>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Abah Sorgum yang Mendorong Tepung Antiautis

Senin, 16 Juli 2012
Manufacturing Hope 35

Sejumlah ahli sorgum berkumpul di Kementerian Riset dan Teknologi. Saya dan Menristek Dr Gusti M. Hatta ikut hadir. Mereka bukan saja yang ahli dalam hal keilmuan seperti Prof Dr Sungkono dari Universitas Lampung (dan IPB), tapi juga para praktisi yang sudah mempraktikkan menanam sorgum di berbagai wilayah.

Kita memang punya problem yang kelihatannya sulit dipecahkan seumur hidup kita: Kita ini akan terus impor gandum besar-besaran setiap tahun. Sejak lebih 40 tahun lalu dan sampai entah berapa ratus tahun lagi.

Kebiasaan kita makan mi dan roti tidak akan bisa dibendung lagi. Berarti pemakaian gandum akan terus meningkat. Padahal, kita tidak bisa menanam gandum di Indonesia. Tanah kita dan iklim kita tidak cocok untuk tanaman gandum. Kecuali, ahli-ahli pertanian kita menemukan cara baru kelak. Yakni, cara memanfaatkan lahan yang tidak subur untuk gandum. Kita tidak mungkin menggunakan sawah-sawah subur kita karena akan mengancam tanaman padi.

Itulah sebabnya, setelah belajar dari apa yang dilakukan BUMN PT Hijau Lestari di Jabar, saya terpikir untuk mengembangkan sorgum. Tanaman itu tidak asing bagi saya. Waktu kecil saya pernah menanam sorgum di desa saya.

Waktu itu disebut jagung cantel. Bisa untuk nasi, bubur, camilan, ataupun tepung. Bisa juga untuk marning (popcorn dalam bentuk yang lebih kecil).

Menristek, Pak Gusti M. Hatta, menginformasikan bahwa di lingkungannya banyak ahli yang bisa digali ilmunya. Tidak hanya tentang menanam sorgum, tapi juga industri hilirnya. Termasuk yang dari IPB, Unpad, dan Unila. Mereka itulah yang berkumpul pekan lalu. Pertemuan pun berlangsung dengan dinamisnya.

Bahkan, mata Prof Sungkono sampai berlinang-linang. Saking terharu dan bersemangatnya. “Saya ini ahli sorgum yang baru sekarang didengar pendapat saya. Inilah mimpi saya. Sorgum diperhatikan,” ujarnya.

Putusan pun dibuat hari itu. BUMN akan mencari 15.000 ha tanah tidak subur untuk ditanami sorgum secara besar-besaran. Selama ini, di Jabar BUMN memang sudah membina petani untuk menanam sorgum, tapi kecil-kecilan. Sebab, lahannya milik petani, yang luasannya memang terbatas.

Tapi, banyak petani lahan kering yang jatuh cinta. Sampai-sampai ada seorang petani yang aslinya bernama Supardi yang tinggal di Soreang, Kabupaten Bandung, mendapat panggilan baru: Abah Sorgum.

Sebab, dia sangat gigih meyakinkan petani lain untuk menanam sorgum. Juga karena Abah Sorgum terus menciptakan makanan berbasis tepung sorgum.

Pengalaman Jabar itulah yang memberikan keyakinan untuk pengembangan besar-besaran. Lahan-lahannya siap didapat: Jatim (Banyuwangi Timur Laut yang kurang subur), Sulsel, Sultra, dan Sumba. Di lokasi-lokasi tersebut BUMN memang memiliki tanah tandus sangat luas yang kurang produktif. Akhir tahun ini lahan-lahan itu sudah harus berubah menjadi kawasan sorgum.

Tentu dalam waktu yang dekat, diperlukan benih sorgum dalam jumlah besar. Sampai 50 ton. Tapi, tidak akan sulit. Bisa disiapkan lahan 100 ha yang akan ditanami sorgum khusus untuk benih.
Kelebihan sorgum itu, saat untaian buahnya siap dipanen, batang dan daunnya masih hijau. Itu sangat seksi untuk makanan ternak. Tiap hektare bisa menghasilkan batang/daun sampai 50 ton. Karena itu, tanam sorgum dalam skala besar akan dikaitkan dengan program peternakan sapi skala besar pula. Baik yang di Sumba, Sulsel, Sultra, maupun Jatim.

Memang tepung sorgum memiliki kelemahan: tepungnya tidak bisa mengembang. Tidak seperti terigu. Karena itu, tepung sorgum tidak bisa untuk membuat roti. Harus dicampur gandum. Kalau dicampur gandum, rotinya justru akan lebih baik. Dengan demikian, impor gandum bisa berkurang 30 persen. Satu jumlah yang sangat besar.

Tapi, sorgum memiliki kelebihan yang luar biasa. Di samping harganya lebih murah, tepung sorgum tidak mengandung unsur gluten, zat yang bisa membuat anak menjadi autis. Karena itu, untuk makanan seperti kue dan biskuit yang tidak memerlukan proses mengembang, sorgum adalah jawabnya.

Walhasil, sorgum akan menjadi unggulan BUMN di samping program pangan lain, seperti Proberas, Yarnen, pencetakan sawah baru, pengadaan beras Bulog, peningkatan produksi gula, garam, pabrik sagu, dan ternak sapi.

Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud. (*)
Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

334 respons untuk ‘Abah Sorgum yang Mendorong Tepung Antiautis

  1. hadir

    Posted by yud | 16 Juli 2012, 4:08 am
    • like DIS yoo

      Posted by on Air | 16 Juli 2012, 4:28 am
      • ‘Proberas, Yarnen, pencetakan sawah baru, pengadaan beras Bulog, peningkatan produksi gula, garam, pabrik sagu, dan ternak sapi’

        Saya yakin 2014 kita sudah swasembada pangan, nggak kyk sekarang singkong sama garam aja impor.

        Posted by Darko Rahman | 16 Juli 2012, 5:50 am
      • Kisah Seorang Menteri Agung
        Salaam.. sekadar berkongsi (tiada kaitan dengan hidup mahupun yang telah meninggal dunia):

        ————————————————————————————————————————————-

        Sebermula, tersebutlah kisah seorang maharaja China yang sangat menyentuh hati. Tiadalah pula alkisah ini didapati dalam mana-mana kitab, melainkan ianya hanya dongengan yang mengandungi unsur ilmu dan kemanusiaan. Kisah ini berlatarkan sebuah empayar yang diperintah oleh seorang maharaja muda yang baru setahun jagung bertatih dalam bidang pemerintahan.

        Pada suatu hari, sang Maharaja berhasrat untuk turun dari kerusi takhta demi melawati rakyat jelatanya. Dikatakan maharaja ini orangnya sengkek dan ego, begitupun dia adalah sedikit jahil daripada barisan menterinya. Suaranya tidak boleh dibantah. Kalau dibantah, adalaha kepala yang terpisah dari badan. Pernah suatu hari, baginda sedang makan, lalu dirasakannya makanan yang dijamahnya basi. Segera dia bertitah agar dipanggilkan si tukang masak bagi menerangkan situasi sebenar. Kasihan.. belumpun sempat si tukang masak membela diri, sudah algojo menghayun pedang. Memercik darah.

        Memandangkan dia belum pernah melihat dunia di bawah mahligainya, maka rasa kekok dan tidak selesa bertandang saat pertama kali kakinya menjejak tanah. Baginda sebenarnya mempunyai sejenis penyakit yang menghalangnya dari memijak tanah. Pada setiap langkah, ada rasa geli dan keras; panas dan tajam. Semuanya menyebabkan si maharaja berjalan kurang selesa. Mengeluh  maharaja ini. Lalu baginda meminta sida-sidanya untuk mendukungnya semula ke istananya. Itulah yang diperbuat mereka.

        “Aah, sakitnya!!” jerit si maharaja saat tukang urut diraja melumurkan sedikit minyak urut ke kaki raja. Menggeleng kepala dia, memikirkan rajanya yang punya empayar berjuta ekar luas, tidak pernah memijak seincipun tanah yang baginda miliki. Tidak dapat menahan ketawa, akhirnya si tukang urut tergelak. Matilah  jua dia di pedang algojo.

        Sambil mengurut-urut kakinya, baginda memanggil segala barisan sida, menteri dan penasihat untuk memikirkan cara terbaik bagi menyelesaikan masalah yang sedang baginda hadapi. Mendengarkan saja titah si maharaja bongkak, maka berkumpullah ratusan sida dan puluhan menteri. Menteri yang paling senior duduk sedikit rendah di sebelah kanan maharaja egois itu. Menteri Agung itu tidak baginda berapa suka, dikeranakan sikapnya yang baginda rasa, suka memandai-mandai. Para dayang yang mengiringi permaisuri kemudian dilihat masuk berpusu-pusu.

        “Man shoi, man shoi, man, man shoi!” Semua menjerit penuh ketaatan. Melutut.

        “Bangun semua!” titah sang maharaja, lalu menyambung, “Hari ini, buat pertama kali beta terpaksa menangguhkan kehendak beta untuk turun melawat tanah jajahan beta sendiri! Sebabnya, tiada tempat sesuai untuk kaki beta yang mulia ini untuk melangkah. Apa yang kamu semua telah lakukan sepanjang hari ini, hah!?”

        Si Menteri Agung yang sudah tua, berdiri. Janggutnya yang lebat melepasi paras pinggang dilurutkan agar rata dan sekata. Lantas dengan penuh wibawa, dia menjawab,

        “Bukankah tuanku yang menyuruh kami semua melakukan perbincangan untuk menakluk wilayah Xinjiang? Maka itulah yang kami lakukan sehari-hari..”

        “Berani menjawab kamu, yah! Tangkap dia dan pancung dia!”

        Kelihatan para pengawal yang berbaju hijau gelap, pudar keluar bergerombolan dari belakang takhta. Ada yang membawa lembing dan ada pula yang menghunus pedang. Mereka segera mengepung si Menteri Agung, lalu menangkapnya. Sekejap saja, si menteri yang sudah mencapai usia sembilan puluh tahun itu diikat pada tiang istana. Ratusan sida dan menteri hanya mampu melihat dengan perasaan hiba. Mereka sangat sayangkan menteri yang satu ini, atas jasanya mengembangkan empayar yang sekarang dimiliki maharaja zalim itu. Namun seorang pemuda yang juga sida, yang juga anak Menteri Agung itu berdiri, lalu berkata,

        “Wahai tuanku, dia telah berkhidmat dengan ayahanda tuanku selama empat puluh tahun dan dengan tuanku juga, selama sepuluh tahun. Atas nasihatnyalah, kerajaan ini berkembang sehinggalah ke Mongolia. Atas nasihatnya jugalah, kita berupaya menyekat serangan orang gasar. Inikah balasannya?”

        Mata maharaja berkaca dalam kegeraman yang amat sangat.

        “Tangkap juga dia.. dan bunuh keduanya!”

        Gerombolan soldadu berbaju hijau tadi menurut titah. Ikatan pada istana dilonggarkan, lalu disimpulkan pada sangkar besar. Ditendang mereka masuk ke dalam dan dijolok dengan buntut lembing. Ada juga dalam kalangan tentera itu melaksanakan titah dengan air mata, lantaran Menteri Agung itulah Jeneral mereka di medan perang. Tetapi sudah kehendak hati maharaja.

        Setelah dekat setengah jam diperlakukan sedemikian, maka berdarahlah seluruh badan Menteri Agung. Dahinya yang penuh dengan kerut hikmah, turut berdarah. Anaknya menekup punca pendarahan itu, sedang dirinya sendiri mengalami pendarahan teruk. Menteri Agung yang semakin kehilangan nafas, lantas berdiri di dalam sangkar itu, lalu berkata,

        “Demi nama ayahanda tuanku, patik akan tetap mentaati tuanku meskipun begini.”

        Si maharaja tidak terkesan sedikitpun dengan kata-kata yang sungguh menyentuh hati itu. Sang permaisuri yang sedang bersimpuh, menangis melihat kesetiaan Menteri Agung yang tidak berbelah-bahagi, dibalas sedemikian rupa. Sendunya disertai para dayang, ratusan sida dan menteri. Namun apalah daya mereka semua untuk menentang dasar autokrasi maharaja itu.

        “Bawa mereka pergi, dan humbankan ke gaung!!” teriak maharaja itu. Mukanya merah padam.

        “Tuanku, kesetiaanku dan kebijaksanaanku ada pada sebuah kotak di penjuru kamarku!” jerit si Menteri Agung, sebelum lesap dari pandangan maharaja. Pintu yang luas terbuka, ditutup semula. Kedengaran esakan memenuhi ruang singgahsana. Tidak tahan hati pula baginda.

        “Wahai kalian, mengapakah semuanya menangis?? Bukankah beta telah melakukan yang terbaik, yakni menghidari pembelot!? Apakah kamu tidak menyetujui keputusan beta??”

        “Tidak, tuanku. Cuma tuanku telah menzalimi seorang yang sangat ayahanda tuanku cintai. Yang sangat berjasa kepada dinasti kita. Apakah tidak kami menangis mengingatkan bahawa semua harta yang menghias istana ini hasil kepintarannya!?”

        “Sudah! Beta tidak suka rakyat yang lembik. sekarang fikirkan cara bagaimana untuk merubah tanah jajahan ini menjadi sesuatu yang enak untuk dipijak.. cepat fikir! Beta bagi masa semalaman untuk kalian berfikir.”

        “Baiklah, tuanku. Sekarang juga kami usahakan.” Menteri yang berdiri tadi kembali melutut, dengan air mata melenturi wajahnya. Baginya. Menteri Agung itulah mentornya yang selama ini mendidik dia dari taktik perang ke protokol istana. Beliaulah yang menyelamatkan nyawanya suatu masa dahulu, ketika dia jatuh dari kuda tunggangannya. 

        Bersurai.

        Keesokan harinya, semua menteri dan sida berkumpul. Semuanya berbincang sesama sendiri, mengambil peluang atas masa baginda yang belum hadir. Semuanya berfikir dan untuk mencapai konsensus. Maharaja datang. Gong dipalu dan–seperti kebiasaannya–semua tunduk melutut. Tangan dikepal lalu dihalakan pada pandangan maharaja itu. 

        “Sejahtera seribu tahun, tuanku!”. Seluruh penghuni ruang singgahsana memberikan tunduk hormat.

        “Sudah, sudah.. bangun semua!. Sekarang bentangkan rancangan kamu!”

        Seorang sida, yang mengetuai barisan sida berjubah merah bangkit. Sebelum itu, tunduk dia sedikit bagi memohon izin. Maharaja mengangguk. Kawan baik mendiang menteri tadi menoleh, ingin melihat gerangan yang mempunyai idea itu dan segera jugalah dia mencebik bibir. Si pengampu maharaja.

        “Wahai maharajaku yang baik hati, yang aku sanjungi sampai ke bulan tinggi, patik sudahpun memikirkan suatu cara untuk tuanku. Supayanya bolehlah kiranya kaki tuanku yang mulus berjalan melihat barang tanah jajahan..”

        “Apa dia?”

        “Apa kata jika kita bentangkan karpet dari kulit lembu dan rusa, kambing dan kerbau ke seluruh pelusuk empayar tuanku yang luas dan indah ini untuk dijadikan karpet? Lalu kita bina pula bumbung dari hampas padi serta jerami; dari pelepah-pelepah kelapa yang kita rampas dari kerajaan Melayu itu agar tuanku selamat dari sinaran mentari, mahupun hujan yang membekukan? Bagaimana?”

        “Waah, kamu bukan saja mempunyai mulut yang manis, malah otak yang bergeliga pul-”

        “Nanti! ..maafkan patik, tuanku. Cadangan si pengampu ini tidak praktikal. Mana mungkin kita perlu mengorbankan seluruh aset kerbau, sapi, kambing, rusa, padi, serta pelepah-pelepah kelapa kita yang berharga untuk membina semua itu. Ianya tidak praktikal!”

        Si sida pengampu berang. “Hey, siapa yang kamu panggil pengampu? Apa kamu ada cadangan lain?”
        Diam dan sunyi. Tiada balasan dari menteri yang membangkang tadi melainkan suatu gelengan yang perlahan. “Kalaulah Menteri Agung masih hidup…”

        “Hehh, kalau begitu, jalankan cepat projek ini! Beta tidak sabar untuk melawati kawasan jajahan beta sendiri. Kamu, Sida Yoon; saya naikkan gaji tahunan kamu..”

        Tersenyum pengampu kepuasan. Matanya melirik kepada menteri kawan mendiang Menteri Agung tadi. Berlawan pandangan. Tunduk dengan air mata. “Menteri Agung, engkau pergi terlalu awal..”

        Projek bermula. Kesemua simpanan ternakan yang berkulit tebal: dari kerbau, kambing, biri-biri sehinggalah kepada unta; semuanya dibunuh untuk diambil kulitnya. Lalu dikaitkan bersama, membentuk karpet. Begitupun setelah semua ternakan dibunuh, tiadalah cukup untuk menutupi tanah. Satu per seratuspun tidak sampai.

        Begitu juga dengan projek bumbung mega yang dicanang-canang baginda. Hanya barang dua ratus hektar saja yang mampu ditutupi langitnya. Ada baki dua juta hektar lagi, dan kesemua pagi, gandum, barli, kelapa malah lalang panjang sudah habis dikorbankan. Projek itu nyata menemui jalan buntu.

        Dan beberapa bulan selepas itu, empayar yang selama ini maharaja itu bangga-banggakan mencapai titik keruntuhan. Aset yang dikorbankan tidak memungkin perdagangan berlaku. Ramai petani memberontak pula, dibunuh, sebelum ribuan lagi askar mati kelaparan. Dayang-dayang yang selama ini menghiasi taman-taman istana, mati semuanya-akibat kebuluran. Tinggallah si maharaja yang termangu di atas kerusi takhta, permaisurinya yang sedang mengandung, para sida dan menteri. Tukang masak diraja tinggal seorang; sengsara dia memasakkan makanan untuk semua yang masih hidup.

        Oh ya, sida pengampu tadi dipancung kerana kegagalan projek itu.

        “Bukankah sudah kukatakan, wahai maharaja. Tindakan tuanku bukan sahaja membazir, malah menyebabkan empayar kita di ambang kematian..”. Suara menteri yang menentang projek itu bergema, membunuh kesuraman singgahsana.

        “Manalah beta tahu, bodoh! Salah kamu yang tidak menegaskan pikiranmu dulu..”

        “Aah, sudahlah tuanku dengan ego tuanku yang tinggi! Kalaulah tuanku membiarkan membiarkan Menteri Agung hidup dan tidak membunuhnya, tentu dia mampu menolong kita menyelesaikan masalah tuanku. Sekarang ini, kita terpaksa berpindah ke negeri Sichuan untuk membina semula kerajaan yang mereja ini. Untuk itu, tuanku perlu berjalan kerana pengangkat tandupun sudah tewas semuanya. Mengharapkan sida-sida ini” Menteri menjeling ke belakang, ke arah para sida, “Sampai kiamatpun tidak terangkat”.

        Sang maharaja tunduk. Tiada sudah tentera untuknya mengarahkan agar dibunuh menteri yang sedang berhujah di depannya ini. Dan entah kenapa, hatinya terbuka untuk merenungi nasihat sang menteri. Baginda menyesal sungguh-sungguh. Memang betul, selama ini baginda terlalu memandang tinggi dirinya dan terlalu memandang hina orang yang bekerja di bawahnya. Tidak pernah dia menghargai sedikitpun segala titik peluh yang ditumpahkan mereka untuknya, terutama sekali, Menteri Agung.

        Baginda dan para warga dinasti kini hanya mampu duduk memikirkan nasib empayar ini. Tiada apa yang dapat mereka lihat di hadapan, melainkan kemusnahan yang sudah sangat pasti. Semuanya tunduk buntu.

        “Yaa.. mendiang Menteri Agung. Bukankah dia pernah berkata, ‘kesetiaanku dan kebijaksanaanku ada pada sebuah kotak di penjuru kamarku’ kepada tuanku? Tidakkah perlu kita melihat wasiatnya; mana tahu mampu membantu kita buat masa ini?” si Menteri bersuara. Kedengaran bisikan yang bersambungan dari barisan sida di belakang. Ada ramai yang mengangguk setuju dan membenarkan. Begitu jua baginda maharaja.

        “Sida Chun, sila periksa bilik mendiang, di penjuru kamarnya. Di situ dia menyimpan kebijaksanaan dan kesetiaannya untuk beta!”

        Seorang sida berdiri dan tangkas bergerak keluar singgahsana. Kelihatan jubah merahnya menyapu lantai istana, terlalu panjang. Dan seketika kemudian, dia kembali dengan sebuah kotak kecil di dalam genggaman.

        “Tuanku, patik menemukan sesuatu! Patik menemukan sesuatu!”

        “Haa.. apalah kotak kecil ini mampu lakukan..”

        “Tuanku.. kita lihat dulu,” nasihat menteri. Kotak bertukar tangan. Dari tangan Sida Chun ke tangan menteri, ke tangan permaisuri sebelum berpindah ke tangan maharaja sendiri. Dibukanya, ada dua helai kain lusuh dan sepucuk surat yang sudah kuning dimakan masa. Sang maharaja lantas membuka ikatana surat dan langsung membacanya dalam keadaan berbisik. Lama maharaja memerhatikan setiap aksara dan cuba memahami surat itu, sebelum matanya berkaca dan mengalirkan air mata. Buat pertama kali si maharaja yang sombong dan angkuh mengalirkan air mata. Semua yang sedang memerhatikan maharaja itu kehairanan.

        “Kenapa, tuanku?”. Sang menteri mendaki tangga kerusi takhta sebelum mengambil surat itu. Sang maharaja sudah tidak lagi menghalang. Sebelum ini, permaisuri sendiri tidak berani menjejakkan kaki ke tangga daulat itu. Yang baginda lakukan sekarang adalah menangis dan meraung. Kerinduannya pada sang Menteri Agung berwajah suci bertandang. 

        Apakala menteri membacakan surat itu kepada mereka yang ada di singgahsana itu
        “Sebenarnya, patik tidak ada apa-apa untuk disumbangkan kepada kerajaan tuanku melainkan baju sejuk dan kain buntil patik. Ikatlah baju sejuk yang tebal itu pada kaki baginda; semoga terhalang dari dicemari tanah dan gunakanlah kain buntil itu untuk dibuat payung; agar wajah mulai tuanku tidak terbakar dek matahari. Maafkan patik tuanku, kerana tidak mampu menjalankan tugas dengan baik.. cuma pesanan patik, ‘Kita tidak patut merubah dunia untuk menjadikan diri kita lebih baik, namun kitalah yang patut berubah untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Sejahtera seribu tahun, tuanku!”
        Apalagi yang mampu dilakukan oleh kesemua pendengar melainkan menangis. Nama mendiang disebutkan dengan rasa rindu dan sayang. Sang menteri yang membaca wasiat itu lagilah; teresak-esak dia menahan sendu. Ternyata setelah kepergiannya pun, masih mampu berjasa.

        “Yaa Menteri Aguuungg!!”, jeritnya.

        Lalu setelah itu, maharaja pun melakukan seperti apa yang disarankan mendiang. Mengikat kakinya dengan kain baju sejuk dan membuat payung kain yang satu lagi lalu berangkatlah mereka ke tanah Sichuan. Di sana, sang maharaja dan menteri membina semula empayar yang runtuh dan kali ini:- dengan sikap rendah diri dan baik hati. Terbinalah semula empayarnya dengan penuh kasih sayang dan suasana saling menghormati.

        Tammat.
        Ditulis dengan penuh kerasionalan oleh Pencabar Samudra Pada 3:46 PM perkara education, esei panjang, falsafah, kehidupan, nilai moral, pendidikan, perasaan, sentimen
        Email This
        BlogThis!
        Share to Twitter
        Share to Facebook

        4 comments:

        NadJolieyJuly 3, 2011 12:37 AM
        Nice story..! I loike~~ Entri begini la entri jenis ringan sket.. Haha.

        Reply

        Ibnu YunusJuly 3, 2011 4:36 AM
        Nad: Maksud ko?? Terima kasih, yang penting mesej tu sampai.

        Reply

        NadJolieyJuly 4, 2011 5:58 PM
        Maksud sy, bacaan ringan la.. Bacaan berat mcm entri2 ko kebelakangan neh, ada juga terselit entri ringan mcm neh.. 🙂 Sampai, memang sampai.. Masalahnya bahagian mengaplikasi..

        Reply

        Ibnu YunusJuly 4, 2011 7:31 PM
        BAHAGIAN MENGAPLIKASII!?!?!? HAHAHAHA *HEY, THAT LAST SENTENCE WAS FOR ME, RIGHT =,=”*

        Reply

        Load more…Kisah Seorang Menteri Agung
        Salaam.. sekadar berkongsi (tiada kaitan dengan hidup mahupun yang telah meninggal dunia):

        ————————————————————————————————————————————-

        Sebermula, tersebutlah kisah seorang maharaja China yang sangat menyentuh hati. Tiadalah pula alkisah ini didapati dalam mana-mana kitab, melainkan ianya hanya dongengan yang mengandungi unsur ilmu dan kemanusiaan. Kisah ini berlatarkan sebuah empayar yang diperintah oleh seorang maharaja muda yang baru setahun jagung bertatih dalam bidang pemerintahan.

        Pada suatu hari, sang Maharaja berhasrat untuk turun dari kerusi takhta demi melawati rakyat jelatanya. Dikatakan maharaja ini orangnya sengkek dan ego, begitupun dia adalah sedikit jahil daripada barisan menterinya. Suaranya tidak boleh dibantah. Kalau dibantah, adalaha kepala yang terpisah dari badan. Pernah suatu hari, baginda sedang makan, lalu dirasakannya makanan yang dijamahnya basi. Segera dia bertitah agar dipanggilkan si tukang masak bagi menerangkan situasi sebenar. Kasihan.. belumpun sempat si tukang masak membela diri, sudah algojo menghayun pedang. Memercik darah.

        Memandangkan dia belum pernah melihat dunia di bawah mahligainya, maka rasa kekok dan tidak selesa bertandang saat pertama kali kakinya menjejak tanah. Baginda sebenarnya mempunyai sejenis penyakit yang menghalangnya dari memijak tanah. Pada setiap langkah, ada rasa geli dan keras; panas dan tajam. Semuanya menyebabkan si maharaja berjalan kurang selesa. Mengeluh  maharaja ini. Lalu baginda meminta sida-sidanya untuk mendukungnya semula ke istananya. Itulah yang diperbuat mereka.

        “Aah, sakitnya!!” jerit si maharaja saat tukang urut diraja melumurkan sedikit minyak urut ke kaki raja. Menggeleng kepala dia, memikirkan rajanya yang punya empayar berjuta ekar luas, tidak pernah memijak seincipun tanah yang baginda miliki. Tidak dapat menahan ketawa, akhirnya si tukang urut tergelak. Matilah  jua dia di pedang algojo.

        Sambil mengurut-urut kakinya, baginda memanggil segala barisan sida, menteri dan penasihat untuk memikirkan cara terbaik bagi menyelesaikan masalah yang sedang baginda hadapi. Mendengarkan saja titah si maharaja bongkak, maka berkumpullah ratusan sida dan puluhan menteri. Menteri yang paling senior duduk sedikit rendah di sebelah kanan maharaja egois itu. Menteri Agung itu tidak baginda berapa suka, dikeranakan sikapnya yang baginda rasa, suka memandai-mandai. Para dayang yang mengiringi permaisuri kemudian dilihat masuk berpusu-pusu.

        “Man shoi, man shoi, man, man shoi!” Semua menjerit penuh ketaatan. Melutut.

        “Bangun semua!” titah sang maharaja, lalu menyambung, “Hari ini, buat pertama kali beta terpaksa menangguhkan kehendak beta untuk turun melawat tanah jajahan beta sendiri! Sebabnya, tiada tempat sesuai untuk kaki beta yang mulia ini untuk melangkah. Apa yang kamu semua telah lakukan sepanjang hari ini, hah!?”

        Si Menteri Agung yang sudah tua, berdiri. Janggutnya yang lebat melepasi paras pinggang dilurutkan agar rata dan sekata. Lantas dengan penuh wibawa, dia menjawab,

        “Bukankah tuanku yang menyuruh kami semua melakukan perbincangan untuk menakluk wilayah Xinjiang? Maka itulah yang kami lakukan sehari-hari..”

        “Berani menjawab kamu, yah! Tangkap dia dan pancung dia!”

        Kelihatan para pengawal yang berbaju hijau gelap, pudar keluar bergerombolan dari belakang takhta. Ada yang membawa lembing dan ada pula yang menghunus pedang. Mereka segera mengepung si Menteri Agung, lalu menangkapnya. Sekejap saja, si menteri yang sudah mencapai usia sembilan puluh tahun itu diikat pada tiang istana. Ratusan sida dan menteri hanya mampu melihat dengan perasaan hiba. Mereka sangat sayangkan menteri yang satu ini, atas jasanya mengembangkan empayar yang sekarang dimiliki maharaja zalim itu. Namun seorang pemuda yang juga sida, yang juga anak Menteri Agung itu berdiri, lalu berkata,

        “Wahai tuanku, dia telah berkhidmat dengan ayahanda tuanku selama empat puluh tahun dan dengan tuanku juga, selama sepuluh tahun. Atas nasihatnyalah, kerajaan ini berkembang sehinggalah ke Mongolia. Atas nasihatnya jugalah, kita berupaya menyekat serangan orang gasar. Inikah balasannya?”

        Mata maharaja berkaca dalam kegeraman yang amat sangat.

        “Tangkap juga dia.. dan bunuh keduanya!”

        Gerombolan soldadu berbaju hijau tadi menurut titah. Ikatan pada istana dilonggarkan, lalu disimpulkan pada sangkar besar. Ditendang mereka masuk ke dalam dan dijolok dengan buntut lembing. Ada juga dalam kalangan tentera itu melaksanakan titah dengan air mata, lantaran Menteri Agung itulah Jeneral mereka di medan perang. Tetapi sudah kehendak hati maharaja.

        Setelah dekat setengah jam diperlakukan sedemikian, maka berdarahlah seluruh badan Menteri Agung. Dahinya yang penuh dengan kerut hikmah, turut berdarah. Anaknya menekup punca pendarahan itu, sedang dirinya sendiri mengalami pendarahan teruk. Menteri Agung yang semakin kehilangan nafas, lantas berdiri di dalam sangkar itu, lalu berkata,

        “Demi nama ayahanda tuanku, patik akan tetap mentaati tuanku meskipun begini.”

        Si maharaja tidak terkesan sedikitpun dengan kata-kata yang sungguh menyentuh hati itu. Sang permaisuri yang sedang bersimpuh, menangis melihat kesetiaan Menteri Agung yang tidak berbelah-bahagi, dibalas sedemikian rupa. Sendunya disertai para dayang, ratusan sida dan menteri. Namun apalah daya mereka semua untuk menentang dasar autokrasi maharaja itu.

        “Bawa mereka pergi, dan humbankan ke gaung!!” teriak maharaja itu. Mukanya merah padam.

        “Tuanku, kesetiaanku dan kebijaksanaanku ada pada sebuah kotak di penjuru kamarku!” jerit si Menteri Agung, sebelum lesap dari pandangan maharaja. Pintu yang luas terbuka, ditutup semula. Kedengaran esakan memenuhi ruang singgahsana. Tidak tahan hati pula baginda.

        “Wahai kalian, mengapakah semuanya menangis?? Bukankah beta telah melakukan yang terbaik, yakni menghidari pembelot!? Apakah kamu tidak menyetujui keputusan beta??”

        “Tidak, tuanku. Cuma tuanku telah menzalimi seorang yang sangat ayahanda tuanku cintai. Yang sangat berjasa kepada dinasti kita. Apakah tidak kami menangis mengingatkan bahawa semua harta yang menghias istana ini hasil kepintarannya!?”

        “Sudah! Beta tidak suka rakyat yang lembik. sekarang fikirkan cara bagaimana untuk merubah tanah jajahan ini menjadi sesuatu yang enak untuk dipijak.. cepat fikir! Beta bagi masa semalaman untuk kalian berfikir.”

        “Baiklah, tuanku. Sekarang juga kami usahakan.” Menteri yang berdiri tadi kembali melutut, dengan air mata melenturi wajahnya. Baginya. Menteri Agung itulah mentornya yang selama ini mendidik dia dari taktik perang ke protokol istana. Beliaulah yang menyelamatkan nyawanya suatu masa dahulu, ketika dia jatuh dari kuda tunggangannya. 

        Bersurai.

        Keesokan harinya, semua menteri dan sida berkumpul. Semuanya berbincang sesama sendiri, mengambil peluang atas masa baginda yang belum hadir. Semuanya berfikir dan untuk mencapai konsensus. Maharaja datang. Gong dipalu dan–seperti kebiasaannya–semua tunduk melutut. Tangan dikepal lalu dihalakan pada pandangan maharaja itu. 

        “Sejahtera seribu tahun, tuanku!”. Seluruh penghuni ruang singgahsana memberikan tunduk hormat.

        “Sudah, sudah.. bangun semua!. Sekarang bentangkan rancangan kamu!”

        Seorang sida, yang mengetuai barisan sida berjubah merah bangkit. Sebelum itu, tunduk dia sedikit bagi memohon izin. Maharaja mengangguk. Kawan baik mendiang menteri tadi menoleh, ingin melihat gerangan yang mempunyai idea itu dan segera jugalah dia mencebik bibir. Si pengampu maharaja.

        “Wahai maharajaku yang baik hati, yang aku sanjungi sampai ke bulan tinggi, patik sudahpun memikirkan suatu cara untuk tuanku. Supayanya bolehlah kiranya kaki tuanku yang mulus berjalan melihat barang tanah jajahan..”

        “Apa dia?”

        “Apa kata jika kita bentangkan karpet dari kulit lembu dan rusa, kambing dan kerbau ke seluruh pelusuk empayar tuanku yang luas dan indah ini untuk dijadikan karpet? Lalu kita bina pula bumbung dari hampas padi serta jerami; dari pelepah-pelepah kelapa yang kita rampas dari kerajaan Melayu itu agar tuanku selamat dari sinaran mentari, mahupun hujan yang membekukan? Bagaimana?”

        “Waah, kamu bukan saja mempunyai mulut yang manis, malah otak yang bergeliga pul-”

        “Nanti! ..maafkan patik, tuanku. Cadangan si pengampu ini tidak praktikal. Mana mungkin kita perlu mengorbankan seluruh aset kerbau, sapi, kambing, rusa, padi, serta pelepah-pelepah kelapa kita yang berharga untuk membina semua itu. Ianya tidak praktikal!”

        Si sida pengampu berang. “Hey, siapa yang kamu panggil pengampu? Apa kamu ada cadangan lain?”
        Diam dan sunyi. Tiada balasan dari menteri yang membangkang tadi melainkan suatu gelengan yang perlahan. “Kalaulah Menteri Agung masih hidup…”

        “Hehh, kalau begitu, jalankan cepat projek ini! Beta tidak sabar untuk melawati kawasan jajahan beta sendiri. Kamu, Sida Yoon; saya naikkan gaji tahunan kamu..”

        Tersenyum pengampu kepuasan. Matanya melirik kepada menteri kawan mendiang Menteri Agung tadi. Berlawan pandangan. Tunduk dengan air mata. “Menteri Agung, engkau pergi terlalu awal..”

        Projek bermula. Kesemua simpanan ternakan yang berkulit tebal: dari kerbau, kambing, biri-biri sehinggalah kepada unta; semuanya dibunuh untuk diambil kulitnya. Lalu dikaitkan bersama, membentuk karpet. Begitupun setelah semua ternakan dibunuh, tiadalah cukup untuk menutupi tanah. Satu per seratuspun tidak sampai.

        Begitu juga dengan projek bumbung mega yang dicanang-canang baginda. Hanya barang dua ratus hektar saja yang mampu ditutupi langitnya. Ada baki dua juta hektar lagi, dan kesemua pagi, gandum, barli, kelapa malah lalang panjang sudah habis dikorbankan. Projek itu nyata menemui jalan buntu.

        Dan beberapa bulan selepas itu, empayar yang selama ini maharaja itu bangga-banggakan mencapai titik keruntuhan. Aset yang dikorbankan tidak memungkin perdagangan berlaku. Ramai petani memberontak pula, dibunuh, sebelum ribuan lagi askar mati kelaparan. Dayang-dayang yang selama ini menghiasi taman-taman istana, mati semuanya-akibat kebuluran. Tinggallah si maharaja yang termangu di atas kerusi takhta, permaisurinya yang sedang mengandung, para sida dan menteri. Tukang masak diraja tinggal seorang; sengsara dia memasakkan makanan untuk semua yang masih hidup.

        Oh ya, sida pengampu tadi dipancung kerana kegagalan projek itu.

        “Bukankah sudah kukatakan, wahai maharaja. Tindakan tuanku bukan sahaja membazir, malah menyebabkan empayar kita di ambang kematian..”. Suara menteri yang menentang projek itu bergema, membunuh kesuraman singgahsana.

        “Manalah beta tahu, bodoh! Salah kamu yang tidak menegaskan pikiranmu dulu..”

        “Aah, sudahlah tuanku dengan ego tuanku yang tinggi! Kalaulah tuanku membiarkan membiarkan Menteri Agung hidup dan tidak membunuhnya, tentu dia mampu menolong kita menyelesaikan masalah tuanku. Sekarang ini, kita terpaksa berpindah ke negeri Sichuan untuk membina semula kerajaan yang mereja ini. Untuk itu, tuanku perlu berjalan kerana pengangkat tandupun sudah tewas semuanya. Mengharapkan sida-sida ini” Menteri menjeling ke belakang, ke arah para sida, “Sampai kiamatpun tidak terangkat”.

        Sang maharaja tunduk. Tiada sudah tentera untuknya mengarahkan agar dibunuh menteri yang sedang berhujah di depannya ini. Dan entah kenapa, hatinya terbuka untuk merenungi nasihat sang menteri. Baginda menyesal sungguh-sungguh. Memang betul, selama ini baginda terlalu memandang tinggi dirinya dan terlalu memandang hina orang yang bekerja di bawahnya. Tidak pernah dia menghargai sedikitpun segala titik peluh yang ditumpahkan mereka untuknya, terutama sekali, Menteri Agung.

        Baginda dan para warga dinasti kini hanya mampu duduk memikirkan nasib empayar ini. Tiada apa yang dapat mereka lihat di hadapan, melainkan kemusnahan yang sudah sangat pasti. Semuanya tunduk buntu.

        “Yaa.. mendiang Menteri Agung. Bukankah dia pernah berkata, ‘kesetiaanku dan kebijaksanaanku ada pada sebuah kotak di penjuru kamarku’ kepada tuanku? Tidakkah perlu kita melihat wasiatnya; mana tahu mampu membantu kita buat masa ini?” si Menteri bersuara. Kedengaran bisikan yang bersambungan dari barisan sida di belakang. Ada ramai yang mengangguk setuju dan membenarkan. Begitu jua baginda maharaja.

        “Sida Chun, sila periksa bilik mendiang, di penjuru kamarnya. Di situ dia menyimpan kebijaksanaan dan kesetiaannya untuk beta!”

        Seorang sida berdiri dan tangkas bergerak keluar singgahsana. Kelihatan jubah merahnya menyapu lantai istana, terlalu panjang. Dan seketika kemudian, dia kembali dengan sebuah kotak kecil di dalam genggaman.

        “Tuanku, patik menemukan sesuatu! Patik menemukan sesuatu!”

        “Haa.. apalah kotak kecil ini mampu lakukan..”

        “Tuanku.. kita lihat dulu,” nasihat menteri. Kotak bertukar tangan. Dari tangan Sida Chun ke tangan menteri, ke tangan permaisuri sebelum berpindah ke tangan maharaja sendiri. Dibukanya, ada dua helai kain lusuh dan sepucuk surat yang sudah kuning dimakan masa. Sang maharaja lantas membuka ikatana surat dan langsung membacanya dalam keadaan berbisik. Lama maharaja memerhatikan setiap aksara dan cuba memahami surat itu, sebelum matanya berkaca dan mengalirkan air mata. Buat pertama kali si maharaja yang sombong dan angkuh mengalirkan air mata. Semua yang sedang memerhatikan maharaja itu kehairanan.

        “Kenapa, tuanku?”. Sang menteri mendaki tangga kerusi takhta sebelum mengambil surat itu. Sang maharaja sudah tidak lagi menghalang. Sebelum ini, permaisuri sendiri tidak berani menjejakkan kaki ke tangga daulat itu. Yang baginda lakukan sekarang adalah menangis dan meraung. Kerinduannya pada sang Menteri Agung berwajah suci bertandang. 

        Apakala menteri membacakan surat itu kepada mereka yang ada di singgahsana itu
        “Sebenarnya, patik tidak ada apa-apa untuk disumbangkan kepada kerajaan tuanku melainkan baju sejuk dan kain buntil patik. Ikatlah baju sejuk yang tebal itu pada kaki baginda; semoga terhalang dari dicemari tanah dan gunakanlah kain buntil itu untuk dibuat payung; agar wajah mulai tuanku tidak terbakar dek matahari. Maafkan patik tuanku, kerana tidak mampu menjalankan tugas dengan baik.. cuma pesanan patik, ‘Kita tidak patut merubah dunia untuk menjadikan diri kita lebih baik, namun kitalah yang patut berubah untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Sejahtera seribu tahun, tuanku!”
        Apalagi yang mampu dilakukan oleh kesemua pendengar melainkan menangis. Nama mendiang disebutkan dengan rasa rindu dan sayang. Sang menteri yang membaca wasiat itu lagilah; teresak-esak dia menahan sendu. Ternyata setelah kepergiannya pun, masih mampu berjasa.

        “Yaa Menteri Aguuungg!!”, jeritnya.

        Lalu setelah itu, maharaja pun melakukan seperti apa yang disarankan mendiang. Mengikat kakinya dengan kain baju sejuk dan membuat payung kain yang satu lagi lalu berangkatlah mereka ke tanah Sichuan. Di sana, sang maharaja dan menteri membina semula empayar yang runtuh dan kali ini:- dengan sikap rendah diri dan baik hati. Terbinalah semula empayarnya dengan penuh kasih sayang dan suasana saling menghormati.

        Tammat.
        Ditulis dengan penuh kerasionalan oleh Pencabar Samudra Pada 3:46 PM perkara education, esei panjang, falsafah, kehidupan, nilai moral, pendidikan, perasaan, sentimen

        Posted by share | 16 Juli 2012, 9:22 am
      • visit and vote di website ini…! ayo rame-rame..!! Jadikan..! http://www.metrotvnews.com/capres/

        Posted by daud | 17 Juli 2012, 8:37 am
    • Nitip, permisi. Saya juga absen, mas.
      Ada tokoh2 yang dimunculkan lagi pada MH ini, yang selama ini ‘tidak didengar’. Semakin yakin bahwa Indonesia tdk kurang SDM handal. Semoga banyak ‘P.DIS’ yang mau ‘mendengar’ sekaligus memfasilitasi. Bravooo Booos!!!!

      Posted by wanto kdr | 16 Juli 2012, 7:19 am
      • Bahkan, mata Prof Sungkono sampai berlinang-linang. Saking terharu dan bersemangatnya. “Saya ini ahli sorgum yang
        baru sekarang didengar pendapat saya. Inilah mimpi saya. Sorgum diperhatikan,” ujarnya.

        Semoga linangan air mata Prof ini terulang kembali dengan linangan air mata bahagia tatkala hasil budidaya sorgum nanti sudah membuahkan hasil yang memuaskan. Terima kasih untuk menteri-menteri kita yang sudah memperhatikan. Btw … bahasa Sundanya sorgum apa ya?

        Posted by apasaja | 16 Juli 2012, 8:29 am
    • Di ladang tandus desa saya sambelia-lombok sorgum tumbuh subur,tapi sayang gak tau mau dijadikan apa. Untung pak DI melirik sorgum,kayaknya sorgum mempunyai masa depan cerah sekarang…

      Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 8:24 am
    • Kalo budaya kerja………..kerja……..kerja……..sudah membahana, budaya seremoni basa basi telah sirna…. musnah entah kemana….maka budaya makanpun maunya cepatttttttttttttt. Cukup roti,daging selada dibakar, sy ingat kalo di Madinah dan di sekitar ka’bah kalo sarapan makan roti dalamnya ada daging dajaj (ayam) cuma 2 real, juga kalo lagi ke down town di toronto makan cukarapan pake singkong, botup roti dalamnya isi beef(daging sapi) cuma $ 2, cepat saji dan cepat makan,ga perlu keluar jauh,nongkrong,ngobrol makan. ga efisien banget. Budaya cepat gitu baru sebagian element yg sudah terbiasa. sebagian besar nyanttaaaaaaaaaaaaaaiiiii, karena korup cuma tunggu setoran doang. ga mau kerja keras. Moga sukses bung Dis karena ke depan emang budaya makan dikota akan seperti itu. Kalo seremoni ya sesekali..itu biasa..wajar tapi kan ga tiap hari. Kalo roti dibakar pake arang kan ga perlu gas ato minyak tanah tooo, ga abisi subsidi bbm. kalo dikampung malah singkong,bothe ato nasi jagung, ga kena kolesterol,diabet. Salam sukses

      Posted by Aba Musa | 16 Juli 2012, 10:31 am
    • Semua tantangannya memang berat, tapi kalau rakyat indonesia punya kesadaran untuk mau bersatu padu bahu membahu akirnya muncul orang2 yang punya komitmen kuat untuk membangun bangsa dan negara Insyaallah Indonesia benar2 menjadi negara yang makmur sehingga harapanya korupsi bisa dikurangi sebab untuk menghapuskan korupsi untuk saat ini belum bisa, lingkaran setanya masih besar dan mulai sekarang harus dikikis sedikit demi sedikit. Inilah bentuk contoh yang baik dari Pak DI, semoga banyak yang niru, Amin…Amin..Amin.

      Posted by Agus Supriyono | 16 Juli 2012, 10:34 am
    • Di Bangka Belitung yang jaraknya sangat dekat ke Jakarta (Dibandingkan NTT, Sulawesi dll) banyak sekali lahan yg tdk subur dlm jumlah yg sgt luas puluhan ribu hektar eks galian Timah yg sdh ditinggalkan, bahkan mungkin berpotensi untuk ditanami gandum……
      Saya siap bantu Mas Dahlan untuk menghidupkan lahan-lahan eks BUMN PT TIMAH ini….(saya anak buruh TImah yg mengais RIzki di Jakarta, kini bergerak di bidang peternakan Kambing)…
      Saya Sedih melihat lahan subur kita Jakarta-Cikampek sudah jadi BETON akibat Industri otomotif dan elektronik Jepang & Korea……..

      Posted by San | 16 Juli 2012, 1:12 pm
      • harus dianalisis dulu tingkat toksisitas tanah karena biasanya lahan eks galian tambang timah masih tetap mengandung timah. meskipun sorgum memiliki tingkat resistansi yg tinggi terhadap kekeringan dan kadar garam, dia tetap memiliki batas toleransi yang rendah terhadap timah, seperti halnya tanaman serealia yang lain.

        Posted by giei | 29 Juli 2013, 3:40 pm
    • luar biasa…kecepatan kerja beliau…semoga selalu diberi kekuatan

      http://mariodevan.wordpress.com/2012/07/16/umur-85-tahun-motornya-ducati-panigale-euy/

      Posted by mariodevan | 16 Juli 2012, 8:38 pm
    • maaf komen pak. saya pernah mendengar penelitian tanaman gandung yang disesauikan oleh kondisi iklim di Indonesia (saya sendiri kurang ngerti karena saya bukan dari pertanian). penelitian ini dilakukan oleh Fakultas Pertanian UKSW di salatiga. mungkin ini bisa dikembangkan untuk dikemudian hari.

      Posted by myrmecodia | 27 Juli 2012, 7:47 am
    • mohon aceh juga diperhatikan. banyak tanah terlantar yang bisa dimanfaatkan.

      Posted by bpmkotabandaaceh | 14 Agustus 2012, 2:41 pm
  2. Love you pull pak DIS… Semua hanya untuk kemajuan bangsa.. Salut

    Posted by 2nrae | 16 Juli 2012, 4:12 am
  3. semoga sukses Pak Dis…

    Posted by Ktgno | 16 Juli 2012, 4:17 am
  4. nunut absen
    SMANGAT PAGI SEMUANYA

    Posted by dityo | 16 Juli 2012, 4:18 am
  5. Sukses selalu pak DIs.

    Posted by Farid Sanusi | 16 Juli 2012, 4:18 am
  6. maju terus

    Posted by honeyshark | 16 Juli 2012, 4:18 am
  7. Sorgum sorgum. . . Menanam sorgum dikebun kita

    Posted by Oedyn_posag | 16 Juli 2012, 4:22 am
  8. hadir… ditunggu liputan first drive mobil listrik “Ahmadi”…

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 16 Juli 2012, 4:25 am
  9. keren nih..
    Sorgum bisa buat etanol juga, pengganti setingkat premium. Cmiiw

    Posted by wawan | 16 Juli 2012, 4:42 am
  10. optimis selalu dengan dirimu, tak ada yg tak bs kalo kt berusaha n kerja keras, ya.. Belum tau kalo belum dicoba, selamat n sukses.

    Posted by ramadani | 16 Juli 2012, 4:42 am
  11. hemm..sorgum..spt apa ya bentuknya? apa yg didesa saya disebut “jagung cangkul” itu ya..batangnya spt pohon jagung tp lbh kecil,buahnya kecil2+bnyk ada diujung batangnya?? semangat pagii..

    Posted by koreksidiri | 16 Juli 2012, 4:42 am
    • Benul pak koreksidiri deskripsi jenengan. Sy baru tahu stlh nanya mbah google. Beruntung jenengan sdh prnh mngenal sorgum. Lha di buku plajaran ipa/biologi (baik sd-smp-sma) kagak prnh disenggol/disebut blas jeh ilmu baru bagi sy

      Posted by Fia | 16 Juli 2012, 7:13 am
      • Lha iya mbak fi, aku biyen pas sekolah opo ketiduran yo kok gak ngerti sorgum. Semakin baca MH kok sadar kalo aku bodo ya he he…., banyak hal yang aku gak ‘ngeh. Tapi sekarang agak pinteran dikit….Pak DIS cs arigatou gozaimasu…

        Posted by ibunetigage | 16 Juli 2012, 8:48 am
      • para guru IPA/BIOLOGI mungkin perlu sedikit senggolannya ke murid2 tentang sorgum…

        Posted by Sopyan Thamrin | 16 Juli 2012, 3:39 pm
  12. setelah lama jd silent rider… Akhirnya pengen meninggalkan jejak juga.. kami sebagai insan pergulaan mengabarkan insyALLOH produksi gula tahun ini mengalami peningkatan yg cukup signifikan…. Amiin..semangat pagi salam dismania

    Posted by ridlon | 16 Juli 2012, 4:47 am
  13. pak dis selalu punya ide untuk membuat bangsa indonesia mandiri tidak bergantung pada bangsa lain, semagat teruuuuuus…..

    Posted by afada dj | 16 Juli 2012, 4:54 am
  14. alamak!!
    banyuwangi masuk radar pak DIS lagi
    kmrn heboh nyupirin p.bupati
    buat pabrik jula 2T
    transmisi SUTET tertinggi di dunia
    eeh skarang tanah tandus pun ikut2an kcipratan sorgum
    besok pa lagi ya ??
    jadi seneng kampungku masuk radarnya pak bos

    Posted by 1_peace | 16 Juli 2012, 5:01 am
  15. Ternyata tidak hanya ada 1001 jalan pemecahan masalah, mungkin ~ + 1 (tak berhingga plus satu), ada saja langkah terobosan yang dipilih pakDIS. realisasi memang belum, tapi penyegaran ide menjadi titik terang dan awal semangat baru. Kalau kita baru bisa berfikir positif, pak DIS sudah bisa mengaktualisasikannya dalam program yang akan direalisasikan. Saya merasa kalau kita kalau bangsa ini sudah berubah cara berfikirnya seperti ini, cukup 5 tahun untuk mengalahkan China.

    Posted by guskam | 16 Juli 2012, 5:03 am
    • setuju sekali…tulisan beliau memang menimbulkan banyak inspirasi untuk maju. Dan juga beliau selalu mewujudkan apa yang sudah ditulis dalam harapan-harapannya. Beliau juga bisa bekerja secara tim. Kelebihan lainnya, beliau bisa menulis dengan baik, sehingga rakyat bisa mengerti dan mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Kebanyakan media dan politisi hanya bisa menyebarkan virus-virus kepesimisan dan sikap yang suka mencela apa yang masih dalam bentuk gagasan. Andaipun mereka memiliki gagasan, ada kecenderungan bahwa gagasan tsb hanya untuk kepentingan pribadi, golongannya saja atau malah balas dendam.

      Posted by nutami | 16 Juli 2012, 6:50 am
    • Mas Guskam…
      Wlp “gratis”, msh ada lho yg blm mau berpikir positif ttg banyak hal…Termasuk MH yg kita ikuti dan kita jadikan penyemangat ini…
      Hidup berpikir positif!…

      Posted by Hibatillah's SH | 16 Juli 2012, 10:07 am
  16. “semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud”

    Posted by affan | 16 Juli 2012, 5:12 am
  17. 17. dari mana kita berasal, dan kemana kita akan tuju…..rakyat adil makmur masih menjadi tujuan negara ini…ayooo tancapkan smangat revolusi pangan..negara ini bukan muara hasil pertanian negara lain…

    Posted by lwijiwidodo | 16 Juli 2012, 5:12 am
  18. Mantap Pak…

    Lupakan Politik, kita kejar harga diri bangsa…
    Kerja… kerja… kerja…

    Posted by juraganacsby | 16 Juli 2012, 5:30 am
  19. ya udah, bisanya baru segini, 20an awal mendingan lah, baca dulu …

    Posted by daya setiawan | 16 Juli 2012, 5:37 am
  20. Selalu melihat yang tidak hanya tampak oleh kasat mata.

    Posted by cholis | 16 Juli 2012, 5:42 am
  21. Pgi all , ceklok dlu ninggalin jejak… Salam K3 (kerja kerja kerja)

    Posted by achmad junaidi | 16 Juli 2012, 5:48 am
  22. ♪♫cangkul cangkul yang dalam♫♪

    ♫♪menanam sorgum dikebun kita ♪♫

    Posted by akal sehat | 16 Juli 2012, 6:00 am
  23. Nitip jejak dulu sblm baca

    Posted by DzaeniDahlan | 16 Juli 2012, 6:03 am
  24. Absen dulu akh

    Posted by caderabdul | 16 Juli 2012, 6:05 am
  25. mantaf pak..salam K3

    Posted by togi purba | 16 Juli 2012, 6:07 am
  26. hadir dulu ah

    Posted by richy | 16 Juli 2012, 6:08 am
  27. mie sorgum,,,kapan yah mulai bs dimaem…..bosen maem mie instant yg ga sehat itu

    Posted by bayu | 16 Juli 2012, 6:09 am
  28. Semangat Pagi. Salam super untk kita semua. Kerja kerja kerja

    Posted by Titik | 16 Juli 2012, 6:10 am
  29. sarapan pagi pake sorgum……

    Posted by dedy | 16 Juli 2012, 6:12 am
  30. DIS membuat saya percaya diri sebagai anak bangsa, jadi saya juga percaya DI_RI-1

    Posted by juraganberas | 16 Juli 2012, 6:16 am
  31. ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, mari semua persoalan untuk diselesaikan, holobis kuntul baris, semangat gotong royong, ya pak Dis

    Posted by lowonganm | 16 Juli 2012, 6:20 am
  32. hari ini singkat sekali catatan dari guru kita, tapi kenapa malah banyak terasa banyak yg bisa diolah : peragaman makanan pokok, pakan ternak yg sexy, pemanfaatan lahan tandus, program baru lagi buat bumn, menjaga keturunan dari bahaya autis, komennya juga langsung bermutu : sorgum jadi etanol. ternyata gak ada hentinya guru membuka jalan keluar untuk putra bangsa, gak sempat dia untuk mengeluh (pesimis) apalagi mencaci men-cari2 kesalahan (provokasi). guru hanya menggunakan tenaga dan pikirannya untuk menemukan cara untuk merubah yg salah menjadi benar. bukan juga meng-aku2 prestasinya (pencitraan). tak pernah terlupa olehnya nama para penemu dan penggagas. dia hanya jujur polos melaksanakan wewenangnya (hak & kewajiban) atas amanah yg diembannya. cuma itu saja, tetapi mengapa susah sekali mencari tokoh dan pemimpin bangsa yang mau dan mampu. ternyata yang ‘cuma itu’ saja perlu hati baru.

    Posted by daya setiawan | 16 Juli 2012, 6:21 am
    • The best comment pak…
      Sy yakin, kita semua “di sini” sepakat bahwa yg ditularkan Pak DI adalah berpikir positif tanpa diembel-embeli kepentingan apapun…
      K3 (kerja…kerja…kerja…) bukan hanya slogan utk kepentingan sesaat dlm rangka mencapai sesuatu…(Mhn maaf, misalnya utk kepentingan politik tertentu yg sifatnya sesaat…)
      Selama ini sy lbh banyak sbg silent reader (karena alasan tertentu) tp sy “mencatat” semua yg ditulis Pak DI selalu positif tanpa harus mencela pihak lain bahkan sering kali “mengangkat” orang lain/instusi lain (sy yakin…) yg mereka sendiri ga yakin/percaya telah “diangkat” oleh Pak DI…
      Intinya adalah, MARI BERPIKIR POSITIF…
      Salam kenal mas…

      Posted by Hibatillah's SH | 16 Juli 2012, 11:00 am
  33. muantappp….salut tuk inovasi n pemikiran PAK DIS. SEMUANYA BERAT, BUKAN TIDAK MUNGKIN DAPAT TERWUJUD

    Posted by muh ridhoi | 16 Juli 2012, 6:25 am
  34. tidak ada yg tidak mungkin!selama kita bersatu untuk terus berusaha,bekerja dan bekerja!bukankah bumi ini diciptakan untuk kemakmuran umat?jadi ini salah satu sebagian jawaban firman Alloh SWT:AFALA YA TAFAKARUUN?Terima kasih pak DIS,tlah memberikan energi positif.smg Alloh meridhoi langkah bpk!

    Posted by naina | 16 Juli 2012, 6:33 am
  35. Salah satu bukti prestasi pak dis, menjelang ramadhan minggu ini, stock beras aman, gula cukup. Tidak ada impor. Tks abah.

    Posted by iwan | 16 Juli 2012, 6:34 am
  36. Selalu ada kejutan baru d hari senin, tebakan isi MH pekan ini pada meleset khan. Yang penting tetep semangat kerja, lupakan politik kejar harga diri bangsa…. Kurangi impor, buat terobosan untuk memanfaatkan tanah yang luas d negeri kita. Savanna yg hanya ada hamparan rumput & kurang suburpun bisa dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan, viva pak DIS. Semangat pagi….

    Posted by Fris | 16 Juli 2012, 6:37 am
  37. Dahlan Iskan= produk bermutu Indonesia, mbah Ikan (Bapak Pak Dis) bilang “bocah iku akale okeh” termasuk saya baru tahu kalau membawa balik sporter persebaya dengan kalap perang adalah akal beliau untuk menghindari bentrokan dengan suporter di perjalanan darat..”Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud”

    Posted by wiedodo | 16 Juli 2012, 6:38 am
    • Ha ha ha ha ha …. Betull Mas Wiedodo …. saya baca itu …. juga ngerasa bahwa “Edaaan benerrrr nih orang” ….. ada aza idenya …. sekaligus menunjukkan bahwa Beliau punya “Networking” yang luar biasa …… Salam kerja !!!

      Posted by Agandri | 16 Juli 2012, 7:15 am
  38. Sorgum itu gimana bentuknya ya?

    Posted by Moersalijn | 16 Juli 2012, 6:43 am
  39. Setiap membaca MH, selalu tumbuh harapan baru untuk negeriku,makasih Pak Dis,do’aku selalu menyertaimu……..Amien

    Posted by lukman | 16 Juli 2012, 6:44 am
  40. barusan liat pak dahlan pk kaos putih lengan hijau dan gambar garuda didada saat wawancara live di metrotv tentang mobil listrik. SEMANGAT PAGI!

    Posted by akal sehat | 16 Juli 2012, 6:52 am
  41. Sip gan… di trenggalek, ponorogo , Pacitan banyak lahan yang kurang dimuanfaatkan. kalau kemarau kelihatan botak. piye enake bos? sorgum juga apa sengon aja biar kita juga punya hutan produksi untuk menjaga kebutuhan kayu kita? kalo di kasih suntikan dikit aja paling bisa jalan itu… siip pak DIS

    Posted by pratamasigit | 16 Juli 2012, 6:57 am
  42. tak ada gandum sorgum pun jadi, sebetulnya para pejabat jika ingin benar benar memajukan bangsa ini tinggal memberdayakan para professor dan ahli di negeri ini, sudah banyak para ahli dibidangnya masing masing tinggal diberdayakan, jika belum ada tinggal ditantang pasti mereka lebih giat dan merasa terpacu, contoh its yang ditantang bikin pabrik sagu , kapal 3 in 1 , traktor 3 in 1 , IPB beras tiruan, UGM nuklir, mobil listrik, ayooooo indonesia bangkit

    Posted by saeful | 16 Juli 2012, 6:58 am
  43. Terima kasih pak Dahlan

    Posted by Dedy | 16 Juli 2012, 6:59 am
  44. Assalamu’alaikum ,p.Dis InsyaAlloh membuat yang tak mungkin menjadi kenyataan,amin.
    Dulu masih saya sd KUD2 di desa2 ada aktifitas skrng menjadi bangunan yg tak terawat
    dengan ada nya sorgum minta tlg p.Dis suasana pedesaan yg dulu di hidup kan lg.
    Pembinaan petani tentang bercocok tanam yg baik diadakan di gubug tani/di balai2 desa diadakan lg
    untuk lebih memaksimalkan kinerja dinas pertanian daerah. Wassalam terima kasih

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 16 Juli 2012, 6:59 am
  45. “semua berat” bagi saya mikir aja tidak mampu. Udah pak DIS wujudkan yg tidak mungkin saya mendo’akan sehat selalu

    Posted by cap mangga | 16 Juli 2012, 7:00 am
  46. Tebak2an mleset dech. Mr.dis ni bikin aq makin gemes sj ikh. Sorgum, totaly kagak tahu&ngerti blas (tp tnyt ni tanamn ‘mlempar’ p.dis k masa anak2). Stlh baca di antaranews lgsg gugling tnyt yg nungul english smua kagak ada b.indonesia biar lbh mudah nyantol di otak. Primadona br d masa depan hny gara2 kagak ada (seduikit) yg nglirik. Teriring doa&ucapn trima ksh utk Prof. Sungkono.
    Hidup sorgum
    Hidup pertanian indonesia
    JAYALAH NEGERI ZAMRUD KHATULISTIWA

    Posted by Fia | 16 Juli 2012, 7:02 am
  47. berkali kali sya nebak MH berkali kali gagal, tapi tidak berhenti untuk menebak untuk minggu depan, sekarang gerakan MH sudah sedikit terbaca , jika ada kegiatan dengan presiden pasti MHny tidak akan jauh dari situ, jika beritanya sudah terendus wartawan biasanya tidak dijadikan MH , tetap semangaaat untuk menebak MH

    Posted by saeful | 16 Juli 2012, 7:02 am
  48. Hari ini, 16 Juli 2012, jam 6:30 tadi, Bapak Kita di wawancarai sesaat setelah olahraga di monas, Mulai hari ini beliau mulai menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas nya…

    Hari ini akan dimulai kebangkitan negeri dari tidur yang panjang……..

    Lupakan politik, kita kejar harga diri bangsa…
    Kerja… Kerja… Kerja…

    Posted by juraganacsby | 16 Juli 2012, 7:03 am
  49. Reblogged this on Kusumakomputer Blog and commented:
    Inovasi, Motivasi, Dahlan Iskan

    Posted by kusumakomp | 16 Juli 2012, 7:07 am
  50. Harapan untuk menjadi bangsa yang berdaulat penuh di negeri sendiri semakin jelas terlihat di depan mata. Haruskah kita memilih Nahkoda bangsa Indonesia ini selain pak Dis untuk Pilpres di tahun 2014?

    Tetap semangat Pak Dis , semoga 2014 harapan itu bisa diwujudkan bersama kapal yang Bpk nahkodai. Aminnnnn!!!

    Posted by Hadi S | 16 Juli 2012, 7:12 am
  51. Ayo p.ridlon sebarkan smangat MH trima kasih info&perannya di pergulaan. Swasembada pangan OK punya

    Posted by Fia | 16 Juli 2012, 7:16 am
  52. Mocaf (modifikasi casava flour) hasil fermentasi dari singkong yang menghasilkan tepung yang dapt digunakan sebgai pengganti tepung terigu. tlg P Dis… yg ini jg dilirik. Semangat utk Indonesia

    Posted by sihamul 'aziz | 16 Juli 2012, 7:26 am
    • aku menangis terenggu engguk…..menetes air mata…..bukan air mata buaya tapi air mata keharuan……Allaahuakbar…Allaahuakbar….Allaahuakbar.

      Posted by Agus Supriyono | 16 Juli 2012, 10:48 am
  53. Ayo semangat terus pak Dahlan untuk kemandirian pangan Indonesia

    Posted by Riki | 16 Juli 2012, 7:32 am
  54. Saya suka yg ini : “Kelebihan sorgum itu, saat untaian buahnya siap dipanen, batang dan daunnya masih hijau. Itu sangat seksi untuk makanan ternak”. ha ha…

    Posted by ms yatno | 16 Juli 2012, 7:33 am
  55. Di MH kali ini, saya paling suka dengan kalimat :
    “Kelebihan sorgum itu, saat untaian buahnya siap dipanen, batang dan daunnya masih hijau. Itu sangat seksi untuk makanan ternak.”

    Posted by Sopyan Thamrin | 16 Juli 2012, 7:35 am
  56. “Saya ini ahli sorgum yang
    baru sekarang didengar pendapat saya. Inilah mimpi saya. Sorgum diperhatikan,” ujarnya.
    Subhanallah. kok ya Pak Dis ya yang menginisiatif mendengarkan pendapat profesor ini. emas terpendam yang tahu kok ya guru kita, menambah deretan stok emas selain putra petir, ahli nuklir dll.

    Posted by wakmus | 16 Juli 2012, 7:36 am
  57. Semangat pagi all of Dismania. Semangat kerja..kerja..kerja.. Sedikit review: sorgum ini nama kerennya, di desa ada yang menyebut jagung cantel atau jagung cakul. Keluarga jagung, tapi bijinya terletak di malai seperti padi, bentuknya bulat kecil (sekitar 2-2,5 mm). Kalau dimasak melar seperti beras ketan.
    Selain sorgum masih ada lagi komoditas sejenis, namanya jawawut/juwawut. Bijinya lebih kecil lagi, sekitar 1 mm. Rasanya juga enak, seperti menir (ujung beras). Juwawut/jawawut saat ini lebih mudah dijumpai di toko-toko makanan burung, karena merupakan menu utama bagi burung perkutut.

    Posted by mito | 16 Juli 2012, 7:40 am
  58. hebatnya Pak DIS, programnya hebat, eh ketemu aja orang2 yang kompeten di bidangnya.. dan beliau bisa menempatkan orang yang tepat di tempat yang tempat..
    ‘maka serahkan urusan bukan pada ahlinya, dan tunggulah kehancurannya’ kayak kalimat ini dipake betul sama pak DIS

    Posted by hitamkelam | 16 Juli 2012, 7:41 am
  59. Alhamdulillah… new spirit again… MH yang menjadikan senin penuh harapan, suwong sanget om Dis, Doaku menyertaimu

    Posted by aby manyu | 16 Juli 2012, 7:42 am
  60. Baru hadir, partisipasi, salam kenal semuanya, salam MH…..hmmm swasembada, ingat lagu koesplus, seharusnya tongkat saja bisa tumbuh kalau ditanam di bumi pertiwi ini. Maha Besar Allah yang memberi manusia akal, bersyukurlah orang-orang yang diberi kepercayaan sebagai khalifah di bumi pertiwi ini untuk kesejahteraan kita semua.
    Semoga P. Dahlan dan semua orang yg terlibat, diberikan kesehatan dan keselamatan, agar semua yang kita cita-citakan menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja bisa terwujud,amin.

    Posted by alba | 16 Juli 2012, 7:43 am
  61. aku elu akang dis nandur jagung canthele

    Posted by arief kertomas | 16 Juli 2012, 7:46 am
  62. Mantab…….negara kita punya ragam pangan yang berkualitas , ingat…penjajahan di negara kita ..disebabkan oleh melimpahnya rempah-rempah …. jadi ..harga bangsa kita ada di rempah-rempah……..ayo…bertani dan berladang…

    Posted by Seno | 16 Juli 2012, 7:48 am
  63. ayo masih ada yang tega mengatakan ini pencitraan?

    Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 7:53 am
  64. luar biasa potensi bangsa kita, orangnya luarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr biasa, alamnya luarrrrrrrrrrrrrrrrr biasa, sayangnya warisan salah kelola masih meraja lela. haruskah ini dibiarkan …………………???????????????, sudah tampak didepan mata kita seorang yg insaAlloh mampu mengelola negeri ini dengan baik….!!!!!!, marlah kita berusaha menjadikan beliau (DIS) calon pipmpinan negeri ini berikutnya.
    salam untuk semuanya……….

    Posted by MChoir | 16 Juli 2012, 7:55 am
  65. “Marning” popcorn yang dibuat kecil-kecil.
    Pak DI tidak melupakan masa kecil, . . . . saya bahkan baru teringat masa dulu, waktu kecil makan marning.
    Bagi yang pakai gigi palsu jangan makan marning. ha…ha…

    Posted by KEMEJA PUTIH | 16 Juli 2012, 7:58 am
  66. Semangat pagiiii semuanya…., selalu luar biasa, hmmmmmm……….ada beberapa nama yg belum nongol nih di list komentatorku padahal selain Tulisan Pak Dis komentarnya juga gak kalah keren koq……………

    Posted by Syaif | 16 Juli 2012, 8:00 am
  67. Puji syukur pada Allah SWT. Pak Dis telah menginspirasi tentang bayak hal: kerja sama lintas disiplin, pantang menyerah, ketulusan, dan banyak hal yang lain. Saya yakin Indonesia akan mampu menyelesaikan banyak persoalan. Asal niat ikhlas dan tindakan para pemimpin- yang memiliki kemampuan hebat & otoritas buat kemajuan Indonesia. Ingat, kayak para pahlawan qt dulu “Nothing to lose” bukan “everything to lose seperti saat ini.”

    Posted by Heri Miarto | 16 Juli 2012, 8:01 am
  68. anda adalah inpirasi bagi negri ini,yang sedang terpuruk keobrokan,mental…semoga orang orang seperti pa dahlan bisa meng inspirasi generasi muda bangsa ini …termasuk sy

    Posted by Aang Azis | 16 Juli 2012, 8:03 am
  69. Pagi ini mendapat 2 sarapan semangat, MH 35 + Wawancara Pa Dis dengan Metro soal Mobil (Kendaraan Listrik), jujur saya semakin bingung, sebetulnya pa Dis itu yang bener jabatanya apa sih, Menteri BUMN, Menteri Pertanian, Menteri Perhubungan, Menteri PU atau…..?????

    Wabilkhusus buat Pa Dis, semoga tetep diberikan kesehatan jasmani dan rohani, istiqomah dan tetep polos-polos saja!

    Posted by Nanang Slamet | 16 Juli 2012, 8:09 am
  70. Di ladang tandus desa saya kecamatan sambelia-lombok sorgum tumbuh subur,tapi sayang gak tau mau dijadikan apa. Untung pak DI melirik sorgum sekarang,kayaknya sorgum mempunyai masa depan cerah…

    Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 8:21 am
  71. SORGUM, seperti bahasa jepang ya namanya..
    btw salut kepada pak DIS atas ide2 nyelenehnya… sehat selalu ya pakk

    Posted by yogi_surabaya | 16 Juli 2012, 8:21 am
  72. selamat Pak DI selalu kembangkan sumber daya alam lokal, boleh NKRI hilang kertegantugan dengan luar negeri..dan semoga hasil sorgum bisa kita export juga keluar untuk menambah devisa negara..

    Posted by bunga | 16 Juli 2012, 8:22 am
  73. Pak DIS…..sampeyan ta’ enteni nang TPS pas wayahe PILPRES. Sampeyan kan percoyo takdir, Insya Allah takdirmu cak.

    Posted by delta | 16 Juli 2012, 8:32 am
  74. Dahlan Iskan : “Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud”, Menyikapi hal ini Direktur Utama BUMN terkait perlu membentuk ‘Tim Gabungan’ , berkoordinasi & singkronisasi,yang fokus menangani pengembangan sorgum di kepulauan Indonesia.

    Posted by Djoko Sawolo | 16 Juli 2012, 8:36 am
  75. “Smooth revolution” itu di komandani Dahlan Iskan.

    Salam kenal semuanya.

    Posted by Jefyco | 16 Juli 2012, 8:47 am
  76. Biarkan saja mereka yang mencaci dan mencari kesalahan, yang penting kita kerja, kerja, kerja!
    Banyak orang di Indonesia ini yang tidak melanjutkan/meneruskan/mewujudkan impian/cita-citanya gara-gara dicaci dan diejek. Mulai sekarang dan seterusnya, jangan dengar caci dan makian. Keep On Rolling! Jalan Terus!

    Posted by saluqa | 16 Juli 2012, 8:54 am
  77. Pak DI, di Bukit, Jimbaran Bali, banyak tanah kering yg tak menghasilkan. Sapi Bali juga sudah terkenal. Jadi saling mendukung.
    Daripada di bangun villa terus. Pribumi tetap miskin, karena uang hasil penjualan tanah biasanya tidak dikelola dengan baik.

    Posted by kadek herda | 16 Juli 2012, 8:59 am
  78. Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin….. Semangat….

    Posted by ak | 16 Juli 2012, 9:01 am
  79. Bravo Pak, untuk usahanya mengembangkan potensi yang memang sudah tersedia. Semoga Indonesia segera bisa berdiri di kaki sendiri dan bangga atas diri sendiri.

    Posted by alamanda | 16 Juli 2012, 9:04 am
  80. Ijin nyimak gan, selalu ada ide dan kerja nyata yang luar biasa dari bapak kita ini dan yang tidak kalah hebatnya selalu melibatkan mereka yang ahli dibidangnya yang adalah anak bangsa ini sendiri. Anak-anak bangsa yang hebat ide dan tindakannya yang bahkan tidak dilirik oleh mereka2 yang pernah dan sedang berkuasa. Bapak kita ini tidak seperti iklan yang menanyakan “wani piro” untuk seseorang yang menawarkan suatu ide, malahan beliau menawarkan bonus dari kocek pribadi bagi mereka-mereka yang berhasil dengan idenya.
    salam.

    Posted by yanto | 16 Juli 2012, 9:11 am
  81. hari senin jadi hari yang di tunggu,karena ingin meembaca tulisan baru pak DIS

    Posted by Abu Hanna | 16 Juli 2012, 9:13 am
  82. Setahu kami sorgum bisa dibuat bermacam-macam makanan kecil, TIP Unpad sedang giat membuat makanan dari bahan dasar sorgum. Sayangnya masih agak susah mendapatkan sorgum. Semoga dimasa depan akan tercipta bermacam makanan dari sorgum.

    Posted by Paran Purwani | 16 Juli 2012, 9:16 am
  83. Satrio Paningit……Semoga diberikan kesehatan dan kemudahan…..

    Posted by surachwanto | 16 Juli 2012, 9:18 am
  84. KENAPA AKU BERLINANG AIR MATA JUGA MEMBACA KEOPTIMISAN PARA PECINTA PAK DAHLAN… INILAH KOMUNITAS DARI HATI…

    Posted by ZAZA | 16 Juli 2012, 9:20 am
  85. kulo nunut absen…

    Posted by joko tingkir | 16 Juli 2012, 9:21 am
  86. kerja,,kerja,,kerja,,
    kita masih punya harapan,,
    DI_RI 1

    Posted by dian | 16 Juli 2012, 9:26 am
  87. Amiiiin semoga terwujud..demi kemandirian dan kejayaan..bangsa kita…

    Posted by romi s.uk | 16 Juli 2012, 9:29 am
  88. Ruar…biasa. sorgum dan ternak, etanol dan minuman berkelas di cina, biskuit dan autis…kemandirian bangsa. over all betul bos kita ini dan hebat2 dismania. ayo yg punya info kreatif komen sebanyak2nya..

    Posted by wongciliks | 16 Juli 2012, 9:35 am
  89. Bangsa yang aneh, tidak punya gandum tapi kecanduan gandum. Warisan kebijakan politik masa lalu. Saatnya kita mengubah. Memutus mata rantai. Rakyat siap berubah, dengan pemimpin yang mempunyai semangat perubahan, tulus dan bisa diteladanai. Pak DS.
    Ayo…berubah!!

    Posted by eros | 16 Juli 2012, 9:45 am
  90. Tongkatpun pun ditanam jadi makanan , apalagi surgum yakin pasti bisa, jadikanlah bangsa ini bangsa atas karya bangsanya dan jangan bangga karena bisa beli produk bangsa lain

    Posted by H. Abdul Syukur | 16 Juli 2012, 9:46 am
  91. Sekitar th 1999, setahun pasca reformasi, ada buku yang mengulas ‘Indonesia Negara Salah Urus’. Para pendengar dan pembaca menjadi pesimis thd ‘nasib negoro’ ini. Namun sekarang sejak Pak Dahlan memimpin Indonesia (eee kepleset …), memimpin BUMN, kita sbg anak bangsa, mjd semangat dan optimis thd nasib rakyat indonesia… semangat

    Posted by Djoko Sawolo | 16 Juli 2012, 9:56 am
  92. mohon maaf, baru bisa absen…, tadi pagi baru nyuci, terus ngasih pakan entok dan burung. lalu nganterin isteri periksa ke bidan, karena lagi hamil. bahagianya hatiku. nggak taunya antrinya banyak, karena ada imunisassi bayi. akhirnya kuputuskan besok saja periksanya. akhirnya pulang mampir kepasar belanja sayur. sekarang istiriku masih masak. saya terus baca MH, nggak tahuya udah banyak yang absen. yang penting tetap semangat kerja…. kerja… kerja… salam buat konco2 semuanya & SALAM DIS MANIA………

    Posted by kudu sabar | 16 Juli 2012, 10:19 am
  93. Ikut asen juaga ya
    salam buat segenap Dahlanis.

    Posted by Nur Muhis | 16 Juli 2012, 10:20 am
  94. Sorgum setelah saya googling ternyata di tempat kelahiran ku dinamakan gondem, kalo dibuat makanan/kue rasanya seperti ketan dikasih gula pasir dan kelapa sedikit maka rasanya jadi manis dan gurih. kok jadi inget bapake lna mamake di kampung ya. . .
    Ya sudah pokoknya terus semangat untuk Indonesia, belum bisa mengalahkan Jepang tapi minimal sudah mengobatinya menahan Singapura 2:0 Masih ada harapan untuk berprestasi. . . Cayoooooo. . . .

    Posted by Nur Muhis | 16 Juli 2012, 10:24 am
  95. daun sirih, sekepal tak ada harganya, tapi kalau daun sirihnya sampe 5 komtainer, tentu akan menjadi “ada” harganya. apapun itu, bila mampu menjadikan “sesuatu” menjadi masif, pasti akan menjadi produk yang memiliki daya jual dan akan mampu mensubsitusi barang lainnya.

    Posted by Cukat | 16 Juli 2012, 10:25 am
  96. IBU PERTIWI PUN PASTI TERHARU

    Sdh ckup lm Ibu Pertiwi dirundung lara, krn Keagungannya sirna . . .
    Dijarah, dirampok oleh putra-putrinya sendiri . . .
    yg merasa bergengsi sbg politisi maupun yg berada di birokrasi . . .

    Keharuan Prof. Sungkono mewakili qta semua . . . .
    Putra-Petir, Putra-Nuklir, Putra2 Pemikir kalangan kampus & pemeliti . . . .
    Petani Beras, Tebu, Garam, S agu, Sorgum . . . n petani2 lain tak terkecuali . . .
    Peternak sapi, Peternak Kelinci dan smua pnyedia protein hewani . . .
    Pelajar berkaca-mata, pelajar bersepatu DI dan msh bnyak lg . . .
    Termasuk para direksi yg berprestasi . . .
    Dan tak ktinggalan putra-putri pecinta negeri di blog ini . . .

    Putra-Petani yg bernama DI, dtg tiba2 bagaikan muncul dr dlm bumi . . .
    Dan lgsg ber-aksi menyatukan hati putra-putri negeri . . .
    Tuk bkerja dg spenuh hati, rombak birokrasi, brantas korupsi . . .
    Satukan hati, satukan aksi, mengabdi pd Ibu Pertiwi . . .

    NB:
    – Yg menyatukan qta ini adalah Energi Hati yg Cinta Negeri

    Posted by R. Awal Priyono | 16 Juli 2012, 10:27 am
  97. Bravo!! Luar biasa.
    Saya baru tahu ini bahwa zat gluten yang membuat anak autis.

    Posted by januarvs | 16 Juli 2012, 10:35 am
  98. Oalahhhhhhh….kalo didaerah cirebon itu munfkin namanya Gandrung…dulu sewaktu aku kecil banyak tanaman ini..biasanya ditanam dipematang sawah dan ini rasanya enak sekali dan bisa dibuat beragam makanan khas daerah cirebon..tapi sekarang sepertinya sudah punah..sayang sekali..tp memang dr sisi ekonomi tak menghasilkan..semoga dg ide pak Dis ini petani didaerah kami bergairah menanam kembali SORGUM ato bahasa CIREBON nya GANDRUNG..

    Posted by romi s.uk | 16 Juli 2012, 10:37 am
  99. Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud. setuju sekali pak dan Sulit itu artinya bisa. Beberapa Info ttg sorgum (Sorgum bicolor) : Umur panen 105-109 hari, Umur berbunga 71-76 hari, Tinggi tanaman 90 – 100 cm, Diameter batang 8.78-10.69 mm, Panjang malai 25.00 – 26.31 cm, Bobot malai 87.061 – 95.00 g, Bobot biji per malai 70.2 – 74.00 g, Bobot 1000 biji 23.87 g, Warna biji putih, Warna lakop biji kuning, Hasil pada MH dan MK I 4.8 – 5 ton/ha (jarak tanam 60 x 25 cm), Indeks panen 0.387%.

    Klasifikasi

    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
    Sub Kelas: Commelinidae
    Ordo: Poales
    Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
    Genus: Sorghum
    Spesies: Sorghum bicolor (L.) Moench

    Nama umum
    Indonesia: Cantel, canthel, sorghum, hermada
    Inggris: Sorghum, sorgo
    Thailand: Khao fang
    Cina: Gao liang
    Jepang: Morokoshi

    Posted by bhre nusantara | 16 Juli 2012, 10:42 am
  100. Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud.I like this

    Posted by Mawardis | 16 Juli 2012, 10:44 am
  101. Semakin banyak ahli dan ilmuwan kita yang diminta dan didengarkan pendapatnya…
    salute…

    Posted by Beyond Steel | 16 Juli 2012, 10:46 am
  102. Dari NT ke NTT. Itulah jadwal perjalanan Presiden SBY pekan lalu. Dari North Teritory (NT) di Australia ke NTT (Nusa Tenggara Timur) di belahan timur Indonesia. Wilayahnya berdekatan, kondisi alamnya mirip-mirip, dan keduanya menjadi andalan untuk produksi daging bagi negara masing-masing.

    Bedanya, produksi ternak di NT berlebih untuk Australia, sedangkan produksi ternak NTT tidak cukup untuk Indonesia. Tahun lalu Indonesia harus mengimpor sapi sampai 350.000 ekor, kebanyakan dari NT.

    Problem itulah yang menjadi fokus kunjungan Presiden SBY ke NT. Ini sangat serius karena bisa jadi impor ternak dari NT akan terus bertambah, yang ujung-ujungnya kelak Indonesia akan bergantung pada Australia. Apalagi, konsumsi daging kita akan terus membubung seiring dengan terus naiknya kelas menengah di Indonesia.

    Menurut laporan Bank Dunia, jumlah kelas menengah kita naik drastis dalam delapan tahun terakhir. Tahun lalu sudah mencapai 56,5 persen (131 juta), dari hanya 37 persen pada 2003.

    Karena itu, kali ini Presiden SBY membawa misi dua jalur: silakan pengusaha NT terus mengeskpor sapi ke Indonesia, tapi juga harus diimbangi dengan investasi ternak di NTT. Atau di provinsi lain di kawasan timur Indonesia.

    Melihat kuatnya imbauan presiden soal investasi ternak ini, saya menafsirkannya begini: kalau Australia tidak juga mau investasi ternak di Indonesia, jangan salahkan Indonesia kalau suatu saat nanti ada investor lain (asing maupun lokal) yang menanam modal di NTT dan akhirnya Indonesia tidak akan mengimpor sapi lagi!

    Dalam perjalanan pulang ke NTT, Presiden SBY menegaskan agar para menteri aktif menindaklanjutinya. Karena itu, ketika masih di dalam pesawat, saya minta izin: mengunjungi padang savana Kabaru, 100 km dari Waingapu. Saya ingin tidur di savana Kabaru untuk melihat peternakan besar di situ. Saya berjanji pagi-pagi sudah tiba kembali di Waingapu untuk ikut penerbangan pesawat kepresidenan kembali ke Jakarta.

    Di savana Kabaru, BUMN memiliki 7.000 ha padang gembalaan. Dibangun pada 1973, padang gembalaan ini pernah berjaya. Dananya dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan manajemennya dipegang ahli dari Australia. Tapi, kejayaan proyek ini tidak lama. Sejak 1980-an, tidak terlalu diurus lagi. Terakhir proyek ini, entah mengapa, berada di bawah naungan PTPN 14 yang tugas pokoknya mengurus perkebunan.

    Selama ini sebenarnya sudah ada BUMN yang mengurus peternakan: PT Berdikari. Tapi, Berdikari juga tidak terlalu fokus. Di samping memiliki peternakan seluas 6.000 ha di Sidrap, Sulsel, PT Berdikari mengurus bisnis asuransi, pupuk, dan bahkan mebel.

    Dengan hasil kunjungan presiden ke NT itu, mau tidak mau, PT Berdikari harus lebih fokus. Mengurus peternakan saja, tapi habis-habisan. Bidang usaha asuransi, pupuk, dan mebel harus dilepas ke BUMN lain. Sebaliknya, PTPN 14 juga harus fokus ke perkebunan dengan cara menyerahkan peternakan di savana Kabaru, Sumba, ke PT Berdikari.

    Saat saya tiba di savana Kabaru, hari sudah malam. Sudah pukul 20.00. Mestinya sudah gelap. Tapi, langit Sumba sangat terangnya: rembulan nisfu sya”ban mejeng dengan menornya. Musim dingin di Australia membuat Sumba kebagian pula sejuknya. Sebuah purnama di padang savana yang sangat sempurna. Sebuah malam yang tidak mungkin didapat di Jakarta.

    Malam itu, di gazebo yang diterangi api unggun dan bulan purnama, masa depan padang penggembalaan itu dibicarakan. Di situ ada Dirut PTPN 14 Budi Purnomo, Dirut PT Berdikari Librato El Arif, dan Dirut PTPN 12 Singgih Irwan Basri. Ada juga Pak Wayan, manajer peternakan yang tinggal di situ sejak 30 tahun lalu. Pak Wayanlah saksi hidup pembangunan, kejayaan, dan kemerosotan peternakan BUMN ini.

    Sementara rapat sedang berlangsung, di dapur rumah Pak Wayan puluhan ibu sedang memasak: ayam goreng kampung, telur tanpa kimia, daun pepaya, dan sambal terasi. Rapat pun diskors ketika aroma ayam goreng dan sambal terasi terbawa angin sepoi savana ke gazebo. Makan malam pun berlangsung di bawah langit malam yang terang, disaksikan bulan purnama yang sangat ceria!

    Menjelang tengah malam, kesimpulan pun disepakati: peternakan ini harus berjaya kembali. Tentu di bawah manajemen PT Berdikari. Bahkan, seperti yang ditekadkan oleh manajemen PTPN 3, peternakan-peternakan di seluruh perkebunan sawit pun akan diserahkan pengelolaannya ke PT Berdikari. Dengan demikian, program Sa-Sa (sapi-sawit) juga akan mendapatkan manajemen yang tepat.

    Yang masih memerlukan kajian lebih lanjut adalah: perlukah peternakan ini dikombinasikan dengan tanaman sorgum. Perlukah mengadopsi sistem kombinasi antara peternakan lepas dan peternakan kandang. Perlukah membangun rumah potong hewan di situ agar tidak mengalami keruwetan pengiriman sapi lewat laut ke Jawa.

    Memang aneh, di pusat peternakan sapi seperti Sumba belum ada industri pemotongan hewan. Ketika masih jaya-jayanya pun, untuk menjualnya, sapi hasil Kabaru ini harus digiring ke pelabuhan Waingapu yang berjarak hampir 100 km jauhnya. Rombongan sapi itu digiring melalui savana tiga hari tiga malam (malam hari sapi ditidurkan di perjalanan). “Saya sering ikut menggiring dengan cara naik kuda,” kata Pak Wayan.

    Susutnya berat sapi dalam proses pengiriman ke Jawa ini tentu tidak terjadi kalau ada pemotongan hewan di Sumba. Proses pengiriman dagingnya pun bisa lebih sederhana. Di masa lalu mungkin tidak gampang mencari ahli pemotongan dan sumber listrik untuk cold storage-nya. Namun, dengan adanya kemajuan pembangunan belakangan ini mestinya berbagai hambatan itu tidak seberat dulu.

    Kini, dengan pengelolaan seadanya pun, masih terdapat 3.700 sapi di Kabaru. Jumlah ini sebenarnya perkiraan saja. Menghitung sapi yang dilepas liar di padang yang begitu luas tentu tidaklah mudah. Setiap periode semua sapi memang dikumpulkan di satu kawasan untuk dihitung ulang.

    Tapi, sapi yang terus bergerak sulit dihitung. Pernah suatu saat dipakai cara ini: sapi yang sudah dihitung dipotong buntutnya. Ini agar ketahuan mana yang sudah dihitung dan mana yang belum. Tapi, cara ini menyiksa. Bahkan, banyak juga sapi yang bersembunyi di gulma-gulma liar yang sulit dimasuki kuda.

    Kelak, cara yang lebih modern harus dilakukan. Misalnya di setiap telinga sapi dipasangi chip yang bisa dimonitor di komputer. Ini sekaligus untuk mengetahui adakah sapi yang dicuri dan apakah ada yang disate di savana itu sendiri.

    Yang juga harus dilakukan adalah mendatangkan pejantan murni. Impor pejantan kelihatannya harus dilakukan secara rutin. Yang terjadi selama ini, sapi-sapi di savana tersebut sudah saling kawin silang. Bisa jadi pejantan yang ada sudah mengawini ibunya atau neneknya sendiri. Inilah yang menyebabkan sapinya kian mengecil sehingga kurang menguntungkan.

    Ini berbeda dengan masa jaya dulu. Di samping didatangkan sapi khusus pejantan, dilakukan gerakan pengebirian masal. Setiap lahir sapi jantan, langsung dikebiri. Memang kasihan sapi jantan di situ yang tidak pernah bisa menikmati kejantanannya. Namun, itulah cara menghindari perkawinan inces yang hanya akan memerosotkan kualitas ternak.

    Kekurangan 350.000 ekor sapi setiap tahun bukanlah perkara yang mudah mengatasinya. Satu padang penggembalaan yang begitu luas di Kabaru pun hanya bisa menghasilkan 5.000-an sapi per tahun. Kalaupun nanti dikombinasikan dengan sistem kandang, paling hanya bisa meningkat menjadi 10.000 ekor. Betapa banyak peternakan yang masih harus dibangun.

    Tapi, bukankah untuk mencapai seribu langkah tetap saja harus ada ayunan pertama? (*)

    Dahlan Iskan
    Menteri BUMN

    coba kawan kawan baca tulisan dis yang ini, bagus banet ya ?
    bagaimana tanggapan kawan kawan ?

    Posted by dismania | 16 Juli 2012, 10:48 am
  103. Wah, pas Dis ternyata juga menguasai pertanian. Siip. Pantas memimpin negeri ini. InsyaAllah…

    Posted by Mochamad Yusuf | 16 Juli 2012, 10:50 am
  104. Bravo Indonesia!
    Ayo DISmania! Jangan cuma berhenti mengagumi Sang Inisiator. Mari tularkan Hope-hope yg lain. Mari kita lakukan yg kita bisa lakukan dibidang kita masing2. Untuk Indonesia Jaya.
    Salam manufacturing hope!

    Posted by Subedjo2011 | 16 Juli 2012, 11:01 am
  105. Dari minggu ke minggu..ada aja hope untuk perubahan negri ini…dari minggu ke minggu, ada saja orang2 pintar yg baru muncul dan baru dengar tentangnya..

    mudah2an ini majalar ke mentri2 yang lain, biar bisa bersinergi ..klo semua mentri seperti pak DI, insya allah..indonesia tak lama lagi jadi negara maju..

    aminn

    Posted by Doni | 16 Juli 2012, 11:08 am
  106. Tak terasa ikut berlinang air mata juga membacanya. Subhanallah, terima kasih ya Allah… akhirnya setelah sekian lama, Kau berikan di tengah bangsa kami seorang Pemimpin yang sesungguhnya, pemimpin yang sungguh ingin memajukan dan mensejahterakan tanah airnya, dan yg tau apa yg hrs diperbuat demi mewujudkannya, Pemimpin yang sebenar-benarnya Pemimpin! Majulah terus pak Dis, dan buat semua rakyat Indonesia sdh selayaknya mendukung gerakan pak Dis, mari ikut membantu memberi ide-ide bagi kemajuan RI tercinta…

    Posted by Susilawati | 16 Juli 2012, 11:19 am
  107. “Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud” kerja,kerja,dan kerja

    Posted by heri | 16 Juli 2012, 11:28 am
  108. absent

    Posted by afif | 16 Juli 2012, 11:32 am
  109. Jangan jadikan Dahlan Iskan Jadi Presiden cukuplah ia jadi Menteri Agung atau Patih, bisa membawa masyarakat berubah dari kemiskinan menjadi keberadaan.
    Prestasi beliau baru sebatas mereduksi kebutuhan energi, belum mampu mereduksi kebutuhan pangan, kebutuhan infrastruktur transportasi, kebutuhan telekomunikasi, kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan.
    Penjelasannya:
    Mereduksi kebutuhan energi, beliau telah mendorong hemat bbm menjadi gas, hemat listrik, hemat bahan nuklir, hemat waktu tapi
    untuk pangan: harga beli pupuk, anti hama, bibit dll murah, harga jual beras, ayam, sapi, garam, ikan dll sembakolah terjangkau tapi petani untung dan bisa nabung.
    untuk infrastruktur transportasi: biaya pelabuhan, bandara, feri, jalan dan jembatan belum mulus dan tahan lama hingga ke pelosok Nusantara, bagaimana bisa hemat/murah.
    untuk telekomunikasi: pulsa sering dikorup, bts belum menjangkau pelosok nusantara, provider banyak tapi mahal.
    untuk pendidikan: harga buku masih tak terjangkau, perpustakaan belum merata, gedung sekolah masih reyot, pendapatan guru sebulan belum mampu bertahan hidup tiga bulan, khusus guru dasar dan menegah harusnya dari warga sekitar sekolah yang pintar dan berminat jadi guru diprioritaskan, jangan dari orang luar desa/kampung sekitar
    untuk kesehatan: harga obat belum terjangkau, gedung rs dan puskesmas kotor, bau dan reyot, mau berobat pake uang muka, gaji dokter dan paramedis sebulan belum mampu bertahan hidup tiga bulan dan ini juga khusus paramedis, perawat, bidan harusnya dari warga sekitar rs dan puskesmas yang pintar dan berminat jadi paramedis diprioritaskan, jangan dari orang luar desa/kampung sekitar.
    Kalaulah masalah ini bisa terurai dan menuju baik barulah beliau jadi Presiden, kita masih butuh orang yang jadi Menteri Agung atau Patih saja, sebelum lupa perlunya kaderisasi pengganti atau penerus beliau, sekualitas sama atau lebih
    Telah kelihatan secercah harapan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang berbaldatun toyibatun wa robun gafur, gemah rifah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo

    Posted by Naga Beringsang | 16 Juli 2012, 11:42 am
    • Saudaraku Mas Naga . . .
      Di blog ini semua niat baik akan sll dihargai . . .
      Shg qt bs b’sm2 mencermati & meresapi, ajaran Guru yg kita cintai. . .

      Kalaulah Guru qta disebut aktor . . .
      Beliau tlh mmerankan sbg Inisiator, Inspirator, Katalisator, Dinamisator . . .
      Bahkan beliau sngat b’pngalaman sbg Operator . . .

      Semua Inisiatif beliau m’jd inspirasi anak negeri . . .
      Kmudian di-apresiasi/di-hargai, dan di-fasilitasi, juga di-dinamisasi . . .
      Itu akan membuat semuanya bs ter-implentasi tuk m’jd sebuah operasi . . .

      Beliau mnyebarkan Energi dr Hati . . .
      Shg membuat beliau tdk bekerja sendiri . . .
      Krn mampu menggerakkan segenap komponen putra-putri pertiwi . . .
      Untk b’sm scr tulus mengabdi pd negeri yg kita cintai ini . . .

      Salam kenal, tetap smangat Demi Indonesia Tercinta.

      Posted by R. Awal Priyono | 16 Juli 2012, 12:31 pm
    • Permasalahannya adl kalao presiden terpilih nanti ternyata lebih pro partai dari pada pro rakyat, kemudian kemungkinan besar Pak Dahlan akan diganti dengan mentri yg jg pro partai….

      Posted by Ricky | 16 Juli 2012, 1:17 pm
  110. di daerahku lombok namanya “bleleng”…

    Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 12:05 pm
  111. Sangat setuju bahwa semua terasa berat tapi bukan tak mungkin akan terwujud..kita patut mendukung dan mendoakan untuk para pembawa perubahan yang positif untuk negeri ini…setelah selama satu minggu kita d suguhi oleh media peristiwa2 yang mampu memupuk rasa pesimis kita akan terwujudnya negeri yang sejahtera, aman dan terpercaya, maka di hari senin ini lah kita seperti punya gairah, semangat dan kebersamaan untuk bangkit meraih harga diri mewujudkan Indonesia yang mandiri, sejahtera dan pemimpin yang terpercaya…I like Dis Day

    Posted by inne | 16 Juli 2012, 12:25 pm
  112. Pak DIS barusan test drive mobil listrik-nya mas ahmadi. lumayan keren, moga2 gak mahal. Oya Pak Dis jgn lupa email ke alm pak Wid yaaa….sesuai janji panjenengan.

    Posted by ibunetigage | 16 Juli 2012, 12:29 pm
  113. http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15492582

    yaaa mogok dehhh… sambil nyanyi pake gitar solo dengan nada dasar A minor…. sijago mogok namanya kuberikan… janji seonggok kusangka gule ikan…

    Posted by cekricek | 16 Juli 2012, 12:35 pm
    • kan uji coba…

      Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 12:54 pm
      • emang ada yang bilang ini uji coba ? bukannya dalam rangka coba uji ? dan tenyata mogok! ya sudah BENERIN ! JANGAN BANYAK ALASAN !

        Posted by cekricek | 16 Juli 2012, 1:29 pm
        • Gampangnya jadi komentator
          Komentator : Ada orang punya Ide dia sepelekan, jika idenya dibuktikan dia cari tau kelemahan , dan jika ada sedikit kegagalan dia bahagia..Alangkah kasihannya orang ini senang jika orang lain susah dan susah jika orang lain senang

          Posted by saputrocorp | 16 Juli 2012, 2:41 pm
        • Mas cekRicek…

          maksud mas bagus tuh buat crosscek kalo ada masalah apa2
          tapi lebih bagus kalo kasih solusi juga bukan cuman buat kritik ajah.
          dimana mana yg namanya prototipe itu pasti ada bug nya.

          saya kerja di bagian electronik ic design mas,
          disini pun sama, ada yg namanya version controlnya.
          tape out chip pun ada Engineering sample nya beberapa kali baru bisa dijual.
          yg terjual pun sebenarnya masih ada bug2 kecil, tapi asal functionalnya sesuai specs ya gak pha2,
          asal customer gak complaint.
          Bayangkan WINDOWS nya microsoft, kalo nunggu sempurna dulu,
          mereka gak akan ada product yg sampe ke market mas.

          Kang Ahmadi sudah mempunyai productnya dan test drive,
          mas sendiri sudah mengeluarkan apa?
          think about it.
          Give solution lebih baik daripada sekedar copy paste here and there.
          Jangan mirip anggota DPR yg kerjanya gak ada tapi omongnya gede sana sini.

          Salam.

          Posted by budhi | 16 Juli 2012, 3:10 pm
          • cekricek dah produksi mobil2an,duluuuuu…waktu masih ingusan

            Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 5:14 pm
          • biasa mas budhi….itu si cekricek tidak pernah memberi masukan yang positif terhadap MH pak DIS…sama dgn triomacan….jd anggap aja angin lalu…..lupakan politik kejar harga diri bangsa….

            Posted by larejogja | 16 Juli 2012, 6:46 pm
    • iya…mogok terus…sedihhh…

      Posted by Ricky | 16 Juli 2012, 1:06 pm
    • gak papa bagus itu kalo mogok sekarang, artinya masih ada waktu buat memperbaiki sebelum bener2 di produksi masal. semangat Pak……

      Posted by Syaif | 16 Juli 2012, 1:33 pm
    • Tidak apa mas Cek, yang namanya berusaha pasti ada hambatan itu biasa, tapi saya salut dng anda, dari sekian komentator, yang komennya “kritis” hanya anda, semoga menjadi penyeimbang, tapi jng lupa mas Cek, komen solusinya ditunggu, salam MH

      Posted by alba | 16 Juli 2012, 1:49 pm
    • saya kok jd kasihan sama anda ya cekricek

      mental pesimis terjajah kumpeni anda tidak sembuh²

      Posted by akal sehat | 16 Juli 2012, 1:59 pm
      • saya tidak perlu dikasihani… bukan anda yang saya kritik koq anda yang sewot ? mungkin anda punya masalah psikologis ya ?

        Posted by cekricek | 16 Juli 2012, 2:02 pm
        • kalau anda mengkritik karya anak bangsa bagus tapi kalau menghina kami sewot dong, kan dah diajari cinta tanah air d sekolah…

          Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 5:20 pm
        • yach inilah org yg perlu di kasihani…kok bisa bisanya selalu memberi yg masukan yg tidak baik…apa mmg sdh bawaan dari bayi ya…hati cekricek…dari MH-MH terdahulu slalu slalu negatif masukannya…apa mmg tdk senang kita bisa maju….tapi itulah yg namanya HAK….terserah dari hati cekricek sendiri…krn mmg sdh bawaan dari sononya…..

          Posted by larejogja | 16 Juli 2012, 6:53 pm
    • Mau yg listrik ini ato esemka, asal masih buatan Indonesia yg berdampak bagus buat bangsa, aku sih dukung 100%! Buat yg belum apa2 apriori, mending minggir aja deh… membuktikan bhw kita bangsa hebat, ya awalnya gak gampang nyerah dan asal koment, apalagi koment negatif!

      Posted by Marhan Faishal | 16 Juli 2012, 2:38 pm
    • nih buat lu CEKRICEK. (selama ini ini gue jadi silent reder doang, tapi lama-lama jijik juga baca omongan lu….

      link:http://oto.detik.com/read/2012/07/16/190728/1966723/1207/mau-pamer-eh-mogok?991104topnews

      Senin, 16/07/2012 21:04 WIB
      Updated
      Insiden Mogok, Pabrikan Besar Juga Mengalaminya
      Syubhan Akib – detikOto
      img
      Infiniti Emerg-E

      Jakarta – Insiden mobil listrik Ahmadi yang mengalami sedikit masalah ketika dites oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan sebenarnya bisa terjadi juga pada pabrikan yang besar sekalipun.

      Apalagi dengan persiapan singkat dalam beberapa bulan, tapi sudah harus diluncurkan di Agustus mendatang.

      Ini memang agak memberatkan. Apalagi pabrikan mobil biasanya sebelum sebuah mobil diproduksi massal haruslah lulus berbagai pengetesan.

      Mulai dari pengetesan di udara ektrim panas seperti di gurun, pengetesan ekstrim dingin seperti di musim dingin hingga pengetesan di pegunungan.

      Berbagai pengetesan ini akan memakan waktu lama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun karena harus melalui puluhan ribu kilometer pengetesan sebelum disetujui untuk diproduksi.

      Setelah lampu hijau produksi sudah diberikan, mobil itu pun masih harus melakukan berbagai penyesuaian.

      Sebagai contoh, sebuah merek besar seperti di Infiniti saja beberapa waktu lalu sempat dibuat grogi.

      Mobil konsep mereka yang bertenaga hybrid, Infiniti Emerg-E mogok ketika ingin dites di depan banyak orang di ajang bergengsi Goodwood Festival of Speed yang berlangsung di Inggris beberapa waktu lalu.

      Bahkan, saat coba dinyalakan kembali, mobil ini tetap diam tak bergerak.

      Alhasil, mobil masa depan itu harus dinaikkan ke mobil pengangkut untuk dibawa keluar jalur lintasan karena dianggap mengganggu mobil lain yang sedang unjuk kebolehan yang akan melintas pula.

      Tentu saja hal itu mengundang tanya. Banyak pengunjung yang datang bahkan menyempatkan diri untuk mengabadikan momen memalukan Infiniti tersebut.

      Tapi bagaimana pun juga, Dasep Ahmadi dalam membuat mobil listriknya tetap harus diacungi jempol. Sangat jarang warga di negeri ini yang mau gambling menciptakan sesuatu yang baru.

      Apalagi Menteri BUMN Dahlan Iskan sangat menghargai upaya Ahmadi.

      Dahlan menuturkan mobil listrik ini merupakan cara bangsa Indonesia untuk mengejar ketinggalan dari negara lain yang sudah maju terlebih dulu industri otomotifnya.

      “Kalau kita memproduksi mobil berbahan bakar bensin, kita sudah kalah jauh, tetapi kalau mobil listrik, negara-negara lain juga baru melakukannya,” ujarnya.

      Posted by kartini anonym | 16 Juli 2012, 10:30 pm
      • kok melorot ke sini

        Posted by kartini anonym | 16 Juli 2012, 10:33 pm
      • Sabar mbak Kartini . . .
        Dr nama anda sdh membw nama inspirator-besar putri-pertiwi . . .
        Tokoh yg m’jd Icon dlm blog ini juga sdh m’buktikan mampu sbg inspirator anak-negeri . . .
        Nuansa optimisme yg tercipta di blog ini b’asal dr energi positif, energi hati . . .
        Lbh baik mari b’sm2 qta cermati dan resapi . . .
        inspirasi2 yg sll ada dlm tiap episod MH maupun dlm komentar2 dr para sahabat sejati . . .
        Selamat datang dlm persaudaraan satu Ibu, Ibu Pertiwi . . .
        Salam kenal, ttap positif dan optimis.

        Posted by R. Awal Priyono | 16 Juli 2012, 11:21 pm
    • Untuk cekricek … bagi sy uji coba mobil kemudian melambat.. ini bukan hal memalukan. Namun untuk evaluasi peningkatan mutunya … Melalui kejadian ini, sy rasa Kang Ahmadi, – dengan diiringi piano – menyanyikan lagu “You raise me up… To more than I can be”. salam

      Posted by djoko sawolo | 17 Juli 2012, 4:00 am
  114. Kelebihan Pak Dis adalah manajemen dan link, kali ini kita ditunjukkan link dengan menristek, Gusti M Hatta yang memiliki SDM berupa orang orang pintar Indonesia. Sebenarnya Indonesia kaya sekali dengan para ahli, tapi tidak ada manajemen yang bagus sehingga mereka buntu atau dikaryakan oleh negara negara lain. Air mata Prof Sungkono hangalah salah satu bukti. Kalau dikumpulkan air mata itu serupa hujan dari para diaspora Indonesia yang sekarang tersebar di seluruh dunia, mengabdi pad negara asing atau perusahaan asing. Seberapapun besar gaji mereka atau kenyamanan hidup yang diperoleh, tapi ada sisi nurani yang tidak nyaman karena pada akhirnya kemanfaatan keahliannya lebih banyak dipetik orang lain, sementara Indonesia kita masih sangat membutuhkan. Kondisi patah hati ini lebih banyak disebabkan oleh ego birokrasi, kesombongan pejabat dan sikap korupsi nepotisme. Pak Dis memberikan contoh bersinergi, ini adalah secercah harapan, yang semoga semangatnya menular pada pemanmgku kebijakan negara kita, pada semua level. Mulai dari Pak Kades, bupati hingga menteri menteri…….. Sinergikan ahli-ahli yang ada di sekitar anda, ajak mereka memikirkan masalah-masalah yang ada, beri fasilitas secara fair bagi mereka berkarya. Ada nurani dari setiap orang untuk bermanfaat bagi lainnya, itulah wujud air mata Prof. sungkono …..

    Posted by Dido | 16 Juli 2012, 12:42 pm
  115. Subhanallah ternyata oh ternyata sorgum adalah………, itu makanan favorit waktu kecil dulu, dimasak kayak gethuk dikasih kelapa yg diparut. ditempat kami disebut JAGUNG METRO, tp itu dulu sekarang sudah gak ada lagi yang nanam. sampai akhirnya Beliau membahasnya disini hehehehe………

    Posted by Syaif | 16 Juli 2012, 1:04 pm
  116. Pak DIS yang brilliant,

    Senang membaca tulisan bapak pagi ini, pastilah hal ini memberikan dampak positif bagi masyrakat pulau lembata, timor, sabu dan tentu saja sumba spt yang bapak sebut. bapak DIS yang baik, dalam salah satu seminar international di kupang pada akhir mei, salah satu isu yang di angkat adalah food security system dan satu diantaranya adalah keberadaan sorgum. Salah satu Universitas di NTT (Kupang) telah meneliti sorgum, hasil temuan mereka bahwa sorgum mengandung unsur TANIN, katanya sangat tidak baik bagi tubuh karena mengikat PROTEIN…shg pembicara sekaligus praktisi dari universitas tsb secara pribadi tidak merekomendasikan sorgum sebagai alternative pangan lokal apalagi dibudidayakan secara massal , padahal secara budaya NTT umumnya, sudah terbiasa dgn jenis pangan ini. Kami menhargai pandangan dia sbg seorang ahli dan praktisi, Beliau pernah mengembangkan sorgum seluas 1.400 Ha dan membuat turunannya, semoga Prof Sungkono dkk bisa mencari alternatif solusi thd isu ini…..Semoga Sorgum berjaya a kembali.

    Posted by ajul | 16 Juli 2012, 1:11 pm
  117. kalau sudah mogok begini… jadi siapa yang ‘membunuh’ mobil listrik ?

    Posted by cekricek | 16 Juli 2012, 1:13 pm
    • Lha siapa yang membunuh, mungkin mas Cek tahu?

      Posted by alba | 16 Juli 2012, 1:53 pm
      • asiiik juga nih mas ALBA, soalnya sebelumnya pada ribut sih soal ada yang tidak suka mobil listerik dikembangkan.
        segala macam dugaan dilontarkan… nah sekarang karena buru buru, gak tahan terlalu banyak janji, apakah itu uji coba, coba uji, promosi, pembuktian biar dibilang bukan omdo… nyatanya malah eksistensi mobil listerik jadi rusak !

        dizaman sekarang seharusnya sudah error free bukannya zero defect, makanya dikembangkan pusat riset dan uji coba sehingga begitu ditunjukkan ke masyarakat bisa meyakinkan dan membangun optimisme…. itu.. (pinjam gayanya mario teguh)

        Posted by cekricek | 16 Juli 2012, 2:20 pm
    • yang membunuh adalah kesombongan cekricek dkk.

      Posted by kuli jepang | 16 Juli 2012, 2:08 pm
      • masak saya sombong ? kalau mengkritik dibilang sombong, bagaimana yang dikritik ? santai sajalah ini bisa jadi pelajaran buat kita semua ! ojo nggrusa nggrusu…

        Posted by cekricek | 16 Juli 2012, 2:25 pm
        • Nurut aku ini bukan kritik, apalagi kritik yg bagus dan bermanfaat. Tp ini pesimisme yg pelan2 bisa membunuh optimisme yg mulai tumbuh. Kl mobil mogok, ya disupport utk diperbaiki. Bukannya malah dipisuhi dan disukurin karena jatuh dalam berusaha. Emang elo pernah ngapain? Lebih baik daripada mereka yg terus mencoba?

          Posted by Marhan Faishal | 16 Juli 2012, 2:44 pm
          • satuju pak marshan faisal, tapi mbok penyampaiannya yang santun , cekricek itu setiap komen bahasanya mengundang birahi hihihi, pek dahlan juga bukan dewa pak dahlan hanya manusia biasa harus di kritik tapi kritik yang santun dan solutif misal, bisa saja cek ricek bilang dengan ooh pak dasep mungkin kurang pengetahuan tentang kemajuan mobil listrik diluar indonesia, atau seharusnya pak ahmadi menguji secara diam diam sejauh mana kemampuan buatannya, atau pak ahmadi harus lebih membaca tentang ketnologi batrei listrik terkini biar bla bla bla, kan enak dengarnya pissssss

            Posted by saeful | 16 Juli 2012, 3:38 pm
      • generasi tukang kritik doang sudah lewat, generasi jadul itu sudah diganti generasi solusi (by Amy, siswi smu si ratu sampah). Sombong itu yg cuma bisa kritik tapi ditanya solusi nol puthul. Hehehe.

        Posted by kuli jepang | 16 Juli 2012, 2:39 pm
    • masih ingat saya cekricek? :p

      Posted by suka cek malas ricek | 16 Juli 2012, 2:12 pm
  118. apakah sorgum ini = bulgur… mohon pencerahannya…

    Posted by yuni | 16 Juli 2012, 1:15 pm
  119. Reblogged this on Bundapiaradaku and commented:
    Tulisan tentang Abah Dahlan Iskan. menarik!!

    Posted by bundapiaradaku | 16 Juli 2012, 1:17 pm
  120. Sebagai informasi, di Amerika Serikat dan Canada, Sorgum ini sedang digalakkan untuk menjadi sumber bahan baku biofuel baru, menggantikan jagung. Alasannya 2 : pertama, jagung termasuk salah satu makanan pokok masyarakat USA dan Canada, sehingga sulit untuk mengalihkan stok jagung menjadi biofuel. Kedua, Sorgum bisa ditanam di lahan kelas dua atau disana disebut sebagai less-productive-second-class-soil. Tentang Sorgum ini saya baca di majalah Scientific American (Sciam) edisi Februari 2012 kalau tidak salah.

    Dengan segala kerendahan hati sebagai orang awam, saya usul pada Pak DIS dan Prof.Sungkono meninjau ulang tujuan penanaman Sorgum ini, karena dari tulisan disebutkan lebih untuk, istilahnya, men-supplant, bukan mensubstitusi sebagian, ini artinya keberadaan tepung sorgum tidak bisa kalau tanpa tepung terigu, ini malah rawan memakan semakin banyak lahan karena jika tepung terigu semakin enak, maka konsumsinya bukan akan berkurang tapi justru bertambah, ujung-ujungnya 30% penghematan kurang berdampak jika permintaan untuk gandum dan terigu terus meningkat.

    Sedikit cerita, latar belakang pendidikan saya adalah teknik lingkungan, dulu tugas akhir saya kebetulan mengenai riset proses konversi CPO menjadi bahan bakar dengan karakter mirip bensin (gasoline) untuk bahan bakar mesin bensin, bukan sebagai biodiesel (solar/diesel fuel) untuk bahan bakar mesin disel.

    Posted by Tunjung Agendakota Utomo | 16 Juli 2012, 2:04 pm
  121. kasihan mas cekricek tidak terima dikasihani orang lain xixixixi….:D

    Posted by akal sehat | 16 Juli 2012, 2:23 pm
  122. Semangat siang!
    Permasalahan ketahanan pangan ternyata tdk lepas dari budaya makan. Kebiasaan makan mie, roti, bakso, keju & minum susu bukanlah budaya makan asli indonesia karena tdk terdpt bahan pembuatnya spt gandum & sapi perah. Budaya makan yg awalnya enak itu menjadi menyesakkan ketika bahan pembuatnya harus terus impor.
    Sebuah langkah cerdas ketika budaya makan sdh tdk bs diubah maka yg mungkin adl menyiasatinya. Terigu sbg bahan mie & roti disiasati dgn tepung sorgum, mocaf, tapioka dll yg bs diproduksi sendiri. Produksi daging & susu jg disiasati dgn mendatangkan indukan sapi bule agar mau kawin dgn sapi lokal, shg muncul sapi blasteran nan sexy.
    Cara lain dgn pemanfaatan teknologi pertanian. Anak bangsa sdh bs membuat mesin beras analog yg memungkinkan membuat beras dr bahan non padi. Ada juga mesin penipu lidah membuat sagu serasa nasi. Yg kesemuanya sbg usaha menghindari ketergantungan thd beras/padi. Dgn menciptakan kawasan pertanian & peternakan yg terintegrasi hasil optimal akan tercapai.
    Maka jelas ajakan pak dis untuk mengeroyok nasi rame2 dgn cara membuat produk2 tandingannya. Tdk lain menciptakan lumbung pangan dinegeri sendiri. Demi Indonesia raya.
    Salam sukses!

    Posted by Disfans | 16 Juli 2012, 2:25 pm
    • lebih dari itu, adalah penyeragaman makanan, salah satunya karena imbas sentralisasi dan Jawanisasi di masa lalu, yang juga sangat merugikan masyarakat kita, pak. Media-media rajin memblow-up segala sesuatu yg terjadi di Jawa, sehingga orang-orang di Ambon dan Papua pun sekarang ingin makan beras, dan tidak doyan makan sagu, yang jauh lebih sesuai untuk ditanam di kondisi geografis mereka.

      Posted by Tunjung Agendakota Utomo | 16 Juli 2012, 3:12 pm
  123. dari Mobil listrik, naik ke nuklir trus belok ke tenak kelinci,luruuus ke ternak sapinaik lagi sekarang ke sorgum… beuh sungguh menarik dan menginspirasi dan akhirnya meresonansi hati untuk bergerak dengan full semangat. like DIS. salam buat seluruh bangsa indonesia. semoga kita semua tertular virus ” Dahlanis “.

    Posted by sofyan Usamah | 16 Juli 2012, 2:27 pm
  124. LIKE TIHIS…
    jangan lupa kunjungi http://trustandsmart.blogspot.com/
    🙂

    Posted by Abi | 16 Juli 2012, 2:34 pm
  125. Aku percaya, Indonesia jauh lebih kaya daripda yg bisa dibayangkan banyak orang Indonesia sendiri. Nggak hanya sorgum, yg lain pun bisa ditanam di sini. Tak heran kl negara2 eropa ratusan tahun yg lalu berperang demi rebutan tanah air kita. Dan konyolnya, mental budak yg ditanamkan oleh eropa kadung menancap erat di kepala kita. Tak heran kalo kita merasa rendah diri di hadapan bangsa eropa, kyk mas cekricek di atas. Padahal, kl kita mau, kita cukup kaya utk jadi negara super power berikutnya. Asalkan kita optimis dan mau kerja, jangan kyk mas cekricek…

    Posted by Marhan Faishal | 16 Juli 2012, 2:49 pm
  126. Buat Sdr2ku, Mas2:
    Lukmas82, Ricky, Syaif, Alba, Akal Sehat, Seputrocorp, Marhan Faisal & Kuli Jepang

    Mari qta jaga energy-positif qta dan qtq jaga smangat qta, mulai skrg . . .
    Smangat mobil listrik adl smangat memberikan solusi jangka pnjng . . .
    thdp subsidi BBM yg tlh m’jd bumerang . . .
    Skaligus m’apresiasi thdp para putra bangsa yg tlh b’prestasi di negri sebrang . . .
    Bgmn masa dpan Indonesia sdh bs t’bayang . . .
    Bila putra2 bangsa t’baik ber-bondong2 pulang dr negri sebrang . . .
    Qta akan dukung n ikut b’perang, dg b’sm2 qta bs melibas smua aral-melintang . . .
    Maju tak gentar demi Burung Garuda smakin tinggi terbang . . .

    Salam kenal, ttap positif dan optimis.

    Posted by R. Awal Priyono | 16 Juli 2012, 2:50 pm
    • Sangat setuju, kalau semua orang terutama di MH mania ini mengeluarkan energi “positif” dan “positif” thinking, insya Allah pasti Indonesia akan sejahtera, salam MH salam kenal juga

      Posted by alba | 16 Juli 2012, 3:23 pm
  127. cukup memberikan jaminan harga yang baik, saya yakin petani akan mau dan mampu memanfaatkan lahan yang selama ini dibiarkan kurang terurus menjadi kebun sorgum yang menghasilkan uang

    Posted by Pawiro | 16 Juli 2012, 2:52 pm
  128. Bahan subtitusi terigu salah satu yg terbaik adalah tepung mocaf (modified cassava flafour) yaitu tepung singkong yg dibuat dgn menggunakan prinsip modifikasi sel singkong secara fermentasi. Yg membanggakan penemu mocaf adl anak negeri yg bernama Ir Ahcmad Subagio dari fakultas teknologi pertanian universitas jember.
    Tepung mocaf memiliki tekstur, warna & bau mirip terigu. Dlm pemakaiannya bs mensubtitusi terigu hingga 50% untk membuat mie & roti, 100% untuk membuat biskuit, kue, bakso dll tanpa merubah bentuknya. Dari test rasa tdk berbeda dgn yg menggunakan terigu. Shg sangat cocok sbg bahan subtitusi terigu.
    Sekarang sdh banyak industri setara ukm yg memproduksi mocaf terutama didaerah penghasil singkong. Namun sayang kurangnya dukungan pemerintah menjadikan industri mocaf kurang berkembang. Industri kecil (mocaf) melawan sendirian industri besar (terigu).
    Salam sukses!

    Posted by Disfans | 16 Juli 2012, 3:21 pm
  129. Silent reader mau komen. Kalo begini terus, saya bangga jadi orang Indonesia dan Indonesia itu ternyata hebat banget. Pak Dis, terima kasih atas semua inspirasinya. Mudah2an Alloh memberikan keselamatan dunia akhirat buat Bapak. Dan yang terpenting saya juga ingin seperti Bapak : kerja. Kerja. Kerja.

    Posted by Hasan Abadi Kamil | 16 Juli 2012, 3:42 pm
  130. Catatan Dahlan Iskan Soal Mobil Listrik
    Ahmadi

    http://www.detik.com/read/2012/07/16/133810/1966284/1207/catatan-dahlan-iskan-soal-mobil-listrik-ahmadi

    sipp lah, maju terus!!

    Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 16 Juli 2012, 3:52 pm
    • berita terkait Mobil Listrik

      Jemput Mobil Listrik, Dahlan Iskan Naik Kereta
      Didik Purwanto | Senin, 16 Juli 2012 | 08:31 WIB

      JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk menggunakan mobil listrik rupanya tak main-main. Kali ini, Dahlan menjemput sendiri mobil listrik tersebut ke Depok.

      Berdasarkan pantauan Kompas.com, Dahlan Iskan tiba di Kementerian BUMN sekitar pukul 06.00 WIB. Biasanya, Dahlan langsung berolahraga di lapangan Monumen Nasional. Kurang lebih sejam, Dahlan pun mampir sebentar ke Kementerian BUMN, hanya untuk mengambil baju ganti. Namun, Dahlan tidak turun dari mobilnya, hanya meminta stafnya untuk mengambil baju ganti dari ruangannya.

      “Saya tidak tahu apakah pak Dahlan tadi sempat mandi atau tidak, saya hanya diminta mengambil baju ganti dan langsung diantar ke mobil di lobi Kementerian BUMN,” kata petugas pengambil baju yang enggan disebut namanya tersebut kepada Kompas.com di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (16/7/2012).

      Dengan buru-buru, Dahlan Iskan langsung menuju Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk menuju ke Depok dengan kereta. Rencananya, mantan bos Jawa Pos Group ini akan menjemput mobil listrik itu di bengkel PT Sarimas Ahmadi Pratama, Jalan Jatimulya No 52, Kampung Sawah, Depok.

      Sekadar catatan, mobil listrik milik Dahlan Iskan ini merupakan mobil buatan mantan karyawan PT Pindad (Persero), Dasep Ahmadi. Mobil berwarna hijau yang mirip Toyota Avanza itu mampu menempuh jarak 150 kilometer, atau setara rute Jakarta-Bandung. Baterai mobil ini bisa diisi ulang dengan listrik bertegangan 220 volt selama lima jam.

      Berdasarkan jadwal dari Humas Kementerian BUMN, Dahlan Iskan hari ini akan menghadiri jambore kewirausahaan di Asrama Haji Pondok Gede dan jam 10 rapat di BPPT tentang sorgum. “Kabarnya dia akan mengendarai sendiri mobil listrik tersebut dari Depok menuju Jakarta,” kata anggota staf Humas Kementerian BUMN, Rudi Rusli.

      Dasep Ahmadi dan timnya telah membuat dua jenis mobil listrik, yakni versi MPV dan sedan. Ia merakit mobil itu di bengkel PT Sarimas Ahmadi Pratama, Jalan Jatimulya No 52, Kampung Sawah, Depok.

      Uji coba mobil listrik ini belum dapat dipastikan. Namun, ia memastikan MPV listrik ini akan dikembangkan oleh Kementerian BUMN. Mobil yang akan dikendarai ini berjenis MPV alias kendaraan penumpang multiguna.

      Editor :Erlangga Djumena

      http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/07/16/08313965/Jemput.Mobil.Listrik.Dahlan.Iskan.Naik.Kereta

      Dahlan Iskan: Mobil Listrik harus Utamakan Mutu
      Senin, 16 Juli 2012 10:56 WIB

      Metrotvnews.com, Depok: Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengingatkan agar pengembangan mobil listrik harus fokus pada mutu.

      “Yang diutamakan dari kendaraan tersebut pertama adalah mutu, ke dua mutu, ke tiga mutu, ke empat mutu dan ke lima juga mutu,” kata Dahlan saat melakukan uji coba mobil listrik di bengkel PT Sarimas Ahmadi Pratama, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (15/7).

      Menurut dia, setelah mutu, baru dibuat peraturannya dan juga infrastruktur untuk pengembangan mobil listrik tersebut.

      Dahlan yang menguji langsung mobil itu gembira karena uji coba tersebut telah dilengkapi dengan surat jalan dari kepolisian setempat.

      “Uji coba tersebut resmi dan ada surat jalannya,” kata Dahlan sembari bertepuk tangan.

      Dahlan mengatakan sebenarnya kendaraan listrik tersebut bukan mobil ataupun motor, tetapi merupakan kendaraan karena tidak ada kapasitas mesin atau CC. Ditanya perlu uji emisi, Dahlan pun bingung karena kendaraan ini tidak ada emisinya. Mengenai harga, mantan dirut PLN tersebut berharap mobil listrik bisa lebih murah dari mobil biasa.

      “Harapan kita memang seperti itu karena akan ada keringanan pajak ataupun insentif-insentif tertentu,” ujarnya.

      Mobil listrik yang berkecepatan hingga 120 km/jam ini merupakan hasil karya salah satu lulusan ITB, Dasep Ahmadi.(Ant/DSY)

      http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/07/16/98544/Dahlan-Minta-Pengembangan-Mobil-Listrik-Utamakan-Mutu

      Dahlan Iskan: Mobil Listrik Lebih Irit Duit
      Penulis : Didik Purwanto | Senin, 16 Juli 2012 | 14:31 WIB

      JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah menguji coba mobil listrik buatan anak negeri sendiri. Dia mengklaim bahwa mobil listrik tersebut lebih irit dalam pengeluaran uangnya.

      “Kalau pakai mobil biasa, Anda bisa menghabiskan biaya untuk bahan bakar minyak (BBM) sekitar Rp 300.000-Rp 400.000 per bulan. Tapi mobil listrik ini hanya menghabiskan Rp 50.000-Rp 60.000 sebulan. Jadi lebih irit,” kata Dahlan selepas uji coba mobil listrik di kantor Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Jakarta, Senin (16/7/2012).

      Menurut Dahlan, dengan biaya pengeluaran untuk beli BBM yang lebih irit, otomatis juga akan mengurangi biaya pengeluaran keluarga per bulan. Dengan demikian, biaya BBM ini bisa dialokasikan untuk biaya yang lain.

      Selain itu, mobil listrik ini juga akan lebih ramah lingkungan. Dengan memakai energi listrik, maka emisi yang dihasilkan pun nihil. “BBM ini lama-lama akan habis dan akan mahal. Masa kita mau subsidi BBM sampai ratusan triliun. Kita hidup dengan polusi yang begitu berat. Anda masih muda, masa mau menghirup polusi yang begitu berat. Dengan itu, semua beralih ke kendaraan listrik,” katanya.

      Hingga saat ini, Dahlan belum memperhitungkan masalah harga mobil. Namun, Dahlan hanya akan mengutamakan kualitas produk. “Saya belum konsentrasi mengenai harga karena saya fokus mengenai mutu. Bila sudah tidak menyita perhatian lagi, baru kita bicarakan harga, tapi ini tidak akan lebih mahal dari mobil biasa,” katanya.

      Berbeda penjelasan dengan Dahlan, pembuat mobil listrik itu, Dasep Ahmadi, justru mengatakan bila harga mobil listrik ini sedikit lebih mahal dibandingkan harga mobil biasa. “Harga mobil yang dipakai Dahlan Iskan ini sekitar Rp 200-Rp 300 juta. Lebih tinggi sedikit dibandingkan harga mobil biasa. Ada juga dengan harga di atasnya,” kata Ahmadi.

      Penyebab harga mobil listrik ini lebih mahal karena komponen mobil sebagian besar masih diimpor dari luar negeri. Ahmadi mengaku masih ada sekitar 50 persen komponen yang diimpor. Jika ingin harga ditekan, maka pemerintah harus mengupayakan agar komponen bisa dibuat di dalam negeri. Otomatis, harga barang impor untuk komponen juga harus ditekan.

      Untuk membuat mobil listrik milik Dahlan Iskan ini, Ahmadi mengaku menghabiskan waktu sekitar 1,5 tahun. Yang membuat lama adalah pengaturan letak komponen mobilnya. “Meski harganya mahal, tapi biaya perawatannya lebih murah. Biaya listriknya juga murah, cuma Rp 1.000 per km. Setiap 50.000 km baru servis ke bengkel,” jelasnya.

      Editor :Erlangga Djumena

      Keluhan Dahlan Iskan untuk Mobil Listrik
      Tribunnews.com – Senin, 16 Juli 2012 15:38 WIB

      Laporan Wartawan Tribunnews.com Adiatma Putra Fajar
      TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri BUMN Dahlan Iskan yang telah menguji kemampuan mobil listrik, menilai masih ada sedikit kekurangan pada mobil tipe city car tersebut. Menurut pembuat sekaligus mekanik mobil listrik Dasep Ahmadi mengatakan Dahlan Iskan masih ingin agar sistem rem mobil listrik harus dicek ulang kembali.

      “Coba dicek lagi sistem pengeremannya, keliatannya masih belum distel lah pengeramannya,”ujar Dasep Ahmadi mengutip perkataan Dahlan Iskan, di BPPT, Senin (16/7/2012).

      Selain itu Dahlan Iskan juga memperhatikan terkait indikator batere di mobil listrik. Menurut Dahlan, indikator baterenya belum berfungsi maksimal, pasalnya sepanjang perjalanan dari Depok menuju Thamrin, indikator baterenya tidak menurun.

      “Lalu indikator baterenya, itu harus di cek lagi , kelihatannya ada yang salah masanglah mekanik kita. Kok heran dari depok sampe sini nggak turun, ada yang salah masang,”ungkap Dasep Ahmadi.
      Mengenai masalah bagian kaki dan roda, Dahlan Iskan tidak melihat ada permasalahan. Selama masih nyaman dan aman,
      Dahlan Iskan masih ingin menaiki mobil listrik tersebut.
      “Kalau untuk kaki-kaki aman lah, untuk interior sendiri kan masih kita develop setiap orang kan beda-beda kesukaannya,”jelas Dasep Ahmadi. (*)

      http://www.tribunnews.com/2012/07/16/keluhan-dahlan-iskan-untuk-mobil-listrik

      Posted by Berita Dahlan Iskan | 16 Juli 2012, 4:15 pm
  131. Subhanallah…..! Banyak hal positip yang bisa kita pelajari di tulisan2 Pak DIS ini . Saya tidak habis2 nya salut dan respek pada beliau akan ketulusan, kegigihan, semangat dan keinginan beliau yang tanpa pamrih . Semua dilakukan dengan tulus ikhlas demi tanah Air Indonesia . demi kemajuan Indonesia .

    Doa kami semoga Allah selalu memberikan kesehatan , keimanan dan semangat kepada bapak sehingga mimpi2 dan keinginan demi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia bisa terwujud dan dapat dinikmati sampai anak cucu kita .Amin…

    Posted by Mas Archi | 16 Juli 2012, 4:49 pm
  132. ninggalin jejak dulu baru absen hadir……….

    Posted by wongcilik | 16 Juli 2012, 4:56 pm
  133. maju teruuuus pak Dahlan, kami mendukungmu!

    Posted by ardi | 16 Juli 2012, 5:05 pm
  134. Blogwalking…
    Salam kenal 🙂
    Blognya keren! Update terus ya

    Posted by KaosKehidupan.org | 16 Juli 2012, 5:33 pm
  135. tapi tumben masalah pertanian yg komen banyak…

    Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 5:51 pm
  136. Semoga abah DIS senantiasa sehat wal afiat untuk mewujudkan Indonesia yg gemah ripah loh jinawi…

    Posted by Iwan Subandi | 16 Juli 2012, 5:56 pm
  137. Mengamati Statistik Catatan yg ada di Beranda blog ini:
    Td pg pertama gue lihat: 3.068.536
    Skrg sdh mencapai: 3.077.980
    Bner2 gile choy . . . . !!!!!

    Posted by R. Awal Priyono | 16 Juli 2012, 6:39 pm
    • ya lebih 10.000 perhari karena tanggal 11-01-2012 saya catet pengungjung cuma 1.393.909…

      Posted by lukman82 | 16 Juli 2012, 6:53 pm
    • server wp nya geleng geleng, selevel blog bisa mengalahkan media portal resmi qiqiqiqiqi

      Posted by saeful | 17 Juli 2012, 7:38 am
      • Ini baru pak DIS yg dikemas dalam sebuah blog….
        Bayangkan kalo pak DIS dikemas dalam sebuah NKRI… ada yg berani tebak2an lagi?

        Kita2 aja main tebak2an MH ut edisi berikutnya sering salah… pasti seru klo tebak2an tentang DI_RI 1….
        Semoga harga diri bangsa segera kembali menjadi milik kita bersama…

        Posted by Ali M. Fauzi | 17 Juli 2012, 10:13 am
      • Salut sekali untuk pemilik Blog. Meski pengunjungnya jutaan, sampai sekarang belum tergelitik untuk menerima iklan. Semoga ketulusannya mendapat berkah. Amin

        Posted by mito | 19 Juli 2012, 10:25 am
    • Utk ukuran media online mungkin bagus, tapi klo qta bandingkan dengan jumlah masyarakat Indonesia yg berjumlah 250 juta…huuuuuhhh….(sambil mengelap keringat dijidat), masih berapa persennya tu ya. Perjuangan masih sangat panjang buat qta bila ingin sosok Bung Dis dikenal diseantero nusantara.

      Posted by Jend. Naga Bonar | 17 Juli 2012, 5:53 pm
  138. BARU SEMPAT NGABSEN BRO…

    Posted by @yama | 16 Juli 2012, 7:29 pm
  139. Admin Ini Next MH bukan ?

    Dahlan Main Gas, Penyebab Mobil Listrik Mati
    Mobil Listrik Dasep berhenti beberapa meter sebelum kantor BPPT.

    Selasa sore besok saya akan coba lagi mobil listrik Ahmadi. Saya berbuat kesalahan tadi pagi, terlalu main-main dengan “pedal gas” yang membuat boros pemakaian listriknya sehingga saat tiba di jalan Thamrin Jakarta listriknya habis.

    Saya tahu saat berangkat dari Depok tadi pagi listriknya memang tidak sampai separo. Tapi saya pikir cukup untuk perjalanan 50 km dari Depok ke BPPT di jalan thamrin. Ternyata kurang 1 km lagi mobil kehilangan daya. Sy tidak mengira listriknya habis karena indikatornya msh menunjukkan belum habis. Ternyata indikatornya kurang bekerja normal.

    Sebetulnya saya sudah curiga ketika sudah menempuh jarak 30 km. Yakni ketika tiba di Pancoran. Kok indikatornya menunjukkan listrik tidak berkurang. Ternyata indikatornya belum bekerja dengan baik. Karena itu saya minta Dasep ahmadi untuk menyempurnakan itu. Ini bukan kekurangan yang berat. Besok sore sdh bisa saya coba lagi. Sekalian menyempurnakan sistem rem dan AC-nya.

    Saya memang bersalah karena waktu mencoba tadi pagi sering menghentak-hentakkan gas. Maksud saya untuk menguji daya tariknya semaksimal mungkin. Tapi cara seperti itu ternyata membuat pemakaian listrik sangat boros. Besok Selasa sore kesalahan itu tidak akan saya ulangi. Tiap hari saya akan terus mencobanya untuk jarak sejauh mungkin. Sampai mobil ini benar-benar sempurna. Tidak boleh mundur dan tidak boleh gagal. Harus bisa.

    Waktu berangkat dari Depok sebenarnya semuanya lancar. Daya powernya cukup. Setirnya juga nyaman. Waktu melewati Lenteng Agung saya memacunya sampai kecepatan 70 km/jam lebih. Saya tidak punya kesempatan memacunya lebih dari itu karena jalan raya menuju Jakarta pada jam-jam 9 pagi ruwetnya bukan main. Bahkan ketika memasuki Pasar Minggu mulailah kemacetan. Lebih macet lagi ketika berada di sepanjang jalan Pasar Minggu Raya sampai Pancoran. Tapi semua itu tidak ada masalah. Memasuki Jembatan Semanggi juga sangat lancar.

    Teman-teman wartawan yang berada di dua mobil yang mengikuti mobnal listrik juga terus menyorot dengan kamera mereka.

    Kecurigaan muncul saat menjelang bundara Hotel Indonesia. Tinggal satu kilometer lagi menjelang BPPT. Di Bundaran HI mobil melambat. Ahmadi yang berada di sebelah saya juga tidak tahu apa penyebabnya. Mestinya tidak akan terjadi. Tapi sama sekali tidak ada kecurigaan akan habisnya listrik. Indikator masih hijau, bahkan relatif masih tidak berkurang. Kami terlalu percaya pada indikator itu.

    Setelah bundaran HI mobil saya minggirkan. Bukan mogok. Saya ingin ada pemeriksaan. Hasilnya: tidak ada yang salah. Mobil saya jalankan lagi tapi amat pelan. Akhirnya tepat di pintu masuk BPPT mobil tidak bisa jalan lagi. Listriknya benar-benar habis! Rencananya saya berhenti di BPPT untuk mengikuti pertemuan dengan Dewan Riset Nasional. Tapi apa boleh buat. Dari pintu depan saya jalan kaki ke ruang pertemuan.

    Coba saja saya tidak buru-buru ke Halim (untuk mengikuti Bapak Presiden SBY ke Solo) saya akan coba lagi malam ini (Senin malam) setelah listrik diisi lagi penuh. Tapi karena malam ini saya di Solo, baru Selasa sore besok saya punya waktu mencoba lagi.

    Kesimpulan saya: mobil ini menjadi masa depan kita!

    sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/336003-main-gas–dahlan-penyebab-mobil-listrik-mogok

    Posted by Darko Rahman | 16 Juli 2012, 7:53 pm
    • Kalau feeling gw sih mobilnya bermasalah, Tapi Pak Dahlan dengan cerdik melindungi kreatornya dengan menyalahkan dirinya sendiri. Kenapa ? Kalau sampai ketahuan mobilnya bermasalah, punahlah harapan kita akan teknologi tinggi, tp beliau tdk mengambil resiko untuk itu. beliau lebih memilih u/ mengorbankan diri sendiri. It’s the true leader.

      Posted by Darko Rahman | 16 Juli 2012, 7:56 pm
    • Bukan MH mas @Darko Rahman, tapi nice info bagi yang ingin tahu perkembangan Mobil Listrik, artikel ini sepertinya resensi/masukan/share pengalaman dari Pak Dis setelah mencoba Mobil Listrik tersebut. Artikel ini akan saya posting sebagai kategori “Catatan Dahlan Iskan”

      Memang Mobil Listrik karya Dasep masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki disana-sini. Bukankah lebih baik mengetahui kekurangan2nya pada saat uji coba, sehingga bisa dilakukan perbaikan2, daripada diketahui kekurangan2nya setelah produksi masal.

      Yang saya kagumi dari beliau, beliau mau mengapresiasi / menghargai karya dari Dasep ini, meskipun masih banyak kekurangan2.

      Jika pak Dahlan Iskan bisa menghargai hasil karya orang lain, mengapa kita tidak ?

      Salam

      Posted by administrator | 17 Juli 2012, 8:58 am
  140. pola sterilisasi dengan memakai nama anonym yg sama/mirip sudah berhasil mengacaukan konsentrasi dan fokus penyusup bahkan sudah menjadi ‘tontonan’ tambahan yg menyenangkan, usaha menyebarkan pesimisme bahkan berhasil diredam dengan santai nyaris tanpa emosi. penyusup akan meniru pola ini dengan membalas mengirim pesan2 negatif/pesimisme dengan menggunakan nama2 yg sama/mirip dengan nama para pendukung DI, salah satu cara untuk meredamnya adalah dengan selalu menggunakan semboyan2 dengan kalimat dukungan positif yg jelas, karena penyusup tidak akan meniru menggunakan semboyan2 tersebut karena akan menjadi bertentangan dengan pesan negatif yg dia kirim. selalu akhiri pesan anda dengan kalimat dukungan positif dan otomatis kita dapat mengetahui indikasi penyusupan dan dapat mulai proses sterilisasi. tetaplah terbuka untuk menerima koreksi2 positif yang sportif, saya juga mengajak teman2 yg masih memakai pola kritik negatif/pesimistik untuk mengganti karakter kritiknya menjadi optimistik/positif sehingga tidak perlu buang2 enerji untuk hal2 yg tidak bermanfaat. salam dahlanisti untuk Indonesia yg lebih baik, mari jaga dan bersihkan hati kita dengan niat baik dan optimisme.

    Posted by daya setiawan | 16 Juli 2012, 9:06 pm
  141. Semoga berhasil.

    Posted by Widi | 16 Juli 2012, 10:25 pm
  142. sorgum. alternatif nasi bagi masyarakat indonesia.

    Posted by fathur_alRahman | 16 Juli 2012, 10:31 pm
  143. semangat pantang mundur untuk terus menghargai karya anak bangsa menjadi pemicu semangat bagi para ilmuwan lain untuk berkarya……..trims pak DIS smga slalu diberi kesehatan dan umur panjang untuk mengabdi bagi kejayaan indonesia……………

    Posted by adindahlan | 16 Juli 2012, 11:00 pm
  144. Jadi pingin mkan sorgum.

    Posted by Iwan | 16 Juli 2012, 11:56 pm
  145. Sorgum…aq pernah makan waktu emakku gak punya duit buat beli beras…kalo soal rasa yah…masih enak nasi…cuma kalo makannya pake ikan asin sm garam enak tuh jadi lupa apa yang namanya miskin gak punya uang buat beli beras
    cuman yang aneh mana ya action dari menteri pertanian n peternakan kok mereka yang seharusnya jadi regulator dari pertanian kok gak ada ambu-ambune blassss…pada kemana…wah mentannnya makan gaji buta nih ( sorry jadi wak sangka ) lha kalo semuanya di kerjakan sm menneg bumn ( Dahlan Iskan ) mulai dari ternak sapi,kelinci,pertanian dll…enak nu mentannya…ntar kerjaan penyuluh pertanian ngowooo thok…!!!
    malahan negara kita impor ketela…apalagi ini (geleng-geleng) aneh deh…alasannya buat bahan industri…didaerah saya yang namanya telo sampe dibiarkan aja kalo mau makan yahhh monggooo silahkan ambil lha ini pak DIS mw nanam sorgum…Ketela aja masih belum bener kita masih impor kok pak…

    Posted by afauziri | 17 Juli 2012, 1:22 am
    • Jadi ingat waktu pertama kali pak DIS diangkat jadi mentri, ada sebuah opini yang ditulis oleh seorang kompasianer yang sepertinya saat ini menjadi kenyataan. silahkan baca opini tersebut di:

      http://politik.kompasiana.com/2011/10/21/kelas-dahlan-iskan-mestinya-perdana-menteri/

      Memang saat ini pak DIS bukan perdana mentri… tapi disadari atau tidak, diakui atau tidak, disetujui atau tidak semua tindakan beliau sudah sangat jelas menggambarkan bahwa beliau memang pantas menjadi perdana mentri.
      Bahkan opini ini disangkal atau tidak menjadi salah satu opini yg tidak bs diabaikan keberadaannya mengenai calon presiden alternatif.

      http://www.presidenku2014.com/siapa-presiden-indonesia-2014/

      Mari kita bersama wujudkan harga diri bangsa. Kalau dengan menjadikan pak DIS sebagai RI-1 dapat membawa bangsa menjadi macan asia bahkan macan dunia, jangan ragu lagi. mari kita bersama2 JADIKAN!!!!

      BASMI KORUPTOR….. HANCURKAN PESIMISME…. JANGAN TAKUT GAGAL…….

      Bahkan seorang Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kegagalan sebelum menemukan Listrik yg ternyata menjadi salah satu bagian yg tidak terpisahkan dari kehidupan ini….

      Posted by Ali M. Fauzi | 17 Juli 2012, 10:34 am
      • Betul mas Ali… Edison menemukan listrik setelah mencoba ke 1000x… dan dia bilang: “Saya telah menemukan 999 cara yang salah untuk membuat listrik”…. Andai Edison menyerah saat mencoba ke 998x….maka listrik tdk ditemukan. Persis DI…pantang menyerah + semangat berlimpah!!!

        Posted by sederhana saja | 17 Juli 2012, 1:23 pm
    • mentanx orang partai apa profesional sih??

      Posted by dewan | 18 Juli 2012, 2:32 am
  146. cuplikan twit pak dahlan

    Sering sekali, Rya! Td pagi sj gagal. Yg penting hrs selalu bangkit lg! Itulah salah satu kunci sukses
    ” @ryadzdotnet: bapak pernah gagal ?”

    semangatnya seperti naruto hehe
    maju terus datte bayo!

    Posted by tsabit tsaqib ( @arrkurt ) | 17 Juli 2012, 3:00 am
  147. Mengenai masalah mobill listrik kita itu, itu masih baik tesnya, dan mau uji coba, atau coba uji, bagi saya gak masalah, ini usaha berdikari bangsaku, yang kritik bangsaku dhewe, memang kita tanggapi dengan arif dan bijak, apapun yg terjadi dengan upaya bangsa bangkit, memang tidak mudah semudah kita bicara, pengamat memang mudah menilai, Pak Dis sebagai test Driver hebat (biasanya test driver karyawan biasa lha ini menteri), lha temenku kerja dibagian test driver, mobilnya build up, waktu dites karena kesalahan desain, dan kesalahan dalam rancang bangun, mobil itu hancur, karena selip, waktu ditest seperti yg dilakukan pak Dis, test driver akan memberikan masukan detil dari semua unsur mobilnya, persis yg dilakukan oleh pak Dis, detailnya diberikan setelah uji coba, bedanya mobil pak Dis konsepnya 1,5 tahun, dan rancang bangun dalam hitungan bulan, bahan baku impor, kalau yg temenku itu konsepnya lebih lama, ujinya sudah melewati banyak tahapan, dicoba di Indonesia, lebih serem, mobil selip, hancur. Uji coba mobil ada dua terbuka ke publik, dan tertutup (tak ada wartawan) dan mobil terus disembunyikan. dari data pak Dis bukan mogok karena mengecek sendiri sehingga di depan kedubes beliau turun, beliau tidak mau ABS, mana ada selevel menteri mau pimpin seperti beliau hal mobil, karena ini prestise bangsaku, nanti mengacu test ini, semua mobil listrik akan siap test lagi, demikian seterusnya, jangan lupa beliau sudah siapkanahli membuat bahan baku dari anak bangsa yang masih muda, pegalaman Internasional dibidangnya, jadi hulu – hilir kita kuasai, Amin semoga bangsaku berdikari, sorgum kita jadi primadona, pengganti gandum, impor berkurang, kemiskinan berkurang, sejahtera bangsaku. temenku yg sudah 15 tahun ahli test driver ikut bangga , akhirnya Indonesia, serius hal mobil listrik, mobil nasional, karena diapun yakin bangsaku bisa berdikari dengan mobnas ini, apapun yg terjadi diawal ini, selangkah maju.

    Posted by berdikari | 17 Juli 2012, 4:55 am
  148. TV One pg ini memberitakan bhw:
    Waraga negara Indonesia yg berada di Australia saweran untuk menyumbang pembangunan gedung KPK, koordinatornya mengatakan bhw bukan besarannya yg penting ttp “message”nya yg penting.

    Posted by R. Awal Priyono | 17 Juli 2012, 8:30 am
    • Lho…warga millist ini kan juga saweran buat mbangun gedung KPK lewat kang Fahmi..Mhclothing…..dapet kaos..lagi….Hayooo saweran bantu KPK

      Posted by Seno | 17 Juli 2012, 8:48 am
    • Semakin banyak orang yg mulai mengedepankan akal sehat. Dan mau tdk mau kita hrs mengakui ini sebagian dari kiprah Pak DIS. Dgn level mentri lebih mengenai daripada seorang CEO media besar. Mgkn krn kultur masyarakat Indonesia ya?….Dan menurutku adalah mari kita pilih wakil kita di DPR yg benar2 kredibel (sebuah usaha yg hampir mustahil utk saat ini ya?)….Klo pun pak DIS jd RI 1 sangat berat tugas beliau menghadapi DPR jika spt saat ini. Penghambat terbesar kemajuan negri ini adalah anggota DPR menurutku…..bahkan di daerah2 juga.

      Posted by surachwanto | 17 Juli 2012, 11:44 am
  149. visit and vote di link berikut …!!! ayo vote rame2..!! jadikan..!!! http://www.metrotvnews.com/capres/

    Posted by daud | 17 Juli 2012, 8:40 am
  150. Kawan semua, ini saya lampirkan sebagian dari naskah Jongko Joyoboyo utk di renungkan atau di cocok-cocokkan ( sekedar utk mengurangi sumpeg melihat dan mendengar berita di media yg usreg terus); sbb:

    Selot-selote besuk
    ngancik tutupe taun,
    dewa mbrastha malaning rat,
    bakal ana dewa
    angejawantah,
    apangawak manungsa.
    Apasuryan padha Bathara Kresna.
    Awewatak Baladewa.
    Agegaman trisula wedha.
    Jinejer wolak-waliking jaman,
    wong nyilih mbalekake,
    wong utang mbayar.
    Utang nyawa nyaur nyawa,
    utang wirang nyaur wirang.
    Akeh wong cinokot lemud mati.
    Akeh swara aneh tanpa rupa.
    ……………..
    Dununge ana sikile redi Lawu sisih wetan.
    Adhedukuh pindha Raden Gathutkaca,
    arupa gupon dara tundha tiga.
    Kaya manungsa asring angleledha,
    apeparab Pangeraning Prang,
    tan pakra anggone anyenyandhang,
    nanging bisa nyembadani ruwet-rentenge wong sapirang-pirang.
    Sing padha nyembah reca ndhaplang,
    cina eling, Syeh-syeh pinaringan sabda gidrang-gidrang.
    Putra kinasih swarga Sunan Lawu,
    ya Kyai Brajamusthi,
    ya Kresna,
    ya Herumurti,
    mumpuni sakehing laku,
    nugel tanah Jawa kaping pindho.
    ………………
    Para lelembut kabawah prentah
    saeka praya kinen abebantu manungsa Jawa.
    Padha asenjata trisula wedha,
    kadherekake Sabdopalon Nayagenggong.
    Pendhak Suro nguntapake kumara,
    kumara kang wus katam nebus dosanira,
    kaadhepake ngarsane kang Kuwasa.
    Isih timur kaceluk wong tuwa,
    pangiride Gathutkaca sayuta.
    Idune idu geni, sabdane malati, sing bregudul mesthi mati.
    Ora tuwa ora enom,
    semono uga bayu wong ora ndayani.
    Nyuwun apa bae mesthi sembada,
    garise sabda ora gantalan dina.
    Begja-begjane sing yakin
    lan setya sabdanira.
    Yen karsa sinuyutan wong satanah Jawa,
    nanging pilih-pilih sapa waskitha pindha dewa.
    Bisa nyumurupi laire embahira,
    buyutira, canggahira, pindha lair bareng sadina.
    Ora bisa diapusi
    amarga bisa maca ati.
    Wasis wegig waskitha
    ngreti sadurunge winarah,
    bisa priksa embah-embahira,
    ngawuningani jaman tanah Jawa.
    Ngreti garise siji-sijining umat,
    tan kalepyan sumuruping gegaman.
    Mula den udia satriya iki,
    wus tan bapa tan bibi,
    lola wus aputus wedha Jawa.

    Posted by pakto | 17 Juli 2012, 9:53 am
    • yang artinya????

      Posted by budhi | 17 Juli 2012, 9:59 am
    • Pakto mangga dipun wedharaken punapa artasipun?

      Posted by alba | 17 Juli 2012, 11:06 am
    • ada terjemahannya ngg pak?

      Posted by D. Syam | 17 Juli 2012, 3:32 pm
    • Versi Indonesia aja mr.pakto maklum meski saya orang jawa tapi gak mudeng bahasanya.

      Posted by Nur Muhis | 17 Juli 2012, 5:14 pm
    • sampeyan iki Pak Permadi apa PakTO? tapi saya gak mudheng blasss

      Posted by erust | 17 Juli 2012, 9:42 pm
    • Poinya adalah : setelah keadaan carut marut akan muncul seorang pemimpin bersenjatakan trisula wedha yakni : benar, lurus, jujur. Nantinya pemimpin yang memilikit siaft tersebut yang akan membawa kejayaan bangsa.

      Posted by Radiya | 18 Juli 2012, 8:32 am
    • dari beberapa kata, kurang lebih begini artinya:
      suatu saat nanti, akan ada dewa yang menjelma menjadi manusia, rupanya seperti bathara kresna/berkulit gelap (Apasuryan padha Bathara Kresna), berwatak seperti baladewa dan bersenjata trisula wedha seperti yang dikatakan mas/mbak Radiya (Awewatak Baladewa, Agegaman trisula wedha), tempatnya/lokasinya di kaki gunung lawu sebelah timur (Dununge ana sikile redi Lawu sisih wetan), cara berpakaiannya asal – asalan / kurang rapi (tan pakra anggone anyenyandhang). Namun begitu, orang ini bisa mengatasi masalah orang banyak (nanging bisa nyembadani ruwet-rentenge wong sapirang-pirang), cerdas dan mengerti batin orang.

      ya, kurang lebih begitu terjemahan dari beberapa katanya, maaf kalau ada yang kurang tepat mungkin bisa dikoreksi 🙂

      Salam Dahlanisti 🙂

      Posted by Senandung BumiPertiwi | 18 Juli 2012, 1:57 pm
    • Nyoba nambahin sebisa sy,
      isih timur kaceluk wong tuwa: msh muda dipanggil org tua
      idune idu geni: ludahnya ludah api
      sabdané malati: ucapannya terbukti
      sing bregudul mesthi mati: yg bregudul(sory ndak ngerti) pasti mati
      ora tuwa ora enom: tdk tua tdk muda
      semono uga bayu wong ora ndayani: bgitu jg angin org tdk mampu
      ora bisa diapusi: tdk bs dibohoni
      amarga maca ati: krn mbaca hati
      ngreti sadurungé winarah: tahu sblum terjadi
      ngreti garise sijisijibing umat: tahu asal tiap2 umat/org

      Posted by Fia | 19 Juli 2012, 1:11 pm
  151. saya kenal Abah Sorgum, karena beliau tinggal di daerah saya… kegigihannya menanam sorgum bukan hisapan jempol belaka.. beliau memang Seorang yang konsisten….

    Posted by So Chen | 17 Juli 2012, 11:52 am
  152. Sorgun di galakkan . ide yg bagus banget pak DIS… selamat kerja…kerja… kerja.

    Posted by slamet asruhi | 17 Juli 2012, 12:34 pm
  153. Kelas Dahlan Iskan Mestinya ‘Perdana Menteri’
    OPINI | 21 October 2011 | 11:43 Dibaca: 1076 Komentar: 10 Nihil

    Reshuffle KIB Jilid II yang digelar Presiden SBY beberapa hari lalu menuai kritik dan respon negatif dari publik karena dianggap tidak mampu menjawab atau mengobati penyakit besar yang ada di pemerintahan, terutama demi melakukan percepatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, pemberantasan korupsi dan efisiensi serta reformasi birokrasi. Reshuflle Kabinet lebih mencerminkan terjadinya politik dagang sapi baru demi memperkokoh status quo kekuasan hingga tahun 2014.

    Reshuffle Kabinet juga tidak menjawab tuntutan aspirasi publik tentang agenda pemberantasan korupsi karena ada 2 Menteri yaitu Menpora dan Menakaertrans yang tidak mampu menjaga institusinya dari aksi kasat mata korupsi dan diduga terkait dengan masalah didalamnya. Demi kepentingan keseimbangan politik, Presiden SBY tampaknya lebih memilih ‘tutup mata’ terhadap persoalan yang telah membuat kegaduhan politik berbulan-bulan ini dan sempat mendegradasi kredibilitasnya.

    Ditengah sikap apatis dan pesimis masyarakat, ternyata publik masih sedikit menaruh ‘harapan’ ketika sosok Dahlan Iskan (Dirut PLN) dianggkat menjadi Menteri BUMN. Namun secercah sinar harapan itu diyakini t tidak mampu mencerahkan berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki tumpukan persoalan sangat kompleks.

    Kompleksnya persoalan berbangsa dan hampir menyeluruh dalam segala aspek kehidupan itulah yang tidak dijadikan dasar bagi Presiden SBY untuk membenahi Kabinetnya. Dahlan Iskan yang mampu menumbuhkan optimisme publik ternyata hanya diserahi tugas sebagai Menteri BUMN yang wilayah teritorialnya sungguh masih sangat terbatas.

    Sebagai Menteri BUMN bagi Dahlan Iskan tentu bukan menjadi tantangan ekstra berat yang harus dihadapi mengingat rekam jejaknya yang brilian dalam memimpin ratusan peruasahaan Swasta meski dengan kondisi dan dengan modal yang sangat terbatas. Kisah sukses Dahlan Iskan membangun kerajaan Bisnis Media Jawa Pos dan menyehatkan PLN dalam tempo yang relatif singkat adalah modal sangat besar untuk memberi tugas yang lebih menantang, jauh diatas sekedar menjadi Menteri BUMN.

    Dalam konteks inilah Presiden SBY terlihat tidak paham dan kurang cerdas dalam membaca potensi Dahlan Iskan serta sekaligus memberikan tugas yang lebih besar dan menantang. Presiden SBY mestinya memberikan posisi kepada Dahlan Iskan sebagai CEO pemerintahannnya atau mengangkatnya sebagai Perdana Menteri (PM).

    Kelas Dahlan Iskan Mestinya Perdana Menteri, Bukan sekedar Menteri BUMN yang memiliki peran dan posisi sangat terbatas untuk melakukan recovery dan akselerasi (percepatan) pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara. Tidak mungkin akselerasi pemerintahan SBY ini dapat terwujud jika yang berhasil adalah hanya di sektor BUMN saja, sementara birokrasi tetap lamban, berjiwa elitis dan syarat dengan guritas korupsi yang hingga kini tidak pernah tahu arah penyelesaian yang sesungguhnya.

    Ada beberapa alasan yang mestinya Presiden SBY bisa menempatkan Dahlan Iskan sebagai Perdana menteri;

    1. Bahwa Presiden SBY dan Wapres Boediono memiliki karakter yang sama yaitu cenderung sangat hati-hati, lamban dan keduanya selalu tampil sebagai ‘pengerem’. Dengan karakter seperti maka sangat sulit akselerasi sektor kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sulit diwujudkan karena pucuk pimpinan nasional dikendalikan oleh figur-figur yang kurang berani melakukan eksekusi.

    2. Dahlan Iskan adalah tife pekerja tulen dan tidak pernah bersentuhan dengan kekuatan politik praktis manapun juga. Dahlan Iskan selama ini tidak memiliki orientasi (pamrih) kekuasaan politik sehingga diyakini tidak akan menelikung kekuasaan SBY, terkeculi lebih membantunya untuk menggenjot kearah akselerasi pembangunan dalam segala bidang sehingga tidak hanya mandek dalam dataran reorika semata.

    3. Dahlan Iskan bukanlah tife orang yang senang bersolek ciutra dan mencari popularitas politik. Tokoh seperti ini adalah yang dapat menutupi kekurangan Presiden SBY yang selalu dituduh sebagai pemimpin yang suka bersolek citra. Dahlan Iskan tak butuh Citra, popularitas, protokoler, berbagai fasilitas mewah karena semuanya telah dimiliki dan dilampauinya sehinggfa dirinya dapat fokus Kerja.., kerja… dan kerja…

    4. Jika Dahlan Iskan diangkat jadi PM maka dirinya dapat mendorong seluruh Kementerian yang ada untuk bekerja cepat demi mewujudkan cita-cita Presiden SBY bagi akselerasi pemerintahannnya pada 3 tahun terakhir. Jika hal ini dilakukan maka SBY tak perlu mengeluh kalau banyak instruksinya tidak dijalankan oleh sebagian para Menterinya.

    5. Jika Dahlan Iskan diangkat menjadi PM niscaya politisasi birokrasi akan ‘dibabat habis’ karena faktor inilah yang menjadi penyakit paling berbahaya, sangat ganas dan terus memperpuruk kehidupan berbangsa dan bernegara karena sumber-sumber keuangan negara sangat mudah dikorupsi secara sistematis demi kepentingan politik oleh beberapa kelompok kepentingan semata.

    Terhadap persoalan itu, tampaknya SBY tidak menyadarinya sehingga potensi besar Dahlan Iskan sama sekali tidak dilirik sebagai panglima untuk mewujudkan akselerasi pembangunan. Jika Presiden SBY serius dengan program akselerasinya, mestinya Dahlan Iskan ditempatkan sesuai kelasnya sebagai Perdana Menteri.

    Namun dengan komposisi reshuffle Kabinet yang seperti itu, tampaknya SBY tidak paham dengan kelemahannya dirinya sendiri yang peragu, lamban dan kurang berani sehingga program akselerasi pembangunn diperkirakan hanya berhenti menjadi retorika dan pepesan kosong belaka, terkeculai di Kementerian yang dipimpin oleh Dahlan Iskan.

    Jika SBY mau dan berani serta berniat tulus mengabdikan kepemimpinannya untuk rakyat, sekarang belum terlambat segera angkat dan posisikan Dahlan Iskan sebagai PERDANA MENTERI. Upaya ini juga pernah dilakukan oleh Presiden Soekarno ketika mengalami masa-masa sulit.

    Posted by ABud | 17 Juli 2012, 3:54 pm
    • Pengangkatan Perdana Menteri oleh SBY sekarang ini tidak tepat, karena berbeda dengan zaman Presiden Sukarno yang pada saat itu konstitusi negara (UUDS 1950 : 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959) menganut sistem parlementer dimana kepala negara dijabat oleh seorang presiden dan kepala pemerintah dijabat oleh perdana menteri. Sedangkan konstitusi sekarang (UUD amandemen I – IV) menganut sistem kepala negara dan kepala pemerintah dijabat oleh presiden.

      Tapi, memang sempat ada wacana Indonesia kembali menganut sistem semi presidensil seperti zaman Sukarno, namun untuk dapat menerapkannya harus dilakukan amandemen kembali terhadap UUD yang berlaku sekarang ini.

      CMIIW

      Posted by Ricky | 17 Juli 2012, 7:02 pm
    • Saya setuju saja DI jadi Perdana Menteri tapi ada fikiran yang dari dulu bersemayam dalam benakku yakni seandainya Kasus Century terus lanjut, RI-2 mengundurkan diri, DI diangkat jadi penggantinya. 2013 RI-1 menyerahkan tampuk kepemimpinan ke DI. Sekaligus perombakan Kabinet menjadi Kabinet Indonesia Raya yang 100% Profesional. Mungkin gak ya . . . ya paling gak 2014 DI jadi RI-1. Semoga Tuhan memberkati. Amen.

      Posted by Nur Muhis | 17 Juli 2012, 8:00 pm
      • Hehehe….sulit kayakna @Nur Muhis..

        Kasus Century itu muatan politis nya besar khusus yg berkaitan dengan SMI & Boediyono….bisa diibaratkan Kasus Century itu sama kayak Interpelasi SK Men BUMN, sama2 alat politis untuk menyingkirkan orang2 yg tidak pro partai…

        Posted by Ricky | 17 Juli 2012, 8:28 pm
        • Bang RICKY intinya saya berharap ada perubahan besar, misal Ramadhan kali ini RI-2 tiba mengundurkan diri (entah apa penyebabnya) terus DI menggantikannya . . . he he he persiapan menuju 2014

          Posted by Nur Muhis | 18 Juli 2012, 9:11 am
    • sudah ada perdana menteri kita di kabinetnya si beyek…dipo alam

      Posted by afauziri | 18 Juli 2012, 8:56 am
  154. Sebuah negara yg makmur dan mengedepankan akal sehat ……banyak belajar jgn banyak mencaci maki……
    Disadur dari detik news :

    Norwegia

    Norwegia mempunyai 6.587 mobil
    listrik. Ini merupakan jumlah terbesar
    di Eropa dan kepemilikan mobil listrik
    per kapita tertinggi di dunia.
    Saat ini, Norwegia terkenal dengan
    eksportir minyak terbesar di dunia.
    Namun mereka tak mau bergantung
    kepada minyak dan mengembangkan
    mobil listrik sederhana yang lebih
    bersih dan dan bising.
    Dikutip dari AFP , mobil listrik menurut
    pemerintah Norwegia cukup penting
    untuk mengurangi emisi karbon di
    jalanan. Mungkin ini harus ditiru
    Indonesia sehingga lingkungan tetap
    bersih.
    ( dnl/ang )

    Posted by surachwanto | 17 Juli 2012, 5:07 pm
  155. luar biasa serangan triomacan terhadap pak DIS…

    Posted by lukman82 | 18 Juli 2012, 5:07 am
  156. Dahlan Iskan Tunjuk Dua BUMN Dukung Mobil Listrik
    Penulis: Agung Kurniawan | Rabu, 18 Juli 2012 | 06:48 WIB

    Depok, KompasOtomotif – Untuk mendukung proyek mobil listrik, kementerian BUMN melibatkan dua BUMN, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina untuk menyiapkan infrastruktur alat pengisi listrik (charger) di Jakarta.

    “Saya sudah telepon Direktur PLN untuk menyiapkan charger station di jaringan SPBU milik Pertamina,” tegasMenteri BUMN Dahlan Iskan, di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/7/2012).

    Dijelaskan, rencananya ada 25 titik SPBU Pertamina di Jakarta. Tapi, untuk menghindari terjadinya penumpukkan parkiran mobil listrik maka akan disiapkan alat khusus. “Kalau charger standar kan mengisi baterainya lama, nanti kita pasang yang Quick Charge, khusus untuk SPBU,” beber Dahlan.

    Selain Jakarta, Dahlan juga menginstruksikan persiapan infrastruktur charger listrik ke arah Bandung. Dengan melakukan ini, diharapkan akses mobilitas mobil listrik lokal bisa lebih jauh.

    “Saya yakin harus bisa. Kalau yang berfikir itu sulit hanya untuk bangsa lemah, kita ini bukan seperti itu,” tegas Dahlan.
    Editor : Bastian

    URL: http://otomotif.kompas.com/read/2012/07/18/3182/Dahlan.Iskan.Tunjuk.Dua.BUMN.Dukung.Mobil.Listrik

    Posted by Ali M. Fauzi | 18 Juli 2012, 12:08 pm
  157. Hari rabu komen hampir 300
    Mayan si hijau yg sexy utk para sapi

    Posted by Fia | 18 Juli 2012, 1:55 pm
  158. Cek dan ricek ini bisa jadi adalah salah satu orang yang pernah dipecat pak Dahlan, jadi bencinya setengah mati pada pak Dahlan. (Mudah-mudahan itu tidak benar….) Salam

    Posted by wahyu | 18 Juli 2012, 5:23 pm
  159. Ya Mudah2an terwujud Pak, saya doa kan.. Insya Alloh kalo kita sudah yakin pasti bisa. Apalagi kita sudah ada pakarnya dan siapa tahu kelak kita bisa mengexpornya jika gandum kita mempunyai kualitas yang sangat baik dan melebihi dari kebutuhan negara kita, Aamiin

    Posted by Taufik S | 18 Juli 2012, 11:49 pm
  160. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya memberikan teguran cukup keras kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait aksinya mengganti beberapa direksi dan komisaris BUMN tanpa rekomendasi Tim Penilai Akhir (TPA).

    Pergantian yang dilakukan Dahlan Iskan sudah cukup banyak, di antaranya Dirut PT Perkebunan Nusantara III yang semula dijabat Amri Siregar lalu digantikan oleh Megananda Daryono. Lalu, Dirut PT Perkebunan Nusantara IV, yang semula dijabat oleh Dahlan Harahap, digantikan oleh Erwin Nasution. Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang semula dijabat oleh Bambang Priyono Basoeki digantikan oleh Ismed Hasan Putro.

    Dahlan Iskan juga tiba-tiba mengganti direktur keuangan dan direktur investasi dan manajemen risiko PT Pertamina, yang juga tanpa melalui mekanisme TPA. Selain pada level direktur utama dan direktur, Dahlan juga pernah mengusulkan penggantian komisaris utama/ketua dewan pengawas, yakni ketua Dewan Pengawas Perum Bulog yang dijabat Sulatin Umar diusulkan untuk diganti dengan Jusuf. Lalu, komisaris utama PT RNI yang dijabat Wahyu Hidayat diusulkan diganti dengan Mahendra Siregar, komisaris utama PT Pusri yang dijabat oleh Parikesit Suprapto diusulkan diganti dengan Rusman Heriawan.

    Jangan Abaikan TPA
    Ciri khas Dahlan Iskan dalam mengambil keputusan untuk mengganti jajaran petinggi BUMN memang responsif. Gayanya sebagai seorang entrepreneur yang harus mengambil keputusan cepat sangat tampak dari pergantian jabatan direksi BUMN. Dahlan Iskan rupanya tidak mau mengulang kisah lama Menteri Sofyan Djalil tahun 2007 yang terlalu lama dalam memberikan keputusan terkait penggantian direksi BUMN.

    Pada saat itu, 68 pucuk pimpinan BUMN kosong, 12 pimpinan BUMN lainnya masih dipegang oleh direksi caretaker. Direktur yang menyandang status pelaksana tugas (Plt) itu di antaranya Perum Peruri, PT PAL, PT Pindad, Balai Pustaka, PT Industri Kapal Indonesia, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Koja Bahari, dan Perikanan Nusantara.

    Mayoritas yang dirombak oleh Dahlan Iskan sekarang atau lima tahun kemudian justru dari suksesi pimpinan BUMN 2007. Walaupun gerak cepat Dahlan Iskan sesungguhnya amat dibutuhkan oleh BUMN sekarang, ia tetap tak boleh mengabaikan TPA. Dalam hal penggantian direksi ataupun komisaris BUMN, Dahlan harus mendapat persetujuan TPA. Ini adalah konsekuensi “harta kekayaan negara yang dipisahkan” menurut UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara, bahwa bukan hanya menteri BUMN yang memiliki kewenangan, namun wakil rakyat dan juga eksekutif, termasuk presiden.

    Bukan tanpa alasan beberapa kali Dahlan mengambil langkah cepat. Logika hukum Dahlan Iskan sangat sederhana, yakni bersandar pada Kep-236/MBU/2011, soal delegasi kewenangan kepada direksi atau komisaris. Karena dirinya mendapat delegasi dari pemilik BUMN yakni pemerintah, maka Dahlan Iskan pun berhak pula mendelegasi kewenangannya kepada bawahannya.

    Normatifnya, dalam sebuah hierarki dan struktur organisasi, saling mendelegasikan adalah hal umum dan biasa. Namun, jika delegasi kebablasan, itu sama artinya dengan menghindari kerja. DPR mempersoalkan kreativitas menteri energik ini dan hendak melakukan impeachment, namun belakangan rencana itu dibatalkan karena Dahlan akhirnya membatalkan sendiri kepmen itu.

    Perkembangan terbaru dan mengagetkan yakni Dahlan hendak menggagas agar dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tidak dikelola oleh BUMN tapi di-pool kepada lembaga yang fokus menangani CSR. Jelas, gagasan ini masih dalam tataran konsep karena jika dimitigasi maka pihak yang mendapat paparan risiko tertinggi justru BUMN itu sendiri.

    Dalam UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, kewajiban CSR ini disebutkan dalam pasal 74 kendati maksudnya tidak mampu menjelaskan secara utuh. Lima tahun kemudian, yakni pada 2012 ini, turunan dari mandatori pasal 74 akhirnya turun dalam bentuk PP Nomor 47/2012 soal kewajiban program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR). Kalau pengelolaan CSR harus ditangani oleh lembaga eksternal BUMN, maka hal itu seharusnya diatur dalam PP terakhir ini.

    Sekali lagi, menteri BUMN tidak boleh bersikap ultrapetita yang melampaui kewenangannya. Gradual dan Konsisten Melihat seringnya Dahlan Iskan mengambil keputusan-keputusan cepat terkait BUMN, maka hal ini juga menunjukkan bahwa gaya entrepreneur Indonesia umumnya memang sering tidak matang dalam memahami konstitusi dan regulasi.

    Dahlan kelihatan sangat kedodoran dalam menangkap substansi peraturan dan undang-undang, karena itu ia menerapkan manajemen snapshot serta trial and error. Ini tentu saja sangat berisiko bagi BUMN yang memiliki kapitalisasi aset hingga Rp 2.568 triliun dan laba bersih 2011 sebesar Rp 123,93 triliun.

    Manajemen trial and error tak boleh dilakukan dalam BUMN. Pasti akan terjadi banyak “kebisingan” apabila operasional BUMN dijalankan melalui keputusan yang diambil secara gegabah. Hal ini justru akan menyulitkan BUMN untuk bisa mendapatkan the dream team, yang juga menjadi mimpi Dahlan Iskan dan kerinduan para pemangku kepentingan.

    Sebetulnya sudah lama tertanam kerinduan agar tercipta the dream team dalam lingkungan operasional BUMN. Namun, impian ini pun tak kunjung berhasil. Ini bukan karena tidak ada orang yang mampu, tapi semuanya itu terjadi karena BUMN, selama ini, lebih banyak dipimpin oleh orang-orang yang punya vested interest atau dekat dengan kekuasaan.

    Soal pergantian direksi BUMN pun sangat kuat dengan aroma adanya titipan partai politik tertentu dan unsur-unsur lainnya yang jelas-jelas bertentangan dengan prinsip kepatutan dan prinsip transparansi. Ketika Dahlan Iskan diangkat sebagai menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar pada 19 Oktober 2011, banyak yang berharap pada sosok ini. Dahlan Iskan dikenal sebagai seorang profesional yang tidak punya dan pasti tidak akan membawa kepentingan politik tertentu.

    Namun, dalam hal penggantian direksi BUMN, sebuah pelajaran sangat berharga layak dipetik, yakni bahwa sebuah perubahan tidak harus dilakukan dengan tergesa-gesa. Apalagi untuk institusi sebesar BUMN. Perubahan ke arah lebih baik juga dapat diciptakan dengan cara gradual, namun konsisten. (*)

    Effnu Subiyanto, mahasiswa program doktor ilmu ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Surabaya.

    Posted by Mas Syamsudin Kota Banjar | 19 Juli 2012, 9:28 am
    • terlalu banyak namunnya menjadikan opini ini apa yang dilakukan pak dahlan negasi dan gagal
      masalah pengangkatan yang tidak lewat TPA pak dahlan menkonfirmas jika harus menunggu TPA biasanya waktunya sekitar 6 bulan, 6 bulan menurut dahlan bisa membuat sebuah BUMN tidak bergerak karena tidak ada kepemimpinan,
      beliau juga mengatakan jika beliau ingin tenang dia tinggal mengikuti arus yang ada di bumn karena flownya sudah jadi, tapi jangan berharap hasil yang bagus,
      flow BUMN dibuat sangat birokratis sekali, seperti aliran air yang dipetakan bukan malah terarah malah bocor dimana mana itulah yang terjadi sekarang ini,
      saya yakin di BUMN sendiri ada bagian hukum dan pelegalan, pak dahlan tidak sekonyol itu membuat sebuah keputusan,
      kita juga terkesima sampai saat ini asset BUMN tidak terdata secara baik dan benar, seolah membukakan mata kita bahwa BUMN masih sangat butuh orang yang radikal dalam perubahan

      Posted by saeful | 19 Juli 2012, 9:55 am
      • wajar lah mas Syamsudin, pemberi komentar adalah seorang mahasiswa S2. Mahasiswa tentu selalu belajar in the box, karena guru gurunya semua pegawai yang rata-rata berpikir in the box. Tentu wajar bahwa apapun harus menuruti aturan alias in the box. Lupa bahwa aturan itu dulu dibuat oleh manusia dengan segala kepentingannya. Kalau aturan aturan itu yang menghambat kemajuan (dan itu sudah terbukti, tentu diperlukan seseorang yang berpikir dan bertindak out of the box, sampai semua menyadari bahwa tindakan itu yang benar, dan akhirnya peraturannya yang dirubah supaya bisa lebih maju.
        Salam sukses

        Posted by Sigit | 9 September 2012, 11:22 am
    • Terlepas dari kontroversi yg “diciptakan” Pak DI, kalo kita jujur, banyak hal positif yg diambil dr Pak DI dgn segala hal yg telah dilakukan beliau…

      Seorang pemimpin yg baik (dan bermanfaat utk jajarannya) adalah seorang yg berani menanggung resiko dgn keputusan yg diambilnya…

      Mengambil keputusan dan siap dgn resiko yg terjadi bukan berarti bersikap ngawur, grusa-grusu, sakarepe dewe atau semacamnya… Pasti sdh dgn pertimbangan yg matang. Kalau keputusan itu utk kepentingan yg lbh besar, buat apa mikirin yg lain? Itu sebenarnya yg harus tertanam…

      Jadi pemimpin, harus siap segala-galanya…
      Siap dihujat…
      Siap dicaci-maki…
      Siap dianggap bodoh…
      Siap dikira pencitraan…
      Siap sengsara…
      Siap diturunkan…
      Siap turun sendiri…

      Sepanjang yg saya tahu, yg dlakukan Pak DI selama ini, hanya utk kemajuan dan kehormatan bangsa kita…

      Salam kenal mas…

      Posted by Hibatillah's SH | 19 Juli 2012, 1:56 pm
      • Menurut analisis dan kaca mata saya, jika saat ini apa yang dilakukan Pak Dahlan adalah by design, saya kurang yakin ya. Pak DI itu nyleneh, tapi ori. Dia bisa memancarkan leadershipnya ke orang sekitar. Pak DI tetap berusaha melakukan yang terbaik secepat mungkin. Hanya kemudian, media dan kitalah yang mulai mengkultuskan dan mencoba menjadikannya sebagai kandidat RI1. Tidak salah memang. Tapi lalu orang luar yang ngga sepakat dengan sepak terjangnya, mulai mencari-cari kesalahan Pak DI. Resiko, semakin populer, semakin banyak yang ketakutan. Semoga kaca mata saya tidak salah.

        Posted by apasaja | 21 Juli 2012, 8:18 am
  161. dua minggu yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke Karimunjawa daerah sebelah utara Jepara 90 mil menyeberangi laut jawa, di daerah ini transportasi utamanya adalah kapal laut, kondisi listriknya juga masih tertinggal. Di pusat kotanya listrik hanya menyala 12 jam dari jam 6 sore sampai 6 pagi, dan biaya per KWH yang dibayarkan warga Karimunjawa juga tergolong tinggi katanya sekitar Rp. 2500/kWH (diatas TDL yang direkomendasikan). di daerah lain selain pusat kota, listrik cuma menyala 6 jam mulai jam 6-12 malam. Tetapi karena daerah ini merupakan destinasi wisata yang cukup terkenal biaya yang mahal itu masih terbayar juga. Tetapi ada beberapa orang yang sudah mencoba menggunakan panel surya untuk sekedar men-charge HP dan menyalakan laptop. Jaringan telepon dan internet juga menjadi masalah tersendiri di sini, karena hanya ada satu provider yang bener-bener bisa diandalkan. Walaupun demikian masyarakat di Karimunjawa juga banyak yang melek teknologi, termasuk internet. Saya berkesempatan berkenalan dan ngobrol banyak dengan pemilik homestay yang sy tempati, sebut saja Pak Mus, mulai dari listrik, konservasi wilayah laut karimunjawa sampai dengan potensi panel surya untuk kebutuhan listrik mereka. Pak Mus ini merupakan salah satu tokoh masyarakat yang melek teknologi. Suatu waktu kita ngobrol juga tentang negeri kita indonesia, biasa, ketika bicara masalah ini pasti banyak orang yang pesimis dengan masa depan negeri kita, pada kesempatan itu saya bicara dengan Pak Mus, “coba bapak baca blog Catatan Dahlan Iskan, bapak akan melihat bahwa Indonesia sebenarnya bukan bagnsa yang masa depannya suram” kata saya. Hari itu pas hari Minggu, saya katakan bahwa besok senin MH akan terbit, keesokan harinya saya ketemu pak Mus lagi, beliau bilang, “selepas sholat subuh saya sudah baca MH tentang peternakan yang ada di Australia dan NTT (kebetulan MH 34-penulis) setelah saya baca saya dapat semangat baru mas” kata pak Mus. “Saya juga baca beberapa MH sebelumnya tetapi keburu listrik mati, kebetulan laptop saya baterainya sudah bermasalah tidak bisa nyimpen daya” kata pak Mus. semoga virus MH yang diinjeksikan Pak Dahlan Iskan dapat menular dan menjadi wabah bagi seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada untuk menyngsong masa depan Indonesia yang lebih baik. Salam DIS Mania

    Posted by Pawiro | 19 Juli 2012, 10:23 am
  162. Ayu Dukung Petani Indonesia membududayakan Gandum dengan Teknologi Pertanian yang ramah Lingkungan 😉

    Posted by salatiga2012 | 19 Juli 2012, 12:32 pm
  163. Saya pernah ke Babel…

    Di kota Pangkalpinang (ibukota Babel) sy pernah melihat pembaruan fungsi lahan bekas tambang timah milik PT Timah berubah menjadi “laboratorium biologi” yg dikelola oleh (kalau tdk salah) BGG (Bangka Goes Green) pimpinan Pak Johan Effendi (orang terkenal di Babel). Di sana banyak tumbuhan subur dan menyejukkan lingkungan sekitar (bayangkan, Babel yg dikonotasikan gersang, menjadi sejuk…). Ada juga sapi dan unggas… Setau saya, saat iini sdh menjadi “tujuan” wisata kota setempat. Tdk melulu pantai (yg memang sangat indah luar biasa…)

    Saya berpikir, sorgum bs “dibawa” ke Babel ga ya…

    Mudah-mudahan bisa, sebelum timah (darat maupun laut) habis…

    Posted by Hibatillah's SH | 19 Juli 2012, 3:00 pm
  164. selain sorgum , sya pernah dengar tentang artificial rice aka ‘beras tiruan’ ilmuwan IPB yang sedang mengembangkan. padahal klo kata ibu dan nenek sya yang dulu hidup d desa, yang namanya tiwul dan nasi jagung (bu’u) itu juga sudah jadi makanan pokok sejak mereka kecil.. baru tahun 1990-an saja muncul yang macam-macam.. ya beras, mie, roti dan segala macam yang kebarat-baratan..

    Posted by evipane | 24 Juli 2012, 7:36 am
  165. Reblogged this on Ahlilbait Lombok.

    Posted by ahlilbaitlombok | 4 September 2012, 12:31 am
  166. Sebenarnya ada yang lebih luar biasa dibandingkan Sorgum, yaitu ketela pohon. Nama produknya MOCAF atau modified cassava flour. Tepungnya persis terigu, kadar gizi kecuali protein serupa dengan terigu, bisa juga untuk yang autis. Yang penting adalah sudah digunakan oleh Indofood untuk bahan substitusi pembuatan mie instan. Konon Indomie membutuhkan 600 ribu ton Mocaf per tahun.
    Bayangkan jika kita menanam singkong unggul, entah Darul Hidayah, Manggu atau RS, semua menghasilkan diatas 100 ton per ha. Jika di jadikan mocaf, akan menghasilkan 36 ton mocaf dengan ciri ciri persis tepung terigu. Maka setidaknya kita bisa mengurangi impor gandum jutaan ton per tahun.

    Posted by Sigit | 9 September 2012, 11:12 am
    • Perbandingan produktivitasnya gimana ya? Antara MOCAF dan MOSHOF (hehe, modified shorgum flour). 1 HA menghasilkan berapa ton tepung masing-masing, dengan harga berapa? Profit analysisnya gimana?

      Posted by apasaja | 17 November 2012, 10:42 am
  167. Senang punya orang tua (abah Sorgum) diakui oleh pak Dahlan bisa membantu ketahanan pangan bagi Indonesia, semoga cita cita orang tua dan dibantu pemerintah tentunya pak Dahlan Iskan sebagai mentri BUMN bisa membuat Indonesia lebih maju lagi…

    Posted by Kotjeps | 27 Januari 2013, 8:27 pm
  168. Yth. Pa Dahlan,

    ​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
    Bagaimana perkembangan Sorgum?
    Kapan ke Bandung lagi? Bubur sorgum siap.

    Terima kasih

    H. Supardi / Abah Sorgum

    Posted by Abah Sorgum | 6 Juni 2013, 10:58 am
  169. bubur jawawut bisa meredakan rasa sedih, karena itu di zaman nabi Muhammad saw bubur jawawut (arab: talbinah) sering dihidangkan untuk orang yang ditinggal mati oleh keluarganya.

    Posted by Agung P | 15 Oktober 2013, 10:50 pm
  170. Suatu hari ketika ada acara di puspitek serpong, saya membaca tetang tanaman spektakuler ini, tanaman yg tahan cuaca panas, tidak terlalu boros air jika di bandingkan jagung apalagi padi. namun menghasilkan banyak keuntungan, selain tepungnya bisa di gunakan untuk makanan juga bisa di gunakan untuk menghasilkan etanol atau bahan bakar nabati. plus daunnya bisa untuk makanan ternak dsb. waktu itu saya sempat berfikir, kalau tanaman ini begitu spektakuler kenapa pemerintah tidak mengembangkannya..? dan pertanyaan saya itu baru di jawab sekarang oleh pak menteri dengan tindakan nyata… semoga tanaman ini terus berkembang dan indonesia bisa menjadi negara maju, swasembada pangan dan mandiri. amiin ya robbal alamiin.

    Posted by Miftahul Arifin | 20 Januari 2014, 11:37 am
  171. Saya sudah lama budidaya sorgum. Tanaman ini memang luar biasa. Tahan kering dan irit pupuk. Sayangnya kendala utama adalah serangan burung. Selain itu produktivitas per ha kalah jauh dengan jagung sehingga lebih masih lebih menguntungkan budidaya jagung.

    Posted by susiloahmadi | 30 November 2015, 8:18 pm

Tinggalkan Balasan ke erust Batalkan balasan