>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Capacity Manajemen di Balik Kandang Sapi

Senin, 13 Februari 2012
Manufacturing Hope 13

Saya lupa ini bukan Surabaya: pukul lima pagi masih sangat gelap di Jambi. Tapi, janji telanjur diucapkan: melihat perkebunan sawit milik PTPN-6, kira-kira satu jam naik mobil dari Kota Jambi. Padatnya acara Hari Pers Nasional yang dihadiri Presiden SBY tanggal 9 Februari lalu membuat tidak banyak pilihan waktu. Di PTPN-6 ini ada tubuh-tubuh seksi yang perlu dikunjungi: peternakan sapi yang dikombinasikan dengan kelapa sawit!

Sudah lebih satu bulan uji coba sapi-sawit ini dilakukan. Memanfaatkan pelepah kelapa sawit untuk makanan ternak. Begitu banyak pelepah yang terbuang. Ini disebabkan kelapa sawit tidak bisa dipanen kalau pelepah yang melindungi tandannya tidak dibuang.

Setiap pohon sawit rata-rata panen 20 kali setahun. Berarti setiap pohon membuang 22 pelepah yang bisa dijadikan makanan ternak. Pelepah itulah yang dimasukkan mesin. Dihancurkan sampai lembut. Selembut cacahan rumput. Lalu, dicampur bungkil dari pabrik pengolahan sawit. Ditambah lagi blotong yang diambil dari buangan pabrik yang sama.

Betapa murahnya makanan ternak seperti ini. Kontras dengan peternakan yang ada. Betapa banyak peternak (sapi, kambing, ayam, bebek, lele, gurami) yang terjerat harga pakan yang mahal. Akibatnya, peternak kita kurang bergairah. Akibatnya, kita selalu kekurangan daging. Akibatnya, kita harus impor sapi. Impor lagi. Impor lagi. Tahun lalu Indonesia mengimpor 350.000 ekor sapi!

Kenyataan tingginya impor sapi inilah yang menantang siapa pun. Termasuk menantang teman-teman BUMN yang bergerak di perkebunan sawit. Mungkin teman-teman BUMN sawit yang bisa ikut mengatasi. Mungkin kombinasi “sapi-sawit” inilah solusinya.

Memang, sebelum melihat uji coba di PTPN-6 Jambi ini, saya sudah berpikir agar BUMN membuat peternakan skala besar di Sumba atau di salah satu pulau di NTT lainnya. Atau di Pulau Buru. Saya bersama seorang tokoh manajemen perubahan, Rhenald Kasali, diam-diam memang lagi mempersiapkan studi peternakan skala besar di Pulau Buru.

Profesor Kasali sudah lebih dulu memiliki proyek sosial yang monumental di Pulau Buru, Maluku. Ada kemungkinan masih bisa dikembangkan lagi untuk bidang peternakan. Saya belum berani mengungkapkan soal ini karena belum begitu konkret. Biarlah tim Profesor Kasali meneruskan studinya. BUMN hanya akan menerima hasilnya dan kelak mengembangkannya.

Sebagaimana BUMN pangan yang harus dibesarkan, Presiden SBY juga memberikan dorongan yang sangat besar untuk teratasinya kekurangan sapi ini. Rasanya, banyak skenario yang bisa disiapkan. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, misalnya, termasuk yang sangat antusias mengatasi kekurangan daging ini agar kecerdasan generasi mendatang lebih tinggi lagi.

Sambil menunggu studi di Pulau Buru, proyek sapi-sawit seperti yang di Jambi ini bisa dijalankan lebih dulu. Pagi itu, di sebelah kandang sapi yang berisi 50 ekor, diskusi serius dilakukan. Di samping ada Dirut PTPN-6, Iskandar Sulaiman, ada juga ahli serat kelapa sawit Dr Witjaksono. Juga doktor-doktor peternakan yang menekuni bidang ini. Misalnya, Dr Bess Tiesnamurti: kelahiran Jogjakarta, lulus S-1 di Undip Semarang, S-2 di Amerika Serikat, dan mengambil doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Tentu saya banyak bertanya kepada para ahli itu. Sesekali menguji dan mengklarifikasi data. Ini disebabkan pengetahuan saya di bidang peternakan sangat terbatas.

Diskusi intensif perlu saya lakukan karena saya harus membuat keputusan yang strategis. Tidak boleh keterbatasan saya menjadi penghambatnya. Memang di masa remaja, saya adalah penggembala kambing. Bertahun-tahun setiap pulang sekolah saya harus menggembalakan kambing milik tetangga dengan upah: kelak mendapatkan salah satu anak kambingnya. Saya juga biasa memandikan sapi atau kerbau asuhan teman-teman sepenggembalaan. Tapi, saya tidak pernah sekolah peternakan.

Diskusi tersebut terus dilakukan di sepanjang perjalanan kembali ke Kota Jambi. Itulah sebabnya, saya dan Dirut PTPN-6 gantian mengemudikan mobil. Para ahli itu sebagai penumpangnya. Diskusi di dalam mobil tidak kalah seru. Gantian mengemudi begini juga penting sekaligus untuk mengubah citra bahwa direksi perkebunan itu feodalistik.

Tiba di Jambi, ratusan aktivis KAMMI Jambi sudah menunggu saya untuk sebuah dialog. Karena itu, sementara saya terlibat diskusi dengan KAMMI, para ahli tersebut saya minta mengadakan rapat dengan manajemen PTPN-6. Saya ingin dari hasil peninjauan dan diskusi sepanjang pagi itu ada follow-up-nya. Para ahli tersebut bersama direksi PTPN-6 saya minta membuat business plan.

Harapan saya, ketika diskusi dengan teman-teman KAMMI selesai, saya sudah bisa melihat business plan proyek sapi-sawit ini. Mereka ternyata benar-benar ahli. Sebelum saya selesai acara di KAMMI, rapat itu sudah selesai. Business plan sudah tersusun. Ini disebabkan bahan-bahan rapat tersebut memang sudah didiskusikan secara mendalam sejak pukul 5 pagi.

Kombinasi ahli ternak dari Kementerian Pertanian dengan kemampuan manajerial direksi PTPN-6 membuat pekerjaan bisa selesai cepat. Inilah yang membuat saya pernah mengemukakan di MetroTV bulan lalu bahwa eksekutif BUMN itu sebenarnya hebat-hebat. Bahkan, dari lima kali pemilihan Marketer of the Year yang dilaksanakan Hermawan Kartajaya, empat di antaranya dimenangkan Dirut BUMN!

Kami pun kembali ke kantor PTPN-6. Mendiskusikan business plan yang sudah dirumuskan. Berbagai angka diklarifikasi. Berbagai kesulitan dibayangkan. Berbagai hambatan diinventarisasi. Hasilnya: go! Peternakan sapi-sawit ini bisa dilaksanakan.

PTPN-6 Jambi, karena kebunnya yang hanya 32.000 ha (terkecil di antara perkebunan BUMN), menyanggupi dijatah 10.000 ekor sapi setahun. Mulai kapan” Dimulai tahun ini juga. Kandang sudah harus dibuat April nanti. Sebelum musim Qurban hari raya haji Oktober nanti, sudah harus mulai panen 2.000 ekor.

Business plan akan dimatangkan lagi dalam pertemuan antardireksi PTPN sawit seluruh Indonesia sebelum akhir bulan ini. Target 100.000 ekor sapi tahun ini harus dibagi di antara perkebunan yang ada. Tahun depan, kalau bisa, ditingkatkan menjadi 200.000 ekor.

Target waktu tersebut tidak sulit dicapai. Model kandangnya dipilih yang praktis. Memang ada dua model kandang: model berlantai semen yang tiap hari harus dibersihkan atau model lantai jerami yang hanya tiap tiga bulan diperbarui. Dua-duanya sama baiknya.

Kalau model lantai semen yang dibuat agak miring, kotoran sapi itu bisa dimanfaatkan untuk biogas. Sedangkan, air kencingnya bisa untuk pupuk. Jangan meremehkan air kencing sapi. Kini, harga air kencing itu sudah lebih mahal daripada Coca-Cola! Begitu bagusnya kandungan pupuk air kencing sapi, harganya kini mencapai Rp 10.000/liter!

Kalau lantai kandang itu terbuat dari hamparan sabut, tidak perlu?dibersihkan setiap hari. Biarlah tinja sapi bercampur dengan Coca-Cola-nya, menyatu dengan sabutnya. Setiap tiga bulan, lantai itu bisa diambil. Menjadi pupuk organik yang luar biasa. Pupuk inilah yang akan menyuburkan perkebunan sawit. Menggantikan hilangnya pelepah-pelepah yang selama ini dibiarkan membusuk di bawah pohon.

Tentu ide ini masih bisa dikembangkan. Begitu banyak rakyat yang memiliki kebun sawit sendiri. Tentu kelak, setelah melihat praktik di PTPN, mereka juga bisa meng-copy-paste. Karena itu, proyek sapi-sawit PTPN ini harus berhasil:?menjadi contoh untuk rakyat sekitar.

Bagi manajemen PTPN sendiri, sebenarnya proyek ini kurang menarik. Hasilnya hanya serambut dibelah tujuh jika dibandingkan dengan hasil minyak sawitnya. Karena itu, niat pengembangan sapi-sawit ini harus tidak sekadar bisnis. Melainkan juga untuk ikut menyelesaikan salah satu persoalan bangsa.

Bagi saya, proyek seperti ini juga untuk melihat capacity yang sebenarnya dari sebuah manajemen di BUMN. Apakah sebuah BUMN sudah menggunakan kapasitas manajemennya secara maksimal? Apakah kapasitas besar yang dimiliki para direksi BUMN sudah sepenuhnya tercurah untuk kemajuan perusahaan? Atau masih banyak kapasitas yang terbuang di “arena lain”.

“Arena lain” itu tidak boleh terlihat begitu menariknya bagi manajemen BUMN. “Arena lain” itu bisa menggeser fokus. Saya sendiri sudah diingatkan banyak teman untuk jangan tergoda sering menghadiri acara yang tidak ada hubungannya dengan pengembangan BUMN. Belakangan memang terlalu banyak permintaan untuk sebuah aktivitas di luar BUMN. Saya harus segera menyadari bahwa itu adalah godaan. Saya akan memperhatikan peringatan teman-teman seperti itu.

Kembali ke fokus memang harus digalakkan: bekerja, bekerja, bekerja. Direksi BUMN yang selama ini hanya mengurus PSO (public service obligation), misalnya, sudah harus mulai bergerak ke luar PSO. Agar kapasitas manajemen yang sebenarnya terlihat dengan nyata. PSO tetap harus dijalankan. Ini penugasan dari pemerintah. Tapi, tidak boleh direksinya tidak bergerak di luar itu.

Itulah sebabnya, saya gembira ketika PT Pusri, PT Sang Hyang Sri, dan PT Pertani bersemangat menangani pembukaan sawah baru besar-besaran. Bulog juga akan ikut bergerak menangani program intensifikasi sawah mandiri.

Kelemahan business as usual adalah: tidak akan bisa terlihat kapasitas manajemen BUMN yang sebenarnya. Business as usual tidak akan melahirkan manajemen yang tangguh. Dengan beban yang lebih banyak dan target yang lebih tinggi, akan terlihat mana direksi yang benar-benar andal dan mana yang sebenarnya biasa-biasa saja. Peningkatan kapasitas direksi melalui penambahan beban seperti inilah jalan terbaik untuk capacity building.

Capacity building model ini juga akan terjadi di kelompok kehutanan. Inisiatif Perhutani untuk menggarap hutan sagu menjadi industri pangan adalah capacity building dari manajemennya yang luar biasa. Perusahaan-perusahaan BUMN kehutanan (terutama Inhutani 1, 2, 3, 4, 5) tidak akan lagi kerja rutin: mengerjasamakan lahan dan mengerjasamakan apa saja yang dimilikinya. Bagaimana kita bisa melihat apakah direksi Inhutani itu hebat atau tidak kalau semua pekerjaannya di-sub-kan ke pihak ketiga.

BUMN PPA juga berubah. Tidak boleh lagi PPA menangani hal yang kecil-kecil. Tahun 2012 ini PPA hanya akan menangani lima masalah, tapi gajah-gajah. Sudah bertahun-tahun tidak ada yang berani menyentuh gajah-gajah-bengkak itu. Di sinilah akan terlihat manajemen capacity PPA yang sebenarnya. Mungkin agak heboh-heboh sedikit, tapi bukankah manajemen yang besar memang harus menyelesaikan persoalan yang besar?

Kalau capacity building ini terjadi di semua bidang BUMN (perkebunan, pangan, gula, penerbangan, perbankan, kereta api, pelabuhan, kehutanan, energi, perkapalan, perhotelan, dan seterusnya), hasilnya akan gegap gempita. Kita pun akan tahu apakah kapasitas manajemen di sebuah BUMN itu sudah memadai atau belum. Kita pun akan tahu dengan sebenar-benarnya apakah semua kapasitas manajemen BUMN sudah termanfaatkan atau masih idle.

Semua itu harus sudah terbaca sebelum 1 Juli 2012. Saat itulah, dari ribuan sapi di kebun sawit sudah banyak yang mulai hamil. (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

267 respons untuk ‘Capacity Manajemen di Balik Kandang Sapi

  1. Maju terus Pak Dahlan, Mari kita bersama-sama mengembangkan BUMN di Indonesia !!!!!

    Posted by Enzo | 13 Februari 2012, 5:48 am
    • setuju pak enzo..semoga beliau bisa membawa maju bumn dan juga bangsa ini…
      mari pak enzo bergabung dengan gerakan rakyat dan facebooker mendukung dahlan jadi presiden..
      http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/

      Posted by deden hapsari | 13 Februari 2012, 6:37 am
    • pokoe sudah cocok jadi presiden…………….maju terus pak Dahlan Iskan. Aku selalu mendambakan engkau jadi presidenku, dak usah diragukan lagi…..ayo dukung, sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh orang seperti Pak Dahlan Iskan.

      Posted by Agus Supriyono | 15 Februari 2012, 7:57 am
    • bravo buat p DIS, kterbatasan jangan menjadi hambatan melainkan dicarikan solusi dg koordinasi lintas ilmu, dan yg penting sgr ada tindak lanjut agar hasilnya sgr tampak. Semoga sehat selalu.

      Posted by rindu | 26 Februari 2012, 11:07 am
    • Pak Dahlan, pertanian mandiri adalah impian saya. Dimana semua siklus bisa dimanfaatkan dengan optimal. Saat ini yang sudah kami lakukan mencetak lahan sawah dari bekas galian pasir. Masih tercetak +/- 6 ha sawah. untuk padi dan jagung.Sumur bor sudah disiapkan pak, namun atas kasih karunia Allah tiba-tiba ada mata air yang mengalir, cukup untuk mengairi areal sawah tersebut. kendalanya memang ada, seperti tanah yang turus, asem-asem. Namun selama berikhtiar dan terus belajar setiap kendala pasti memberi ilmu yang baru dan wajib untuk digetuk tularkan supaya semakin banyak orang yang bisa diberkati.dari lahan tersebut bisa menghasilkan benih padi +/- 7 ton per hektar. kalau untuk gabah mungkin bisa sekitar 8-9ton per hektar. kami sedang menyiapkan untuk memelihar sapi, sementara ini yang dikerjakan menanam rumput gajah nya dulu. ada lahan 3 hektar yang disiapkan lagi-lagi dari bekas lahan pasir tersebut. Peluang untuk mencetak sawah ini sangat luas tapi karena swadaya murni jadi menyesuaikan dengan kemampuan.
      Semoga proyek mandiri ini, yang walaupun kecil-kecilan diberkati oleh Allah Sang sumber kelimpahan dan memberi kebahagiaan buat orang banyak.
      Salam damai sejahtera dan semoga Bapak Dahlan Iskan senantiasa sehat walafiat dan diberkati dengan kelimpahan.

      Posted by erni maria | 20 Maret 2012, 9:17 am
    • Walaupun artikel ini sudah lama, tapi tetap saya kangen dengan segala terobosan Pak Dahlan Iskan

      Posted by Qurban Global World | 29 Januari 2017, 7:16 pm
  2. Dimana-mana kelapa sawit sedang menjadi primadona. Selain kelapa sawit, hasil bumi lainnya seperti beras dan hasil perkebunan lainnya sedang dilirik kembali oleh pemerintah, khususnya oleh BUMN. Memang sudah waktunya sektor pertanian ini dilirik kembali. Kebagetan saja, negara dengan luas wilayah seperti Indonesia, masak masih saja impor beras cs. Thailand dan Vietnam saja yang secara luas wilayah kalah jauh dengan Indonesia justru bsia ekspor beras cs.

    Maju terus BUMN, kembangkan kembali sektor pertanian kita…!

    Posted by Busana Muslim Bali | 13 Februari 2012, 5:53 am
  3. BUMN dibawah pak DIS sungguh bisa sangat2 hebat. PLN sudah terbukti berhasil walaupun hanya 2,5 thn. semoga 2,5 tahun lagi BUMN2 yang lain sudah bisa berubah termasuk BUMN bidang pelabuhan. Saya harap 2013 BUMN pelabuhan bisa di merger seperti BUMN perkebunan, Heiruddin(Staf Pelindo IV)

    Posted by Heiruddin | 13 Februari 2012, 5:54 am
  4. alhamdulillah

    Posted by mchoir | 13 Februari 2012, 6:03 am
  5. Kemuliaan diatas kemuliaan buat Pak Dahlan sklg. ia salah satu cahaya diantara sedikit cahaya yang akan menjadi alasan bagi Tuhan untuk menolong Indonesia dan bukan sebaliknya. yuk menjadi bagian dari cahaya yg sedikit itu….

    Posted by syafiihkamil | 13 Februari 2012, 6:08 am
  6. Semoga Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan memberi kemudahan kepada Pak Dis..

    Posted by Panji | 13 Februari 2012, 6:12 am
  7. Sepertinya para Psikolog perlu mengukur “Capacity” Pak Dis ini ….. tidak perlu S1 / S2 / S3 / S4 /S4 ….. tapi mumpuni utk banyak hal ……. Ruarrrrr Biasa … !!!
    ……. Terlihat siapa yang kerja dengan hati ….. dan siapa yg bekerja hanya untuk “muka” ….

    We love u full Pak Dis …

    Posted by Agandri | 13 Februari 2012, 6:18 am
  8. Ya Allah berikanlah dan jagalah kesehatan pemimpin kami ini…
    semoga pak dis bisa membawa negara kami maju dan sejahtera….
    mari bergabung bersama gerakan rakyat dan facebooker mendukung dahlan iskan menjadi presiden.
    http://www.facebook.com/groups/dahlaniskangroup/

    Posted by deden hapsari | 13 Februari 2012, 6:35 am
  9. Sederhana tapi sangat bermakna, pemikiran yang sangat luar biasa, jeli dalam setiap sikap, maju terus pak Dis, sekedar urun, di BUIMN perkebunan juga banyak mempunyai rumah sakit-rumah sakit, kalo manajemen jeli rumah sakit-rumah sakit tsb dapat juga menjadi cor bisnis yang sangat menguntungkan disamp[ing tetap bisa melayani kesehatan karyawan perkebunan. Semoga Tuhan selalu melindungi Bapak.

    Posted by Eko legstyanto | 13 Februari 2012, 6:39 am
  10. Kembali pak Dis berhasil memfasilitasi sebuah terobosan, inovasi dalam pengelolaan bisnis khususnya kelompok perkebunan. Awalnya saya sempat confuse dengan statement pak Dis sebelumnya agar BUMN jangan makrifat dulu jika bisnis utamanya (syari’at) aja masih belum optimal. Dalam hal ini saya sempat bertanya apakah BUMN ini mengarah ke makrifat dan apakah syariat-nya sudah mumpuni? Sementara pengelolaan bisnis sawit sebagai komoditas primadona kita saja masih belum optimal jika dibandingkan dengan pengelolaan oleh swasta. Namun saya mash, terus n terus kagum dengan pak Dis, khususnya dalam niat menyelesaikan masalah kebangsaan. Sapi bukan untuk optimalisasi kinerja BUMN perkebunan tapi sebagai bagian dr kontribusi BUMN untuk mendukung penyelesaian masalah pangan, yaitu impor daging, yang memang sangat ironis. Semoga niat ini segera terwujud dan semoga kekuatiran saya bahwa kelompok-kelompok pengusaha importir (yang selama ini hidup nyaman) akan berulah tidak terbukti atau bisa diatasi oleh pemerintah. Selamat pak Dis, kami selalu menunggu gebrakan-gebrakan baru bapak. Salam sehat & sukses selalu.

    Posted by Aris Kadarisman | 13 Februari 2012, 6:50 am
  11. “…biarkan kotoran bercampur dengan coca colanya..”
    haha.. Saya suka ini!

    kian hari saya ikuti, harapan kejayaan negara kita, makin besar!
    terima kasih pak Dis.

    Posted by seruling sakti | 13 Februari 2012, 6:55 am
    • jika harga 1 liter air kencing sapi lebih mahal dari “coca cola ” lalu apa enaknya “coca cola yaa ? wah pengungkapan fakta yg sangat faktual dan mak nyus . HIDUP P.DIS

      Posted by tutiono | 13 Februari 2012, 6:57 pm
  12. pak Dis menyadari kelemahannya dlm bidang perkebunan (dan peternakan), tapi seperti yg diungkap bapak aris kadarisman, persoalan bangsa yg impor sapi melulu,sepertinya sudah bisa terpecahkan.
    mari kita dukung program2 pak Dis!

    Posted by seruling sakti | 13 Februari 2012, 7:03 am
  13. Alhamdulillah….. gak nyangka sepagi ini keluarnya tulisan pak Dis…., mungkin ada sedikit hubungan bahwa selama ini beliau tidak pernah mengeluh tentang kemacetan di jakarta. malah yang beliau lakukan adalah mencari cara kreatif bagaimana memanfaatkan saat macet untuk hal2 yang produktif dan cara lain agar kemacetan itu tidak menjadi alasan untuk telat menghadiri sebuah acara. disini hubungan itu nampak nyata bahwa selalu ada ide2 kreatif untuk mengatasi masalah2 yang bisa dikatakan sudah akut seperti kemacetan jalan2 di jakarta. ini memang yang harus dicontoh: masalah akan selalu ada dalam segala hal namun yakin gak akan ada solusi apalagi selesai kalo cuman bisa mengeluh…mengeluh…dan mengeluh…..! ups… koq malah asyik komen disini. berangkat kerja ah….! Bravo pak Dis dah tak terima ilmu dari panjenengan pagi ini n semoga berkah.

    Posted by syaif | 13 Februari 2012, 7:15 am
  14. Maju Teruz Pak Dahlan Iskan…, Semoga Kami Dapat Bermanfaat Seperti Apa Yang Anda Lakukani…

    Posted by Barata Yudha | 13 Februari 2012, 7:16 am
  15. orang yang selalu sibuk berbuat kebaikan tidak akan sempat berbuat keburukan.. maju terus Pak Dis!

    Posted by indraazimi | 13 Februari 2012, 7:20 am
  16. Perasaan ikhlas, pemikiran benar dan perhatian serius dari top-nya top management seperti posisi Pak DIS saat ini adalah kunci bagi semua. Dulu pengen bgt ketemu (Alm) Pak Cacuk Sudarijanto tp blum kesampaian, sekarang ada pak DIS 🙂 sekaliber (atau lebih) dengan beliau

    Posted by fatony | 13 Februari 2012, 7:25 am
  17. serambut dibelah tujuh……..mantaaaap……memang BUMN punya potensi yang luar biasa….semoga pak DIS selalu diberi kesehatan untuk mengelolanya……Thanks

    Posted by heru | 13 Februari 2012, 7:33 am
  18. hebat!

    Posted by kyaine | 13 Februari 2012, 7:34 am
  19. Ini salah satu solusi cerdas, Tuan. Di propinsi kami, Aceh, sawit juga sedang jadi primadona. Tak kurang dari tuan-tuan bupati beserta kroni-kroni dan anak-bini mereka, sampai mau menjual nama pemerintah agar bisa ringan dapat tanah berhektar-hektar.
    Namun kita sama-sama tahu, Tuan Dahlan Iskan, sawit dari sisi ekonomi memang sangat hebat kini. Tapi limbah berupa hasil pengolahan, dan hisapan pada air tanah di sekitarnya, lekas menjadikan kawasan pemukiman di dekatnya kering mata air, dan bersemak karena pelepah dibuang seperti sampah.

    Kalau saja tuan-tuan tanah kami yang sedang jadi pejabat-pejabat negara di sini menggunakan akal budi secara elok dan bermanfaat macam gagasan Tuan, bukan akal bulus untuk memperkaya diri, maka akan setuju nian kita pada saktinya sawit jadi salah satu perkebunan rakyat, bukan jadi perkebunan pribadi para pejabat macam laku bupati kami yang sudah diajukan polisi permintaan izin pada presiden untuk diperiksa itu.

    Kapan-kapan Tuan ke Aceh, mampirlah. Biar kusuguhkan Tuan agak segelas kopi dan sepiring-dua kue timphan.

    Salam hormat, Tuan.

    TTD: Blogger jelata.

    Posted by Alex© | 13 Februari 2012, 7:39 am
    • Senang rasanya masih ada yg menggunakan gaya bahasa seperti mas @alex ini meski serasa agak asing di tengah serbuan gaya bahasa Jakartaan (maaf OOT ),

      Posted by santosa hw | 13 Februari 2012, 5:16 pm
    • elok nian Tuan punya bhasa.. Maukah Tuan brbagi ilmu buat kami..
      Sukses slalu buat Tuan

      Posted by Agoes_Hasan | 14 Februari 2012, 7:32 am
    • serasa membaca novel jaman siti nurbaya

      Posted by romi | 14 Februari 2012, 1:02 pm
    • @Santosa HW
      @Novriani Eka Sandhi
      @Agoes Hasan
      @Romi

      Benar sekali saudara-saudara punya dugaan. Beliau itu, Alex Hidayat namanya, sudahlah melegenda di dunia maya. Jika ada sekalian tuan dan puan bertandang ke Pesta Blogger, satronilah komunitas WordPress era 2007-2008, lalu singgunglah perihal sebilah nama “Alex Hidayat”, niscaya saudara-saudari sekalian akan dapati kegaduhan di meja mereka. Nyaris tak ada yang tak kenal Alex Hidayat dari Blangpidie, Aceh, blogger kawakan dengan keahlian menyulam kata dan frasa menjadi selembar tulisan dengan gaya bahasa brilian penuh makna yang apabila kita nikmati bersama secangkir kopi dan kue timphan niscaya mata tak akan jemu-jemu dan bosan.

      Jika ada ragu sekaligus ada waktu, bisa ditengok ia punya blog, anarkidiri dia beri nama, kumpulan tulisan katarsis-anarkis bermutu yang lebih dari sekedar laik baca, dan mungkin akan lebih elok apabila kiranya sebagian muat di media massa. Blogger nasionalis sekaligus idealis. Tak ada debat yang tak pernah dimenangkannya. Semua lawan diskusinya selalu mengangguk, lawan debatnya acap dibuat kikuk, dan tulisan panjangnya tak pernah bikin ngantuk. Dan… ya, di sini pun kami aminkan, bahwa tutur-kata bahasa tulisnya betul elok nian, manis dan ada aroma khas novel-novel roman, mengingatkan kita pada Marah Roesli “Anak dan Kemenakan” hingga Nur Sutan Iskandar “Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan”; melemparkan pula kita punya sepotong ingatan pada Hikayat Djahidin hingga prosa-prosa romannya Nasjah Djamin.

      Ah, kiranya cukup dua paragraf saja untuk sekedar ikut menambahi. Kepada Tuan Dahlan Iskan, berkenanlah kiranya tulisan out-of-topic kami dimaklumi.

      Salam takzim.

      Posted by Sekretaris daripada Alex© Blogger Jelata | 15 Februari 2012, 10:24 am
      • …. siapa pula insan Tuhan satu ini? 😕

        Janganlah terlalu berlebihan. Apa-apa berlebihan tiadalah baik adanya. Itu sebab ada puasa, biar melatih diri tiada berlebihan. Terlalu tinggi orang memuji, yang dipuji bisa lupa diri, bahwa kaki masih lah memijak bumi. Kuharap pun Tuan Dahlan Iskan juga tak lupa diri dengan pujian kita di sini. Tidak pula aku. Tuan terlalu berlebih-kata. Awak ini cuma blogger jelata dari ujung nusantara. Perkara bahasa, mau macam mana pula. Begitu ada bawaan lahir, begitu biasa tercecap di bibir. Kalau bukan karena cangkir, tiada air diminum mudah terasa. Kalau bukan karena takdir, lain tempat lahir lain pula bahasa.

        Tak usahlah dilebihkan nian. Palingkan pandang ke topik di postingan ini.

        Posted by Alex© | 15 Februari 2012, 12:35 pm
        • LIKE THIS YO!!!

          Posted by Joedistira | 10 Juli 2012, 4:01 pm
          • Betul2 bagus bahasanya Bang Alex Hidayat
            Makasih Mas Joedistira, karena koment anda, saya jadi bisa baca koment Bang Alex ini, hehehe……

            Ayo Bang Alex, dan sekeretarisnya (ngakunya Sekretaris daripada Alex© Blogger Jelata gitu, hehehe) tetap kirim koment disini
            Supaya saya bisa banyak belajar bahasa sastrawi

            Salam

            Posted by doetsz | 10 Juli 2012, 5:17 pm
    • saya juga suka gaya bahasa anda tuan Alex,salam kenal

      Posted by yudi eka | 15 Februari 2012, 2:04 pm
    • mantap kalipun, tuan alex yang satu ini.. mohon sering-seringlah guna gaya bahasa yang demikian itu.. 🙂

      Posted by ikhwanalim | 16 Februari 2012, 12:30 pm
    • di masa sekarang seringkali gaya bertutur yang lugas cenderung menjadi bahasa jurnalistik. Saya rindu sekali bisa membaca tulisan jurnalisme yang sastrawi, senang sekali saya bisa mendapati di tulisan bapak. Mohon ijin untuk belajar. Saya belum pernah ke aceh, jika ada rejeki ke sanalah sudilah bapak menerima ananda menjadi murid.
      salam hormat

      Posted by erni maria | 20 Maret 2012, 10:16 am
  20. alhamdulillah sepagi ini sdh menemukan lg tulisan Kang Dahlan…. Orang yang terbaik adalah orang yang bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kebaiakn orang lain ,alam dan seisinya…. “sangat menginspirasi bagi kita-kita”.. semoga Tuhan selalu melindungi dan membimbingnya..

    Posted by bandung bondowoso | 13 Februari 2012, 7:47 am
    • yang penting memang integritas dan jeli melihat peluang karena latar belakang pengusaha..sedangkan mentan/ditjenak tidak jeli dan birokrat sehingga program swasembada daging 2014 hanya sebatas wacana..hayo bumn yang lain 2014 sudah dekat jangan impor daging lagi dari australia…selamat bekerja

      Posted by budiarto | 16 Februari 2012, 7:49 am
  21. Alhamdulillah ternyata sekarang BUMN di bawah pak Dis sudah mulai masuk ke sektor peternakan jg. Kami mendukung sepenuhnya terobosan – terobosan yang Bapak lakukan.
    Semoga saja masalah – masalah besar lain yang selama ini menjadi penghambat kemajuan ekonomi kita , di akhir masa jabatan beliau sebagai menteri BUMN bisa terselesaikan. Dan doa kami ….. di 2014 nanti , Bapak bisa mengatasi permasalahan yang lain di Indonesia sebagai Presiden RI. Jaga kesehatan ya Pak …………………

    Posted by Hadi S | 13 Februari 2012, 7:50 am
  22. smoga pak dais tetep sehat terus,biar indonesia bisa lebib baik ………………..

    Posted by muh mundir | 13 Februari 2012, 7:57 am
  23. salut buat pak dais yang ga pernah lelah kerja dan ga kehabisan ide,sega selalu istiqomah.oh ya pak dais mohon maaf,karena sy ga bisa mendapatkan buku ganti hati njenengan maka sy ngeprint dari sini,dan ternyata saudara dan teman2 sy sangat senang membacanya dan semoga bisa menjadi inspirasi!

    Posted by muh mundir | 13 Februari 2012, 8:04 am
  24. Ing ngarso sun tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani,,,,,,,Pak DIS konkretnya

    Posted by taufikwb | 13 Februari 2012, 8:35 am
  25. Jika GUS DUR adalah Bapak Bangsa,,,,semoga pak DIS juga layak menyandangnya,,,,demi persoalan kebangsaan meski rambut dibelah tujuh “tetap GO”……

    Posted by taufikwb | 13 Februari 2012, 8:37 am
  26. Pak DIS harus jaga kondisi dan kesehatannya dengan sebaik-baiknya agar tetap fit dan fresh dalam menelorkan ide-ide kreatif dan solutif tanpa perlu biaya yang maha dahsyat namun mempunyai hasil yang jelas dan terukur.
    Tetap semangat!!!! saya selalu mendoakan semua kebaikan dan keikhlasan yang pak DIS lakukan.

    Posted by alumumba | 13 Februari 2012, 8:44 am
  27. Tujuan bagus, konsep baik, rencana baik sekarang tinggal eksekutor/pelaksana dilapangan apakah akan sesuai juga dengan rencana. justru begitu dijalankan akan timbul bermacam -macam masalah yang tak diduga dan muncul masalah efek yg nggak terpikirkan sebelumnya.hal ini sudah umum terjadi dalam suatu program yang baik

    Posted by pur | 13 Februari 2012, 8:58 am
  28. Woww…. air kencing sapi Rp. 10.000/Liter lebih mahal dari coca-cola, peluang bisnis yang menjanjikan, tp banyak yang tertarik gak ya???

    Bravo Pak DIS !!

    Posted by Haris Al Khawaris | 13 Februari 2012, 9:03 am
  29. Trobosan yg mantap Pak Dis.The Power Of Change, klo qt tidak berubah maka akan terlindas zaman>>>>

    Posted by arif momo | 13 Februari 2012, 9:54 am
  30. Nampaknya selama ini saya berpikir bahwa kapasitas itu hanya ada pada mesin atau fasilitas fisik lainnya. Kalau disebut kapasitas yang idle atau pemanfaatan over capacity, langsung pikiran saya mengarah pada mesin atau peralatan fisik lainnya. Tak terbayangkan kalau yang sering idle itu justru kapasitas manajemen. Ha ha ha. Sangat mencerahkan! Terus, Pak. Ini PR besar kita semua.

    Posted by Jufran Helmi | 13 Februari 2012, 9:55 am
  31. Hanya Pak Dahlan yang bisa sekreatif ini menggabungkan yang kurang menjadi yang berguna disektor lain, sehingga berdampak positif bagi perekonomian negara kita, pak Dahlan jangan berhenti ya setelah memajukan BUMN, masih banyak bekerja, bekerja dan bekerja yang menjadi PR Bapak. Ayo kita dukung Pak Dahlan menjadi presiden RI thn 2014, agar rakyat makmur, perekonomian kita bisa sejajar dengan Negara Cina dan Amerika Serikat. Amin. Pak jangan bosan melulis yah, karena tulisan Bapak sangat saya sukai.

    Posted by dharmakusuma | 13 Februari 2012, 9:56 am
  32. Hari Senin adalah hari yang dinanti2kan …. rasanya lama menunggu tulisan Pak DIS… dengan tulisan Pak DIS kami mendapatkan info terkini tentang aktifitas BUMN.. Maju terus Psak DIS.. dan tetap jaga kesehatan karena bangsa Indonesia sangat membutuhkan semangat Pak DIS… semoga Indonesia menjadi lebih baik… lebih makmur, adil dan sejahtera…

    Posted by dewi poedjiastuti | 13 Februari 2012, 10:01 am
  33. “Tahun lalu Indonesia mengimpor 350.000 ekor sapi! !!!”

    Wow! ini sdh termasuk sapi yg fiktif? wk wk wk!!!

    ini jelas bisnis besar, mungkin peternak indonesia sengaja di jerat dg pakan yg mahal
    supaya peternakan indonesia loyo

    jadi impor sapi teruuusss…. wk wk wk

    Posted by abdullah | 13 Februari 2012, 10:03 am
  34. maju terus pa dis. semoga bpk senantiasai dibri kesehatan oleh Alloh SWT. kami rindu pemimpin yg memberikan suri tauladan dalam hidup.

    Posted by rikiherdiansyaherdiansyah | 13 Februari 2012, 10:34 am
  35. Kerja Nyata seperti Itulah yang selama ini diharapkan dan di tunggu2 oleh seluruh rakyat indonesia, bukan hanya kerja di belakang meja tapi juga turun kelapangan sehingga tidak hanya dilapori oleh anak buah yang manis2 saja namun tahu kondisi yang sesungguhnya dilapangan. Bukan hanya kerja keras namun juga kerja cerdas.
    Menteri yang bisa men-sinergi-kan dijajarannya bahkan lintas sektoral inilah yang dibutuhkan untuk Kejayaan Indonesia Raya. Maju terus Pak Dis.

    Posted by harry | 13 Februari 2012, 10:49 am
  36. wah, mudah2an qurban tahun ini harga sapi bisa turun ya pak..:), dengan begitu orang menengah ke bawah bisa juga ikut berqurban

    amiinn

    tiap minggu nich, nunggu tulisannya pak DI

    Posted by Doni | 13 Februari 2012, 11:00 am
  37. BAGI SAYA SETIAP CATATAN PAK DIS BENAR-BENAR SEBAGAI HOPE YANG CEMERLANG, APA LAGI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI INDONESIA BEGITU LUAS DAN BERAPA BANYAK PULA PELEPAH POHON SAWITNYA DIPOTONG DAN TAK PERNAH DIMANFAATKAN SAMA SEKALI, BAHKAN UNTUK KAYU BAKAR PUN TIDAK DIPAKAI, MUDAH MUDAHAN PROYEK PAKAN TERNAK YANG SUPER MURAH INI AKAN SEGERA TERLAKSANA.

    Posted by amran | 13 Februari 2012, 11:09 am
  38. Tulisan pak Dis tiap minggu selalu menarik…inilah contoh pejabat yang secara nyata mencerdaskan kehidupan bangsanya…!!!

    alhamdulillahirobbilalamiin…terimakasih Allah!!, masih menyisakan profil pejabat seperti ini utk Indonesia.!!

    Posted by im yunus | 13 Februari 2012, 11:24 am
  39. betul pak, jangan mau dulu dilamar parpol itu bahaya, terkecuali nanti pada thn 2014 kalau memang terpaksa atau dipaksa Rakyat Indonesia.

    Posted by amran | 13 Februari 2012, 11:31 am
  40. lama sejak kepincut cerita wayang + para punakawannya RA Kosasih, sudah puluhan tahun saya kehilangan suasana inspiratif, haru, semangat yg sekaligus nge’blend’ abis dengan tertawa terbahak2 plus airmata yg lantas biasanya diakhiri dengan tercenung. Beranjak tua saya menemukan 2 bacaan ‘nyandu’ yg efeknya seperti itu : serial laskar pelangi dan klipsnya pak Dis (more than just ‘cerbung’), Terus nulis ya pak, jangan capek, jangan brenti, anak/mantu/ponakan/cucu ‘dah mulai ‘nyandu’, jangan sampe mereka kehilangan tokoh panutan yg sudah semakin ‘langka’ dinegara yang nyaris karam ini. Harapan dan semangat harus selalu dikobarkan, tindakan nyata dibuktikan. Untuk saudara2ku yg rajin menyimak dan urun rembug, ternyata kita masih banyak dan insyaAllah akan semakin banyak. Wassalam

    Posted by daya setiawan | 13 Februari 2012, 11:48 am
  41. semoga semakin banyak pemimpin kita yang tertular semangat, pengabdian dan cara-cara pak DIS memberikan atau memunculkan hope serta solusi. Tidak perlu rapat-rapat di hotel-hotel berbintang dan seminar-seminar yang hanya seperti “OMDO” (omong doang, tapi tidak ada solusi konkret). Biarpun diskusinya disebelah kandang sapi, tapi output dan langkah-langkah konkritnya luar biasa…Maju terus Pak DIS, sehat selalu serta senantiasa dalam lindunganNYA. Amin

    Posted by Roberts Suryatno | 13 Februari 2012, 11:54 am
  42. Terima kasih pak DI tulisannya selalu bisa menumbuhkan inspirasi dan bisa menumbuhkan rasa bangga, dan optimisme bagi kita bangsa indonesia, semoga kita semua bisa meniru semangat pak DI. Amien

    Posted by bp_toro | 13 Februari 2012, 11:56 am
  43. ” Dengan beban yang lebih banyak dan target yang lebih tinggi, akan terlihat mana direksi yang benar-benar andal dan mana yang sebenarnya biasa-biasa saja. Peningkatan kapasitas direksi melalui penambahan beban seperti inilah jalan terbaik untuk capacity building.”
    Sebuah pemikiran yang sangat bagus, asal tetap fokus pada tugas utama.
    Ditunggu tulisan berikutnya pak DIS.

    Posted by djun | 13 Februari 2012, 12:01 pm
  44. Untuk pejabat negeri dan pejabat negara serta penjahat negara, tdk usah malu mari kita ikuti dan tauladani sepak terjang pak Dis untuk kesejahteraan rakyat RI, .

    Posted by icang | 13 Februari 2012, 12:14 pm
  45. Ya Allah lindungailah orang berhati mulia ini
    berilah kesehatan dan panjang umur
    semoga ia dapat memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia
    amin

    Posted by heri | 13 Februari 2012, 12:17 pm
  46. saya menunggu kabar hamilnya sapi-sapi ini…

    Posted by Dyah | 13 Februari 2012, 12:29 pm
  47. wah.. sip pak… Ide yang keren…dan biogas nya bisa mengidupkan mesin-mesin pembangkit listrik mini sehingga cukup untuk menambah pasokan listrik…. … dan kelihatannya ide ini mungkin bisa di kembangkan ke BUMN yang lain misalnya pabrik gula…… ..
    maju terus pak … Jaya Indonesia ku

    Posted by Ade Kurniawan An-Nahl | 13 Februari 2012, 12:30 pm
  48. Saya siap merelakan pilihan saya lepas dari ibu Megawati, asalkan pak DIS mencalonkan diri jadi RI1…

    Posted by john | 13 Februari 2012, 12:37 pm
  49. Masih teringat ketika minggu lalu detik mem-posting pemberitaan mengenai pak DIS yang berangkat jam 5 subuh, nyetir mobil sendiri untuk ngelihat sapi. Orang-orang bilang ini semacam pencitraan. Sekarang yg kemarin ngomong pencitraan mohon dibaca ya, biar bisa ngaca. Hanya orang yg bekerja yg bisa menelurkan 3-4 keputusan strategis dalam 1 hari, kalo yg melakukan pencitraan no result on a day.

    Satu lagi, kyknya hampir di setiap artikel pak DIS ada orang-orang yang ditinggikan ( mungkin karena performasinya ), seperti Syahril japarin, Fajar lazuardi dan sekarang Bess Trisnamurti. Bayangkan bila artikel ini dilihat head hunter seluruh Indonesia, pastinya akan ada suatu tawaran yang lebih baik bagi mereka. So, mari kita bekerja lebih giat mudah-mudahan bisa masuk artikel Pak Dis.

    Satu lagi, saya tidak pernah melihat kolega Pak Dis yang dijelekkan. Pak Nazarudin hanya diketawakan, tidak dihina. Direksi bising tidak pernah diketahui ( u menjaga nama baik ). Luar biasa Pak DIS ini. Semoga bapak sehat selalu, Mohon dijaga kesehatannya, Bapak sudah terlalu sering lintas propinsi bahkan kerja di hari yang seharusnya libur. Mantappp.

    Posted by Darko Rahman | 13 Februari 2012, 12:37 pm
    • setuju, BUAT METRO n TV ONE Salam Jari Tengah! ente2 hanya bisa ngebacot tanpa ada solusi, mengompor-ngompori masalah, mengundang komentator2 yang juga hobinya jelek2in orang, tanpa kasih solusi real (aka. Ichsanudin Nursy F**k!), ane teringat syarat dari pak Dis bila beliau dicalonkan jadi ketum PSSI ganti rezim, ganti generasi, ganti dengan orang-orang yang belum terkontaminasi dengan permasalahan yang ada saat ini, SEMOGA ini juga berlaku ketika beliau ditakdirkan oleh ALLAH SWT untuk memimpin negeri ini sebagai PRESIDEN, masih banyak koq anak-anak muda yang yang memiliki Intelektual, Integritas, dan kepekaan sosial, tidak seperti DPR n para politisi yang ada sekarang!

      saatnya paradigma “KARENA RACUN SETITIK, RUSAK SUSU SEBELANGA” kita ubah menjadi “KARENA SUSU SETITIK, JADI TAWARLAH RACUN SEBELANGA”

      Posted by NANANG SLAMET | 13 Februari 2012, 1:28 pm
      • top markotop komennya. suetuejue……..

        Posted by syaif | 13 Februari 2012, 1:44 pm
      • setuju bung slogannya… top bangeeet

        Posted by bp_toro | 13 Februari 2012, 3:09 pm
      • halah, akui saja… nonton bola kalo gak ada komentator kan gak siip… MetroTV dan TVOne memang di belakangnya ada pihak yg ingin terjun di 2014, jadi gak usah heranlah… tapi, daripada lihat sinetron picisan dan talent show kan mending nonton berita di MetroTV dan TVOne… tinggal dipilih aja, kalo gak suka, ya pindah channel, gitu aja kok repot… trus, di antara sekian banyak pengamat, bisa dibedakan kok mana yg cuma komentar dan mana yg lebih dari sekedar komentar… Ichsanuddin Noersy sebetulnya salah satu pengamat yg punya paparan panjang tentang kacau-balaunya kebijakan yg diambil oleh pemerintah di masa lalu hingga sekarang… beliau sedang melakukan penelitian jangka panjang utk menguak itu semua… kalo aku sih, daripada mendengarkan analisisnya anggota DPR, yg pasti punya kepentingan pencitraan, ya mending menyimak ulasan para pengamat yg, setidaknya sampai sekarang, blm partisan ke salah satu kekuatan politik…

        Posted by Novrian Eka Sandhi | 13 Februari 2012, 6:55 pm
      • semua apa yg telah dilakukan pak DIS selama jd dirut PLN dan mentri BUMN sm sekali bukan pencitraan diri tp itu gaya pak DIS dalam bekerja, dan itu telah terbukti hasilnya dari mimpin jawa pos yg bukan apa2 skrg jd media no 1 (sdh teruji di luar negeri), penggemar pak DIS jangan lupa baca dan koleksi buku pak DIS sy yakin anda akan memahami karakter beliau seutuhnya. Salam sejahtera dan sehat selalu u pak DIS

        Posted by andhika pratama | 13 Februari 2012, 7:30 pm
      • ane sih males skrg nonton berita apalagi klo dah politik/hukum,. dah diulang2, panjang kayak sinetron tpi tanpa solusi, komentator karbitan… dangkal n bising!!!
        mending abis maghrib ya ngaji , baca buku/skill baru, atau ngobrol2 ama tetangga diluar sambil ngopi.. TV dah lama jdi sekat di masyarakat kta bahkan dikeluarga :D.. \

        mending cari yg adem lucu n bikin produktif aza, tulisan pak Dis termasuk didalamnya 😀
        tpi gak antipati ama metro ya.. ada acara2 yg kdang ane tonton karena inspiratif.atau ulasan lbih dalam

        Posted by Seno | 13 Februari 2012, 10:19 pm
      • saya sangat setuju sekali sama slogan situ…………..
        ayo kita dukung terus perjuangan pak DIS

        Posted by ndriet GSK | 14 Februari 2012, 3:25 pm
  50. Muantap…Kreatif, Inspiratif dan Manfaat, saya merasa Allah SWT sudah menunjukkan jalan keluar untuk bangsa Indonesia dengan meng”hidupkan” pak Dahlan Iskan untuk yang kedua kalinya..Semoga bapak selalu dalam lindunganNya..

    Posted by inne | 13 Februari 2012, 12:42 pm
    • Saya setuju dengan Anda, adalah suatu kesia-siaan bila “kesempatan kedua” ini tidak digunakan o/ Bung Dis u/ ber-amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal u/ kehidupan yang kekal nanti. Bila memang nanti ada kesempatan u/ maju sebagai RI 1, tolong Bung Dis pertimbangkan dengan sangat, tidak ada salahkan bila ada penjelmaan Umur Bin Abdul Aziz di Bumi Pertiwi kita ini.

      Salam sehat & bekerja, bekerja, bekerja !!!

      Posted by Jend. Naga Bonar | 13 Februari 2012, 6:26 pm
  51. sangat inspiratif…..tiap senin saya juga nungguin…manufacturing hope..berikutnya…pak DIS..semoga diberikan kesehatan dan kekuatan..dalam menjalankan tugas dan amanah bangsa…ini

    Aku bangga Indonesia

    Posted by Mas Syamsudin Kota Banjar | 13 Februari 2012, 1:01 pm
  52. sektor inilah yang akan membawa perubahan mendasar bagi masayarakat dan bangsa indonesia…
    Trimz pak Dahlan,, n kami selalu berdoa semoga bapak di beri kesehatan untuk mewujudkan impian-impian bapak. amin….

    Posted by fahmi | 13 Februari 2012, 1:04 pm
  53. tidak hanya tulisan pak Dis, tp sy jg sangat suka dengan komen2 disini..
    apalagi membandingkan dg komen2 pembaca di berita olahraga, saling menghujat, saling mencela, saling mengagungkan tim masing-masing, miris…

    disini,,,memang penuh hope 🙂

    Posted by abdi | 13 Februari 2012, 1:09 pm
  54. Rasanya menunggu tulisan pak DI setiap senin lamaaa banget. Andaikan beliau bisa membuat tulisan seminggu 2 kali..nglunjak nih yee.. hehehe..thanks pencerahannya

    Posted by rachmad | 13 Februari 2012, 1:11 pm
  55. Maju terus Pak DIS, jadikan Indonesia macan Asia yang sesungguhnya lewat terobosan-terobosan di BUMN ! Kita pasti bisa dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan kepada Bapak….amin….

    Posted by kangtomo | 13 Februari 2012, 1:32 pm
  56. Artikel-artikel yang selalu saya tunggu-tunggu karena penuh dengan inspirasi… Bravo Pak Dis 🙂 Btw bwt teman-teman temukan juga inspirasi-inpirasi lain di http://www.muthawif.com syukron jazilla

    Posted by Muthawif Online | 13 Februari 2012, 1:49 pm
  57. “Semua itu harus sudah terbaca sebelum 1
    Juli 2012. Saat itulah, dari ribuan sapi di
    kebun sawit sudah banyak yang mulai
    hamil”. kira2 ada apa ya, da yang tau gak? hehehe…..

    Posted by syaif | 13 Februari 2012, 1:57 pm
    • klo dari sisi pelaporan keuangan, laporan itu dirilis di bulan juli utk masa april-juni 2012. dari sini, kinerja keuangan bisa kelihatan. baik kesehatan keuangan, maupun performa menghasilkan profit dan omzetnya. dari pelaporan ini bisa diproyeksikan pengembangan ke depannya bisa sejauh apa 🙂

      mungkin itu,,hehehe..my humble opinion..

      Posted by ikhwanalim | 16 Februari 2012, 12:33 pm
  58. mantapp… membuat saya terinspirasi membaca setiap artikel pak dahlan…

    Posted by Gusti 'ajo' Ramli | 13 Februari 2012, 2:54 pm
  59. Saya sudah lama menunggu Pak DIS menyebut Rhenal Kasali. Kenapa? org hebat gampang mendeteksi org hebat yang lain.

    Seperti kata Tanri Abeng : Great Organization (Country, Company, etc) memilih pemimpin yg hebat, dan pemimpin yg hebat memilih pembantu/pekerja yang hebat pula.

    Kenapa negara kita belum menjadi negara hebat, makmur?
    ………Karena org2 tua kita salah pilih pemimpin… sehingga kita2 yg kena getahnya
    ………Bahkan pemilu2 yg lalu kita sendiri yang salah pilih, sehingga anak2 kita makan ampasnya (anak2 pemimpin sih makan enak, dugem, pergi kuliah pake mobil dgn kosan ber ac dll)
    ………Atau karena kebetulan kita udah punya penghasilan bagus sehingga nggak perduli dan berpihak ke golput, akibatnya tetangga2 kita dan anak2nya yg tetap merana.

    Jadi inga-inga langkah pertama untuk menjadi negara hebat dan makmur, apa itu?
    2014 ==>PILIH PEMIMPIN HEBAT
    ………….tak ada tawar menawar lagi…
    ………….karena pemimpin yg hebat akan memilih pembantu2 yg hebat sehingga negara menjadi hebat pula…..

    10 tahun lagi anak2ku dan mungkin anak2 sampeyan akan menyelesaikan kuliahnya. dan saat itu pekerjaan harus melimpah dan prestasi harus dihargai.
    ………. Kalau sampai cucu2ku dan cucu2 sampeyan nanti merana lagi,… awas sampeyan!

    Posted by Ian | 13 Februari 2012, 2:58 pm
    • Sory mas, tapi saya akan tetap golput klo sekiranya Bung Dis tidak bersedia maju dicalonkan sebagai RI 1 ;-b

      Posted by Jend. Naga Bonar | 13 Februari 2012, 6:32 pm
      • Pak DIS akan mau, saya yakin itu.

        Cuma jika untuk maju harus dicalonkan partai, maka Pak DIS pasti akan pake syarat. Dan syaratnya tidak lebih tidak kurang seperti syaratnya waktu diminta jadi dirut PLN. Partai harus setuju agar Pak DIS diberikan kebebasan penuh untuk memilih pembantu2nya.

        So, pilihannya cuma dua;
        1. Goalkan calon independen
        2. Ada partai yg menyetujui syarat pak DIS.

        hanya partai yg cerdas yg akan berhasil paska 2014….. era baru Indonesia jaya

        Posted by Ian | 14 Februari 2012, 9:23 am
      • Saya lebih (klo tidak boleh dibilang sangat) condong ke opsi 1. Klo lewat partai ma pasti partai tersebut akan minta “imbalan”. Nothing free in this world, apalagi di Bumi Pertiwi Tumpah Darah kita ini.

        Mari goalkan calon independen !

        Posted by Jend. Naga Bonar | 14 Februari 2012, 4:34 pm
  60. Gimana kalau kita juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Pak DIS. take action, merubah sesuatu yang kita bisa, entah itu dikantor ato di keluarga lalu kita link kan di blog ini, supaya Pak Dis juga tahu kalau tulisannya memang mujarab membangun Hope dan membuat orang yang membacanya merasa ingin action juga.

    Bravo Pak Dis Bravo Indonesia

    Posted by Prasetyo Wijaya | 13 Februari 2012, 3:28 pm
  61. Orang besar berpikirnya besar itulah Pak Dis…
    Indonesia bisa besar hanya bisa di pimpin oleh orang besar…
    -aku jg nunggu kapan sapi2 itu melahirkan…hehe

    Posted by Kholil Generasi IX | 13 Februari 2012, 4:01 pm
  62. semoga semua rencana berjalan lancar..
    ingin melihat indonesia jadi lebih baik…

    Posted by poetjazz | 13 Februari 2012, 4:24 pm
  63. saya cuma bisa menitikkan air mata, terharu melihat masih ada orang yang peduli dengan kemajuan bangsa sementara yang lain asyik masyuk dengan korupsinya…. semoga pak DIS dan juga pak “DIS” yang lain seperti Pak Rhenald Kasali, Mario Teguh, dll selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala urusan oleh Allah dan kita juga yang membacanya juga dapat termotivasi melakukan yang sama untuk kemajuan bangsa…

    Posted by andre | 13 Februari 2012, 4:41 pm
  64. waduh…telah hari ini bacanya……..

    Posted by yuni | 13 Februari 2012, 4:41 pm
    • jangan telat baca HOPE , kewajiban untuk membaca HOPE di senin pagi melebihi kewajiban untuk apel pagi, karena HOPE penuh dgn kesejukan hati , semangat bekerja dan harapan Indonesia berubah. Salam satu jiwa u P.DIS KERJA – KERJA – KERJA

      Posted by andhika pratama | 13 Februari 2012, 7:07 pm
  65. wah ya ampyun ne orang makin hari makin tajem aja pemikirannya..semakin berpikir solutif…bravo pak dis…sebuah pemikiran yang jarang terpikirkan oleh orang biasa

    Posted by caderkeren | 13 Februari 2012, 5:22 pm
  66. Baru kali saya merasakan ada dukungan fanatik terhadap DIS dari diri saya sendiri dan orang orang layaknya mendukung klub sepakbola…yang terus2an menang dan menjadi juara… tinggal nunggu penyerahan piala championnya tahun 2014

    Posted by lueluet | 13 Februari 2012, 5:33 pm
  67. Pak Dahlan, Anda salah satu org yg paling bisa kami jadikan inspirasi.
    Semoga Bapak selalu diberi Kesehatan dan Kekuatan untuk melakukan Countinues Improvement bagi Indonesia tercinta.
    Amin ya Robbal’alamin

    Posted by kukuh artanto | 13 Februari 2012, 6:12 pm
  68. tentang kelapa sawit… saya juga pernah mendengar bahwa perkebunan kelapa sawit membawa dampak yg buruk kpd lingkungan sekitarnya… tentu saja, selain hilangnya hutan alami yg terpaksa hrs dibuka utk kebun kelapa sawit, konon tanaman kelapa sawit sangat boros dlm menyerap air sehingga menguras cadangan air tanah di kawasan tersebut… semoga, para pakar pertanian bisa menemukan solusi terbaik utk masalah ini dan manajemen BUMN kelapa sawit memiliki idealisme kelestarian lingkungan hidup yg tinggi pula… hal lain, kenyataan bahwa Malaysia yg menjadi pengekspor CPO terbesar di dunia, sungguh menyesakkan mengingat luas lahan kita jauh lebih besar dari mereka… saya berharap, prestasi itu bisa direbut BUMN kelapa sawit, segera… satu lagi, ekspor CPO sesungguhnya sangat merugikan kita sendiri, krn dihargai sangat murah… sebaiknya Kementrian BUMN segera membangun industri hilir pengolahan produk berbasis CPO yg notabene dihargai sangat mahal di pasar internasional… jangan sampai kesalahan pengelolaan minyak bumi (ekspor minyak mentah, lalu impor BBM jadi yg harganya jauh lebih mahal) diulangi di dunia kelapa sawit…

    Posted by Novrian Eka Sandhi | 13 Februari 2012, 7:02 pm
  69. semoga selalu diberi kesehatan tuk Pak Dis, amin

    Posted by jarwonotes | 13 Februari 2012, 7:18 pm
  70. Mantap Pak Dis, Dalam Doa Setelah Salat Saya Selalu Mendoakan Bapak. Semoga Bapak Dipanjangkan Umurnya , dan Kekuatannya Agar Setidaknya Mampu Memberikan Sedikit Cahaya Bagi Bangsa Yang Sudah Renta Ini.

    Posted by Enzo | 13 Februari 2012, 7:44 pm
  71. All, Sekedar Info. Akhirnya Setelah Menuai Banyak Pujian , Pak Dahlan Mendapat Kritik Juga.

    Check di Mari : “http://news.detik.com/read/2012/02/13/154909/1841188/10/marzuki-dahlan-iskan-tak-maksimal-perlu-lebih-cepat”

    Atau : “http://www.kaskus.us/showthread.php?p=648246155”

    Mudah-mudahan kritik yg membangun…

    Posted by Enzo | 13 Februari 2012, 7:47 pm
    • marzuki ali dkk pancen asu..he..he..he…
      (maaf kawan pake kata2 kasar…..hatiku mendidih melihat manusia yg selalu bohong)

      Posted by syafiihkamil | 14 Februari 2012, 2:00 am
    • don`t worry dah banyak yg maki2 juki tuch..:D di detik, mari kita ramaikan

      ke TKP dulu..

      ikutan maki2 juki dulu ya..

      hehe

      Posted by Doni | 14 Februari 2012, 8:38 am
    • kutipan sebelumnya:
      Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan meminta BUMN mengalihkan dana deposito ke investasi jangka panjang. Ini kesepakatan saya bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga, katanya usai menghadiri Rapat Koordinasi BUMN di Menara 165 Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Januari 2012

      kutipan berita yang:
      Ketua DPR Marzuki Alie mengkritisi kinerja Menteri BUMN Dahlan Iskan. Bagi dia, Dahlan belum bekerja dengan baik.
      Marzuki mengkritisi kebijakan Dahlan Iskan yang kurang tegas kepada Bank-bank Nasional. Sehingga suku bunga kredit perumahan rakyat sangat tinggi. Hal ini, bagi Marzuki jelas merugikan rakyat.
      “Karena itu (tak maksimal), Menteri BUMN harus didorong, harus gerak jangan diam saja,” kata Marzuki saat menerima perwakilan dari Kemenpera di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2012).

      catatan:
      kalo liat tanggalnya, jadi pengen malu…

      Posted by Harry Hidayat (@blekecepot) | 27 Maret 2012, 9:28 pm
  72. mudah2n saat lebaran idul adha nanti, aku dan 250juta rakyat indonesia sudah dapat menikmati daging sapi kebanggaan itu.. gak perlu deh daging sapi ausy.. hhehehe

    Posted by edwar | 13 Februari 2012, 8:13 pm
  73. Subhanallah…….alangkah indahnya jika pemimpin-pemimpin di negeri ini dapat memberikan contoh nyata seperti ini. Memberi solusi dengan sederhana dan pasti memperbaiki tanpa menyakiti. Tidak pernah menyalahkan/mengkriktik orang di depan umum wlaupun dia diserang dan memuji orang yang baik di depan umum merupakan salah satu contoh pemimpin besar.
    Saya tidak percaya jika apa yang dilakukannya adalah pencitraan, karena orang yang biasa buat pencitraan pun pasti akan sulit membuat tulisan2 yang inspiratif setiap minggunya dan selalu dinantikan oleh orang2 yang berpikiran terbuka dan mengharapkan kemajuan bagi bangsa ini.
    Dengan ini saya mengikrarkan Pak DI sebagai Idola dan typical pemimpin Indonesia masa depan.
    Selalu terharu, termotivasi unutk terus bekerja, bekerja dan bekerja di bidang kita masing walaupin mungkin hanya sebutir pasir untuk membangun bsangsa ini. Dan saya juga suka membaca coment dari teman2 yang laen yang begitu besar mengharapkan kemajuan bangsa ini…

    Bravo Pak DI, selalu di nanti tiap minggu tulisannya………………..
    Semoga selalu dimudahkan urusannya oleh Yang Maha Kuasa…………………………….

    Posted by aa | 13 Februari 2012, 8:25 pm
  74. Yaa rabbi, jaga saudaraku ini dalam lelahnya, jadikan keringatnya sebagai saksi atas pengorbanannya, lindungi dia dan jadikan air matanya sebagai penjaganya dari api neraka, ridhoi selalu langkahnya agar pak DIS snantiasa berada bersama orang2 yang kau cintai dan mencintaiMU.Ya Robb , jadikan ukhwah ini sebgai penuai kecintaan padaMu dan jadikan kami selalu berjuang di jalanMu untuk kejayaan bangsa kami , bangsa Indonesia, amiin.

    Posted by MAS GUN | 13 Februari 2012, 9:50 pm
  75. Satu komentar untuk Pak Dis, semoga beliau menjadi “virus” yang akan menyebarkan “penyakit” endemi di indonesia. Virus penyebar penyakit pembaharuan, ketekunan dan kerja tak kenal lelah untuk indonesia yang lebih baik….Semoga beliau diberi kesehatan dan dipanjangkan umurnya agar indonesia punya minimal satu dari sekian juta manusia indonesia yang mendorong ke arah perbaikan.

    Posted by Aji Sujarwo | 13 Februari 2012, 10:15 pm
  76. Saya malu sama pak menteri yang satu ini,
    Pak menteri sudah tua, kesehatan kurang prima, kesibukan banyak TAPI masih bisa melahirkan ide-ide kreatif dan brilian yang berdaya guna bagi bangsa.
    Saya malu sama pak menteri yang satu ini,
    Saya cuma bisa ikut-ikutan pakai sepatu kets dan naik S class tanpa bisa sedikit pun memikirkan dan berbuat kebaikan apa pun bagi bangsa.
    Saya malu sama pak menteri yang satu ini.

    Posted by M. Erick Antariksa | 13 Februari 2012, 10:24 pm
  77. Menteri Dahlan, selalu menjadi inspirator kebaikan. Untuk kemajuan bangsa Indonesia….

    Posted by Al Fatih sang Penakluk | 13 Februari 2012, 11:05 pm
  78. Smoga pak dahlan selalu diberikan kesehatan dan dipanjangkan umurnya…….Amin.

    Posted by purwoko dadi | 13 Februari 2012, 11:38 pm
  79. viva Mr. DI wow ide yang cerdas,gagasan baru sangat diharapkan,tapi memujudkan gagasan dengan konsisten lebih diharapkan,semoga sapinya lestari sepanjang tahun , semoga tidak seperti proyek sapi-sapi yang lain,

    Posted by widodo | 14 Februari 2012, 12:27 am
    • Yup bener banget…semoga cepat terealisasi dan masih bisa survive bahkan berkembang dengan pesat proyek2 brilian ini…:)
      Saya mendukung penuh langkah2 menteri tercinta kita ini,,,mari sebagai generasi muda Indonesia sudah saatnya kita berjuang untuk memberikan kontribusi bagi bangsa tercinta ini walaupun hanya sebatas kontribusi yang kecil…kita mulai dengan Bismillah, setelah itu : Kerja, Kerja, Kerja !!!

      Posted by Ridho Alfarisi | 14 Februari 2012, 7:31 am
  80. Semoga Alloh SWT melimpahkan rahmat & berkahnya selalu untuk kita semua wabilkhusus buat Pak Dahlan Iskan.

    Posted by optimis_indah | 14 Februari 2012, 6:07 am
  81. tahukah saudara2, mengapa negara cina begitu pesat pertumbuhan dalam beberapa dekade ini? karena di cina , orang 2 sekaliber pak dahlan ada ribuan. lihat aja teman2 yang keturunan cina , mereka bekerja seakan2 tiada hari esok. bekerja menjadi kesenangan teman2 bermata sipit ini. tak heran mereka menuai hasil yang membuat kita iri. belajarlah di negeri cina, bukan ? pak dahlan, rangkullah warga2 cina kita supaya ikut membangun negri, jangan hanya membangun istana emas pribadi ….lihatlah thailand, malaysia dan singapore

    Posted by dr hijanto rustan | 14 Februari 2012, 7:05 am
    • Bukan hanya cina bung,….. semuanya arab, yahudi, blanke, hitam, jin, gendurowo, silakan bersama-sama hidup di indonesia, syaratnya satu: laba untuk rakyat (mengutip pernyataan CN dalam LABA UTK RAKYAT).

      Posted by syafiihkamil | 14 Februari 2012, 3:57 pm
    • Memang kita perlu belajar kerja keras dari cina namun lain orang cina di indonesia. Mereka sejak dahulu adalah orangnya raja/penjajah untuk mencari pajak dan selalu memberikan upeti kepada raja/penjajah. sekarang mereka tetap memberikan upeti/ komisi kepada penguasa yang menggantikan peran raja/ penjajah terdahulu dan memberikan upah yang kecil kepada buruh. Sedikit sekali orang cina berjiwa nasionalis yang banyak adalah orang-orang cina licik dan termasuk 100 terkaya di republik ini bagaimana?

      Posted by fajar | 14 Februari 2012, 6:35 pm
  82. kemarin pagi saya baca wejangan pak DIS yg koment baru 10 orang. Pagi ini saya buka lagi, Subhanallah, sudah lebih dr 100 org bkomentar… Benar2 super sekali (mengutip jargonnya pak mario teguh).. Tulisannya pak DIS benar2 bikin orang trbakar semangatnya…

    Perkataan bung karno akan dibuktikan oleh pak DIS.. ‘berilah aku 10 pemuda maka akan aku ubah dunia’
    wallohu a’lam..

    Posted by Agoes_Hasan | 14 Februari 2012, 8:01 am
  83. Tulisan pak DI sangat inspiratif, kami selalu menunggu setiap senin.

    Posted by Sunan Ali | 14 Februari 2012, 9:01 am
  84. semoga pak DIS umurnya 100 tahun! amin…!!!!

    Posted by ayumi jadi jadian | 14 Februari 2012, 11:21 am
  85. Luar Biasa, Salut untuk pak Dahlan Iskan. Ide dan solusinya sungguh revolusoner. Saya bisa mencontoh bagaimana menangani perusahaan yang sakit dengan cara2 yang tidak biasa agar kelak menjadi perusahaan yang lebih baik dan membanggakan. Semoga sehat trus pak, kita semua butuh pemimpin seperti bapak.

    Posted by Bambang Supriyanto | 14 Februari 2012, 11:41 am
  86. Merinding saya membaca tulisan ini…semoga sukses dan bisa segera di copas oleh para peternak dan petani di seluruh Indonesia. Semoga Pak Dahlan diberi kekuatan, kesehatan, ketabahan dan ketangguhan dalam melaksanakan tugas. Aamiin

    Posted by issaura | 14 Februari 2012, 12:14 pm
  87. ” Saat itulah, dari ribuan sapi di kebun sawit sudah banyak yang mulai hamil “.hik hik hik…, jadi penasaran ngga sabar nunggu 1 juli 2012, ada apa ya?. . salam hormat untuk Pak DIS, semoga kami generasi muda “anak/cucu” bapak bisa FOKUS meneladani INTEGRITAS dan ANTUSIAS seorang Dahlan Iskan.

    Posted by MS YATNO | 14 Februari 2012, 12:59 pm
  88. “Betapa banyak peternak (sapi, kambing, ayam, bebek, lele, gurami) yang terjerat harga pakan yang mahal. Akibatnya, peternak kita kurang bergairah. Akibatnya, kita selalu kekurangan daging. Akibatnya, kita harus impor sapi. Impor lagi. Impor lagi. Tahun lalu Indonesia mengimpor 350.000 ekor sapi!”

    selain korupsi, janganlah Impor menjadi sebuah kebiasaan negara ini.
    Maju terus pak DIS, kami yg muda ini butuh bimbingan dan contoh nyata dari pemimpin brilian seperti sampeyan…

    Posted by romi | 14 Februari 2012, 1:09 pm
  89. Selalu tertular optimisme dari tulisan-tulisan Pak Dahlan Iskan yang begitu inspiratif. Salut Pak….semoga bisa terealisasi dan membawa harapan bagi Indonesia kita….:)

    Posted by Sanny | 14 Februari 2012, 1:18 pm
  90. memang benar, kapasitas manajemen BUMN itu harus ditambah tanggung jawabnya
    sesuai dengan gaji yang diterima
    jangan hanya gaji besar tapi kontribusi kecil

    Posted by sanji0ne | 14 Februari 2012, 2:10 pm
  91. artikelnya keren, business plannya juga keren
    kalau saja BUMN-BUMN kita semua memiliki business plan yang tidak hanya mencari untung semata tetapi juga memikirkan hajat hidup masyarakat banyak, Indonesia akan menjadi salah satu macam asia bahkan dunia

    Posted by khoiri | 14 Februari 2012, 2:14 pm
  92. Pak dis sudah selalu memberi inspirasi, dan semangat untuk kami yg membaca tulisannya..
    semoga panjang umur pak dis.., INDONESIA SANGAT BUTUH ORANG SEPERTI BAPAK..

    Posted by Romy Risky | 14 Februari 2012, 2:27 pm
  93. wah, pak dahlan iskan selalu solutif. capacity manajemen ini pelajaran baru untuk saya 🙂

    maju terus pak dahlan, bersama BUMN Indonesia ! 🙂

    Posted by ikhwanalim | 14 Februari 2012, 4:04 pm
  94. Sangat bagus tulisan Bapak. Saya setuju dengan sapi-sawit karena dapat menghemat pakan sapi dan mengurangi limbah. Sehingga lingkungan menjadi bersih.

    Posted by Mas Udin | 14 Februari 2012, 4:55 pm
  95. mohon izin Pak.
    ide-ide kreatif sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa dan negara ini Pak.
    orang Indonesia ini sebenarnya pintar, namun kultur yang membuatnya malas-malasan dan cenderung membuat seseorang mudah menyerah.
    tetap semangat Pak Dahlan.

    Posted by bakti darmawan | 14 Februari 2012, 5:31 pm
  96. Budaya feodal sudah seharusnya di akhiri. Kita bisa lihat pemimpin kita begitu diangkat seakan-akan dia sudah menjadi “raja/ amtenaar”, yang selalu minta dihormati dan selalu meminta upeti dari pengusaha he he

    Posted by fajar | 14 Februari 2012, 6:18 pm
  97. sambil nunggu hari senin lagi… mendingan baca dulu komen2 tiap hari (hehehe… alay mode on)

    Posted by syaif | 14 Februari 2012, 6:47 pm
  98. selalu ada ide baru dan idenya juga seru seru….. ilike mr dahlan

    Posted by Ahmad Mushollin | 14 Februari 2012, 6:57 pm
  99. Bagaimanpun pak dis sedang membangun negeri ini, memperbaiki carut marutnya manajemen yang terlanjur dibuai dengan segala fasilitas sehingg melupakan tugas pokoknya memberikan kontribusi yang baik bagi rakyart dan negera. Tugas pak dis tidak ringan tp sangat berat sekali tp saya yakin beliiau punya 1001 cara dan ide kreatif yang spetakuler. Mau gak mau kita yg menginginkan perubahan harus bener2 menjaga pak dis dari oknum2 yg gerah dan mulai tersingkirkan karena ‘lahan garapan kotor mereka mulai tergerus’ …jaga pak dis dan bentengi dia dengan dukungan dan doa agar semuanya lancar dan sukses… Salam kebangsaan menuju era gemilang..

    Posted by bromogalunggung | 14 Februari 2012, 7:08 pm
  100. Lanjutkan Pak Dahlan pantang mundur, kita turut mendukung apapun tindakan Bapak asal buat kemajuan BUMN, Bangsa dan Tanah Air kita.”MERDEKA”

    Posted by Suyanto | 14 Februari 2012, 8:31 pm
  101. Integrasi sawit sapi merupakan paduan yang harmonis dan PTPN 6 sudah terlambat jika dibandingkan dengan kebun sawit swasta di Sumatera Selatan. PTPN sawit lainnya perlu segera ‘copy paste’ untuk mengejar ketinggalan tersebut. Selain limbah kebun sawit terdapat juga limbah pabrik sawit yang dapat diolah menjadi komoditi dengan nilai ekonomi yang tinggi, bukan hanya cangkang. Lebih detail dapat dilihat pada http://www.ptbmw-id.com, supaya tidak ketinggalan lagi PTPN sawit.

    Menteri gantian Dirut PTPN mengendarai mobil merupakan ‘trend manajemen 2012’ yang perlu dikembangkan Prof Rhenald Khazali, sebagai ahli pemasaran Indonesia dan pengarang buku yang jempolan pantas dijabarkan lebih lanjut trend tersebut bukan hanya mengurangi feodalisme PTPN.

    Posted by Piau45 | 14 Februari 2012, 9:40 pm
  102. Pak DIS, saya kagum dengan semangat dan kesungguhan Bapak. Semoga semua pembaca memperoleh pendidikan yang nyata untuk memajukan bangsa tanpa “Banyak Bicara”. Kerja-kerja-kerja ayo majukan bangsa ….. Tinggalkan korupsi-Korupsi-Korupsi.
    Saya usul tulisan Pak DIS di cliping dan ditempel di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, sebagai pendidikan untuk menulis dan menyampaikan gagasan “tanpa banyak bicara”
    SUKSES PAK DAHLAN ISKAN

    Posted by sulistyarso | 15 Februari 2012, 12:10 am
  103. Wah banyak yang salah nangkep nih. Ide sapi sawit ini pasti bukan orisinilnya Pak DIS. Proyek itu sdh jalan sekian bulan dan banyak pakar yang terlibat. Disini Pak DIS hanyalah penutur, tukang cerita. Karena pernah jadi wartawan jadi enak ceritanya. Jadi posisikan Pak DIS secara tempatnya. Jangan lebay nanti kecewa.

    Posted by Agung jember | 15 Februari 2012, 2:13 am
    • kayaknya sampeyan yg gak faham maksud temen2 dan tulisan diatas mas he…he..he……
      peace!

      Posted by syafiihkamil | 15 Februari 2012, 2:34 am
    • @AGUNG JEMBER : Saya setuju dengan komentar sampean 🙂

      @SYAFIIHKAMIL : Saya rasa masing pembaca mempunyai opini sendiri tentang “Catatan” ini, mari kita hormati pendapat orang lain, dan mungkin dari situ kita bisa (belajar) melihat “Sudut Pandang” dari orang lain dalam melihat/membaca sebuah masalah. Salam 🙂

      Posted by BlackBeard | 15 Februari 2012, 6:55 am
    • sejak dari pln yang beliau tekankan adalah memberi muara dari sekian banyak ide2 hebat dari para karyawan. kebetulan saya habis beli 6 buku beliau jadi sedikit banyak paham arah dan pandangannya. nah kemauan memberi muara ini yang jarang dimiliki pejabat yang lain karena bisa juga berbenturan dengan kepentingannya sendiri atau kelompoknya. sementara pak Dis gak punya kepentingan apa2 kecuali pengabdian yang tulus pada bangsa. jadi ide beliau yang paling hebat adalah menggunakan mata telinga dan hati untuk mewujudkan semua ide2 positif tersebut. salam.

      Posted by syaif | 15 Februari 2012, 7:14 am
    • Saya pikir topik utama dari tulisan ini bukanlah Pak Dis mengklaim plan ini merupakan idenya. Saya lebih melihat kekuatan Pak Dis dimana dia memiliki kemauan dan komitmen untuk membuat plan menjadi action. Kita sudah melihat bahwa sebagian besar wacana yang diutarakan pemerintah adalah sekedar wacana, tanpa ada realisasi yang akhirnya terlupakan ditelan waktu.

      Posted by Fendeavor | 15 Februari 2012, 8:02 am
    • kalo jaman kemaren2
      ide2 kreatif malah digenjet, kalo perlu sekalian pembuat idenya

      kalo pak DIs insya Allah ide2 kreatif akan digali, dicari, didukung, dikelola dan dibesarkan
      saya rasa memang begitu salah satu tugas pak DIs

      Posted by yud | 16 Februari 2012, 9:02 am
    • He he he….disn tmpt pendukung fanatiknya DI Bos….

      Posted by Ahmad Zuhri | 21 Februari 2012, 4:34 pm
  104. Tiba2 aku merasa beruntung menjadi keluarga besar blogger wordpress.com, kenal dengan segini banyak sodara meski hanya dalam maya. Pak DIS dielu2kan dimana2….tapi beberapa waktu lalu saya kok baca tulisan dari para mantan wartawan JP yg kecele dengan kebijakan di koran yang katanya nomer satoe itu. Kesejahteraan wartawan yg sudah lama dan “kurang produktif” untuk Kerja…kerja…kerja… tak diperhatikan. Dan kata mereka …aneh, kok ketika pak DIS action tentang kebersahajaan selalu saja ada wartawan yang mengikutinya. Ini jelas pencitraan…kata mereka lho…para eks wartawan JP. Trus ini memang strategi pak DIS ke kursi RI-1, karena orang semacam pak DIS sangat tahu kekuatan media..bisa mengubah yang salah jadi benar dan benar jadi salah. Wallahu a’lam Semoga saja itu hanya ungkapan kekecewaan yang biasa dari orang2 yang keluar. Tapi seandainya benar, semoga bisa segera ada perbaikan

    Posted by misterluthfi | 15 Februari 2012, 8:41 am
    • ga usah curiga begitu…biarlah pak Dis bekerja…dari pada politisi senayan yang tiap hari sibuk saling serang antar parpol bahkan sesama parpol…biarlah rakyat yang menilai hasilnya…

      Posted by joko | 15 Februari 2012, 9:12 am
    • sampai saat ini saya pribadi masih yaqin bahwa apa yang dilakukan pak Dis adalah tulus. kalo soal kenapa pak Dis selalu diikuti wartawan bukankah itu memang kerjaan mereka. jangankan kegiatan yang formal bukankah seorang paparazzi melakukan pekerjaannya bahkan lebih extrem lagi. jadi kalo wartawan itu juga gak ngikuti kegiatan beliau itu artinya momentum yang ada juga telah disia-siakan. disemua tulisan dan buku2 beliau InsyaAllah tergambar jelas pola pikir dan tujuan beliau apa yang selama ini dilakukan. salam.

      Posted by syaif | 15 Februari 2012, 9:12 am
    • Apa yg kurang dari p dis untuk jadi presiden? Kecuali mungkin kesehatan dan usia dan dukungan parpol.. lalu kalau apa yg dikerjakan p dis pencitraan trus harusnya p dis bagaimana? Diam nangkring dibangku kursi mentri ? Bersikap sadis atau jadi koruptor biar nggak hanya berita baik aja yg terkait p dis?

      Posted by arif | 15 Februari 2012, 9:45 am
    • jalan pikir pak DIs menurut saya sederhana saja tidak usah terlalu menginterpretasikan sudah bisa di tangkap ama yang di maksud dan di inginkan. membawa2 wartawan sangatlah penting, secara tidak langsung Pak DIs sudah menemukan wadah sosialisasi untuk program2 dan langkah2 pembenahan yang kreatif, dngan tersalurnya jalan pikiran tersebut secara langsung dan tidak langsung akan menginfluence yang lain.

      biasanya pencitraan tidak jauh dari, banyak berjanji, banyak ceramah, kunjungan2 tanpa hasil dan target, menjatuhkan orang lain, melihatkan dirinya secara sengaja. pasang foto di mana2. Nahh coba di pikir secara logis dan di bandingkan.

      Tentu saya juga masih melihat Pak Dis adalah orang biasa dan pasti punya kekurangan. Namun saya sangat menghargai sebagai manusia yang di batasi dengan kekurangan bahkan pernah sakit keras masih mau berkorban jiwa raga dan pikiran untuk bangsa ini.

      Yang pasti saya sudah muak dengan berita2 korupsi, konspirasi saling menjatuhkan. karena sudah capek dan menghabiskan waktu untuk ngurusi hal2 seperti itu.

      bagi teman2 yang merasa punya sejarah kurang baik dengan Pak DI, saya kira pak DI adalah bukan tipe orang yang suka menutup telinga dari kebenaran. “Saya sendiri sudah diingatkan banyak teman untuk jangan tergoda sering menghadiri acara yang tidak ada hubungannya dengan pengembangan BUMN. Belakangan memang terlalu banyak permintaan untuk sebuah aktivitas di luar BUMN. Saya harus segera menyadari bahwa itu adalah godaan. Saya akan memperhatikan peringatan teman-teman seperti itu.”

      Sebagai orang beriman, akal saya sudah barang tentu mengharuskan untuk mendukung langkah2 membangun yang baik untuk bangsa dan negara ini.

      Posted by Wahyu Prasetyo | 15 Februari 2012, 10:46 am
      • Mantap bos, setuju bgtt.. kita khusnudhon aja…, maju terus pak DI semoga Allah swt selalu melimpahkan rahmat sehat, senantiasa melindungi bapak, sehingga bisa terus berkarya utk kemajuan Indonesia.

        Posted by ms yatno | 17 Februari 2012, 8:59 am
    • Sejujurnya saya tidak peduli dengan apakah ini pencitraan atau tidak. Yang paling penting adalah bagaimana info-info mengenai Pak DIS setiap harinya mampu menularkan semangat kepada saya. Kalo memang pencitraan ngapain juga Pak DIS mengangkat-angkat nama orang lain di kolomnya. Btw , di dunia ini tidak ada manusia yg 100 % disukai bahkan seorang suci sekalipun. Jadi hal ini masih dalam koridor kewajaran lah, toh sudah lama kita merasakan tidak ada semangat yang bisa ditularkan oleh politisi-politisi kita.

      Posted by Darko Rahman | 15 Februari 2012, 12:20 pm
    • Aaaahh…. kalau kata eks wartawan mah jangan didengerin….

      Dimana-mana dan kapanpun yg namanya ‘eks’ sangat jarang muji2 eks nya… apalagi kalau ‘eks’ karyawannya di ‘eks’ khan karena kurang produktif atau karena melakukan kesalahan.

      emangnya JP itu kaya DPR atau PNS ya? HARUS TETAP DIPERHATIKAN meskipun sudah kurang produktif.

      Get real!

      Posted by Ian | 15 Februari 2012, 3:29 pm
    • Setiap orang berhak mengutarakan pendapatannya sendiri karena itu adalah hak asasi, apalagi sekarang, yang dibilang orang adalah zaman demokrasi.

      Setiap situasi pasti bisa dilihat dari beberapa perspektif, ekstremnya adalah baik ato buruk, optimis ato pesimis. Sekarang tinggal kitanya sendiri yang harus pintar2 melihat suatu hal dari perspektif yang mana.

      Saya pikir cukup lah saya berfilosofi.

      Tentang Bung Dis ini, karena kita sudah “melek” informasi (saya bisa berkata seperti ini karena kita kan sekarang berhubungan di dunia maya yang seharusnya para participant-nya dengan mudah bisa mengakses informasi yang dia inginkan) maka tolonglah klo memang mau memberikan opini yang negatif maka harus didukung data konkret, jangan cuma karena katanya (baca: tulisannya) si A, si B, klo seperti itu ya jatuhnya fitnah namanya (ato yang sekarang beken dengan istilah membangun pencitraan buruk terhadap seseorang), semua orang juga bisa melakukannya, untuk menjatuhkan citra orang yang tidak disukai tentunya!

      Apa ga malu dengan Bung Dis yang telah memberikan sisa waktunya untuk kemajuan Tanah Tumpah Darah yang kita cintai bersama ini, yang seharusnya bisa Beliau gunakan untuk hidup tenang beserta dengan keluarganya, mengingat apa yang telah Beliau lalui. Klo Anda perhatikan, Bung Dis tidak pernah menjelek2an orang (klo memang tidak kebangetan, contoh kasus Joko Ramiadji, yang kasus jalan tol itu) meskipun beliau akan dengan mudah melakukannya dan disertai dengan bukti ! Sedangkan kita yang tidak memberikan kontribusi apa2 terhadap Ibu Pertiwi koq ya mau2nya dijadikan perpanjangan tangan dari orang2 yang tidak senang dengan citra baik yang didapat oleh Bung Dis atas jerih payah keringatnya selama ini. Memang kontribusi apa yang telah diberikan oleh orang2 tersebut buat kemajuan negara tercinta kita ini ? Yang tidak kalah penting, APA YANG TELAH ANDA BERIKAN UNTUK IBU PERTIWI DIBANDINGKAN ORANG YANG ANDA JELEK2KAN INI SEHINGGA ANDA MERASA PANTAS BERKATA NEGATIF TENTANGNYA?!?

      Posted by Jend. Naga Bonar | 15 Februari 2012, 10:10 pm
    • bukankah juga banyak yang tidak menyukai (memusuhi) nabi Muhammad SAW? siapa mereka?? ya orang kafir. hahaha.. kira-kira sama-lah. orang baik menyukai orang baik pula. simpel!

      Posted by yudex | 16 Februari 2012, 9:52 am
  105. Ayo dukung Pak DIS utk memajukan BUMN demi kebanggan kita sebagai bangsa. Demi merah putih…

    Posted by Mohamad Nufel | 15 Februari 2012, 9:38 am
  106. Saluuuuttttt pak… kok bisa punya ide-ide cemerlang gitu, waktu kecil di kasih makan apa pak… hihihi…
    tapi jangan lupa terus di control pak, krn kebiasaan kita (termasuk saya kale), bisa membuat, tapi nggak bisa memelihara (seperti lahan gambut di kalimantan, kok sampe skrg nggak terdengar kabarnya), Lanjutkan pak….

    Posted by verashaltin | 15 Februari 2012, 12:28 pm
  107. Sudah saatnya pemerintah yang bergerak untuk kepentingan rakyat dengan cara-cara merakyat yang bisa di tiru oleh rakyat. Saya sangat mendukung pemberdayaan BUMN yang punya modal besar dan bisa mendukung program seperti ini. Kita tidak bisa selalu berharap kepada swasta, agar pemerintah punya kemandirian guna mensejahterakan rakyat. Maju Terus Pak Dahlan dengan ide-ide yang menyentuh rakyat 😉

    Posted by Fahmi | 15 Februari 2012, 3:21 pm
  108. Setuju…inilah cara pengelolaan yang tepat…

    Posted by Sampurno74 | 15 Februari 2012, 8:31 pm
  109. pemikiran sederhana pak DIS membuat harapan bahwa bangsa ini akan menjadi bangsa besar di dunia asal pemikiran ini terus disosialisasikan kepada masyarakat karena kebanyakan masyarakat tidak mengetahui sehingga setiap pemilu selalu gampang dibohongi oleh pemimpin karbitan yang tidak jelas visi misinya untuk bangsa ini……dengan membuat pak DIS sebagai RI 1 di 2014 yakin indonesia menjadi bangsa yang makmur…sudah teruji………

    Posted by Dedy Sulaiman | 15 Februari 2012, 10:10 pm
    • Betul sekaliiiiiiiiiii……….., namun bangsa ini apakah sudah siap untuk berubah?……….. Sehebat apapun pemimpin kita kalau tidak diikuti oleh moral bawahnya yang siap untuk berubah, bangsa ini tetap tidak akan bisa menjadi besar………… Bangsa ini masih banyak yang hanya ABS (Asal Bapak Senang)….. sedangkan para pemimpinya tidak/ tanpa melihat fakta-fakta sebenarnya………….

      Posted by Naufal | 16 Februari 2012, 11:41 am
      • Lah, Pak NAUFAL sendiri sudah jawab pertanyaannya sendiri namun bangsa ini apakah sudah siap untuk berubah?

        Pak Naufal said ini masih banyak yang hanya ABS (Asal Bapak Senang)

        Jadi kalau “Bapak” nya Pak DIS, lalu milih menteri yg juga punya integritas dan antusias, kemudian menteri milih dirjen juga yg jenisnya sama dan seterusnya,

        MAKA, ‘asal Bapak senang’ bangsa ini kemudian akan berubah. Betoel?

        Posted by Ian | 17 Februari 2012, 11:07 am
      • Betoeeeeeeeeeel Pak Ian, tapi kalau sendirian ibarat perang tanpa kawan (musuhnya banyak) rasanya mustahil bisa menang (Perang tanpo bolo tan ngasorake *Pepatah Jawa*) betoel nggak?

        Perlu diingat juga “Akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe. Manungso podho seneng nyalah. Tan nindake hukume Allah. Barang jahat diangkat-angkat, barang suci dibenci”

        Posted by Naufal | 17 Februari 2012, 11:55 am
  110. tak bisa dibantah, indonesia memang butuh dahlan iskan!
    konsep dan gagasannya memungkinkan bisa menyelamatkan perekonomian bangsa
    sebagai pemimpin ucapan dan perbuatannya juga bisa dijadikan teladan
    sedangkan tulisannya mampu menggugah banyak orang untuk berbuat lebih
    andai rakyak memang menginginkan dahlan jadi presiden, saya usul jangan maju dari partai politik
    kalau tak bisa karena terbentur aturan, bikin partai sendiri
    akan selalu ada dua sisi berlainan dalam perjalanan
    tapi kami akan selalu bersamamu, pak

    Posted by sudirman | 16 Februari 2012, 1:44 pm
  111. Jangan pesimis dulu bung blm perang kok menyerah duluan….bravo pak dis

    Posted by Rochmad | 16 Februari 2012, 2:14 pm
  112. Sebuah tindakan yang konkrit dari seorang pemimpin, sungguh sulit untuk diurai dengan kata-kata. Pak DIS terima kasih aksi Bapak sangat menginspirasi Kami….

    Posted by Heri Cahyono | 16 Februari 2012, 5:25 pm
  113. Tulisan yang selalu saya nantikan dari DIS, penuh motivasi, positive thinking dan action! Saya yakin kalo DIS mencalonkan jadi presiden dan menang, Indonesia akan keluar dari keterpurukan selama ini!

    Posted by SyamSyah | 16 Februari 2012, 8:18 pm
  114. Hemmmmm,,,,T.O.P buangetttttt……bener-bener figur bisnisman sejati…harus’ny sperti ini nich contoh orang yg tepat dalam posisi yg tepat pula..the right men on the right place..gag salah negara menugaskan bapak dan rakyat memberi amanah yg begitu besar kpda pak Dizz untk mengelola aset2 BUMN kita untk kemakmuran seluruh rakyat…Bravo pak Dizz…salam Diz’mania…

    Posted by wahyu | 16 Februari 2012, 11:36 pm
  115. Menunggu para sapi hamil. Mudah2an induk&pedheté sehat2 siap jd korban saat idul qurban

    Posted by Fia | 16 Februari 2012, 11:47 pm
  116. nunggu hari senin lama bgt yaa..

    Posted by ms yatno | 17 Februari 2012, 9:10 am
    • Kalo dulu seringnya “i hate monday” tapi sekarang rupanya berganti “i like monday” bahkan mungkin ditambahi “i lov&miss monday” gara2 tulisan manufacturing hope pak dahlan iskan.
      Good very good awesome

      Posted by Fia | 17 Februari 2012, 6:34 pm
  117. Hidup Pak Dahlan Iskan, Saya baru tahu Djakarta Lloyd punya kapal lagi berkat jaringan Pak Dahlan. Apa yg bisa kita kontribusikan pak . Mungkinkah ide “koin utk jakarta lloyd / 10.000 rupiah utk jakarta lloyd” bisa membantu, Pak ?

    Posted by Darko Rahman | 17 Februari 2012, 11:53 am
  118. setujuu pak …integrasi sumber minyak nabati dan hewani untuk ketahanan pangan, seperti di malaysia, perkebunan menjadi pusat-pusat pengadaan sumber daging hewan negara. pola pemeliharaan rotasi lokasi feedlot dengan pagar fench elektrik atau pengandangan intensif pakan bila akan dikirim ke rumah potong.
    majulah …. integrasi sapi – sawit – kompos – biogas

    Posted by setya | 17 Februari 2012, 12:48 pm
  119. Pak Dahlan… kalo PT Pos Indonesia bagaimana pak?

    Posted by metafo | 17 Februari 2012, 1:01 pm
  120. Pak Dahlan.
    Sampai sini saya berani bilang anda penuh gagasan yang mudah implementasi.

    Hanya tinggal satu lagi. Di satu masalah ini, gagasan secanggih apapun akan mentah.

    Satu itu adalah : apakah “mereka” akan bekerja dengan baik dan tidak sekedar menilainya sebagai business as usual, proyek dan proyek. Seperti layaknya cerita mereka yang mencari uang di BUMN di masa lalu?

    Sekali lagi. Saya tidak ragu anda. Tetapi saya meragukan mereka. Mereka yang di bawah bawah anda.
    Saya khawatir, anda cuma sendirian. Tidak memiliki “teman sehati”. Anda hanya memiliki “bawahan” dan “rekanan”. Keduanya dalam tanda petik.

    Belum lagi, pasti ada yang “dirugikan” dengan gagasan anda. “Mereka” yang satu ini tentu akan “melawan” gagasan anda dengan segala cara. Termasuk di antaranya, bagaimana agar anda “tergeser” menjadi “sosok” yang “tidak perlu lagi dihiraukan”.

    Posted by Fais | 17 Februari 2012, 2:30 pm
    • Betoell sekali Mas Fais itu yang ditakutkan, di PLN aja kurasa banyak juga yang tidak senang apalagi sekarang ini semakin besar sekala tanggung jawabnya yaitu seluruh BUMN, pasti akan lebih banyak melawan, belum lagi nanti……….

      Posted by Naufal | 17 Februari 2012, 2:59 pm
    • Mengutip pendapat/tulisan pak dis bhw “terdapat 10%orangbaik 10%orangbrengsek sisanya 80%orangngikutsikon”
      Pak dis tentu akan/telah memilih 10%orangbaik utk ditulari&lalu menulari sikap integritas+antusias dlm bekerja bekerja bekerja sesuai dg kapasitas kemampuan di tempat orang2 tersebut berkarya
      Semoga reformasi bumn sukses berhasil

      Posted by Fia | 17 Februari 2012, 6:44 pm
  121. Semua ini bisa terbuka dan bisa berpikiran bening adalah lantaran hati nurani. Hati nurani bisa terbuka lantaran, lantaran hati senantiasa dilatih untuk berpikir. Selama ini yang berpikir hanyalah otak yang ada di kepala, padahal yang benar adalah hati yang berpikir. Sehingga kenapa Allah senantiasa memberi teguran bahwa sesungguhnya hatinyalah yang buta dan bukan otak yang ada di kepala. Dan mungkinkah hati bisa berpikir jika, hati tidak pernah membaca? Dan perlu diketahui bahwa hati akan membaca jika seseorang senantiasa berlatih untuk tidak mengeluh disaat menerima masalah apapun. Dan supaya tidak mengeluh harus senantiasa mengatakan, bahwa setiap masalah pasti diketahui, serta diijinkan oleh Allah. Dan supaya hati dulu yang berpikir, maka kita harus mengatakan dalam diri sendiri disaat ada masalah ” apa maksud Allah memberikan masalah ini?” Maka dengan begitu secara otomatis hatilah yang berpikir, dan bukan otak yang ada di kepala. Tanda-2 yang dimiliki oleh Bapak Dahlan Iskan adalah menunjukkan hatinyalah yang melihat, membaca dan berpikir kemudian digabung dengan otak yang ada di kepala sehingga menjadikan suatu ide untuk dijadikan sebuah cipta yang kemudian menjadi sebuah karya. Berarti bapak Dahlan Iskan merupakan type seseorang yang sudah bisa “mendengar warna dan melihat suara” seperti tulisan saya di blog dan di fb. Semoga bapak selalu mendapatkan kesehatan lahir dan batin. Amiin.

    Posted by m.triswedi susilo | 17 Februari 2012, 5:32 pm
  122. pak Dahlan semoga Allah selalu meridhoi dan memberkati semua langkah bapak, menjaga bapak selalu dalam genggamanNya

    Posted by Imron | 17 Februari 2012, 7:32 pm
  123. saya pernah membaca dalam blog ini juga, bagaimana redaktur senior Jawa Pos Group mengumpulkan para pimpinan redaksi Jawa Pos Group agar mereka tidak memuat berita2 tentang pak Dahlan, karena beliau tidak akan suka……bagaimana bisa disebut pencitraan bila beliau sendiri sebenarnya tidak ingin diberitakan? yang sedang saya cari adalah bagaimana kiat pak Dahlan dalam mengatasi penolakan karywan PLN dulu kepada beliau tapi belum ketemu…..he..he..he…

    Posted by Imron | 17 Februari 2012, 7:39 pm
    • kemungkinan jawabannya ada di buku Indonesia Habis Gelap Terbitlah Terang. mulai hal. 73 tapi gak secara jelas diungkapkan. karena yang cerita itu pak Murtaqi Syamsuddin.

      Posted by syaif | 17 Februari 2012, 8:30 pm
    • Sepertinya pak Menteri yang satu ini sangat alergi dan phobia mengenai masalah “pencitraan”.
      Tulisan seri Manufacturing Hopes ini sepertinya dimaksudkan hanya semata-mata untuk berkomunikasi dengan insan BUMN yang buaaanyak jumlahnya dan tersuueebar dimana-mana.
      Selain untuk memotivasi, tulisan ini mungkin juga dimaksudkan untuk melaporkan apa saja hal penting yang telah dilakukan selama 7 hari oleh sang CEO kepada para stakeholder BUMN termasuk kita, rakyat Indonesia.

      Kemarin saya melontarkan rencana kepada Pak Dahlan untuk memperluas dan memperkeras gaung dari seri tulisan Manufacturing Hopes ini dengan menggunakan media layar kaca. Semata-mata untuk menyebar Virus Hopes seluas mungkin dan sekeras mungkin keseantero negeri.

      Rencana saya, Pak Dahlan akan disandingkan untuk berdiskusi dengan band legendaris Indonesia yang dikenal juga karena kesederhanaan, blak-blakan, anti korupsi, merakyat, dan rasa kebangsaannya, selain juga memiliki massa akar rumput yang jauh lebih besar dari jumlah karyawan seluruh BUMN, (tebak sendiri lah siapa band yang saya maksud).

      Pemasang iklan swasta bisa dicari, slot TV swasta nasional bisa dibeli, tak perlu ada sesen pun dana dari BUMN atau kantung pribadi Pak Dahlan yang dibutuhkan untuk acara tivi yang rencananya akan ditayangkan satu jam setiap minggunya ini.

      Tapi jawaban dan tanggapan pak Dahlan sungguh diluar dugaan.
      Jawaban Pak Dahlan membuat saya yakin bahwa beliau hanya ingin berkarya mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa, tanpa ada agenda politis apapun.
      Tidak mungkin seorang yang sedang membangun pencitraan diri memberi jawaban seperti itu.
      Ini cuplikkan percakapan kami melalui BB…
      (Perlu diketahui, percakapan ini terjadi lewat sepertiga malam. Menjelang subuh)

      sy sangat khawatir org menilai sy kampanye capres.
      Sy msh ingin kerja keras membantu menyelesaikan banyak masalah bangsa ini dengan ikhlas.
      Kalau saya lakukan jangan2 nanti orang mengatakan: ooooh Dahlan itu kerja keras ternyata ada maunya! Ada udang di balik kerjanya!
      Kalau itu terjadi sangat mengganggu kejiwaan saya. Biarlah mengalir dulu ketentuan yg Di Atas sana!
      Salam utk keluarga dan teman2.

      Posted by M. Erick Antariksa | 18 Februari 2012, 2:48 am
      • wah hebat pak Eric bisa acces langsung ke beliau…..

        Posted by syaif | 18 Februari 2012, 6:24 am
      • karena pak M. Erick Antariksa ada akses ke pak DIs
        mohon disampaikan kepada beliau
        untuk segera memperkuat sistem pengamanan beliau/klg baik dari sisi fisik maupun non fisik
        kalo boleh sy memberikan masukan, mungkin sy akan bisa sambungkan ke GU salah satu bela diri asli Indonesia
        saya yakin pak DIs sudah pasrah apapun yg terjadi, tapi sebagai hamba Allah tetep wajib berusaha

        maaf, sekedar masukan mudah2an berguna untuk keselamatan pak DIs

        Posted by yud | 18 Februari 2012, 9:29 am
      • speechless……..

        Posted by RYAN | 18 Februari 2012, 9:42 am
      • “Sy msh ingin kerja keras membantu menyelesaikan banyak masalah bangsa ini dengan ikhlas.
        Kalau saya lakukan jangan2 nanti orang mengatakan: ooooh Dahlan itu kerja keras ternyata ada maunya! Ada udang di balik kerjanya!
        Kalau itu terjadi sangat mengganggu kejiwaan saya. Biarlah mengalir dulu ketentuan yg Di Atas sana!”

        Subhanallah, sungguh mulia hati beliau ini,..

        Posted by ms yatno | 18 Februari 2012, 10:31 am
      • Akses untuk berkomunikasi dengan Pak Dahlan diawali dengan komentar saya terhadap salah satu tulisan seri Manufacturing Hopes di blog ini. Yang menegnai PT INKA.

        Pak Dahlan sangat antusias berkomunikasi apabila tipik pembahasannya mengenai BUMN, terlebih lagi apabila pembahasan fokus kepada “solusi jalan keluar” dan bukan sekedar keluh kesah.

        Sepertinya kerja keras adalah prioritas nomor satu dalam hidup beliau. Jangankan keselamatan, kesehatas saja seperti tidak diperdulikannya. Jujur, saya bingung kapan tidurnya menteri yang satu ini. Jam berapa pun hari apa pun siap menerima dan menggali ide.

        Tapi mungkin cara hidup seperti itu yang benar.
        Ingat, Dahlan kecil sampai harus menggembalakan kambing orang demi upah (hee mirip Rasulullaah yaa), saking miskinnya sampai bapaknya tidak tahu persis kapan tanggal lahir pak Dahlan… Tapi lihat sekarang, Pak Dahlan kemana2 naik Mercy S-500, jadi anggota menteri kabinet pula…
        Mungkin, musti hidup, musti berpikir, musti berkata, mungkin berbuat seperti Pak Dahlan supaya bisa merunah nasib.

        Mudah2an tulisan2 Pak Dahlan bisa membantu kita mengubah diri kita

        Posted by M. Erick Antariksa | 18 Februari 2012, 7:19 pm
  124. hari senin yg slalu kunanti
    moga2 Alloh melindungi pak Dis dr marabahaya…..Amien…Amien ..ya robbal alamin

    Posted by ahmad | 18 Februari 2012, 10:16 am
  125. alhamd
    kita tunggu out put nya pak
    mg slalu di beri kenikmatan

    Posted by zaenud | 18 Februari 2012, 10:25 am
  126. moga sukses pak
    dan mg sehat slalu

    Posted by zaenud | 18 Februari 2012, 10:39 am
  127. Reblogged this on Zaenud's Blog and commented:
    sip

    Posted by zaenud | 18 Februari 2012, 10:57 am
  128. saya gak bisa komentar lagi buat pak Dahlan, semoga kita semua masih berjumpa dengan hari2 senin mendatang, menunggu dan belajar dari tulisan beliau…….semoga allah selalu meridhoi kita semua, terutama untuk pak Dahlan……

    Posted by Imron | 18 Februari 2012, 2:49 pm
  129. Maju terus pak DIS!! sudah lama rakyat rindu dengan pemimpin yang merakyat dan inovatif, semoga virus yang sampeyan tularkan cepat mewabah hingga gelar Gemah Ripah Loh Jinawi bagi negeri ini betul2 menjadi nyata untuk kemakmuran sejati anak negeri…

    Posted by ismangil | 18 Februari 2012, 5:10 pm
  130. senang sekali Bapak tertarik dengan pengembangan ternak sapi Bali berintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit.

    saya urun rembug dengan apa yang dapat kita laksanakan

    terimakasih Bapak, sehat selalu .. wassalam

    Posted by eka budhi sulistyo | 18 Februari 2012, 8:20 pm
  131. http://aceh.info/component/content/article/1207-dahlan-sulap-pabrik-kertas-aceh-jadi-penghasil-listrik-.html

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana menyulap pabrik produsen kertas semen PT Kertas Kraft Aceh (KKA) menjadi power plant atau pabrik penghasil listrik. Sebab, KKA memiliki pembangkit yang menganggur hingga 18 mega watt (MW). Jika, pembangkit listrik yang menganggur itu dapat tetap dihidupkan dan dibangun power plantnya maka KKA dapat menjual listriknya ke PLN dalam dua tahun.

    Menurut perhitungan Dahlan, jika itu beroperasi, maka KKA akan mendapatkan laba bersih satu miliar rupiah per bulan. “Itu cukup untuk gaji pegawai, daripada mereka rugi terus?” kata Dahlan kepada Republika. Kementerian BUMN akan mengusahakan enam bulan ke depan power plant itu beroperasi.

    Pabrik produsen kertas semen PT Kertas Kraft Aceh (KKA) bertahun-tahun masih mati suri sejak pasokan gasnya terhenti. Pabrik ini masih menunggu beroperasinya terminal penyimpanan gas LNG Arun yang pembangunannya masih dilakukan Pertamina hingga 2014.

    Sambil menunggu terminal LNG Arun yang baru tuntas dua tahun ke depan, Dahlan memilih untuk mendayakan pabrik ini sebagai penghasil listrik.

    Mengenai pasokan gas untuk power plant itu, Dahlan mengharapkan dapat memasoknya dari ExxonMobil sebagai operator yang hingga 2014 nanti masih beroperasi di Arun. “Kita rayu Exxon lah minta sesendok dua sendok gas untuk orang Aceh, jika Exxon nggak mau ya kita angkut saja gas dengan CNG,” kata Dahlan.

    Stasiun Compress Natural Gas (CNG), kata Dahlan, nantinya berencana dibangun di Batam. Jika mini proyek ini berhasil bukan tak mungkin di Aceh dapat dibangun pembangkit listrik besar-besaran.

    Posted by nonton | 18 Februari 2012, 9:03 pm
  132. Tidak ada tempat buat pemimpin yang jujur, cerdas & bersahaja di negeri ini.. Pasti ada yg menjegal kalau Pak Dis jadi calon presiden.

    Posted by Indra Gustian | 18 Februari 2012, 11:19 pm
  133. Pak Dahlan, di jambi ini kebun sawitnya banyak, tapi distribusi pupuknya berantakan. Mungkin sapi ini jalan keluar untuk pupuk yang suka macet dan mahal, Mau donk pak sapinya barang satu atau dua ekor buat di kebun, atau mungkin kerjasama dengan salah satu KUD Kebun Sawit yang ada gitu pak, Tapi kalau boleh usul nih !! jangan yang punya kebun di kasih sapi, tapi pekerjanya atau buruhnya kebun, kenapa??? karena pekerja kebun itu : 1. Lebih miskin dari yang punya kebun, 2. lebih rajin daripada yang punya kebun karena klo ga keluar keringat artinya ga makan, 3. otomatis lebih FOKUS sama ngangon sapinya.
    Buatkan KUD Pekerja Sawit gitu pak, KUD khusus ngangon sapi, tapi anggotanya terdiri dari buruh kebun, biar mereka sejahtera gitu, jangan tuan tanahnya aja!
    Udah gitu potensi duit yang dikelola KUD kebun sawit itu besar lo pak, biasanya di jambi 1 KUD sawit itu mengelola kelompok tani dengan luas 1000 ha, misal jeleknya 500 kg panen /bulan/ hektar, dengan harga sekarang Rp 1500/kg, artinya duit mengalir hasil penjualan sawit lewat tangan KUD adalah 1000ha*500kg*1500=Rp 750 juta!!! per bulan.
    Tapi, KUD saat ini banyak yang tidak memainkan peranan sebagai KUD, hanya sebagai kasir saja, tidak ada simpan pinjam, dan sebagainya. sayang betul potensi “money banking” dari KUD tidak dimaksimalkan.

    Posted by Rio Prihanto (Petani Sawit Jambi) | 19 Februari 2012, 1:16 am
  134. Pelan tapi pasti, BUMN telah menemukan jalannya menjadikan Indonesia negara yg berswasembada dibidang apapun nantinya. Subhanallah…
    Terus berjuang pak Dis, tetap istiqomah & jaga kesehatan. Setiap tulisan pak Dis terbit, selalu membawa dampak yg luar biasa.

    Posted by areks | 19 Februari 2012, 11:48 am
  135. ¤ Semakin hari semakin banyak anak bangsa yang berharap H Dahlan Iskan menjadi presiden RI. Tapi lewat jalur independen rasanya hil yang mustahal. Dan tampaknya manusia langka dan nyentrik ini tidak mau dicalonkan partai manapun. Lalu haruskah jutaan anak bangsa itu kecewa dan putus asa. Padahal membikin orang kecewa itu dosanya besar lho, cak.

    Posted by agusmadjidi | 19 Februari 2012, 2:54 pm
  136. blog yang bagus dan menarik untuk saya kunjungi…senang bisa kunjungi blog anda, kami kuliner mie aceh dijakarta barangkali anda mau coba mei aceh di jakarta blok m mall atau di sekitarnya bisa anda kunjungi di http://mieacehjalyjaly.wordpress.com

    atas kunjungan anda, kami ucapakan terima kasih, salam blogger…

    Posted by mieacehjalyjaly | 19 Februari 2012, 4:23 pm
  137. salut bos,,
    terus lanjutkan inovasi-inovasinya
    biar BUMN nggak jadi Sapi Beneran

    Posted by damayanti | 19 Februari 2012, 6:12 pm
  138. Dear All , Sudah Keluar Tulisan Pak Dahlan Yang Terbaru. Please Check It. Manufacturing Hope 14

    http://www.antaranews.com/berita/297966/kalau-rapat-tidak-perlu-lagi-makanan-kecil

    Posted by Enzo | 19 Februari 2012, 8:34 pm
  139. jaga kesehatan Pak Dis…semoga BUMN negeri ini mulai Jalan tegak…sukses Pak Dis..

    Posted by agus | 23 Februari 2012, 5:33 am
    • Knp org 2 ms mrgkn krj pk di,sdh skian th bliau krj dpmrinthn,mulai dr pln kemudian bumn tnp ambil gaji n fasilitas yg lain dg hsil yg mmuaskn ,apa org yg spt ini ms dianggap mlkkn pencitraan.dan klu pun pencitraan sy ttp bangga n dkung 1000%, krn krj n hsil krjxx jauh lbh baik dr yg lain

      Posted by efan | 26 Februari 2012, 7:24 am
  140. cukup 3 kata untuk pa Dis, husnudzon, dukung & do’akan

    Posted by ade | 27 Februari 2012, 9:02 am
  141. Berharap Indonesia sudah tidak impor sapi lagi,

    Posted by Helmy | 5 Maret 2012, 7:47 am
  142. di desa kami tepatnya di desa bukit harapan kec kerinci kanan kab siak riau sudah sejak tahun 2007 mengembangkan peternakan sapi-sawit spt yg bapak ceritakan, banyak wartawan, perusahan2 dan org2 asing yg datang utk melihat dan belajar. Kalau memang org PTPN mau studi banding kami siap menerima dengan senang hati.

    Posted by feri | 19 Maret 2012, 12:18 am
  143. Tolong diperhatikan juga pengadaan sapinya pak, jangan sampai sudah membeli sapi yg siap jual di bulan juli untuk mengejar target 100.000sapi.

    Posted by pewee | 27 Maret 2012, 9:35 am
  144. mohon izin untuk komentar, orang2 seperti bapak ini yang di cari oleh generasi muda sekrang ini. tapi juga perlu di ingat pak!!!!! gebrakan2 anda bisa membangunkan tikus2 raksasa yang ridak suka di usik, tapi kami yakin, saya pribadi khususnya anda bisa melewatinya dengan lancar!!!!! saya akan ada di garda depan melindungi anda dari segala ancaman!!!!! ini janji seorang patriot pak!!!!!!

    Posted by deka | 7 April 2012, 4:26 pm
  145. Assalamualaikum..PAK..!!!,
    Yang Namanya DEDE ARIESTA, mohon izin memberi komentar….
    Saya ingin tau berapa banyak orang yang seperti Bapak…!!!!
    Pokonya kalau semua pemimpin di Indonesia seperti Bapak, dijamin deh… NKRI-ku akan maju seperti pemikiran Bapak….
    Berpikir disetiap waktu kalau ingin jadi pemimpin… Sukses selalu pak….

    Posted by Dede Ariesta | 24 April 2012, 6:38 pm
  146. terima kasih atas ilmunya pak dis…mulai hari ini saya semangat untuk belajar bertenak yang profesional ….

    Posted by lapakmaia | 24 April 2012, 11:36 pm
  147. ini adalah hasilnya setelah 3 bulan

    Indonesia) Merah Putih Harus Dukung Program SaSa!
    31 May 2012

    Catatan : Imam Bustomi

    Melihat sapi-sapi yang bersih, segar dan berkilau di Unit Usaha Integrasi Sawit Sapi (UU.ISS) di Desa Maro Sebo, Kab. Muaro Jambi milik PTPN VI, pada akhir pekan lalu timbullah keheranan, bagaimana mungkin? Kok bisa ya? Bayangkan saja, sapi-sapi ini tidak pernah dibersihkan kandangnya sepanjang waktu, makan, tidur, berak, kencing dalam satu kandang. Lha kok bisa berkulit bersih, seolah-olah selalu dimandikan sepanjang waktu, padahal dibawahnya banyak kotoran, ketika duduk-duduk atau tiduran pasti akan bersentuhan. Khan tidak mungkin sapi ini berdiri terus sepanjang waktu karena takut kotor. Ini yang mencengangkan, aneh bin ajaib! Sapi-sapi yang dimiliki petani di Jawa saja yang selalu dimandikan setiap hari, tetap saja kotor. Kalau kita disuruh masuk kandangnya, ampun dech.

    Kotorannya pun tidak berbau, jadi dekat-dekat dengan kandang pun tidak perlu menutupi hidung. Bahkan terhitung agak wangi. “Ini membuktikan sapi-sapi tersebut sehat, kata Dirut PTPN VI, Iskandar Sulaiman. “Berkulit bersih, mata bersinar dan kotorannya tidak berbau adalah ciri-ciri sapi sehat”, imbuhnya.

    “Coba dicium pakannya pak, pasti wangi dan segar”, kata Irvan Manik, Ka.Urs Perencanaan dan Analisa Proyek PTPN VI. Saya pun buru-buru mencium pakannya, ya memang betul “wangi dan terasa segar ”. Pakan sapi PTPN VI memang sangat unik dan sangat murah, karena berasal dari limbah, yaitu berbahan pelepah sawit dan bungkil inti sawit dari by product PKS (red. Pabrik Kelapa Sawit) ditambah lagi ampas bihun, garam dan gula merah.

    Pelepah sawit ini dipanen dari setiap pohon kepala sawit dengan tetap mempertahankan songgo 2 yaitu terdapat 2 pelepah yang menopang buah terbawah sehingga tidak merusak pohon dan tidak melanggar kultur teknis. 1 ekor sapi kira-kira membutuhkan luasan areal kelapa sawit 1 ha. Saat ini pelepah sawit didatangkan dari Unit Usaha Batang Hari (UU.BHR) yang jaraknya 7 km dari kandang sapi dengan luasan 2.025 Ha, jadi bisa menampung sebanyak lebih kurang 2.025 sapi.

    Setiap sapi diberikan makan 2 kali sehari, rata-rata persapi membutuhkan 15-17 kg dan menghasilkan 7-10 kg kotoran. Sampai saat ini, pakan sapi ini masih diberikan dalam kondisi segar. Jadi pelepah segar dipanen dari kebun langsung diproses pada saat itu juga, supaya tidak keras dan alot. Lalu dicampur dengan bungkil , ampas bihun, garam dan gula merah, serta diberikan kepada sapi-sapi. Makanan sapi ini maksimal tersimpan selama 1 hari. Semakin segar semakin baik, karena sapi lebih menyukainya.

    Ke depan sedang dilakukan penelitian, untuk melakukan fermentasi. Dengan demikian, makanan bisa bertahan untuk jangka waktu tertentu, misalkan 1 minggu sampai dengan 1 bulan. Keuntungan dari fermentasi adalah tenaga kerja untuk pakan tidak perlu masuk setiap hari, mulai dari pemetikan pelepah, angkutan dari kebun ke pabrik, sampai dengan tenaga operasional mesin penghancur pelepah dan tenaga pencampur pakan.

    PTPN VI memang sedang belajar menjadikan ternak sapi menjadi industri. “Meski sudah memelihara hampir 2.000 sapi, kami masih terus belajar” , kata Iskandar Sulaiman, Dirut PTPN VI. “Kami telah menempatkan 2 dokter hewan, untuk menjaga kesehatan sapi-sapi sepanjang waktu. Sapi-sapi yang dikirimkan dari lampung juga ada jaminannya, kalau mati, mereka akan ganti. Jadi amanlah” imbuhnya.

    Setelahberhasilmengembangkanmesinpencacahpelepahsawitsendiri (semulamesindiproduksioleh PPKS) , saat ini PTPN VI bekerja sama dengan PPKS juga mengembangkan pupuk kompos, agar pupuk ini dapat mendorong percepatan penyerapan pupuk anorganik. Dengan demikian, jumlah pupuk yang diberikan kepada tanaman sawit per pokok mengalami penurunan, ujung-ujungnya biaya pemeliharaan lebih efisien.” Tapi proyek ini masih rahasia, nanti kami khabari, setelah ditemukan formulanya”, kata Iskandar hati-hati.

    Proyek ternak sapi yang dikembangkan oleh PTPN VI merupakan bagian dari program Kementerian BUMN dalam rangka mendukung Program Swasebada Daging Nasional pada tahun 2014, dimana Kementerian BUMN mencanangkan Program SaSa (Integrasi Sapi-Sawit) dengan target 100.000 ekor sapi pada tahun 2012.

    “BUMN tahun ini akan memelihara dan menternakan 100 ribu sapi di kebun-kebun sawit. Karena di situlah makanan gratis untuk sapi,” jelas Dahlan di Istana Negara, Jakarta.

    Tak cukup meninjau langsung, program SaSa di Jambi pada bulan Februari lalu bahkan Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN telah menugaskan BUMN Perkebunan sebanyak 11 perusahaan yang mempunyai kebun kelapa sawit untuk beternak sapi. Dengan surat No. S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 setiap BUMN diberikan alokasi jumlah ternak, yaitu PTPN I-VIII, XIII, XIV dan PT RNI masing sebanyak 3.000, 5.000, 15.000, 15.000, 12.000, 10.000, 10.000, 5.000, 10.000, 5.000 dan 10.000. Total semuanya ada 100.000 ekor sapi pada tahun 2012. Dahlan Iskan bahkan mengharapkan jumlah ini akan terus bertambah seiring denganwaktu. Namun demikian, program SaSa harus dilaksanakan dengan mekanisme korporasi, harusmenjadi profit center di masing-masing PTPN.

    Untuk mendukung sapi bibit (breeding), Dahlan Iskan juga sudah memerintahkan PT Berdikari untuk menjadi salah satu produsen bibit atau bakalan sapi potong nasional. Ini sesuai surat Menteri BUMN kepada Menteri Pertanian No. S-239/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012, agar Menteri Pertanian mendukung pemberdayaan PT Berdikari terkait rencana tersebut.

    Tak hanya itu, urusan sapi ini juga sudah melenggang ke Istana Negara. Bolak-balik, Menteri BUMN Dahlan Iskan dipanggil oleh Presiden SBY untuk berdiskusi soal perkembangan BUMN. Salah satu yang dibahas adalah soal BUMN yang diminta untuk memelihara 100 ribu sapi.

    Dikatakan Dahlan, Presiden SBY sangat memperhatikan perkembangan BUMN sektor peternakan. Mantan Dirut PLN ini mengatakan, BUMN diminta memelihara 100 ribu ekor sapi di kebun sawit karena selama ini banyak peternak sapi yang kesulitan akibat mahalnya harga pakan ternak.

    “Capacity Manajemen di Balik Kandang Sapi” memang harus dilaksanakan secara profesional, BUMN untung, rakyat senang dan negara happy.

    Ayo kita dukung program SaSa. Meski banyak bisik-bisik yang masih meragukan keberhasilan program Sasa, baik dari kalangan akademisi, kalangan umum dan terutama pihak-pihak yang merasa dirugikan apabila Sasa berhasil, seperti negara penghasil sapi, importir dll. Merah Putih harus dukung dan bersatu untuk program ini. Ini harga mati sebagai bangsa untuk meraih keberhasilan Program Swasebada Daging Nasional tahun 2014.

    Posted by SAEFUL | 31 Mei 2012, 3:39 pm
  148. Setuju pak! Saatnya peternakan berkontribusi melalui emas hitamnya (kompos), emas biru (biogas), emas merah (daging) dan masih bnyak emas lainnya yg dihasilkan.
    Saya mahasiswa peternakan ugm yg siap berkontribusi membangun peternakan integrasi sapi sawit
    Ditunggu program bwt mahasiswanya tentang pengembangan sapi sawit apapun bentuknya: magang,hibah penelitian,pelatihan bwt mahasiswa atau hibah lahan sawit dan sapinya juga boleh pak.
    Salam hangat dari ujung kandang UGM!

    Posted by aghi | 1 Juni 2012, 1:22 am
  149. …..sudah ada kabar sapi2 di kandang sawit pada hamil belum yaaa?

    Posted by bewe+em | 4 Juni 2012, 9:15 am
  150. Semoga Sapi2 itu cepat berkembang biak,begitupun “Otak Sapi”Pak Dahlan juga cepat berkembang biak dengan anak2 bangsa ini,semua pekerjaan yg dikerjakan dari Hati yg tulus iklas akan direstui oleh mahakuasa dan hasil yg baik.Maju trus Pak demi rakyat dan bangsa ini.

    Posted by toga | 6 Juni 2012, 3:39 pm
  151. Reblogged this on Indahnya berbagi,,,,,.

    Posted by taufikruna | 19 Juni 2012, 9:31 pm
  152. Bagaimana pendapat temen2 tentang rencana Gita Wirjawan melakukan liberalisasi negara-negara sumber daging dan sapi impor, dikaitkan dengan apa yang dibahas pada MH ini?

    link beritanya di bawah ini
    finance.detik.com/read/2012/06/29/181322/1954322/4/gita-wirjawan-makan-sapi-pintar-masyarakat-bakal-tambah-pintar

    Posted by doetsz | 29 Juni 2012, 9:36 pm
  153. BUMN, ganbatte!

    Sedikit komentar soal kalimat terakhir: “Saat itulah, dari ribuan sapi di kebun sawit sudah banyak yang mulai hamil.”

    Entah kenapa, saya lebih suka dengan istilah “bunting” untuk hewan. 😛

    Great article, after all.

    Posted by Abu Usamah as-Sulaimani | 20 September 2012, 1:37 pm
  154. PROPOSAL PEMBANGUNAN PKS & PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

    Perihal : Mencari Investor Perkebunan Kelapa awit

    Kepada Yth,
    Bapak/Ibu INVESTOR
    di-
    Tempat

    Dengan Hormat,

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
    Nama : Agus Latif
    Email : aguslatif99@ymail.com atau aguslatif43@gmail.com
    Hp. : 0812 8388 5642 / 0817 9802 568
    Alamat : Jl. Gunung Latimojong No.44, Kec. Belopa, Kab. Luwu, Sulawesi Selatan
    Status : Sebagai penerima kuasa penuh dalam rangka mencari investor untuk mengelolah lahan
    seluas 24,800 ha untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit (surat kuasa terlampir)

    Bersama ini saya mengajukan proposal Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan data-data sebagai berikut :

    1. Luas lahan : 24.800 ha
    2. Lokasi ini tidak bermasalah/tidak tumpang tindih, murni dikuasai oleh Koperasi
    3. Lahan ini dikuasai oleh Koperasi Karya Mandiri 19.800 ha dan Koperasi Rezki Alam 5000 ha
    4. Letak lokasi : Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah (27 menit dari bandara internasional Morowali yang sedang dalam pembangunan)
    5. Lokasi ini adalah satu hamparan dengan 4 wilayah kecamatan :
    .

    Adapun bentuk kerja sama yang kami harapkan adalah pola kemitraan dengan sistim inti plasma 60/40 sesuai dengan arahan Bapak Bupati Morowali. Mengenai besarnya biaya konpensasi untuk lahan yang akan dijadikan sebagai lahan inti (sertifikat HGU – Perusahaan) dapat dimusyawarakan dengan pengurus Koperasi Karya Mandiri dan Koperasi Rezki Alam.

    Lokasi ini sudah memiliki ijin lokasi dan Rekomendasi dari Bapak Bupati Morowali atas nama Koperasi Karya Mandiri dan Koperasi Rezki Alam

    Demikian proposal ini kami ajukan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

    Hormat Saya,

    AGUS, SE
    Sekretaris Umum Koperasi Rezki Alam

    Posted by Agus, SE | 4 Desember 2012, 7:03 pm
  155. wah..dokter hewan siap membantu nih.

    Posted by rputrik | 4 Maret 2013, 4:53 pm
  156. Kemiskinan bukan hal yang memalukan. Tetapi kemalasan dan pesimisme barulah menjadi hal yang memalukan.

    Posted by NONAMA MAHASISWANPM | 10 Februari 2015, 11:46 am
  157. Positive thinking is the key to get a peace even when you are facing the most difficult problem

    Posted by yanasuryana11@gmail.com | 16 Maret 2015, 1:45 am
  158. Tetap Semangat Pak Dahlan

    Posted by IDN Qurban | 29 Januari 2017, 7:21 pm
  159. Dengan ” Capacity Manajemen di Balik Kandang Sapi ” maka diharapkan harga sapi terutama sapi qurban menjadi terjangkau pada masyarakat luas.
    http://idnqurban.com

    Posted by IDN Qurban | 29 Januari 2017, 7:25 pm

Trackbacks/Pingbacks

  1. Ping-balik: Renungan Doa untuk Pak Dahlan Iskan - Renungan Hidup - 26 Februari 2012

  2. Ping-balik: Optimalisasi Capacity Management | Refki Riyantori - 2 Maret 2012

  3. Ping-balik: Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope, Minister’s Notes « waktu kosong - 14 Juni 2012

  4. Ping-balik: Di Jatitujuh RNI Terbang Tinggi « Catatan Dahlan Iskan - 12 Desember 2012

  5. Ping-balik: Problem Pedet di Lobi Hotel | Samudra - 6 Maret 2013

  6. Ping-balik: SUSAHNYA TERNAK SAPI DI NEGERI RUMPUT | SETIYANTO'S BLOG - THE LOST BLOGGER PLACE - 14 Mei 2013

Tinggalkan Balasan ke Mas Syamsudin Kota Banjar Batalkan balasan