>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Mbah Surip lokal untuk Garuda

Senin, 30 April 2012
Manufacturing Hope 24 

Akan ada hiruk pikuk lagi di BUMN beberapa hari mendatang. Di samping soal interpelasi, akan ada heboh soal penjualan saham Garuda dan susunan direksi baru perusahaan penerbangan itu. Akan ada juga heboh-heboh soal gula dan tebu. Lalu segera menyusul kehebohan soal direksi Telkom. Tentu itu belum semuanya. Kehebohan-kehebohan lain bisa saja akan terus menyusul.

Mengapa soal saham Garuda akan heboh? Ini boleh dikata merupakan heboh turunan. Sejak penjualan perdana saham Garuda ke publik setahun yang lalu memang sudah heboh: Rp750 per lembar saham dianggap terlalu mahal. Akibatnya, tiga perusahaan grup BUMN yang harus membeli 10 persen saham Garuda waktu itu langsung kelimpungan. Ini karena sesaat setelah IPO harga saham Garuda nyungsep menjadi hanya Rp570 per lembar. Bahkan pernah tinggal Rp395 per lembar!

Tiga perusahaan sekuritas milik BUMN itu (Danaeksa, Bahana, Mandiri Sekuritas) tiba-tiba harus menanggung kerugian ratusan miliar rupiah. Lebih parah lagi uang yg dipakai membeli saham itu adalah uang pinjaman. Sudah rugi harus membayar bunga pula. Tentu tiga perusahaan BUMN itu tidak akan kuat lama-lama memegang saham panas tersebut. Kalau terlalu lama digenggam saham panas itu akan membakar tubuh mereka: kolaps.

Itulah sebabnya ketika saya menjabat Menteri BUMN saya langsung mengizinkan keinginan tiga perusahaan tersebut untuk segera melepas saham Garuda. Dalam bisnis selalu ada prinsip ini: rugi Rp200 miliar masih lebih baik daripada rugi Rp400 miliar. Rugi Rp400 miliar lebih baik daripada rugi Rp600 miliar.

Yang terbaik tentu jangan sampai rugi. Tapi hanya orang yang tidur seumur hidupnya yang tidak pernah rugi. Kalau saham panas itu harus segera dijual, kepada siapakah dilepas? Saya setuju dengan ulasan Kompas (Jumat lalu): dijual kepada partner strategis. Yakni perusahaan penerbangan internasional yang reputasinya baik, yang seperti lagunya Mbah Surip, akan bisa menggendong Garuda ke mana-mana.

Tiga perusahaan sekuritas tersebut tentu sudah melakukan itu. Bahkan mereka sudah menawarkan ke berbagai investor internasional. Hasilnya nihil. Ada memang yang menawar tapi maunya macam-macam: harganya harus murah, tidak mau hanya 10 persen, dan banyak permintaan lain lagi.

Kalau itu dipenuhi pasti menimbulkan kebisingan yang luar biasa: mengapa dijual begitu murah? Mengapa jatuh ke tangan asing?

Waktu untuk menunggu datangnya partner strategis juga terbatas. Kian lama menunggu kian termehek-meheklah nafas tiga perusahaan sekuritas BUMN tersebut: megap-megap. Itulah sebabnya saya berinisiatif menghubungi lima perusahaan besar nasional. Saya kirimkan SMS kepada mereka berlima dengan bunyi yang sama (hanya saya ganti nama pengusahanya):

“Mohon pertolongan, berminatkah grup perusahaan Anda membeli saham Garuda yang dikuasai tiga sekuritas BUMN dengan harga pasar saat ini? Kasihan tiga sekuritas tersebut. Kalau tidak ada pengusaha dalam negeri yang ambil tentu akan dibeli asing. Saya tahu ini kemahalan dan kurang menarik. Tapi siapa tahu bisa bantu. Mohon gambaran berminat atau tidaknya. Salam”. SMS ini saya kirim ke Nirwan Bakrie, Chairul Tanjung, Sandiaaga Uno, Rahmat Gobel, Anthony Salim.

Begitulah bunyi SMS saya kepada lima pengusaha itu. Saya tahu tidak mudah bagi mereka untuk bisa membantu tiga perusahaan sekuritas BUMN tersebut. Dalam dunia bisnis pernah ada pameo begini: “Untuk jadi jutawan itu mudah. Jadilah milyader dulu, lalu belilah perusahaan penerbangan,Anda akan segera jadi jutawan!”

Saya juga merasa, pasti akan ada permintaan macam-macam dari para calon investor itu. Sebuah permintaan yang dalam dunia bisnis memang sudah menjadi standar praktik sehari-hari: diskon! Apalagi mereka tahu tiga perusahaan sekuritas tersebut dalam posisi lemah: help! help! help!

Dari lima penawaran saya itu tiga pengusaha menyatakan berminat membantu. Lalu kepada mereka saya sampaikan: silakan hubungi langsung ke korporasi masing-masing. Tugas saya sebatas mencarikan calon pembeli. Setelah ada peminatnya saya serahkan sepenuhnya agar mereka melakukan transaksi sendiri: bagaimana caranya, seperti apa prosedurnya, berapa harganya, dan bagaimana cara memutuskannya. Silakan lakukan sesuai dengan prinsip yang dibolehkan.

Tentu saya berharap keajaiban. Saya tahu tokoh membawa berita adalah salah satu doktrin jurnalistik. Karena tiga tokoh telah menyatakan minat membeli 10 persen saham Garuda yang ada di tiga sekuritas itu maka berita di sekitar saham Garuda menjadi hangat. Tiba-tiba saja harga saham Garuda di lantai bursa seperti digoreng: melonjak menjadi Rp650-an dan terus terbang sampai Rp720 per lembar.

Tiba-tiba saja nilai perusahaan Garuda bertambah triliunan rupiah. Garuda sangat diuntungkan! Namun tokoh-tokoh yang sudah terlanjur berminat tadi menjadi empot-empotan. Tiba-tiba mereka harus membeli saham Garuda jauh lebih mahal dari yang mereka bayangkan. Mereka tentu mengira akan membeli saham Garuda dengan harga Rp570 per lembar seperti yang saya tawarkan.

Tapi dengan kenaikan harga saham Garuda di bursa yang begitu tinggi, masih maukah mereka membeli? Atau, sebaliknya, masih maukah tiga sekuritas tersebut menjual? Bisa saja para pengusaha yang semula berminat tiba-tiba mengurungkan keinginannya. Sebaliknya bisa saja justru tiga sekuritas kita yang tidak mau melepas, misalnya, menunggu siapa tahu harga saham tersebut masih terus menanjak.

Di sinilah kontroversi akan terjadi. Kehebohan akan muncul. Masing-masing pihak melontarkan pandangannya sendiri-sendiri. Kalau dilepas sekarang dan kemudian harga saham ternyata masih naik, para pengamat akan mengecam habis-habisan: kok dijual murah! Tapi kalau tidak dilepas sekarang dan ternyata harga saham turun lagi (batalnya transaksi ini bisa saja memukul balik harga saham) para pengamat juga akan menggebuki tiga sekuritas tersebut.

Saya memilih untuk tidak mencampuri pilihan mana yang terbaik. Direksi tiga perusahaan tersebut adalah orang-orang yang sudah malang-melintang di bidang itu. Mereka adalah orang-orang yang hebat. Yang penting: putuskan! Risiko dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah! Ambillah putusan terbaik dengan fokus tujuan demi kejayaan perusahaan!

Kalau Anda menunda keputusan hanya karena takut heboh, perusahaanlah yang sulit. Kalau perusahaan menjadi sulit banyak yang akan menderita. Orang-orang yang dulu mengecam itu (atau memuji itu) tidak akan ikut bersedih! Jadikan kecaman-kecaman itu bahan mengingatkan diri sendiri agar jangan ada main-main di sini. Takutlah pada permainan pat-gulipat!

Lalu bagaimana dengan heboh pembentukan direksi baru Garuda? Ini pun rupanya juga heboh turunan. Bahkan pergantian direksi Garuda beberapa tahun lalu bisingnya melebihi mesin 737-200.

Setiap pergantian direksi memang akan selalu muncul pertanyaan: mengapa si A dipilih dan mengapa si B tidak. Padahal keduanya sama-sama hebat. Tentu yang terbaik adalah semua calon yang terbaik itu duduk di dalam satu tim direksi. Itu akan menjadi tim yang kuat.

Namun ada kalanya tidak semua orang hebat bisa duduk bersama-sama dalam satu tim yang hebat. Kalau dipaksakan pun hasilnya bisa tidak baik. Orang Surabaya sering bergurau begini: soto yang paling enak dicampur dengan rawon yang paling enak rasanya justru jadi kacau!

Para stars yang dipaksakan bergabung dalam satu tim belum tentu bisa memenangkan tujuan. Bahkan bisa saja justru terjadi perang bintang di dalam tim itu. Setidaknya bisa terjadi perang dingin di bawah selimut. Energi terlalu banyak terbuang untuk perang bintang (yang kelihatan maupun yang tersembunyi). Bahkan lantaran yang bersitegang itu adalah atasan, bawahan mereka bisa-bisa ikut terbelah.

Dalam hal seperti itu saya mengutamakan terbentuknya sebuah tim yang kompak, serasi, saling melengkapi, dan solid. Toyotomi Hideyoshi bisa menjadi panglima yang menyatukan Jepang di abad ke-16 dengan modal utamanya: kekompakan. Bahkan dia sendiri mengakui bukan seorang yang ahli memainkan pedang. Karena itu Hideyoshi mendapat gelar Samurai Tanpa Pedang.

Tim direksi Garuda yang baru ini dibentuk dengan semangat itu. Juga dengan semangat menampilkan yang lebih muda. Presiden SBY sangat mendukung konsep pembentukan dream team di setiap BUMN.

Munculnya tim yang kuat di Garuda ini, dan terjadinya transaksi 10 persen saham Garuda di tiga sekuritas BUMN, mendapat sambutan yang luar biasa dari pasar modal. Saham Garuda hari itu bukan lagi naik, tapi meloncat. Bayangkan, berapa triliun rupiah pertambahan aset Garuda hari Jumat minggu kemarin itu.

Lantas bagaimana dengan orang-orang hebat yang tidak semuanya bisa masuk tim? Saya akan terus mengamati apakah mereka memang benar-benar hebat. Orang hebat adalah orang yang tetap hebat ketika gagal jadi direksi sekali pun. Orang yang benar-benar hebat adalah mereka yang mementingkan peran melebihi jabatan.

Kalau mereka bisa membuktikan diri tetap hebat dalam suasana duka sekali pun, saya harus memperhatikan orang-orang hebat dengan kepribadian hebat seperti itu: dijadikan direktur di tempat lain! Tapi ketika orang hebat itu tiba-tiba menjadi orang yang frustrasi di saat menjalani ujian hidup, berarti ternyata dia belum benar-benar hebat. Ingat: atasan yang baik adalah atasan yang pernah menjadi bawahan yang baik!

Kini tim baru Garuda Indonesia, dengan Dirutnya yang tetap Emirsyah Sattar, harus bisa membuat Garuda terbang lebih tinggi. Garuda yang di Singapura kini sudah dipercaya menggunakan Terminal 3 yang mewah, harus tetap kerja, kerja, kerja, dengan kreatif.

Tiga perusahaan sekuritas tadi pun, yang sudah lebih setahun lamanya menderita, tidak terlalu galau lagi. Saya yakin Mbah Surip lokal juga akan bisa menggendong Garuda ke mana-mana.(*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

333 respons untuk ‘Mbah Surip lokal untuk Garuda

  1. Mantap mbah Surip kuat juga ya gendong Garuda , moga Garuda yg lain digendong juga

    Posted by Luthfi | 30 April 2012, 6:20 am
    • Pak Momod , Tulisannya Terpotong Ya. Mohon Perbaikannya.

      Posted by Gregory | 30 April 2012, 6:31 am
    • luar biasa pak dis..bagaimana dia memberikan suntikan moral dan dukungan terhadap ketusan yg akan diambil oleh anak buahnya disinalah anak buah akan menggunakan kemampuan terbaiknya untuk membuktikan bahwa dia bisa melakukan yg terbaik. kepercayaan atasan adalah modal utama untuk memberikan peluang kreatifitas pada anak buahnya….dan terus berpikir maju…

      maju terus pak dis…kami selalu menunggu gebrakan2kanmu…
      biarkanlah anjing menggonggong..kafilah tetap berlalu..ntar ketahuan juga siapa yg paling kenceng meneriakin kebijakan bpk, dialah partai yg sumbernya tersumbat…karena kas partai mulai menurun, pemilu sudah dekat..sumber dr bumn gak kunjung datang hehehehe

      untuk kawan2 pembaca blog ini, ada baiknya kita juga bergabung dalam diskusi di:

      http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/

      untuk indonesia lebih baik…

      salam.

      Posted by deden hapsari | 30 April 2012, 6:49 am
    • tulisan pak dahlan ada yang kurang seperti yang di jawa pos mohon admin untuk melengkapinya sepertiya yang kurang itu penting sekali.

      Posted by andre007 | 30 April 2012, 9:16 am
    • sebagai pemegang saham garuda yang masih menderita rugi, pak dis tolong cek dong… masak bulan maret 2012 kemarin pejabat garuda bagi bagi insentif hampir 300 milyar. sekali lagi tolong dicek dong, apakah ini keputusan yang benar? soalnya ‘saudara saya’ ada yang dapat 10 kali gaji bulan maret kemarin, lumayan besar buat karyawan bumn dinegeri ini, hampir rp 500 juta. coba dicek dong kenaikan biaya rata rata gaji pegawai (bisa bisa biar tidak kelihatan naiknya signifikan pembebanannya dispread selama 12 bulan). dan coba juga diperiksa aliran dana transfer gaji pejabat garuda bulan maret kemarin. apakah ini termasuk korupsi bergerombol dan terselubung?

      Posted by aduhbiyung | 30 April 2012, 9:17 am
    • Saya sedih melihat BUMN sekelas Garuda masih minta gendong kemana-mana. Bagaimana dengan BUMN yang lain yang digotong masuk ICU, rawat inap, rawat jalan dan yang sudah masuk peti jenazah?
      Sepertinya kerjaan orang BUMN dan pemerintah gak ada yang beres. Mereka bisa kerja gak ?
      Ironis sekali ,kondisi BUMN dengan kondisi orang BUMN & pemerintah yang mewah. Orang kerja gak beres kok bisa hidup bermewah-mewah. Sementara kondisi rakyat makin melarat.
      Apa perlu rakyat harus nungguin mereka kerja di samping meja , sambil bawa parang ? supaya kerjanya beres.

      Syukur ada orang seperti pak Dahlan. Saya berharap sangat banyak pada orang orang seperti bapak.
      Jangan sampai kami bawain parang , buat nungguin orang BUMN dan pemerintah kerja yang benar.

      Posted by komandoxvii | 30 April 2012, 10:53 am
    • quote yg saya suka dari tulisan ini:

      soto yang paling enak dicampur dengan rawon yang paling enak rasanya justru jadi kacau! 😀

      maju terus, pak DI! 🙂

      Posted by ikhwanalim | 30 April 2012, 12:42 pm
      • Memang soto yang paling enak harusnya disandingkan dengan kerupuk yang paling enak. Biar sama sama bisa dihidangkan satu meja. Jadi beda posisi tapi akur dan berkualitas wahid.

        Posted by c'bob | 30 April 2012, 9:55 pm
    • Luar Biasa Sang Fenomena Dahlan Iskan, kalau mau hubungi beliau apa ada yang tahun no kontaknya?

      Posted by widodo | 1 Mei 2012, 4:48 pm
  2. tulisannya terpotong ya?


    Lantas bagaimana dengan orang-orang hebat yang tidak semuanya bisa masuk tim? Saya akan terus mengamati apakah mereka memang benar-benar hebat. Orang hebat adalah orang yang tetap hebat ketika gagal jadi direksi sekali pun. Orang yang benar-benar hebat adalah mereka yang mementingkan peran melebihi jabatan.

    Kalau mereka bisa membuktikan diri tetap hebat dalam suasana duka sekali pun, saya harus memperhatikan orang-orang hebat dengan kepribadian hebat seperti itu: dijadikan direktur di tempat lain! Tapi ketika orang hebat itu tiba-tiba menjadi orang yang frustrasi di saat menjalani ujian hidup, berarti ternyata dia belum benar-benar hebat. Ingat: atasan yang baik adalah atasan yang pernah menjadi bawahan yang baik!

    Kini tim baru Garuda Indonesia, dengan Dirutnya yang tetap Emirsyah Sattar, harus bisa membuat Garuda terbang lebih tinggi. Garuda yang di Singapura kini sudah dipercaya menggunakan Terminal 3 yang mewah, harus tetap kerja, kerja, kerja, dengan kreatif.

    Tiga perusahaan sekuritas tadi pun, yang sudah lebih setahun lamanya menderita, tidak terlalu galau lagi. Saya yakin Mbah Surip lokal juga akan bisa menggendong Garuda ke mana-mana.

    Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN

    Posted by indraazimi | 30 April 2012, 6:20 am
  3. manyab nich pak DI.. setelah kemarin naik kereta ekonomi, sekarang membuat bising orang2 yang berkepentingan di garuda. setelah itu telkom, setelah itu apa lagi, apa lagi, dan apa lagi, semangat Pak DI..

    Posted by wahyu tiga belas | 30 April 2012, 6:20 am
  4. horeee! Pertama komentar. Maju trus p. Dis

    Posted by gatoth | 30 April 2012, 6:21 am
  5. Kayaknya gaya tulisan pak DI terasa berbeda hari ini. Btw, pak DI bener, nanggapin orang yang mau “gebukin”, seolah-olah ikut merasakan penderitaan 3 sekuritas itu buang2 tenaga. Kepada 3 BUMN sekuritas, bekerja saja sesuai mekanisme yang dibenarkan n jangan ragu ngambil keputusan, toh kalian juga orang2 pintar.

    Posted by Iwan | 30 April 2012, 6:27 am
  6. hore masuk 5 besar wkwkwk
    Luar biasaa pengorbanan dan perrjuangan 3 sekutitas tersebut

    Posted by abdoel | 30 April 2012, 6:29 am
  7. rekan-rekan yg jadi pengamat, kira kira jadi nggak ya “mbah surip lokal” ngendong garauda?

    Posted by IMAM S | 30 April 2012, 6:30 am
  8. saya dapat pelajaran hari ini kadang kita perlu di kecam orang dan tahan demi kejayaan perusahaan…salam p di….

    Posted by rielloaros | 30 April 2012, 6:30 am
  9. resiko dikecam adalah bagian kehidupan yang sangat indah: quote of the day

    Posted by abdoel | 30 April 2012, 6:31 am
  10. Pak Admin, bener tu @indraazimi, tulisannya kepotong!

    Posted by Jend. Naga Bonar | 30 April 2012, 6:31 am
    • Klo Bapak Pramudya sudah memperbaiki tulisan diatas, ini ada beberapa kata yang diajarkan oleh Bung Dis dalam tulisan kali ini yang saya suka:

      – Saya suka dengan ‘ilmu sederhana’ yang Bung Dis ajarkan “rugi Rp200 miliar masih lebih baik daripada rugi Rp400 miliar. Rugi Rp400 miliar lebih baik daripada rugi Rp600 miliar”, yang dalam ilmu bisnis dikenal dengan istilah cut loss.

      – Putuskan! Risiko dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah! Ambillah putusan terbaik dengan fokus tujuan demi kejayaan perusahaan!

      Entah mengapa, dua point diatas menyadarkan saya untuk mengambil keputusan dalam transaksi bisnis yang sedang saya lakukan. Meskipun ini bukan ilmu baru bagi saya tentunya. Thanx!

      – Orang-orang yang dulu mengecam itu (atau memuji itu) tidak akan ikut bersedih!

      Hehehe…. Ini tentu ditujukan kepada kaum omdo – alias omong doank yang berisik itu ya Bung Dis?

      – Toyotomi Hideyoshi bisa menjadi panglima yang menyatukan Jepang di abad ke-16 dengan modal utamanya: kekompakan.

      – Presiden SBY sangat mendukung konsep pembentukan dream team di setiap BUMN.

      Yg lebih penting adalah apakah bila terjadi sesuatu yg sudah diperhitungkan – yaitu kaum omdo berkoar2 bahkan men’cicit’ interpelasi – apakah Pak Beye mau pasang badan dengan gagah berani, ini dadaku, saya yang sudah memberikan kata persetujuan, berani ga ya ? Hehehehe…..

      – Orang yang benar-benar hebat adalah mereka yang mementingkan peran melebihi jabatan.

      Dan tidak ketinggalan dengan diikuti oleh prinsip Bung Dis:

      – Ingat: atasan yang baik adalah atasan yang pernah menjadi bawahan yang baik!

      Serta ditutup dengan pernyataan bahwa CT itu ternyata Mbah Surip tho, sayang rambutnya ga ‘nggimbal’. hehehehe……….

      Posted by Jend. Naga Bonar | 30 April 2012, 6:40 am
  11. Akhirnya yañg ditunggu-tunggu datang juga.
    Maju terus pak dis. Tuhan memberkati
    (҂’̀⌣’́)9″

    Posted by Prasetyo Wijaya | 30 April 2012, 6:31 am
  12. Pak DIS semakin “kereng”…. tapi “ndalan” dan “terukur”… alamat semakin kenceng langkah2nya besok hari… karena semua sdh terbaca, semua sdh terbuka… inilah saatnya ambil tindakan..tindakan..dan tindakan.. pemetaan sdh cukup…KITA sbg rakyat, mendukung langkah2 terobosan Pak DIS…

    Posted by bandung bondowoso | 30 April 2012, 6:33 am
  13. Maju terus pak dahlan.

    Posted by wibisono | 30 April 2012, 6:37 am
  14. Semoga perusahaaan2 BUMN kita bisa secepatnya terlepas dari permasalahan2 yang sekarang melanda untuk sama2 membangun negri ini 😀

    http://ngengeba-buaya.blogspot.com/

    Posted by aci | 30 April 2012, 6:37 am
  15. “Saya memilih untuk tidak mencampuri pilihan mana yang terbaik. Direksi tiga
    perusahaan tersebut adalah orang-orang yang sudah malang-melintang di bidang
    itu. Mereka adalah orang-orang yang hebat. Yang penting: putuskan! Risiko
    dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah! Ambillah putusan terbaik
    dengan fokus tujuan demi kejayaan perusahaan!”

    Bapak kita ini bener2 luar biasa, bijaksanan bangett gitu lhoh,…. selalu bikin kita tambah semangat ….
    kerja kerja kerja!

    Posted by ms_yatno | 30 April 2012, 6:42 am
  16. Semoga kehebohan kehebohan itu membawa optimisme perusahaan..n semoga saham garuda semakin naek n naek,.

    Posted by caderabdul | 30 April 2012, 6:42 am
  17. Saya baca artikel ini dlm travel pagi ke bandung utk tugas ktr, semakin menambah semangat dlm mengawali minggu ini.
    Thanks pak dis.

    Posted by iwan | 30 April 2012, 6:44 am
  18. Aduh Pak dis ini lho kayak virus, semangatnya,etos kerjanya cepet menular. Baca tulisannya aja bikin saya tambah semangat mencari terobosan-terobosan untuk kemajuan toko kecil saya. Sepertinya tidak ada yang tidak bisa diselesaikan sama pak DI dan Benar kata pak Dis klo kita terlalu dengerin pengamat-pengamat dan poli{tikus} wah kita jadinya nggak akan kerja…kerja….kerja.wong mereka itu rame ing pamrih sepi ing gawe

    Posted by novi | 30 April 2012, 6:56 am
  19. Beberapa Tahun depan air bus atau boeing sahamnya dibeli garuda 30%. . .
    Semoga. . . .
    Terbang makin jauh,makin lama, semua tempat disinggahi.

    Posted by Posag | 30 April 2012, 6:56 am
  20. Mengawali aktifitas dengan membaca tulisan pak DIS bikin semangat,maju terus dukung pak DIS jadi RI 1 . . .

    Posted by Karim | 30 April 2012, 7:03 am
  21. Virus Dahlanisme selalu menjalari hatiku setiap minggu malam or Senin Pagi …..

    Posted by Agandri | 30 April 2012, 7:10 am
  22. Segera ambil keputusan! jangan digantung……..saya yakin 3 sekuritas BUMN…bisa melakukannya…inspirasi membangun negeri Indonesia Mandiri………..Senin yang indah………..

    Posted by Mas Syamsudin Kota Banjar | 30 April 2012, 7:14 am
  23. kapan BUMN yang lain bisa di gendong mbah surip? maksudnya biar bisa mandiri dan tidak selalu menggurita di dalam tubuhnya, BUMN jaya rakyat bisa sejahtera.

    Posted by hus4inie | 30 April 2012, 7:18 am
  24. Hehehehehehe….
    Ini jawaban dari perdebatan kita di MH kemarin tentang Garuda.

    Dan ini harus kita lihat sebagai “tantangan” dari Pak Dahlan untuk banyak orang yang mengkritisi atau mempertanyakan beliau… Bisa ga memberi added value hanya denga usaha yang super minim?
    Pak Dahlan membuktikan diri bisa memberi “pemasukan” ekstra Trilyuna rupiah bagi Garuda hanya dengan mengirimkan 5 sms saja.

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 30 April 2012, 7:19 am
    • MEMBUKTIKAN KAPASITAS SEORANG DAHLAN ISKAN, Sepi ing pamrih rame ing gawe….( sedikit bicara banyak kerja ) kerja,kerja,kerja….dengan amanah.

      Posted by Bayo | 30 April 2012, 7:43 am
    • Moga” bankirdot bisa mendapatkan pencerahan dr tulisan pak dis….bukan begitu pak erick..?????
      Semoga mereka juga membaca tulisan ini…khususnya mantan” menteri bumn !!!!!!!

      Posted by tonie d | 30 April 2012, 10:38 am
    • mo nanya om erick,dikomen mh sebelumya kan om pernah order kaos mh,beneran gak sih om,ni dah semingguan saya order dah trf uang 118rb,katanya mau dikirim kok gak nyampek juga,klo penipuan tolong bung admint suruh hapus iklannya itu,saya konfirmasi di hp nya gak pernah dibales

      Posted by didik susanto | 30 April 2012, 3:57 pm
    • betuuuullllll skali mas erick….saya kmaren jg meramal…jgn2 nanti saham garuda bisa di level 800-900…itu karep ku lho…mas…walhasil….ktritisi dan debat kita ttg garuda terjawab dgn sangat lugas…yaitu ada yg jd mbah surip…dgn keuntungan…yg melimpah dalam waktu setengah hari….allahu akbar…smoga tangan dingin pak dis bisa menjadi cambuk buat kita…Dicemooh/dikecam merupakan bagian yg terindah daalam kehidupan…ampuh tenan….

      Posted by larejogja | 30 April 2012, 5:31 pm
    • Yup….yg jls empunya Petir pst mantau blog ini.Ayo semangat lg berdiskusi mengenai hal2 yg positif disn…InsyAlh ide yg kt sumbangkan bs membuat perubahan bagi bangsa tercinta ini agr lbh baik lg kedepan……Oh iya ngomong2 di Balai Kartini kmrn ada yg bs hadir ga??

      Posted by koreksidiri | 2 Mei 2012, 10:29 pm
  25. Senin yang selalu ku tunggu,…. tulisannya begitu memberikan pelajaran yang berharga… penuh semangat walaupun jalan yang dilalui begitu terjal dan memanjak…..LIKE DIS YO…

    Posted by sopyan | 30 April 2012, 7:22 am
  26. pak dis.. liburan donk.. Ke china kek.. Eropa kek.. Ato ke afrika.. Saya rindu tulisan pak dis yng menggambarkan kemajuan d setiap negara yng di kunjungi. sambil membaca.. Kata demi kata.. Sy bayangkan sy ada di kota itu.. seperti nyata saja.. Mnkin karena sihiran rangkaian kata dr pak Dis.. Tlng bapak pertimbangkan nasehat sy.. Trims..

    Posted by yudhy | 30 April 2012, 7:23 am
    • pak bos DIs gak punya waktu lagi traveling ke luar negeri pak yudhi …… habis waktunya benahi ketahanan pangan bangsa ini….( entah kemana perginya meteri pertanian …)

      Posted by trisnoadhy | 30 April 2012, 7:35 am
    • Cukup banyak mas yudhi tulisan DIS tentang perjalannanya ke luar neigeri seperti Tiongkok, India, Iran dan negeri-negeri lainnya. Dari cerita umpel-umpelan di kereta ekonomi sampai cerita hotel bintang lima. Coba baca arsip mas pram yang awal2. Mungkin sedikit bisa mengobati kangen tulisannya DIS. Monggo . . .

      Posted by Nur Muhis | 1 Mei 2012, 8:12 am
  27. Semakin optimis Indonesia bangkit.. Like DIS!!!

    Posted by ruli | 30 April 2012, 7:30 am
  28. Saya dukung Kepmimpinan Pa Dahlan Iskan di Kementerian BUMN. Mengenai kritik2 dari pihak yg tidak puas akan selalu ada. Maju terus Pa Iskan.

    Posted by sofyan amny siregar | 30 April 2012, 7:38 am
  29. INI HANYA INFORMASI…. BUKAN PROMOSI……SAYA BEBERAPA HARI YANG LALU, MENCOBA MENGUNDUH VIDEO-VIDEO TENTANG PAK DAHLAN DI YOUTUBE…. HASIL MAKYUSSS……MUNGKIN BAGI TEMEN2 YANG BELUM PERNAH MENGUNDUHNYA BISA DICOBA…. SELAIN DAPAT DARI TULISANNYA SETIAP HARI SENIN, AKAN LEBIH BAIK LAGI JIKA DAPAT MENYAKSIKAN SECARA LANGSUNG MELALUI VIDEONYA JUGA…………

    Posted by Barata | 30 April 2012, 7:38 am
  30. Tiga perusahaan sekuritas tersebut tentu sudah melakukan itu. Bahkan mereka
    sudah menawarkan ke berbagai investor internasional. Hasilnya nihil. ..lha sampeyan cuma kirim 5 sms…langsung terkerek tuh saham.,..subhanallah!

    Posted by merry | 30 April 2012, 7:43 am
    • mantab saya setuju ___ tapi jangan mpe plinplan , kan kasian yang sudah mau itu , padahal niatnya membantu . Minimal di akomdir lah dulu kebaikannya dalam meyelamatkan garuda … jikalo setelah itu membaik ya tolong di sikapi dengan bijak . daripada terjual; ke asing ___ BUMN pindah ke asing ???? mendingan rakyat patungan aja di beli rakyat .. pasti bisa lah wong uang infak aja tiap jum’at mpe jutaan dari satu masjid __ gerakan SAHAM RAKYAT _ Selamatkan BUMN !!!

      Posted by we Freee _ | 30 April 2012, 7:58 am
    • hanya dengan 5 sms saham garuda naik, asetnya naik Triliyunan luar biasa hebat saluuuuuuuuuut maju terus pak Dis

      Posted by usmanah | 30 April 2012, 8:06 am
  31. istilah DPR (sekarang diganti “pengamat”) padahal komentator telah mencap mereka “Hewan Perwakilan Rakyat”
    Kalo nggak porno, korupsi, tidur pas sidang.eeehhh terakhir ditolak sama mahasiswa di Jerman…masih mending Kucing saya…mencuri ikan saja nggak berani

    Posted by 1st | 30 April 2012, 7:58 am
  32. sehat n ssukses tuk pak dais!!!

    Posted by muh mundir | 30 April 2012, 8:00 am
  33. Hayooo DPR cepet cari-cari, kira-kira pak DIS kali ini melanggar UU apa yaaa…. Go go go !!!! pak Dis.

    Posted by ibunetigage | 30 April 2012, 8:04 am
  34. Mbah Surip menggendong Garuda,
    Siap membawa kemana-mana.
    2014 giliran “ksatria eMHa”,
    Digendong IBU PERTIWI duduk di SINGGASANA.
    @ eMHa = Manufacturing Hope

    Posted by wanto kediri | 30 April 2012, 8:15 am
  35. Pagi ini saya jadi pengin nyanyiin lagunya bang Iwan Fals “…terbanglah Garuda-ku…. Tunjukkan pada dunia bahwa sebenarrnya kita mampu…” lagu ini saya persembahkan buat pak Di…he he he

    Posted by Moch Duro | 30 April 2012, 8:26 am
  36. Dalam trading saham itu permainan harga saham itu biasa, terutama bagi investor yang mempunyai capitalisasi besar, bagi yang punya uang dan bagi investor lokal jika memang benar-benar investasi di garuda jangan bermain trading tapi bermainlah investasi jangka panjang minimal 1 tahun s/d 2 tahun, ada uang belilah 1lot/ 2lot, Insya Allah Pengoreng saham BUMN sadar, disinilah tempatnya cari duwit menjelang PEMILU> INGAT_INGAT.

    Posted by Teguh Wibowo | 30 April 2012, 8:55 am
  37. tulisan pak dahlan ada yang kurang seperti di jawa pos mohon admin untuk melengkapi kayaknya bagian yang kurang itu penting sekali

    Posted by andre077 | 30 April 2012, 9:13 am
  38. Salam pak DI,
    saya salut dgn kegigihan bpk unt memajukan BUMN,dlm keadaan yg sulitpun bapak tetap memiliki fikiran yg jernih unt mengambil keputusan.tulisan bpk pagi ini memacu saya unt bs mengambil keputusan walaupun dgn resiko yg ckp bsr.terimakasih pak,samoga bapak tetap diberi kesehatan..selamat bekerja pak DI.

    Posted by tina simanjuntak | 30 April 2012, 9:14 am
  39. sebagai pemegang saham garuda yang masih menderita rugi, pak dis tolong cek dong… masak bulan maret 2012 kemarin pejabat garuda bagi bagi insentif hampir 300 milyar. sekali lagi tolong dicek dong, apakah ini keputusan yang benar? soalnya ‘saudara saya’ ada yang dapat 10 kali gaji bulan maret kemarin, lumayan besar buat karyawan bumn dinegeri ini, hampir rp 500 juta. coba dicek dong kenaikan biaya rata rata gaji pegawai (bisa bisa biar tidak kelihatan naiknya signifikan pembebanannya dispread selama 12 bulan). dan coba juga diperiksa aliran dana transfer gaji pejabat garuda bulan maret kemarin. apakah ini termasuk korupsi bergerombol dan terselubung?

    Posted by aduhbiyung | 30 April 2012, 9:16 am
    • “sebagai pemegang saham garuda yang masih menderita rugi,..”
      Hari ini harganya berapa?
      Dulu beli harganya berapa?

      Kalau tidak setuju pembagian insentif, kenapa tidak mengajukan keberatan sebagai pemegang saham?

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 30 April 2012, 10:44 am
  40. Seger rasanya pagi-pagi baca tulisan pak Dis. Dan, Alhamdulillah secara tidak langsung bisa memompa semangat untuk memulai hari.

    “Putuskan! Risiko dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah!”
    Kalimat ini seakan menggugah saya untuk ambil keputusan yg agak lama tertunda!

    Terima kasih pak Dis, sehat selalu!

    Posted by Hasan Hasibuan. | 30 April 2012, 9:19 am
  41. Paragraf: “Kalau Anda menunda keputusan hanya karena takut heboh, perusahaanlah yang
    sulit. Kalau perusahaan menjadi sulit banyak yang akan menderita”

    kalimat ini adalah sindiran halus sekaligus himbauan untuk atasannya “SBY” yg pe- ragu dalam memutuskan.
    krn selalu berlindung dibalik jargon hati-hati
    Bravo Dahlan Iskan

    Posted by martuasilaban | 30 April 2012, 9:23 am
  42. 

    TEMPO.CO , Jakarta:– Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyambut positif pembelian saham PT Garuda Indonesia Tbk oleh pemilik kelompok usaha Trans Corp Chairul Tanjung. »Dia tipe pengusaha serius,” kata Menteri Dahlan ketika dihubungi Tempo, Ahad 29 April 2012.

    Menurut ia, Chairul Tanjung membeli saham kerena memang ingin perusahaan penerbangan plat merah itu berkembang. Chairul Tanjung bukan tipe pebinis yang menggunakan metode hit and run atau membeli dan menjual saham dalam waktu singkat.

    Hit and run biasanya digunakan oleh trader dalam kondisi bursa yang kurang bagus. Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan koreksi harga saham dan segera menjualnya kembali meskipun hanya naik tipis. Bos media itu dirasa Dahlan tidak akan menjual lagi saham Garuda ketika harganya naik.

    »Dia bukan pemain yang sekedar mengejar gain,” tuturnya. Dahlan yakin Chairul Tanjung bukan pemain saham yang mudah ‘lari-lari’ atau kejar keuntungan sesaat. »Chairul membeli dengan tujuan untuk investasi jangka panjang.”

    Sebelumnya, bos Trans Corp ini membeli saham Garuda Indonesia dari tiga penjamin emisi, yakni PT Bahana Securities, PT Danaraksa Securities dan Mandiri Sekuritas. Pembelian dilakukan melalui anak perusahaan Trans Corp yaitu Trans Airways dengan harga saham Rp 620 per lembar. Saham yang dibeli 2.321 miliar lembar saham atau senilai Rp 1.439 triliun.

    Pada penawaran saham perdana Garuda, 11 Februari 2012 lalu, BUMN ini melepas 6,35 miliar lembar atau 26.67 persen. Harga yang ditawarkan saat itu senilai Rp 750 per lembar. Namun harga tersebut terus turun hingga pernah mencapai level terendah Rp 390 per saham.

    Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan Trans Airways belum terdaftar di Kemenhub. »Belum mempunyai Surat Ijin Angkutan Udara,” katanya ketika dihubungi Tempo, Ahad.

    Menurut ia, perusahaan swasta itu belum terdaftar di Kemenhub, baik sebagai perusahaan penerbangan atau maskapai yang bergerak di jasa penyewaan maupun angkutan atau kargo. Anak perusahaan Trans Corp ini juga belum mempunyai ijin rute.

    Sebelumnya, analisis PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Julio Parningotan menduga, pembelian saham Garuda merupakan upaya untuk mensinergikan Garuda dengan perusahaan yang dimiliki Chairul Tanjung itu. Pertimbangan Chairul, perkiraan Julio, karena Garuda telah berpengalaman di sektor penerbangan.

    Bambang mengatakan, wajar jika Trans Airways membeli saham Garuda karena memang telah melantai di bursa. Namun perihal kerjasama antara dua maskapi, dia belum bisa memprediksi. »Strategi ke depan yang tahu Trans Airways,” tutur Bambang. Jika bekerjsama untuk sinergi yang berkaitan dengan penerbangan , itu tidak dibolehkan karena belum mempunyai ijin terbang.

    Hingga saat ini, Chairul Tanjung belum bisa dihubungi untuk konfirmasi mengenai rencana ke depan antara Garuda dengan Trans Airways. Sebaliknya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar belum mengetahui rencana ke depan antara perusahaan plat merah dan swasta itu.

    Emir mengatakan, dirinya bahkan belum tahu bidang usaha Trans airways. »Saya cuma tahu itu punyanya pak Chairul Tanjung,” kata Dirut yang baru terpilih lagi ini ketika dihubungi, Ahad.

    Sebelumnya, Chairul Tanjung membeli saham garuda Indonesia dari tiga penjamin emisi, yakni PT Bahana Securities, PT Danaraksa Securities dan Mandiri Sekuritas. Pembelian dilakukan melalui anak perusahaan Trans Corp yaitu Trans Airways dengan harga saham Rp 620 per lembar. Saham yang dibeli 2.321 miliar lembar saham atau senilai Rp 1.439 triliun. Pada penawaran saham perdana Garuda, 11 Februari 2012 lalu, BUMN ini melepas 6,35 miliar lembar atau 26.67 persen. Harga yang ditawarkan saat itu senilai Rp 750 per lembar. Namun harga tersebut terus turun hingga pernah mencapai level terendah Rp 390 per saham.

    SUNDARI

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 30 April 2012, 9:46 am
  43. mantaf pak d.i saya sari bengkulu, tiap hari membaca dan melihat perkembangan MH tiap senin pagi bacaan wajib, walaupun banyak pekerjaan, lanjutkan pak d.I mudahan virus bapak terus menular seindonesia, yang membuat orang kerja tanpa pamrih dan selalu berharap akan mendapatkan imbalan, tapi dengan kerja yang baik pasti imbalan akan datang sendiri, kami dari daerah siap menjadi tim sukses bapak tanpa ada imbalan apapun maju terus pak.

    Posted by azham kkhairan | 30 April 2012, 9:52 am
  44. garuda di dadaku….

    jangan sampe turun jadi

    garuda di sandalku….

    maju terus pak dis…..

    Posted by hs Rijal | 30 April 2012, 10:06 am
  45. Tertarik dengan kalimat:
    “Yang penting: putuskan! Risiko
    dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah! Ambillah putusan terbaik
    dengan fokus tujuan demi kejayaan perusahaan!”

    Posted by Mochamad Yusuf | 30 April 2012, 10:06 am
  46. Halo halo test test…
    Mas, tulisannya kepotong… di edit lagi…
    Kurang klimaks bacanya… kalo gak sampai klimaks, bisa bikin sakit kepala, ketidakseimbangan hormonal dan terjadi fenomena hilangnya mood untuk kurun waktu 24 jam ke depan loh…

    Posted by Ismael Bin Yehuda | 30 April 2012, 10:12 am
    • Horeeeeeeeeeeeeeeeeeee….
      Aku koment nomor dua dari pertamaxxx. Gak percaya? Coba silahkan dilihat di artikel “Putra Petir”… komennya jam 12 tadi malam loh…. hehe…

      Posted by Ismael Bin Yehuda | 30 April 2012, 10:18 am
  47. Saham BUMN di jual investor luar anti buat Pak Dis, tapi harga saham garuda langsung loncat bukan naik lagi, apa karena tawaran melalui sms Pak Dis..?. kerja, kerja ayo kita kerja.

    Posted by Royan | 30 April 2012, 10:15 am
  48. Bener” pola pikir yg realistis….apakah menteri” terdahulu punya pola pikir yg sama atau hanya kepentingan sesaat yg ada diotak mereka….giliran dah gak jadi menteri sekarang jadi tukang kompor…
    Persetan dengan segala kehebohan yg akan muncul….yang penting jalan terus pak bos….kami rakyat indonesia yg sehat dan waras otak….akan selalu mendukung, selama semuanya demi harga diri bangsa yg dirusak oleh bangsa sendiri….
    Semoga Allah swt senantiasa menunjukkan jalan yg benar dan kesehatan selalu menyertai bapak Dahlan Iskan dan kelg….aamiin

    Posted by tonie d | 30 April 2012, 10:19 am
  49. ini yng ane kwatirkan waktu pak dis mau jd dirut pln.. hilanglah sudah tulisan beliau tentang luar negeri.. Apalagi pas jd mentri.. Hilang deh imajenasi ane ttng negara lain.. wahai azrul ananda.. Gantikan posisi pak dis di sektor ini.. Biar ane bisa berimajenasi tingkat tinggi lg

    Posted by yudhy | 30 April 2012, 10:22 am
    • Beda cita rasanya Pak Yudhy…. antara Azrul ame Cak DI

      Posted by erust | 30 April 2012, 1:39 pm
    • pak dahlan dan pak azrul beda generasi. pak dahlan sejak kecil berada di desa dengan kondisi yang serba kekurangan dan tanpa mimpi. saat pak dahlan memiliki akses keuangan untuk bisa melihat dunia maka antusiasme dalam melihat dunia dengan segala perkembangannya itu bisa dikatakan memang murni antusiasme orang desa yang benar-benar baru pertama kali melihat itu…. 😛 sehingga pandangan beliau tentang kemajuan itu benar-benar komprehensif termasuk dalam mengamati detail-detailnya. berbeda dengan pak azrul yang sma saja sudah berada di Amerika. meskipun pak azrul menceritakan tentang dunia dan perkembangannya, namun unsur bumbu curiositynya mungkin agak hambar sehingga detail-detail yang oleh masyarakat luas butuh dieskplorasi oleh pak azrul mungkin dianggap sudah bukan hal yang menarik. ini memang resiko beda dua jaman. lagi pula ngapain pak azrul niru bapaknya? biar dia kreatif sendiri.

      Posted by Abdul Manan | 30 April 2012, 3:21 pm
    • Skrg kl keluar negeri wktnya terbatas,paling pas mendampingi SBY…disamping tanggung jawab beliau sbg mentri…tp saya yakin inspirasi beliau dr luar negeri udh cukup banyak,tinggal tunggu saatnya beliau mewujudkan inspirasi2 yg udh ada dimemorinya…

      Posted by Ahmad Zuhri | 2 Mei 2012, 10:47 pm
  50. Maju terus pak DIS

    Posted by 2nrae | 30 April 2012, 10:32 am
  51. wahai aszrul ananda.. Ganti peran abahmu di sektor ini.. Biar imajinasi tingkat tinggi ane bisa hidup lagi.. ente musti boking tiket pesawat ke luar angkasa.. Tulis pengalamanente.. Seperti abahmu yng pernah naik peswt concort itu

    Posted by yudhy | 30 April 2012, 10:39 am
    • Kenapa tunggu si Asrul ananda? Kita semua bisa ambil peran kok. Kita bisa saling berbagi motivasi dan cerita positif, kita semua bisa meniru dan kelak bisa menggantikan peran pak Dahlan.

      Posted by toro | 30 April 2012, 11:50 am
  52. Bravo Pak Dis, smoga beliau selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melakukan perubahan di negeri ini, dan akan ada lebih banyak lagi orang2 hebat disekeliling beliau…..

    Posted by fitriahasad | 30 April 2012, 10:47 am
  53. Subhanallah hanya satu kata “luar biasa pa Dis…”

    Posted by Hasan Abadi | 30 April 2012, 10:48 am
  54. Pak DIS itu kalau kita amati tingkat kesabaran dan ketelatenannya dalam menyelesaikan masalah itu sudah pada level yg paling atas. Kalau para nabi berarti sudah masuk katagori ulul azmi. kalaupun pak DIS pernah “ngamuk”, itupun bukan ngamuk yg buta. tetapi masih “terukur” dalam rangka memberikan shock terapy pada subyek yg bersangkutan. kira2, tanda-tanda yg seperti ini masihkah kita ragukan bahwa pak DIS itu adalah orang yg selama ini kita tunggu-tunggu???

    Posted by Shofiyul anwar | 30 April 2012, 11:01 am
  55. Titik Soeharto kampanyekan Ical jadi calon presiden
    ANTARA NEWS – Senin, 30 April 2012 06:28 WIB

    Nganjuk (ANTARA News) – Putri mantan Presiden kedua RI, Soeharto menyampanyekan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi calon Presiden 2014 kepada warga di Desa Sawahan, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    Titik ditemui dalam acara temu kader di daerah tersebut, Minggu mengatakan sosok Ical merupakan figur yang sudah dikenal. Namanya juga cukup populer di kalangan masyarakat. Ia bahkan, berangan-angan ketika Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie yang akrap disapa Ical tersebut, pemerintahan nantinya menjadi lebih baik.

    “Saya masih ingat ketika orde baru, pemerintah berhasil menggalakkan swasembada pangan, bahkan sampai ekspor beras,” ucapnya.

    Selain itu, kata dia, pemerintah juga berhasil mendapatkan penghargaan program keluarga berencana tingkat internasional, berhasil membantu saudara-saudara yang kelaparan di Afrika, serta berbagai penghargaan lain.

    “Bagaimana bapak-bapak dan ibu-ibu, lebih enak zaman orba dulu kan?,” katanya bertanya kepada sejumlah warga yang hadir dalam acara tersebut dan langsung disambut dengan tanggapan mengiyakan dari warga.

    Namun, Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPP Partai Golkar tersebut enggan menjawab tentang isu dirinya menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Ical.

    Ia hanya tersenyum dan menegaskan saat ini berusaha keras dengan partai untuk memerangi segala bentuk tindakan yang merugikan rakyat, seperti tindak korupsi.

    Pihaknya juga mengatakan akan terus bersama rakyat dengan melakukan berbagai macam program yang merakyat, seperti pemberian bantuan usaha terutama di bidang pertanian dan perikanan.

    Ketua DPD Partai Golkar Jatim Martono justru mengatakan jika Titik nantinya disiapkan untuk maju menjadi calon Presiden setelah Ical.

    “Jadi nantinya, Pak Ical yang menjadi Presiden baru nanti Bu Titik,” ucapnya di depan para tamu yang juga langsung disambut tepuk tangan riuh.

    Dalam acara temu kader tersebut, ratusan warga dari daerah sekitar dan tamu undangan datang dalam acara itu. Selain itu, nampak sejumlah pengurus Partai Golkar mulai dari pusat sampai daerah.

    Di kegiatan itu, juga dimeriahkan dengan berbagai acara, di antaranya pemberian bantuan tanaman perkebunan, serta pagelaran wayang kulit. Warga juga mendapatkan bantuan ternak sapi untuk modal usaha. Dengan itu, mereka bisa merawat hingga ternak itu berkembang.

    Kegiatan temu kader itu juga bersamaan dengan acara peresmian calon Bupati yang diusung DPD II Partai Golkar yaitu Siti Nurhayati alias Bu Hanung.

    Mantan Bupati Nganjuk periode 2003-2007 tersebut diusung karena namanya cukup populer dan ditargetkan mampu bersaing dengan calon Bupati dari partai lainnya. (ANT)

    Editor: B Kunto Wibisono
    COPYRIGHT © 2012
    ANTARA NEWS

    Posted by Cahyadi Smada | 30 April 2012, 11:04 am
    • Hanya ada dua kata……..”SAKIT JIWA”..!!!!!!’n

      Posted by tonie d | 30 April 2012, 11:19 am
    • nampaknya para pemilih golkar harus sadar.. Lapindo ditimbulkan siapa? Kenapa akirnya negara yang bayarin akibat dari kekonyolan ini?
      ARB anda harus mawas diri dan selesaikan LAPINDO lebih dulu.

      Posted by wawan | 30 April 2012, 11:38 am
    • hanya ada 1 kata “NGAWUR”…………

      Posted by Barata | 30 April 2012, 1:00 pm
    • hanya ada setengah kata: jhianc….

      Posted by Abdul Manan | 30 April 2012, 3:26 pm
      • hehehe ndak usah marah2
        kalo hanya sekelas follower saja kenapa kuatir
        pak DIs bikin buku jadi best seller … eh dia2 ikut2an bikin buku
        pak DIs menyelesaikan masalah … masalah dia (lapindo) aja ndak beres2

        tapi dia nyalon juga & masy sidoarjo masih nyoblos (karena duit)
        ya sudah mungkin Tuhan masih ingin menambah ujian Nya
        tapi jangan lupa bahwa DIs’er harus gerak

        Posted by yud | 1 Mei 2012, 9:18 am
    • Minggu, 29/04/2012 18:02 WIB
      Dahlan Iskan: Jaman Pak
      Harto Atasnya Mulus Tapi
      Bawahnya?
      Herdaru Purnomo : detikFinance
      detikcom – Jakarta, Menteri
      BUMN Dahlan Iskan meminta
      seluruh lapisan masyarakat ikut
      mendorong perekonomian RI
      dengan mendukung kebijakan
      pemerintah. Mantan Dirut PLN
      ini percaya RI bakal terus maju
      kedepan siapapun Presidennya.
      “Misalnya jaman Pak Harto
      (Presiden Soeharto) semuanya
      mulus, padahal mulusnya diatas
      karpet, dibawahnya kotor. Beda
      jaman reformasi, karpetnya di
      buka, sehingga semuanya
      kelihatan aslinya,” kata Dahlan.
      Ia menyampaikan hal ini di
      depan para mahasiswa dalam
      sebuah kuliah umum di
      Universitas Swadaya Gunung Jati,
      Cirebon, Minggu (29/4/2012).
      Menurut Dahlan pemerintahan
      orde baru terkesan menutupi
      segala sesuatnya sehingga
      kebijakan yang diambil
      pemerintahan ketika itu terlihat
      berjalan sempurna. Namun tidak
      lagi ketika masuk jaman
      reformasi.
      “Ini dialami sejak 1998 yang lalu.
      Karena banyaknya sampah di
      bawah karpet, makanya perlu
      waktu yang lama untuk
      membersihkannya. Kenapa?,”
      ungkap Dahlan.
      “Kedepan Indonesia makin maju,
      karena kedepan semuanya
      kelihatan dan tidak ada yang
      disembunyikan lagi,” jelas
      Dahlan.
      Lebih jauh Dahlan
      membandingkan antara
      Indonesia dengan Malaysia.
      Negeri Jiran tersebut dipandang
      Dahlan masih menggunakan
      ‘karpet’ ketika RI di orde baru
      dahulu.
      “Maka kita tidak tahu
      bagaimana Malaysia kedepan,
      karena Dia msh pakai karpet.
      Lalu siapa mahasiswa yang
      umurnya dibawah 20 tahun?
      nanti 10 tahun lagi saat anda
      berumur 30 tahun ekonomi
      Indonesia itu akan tumbuh tiga
      kali lipat,” papar Dahlan.
      “Oleh karena itu perlu siap-siap.
      Beda jaman orde baru, yang
      ekonomi atau rejeki itu sudah
      ditentukan untuk siapa saja,”
      jelasnya.
      Dahlan menilai setiap
      masyarakat kini mendapatkan
      kesempatan yang sama. “Tidak
      ada lagi beking. Makanya
      mahasiswa mulai menentukan
      sikap apa ingin jadi pengusaha,
      politikus, hakim,” tutur Dahlan.
      “Tapi saran saya jadilah
      pengusaha, karena rejeki yang
      besar akan jatuh kepada
      pengusaha. Bukan kepada
      birokrat. Jadi pengusaha tidak
      bisa dididik, tapi bisa ditularkan.
      Selaini itu harus dengan
      pengalaman dan pernah gagal,”
      tutup Dahlan.

      Posted by akal sehat | 1 Mei 2012, 4:57 am
    • hanya penjahat kemanusiaan macam ical dan gerombolan koruptor penyembahnya yg membangga2kan orba!!menurut elo yg bikin ekonomi indonesia amburadul siapa??? Pak dahlan sudah benar, membangun optimisme dan semangat, walaupun negeri ini dalam pemberitaan di TV 0-0N dan metrominiTV diberitakan seolah akan bubar esok hari serta menebarkan pesimisme. Negeri ini punya kita rakyat indonesia, negeri ini bukan pny anggota dpr laknat, pengusaha tamak, aparat brengsek, kalo bukan rakyat yg membuat perubahan siapa lagi? Saya percaya dahlan iskan memimpin perubahan, untuk indonesia yg lebih baik, tentu dg usaha dan kerjakeras rakyat indonesia. Ingat, ‘Tidak akan berubah nasib suatu kaum, kecuali mereka sendiri mengubahnya’

      Posted by lost galaktikus | 1 Mei 2012, 5:26 am
  56. Ada apa diatas inu.,.,.

    Posted by nazil | 30 April 2012, 11:19 am
  57. mudah2an dalam waktu dekat, kita bisa lebih sering melihat iklan Garuda Indonesia di National Geographic Channel TV
    bukan hanya Malaysian Airlines dengan motto mereka Trully Asia

    Posted by Tunas | 30 April 2012, 11:20 am
  58. Wuihhh mantaf pak Dizz…..I lup U pull mbah surip ma pak Diz….kalo hidyoshi samurai tanpa pedang kalo pak dahlan Panglima perang tanpa keris waktu jaman Patih gajah mada…selalu semangat dan amanah pak Diz…salam Diz’mania.

    Posted by bagus | 30 April 2012, 11:29 am
  59. Pak selama Garuda Indonesia masih dimasuki oleh berbagai intrik politik dari suatu partai yang menanamkan orang-orangnya ke dalam garuda jangan berharap ke stabilan untuk saham naik dan kondisi jadi kondusif antara karyawan dan direksi. Sistem di garuda itu lebih bersifat kekeluargaan, mengutamakan budaya ke timuran dan sangat bangga akan tempat mereka kerja. saran saya sih kalau pingin garuda maju dan terbang tinggi lagi lepaslah garuda dari permainan politik dan jangan tanamkan orang-orang dari suatu partai dalam tubuh garuda baik itu di kalangan direksi atau di kalangan pegawai baru(anak-anak orang partai politik(titipan))

    Posted by blackhole | 30 April 2012, 11:36 am
    • ya ya ya, pokoknya ITB paling top dah di Garuda, coba saja lihat komposisi direksi barunya, mantaps!!! hidup deputy menteri bumn ( ketua ikatan alumni itb). jangan gusar dulu maksud saya itb adalah isi tenaga baru ya ya ya

      Posted by susutelormadu | 30 April 2012, 12:01 pm
  60. ha..ha..ha. Nendang telak. Mh kali ini buat SBY.
    1. Jd pemimpin jgn plin plan memutuskan soal bbm kok takut resiko takut heboh tahunan.
    2. Bentuk kabinet seperti rawon enak campur soto enak, bukannya kompak malah gak jalan krn interfensi partai.
    3. Pemimpin hrs cerdas dan kreatif, mampu ‘menjual’ dan berani ambil resiko demi kepentingan bangsa.
    4. P. Dis sering menggunakan kata pak SBY setuju dgn terobosannya. Artinya p. Dis telah mengajari SBY menjd pemimpin dan mendorong utk mencontohnya.
    5. Ayolah SBY, tirulah dahlan iskan. Gemess aku!!

    Posted by disfans | 30 April 2012, 11:44 am
  61. Di awal tahun 2011, sekitar Februari, seorang kawan yang wajahnya layu membeli SUKUK Syariah yang secara nasional ditetapkan bagi hasilnya sebesar 8% flat dan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai PNS dia menginginkan uang tabungannya selama sekitar satu dekade itu bisa berputar lebih besar bagi-hasilnya dibandingkan bagi-hasil tabungan maupun bagi-hasil deposito. Sehingga dia bisa mendapat tambahan pemasukan setiap bulannya, maklum anaknya dua orang selama dua tahun silam terjerumus masuk ke lembaga pendidikan tinggi universitas sementara istrinya yang pintar masak itu, dan tubuhnya juga gemuk itu, nganggur dan bengong aja kerjanya di rumah.

    Saat itu uangnya sebesar 130juta diinvest ke SUKUK. Sebulan kemudian rekening tabungannya bertambah sekitar 850rebu. Setiap bulan dia mendapat tambahan bagi hasil sebesar sekitar itu, 850rebu…hehe. Tapi tiga bulan kemudian dia berubah pikiran dan menjual kembali kupon SUKUK ke bank BNI sebagai standby buyer, karena dia beli kuponnya memang di BNI. Harga jual secara nasional saat itu ditetapkan sekitar positif 1%, itu artinya dia mendapatkan keuntungan sebesar:

    130juta + (1% x 130juta) = 131300000.

    Aku mengetahui ini karena sebelumnya diajak untuk ikut beli SUKUK. Aku menolak karena memang sudah terbiasa dagang dan jualan sebagai wirausahawan. Sebagai orang yang suka usaha sendiri, aku melihat bahwa keuntungan 8% itu sungguh tidaklah manusiawi… hehe… Bisa dibayangkan, untuk dapat pemasukan 850rebu sebulan saja harus menyediakan dana sebanyak itu, kasus temanku adalah 130juta!

    Pertama kali menolak ikut ajakannya, dia bilang aku tidak Islami. Waduh, kalau hanya karena tidak mau beli SUKUK dianggap tidak Islami… wah repot juga ternyata jadi orang yang selalu berusaha untuk mengimani dan yakin dengan keberadaan agama. Tapi aku pikir dia hanya bercanda, karena memang dia suka mbanyol orangnya… sama seperti Pak Dahlan yang memang suka mbanyol itu (Pak Dahlan mbanyol tapi serius, sementara temanku orangnya sok serius tapi mbanyol whaakakakakakaa).

    Saat aku tanya kenapa dia menjual kupon-kuponnya, dia bilang bahwa tambahan 850rebu seitap bulan masih kurang untuk nambah-nambah biaya pengeluaran kuliah anak-anaknya. Hare gene getho loh, uang setara 85 US Dollar untuk sebulan sangat kecil sekali. Ternyata dia memutuskan untuk “memberdayakan” istrinya yang nganggur dan bengong itu.

    Ujicoba pertama dia mengeluarkan 25juta untuk bikin es-krim dan bikin roti tawar, tapi gagal dan rugi. Ujicoba kedua dia mengeluarkan 10juta untuk buka warung lesehan bebek goreng presto. Memang masih kecil warungnya, tapi karena memang istrinya pintar masak jadinya laris. Mungkin ini memang sudah rejekinya. Perkembangan grafiknya bisa langsung naik kurang dari setahun. Mungkin dia kebetulan dapat tempat jualan yang pas sekali sehingga sekali lirik saja konsumen langsung mampir tanpa ragu (kalau ini mungkin hanya Tuhan yang tahu).

    Bebek presto dengan olahan memakai air kelapa, sangat empuk. Sambalnya menggunakan jenis sambal oseng/tumis yang agak berminyak, yaitu sambal campuran rajangan tomat, lombok, bawang putih, sedikit terasi, dan beberapa bahan yang tidak mau dibocorkan padaku, lalu ditumis sekitar beberapa menit saja dengan campuran sedikit minyak zaitun dan minyak goreng biasa. Sehari dia, dengan ekspresi malu-malu, mendapatkan keuntungan bersih (omzet-modal=keuntungan bersih) sekitar 400rebu. Sebulan pertama dia hanya dapat keuntungan 50rebu.

    Sebulan (anggap 28 hari saja) berarti: 400rebu x 28 = 11200000.

    Dengan modal 10juta di awal, untuk beli alat, menyediakan tempat, dan keperluan bahan masakan, dia mendapatkan 11200000 sebulan. Ini artinya dia mendapat keuntungan (100% bagi hasil karena dikerjakan sendiri) sebesar 112 persennya!

    Bisa dibayangkan, jika memang realitas di lapangan menunjukkan bahwa bebek gorengnya laris maka ini memiliki peluang untuk expand, untuk diperluas lagi kapasitas produksinya karena jaminan bahwa itu akan ludes dimakan konsumen sudah terbukti nyata. Itu artinya, jika dia mau, ada peluang uang 130juta itu jika diinvestkan ke bebek goreng semuanya, misalnya dengan membuka cabang di tempat lain, maka dia akan memperoleh keuntungan dua kalinya!

    Ternyata dia memang punya niat seperti itu. Saat aku datang ke warungnya dan makan dia langsung curhat lagi. Kali ini dengan mata yang berbinar-binar. Katanya, “Aku ada rencana buka cabang di tempat lain. Hanya masalahnya tidak ada tenaga. Istriku makin kurus saja mengelola warung ini karena larisnya, anak-anakku masih konsentrasi di kuliahnya. Aku juga gak bisa ninggalin kerjaanku. Gimana ya enaknya?”

    Aku jawab, “Kalau memang mau buka cabang, aku ikut invest. Aku menyediakan tempat, peralatan yang dibutuhkan dan tenaga kerja. Sementara bebeknya dan bumbu-bumbunya dari sini. Aku tidak mau ikut campur dengan resep dan tetek bengeknya. Jadi nantinya aku ambil bebek siap goreng dari sini termasuk sambalnya. Kedaiku tinggal menggoreng dan menyajikan saja. Bagi hasilnya terserah, asal jangan 8% hehe… Bagaimana?”

    Dia ngakak, “Gundulmu! Biyen dijak tuku SUKUK ora gelem! Saiki ngejak kerja sama!”

    Eh, ternyata dia mau. Dia menawarkan bagi hasil 50-50, dia yang 50 dan sisanya juga 50 aku. Beberapa temannya juga tertarik untuk invest. Makin lama istrinya makin langsing. Istrinya memang sudah punya banyak karyawan, tapi dia tetap ikut cawe-cawe untuk urusan kontrol resep dan pengolahan bebeknya. Dan aku yakin, rekeningnya akan terus bertambah nominalnya karena setiap kali ketemu dia selalu senyum-senyum. Ekspresi layu seperti saat mau beli SUKUK sudah tidak ada lagi. Kalau difoto pasti sudah mirip wajahnya Pak Dahlan. Warung bebek itu berkembang di Surabaya, maaf tidak bisa menyebut nama atau merek karena ini bukan iklan. Silahkan cari sendiri di Surabaya, pokoknya pemiliknya adalah PNS.

    Aku jadi teringat kalimat Pak Dahlan waktu memberikan kuliah umum di Kompas Career, untuk jadi orang kaya sebaiknya jangan jadi pegawai tapi jadilah pengusaha. Jadi pegawai itu bagi hasilnya hanya sekitar 8%, sementara dengan jadi pengusaha kita bisa menyiasati dan memperbesar bagi hasilnya hingga 112%, paling sedikit 40%nya.

    Saat ketemu temanku lagi aku iseng, “Eh, lu udah makin keliatan finansial-free saja!”

    Dia nyengir, “Eh, hiya… hehehe…”

    Aku heran, “Tapi kok lu masih jadi PNS?”

    Dia tiba-tiba berubah serius, “Gue jadi PNS emang untuk mengabdi pada negara! Kalau untuk urusan keuangan biar istri gue yang urus.”

    Posted by Ismael Bin Yehuda | 30 April 2012, 12:31 pm
  62. Hemmmmm ora nyambung

    Posted by masji | 30 April 2012, 1:00 pm
  63. Alhamdulillah, akhirnya jawaban bijak, jujur dan jelas dari DI dengan spektrum (wilayah jelajah dan jejak) jawabannya yg sangat kuat dan luas telah membuka mata hati kita dari keraguan akibat permainan kata dan angka yang ditebarkan oleh pemain ‘kacangan’ yang curi panggung, gagal sudah rencana mereka untuk meng’goreng’ saham dan meng’goyang’ DI, persis seperti yg ditengarai beberapa dahlanisti yg ahli dibidang itu, terima kasih. Semoga selalu ada warga paguyuban baikhati ini yang dengan ilmunya mau memagari kita dari ‘penyelundup’ yg numpang panggung. Sampai kemudian kita mendapat jawaban bijak yg santun dari DI. InsyaAllah.

    Posted by daya setiawan | 30 April 2012, 1:20 pm
    • Selamaaat, pak daya merasa menang tanpa perang ya pak, hihihi, the sun tzu theory ,,,,
      seolah oleh pak DIS membaca apa yang ramai dirumah beliau lalu dengan tentang hari disuruh mendengarkan, yang berbicara lantang pun menghilang entah kemana, yang serius dan ikhlan menunggu konfirmasi lega se lega leganya,
      berarti ada cara biar pak dahlan membahas sebuah perkara ….
      ramaikan dirumah beliau tentang sebuah permasalahan,, pak dahlan akan segera turun tangan dan membahasnya… hahahaha … strategi memancing ikan paus

      Posted by SAEFUL | 30 April 2012, 1:34 pm
  64. mas, saya suka tulisan anda, memang posting tidak selalu harus nyambung sama topik bahasan. Berbagi cerita mengenai sebuah keberhasilan sekecil apapun adalah bagian dari manufacturing hope. Dan pesan yang saya tangkap dari tulisan2 DI memang bukan hanya untuk berbagi pengalaman saja, tapi beliau sesungguhnya mengajak kita untuk juga ikut aktif berbagi harapan dengan ikut memberi contoh dan panduan keberhasilan sehingga lebìh banyak lagi dahlanisti yang maju dan berhasil. semoga semakin banyak dahlanisti seperti anda sehingga semakin riuhlah paguyuban ini dengan orangbaik yang rame ing gawe sepi ing pamrih. Terima kasih.

    Posted by daya setiawan | 30 April 2012, 1:43 pm
    • Betul Pak Daya, virus MH mulai bereaksi utk kita semua, sedikit cerita kegiatan Sabtu 28/4 kami hadir di reuni kecil SMA, dari 1 kelas dulu hadir 16 orang yg 7 diantaranya insan BUMN…Uniknya Ada teman dari Mandiri yg jualan e-toll card dgn bahasa..”ini saya lagi bantu Pak Dahlan jualan”, ada juga dari PN 8 yg skr selain mengurus kebun Sawit juga ngangon sapi…..saya sendiri ikut di GP3K, dimana sawah petani ada yg selesai panen dan menunggu panen….. Dan ternyata yg paling banyak pendapatannya adalah teman kami yg menyediakan tempat reuni, wirausahawati penjual Nasi kuning, Lotek dan rujak buah yg terkenal di kota kami….

      Posted by Rika | 1 Mei 2012, 8:14 am
      • hebat ! mbak2 ini cepat sekali menarik kesimpulan dan segera berbuat, kalo saya cuma pensiunan tua 59 tahun, sekarang tergerak utk aktif lagi setelah sebelumnya ngajar bahasa inggris (gratis) di panti asuhan dan membuat buku panduan komputer untuk sebuah pesantren di bandung selatan. sekarang diajak bikin jaringan komunikasi intra dan inter masjid (insyaAllah bagi ilmu gratis). Pokoknya biar sedikit tapi manfaat. TETAP SEMANGAT

        Posted by daya setiawan | 1 Mei 2012, 12:07 pm
        • tertular semangat dan keikhlasan pak daya setiawan dalam berbagi ilmu pada sesama,semoga mendapat ridho Allah SWT.Miskin bermartabat…kaya bermanfaat..kata pak DI!

          Posted by Bayo | 1 Mei 2012, 2:52 pm
          • maturnuwun mas bayu.. belajar lagi dulu ah.. sama mas DI..monggo

            Posted by daya setiawan | 1 Mei 2012, 5:02 pm
        • Terima kasih Pak Daya, yang hebat adalah semangat kerja Pak Dahlan dan MH-nya yg memacu kita utk bekerja lebih baik, dan skr tambah ketularan semangat dan keikhlasan dari Pak Daya … saya hanya ingin menyampaikan bahwa apa yg ditulis Pak Dahlan dlm MH berjalan dan sedang dikerjakan…..

          Posted by Rika | 2 Mei 2012, 7:20 am
  65. hehehe, mana nih…BANKIR DOT, ROBBYEMIR, BERSEPEDA, SUMBER LAYAK DIPERCAYA; NAUFAL, IWANRU SAKMANA, BOSCAHKLAPA dan MYFRIENDOFMIND….halloooooo…..

    Posted by erust | 30 April 2012, 1:54 pm
  66. siip. . . . . markosiip

    Posted by arek suroboyo | 30 April 2012, 2:54 pm
  67. Membaca tulisan Dahlan Iskan bagaikan lagi ngobrol santai dengan beliau. Semangat pengabdian yang tinggi dan dipadukan dengan kebijaksanaan, nampak dalam gaya bahasa yang mampu menyederhanakan pembahasan persoalan-persoalan berat. Semoga pak Dahlan Iskan diberi kesehatan agar tetap bisa bekerja demi kebaikan bangsa.

    Posted by Ferdinandus Bakti Jawa | 30 April 2012, 3:02 pm
  68. “…Yang penting: putuskan! Risiko dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah! Ambillah putusan terbaik dengan fokus tujuan demi kejayaan perusahaan!

    Kalau Anda menunda keputusan hanya karena takut heboh, perusahaanlah yang sulit. Kalau perusahaan menjadi sulit banyak yang akan menderita. Orang-orang yang dulu mengecam itu (atau memuji itu) tidak akan ikut bersedih! Jadikan kecaman-kecaman itu bahan mengingatkan diri sendiri agar jangan ada main-main di sini. Takutlah pada permainan pat-gulipat!”

    sayang, karakter seperti ini ternyata tdk dimiliki oleh sang Presiden yg notabene badannya tinggi, besar, gagah, purnawirawan jenderal bintang 3, pernah memimpin operasi militer, pernah jadi menteri, dsb…

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 30 April 2012, 3:07 pm
    • Surat untuk Presiden RI:

      “Yth Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Yang penting saat ini: putuskan! Risiko dikecam adalah bagian dari kehidupan yang sangat indah! Ambillah putusan terbaik dengan fokus tujuan demi kejayaan negara! Kalau Anda menunda keputusan hanya karena takut heboh, negaralah yang sulit. Kalau negara menjadi sulit banyak rakyat yang akan menderita. Orang-orang yang dulu mengecam itu (atau memuji itu) tidak akan ikut bersedih! Jadikan kecaman-kecaman itu bahan mengingatkan diri sendiri agar jangan ada main-main di sini. Takutlah pada permainan pat-gulipat!”

      Tertanda,
      Abdul Manan

      Posted by Abdul Manan | 30 April 2012, 3:41 pm
  69. Reblogged this on Kusumakomputer Blog and commented:
    Inspirasi

    Posted by kusumakomp | 30 April 2012, 3:35 pm
  70. I like this… Insya Allah Indonesia Jaya..

    Posted by Laode Muhammad Arwin | 30 April 2012, 3:49 pm
  71. 5 SMS = trilyunan, ngga kebayang kalau Pak DI SMS ke rakyat Indonesia ………………………bagaimana Indonesia jadinya. Ditunggu SMS nya Pak.

    Posted by Rakyat Jelata | 30 April 2012, 4:36 pm
  72. jangan hiraukan kehebohan, kita ga bisa kerja kalo takut heboh, lagian bnyk kita memang aneh suka yg heboh-heboh, maklum keseringan nonton infoteinment, bahkan tv berita yg dulu informatif dan mendidik kini ikut-ikutan, yg penting berita heboh, tanpa peduli isi konten berisi kekerasan, seksual dsb. KPI cuma jd pemadam kebakaran, karena insan persnya kena virus ‘infoteinment’ :p hehe

    Posted by akal sehat | 30 April 2012, 4:41 pm
  73. sedikit coment masalah soto dengan rawon emang bener kalo makan nya sekaligus akan gk karuan tapi kalo makan nya dikasih ‘JEDA’ mungkin kita bs membedakan kalo soto tu cocok nya begini & rawon cocok nya begitu.terima kasih salam kenal kawulo alit PJKA

    Posted by kawulo alit PJKA (pulang jum'at kembali ahad) | 30 April 2012, 7:06 pm
  74. kurang pak dis…, tulis lagi sotonya ato rawonnya……….. he…he…he..

    Posted by Romy Risky Prabowo (@seto21) | 30 April 2012, 8:13 pm
  75. Enaknya komentar apa ya ? SBY, berilah Pak DI kesempatan berimprofisasi dalam melaksanakan tugasnya di kementrian BUMN. Kalau ternyata jurus-jurusnya hebat, bisa dicalonkan jadi Presiden atau wakil presiden dari partai demokrat. Anas, anak itu payah banget. Memalukan. Masak ngganti plat nomer mobilnya seenak udelnya sendiri. Yang memalukan lagi, kepolisian ketakutan sama Anas.

    Posted by Widi | 30 April 2012, 10:20 pm
  76. http://m.detik.com/read/2012/04/29/094136/1904176/4/jalan-kaki-2-km-dahlan-iskan-dialog-di-tengah-empang

    Minggu, 29/04/2012 09:41 WIB
    Jalan Kaki 2 Km, Dahlan Iskan Dialog di Tengah Empang
    Herdaru Purnomo – detikFinance

    Jakarta – Menteri BUMN Dahlan Iskan tengah melakukan kunjungan ke Indramayu. Ternyata, mantan Dirut PLN ini membuat luluh hati para petani rumput laut di sana.

    Berangkat menggunakan kereta dengan sang Isteri, setibanya di Indramayu Dahlan Iskan menggegerkan warga yang sebagian besar mencari nafkah dengan memanfaatkan rumput laut ini.

    Di salah satu daerah yang terletak dekat Kecamatan Cantigi, Dahlan sempat berjalan kaki sepanjang 2 Km untuk sampai di desa yang tengah menikmati panen rumput laut. Sesampainya disana Dahlan mengadakan dialog bersama para petani rumput laut.

    “Pak Dahlan mengadakan dialog dengan beberapa petani di tengah-tengah empang. Ia juga jalan kaki dari Desa sekitar 2 Km,” ungkap Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (29/4/2012).

    Dahlan juga bermalam bersama sang Isteri di sebuah rumah dekat Tambak Rumput laut. Pagi ini, Dahlan dijadwalkan mengadakan jalan pagi bersama 50.000 warga Cirebon.

    Setelah itu Ia juga menjadi pembicara dalam Kuliah Umum dengan ratusan mahasiswa dan tokoh setempat dan disudahi dengan kunjungan ke beberapa pondok pesantren.

    Dalam perjalanannya ke Indramayu, Dahlan hanya menggunakan kereta ekonomi. Sontak, Bos Jawa Pos Grup ini jadi seleb dadakan karena banyak penumpang yang minta berfoto bareng.

    Kereta ekonomi yang dinaiki Dahlan itu bergerak menuju Malang, dan akan berhenti di beberapa stasiun sebelum pemberhentian terakhir, termasuk di stasiun Jatibarang, Indramayu.

    Menurut Faisal banyak sekali penumpang yang meminta berfoto bareng mantan dirut PT PLN (Persero) tersebut. Sehingga gerbong yang dinaiki Dahlan cukup ramai dan gaduh.

    (dru/dru)

    Posted by akal sehat | 1 Mei 2012, 5:02 am
  77. langkah pak dahlan bagus sekali,
    semoga negeri ini semakin baik dengan orang-orang seperti pak dahlan

    Posted by rahman | 1 Mei 2012, 6:16 am
  78. susah sedih sekali hatiku, rasanya tak nyaman menumpahkan uneg2 kepada saudara2ku dahlanisti. Tapi kepada siapa lagi harus berbagi dinegeri yang dirundung malang ini. Ada orang yg (seharusnya) terhormat mobilnya pake nopol palsu. Ada pejabat polisi yg (seharusnya) taat hukum bilang itu gak perlu proses hukum. Ada sopir yg malang jadi kambing hitam. Ada juga wakil rakyat yang plesiran pake uang negara/rakyat sampe milyaran. Ketuanya maklum2 aja. Sementara ada orang baikhati dengan hatinya yang tambelan jungkirbalik nyembuhin bumn2 yg sekarat. Dia harus berjuang, bertahan, berenang melawan arus melintasi samudera nanah dan najis untuk mengantar kita mencapai pantai harapan. Trenyuh atiku, duka hatiku.Teruslah berjuang pahlawan hatiku, kuatkan dan bekali aku dengan semangatmu, mari kita berjanji utk mendukungnya dan tidak menghianatinya. Tetaplah sehat wahai orang baikhati, semoga Allah mengasihimu, melindungimu dan memberimu kekuatan. Dengan memohon ijin pada yg maha mencinta : DI, cinta kami untukmu…

    Posted by daya setiawan | 1 Mei 2012, 9:17 am
    • Aamiin…. sedih bacanya, saya percaya Pak Daya klo Cak DI itu gak pernah ngurusi tingkah polah orang² seperti RUBAH (lain ya dengan luwak yg pinter milih kopi berkwalitas) melainkan selalu berfikir meruba dan beruba terussss untuk kepentingan kita bersama. salam semangat….

      Posted by erust | 1 Mei 2012, 4:51 pm
  79. • Tadi malam saya ketemu dgn orang2 yg luar biasa…mereka adalah org yg tahu persis bgmn negara RI dirampok oleh para mafia minyak
    Informasi mereka menarik. Apalagi kebetulan ada berita pergantian direksi Pertamina oleh MenBUMN dahlan iskan dan heboh soal Petral
    Sebab itu saya akan coba kultwitkan sedikit informasi ttg mafia minyak, hubungannya dengan Pertamina dan rezim SBY…. Eing ing eeeeng….
    Reply Retweet Favorite
    1. Dulu kita dihebohkan dgn pemberitaan ttg Petral yang mau dibubarkan MenBUMN Dahlan Iskan tapi ternyata batal dan bahkan skrg makin eksis
    2. Dari dulu Petral disebut2 sebagai sarang korupsi puluhan triliun mulai dari jaman Orba/Suharto sd skrg ini. Tak pernah bisa disentuh
    3. Petral atau Pertamina Trading Energy Ltd adalah perseroan terbatas anak perusahan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak.
    4. Saham Petral 99.83% dimiliki oleh PT. Pertamina dan 0.17% dimiliki oleh Direktur utama Petral Nawazir sesuai dgn UU / CO Hongkong
    5. Tugas utama Petral adalah menjamin supply kebutuhan minyak yg dibutuhkan Pertamina/ Indonesia dgn cara membeli minyak dari luar negeri
    6. Saat ini Petral memiliki 55 perusahaan yg terdaftar sbg mitra usaha terseleksi. Pengadaan minyak o/ Petral dilakukan scra tender terbuka
    7. Namun Petral juga melakukan pengadaan minyak dgn pembelian langsung. Alasannya : ada jenis minyak tertentu yg tdk dijual bebas atau pembelian minyak secara langsung dapat lebih murah dibandingkan dgn mekanisme tender terbuka.
    8. Tahun 2011 Petral membeli 266,42 juta barrel minyak. Terdiri dari 65,74 juta barrel minyak mentah dan 200,68 juta barrel berupa produk
    9. Harga rata2 pembelian minyak oleh Petral adalah : USD 113,95 per barel utk minyak mentah, USD 118,50 utk premium, USD 123,70 utk solar
    10. Total pembelian minyak Petral adalah : USD 7.4 milyar utk minyak mentah dan USD 23.2 milyar utk bensin/solar. Total : USD 30.6 milyar
    11. US$ 30.6 milyar atau setara dengan Rp. 275.5 triliun per tahun. itulah jumlah uang yg dikeluarkan Pertamina/negara utk impor minyak
    12. Sekali lagi…uang Pertamina/Negara yg dikeluarkan untuk membeli minyak impor melalui Petral pada tahun 2011 = Rp. 275.5 triliun !
    13. Jumlah uang yg luar biasa besar yg dikeluarkan negara utk beli minyak impor melalui Petral ini tentu saja TIDAK pernah luput dari MAFIA
    14. MAFIA minyak yg disebut2 menguasai dan mengendalikan Petral adalah Muhammad Riza Chalid. Riza diduga kuasai Petral selama puluhan tahun
    15. Disamping Riza, dulu Tommy Suharto juga disebut2 sbg salah satu mafia minyak. Perusahaan Tommy diduga mark up atau titip US$ 1-3/barel
    16. Kita sdh tahu siapa Tomy Suharto, tapi siapakah Muhammad Riza Chalid? Dia adalah WNI keturunan Arab yg dulu dikenal dekat dgn Cendana
    17. Riza, pria berusia 53 tahun ini disebut sbg PENGUASA ABADI dalam bisnis impor minyak RI. Dulu dia akrab dgn Suharto skrg merapat ke SBY
    18. Riza disebut2 sbg sosok yg rendah hati, tapi siapapun pejabat Pertamina termasuk Dirut Pertamina akan gemetar dan tunduk jika ketemu dia
    19. Siapa pun pjbt Pertamina yg melawan kehendak Riza akan lenyap alias terpental. Termasuk Ari Soemarno Dirut Pertamina yg copot jabtaannya
    20. Ari Soemarno dulu terpental dari jbtn Dirut Pertamina gara2 mau pindahkan Petral dari Singapore ke Batam. Riza tdk setuju. Ari dipecat
    21. Jika Petral berkedudukan di Batam/Indonesia tentu pemerintah dan masyarakat luas lebih mudah awasi operasional Petral yg terkenal korup
    22. Rencana Ari soemarno ini tentu bahaya. Bisa ganggu kenyamanan Mafia Minyak yg sudah puluhan tahun menikmati legitnya bisnis minyak
    23. Para perusahaan minyak dan broker minyak internasional mengakui kehebatan Riza sbg God Father bisnis impor minyak Indonesia.
    24. Di Singapore, Muh Riza Chalid dijuluki “Gasoline God Father”. Lebih separoh impor minyak RI dikuasai oleh Riza. Ga ada yg berani lawan.
    25. Dulu Global Energy Resources, perusahaan Riza pernah diusut karena temuan penyimpangan laporan penawaran minyak impor ke Pertamina
    26. Tapi kasus tersebut hilang tak berbekas dan para penyidiknya diam tak bersuara. Kasus ditutup. Pdhl itu diduga hny sebagian kecil saja
    27. Global Energy Resources adalah mi,ik Riza itu adalah induk dari 5 perusahan : supreme energy, Orion Oil, Paramount Petro, straits oil…
    28. dan Cosmic Petrolium yg berbasis di Spore & terdaftar di Virgin Island yang bebas pajak. Ke 5 perusahaan ini mitra utama Pertamina
    29. Kelompok Riza cs ini juga yg diduga selalu halangi pembangunan kilang pengolahan BBM dan perbaikan kilang minyak di Indonesia
    30. Bahkan penyelesaian PT. TPPI yg menghebohkan itu karena rugikan negara juga diduga tak terlepas dari intervensi kelompok Riza cs ini
    31. Riza cs ini mengatur sedemikian rupa agar RI tergantung oleh impor bensin dan solar. INGAT : impor bensin&solar kita 200 juta barel/thn
    32. Riza cs ini skrg berhasil mengalahkan Dahlan Iskan. Skore 3 : 0 utk Mafia Minyak. Dahlan Iskan keok. 1. gagal bubarkan Petral 2. .
    33. …2. Gagal pindahkan Petral ke Indonesia 3. Gagal cegah orang2 yg jadi boneka Riza cs jadi direksi di Pertamina. Dahlan Iskan mengalah
    34. Janji Dahlan Iskan utk kalahkan BUMN malaysia apalagi Petronas dalam 2 tahun itu hanya mimpi. Di Pertamina saja Dahlan takluk dgn Cikeas
    35. Siapa Riza cs itu? Disebut2 yang berada dibelakang Riza adalah Bambang Trihadmodjo, Rosano Barrack dst. Keluarga dan Genk Cendana
    36. Sekarang Genk Cendana berhasil tundukan Cikeas dan Dahlan Iskan. Semua direksi Pertamina skrg adalah PRO MAFIA MINYAK. PRO PETRAL
    37. Skrg bukan hanya Petral yg menjadi BONEKA Riza cs, tapi juga Pertamina. Kenapa bisa terjadi seperti ini? Ada info lbh “menyeramkan” !
    38. ” aksi jalan tol ” dahlan iskan bbrp hari yl disebut teman2 saya td malam sbg kompensasi frustasi Dahlan menghadapi Hegemoni Mafia ini
    39. Sejak dahlan iskan teriakan : “Bubarkan Petral !” ..Mafia minyak ini bergerak cepat. Konsolidasi. Masuk ke Cikeas, istana & lap banteng
    40. Bgmn cara Riza cs ini menusuk Istana, Cikeas dan lapangan banteng ? Sumber saya td malam sebutkan bhw Riza dekat sama Purnomo Y dan ..
    41. ..dan Pramono Edhie Wibowo, adik ani SBY sejak Edhie msh di Kopassus. Purnomo yg menteri ESDM & Edhie sbg pintu masuk Riza cs ke Cikeas
    42. Riza cs ini sering berkunjung ke Cikeas utk mengamankan praktek mafia di impor minyak Pertamina. Tentu sj tak ada makan siang yg gratis
    43. Selain di jajaran elit politik, Riza cs juga sangat dekat dgn wakil dirut perusahaan hulu Migas dan syamsu alam yg general managernya
    44. Purnomo Yusgiantoro sewaktu jabat MenESDM bertugas mengamankan kontrak2 pembelian minyak impor dari mafia minyak ini. Jero watjik juga
    45. Dahlan Iskan yg minta Pertamina beli minyak secara langsung, malah ditantang oleh Direksi Pertamina, bhw Pertamina HARUS beli via broker
    46. Dahlan Iskan terbengong2, ga bisa ngomong dengar ucapan Direksi Pertamina. Dia mau benahi Pertamina ternyata tok mentok tak iye hehehe
    47. Dahlan Iskan ternyata KO berhadapan dgn mafia minya RI yg dikomandani Riza. Ini bisnis ratusan Triliun per tahun. Dahlan iskan tak kuat
    48. Kembali ke Riza…Nama Riza tdk tercantum dalam akte Global Energy Resources..Holding perusahaan broker minyak milik Riza itu
    49. Dalam akte Global, yang tercatat adalah Iwan Prakoso (WNI), Wong Fok Choy dan Fernadez P. Charles. Tapi sesungguhnya Riza pemiliknyaUtk memperkuat posisi Riza cs di Pertamina, sebagian direksi Pertamina yg kurang setuju dgn pembelian minyak via broker diganti kemaren
    50. Sekarang semua direksi Pertamina yg ada merupakan kelompok pendukung Riza sang Mafia Minyak dengan dukungan penuh Istana, Cikeas, Menko
    51. Bukan hanya impor minyak saja Riza cs berkuasa. Dalam pembelian atau penampungan batubara minyak dari Pertamina Riza juga berkuasa.
    52. Pembelian batubara minyak dari pertamina dilakukan oleh Orion Oil dan Paramount Petroleum milik Riza Cs. Riza adalah penguasa minyak RI
    53. Dulu ada broker besar lain ingin dapat jatah impor minyak dari Petral/Pertamina. Dia bersama kakak tertua Ani SBY datang ke Spore
    54. Dirut Petral sambut kedatangan pengusaha itu. Intinya Petral siap berikan “jatah” ke pengusaha itu. Tapi, kemudian Riza datangi Wiwiek
    55. Riza disebut2 berikan US$ 400,000 kepada wiwiek utk tidak usah bantu pengusaha itu. Wiwiek setuju. Selesai tuh barang. Ga jadi hehehehe
    56. Apa yg menjadi motif SBY sampai bisa dikooptasi oleh mafia minyak? Apa dealnya? Bgmn modusnya? Apa langkah dahlan iskan hadang mereka?
    57. Tentang semua itu nanti akan saya kultwitkan jam 1 nanti. Ini kisah panjang tentang mafia minyak yg selama ini tidak pernah tersentuh
    58. Salah satu skenario mafia minyak yg berkolaborasi dengan SBY adalah melalui resufle kabinet thn lalu. Ada titipan mafia via tangan SBY
    59. Purnomo Yusgiantoro yg sdh terlibat sejak sekian lama digeser menjadi Menhan. Jero wacik yg demokrat tulen lolyalis SBY sbg penggantinya
    60. Bahaya jk Purnomo Y ttp dipertahankan sbg MenESDM. Nanti info bs bocor ke Mega, JK atau pihak lain. Konspirasi baru ini harus Top Secret
    61. Meski pun sebenarnya Purnomo Y lah jadi biang dari semua permainan mafia minyak ini. Namun, sesuai sifat SBY, dia mau kuasai semua hehe
    62. Dengan Jero watjik sbg MenESDM, perampokan mafia minyak ini akan tertutup rapat. Hanya Cikeas, menko ekonomi, menESDM, Pertamina&Petral
    63. “Bermain” di Minyak ini luarbiasa enak. Korupsi uang APBN mah ga ada apa2nya. BUMN2 ini jauh lebih rugikan negara, tp lebih aman& mudah
    64. Uang korupsi minyak yg puluhan triliun ini ga masuk ke ke Indonesia..tp ke rek2 di hongkong, spore & Swiss. Ditarik ke RI jk diperlukan
    65. Tentu saja uang ratusan juta itu utamanya dicair dan ditarik saat menjelang pemilu dan pilpres. Utk biaya kampanye dan money politic
    66. Jadi tidak heran jika SBY bisa punya dana kampanye belasan triliun utk menangkan Pemilu dan Pilpres 2009 kemaren.: @TrioMacan2000 menESDM setelah purnomo itu darwin, tdk langsung ke jero. Napa bisa menyebar ke pihak2
    67. Dulu jaman Orba setiap ekspor minyak (bukan impor lho), mafia minyak yg dibeking penguasa bisa “titip atau kutip” US$ 1- 3 / barel
    68. Dan ketika RI mulai impor ( di jaman Orba juga) mafia minyak juga kutip dan titip sekian dollar juga. Ekspor & impor minyak ada titipan
    69. Bahkan utk biaya pengangkutan minyak dgn kapal tanker pun ada mark up biayanya yg rugikan negara puluhan juta dollar per tahun
    70. Dari dahulu sampai sekarang pun, pengangkutan minyak Indonesia masih dikuasai pemain lama yaitu Humpuss Intermoda (Tommy suharto) Cs.
    71. Kembali ke Petral, jika pembelian minyak kita total 266 juta barel thn 2011, asumsikan saja ada titipan USD 3/barel = US$ 798 juta/tahun
    72. US$ 798 juta itu equivalen dgn Rp. 7.2 triliun uang negara yg dirampok oleh mafia minyak. Uang itu dibagi2 oleh mafia itu kpd penguasa
    73. Pada tahun 2009 saja pernah disebut2 ada setoran ratusan juta USD dari mafia minyak kepada SBY utk bantu pemilu dan pilpres SBY
    74. Korupsi dari impor minyak ini sgt luar biasa. Sudah terjadi sejak 1969 dan terus dipertahankan oleh penguasa krna jd sumber dana politik
    75. Disamping jadi dana politik tentu saja utk uang kantong pejabat2 tertinggi di negara ini. Ratusan turunan tidak akan habis, malah nambah
    76. Karena mafia minyak ini sgt dekat dgn kekuasaan, maka kita dpt lihat benang merahnya. Skrg ada hub makin mesra antara mafia dgn cikeas
    77. Muhamad Riza chalid, bambang trihadmodjo, rosano barack cs dgn SBY, pramno edhie, cikeas, hatta, karen cs…peta politik akan berobah?
    78. Sumber2 saya menyebutkan Riza dlm sebulan terakhir ini rajin rapat di cikeas, istana dan kantor menko ekonomi. Apakah ada deal2 khusus?
    79. Modus korupsi mafia minyak ini jg terjadi dgn “penipuan” yg dilakukan o/ mafia minyak thdp kualitas& jenis minyak yg diimpor pertamina
    80. Kilang minyak kita itu disetting hny bisa olah minyak produksi afrika dan timur tengah. Pernah dgn kasus minyak ZATAPI yg diusut TEMPO?
    81. Nah, mafia minyak ini seolah2 impor minyak dari afrika dan timteng, pdhl minyak yg dibeli dari sana hny 1/3 atau 1/4 nya saja. Sisanya? Sisanya 2/3 atau 3/4 dibeli mafia minyak ini dari produsen/broker minyak yg lain. Transaksinya di tengah laut utk penuhi sisa kapasitas
    82. Kualitas minyak yg dibeli “secara gelap” ditengah laut itu tentu lebih rendah drpd yg tercantum di BL atau dokumen2 pengangkutan kapal Contohnya : satu kapal tangker full capacity nilai minyak : US$ 80-110 juta. Di BL tercantum nilai tsb berikut dgn kuantitas cargonya
    83. Dgn modus pengisian hny 1/3 atau 1/4 dari kapasitas, mafia minyak tsb mencampur minyak dgn kualitas rendah dgn harga 20-30% lbh rendah
    84. Berapa untung yg dikeruk oleh mafia minyak ini dgn modus pencampuran? Mari kita hitung dgn cara sederhana saja….
    85. Asumsikan nilai impor minyak per kapal tanker USD 100 juta per shipment. Kapal dimuat dgn 25% minyak yg sesuai dgn BL impor. Asumsikan saja harga minyak impor tsb sesuai BL USD 100/barel. Jk 75% minyak kualitas rendah yg dibeli di tengah laut itu = USD 70/barel
    86. Maka keuntungan mafia minyak : USD 75 juta x 30% = USD. 22.5 juta atau Rp. 210 milyar per shipment !! Inilah modus yg pernah terbongkar
    87. Nah, skrg silahkan rakyat sendiri yg hitung kerugian negara akibat mafia minyak jika nilai impor minyak kita thn 2011 = Rp. 275 Triliun
    88. Ada berapa ratus shipment /kapal tanker yg unloading minyak di RI setiap tahun? Berapa puluh kapal yg melakukan proses pencampuran ini?
    89. Intinya banyak modus yg dipakai oleh mafia Minyak ini. Mereka tahu bhw perampokan ini perlu beking penguasa tertinggi republik ini
    90. Dan mafia minyak ini juga pasang kaki dimana2. Termasuk investasi politik kepada calon2 presiden potensial yg maju di 2014 yad.
    91. Mafia minyak ini hny bisa dibasmi dgn 2 cara : revolusi rakyat terhadap regim SBY yg skrg atau pilih presiden RI yg bebas kooptasi mafia
    92. Uang negara kita yg dipungut dari pajak rakyat & penjualan sumber daya kekayaan alam kita (yg makin menipis krna dirampok) dikorup mafia
    93. Dahlan Iskan sbg menteri BUMN tak akan bisa berkutik melawan mafia minyak ini jika rakyat tidak dukung dia. Dia juga takut dipecat SBY
    94. Terbukti Dahlan Iskan terpaksa berhentikan komisaris2 dan direksi2 pertamina yg anti mafia minyak. Skrg Pertamina 100% jd hamba mafia
    95. Dahlan sendiri hati nuraninya mgkin menjerit, tp apa daya kuasa tak ada…rakyat juga menjerit..tp ada daya tak kompak turunkan penguasa
    96. Demikian dulu kultwit ttg mafia minyak indonesia yg berkuasa sjk Orba sampai sekarang dan bahkan makin menggila2 ..sekian. Terima kasih
    Reply Retweet Favorite
    TrioMacan2000 10 days ago

    Posted by nazil | 1 Mei 2012, 9:29 am
    • Seremmmm….

      Posted by danaprima | 1 Mei 2012, 9:53 am
    • Mungkin perlu memusnahkan 1 Generasi untuk menuju Generasi yang lebih baik….huuuufh…

      Posted by Bagus Adiwibowo | 1 Mei 2012, 11:21 am
    • tulisan menarik, tapi masih sebatas menarik untuk bahan novel konspirasi. Untuk jadi laporan investigasi, sangat minim data dan fakta, cenderung masih berupa praduga. Saya tidak bilang tidak ada mafia minyak, mafia minyak pasti ada, seperti juga halnya mafia hukum, mafia dewan, mafia hutan, mafia pupuk, mafia anggaran, dkk. TAPI tulisan yg baik, haruslah menyertakan bukti-bukti sehingga ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan, supaya kita semua jd tercerahkan dan jd tahu bagaimana sih rupa mafia yg selama ini hanya terdengar dan tercium baunya saja.

      Posted by akal sehat | 1 Mei 2012, 1:15 pm
    • Sebenarnya hal ini yang ditunggu. Artinya ini alat untuk publikasi, inilah yang sebenarnya terjadi. Kalau sudah begini semuanya terbuka. Kalau sudah begini Dahlan Iskan mendapat dukungan. Bagaimana memainkan, perlu taktik dan kesabaran. Mari kita dukung pemberantasan Mafia minyak. Caranya mendukung agar perusahaan itu bermarkan di tanah air. Soal Reza Chalid, mari dicarikan dukung tenung yang ampuh. Ditenung saja biar dia mati. Meskipun SBY tahu tukang santet yang hebat, tapi saya yakin dia tidak mau.

      Posted by Widi | 1 Mei 2012, 1:56 pm
    • Ini mana faktanya ????? Cuma cerita karangan doang.

      Posted by RWB | 1 Mei 2012, 3:45 pm
    • KEJAR HARGA DIRI BANGSA…..lupakan minyak….gas melimpah + listrik…mgkin salah satu alternatif sbagian kecil mengurangi mafia…mmg sangat2 sulit membungkam mafia yg telah di keloni slama lebih dari 30 tahun oleh cendana….dan mrk itu bangsat+penghianat negara…hanya uang yg mreka tuju…pak DIS…sdh sakit tapi gerakan beliau telah dinilai oleh bangsa…bahwa beliau lebih nasionalis dari pada para bangsat mafia itu…mreka menghancurkan rakyat …dgn mempermainkan minyak..cikeas aja di ketiaki….

      Posted by larejogja | 1 Mei 2012, 7:41 pm
    • aku masih percaya bahwa pak dahlan adalah reinkarnasi gajah mada.

      bagi yang punya info apa saja, entah itu fiksi maupun fakta, pakai nama asli atau palsu, tulis saja. bagi pembaca, mohon saat membaca jangan terlalu menyertakan perasaan sehingga bisa lebih arif dalam mencerna materi tulisan. karena akan selalu ada yang kita pelajari dari tulisan paling kontra maupun dari tulisan yang paling pro dengan pak dahlan.

      bagi kita yang masyarakat awam sungguh sulit untuk menentukan sebuah tulisan itu benar-benar fakta atau fiksi terutama jika tulisannya itu sudah langsung menyebut instansi penting negara dan permasalahan di dalamnya. hanya orang-orang yang benar-benar di dalam sistem saja yang bisa menjudge apakah tulisan ini seperti apa adanya ataukah hanya sekedar tulisan fiksi.

      pak dahlanlah yang akan mengerti kebenaran tulisan ini. dan pak dahlan orangnya termasuk tipe orang yang tidak selalu memaksakan mimpinya, saat di depannya ada tembok yang menghalangi maka dia akan berbelok. jika di depannya ada mafia maka dia akan mencari jalan lain yang mafia gak ada di sana, sehingga dia tetap bisa mencapai tujuan tanpa harus berbenturan dengan penghalang di depannya.

      kalau memang masalah minyak ini tidak bisa diselesaikan dengan cara baik-baik dan kekeluargaan, maka harus diselesaikan dengan cara kekerasan yaitu mematikan akarnya. apa akarnya? pemakaian bahan bakar itu sendiri. caranya? BIKIN MOBIL & MOTOR LISTRIK NASIONAL!!!

      maaf, pak dahlan iskan itu orangnya terlihat kalem dan murah senyum, tapi dia itu sebenarnya SINGA LAPAR!!! itulah mengapa mobil listrik ini begitu cepat diputuskan untuk dibuat. bahkan hanya pakai hitungan bulan, 2 bulan harus sudah jadi! selama sejarah negeri ini belum pernah ada keputusan yang diambil oleh seorang pejabat yang begitu besar dan revolusioner dengan tenggat waktu yang begitu cepat seperti keputusan membuat mobil listrik ini, seolah-olah kalau tidak ada mobil listrik dalam dua bulan ke depan bumi akan benar-benar kiamat.

      untuk sementara kita hanya bisa bersabar dan berdoa agar keberkahan tuhan selalu terlimpah pada pak dahlan dan kita semua. kita tunggu saja langkah-langkah revolusioner lainnya dari pak dahlan.

      aku masih percaya bahwa pak dahlan adalah reinkarnasi gajah mada.

      Posted by Patih Gajah Mada | 2 Mei 2012, 12:42 am
    • Saya yakin DI tdk sebodoh itu…..

      Posted by Ahmad Zuhri | 2 Mei 2012, 11:17 pm
    • He he Triomacan2000..siapa yang tdk tahu ? makelar politik …

      Posted by basuki | 22 Desember 2012, 12:49 pm
  80. Ass Wr Wb
    Memang seorang tokoh itu dilahirkan oleh zamannya seperti halnya Mr. DI, mohon jadi perhatiannya tuan bahwa PT. DI itu segera memproduksi pesawat penumpang 50 dan 150 penunpang, agar dirgantara kita dijelajahi oleh karya putra ibu pertiwi soal ongkosnya wni bisa urunan membiayainya tahap demi tahap dan hidupkan kembali perusahaan airline dikelola orang melayu totok itu, jangan dikendalikan tamasek, malay, yahudi, londo, jahil, cina dan tambi.
    Kedua, industri kontruksi difasilitasi peningkatan kemampuan SDMnya menggelola keuangan, kualitas pekerjaan dan ragam subkontaktor masing-masing pekerjaan, seperti bekisting, perangkaian besi, beton curah dll yang ini saja berkait dengan industri baja, semen, galian, alat berat, pemasok tenaga kerja ahli.
    Untuk sementara itu dulu Mr DI
    Wass

    Posted by ompu manteri agung | 1 Mei 2012, 9:32 am
  81. Dipo Alam Tegur Dahlan Iskan
    Beritasatu.Com & AntaraNews, 26 April 2012

    Dahlan mengatakan perombakan ini untuk menciptakan dream team di perusahaan pelat merah pengelola minyak ini.

    Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan ternyata mendapat teguran atas aksinya merombak jajaran direksi PT Pertamina (persero).

    Hal itu diakui Sekertaris Kabinet Dipo Alam kepada Beritasatu.com. Menurut Dipo, Dahlan telah menyalahi prosedur dengan mengganti langsung lima direksi Pertamina. Sebagai BUMN yang besar, kata Dipo, Pertamina tidak bisa diperlakukan seperti BUMN kecil dengan keuntungan yang sedikit.

    “Tindakan itu keliru. Seharusnya pemilihan direksi Pertamina melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketahui dan disetujui oleh Presiden dan Wakil Presiden,” kata Dipo.

    Dahlan, kata dia, sudah mendapat teguran dari Presiden. “Itu dilakukan melalui saya, karena saya sekretaris TPA,” ujarnya melalui sambungan telepon Kamis (26/4) malam.

    Sebenarnya dia mengatakan, Instruksi Presiden untuk TPA akhir BUMN masih berlaku, terutama untuk BUMN-BUMN besar seperti Pertamina.

    Sebelumnya, Dahlan mengatakan perombakan ini untuk menciptakan dream team di perusahaan pelat merah pengelola minyak ini. Dia beralasan, dengan pemilihan langsung, jajaran direksi yang terpilih bisa cocok dan bekerja sama dengan baik. Kilah Dahlan lainnya, perombakan ini hanya untuk jajaran direksi dan bukan untuk posisi Direksi Utama, sehingga wajar jika tidak melalui TPA.

    Namun menurut Dipo, meski tujuannya adalah demi dream team, Dahlan tidak bisa semena-mena memilih orang yang diinginkannya. Seharusnya, untuk BUMN sekelas Pertamina, menteri-menteri terkait seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Keuangan juga dilibatkan dalam pemilihan jajaran direksi.

    “Kita mau menghindari kecelakaan. Kita tidak mau Pertamina seperti di jaman (kepemimpinan) Ibnu Sutowo yang membuat jeblok Pertamina dan meninggalkan utang besar,” ujar Dipo.

    Ketika dipimpin Mantan Direktur Utama Ibnu Sutowo, Pertamina mengalami krisis dan memiliki utang hingga US$10,5 miliar.

    Dahlan memutuskan melakukan pergantian jajaran direksi perseroan melalui Surat Keputusan Nomor 186/MBU/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Persoran (Persero) PT Pertamina. Melalui surat keputusan tersebut, Dahlan mengangkat lima direksi baru Pertamina.

    Posted by Abdul Manan | 1 Mei 2012, 10:49 am
    • Review: Jejak Licin Saudagar Minyak
      Tempo 24 Maret 2008

      JUMAT, 7 Maret. “Pak Schiller lagi libur. Kembali Senin saja,” kata seorang petugas satpam di gerbang masuk sebuah kantor di Jalan Buncit Raya 49, Jakarta.

      Senin, 10 Maret. “Oh, Pak Schiller baru saja keluar. Sebaiknya buat janji dulu dengan Ibu Dina, sekretarisnya,” ujar resepsionis di lobi kantor, sembari mencatatkan nomor telepon Dina di secarik kertas.

      Selasa, 11 Maret…. “Tidak ada yang namanya Schiller di sini,” ujar seorang anggota staf personalia di gedung itu kepada Tempo.
      —————————

      SCHILLER Marganda Napitupulu kini terbilang sosok penting. Dialah Direktur Gold Manor International Limited, yang memasok 600 ribu barel minyak mentah Zatapi untuk Pertamina, Februari lalu. Komisi Energi DPR curiga perusahaan ini “main mata” dengan Pertamina dalam proses tender. Untuk mengkonfirmasi simpang-siur berita, Tempo mencari Schiller.

      Tapi Gold Manor dan Schiller sama saja misteriusnya. Upaya sia-sia di Buncit Raya itu bukanlah yang pertama. Mencari di Internet, sudah. Bertanya ke para pedagang minyak mentah di Jakarta, sudah pula. Hingga-karena tetap tak ada jejak yang jelas-Tempo memutuskan berburu informasi ke Singapura.

      Setelah menitipkan koper di Hotel Fragrance, Geylang, Singapura, Rabu siang awal Maret lalu, Tempo segera menuju badan registrasi perusahaan (ACRA) di gedung International Plaza, Anson Road. Dari situ, misteri ini mulai terkuak.

      Gold Manor tercatat di Singapura pada 10 Juli 2006 dengan nama Gold Manor Singapore Pte. Ltd. Direkturnya Schiller, sekretarisnya Tang Peng Chin, warga negara Singapura.

      Bisnis perusahaan ini jual-beli minyak mentah serta bahan kimia berbasis minyak. Pemiliknya adalah Gold Manor International Ltd., perusahaan yang beralamatkan sebuah PO box di British Virgin Islands.

      Di Singapura, menurut data ACRA, Gold Manor berkantor di 30 Raffles Place, #11-00 Caltex House. Ketika Tempo tiba di gedung yang sudah bersalin nama menjadi Chevron House itu, sore itu juga, tak ada orang Gold Manor. Rupanya itu kepunyaan Tan Peng Chin, yang ternyata lawyer. “Di sini cuma register office,” ujar resepsionis, seorang perempuan setengah baya. “Anda bicara saja dengan Janet Soh. Dia yang menangani Gold Manor.” Dia bilang Mr Chin sibuk dan membantah bosnya itu pemimpin Gold Manor.

      “Orang Gold Manor tak mau menemui Anda,” kata Janet ketika ditemui dua hari kemudian. Dia enggan mempertemukan Tempo dengan Chin dan menolak memberitahukan siapa yang dia maksud dengan “orang Gold Manor”.

      Bersamaan dengan itu, mencari alamat Schiller di Jakarta pun gagal. Rumah di Jalan Tulodong Bawah II/4, Kebayoran Baru, sebagaimana tercatat di ACRA, sudah rata tanah. Tampak puluhan tukang sedang menggarap bangunan baru. “Rumah ini dijual empat atau lima tahun lalu,” kata seorang warga di sana.

      Hampir putus asa, Tempo kembali ke ACRA. Eh, sekeping informasi penting kembali terkuak. Alamat Gold Manor International: PO Box 957, Offshore Incorporation Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Islands, ternyata sama dengan Orion Oil Limited, pemilik Global Energy Resources Pte. Ltd.

      Global Energy pertama kali tercatat di Singapura pada 10 Mei 2002. Perusahaan itu berkantor di 1 Kim Seng Road, #15-01, East Tower, Great World City. Salah satu direkturnya, Irawan Prakoso, beralamat di Jalan Mampang Prapatan Raya Nomor 49-atawa Buncit Raya 49.

      Setelah itulah Tempo mulai bertandang ke Buncit. Kantor itu sebuah bangunan kotak bertingkat, cokelat, dekat jalan. Tak ada papan nama. Angka 49 seukuran meja tulis menempel tinggi di atas dinding depan. Lobi didesain minimalis, cuma satu deret kursi tamu, meja kecil, dan sebuah lukisan gajah besar menggantung di dinding.

      Irawan memang berkantor di sana. Bukan cuma dia, Schiller juga. Bahkan ada nama lain: Mohamad Riza Chalid dan Johnny Gerard Plate, yang sudah cukup lama dikenal di dunia jual-beli minyak. Keempatnya bersaling-silang memimpin dan memiliki saham di beberapa perusahaan yang berbasis di Buncit 49. Di antaranya PT Aryan Indonesia, pemilik tempat bermain anak-anak Kidzania, PT Pradita Parahita Utama, dan PT Mitra Integra Solusindo.

      Kalangan pedagang minyak bercerita, di bawah bendera Global Energy, Mohamad Riza telah lama berbisnis dengan Pertamina. Itu juga yang tergambar dalam Laporan Kajian Restrukturisasi Pertamina 16 Juli 2007. Misalnya, pada 2005, Global Energy merupakan pemasok terbesar (33,3 persen) minyak mentah ke Pertamina Energy Services Ltd.

      Pada 2006, Global menghilang dari Pertamina. Sumber Tempo mengatakan, itu berkaitan dengan pengetatan aturan tender yang dibuat Widya Purnama, Direktur Utama Pertamina 2004-2006. Sebab lainnya: permintaan dewan komisaris melalui ketuanya, Martiono Hadianto, agar Pertamina menghindari kerja sama dengan special purpose company (SPC) yang didirikan di wilayah tertentu, semacam British Virgin Islands. Surat Martiono tanggal 31 Maret 2005 itu telak memukul Global, yang dimiliki oleh Orion Oil Limited, diduga sebuah SPC di British Virgin Islands.

      Sayang, Mohamad Riza tak bisa ditemui. Dia menjanjikan waktu khusus untuk wawancara di Kidzania pada Ahad sore, 9 Maret lalu. Namun, hingga pukul 18.30, dia tak muncul. Belakangan, orang di rumahnya mengatakan sore itu Riza mendadak ke Singapura, lalu ke Hong Kong untuk tinggal selama tiga bulan. Sejak itu, telepon selulernya tak bisa lagi dihubungi.

      Bersamaan dengan “hilangnya” bisnis Global di Pertamina, Gold Manor mendaftar di Singapura. Irawan Prakoso dan Schiller, yang akhirnya bersedia diwawancarai Kamis malam dua pekan lalu, mengakui Gold Manor sebagai saudara kandung Global Energy.

      Tapi Irawan membantah Global yang dia pimpin punya kaitan dengan Mohamad Riza. Mula-mula dia malah mengaku tak mengenal Riza dan membantah mereka sama-sama berkantor di Buncit 49. Jawabannya berubah setelah Tempo menyebut PT Pradita Parahita Utama. “Ya… mungkinlah,” ujarnya.

      Irawan juga mengatakan Global tidak pernah memasok minyak mentah untuk Pertamina. Ketika Tempo menunjukkan Laporan Kajian Restrukturisasi Pertamina, dia kelabakan. “Itu benar atau enggak, tidak tahu saya,” katanya berkelit.

      Toh, pertemuan di Plaza Indonesia itu tak membuat terang profil Gold Manor. Apalagi cuma Irawan yang bicara. Schiller memilih diam. Soal modal, misalnya, Irawan hanya mengatakan “billions of dollars”, tanpa mau merinci. “Sudahlah, Anda ke kantor kami di Singapura, nanti saya kasih.” Katanya, Global punya satu kantor lagi di East Tower, gedung Great World City, yakni di lantai 10, berbagi dengan Gold Manor.

      Berbekal janji Irawan dan Schiller, yang mengaku tinggal di Singapura, empat hari kemudian Tempo kembali ke Singapura. Benar di Lantai 10-01 ada lagi kantor Global. Di bawah papan nama Global, tertulis Gold Manor International Pte. Ltd. dengan huruf sebesar kelingking orang dewasa. Namun profil perusahaan Gold Manor tetap tak diberikan. “Bos saya keluar kantor. Lain kali saja,” kata Lena Lee, public affairs executive yang menjadi tuan rumah siang itu.

      Untung, Pertamina akhirnya memberikan dokumen yang dicari-cari itu. Profil perusahaan Gold Manor ternyata sangat sederhana, jauh dari lengkap. Soal kantor, hanya disebutkan mereka punya kantor pusat di Singapura dan perwakilan di Jakarta. Tak ada alamat atau nomor telepon.

      Laporan keuangan yang diaudit Foo Kon Tan Grant Thornton Singapura menunjukkan bahwa per 31 Desember 2005 aset Gold Manor US$ 21,5 juta-di laporan itu terdapat kekeliruan pencatatan, ditulis hanya US$ 1,7 juta-atau sekitar Rp 198 miliar. Sedangkan modalnya cuma US$ 3,5 juta (Rp 32,2 miliar). Ini jauh lebih kecil dari harga Zatapi, sekitar US$ 58,6 juta (Rp 545,9 miliar).

      Lalu di mana jejak klaim Irawan bahwa Gold Manor adalah perusahaan “billions of dollars”? Sayang, baik Irawan maupun Schiller tak lagi bisa dihubungi. Yang pasti, kalau laporan keuangan itu yang dijadikan pedoman, Gold Manor jelas tidak layak berdagang minyak dengan Pertamina. Soalnya, kepada Tempo, Direktur Utama Pertamina Ari H. Soemarno pernah membuat pernyataan tegas: untuk bisa menjadi trader Pertamina, sebuah perusahaan harus punya modal minimal US$ 50 juta atau sekitar Rp 450 miliar.

      ——————————————————————————–

      Empat Serangkai Jawara Minyak

      MENCARI Gold Manor International di Singapura, penelusuran Tempo berujung pada sebuah bangunan bertingkat tanpa papan nama di Jalan Warung Buncit Raya 49, Jakarta Selatan. Di situlah empat serangkai pedagang minyak “kawakan” Indonesia dengan omzet triliunan rupiah dipersatukan lewat sejumlah perusahaan.

      Lokasi: JakartaJalan Warung Buncit Raya 49Mampang Prapatan

      Irawan Prakoso – PT Pradita Parahita Utama (Direktur dan pemegang saham)

      Schiller M. Napitupulu – PT Mitra Integra Solusindo (Direktur)

      Johnny G. Plate – PT Aryan Indonesia (Direktur)
      PT Mandosawu Putratama Sakti (Direktur)***
      PT Mitra Integra Solusindo (pemegang saham)

      Mohamad Riza Chalid – PT Anugerah Investindo Prima (Direktur)*
      PT Gajendra Adhi Sakti (Komisaris)**
      PT Aryan Indonesia (Komisaris)

      Posted by Abdul Manan | 1 Mei 2012, 11:24 am
      • Ford, tokoh Amerika Serikat yang tidak perlu dijelaskan lebih jauh siapa dirinya, pernah bilang begini: “Ada baiknya masyarakat Amerika Serikat tidak mengetahui asal-usul uang yang mereka pegang. Karena jika mereka tahu dari mana asal-usul uang yang mereka pegang maka 24-jam kemudian akan terjadi revolusi besar-besaran.”

        Setelah bahan bakar minyak dikeroyok rame-rame selanjutnya yang diperlu dikeroyok rame-rame adalah mata uang kertas. Setelah penduduk negeri ini merdeka dari cengkeraman seumur hidup minyak bumi, selanjutnya penduduk negeri ini harus merdeka dari cengkeraman alat transaksi uang kertas dengan menggantinya dengan mata uang emas dan perak.

        Masihkah pertanda zaman tidak terlihat dengan jelas? Apakah perubahan arah mata angin tidak bisa kita rasakan hembusannya?

        China secara diam-diam memperbanyak cadangan emasnya hingga saat ini mungkin termasuk negara di dunia yang memiliki cadangan emas terbesar. Iran mengajak negara-negara sahabatnya untuk bertransaksi apa saja yang mereka jual belikan menggunakan emas. India bahkan antusias ingin membeli minyak Iran menggunakan emas. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

        Pak Dahlan, mohon banget, sebagai Menteri BUMN mungkin Anda bisa memerintahkan Perum PERURI untuk bikin uang emas yang resmi diberi stempel “Pemerintah Republik Indonesia” dan diberi cap “Burung Garuda” di belakangnya. Mungkin tidak akan semudah itu karena lembaga yang berhubungan dengan uang negara sangat banyak, tapi setidaknya Anda bisa melakukan provokasi ke arah sana dengan mendrive opini publik dan pejabat agar lebih perhatian terhadap topeng yang sebenarnya dari sistem uang kertas.

        Bagaimana mungkin kita bisa nyantai dengan keberadaan uang kertas selama ini yang setiap tahun nilainya turun terkena inflasi?! Coba bayangkan, bagi hasil SUKUK Syariah yang 8% setahun saja tidak akan pernah bisa melawan inflasi yang angkanya lebih besar dari itu. Kalaupun bagi hasilnya lebih besar dari inflasi maka itupun bagi hasil bersihnya paling kurang dari 2%nya. Saat investor SUKUK tiga tahun kemudian mencairkan dananya plus bagi hasilnya maka jumlah total uangnya tidak sebesar yang dibayangkannya. Jumlah angka di rekening dan buku tabungannya terkesan naik dan bertambah, tapi nilai di lapangan turun akibat inflasi. Saat seseorang invest SUKUK di saat bersamaan harga Premium masih 4500, tiga tahun kemudian saat termnya habis dan uangnya dicairkan saat itu Premium sudah tembus Rp.6500 atau bahkan bisa Rp.9000. Sama saja seperti memberi upah orang yang telah bekerja berkeringat dengan sesuatu yang tidak ada nilainya, ini pemerasan namanya.

        Sama yang terjadi dengan sumber daya alam negeri ini, pemilik asli sumber daya alam hanya dapat ampasnya. Ada baiknya jika perusahaan tambang emas memberikan royalti atau bagi hasil ke Pemerintah Indonesia tidak menggunakan uang kertas, entah itu Rupiah atau Dollar, tapi langsung menggunakan emas. Nilai yang masuk ke kas negara akan relatif terjamin untuk jangka panjang. Harga emas memang memiliki fluktuasi, terutama untuk jangka pendek. Untuk jangka panjang relatif aman.

        Bagi orang yang kekayaannya sudah mencapai level milyaran dan trilyunan, tingkat inflasi dan perubahan harga tidak terlalu memusingkan. Namun bagi masyarakat bawah, ini sungguh memberatkan, dan penggunaan uang emas akan sangat menolong dan menjaga aset-aset liquid yang mereka miliki. Dan jika koin-koin emas itu secara resmi diterbitkan oleh negara yang berdaulat hukum-hukumnya maka masyarakat akan semakin merasa aman memegang koin-koin emas itu karena penjaminnya adalah negara.

        Penggunaan uang emas akan diterima oleh semua kalangan, semua agama dan semua suku. Koin emas yang beredar di lapangan hari ini memang terkesan menggunakan hukum ekonomi Islam, namun uang emas sendiri juga banyak dibuat di luar budaya Islam seperti misalnya di jaman Romawi. Umat Yahudi juga sangat suka dengan benda yang satu ini, saking ngefansnya sama emas sampai-sampai nama orang pun diberi label “Gold”, seperti misalnya “Akiva Goldman” atau “Meyer Goldsmith”. Di jaman Mesir kuno mereka pula yang konon menemukan penggunaan garam untuk memilah-milah butiran emas.

        Sssstttt, penguasa sistem itu, mereka tahu yang tidak kita ketahui, mereka melihat apa yang tidak kita lihat, mereka punya ide untuk memberi nilai tambah pada suatu barang yang kita miliki yang di saat yang sama kita hanya cuma bisa bengong gak tau mau berbuat apa terhadap barang itu dan… mereka menguasai apa yang tidak kita kuasai meskipun pemilik sebenarnya adalah kita! Artinya kita tidak lebih dari sekedar budak. Silahkan Anda mengimami agama Anda, silahkan Anda menjadi seorang nasionalis dan bangga dengan negara Anda, tapi biarkan kami yang mengelola aset-aset Anda sehingga Anda bisa konsentrasi dengan ibadah dan pengabdian terhadap negara.

        Ada sebuah cerita tentang seorang perompak. Dia membeli sebuah pisau lalu saat berpapasan dengan seseorang di jalan dia langsung mendekatkan ujung pisaunya ke orang itu sambil berkata, “Aku minta uangmu! Cepat! Tidak usah banyak-banyak, cukup Rp. 5000 saja! Ayo cepat!”

        Namun perompak ini termasuk orang yang menggunakan otaknya. Dia lalu menyadari bahwa dengan cara seperti itu orang yang memberikan uangnya tidaklah iklas. Selain itu, dia berkesimpulan bahwa caranya meminta uang seperti itu sungguh tidak berbudaya.

        Tidak lama kemudian dia menghasilkan sebuah pemikiran baru tentang bagaimana caranya agar dia bisa mengambil uang orang lain secara berbudaya dan orang yang diambil uangnya itu bisa iklas memberikan uangnya.

        Caranya ialah dia membeli bahan-bahan kue. Mengolahnya dengan resep-resep tertentu. Kuenya seukuran 3cm x 3cm dan per bijinya dijual Rp. 500. Dia yakin ini pasti laris. Kemasan yang dipilihnya adalah kemasan kotak/toples kecil. Satu kotak/toples berisi 20 kue dan dititipkan ke toko-toko. Anak-anak yang suka kue membelinya satu per satu hingga 20 kue itu habis. Jika satu toples habis, bagi hasil untuk toko adalah Rp. 2000 atau sekitar Rp. 100 per biji kue. Nah, modal untuk bikin kue sendiri hanya sekitar Rp. 3000. Keuntungan yang diperolehnya adalah Rp. 5000.

        Setelah toples kue habis, dia sengaja tidak datang ke toko selama dua minggu. Saat datang ke toko, si pemilik toko bilang bahwa kue banyak dinanti oleh konsumen. Mereka sangat suka dengan kue itu.

        Olala, mereka ternyata iklas memberikan Rp.5000 itu, pikirnya. Bukan hanya iklas, mereka bahkan tidak sabar untuk memberinya lagi uang Rp. 5000.

        Sebuah cara yang berbudaya ternyata lebih membahagiakan. Dia berpikir, andai saja aku bisa meningkatkan produksi kueku dan memasarkannya hingga ke seluruh dunia… pasti penduduk dunia dengan iklas memberikan uangnya padaku. Ah, cara yang berbudaya sungguh sangat membahagiakan….

        Pak Menteri, saya yakin Anda sudah mengerti hal-hal yang semacam ini. Wartawan mana sih yang gak ngerti tentang hal ini? Kalau ada wartawan yang gak ngerti tentang ini berarti dia wartawan amplop, berada di dalam amplop dan gak mengetahui trend di luar amplop. Bukan seperti katak dalam tempurung (yang menganggap hanya dirinya satu-satunya katak di lingkungannya), bukan seperti manusia dalam bumi (yang menganggap hanya dirinya satu-satunya mahluk hidup di alam semesta), tapi seperti wartawan dalam amplop whaakakakakakaka…

        Tulisan ini tidak lebih dari suara masyarakat dan kebetulan juga suara penggemar. Karena susah juga mengirim “suara masyarakat” ke pejabat-pejabat lain, apalagi Presiden, paling hanya nyampe di pos satpam. Kalau ada nomor SMS layanan masyarakat 24-jam, itu pasti hanya pencitraan karena gak logis seorang Presiden gak tidur selama 24-jam. Coba, Presiden mana sih yang bener-bener gak tidur selama 24-jam untuk memikirkan rakyatnya? Kata Justin Bieber, “Itu pasti Presiden negeri random/antah-berantah!”

        Terakhir, seperti yang sering Anda katakan, Bapak Menteri, dengan bahasa Arab yang fasih: Kenapa kita tidak menggunakan OTAK KITA? Kenapa kita tidak berpikir dan menelaah? Kenapa kita mau saja dibodohi dengan sistem global yang merugikan?

        Namun, Bapak Menteri, kalau kita benar-benar sepakat untuk menggunakan OTAK KITA jangan-jangan yang terjadi kemudian adalah seperti yang dikatakan Pak Ford di atas itu: “Ada baiknya masyarakat tidak mengetahui asal-usul uang yang mereka pegang. Karena jika mereka tahu dari mana asal-usul uang yang mereka pegang maka 24-jam kemudian akan terjadi revolusi besar-besaran.”

        Posted by Ismael Bin Yehuda | 1 Mei 2012, 2:03 pm
        • gimana ya caranya kasih jempol hehehe

          Posted by yud | 2 Mei 2012, 8:25 am
        • Bravo…Bravo…Bravo… 😉

          Posted by Jend. Naga Bonar | 2 Mei 2012, 10:28 am
        • Bismillaah,
          Harus difikirkan juga oleh pak Dahlan bahwa sudah cukup pusing kita dibuat oleh transaksi-transaksi spekulatif persahaman yg juga notabene di drive oleh sistem yg gak benar, betapa rumit jadinya naik turun harga jual yg tidak realistis thd hrg shm garuda & shm lainnya, ruwet memikirkannya. Sementara sistem sederhana dan mudah sudah ada. Cobalah jgn jadi pengekor sistem kapitalis yg justru byk mudlorotnya ketimbang manfaatnya. Skrg dh byk Doktor-Doktor Syariah yang mumpuni dan punya kapabilitas spt pak DI.
          Afwan
          San

          Posted by Abu Abdul 'Aziz | 3 Mei 2012, 11:40 am
        • Sekedar tambahan. Harga emas atau koin emas dalam setahun mengalami apresiasi sebesar rata-rata kurang-lebih 30% atau sudah 2 digit. Coba bandingkan dengan bagi hasil SUKUK yang setahun hanya 8% atau hanya 1 digit.

          Lebih serem lagi kalau pemerintah berani menggunakan emas sebagai parameter inflasi, uang kertas makin tidak ada nilainya. Uang tabungan yang diisi marathon selama satu dekade, seperti yang terjadi pada temanku yang punya bisnis bebek presto itu, tidak akan ada nilainya lagi. Secara matematis, angka-angka itu bertambah, namun itu tidak lebih dari ilusi matematis semata. Dalam kondisi seperti ini, 1 + 1 tidak sama dengan 2. Dalam kondisi seperti ini, 1 + 1 mungkin sama dengan tetap 1, atau malah bisa lebih serem lagi, yaitu 1 + 1 sama dengan 0,5.

          Setiap tahun akan selalu terjadi perubahan peraturan yang menyangkut harga-harga dan perubahan nilai mata uang baik terhadap mata uang asing ataupun terhadap nilai barang di lapangan. Setiap tahun buruh akan selalu turun ke jalan untuk menyuarakan perlunya kenaikan UMR. Setiap tahun Departemen Agama juga akan selalu melakukan refisi biaya naik haji/ONH termasuk melakukan refisi berapa rupiah yang bisa dikorup (ibadah haji adalah industri, peluang bisnis dan korupsinya sangat menjanjikan bagi yang jeli melihat peluang)….

          Dan… setiap tahun pula pemerintah-DPR menghabiskan dana, pikiran, waktu dan tenaga untuk membahas parameter-parameter yang sudah jelas tidak pernah stabil kondisinya. Bagaimana bisa mereka menjalani hidup seperti itu, tidak efisien dan buang-buang waktu. Apakah mereka akan menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi bukan apa-apa? Apakah mereka ingin menua sia-sia? Menjadi tua tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya sedang mereka perjuangkan?!

          Sudah mengetahui bahwa parameter yang dipakai selalu plin-plan dan tidak bisa dipegang ekornya, masih saja itu digunakan sebagai bahan pertimbangan. Sudah jelas-jelas jalan yang akan dilewati berlubang dan berbatu makadam, jarak tempuhnya lebih panjang dan berkelok-kelok, melewati dua hingga tiga sarang penyamun pula (yang tidak ada perawannya sama sekali), masih saja lewat situ berulang-ulang setiap tahunnya walaupun di tempat yang lebih dekat ada jalan alternatif yang kondisinya lebih bagus, lurus, tidak ada sarang penyamun sama sekali (banyak perawannya pula), dan aspalnya sudah hotmix.

          Di pasaran, sebagian besar koin emas yang dijual adalah menggunakan standar hukum Islam yang telah ada sejak jaman nabi dan sahabat. Koin emasnya tidak murni 24 karat karena tujuan pembuatan koin ini memang untuk transaksi jual beli yang membutuhkan tingkat kekuatan lebih tinggi. Secara kimia-fisik, logam emas 24 karat yang murni tanpa campuran akan relatif cenderung mudah koyak karena ia menyerupai jenang dodol yang lembek. Sirkulasi pemakaiannya lebih pendek dan cepat aus. Emas jenis ini cocok hanya untuk disimpan. Sementara koin emas yang dibuat untuk tujuan perdagangan, untuk transaksi jual beli, bahannya sudah memiliki campuran bahan lain. Koin emas yang digunakan dalam Islam memiliki standar 22 karat sehingga relatif berumur panjang sirkulasinya jika digunakan untuk alat lukar.

          Pemerintah RI saat nanti benar-benar membuat uang emas mungkin bisa menggunakan aturan dan standar sendiri, bagaimana caranya agar uang emas itu tidak mudah rusak. Sehingga tidak harus 24 karat kadarnya, bisa mengikuti standar Islam yang 22 karat, tapi bisa pula dengan standar sendiri misalnya 20 karat. Biar para pakar uang emas yang memikirkan ini bersama pakar dari PERURI atau ANTAM. Tujuan utamanya memang sebagai uang, alat transaksi yang jika sudah masuk pasar tradisional tidak perlu khawatir jatuh atau terinjak, dan bisa pula dipakai untuk kerokan jika ada pedagang sayur atau pedagang bumbu yang masuk angin…. whakakakakakakakakakaa….

          Sekedar kalimat terakhir, penggunaan parameter baku yang tidak plin-plan yang memiliki nilai apresiasi 2 digit akan mempercepat pula merubah angka PDB Indonesia menjadi 2 atau 3 kalinya! Hmmm, apakah ini terdengar sebagai sebuah fiksi stensilan? Hanya waktu, dan Pak Dahlan, yang akan membuktikannya.

          Posted by Cahyadi Smada | 3 Mei 2012, 2:51 pm
          • Busyet, begitu mudahnya merubah nama saat kirim komentar. Tulisan tetap terkirim loh…. kok gak ada penyaringnya yang membedakan nama?

            Posted by Ismael Bin Yehuda | 3 Mei 2012, 2:53 pm
          • pak ismael, ini tulisan anda kah? koq ada namaku?
            aku cahyadi yang asli anak nganjuk.

            Posted by Cahyadi Smada | 3 Mei 2012, 6:49 pm
          • @Mas Cahyadi Smada.

            Maaf Mas Cahyadi.. hehe… cuma iseng ngetes pakai nama orang lain yaitu nama Anda, ternyata tidak ada pembedanya tuh dan tulisan tetap langsung terkirim hihihihihi…. 😛 cuma iseng aja kok, maaf.
            Wah, kalau ada yang nulis komentar dengan nama “Dahlan Iskan”, kira-kira ada yang percaya tidak ya itu asli apa palsu?

            Jadi ingat line-nya Shakespeare, “Apalah arti sebuah nama, jika menua tanpa manfaat dan tidak bermartabat?!”

            Posted by Ismael Bin Yehuda | 4 Mei 2012, 1:34 am
          • hahahaha hampir aja ketipu.tp saya merasa koq ini gaya tulisan pak ismael bin yehuda

            Posted by bu rt | 4 Mei 2012, 2:32 pm
      • Aku lbih percaya investigasi majalah nasional dibanding ayat2 twitternya trio macan

        Posted by giran | 3 Mei 2012, 10:36 pm
  82. @ mas dana, iya betul, tapi anda lebih betul, cukup segitu aja dulu komennya : serem. Sambil dengan tenang kita coba kuliti dan pilah2 butir per butir dan jangan lupa sediakan beberapa wadah untuk menampung hasil pilahan yg bermacam2 itu. a.l. wadah2nya : fakta otentik, analisa ilmiah, opini murni, tujuan/goal antara, dan gol akhir. sementara itu sediakan juga wadah2 lain untuk menampung butir2 : emosi, agitasi, provokasi. Tenang aja dulu, nanti kan kalo di hadap2kan isi wadah2 itu akan terang benderang mahluknya. sementara sudah ada beberapa fakta otentik yg bisa diambil dan sdh menjadi rahasia umum (a.l. campurtangan clan cendana dalam urusan minyak, begitu juga rombongan cikeas yg juga cenderung berpaham kekerabatan/pertemanan), sementara ada juga beberapa ‘fakta’ yg masih ‘katanya’ (mungkin benar atau salah-> istilahnya ‘po’ dari kata possibly). Untuk butir2 analisanya, silahkan anda sortir sendiri (di rank 1 – 10), untuk butir opininya hitung tinggal beberapa butir yg bebas emosi. Sayangnya, baru sekali baca saya belum nemu butir solusi satupun. Target antaranya jelas : DI dianggap ‘anak kecil’, gagal dan harus minggir, target finalnya : revolusi. Kesimpulan sementara : masihkah layak diikuti sampai mana ‘bersih-jujur-santun’ nya?. Usul saya : wait and see, apakah tanpa umpan ybs akan tetap berteriak. Sedikit lagi : DI tidak akan gubris issue ini karena beliau memang mau ngeroyok musuhin BBM, jadi sebetulnya yg panik itu para makelar minyak, lha kenapa komennya bukan dukung DI tapi malah nyepelein DI ?!. Blunder jadinya kalo kebanyakan nggocek bola, ok, wait & see, ybs jangan di komen dulu, biar jelas dulu mahluk macam apa beliau kita ini.

    Posted by daya setiawan | 1 Mei 2012, 11:03 am
    • Dulu sekali …waktu Pak Dahlan Bangun gedung graha pena Surabaya ,waktu itu masih di lantai 13 pemerintah jatuh ,Dolar US melejit …tetapi dengan kepiawian Pak Bos gedung selesai meski standart diturunin sedikit .Finishing saja masih belum selesai sampai lantai 23 ,masih sampai lantai 12 kalo nggak salah ,Bangun gedung ,mengisi dengan banyak penyewa adalah sangat mustahil waktu itu ,tapi dengan JURUS Mabok pak bos membuat gedung jadi penuh . Masalah Pertamina saya pikir Pak Bos pun lagi Memakai Jurus MABOK ……tiada akan tahu kemana jurus di pukulkan ….namanya aja JURUS MABOK …..Semoga sukses menggiring para maling .

      Posted by setro utomo | 1 Mei 2012, 2:14 pm
  83. Malam minggu lalu, iseng mencet remote control.. ga sengaja liat sentilan-sentilun edisi 2 tahun, bintang tamunya : 2 orang yang terkenal bersihnya.. Mahfud Md dan Dahlan Iskan …
    Indahnya kala mereka bersanding… Semoga di tahun 2014…
    trus ..
    Menteri Penerangan / Jubir Presiden : M ERICK ANTARIKSA
    Menteri Pendidikan : NOVRIAN EKA SANDI
    Staf MENLU urusan Timur Tengah : MUTHOWIF
    .Menteri Pertanian : Solahudin
    Menteri Perdagangan : Mohbusinessman
    ……
    ……

    Posted by Rahmat | 1 Mei 2012, 11:42 am
    • mohon maaf jika nama yang disebutkan tidak berkenan..
      hanya bentuk ungkapan terima kasih atas ilmu yang telah dibagikan …
      biar suasana tidak terlalu mencekam..

      Posted by RAHMAT | 1 Mei 2012, 12:32 pm
    • whahahahahaha…
      Terima Kasiiih atas kepercayaannya hehe

      Tapi kalau Pak Dahlan sudah menjadi RI-1, saya akan pindah haluan.
      Saya akan tetap mendukung Pak Dahlan dari sisi luar lingkaran Pak Dahlan, berdiri berseberangan, yang selalu akan mengawasi sambil melempar kritik membangun dan menawarkan solusi alternatif.
      Ada yang mau ikutan?

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 1 Mei 2012, 1:08 pm
    • ha ha ha wakekek…..iya ” Kabinet Dahlanister “

      Posted by Bayo | 1 Mei 2012, 3:58 pm
    • aku??? becanda sampeyan… 🙂

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 1 Mei 2012, 4:10 pm
  84. Cegah Dahlan Ngamuk di Tol, Jasa Marga Pakai Sistem ‘Lawan Arus’
    Tue, 01 May 2012 15:39:00 WIB

    Wahyu Daniel – detikFinance

    Jakarta – Terhitung sudah 3 kali di tahun ini Menteri BUMN Dahlan Iskan mengamuk di jalan tol dalam kota karena macet yang keterlaluan. Mulai hari ini PT Jasa Marga Tbk menerapkan siasat baru yaitu sistem lawan arus (contra flow).

    Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, mulai hari ini sistem lawan arus ini akan diterapkan di tol dalam kota arah Cawang menuju Semanggi sepanjang 3 km mulai dari Kuningan hingga Semanggi.

    Sistem melawan arus ini akan dilakukan pada satu jalur di ruas jalan tol Semanggi menuju Cawang. Hal ini dilakukan karena rasio kepadatan tak sepadan dengan arus sebaliknya.

    “Rasio kepadatan di Cawang menuju Semanggi 1.46 pada pagi hari terutama jam sibuk,” kata Adityawarman dikutip dari situs Kementerian PU, Selasa (1/5/2012).

    Diharapkan dengan pemakaian satu jalur tambahan lawan arus ini, kepadatan kendaraan bisa ditekan rasionya hingga 1,06 setiap pagi di jam sibuk. Adit menepis kekhawatiran penumpukan kendaraan dari arah sebaliknya.

    Rasio kepadatan mobil dari arah Semanggi menuju Cawang rasionya 0,7 setiap pagi hari di jam sibuk yakni pukul 06.00-10.00 WIB. “Jika sebelumnya dari kedua arah masing-masing memiliki 3 ruas jalan, maka setiap pagi mulai 1 Mei akan menjadi 4 ruas dan sebaliknya 2 ruas,” terang Adityawarman.

    Agar rencana ini lancar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) serta kepolisian. Sebagai antisipasi jika terjadi penumpukan kendaraan dari arah Semanggi menuju Cawang akibat Jasa Marga mempersilakan kendaraan memakai bahu jalan.

    Mudah-mudahan cara ini berhasil, sehingga Menteri BUMN Dahlan Iskan tak lagi mengamuk di pintu tol. (dnl/hen)

    Sumber: detikcom

    Ini namanya anak buah dan sekaligus bos yang baik…
    sebagai anak buah, mengerti keinginan dan “kegundahan” si bos, menghalangi hal-hal yang bisa membuat si bos bertindak dengan aksi yang dianggap “sebagian” orang pencitraan, melanggar aturan, dsb…(^_^)d saluuuut!!
    sebagai bos, punya ide yang “sealiran” dengan si bos (melawan arus = melawan birokrasi), tapi sangat cerdas, mudah dan dapat segera dilaksanakan…(^_^)d saluuuut!!

    Posted by Wong Asor | 1 Mei 2012, 4:16 pm
    • Aneh juga dan mungkin satu”nya didunia…contra flow kok dijalan tol….!!!!!!!

      Posted by tonie d | 1 Mei 2012, 5:27 pm
    • Contraflow itu sudah lama diterapkan kok…
      Dan sudah terbukti sangat efektif membantu kelancaran lalulintas.

      Coba deh berangkat dari Lippo Karawaci, Alam Sutera dan sekitarnya menuju Jakarta melewati tol merak/kebonjeruk pada jam berangkat kantor (pagi sampai jam 10 pagi). Sistim contra flow ini sukses diaplikasikan sejak sekitar 5 tahun yang lalu.

      Posted by M. Erick Antariksa SH | 1 Mei 2012, 5:37 pm
      • Lah iya itu om erick….kayaknya cuman dinegara kita aja tuh…
        Kayaknya bangsa ini demen yg sifatnya sementara dan jangka pendek dlm menyelesaikan masalah…semoga aja pak bos kita tidak terkontaminasi….marilah mulai saat ini kita berpikir bukan utk diri kita sendiri…. tapi utk generasi” dibawah kita…..

        Posted by tonie d | 1 Mei 2012, 6:30 pm
        • tunggu waktunya Bung Tonie…
          pada saatnya, setiap insan Indonesia khususnya para pemegang keputusan (bukan sekedar kekuasaan) akan berpikir untuk solusi jangka panjang…
          kita harus mengapresiasi setiap tindakan (=kerja real) dari setiap putra bangsa…
          itung-itung latihan…karena sebagian besar masyarakat kita nich suka dan paling cepat mencela dan memaki kalau ada orang berbuat salah…tapi paling pelit memberikan penghargaan dan apresiasi kepada mereka-mereka yang berprestasi, ujung-ujungnya mereka diboyong oleh bangsa lain untuk membesarkan dan memajukan bangsa mereka…coba anak-anak yang menang olimpiade fisika, matematika, dll, dijanjikan dapat beasiswa masuk PT terkemuka pun masih nggak jelas, sekedar rekomendasi kah, dibiayai seutuhnya kah, atau bagaimana?
          masih teringat juga putra terbaik bangsa ini, P. Habibie, ketika bermaksud mau membantu membangkitkan PT.DI dengan tanpa upah pun (meski seingat saya beliau meminta agar putranya menjadi dirut PT.DI, persangkaan saya agar lebih enak dan nyambung wacana beliau jika dirutnya anaknya sendiri, berbau nepotisme? untuk saat itu, saya kira tak mengapa, daripada PT.DI yang jadi lambang martabat teknologi Indonesia terseok-seok…) masih diabaikan…
          saya kira banyak lagi…

          mari kita budayakan,
          Beri Apresiasi kepada orang di sekitar kita yang memberi solusi meski remeh-temeh…
          Beri Apresiasi kepada orang yang mau bekerja…
          Beri Apresiasi kepada orang yang mau bangkit meski telah gagal…
          Beri Apresiasi kepada orang yang mau membantu orang lain…
          Beri Apresiasi kepada orang yang mau memBeri Apresiasi kepada orang lain…!!!

          Posted by Wong Asor | 1 Mei 2012, 7:31 pm
  85. salam cinta nusantara !!

    Posted by daya setiawan | 1 Mei 2012, 5:09 pm
  86. belum tentu berhasil jg sih counter flow, tapi minimal dirut jasamarga sekarang jd agak sedikit berkeringat, dibanding dulu yang tinggal santai di kantor, mungkin juga sambil ongkang-ongkang kaki di meja, merasa toh jasamarga tetep untung meskipun pelayanannya minimalis. Apes dia menegBUMN nya orang model dahlan iskan, rasakan!! Ayo pak Dis, cambuk itu kebo-kebo, eh maksud saya, pegawai bumn yg masih bermental kebo birokrasi. hehe 😀

    Posted by lost galaktikus | 1 Mei 2012, 5:18 pm
    • Betul Pak,
      Soal berhasil atau gagal adalah urusan kedua. Yang pertama adalah mau memikirkan dan bertindak untuk menyelesaikan masalah. Kalau gagal ya kita perbaiki lagi. begitu seterusnya, continous improvement. Belajar dr kegagalan.
      Tidak ada aksi, tidak pernah gagal
      Sedikit aksi, sedikit gagal
      Banyak aksi, banyak kegagalan. Tapi dengan terus memperbaiki maka kemajuan yg kita capai.

      Jangan maju mundur terus karena takut badai.

      Posted by uyung | 2 Mei 2012, 7:51 am
  87. Saya hanya ingin mengklarifikasi berita, dimana P Dahlan Iskan ( di ) menyatakan kekhawatirannya tentang nasib swasta jika bumn maju.Karena saat ini di sebagai menteri bumn, harus memilki pandangan bahwa negara harus mampu mandir, diantaranya melalui bumn yg kuat.
    Agar tidak terlalu menekan rakyat melalui pajak yg mencekik, tapi bisa membiayai negara dgn mandiri, melindungi tanah air dan sumber daya alam yg ada dgn mandiri dan mensejahterakan rakyatnya ( bukan mensejahterakan swastanya ). Biarkan swasta berjuang dengan caranya, tapi rakyat kecil dapat tetap sejahtera dengan adanya bumn.
    Salam sejahtera untuk kita semua, salam hormat untuk P Dahlan Iskan.

    Posted by Aditya | 1 Mei 2012, 5:31 pm
  88. Pak Lawyer…
    Bantu broadcast ya ke all contact bbm.

    Saksikan acara Talkshow !!!
     
    BUKAN EMPAT MATA (LIVE)
    @Trans7
     
    Bersama :
    * Menteri Negara BUMN
    * Direktur Bank Mandiri
    * Direktur Jasa Marga
     
    Selasa, 1 Mei 2012
    pkl. 22.00 – 23.30 WIB
     
    Tema:
    * Aktivasi penjualan e-tollcard
    * Launching e-tollpass
     
    Suwun,
    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    Posted by M. Erick Antariksa SH | 1 Mei 2012, 6:05 pm
  89. sy pernah baca sebuah komen: klo kita (dahlanisti) sebaiknya jgn immune (kebal dari kritikan). betul juga,krn itu bisa (pelan tapi pasti) membunuh diri sendiri. well, jd mgkn stiap komen negatif bs diambil sisi positifnya, spt yg pak dis dan dahlanisti sndiri sadari, bahwa kritikan bs dijadikan watch dog!!
    justru semua kritikan akan menghemat tenaga dan waktu pak dis (dan kita) untuk mencari sendiri kerusakan2 yg hrs diperbaiki.

    spt pak dis bilang, di negeri kita sekarang ini sdh tdk ada karpet lagi,semuanya sdh mulai terbuka. yg bersih sdh mulai keliatan bersih, yg kotor jg keliatan kotor!. ke depan, negara kita (insya allah) akan semakin baik. amiin.
    membaca ulasan trio macan ttg mafia minyak, komen sy sm dg yg lain: serrem! tp kt jd tau dan bs dikronfrontir dg info2 yg lain. dan dg adanya keterbukaan tulisan trio macan tsb, toh memancing jg respon dari orang2 yg phm ( cthnya:abdul manan). kita jadi lebih tau permainan mafia minyak spt apa. mgkn ini jg bs sdkt bs menjawab pertanyaan: kenapa premium kt dulu ketauan keruh di tangki minyak ( yg ternyata hanya asli 25 %, selebihnya abal2). dan betapa luar biasanya uang rakyat yg dirampok oleh mafia2 minyak ini. dan bayangkan… klo ke dpan angka itu bs diselamatkan… apa yg bs dilakukan oleh uang tsb? utk pembangunan, kemakmuran rakyat, pendidikan, membayar utang luar negeri.. dan kt bnr2 bs mjd negara yg berdaulat!

    utk pak dis, ini bukan salah anda. kami harapkan pak dis jg selalu menjaga kesehatan. jgn sampai lupa utk istirahat jg. pak dis,tetap semangat,kita semua jg. perjuangan (mgkn) msh panjang
    terakhir, mohon maaf kalo ada salah kata. maklum.. komenya org awam

    Posted by miranda nasution | 1 Mei 2012, 6:50 pm
    • jarang orang berusia di atas 60 tahun, pikiran brillian, keenergikannya kayak umur 30 tahun, tak pernah kelihatan capek. Kalau saja ada DIS 20 orang di Indonesia, betapa bahagianya rakyat kecil…….tapi ingat jaga kesehatan bos (subakti a sidik – solo)

      Posted by subakti a sidik | 1 Mei 2012, 7:22 pm
  90. SURAT BUAT MENKES

    TERHATUR HORMAT KAMI DARI RAKYAT KECIL INDONESIA…
    SEBAIKNYA IBU MENTERI MENCOBA PENGOBATAN HERBAL SEPERTI (maaf kalau terkesan iklan, karena belum dapat bahasa yang mewakili) BIOJANNA, penderita kanker paru (dan banyak penyakit “ngeri” lainnya) dari kalangan bawah telah merasakan manfaatnya (lihat di : http://bio-janna.com/testimoni-biojanna/ atau brosur dari produsen yang bersangkutan), JUGA PRODUK HERBAL YANG MENGANDUNG GAMAT DAN SPIRULINA, YANG MEMBANTU MEMULIHKAN DAN MEMBANGUN KEMBALI JARINGAN-JARINGAN ORGAN DALAM TUBUH YANG TERSERANG KANKER (DAN PENYAKIT LAINNYA)…

    MUDAH-MUDAHAN SEGERA SEMBUH…
    SETELAH SEMBUH, MUDAH-MUDAHAN TETAP MENGABDI PADA NEGARA INI, MESKI TIDAK LAGI SEBAGAI MENTERI…

    Posted by Wong Asor | 1 Mei 2012, 8:16 pm
    • eh…lupa..(^_^)
      PAK DAHLAN JUGA HARUS COBA SOLUSI TADI….BIAR HATI BAPAK LEBIH SEHAT…
      HATI SEHAT, PIKIRAN SEHAT, PEMIMPIN SEHAT, BUMN SEHAT, INDONESIA SEHAT…

      MARI HIDUP SEHAT!!!

      SEHAT TIDAK HARUS MAHAL
      SEHAT TIDAK HARUS KE LUAR NEGERI
      SEHAT TIDAK HARUS KIMIA

      Posted by Wong Asor | 1 Mei 2012, 8:44 pm
  91. http://m.jpnn.com/news.php?id=126051

    JAKARTA – Menteri BUMN, Dahlan Iskan tidak ingin melewatkan momentum May Day. Usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kementerian ESDM, Dahlan Iskan berjalan kaki menghampiri para demonstran yang berkumpul di depan istana.

    Sebelumnya, Dahlan Iskan memang jalan kaki dari kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju kantor Menteri ESDM. Ini dilakukan mantan CEO Jawa Pos Grup itu lantaran sudah sangat banyak buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantornya. Sehingga dirinya tidak bisa menggunakan mobil untuk mengikuti rapat di Kementerian ESDM.

    “Hidup Pak Dahlan, Hidup buruh,” teriak buruh saat Dahlan Iskan berkumpul dengan para demonstran di depan Istana.

    Dahlan Iskan sengaja datang ke lokasi aksi untuk mendengarkan aspirasi para buruh. Tidak tampak ajudan atau pengawal yang mendampingi wartawan senior itu.

    Tak pelak, banyak buruh yang mengambil momentum dengan foto bersama. Dahlan Iskan tampak ceria melayani permintaan foto bersama itu. (fuz/jpnn)

    ========
    salah satu komentar yg bikin saya terharu:

    saya buruh outsourching PT PLN di unit indonesia timur merasa kehilangan pemimpin yg bijak spt pak Dahlan..KAMI SALUT PADAMU..

    Posted by Nuryadid | 1 Mei 2012, 9:18 pm
  92. Sudah sekian banyak saya baca artikel dari pak dahlan memebuat saya lebih bergairah untuk menjadi seorang pengusaha yang dapat membantu masyarakat,
    Umur saya baru 18 tahun saya sangat ingin bekerja membantu bumn terserah dimana di tempat kan yang jelas saya ingin belajar banyak pengalaman,
    Nukmansyah bahtiar makassar sulsel

    Posted by nukmansyah bakhtiar | 1 Mei 2012, 9:50 pm
  93. PETRAL – DARI HONGKONG KE SINGAPURA
    INILAH.COM
    Oleh: Iwan Purwantono
    Selasa, 28 Februari 2012, 19:00 WIB

    SEJAK Hongkong tak lagi menjadi pusat perdagangan minyak kawasan Asia, kantor Petral pun bergeser ke Singapura.

    Mungkin tak banyak yang tahu, PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang berkantor pusat di Singapura, ternyata lahir di Hongkong. Pada 1969, Pertamina bekerjasama dengan Gubernur Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), membentuk Perta Group di Hongkong. Dan, tercatat dalam Companies Ordinance Hongkong. Saat ini, sebanyak 99,83% saham Petral dikuasai oleh Pertamina dan sisanya dimiliki oleh Presiden Direktur Petral sebagaimana diatur dalam Companies Ordinance Hongkong.

    Kenapa harus di Hongkong? Mudah saja. Saat itu, Hongkong adalah pusat perdagangan minyak untuk kawasan Asia. Lantaran itu, wajar bila Perta Grup memilih Hongkong.

    Awalnya, Perta Group didirikan untuk memasarkan minyak mentah dan minyak olahan asal Indonesia ke AS. Namun, baru tahun 1972, aksi tradingnya berjalan. Selanjutnya, Perta Oil dengan bendera Perta Oil Marketing Ltd (POML), mulai berbisnis. Tak dinyana, pertumbuhan POML, melaju sangat pesat. Tahun 1979, lahirlah Zambesi Investmen yang merupakan perusahaan investasi milik POML.

    Dua tahun berselang, andil Pertamina di POML menjadi 100%. Kala itu, warga AS yang menjadi pemegang saham POML, ramai-ramai melepasnya.

    Namun, dominasi saham Pertamina hanya berumur delapan tahun. Karena keluarga Cendana mulai kepincut. Dengan mudahnya, Tommy Soeharto tercatat sebagai pemilik 25% saham POML. Pangeran Cendana itu, tak sendiri. Adapula Bob Hasan yang masuk lewat Nusamba. Jatahnya sama pula, 25%.

    Setelah berganti rezim, Pertamina mengambil alih saham Tommy dan Bob Hasan, akhir 1998. Andil Pertamina 100%. Berdasarkan persetujuan pemegang saham, namanya berubah menjadi Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), Maret 2001.

    Sejak saat itu Petral berkantor di Singapura. Pilihan berkantor di Singapura, ada sejarahnya. Perkembangan Singapura sejak 1980, melesat. PM Lee Kuan Yew berhasil menyulap Negeri Singa itu, menjadi pusat keuangan kelas dunia.

    Seiring dengan itu, perkembangan Hongkong mulai meredup. Apalagi setelah Hongkong kembali ke pangkuan China, perdagangan minyak mulai bergeser. Singapura menjelma menjadi pusat perdagangan minyak di Asia. Tahun 1992, Perta Oil mendirikan Perta Oil Services Pte Ltd di Singapura.

    Karena saham Pertamina mayoritas di Perta Grup pada 2001, Perta Oil Services Pte Ltd berganti nama menjadi Pertamina Oil Services Pte Ltd (PES). Nyatanya, sepak terjang bisnis PES lebih dahsyat dibanding sang induk.

    Selain urusan trading, Petral bertugas sebagai market intelligent bagi Pertamina. Artinya, Petral harus bisa memberikan informasi terbaru dan akurat. Agar tercapai, Petral harus memiliki jaringan yang kuat di bisnis emas hitam ini.

    Alhasil, Petral juga bisa menekan high cost. Di 2011, Petral berhasil membukukan efisiensi impor BBM sampai US$ 283 juta. Andai kedudukan Petral bukan di Singapura, belum tentu bisa berhemat. Ternyata, posisi menentukan prestasi.

    Pada 2011 lalu Petral juga membukukan trading sebanyak 266,42 juta barel yang terdiri dari 65,74 juta barel minyak mentah dan 200,68 juta barel berupa produk. Dari aktivitas perdagangannya, Petral membukukan pendapatan sebesar US$ 31,4 miliar dengan profit margin sebesar US$ 47,5 juta. Petral berhasil membukukan efisiensi harga yang didapat terhadap market price pada tahun 2011 adalah Rp 2,6 triliun untuk pengadaan Produk BBM (Mogas 88 RON & HSD 0.35% S) serta Rp 0,4 triliun untuk pengadaan crude impor.

    Posted by Abdul Manan | 2 Mei 2012, 3:59 am
  94. pak dahlan nie orang terkenal, masa blog nya masih numpang di wordpress.com. yang self-hosting dong. untuk pak dahlan saya kasi gratis dah pembuatan website nya. hubungi saya di http://maherzen.com/

    Posted by Amy sidra | 2 Mei 2012, 5:52 am
  95. saya satu pemikiran juga dengan anda,

    mengenai @triomacan2000, mungkin dia berbobot, tapi pengecut (kalo data itu benar, pakailah jalur yg benar u/mengurusnya.. Masih banyak org yg perduli dgn negara ini.. Hey,kl anda dpt informasi spt ini, masa tak bisa mencari jalur yg tepat u/melawan? Hm..?!) dan @triomacan2000 mudah berubah haluan.

    data yang disampaikan, tak lebih dari “menurut sumber saya”, siapapun bisa membuat karangan semacam itu.

    mafia minyak, pasti ada, pasir g.merapi aja ada ‘pengepul’ yg bertindak spt ‘mafia’ (meski dah dilarang u/ditambang)… Mungkin anda akan bilang ‘sumber saya’, top secret.. Lha Pak Dis jelas punya taktik rahasia juga, masa demikian mudah dibeber? Itu ya tolol namanya. Untuk meloncat kita butuh langkah mundur berancang2. Kalo sekarang dianggap 3-0, toh itu belum lg half time.. Masih ada waktu u/ bikin jadi 3-100.
    salam

    Posted by wawan | 2 Mei 2012, 8:42 am
    • komentar sy u/ @patih gajah mada dan
      tweet @triomacan2000 yg dicopas disini..

      Posted by wawan | 2 Mei 2012, 8:44 am
    • Triomacan gak punya t*t*t bernyali kecil tapi lumayan laah buat panas kuping qiqiqiqi
      triomacan berlindung dibalik dana Orang tidak gentle seperti pak DIS berani nyebut nama dan jabatan
      Triomacan punya segudang data tapi ciut keberanian
      kita juga bisa mengatakan Indon Banyak mafioso,apabedanya sama kita kita yaaa
      triomacan masih takutan, takut kehilangan nyawa kai yaa
      triomacan harus gentle laaaah

      Posted by SAEFUL | 2 Mei 2012, 9:18 am
      • Klo datanya valid pasti berani terbitlah dimedia yg lbih bisa dipertanggungjawabkkan seperti media nasional dan bkannya ditempat mengarang/menumpahkan imajinasi seperti twitter.. triomacan cuma id anonim para wartawan yg gak bisa memenuhi standar investigasi jurnalistik aza

        Posted by nining | 3 Mei 2012, 11:16 pm
  96. sebagai pemegang saham garuda yang masih menderita rugi, pak dis tolong cek dong… masak bulan maret 2012 kemarin pejabat garuda bagi bagi insentif hampir 300 milyar. sekali lagi tolong dicek dong, apakah ini keputusan yang benar? soalnya ‘saudara saya’ ada yang dapat 10 kali gaji bulan maret kemarin, lumayan besar buat karyawan bumn dinegeri ini, hampir rp 500 juta. coba dicek dong kenaikan biaya rata rata gaji pegawai (bisa bisa biar tidak kelihatan naiknya signifikan pembebanannya dispread selama 12 bulan). dan coba juga diperiksa aliran dana transfer gaji pejabat garuda bulan maret kemarin. apakah ini termasuk korupsi bergerombol dan terselubung? enak saja bagi bagi, emangnya duit pribadi?

    Posted by aduhbiyung | 2 Mei 2012, 8:57 am
    • posisi saham Garuda saat komen dibuat:

      Bid Volume. Bid Price. Offer Price. Offer Volume.
      10,470 650 660 13,192

      masih dibawah harga perdana dan lebih banyak yang mau jual daripada yang mau beli, cape deee

      Posted by aduhbiyung | 2 Mei 2012, 9:20 am
    • aduhbiyuuuuung , mau untungnya saja bapak ini jangan main saham kalo takut rugi, qiqiqiqi
      wajar laah , tujuan garuda IPO kan biar finance nya terang benderang, jadi ini adalah masa transisi dari masa suram ke masa terang benderang, bapak tunggu satu tahun lagii terus cek lagi harga saham garuda,
      itu tujuan IPO menrutu pak dahlan, bukan untuk menjual aset bangsa tapi agar akuntable, hehehehe

      Posted by SAEFUL | 2 Mei 2012, 9:36 am
      • Balasan komennya ngak jelas neh! Yang saya maksud bukan soal rugi untung maen saham. itu sih soal biasa! tetapi soal bagibagi duit itu lho……..soal tujuan IPO itu lagi salah kaprah bos, soal transparansi dan akuntabel sudah jelas ada dan sebagai dasar dari pelaksanaan GCG ( Good Corporate Governance), fairness, accountability, independency, transparancy, and responsibility. Jelas bos?

        Posted by aduhbiyung | 2 Mei 2012, 10:20 am
        • buktinya meskipun afa CGC tapi transakti dibawah karpet masih tetap kan?, bagi bagi insentif tanpa persetujuan yang punya modal kaya bapak ada kan?

          Posted by SAEFUL | 2 Mei 2012, 10:28 am
          • Nah ini dia (kaya pos kota aja), pak saeful kayanya sudah check and recheck, benar kan ada bagi bagi duit ? gimana nih pak DIS ku yang terhormat ? masa masalah beginian disepelekan? garuda itu kan good and reliable under dis administration, heheheee …

            Posted by aduhbiyung | 2 Mei 2012, 11:24 am
  97. mafia minyak itu muka’nya seperti apa sech..?ampe penasaran bnget….pa serem’nya kaya buto ijo…apa gualak’nya melebihi mak lampir,,apa otak’nya kotor dan picik melebihi dajjal…..ihhhh serem buanget kalo denger mafia minyak…..dri pda denger yg serem2 mending besok make gas ato energi batubara..biar ada jg yg mau tampil jdi mafia gas dan batubara…sekalian ikut mengeroyok mafia2 minyak biar pada keleleran kalo seluruh rakyat indonesia dah gag mau beli minyak lgi….biar para mafia beralih profesi jdi penjual batagor..alias mafia batagor….wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.salam diz’mania

    Posted by wongcilik | 2 Mei 2012, 9:27 am
  98. informasi tambahan untuk teman2 yg pro-contra urusan pertamina. Referensi yg anda pakai sumber utamanya adalah majalah tempo. DI itu diawal kariernya pernah malang melintang di tempo (jurnalis investigasi kawakan) sampai kemudian memimpin tempo biro surabaya (biro utama yg juga terbesar di tempo). Di jaman orba tempo ‘harus’ hati2 mengulas issue panas termasuk ketika pertamina jadi ajang pesta ‘gratis’ di jaman ibnu sutowo, jadi buat DI bahan referensi yg dipakai buat adu argumen di blog ini terlalu sedikit buat DI, dia bahkan punya yg ‘off the record’ yg gak ikut dimuat tempo (yg jadi referensi perdebatan). Kita lihat saja apa DI mau me-respond atau diacuhkan karena data tidak lengkap atau kadaluarsa atau bahkan mungkin dua2nya. Yang pasti DI lebih tau karena datanya lebih lengkap.

    Posted by daya setiawan | 2 Mei 2012, 4:28 pm
    • nambah dikit buat mas saeful, kira DI mau jawab pake jurus SUN TSU yg mana?

      Posted by daya setiawan | 2 Mei 2012, 4:35 pm
    • Bener Mas Daya, sekarang Pak Dis mencoba menjadi bawahan yang Baik.

      Posted by athaale | 2 Mei 2012, 4:56 pm
    • tidak ada yang menyangka bak DIS menjadi BUMN , semua bagianpun merasa pak DIS bukan ancaman yang serius , apalagi pak dis Maaf (pesakitan), apalagi sampai mengacak acak bisnis keseharian mereka, sekarang semuanya merasa sudah kalah start ketika perubahan dengan cepat bahkan setiap hari ada perubahan, strategi menjegal menjadi kacau, sehingga hal yang mungkin dilakukan adalah mengamankan sebisa mungkin apa yang bisa diamankan, apalagi pak DIS punya segudang data karena wajar mantan wartawan, sooooo …
      biarlah mereka bunuh diri sendiri …, dan saling menyalahkan kenapa mengangkat pak DIS, tuuh kan …. , mengganti pak dahlan sekarang hanya akan memicu semangat rakyat, membiarkan pak dahlan hanya menjadi duri dalam daging mafioso,,,, hahahahaha

      Posted by SAEFUL | 2 Mei 2012, 5:09 pm
    • Ya, benar sekali, Pak Daya.
      Pak Dahlan bukan “wartawan dalam amplop”… whaahahahahahahahaa..

      Posted by Ismael Bin Yehuda | 3 Mei 2012, 1:21 am
  99. Membaca tulisan triomacan,berdiri bulu kudukku.Masih untung, pak DI mempunyai media & fans yg cukup banyak. Makanya jangan se kali2 mencemooh pejabat jujur yg gagal. seperti pak Kwik. Bayangkan,sekelilingnya semua sudah aNasionalis.Yg dipikirkan hanya kelompok-dirinya sendiri. Orang jujur ditengah suasana seperti ini pastilah akhirnya tersingkir. Semoga pak DI tidak tersingkir seperti halnya Antasari Ashar.

    Posted by lumpiarivai | 2 Mei 2012, 5:44 pm
  100. Tulisan TrioMacan2000 mungkin sebagian sumbernya berasal dari surat elektronik di Forum Pembaca Kompas:

    > — the forwarded message follows —
    > > Dari: “S.Wiryono”
    > Topik: FW: [pepicek-friends] Fw: [temu_eropa] Petro
    > Politics in Indonesia
    > Tanggal: Fri, 30 May 2008 12:25:26 +0700
    >
    >
    > Sent: Tuesday, May 27, 2008 4:32:40 PM
    > Subject: [temu_eropa] Petro Politics in Indonesia
    >
    >
    > Bagaimana seorang Muhammad Reza, yang berkecimpung
    > dalam minyak berkuasa dan
    > apa hubungannya dengan elit politik negeri ini?.
    >
    > Muhammad Reza, warga negara Indonesia, keturunan
    > Arab, tidak banyak orang
    > tahu dalam masyarakat Indonesia. Tetapi hubungannya
    > yang akrab dengan
    > keluarga Suharto, ‘Gang Cendana’, memegang peran
    > penting dan rahasia dalam
    > dunia transaksi minyak Pertamina. Chalid sikapnya
    > selalu merendah, kecuali
    > bila dengan mereka-mereka yang berkuasa. Dengan
    > menyebut nama Chalid di
    > Pertamina atau Departemen Energi dan Sumberdaya
    > Mineral, orang akan melihat
    > reaksi yang lain sekali..
    >
    > Para broker luar negeri membenarkan bahwa keduduan
    > Chalid menduduki tempat
    > tertinggi dalam bisnis minyak Indonesia, menguasai
    > lebih dari separo import
    > bensin Pertamina dari dan ke Singapura. Di kalangan
    > pebisnis Singapur ia
    > terkenal sebagai ‘Gasoline Godfather’ (Biang Kerok
    > Minyak)
    >
    > Belakangan kedudukannya sebagai raja minyak
    > nampak ada kelainan.
    > Perusahaan Chalid – Global Energy Resources – dalam
    > laporan penyelidikan
    > mengungkap hal-hal ketidakberesan dalam penawaran
    > import oleh Pertamina.
    > dalam permulaan tahun in. Namun menurut sumber yang
    > layak dipercaya skandal
    > ini hanyalah puncak dari gunung es. Masih banyak
    > lagi lain ceritera yang
    > dapat diungkap, yang berhubungan dengan elit-elit
    > politik mendatang.
    >
    > Dan ceritera perdagangan minyak ini bisa menyebar ke
    > tingkat politik
    > nasional.
    >
    > Konsekuensinya akan menyentuh reputasi orang
    > berkuasa di negri ini.
    >
    > Berdasar interviu off the record .kita dapat
    > mengetahui bahwa Global Energy
    > Resources itu basisnya di Singapura dan menjadi
    > induk dari lima perusahaan,
    > ,Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro, Straits
    > Oil, dan Cosmic
    > Petroleum, semuanya terdaftar Virgin Islands. yang
    > bebas pajak, untuk bisnis
    > bayangan.
    >
    > Supreme Energy memasok minyak mentah ke Pertamina
    > Energy Trading Limited
    > (Petral), sedang sedang Orion dan Paramount adalah
    > pembeli batubara minyak
    > Pertamina. Sedang Global Energy Resources bertindak
    > sebagai perantara antara
    > Pertamina dan pemasok-pemasok minyak mentah untuk
    > Indonesia.
    >
    > Chalid tidak mencantumkan namanya dalam akte
    > perusahaan itu, tetapi Irawan
    > Prakoso, orang Indonesia, dan Wong Fok Choy, warga
    > Singapura dan Fernandez
    > Patrick Charles tercatat dalam akte
    > perusahaan-perusahaan itu. Yang
    > sesungguhnya bahwa Chalidlah di balik
    > perusahaan-perusaha an itu. Terutama
    > melalui teman dekatnya Rolodex politisi Indonesia.
    >
    > Teman dekat utamanya adalah Ari Sumarno, pimpinan
    > perusahaan minyak milik
    > negara. Menurut orang dalam Pertamina Sumarno
    > sesungguhnya ada dalam posisi
    > itu, karena Chalid dalam melakukan lobby untuk dia,
    > dan menempati kedudukan
    > puncak itu. Sekalipun ia menolak mengetahui tentang
    > kegiatan Chalid, tetapi
    > banyak saksi mengetahui pembicaraannya melalui
    > telpon antara Chalid dan
    > Sumarno. Dan sering Chalid membentaki Sumarno. Orang
    > yang berbisnis minyak
    > sesungguhnya tahu bahwa Chalid-lah yang mengepalai
    > Pertamina. Orang lain di
    > Pertamina yang tahu yang dekat dengan Chalid adalah
    > Sukusen wakil dirut
    > perusahaan hulu, dan Syamsu Alam, general
    > managernya.
    >
    > Tidak anehlah kalau Chalid memelihara hubungan
    > dekatnya dengan orang kuat di
    > luar Pertamina, yang menjamin kedudukannya dalam
    > bisnis ini. Termasuk dengan
    > Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM.yang sesungguhnya
    > banyak menentukan
    > kontrak-kontrak sehubungan dengan minyak. Chalid
    > juga ‘memelihara’ hubungan
    > dekatnya dengan Deputi Komandan Kopassus Eddy
    > Wibowo, yang saudara Ibu Ani
    > isteri Presiden Yudhoyono. Mereka-mereka yang sering
    > ke istana tahu bahwa
    > Chalid adalah sering bertemu Presiden.
    >
    > Tentu orang hanya mengira-ngira mengapa pebisnis
    > minyak seperti Chalid dalam
    > beberapa tahun berhasil menjadi teman dekat orang
    > kuat Indonesia. Mungkin
    > karena daya tariknya, atau kemampuannya yang luar
    > biasa bijaksananya, atau
    > ada alasan lain. Media nasional kini fokus menyoroti
    > Chalid. Barangkali
    > dalam waktu dekat kita akan mendengar sesuatu.
    >
    > (Van Zorge Heffernan Report on Indonesia)
    >
    > Maka siapapun akan mengerti skandal apa yang terjadi
    > di balik bisnis minyak,
    > betapa rakyat miskin harus memikul beban berat dalam
    > hidupnya. Dan disini
    > Pemuda dituntut, ditantang, seberapa
    > tanggungjawabnya kepada Rakyat Miskin,
    > terhadap kekayaan bumi tanahair yang dirayah secara
    > tidak bertanggungjawab.
    >
    > Biar otot leher bersitegang, mulut berbusa,
    > berteriak ‘subsidi BBM hanya
    > menguntungkan orang kaya, BLT untuk orang miskin’,
    > semuanya hanya berujung
    > kepada pembodohan atas rakyat.

    Posted by Abdul Manan | 2 Mei 2012, 10:49 pm
    • Baca juga liputan KOMPAS berjudul “Hidup Seimbang Uchu Riza”, oleh Ninuk Mardiana Pambudy di bawah ini. Kompas Minggu, 14 September 2008 | 01:49 WIB.

      Siang dua pekan lalu Uchu Riza muncul di ruang rapat Kidzania di Pacific Place Jakarta tepat waktu sesuai janji. Dia terlihat sangat efisien dalam balutan blus putih, rok hitam, dan skarf hitam-putih, gambaran yang mewakili pula sebagai kepala sekolah.

      Ruang kerjanya di Kidzania yang minim perabot itu juga mengingatkan pada efisiensi. Tanpa membuang waktu dia langsung menceritakan tentang Kidzania Indonesia yang dia dirikan bersama suaminya. Ini adalah waralaba dari Meksiko berupa pusat rekreasi berkonsep bermain sambil belajar bagi anak-anak usia 2-16 tahun.

      ”Ini tempat dokter gigi. Anak-anak bisa menjadi seperti dokter gigi dengan boneka dan peralatan dokter gigi. Ini ruang operasi, kantor polisi, studio televisi, sampai kantor pajak. Di ruang yang itu anak-anak belajar akting dan langsung pentas,” kata Uchu yang ibarat pemandu wisata menjelaskan wahana satu ke wahana lain. ”Kami masih kekurangan sponsor. Perusahaan Indonesia kurang berminat, yang menjadi sponsor semua perusahaan multinasional.”

      Selalu mencari hal-hal baru yang inovatif. Itu membuat Uchu Riza memboyong Kidzania asal Meksiko ke Jakarta, menjadikan tempat belajar dan rekreasi yang dibuka November 2007 itu yang pertama di Asia Tenggara dan kedua di luar Meksiko setelah Jepang.

      Sebelumnya, lima tahun lalu dia mendirikan sekolah Islam internasional Al Jabr dan sekarang mencapai kelas empat.

      Untuk mewujudkan pilihannya itu dia bekerja tak tanggung-tanggung. Uchu sendiri terbang ke Meksiko belajar mengelola tempat rekreasi tersebut.

      Begitu juga dengan Al Jabr, yang oleh Uchu disebut sekolah Islam pertama di Indonesia yang mengacu pada sistem International Baccaulerate (IB). Setahun empat kali bersama-sama beberapa guru Uchu ikut workshop IB di berbagai kota dunia.

      ”Seminggu sekali saya memberi pelatihan untuk karyawan di Kidzania dan guru di Al Jabr dengan topik yang mereka pilih sendiri,” papar Uchu yang bernama lengkap Roestriana Adrianti Riza.

      Masalah Pendidikan

      Dunia Uchu sehari-hari tidak jauh dari pendidikan. Bahkan waktunya yang sebagian dia habiskan di Singapura pun berkisar seputar dunia pendidikan.

      Di negeri tetangga itu Uchu masih terlibat dengan kegiatan pendidikan di United World College South East Asia (UWC SEA) meskipun dua anaknya sudah lulus dari sana.

      ”Saya memindahkan anak- anak sekolah ke Singapura waktu situasi Jakarta kacau tahun 1998. Guru-guru sekolah anak-anak pindah ke sana, saya ikut pindahkan mereka ke Singapura,” papar Uchu.

      Ketika Aceh terkena tsunami Desember 2004, Uchu mengoordinir kegiatan kemanusiaan siswa dan orangtua asal Indonesia untuk korban bencana alam itu. Sampai sekarang dia masih terlibat dalam kegiatan pendidikan di Aceh bersama UWC SEA, antara lain di SMP 4 Penayung.

      Karena masih punya waktu luang, Uchu terlibat di Singapore Art Museum & History. Dia sempat menjadi pelatih untuk para pemandu (training docent leader) di museum itu tahun 2000-2003 dan sampai sekarang masih menjadi pemandu.

      Saat peresmian organisasi Cita Tenun Indonesia (CTI) bulan lalu di Jakarta, Uchu mengajak peneliti kain Indonesia dari Amerika memenuhi permintaan CTI yang ingin memiliki jejaring internasional.

      Saat favorit ketika di Singapura adalah setiap akhir bulan. ”Sebulan sekali pada Jumat malam pekan terakhir. Biasanya malam itu gratis masuk museum sehingga peminatnya banyak, baik pengunjung internasional maupun lokal,” papar Uchu.

      Hidup Seimbang

      Hidup bermanfaat dan seimbang. Itu filosofi hidup Uchu. ”Malu saya kalau meninggal nanti belum berbuat apa-apa,” kata dia. ”Kalau meninggal nanti saya juga ingin punya tabungan di sana.”

      Maksudnya, dia mencari keseimbangan antara kegiatan bisnis Kidzania yang investasinya lebih 10 juta dollar AS dengan mendirikan sekolah yang tidak dimaksudkan mencari untung.

      ”Sekolah Al Jabr awalnya dari ketika keluarga kami mendirikan panti asuhan dan anak-anak di sana harus bersekolah,” kata Uchu.

      Meski begitu, ada hal yang kadang dia sesali, yaitu kekurangan waktu untuk orangtua dan mertuanya. ”Untungnya orangtua dan mertua mengerti saya dari kecil memang tidak bisa diam dan maunya bikin yang belum ada,” papar Uchu.

      Cara lain mencari keseimbangan itu adalah membagi waktu untuk diri sendiri. Uchu bisa duduk sendiri di kafe, baca buku atau melihat pemandangan. Lain waktu dia berakhir pekan ke Bali atau Jawa Tengah bersama suaminya, Mohamad Riza Chalid, pengusaha ritel mode, kebun sawit, jus, hingga minyak bumi.

      ”Dia datang sama temannya ke ulang tahun saya, kenalan. Kami pacaran hanya tiga bulan, lalu menikah,” kata Uchu mengenang pertemuannya dengan Riza Chalid.

      Bila ada waktu lebih panjang dia akan liburan dengan cruise bersama dua anaknya atau bersama suami. Pilihan tempat tujuannya pun beragam, dari Antartika, Amazon di Brasil, Luxor di Mesir, Eropa, hingga Kamboja. ”Prinsip saya, kerjanya seru, eksplorasinya juga seru,” kata Uchu.

      Posted by Abdul Manan | 2 Mei 2012, 10:54 pm
      • Ada baiknya bersegeralah menonton yang ini:

        Posted by Abdul Manan | 2 Mei 2012, 11:05 pm
        • Tuan Crab di Spongebob “The Endless Summer” adalah cerminan mafia minyak (kalau memang benar mafia minyak itu ada). Di dalam restorannya dia memarkir sebuah mobil dan menyalakan mesinnya terus-menerus, membuang asap carbon terus-menerus ke udara. Dia ingin mempercepat pemanasan global agar terjadi musim panas yang berkepanjangan dan tidak ada lagi musim salju, musim semi, atau musim gugur. Dengan kondisi yang seperti itu dia bisa mereguk keuntungan dari dibukanya kolam renang di belakang restorannya, dan berharap warga bikini bottom yang kepanasan akan mandi di sana dengan membayar sejumlah uang padanya. Bagi tuan Crab, uang adalah segalanya, tidak peduli meski masyarakat banyak menderita. Dan… di dalam salah satu episode Spongebob yang lain, dia digambarkan juga termasuk keturunan perompak hehehe…

          Posted by Abdul Manan | 2 Mei 2012, 11:58 pm
      • Gaya hidup khas sosialita, istilahnya kalo sudah kaya raya ya tidak apa lah sesekali -pro bono- kasih gratis. Banyak kisah orang-orang serakah, seperti pejabat korup, pengusaha tamak, yg membangun masjid, membangun sekolah, dan menyumbang anak yatim. Pertanyaannya kenapa?? Buat apa?? Bukankah mereka ini orang-orang serakah? Pertanyaan tadi menggiring kita ke pertanyaan selanjutnya, Sudah kaya raya, tapi apa bahagia?? Kalau yg jadi rujukan Alquran, jawabnya sudah pasti tidak!! Harta yg didapat dg cara yg tdk halal pasti tidak berkah. Maka wajarlah jika kita menduga, bahwa koruptor dan pengusaha tamak tadi membangun masjid, sekolahan, hendak mencari kebahagiaan, karena ternyata harta benda yg ditumpuknya serta diidam-idamkan akan membuatnya bahagia dulu itu kini tak bisa membuatnya bahagia. Sia-sia, itu jg kata Alquran, ketika beramal dg harta yg didapat dg jalan yg tdk halal. Maka buat kita yg masih miskin, masih berusaha kaya atau sudah kaya, ingatlah kata-kata orang bijak ini, ‘miskin bermartabat, kaya bermanfaat’. Sebenarnya agak sulit dipisahkan kata manfaat dan martabat, karena saat si miskin bermartabat pasti dia tidak mau jd beban dan akan berusaha keras untuk jadi bermanfaat minimal untuk diri sendiri dan keluarga, saat si kaya bermanfaat dan dia gunakan kekayaan untuk menolong banyak orang, membuka lapangan kerja, dia telah menjadi bermartabat, karena tidak konsumtif dan menumpuk kekayaan sendiri, menyimpan uang,emas berlian, surat tanah, dsb diam dalam berangkas kehilangan makna. Dengan menjadikan dirinya bebas dari terbelenggu keserakahan, dan membuat diri serta kekayaan bermanfaat, maka jadilah si kaya bermartabat.

        Posted by wong ndeso | 3 Mei 2012, 5:23 am
  101. Salam dahlanisti. Ikutan usul. Salahsatu sumber kegalauan indonesia adalah koruptor. Gemana kalau model korupsi dan koruptornya direkan pakai kamera atau hp/sejenis trus diunggah ke youtube. Saya kira pengadilan sosial lebih efektif dari mafia pengadilan. Mohon saran dari rekan dahlanisti yang lain.

    Posted by Bapak tho | 3 Mei 2012, 5:31 am
  102. kenapa pilih nama samaran kok bankirDOT, saya coba search google pake kata itu, eh nemu artikel di infobanknews.com : bankirDOT ternyata adalah istilah untuk file khusus di Bank Indonesia yg mencatat Daftar Orang Tercela. wah, jadi heran, kenapa kok ada orang pake istilah untuk bankir busuk sebagai nama samaran? Mau dibilang ‘kuper/gak tau’ singkatannya tapi kok tulisannya seperti yg maha-tau?. Mau dibilang tau singkatannya, masak sih kalo orang baek2 milih nama samaran kok ‘menjijikan’ gitu? Apa ya kira2 alasannya, barangkali ada dahlanisti yg tau sebabnya?

    Posted by daya setiawan | 3 Mei 2012, 7:07 am

  103. video lama

    Posted by Dimas Nusantara | 3 Mei 2012, 7:35 am
  104. Banyak ide-ide pak dis yg bisa dijadikan solusi terhadap permasalahan yg ada di negeri ini. utk masalah Garuda jgn lg dicampuradukan dgn politik sehingga stiap keputusan yg diambil bukan karna kepentingan politik….. Bravo pak dis!!!

    Posted by sri wahyuni | 3 Mei 2012, 10:49 am
  105. Histeria dari IPB sampai Senayan
    Posted by Ery Gusman | Thursday, 03 May 2012
    DAHLAN Iskan kini sedang menjadi idola oleh banyak orang di negeri ini. Mahasiswa, buruh, petani, pengusaha, akademisi seakan mendapatkan pembanding tentang cara pemimpin dan bekerja pejabat publik. Lagi pula reformasi dan demokrasi belum sanggup menyuci kultur birokrasi dan kultur praktek bernegara yang sampai saat ini belum sehat. Berikut ini sedikit deskripsi tentang kehadiran Dahlan Iskan di kampus IPB Bogor dan di tengah demonstrasi buruh di Jakarta.
    Hazairin Sitepu-Jakarta

    Tiga ribu lebih mahasiswa sontak berdiri dari tempat duduknya kemudian bertepuk tangan (standing ovation) begitu MC mengumumkan bahwa tokoh yang mereka tunggu sedari sore sedang memasuki ruangan. Tepuk tangan dan terus bertepuk tangan sampai dengan sang tokoh duduk di kursi, sejajar dengan kursi tamu lainnya, bersama rektor dan penyelenggara acara.

    Tidak hanya bertepuk tangan, ada puluhan mahasiswa yang berteriak: “Pak Dahlaaan…Pak Dahlaaan…Pak Dahlaaaaan. Dua atau tiga mahasiswi bahkan sampai histeris. Sang tokoh kemudian membalas dengan melambaikan tangan sambil melangkah beberapa meter dari kursinya. Mahasiswa kemudian diminta untuk duduk oleh MC karena acara segera dimulai.

    Tiga ribu lebih mahasiswa itu tidak beranjak dari tempatnya dan tetap mengikuti dengan tekun setiap kalimat yang dituturkan sang tokoh. Tepuk tangan bergemuruh begitu sang tokoh mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus sama dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Atau ketika mengatakan bahwa Indonesia mestinya mengeksport hasil-hasil pertanian dan bukan mengimport.

    Ini adalah sedikit suasana dari kehadiran Dahlan Iskan, menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Selasa malam, dua minggu lalu. Ia memang sudah ditunggu kehadirannya di kampus itu, oleh civitas akademika, sejak beberapa hari sebelumnya.

    Dahlan malam itu bagai seorang bintang atau selebriti kelas dunia yang hadiri di tengah penggemarnya. ”Ini penyambutan luarbiasa dari mahasiswa IPB. Tidak biasanya ada tokoh pemerintah disambut seperti ini. Anda liat tadi, tidak keliatan mahasiswa yang beranjak sampai Pak Dahlan meninggalkan gedung ini,” kata seorang dosen institut yang telah berumur 60 tahun itu.

    Dahlan hari itu memang diundang oleh Rektor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MSc untuk memberikan stadium general dalam kaitan ulangtahun ke-60 IPB, di Graha Widya Wisuda (GWW), kampus Dramaga. Dahlan sangat fasih berbicara tentang pertanian karena selain lahir dan besar di desa, saat ini dia sedang berjuang untuk kemandirian pangan Indonesia melalui perusahaan-perusahaan pangan BUMN.

    Dahlan dipilih karena dia disebut sebagai pemimpin yang selalu berfikir dan bertindak di luar kotak (think and act laterally) atau di luar cara berfikir dan bertindak normal. “Pak Dahlan adalah pemimpin yang selalu berfikir dan bertindak out of the box. Kita membutuhkan pemimpin seperti ini. Kita butuh pemikiran Pak Dahlan dalam membangunan dunia pertanian di tanah air,” kata Prof Herry ketika memberikan sambutan pembuka.

    Suasana lebih ‘parah’ ketika menteri BUMN itu hendak keluar dari dalam ruangan tempat dia memberi kuliah. Tidak hanya standing ovation yang lebih panjang dan lebih gemuruh, Dahlan nyaris tidak bisa keluar dari GWW malam itu. Ia didatangi dan dikerubungi mahasiswa yang ingin foto bersama, minta tandatangan, salaman dan cium tangan. Histeria kembali terjadi, terutama dari kalangan mahasiswi, yang tidak sempat menyalami atau mendapatkan tandatangan dan foto bersama. Ada yang bahkan sampai menangis karena tidak bisa menggapai tangan Dahlan Iskan yang wartawan itu.

    Di luar GWW telah menanti ratusan mahasiswa lainnya, tetapi lantaran sudah pukul 22 lewat dan masih ada acara, Dahlan tidak sempat menyalami kecuali membuka kaca mobil dan melambaikan tangan. “Pak Dahlaaan… Pak Dahlaaann… Pak Dahlaaaaan. Jaga kesehatan Pak Dahlaaaaan,” begitu teriak mahasiswa yang berjubel itu.

    Deskripsi ini saya kemukakan untuk memberi tahu bahwa ada pejabat pemerintah yang begitu dicintai dan dijadikan idola oleh mahasiswa. Biasanya, pejabat pemerintah yang datang ke kampus di zaman reformasi dan demokratisasi ini, apa lagi menteri, sering menjadi objek caci-maki pemerintah, didemo dan direndahkan. “Pak Dahlan itu idola kami. Kami sering mendiskusikan tindakan-tindakan dan karakter beliau,” ujar seorang mahasiswa dari BEM DKI kepada saya ketika dia dan teman-temannya sedang berdemo di sebuah tempat di Jakarta.

    Sikap apa adanya Dahlan Iskan ini agaknya menjadi daya tarik bagi mahasiswa. Saya sudah hampir 30 tahun menjadi wartawan tapi baru kali ini melihat ada mahasiswa Indonesia menyambut pejabat pemerintah bagai seorang ‘superbintang’ pujaan. Teriakan histeris dan bahkan ada yang sampai menangis karena tidak mendapat tandatangan atau salaman dari tokoh pemerintah idolanya itu.

    Minta Kaos Dalam Ditandatangani
    Selasa 1 Mei kemarin adalah hari yang menakutkan saya, ketika Dahlan Iskan memutuskan untuk jalan kaki dari kantor Meneg BUMN di Merdeka Selatan ke kantor Meneg ESDM untuk rapat di sana, kemudian melanjutkan jalan kaki ke kantor ITC di Jalan Abdul Muis. ITC adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bisnis perdagangan.

    Selasa kemarin adalah Hari Buruh Internasional yang diperingati oleh buruh di seluruh dunia. Di Jakarta, sekitar 60 ribu buruh berdemonstrasi dengan puncaknya berkumpul di Stadion …Bung Karno di Senayan. Jalan Merdeka Selatan, Merdeka Barat, Merdeka Utara dan silang Monas sejak pagi sampai dengan sia hari padat dengan massa buruh. Untuk sampai ke kantor ITC Dahlan memang harus jalan kaki karena Jalan Merdeka Barat ditutup total untuk kendaraan dan buruh berdemonstrasi di situ sampai dengan depan Istana Presiden.

    Dahlan dengan ditemani dua stafnya berjalan kaki di tengah ribuan buruh yang lagi berdemo itu. Di sepanjang jalan ia dikerubungi buruh yang lagi berdemo untuk bersalaman, foto bersama, minta tandatangan dan bahkan mencium tangan. Ada kelompok buruh yang sedang demo sambil meneriakkan May Day …May Day..harus menghentikan demo untuk sementara hanya untuk bersalaman dan berfoto bersama Dahlan Iskan.

    Sore hari, ketika berada di Senayan untuk melihat Grup Band Slank yang sedang bernyanyi dalam peringatan hari buruh, Dahlan bertemu dengan buruh yang jumlahnya jauh lebih besar dibanding di Merdeka Barat. Menteri BUMN ini kembali menjadi sasaran para buruh: salaman, foto bersama dan minta tadatangan. Laki-laki, perempuan, tua-muda, bahkan sampai memeluk dan mencium tangannya.

    Dahlan kemarin tidak sanggup melayani permintaan tandatangan dari buruh-buruh demonstran itu. Ada yang menyodorkan kertas, topi, baju, jacket, bahkan kaos dalam. Ada pula yang minta punggungnya yang ditandatangani oleh Dahlan. Beberapa spidol harus kehabisan tinta lantaran tandatangan ini.

    Dahlan Iskan agaknya sedang menjadi idola bagi begitu banyak orang di negeri ini. Mahasiswa dan buruh adalah dua komunitas besar masyarakat Indonesia yang sangat kritis kepada pemerintah, tetapi meraka begitu senang, banggga, dan boleh saya katakan begitu mencintai Dahlan Iskan.

    Mungkin saja karakter dan sikap apa adanya Dahlan Iskan-lah yang disukai. Atau mungkin mereka telah kehilangan atau belum menemukan figur pemimpin yang pantas untuk diidolakan saat ini. Lalu Dahlan Iskan datang bagai setangkai mawar di malam Valentine.***(JPNN)

    Posted by Nasbud | 3 Mei 2012, 12:51 pm
  106. Seorang pembaca dan penulis KOMPASIANA menulis surat berjudul “Jangan Mau Jadi Presiden” sebagai berikut:

    Takengon, Aceh 30 Desember 2011
    Kepada Yang Terhormat,
    Bapak Dahlan Iskan
    Di,- Tempat

    Assalammualaikum Wr, Wb

    Bapak Dahlan Iskan yang saya hormati, semoga anda tetap dalam keadaan sehat walafiat tak kurang satu apapun, dan dapat menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa hambatan apapun. Amin.

    Pak, saya mengirimkan surat ini turut karena merasa turut prihatin atas banyaknya isu yang merebak di negeri ini terkait rencana akan di usungnya bapak menjadi kandidat presiden Republik Indonesia.

    Pak, saya mengerti bahwa hak bapak mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2014 mendatang tidak dapat diganggu gugat, karena menurut saya bapak merupakan warga negara yang berpeluang besar untuk dapat menjadi presiden RI karena track record positif ketokohan bapak. Pada intinya saya sangat tidak setuju atas pencalonan bapak menjadi presiden, dengan banyak alasan.

    Pertama, bangsa ini tengah dalam keadaan “sakit”, dimana berita yang menjadi konsumsi masyarakat banyak adalah berita Infortainment, gosip dan kriminal. Artinya bapak berpeluang besar menjadi “makanan” media-media tersebut karena seorang Dahlan Iskan yang memiliki nama besar saat ini. Dengan demikian akan membuka cerita-cerita yang tidak penting bisa menjadi layak menurut mereka untuk diperbincangkan, ditayangkan dan di ketahui khalayak.

    Saya tidak yakin jika bapak mampu “membersihkan” nama jika di miringkan media hanya karena persoalan “sepatu kets” yang bapak pakai saat menjamu tamu dari luar negeri. Meski bapak adalah mantan juru tulis dan berlatar belakang perusahaan media, tetapi saya yakin bapak sangat paham akan istilah “tak ada teman sejati, tak ada musuh abadi”, ini tidak perlu dijelaskan lagi pak.

    Kedua, bangsa ini tengah “dikuasai” para koruptor, dimana mereka ada disekeliling rakyat. Diantara mereka ada yang memakai jas mahal dan sering berdasi, baju kuning-kuning tetapi memiliki harta milyaran, dari rumah sakit hingga panti asuhan, dari partai hingga ketua RT, dari Aceh sampai Papua. Para koruptor sudah keliling dunia dengan uang negara, diantaranya terdapat koruptor yang teriak anti korupsi.

    Saya tidak yakin jika bapak mampu membersihkan para koruptor bekerja sama dengan pelaku-pelaku yang juga pemain dalam anggaran dan undang-undang. Bahkan bisa jadi menjadi lawan mereka yang “gak bersih” di senayan karena mempersempit ruang gerak mereka untuk jadi kaya. lantas apakah pak Dahlan siap di “keroyok” parlemen?

    Ketiga, hukum negara ini masih tumpang tindih, apakah bapak bisa membayangkan pencuri kakao, timun dan semangka tetangga yang mencuri hanya karena tak mampu membelinya ditangkap polisi?, anehnya pencuri benda dengan harga yang tidak seberapa itu bisa cepat diproses dan disidangkan hingga meringkuk ditahanan pak. Sementara pelaku skandal BLBI, Century, dan kasus “perampokan” uang negara yang lain diskenariokan sedemikian rupa hingga membuat kekecewaan yang sangat besar atas tindakan mereka? Dapatkah bapak menjawabnya tidak seperti jawaban KPK? Mereka bilang rumit dan menunggu waktu pak, tapi mana buktinya?

    Bapak juga tahu, beberapa partai besar juga salah menitip orang di legislatif dan eksekutif sehingga beberapa diantaranya menjadi koruptor saat menjabat dan menjadi bahan cacian masyarakat kita. Apakah bapak masih ingin jadi presiden?

    Keempat, bangsa ini sedang berhutang, dimana pada bulan juli lalu hingga kuartal I 2011 Badan Perencana Pembangunan Nasional mencatat total utang Indonesia mencapai US$ 168 miliar yang terdiri dari utang dalam negeri sekitar US$ 100 miliar dan luar negeri US$ 68 miliar. Sanggupkah bapak membangun negara dalam keadaan “sesak nafas”? sedangkan bapak baru saja sembuh dari operasi transpalansi hati, apakah bapak ingin menambah “penyakit” lagi?

    Bayangkan betapa bangganya bangsa ini menggunakan dana PNPM padahal itu sudah jelas hutang negara kepada World Bank, lalu apakah bapak tetap ingin jadi presiden?

    Kelima, banyak pelaku pelanggar HAM di negeri ini, dimana beberapa kali rakyat menonton tanyangan, mendegar berita betapa arogannya beberapa oknum aparat penegak hukum dalam menyelesaikan beberapa perkara, diantaranya demontrasi masyarakat yang merasa dirugikan oleh penguasa dan perusahaan, dan beberapa orang sempat kehilangan nyawa hanya karena membela hak mereka “dijajah” perusahaan yang dikuasai orang asing, orang asing lo pak?, lalu “dor” untuk rakyatnya sendiri.

    Bayangkan jika bapak berada pada posisi mereka lalu mendapati tanah bapak di kuasai hanya karena pejabat setempat “salah” tanda tangan selembar surat persetujuan, lalu bapak berkumpul bersama mereka dan di “dor” oleh bangsa sendiri. Masih tetap mau jadi presiden pak?

    Keenam, moral bangsa ini sangat kacau, jika bapak membaca surat ini, lalu bukalah televisi atau bacalah koran, lalu temukan berita yang selalu ada pada bagian depannya, geng motor, preman bersenjata, mesum, perkosaan, perampokan bersenjata, jambret, maling sepeda motor di door, dan sebagainya, bahkan hampir setiap tahun ada isu agama. Lalu apakah menurut bapak itu bukan masalah besar?, ditambah kesukaan masyarakat banyak akan bicara sex, narkoba dan radikalisme. Apakah ini bisa bapak selesaikan?

    Dapatkah bapak mencari solusi sekelumit masalah kriminal tersebut?, apakah Pak Dahlan juga akan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat tanpa ada alternatif lain agar moral bangsa dapat dibenah? Terutama moral pejabat yang berlagak “artis”.

    Ketujuh, bangsa kita punya agama, tetapi rakyat seolah-oleh belum beragama, dimana mereka bicara idealis, tidak sedikit dari pejabat yang punya agama tetapi akhlak dan tingkah laku mereka jauh dari agama, masih ingatkah bapak tentang rekaman video panas dengan seorang pelaku anggota dewan dan beberapa artis?, masih kah bapak tetap mau jadi presiden?

    Ketika kontrol sosial yang mulai apatis terhadap generasi, kekuasaan internet saat ini dapat mengganggu para anak muda yang merupakan pondasi bangsa saat ini. Bukankah begitu pak dahlan?

    Pak dahlan, demikianlah surat ini kami sampaikan, dengan harapan bapak menolak menjadi presiden karena persepsi yang sama. Bapak menolak menjadi kandidat karena harus mengatur semua hal tersebut diatas, itupun jika bapak benar menolak.

    Saya pernah menonton bapak ketika baru dilantik menjadi menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bapak disebut rendah hati, low profil, tetapi saya ingat jawaban bapak saat ditanya masalah kesiapan menjadi presiden jika dipinang oleh masyarakat atau partai, bapak terlihat tidak tegas menjawab pertanyaan dari pembawa acara. Jawaban tersebut antara iya dan tidak. Maka kali ini harus bapak tegaskan, karena jika tidak bapak harus siap-siap dijebak dengan isu seperti Anthasari Azhar, atau diracun seperti munir, atau diguna-guna dan atau di fitnah sekalipun, walau itu adalah makanan bapak.

    Pak Dahlan yang budiman, demikianlah surat ini saya kirim bukan untuk di balas, tetapi untuk di baca oleh pak dahlan dan khalayak ramai, bukan sensasi tetapi dari hati. Masalah tersebut diatas mungkin hanya sebagiannya pak, masih banyak lagi masalah seperti kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun Tenaga Kerja Wanita (TKW) diluar sana yang bermasalah, kasus dinamika politik yang tidak sehat, kasus perbatasan, kasus adu domba, kemiskinan, rekayasa kasus, dan problem lain yang tidak dapat saya catat sampai tuntas. Bahkan di tempat saya tinggal, sedari dulu hingga sekarang lampu saja masih sering padam, untung saja mereka tidak sering menyebut nama bapak karena tidak dikenal luas disini, berbeda saat ini.

    Akhir kata, saya meminta dan memohon kepada bapak untuk menolak mencalonkan diri menjadi capres pada pilpres 2014 mendatang, mengingat masalah tersebut diatas. Jika ada peluang, jadilah staf ahli presiden saja, saya yakin peran bapak jauh lebih besar dari presiden, siapapun presidennya. Beberapa waktu lalu saya tidak pernah mendengar nama bapak disebut-sebut kontradiktif, namun sejak ada orang-orang yang melempar isu ke media, termasuk kompasiana tempat saya menulis ini nama bapak hangat diperbincangkan, dan mulai masuk isu-isu negatif.

    Itu saja dari saya, dengan harapan bapak memenuhi permintaan saya dan beberapa orang yang se-ide dengan pendapat saya ini. Sekali lagi do’a saya semoga bapak sehat dan tetap menjalankan kegiatan hari-hari sebagaimana mestinya. Amin.

    Tetaplah tersenyum pak…
    Assalammualaikum Wr, Wb.

    Hormat saya,
    Iwan Bahagia

    Posted by Cahyadi Smada | 3 Mei 2012, 12:56 pm
    • pingnya no coment, tapi gak kuat…
      komenku: penulis surat ini pasti salah satu yang gak suka dengan bung dahlan (agen parpol)
      cuekin saja 😛

      Posted by Cahyadi Smada | 3 Mei 2012, 1:13 pm
      • Jangan salah sangka. Mungkin ini salah satu cara utk membuat pak DI memutuskan utk nyalon. Dengan karakter spt Beliau,semakin banyak tantangan adalah seperti Jangkrik yg “dikileni”.Apalagi utk negara kita yg ditulisan tadi demikian parahnya shg membutuhkan penanganannya.

        Posted by lumpiarivai | 4 Mei 2012, 12:22 pm
    • kayaknya memuji, tapi aslinya isi surat itu nggembosi di belakang, tuh… logikanya, kalo emang pak Dahlan sebaik yg dia tulis, lha berarti tak ada alasan utk tdk mendukung pak Dahlan… Indonesia butuh pemimpin macam gitu… yo opo sih wong iki cara mikire???

      Posted by Novrian Eka Sandhi | 3 Mei 2012, 5:25 pm
    • yg nulis itu orang gila! masa’ komenq yg minggu kmrn dibawa2 dan di salah artikan (maafkan sy sdr2 smua). enaknya di dor saja ya?? (soale gemes). once more, maaf for everything

      Posted by miranda nasution | 3 Mei 2012, 6:34 pm
    • Apa yang ditulis mas iwan (bahagia) sebagian besar adalah benar. Mungkin yang terlupakan adalah Kata kunci “momentum”. Memang, siapapun yang akan menjadi pemimpin/presiden republik ini akan menghadapi tantangan yang super besar dan berat. Bukan hanya sekedar uswatun hasanah, tapi lebih dari itu haruslah siap/berani mati. Akan menghadapi gelombang/gerombolan perampok, perompak dan mafia. Tentu saja ujung2nya dalah kematian. Tetapi apa boleh buat, kaum dahlanisti tampaknya semakin bertekad unutk mengusung beliau di 2014. Inilah momentumnya, jangan sampai mundur lagi……..agar bangsa ini tidak tetap mempunyai harapan.

      Posted by optimis_indah | 3 Mei 2012, 8:42 pm
  107. mau nunggu kapan lagi?, mau nunggu siapa lagi?,
    *tokoh panutan sudah ada,
    *dukungan limpahruah,
    *model/pola manajemen ok:
    -kerja-kerja-kerja
    -efisiensi dan efektivitas
    (waktu-biaya)
    -dream-team
    -fokus
    -out-of-box thinking
    -kontinuitas prestasi
    DI hanya minta : ‘tularkan harapan’, itu sebabnya dari awal dia putuskan judul serial tulisannya : MANUFACTURING HOPE !! bukan HOPELESS LIFE.. jangan lagi kecut apalagi takut, itu syarat utama merombak sistem dan pola pikir yg sudah terlanjur busuk dan karatan, teruslah bekerja, tumbuhkan harapan… Tuhan bersama kita…dengan memohon ijin dan pertolongannya, Bismillah…

    *standard moral & agama ok

    Posted by daya setiawan | 3 Mei 2012, 3:08 pm
  108. Setiap pembawa perubahan (seperti para nabi2) pasti hidupnya akrab dengan penderitaan. Mulai dihina, dicaci, dianiaya, dikucilkan, diusir, bahkan diancam nyawanya. Tetapi berhentikah mereka? tidak! . Tidak tahukah mereka dg resiko yg akan diterima? tahu! sebagian dari mereka bahkan merelakan nyawanya demi perubahan yg diusungnya (seperti nabi2 yg dibantai bangsa israel). Pak DIS memang bukan NABI, bukan pula seorang ROSUL. Pak DIS adalah MANUSIA ( seutuhnya ) yg hidup diantara manusia dan HEWAN-HEWAN yg mengaku manusia (koruptor, pembunuh, pemerkosa, penipu, penghianat, pe…. dll) diRepublik ini yang berusaha untuk mengembalikan manusia kembali kepada FITRAHnya (mahluk yg berAHLAKUL KARIMAH). Haruskah kita menunggu beribu-ribu tahun lagi untuk menunggu munculnya MANUSIA seperti pak DIS ini???

    Posted by Shofiyul anwar | 4 Mei 2012, 12:11 am
    • Ne kang Iwan yg nggak bahagia resapi tulisan kang Shofiyul ………baru anda ngeh apa artinya perjuangan. Tetap semangat Pak Bos ……..

      Posted by setro utomo | 4 Mei 2012, 1:49 pm
  109. sebagai pemegang saham garuda yang masih menderita rugi, pak dis tolong cek dong… masak bulan maret 2012 kemarin pejabat garuda bagi bagi insentif hampir 300 milyar. sekali lagi tolong dicek dong, apakah ini keputusan yang benar? soalnya ‘saudara saya’ ada yang dapat 10 kali gaji bulan maret kemarin, lumayan besar buat karyawan bumn dinegeri ini, hampir rp 500 juta. coba dicek dong kenaikan biaya rata rata gaji pegawai (bisa bisa biar tidak kelihatan naiknya signifikan pembebanannya dispread selama 12 bulan). dan coba juga diperiksa aliran dana transfer gaji pejabat garuda bulan maret kemarin. apakah ini termasuk korupsi bergerombol dan terselubung?

    apakah ini jawabannya ? http://news.detik.com/read/2012/05/04/135410/1909222/10/lagi-kejagung-terima-data-transaksi-mencurigakan-pns-dari-ppatk?991101mainnews

    Posted by aduhbiyung | 4 Mei 2012, 3:48 pm
  110. yth mas erick, mas manan, mas saeful, mas erust dll.dll. Rasanya kok ada yg dagangannya gak laku2 ya ? Dah koar2 di-ulang2, ganti2 bungkus dagangan sampe malu ketauan salah bungkus (isinya sama aja) masih gak ada yg beli. mbok ya dibeli satu gitu (mudah2an gak basi/busuk karena dah kelamaan gak laku). atau barangkali salah lokasi lapaknya. berbaikhatilah kepadanya, mungkin ada yg bisa nunjukin pasar yg lain. Aku prihatin kalau dagangannya gak laku bisa gak diumpanin sama majikannya, berbaikhatilah… Terima kasih. Wassalam

    Posted by daya setiawan | 4 Mei 2012, 7:35 pm
  111. maaf, mas ismail yg enterpreneur juga bantulah, biar nyariin solusi lapangan kerja yg lebih baik buat beliau itu…

    Posted by daya setiawan | 4 Mei 2012, 7:43 pm
  112. Mak Iat tidak percaya menteri menginap di rumahnya
    Jumat, 4 Mei 2012 16:52 WIB | Dibaca 1005 kali
    Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) – Mak Iat (60), istri Apip (65), buruh tani warga Kampung Padakati Kulon, Desa Tegalega, Jawa Barat, mengaku sempat tidak percaya di rumahnya akan menginap seorang menteri.

    Ketika mendapat kabar tersebut, dia dalam kondisi sakit dan tidak bisa tidur sampai menjelang subuh. Hingga saat Menteri BUMN, Dahlan Iskan, datang ke rumahnya di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Ciianjur, itu dia juga belum bisa tidur. 

    “Sampai pa menteri datang, saya tidak memejamkan mata, meskipun dalam keadaan sakit, saya menunggu sampai dia datang. Kasihan, dia sudah jauh-jauh datang dari Jakarta, untuk menginap di rumah kami, ” katanya dengan bahasa Sunda kental.

    Tepat pukul 00.00 WIB, Iskan datang ke rumah panggung berdinding dan berlantai bambu berukuran 4 x 5 meter, milik Iat dan Apip, didampingi puluhan petani lain.

    Wajah sumringah pemilik rumah terpancar, ketika menteri itu mengucap salam dan meminta ijin menginap. Setelah sempat berbasa-basi dan tanya jawab kecil, Iskan meminta ijin menunaikan sholat Isya.

    Selang beberapa saat, usai menyambut tamu yang tidak pernah ada dalam mimpinya itu, barulah Mak Iat tidur. Itupun setelah sang tamu jauh itu meminta dia beristirahat, agar penyakitnya tidak bertambah parah.

    “Meskipun sakit, tuan rumah harus menyambut tamu yang akan datang ke rumahnya. Itulah alasan emak tidak tidur, karena tidak sopan kata orang-orang tua terdahulu. Emak tidak percaya rumah gubuk, kami diinapi menteri,” katanya dengan nada senang.

    Sementara itu, keesokan paginya, sebelum melanjutkan kegiatan di Cianjur, Iskan memberikan tiga ekor kambing dan sebidang tanah, untuk dijadikan lahan garapan dan kandang kambing pada cucu Mak Iat, Solihin (16) yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan. Buat yg berpikir aksi pak Dahlan adalah pencintraan…coba anda anda semua merenung dan berpikir.kalo perlu mencontoh apa yg di lakukan pak Dahlah stidak’ny anda2 yg sirik dengan pak dahlan coba’lah interopeksi hati dan tingkah laku anda….hanya satu kata yg terucap dari mulut saya “Subhanallah”..selalÙ amanah pak dahlan dlm mengemban tugas negara dan jadi pemimpin di negeri ini…jaga kesehatan selalu pak Dahlan.doa rakyat indonesia selalu menyertai setiap langkah dan tindakan bapak.salam Diz’Mania.

    Posted by wongcilik | 4 Mei 2012, 8:25 pm
  113. Didoakan jadi Presiden, Anas Mengamini
    JPNN. COM
    Kamis, 26 Januari 2012 , 13:21:00

    INDRAMAYU–Masyarakat Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat mendoakan Ketua Umum Anas Urbaningrum sebagai presiden yang akan menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2014. Doa itu disampaikan ketika dialog pada acara Panen Raya Udang di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Senggigi.

    Di sela-sela pertemuan itu, Ketua Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu, H Junaedi mengharapkan agar mencalonkan diri pada Pilpres 2014. “Kami berharap, Pak Anas menjadi presiden,” kata Junaedi di Lamaran Tarung, Kamis (26/1).

    Junaedi mengatakan doa dari masyarakat Indramayu sangat makbul. Ia bercerita, Jusuf Kalla (JK) juga pernah didoakan saat menjabat Menkokesra kala itu. Dan hasilnya, saat Pilpres 2004 ketika berpasangan dengan SBY, pasangan Capres ini terpilih sebagai Presiden.

    Sementara itu, Anas yang menanggapi cerita dan doa dari masyarakat Indramayu langsung mengamini. “Saya mengatakan amin,” katanya.

    Selain di doakan menjadi presiden, pada kesempatan itu mantan ketua umum PB HMI itu juga didaulat menjadi Bapak Angkat dari masyarakat pesisir Indramayu. (awa/jpnn)

    Posted by cahyadi smada nganjuk | 4 Mei 2012, 8:51 pm
  114. Plat Mobil Anas Palsu tak Dipidana, Cuma Ditegur

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya tidak memberikan sanksi pidana terhadap dugaan pengguna plat nomor polisi (nopol) palsu pada kendaraan milik Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

    “Sanksi, kita tegur supaya tidak menggunakan nomor palsu lagi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin (30/4).

    Kombes Rikwanto mengatakan petugas telah menelusuri dugaan penggunakan nomor palsu kendaraan milik Anas Urbaningrum. Namun supir pribadinya yang “berinisiatif mengganti” nomor kendaraan asli menjadi palsu. “Ini yang kita temukan supir ‘berinisiatif’ untuk mengganti (nopol palsu) karena sering dibuntuti,” ujar Rikwanto.

    Rikwanto menyebutkan petugas tidak bisa mempidanakan dugaan pemalsuan plat nomor polisi, karena kendaraan Anas memiliki dokumen yang lengkap dan undang-undang lalu lintas tidak mengatur sanksi pidana, namun hanya teguran. Kabid Humas Polda Metro Jaya menjelaskan petugas dapat menindak bukti pelanggaran (tilang), jika kendaraan Anas terkena razia di jalan.

    Istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila menggunakan kendaraan Innova dengan nomor polisi B-1716-SDC saat menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (27/4). Anas Urbaningrum menggunakan kendaraan berbeda dengan nomor polisi yang sama pada acara Partai Demokrat di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (12/3).

    Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas, menyatakan kendaraan yang berbeda tidak diperbolehkan menggunakan plat nomor yang sama dengan ancaman kurungan penjara enam bulan dan denda Rp500 ribu.Setelah menelusuri, petugas menemukan kendaraan Vellfire milik Anas dengan plat nomor polisi asli B-69-AUD.

    Redaktur: Djibril Muhammad
    Sumber: Antara

    Posted by cahyadi smada nganjuk | 4 Mei 2012, 8:55 pm
    • Whaahahahahahaha… ini Mas Cahyadi Smada yang asli atau yang palsu? Sekarang ada tambahan “Nganjuk”-nya hehehe….. Maaf, Mas, soalnya aku juga ikut pusing baca begitu banyak komentar yang gonta-ganti nama dengan tema yang sama… hihihi.

      Aku ikut-ikut Anda, aku copykan juga berita tentang anak SMAN 10 Kota Malang yang dapat medali emas karena memodifikasi urin untuk bahan bakar.
      ———————————————————————————————————————————-

      Nando & Nurul Mengganti BBM dengan Urine

      Hari Istiawan
      OKEZONE.COM – Jum’at, 04 Mei 2012 10:02 wib

      MALANG – Dua siswa SMAN 10 Kota Malang, Nurul Inayah dan Nando Novia berhasil menjuarai lomba teknologi International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) di Tbilisi, Georgia. Keduanya berhasil menyisihkan 101 peserta dari 40 negara dan mendapat medali emas atas prestasinya tersebut.

      Kedua siswa ini berhasil menyabet penghargaan internasional dengan penelitiannya yang mengubah urine menjadi energi listrik melalui Photo Electro System. “Listrik sudah diuji coba untuk menggerakkan mobil radio kontrol,” kata Nando yang juga ketua dewan riset muda SMA Negeri 10 Malang, kemarin.

      Nando menjelaskan, dia bersama Nurul mengaku telah melakukan penelitian ini selama tiga bulan. Hanya dengan memanfaatkan listrik tenaga surya, kata Nando, mereka bisa mengubah urine menjadi hidrogen yang dapat menghasilkan listrik. Listrik ini dapat menggerakkan mobil yang mampu melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam. “Satu liter urine dapat menghasilkan listrik untuk melaju 17 kilometer,” kata Nando.

      Menurut Nando, proses elektrolisasi satu liter urine membutuhkan waktu 1,5 menit. Selain itu, urine yang digunakan hanya urine dari manusia sehat. Sebab, urine yang mengandung unsur gula atau kimia lain akan menganggu proses elektrolisasi. Urine dipilih karena proses elektrolisasi lebih efisien hanya membutuhkan catu daya 0,37 volt, bandingkan dengan air yang membutuhkan listrik 1,2 volt.

      Mereka telah merencanakan alat tersebut ditanam di sebuah mobil dengan perkiraan perhitungan mencapai Rp50 juta untuk merealisasikan alat tersebut dapat menggerakkan mobil listrik. Keduanya bercita-cita merealisasi mobil listrik berbahan bakar urine tersebut dan berharap dukungan dana dari sponsor. Saat ini, mereka juga sudah mengajukan hak paten atas temuan tersebut dan berharap dukungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

      Dalam ajang kompetisi teknologi itu, Indonesia diwakili tiga tim. SMA Negeri 10 Malang bertarung dalam kategori teknologi. Kategori fisika diwakili siswa SMA Aceh dengan membuat alat pendeteksi kemurnian minyak goreng. Temuan ini dianugerahi mendapat medali perak. Sedangkan SMA Tangerang berlomba dalam kategori kimia dengan meneliti air bermagnet untuk meningkatkan pertumbuhan kecambah. Tim SMA Tangerang mampu meraih medali perunggu.(rfa)
      ———————————————————————————————————————-

      Begitu banyak anak-anak muda yang menggondol medali emas, namun lingkungannya benar-benar tidak mendukung. Berita tentang anak-anak ini nylempit di tengah-tengah berita tentang kekerasan, korupsi, mafia, bentrok masa, pembakaran rumah bupati… dan banyak lainnya.

      Akankah anak-anak ini akan mempengaruhi orang banyak yang amburadul itu kembali ke arah yang lebih baik dan memiliki harapan dengan masa depan, atau malah orang banyak yang amburadul itu yang memiliki pengaruh lebih kuat untuk mendorong anak-anak ini terjerumus ke dalam sistem sosial yang tidak menentu itu? Hanya Tuhan yang tahu.

      Doktrin jurnalistik yang disebut Pak Dahlan kurang lengkap. Lengkapnya: saat tokoh membawa berita baik tentang harapan masa depan, masyarakat akan bersatu membawa suaranya untuk mewujudkan harapan itu.

      Penulis Komentar: Ismael Bin Yehuda.

      Posted by Akibat Nila Setitik Makin Indah Susu Se-Malinda | 4 Mei 2012, 11:05 pm
  115. sekolahnya dimana mas, nulisnya masih ‘enterpreneur’ ? mau di enter kemane ? malu maluin gerombolan kite aje!

    Posted by takberdayataksetia | 5 Mei 2012, 2:48 am
  116. iya ya mas, mestinya kan ‘entre’ bukan ‘enter’, maaf salah2 kata, mudah2an maklum. Asal gak sampe salah ‘otak’ lha wong artikel copy-paste nya mengenai ‘pns’ kok mau di-sambung2-in ‘bumn’. Dan saya cuma orang biasa kok, jadi bukan anggota ‘gerombolan’. Kedengarannya kok seperti kelompok perusuh. saya disini cuma mau belajar sama orang2 baikhati jadi suka risi sama yang rusuh2. katanya ‘bahasa itu cermin perilaku’. Wallahualam.

    Posted by daya setiawan | 5 Mei 2012, 4:36 am
    • eee ini orang diingatkan koq malah bikin salah lagi… sana belajar yang baik dan benar! Wallahualam ? maksudnya apa ? coba cari bahasa arab Wallahualam ngak ada bro ? yang ada Wallahu a’lam yang artinya Sesungguhnya Allah yang Maha Tahu. (fyi. Masih dibuka tuh pendaftaran Kejar Paket A). Selamat belajar dan belajar mengenal diri sendiri !

      Posted by takberdayataksetia | 5 Mei 2012, 11:16 am
    • udaah cuekin aja pak daya (drpd ntar makan ati lo?!). tak berdaya tak setia ini kan sedang belajar jadi editor. .

      Posted by miranda nasution | 5 Mei 2012, 12:16 pm
  117. info dari busro muqoddas ttg perpres 2007 (sby) yg membolehkan modal asing menguasai 90% lebih pertambangan. (lht menit ke 26 dst…):

    Posted by syafiihkamil | 5 Mei 2012, 8:41 am
  118. asem tenan DI ki……, jan mbanyu mili penjelasannya, dunia securitas kok jadi sesimple gini. hatinya jan melebihi hati sekarang (?) ……………..jadi hati yang mana yah…………… (kan, ganti hati, hati baru) moga tetap sehat dan nuuuuuuuliiiiiiiiissssssssssssssssss………………………..

    Posted by hardi | 5 Mei 2012, 9:30 am
  119. ini benar-benar keren semakin menambah keyakinanku bahwa pak dahlan masuk kabinet, benar-benar skenario Tuhan untuk membuka pintu gerbang kemerdekaan rakyat indonesia yg sesungguhnya:

    —————————————————————————————————————————————-

    http://id.berita.yahoo.com/buka-pasar-seni-dahlan-iskan-menggoreskan-allah-122521873.html

    REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Menteri BUMN Dahlan Iskan membuka Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2012 di Balai Pemuda, Surabaya, Jumat (5/4) petang, dengan menggoreskan tulisan “Allah” dalam kanvas kosong yang disiapkan panitia.
    “Saya nggak menyangka bisa hadir ke acara ini karena sejak Kamis malam saya berada di perbatasan Cianjur-Ciamis, lalu ke pegunungan dan saya Jumatan (Shalat Jumat) masih di Cianjur,” kata Dahlan mengawali sambutannya.
    Namun, dia sempat kaget dengan jumlah lukisan yang sangat banyak (ribuan). “Saya akhirnya ingat, kalau acara ini bukan pameran lukisan, tapi pasar seni lukis,” katanya disambut aplus hadirin.
    Ia menjelaskan bahwa dirinya menyempatkan hadir ke PSLI 2012 karena tiga hal, yakni menghormati teman-teman seniman, kangen (rindu) dengan teman-teman di Surabaya, dan ingin menikmati “oase” di sela-sela tugas keseharian.
    Oleh karena itu, dia menyarankan pimpinan BUMN juga meninjau PSLI 2012 untuk mendapatkan “oase” seperti yang dirasakan dirinya sehingga rasa penat menjadi hilang dengan menyaksikan dan mengoleksi lukisan yang ada.
    Dalam kesempatan itu, Dahlan Iskan diminta menggoreskan tulisan pada kanvas kosong yang disiapkan panitia, lalu mantan Dirut PT PLN itu pun menuliskan kata “Allah” dalam huruf Arab di tengah kanvas putih itu.
    Setelah itu, pelukis Tejo Ponte dari Semarang meneruskan “lukisan” Dahlan itu dengan goresan kaligrafi. “Saya hanya meneruskan, tapi kata ‘Allah’ itu sungguh luar biasa karena bisa membuka semuanya,” katanya.
    Pelukis Semarang itu pun meneruskan dengan goresan semburat ke atas dan ke bawah. “Allah itu bisa membuka ke mana-mana. Saya salut, keterbukaan Pak Dahlan Iskan itu membuka problem dan kemajemukan kita,” katanya.
    Ketua Panitia PSLI 2012 M. Anis mengatakan bahwa PSLI 2012 yang akan berlangsung hingga 14 Mei itu menampung 157 stan atau minus tujuh stan dibanding tahun lalu yang mencapai 164 stan karena gedung utama Balai Pemuda belum terbakar, namun jumlah lukisan berkisar 6.000-an.

    Posted by syafiihkamil | 5 Mei 2012, 12:06 pm
  120. Bersama pak Dahlan merebut kembali Harga diri bangsa’ku…..buat kaum koruptor dan perampok uang rakyat…segera kalian minggat dri bumi Indonesia.

    Posted by wongcilik | 5 Mei 2012, 12:53 pm
  121. sebetulnya saya masih mau nanya lagi sama beliau yg keliatannya mahatau itu : kalau kaidah bahasa indonesia yg benar dalam meng-indonesia/latin-kan bahasa arab itu gimana ? Contohnya : jumat atau jum’at (sampe saya harus liat kalender utk meyakinkannya). Lantas dia itu juga kayaknya tau banget bahwa paket A itu juga ngajarin kaidah2 transliterasi spt itu (atau mungkin dia juga lulusan paket A?) sampe bersemangat sekali nganjurin saya ikut. Tapi akhirnya saya nangkep dan setuju dengan pesan anda bahwa beliau itu sesungguhnya sedang berusaha mengalihkan perhatian saya dengan memancing dan ingin mempermainkan emosi saya. Apa orang kecil dan awam spt saya ini saja sdh membahayakan ‘misi’ mereka? Sampai harus man-to-man marking?. Gimana dengan jago2 dahlanisti yg banyak sekali itu, bisa kehabisan tenaga mereka. Saya juga gak akan terkejut kalo ybs juga akan tetep nempel saya terus, karena memang itu misinya. Mudah2an saya tetap ikutan sharing dengan paguyuban ini dan, terima kasih usulnya, saya akan ikuti. Kafilah akan tetap berlalu walau ada…,

    Posted by daya setiawan | 5 Mei 2012, 1:15 pm
    • Sudahlah kawan… Banyak yang harus kita kerjakan…

      Posted by Moch Duro | 5 Mei 2012, 1:29 pm
    • karena nanya ya harus dijawab : eit da… disuruh belajar malah komen terus dan salah terus, masa mau meyakinkan sebuah kata ‘liat kalender’ ? ‘liat’ kamus bahasa indonesia ‘yang benar’… ah udah ah (gampang banget memainkan emosi orang ini) peace!

      Posted by takberdayataksetia | 5 Mei 2012, 2:10 pm
    • Tak usah ditanggapi lagi Pak Daya Setiawan, biarlah kafilah berlalu… Kan TAKBERDAYATAKSETIA sudah mengaku sendiri kalau dia mau MEMAINKAN EMOSI anda. Semua yang baca tentu bisa menilai apakah MEMAINKAN EMOSI ORANG termasuk dalam spirit manufacturing hope atau tidak.

      Posted by Fendeavor | 5 Mei 2012, 2:20 pm
    • terima kasih teman2, ya, betul ybs dah ngaku niatnya. Dan saya dah nemuin dua indikator pola gaya (footprint) nulisnya :
      Pertama, mengirim ulang pesan yg sama ber-kali2. Kedua, menggunakan kata ‘peace’ diakhir pesan. Ada beberapa pemakai pesan ‘peace’ ini yang punya kebiasaan sama kapan dia akan memakai istilah itu. kalau teman2 penasaran bisa coba lacakbalik, insyaAllah akan menemukan nama2 bodong yg lain dng ciri yg sama bahkan kalau mau rajin lacak MH terdahulu akan nemu nama yg ‘normal’. Tapi itu gak penting banget, sebetulnya saya ingin supaya mereka makin sering dan makin banyak nge-block saya sehingga makin sedikit waktu mereka buat mengusik teman2 yg lain yg sedang asik belajar dan berbagi sesama dahlanisti (coba perhatikan : ada pengguna nama bodong yg tiba2 gak aktif ganggu teman2 ketika lagi meng’ganyang’ saya – perhatikan saja jam kirim pesannya – tidak mungkin dia kirim dua pesan pada saat yg sama – timestamp nya pasti beda) kecuali diniatin banget pake dua media (hp/pc) pada saat yg sama. Jadi (maaf) sementara saran saya bypass saja dulu pesan2 saya kalau keliatan ada nama2 bodong tsb.yg ngintilin, terimakasih untuk dukungannya dan silahkan lanjutkan ngobrol sersan (serius tapi santai). Wassalam

      Posted by daya setiawan | 5 Mei 2012, 9:39 pm
      • Orang-orang bodong yang nyasar disini dicuekin aja pak ga usah ditanggapain….Pembaca udah bisa membedakan kok mana yang bodong dan Dahlanister yang dengan tulus ingin berbagi MH.
        SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE……Kerja.Kerja dan Kerja.

        Posted by Bayo | 6 Mei 2012, 6:36 am
  122. Perlu SPBU khusus kendaraan negara Timor Timur
    ANTARA.COM-Sabtu, 5 Mei 2012 13:53 WIB

    Kupang, NTT (ANTARA News) – Satu “resiko” kawasan perbatasan negara bertetangga adalah banyak kendaraan dari negara tetangga mengisi BBM di wilayah kita dengan harga subsidi. Wakil Ketua DPRD NTT, Nelson Matara, menganggap penting menyiapkan SPBU khusus untuk kendaraan dari negara Timor Timur (Timor Leste).

    Tiap hari mudah ditemukan antrean kendaraan beplat nomor TL dasar warna putih (plat kendaraan negara Timor Timur) di SPBU di Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Kedua kabupaten di NTT itu berbatasan langsung dengan negara Timor Timur.

    Sekali mengisi tangki bensin, mereka bisa menghabiskan puluhan liter bensin atau solar. Mobil-mobil mereka banyak bertipe jip dengan kapasitas mesin di atas 2.500 cc. Harga BBM di negara Timor Timur tidak dikenai subsidi alias mengikuti harga BBM internasional dengan investor perminyakan dari Australia dan China.

    Pengemudi atau pemilik mobil-mobil dari negara Timor Timur itu membayar premium atau solar kita dengan harga subsidi untuk masyarakat Indonesia. Jikapun tidak di SPBU-SPBU, mereka membeli BBM dari penjual eceran di pinggir-pinggir jalan seharga Rp5.000 seliter.

    “Kalau kendaraan dari luar negeri juga ikut menikmati BBM bersubsidi, maka jatah untuk rakyat akan berkurang dan itu bisa menimbulkan kelangkaan BBM,” kata Matara.

    Dia menyatakan, kenyataan ini bisa menimbulkan dampak sosial dan potensi merugikan lain.

    “Sebagian masyarakat kita harus menggunakan BBM non subsidi sementara kendaraan dari luar negeri bisa menggunakan BBM bersubsidi, khan..bisa menimbulkan kecemburuan,” katanya.

    Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, secara terpisah mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menyiapkan perangkat aturan tersendiri bagi kendaraan dari negara Timor Timur yang membeli BBM di provinsi itu.

    (B017/Z002)

    Editor: Ade Marboen
    COPYRIGHT © 2012

    Posted by cahyadi smada nganjuk | 5 Mei 2012, 3:08 pm
    • sy g ikut-ikt, cm kirm berta.
      tuk p ismal, g ap-ap pak tapi jngan pakai nm sy lg.
      mslhnya sjak pertma komnt sy g pernh nls panjng, palng cma berta.

      Posted by cahyadi smada nganjuk | 5 Mei 2012, 3:12 pm
  123. http://www.shoutussalam.com/read/in-depth/12737/di-balik-pencitraan-dahlan-iskan-dan-jokowi/#.T6KVXr6kcM0.twitter ini berita negatif tentang dahlan iskan..gmna tanggapan pak dahlan atas berita ini

    Posted by caderabdul | 5 Mei 2012, 3:45 pm
    • Itu pandangan orang2 yg lebih Arab dari Arabnya sendiri. Kelaut aja dah.

      Posted by lumpiarivai | 5 Mei 2012, 4:16 pm
    • Yo biasa kang ……..gak usah di reken . Gak ngurus ….

      Posted by setro utomo | 5 Mei 2012, 4:59 pm
    • Temen-temen,
      saya berusaha memahami lebih seksama ttg level pemahaman manusia yg penuh doktrin (tanpa ilmu). hal ini gak hanya terjadi pada level agama (islam, yahudi. kristen, budha) dll, namun bisa juga masuk dilevel ormas, orpol, suku, ras dll. termasuk fans dahlan iskan bisa saja terjerumus kepada pemahaman yg berlebihan.

      level pemikiran doktrinasi ini cendrung meniadakan yg lain, dan sering membuat kesimpulan-kesimpulan sepihak tanpa melaukan riset yg mendalam. kelompok ini adalah makanan lezat pemilik modal. mereka bisa diarahkan kemana saja sesuai dg keinginan politik pemilik modal. tentu dg propaganda dan tipu daya yg mereka sama sekali tak memahami itu.

      sy tegaskan lagi, bahwa gerakan tanpa ilmu ini bukan hanya menimpa umat islam, namun juga umat-umat yg lain.

      sbg pembanding saja ini ada terjemahan buku “Terrorism Illuminati” oleh David Livingstone ttg salafi. sy gak mengatakan ini benar, namun menarik bagi saya untuk mendalami setiap gerakan doktrinisasi dimuka bumi, termasuk yg menimpa umat islam.

      http://blogsebelah.wordpress.com/2010/02/20/moyang-pks/

      Posted by syafiihkamil | 5 Mei 2012, 8:22 pm
    • Beberapa hari yg lalu, sy sempat diskusi dg temen-temen di fb pendukung pak dahlan. bukan saya tidak setuju dg gerakan tsb, namun ketika diskusinya banyak diwarnai prokontra ttg pak dahlan yg berlebihan, tentu akan menimbulkan kejenuhan. pro kontra ttg keilmuan tentu bagus, namun pro kontra ttg seseorang, sy ikut merasa sedih dg org tersebut.

      Posted by syafiihkamil | 5 Mei 2012, 8:32 pm
    • BASI

      Posted by miranda nasution | 6 Mei 2012, 9:51 am
    • kok artikel tentang muktazillah, ikhwanul muslimin, dinisbatkan kepada SALAFY?? TIDAK LOGIS kalo SALAFY yg selama ini memegang teguh alquran, hadist shahih dan pendapat para salafussalih (red.generasi awal islam) tiba-tiba difitnah kejam atas sesuatu yg bukan mereka. FYI, salafy itu yg paling keras dan tegas terhadap khawarij, muktazillah dan ahlul ahwa yg lain. Mereka jg yg menjaga islam dari musuh-musuhnya baik dari dalam dan dari luar, dg alquran dan assunnah. Saya yg kritis menjadi bertanya-tanya, apa ya maksud sang penulis?? Hanya salah alamatkah?? Kurang informasikah?? Atau…Sengaja salah?? 🙂

      Posted by wong ndeso | 6 Mei 2012, 1:20 pm
    • apa bedanya tulisan yg dibuat seolah-olah ilmiah dg tulisan ilmiah?? Adalah tujuan penulis dan adab-adab dalam membuat tulisan yg mengambil hujjah dan pendapat ulama, serta tidak adanyanya hawa nafsu. Jika ketiga hal tadi ketinggalan, sebagus apapun menyusun hujjah untuk mendukung tujuan menulis, maka akan terasa seperti tulisan ahlul ahwa yg hanya ‘seolah-olah ilmiah’. 🙂

      Posted by akal sehat | 6 Mei 2012, 2:32 pm
  124. Asyek…hari ini bisa ktemu pak dahlan di surabaya

    Posted by wongcilik | 5 Mei 2012, 5:39 pm
  125. Ada link dri arab…berita’nya kok kurang geli geli sedap gitu…dah gitu banyak yg basi lgi?dah suber’nya gag akurat…kalo’pun pak dahlan month jdi RI 1 pun…itu atas kemauan rakyat indonesia dull paidull…bukan kemauan beliau sendiri.beliau itu bukan orng yg silau ato buta karena jabatan…yg di pikir’kan beliau itu skarang kerja adalah ibadah.sebuah pengabdian yg dia berikan di sisa hidup’nya agar lebih bermanfaat untuk rakyat dan negara.bukan skedar mencari sensasi…kalo mau’pun tiap hari pak dahlan bisa masuk koran di jawa pos…wong itu surat kabar beliau.itu kalo sekedar mempublikasikan diri mencari simpati,tpi meskipun gag di liput media’pun dri mulut ke mulut rakyat sudah tau cara kerja dan pengabdian’nya untuk rakyat.yachhh??nama’nya jg sirik…sirik kan tanda tak mampu…..buat yg suka sirik ma pak Dahlan ke porong aja sono nyemplung di kolam lumpur..biar jelas muka loe kaya gimana.

    Posted by wongcilik | 5 Mei 2012, 5:54 pm
    • Tahun 2006, pagi hari subuh, aku pernah naik bis dari Jember ke Surabaya. Bis AKAS yang aku naiki lewat tol porong, saat melewati dekat Lapindo Brantas bisnya memelankan kecepatan karena jalan tol digenangi air. Semua mobil yang lewat pasti pelan saat melewati genangan itu.

      Salah seorang penumpang di dekat pintu depan tanya ke kernet yang berdiri di pintu, “Banjir a, mas?”

      Kernetnya jawab, “Emboh, miline soko kono,” dia sambil menunjuk ke arah Lapindo Brantas, “Wingi isuk durung gede koyo ngene.”

      Sopirnya bilang, “Tempek’e sopho teles iki, rek?!”

      Kernet dan sopirnya ketawa. Aku dan juga mungkin sebagian penumpang yang ada dekat barisan depan yang tidak tidur ikut ketawa, meski malu-malu.

      Dan kini, tawa itu berubah jadi tangis masal yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh setiap orang yang pernah lahir, hidup dan mencari makan di daerah itu. Termasuk jasad-jasad di makam dekat pesantren yang tidak sempat dipindahkan.

      Posted by Ismael Bin Yehuda | 5 Mei 2012, 10:09 pm
      • Eks Karyawan PT DI Persoalkan Dana Lapindo di APBN
        KOMPAS.COM
        Suhartono | Agus Mulyadi | Senin, 30 April 2012

        JAKARTA, KOMPAS.com – Perwakilan 3.500 eks karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, menagih pemerintah untuk membayar tagihan pesangon Rp 170 miliar yang sejak tahun 2004 tidak dibayarkan.

        Pemerintah dinilai diskriminasi terhadap eks karyawan PT DI, dibandingkan dengan penanganan semburan lumpur panas PT Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

        “Mengapa pesangon eks karyawan PT DI yang hanya senilai Rp 170 miliar untuk sekitar 3.500 orang, sampai sekarang tak dibayar-bayarkan oleh pemerintah? Padahal, untuk penanganan lumpur di Sidoarjo, yang disebabkan lumpur Lapindo, pemerintah langsung mengalokasikan di APBN Perubahan 2012 senilai Rp 1,6 triliun?” tanya Ketua Bidang Organisasi dan Antar Lembaga Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan PT DI, Muhammad Sidarta, Kepada Kompas, Senin (30/4/2012) sore.

        Menurut Sidarta, seharusnya tagihan pembayaran pesangon PT DI dimasukkan juga dalam APBN-P 2012 kemarin sebelum diketok palu DPR bersama pemerintah. “Namun, karena alasan teknis, alokasi dana itu tidak dimasukan di APBN-P. Mudah-mudah di APBN 2013, alokasi dana itu masuk,” harap Sidarta.

        Sidarta mengatakan, sejak di PHK Juli 2003 silam, ribuan karyawan PT DI sudah menuntut pembayaran pesangon kepada manajemen PT DI. Namun, PT DI sudah bangkrut sehingga tagihan dialihkan kepada pemerintah.

        “Sampai sekarang, pemerintah berlasan macam-macam sehingga pesangon kami belum juga dibayarkan. Akan tetapi, kalau untuk kepentingan lumpur Lapindo, pemerintah sangat berpihak dan selalu mengalokasikan di APBN,” jelas Sidarta lagi.

        Oleh sebab itu, lanjut Sidarta, aksi demo yang dilakukan Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan PT DI bersama dengan seratusan ribu buruh, juga secara khusus akan menuntun pembayaran pesangon karyawan PT DI.

        Posted by tukang iptn | 6 Mei 2012, 1:22 am
  126. Mohon bantuan’e buat temen2 di forum…pak Dahlan lgi butuh bantuan siapa saja yg punya info untuk bisa buat alat sinyal kereta api untuk pt KAI…sapa tau ada yg punya info segera di info’kan ke pak Dahlan.untuk mengatasi masalah KRL…ayo kita cari info rame2…buat bantu beliau.salam Diz’Mania.

    Posted by wongcilik | 5 Mei 2012, 9:52 pm
  127. Lanjuttt

    Posted by wongcilik | 5 Mei 2012, 10:29 pm
  128. Siipp gan….

    Posted by wongcilik | 6 Mei 2012, 2:54 pm
  129. walau sudah sering mendengar dari pak dahlan langsung, tapi tidak ada salahnya baca artikel berikut ini:

    http://m.tempo.co/2012/05/06/401978/

    Dahlan Iskan: Usaha Saya
    Juga Banyak Gagal!

    TEMPO.CO, Surabaya – Menteri
    Badan Usaha Milik Negara
    (BUMN) Dahlan Iskan ternyata
    risi juga ditanya atau diminta
    bicara soal kesuksesan yang ia
    raih. Saat bicara dalam
    talkshow “Public Figure on
    Talk” yang digelar BEM ITS,
    Surabaya, Dahlan mengaku
    ingin bicara soal kegagalan.
    “Jadi undangan seperti itu tidak
    fair,” kata Dahlan di gedung
    Robotika ITS Surabaya, Sabtu 5
    Mei 2012. “Tidak fair karena
    kegagalan saya juga banyak.”
    Mantan Dirut PT PLN itu
    menyebut satu contoh
    kegagalannya yang cukup
    besar, yakni saat dirinya
    mendirikan usaha Internet
    “Meganet” yang mengalami
    kerugian.
    “Saat itu Internet belum disukai
    orang seperti sekarang, apalagi
    kemudian ada krisis di
    Indonesia. Perusahaan itu
    akhirnya saya lepas. Saya telah
    memulai dan saya harus
    mengakhiri daripada rugi
    besar,” tutur pria kelahiran
    Magetan, Jatim.
    Namun kegagalan itu tidak
    terlalu menjadi persoalan bagi
    perusahaan. “Ibaratnya, dosa
    saya kepada perusahaan itu Rp
    100 miliar, tapi saya juga
    menghasilkan triliunan untuk
    perusahaan,” ujarnya. “Ada
    prinsip mizan (keseimbangan).”
    Cara seperti itu pula yang kini
    diterapkan saat dirinya
    dipercaya menjabat Menteri
    BUMN. “Garuda itu bangkrut,
    lalu saya tawarkan, tapi nilai
    sahamnya justru naik. Mungkin
    yang menawarkan dipercaya
    ya,” ucap dia, tersenyum.
    Kepada 1.600 mahasiswa ITS
    dan perwakilan mahasiswa dari
    Unair, UGM, ITB, dan
    sebagainya yang hadir dalam
    acara itu, Menteri yang juga
    jurnalis itu menegaskan bahwa
    cerita kegagalan itu penting.
    “Ibarat belajar naik sepeda
    yang nggak ada sekolahnya,
    kita bisa naik sepeda kalau kita
    sudah berkali-kali jatuh. Yang
    penting jangan kapok (jera),
    sekali-kali rugi itu boleh karena
    namanya bisnis ya begitu itu.
    Ada juga kegagalan yang lebih
    gawat, yakni ditipu,” tutur dia.
    Dalam kegiatan yang dibuka
    Pembantu Rektor I ITS Prof Dr.
    Ing Herman Sasongko itu
    Dahlan Iskan mengatakan
    dirinya mampu menghadapi
    kegagalan karena banyak
    belajar tentang kehidupan dari
    sosok ayahandanya yang buruh
    tani dan tukang kayu yang
    kerjanya serabutan.
    “Ayah saya itu pekerja keras,
    pagi sudah ke sawah sebagai
    buruh tani, lalu kalau tidak ke
    sawah ya bekerja sebagai
    tukang kayu, bahkan sering
    masih ke sawah pada malam
    hari. Kami miskin dengan hidup
    ala kadarnya,” ucap dia.
    Namun dirinya juga seperti
    ayahandanya yang tidak pernah
    merasa menderita, tidak pernah
    menderita karena lapar, dan
    tidak pernah ngomel karena
    kemiskinan dengan
    menyalahkan pihak lain.
    Bahkan kerja keras juga tidak
    merasa bekerja keras karena
    hal itu sudah menjadi
    kebiasaan.
    “Akhirnya saya punya prinsip
    bahwa kalau miskin
    bermartabat dan kalau kaya
    bermanfaat. Kalau
    menyalahkan orang, ya tidak
    bermartabat,” kata Dahlan
    yang DO (drop out) dari kuliah
    di Jurusan Tarbiyah karena
    sibuk menjadi aktivis pers
    kampus.
    WDA | ANT

    Posted by tsao tsao | 6 Mei 2012, 4:57 pm
    • jadi confirm ya, Garuda itu sebenarnya ‘BANKRUT’ !

      Posted by kebenarandatangjuga | 6 Mei 2012, 8:05 pm
      • komentar khas BSH, suka cari kesalahan tapi minim solusi, selamat anda masuk 10% yg nyaring bunyinya 😛

        Posted by real mirdad | 7 Mei 2012, 4:14 am
        • SOK tau ah ! iam not a BSH. Salut buat pak DIS satu satunya menteri BUMN yang secara JELAS menyatakan Garuda BANKRUT. Dan beliau (tentunya setelah berdiskusi dengan berbagai pihak) sudah memberikan solusi, tinggal dijalankan. Buat siapapun di BUMN : Award boleh seribu, tetapi jangan menipu! ndesoooo tau !

          Posted by kebenarandatangjuga | 7 Mei 2012, 10:30 am
  130. Testt….teesstt….tesss’Syyyyy

    Posted by wongcilik | 6 Mei 2012, 8:31 pm
  131. Saya tidak setuju dengan penjualan dan sinergi BUMN yang tidak pernah kunjung baik, memang mengelola aset berkualitas kita itu memang sangat berat, tapi bukan berarti menjualnya ke publik adalah ide baik, masalah di masa lalu bukan berarti masalah di tubuh entitas Pak Dis, banyak dari kita berpikir yang salah manusianya namun yang dijual entitasnya, negara kita sepertinya tidak tau mengenai apa yang harus dilakukan dan apa itu dunia pertama dan kedua, mengelola entitas cantik di negeri ini juga bukan mainan anak kecil.

    Kita berada di dunia ketiga dimana banyak hal “sampah” di luar sana jadi wanita cantik nan seksi di belahan dunia ketiga seperti di negara kita, contohnya menjual semua BUMN yang baik ke pasar, pasar tidak pernah loyal dan pasar tidak pernah 100% ter-prediksi, kita bukan negara liberal, bukan juga menganut sistem ekonomi liberal, tapi gejolak pasar sama panasnya dengan negara liberal, bahkan di negara liberal pun menyadari pentingnya peran pemerintah di pasar.

    Namun inilah potret kita Pak Dis, saya tau anda orang media dan paham bagaimana cara menyampaikan pesan yang baik melalui media, namun saya yakin kita masih punya tujuan, cita-cita, dan masa depan untuk anak kita nanti.

    Apakah hal yang bisa kita lakukan untuk BUMN tercinta di negara ini ?

    Saya rasa kita tau jawabannya !

    Posted by wisnu | 10 Mei 2012, 11:25 am
    • Menjual asset adalah hal yang paling mudah dilakukan disaat bankrut. Menjual asset juga merupakan hal yang seringkali dilaksanakan tatkala kinerja keuangan tidak sebagaimana yang diharapkan. BUMN Garuda tidak luput ‘terpaksa’ melakukan hal ini bahkan lebih jauh lagi ‘terpaksa’ merilis 30% sahamnya ‘penuh kontroversi’ kepublik. Lalu kejadian kejadian berikutnya telah sama sama kita saksikan, Pak Dis lintang pukang akrobatis melakukan penyelamatan. Thank Boss for the save !

      Bagaimana seharusnya sebuah bisnis airline dijalankan ? jawabannya sebenarnya biasa dan sangat klasik yakni memastikan setiap rute yang diterbangkan menghasilkan keuntungan !
      Pertanyaan selanjutnya jelas sudah, apakah Garuda telah menghasilkan keuntungan untuk setiap rute yang diterbangkannya ? Pasti belum ! Untuk itu perlu dilakukan kajian ulang untuk setiap rute yang merugi ataupun terus menerus rugi. Peranan para Manager ataupun Marketer yang bertanggung jawab terhadap rute rugi dimaksud harus lebih ditingkatkan baik melalui pendidikan dan pelatihan ataupun acap melakukan riset dan intelligent marketing.

      Adapun penambahan alat produksi harus selalu didahului dengan studi kelayakan yang baik dan jujur berdasarkan masukan dari para manager, marketer, dan hasil riset pasar. Pembelian pesawat baru didalam bisnis airline hampir pasti akan menghasilkan hasil positif karena pesawat baru belum menanggung beban perawatan besar. Akan tetapi perlu diwaspadai dan dikalkulasi secara detil dan tepat beban biaya perawatan pesawat pesawat baru tersebut 2 – 3 tahun kedepan.

      Hal lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah bisnis airline adalah bisnis yang serba ‘HIGH’, high capital, high risk, high cost, high image but unfortunately low profit. Tetapi jangan diabaikan bahwa sebenarnya dari bisnis airline dihasilkan turunan aneka bisnis yang keuntungannya bisa sangat besar.

      Apa sajakah itu ? sabaaar nanti ada saatnya kita bicarakan, saat ini Garuda dululah, semoga berkenan.

      Terbanglah Garuda, Majulah BUMN, Jayalah Indonesia !

      Posted by kebenarandatangjuga | 10 Mei 2012, 1:30 pm
  132. Salam Silaturahmi dari MA Minnatul Huda

    Posted by Madrasah Aliyah Kejuruan | 23 Mei 2012, 3:06 pm
  133. SALUT PD P DIS…..HEBAT…..BERARTI HATINYA BENER NYATU AMA OTAKX ,,,…..

    Posted by MAN ABDOEL | 25 Mei 2012, 10:25 am
  134. Reblogged this on Indahnya berbagi,,,,,.

    Posted by taufikruna | 19 Juni 2012, 8:38 pm
  135. Uang setan dimakan Jin, Jadi yang waras ngalah..

    Posted by Teguh Wibowo | 20 Juni 2012, 9:23 am
  136. salut dengan kinerja dan pemikiran brilian pak DI 🙂

    Posted by ayu mulidyawati | 29 Juni 2012, 2:38 am
  137. <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  »<a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a>  » <a href="https://anbloghub.com/my-husband-loves-me-but-not-sexually/">7 Ways Unlock Passion</a> 

    Posted by halavax | 28 November 2023, 7:34 pm

Tinggalkan Balasan ke Ahmad Zuhri Batalkan balasan