>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Iwak Peyek pun tidak menolong tebu

Senin, 14 Mei 2012
Manufacturing Hope 26

Saya tertegun ketika berkunjung ke Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, hari Minggu pagi kemarin.  Terutama ketika melihat ada crane baru di situ.

“Baru beli crane ya?” sapa saya kepada Ir Putu Aria Wangsa, Kabag Instalasi yang mendampingi saya naik turun tangga di pabrik gula itu.

Crane pengangkat tebu ke  mesin penggilingan itu memang kelihatan masih baru. Catnya yang kuning mengkilap terasa kontras dengan mesin-mesin lain di sekitarnya yang sudah kelihatan karatan.

“Itu bukan baru Pak. Itu crane Ayu Azhari,” jawab Putu sambil terlihat menahan tawa.

Semula saya kurang paham apa maksudnya. Tapi tawa saya segera meledak ketika Putu menyebut isi Manufacturing Hope 25 yang saya tulis pekan lalu: peralatan pabrik yang tua-tua pun akan kelihatan ayu dan rapi kalau dirawat dengan baik.

“Setelah membaca Manufacturing Hope itu kami langsung bersihkan dan mengecat crane itu,” tambahnya.

Memang pabrik-pabrik gula milik BUMN umumnya luar biasa kotor dan semrawut. Besi-besi tua berserakan di mana-mana, termasuk di dalam pabrik dan di sekitar mesin. Atap-atap bolong terlihat di seluruh pabrik.

Dinding-dindingnya banyak yang compang-camping. Gundukan berbagai materal terlihat di berbagai sudut halaman muka dan belakang. Besi-besi karatan mendominasi pemandangan.

Pabrik Gula Madukismo yang didirikan tahun 1955, termasuk yang paling muda di jajaran pabrik gula BUMN. Juga termasuk yang masih relatif bersih dan teratur di banding 52 pabrik lainnya.

Tapi tetap saja masih terasa seperti horor. Padahal, biar pun tua, kalau dirawat dengan baik pasti berbeda penampilannya. Apalagi ini pabrik yang mengolah makanan, yang seharusnya identik dengan kebersihan dan keindahan.

“Crane Ayu Azhari” tadi menjadi contoh yang nyata. Betapa hanya dengan sedikit sentuhan saja penampilan Madukismo terlihat mulai berbeda. Apalagi kelak kalau bagian-bagian lain juga dirawat dengan cara yang sama.

Saya yakin teman-teman di semua pabrik gula mampu mewujudkannya. Tentu pembenahan fisik itu tidak perlu dilakukan sekarang. Saat ini semua perhatian harus tercurah pada persiapan dimulainya musim giling. Semua energi fokus dulu ke situ. Apalagi seperti Madukismo ini sudah memutuskan memulai giling dua hari lalu, maju seminggu dari kesepakatan awal.

Keputusan ini diambil untuk menolong petani tebu di sekitar Yogya dan Purworejo yang lagi berlomba melawan hama uret. Kian mundur dimulainya giling, kian luas hama itu menghancurkan tebu milik petani. Semula saya heran mengapa hama uret tidak bisa diatasi. Karena itu, setelah urusan di PG Madukismo selesai, saya minta diantar ke kebun-kebun yang terkena hama.

Saya iba melihat kebun tebu yang meranggas, yang kekuningan, dan yang terlihat sakit-sakitan. Para petani di Sleman itu mengajak saya masuk lebih dalam ke areal yang terkena uret. Salah seorang di antaranya membawa cangkul. Dia ingin menunjukkan betapa sulitnya uret dikendalikan. Dia cangkul tanah di bawah tebu yang sakit-sakitan itu. Dalam beberapa kali cangkulan, dia sudah bisa memunguti ulat-ulat gemuk sebesar jari bengkak orang dewasa.

“Dalam satu meter persegi bisa kita temukan 50 uret,” ujar ujar Gito Sudarno, petani tebu yang juga ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Yogyakarta.

Uret-uret itu memakan akar tebu. Di Sleman saja 300 ha yang terkena uret. Di Purworejo dua kali lipat luasnya. Itulah sebabnya tebu yang terkena uret harus segera ditebang. Berarti pabrik gula harus mempercepat musim gilingnya.

“Yang sudah terkena uret pun masih bisa menghasilkan 60%,” ujar Roby Hermawan, petani yang juga pengurus APTR

Di masa lalu berbagai upaya melawan uret itu sudah dilakukan. Berbagai bahan kimia juga sudah dicoba. “Belum ada yang berhasil,” tambah Ristiyanto, petani tebu yang juga pengurus nasional APTR. Bahkan pernah dicoba gerakan membuat iwak peyek dari uret. Maksudnya agar mangsa tebu itu balik dimangsa manusia. Gagal juga.

Pertama, iwak peyek dari uret tidak segurih iwak peyek dari kacang atau teri. Kedua, uret itu sembunyi ke dalam tanah yang dalam. Sedalam 3 meter pun masih ditemukan uret. Ini benar-benar tantangan bagi ahli dari universitas yang memiliki jurusan khusus bidang pemberantasan hama. Pernah petani mengubah tanaman tebu menjadi ketela rambat dan ubi kayu. Sama saja. Bahkan lebih hancur. Lalu ditanami jagung: idem ditto. Menurut para petani, satu-satunya yang tahan uret adalah tanaman wijen. Tapi hasilnya tidak nyucuk. Akhirnya tidak ada pilihan lain kecuali menanam tebu. Biar pun hanya 60% dari normal, masih lebih menghasilkan daripada tanaman lain. Karena itu para petani di kawasan tersebut berharap pabrik gula bisa membuat jadwal giling yang cocok untuk mereka.

Cara terbaik untuk mengurangi dampak uret itu, menurut pengalaman para petani yang sudah puluhan tahun bergaul dengan uret, hanyalah: kejar-kejaran waktu. Saat uret belum jadi semacam kepompong, tebu sudah harus ditanam. Agar tebu sudah bisa dipanen saat kepompong itu bermetamorfosis menjadi uret. Itu berarti bulan Juni (bulan depan) petani sudah harus kembali menanam tebu.

Dalam proses metamorfosis, kepompong itu akan jadi binatang terbang semacam kwangwung dan menetaskan telur pada bulan tertentu. Saat itu nanti tebu sudah mulai tinggi. Sebaiknya tebu sudah matang untuk ditebang pada awal Mei, menjelang uret gencar-gencarnya menyerang. Itu menurut ilmu para petani berdasarkan pengalaman mereka yang puluhan tahun. Entahlah, cara ilmiahnya seperti apa.

Memang uret tersebut hanya menyerang tebu di kawasan tertentu. Yakni di daerah yang tanahnya agak berpasir. Petani menyebutkan jenis tanah ini dengan istilah “tanah ngompol”. Tanah yang biar pun di musim kemarau yang kering masih menyimpan air di dalamnya. Tingkat kebasahan itulah yang membuat kelembaban di dalam tanah sangat ideal untuk berkembang biaknya uret.

Dalam kasus seperti ini pabrik gula memang tidak boleh egois. Tebangan tahap pertama memang harus memprioritaskan tebu dari kawasan rawan seperti ini. Ini persoalan khas Madu Kismo. Saya belum mendengar pabrik gula yang lain mengalami problem yang sama. Meski begitu, minggu-minggu mendatang saya akan lebih banyak mengunjungi pabrik gula.

Saya ingin melihat seberapa semangat masing-masing pabrik gula berbenah diri. Seberapa kuat tekad mereka untuk keluar dari neraka kesulitan selama ini. Saya tahu bahwa di seluruh pabrik gula sudah mempunyai tekad baru. Kerja, kerja, kerja.

Saya bangga ketika menerima informasi bahwa kini sudah ada pegawai yang berani menolak suku cadang pabrik yang tidak memenuhi spek. Itulah suku cadang yang kalau dipaksakan akan membuat pabrik lebih sering berhenti giling. Kalau saja pembenahan manajemen tahun ini berhasil, masih ada pekerjaan besar lainnya tahun depan. Yakni perang melawan lahan dan tanaman fiktif. Tidak boleh lagi pabrik memiliki lahan dan tanaman yang hanya ada di atas kertas, tapi kenyataannya tidak ada di lapangan. Biayanya sudah banyak keluar tapi tebunya tidak ada.

Pekerjaan lainnya yang menanti adalah, itu tadi, pembersihan pabrik secara total. Ketika musim giling nanti selesai, pembenahan pabrik harus dilakukan. Bagian-bagian pabrik yang kumuh, tidak rapi, gundukan-gundukan, besi-besi tua harus dirapikan. Memang ada kesalahan saya di sini: tidak segera mengubah peraturan Menteri BUMN yang menghambat terjadinya pembenahan ini.

Saya berjanji untuk dalam satu-dua hari ini mencabut peraturan itu. Dengan demikian manajemen tidak ragu lagi dalam menyingkirkan benda-benda yang membuat kotor itu.

Kabar baik yang lain datang dari Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Beliau sudah memutuskan yang boleh mengimpor raw sugar nanti adalah pabrik gula milik BUMN. Tujuannya untuk menambah efisiennya pabrik gula kita.

Dulu memang ada janji bahwa importir raw sugar haruslah yang punya pabrik gula, atau yang berjanji segera membangun pabrik gula. Sampai hari ini, setelah sekian tahun impor raw sugar diberikan, memang belum ada yang membangun pabrik gula.

Impor raw sugar itu nanti juga dijatuhkan tepat pada saat pabrik gula hampir selesai melakukan giling. Maksudnya, agar selesai menggiling tebu, pabrik gula bisa langsung menggiling raw sugar. Karena itu pabrik gula yang baik akan mendapat kesempatan menambah efisien dengan cara menggiling raw sugar.

Hanya manajemen pabrik gula yang baik yang akan mendapat kepercayaan itu. Sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Hidup Ayu Azhari!*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

356 respons untuk ‘Iwak Peyek pun tidak menolong tebu

  1. komen dulu baru baca he… 🙂

    Posted by Muthawif Online | 14 Mei 2012, 5:12 am
  2. Wkkwkk…. baru baca crane ayu azhari sudah ngakak… I Love U full Indonesia 🙂

    Posted by Muthawif Online | 14 Mei 2012, 5:14 am
  3. Sukses for Indonesia… sementara EURO lagi kolaps Indonesia harus bersatu padu membangun kembali bangsa ini…

    Posted by PUTU | 14 Mei 2012, 5:22 am
  4. Dimana menteri pertanian ya … Koq justru Menteri BUMN yang memikirkan nasib petani ? Apa yang Menteri Pertanian telah lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani ?

    Posted by suhartonoutama | 14 Mei 2012, 5:35 am
    • melihat cara kerja pak DIS menteri2 yg lain seperti tenggelam…. bahkan Presidenpun….. he he he

      Posted by mahmudarifien | 14 Mei 2012, 6:16 am
    • Inilah yang saya lihat dari Pak Wartawan Menteri BUMN ini, disaat orang lain (Menteri Pertanian) tidak ambil pusing memikirkan NASIP PETANI TEBU, berbuat dan bertindak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, Menteri yang satu ini melakukan….., God Bless for you DIS

      Posted by akik | 14 Mei 2012, 7:39 am
    • mungkin mentan sudah kerja, kerja, kerja
      tapi tidak terpublikasi dengan baik
      minimal kita doakan aja
      agar dia kerja,kerja,kerja

      Posted by sd | 14 Mei 2012, 8:04 am
    • Moga-moga menteri pertanian kena sentil, tersinggung, kemudian terpacu untuk ikut kerja… seperti yang udah dicontohkan menteri perdagangan… MERDEKA !!!

      Posted by Rahmat | 14 Mei 2012, 8:18 am
    • mungkin menteri pertanian sedang sibuk membahas program kerja, rapat kerja, SEDANG pak Dis lebih memilih sibuk KERJA SEBENARNYA!!

      Posted by akal sehat | 14 Mei 2012, 8:29 am
    • klo menurutq sih menteri pertanian sedang bobo

      Posted by miranda nasuton | 14 Mei 2012, 9:02 am
    • Sebetulnya Kementerian Pertanian sudah bekerja dengan baik… bahkan sejak tahun 2004 sudah dilakukan upaya-upaya peningkatan produksi dan produktivitas gula melalui program bongkar ratoon. Namun, mungkin tidak terpublikasi dengan baik. Selain itu, Kementerian Pertanian hanya bisa berkiprah di tingkat petani tidak bisa sampai ke persoalan pabrik (yang menjadi kewenangan Kemeneg BUMN). Coba perhatikan kembali tulisan2 pak DIS tentang permasalahan gula…. semuanya terkait dengan perbaikan di tingkat pabrik bukan di tingkat petani/lahan pertanian

      Posted by Jahudin | 4 Juni 2012, 10:04 am
  5. Hidup Ayu Azhari.. hohoho

    Posted by 2nrae | 14 Mei 2012, 5:39 am
  6. Semoga produksi gula di Indonesia semakin manis,semanis senyum Pak DIs,…….Kerja,….kerja,….kerja

    Posted by Ari Abu Zulfa | 14 Mei 2012, 5:40 am
  7. istilah yg unik……mulai dr mbah surip,widyawati,ayu ashari ampe iwak peyek…….akan ada apa lagi pak dis…..hehehehehehe
    semoga pabrik gula dan petani tebu mendapatkan yg terbaik dr pak dis……aamiin
    selamat berkarya pak dis ……kami juga ingin menunggu soal petral pertamina dan mafia minyak…….

    Posted by tonie | 14 Mei 2012, 5:41 am
  8. Kereta perubahan sdh mulai berjalan ibarat dari gigi satu dulu….pelan2..ntar gigi 2 bergerak..terus…semakin lama nanti semakin cepat.
    Selamat Pagi Indonesia, Pak DIS (sang masinis) sdh menggerakan lokomotifnya untuk menuju perubahan yg lebih baik, mari kita isi gerbong2 itu (sesuai bidang kita) dan turun distasiun masing masing untuk hal2 membangun Indonesia lebih baik lagi…SEMANGAT SEMUA INDONESIA, Kita KERJA, KERJA DAN KERJA, KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA DIDEPAN MATA.

    Posted by nurgadi | 14 Mei 2012, 5:43 am
  9. Kalo di jepang style Mr. Dahlan Iskan disebut GENBA, ada 3GEN sebagai basic filosofinya :

    GENBA : Melihat lsg ke Lapangan/Lokasi.
    GENBUTSU : Melihat lsg Item yg dipermasalahkan.
    GENJITSU : Melihat Lsg pada waktu aktual (pada saat kejadian)

    Dgn basic konsep itu jepang menjadi negara MAJU…
    Dan saya sangat senang Mr. DI mau mengajarkan ke kita dan menjadi tauladan…

    Posted by PUTU | 14 Mei 2012, 5:48 am
    • betul pak putu, gebrakan2 beliau dan transparansi apa yg sedang dan telah dilakukan juga diinfokan rakyat, yg sebenarnya memang memerlukan info2 seperti ini. agar rakyat juga ikut optimis akan masa depan bangsa. sehingga ikut termotifasi dalam bekerja lebih baik..

      semangat..kerja kerja kerja…

      Posted by deden hapsari | 14 Mei 2012, 8:39 am
    • Ini pak putu ariwangsa ya.. Dari pabrik madukismo ??

      Posted by bangkit | 14 Mei 2012, 11:15 am
  10. adminnya bikin penekanan kata pada kalimat-kalimat yg ditulis di MH kali ini… coba bacanya pelan dan diresapi… mengena deh maksud pak admin…
    SEMANGAT PAGI…

    Posted by juraganacsby | 14 Mei 2012, 5:48 am
  11. Wah masalah pabrik gula terlalu banyak permasalahan…terlalu dini untuk cepat cepat bisa melihat hasilnya..smoga pabrik gula makin jaya..para petaninya pun makin sukses…

    Posted by caderabdul | 14 Mei 2012, 5:55 am
  12. selama ini permasalahan pabrik gula tidak pernah terekspose….. dengan tulisan pak mentri ini betu2 membuka wawasan kita…. dan mejadi inspirasi untuk memulai pagi ini dengan semangat kerj kerja kerja… bravo pak DI

    Posted by mahmudarifien | 14 Mei 2012, 5:59 am
  13. Ayu Azari jare?
    Bener-bener penuh inovasi, semoga peraturan menterinya tidak dijadikan interpelasi lagi oleh DPR

    Terus semangat memperbaiki Indonesia

    Posted by Prasetyo Wijaya | 14 Mei 2012, 6:06 am
  14. MANIS…!!!

    Posted by sdwi | 14 Mei 2012, 6:07 am
  15. pak admin bikin tanggalnya salah he he he

    Posted by mahmudarifien | 14 Mei 2012, 6:12 am
  16. Betul sekali pak Dis, pembenahan di dalam untuk mendapatkan efisiensi, namun hal yg penting lainnya adalah pembenahan regulasi impor. Sepanjang hal ini tidak dibenahi, petani tidak akan pernah mendapat harga yang terbaik.

    Posted by Fadjar | 14 Mei 2012, 6:16 am
  17. bukan masalah baru atau tidak, yang penting ada perawatan… maka tampilan pun menjadi semenarik, semenarik ayu azhari
    wkwkwkwwkwkwkwkkwkwkwkwk

    Posted by ar_fauzi | 14 Mei 2012, 6:23 am
  18. tempo hari gara-gara sinyal kereta terganggu, pak Dahlan terpaksa ngotot mengumpulkan para ahli sinyal demi mencari solusi agar kereta lancar, yg ternyata itu terkait dgn kementerian lain. sekarang, saat lagi konsen ngopeni pabrik gula BUMN, pak Dahlan lagi-lagi hrs lintas sektor ikut cari tahu masalahnya petani, yg mestinya diurusi Kementerian Pertanian. semoga saja pak Dahlan menyimak wawancara di TVOne hari minggu siang kemarin, seorang pilot dan ketua organisasi ATC diwawancara ternyata mengeluhkan frekuensi komunikasi penerbangan dikacaukan oleh frekuensi-frekuensi liar, yg ternyata kewenangannya Kementerian Kominfo, tak lama lagi pak Dahlan mesti segera koordinasi dgn pejabat terkait. (hey, kalo gak salah Pertanian dan Kominfo dipegang orang partai, kan???)

    ah, memang seharusnya para menteri dan wakilnya adalah orang-orang yg berpengalaman di lapangan. kombinasi antara pengusaha, praktisi, dan akademisi yg bebas dari kepentingan dan cengkeraman kekuasaan

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 14 Mei 2012, 6:24 am
    • itu 2 mentri uda disorot dari dulu…
      satu kerjanya twiteran mulu…
      satu lagi sibuk urusin kumisnya… hmmmm… brani2nya ngajukan diri jadi mentri…

      Posted by PUTU | 14 Mei 2012, 6:46 am
    • kominfo?? dr partai itu lg..? aduh!! kecewa berat deh gue

      Posted by miranda nasuton | 14 Mei 2012, 9:08 am
    • Klu seperti ini trs rasanya akan semakin berat tgs yg hrs dikerjakan oleh pak DIS. shrsnya smu menteri yg berkaitan hrs ada koordinasi yg baik. Bknya ada tuh Menko yg hrsnya bs mengkoordinir para menteri2 itu!
      Tp wlupun begitu tetap semangat pak DIS doaku tetap menyertaimu.GBU….

      Posted by tina simanjuntak | 14 Mei 2012, 9:23 am
      • kalo semua urusannya ama lintas sektoral kek gini… TRUS KERJA PRESIDEN APAAAAAAA?

        Posted by Cukat | 14 Mei 2012, 10:06 am
        • Ya pak presidennya cm bc laporannya aja……..

          Posted by tina simanjuntak | 14 Mei 2012, 12:38 pm
        • P… R… I… H… A… T… I… N…

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 14 Mei 2012, 10:21 pm
        • Jangan menyepelekan Presiden, juga meremehkan menteri-menteri lainnya. Kita sudah dikasih contoh sama Pak DIS…Kalau kita mau kerja…yaa kerja saja…jangan melihat apakah orang lain sudah kerja atau belum.

          Presiden sdh menunjuk Pak DIS sebagai pembantunya, dan pilihannya tepat sekali. Dengan kemampuan beliau (Presiden) telah memilih Menteri-menteri yang berkualitas dan berintegritas tinggi, itu sdh mencerminkan bahwa Presiden sudah bekerja sangat baik….

          Posted by nutami | 18 Mei 2012, 10:53 am
  19. Minggu depan kira2 mbahas apa yah???? menunggu putra petir semoga

    Posted by bayu | 14 Mei 2012, 6:30 am
  20. Satu persatu kita lepaskan diri dari segala ketergantungan dengan impor. kedepannya kita benar2 mandiri. mari semua yang ‘mengitkuti’ Pak DI, kita kerja…kerja…kerja. pokoknya abis baca MH, langsung kerja. Biarkan saja para anggota hewan yang terhormat itu berteriak2 atau mau ngapain di senayan. abaikan saja. kita kerja…kerja…dan kerja. Jayalah Indonesiaku.

    Posted by Bahren Nurdin | 14 Mei 2012, 6:34 am
  21. Alhamdulillah lagi pak Dis sudah mampir ke Madukismo.. Ralat dikit ya pak, nama beliau I Dewa Putu Hariwangsa atau Pak Putu Kabag Instalasi PG Madukismo. Sense dan wisdom Pak Dis memang luar biasa. Bapak bukan ahli listrik namun relatif sukses besar memimpin PLN, bapak bukan ahli minyak tapi mencoba mencari ide untuk mengurangi ketergantungan energi bangsa ini terhadap BBM dan bapak bukan ahli tanaman atau gula tapi dengan gaya kepemimpinan Bapak bisa menginspirasi banyak orang untuk bekerja dengan baik dan berpikir untuk mencari ide-ide baru pembenahan+pengembangan proses kerja dan bisnis di BUMN. Salam hormat untuk Bapak, semoga Pak Dis selalu sehat dan selalu dalam bimbingan & pertolongan Allah SWT. Amin yra.

    Posted by akadarisman | 14 Mei 2012, 6:35 am
    • Setuju. Ini komentar yang baik. Komentar yang menguatkan. Pak Dahlan Iskan telah bekerja keras (dan cerdas). Pantaslah jika rakyat mengapresiasi beliau lewat antara lain komentar-komentar di media masa. Beliau memang layak memperoleh itu. Siapapun yang bekerja baik dan berprestasi, rakyat akan menilai baik. Maka mari kita dukung langkah beliau. PG Madukismo dan jajarannya telah memberikan contoh yang layak untuk kita ikuti. Maju terus pak menteri ……. !! Kereta Bangsa ini memerlukan masinis seperti Bapak …. !!

      Posted by rakyat kecil | 15 Mei 2012, 5:33 pm
  22. saluut..berharap gebrakan dan langkah pak Dahlan Iskan, bisa menciptakan keberanian putra-putra bangsa terbaik untuk muncul ke permukaan memimpin bangsa, dari kebanyakan yang selama ini memilih sembunyi hidup aman dari lilitan perilaku korup dan mau enak sendiri birokrasi….

    Posted by Budi Kuncoro (@Mr_BeKa) | 14 Mei 2012, 6:47 am
  23. entah sudah berapa kali terjadi, saya bisa terbahak sekaligus mengalir airmata, bagaimana caranya DI bisa menyusun kata2 menjadi menyenangkan, menggelikan, menumbuhkan harapan, menyemangati sekaligus mengharukan ditengah kerjanya yg super sibuk. Ber-baiksangka-lah kepada orang ini yg dengan tulus tanpa pamrih membagi semangat dan harapan serta membangunkan hati nurani kita. Balasan apa yg layak kita berikan kepada DI yg setiap senin pagi memberi ransum semangat, harapan, kecerian yg sangat cukup untuk dicerna ulang ber-kali2 selama seminggu ? dia tidak minta dikultuskan, cuma KERJA..KERJA..KERJA…

    Posted by daya setiawan | 14 Mei 2012, 6:48 am
  24. Hmmm ……. sampe nungguin jam 01.30 di Antara News …. gak muncul – muncul MH ini ….. woalah udah jadi MH Maniac euy ……

    Akhirnya ….. muncul juga setelah liat Real Madrid menang dini hari tadi ….

    KERJA …. KERJA …. KERJA …..

    Posted by Agandri | 14 Mei 2012, 6:49 am
  25. Hidup Pabrik Tebu…. Hidup Pak Dahlan….. Hidup Ayu Azhari….

    Posted by Haris Al Khawaris | 14 Mei 2012, 7:24 am
  26. Pak,mungkin bisa urung rembug buat uretnya, Karna uret bermetamorfosis,jd dibantai aj kepompongnya,trus diciptakan sejenis feromone untuk menarik kwawungnya,jd dipotong siklus metamorfosisnya. Klo uret dalam tanah susah dibunuh,bunuh aj kepompong sama kwawungnya. CMIIW

    Posted by Putut Sambang | 14 Mei 2012, 7:35 am
    • Betul mas Putut, universitas juga harus diajak kerja sama. Kalo menurut saya mungkin tahap pertama universitas bisa “memetakan” (entah tepat ato g kata ini) siklus perkembangan hewan ini. So, petani n pihak yang berkepentingan akan mendapatkan informasi ilmiah yang bisa mengenali “musuh” ini sebelum mereka bisa menaklukkannya. Tahap kedua mungkin bisa di lakukan seperti yang mas bilang, atau kedua tahap bisa dijalankan bersamaan dengan membagi kelompok penelitian — yang “memetakan” dan yang bikin strategi pemusnahan. Huahahaha…

      Posted by Iwan | 14 Mei 2012, 11:24 am
      • Di Universitas Jember ada pakar pemberantasan hama khususnya ulat, Prof. Didik Sulistyanto, lulusan Jerman. Dulu pernah ikut di kuliah beliau tentang strategi memberantas ulat, persis yang disampaikan Bli Sambang. tapi memang perlu identifikasi feromon atau senyawa yang bikin mereka mandul.

        Posted by agungbsantoso | 14 Mei 2012, 1:50 pm
  27. Hidup ayu azhari 😀

    Posted by Beli Ipad di Amazon | 14 Mei 2012, 7:38 am
  28. Kata-kata : “Memang ada kesalahan saya di sini: tidak segera mengubah peraturan Menteri BUMN yang menghambat terjadinya pembenahan ini”. Belum ada menteri yang mengakui kesalahan dan segera memperbaiki. Memang ndak ada motif apapun selain : Kerja, Kerja, Kerja!. Smoga P Dis di beri kesehatan dan umur panjang. Amin…..

    Posted by Mohtar Harijono | 14 Mei 2012, 7:40 am
  29. pingin juga nyiba peyet uret he he he…….sukses n sehat selalu pak dais!!!

    Posted by muh mundir | 14 Mei 2012, 7:41 am
  30. Pak Dis merupakan satu bukti bahwa jenjang pendidikan yang tinggi dan latar belakang pendidikan yang sesuai bukan hambatan untuk sukses dalam karir. Beliau bukan insinyur namun luar biasa sukses di PLN, bukan insinyur pertanian namun gak kalah dengan guru2 besar IPB dalam hal pertanian. Contoh konkrit buat kita utk tidak terbelenggu oleh gelar yg kita miliki….Jaga kesehatan Pak Dis…Sukses !!!

    Posted by iwan hp | 14 Mei 2012, 7:44 am
  31. Mestinya,yang dapat ijin import raw sugar,ya yang punya pabrik gula. Sepanjang punya pabrik gula boleh import. Yang boleh import minyak bumi ya mereka yang punya alat untuk mengolahnya. Yang punya hak import travo ya yang akan memakai travo. Yang import senjata ya yang akan pakai senjata. ………. Pokoknya jangan jatuh ke makelar. Jangan jatuh ke mafia.

    Posted by Widi | 14 Mei 2012, 7:46 am
  32. Hari senin yg biasanya sangat membosankan terasa berbeda sejak ada pak DIS, jadi MHholick….semangat LIKE DIS yoo…kerja…kerja…kerja…

    Posted by Erna | 14 Mei 2012, 8:00 am
  33. agak kurang menggigit, sudah agak kurang lagi……… tapi memang sulit, cakupannya memang banyak, kesannya terlalu ditel, 2 pekan bahas gula wae…… asli kutunggu yang lebih greget, tidak monoton di tiap senin pagi……. tapi…. kumaha pa Dahlan we lah……. saya mah mendukung…..Bismillah…… in the name of God…. awal apapun dimula……

    Posted by hal-hal | 14 Mei 2012, 8:02 am
    • semua hal adalah penting. walaupun yang paling menarik kita mungkin hanya ada satu hal. jika pak dis selama (misal…) 3 minggu ngebahas topik favorit kita…kita pasti ga kan komen ” kurang menggigit”. nurutku sih… let it flow… ikuti aja setiap topik yang dibahas pak dis…so…kita ga kan ngerasa “kurang menggigit”. Tq

      Posted by Vianita | 14 Mei 2012, 9:00 am
  34. senin pagi,buka komputer….langsung baca,semangat deh…

    Posted by elfataruqani | 14 Mei 2012, 8:07 am
  35. pak tolong diawasi proses pembersihan perkakas tua di PG nanti. Awas bnyk mafia besi tua. Biar hslnya untk renovasi gedung PG.

    Posted by disfans | 14 Mei 2012, 8:09 am
  36. koreksi pak dis. tanggalnya bukan 4 Mei, tapi 14 Mei 2012, 🙂

    Posted by syukron maksum | 14 Mei 2012, 8:18 am
  37. Berharap pak DIS menjelaskan tentang solusi untuk masalah sinyal KRL, dan juga pemecatan Direktur Merpati yang menyebabkan kehebohan, tpi ternyata yg dibahas masih ttg pabrik gula. Yowis lah….

    Posted by RWB | 14 Mei 2012, 8:24 am
    • menurut saya, karena Pabrik Gula lebih vital daripada Merpati (ga semua orang terbang.. Begitu juga, sinyal KAI, penting… Tapi jauh lbh penting gula)

      menjadi dimaklumkan, mungkin pak dis akan membahas hingga 3-4 MH.
      nuwun.

      Posted by wawan | 14 Mei 2012, 8:35 am
    • Setiap pembahasan satu mslh hrs secara tuntas jgn lompat2.biar kita bs tetap mengikuti dan mengerti.kan permasalahannya skrg ttg msm giling tebu yg akan terjdi sebentar lg,jd hrs dilihat apa sj yg menjdi kendalanya biar tahu solusinya. klu ada yg bs ksh saran monggo kita smu urunrembuk diforum ini

      Posted by tina simanjuntak | 14 Mei 2012, 9:40 am
    • Gula itu menyangkut banyak orang. Kalau merpati itu…….. yang punya uang untuk naik pesawat. Penting mana hayooooooooooo.

      Posted by Widi | 14 Mei 2012, 9:35 pm
  38. tulisan Pak DIS setiap hari senin selalu ditunggu krn membangun motivasi …. cocok seperti yg disampaikan komentator lain beliau bukan ahli tetapi beliau selalu ingin belajar dan belajar melalui kerja… kerja… kerja…. jaga kesehatan Pak DIS … sebab seumur hidup saya selama setengah abad Pak DIS sebagai pelopor… walaupun berlimpah harta tetap berpenampilan sederhana dan mau terjun ke rakyat banyak… saya ingat menkominfo semula berpenampilan sederhana ttp sekarang penampilan berbeda.. begitupun menteri-menteri lain… sehingga dengan perbedaan tersebut banyak yang menyindir pak DIS… maju terus pak DIS….

    Posted by dewi syahrul | 14 Mei 2012, 8:28 am
    • betul pak,teman2nya menkominfo skrg jg GEMUK2. lain dg dulu..(maaf OOT,hehe..)

      Posted by miranda nasuton | 14 Mei 2012, 9:24 am
    • Inilah bedanya kalau kementrian dipimpin seseorang dengan perpaduan : pekerja keras-jujur-humble-ikhlas.
      Ga ada kepentingan lain kecuali kepentingan orang banyak, bukan diri sendiri, bukan keluarga, bukan juga partainya.
      Bila mentri dari partai, ya bisa dilihat hasilnya..
      Saya pernah membaca dibukunya pak DIS yang berjudul “Dua tangisan ribuan tawa” saat beliau mengadakan kunjugan kerja diberikan hadiah mutiara, karena ga enak kalau ditolak beliau memaksa menanyakan harga mutiaranya. Ternyata harganya Rp. 2 juta, langsung saat itu juga beliau meminta anak buahnya untuk mengirimkan uang Rp. 2,5 juta sebagai gantinya.

      Orang yang luar biasa…Hail DIS…ling live DIS…

      Posted by john | 15 Mei 2012, 1:20 pm
  39. good job pak DI. moga gaya kepemimpinan bapak dapat tertular sampai ujung bumi pertiwi

    Posted by azham kkhairan | 14 Mei 2012, 8:36 am
  40. Kerja, kerja, ayo kita kerja..satu hal lagi yang Pak Dis ucapkan ‘Tekad kuat’ untuk pembenahan di pakbri gula milik BUMN . semoga tetap istiqomah Pak, kami semua mendukung mu.

    Posted by Royan | 14 Mei 2012, 8:42 am
  41. sekali lagi ngakak,,,,, memacu semangat,,, dan kerja-kerja-kerja,,,,,

    Posted by susiindriyani | 14 Mei 2012, 8:46 am
  42. Oke enaknya tiap senin itu disebut hari DIS DAY. lalu kita ngomong gini “i love dis day” biar bs tenar kyk “i love monday”

    Posted by Mcu | 14 Mei 2012, 8:54 am
  43. Walaupun hati sudah diganti tapi semangat tetap membara. Salut deh.

    Posted by arief | 14 Mei 2012, 8:56 am
  44. saya berharap pabrik gula disini (daerah saya) disulap jadi Nikita Mirzani aja, bukan Ayu Azhari.. hahaha

    Posted by yudex | 14 Mei 2012, 8:56 am
  45. kereeen….bisa gaet Ayu Azhari jadi bintang iklan gratis pabrik gula 🙂

    Posted by syafiihkamil | 14 Mei 2012, 9:02 am
  46. Oleh Siti Ita Nasyi’ah, Khusnah Sifatin,

    Minggu, pukul 06.00 wib, saat jalanan di Jakarta masih lengang, mobil Mercy L 1 JP melaju kencang menuju bandara Soekarto Hatta. Penumpangnya hanya berempat. Pak Menteri BUMN aku dan pak Jusak. Pak Dis duduk di depan kiri berdampingan dengan Zahidin, sopir pribadinya. Sedangkan aku dan pak Jusak, duduk di belakang. Kami berdua seperti juragan di mobil mewah itu. Terlihat beberapa botol air mineral dan camilan kecil tersedia rapi. Juga ada permen. ”Kita berangkat pagi, karena aku pingin mampir ATC (Air Traffic Controller) di Soeta,” kata pak menteri sambil menggulung lengan hem bergaris-garis warna biru yang dikenakan. Sesegera mungkin, tas kopor kutarik dan kumasukkan ke dalam bagasi mobil berwarna hitam metalik itu.

    Sepinya jalanan ibukota, membuat Zahidin tancap gas full. Tidak sampai 1 jam, perjalanan menuju bandara Soeta dari Capital Residence, dilalui tanpa hambatan. Lucunya, saat sampai di pintu gerbang Perum Angkasa Pura (PAP), mobil melaju pelan. Pak menteri bergegas menurunkan kaca sambil menyapa sekurity dan satpam yang tengah berjaga. ”Pagi, pak. Permisi, ya” sapa pak Dis dengan ramah. Belum sempat menjawab, mobil yang membawa kita melaju menuju sebuah gedung paling ujung. Rupanya gedung ini adalah tempat paling vital milik PAP. Karena di gedung inilah letak berbagai mesin pengontrol lalu lintas udara yang ada di bandara Soeta.

    Belum sampai di tempat parkir, terdengar peluit dari security yang kita lalui. Dari belakang, kulihat petugas jaga yang ada di pos, berlari-lari menghampiri mobil kami. Dengan wajah garang, seorang petugas berbadan agak tambun menyuruh mobil kami kembali. Alasannya, tempat terlarang dan tidakb oleh sembarangan orang masuk. Untuk urusuan itu, pak Dis menyerahkan pada Zahidin. Sepintas, kulihat ada adu argumentasi antara sopir pribadi pak Dis dengan petugas security. Sedangkan Pak Jusak buru-buru mencari toilet. Apa yang terjadi, aku tidak tahu pasti. Bagiku, mengikuti langkah pak Dis yang sangat cepat, lebih penting. Setengah berlari, kuikuti langkah pak Dis menuju sebuah gedung yang salah satu mejanya bertuliskan receptionis. ”Pagi, Assalamulaikum, permisi,” sapa pak Dis. Ternyata, ruangan itu kosong. Tak ada jawaban. Namun demikian, Pak Dis tetap bertahan dan berusaha memasuki ruang demi ruang yang ada sambil melihat-lihat keadaan. Kotor dan perlatan kantor berserakan tidak pada tempatnya. Disamping itu, terlihat meja kerja maupun meja tamu, terdapat botol air menieral, bekas piring makan dan satu lagi, asbak penuh puntung rokok. Padahal, ruangan itu full AC. Dingiiiiiin.

    Bagiku, ini aneh. Meskipun minggu dikenal hari libur bagi masyarakat umum, tidak demikian dengan PAP dan dunia airline. Hari libur, justru hari-hari sibuk bagi instansi yang ada dalam salahs atu BUMN tersebut. Makanya, ada 3 shif yang diberlakukan bagi karyawannya di bagian ini. Belum tuntas keanehanku, muncul suara nyanyian dari laki-laki yang ada di dalam ruangan yang ada di televisinya itu. Akupun kembali mengeraskan suaraku mengucapkan salam. Bukan jawaban salam, yang kuterima, malah semprotan sinis. ”Siapa sih lo, pagi-pagi gini. Berisik amat,” demikian jawab laki-laki berseragam dengan wajah ketus. Begitu melihat wajahku, laki-laki lain muncul dengan suara tak kalah garang. ”Siapa yang suruh masuk ke sini,” katanya dengan suara lebih keras. Akupun tak mau kalah. ”Mana bosmu, pak menteri pingin ketemu,” jawabku dengan tak kalah garang. MEndengar suara galakku, laki-laki yang ada di dalam, ikutan keluar. Sampai akhirnya ada lima orang lelaki yang bersiap menghadapiku. Saat kutoleh ke belakang, pak Dis buru-buru beranjak pergi. Pak Dis keluar dan mencari-cari sendiri ruangan ATC. Akupun bergegas mengikuti langkah gesitnya. ”Lho, bukannya itu pak Dahlan Iskan ya,” kata dua petugas yang masih muda dan ganteng. Tanpa menjawab, akupun pergi berlari menguntit langkah pak Dis dari belakang.

    Kulihat, ada perubahan wajah pak Dis dari yang sebelumnya ramah, agak kecut. HP blakberr warna hitam dikeluarkan dan memencet nomor telepon. Sambil terus berjalan, pak Dis menelepon seseorang. ”Assalamulaikum, selamat pagi mas. Mohon maaf, mengaanggu libur anda ya. Sory, nih, saya nuwun sewu, dan kulo nuwun, ingin melihat ATC. Melihat komputer yang baru kita beli kemarin. Nuwun sewu lho, mas,” ucap pak menteri. Rupanya, pak Dis menelpon bos PAP yang tengah menikmati libur minggu. ”Tidak usah, tidak usah. Biar saya sendiri saja yang mencari. Saya sudah ada di dalam kantor anda kok ini. Cuma mencari-cari belum ketemu,” ucap pak menteri sambil terus membuka-buka pintu ruangan yang dilalui. Rupanya, sebelum itu, pak Dis sudah pernah berkunjung. Hanya saja, lupa tempatnya. Meski demikian, pak Dis tidak putus asa. SAmpai akhirnya, ada ruangan yang bertuliskan ATC. Bergegas, pak Dis masuk. ”Nah, ini dia,” ucapnya dengan wajah berbinar.

    Akupun mengikuti langkah pakDis. BEnar. Di ruangan yang agak tersembunyi itu, terdapat sebuah ruangan khusus. Di dalam ruangan itu ada beberapa orang bekerja. Sambil mengucapkan salam, pak Dis menyalami satu persatu karyawan yang tengah bertugas. Tentu saja mereka kaget. Tidak mengira, jika ruangan mereka dikunjungi menteri. Beberapa orang yang tadinya santai, terlihat kembali ke komputernya. Begitu juga yang tengah merokok, meletakkan putung rokoknya di asbak yang ada di sampingnya. ”Wah, nglembur ya. Maaf, saya menganganggu,” ucap pak Dis sambil bertanya-tanya pada karyawan yang berkerja kala itu. Setelah meminta penjelasan bagian apa ruangan yang tengah didatangi, pak Dis minta ditunjukkan tangga menuju tower ATC. ”Wah, disini perokok semua ya,” kata pak Dis setengah menyindir. Kudengar ada yang menjawab dan ada yang membisu, sambil mematikan putung rokoknya. Beberapa orang, kulihat sibuk menelepon. Entah siapa yang ditelepon.

    Pastinya, ada dua orang lelaki yang memperkenalkan diri sebagai supervisor menjadi penunjuk jalan menuju tower. Kamipun berjalan menuju ruangan yang ditunjukkan. ”Di sini pak. Mari,” ucap lelaki bertubuh tegap yang mengenakan hem kuning muda. Di depan pintu masuk ruangan itu, terdapat tulisan ”dilarang masuk” dan tulisan ”steril”. SElain itu juga ada tulisan ”jagalah kebersihan”.

    Karena tempatnya steril, tanpa diminta pak Dis mencopot sepatu ketsnya. Apalagi di tempat itu juga terdapat rak sepatu. ”Di sini tidak sembarang orang boleh masuk, pak,” kata petugas tadi menjelaskan ruangan khusus itu. Pak Dis hanya manggut-manggut. Setelah itu, kami diajak naik ke sebuah tangga. Kalau tidak salah, ada 10 anak tangga yang kami naiki. Di ujung anak tangga, terdapat sebuah ruangan yang dipintunya bertuliskan ”yang tidak berkepentingan di larang masuk”. Rupanya, kita diajak ke sebuah ruangan kontrol yang seluruh ruangannya full komputer. Suasananya ramai. Sedikitnya ada 30 komputer berbagai ukuran. Masing-masing komputer ada seorang operatornya. Cuma sayang, ruangan yang super dingin itu tidak sesteril, seperti selogan yang dituliskan. Buktinya, di samping meja komputer, ada beberapa makanan. Mulai makanan kecil, sampai piring bekas makan mie. Tragisnya, ruangan ber suhu super dingin itu terdapat beberapa asbak ukuran 1 meter. Sangat kontradiksi, memang.

    STRES

    Melihat ini semua, pak Dis bertanya-tanya. ”Kenapa masih ada rokok dan bekas makanan di ruangan ini? Katanya steril,” ucap pak Dis serius. Kulihat, leki-laki yang mengaku supervisor itu gelagapan. ”Oh, iya pak. Rokok itu untuk menghilangkan stres saja. Kalau tidak, temen-teman tidak bisa konsentrasi dalam memantau jalur-jalu penerbangan,” jawab lelaki itu sekenanya. ”Oh, gitu ya. Kalau stres ya gak usah bekerja saja. Cukup di rumah. Di sini kan butuh orang sehat. Bukan untuk orang stres,” jawab pak Dis tak mau kalah. Melihat jawaban itu, lelaki tadi tersenyum kecut. ”Iya, pak. Siap,” jawabnya dengan wajah pucat. ”Tolong ya, pak. yang stres diistirahatkan saja,” tambah pak Dis. Setelah itu, pak Dis minta penjelasan tentang komputer raksasa yang baru saja didatangkan oleh kementeriannya. Setelah itu, pak Dis berkeliling dan melihat sekeliling. Begitu melihat ada piring makan, sendok, mangkuk dan beberapa bekas pembungkus mie, pak Dis berucap lagi. ”Lebih komplit disini, dibuka kantin atau resto ya,” ucapnya sinis. Sindiran ini ternyata direspon positif. Buktinya, beberapa lelaki yang sebelumnya mengikuti langkah kita, buru-buru menugasi kawannya membersihkan bekas makanan, piring atau apa saja yang ada di meja sekitar komputer. Akupun hanya senyum-senyum melihat karyawan di bagian komputer itu kelabakan.

    KONSER

    Puas berkeliling, pak Dis minta ditunjukkan tower tempat mesin ATC berada. SEsuai namanya, Tower ini merupakan bagian tertinggi yang ada di bandara Soeta. Tower inilah tempat paling vital dari setiap bandara. Karena di tempat inilah komunikasi antara petugas dengan pilot pesawat untuk minta ijin landing atau take off pesawat. Sial. Meskipun tempat ini bisa dikatakan jantungnya bandara, tidak seperti yang digambarkan. Super sterilnya tidak tampak. Putung rokok juga masih ada di beberapa tempat. Bahkan, sebuah asbak tinggi, juga disiapkan. Pak menteri, kembali kecewa. Peralatan serba canggih dan super mahal, tidak diimbangi dengan atitu operatornya. Ketka ditanya mengapa masih ada putung dan asbak, petugas tadi berkata lugu.

    ”Biasanya kalau teman-teman panik, pelampiasannya memukul-mukul berbagai alat yang ada untuk pelampiasan kegalauan sambil menyanyi-nyanyi, pak. Apalagi jika cuacanya buruk seperti akhir-akhir ini,” ujar petugas yang bertanggung jawab di bagian tower. Pak Dis pun mendengar dengan serius jawaban petugas tersebut. ”Oh begitu. Bagus, bagus,” jawab menteri kelahiran Takeran sambil mengangguk-anggukkan kepala. Sejenak, pak Dis minta penjelasan secara rinci, bagaimana dan apa keluhan yang dirasakan karyawan di bagian tower itu. Puas, pak Dis mengajak beberapa supervisor turun. Di sebuah ruangan kecil, pak Dis mengatakan, bahwa semua keluhan akan ditindak lanjuti. Utamanya, masalah stres dan menabuh bunyi-bunyian di bagian tower sebagai pelampiasan kegalauan karyawan.

    ”Ita, tolong, bapak-bapak ini anda beri penjelasan, bagaimana kinerja kita di Jawa Pos dulu. Bila perlu, besok, yang dibagian tower dibuatkan orkestra untuk konser musik. Anda kan mantan wartawan musik toh, jadi gampang untuk mengatur mereka,” kata pak Dis kepadaku. Mendengar ucapan pak Dis kepadaku, beberapa supervisor tadi hanya menganggukkan kepala.

    Jelas sekali, jika pak Dis kecewa. Jelas, bila pak menteri gundah.

    DOSEN

    Sampai akhirnya, akupun angkat bicara. Pada saat pak menteri mengenakan sepatu, akupun memberi pencerahan. Seperti seorang guru, akupun mengisahkan bagaimana sterilnya ruangan redaksi Jawa Pos. BApak-bapak, kataku memulai ”ceramah” kecil”. Di Jawa Pos, peralatannya juga canggih karena ada alat cetak jarah jauh dan lain sebagainya yangberkaitan dengan satelit. Untuk menjaga itu semua, bukan berarti karyawan yang merokok tidak boleh merokok. Boleh. Asalkan di luar ruangan. Begitu juga dengan makan. Semuanya boleh dilakukan. Karena merupakan kebutuhan utama manusia. Namun, semuanya itu harus dilakukan pada tempatnya. Untuk merokok, haruslah di luar ruangan. Di dalam ruang redaksi, harus steril. Jadi, kataku lebih lanjut, tolong, di sediakan ruangan merokok bagi yang merokok. Sehingga, selain ruangan ber AC jadi segar dan bersih, peralatan super canggih yang dibelikan dengan uang rakyat bisa diperlihara dengan aman. Melihat aku berceramah seperti dosen di depan mahasiswa, pak Dis menahan senyum sambil pura-pura sibuk membetulkan tali sepatunya. Oalah….rek….rek. Dadi opo aku iki. Setelah itu, kamipun pamitan pulang. Di tengah perjalanan menuju mobil, kulihat ada seorang pejabat yang buru-buru hendak menemui kami. ”Mana pak menteri Dahlan,” tanyanya kepadaku. Akupun segera menunjukkan dengan tanganku ke arah belakang. Kulihat pak Dis sibuk menelpon di temani tiga orang supervisor yang tadi kukuliahi. Sayup-sayup, ku dengar, pejabat yang berlari-lari itu meminta maaf pada pak Dis karena keterlambatannya itu. ”Maaf pak. Tadi saya ada di tempat lain,” ucapnya memberi alasan. Akupun berlari menuju toilet karena dinginnya ruangan ”steril” tersebut.

    (bandara Soeta medio februari 2012)

    Posted by SAEFUL | 14 Mei 2012, 9:04 am
    • jangan ditulis dijawapos dulu ya pak,ntr dikira pencitraan,mengambil kesmpatan dalamksempitan atas kejadian sukhoi,klo rusia sampai tau wah bisa berabe nieeehhh,

      Posted by didik susanto | 14 Mei 2012, 9:22 am
    • Berarti mungkin benar apa yg dikatakan seorang pilot di tv itu. Jalur neraka jika sdh msk wilayah penerbangan indonesia. Lha petugas ATFnya begitu…..mari berbenah menjadi yg lbh baik tdk usah saling menyalahkan….cukup penumpang sukhoi aja yg jd korban….menuju Indonesia lebih baik….

      Posted by surachwanto | 14 Mei 2012, 9:45 am
    • Wew ngeri… Parah btul atitude petugas atf.. pdahal ribuan nyawa dan lalu lintas pesawat bergantung ama mereka..

      Setuju ama pak Dis.. yg gitu tlong diistirahatkan ytk selamanya, buang benalu dari tubuh birokrasi/bumn.. sdm bangsa ini berlimpah, tolong diburu putra putri terbaik.. sdah saatnya org2 terbaik, dgn attitude terbaik, dgn kompetensi terbaik.. yg layak menduduki posisi melayani rakyat, supaya bangsa ini bisa bikin percepatan, ngejar ketertinggalannya..

      Posted by nining | 14 Mei 2012, 10:52 am
      • Ya rakyat merindukan SDM di semua lini instansi pemerintah yang profesional dengan dedikasi dan attitude tinggi…semangat melayani!! singkirkan SDM yang mengandalkan Koneksi dan uang sogokan yang merugikan negara dan rakyat……

        Posted by Bayo anar | 15 Mei 2012, 5:47 am
    • Semoga semua bisa bebenah diri menjadi lebih baik, saya berharap semua BUMN bisa saling koreksi diri sendiri, Ingat ada gilirannya untuk di control Setiap waktu, Hati2 PAK DIS Akan datang sewaktu2. maka dari sekarang bebenah lah.
      Kepada bapak mentri sungguh dirimu benar2 sll membuat perubahan. Hidup pak DIS. WE LOVE YOU.

      Posted by slamet asruhi | 14 Mei 2012, 3:21 pm
    • Pekerjaan sebagai air traffic controller itu memang super stress…
      Banget-nget stress. Apalagi atc di sebuah bandara internasional seperti Soetta.
      Biasanya sampai disediakan ruang relaksasi berikut kursi pijat dan alat olah raga di dekat ruang atc. Diet para pekerja di atc pun seharusnya diawasi. Makanan dan minuman yang bersifat membuat “tidak tenang” harusnya dihindari. Minuman berkafein dan beralkoho harus dimusuhi. Tidur pun harus cukup, harus berkualitas.
      Saat bertugas, pekerja atc harus benar-benar dalam keadaan optimal, segar, tapi tenang.
      Banyak pekerja atc yang nakal, tidak cuma di Indonesia, di seluruh dunia juga banyak yang nakal. Ada yang emosional dan galak terhadap pilot sehingga sering sampai adu bentak-bentakan dengan pilot. Ada yang bahasa inggrisnya terkontaminasi bahasa lokal yang medok (coba deh landing di singapur, hongkong, sidney, atau london), ada juga pekerja atc yang jagoan. Terlalu pemberani dan terlalu nekat. Yang lihai memepet-mepet rapat pesawat-pesawat yang hendak mendarat di sebuah bandara.
      Herannya tipe yang terakhir ini yang banyak disukai pengelola bandara. Karena dianggap bisa mengoptimalkan traffic pesawat di sebuah bandara. Pemilik maskapai juga senang dengan pekerja atc yg seperti ini. Karena bisa mempersingkat waktu tunggu giliran pesawat di udara, yang akhirnya bisa menghemat bahan bakar.
      Tapi pilotmya pasti deg2an.

      Untuk mencari pekerja atc yang baik, sistim rekruitmen juga harus baik. Selain itu disiplin ala militer juga harus diberlakukan.

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 14 Mei 2012, 5:38 pm
    • baca tulisan diatas sambil geleng geleng kepala…uueeeeEddddaaaaaaannnnnnnnnn!!!! dulu ada orang ATC curhat dimari (lupa di MH berapa) setelah di penuhi keinginanya kerjanya gak becussss! sedih… sedih….ada anak bangsa seperti ini.

      Posted by erust | 15 Mei 2012, 2:59 pm
    • Wah, cerita yang cukup detail. Terima kasih. Kok begitu ya keadaan di ATC sana? Dengan cerita tadi kami masyarakat jadi tahu bahwa mereka tidak terlalu perduli dengan tempat mereka bekerja. Apakah tidak punya rasa memiliki tempat bekerja yang nyaman plus mewah lagi? Sepertinya rasa syukur mereka itu sedikit saja. Sayang ya bapak-bapak sekalian ….. kok seperti yang amatiran saja …. Padahal di tangan merekalah keselamatan penerbangan dipercayakan ….. Pak Menteri ….. langkah-langkah Bapak bisa menjadikan kami semua warga Bangsa belajar untuk menjadi lebih baik …. Terima kasih pak D.I ….

      Posted by rakyat kecil | 15 Mei 2012, 7:51 pm
    • Jd petugas ATC itu dicek ga ya kesehatan jiwanya secara periodik??? Kl udh ga memenuhi syarat ya ngapain dipaksakan…Setauq gajinya pdhl udh besar..trll “dimanja” nih kyknya,mgkn jg ada sdkt “kesombongan” dlm hati mrk “kl ga gue pandu,pswt kan ga berani turun…”,trs ga ada deh yg berani negor.Kebetulan saya prnh pny pengalaman pribadi sm mrk ya gara2 merokok itu…..

      Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 8:14 pm
  47. saya pernah masuk ke pabrik gula di mojokerto. Pabrik tsb tampak tua dan hanya diperas tenaganya saat musim giling.

    Semangat perbaikan, kerja kerja kerja!

    Posted by romi | 14 Mei 2012, 9:09 am
  48. Pagi. Sedikit input an kalau di sawah utk membasmi Hama & telurnya diadakan pembakaran batang Padi yg merata setelah panen. Intinya supaya areal sawah panas hingga ke dalam tanah & membunuh semua organisme.

    Utk kedalaman 3 meter, paling sebentar pembakaran 30 menit dng jarak API radius 5 meter. Utk pastinya, tlg di tanam thermocouple di kedalaman 3 meter dng fireproof cable/ tubing sebelum pembakaran di mulai. Kemudian areal pembakaran di amankan sehingga pembakaran tercontrol & tidak menyebar.

    Setelah panen, jadi Lahan sudah kosong (panen dongkelan, bukan retun), ampas tebu, ranting, batang Padi dll yg penting gratis & bisa kebakar ditebar dng radius 5 meter & ketebalan min 10 cm.

    Pembakaran bisa dimulai & thermocouple harus mencapai 100 C di kedalaman 3 m. Bila belum, ranting & ampas tebu dapat ditambah & waktu pembakaran diperpanjang.

    Diharapkan jadi ulat kukus.

    Note: setelah pembakaran unsur hara yg hilang terbakar & menguap harus di ganti sebelum ditanami kembali.
    Biasanya nitrogen.

    KL Ada yg kurang atau salah tlg ditambah & dikoreksi.

    Selamat Pagi.

    Posted by Sutben | 14 Mei 2012, 9:12 am
    • Jadi “sampah-sampah” bekas pohon tebu dibakar diatas tanah selama minimal 30 menit agar panas bisa merambat sampai di kedalaman 3 meter?
      Bisa memakai bantuan bahan bakar? Disiram minyak misalnya? Atau harus asli dari bahan bahan organik saja?

      Cara ini sudah umum dilakukan para petani atau merupakan penemuan baru?

      Lalu kok ada unsur tanah yang hilang? Bukan kah katanya kalau hutan terbakar malah tanahnya tambah subur?

      Seperti boleh juga dicoba. Di atas kertas cara ini murah dan mudah.
      Terima kasih untuk sarannya.

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 14 Mei 2012, 7:09 pm
      • Tebu itukan kl udh bekas dipanen bnyk daun sisa sortiran,soalnya yg diambil kan cuma batangnya aja,itu ga ush pk minyak bs lgsg dibakar…setauq didaerahq sistimnya jg gt,jd slsi panen daun2 diratakan diseluruh areal pertanian kmdian dibakar,selain jd pupuk mgkn jg utk mengurangi hama yg ada..

        Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 8:34 pm
    • pembersihan lahan pertanian/perkebunan dgn metode pembakaran itu yg jadi musuh besar di tanah Sumatera dan Kalimantan yg menyebabkan gangguan kabut-asap rutin tiap tahun dan yg membuat negara kita panen protes dari negara-negara tetangga serta yg paling gawat membahayakan armada penerbangan dan pelayaran. percaya gak kalo kabut-asap itu bisa sampai ke Thailand??? sbg orang yg dibesarkan di Pontianak, belasan tahun saya mengalami sendiri menderitanya mata dan paru-paru akibat kabut-asap yg datang tiap tahun kayak lebaran.

      kalo tujuannya memberantas hama uret, saran dari teman di atas ttg intervensi siklus metaformosis si hama maupun rekayasa genetika utk menciptakan jantan mandul, itu kayaknya sangat perlu dipertimbangkan daripada penggunaan pestisida maupun pembakaran. satu lagi, boleh dipertimbangkan juga mencarikan predator alami bagi si serangga uret…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 14 Mei 2012, 10:40 pm
      • Tapi kalau dibakar setengah jam saja mungkin tidak terlalu parah asapnya. Mudah2an asapnya tidak separah pembakaran untuk membersihkan lahan hutan.

        Karean kedengarannya ini seperti ide yang termurah dan termudah, dibandingkan ide membuat ulat iwak peyek jantan impoten. Apalagi jika dibandingkan dengan menggunakan sinar gamma (itu sinar yang dipakai Hulk kan ya?). Tapi kalau si sinar gamma ini bisa dibuat alat portabelnya, keren juga ya. Bisa dipakai dari satu ladang tebu ke ladang tebu lainnya.

        Kalai si ulat iwak peyek ini naik ke permukaan tanah ketika menjadi kepompong, mungkin tidak perlu menggunakan metode pembakaran. Bunuh saja kepompongnya. Bisa dijadikan acara pesta rakyat. Ramai-ramai turun ke ladang tebu ikutan lomba mengumpulkan kepompong ulat iwak peyek. Acara dimeriahkan oleh kehadiran artiis Ayuuu Ashariiii dan adik-adiknyaaa…. Horeeee… Mudah-mudahan nobra semuaa.

        Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 1:40 am
        • walah, kok jadi mengkhayal the Azhari Sisters nobra gini… :p

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 15 Mei 2012, 7:28 am
        • Produksi pejantan mandulnya di labnya BATAN pak erick, ahli n alatnya bejibun disana, trus disebar ke lahan tebu dg tugas nggodain para kwangwung cewek. emmm .. bisa jd peluang usaha besar ini ..

          Posted by Akmila | 16 Mei 2012, 4:04 pm
          • waah terimakasih Mas Akmila,
            Jadi ulat-ulat cowo diradiasi agar mandul lalu dilepas kembail, baru ngerti sekarang saya.

            Hmmmm… Kira-kira bisa ga ya membuat ulat-ulat cowo itu menjadi homo? Kalau bisa, lebih dahsyat lagi hasilnya. Ada yang mandul, ada yang homo. Sebentar juga habis pasti populasi ulatnya.
            (walaupun lucu ini saya serius lho)

            Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 11:40 pm
        • salam kenal semua nya ,kalo menurut ku gmn kalo pas lg musim kepompong kita lepas ja ayam berapa ratus ekor untuk nyerbu kepompong sambil kita ternak ayam dr pada kita beli pakan ayam mending kita kasih daging kepompong biar ayam nya gemuk2 kayak pejabat2 kita yg korup @peace.com

          Posted by wong alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 17 Mei 2012, 9:07 am
      • Mas..mgkn bs dibedakan dl tanah diSumatera & Kalimantan kan berupa gambut,jd bekas apinya itu susah hilangnya/ga padam2 soalnya apinya smp masuk kedlm tanah.Kl tanah diJawa kan sifatnya tdk spt itu,kl daun2 diatas tanah dibakar ya udh begitu hbs daunnya,apinya padam sendiri…maaf lho ya bkn SARA ini he he..

        Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 8:41 pm
        • oh, tidak. sama sekali ini bukan isu SARA. kita kan sharing ide

          memang karakter tanah gambut di Kalimantan yg bikin kebakaran lahan jadi parah. sedangkan di Sumatera, tanahnya vulkanik kayak di Jawa

          nanti dicek lagi aja kondisi riil di lahan tebu yg terserang hama uret, kira-kira kalo memang hrs pakai metode pembakaran, memungkinkan atau tidak. kalo memang oke, bisa dicoba…

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 16 Mei 2012, 6:33 am
          • Kl menyimak dr tulisan DI,tanahnya agk berpasir…jd mnrtq ga ada mslh kl pk metode pembakaran spt yg udh kt bahas…btw metode pembakaran ini udh prnh dicoba blm ya sm petani disana??? Kl udh prnh dicoba & trnyta mmg blm brhasil kecele dong kt he he he….

            Posted by Ahmad Zuhri | 16 Mei 2012, 8:24 pm
    • pernah dengar d tanam dengan TOT,
      brazil dulunya menggunakan sistem bakar, untuk menghilangkan hama2, tapi akhirnya menjadi kesalahan 30 tahun, karena menghilangkan siklus pupuk yang berharga, (serasah yang menjaga evaporasi dan transpirasi saat kemarau, mikroorganisme, dan perbaikan horison tanah) itu sangat berharga…

      sampai sekarang brazil menjadi sukses karena sistem TOT dan membiarkan lapisan mulsa yang mendinginkan tanah.

      ketahui masalah pada uret ini, siklus hidup dan fase apa yang harus diatasi…

      dalam kasus uret ini saya memandang bahwa imago adalah siklus yang harus di musnahkan
      waktu kawin yang nocturnal, gunakan perangkap lampu jaring berhormon, yaitu lampu putih dengan jaring jala ikan, atau kain berjaring yang lebar dan memiliki sela2 yang sempit, di dalamnya diberikan toples transparan yang berlubang2 berisi kumbang jantan dan betina (terpisah) atau gunakan hormon pheromon betina yang diambil

      bagian kaki kumbang akan terjaring jala, dan pagi hari tinggal panen imago kumbang, pasang terus selama tanaman masih muda,

      kenapa imago yang menjadi kosentrasi, ambil contoh: ulat spodoptera (hama utama pemakan daun tanaman semusim) betina nya saja bisa bertelur sebanyak 300 butir, (dengan suhu mikroklimat sesuai) dan menetas cepat saat ada lonjakan suhu.

      dengan menangkap betina sebelum dan setelah kawin, maka 1 betina akan menyelamatkan beberapa tanaman, dengan potensi 1 betina akan menaruh telurnya rata di setiap tanaman.

      mungkin bisa dijadikan masukan 🙂

      mohon dimengerti saya hanya manusia biasa 🙂

      Posted by hpt. Sp. | 17 Mei 2012, 7:45 pm
    • Comprehensive.

      Membaca banyak Nya solusi & effect Nya. Mungkin bisa di petakan kapan, dimana & bagaimana penerapan Nya.
      Contoh Siklus Nya:

      Panen bongkar retoon (dongkelan), bakar ampas organic, tanam, panen retoon 1, panen retoon 2, panen retoon 3, Panen bongkar retoon (dongkelan), bakar, tanam lagi dst.

      Jadi pembakaran ampas organic setiap 4/5 tahun sekali. Tergantung kebutuhan.
      Misalnya rendeman tebu rendah, saat Nya panen bongkar retoon. Bakar ampas organic baru tanam.

      Atau terserang wabah yg pesticide, herbicide, pemandulan, natural predator tdk bisa atasi, baru Panen dongkelan, bakar, tanam lagi.

      Selama tdk dongkelan, hanya panen retoon, maka solusi pemandulan, natural predator dll bisa berjalan.

      Gunakan pembakaran bila:
      – tdk Ada solusi lain dalam waktu yg tersedia (terlalu lama or Ndak mempan).
      – mau Panen bongkar retoon / dongkelan. kalau akar tebu tdk dibongkar, pembakaran tdk membunuh yg di dalam akar tebu, akar tebu berair.
      – kondisi tanah mendukung. Kl gambut di bakar Pada Saat Akan air Pasang. Selesai bakar, pintu air dibuka utk menggenangi tanah gambut. Panen tebu baiknya pada Musimas kering, rendemen tdk melorot kena hujan.
      Jadi tanah gambut dng tebu tdk cocok. Tanam Kelapa sawit di gambut masih bisa.

      Pembakaran membunuh SEMUA organisme & binatang yg terkena.

      Kl pembakaran dilakukan sesudah Panen bongkar retoon, yg terbasmi yg dibawah tanah, tikus, ulat, ular, kura2x dll.
      Kl mau membasmi belalang, wereng & yg mudah pindah, bakarlah sebelum panen di area yg Luas.
      Perhatikan arah angin utk membantu API menjalar & system kepung ( circular).
      Tebu yg sdh gosong luar Nya, masih bisa di panen.

      Kl Ada yg kurang, silahkan ditambah & koreksi.

      Posted by Sutben | 23 Juni 2012, 4:52 pm
  49. Gara gara Trans TV dan Trans 7 nggak mengudara jadi tengok TV one ,kebetulan lagi nayangkan acara yg di pandu Pak Karni .Bergidik nengoknya ,parahnya korupsi jadi bahan guyonan ,pemerintahnya korupsi ,DPR nya korupsi ,semua lini kena penyakit yg sangat kronis sampe ada prediksi bawa anggaran bocor sampai 60 % .Bisa bayangin berapa niai duitnya .Jadi ngersolo banget ,inikah negeriku .Beruntung masih ada Pak Bos yang sedikit memberi harapan bahwa negeriKu masih ada harapan .Dari berbagai tulisan beliau terpacu semangat ini .Demi masa depan anak anak ,ayo bangkit kawan kawan …….!!!
    Galang kekuatan …………
    Wujudkan gerakan mencari PEMIMPIN yang AMANAH.
    PEMIMPIN yang bisa kita percaya.
    PEMIMPIN itu sudah di depan mata ………
    Jangan sampai impian kita hilang terlindas dan hilang oleh kekuatan Monster monster yang haus kekuasaan .
    Suri Tauladan hanya cepat merembes dari atas .
    Kekuatan kejujuran akan kuat kalo PEMIMPIN nya punya Integritas dan antusias tinggi .
    Harga diri bangsa di pertaruhkan .!!!

    Posted by setro utomo | 14 Mei 2012, 9:14 am
  50. saya di besarkan di tengah perkebunan tebu di lampung..PT. GMP namanya..disana lebih rapi dan teratur..alangkah baiknya kalau semua perkebunan tebu dan pengolahan tebu menjadi gula yang di naungi oleh BUMN menengok kesana agar setidaknya lebih rapi dan bagus,,,

    Posted by aram | 14 Mei 2012, 9:23 am
  51. mentri ex wartawan asistennya wartawan juga, Sip bisa sosialisasi program n langkah strategis dengan baik supaya rakyat Indonesia punya harapan dan semangat untuk berbuat lebih baik.

    Posted by Achmad Sodiq | 14 Mei 2012, 9:29 am
  52. Selamat pagi pak DIS,
    Saya pelanggan setia tulisan bapak setiap senin pagi.

    Untuk mengendalikan hama secara berkelanjutan dan alami, lebih murah menggunakan cara EKOLOGIS.
    1. Kenali PREDATOR uret atau kwangwungnya.
    2. Perbanyak POPULASI predatornya.

    Kelihatannya memang sederhana. Namun sebetulnya membutuhkan kerja dan partisipasi serta kesadaran ersama antara masyarkat dan pemerintah.

    Kalau memang ternyata predator kwangwung tersebut adalah spesies burung tertentu, yha jagalah habitatnya. Jangan ganggu sarangnya. Jangan ditangkap atau ditembak burung teesebut.

    Salam HARAPAN,
    Ir. Nirseto Ardiputranto MM

    Posted by Ir. Nurseto Ardiputranto MM | 14 Mei 2012, 9:29 am
  53. koment dulu baru baca…….yg penting masuk 100 pertama.kalo pak Dahlan bahas tebu kaya’nya sudah gag asing lagi bagi beliau..soaal’nya dari kecil mungkin pak dahlan sudah akrab dengan tandur tebu,padi dan kambing..di tambah dengan pengalaman2 beliau ketika berkunjung ke daerah2 petani dan berinteraksi langsung dengan mereka,semakin nyata dan paham dengan kehidupan petani.ternyata memang pelik jg bertanam tebu….gag cuman proses penggilingan’nya yg serba rumit,,mulai dari lahan persawahan’nya sudah mulai terdampak banyak masalah…ternyta tebu jg ada hama’nya…selamat bekerja pak Dahlan,,semoga pencerahan pagi ini banyak memberi manfaat dan pengalaman baru bagi kita semua……salam Diz’mania….

    Posted by wongcilik | 14 Mei 2012, 9:36 am
  54. luar biasa masukannya pak putut! Patut dicoba

    menjd pertanyaan buat sy,.. Kita banyak ahli pertanian, ada IPB pula, ada Kementrian Pertanian juga..
    tapi masalah hama pd tebu yg katanya sudah lama.. Kenapa belum ada solusinya? (mengacu dari catatan MH kali ini yg menyatakan ‘segala cara dah ditempuh’)..
    Em, para ahli.. Dimanakah kalian?

    Posted by wawan | 14 Mei 2012, 9:40 am
    • krn para ahli di negeri ini, ibarat petani yg tdk punya sawah, ibarat pembalap yg tdk punya tunggangan, ibarat macan yg tdk punya hutan… temanku alumnus IPB jurusan Teknologi Pangan angkatan 1999 sendiri yg bilang kalo IPB itu Institut Perbankan Bogor, krn alumninya banyak yg kerja di bank terutama di bagian kredit… secara personal sih gak ada masalah seorang sarjana bisa kerja dimana saja, bahkan di luar bidangnya, yg berarti dia punya kemampuan belajar dan adaptasi yg baik… tapi kalo dilihat dari kemanfaatan, kan sia-sia tuh kuliah pertanian tapi lahan pertanian terus menyusut sedangkan pasar agro kita dibanjiri produk impor… aku pernah study excursi ke fasilitas LIPI di Serpong, kasihan banget para peneliti itu, benar-benar tdk diberdayagunakan…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 14 Mei 2012, 10:47 pm
  55. setuju harus diawasi, jangan sampai ada yg memanfaatkan kesempatan saat kesempitan di pabrik gula dan ada yg mendadak jadi tukang sulap ilusionis besi tua yg pat gulipat bim salabim jadi apa prok prok prok…memanfaatkan momen bersih-bersih pabrik untuk menebalkan dompet pribadinya.

    Posted by akal sehat | 14 Mei 2012, 9:50 am
  56. Luar biasa sekali.. Pola pikir seperti inilah yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.. bayangkan apabila yang memikirkan negara ini banyak orang dan melakukan AKSI memajukan Indonesia bersama-sama, Insya Allah Indonesia bisa LEBIH BAIK>>

    Posted by ewirathambang | 14 Mei 2012, 9:56 am
  57. oot.. ada yang tidak puas dengan mr.dis…
    ===
    http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/05/14/118297/Kepemimpinan-Dahlan-Iskan-Dinilai-Rapuh
    ===
    mungkin dia tak baca alasan pak dis yg tertuang di mh, ttg tim seleksi tsb..

    Posted by wawan | 14 Mei 2012, 10:21 am
  58. sepertinya menteri kita yang satu ini pengagum ayu azhari fulll hehee….
    asal jangan kayak Hotman paris aja pak,
    pengagum akhirnya dijadiin istri gelap

    Posted by Distributor Beyond Steel | 14 Mei 2012, 10:22 am
    • husss… pak Dahlan itu sibuk kerja, kerja, kerja… istri satu aja sering ditinggal njomblo, mana sempat punya simpanan… hahahaaa…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 14 Mei 2012, 10:50 pm
  59. Luar biasa

    Posted by Fajar | 14 Mei 2012, 10:33 am
  60. Reblogged this on Kusumakomputer Blog.

    Posted by kusumakomp | 14 Mei 2012, 11:26 am
  61. Ilmu petani dari pengalaman berpuluh-puluh tahun..tentang..Uret..hama….

    Posted by Mas Syamsudin Kota Banjar | 14 Mei 2012, 11:29 am
  62. alasannya pak DI mencopot dirut merpati apa ya..?

    sampe2 demo tuch karyawannya..

    Posted by Doni | 14 Mei 2012, 11:35 am
  63. Mesin-mesin di pabrik tebu kita digambarkan sudah sangat tua-tua kurang terawat dan kurang efisien dalam proses produksinya, solusi yg saya dengar sampai saat ini hanya dgn melakukan perawatan dan penataan menejemennya.
    Adakah solusi untuk mengganti mesin-mesin tua tersebut dengan mesin baru yang lebih efisien dan efektif dalam produksi tebu?
    Akankah untuk seterusnya kita akan bergantung pada mesin-mesin tua tsb yang kebanyakan peninggalan kolonial Belanda?
    Sampai kapan?
    Para insinyur kita saya rasa sdh menguasai teknologinya dan mampu membuatnya,mungkin akan butuh waktu lama untuk membuatnya namun langkah awalnya haru sdh dimulai di awal.
    Ataukah mesin baru terlalu mahal sehingga tdk ekonomis? ataukah sdh ada perencanaan untuk itu dan sdh mulai dijalankan? Mungkin saja saya yang tidak tahu dan ketinggalan berita. Mohon maaf bila memang itu kenyataannya. Terimakasih untuk yang sudi mencerahkan ketidaktahuan saya.

    Salam, Indonesia Bangkit untuk Hidup yang Lebih Baik!

    Posted by toro | 14 Mei 2012, 12:02 pm
  64. ini lah bapak bangsa…

    Posted by ridwan | 14 Mei 2012, 12:18 pm
  65. EDAN!!
    bukan pak dis yg edan, tp baca komen2 dimana2. bahkan ada yg tunggu tulisan Manufacturing Hope jam 1 dini hari. dan saya suka ttg ‘I Love DIS day!!’ hari senin.. hmm membakar semangat. Edan!! Luar biasa!!.
    hehehe tp lama2 follower pak dis seperti juri Indonesian Idol. mereka menilai dan bahkan merangking mana tulisan yg ‘nggigit’ mana yg nggak. seperti tulisan tentang kapal antri semen yang benar2 menggetarkan dan menggugah semangat sekaligus nasionalisme kita. yo ga papa, pembaca berhak menilai. dan saya yakin kalopun kurang nggigit bukan berarti artinya kerja pak Dis gak gigit lagi.
    Deskripsi di tulisan pak Dis seakan membawa kita menjadi pak Dis sehingga bisa merasakan apa yg di kerjakan beliau.
    Harapan kita semua, euforia ini tidak hanya sampai pada menikmati tulisan MH, tp perlu di pikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung kerja beliau. mungkin terlalu jauh mungkin juga tidak. pikiran saya, gak tiap generasi muncul sosok seperti pak Dis. mungkin ada tp momentumnya tidak seperti sekarang.

    Harapan kita semua, pak dis tidak cuma sbg role model pemimpin yang kita impikan, tapi.. JADIKAN!! kita gak bisa meramal akan jadi gimana nantinya, tapi paling tidak OPTIMISME, RASIONAL NASIONALISME, SEMANGAT, ETOS KERJA DAN LAIN-LAIN akan terpampang di negeri kita ini bila sosok seperti Pak Dis memimpin. akan menjadi budaya kerja baru, akan menjadi kengototan baru. saya yakin akan menular pada kita semua. saya juga yakin pak Dis ikhlas dan tenanan seperti tertuang dalam tulisan2 beliau. bayangkan, saat kita semua hiruk pikuk rencana BBM naik yg didalamnya ternyata ada Mafia Minyak yg org seperti Pak Dis tdk mungkin mampu berbuat banyak, terlontar Putra Petir..hebat gak tuh?

    he – eh, I love DIS day!!!

    Posted by Anno | 14 Mei 2012, 12:49 pm
    • saya suka dengan jargon (atau apapun namanya) Anda mas Anno : JADIKAN..!! siap dukung..!! insya Allah sy dan keluarga ada 4 suara.. plus sekitar 2000 santri dan keluarganya…

      Posted by mas daud | 14 Mei 2012, 6:34 pm
      • iya mas Daud, eman ni sosok seperti pak Dis kalo tidak di JADIKAN!. seandainya nnti bener jadi, mungkin akan banyak kontroversi, tp lho kontroversi yang pro rakyat. bener ga?
        saya aja nunggu tulisan tiap senin kayak dulu waktu kecil tunggu MacGyver maen hari jumat. yahh kecanduan ni. Bukan cuma tentang keindahan tulisan, tapi kerja yang di ceritakan lewat tulisan, hasilnya SEMANGAT di hari senin. Bukankah itu yang kita perlukan? lalu di kipasi nasionalisme yg berkobar & optimisme, bayangkan jadinya negeri yang kita cintai ini..
        Saya ga pengen mendewakan beliau, tp semangat di hari senin bener2 anugrah bagi saya..

        Posted by Anno | 14 Mei 2012, 10:57 pm
        • ……. “partai yang mencalonkankanya adalah partai bodoh” karena partai – partai mencalonkan ketumnya…Lewat jalur INDEPENDEN tidak mungkin,karena calon independen hanya untuk kepala daerah…..realitasnya seperti itu,namun yang namanya politik yang tak mungkin menjadi mungkin……..( Semangat MH….Tinggalkan politik,Kejar harga diri kita…Kerja,kerja,kerja…)

          Posted by Bayo anar | 15 Mei 2012, 6:20 am
  66. I LOVE DIS
    DAY

    Posted by Agandri | 14 Mei 2012, 2:46 pm
  67. NEXT post “Ayu Azhari ” sudah menguasai Pabrik Gula,
    I luv U full- Salam Hormat Pak DI

    Waktunya yg terbaik mengambil alih dan pegang kendali .

    RJ

    Posted by RJ | 14 Mei 2012, 3:00 pm
  68. saya dapat banyak info baru klo baca blog ini. meski bukan official pak dahlan, tapi tetap saja memberi info baru.

    dan, ini yang penting, ada banyak masalah yg disampaikan, yang mungkin bisa diatasi lewat lomba penelitian di universitas-universitas :d

    Posted by ikhwanalim | 14 Mei 2012, 4:38 pm
  69. Setiap kunjungan lapangan……..menxari tahu kendala / persoalan yang dihadapi dan mencari solusi n lan langsung membuat keputusan tanpa pake “bertele – tele “…..Tidak boleh lagi pabrik memiliki lahan dan tanaman yang hanya ada di atas kertas, tapi kenyataannya tidak ada di lapangan. Biayanya sudah banyak keluar tapi tebunya tidak ada.

    Pekerjaan lainnya yang menanti adalah, itu tadi, pembersihan pabrik secara total. Ketika musim giling nanti selesai, pembenahan pabrik harus dilakukan.

    Bagian-bagian pabrik yang kumuh, tidak rapi, gundukan-gundukan, besi-besi tua harus dirapikan. Memang ada kesalahan saya di sini: tidak segera mengubah peraturan Menteri BUMN yang menghambat terjadinya pembenahan ini. Yang kami salut kalay salah dengan sikap satria DI mengakui dan minta maaf. Semoga Mentri 2 SBY yang lain tertylar virus MH…dengan kerja .kerja,kerja dengan motto “sepi ing pamrih rame ing gawe! Kita kejar harga diri…

    Posted by Bayo anar | 14 Mei 2012, 4:53 pm
  70. Setiap kunjungan lapangan……..mencari tahu kendala / persoalan yang dihadapi dan mencari solusi n lan langsung membuat keputusan tanpa pake “bertele – tele “…..Tidak boleh lagi pabrik memiliki lahan dan tanaman yang hanya ada di atas kertas, tapi kenyataannya tidak ada di lapangan. Biayanya sudah banyak keluar tapi tebunya tidak ada.

    Pekerjaan lainnya yang menanti adalah, itu tadi, pembersihan pabrik secara total. Ketika musim giling nanti selesai, pembenahan pabrik harus dilakukan.

    Bagian-bagian pabrik yang kumuh, tidak rapi, gundukan-gundukan, besi-besi tua harus dirapikan. Memang ada kesalahan saya di sini: tidak segera mengubah peraturan Menteri BUMN yang menghambat terjadinya pembenahan ini. Yang kami salut kalay salah dengan sikap satria DI mengakui dan minta maaf. Semoga Mentri 2 SBY yang lain tertylar virus MH…dengan kerja .kerja,kerja dengan motto “sepi ing pamrih rame ing gawe! Kita kejar harga diri…

    Posted by Bayo anar | 14 Mei 2012, 5:05 pm
  71. Kira-kira crane ayu azhari yang tampilanya oke.. cat yang masih baru…. masih bisa naik turun dengan lancar apa udah kadang2 seret ya????? hayooo sapa yang sudah coba crane ayu azhari??? xixixixiixxixi

    Posted by mangun | 14 Mei 2012, 6:03 pm
  72. Ayu azhari rasanya tdk ada bosannya u/ dibahas.

    Posted by asiknya.com | 14 Mei 2012, 7:18 pm
  73. Wah cedhak tempatku kuwi, . . Aku jalan kaliurang. . Jadi kepingen makan tebu ireng sing mak nyuss

    Posted by Posag | 14 Mei 2012, 8:06 pm
  74. Motivasi pak DIS luar biasa…dapat memberikan angin segar buat negri tercinta ini…

    Posted by widi | 14 Mei 2012, 8:26 pm
  75. Kapan pak DIS menulis tentang potensi di tanah Papua lagi…biar pembangunan lebih merata dan memberikan motivasi bagi penduduk setempat..salam MH

    Posted by widi | 14 Mei 2012, 8:35 pm
  76. Masih ingat betul bagaimana sewaktu kecil saya,anak-anak seusia saya bahkan orang dewasa ketika waktu musim tebang tebu pasti berduyun-duyun pergi ke sawah untuk mengais sisa-sisa potongan tebu yg terbuang dan kadang juga mencuri pohon tebu yg masih berdiri sehingga harus kucing-kucingan bahkan sampai lari terbirit-birit sambil diacungi arit dikejar oleh mandor penjaga tebu.tebu menjadi makanan favorit kami pada waktu itu karena memang rasanya yg luar biasa apalagi kalau tebunya tebu hitam yg mbadek.heemmm…..legit sekali.memori indah seperti ini,saya yakin juga dialami para pemilik-pemilik tanaman tebu pada waktu itu
    bagaimana tebu menjadi komoditas yang menguntungkan dan dapat mengangkat derajat kehidupan mereka sehingga setiap tahun mereka selalu menambah area tanam tebu mereka.semoga memori ini dapat dirasakan kembali oleh petani-petani tebu pada musim tebang tahun ini dan tahun-tahun berikutnya dengan ikhtiyar-ikhtiyar yg dilakukan oleh pak DIS.semoga !!!

    Posted by Shofiyul anwar | 14 Mei 2012, 8:43 pm
  77. jangan bahas ayu azhari terus dong, jadi keki nih hehe… teringat tahun 2008, saat diundang ke acara baca puisi tentang hutan kalo saya tidk salah, mbak ayu azhari datang pakai baju transparan (maaf, tanpa bra) tampil di depan menteri kehutanan saat itu MS Kaban. Buat staf kementrian atau pegawai BUMN, hati-hati loh kalau mau undang Ayu Azhari ke acara BUMN, salah-salah mbak Ayu tampil lebih garang!! Hehehe… Bisa-bisa hilang nanti akal sehat ku.

    Posted by akal sehat | 14 Mei 2012, 8:50 pm
  78. Dulu, waktu penanaman tebu oleh petani masih dilakukan cara pemaksaan, sya waktu masih kecil masih ingat ketika orang tua yang petani dipaksa menanam tebu dan dijanjikan mendapat imbalan gula, namun kenyataanya ketika tebu selesai panen cuma sedikit imbalan gula jdi tidak sebanding ketika menanam padi. Ini terus berlangsung lama di daerah Sukoharjo dan Klaten…selama orde baru.Sya waktu kecil jdi tidak respek terhdp tebu, maka ketika malam banyak pencurian tebu, sejak itu tanaman tebu dijaga oleh “sinder tebu” begitu anak2 kecil sebaya menyebutnya..namun skarang jaman telah berubah akankah penanaman tebu menghasilkan pola kerjasama antara petani dan pabrik gula sehingga menghasilkn win2 solution saling menguntungkan atau tidak..Sya sangat berharap pola baru kerjasama dapat dibenahi sehingga petani senang menanam tebu karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan pabrik gula juga mampu menghasilkan gula yang bagus sehingga layak dijual…salam

    Posted by Bocah sawah | 14 Mei 2012, 9:11 pm
  79. jangan bahas ayu azhari terus dong, jadi keki nih hehe… teringat tahun 2008, saat diundang ke acara baca puisi ttg hutan/lingkunan, mbak ayu azhari datang pakai baju transparan (maaf, tanpa bra) tampil di depan menteri kehutanan saat itu MS Kaban. Jadi buat staf kementrian atau pegawai BUMN, hati-hati loh kalau mau undang Ayu Azhari ke acara BUMN, karena namanya sering disebut-sebut, jangan-jangan mbak Ayu tampil lebih garang lagi didepan pak Dis!! Hehehe… Bisa-bisa hilang nanti akal sehat ku.

    Posted by akal sehat | 14 Mei 2012, 9:12 pm
  80. Iwak peyek….iwak peyek….iwak peyek sambel trasi….biar tuwek…biar elek…pak Dahlan Nancep di hati……

    Posted by wongcilik | 14 Mei 2012, 9:23 pm
  81. buat Admin: kenapa format penulisannya terasa aneh bgt yaa.? terlalu banyak enter, shg banyak kosong artikelnya.
    terima kasih.

    Posted by david pranata esap | 14 Mei 2012, 11:46 pm
  82. inti pengendalian :

    secara teknis kultur :
    mengumpulkan imago/larva ketika penyiapan lahan
    memberi dolomit pada lahan untuk mengurangi “kenyamanan” habitat uret dalam tanah

    biopestisida :
    penggunaan mikroorganisme patogen hama uret seperti Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Spicaria sp dan Fusarium nygamai…(tolong donk sisihkan CSR BUMN untuk membiayai penelitian biopestisida dan pengembangannya)

    pestisida nabati :
    – serbuk biji mimba (cara buat dan aplikasi bisa dibaca di antara link di atas)
    – akar tanaman jenu, yang biasanya digunakan untuk me’motas’ ikan di sungai atau di laut, ganti dari potas. aplikasikan saat pengairan selama pemeliharaan, biar si uret “klenger”
    – ekstrak daun sirsak, juga dapat diandalkan wad membunuh hama sebangsa ulat kayak si “uret”
    – lain-lain (?)

    Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 12:54 am
    • ada yang mau menambah? monggo (^_^)
      3 pekan membahas tentang tebu…padahal dulu waktu di SPP-SPMA, mapel budidaya tanaman perkebunan adalah salah satu mapel yang paling saya benci…entah, mungkin karena ruwet kali ya…n kesannya memang hanya pihak-pihak tertentu saja yang punya modal besar yang bisa membudidayakannya, jadinya saya nggak begitu minat…

      tapi karena Pak Dis, saya jadi terkenang pelajaran masa lalu…meski banyak lupa…
      dan numpang aspirasi :

      Tolong dikembangkan pendidikan pertanian, kurikulumnya harap diperbaharui dengan segala kekinian perkembangan pertanian dari teknologi pembenihan sampai teknologi alsintan (alat mesin pertanian)…
      SPP-SPMA tempat saya sekolah dulu, kini sudah jadi SMKN Holtikultura, kabarnya jadi pilihan kedua setelah SMU negeri favorit di kabupaten tempat tinggal saya…
      Misi kemerdekaan pangan nasional harus di mulai dengan melahirkan insan-insan muda pertanian…
      Perhatikan mereka…Jangan disisihkan!!

      Beri pendidikan dengan kurikulum yang lebih fresh…nggak basi, jadi mereka nggak terkaget-kaget dengan kemajuan pesat dunia pertanian di luar sana…

      PERUBAHAN UNTUK INDONESIA MERDEKA PANGAN !!!

      Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 1:13 am
    • Jadi Biopestisidan itu adalah mahluk-mahluk kecil yang akan mengeroyok si ulat iwak peyek?
      Dan Pestisida Alami adalah racun serangga yang dibuat dari tumbuhan-tumbuhan?

      Dari keduanya, mana yang lebih murah dan mudah?

      (Saya baru tau daun sirsak beracun, padahal saya minum rebusan daun sirsak hampir setiap hari)

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 2:21 am
      • kalau biopestisida sudah ada beberapa riset dan telah terbukti dalam skala laboratorium, tapi beberapa masih perlu diteliti efektivitasnya di lapangan, karena tentu banyak faktor yang menjadi kendala ketika biopestisida tersebut diaplikasikan di lapangan…

        daun sirsak mengandung :
        – 34 senyawa Cytotoxic, yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker)

        – zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat.

        Sepanjang tahun 1995-1996, Dr. Jerry McLaughlin dari Universitas Purdue Amerika Serikat bersama Prof. Dr. Soelaksono Sastrodihardjo dari Departemen Biologi Institut Teknologi Bandung melakukan riset berkenaan dengan daun sirsak. Menurut Soelaksono, sebelum dikenal sebagai anti kanker, biji dan daun sirsak dikenal di Indonesia sebagai pestisida alami. Bijinya bisa membunuh larva hama seperti helicoverpa armigera. Sifat sitotoksik (agen/proses yang dapat membunuh sel) inilah yang menjadi salah satu ketertarikan McLauglin meneliti tanaman tersebut.

        Hasil riset McLaughlin dan Soelaksono melaporkan bahwa daun sirsak mengandung annomuricin E., senyawa kelompok acetogenins. Dari 14 jenis acetogenins, 13 diantaranya berpotensi menghambat multi-drug resistance (MDR) pada sel kanker payudara degan cara menghambat kinerja pembentukan ATP (Adenosin Trifosfat)-Energi oleh mitokondria pada sel kanker. Acetogenins sejatinya merupakan kumpulan senyawa aktif dalam daun sirsak.

        Bahkan pada studi lanjutan yang dilakukan secara in vitro, McLaughlin dan rekan membuktikan keampuhan daun sirsak pada beragam sel kanker seperti sel kanker paru-paru, sel kanker usus, sel kanker ginjal, sel kanker prostat dan sel kanker pankreas. Kehebatan acetogenins ini dipercaya 10.000 kali lebih kuat dibandingkan adriamycin (mempunyai nama generik doxorubicin), obat kanker yang banyak dijual di pasaran. Ekstrak kasar daun sirsak < 20 ug/ml (mikrogram per milimeter) atau senyawa murni < 4 ug/ml efektif digunakan untuk memberangus sel kanker.

        resep untuk membuat pestisida nabati dari daun sirsak:
        http://www.gerbangpertanian.com/2010/06/pestisida-nabati-organik-daun-sirsak.html

        solusi yang lebih murah dan mudah, jelas pestisida nabati, tapi segala macam cara harus bersama-sama ditempuh pada kasus seperti yang dialami oleh petani tebu sleman atau purworejo di atas.

        Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 7:30 am
      • Jadi mas Erick, daun sirsak tidak beracun buat manusia…tapi dapat meracuni hama semacam ulat, uret, thrips, dll

        * Asam askorbat meningkatkan jumlah antioksidan dalam tubuh.

        * Buah ini buah mengandung serat larut dan tidak larut yang membantu dalam mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkan karena sembelit.

        * Salah satu manfaat kesehatan daun sirsak bisa dilihat dalam mengobati bisul mulut secara efektif. Menumbuk halus daun dengan air dan menerapkannya pada mendidih akan membantu mengurangi ukuran borok, dalam waktu menyembuhkan mereka benar-benar dan juga mengurangi iritasi.

        * Minum teh sirsak yang dibuat dengan daun sirsak meramu atau akar dalam air diketahui untuk mengurangi sakit pinggang. Sakit Pinggang adalah jenis sakit punggung, khususnya di punggung bawah atau wilayah lumbar. Secangkir teh sehari-hari juga akan membantu meringankan peradangan pada otot punggung.

        * Sebuah pulp yang dibuat dengan daun sirsak segar dan air mawar jika diterapkan pada kulit akan mencegah terjadinya jerawat, komedo dan masalah kulit lainnya.

        * Jus buah Sirsak, jika dikonsumsi dua kali sehari, dapat membantu mengatasi penyakit ginjal, masalah hati, infeksi saluran kemih (juga disebut sebagai uretritis) dan hematuria (atau darah dalam urin), dll

        * Bagian berdaging buah, jika diterapkan untuk setiap luka akan mempercepat proses penyembuhan dan juga mencegah infeksi bakteri.
        * Sebuah Rebusan bunga sirsak dan tunas muda akan membantu menyembuhkan peradangan pada sinus dan juga di tenggorokan dan hidung. Hal ini juga membantu dalam sekresi lendir untuk mengurangi iritasi.

        * Anda dapat berhasil menyingkirkan kutu kepala dan bug tidur dengan menggunakan rebusan daun sirsak. Itu tidak hanya akan menghancurkan hama ini, tetapi juga menjauhkan mereka.

        * Sirsak juga digunakan sebagai obat untuk batuk, demam diare, dan pencernaan. Termasuk suplemen sirsak akan menurunkan intensitas kondisi dan juga meningkatkan pemulihan.

        * Kandungan vitamin :
        Vitamin A
        Vitamin B1
        Vitamin B2
        Kaya akan Serat
        Fruktosa
        Karbohidrat dan juga
        Asam askorbat

        Resep2 pengobatan tradisional dengan sirsak sbb :

        1. Pengobatan Kanker.

        10 lembar daun sirsak yg tua direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, minum 2 kali per hari selama 2 minggu. Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan
        lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.

        2 Sakit Pinggang.

        20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.

        3. Bayi Mencret.

        Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.

        4. Ambeien.

        Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

        5. Bisul.

        Daun sirsak yang masih muda secukupnya, tempelkan di tempat yang terkena bisul.

        6. Anyang-anyangen.

        Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.

        7. Sakit Kandung Air Seni.

        Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.

        8. Penyakit Liver. Puasa makanan lain, hanya minum juice sirsak selama 1 minggu

        9. Eksim dan Rematik. Tumbuk daun sirsak sampai halus dan tempelkan di bagian yang sakit

        Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 7:46 am
        • untuk sehat, tidak harus pakai kimia
          untuk sehat, tidak perlu mahal

          bila saja tanah ditepi jalan ditanami tanaman buah atau tanaman yang bermanfaat sebagai obat herbal semacam sirsak, semua pemerintah daerah menggalakkannya, kemudian melakukan penyuluhan kesehatan berbasis pengobatan herbal, maka masyarakat miskin pun bisa mengambil manfaat, tinggal petik bagian tanaman yang diinginkan untuk diolah menjadi obat untuk diri dan keluarganya…betapa bahagianya…
          kalo tiba masa panen, pemerintah mengadakan event panen bersama masyarakat, makan buah bareng keluarga setelah lelah senam pagi atau jalan sehat…wiiihhh…

          ada nggak ya yang mau merealisasikan hal ini?

          Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 7:56 am
        • Hehehehehe…
          Berarti sudah tepat saya minum rebusan daun sirsak setiap hari. Sirsak ini pohon aneh. Saya tidak pernah dengar ada perkebunan pohon sirsak, tapi kok ya banyak jus sirsak dalam kemasan dijual dimana2. Berarti ada supplier besar yang selalu siap memasok buah sirsak ke pabrik2 minuman.

          Sebagai sebuah perkebunan, sirsak profiitable ga ya?
          Rewel ga ya? Kalau saya, kebetulan punya pohon sirsak kecil di halaman. Ditancapkan saja, lalu jadi. Daunnya banyak, tapi sampai lebih dari dua tahun belum ada buahnya juga.

          Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 3:22 pm
          • perkebunan sirsak profitable ato nggak perlu pengembangan teknologi pasca panen buah sirsak, ada nggak pemikiran selain dijadikan sirup…mungkin bisa juga dibuat bahan produksi obat anti kanker, ato yang lainnya…

            tanaman buah yang lebat daunnya justru perlu pengurangan cabang-cabangnya, dari pangkal utama batang biarkan tumbuh 2 dahan yang membentuk huruf Y, tiap dahan kemudian dipelihara 3-4 cabang saja, tiap cabang dibiarkan tumbuh 3-4 sub-cabang atau ranting…kondisi ini akan memudahkan matahari memberi rangsangan tumbuh bagi bakal bunga.

            akarnya beri pupuk kalium, daunnya disemprot dengan pupuk buah. perlakuan ini untuk menstimulasi tanaman memproduksi bunga…

            jaga media tumbuh tanaman tatap lembab, beri pengairan yang rutin..
            mudah-mudahan mas Erick bisa segera menikmati segarnya buah sirsak…
            atau malah berpikiran mengembangkan perkebunan sirsak untuk komoditi ekspor??? hehehe…

            Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 9:30 pm
          • Hmmm…
            …jika saja Buavita, ABC, atau produsen jus dalam kemasan lainnya menambahkan rebusan daun sirsak kedalam minuman jus sirsak produksi mereka…
            Kita bisa jadi bangsa sehat.

            (ada ga ya BUMN perkebunan sirsak?)

            Posted by M. Erick Antariksa SH | 16 Mei 2012, 3:18 am
  83. mau trus gula ku

    Posted by pulauseributreveling | 15 Mei 2012, 1:47 am
  84. Satu yang menggembirakan dari MH ini adalah kabar bahwa MH tidak hanya dibaca, diresapi, dan dipraktekan secara nyata oleh kalangan rakyat pendukung Pak Dahlan saja, namun MH rupanya juga sudah mulai menarik perhatian dari para petingi-petinggi BUMN.

    Ada pengetahuan baru yang saya dapat dari membaca MH ini, diantaranya, ada ulat iwak peyek yang hobinya mengganggu tanaman tebu, tapi sepertinya bisa diberantas dengan menggunakan sinar gamma, atau ulat jantannya dibuat impoten, atau dibunuhi pada saat ulat naik kepermukaan tanah ketika menjadi kepompong, atau dengan cara memanaskan tanah.

    Tapi ada dua hal lagi yang saya masih bingung dari MH ini.

    Pertama,
    Apa iya pabrik gula hanya beroperasi selama musim panen? Kalau musim panen sudah lewat apa yang dilakukan di pabrik? Tidak ada kegiatan? Bila tidak ada kegiatan, berarti mesin-mesinnya nganggur dong? Bila nganggur, bisa tidak mesin-mesin itu dimanfaatkan untuk keperluan lain?
    Lalu bagaimana dengan gedung pabriknya? Lokasi pabriknya? Kalau nganggur, bisa tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain? Sebagai penginapan backpacker, bumi perkemahan, rave party, panggung kesenian dll, dll.
    Kan pabriknya banyak yang gedung-gedung tua, pasti antik dan menarik.
    Lumayan kan untuk biaya perawatan dan pembersihan.

    Kedua,
    Apa iya pohon tebu itu hanya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku gula pasir? Masak iya dari akar, batang, kulit, daun, dan ampasnya sama sekali tidak bisa dimanfaatkan??
    Sepertinya ampas dan kulit tebu sangat berserat, mungkin bisa dijadikan bahan baku kerajinan anyam-anyaman seperti eceng gondok yang seratnya banyak diolah menjadi furniture atau karpet. Di Brazil dan Meksiko sabut kelapa digunakan untuk mengisi jok mobil dan kursi rumah.
    Atau bisa dimasukan dalam campuran beton (kan banyak BUMN semen). Ada penelitian yang menemukan bahwa campuran beton yang dimasukan bahan-bahan organik seperti batok kelapa atau bahan-bahan non organik seperti ban bekas, sampah plastik, dll ternyata lebih kuat dibandingkan beton biasa.
    Atau mungkin bisa dijadikan pakan ternak?

    Pokoknya agar “Habis Manis, Sepah Jadi Uang”

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 2:11 am
    • Suka dengan kalimat anda ” Habis Manis, Sepah jadi uang…. “

      Posted by juraganacsby | 15 Mei 2012, 6:00 am
    • kalo daun kering dan ampasnya, beberapa pihak mengolahnya bersama sabut kelapa untuk menjadi media tanam pembibitan terutama untuk tanaman sayuran, karena menghasilkan tekstur yang ringan sehingga memudahkan perkembangan akar muda

      Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 7:11 am
      • Limbah tebu diambil sama pabrik mi*on dan aji**moto. Karena kualitas limbahnya masih bagus.

        Posted by Tukang Sapu Kya-kya | 15 Mei 2012, 2:14 pm
      • Kalau diolah menjadi kerajinan atau barang seni lainnya bisa ga ya? Karena pasti nilai ekonominya pasti lebih tinggi dari pada penggunaan sebagai media tanam atau dijual sebagai bahan baku bumbu penyedap. Dan syukur-syukur bisa diekspor.
        (Tapi jujur saya tidak tahu seperti apa limbah si tebu ini, apakah seperti hasil gilingan batang tebu di kios penjual air tebu di lower ground senayan city depan oh la la?)

        Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 3:33 pm
        • Setahu saya, limbah pabrik gula ini ada yg berbentuk ampas tebu, tetes tebu dan sisa pembakaran. Dulu setahu saya ampas tebu (sebagaimana hasil gilingan batang tebu di kios penjual air tebu) dijadikan salah satu bahan campuran pembuatan kertas dan yg sejenis… ada juga yg digunakan sebagai media tanam seperti yg dijelaskan diatas… adapun tetes tebu yg berwarna hitam pekat seperti kecap ini yg dijadikan sebagai bahan baku bumbu penyedap atau sebagai pupuk cair untuk musim tanam berikutnya. nah kalo sisa pembakaran ini yg jadi momok… warga sekitar pabrik gula pasti dah familier dgn yg namanya “langes” ini… Sisa pembakaran yg terbang dihembus angin menuju sesuka hati… benar2 menyebalkan…

          Posted by Ali M. Fauzi | 15 Mei 2012, 4:41 pm
          • lha tetes tebu itulah yang begitu diandalkan petani tebu…pemberian secara terus-menerus pada tanah menyebabkan kerusakan tekstur dan hara tanah…teksturnya jadi berpasir, kalau masih di awal masa tanam ketika cuaca panas, wuiih rasanya kayak di padang pasir…

            kalaupun bisa diimbangi dengan pemberian pupuk kandang yang banyak, tidak sekedar memadai, mungkin tidak akan begitu terasa kerusakan yang ditimbulkan…

            mohon koreksi jika salah…

            Posted by Wong Asor | 15 Mei 2012, 9:37 pm
          • @ Pak Wong Asor:
            Kalau mengandalkan tetes tebu untuk “memupuk” lahan tebu memang akan merusak struktur tanah. Tetes digunakan “memupuk” karena kadar “gula” dalam tetes tersebut masih tinggi. Harapannya, dengan diberi tetes tebu, maka tebu yang ditanam jadi lebih manis (meningkatkan kadar “gula” dalam tebu). Kadar “gula” yang tinggi itulah yang membuat struktur tanah menjadi mirip padang pasir. Sebab tetes tebu (gula) yang mengering, bentuknya berubah menjadi kristal.

            Posted by Tukang Sapu Kya-kya | 18 Mei 2012, 3:01 am
      • Nah, kalau pabriknya bagaimana?
        Apa menganggur kosong tanpa kegiatan di luar musim panen?

        Pabrik gula itu kan bangunannya antik (baca: tua)… Dan seperinya besar juga unik. Apabila kosong diluar musim panen, seharusnya bisa dimanfaatkan.

        Ada ide?

        Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 4:58 pm
        • Mungkin bisa diikutkan ke acara “dunia lain” atau “dua dunia”. XD

          Posted by Iwan | 15 Mei 2012, 7:04 pm
        • Pabrik gula itu beroperasinya ya pd saat mau musim giling aja Mas,slsi musim giling mgkn utk perawatan mesin2 aja..tp kl impor raw sugar jd masuk,mgkn pabrik gulanya akn beroperasi trs menerus.Rata2 pabrik gula bangunanya bener tua+agk “serem” mmg,jd yg misalnya mau menginap/berkemah hrs bener2 bernyali..mgkn kl udh bener2 dibersihkan+dibenahi nnti br pny daya tarik tersendiri.Mgkn kpn2 smpyn hrs lihat ramainya+hiburan kl Pabrik Gula mo buka giling itu spt apa….silahkan mampir ditmpt saya..

          Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 9:05 pm
        • Naaah justruu itu mas Zuhri, kalau segmen pasarnya wisman, makin tua, makin serem, makin asyiiik buat mereka.
          Apa yang menurut selera kita mengerikan, justru bisa jadi menakjubkan di mata mereka.

          Masih ingat museum Fatahilah yang kata banyak orang angker itu? Ditangan pengelolaan seorang expatriat bule, salah satu sudutnya disulap menjadi cafe Batavia.

          Sedangkan di Joga ada Kampung Budaya Tembi, yang merupakan kumpulan rumah-rumah bergaya tradisional yang ditata sedemikian rupa seperti layaknya sebuah desa. Menurut saya tempat karya Warwick Purser ini sangat mempesona.

          Saya juga ingat beberapa tahun yang lalu, Museum Gajah pernah disewa semalam penuh sebagai venue sebuah party. Whuiiiih dahsyaaaaaat sooob…!!!

          BUMN gula bisa menggandeng partner swasta untuk mengubah pabrik gula menjadi concept boutique resort hotel untuk wisman kalangan menengah ke atas. Konsepnya jaman kolonial. Wuaaah pasti kereen…

          Masalah dana untuk mengubah pabrik menjadi hunian kelas atas, itu menjadi urusan si penanam modal. Yang penting, pada musim panen, pabrik harus dalam keadaan siap beroperasi.
          Di luar negeri kita banyak mengenal “penginapan” menengah ke atas yang berlokasi di perkebunan anggur, kenapa di Indonesia tidak bisa.
          Tidak semua pabrik gula BUMN dijadikan butik hotel kalangan atas. Ada juga yang dijadikan pusat wisata kuliner tradisional sekaligus galeri hasil kerajinan, ada yang diubah menjadi bumi perkemahan untuk keluarga lengkap dengan sarana main sambil belajar menjadi petani. Dan lain lain, dan lain lain…

          Posted by M. Erick Antariksa SH | 16 Mei 2012, 12:11 am
          • Tggu PerMen nya diubah dl sm P.DI,biar barang2 rongsokan yg krg sedap dimata bs sgr dibenahi+dibersihkan…kyknya perlu diadakan lomba PG (Pabrik Gula) terbersih & terkotor,biar mrk bs bersaing scr sehat+termotivasi utk trs berbenah.Btw idenya luar biasa itu Mas..kyknya visinya udh menyaingi DI ini he he..

            Posted by Ahmad Zuhri | 16 Mei 2012, 8:37 pm
          • Semoga bisa terwujud seperti ini, atau bahkan lebih hebat lagi.

            Aamiin…
            Aamiin…
            Aamiin…

            Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 1:04 pm
  85. semangat pak Dis. Smangat buat kita semua.

    Posted by rojib | 15 Mei 2012, 7:32 am
  86. Harus ada teknologi tepat guna untuk mengatasi hama uret. Biasanya para petani mempunyai kearifan lokal untuk mengatasi serangan hama yang belum ditemukan pestisida sebagai pengendali hama tersebut. Atau jangan2 predatornya juga telah musnah.

    Posted by Andang ilato | 15 Mei 2012, 8:32 am
  87. I LOVE DIZ DAY………

    Posted by wongcilik | 15 Mei 2012, 8:56 am
  88. Alhamdulillah, ternyata melalui tulisan pak dis ini jadi tempat petani, pejabat dan para ahli untuk saling berinteraksi.

    Saya yakin, sudah puluhan tahun, para petani sudah mencari cara penanganannya, tapi mungkin bingung mau nanya ke mana. Hehehe. Mu8ngkin takut dengan anekdot birokrasi : kalo bisa dipersulit, mengapa dipermudah. Lapor kehilangan ayam, bisa malah kehilangan kambing.

    Di pihak lain, mungkin juga para petinggi negeri ini tidak tahu masalah yang dihadapi oleh para petani, secara beliau2 ini mendapatkan laporan ABS terus (asal bapak senang).

    Di pihak lain lagi, para peneliti, akademisi, pada agak2 “bengong” nunggu order. Apa lagi yang mau diteliti. Penelitian hama sudah, rekayasa genetik sudah. Tapi mereka belum ngeh, kalau ada saudara2nya yang sedang menghadapi masalah yang sebenarnya mungkin para peneliti tsb sudah punya solusinya, tapi masih sebatas di lingkungan kampus atau di perpustakaannya LIPI.

    Kondisi ini berlangsung puluhan tahun.

    Akhirnya datang tulisan pak dis hari senin ini …

    Terbukalah mata para pejabat.
    Mungkin dalam bbrp waktu mendatang, akan ada pejabat yang berkunjung ke sawah2 tsb untuk melakukan kros cek dan buat laporan ke bosnya.
    Ada juga mungkin anggota dewan (terutama dari daerah pemilihan sana) yang mendadak seperti kebakaran jenggot dan buru2 berkunjung ke sana sambil bilang mau bikin interpelasi ke pembantu presiden yang ngurusin masalah hama.
    Mungkin juga nanti awak media juga perlu berkunjung untuk meliput kondisi di sana, termasuk juga mungkin acara lomba unjuk keberanian makan peyek uret.

    Terbukalah pemahaman para akademisi, mereka jadi berlomba ingin memberikan yang terbaik buat saudara2 mereka. Salah satunya ya pak bos “Wong Asor” ini.

    Jadi ingat, dulu pak dis nulis tentang mobil listrik, akhirnya muncullah 4 putra petir yang merespon.

    pak dis bilang memberdayakan sagu, akhirnya ada mahasiswa yang bisa bikin beras analog (berarti ada juga nanti beras digital, hehehe).

    cmiiw.

    Posted by nuryadid | 15 Mei 2012, 9:03 am
  89. BUAT TEMEN2 YG PUNYA CC EMAIL KE PAK DAHLAN BISA DI BANTU DI KIRIMKAN USUL SAYA MENGATASI HAMA URET TEBU..DI TEMPAT SAYA DI DAERAH TERKENAL DENGAN MAKANAN KHAS BELUT..BELUT YG DI OLAH BISA DI BUDIDAYAKAN OLEH PETERNAK LOKAL DAN DI CARI OLEH PENCARI BELUT..ADAPUN CARA MENCARI BELUT ITU SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN SETRUM YG BERTEGANGAN KECIL DENGAN SUPLY TENAGA DARI ACCU.KEMUDIAN DI BUAT’KAN SEMACAM GARPU ATAU TRISULA YG PANJANG YG TERBUAT DARI TEMBAGA ATO LOGAM LAIN’NYA YG KEMUDIAN DI TANCAP’KAN KE DALAM TANAH LUMPUH SAWAH..DENGAN KEDALAMAN SAMPE 1M.ENTU SAJA DENGAN DI ALIRI TEGANGAN DARI ACCU TERSEBUT.APABILA BESI YG MENANCAP DAN SUDAH DIALIRI TEGANGAN ITU DITANCAPKAN KEDALAM LUMPU MAKA BILA ADA BELUT’NYA OTOMATIS SI BELUT ITU LANGSUNG KELUAR DRI RUMAH’NYA DAN SI PENCARI BELUT TINGGAL MEMUNGUT BELUT YG SUDAH LEMAS TERSEBUT….MUNGKIN BISA DI COBA DENGAN HAMA URET INI YG BERADA DI DALAM TANAH SEPERI BELUT….

    Posted by wongcilik | 15 Mei 2012, 9:05 am
    • Tapi ini 3 meter dalamnya lho…
      Dan tanah keras, bukan lumpur.
      Bisa juga?

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 15 Mei 2012, 3:07 pm
      • Kayaknya sih Bisa pak Erick, tapi ga pake Aki, pake strum 220V dari PLN pasti maknyus smua uretnya…
        hahahahaha….

        Posted by PUTU | 15 Mei 2012, 8:42 pm
      • Logika saya gn…kl ditanah lumpur/berair strum accu td mmg bs soalnya sifat air kan sbg penghantar strum jg,tp kl di tanah keras ya ga bs to,bumi inikan netral/grounded jd sebesar apapun strum yg dialirkan begitu kena tanah biasa ya lgsg netral/tdk ada strumnya lg.Setau saya spt itu…mhn dikoreksi kl salah..

        Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 9:12 pm
    • 🙂 ga segampang itu, uret tidak memiliki lubang keluar yang mudah di ketahui, seperti belut, saya juga tahu karena teman saya ngambil itu di sawah, yang memiliki penghantar listrik, tapi uret tidak akan bertelur ditanah yang kadar lengasnya tinggi, kalau air tenggelam dia ga akan hidup, sedangkan serangan kebun tebu adalah tanah kering, dan ga ada penghantar listrik (air),

      gimana caranya mengalirkan listrik di tanah yang bukan sawah 🙂

      Posted by hpt. Sp. | 17 Mei 2012, 7:51 pm
  90. hehehehe…. pagi sebelum memulai kerja dan setelah berdoa menyempatkan membaca link email curhatan pak DI, Alhamdulillah terhibur saya membacanya pak DI, Matur nuwun tulisannya + smoga Alloh menyehatkan panjenengan+smoga saya juga beroleh kemulya’an dan bisa lebih byk lagi memulyakan market-market yang belum mulya di Negeri ini. Barokalloh…

    Posted by dzuraganmahir | 15 Mei 2012, 10:17 am
  91. Dear Pak Dahlan, Bagaimana cara mendapatkan bibit unggul padi dari pemerintah?

    Posted by Abi Fakhry | 15 Mei 2012, 1:04 pm
  92. Pak Dahlan kalo masalah elpiji 3kg itu BUMN Bukan?, sekarang didaerah subang jawa barat kok langka ya, sampai ada yg jual harganya 20rb, kasihan masyarakat susah cari elpiji, maaf nih pak gak nyambung dgn artikel

    Posted by iwan | 15 Mei 2012, 1:52 pm
  93. mantap….terus berjuang Pak Dahlan…calonkan diri jadi presiden..

    Posted by ruangkelas | 15 Mei 2012, 4:40 pm
  94. kalo limbah yg jadi pakan sapi yg lantas urinenya jadi lebih mahal dari cocacola itu limbah apa ya? Bisa gak limbah tebu dijadiin pakan sapi? Sokur2 kalo urine-nya bisa jadi ganti bbm (oops..maksa ya?..maklum terlanjur gandrung sama ‘sentuhan midas’nya DI, maaf)

    Posted by daya setiawan | 15 Mei 2012, 7:02 pm
    • setau saya tetes tebu jg bs utk campuran pengemuk sapi Pak…selama ini blm prnh ada limbah tebu jd pakan sapi,soalnya seratnya trll kasar (krg enak kata sapinya he he..) ,mgkn kl ada sapi yg mau krn udh benar2 kelaparan wk wk..

      Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 9:17 pm
    • produk-produk sampingan yg bisa didapat dari pengolahan tebu memang ada. kalo gak salah pak Dahlan pernah bilang ada pabrik gula yg juga bisa bikin bioethanol. temanku, alumnus Teknik Kimia ITB, punya dosen yg konsisten meneliti ttg limbah-limbah serat seperti ampas tebu itu, katanya bisa dibikin bahan baku kertas. coba aja dicari orangnya, dimintai urun rembug…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 16 Mei 2012, 6:43 am
  95. bilamana para dismania copi darat dan menghadirkan pak dis.. Asyik tuh..!! Ad yg bs mmfasilitasi g yo?

    Posted by Bang Tajir | 15 Mei 2012, 7:07 pm
  96. Menteri yang nasionalis yang tidak terbentur kepentingan partai sesaat

    Posted by eddys | 15 Mei 2012, 7:49 pm
  97. Ada yang bilang, dimana Menteri pertanian yah? koq malah menteri BUMN yang Bekerja.
    Menurut saya, ya itulah sebenarnya Hidup untuk melayani, mengapa harus menunggu orang lebih dahulu bergerak baru kita ikut bergerak.
    Luar biasa Pak DIS, Semoga selalu diberi kesehatan oleh snag Maha Pencipta agar bisa berdedikasi lebih optimal lagi untuk bangsa ini.
    Saya, selalu ingin belajar dari Anda. Hidup Manufacturing Hope dan hidup Self Hope.

    Posted by Ari Wijaya | 15 Mei 2012, 8:59 pm
    • Ya wajar dong Mas kl ada yg tny gt,krn sebenarnya kan hal spt itu kan tanggung jwb Mentan…MenBUMN kan hrse cm trm tebu yg akn diolah menjadi gula oleh Pabrik Gula BUMN,lha ini masak smp urusan hama hrs ditangani sm beliau..biasane kl udh gn ada yg “tersinggung” kok wewenang saya dilangkahi ya,kok dia ga ngajak kordinasi dl pdhl kt kan ahlinya,kmudian bs timbul ego sektoal yg ujung2nya bs smp sling menjatuhkan..TP mdh2an tdk spt itu,AMIN.

      Posted by Ahmad Zuhri | 15 Mei 2012, 9:27 pm
    • kalo melihat dari sisi pak Dahlan sih, emang gak ada masalah. pokoknya apa yg bisa dilakukan, ya dilakukan. tapi jangan lupa, menteri Pertanian kan digaji juga. dia ngapain aja??? kok malah menteri yg tdk mau digaji (pak Dahlan) yg banyak kerjanya…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 16 Mei 2012, 6:39 am
  98. Pak Dahlan sudahmenunjukkan karekter sejatinya. Direktur utama Merpati dipecat. Gara-garanya mimpin perusahaan malah bikin rugi. Giliranberikutnya yang dipecaat siapa ya ?

    Posted by Widi | 15 Mei 2012, 10:38 pm
    • Merpati rugi 3 milyar sehari lho, Gan… emangnya ente bakal diam aja kalo punya anak perusahaan yg kayak begitu…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 16 Mei 2012, 6:36 am
      • Berarti satu bulan sudah cukup untuk APBD kabupaten atau kota yang kecil dalam setahun. Maksudku, giliran Dirut BUMN, atau dirut pabrik dsb, yang bikin rugi diganti saja.

        Posted by Widi | 18 Mei 2012, 8:30 pm
        • lha, makanya itu… 3 M sehari, kan luar biasa kacau tuh… tapi, yg aku baca di salah satu media online, pak Dahlan berusaha tdk sepenuhnya menyalahkan capt. Joni (dirut Merpati yg diganti)… pak Dahlan bilang, capt. Joni itu orang baik dan ada kemajuan yg dicapai selama dia memimpin Merpati. cuma, posisinya sbg dirut kurang tepat (kira-kira begitulah)…

          Posted by Novrian Eka Sandhi | 19 Mei 2012, 8:15 am
    • Yg jls Dirut yg lama udh diksh waktu utk membenahi & trnyta hasilnya msh rugi….kt kl kerja ga ditarget pst akn santai2 smbl nunggu wkt berlalu,tp kl target udh jls & kt gagal memenuhi..ya hrs tau diri dong,brarti kt dianggap blm mampu..

      Posted by Ahmad Zuhri | 16 Mei 2012, 8:53 pm
  99. Nyambung ke masalah setrum tdi…setau saya di areal lahan tebu itu pasti di buat tanjak_tanjak ato deret-deret saluran air dimana para petani biasa memanfaat’kan untuk mengairi lahan mereka.nah di lahan ato saluran2 air ini hama uret biasa bersarang di dalam sekitar gundukan tanjak tebu’nya.sedang’kan untuk masalah setrum’ny sendiri…kalo biasa orang nyari ikan/belut dengan cara nyetrum pasti dia sudah ahli memodifikasi alat yg di gunakan..setahu saya sumber tenaga’ny mmng dri accu,trs tegangan’ny sendiri di perbesar dengan menggunakan coil/platina yg mengubah tegangan kecil menjadi tegangan yg lebih besar.sperti yg di pake di kendaraan/mobil hanya dngan sekotak accu yg di ubah tegangan’ny oleh coil sehingga bsa menyalakan kendaraan.dan arus’ny pun arus searah”DC” dan bukan tegangan bolak-balik ato “AC”..tegangan jg bisa di perbesar.karena ini tegangan searah yg pasti aman untuk pengguna’nya,ilen-ilen tebu biasa’ny banyak dan berjejer di setiap tanjak tebu..bukan’ny tanah dibawah’ny pasti basah dan bisa mengalirkan arus trsbut..mohon dikoreksi apabila kurang dalam penjelasan’nya.salam Diz’mania.

    Posted by wongcilik | 15 Mei 2012, 10:42 pm
  100. Kalo jalan-jalan ke kebun tebu dengan ayu azhari sambil nyanyi’in lagu’nya mbah Surip pak…..Tak gendong kemana-mana,,hehehe….salam pagi buat semua Dahlanisti.

    Posted by wongcilik | 16 Mei 2012, 8:19 am
    • Ya sudah… Sebagai momentum kebangkitan BUMN gula, mungkin mba Ayu Azhari bisa dijadikan ikon resmi dari BUMN gula. Ketika perbaikan BUMN gula sudah sampai tingkat persenan tertentu, mungkin kemen BUMN bisa syukuran dengan ngundang mba Ayu Azhari yang asli. Kalau q bayangkan pasti seru, lucu, dan menarik, apalagi bisa dibumbuin motivasi2 ala pak DI, pasti makin antusias. Wow!… XD

      Posted by Iwan | 16 Mei 2012, 12:40 pm
  101. Mt Everst

    Setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay (pemandu/sherpa) kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay, berikut cuplikannya :

    Reporter : “Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?”

    Tenzing Norgay :  “Sangat senang sekali”

    Reporter : “Anda khan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?”

    Tenzing Norgay : “Ya, benar sekali. Pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya & menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia”.

    Reporter : “Mengapa Anda lakukan itu?”

    Tenzing Norgay : “Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih IMPIAN-nya”.

    Disekitar kita, banyak sekali orang seperti Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay.

    Pepatah mengatakan, “Bila Anda hendak jadi pahlawan, harus ada yang bertepuk tangan dipinggir jalan”.

    Di dunia ini, tidak semua manusia berkeinginan dan memiliki impian seperti Sir Edmund Hillary, menjadi pahlawan.

    Mereka ini cukup berbahagia dengan memberikan pelayanan dengan membantu orang lain mencapai impiannya.

    Mereka merasa cukup menjadi “orang2 yang bertepuk tangan saja dipinggir jalan”.

    Kadang, orang2 seperti ini diperlakukan ibarat “telor mata sapi”.

    Yang punya telur si Ayam, yang tersohor malah Sapi.

    Sudahkah Anda menghargai, menghormati dan mengangkat orang² seperti Tenzing Norgay dalam tim Anda?

    Have a nice wednesday and long weekend guys !

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 16 Mei 2012, 9:33 am
  102. Kerja ….kerja ….& kerja …..memang harus di mulai …………..
    Sukses selalu buat Pak DIS, semoga ini merupakan salah satu langkah menuju Indonesia Maju & Makmur AMIIIN.

    Posted by sudarto | 16 Mei 2012, 3:55 pm
  103. Asyik ….masuk 250 besar!!!!
    blom jumat kok dah mau tigaratusan ya

    Posted by novibarutidur | 16 Mei 2012, 4:02 pm
  104. Kalau semua menteri KIB jilid II, bikin laporan/tulisan seperti Pak DI baru ketahuan yang bekerja itu menteri yang dari frofesional,atau menteri dari partai, sehingga untuk 2014 presiden gampang cari orang yang mau kerja, bukan pinter cari setoran

    Posted by Putu EW | 16 Mei 2012, 4:35 pm
  105. I LOVE DIz Day…….

    Posted by wongcilik | 16 Mei 2012, 8:19 pm
  106. INILAH.COM, Jakarta – Partai politik yang ngotot mengajukan interpelasi terhadap kebijakan Meneg BUMN Dahlan Iskan akan dikucilkan rakyat.

    Kepada INILAH.COM, pakar manajemen UI, Prof Rheinald Kasali, mengungkapkan keheranannya karena masih ada parpol ngotot interpelasi kebijakan Meneg BUMN Dahlan Iskan.

    “Selama ini, respon publik terhadap kinerja Meneg BUMN Dahlan Iskan, sangat positif. Lho, kenapa malah berbuah interpelasi di DPR. Itu sama halnya melawan keinginan publik,” ungkapnya.

    Bagi Guru Besar Ilmu Manajemen UI itu, gebrakan yang dilakukan Meneg BUMN Dahlan Iskan, tidak bermuatan politik. Apalagi Conflict of Interest. “Yang saya lihat, karakter atau style Pak Dahlan, memang begitu. Sederhana, taktis, praktis namun optimal. Gagasan atau ide-idenya juga brilian.”

    Selanjutnya, Rheinald mengingatkan agar parpol-parpol pengusung interpelasi Meneg BUMN Dahlan Iskan, berpikir lebih bijak. Bahwa kebijakan Meneg BUMN tentu dilandasi alasan yang terukur.

    “Saya yakin, Pak Dahlan bukan orang yang ambisius. Dia juga, enggak terlalu cinta kekuasaan kok. Dia mau masuk kementerian, kemungkinan besar karena niat baik. Ingin benahi BUMN,” jelasnya.

    Seperti diberitakan, beberpa politikus PDIP tetap akan mengusulkan hak interpelasi kebijakan Dahlan Iskan meskipun beberapa parpol lainnya seperti Golkar dan PKS sudah menyatakan mencabut dukungan. [mah]

    Posted by wongcilik | 16 Mei 2012, 8:33 pm
  107. Pak DIS, salut dalam mendorong peran PG, bagaimana dengan 7 kartel gula yg selama ini sangat dominan? Bisakah dikurangi…

    Posted by Rahmad Purwanto | 17 Mei 2012, 5:50 am
    • Kartel Gula?
      Seruu niih. Share dong…

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 7:08 am
      • Hehe.. Mungkin pak Erick bisa search di internet jg pak. Mungkin nasib bangsa ini yang di setiap aspek ekonomi & kehidupannya ada kelompok yang berkuasa dan bermain seperti di perminyakan, hkum dll. Biasa juga disebut 7 Samurai, pak Erick. Konon adalah kelompok yg bisa mengatur dan mengendalikan harga gula yg pengaruhnya bisa sampai intervensi ke pembuat regulasi dan pemerintahan negeri ini dengan modal n kapital yg dimilikinya. Permasalahan di seluruh pengelolaan pabrik gula milik negara di indonesia hampir sama yaitu pendanaan. Kelompok ini lah yg katanya memiliki kesiapan modal yang unlimited untuk mendanai dengan jaminan gula-gula hasil produksi dari PG-PG. Sedikit yang saya tahu itu pak, mohon ijin share, mungkin teman-teman lain ada yang lebih paham. Kayanya dengan kita lebih memahami sistem perdagangan dan distribusi gula di negeri ini, kita bisa membantu pemerintah dan BUMN gula untuk swasembada dan lepas dari cengkraman mafia atau kartel-kartel macam itu.

        Posted by akadarisman | 17 Mei 2012, 8:18 am
      • Mengenali, Mempelajari, Mengerti, dan Memahami Musuh adalah 50% dari Kemenangan.

        Ayoo dishare bagaimana jurus-jurus 7 samurai ini.

        Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 1:40 pm
    • pantesan ada LAHAN dan TANAMAN fiktif! sepertinya setiap ada hubungannya dengan SDA selalu dimanfaatkan para mafia

      Posted by erust | 17 Mei 2012, 3:22 pm
  108. Gud morning…I love DIz day

    Posted by wongcilik | 17 Mei 2012, 7:23 am
  109. Wadohhhh….masa sehh gula itu ada kartel’ny?kok kaya kokoino aja kaya kartel kolumbia…kalo begitu pepatah ada gula ada semut skarang bisa di rubah donk.ada gula ada kartel……ehhh..ehhh…ehhh…salam Diz’mania.

    Posted by wongcilik | 17 Mei 2012, 7:26 am
  110. ada mentri kerja3x ga ter-ekspos media, tp terasa kerjanya oleh rakyat
    ada mentri yg brani berkata tidak pd pihak asing tp disebut hipokrit
    pak isekan mentri yg kerja3x, berani & ter-expos media..paket komplit dah
    jd..di MH ini adalah forum utk sambung rasa & semangat dg tanpa koment yg menjelekkan kmentrian lain..
    Oia pak Isekan, skarang saban hari di Lombok, antara maghrib-isya pasti mati lampu, bgitupun siang hr,
    knapakah?????

    Posted by iqbal | 17 Mei 2012, 8:23 am
  111. pagi pagi paling enak makan singkong
    sambil dengerin musik sagita asolole
    ternak ayam diatas ladang kepompong
    ternak ayam bawah nya kolam lele
    @rantaimakanan.com

    Posted by wong alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 17 Mei 2012, 9:59 am
    • whaahahahaAahahaha….
      Ini saya sukaaa sekaliii
      Walaupun belum ketahuan bisa atau tidak dilakukan, tapi sepertinya sangat cerdas untuk dijalankan.
      Ikat kaki ayam diatas tanah yang dibawahnya ada ulat iwan peyek, ayamnya jangan pernah diberi makan agar kelaparan sehingga lahap memakani ulat dan kepompongnya ketika muncul ke permukaan…
      Salut !!!

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 12:13 pm
    • mantap Mas idenya….smg ada yg bs mencobanya,amin.

      Posted by koreksidiri | 17 Mei 2012, 7:42 pm
  112. Tak pikir hari minggu….jebul. Tgl merah pas hari kamis….wadohh tiwas seneng2 baca MH edisi terbaru…yach nunggu 3 hari maning.

    Posted by wongcilik | 17 Mei 2012, 5:35 pm
  113. 2012 Dahlan Iskan Menko Perekonomian !!!
    2014 Dahlan Iskan RI 1 !!!

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 6:51 pm
  114. wah seru banget koment2 di MH ini… penuh pencerahan.

    Posted by pakde | 17 Mei 2012, 9:57 pm
  115. Andai saja pak dahlan punya waktu untuk mengurus PSSI???bakalan seru dech….

    Posted by wongcilik | 17 Mei 2012, 10:06 pm
  116. Kemarin saya mendapat “kabar burung” yang sepertinya merupakan berita buruk bagi kita. Tadinya saya hanya anggap angin lalu, tapi kok hari ini banyak “burung” yang mulai memberitakan hal yang sama…
    pengunduran diri Pak Dahlan dari Kabinet SBY.

    Apapun yang terjadi, kita doakan agar Pak Dahlan sanggup melewatinya dan menundukan segala macam tipu daya dan fitnah yang menerpanya.
    Ayo, bersama kita doakan !!!

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 17 Mei 2012, 11:59 pm
    • HAH! hanya bisa berucap innalilahi ….bener nih Pak Erick? sirnalah rencana dan impian kita
      si petir blum juga lahir….

      Posted by erust | 18 Mei 2012, 1:20 am
      • Malam Rabu kemarin, ada “rapat” menyidang Pak Dahlan…

        Copot Komisaris Pertamina…Ganti Direksi Pertamina…Bubarkan Petral…Impor Minyak Langsung Tanpa Calo…dll…dll…

        Dikeroyok sana-sini. Dikomplen sana-sini.

        Posted by M. Erick Antariksa SH | 18 Mei 2012, 2:44 am
    • Innalillahi.. Semoga benar-benar burung saja yang menyuarakan ini. Sungguh sangat merugi bangsa ini jika menyingkirkan figur seperti pak Dis. Semoga pak Dis tetap antusias dan tetap berjuang dengan mengabaikan anjing-anjing yang menggonggong tak karuan karena terancam kepentingannya. Dan semoga para penganut Dahlanisme, Dahlaner dan Dahlanisti tetap solid dan bisa meyakinkan beliau bahwa kita sangat membutuhkan sosok pemimpin seperti beliau untuk memperbaiki sedikit demi sedikit kondisi negeri kita. Wah bangsa ini wajib memasang bendera setengah tiang jika pak Dis bener mundur. 😥

      Posted by akadarisman | 18 Mei 2012, 6:48 am
    • Menurut aku, Pak Dahlan minta pertamina langsung import minyak ke sumbernya. Mafia minyak tidak maubisnisnya diganggu. Pilihannya hanya dua untuk SBY, pertama Dahlan Iskan mundur. Kedua, SBY mundur di tengah jalan. Pak Dahlan Iskan yang tahu diri pilih mundur.
      Kesan yang muncul SBY telah melakukan aniaya terselubung pada Dahlan Iskan.
      Dahlan Iskan yang dianiaya SBY ini yang akan dicalonkan jadi presiden tidak dari Demokrat. Maka, demokrat tidak tidak punya calon kuat presiden. Joko….. namanya saja belum ada yang menyebut sebagai calon presiden kecuali orang Demokrat.

      Posted by Widi | 18 Mei 2012, 8:47 pm
    • “suro diro joyo ningrat lebur dening pangastuti”Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti kalau dimaknai secara bebas maka dapat diberikan pengertian sebagai segala sifat yang keras hati, licik dan picik, angkara, machiavelis, ternyata bisa dikalahkan dengan sebuah kelembutan hati, sikap yang bijak, mengedepankan sabar dan kehati-hatian.
      Dengan Bismillah……maju terus pak DIS doa kami selalu menyertai mu……….

      Posted by wong alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 19 Mei 2012, 2:03 pm
  117. @ErickAntariksa: Dahlan Iskan Mengundurkan Diri? Kompasiana http://t.co/BF1T2CYd

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 18 Mei 2012, 2:57 am
    • pak dahlan kan tidak punya spion! jadi tidak bisa mundur! kecuali ditabrak truk gandeng dari depan. (red. gandeng partai, gandeng mafia).

      Posted by akal sehat | 18 Mei 2012, 5:17 am
    • jreng jreng jreng …….
      hidup ditindas atau mati melawan
      karena diam adalah pengkhianatan ….

      Rumor: Dahlan Iskan Mengundurkan Diri?

      REP | 17 May 2012 | 18:53 Dibaca: 765 Komentar: 1 Nihil

      Isu ini dicuatkan oleh akun twitter anonim : @ratu_adil yang menggelontorkan isu perseteruan Dahlan Iskan dengan koleganya Jero Wacik, kasusnya berpusar pada soal Petral. Mundurnya Dahlan Iskan menurut twitter anonim itu berlangsung pada selasa malam (16/5/12) Dahlan Iskan ke Istana menghadap SBY bersama Jero Wacik mempermasalahkan persoalan pengangkatan jajaran Direksi Pertamina yang dinilai melangkahi kewenangan Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, dimana untuk BUMN sebesar Pertamina mustinya Presiden ikut ‘cawe-cawe’.

      Sejauh mana kebenaran berita ini, apalagi akun yang mencuatkan adalah anonim masih menjadi spekulasi bagi kita. Tapi bagaimanapun Dahlan Iskan sekarang sedang melakukan pertaruhan politiknya yang besar di BUMN, dia melakukan perombakan di BUMN perkebunan, berhadapan dengan barisan internal karyawan lama BUMN yang merasa punya andil dalam mendirikan BUMN sekaligus berhadapan dengan macan-macan politik di Parlemen. Tekanan Dahlan Iskan amat berat. Apalagi ini soal Pertamina.

      Selama ini yang muncul di publik adalah aksi Dahlan Iskan yang artifisial seperti ngamuk-ngamuk di Jalan Tol atau keinginan naik atap kereta api, tapi konstelasi politik posisi Dahlan Iskan belum mencuat apalagi soal rivalitas internal , apakah guliran rumor ini mengindikasikan Dahlan Iskan mulai bermain dan membangun ‘benteng politiknya’?

      Yang perlu diperhatikan rumor ini benar atau tidak perkembangan dalam dua minggu, bila ayem-ayem saja berarti ini hanya angin lalu, tapi kalo udah ada sinyalemen ini perlu diperhatikan karena posisi BUMN amat strategis menjelang Pemilu 2014. Akun anonim memang sudah memusingkan pemerintahan SBY, -akun paling spektakuler di Twitter adalah akun @benny_israel sampe sekarang tidak terungkap siapa Benny Israel, kemudian ada lagi beberapa akun anonim, @ratu_adil adalah pemain akun anonim yang cenderung baru di jagad twitter, akunnya sendiri baru memiliki follower sebanyak : 6.596 orang.

      http://www.proberita.com/news/meneg-bumn-dahlan-iskan-mengundurkan-diri/
      Meneg BUMN Dahlan Iskan mempertimbangkan akan MUNDUR dari Kabinet Indonesia Bersatu
      Pertimbangan mundur Dahlan Iskan ini dipicu oleh pertemuan Selasa malam (15/05) di Istana Negara
      Selain Meneg BUMN Dahlan Iskan dan Presiden SBY sebagai tuan rumah; turut hadir dalam pertemuan tadi malam :
      Yaitu Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Dirut Pertamina Karen Agustiawan
      Ada 2 Agenda dalam pertemuan di Istana Negara tadi malam
      Pertama, Pengangkatan dan Pemberhentian Komisaris/Direksi Pertamina
      Kedua: Membahas isu2 yang beredar di social media dan pernyataan sejumlah anggota DPR terkait pengadaan BBM
      Di awal pertemuan, Jero Wacik mengeluh terkait pemilihan Komisaris dan Direksi Pertamina
      Bapak Presiden, soal Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina, Pak Dahlan tidak melibatkan saya, kata Jero Wacik
      Dahlan sontak menyahut, “Mohon maaf Bapak Presiden, saya baru tahu kalau pertemuan ini mempermasalahkan kewenangan saya,”
      Jero Wacik pun membalas,”Betul itu kewenangan Pak Dahlan, tapi tolong saya diajak bicara karena tataran kebijakan energi ada di kami,”
      Dahlan membalas lagi, “Pergantian Direksi BUMN adalah Konsep ‘the dream team’, saya sudah sampaikan dalam sidang kabinet,”
      Seperti diketahui, Meneg BUMN Dahlan Iskan memang tengah menggodok konsep “the dream team” yang intinya supaya BUMN itu maju
      BUMN tidak maju apabila direksinya tidak kompak, jelas Dahlan di Istana Negara tadi malam
      Asumsi Dahlan Iskan, untuk bisa kompak, BUMN harus dibentuk tim yang kuat melalui konsep “The Dream Team”
      Direksi BUMN yang pintar belum tentu sebuah tim yang kuat. Harus ada diskusi antara Kementerian BUMN dengan masing-masing Dirut BUMN,
      Direktur utama BUMN, lanjut Dahlan, merupakan pihak yang mengajukan nama untuk diperiksa, apakah ada yang tidak memenuhi syarat
      Misalnya tidak pernah fit and proper test atau ada catatan dibidang integritas. Itu diproses dan disampaikan ke Dirutnya, kata Dahlan
      Soal Tim Penilai Akhir (TPA), lanjut Dahlan, hanya berlaku bagi Direktur Utama BUMN tertentu
      TPA ketuanya Presiden, apabila Presiden setuju berarti TPA setuju, ujar Dahlan Iskan
      Kembali ke Istana Negara, Presiden SBY mengatakan, “Soal Direksi Pertamina, saya dianggap seperti tidak ada,” katanya
      #Duaarr, bagai disambar petir Dahlan terhenyak dengan perkataan Presiden SBY, semua yang hadir menahan nafas
      Dahlan pun menunggu apa yang akan disampaikan Presiden SBY
      Dahlan seketika menyadari, Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak ikut hadir dalam pertemuan tersebut
      Kenapa bisa terjadi perseteruan antara SBY dengan Dahlan Iskan? #Tebak2an
      Berkaitankah dengan Hatta Rajasa? #Doodoodoo
      Mari kita simak sedikit ke belakang alias #flashback.. Anggap saja ada prequel 😀
      Pada 8 Maret 2012, Dahlan mencopot Wakil Komisaris Utama Pertamina Umar Said dan Komisaris Triharyo Susilo
      Umar Said berusia lebih dari 70 tahun. Meski UU BUMN tidak mensyaratkan soal usia komisaris, namun efektifitas pengawasan dipertanyakan
      Sebelum berhenti, Umar Said dijuluki sebagai DON Pertamina. Apapun yang dilakukan oleh Dewan Direksi Pertamina harus se-izin Said
      Sebagai contoh, pada 2010 ada tender pembangunan RFCC Kilang Cilacap (Proyek Cilacap) berkolaborasi dengan Komisaris Triharyo Soesilo
      Said kemudian membatalkan hasil tender yang telah dimenangkan oleh SK Engineering dari Korea
      Kemudian Said dan Triharyo mengusung sebuah konsorsium perusahaan untuk memenangkan tender tersebut
      Perusahaan tersebut adalah konsorsium PT Rekayasa Industri dengan partnernya SK Engineering Company dan Toyo Engineering
      Dengan berbagai cara, Said dan Triharyo berusaha untuk memenangkan konsorsium Rekayasa Industri
      Hingga saat ini, belum ada info kelanjutan proyek RFCC Cilacap tersebut
      Tapi duet Said dan Triharyo memang kerap ikut campur masalah keorganisasian dan personalia Pertamina
      Selama kurun waktu Said di Pertamina, sudah beberapa kali organisasi Pertamina diubah terus sesuai dengan Said dan Triharyo
      Yang sangat mencolok adalah perubahan organisasi yang berhubungan dengan pembelian minyak Pertamina
      Unit yang melakukan pembelian di Pertamina adalah Integrated Supply Chain (ISC)
      Organisasi ini dari awalnya tidak dapat dibereskan dengan baik karena berbagai kepentingan ada didalamnya
      ISC dibentuk 5 tahun lalu atas rekomendasi Said dengan referensi dari konsultan McKinsey yang dibayar Pertamina USD 100 juta
      Pembentukan ISC merupakan perubahan yang cukup mendasar bagi organisasi Pertamina di sektor hilir
      Sejak adanya organisasi ISC, perencanaan Pertamina menjadi tidak fokus
      ISC jadi alat untuk memuluskan berbagai perusahaan untuk mensuplai kebutuhan minyak Pertamina oleh Said dan Triharyo
      Karena alasan tertentu, Said dan Triharyo di tahun 2010 berniat merombak membubarkan ISC dan memindahkannya ke bawah Direktur Umum
      Kebijakan ini dinilai aneh, karena sangat tidak sesuai dengan kompentensi Direktur Umum Pertamina
      Pengadaan minyak harus mempunyai keahlian dan diposisikan dalam Direktorat yang tepat
      Tindakan Said dan Triharyo cenderung tidak dilandaskan pada pemikiran yang matang dan tepat, tapi lebih pada alasan bisnis pribadi
      Mungkin banyak orang bertanya-tanya mengapa Umar Said bisa menjadi demikian berkuasa di Pertamina
      FYI, Said selalu menyatakan dirinya bahwa dia adalah wakil dari Presiden SBY di Pertamina
      Faktanya Said adalah tim sukses Presiden SBY dalam pemilu 2009 bersama Jenderal Sutanto
      Karena “posisi”-nya dan kedekatannya dengan partai Demokrat itulah banyak sekali orang yang percaya dan akhirnya merasa takut kepada Said
      Fakta mengenai Triharyo atau dikenal koleganya di ITB sebagai Hengky adalah saudara ipar dari Sri Mulyani
      Sebelumnya, Triharyo menjabat sebagai Dirut PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor RFCC
      Kembali ke situasi Istana, Apakah betul pemicu kemarahan Presiden SBY yang menganggap seolah-olah tidak ada, terkait dengan Said?
      Bu Karen, apakah betul Direksi Pertamina yang baru masukan dari Ibu, seperti yang dikatakan Pak Dahlan? tanya Presiden SBY
      Dirut Pertamina kemudian menjawab, “Betul Pak, kami serahkan beberapa nama untuk diperiksa kementerian,” kata Karen
      Beredar isu pengangkatan Direktur Pemasaran dan Niaga dan Direktorat Pengolahan tak lepas dari tekanan pengusaha? kata Presiden SBY
      Dahlan mungkin berpikir keras “Apakah Presiden SBY sudah memiliki calon lain diluar nama yang diajukan Dirut Pertamina?”
      Jero Wacik, Gita Wirjawan dan Sudi Silalahi kontan menghela nafas sembari menatap Dahlan yang sedang menunggu jawaban
      Kami telah memeriksa keduanya berdasarkan integritas dan kapabilitas, keduanya profesional, tegas Dahlan
      Seperti diketahui, pada 18 April 2012 Dahlan merombak dan mengangkat Direksi Pertamina yaitu:
      Chrisna Damayanto sebagai Direktur Pengolahan, Hanung Budya Yuktyanta sebagai Direktur Pemasaran dan Niaga,
      Evita Maryanti sebagai Direktur SDM, Luhur Budi sebagai Direktur Umum, Hari Kulyarto sebagai Direktur Gas
      Chrisna sendiri pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Zatapi yang sudah di SP3 oleh Mabes Polri di tahun 2010
      Sedangkan Hanung adalah bekas Deputi Pemasaran dan Niaga era Ahmad Faisal
      Faisal dan Budya adalah konseptor awal konversi Migas di era SBY – JK
      Sebetulnya Faisal berpeluang besar menggantikan Ari Soemarno tapi kandas, karena lebih dekat dengan JK, selain itu ideologinya pro Soekarno
      Sebelum menjadi Deputi, Hanung pernah menjadi Dirut Petral
      Namun pada masa SBY-Boediono, Hanung dipindahkan menjadi Dirut Badak NGL
      Petral adalah anak perusahaan Pertamina yang tengah jadi sorotan dan disebut-sebut terkait dengan Mafia Minyak Muhammad Reza Chalid
      Petral sempat mengundang pers di kantornya, Singapura pada Februari 2012
      Sehubungan dengan Petral ini, Presiden SBY bertanya “Bu Karen, bagaimana Anda menjawab tuduhan Petral sarang korupsi,”
      Bapak Presiden, kami sudah mendengar tuduhan tersebut, kami telah undang media, tepat pada saat tender berlangsung, kata Karen
      Karen menjawab, “Petral telah diaudit lembaga audit internasional. Kami telah umumkan tadi pagi untuk opsi pembelian langsung ke produsen,”
      Selasa pagi, Karen mengatakan, Pertamina akan mengimpor minyak mentah dan BBM secara langsung ke produsen mulai kuartal III 2012
      Kami mesti memastikan langkah tersebut tidak menimbulkan risiko dalam prinsip kehati-hatian, lanjut Karen
      Dalam kontrak pembelian langsung, lanjut Karen, memang memerlukan pembicaraan antar pemerintah (G2G) terlebih dahulu
      Karen juga mengatakan, Pertamina akan mengupayakan penyerapan minyak mentah domestik secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan kilang BBM
      Melalui upaya tersebut, kami ingin meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional dan mendukung optimalisasi kinerja Petral, kata Karen
      Menurut dia, sistem pengadaan minyak mentah dan BBM yang dilakukan Petral selama ini telah berjalan dengan baik dan sesuai GCG
      Namun, lanjut Karen, Pertamina akan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan
      Sementara terkait dugaan Petral sarang korupsi, (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) sudah siap menindak lanjuti
      Kami mendukung proses hukum ! Tapi kami lawan politisasi Petral, tegas FSPPB
      Kembali ke Istana, Mensesneg Sudi Silalahi menyela pembahasan soal Petral tersebut
      Untuk menanggapi soalan Petral, Bapak Presiden bisa menerbitkan Inpres BBM dan Refinery, kata Sudi Silalahi
      Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pun menyepakati itu
      Menteri Perdagangan melalui Pusat Perdagangan Indonesia siap mengambil alih kewenangan Petral, kata Sudi
      Gita tidak mengiyakan, karena publik pun sedang menyoroti Pusat Perdagangan Indonesia dalam hal impor gula
      Silang pendapat saat ini soal pembelian minyak mentah ada 2, pertama pembelian langsung melalui NOC atau kedua pembelian melalui makelar
      Apalagi isu Petral sangat seksi, banyak pihak bermain
      Saya yakin bahwa isu Petral bukan soal Muhammad Reza Chalid semata
      Karena sekarang opsinya lebih condong Petral dibubarkan atau dipindah ke Indonesia dengan bentuk lain
      Pertanyaan kemudian adalah jika Muhammad Reza Chalid disingkirkan dari Petral, siapa yang akan diuntungkan?
      Pernyataan Sudi Silalahi di Istana Negara Selasa Malam merupakan titik terang jawaban siapa yang bermain dalam kasus Petral
      Kasus Petral jelas didesain oleh Istana untuk merebut bisnis impor minyaknya Muhammad Reza Chalid dan Hatta Rajasa
      Ada kepentingan yang lebih besar di balik kasus Petral, ini bukan soal korupsi semata
      Ada Mafia yang lebih besar yang ingin merebut bisnis migas Muhammad Reza Chalid, yaitu Istana Negara
      Hampir dapat dipastikan, jika Petral dibubarkan, akan terjadi tender pengimpor migas yang pesertanya pemain2 migas raksasa Asing
      Kembali ke Istana, pertemuan belum menghasilkan keputusan apapun. Presiden SBY pun mempersilahkan tamu2nya pulang
      Rabu (16/05) Hatta Rajasa mengaku tidak diundang Istana dalam pertemuan Selasa Malam
      Kenapa Hatta Rajasa yang berada di atas Menteri BUMN dan Perdagangan tidak diundang?
      Permainan apa yang sedang dilancarkan Istana dalam kasus Petral yang njelimet dan penuh kepentingan itu?
      Bagaimana nasib Dahlan Iskan di tengah permainan ini?
      Mungkin Dahlan Iskan akan berkata “Politik itu Sadis ! Tapi Minyak lebih Sadis !”
      Sekian dulu serial twit ini, terima kasih atas waktunya 🙂

      Tweets Ratu Adil Ratu ‏@ratu_adil

      Posted by SAEFUL | 18 Mei 2012, 9:08 am
      • Dalam hati mungkin Pak Dahlan mikir “kok hidup saya jadi semrawut begini yaa… Enak kan main sama cucu deh”

        Posted by M. Erick Antariksa SH | 18 Mei 2012, 5:55 pm
      • Alhamdulillah. Langkah Dahlan Iskan sudah sekelas presiden. Nyatanya SBY, yang sudah doktor itu dibuat mumet dengan keputusan Dahlan Iskan. Berani SBY mencopot Dahlan Iskan. Hancurlah nama SBY dan demokrat lewat medianya Dahlan Iskan. Apalagi jika Dahlan buka kartu yang sebenarnya. Aku tahu persis media bisa membolak-balik opini. Yang menguasai meida massa yang memenangi opini.
        Punya nyalikah Jero Wacik.
        Dahlan boleh disebut hanya anak kecil. Tapi media massa di belakangnya adalah harimau.
        Siapa beraniiiiiiiiiiiiiiiiiiii.

        Posted by Widi | 18 Mei 2012, 9:10 pm
  118. bibit2 harapan sudah disebar
    hama dan pengerat mulai diberantas
    semangat anak bangsa mulai bangkit
    KERJA KERJA KERJA

    perubahan sedang terjadi
    (poli)tikus, tengkulak gelisah,
    pelacur dan pemandu sorak bingung memuji
    IKUT SIAPA DUKUNG SIAPA

    kasak kusuk provokasi intervensi mulai bising tapi…
    kebenaran tak bisa dihadang.
    dinasti, konglomerasi, korupsi di mana2 tumbang.
    pelacur berdasi mulai dibuka aibnya, tak berkain. Telanjang.
    LAWAN KEZALIMAN, BERANTAS KENISTAAN

    jangan biarkan dia sendiri.
    sementara dia berjuang untuk KITA.
    menebas, meretas belantara duri
    menerobos, menyingkirkan kabut hitam masa gelap.
    BELA BELA BELA

    ini momentum, entah kapan lagi Allah mengirim, atau..
    kita memang sudah tak layak jadi bangsa merdeka,
    BERMANFAAT..BERMARTABAT

    Bismillah. Allahuakbar

    Posted by daya setiawan | 18 Mei 2012, 8:17 am
  119. EKONOMI – INDUSTRI
    Jum’at, 18 Mei 2012 , 07:40:00
    Dahlan Tantang Petani Tebu

    SURABAYA-Dahlan Iskan nampaknya sedang giat untuk merealisasikan swasembada gula pada tahun 2014. Menteri BUMN itu terus melakukan lawatan ke pabrik-pabrik milik pemerintah untuk mencari solusi.

    Setelah, mengadakan sidak PT Madu Baru, PG-PS Madukismo pada tanggal minggu lalu (13/5), dia juga mengadakan inspeksi ke Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo kemarin (17/5). Yang menarik, Dahlan ternyata menantang para petani tebu disana untuk menaikkan rendemen gula yang tahun lalu berkutat di angka rata-rata 7,3.

    Dalam diskusi yang dilaksanakan seusai inspeksi dahlan, Ketua DPC Sidoarjo APTRI Slamet Rendemen mengeluarkan unek-unek. Dia menyesalkan kualitas rendemen di indonesia. “Kami lihat rendemen di luar negeri sudah sampai 15-16 persen. Sedangkan rendemen indonesia hanya 7 persen,” katanya.

    Penyebab utamanya, lanjut dia, adalah kinerja pabrik gula yang tak efisien. Menurtnya, pabrik gula di luar negeri adalah pabrik yang dibangun antara tahun 1975-1990. sedangkan, pabrik gula di indonesia sudah dari jaman belanda. “Kalau ingin swasembada gula terwujud. Kami harap pabrik ini direvitalisasi,” ucapnya.

    Mendengar pernyataan itu, Dahlan terlihat penasaran. Dia mempertanyakan perhitungan dari petani mendapatkan rendemen 16 persen. Dia mengambil contoh dengan brix yang baru diukurnya sendiri saat inspeksi di pabrik. “Kalau brix tebu 22 rendemen idealnya berapa?” tanya dia. Orang yang hadir pun menjawab 9 persen. Dahlan lalu bertanya lagi, tebu dengan brix berapakah yang harus diproduksi untuk mendapat rendemen 16 persen “Berarti, sekitar 36 kan?” tanya Dahlan memastikan.

    Jika petani, lanjut dia, bisa memproduksi tebu dengan kadar brix tersebut dahlan siap merevitalisasi besar-besaran pabrik gula tersebut. Dia mengaku tak kan ragu untuk melakukan perombakan pabrik jika rendemen bisa meningkat sedemikian rupa.

    “Kalau harus saya bongkar tahun depan. Saya akan lakukan,” ujarnya. Namun, petani yang menghadiri acara tersebut juga tak bisa menjawab dengan pasti. Dahlan pun langsung menanggapi dengan cepat. “Tapi kalau beda angka cuma satu atau dua, kami harus lihat dulu bagaimana efisiensi di pabrik gula,” katanya.

    Dahlan mengatakan, saat ini dia juga mencoba untuk memaksimalkan produksi gula melalui pabrik yang dinaungi kementrian BUMN. “Musim giling ini kami harus mengikat management pabrik. Karena memperlakukan perusahaan itu seperti mempelakukan istri. Tidak boleh sembarangan,” ungkapnya.

    Menurutnya, semua upaya revitalisasi tak akan berhasil jika dalam bisnis tersebut masih banyak praktek kotor baik dari pihak pabrik maupun dari petani. “Setelah moral dibenahi, baru investasi akan dilakukan secara bertahap,” jelasnya. (bil)

    Posted by SAEFUL | 18 Mei 2012, 9:30 am
  120. Pak Dahlan hari ini sedang berada di Surabaya, alhamdulillaah sehat bugar dan makan banyak.
    Siang nanti ada rapat kabinet mendadak di Mataram, semoga semua lancar-lancar saja. Aamiin !!!

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 18 Mei 2012, 9:44 am
  121. Selain menulis di blog seperti ini, apa ya yg bisa dilakukan oleh BUMN, Pak?

    Posted by Evi | 18 Mei 2012, 12:28 pm
  122. like DIS

    Posted by piber w | 18 Mei 2012, 1:58 pm
  123. Jum’at, 18 Mei 2012 , 07:40:00
    Dahlan Tantang Petani Tebu

    SURABAYA-Dahlan Iskan nampaknya sedang giat untuk merealisasikan swasembada gula pada tahun 2014. Menteri BUMN itu terus melakukan lawatan ke pabrik-pabrik milik pemerintah untuk mencari solusi.

    Setelah, mengadakan sidak PT Madu Baru, PG-PS Madukismo pada tanggal minggu lalu (13/5), dia juga mengadakan inspeksi ke Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo kemarin (17/5). Yang menarik, Dahlan ternyata menantang para petani tebu disana untuk menaikkan rendemen gula yang tahun lalu berkutat di angka rata-rata 7,3.

    Dalam diskusi yang dilaksanakan seusai inspeksi dahlan, Ketua DPC Sidoarjo APTRI Slamet Rendemen mengeluarkan unek-unek. Dia menyesalkan kualitas rendemen di indonesia. “Kami lihat rendemen di luar negeri sudah sampai 15-16 persen. Sedangkan rendemen indonesia hanya 7 persen,” katanya.

    Penyebab utamanya, lanjut dia, adalah kinerja pabrik gula yang tak efisien. Menurtnya, pabrik gula di luar negeri adalah pabrik yang dibangun antara tahun 1975-1990. sedangkan, pabrik gula di indonesia sudah dari jaman belanda. “Kalau ingin swasembada gula terwujud. Kami harap pabrik ini direvitalisasi,” ucapnya.

    Mendengar pernyataan itu, Dahlan terlihat penasaran. Dia mempertanyakan perhitungan dari petani mendapatkan rendemen 16 persen. Dia mengambil contoh dengan brix yang baru diukurnya sendiri saat inspeksi di pabrik. “Kalau brix tebu 22 rendemen idealnya berapa?” tanya dia. Orang yang hadir pun menjawab 9 persen. Dahlan lalu bertanya lagi, tebu dengan brix berapakah yang harus diproduksi untuk mendapat rendemen 16 persen “Berarti, sekitar 36 kan?” tanya Dahlan memastikan.

    Jika petani, lanjut dia, bisa memproduksi tebu dengan kadar brix tersebut dahlan siap merevitalisasi besar-besaran pabrik gula tersebut. Dia mengaku tak kan ragu untuk melakukan perombakan pabrik jika rendemen bisa meningkat sedemikian rupa.

    “Kalau harus saya bongkar tahun depan. Saya akan lakukan,” ujarnya. Namun, petani yang menghadiri acara tersebut juga tak bisa menjawab dengan pasti. Dahlan pun langsung menanggapi dengan cepat. “Tapi kalau beda angka cuma satu atau dua, kami harus lihat dulu bagaimana efisiensi di pabrik gula,” katanya.

    Dahlan mengatakan, saat ini dia juga mencoba untuk memaksimalkan produksi gula melalui pabrik yang dinaungi kementrian BUMN. “Musim giling ini kami harus mengikat management pabrik. Karena memperlakukan perusahaan itu seperti mempelakukan istri. Tidak boleh sembarangan,” ungkapnya.

    Menurutnya, semua upaya revitalisasi tak akan berhasil jika dalam bisnis tersebut masih banyak praktek kotor baik dari pihak pabrik maupun dari petani. “Setelah moral dibenahi, baru investasi akan dilakukan secara bertahap,” jelasnya. (bil)

    http://www.jpnn.com/read/2012/05/18/127722/Dahlan-Tantang-Petani-Tebu-

    Posted by Berita Dahlan Iskan | 18 Mei 2012, 2:04 pm
    • setiap orang/bagian kan punya kekurangan dan kelemahan, yg pastinya berpengaruh kpd orang/bagian lain yg terkait dengannya… hanya saja, seringkali kita melihat kurangnya pihak lain lalu menuntut perbaikan… tapi kita lupa kalo kita sendiri juga punya kekurangan dan menjadi bagian dari permasalahan, lalu lupa melakukan perbaikan… makanya, dlm menghadapi setiap problem, ada baiknya semangat kita adalah semangat mencari solusi dan siap dikritik… upaya pak Dahlan menyelaraskan berbagai pihak sdh baik sekali… meski sbg menteri BUMN, memang pabrik gula menjadi urusannya, beliau tak lantas menyalahkan semuanya ke pabrik gula, namun beliau mendorong perbaikan secara bertahap yg mampu dilakukan secepatnya… berhadapan dgn petani tebu, yg mestinya menjadi tanggung jawab menteri Pertanian, pak Dahlan juga tdk menyalah-nyalahkan, sebaliknya berusaha memotivasi agar meningkatkan kualitas hasil panen… siiip banget, dah…

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 19 Mei 2012, 8:23 am
  124. Diz For RI 1.

    Posted by wongcilik | 18 Mei 2012, 9:23 pm
  125. apa ya kira-kira isi hati pak dahlan, liat pak bosnya gemar banget rapat kabinet!! Gregetan mungkin ya, hehe…padahal secara terbuka, dahlan menyebut penyakit birokrasi itu salah satunya, ‘merasa kalau sudah rapat berarti sudah kerja, padahal belum!’

    Posted by akal sehat | 19 Mei 2012, 7:03 am
  126. temen-temen gmn kalau kita rileks dulu nonton lady gaga…:)

    Posted by syafiihkamil | 19 Mei 2012, 9:36 am
  127. Sekali LIKE DIz tetep LIKE DIZ……

    Posted by wongcilik | 19 Mei 2012, 10:30 am
  128. ikut senam yuuk dengan pa Dahlan

    Posted by Mas Syamsudin Kota Banjar | 19 Mei 2012, 12:01 pm
  129. siiiiiiiipppp………….

    Posted by wong alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 19 Mei 2012, 2:16 pm
  130. 2 hari lgi MH edisi 27..

    Posted by wongcilik | 19 Mei 2012, 9:48 pm
  131. Ada petanyaan dan masukan dari Mas Fahmi (juragan kaus MH itu) pertanyaannya, di PG BUMN, apakah dilakukan size reduction tebu (tebu dipotong kecil2) terlebih dahulu sebelum mulai proses produksi gula di pabrik?
    Karena ini sangat mempengaruhi randemen.

    Menurutnya, apabila dilakukan size reduction sebelum tebu diproses, maka randemen akan naik 2-3%.

    Ada yang tau prosesnya?

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 20 Mei 2012, 12:08 pm
    • Hihi.. kebetulan saya tidak tahu detail prosesnya. Maklum belum pernah menangani pabrik tebu.

      Namun memang secara logika, dengan ukuran tebu yang kecil akan memudahkan dalam “memeras” rendemen-nya. Hanya saja, kita juga harus memperhatikan juga mesinnya.

      Apakah bisa mesin tersebut juga bisa bekerja dengan ukuran batang tebu yang kecil-kecil? Selain itu, memotong tebu juga membutuhkan waktu dan biaya. Jadi harus dihitung dulu, apakah biaya dan waktu plus mesin bisa setimpal dengan kenaikan rendemen yang 2-3% itu. Semoga bermanfaat.. 🙂

      Posted by Tukang Sapu Kya-kya | 20 Mei 2012, 5:27 pm
  132. demi kemajuan BUMN masa ke pemimpinan Bpak Dahlan Iskan saya mau menyerahkan data-data tentang kecurangan-kecurangan yang di lakukan oknum/ pejabat perbankan yang masuk dalam pengawasan atau milik BUMN, Namun dalam hal ini saya belum tau siapa yang saya harus temui di kementrian BUMN trimahkasi atas bantuannya .

    Posted by Muhammad Ikbal W. | 20 Mei 2012, 10:18 pm
  133. “Ribut_ribut soal Petral dan prinsip Clean n Clear”……….semoga semakin terang – benderang….

    http://www.antaranews.com/berita/311545/ribut-ribut-petral-dan-prinsip-cc

    Posted by Bayo anar | 20 Mei 2012, 10:58 pm
  134. Posting yang bagus Mas.ngetrend nih

    Posted by Alaya Band | 25 Mei 2012, 2:34 pm
  135. “manajemen tidak ragu lagi dalam menyingkirkan benda-benda yang membuat kotor itu”.. benda-benda atau orang-orang, pak? hehehe

    Posted by ruli | 28 Mei 2012, 7:59 am
  136. Ayo pak dahlan roket saya dah mau overload, adakah wadah yg benar2 kondusif tuk menampung ?? disamping berbagi kemanfaatan yg saya telah lakukan di seputaran lingkungan saya. Merever Joke Bang Imaduddin (prof.ITB) jika tidak tersalur > bantal guling berlubang-lubang………..hehehehe

    Posted by Ahmad Roni Irwan | 4 Juni 2012, 10:18 am
  137. Reblogged this on pelangipagihari.

    Posted by tatatitik | 14 Juni 2012, 9:44 am
  138. pak dahlan. suruh tanam serentak aja. trus gunakan pestisida sekaligus pupuk alam yaitu tai ayam. ini cuma pengalaman. entah berhasil di tanah lain atau tidak.

    Posted by katon wahyu | 18 Juli 2012, 3:10 pm
  139. saya tertarik dengan tulisannya bagus

    Posted by sriawani | 3 September 2012, 3:25 pm
  140. coba ditampilin dong gambar crane ayu azharinya..penasaran googlin ngga nemu

    Posted by Lando Jr | 11 September 2012, 3:42 pm
  141. hmm lagi suka re-read lagi tulisan2 pak dis 🙂
    yang bikin penasaran ini, emang enak ya peyek dari uret itu?

    Posted by samson | 9 Oktober 2012, 11:03 pm
  142. Wah seru. Seru. Seruuuu..

    Posted by FAEDAH JAYA | 6 Desember 2012, 3:57 am

Tinggalkan Balasan ke Royan Batalkan balasan