. SIAPA SAJA KALO BERJALAN DI ATAS KEBENARAN PASTI BANYAK GODAAN.

    BULAN PUASA BULAN YANG PENUH BERKAH & PAHALA
    DAN HANYA ADA WAKTU KITA DI DUNIA
    MAJU TERUS P.DIS DOA KAMI SEMUA TUK ANDA…….
    DEMI ANAK CUCU KITA NANTI NYA

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 27 Juli 2012, 7:16 am
  187. Maaf out of topik (OOT) Saya sempat lihat komentar di halaman catatan blog ini di bagian “ kritik & saran untuk blog ini “ sungguh saya terkejut sekali membacanya! Bermacam2 isinya ada dukungan, kritik,cacian,tuduhan,pengaduan,keluhan,omelan,juga saran. Tapi ada yg membuat saya terenyuh membacanya yaitu keluhan2 masalah ekonomi,umum memang masalah ini bahkan ada yg mencantumkan list gajinya.
    Saya jd berpikir apakah p.Dis membacanya dan mampukah membantunya? Karena p.Dis terikat oleh birokrasi sehingga tidak mungkin dan tidak etis bila p.Dis terjun langsung pasti akan menyuruh bawahannya sesuai hirarki birokrasi perusahaan (karena pemerintah bukan swasta). Sebetulnya bila mereka mau bersabar sebetulnya p.Dis sdg berusaha membantu mereka tp tdk langsung melainkan dengan melalui program2nya seperti ketahanan pangan dan energy jg transportasi yg saat ini sedang digalakkan di semua BUMN yg dipimpinnya seperti masalah pupuk,beras,sagu,sorgum,gula,garam,daging,ketersedian listrik,gas alam,kelancaran transportasi(darat laut dan udara) dll. Padahal baru beberapa bulan jadi menteri BUMN. Kadang kasihan juga sih melihatnya karena beliau baru sembuh dari sakit yg sangat parah, melepaskan byk jabatan diperusahaan, tdk mengambil gaji tp disumbangkan bahkan menggunakan uang pribadi untuk kemajuan BUMN, dan selalu kerja keras tdk lihat waktu selama ada kesempatan.
    Supaya masyarakat paham apa yg sedang diperjuangkan beliau dibuatlah “MANUFACTURING HOPE” ini untuk member informasi dan menyemangati kita semua untuk bangkit tidak menyerah dan berkeluh kesah saja tapi ada harapan untuk berubah jd lebih baik, dengan membangun harapan (manufacturing hope) kita ada semangat untuk merubah masa depan jd lebih baik seperti bung Tomo yg berhasil mengobarkan semangat/gelora perjuangan arek2 suroboyo melawan penjajah walau dgn keterbatasan tdk minder,takut dan surut. Itulah yg seharusnya dilakukan mereka2 yg mengeluh pd keadaan saat ini.
    Sekedar contoh (maaf bukan takabur) saat ini saya sedang menangani masalah salah satu PMA (perusahaan modal asing) dgn materialnya yg menyebabkan minus cost/kgnya, logikanya material punya nilai plus cost, selama belasan mungkin puluhan tahun ini terjadi dan saya diminta untuk membantu,berbulan2 saya riset,2 tahun uji mesin, ratusan juta di keluarkan utk mesin,lebih 1,5M di investasikan utk tempat, material ini mulai menampakkan hasilnya jd plus ratusan/kgnya dan riset terus berlanjut hingga kini ternyata bisa plus belasan bahkan puluhan ribu/kgnya saat ini, dengan material yg ribuan ton insya allah ini jd bisnis yg menggiurkan bukan lagi menguntungkan! Ini semua karena adanya “HOPE” pasti bisa selama kita yakin bisa.
    Untuk semua dahlanisti dan disfans ayo kita membangun harapan untuk masa depan yg lebih baik,bila menemui kendala mintalah petunjuk pd sang pencipta insya allah pasti ada jalan,bila ilmu kita tdk mampu tanggalkanlah dulu ganti dgn ilmu pengamatan langsung karena kalo dipaksakan sampe kapanpun sulit dipecahkan krn sdh tdk sesuai pengaplikasiannya. Selamat mencoba dan berjuang seperti mbah mbing dengan PLTHnya bila terbukti karena dia tdk perlu pendidikan tinggi cukup observasi,kalkulasi,ujicobaisasi,gagalisasi,cobaisasi lagi dan akhirnya berhasilisasi,Alhamdulillah. TETAP SEMANGAT.

    Posted by pakde | 27 Juli 2012, 7:18 am
  188. Mas Lutfi Helmi salam kenal.Kalo menurut saya mas orang mau ngomong begini & begitu itu mungkin hak bersuara kita jangan terkomporisasi yang penting kita bersatu membantu p.Dis untuk bangsa ini biar lepas dari ketergantungan,yach…….mungkin dengan jalan sharing2 lewat blog ini.Mungkin mereka yang gk suka dengan tingkah polah p.Dis dianggap pencitraan/apalah karena mereka memandang dari segi negatif nya dulu bukan bukti nya dulu.Terima kasih

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 27 Juli 2012, 7:30 am
  189. hanya doa untuk kesehatan anda yg dapat saya lakukan sbgai rasa trima kasih atas perhatian anda thd kami dan masa dpan khidupan anak2 kami..RAKYAT INDONESIA

    Posted by wahyu | 27 Juli 2012, 9:56 am
  190. maju terus Pak Dahlan…. pantang menyerang… maju terus mobil listrik…. agar indonesia bebas polusi… dan bebas korupsi…… Ganyang koruptor-koruptor di BUMN….(memet fajar – makassar)

    Posted by Fajar Makassar | 27 Juli 2012, 12:28 pm
  191. ayo peneliti indonesia jgn mau ketinggalan

    Silikon Bikin Nyawa Mobil Listrik Lebih Panjang

    silakan baca → http://www.detik.com/read/2012/07/27/102537/1976332/1207/silikon-bikin-nyawa-mobil-listrik-lebih-panjang

    saya doakan buat yg suka sewot dan marah² ketika orang lain sedang ber-hope ria, semoga penyakitnya pesimis akut dan ketakutannya segera sembuh. hehe

    mumpung puasa, mari doakan para pemimpin kita yuk biar ditunjukkan jalan yg lurus. Doa yg sering terlupa oleh kita, doa untuk pemimpin.

    nb: jgn lupa, anggota dewan yg katanya terhormat itu masuk kategori pemimpin loh di negeri ini. :p

    Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 27 Juli 2012, 2:16 pm
  192. Masalah utama mobil atau motor listrik memang pada sumber listriknya yaitu batery. Lalu kenapa batery tidak berkembang? Jawabnya sudah jelas karena teknologi batery kalah oleh BBM. Jaman dahulu orang mikir ngapain susah-susah mikir teknologi batery kalau gunanya hanyalah untuk menstarter mobil. Nah tahun-tahun mendatang adalah masanya listrik sehingga saya yakin riset sumber listrik akan meningkat apalagi didukung oleh teknologi nano. Bayangkan saja dahulu komputer segede gedung, sekarang bisa segenggam tangan. Batery saya yakin juga begitu, sekarang batery dengan kapasitas besar masih segede bak kamar mandi, tetapi nanti saya yakin menjadi hanya sekepal tangan.

    Posted by yoyokal | 27 Juli 2012, 5:33 pm
  193. mas ibanez udah baca ini belon ? boleh juga nih buat referensi jalan ‘tengah’ http://www.nzherald.co.nz/motoring/news/article.cfm?c_id=9&objectid=10822607

    Petrol is essentially only used to feed the back up generator, so theoretically with low mileage and the benefit of a regenerative braking system also topping up the 200kg battery, you could go without fossil fuel for quite some time. Even if you never engage the range extender at all the car will still use fuel, as it starts its own engine every 42 days for self-maintenance, getting up to normal running temperature and staying there for ten minutes before switching off again.

    Posted by cekricek | 28 Juli 2012, 3:39 am
    • Ini mobil seperti prius tapi dengan baterai yang lebih besar. Komparasinya ada disini, antara Leaf, Prius dan Holden Volt.

      http://news.drive.com.au/drive/new-car-comparison/the-brightest-spark-prius-v-volt-v-leaf-20120121-1qay7.html

      Secara singkat, LEAF adalah moblis murni dengan charging station. Prius adalah mobil dengan engine dan baterai, tetapi baterai Prius hanya kecil saja dan engine tetap sering menyala, hanya diatur agar konsumsi BBM irit. Sedang Holden Volt adalah seperti Prius tetapi memiliki baterai yang besar. Kalau dibaca artikelnya, roda depan dihubungkan dengan motor, dan belakang ke engine. Baterai sendiri dicharge pakai generator. Jadi seperti gabungan Prius dan LEAF. Harganya saja hampir sama dengan harga LEAF ditambah Prius.

      Melihat hal tersebut maka tentu aplikasi seperti itu mahal sekali.

      Posted by ibanezholic | 28 Juli 2012, 12:09 pm
  194. Yg pesimis ke laut aja deh wkwkwk

    Posted by IBANEZHOLIC=cekricek | 28 Juli 2012, 4:26 am
    • kelaut ?

      “I like pessimists. They’re always the ones who bring life jackets for the boat.”
      ― Lisa Kleypas, Christmas Eve at Friday Harbor

      sabar bung, semua ada gunanya… tidak ada yang dijadikan Allah sia sia !v

      Posted by dont worry be happy | 28 Juli 2012, 11:55 am
    • jangan ah kalo kelaut, bnyk ikan hiu. hehe

      kehati-hatian itu perlu tapi jgn terjerembab ke lubang pesimisme, nanti malah kita jd takut melangkah.

      saran buat mas ibanezhollic, setelah hitungannya diatas dikoreksi oleh mas yoyokal, ada baiknya anda menanggapinya atau syukur² malah jd sependapat. alangkah cantik jk diskusi menemukan solusi bukan berhenti pd debat ttg siapa yg paling…

      Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 28 Juli 2012, 1:46 pm
      • Bukannya sudah ditanggapi.
        Apalagi yang kurang mas bo? 🙂

        Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 6:07 pm
        • ya kemaren sy yg menikmati diskusi jd berasa kentang aja hehe, kan asumsi mas ibanez dan mas yoyokal tentang voltase sel baterei yg berbeda, menjadikan hitungan yg berbeda dan kesimpulan yg berbeda. Saat mas yoyokal bilang tdk mungkin baterei seharga 50jt yg akan digunakan menggerakkan moblistirik, hanya sebesar 44, V spt hitungan anda, seharusnya lgsg ditanggapi hehe. Biar gak kentang alias tanggung.

          maap saya cuma menikmati diskusi anda dan mas yoyokal, sekalian pengen tahu sebenarnya klaim negatif anda diawal tentang moblistrik sahih atau tidak. Kan enak kalo pk ilmu 🙂

          Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 29 Juli 2012, 11:18 am
          • Kan sudah dibilang, voltase tidak penting.
            Yang penting itu nilai energi, kalau voltase rendah, ya arusnya tinggi, dan sebaliknya, mau tegangan tinggi ya arusnya rendah. Bedanya ada di rugi daya untuk arus tinggi, yang itu tidak dihitung di forum ini. Tak ada yang salah kok, justru cara perhitungan saya sudah diamini sama yang punya mobil! 🙂

            Posted by Ibanezholic | 29 Juli 2012, 5:28 pm
  195. bila ada yg merasa dikatai yg kurang berkenan bersabarlah dan ikhlaslah insya allah dosa anda ada yg berkurang, seperti yg dicontohkan p.Dis bila dikatai kurang enek katakanlah “hidup ini indah ya…” karena p.Dis tau dosanya akan berkurang dan tdk menyakiti secara fisik.
    untuk yg suka mengatai orang hati2 bila ternyata tdk benar karena akan masuk “ghibah” apalagi ini bulan ramadhan baik yg baik maupun yg buruk akan dilipat gandakan balasannya coba googling kata ghibah,semoga kita semua dijauhkan darinya,amiiin.

    Posted by pakde | 28 Juli 2012, 5:23 am
  196. maaf OOT..InsyAllh nanti jam 4 sore akan diadakan buka puasa bersama diKemenBUMN lt .21 jl Merdeka Selatan yg rencananya dihadiri oleh P.Dahlan Iskan..ayo yg diwilayah Jabodetabek kita kumpul silaturrahim sekalian dg slrh penggemar/komentator diblog ini,yg bs hadir absen dl ya?? Demi Indonesia yg lbh baik kerja..kerja..kerja…..!!!!

    Posted by koreksidiri | 28 Juli 2012, 5:35 am
  197. Pak Mentri kapan motor listriknya bisa di produksi masal ? sudah ga sabar pengen ngendarainnya nih pak….

    Posted by kholis | 28 Juli 2012, 10:37 am
  198. Besok Pak Dis mbahas apa aya? ayo tebak: 1. Mobil listrik, 2. Jalan tol (jasamarga) atau 3. tahu tempe.? Semuanya sama saja…masalah tapi bisa menjadi harapan ditangan Pak Dis.

    Posted by eros | 28 Juli 2012, 12:02 pm
  199. Keren pak!!!! maju terus mobil listrik nasional …semoga nanti kl sudah diproduksi massal bisa kebeli 😀

    Posted by Baju Hamil | 28 Juli 2012, 2:35 pm
  200. Saya sangat gembira melihat perkembangan di negara kita, walopun saya sedang berada diluar….
    Namun saya sangat mengharapkan pemerintah benar2 serius dalam mendukung berdirinya industri nasional seperti mobnas listrik ini…. Kita bisa melihat referensi seperti di negara China yg pemerintahnya mewajibkan semua instansi pemerintahan untuk menggunakan mobnas mereka. Dengan demikian pangsa pasar minimal akan terus berjalan dengan pelan tapi pasti. Bisa kita bayangkan berapa puluh juta PNS, berapa ribu kantor pemerintah, yang akan menggunakan mobnas ini. Belum lagi kalo harga mobnas ini bs dijual lebih murah dari harga mobil import… Tentu saja ini akan menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk mendongkrak industri otomotif dan peningkatan ekonomi negara kita….
    Makasih untuk moderator yg udah memuat komen saya…. 🙂

    Posted by Es teh 1500 | 28 Juli 2012, 3:58 pm
  201. Saya copas saja dari atas ke sini, untuk mempermudah mencarinya,

    Baik, karena ada menuntut, perhitungan dibuat lebih serius, maka saya tindak lanjuti.

    Setelah saya cek ulang, tegangan Lithium untuk aplikasi mobil listrik ternyata sekitar 4.5V per sel, dan bebrapa sel disatukan membentuk modular, lalu beberapa modul disatukan lagi. Perlu diketahui bahwa Li-Ion memang ada beberapa type.

    Saya ambil saja referensi LEAF battery, sbb:

    Quick charger DC50kW (0 to 80%): approx. 30 min (Level 3 charging)
    Home-use AC240V charging dock (0-100%): 8 hrs (Level 2 charging) [8]
    Regular 110/120V 15-amp outlet: 22 hours (Level 1 charging) [9]

    http://www.mynissanleaf.com/wiki/index.php?title=Battery_specs

    OK, melihat data battery nissan LEAF yang 21kW capacity yang identik 24kWh, sedangkan punya Pak Dasep adalah 21kWh, maka tinggal dikalikan saja charging yang punya LEAF ini dengan 21/24= 87.5%
    Jadi perhitungannya akan seperti:

    1. Fast charging 50kW x 87.5% = 43.75kW / 220V = 199A, untuk 30 menit.
    2. Mengambil dari regular charging 110/120, dengan tegangan 220V dan ampere tetap 15A maka butuh waktu 11 jam. Jadi untuk charging 8 jam malam maka chargingnya 11/8 x 15A = 20A x 220V = 4400VA x 87.5% = 3.740VA tambahan daya rumah yang perlu dinaikkan dari sambungan saat ini.

    Jadi secara kasar, perkiraan saya semula: 3000VA, memang kurang lebih segitu, malah lebih ternyata, yaitu sekitar 3.740VA~15A untuk charging dirumah, dan 43.75kW~200A untuk charging station.

    Jadi saya rasa soal charging moblis ini sudah cukup menjadi gambaran. Saya rasa untuk isu charging ini sudah bisa dicukupkan disini.

    Nuwun,
    ibanezholic

    Posted by Ibanezholic | 28 Juli 2012, 7:36 pm
    • berarti yg hitungan baterei 43,2 V kmrn perhitungan ajaib dong ya hehe peace mas ibanez

      ayo silakan mas yoyokal di tanggapi atau lbh enak kl yg mas dasep bisa ikutan jg ya selain memperjelas spek baterei li-ion nya dan perhitungan desainnya, jd buat penonton seperti saya yg gak ngerti ttg kelistrikan bisa tercerahkan, sekaligus menjawab, apa benar kl mau pk moblistrik dan mau charge dirmh dg 220V saya hrs menaikkan daya?

      monggo.

      Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 29 Juli 2012, 11:56 am
      • Apanya yang ajaib? Saya tidak pernah ngitung dari sisi voltase. 43.2V hanya asumsi, 12V juga asumsi karena memang tak ada datanya, dan memang Li-Ion bermacam-macam voltage per-selnya. Bisa lihat disini:

        http://en.wikipedia.org/wiki/Lithium-ion_battery

        Tapi itu tidak penting bagi saya, karena dari sisi perhitungan saya, saya sudah cukup data. Ada baterai 21kWh dan tengangan 220V, sudah cukup. Data dari LEAF hanya referensi saja.

        Posted by Ibanezholic | 29 Juli 2012, 12:39 pm
  202. Adakah yg punya hitung2an kalo moblis jd diproduksi massal:
    1. Berapa besar subsidi bbm berkurang?
    2. Berapa banyak emisi gas buang berkurang & keuntungannya?
    3. Berapa besar devisa dihasilkan dr penggunaan produk dlm negeri?
    4. Berapa tinggi perkembangan industri otomotif beserta penyerapan tenaga kerjanya? dll….
    5. Bisakah semua keuntungan di atas digunakan untuk meningkatkan industri otomotif, pelayanan kesehatan, pengentasan kemiskinan, pendidikan & riset ? dsb…..

    Posted by Disfans | 28 Juli 2012, 8:07 pm
  203. mobil masa depan..mari yang punya ilmu mumpuni di share ke public biar semakin mengerti dan mungkin bisa mengembangkan..mobil listrik ini adalah step untuk memiliki harapan menjadi produsen mobil di rumah sendiri..jangan kita menjadi pasar terus menerus..saya sangat kagum dengan pak DI,terima kasih pak tulisan bapak menjadi inspirasi buat saya pak…

    Posted by kirnos | 29 Juli 2012, 6:56 am
  204. ini adalah jawaban Bpk Dasep Ahmadi tgl 29 Mei 2012 mungkin berguna buat pengetahuan tentang mobil listrik ini…http://senyum-itb.blogspot.com/2012/05/penjelasan-dasep-ahmadi-tentang-desain.html

    Posted by Ktgno | 29 Juli 2012, 12:23 pm
    • salah satu pointnya yang diperdebatkan oleh mas ibanez…
      Sehubungan dengan permintaan dari beberapa rekan di Milist tentang bagaimana spec dari mobil listrik yg kami buat dan perhitungan kelayakan ekonominya berikut saya jelaskan data2 yg kami miliki mohon koreksi kalau ada yg keliru :

      1. Motor yg kami gunakan AC motor 50HP continue
      2. Jarak tempuh yg saya rancang 120 sd 140 km /charging
      Mobil memiliki kemampuan menyerap energi mekanik ketika jalan menurun atau decelerasi untuk charging accu (regenerative braking)

      3. Kecepatan maxsimum 100km/jam bisa di exten jadi 120km/jam (programmable)

      4. Battery yg akan kami gunakan Lithium ion battery 21KWH (3.2volt 180AH , 36 cell battery) jadi tegangan sistemnya 36×3,2volt = 115volt (tegangan cell bisa naik ketika dicharging sampai 3,4 volt)
      Total energi yg dibawa 115Volt x 180AH= +- 21KWH
      (Semoga tidak ada problem di spacenya)

      Mungkin bisa dibandingkan Mitsubishi electric car i-MiEV Pakai baterry Lithium 16KWH (range 160km japanese cycle, 100km US EPAcycle) , Nissan Leaf pakai Battery 24KWH.

      Hitungan saya, untuk city car fuel ekonominya MPG nya sekitar 7 sampai 8 km / KWH (city) kalau highway lebih rendah karena pengaruh force akibat drag (besarnya berbanding lurus dengan kwadrat kecepatan). Kecuali kalau di jalan tol kecepatan nya max 70km/jam pengaruh drag ini belum terasa.

      kalau mobil saya pakai battery 21KWH sebenarnya yg boleh dipakai dan dicharge adalah 80%nya sekitar 16.8 KWH jadi sederhananya untuk dirumah kalau saya pakai charging level 2 untuk 6 jam charging butuh daya 16.8/6 = 2,8KW dengan 220V maka butuh 13 Ampere

      Tentu kita bisa lebih rendah lagi keperluan dayanya kalau batterynya seperti Mitsubishi.

      Untuk fast charging (level 1) teknologi LIthium ion ini bisa 30menit untuk mencapai 80% dari energi yg dimiliki , sehingga bisa dihitung dayanya butuh berapa.

      5. untuk keekonomiannya hitungan saya adalah tadi, fuel consumsion 7 sampai 8 km / kwh , katakanlah rata2 7,5 km/kwh. Biaya listrik bersubsidi Rp 730/kwh atau Rp 1100/kwh(tanpa subsidi,, menurut Dirut PLN )
      Sehingga apabila orang yg punya mobil Charging penuh saat ini biayanya hanya 16.8 x730 = Rp 12.264 untuk perjalanan 126km (16.8×7.5)(bersubsidi), Rp 18.480 (tanpa subsidi)

      Posted by Ktgno | 29 Juli 2012, 12:27 pm
      • Akhirnya keluar juga datanya! 🙂

        Soal battery data, ternyata baterai hanya bisa dicharge 80%, untuk ageing. Ternyata cara hitungnya pun seperti yang sudah saya lakukan, hanya kapasitasnya turun saja jadi cuma 80%. Saya tahu, memang untuk Li-Ion memang umumnya begitu. Hanya, umumnya dalam design, kalau ada baterai 21kWh tetapi hanya diijinkan diisi 80%, maka artinya design capacitynya adalah 16.8kWh bukan 21kWh. Tapi its OK-lah, dengan 7.5km/kWh berarti dengan 16.8kWh maka di atas kertas bisa 126km jarak tempuh. Tentu kalau hitungan 7.5km/kWh adalah hasil test drive.

        OK, sekarang charging amperenya. Disitu disebut 13A = 2860VA / 6 jam ~ 3000VA, cukup 6 jam saja karena hitungannya hanya untuk 16.8kWh. Untuk fast charging: 13A x 6/0.5 = 150A = 34.32kVA.
        Jadi untuk charging rasanya cukup jelas.

        Yang belum jelas adalah, 7.5km/kWh konsumsi itu dalam kondisi seperti apa. Apakah lancar jaya, atau sudah considering worst case. Termasuk semua load consumtion bekerja seperti: lampu malam, wiper, sound system, aircon semua dalam keadaan hidup. Untuk membuktikannya mudah saja, silahkan test drive, jam pagi padat dan nyalakan semua beban listrik. Ini penting harus dilakukan.

        Lepas semua isu technical baru menuju isu komersial. Bagaimanapun masyarakatlah yang menentukan keberhasilan moblis ini. Langkah awal, bisa diuji-cobakan untuk dipakai instansi. Disamping harganya yang masih lebih mahal dari mobil idaman keluarga, ini juga harus dipikirkan.

        Nuwun,
        ibanezholic

        .

        Posted by Ibanezholic | 29 Juli 2012, 1:39 pm
        • Oh ya… ada data baru, motornya 50HP AC, aha… pake kontrol traksi semacam VSD nih. Berarti ini kurang lebih setara dengan mobil 800-an cc. Ada decelerative charging juga.

          Posted by Ibanezholic | 29 Juli 2012, 1:55 pm
        • ibanezholic memang Te O Pe Be Ge Te !

          sedikit lagi sampai pada pembuktian, apakah ini ?
          proyek masa depan berbasis kesadaran dan keilmuan
          atau sekedar
          proyek mas dahlan berbasis pencitraan dan tentunya pake keilmuan juga…

          cool beibeh!

          Posted by cekricek | 29 Juli 2012, 3:22 pm
          • Bravo!! Diskusi yang sangat menarik di MH kali ini. Makin menunjukkan bahwa putera-puteri Indonesia secara otak tidak kalah dengan bangsa maju yang lain. Yang masih membedakan adalah mentalitas dan rasa percaya diri serta aplikasi yang tampaknya memang harus dimulai. Kecerdasan otak dan penguasaan pengetahuan dalam diskusi ini pun dibumbui dengan seberapa positif, optimis dan hope masing-masing komentar. Soal pencitraan biar lah mas cekricek yang keliatan sangat puas dan happy jika melihat hope yang mulai dibangun ini dianggapnya sebuah khayalan. Sentimennya thd pak Dis tampaknya sangat akut dan kali ini membonceng pejelasan-penjelasan ilmiah dari komentar lain untuk menguatkan prasangkanya. Hehehe.. Padahal kalau kaiau baca MH 28 dan berita terkait tentang rapat kabinet di istana jogja, sudah jelas mobil listrik ini bukan proyek pak Dahlan tapi sudah menjadi program bersama antara pemerintah dengan kampus-kampus terkemuka, para akademisi dan putera-putera terbaik Indonesia yang tidak sekedar jago teori tapi jago aplikasi. Tapi sudahlah, mas cekricek tampaknya secara pribadi sudah kadung sakit hati dengan pak Dis jadi apapun penjelasan kita rasanya tidak akan membuatnya positif thinking terhadap pak Dis. Hehehehe

            Posted by akadarisman | 29 Juli 2012, 3:48 pm
    • “bahwa Mobil Listrik tidak hanya suatu produk, membangun Industri, Menciptakan lapangan Kerja, tapi itu adalah spirit, harga diri , simbol kemandirian,, bahwa bangsa kita layak menjadi bangsa produsen”

      –Dasep Ahmadi–

      mari kita jaga “Hope” yang telah ditularkan kang Dasep, dan saya yakin kang dasep juga sadar betapa besarnya ujian yg akan dihadapi…TAPI, DIA TETAP YAKIN DAN PANTANG MENYERAH….

      Posted by Ricky | 29 Juli 2012, 5:31 pm
    • In a media interview, Iskan once described himself as a marginalised … (‘
      Dahlan Iskan: “Saya Sosok di Perbatasan”’ Republika, November 11, 2001, p. 7.) …

      Posted by cekricek | 29 Juli 2012, 12:41 pm
      • Daripada teman2 repot mencarinya, nih saya copy-kan saja isinya:

        Minggu, 11 Nopember 2001 Dahlan Iskan: ”Saya Sosok di Perbatasan”

        Ada sindiran yang sering ditujukan kepada Dahlan Iskan (50 tahun). Tokoh pers dan CEO Jawa Pos Network News (JPNN) ini konon kakinya nyaris tak pernah menginjakkan tanah. Karena satu pagi hari dia berada di Surabaya, siang di Medan, sore di Pontianak dan esoknya bukan tidak mungkin sudah ada di Cina atau negara lain.

        Sindiran di atas memang lebih bertujuan menggambarkan kesibukan Dahlan. Maklum koran Jawa Pos yang dikelola suami Siti Napsiah sejak tahun 1982 itu, kini telah beranak-pinak. Tidak kurang sekitar 140 perusahaan yang berada di bawah bendera JPNN. Baik berupa penerbitan koran nasional, lokal, tabloid, percetakan, hingga pabrik kertas.

        Kesibukan Dahlan hari-hari ini akan semakin bertambah. Sebab, sayap bisnis media yang dikibarkan kini mulai merambah bisnis penyiaran televisi swasta. Apalagi sejak dua tahun belakangan ini Dahlan juga diminta memimpin beberapa perusahaan daerah (BUMD) di Jatim.
        Namun penampilan putra ketiga dari pasangan Mohamad Iskan dan Siti Khalisnah yang dianugerahi dua anak, Azzrul Ananda dan Isna Fitriana ini, nyaris tidak menampilkan layaknya pemimpin bisnis papan atas. Keseharian lelaki pemilik bola mata yang lebar ini sering dijumpai mengenakan sepatu kets serta baju yang ujung bawahnya dibiarkan di luar celana.

        Setelah beberapa kali gagal memburu Dahlan melalui sekretarisnya, wartawan Republika Elsa Fifajanti dan Sigit Pamungkas menemui Dahlan di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya. Dahlan yang saat itu sedang menyaksikan pertandingan Arema Junior melawan Persebaya Junior memberikan waktu satu setengah jam untuk sebuah wawancara. Berikut petikannya:

        Sulit sekali mencari Anda.
        Ah, nggak, saya ada di Surabaya saja kok. Tapi kalau bulan Oktober seperti saat ini, intensitas kesibukan saya makin meningkat. Saya jarang ada di Surabaya karena harus keliling ke seluruh perusahaan yang saya pimpin. Kira-kira ada 140-an perusahaan di seluruh Indonesia.

        Ada 140 perusahaan?
        Kira-kira. Saya tak pernah menghitung berapa tepatnya. Kenapa bulan Oktober, karena ini merupakan triwulan ketiga yang sangat penting pada sebuah perusahaan. Saya harus melakukan evaluasi kinerja perusahaan. Pada triwulan ketiga ini, evaluasinya agak berbeda, agak spesial. Saya biasanya memberikan perhatian agak serius pada triwulan ketiga, biasanya bulan Oktober. Pada triwulan pertama atau kedua biasanya belum bisa dilihat dengan jelas. Kalau triwulan ketiga ini jelek, berarti tahun depan harus diapain, sekaligus untuk merencanakan tahun ke depannya.

        Anda sulit sekali dihubungi. Kabarnya Anda tidak pernah melengkapi diri dengan handphone?
        Begini, saya menganut prinsip pendelegasian penuh kepada teman-teman. Kan setiap perusahaan itu ada penanggungjawabnya. Saya memberikan wewenang yang relatif penuh kepada mereka. Misalnya, saya tidak pernah menandatangani cek. Untuk membuat suatu keputusan, saya tidak pernah meminta kepada mereka agar minta persetujuan saya. Kalau semua orang minta persetujuan saya kan repot.

        Bagaimana kalau ada hal-hal penting yang harus disampaikan kepada Anda, sementara ada sulit dihubungi?
        Ya biarkan mereka memutuskan sendiri.

        Kalau misalkan ada berita duka yang harus segera disampaikan?
        Saya punya sekretaris, mbak Oemi namanya. Ia pasti tahu di mana keberadaan saya. Meskipun saya tidak bawa handphone tapi orang di sekitar saya kan bawa handphone. Jadi menurut saya tidak punya handphone itu baik-baik saja, sepanjang orang di sekitarnya punya handphone. Saya kan bisa pinjam orang di sekitar saya. Kalau saya tidak berada di Surabaya, mesti berada di salah satu perusahaan di suatu daerah. Dan sekretaris saya pasti tahu. Kalau tidak di Surabaya bukan berarti saya sendirian di tengah hutan, yang tidak bisa dihubungi. Sekretaris saya pasti tahu saya sedang bersama siapa. Dan di sekitar saya pasti ada telepon, ada tim manajemen yang pasti punya handphone

        Kalau anda tiba-tiba membutuhkan handphone?
        Ya pinjam orang di sekeliling saya, ha..ha..

        Wah bayar pulsanya nebeng dong?
        Kalau pakai telepon perusahaan ya perusahaan dong.

        Lho kalau pinjam telepon anak buah Anda?
        Ya masak sih saya pinjam nggak boleh. Ya bolehlah, saya toh pinjamnya nggak berjam-jam. Saya tahu diri kok. Paling-paling saya menghubungi seseorang agar menghubungi balik ke salah satu nomor telepon. Itu kan masalah manajemen saja.

        Dahlan memang menjadi tokoh unik. Ia sering secara tiba-tiba nongol di suatu tempat, sehingga mengagetkan anak buah yang disidaknya. Cara ini, ia tempuh dengan secara tiba-tiba datang di bandara. Di bandara baru ia berpikir mau ke mana, sehingga ia sendiri yang beli tiket. Baru setelah tiba di tujuan, ia telpon sekretarisnya, memberitahukan posisinya. Ia juga sering memesan kamar hotel sendiri. Dengan penampilannya yang seperti itu, memang membuat resepsionis tak percaya. Suatu kali, di pertengahan 90-an, ia datang di Hotel Preanger Bandung, malam hari.
        Ia pesan hotel. ”Tapi tarif di sini pakai dolar, Pak,” kata resepsionis menolak halus dahlan.
        ”Ya saya tahu,” jawab Dahlan.
        Dua kali resepsionis menyatakan tarifnya pakai dolar. Dua kali pula Dahlan menyatakan bisa membayar dengan dolar.
        Orang yang belum tahu isi kepala Dahlan memang tak percaya pada penampilan Dahlan. Karena sudah tahu isi kepala Dahlan-lah, Gubernur Jatim menawari Dahlan memimpin perusahaan milik Pemerintah Provinsi Jatim.

        Bagaimana awalnya Anda menangani perusahaan daerah (BUMD Jatim-red)?
        Saya memang diminta menangani perusahaan daerah, kira-kira ada 18 perusahaan daerah. Sebelum memutuskan untuk menjadi dirut di perusahaan daerah saya mengajukan beberapa syarat. Antara lain saya tidak digaji, saya tidak usah terlalu sering melapor kepada gubernur karena waktu akan habis, yang ketiga, saya minta diberi wewenang relatif penuh, diberi kepercayaan.

        Apa alasan Anda tidak mau digaji?
        Bagaimana perusahaan daerah mau menggaji, kondisinya semua jelek. Okelah, tidak apa-apa, supaya bisa memacu teman-teman lainnya di perusahaan daerah. Kalau saya yang tidak digaji saja bekerja keras, apalagi mereka yang digaji. Harusnya bekerja lebih keras dong.

        Tentang doktrin Anda kepada para direktur di perusahaan daerah, bisa diceritakan?
        Hari pertama menangani perusahaan daerah, seluruh direktur saya kumpulkan. Doktrin saya, ”mulai hari ini saudara-saudara harus berani mengambil keputusan. Tidak boleh datang minta petunjuk, pertimbangan dan lain-lain. Jika mau memutuskan tentang suatu hal, putuskan.”
        Doktrin ini membuat para direktur dan manajer di perusahaan daerah ramai. Menurut mereka, sebelumnya tidak pernah ada doktrin seperti ini. Selama ini para manajer selalu berbudaya minta petunjuk. Saya bilang itu harus diubah. Akhirnya ada yang bertanya, nanti kalau mengambil keputusan sendiri tanpa petunjuk ternyata salah bagaimana? Saya jawab salah boleh saja. Uhh mereka ramai,.. salah nggak apa-apa, salah nggak pa-pa…

        Lantas selanjutnya?
        Saya katakan salah tidak masalah asalkan ada dua syarat. Keputusan yang diambil tidak boleh dilatarbelakangi oleh kepentingan tertentu. Kepentingan pribadi, temannya atau siapa pun. Kalau memang salah, ya memang betul-betul salah ini tidak apa-apa. Pengambil keputusan itu tidak akan mengulangi lagi.

        Kenapa boleh salah, kalau fatal bagaimana?
        Pertama, salah boleh karena orang harus belajar dari kesalahannya. Memangnya saya tidak pernah berbuat salah. Saya ribuan kali, bahkan jutaan kali berbuat salah. Tapi karena saya bertanggungjawab terhadap kesalahan itu, akhirnya saya harus belajar dari kesalahan itu, dan membalas kesalahan itu dengan bekerja lebih baik. Akhirnya kesalahan itu tertutupi dengan kesempatan berikutnya, yang nilainya lebih baik. Jadi manusiawi sekali kalau sampai orang itu berbuat salah.

        Kedua, salah boleh, asalkan tidak mengulangi kesalahan yang sama, di tempat yang sama pula. Karena apa? para manajer atau direktur itu akan mengambil banyak keputusan. Lha kalau salah di tempat yang sama kan jadi salah terus. Kalau begitu dia memang tidak pintar. Tidak boleh dijadikan manajer.

        Setelah itu apakah kelihatan hasilnya?
        Sejak itu perusahaan daerah di Jatim maju sekali. Semua direktur dan manajernya berani mengambil keputusan. Justru setelah diberi wewenang seperti itu, mereka tidak berani main-main. Tetapi tidak semuanya begitu. Dari keseluruhan perusahaan daerah yang saya tangani, sepertiganya tidak berani mengambil keputusan. Mereka datang kepada saya biang, ”Pak, saya tidak berani memutuskan,”. Mereka ini tetap minta pertimbangan. Namun saya tetap bersikukuh, tidak. Saya katakan,”Anda sudah jadi manajer, gaji dinaikkan, berarti harus berani mengambil keputusan. Kalau tidak, berhenti saja, ganti yang lain”.

        Apa yang terjadi?
        Manajer tadi balik ke kantornya. Mengajak teman-temannya berunding untuk mengambil keputusan. Wah, ini bagus sekali. Lantas keputusan itu menjadi keputusan tim. Akhirnya tanggungjawabnya bersama. Menurut saya, ini jauh lebih baik dibanding mereka yang mengambil keputusan sendiri. Artinya, keputusan itu diambil dengan kontrol teman-temannya.

        Sudah berapa lama anda menangani perusahaan daerah?
        Hampir dua tahun ini. Alhamdulillah kondisi perusahaan daerah berangsur-angsur membaik. Tahun pertama jika diakumulasikan semua, labanya mencapai Rp 4 miliar. Tahun ini kemungkinan labanya mencapai Rp 8 miliar.

        Tapi, ada juga perusahaan daerah yang ditutup?
        Ya, buat apa mempertahankan yang sudah tidak ada harapannya, SDM-nya kita carikan jalan keluar.

        Ngomong-ngomong filosofi hidup Anda apa sih?
        Ahh,.. saya tidak mempunyai filosofi, jalani saja hidup ini. Kalau dianggap sebuah filosofi ya istiqomah itu yang utama.

        Sebetulnya apa sih cita-cita Anda?
        Saya merupakan orang yang tidak pernah mempunyai cita-cita.

        Mengalir seperti air?
        Tapi menurut saya, sangat beruntung lho orang yang tidak mempunyai cita-cita. Ia akan menjadi lebih fleksibel. Kelemahan orang yang mempunyai cita-cita akan menjadi kaku. Karena dia punya tujuan. Padahal belum tentu kalau di tengah jalan tidak ada hambatan, yang seharusnya dia belok, tapi karena punya cita-cita dia tabrakin terus sehingga… (tidak dilanjutkan -red). Tapi kalau orang yang tidak punya cita-cita ketika nabrak di sini, akan belok, kepentok di sana belok … demikian seterusnya. Itulah saya.

        Apakah sewaktu kecil tidak pernah punya cita-cita menjadi dokter, insinyur, dan sebagainya?
        Mana punya orang desa seperti saya ini punya cita-cita seperti itu. Saya kan orang desa tulen, lahir di desa Tegalarum, Magetan. Kalau dikatakan sebuah cita-cita saat kecil, adalah keinginan memiliki sebuah sepeda pancal.

        Kapan anda dilahirkan.
        Saya tidak pernah tahu kapan dilahirkan. Tanggalnya pun saya tidak tahu.

        Kok begitu, kalau ingin memperingati hari ulang tahun bagaimana?
        Sepanjang hidup saya tidak pernah memperingati hari ulang tahun. Begini, ketika saya lahir, menurut saudara-saudara saya, tanggal lahirnya ditulis dengan kapur tulis di belakang lemari dapur, yang menuliskannya saudara-saudara saya itu. Karena ibu saya tidak bisa menulis, sedangkan ayah saya hanya bisa baca tulis huruf Arab. Di kemudian hari ternyata lemari dapur itu dijual untuk membeli beras. Tanggal yang ditulis dengan kapur itu turut hilang. Tidak pernah ada yang mencatat lagi. Tapi yang pasti tahunnya 1951.

        Lemari tersebut satu-satunya lemari yang kami miliki. Mana ada orang desa punya lemari baju. Pakaian hanya satu. Saya dulu ketika kecil, kalau mencuci baju mandi dulu di kolam, sambil mencuci terus bajunya dijemur. Kita mandi terus sambil menunggu sampai baju itu kering.

        Bagaimana memberikan keterangan untuk ijazah Anda?
        Nah, karena saya tidak punya tanggal lahir, akhirnya saya buat sendiri. Karena setiap ijazah harus ada penjelasan. Saya buat sebagai 17 Agustus, yang pasti tahunnya 1951. Ini tercantum mulai ijazah Ibtidayah, Tsanawiyah sampai Aliyah.

        Kenapa anda memilih tanggal 17 Agustus, apakah supaya diperingati di seluruh Indonesia?
        Nggak, nggak, saya tidak pernah punya keinginan seperti itu. Gampang saja, tanggal itu gampang diingat.

        Orang yang tidak tahu, tidak akan mengira kalau Anda adalah seorang direktur dari sekian perusahaan. Apalagi melihat penampilan Anda. Apakah Anda sengaja menyembunyikannya?
        Nggak, saya tidak pernah berniat menyembunyikan identitas diri. Ya, terus terang saya mempunyai tokoh yang saya kagumi seperti Gunawan Mohamad. Dia adalah senior saya. Penampilan beliau ya begitu-begitu saja. Saya kan malu kalau lebih mentereng dibanding beliau. Lagipula untuk apa sih. Saya punya prinsip dari bapak saya, untuk apa kita beli baju dengan cara ngutang. Tidak usah beli baju bagus-bagus kalau harus ngutang. Karena apa, ketika kita membeli satu baju bagus, pasti ada orang lain yang memiliki lebih bagus. Biar kamu memiliki baju jelek, masih ada orang lain yang memiliki baju lebih jelek. Jadi biarkan apa adanya. Saya biasa pakai sepatu kets. Ketika untuk satu keperluan, saya harus tampil formal, biasanya saya pinjam sepatu teman-teman yang kebetulan ada di dekat saya.

        Apakah telah menyiapkan generasi penerus untuk kerajaan bisnis Anda?
        Begini, dua anak saya sengaja saya sekolahkan di Amerika, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan koran. Sejak SMA mereka saya kirim sekolah di sana. Saya ingin mereka tidak terjun ke dunia koran karena dunia ini saya anggap berat sekali. Anak saya yang pertama, laki-laki mengambil jurusan marketing. Yang nomor dua, perempuan mengambil jurusan akuntansi. Saya pikir keduanya jauh dari kehidupan koran. Akan tetapi, tahukah Anda, ternyata orang tua angkat anak saya yang pertama adalah seorang pemilik koran daerah di Kansas, Amerika dan seorang master jurnalistik. Jadi ketika SMA anak saya tinggal di situ, ya tiap hari diajari tentang jurnalistik, mengelola koran, fotografi maupun lay out. Saya pikir ya sudahlah, dia lebih koran dibanding saya. Kecintaannya terhadap koran melebihi saya, tapi sama sekali itu bukan keinginan saya.

        Terus putri Anda yang kedua?
        Dia kelihatannya tidak tertarik bekerja di koran. Lebih ke bidang akuntansi. Selain itu dia juga tertarik di bidang kesenian. Dia nampaknya suka membuat puisi. Saya pernah dibuat trenyuh olehnya. Saya pikir anak-anak saya jauh dari saya. Namun suatu ketika saya menemukan satu puisi yang dibuat khusus untuk saya dalam bahasa Inggris. Aduh saya terharu sekali, ternyata dia sangat mencintai saya.

        Bagaimana cara melakukan pendekatan dan memberikan penghargaan untuk kedua anak Anda?
        Suatu ketika saya panggil mereka berdua ke restoran yang cukup bagus di Amerika. Saya katakan kepada mereka, sengaja mereka saya undang dan saya ajak makan di restoran yang cukup bagus, khusus sebagai ucapan terima kasih saya untuk mereka berdua. Karena selama ini mereka berdua tidak pernah membuat repot saya, tidak aneh-aneh. Seandainya mereka berdua aneh-aneh, karena uang ada, kesempatan ada, dengan usia yang memungkinkan untuk berbuat aneh-aneh, apakah itu narkotik atau terlibat kenakalan remaja, apakah menghamili anak orang, alangkah repotnya saya, dan alangkah saya tidak akan bisa bekerja. Karena itu saya betul-betul secara khusus mengucapkan terima kasih kepada mereka secara khusus.

        Kehidupan Anda rasanya kok diwarnai keberhasilan terus.
        Ahh, nggak saya juga pernah mengalami banyak kegagalan, puluhan kali. Tapi yang gagal kan tidak pernah diberitakan. Bahkan puluhan miliar pula saya membuat kesalahan. Tapi karena yang tidak salah ratusan miliar, okelah orang menganggap saya selalu berhasil.

        Barangkali dari sekian kegagalan ada yang paling membekas?
        Hmmm (Dahlan menerawang -red) kalau di bidang usaha ini adalah kegagalan koran pertama di luar Jawa Pos, anak Jawa Pos yang pertama, Cahaya Siang di Menado, yang dalam hitungan bulan sudah gulung tikar. Ah, sudahlah yang gagal tidak usah diceritakan, wong gagal kok. Tapi kalau suatu ketika ada seminar yang membicarakan kegagalan-kegagalan Dahlan Iskan, saya mau menjadi pembicaranya.

        Akhir-akhir ini Anda kelihatan dekat dengan warga keturunan China.
        Kenapa? Memangnya tidak boleh? Sejak dulu saya dekat dengan warga keturunan Cina ini. Karena saya punya prinsip keanekaragaman itu perlu. Saya punya prinsip inklusif dan , fairness itu perlu.
        Saya ingin untuk toleransi kemasyarakatan itu perlu orang-orang yang berada dalam daerah perbatasan. Mungkin saya sulit di satu posisi, karena saya berada di perbatasan antara Islam dan Kristen, perbatasan antara pribumi dan non pribumi, perbatasan antara gerakan politik dan bisnis, perbatasan antara sosial dan olah raga. Biasanya orang yang berada di perbatasan itu, kalau tidak enak di dua sisinya, ya terjepit di dua sisinya. Itu saya sadarilah, dan di Indonesia ini sebetulnya memerlukan banyak orang yang berada di perbatasan ini, supaya yang disebut kesalahpahaman ada yang menjembatani. Saya menyadari sebagai orang di perbatasan itu dengan segala konsekuensinya. Saat ini kan ada kecenderungan keberpihakan orang. Kalau tidak di sini ya di sana. Lantas siapa yang akan menjembatani jika ada konflik. Saya pikir ya orang di perbatasan seperti saya ini.

        Apakah ini bisa disebut sebagai sosok yang abu-abu. Tidak jelas putih dan tidak jelas hitam?
        Ya terserahlah, abu dulu, jangan abu-abu. Kalau baik ya Abu Thalib, kalau jelek ya Abu Jahal, kalau lucu ya Abunawas. Dilihat perkembangannya, kalau nggak jelas terus ya abu-abu. Suatu saat di komunitas Islam saya pernah didoakan oleh mereka, setelah menjelaskan posisi saya yang berada di perbatasan itu. Doa mereka semoga nanti Pak Dahlan Iskan chusnul khotimah. Saya mengelus dada, sampai sebegitu ya doa mereka.

        Dari sisi kesehatan apakah Anda pernah punya gangguan kesehatan yang serius?
        Pernah kudisen, korengan, kena disentri. Itu waktu kecil. Kemungkinan saat ini sudah habis penyakitnya. Karena sepanjang waktu saya lebih banyak habis di pondok pesantren. Di pesantren kan belum lengkap kalau tidak kudisen. Saya enam tahun berada di ponpes Takeran, Magetan.

        Sampai saat ini barangkali Anda masih punya obsesi?
        Nggak ada, nggak ada bener nggak ada. Saya jalani saja hidup ini.

        Barangkali Anda sudah puas dengan anda yang capai?
        Puas juga nggak, tidak puas juga nggak, pokoknya jalani saja hidup ini. Darah daging saya tetap sebagai wartawan. Kemana saya pergi saya sempatkan untuk menulis. Kalau saya lihat wartawan yang tulisannya tidak bagus, masih gregeten, aduh gimana ini. Saya sempatkan memanggil wartawan tersebut untuk saya ajak ngomong. Eh mestinya Anda begini dan sebagainya.

        Apakah Anda punya tokoh idola?
        Saya kagum dengan Goenawan Moehammad, senior saya. Dia itu seniman tapi mampu menjadi manajemen yang baik. Biasanya kalau seniman selalu dikritik soalnya pasti tidak mampu menjadi manajemen yang baik. Dia seniman yang baik juga manajer yang handal.

        Posted by ARI S. | 29 Juli 2012, 3:40 pm
        • waaaah…..opa dahlan hebaaat…

          Posted by Ricky | 29 Juli 2012, 5:18 pm
          • He.he.he. Bayangkan saja wawancara tersebut 10 tahun yang lalu. Pak DIS yg saya kenal sejak saya langganan koran Jawa Pos 20 tahun lalu selalu konsisten baik ucapan dan tindakannya. Jadi menurut saya, harap dimaklumi sajalah mereka2 yg baru kenal sekarang sama Pak DIS akan selalu kaget dan dianggap itu pencitraan. Padahal memang begitulah model dan style Pak DIS sejak dulu kala sampai sekarang tidak berubah.

            Posted by ARI S. | 30 Juli 2012, 11:51 pm
  205. Usul sebaiknya di buat standarisasi warna kabel dan fungsinya, untuk memudahkan perbaikan jika ada masalah. misal kabel warna merah dari plus aki, warna hitam dari minus aki, warna kuning ke pengendali kecepatan dan lain lain. dibuat standar untuk semua kendaraan listrik. sehingga harapannya seorang teknisi yang sudah menguasai pengkabelan satu kendaraan tidak mengalami kesulitan untuk menguasai pengkabelan kendaraan lain. harapannya jika ada masalah akan cepat di ketahui letaknnya.

    Posted by rahmat | 29 Juli 2012, 1:56 pm
  206. ternyata bagi kita, calon konsumen mobil kang dasep, yg perlu dicermati adalah daya PLN yang di rumah kita, selain harganya dan biaya servisnya ……….

    dengan daya 3000 VA, kita bisa charge 80% full selama kira-kira 6 jam
    dengan daya 1300 VA, kita perlu kira-kira 15 jam
    untuk perkara biaya listriknya, apakah dicharge 6 jam atau 15 jam habisnya KWh sama (yang dicharge batterey yang sama), jadi rupiah yang dibayar juga sama Rp 18.480,- (listrik tanpa subsidi, untuk sekali charge yang setara dengan jarak tempuh 120km /sesuai spec)

    menggunakan acuan avansa untuk jarak 120 km butuh 10 liter bensin (dengan subsidi : 4.500/L = 45.000 rp) dgn harga beli yang 160 juta dibanding mobil listrik yang harga beli 300 juta serta untuk jarak 120 km hanya perlu 18.480 rp , maka akan impas dari segi harga setelah jalan kira-kira 600.000 km

    biaya servisnya ………. saya gak tahu

    jika efek samping (polusi, kelangkaan bbm, dll) yang dipertimbangkan …….. mengapa tidak ….

    Posted by pakpuh | 30 Juli 2012, 10:27 am
    • Jangan lupa pak, kalau sering boost charging maka baterai akan cepat rusak. Prediksi saya 5 tahun ganti baterai, yang sekarang harganya 50 jutaan. Sudah dimasukkan kah? Kedua, depresiasi mobil cukup sampai 200.000km saja, lewat itu mobil sudah dianggap gerobak.

      Satu lagi yang penting adalah: jarak tempuh. Pasar mobil ini adalah kalangan mengengah kebawah, yang umumnya hanya memiliki satu mobil. Selayaknya dengan harga 300 jutaan, mereka berharap bisa bepergian ke mana saja, bertamasya, mudik, kondangan dst.

      Jadi berbagai pertimbangan itu perlu dimasukkan dalam feasibility study sebelum investasi dilakukan. Setahu saya hampir semua bisnis besar melakukan feasibility study. Barangkali hanya study ini yang bisa menghentikan perdebatan perlu tidaknya kehadiran moblis! 🙂

      Posted by ibanezholic | 30 Juli 2012, 11:54 am
      • Saya jadi bertanya-tanya nih, menambahi dari @Ibanezholic, sebenarnya baterainya itu segede gaban atau seberapakah besarnya?
        Dan apakah bisa dilakukan istilahnya seperti kita beli GAS Elpiji? yaitu jika sudah habis / kita tidak ingin mencharge-nya terlalu lama, kita bisa membelinya di POM Bensin / PLN terdekat dengan harga yang sudah ditetapkan.
        Kalau bisa servis / baterainya mudah didapatkan maka timbullah usaha-usaha baru, seperti tempat servis baterai, sekaligus jualan baterai mobil listrik, sehingga tidak merepotkan lagi seperti yang Bapak utarakan.

        Posted by nafi | 2 Agustus 2012, 3:02 pm
  207. Super Sekali.. gagal itu biasa..yang penting kita mau berusaha memperbaiki kegagalan tersebut agar lebih baik..
    Setelah melihat pak dahlan mencoba Mobil Listrik tersebut,rasanya Fine-fine aja. Tapi sedikit H2C(Harap-Harap Cemas) ketika mengendarainya. Cuma Takut Mogok aja.:) Sukses buat pak ahmadi dan sukses buat kegigihan pak dahla Iskan.

    Posted by aplikasi handphone | 5 Agustus 2012, 12:16 am
  208. Super Sekali.. gagal itu hal yang sangat biasa..saya aja sering gagal juga , bahkan puluhan kegagalan sudah saya alam, tapi akhirnya saya memperoleh ilmu dan kesuksesan. yang penting kita mau berusaha memperbaiki kegagalan tersebut agar lebih baik..
    Setelah melihat pak dahlan mencoba Mobil Listrik tersebut,rasanya Fine-fine aja. Tapi sedikit H2C(Harap-Harap Cemas) ketika mengendarainya. Cuma Takut Mogok aja.:) Sukses buat pak ahmadi dan sukses buat kegigihan pak dahla Iskan.

    Posted by aplikasi handphone | 5 Agustus 2012, 12:17 am
  209. “Dalam hati saya berjanji untuk tidak mengecewakan Istana. Saya bangga dengan dukungan yang begitu kuat dari Bapak Presiden SBY untuk kelahiran mobil listrik ini. Saya juga bertekad untuk tidak mengecewakan para rektor yang telah membeberkan hasil riset mereka yang mendalam mengenai mobil listrik ini..”

    “Benar kesimpulan penelitian UI, UGM, ITB, ITS, dan UNS yang disampaikan di sidang kabinet di Yogyakarta dua bulan lalu: sudah saatnya mobil listrik harus diproduksi. Sekarang juga”

    saya 1000 persen mendukung pak Dahlan Iskan, tak usah hiraukan kicauan orang-orang yang sirik itu (ah, rasanya pak Dahlan jauh lebih paham akan hal ini).
    *Terbanglah garudaku, singkirkan kutu-kutu dari sayapmu..!!!! 😀

    Posted by Muhammad Muhtadin | 6 Agustus 2012, 10:36 am
  210. Pak, sumbang saran dr kacamata pembeli mobil listrik. Setelah beberapa hari membaca artikel ttg mobil go green ini, pembangunan pabrik battrei mobil listrik ini dan jga SPBU listrik. Kayaknya kudu dpikirin cara mempercepat waktu penge-charge-an di SPBU listrik. Krn trnyata, yg saya baca dsalah satu artikel media online, utk 5.500 (kalo ga salah) butuh wkt 15 menit lama penge-charge-an, waktu yg saya bilang agak lumayan lama (apalagi klo lagi buru2 dan sudah trlambat meeting), dipercepat penge-charge-an nya bisa ga yah?

    Semangat terus, saya dukung mobil listrik, biar Jakarta bisa brkurang polusi asapnya.

    Posted by eka | 6 Agustus 2012, 5:28 pm
    • saya malah mundur, dengan kondisi jarang dipakai jauh dan hanya dalam kota ( untuk istri belanja ), kayanya jazz masih cukup, kecuali di kota kediri, tulungagung dan nganjuk, dibangun tempat untuk nge-Charge mobil listrik, mungkin saya akan memikirkan untuk membelinya… 300 Juta mahal, jazz RS hanya 225-an

      Posted by petir s | 6 Agustus 2012, 9:31 pm
  211. tentang batere dan harga masih jadi tanda tanya, semoga bisa spt cara isi bbm

    Posted by sasukesuyono | 13 Agustus 2012, 10:43 am
    • Baterainya 21kW, besarnya sekitar dua-tiga koper besar tas travel polo. Harganya sekitar 50 juta-an kalau terjadi penggantian. Umurnya tergantung pemakaian,makin sering diisi makin cepat rusak pula. Prediksi pemakaian 10 tahun, dengan charging normal 8 jam. Baterai akan cepat rusak bila di-fast charging 30-an menit.

      Charging baterai bisa di rumah, dengan sambungan sekitar 5000VA, diluar dari sambungan rumah. Lama pengisian sekitar 6-8 jam. Atau fast charging di station 30-menitan.

      Posted by Ibanezholic | 25 Agustus 2012, 3:40 pm
      • gambaran kedepannya msh banyak PR kayaknya dibanding yg ada sekarang (BBM) dimana pengisian lebih cepat dan terdapat dimana2 bahkan di jalan2 desa pake bensin eceran pun bisa, tapi kalo listrik pengisian lebih lama, dan umur batere bersifat relatif, harganya pun mahal, ukuran besar, semoga para peneliti bisa menemukan jawaban supaya bisa se-praktis isi BBM dari segi waktu, biaya, dsb…..dibuat kayak tabung LPG 3 kg yang bisa diisi ulang dengan cara ditukar tabungnya bisa gak ya?

        Posted by sasukesuyono | 27 Agustus 2012, 8:18 am
  212. Reblogged this on Ahlilbait Lombok.

    Posted by ahlilbaitlombok | 4 September 2012, 12:31 am
  213. Keren bangett.. aku suka gaya pak dahlan iskak. Aku harap tersu berkembang mobil listrik. syukur ntar dipasang panel surya. sehingga di indonesia dah nggak perlu isi listrik. karena matahari udah ngisi dengan baik.

    Posted by Gorden Semarang | 16 Oktober 2012, 12:28 pm
  214. obviously like your web site but you have to check the spelling on several of
    your posts. A number of them are rife with spelling
    issues and I find it very troublesome to tell the truth on the other hand I will surely come back again.

    Posted by Myrtis | 6 Juni 2013, 8:41 pm
  215. Pak DI, bagaimana kelanjutan mobil listrik ini ? Apakah secara sosio-ekonomi-produksi sdh dikaji setelah ujicoba teknologi spt yg telah bapak lakukan ? Kita tunggu-tunggu nih utk mengurangi polusi di Jabodetabek. Kalau penghematan BBM ya tergantung pembangkit listriknya ya pak. Kalau pembangkit listrik tambahannya pake diesel ya makin parah, tapi sekarang kan ada yg menggunakan panas bumi.

    Posted by Purwoadi | 19 September 2014, 12:11 pm
  216. Beberapa kutil juga dapat terlihat mirip dengan kutil lainya yang terjadi pada bagian tubuh lain dan karena itu sering terjadi kebingungan antara penyakit kutil biasa dengan penyakit kutil acuminata kondiloma ini.

    Posted by RISDA NAINGGOLAN | 11 Februari 2015, 2:21 pm
  217. Oh my goodness! Amazing article dude! Many thanks, However I am experiencing troubles with your RSS. I don’t know the reason why I cannot join it. Is there anyone else getting identical RSS problems? Anyone who knows the answer can you kindly respond? Thanx!!|

    Posted by Jackson Ostberg | 21 Februari 2017, 10:03 pm
  218. There are certainly a lot of details to take into consideration. I am trying to discover more on this field. I found this on LinkedIn This guy I used to know enjoys your write up.

    Posted by Jesse Grillo | 31 Agustus 2017, 7:06 am
  219. I discovered your site by luck This stuff is great! Can you write more about this subject? I hate that my lap top battery is dying.

    Posted by Jesse Grillo | 3 September 2017, 7:04 am

Tinggalkan Balasan ke adindahlan Batalkan balasan