>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Neraka dari “Manajemen Musyrik”

Manufacturing Hope 2
Minggu, 27 November 2011

Manufacturing hope tentu juga harus dilakukan untuk bandara-bandara kita. Selain mencarikan jalan keluar untuk hotel-hotel yang ada di Bali, selama mengikuti KTT ASEAN saya berkunjung ke pelabuhan perikanan Benoa, melihat aset-aset BUMN yang tidak produktif di Bali dan diajak melihat proyek Bandara Ngurah Rai yang baru.

Tanpa dilakukan survei pun semua orang sudah tahu betapa tidak memuaskannya Bandara Internasional Ngurah Rai itu. Semua orang ngomel, mencela, dan mencaci maki sesaknya, ruwetnya, dan buruknya. Bandara itu memang tidak mampu menanggung beban yang sudah empat kali lebih besar daripada kapasitasnya.

Memang, PT Angkasapura I, BUMN yang mengelola bandara tersebut, sudah mulai membangun terminal yang baru. Tapi, terminal baru itu baru akan selesai paling cepat dua tahun lagi.

Berarti selama dua tahun ke depan keluhan dari publik masih akan sangat nyaring. Bahkan, keluhan itu akan bertambah-tambah karena di lokasi yang sama bakal banyak kesibukan proyek. Bongkar sana, bongkar sini. Pindah sana, pindah sini. Membangun terminal baru di lokasi terminal yang masih dipakai tentu sangat repot. Lebih enak membangun terminal baru di lokasi yang baru sama sekali.

Menghadapi persoalan yang begitu stres, hanya hope-lah yang bisa di-manufacture! Karena itu, memajang maket bandara baru tersebut besar-besar di ruang tunggu atau di tempat-tempat strategis lainnya menjadi penting. Saya berharap, penumpang yang ngomel-ngomel itu bisa melihat gambar bandara baru yang lebih lapang dan lebih indah. Perhatian penumpang harus dicuri agar tidak lagi selalu merasakan sumpeknya keadaan sekarang, melainkan diajak merasakan mimpi masa depan baru yang segera datang itu.

Demikian juga, PT Angkasapura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta harus membantu manufacturing hope itu. Caranya, ikut membantu memasangkan maket bandara baru Ngurah Rai di lokasi Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan, maket baru Bandara Soekarno-Hatta sendiri juga harus lebih banyak ditampilkan secara atraktif.

Tentu, sambil menunggu yang baru itu, bandara yang ada harus tetap diperhatikan. Mungkin memang tidak perlu membuang uang terlalu banyak untuk sesuatu yang dalam dua tahun ke depan akan dibongkar. Tapi, tanpa membuat bandara yang ada ini lebih baik, orang pun akan kehilangan harapan bahwa bandara yang baru itu kelak bakal mengalami nasib tak terurus yang sama. Itulah sebabnya, khusus Bandara Soekarno-Hatta, manajemen Angkasapura II akan melakukan survei persepsi publik yang bakal dilakukan oleh lembaga survei yang kredibel dan independen.

***
Manufacturing hope kelihatannya juga harus lebih banyak diproduksi untuk industri rekayasa. PT Dirgantara Indonesia (pembuatan pesawat), PT PAL Surabaya (pembuatan kapal), PT Bharata Surabaya (mesin-mesin), PT Boma Bisma Indra Surabaya-Pasuruan (mesin-mesin), PT INKA (pembuatan kereta api), dan banyak lagi industri jenis itu sangat memerlukannya.

Semua BUMN di bidang ini sulitnya bukan main. Kesulitan yang sudah berlangsung begitu lama. Di barisan ini termasuk Dok Perkapalan IKI Makassar, Dok Perkapalan Koja Bahari Jakarta, dan industri sejenis?yang menjadi anak perusahaan BUMN seperti jasa produksi milik PLN dan perbengkelan di lingkungan BUMN lainnya. Beberapa di antaranya bahkan sangat-sangat parah. PT PAL, misalnya, sudah terlalu lama merah dalam skala kerugian yang triliunan rupiah.

PT IKI Makassar idem ditto. Sudah dua tahun perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia Timur itu tidak mampu membayar gaji karyawan. Perusahaan tersebut terjerumus ketika menerima order pembuatan kapal penangkap ikan modern sebanyak 40 unit, tapi dibatalkan pemerintah di tengah jalan. Kini 14 kapal ikan yang sudah telanjur jadi itu mengapung mubazir begitu saja. Sudah lebih dari sepuluh tahun kapal-kapal modern itu berjajar menganggur.

Bahan-bahan kapal yang belum jadi pun sudah menjadi besi tua dan berserakan memenuhi kawasan galangan kapal itu. Peralatan produksinya juga sudah menganggur bertahun-tahun. Salah satu di antaranya bisa membuat ngiler siapa pun: crane 150 ton! Dok Perkapalan Surabaya yang ordernya begitu banyak dan sibuk saja hanya punya crane terbesar 50 ton!

Dulu, sekitar 15 tahun yang lalu, saya pernah mengkritik pemerintah di bidang itu. Saya menulis di media mengapa nasib industri rekayasa kita begitu jelek.Mengapa kita impor permesinan bertriliun-triliun setiap tahun, tapi industri rekayasa di dalam negeri telantar berat. Bahkan, tokoh sekaliber B.J. Habibie pun tidak berhasil mengatasinya.
Waktu itu saya sudah membayangkan alangkah hebatnya Indonesia kalau semua potensi tersebut disatukan dalam koordinasi yang utuh. Kalau saja ada kesatuan di dalamnya, kita bisa memproduksi pabrik apa pun, alat apa pun, dan kendaraan apa pun. Pembangkit listrik, pabrik gula, pabrik kelapa sawit, pesawat, kapal, kereta, motor, mobil, dan apalagi sepeda, semua bisa dibuat di dalam negeri.

Sebagai orang yang kala itu sering mengunjungi pabrik-pabrik sejenis di Tiongkok, saya selalu mengeluh: alangkah lebih modernnya peralatan yang dimiliki pabrik-pabrik kita jika dibandingkan dengan pabrik-pabrik yang saya kunjungi itu. Peralatan yang dimiliki PT Bharata, misalnya, jauh lebih modern daripada yang saya lihat di Tiongkok saat itu. Ahli pesawat dari Eropa mengagumi modernya peralatan di PT Dirgantara Indonesia.

Kini, dalam posisi saya yang baru ini, saya tidak bisa lagi hanya mengkritik. Tanggung jawab itu kini ditumpukkan di pundak saya. Saya tidak boleh lupa bahwa saya pernah mengkritik pemerintah. Saya tidak boleh mencari kambing hitam untuk menghindarkan diri dari tanggung jawab. Tentu saya juga menyadari bahwa saya bukanlah seorang yang genius seperti Pak Habibie. Saya hanya mengandalkan hasil dari manufacturing hope.

Tidak mudah perusahaan yang sudah mengalami kemerosotan yang panjang bisa bangkit kembali. Karena itu, saya harus menghargai dan memuji upaya yang dilakukan manajemen PT Dirgantara Indonesia (DI) belakangan ini. Rasanya, untuk bidang ini, DI akan bangkit yang pertama. Thanks to kesungguhan Presiden SBY yang telah menginstruksikan pengadaan seluruh keperluan militer dilakukan di dalam negeri. Kecuali peralatan sekelas tank Leopard, helikopter Apache, atau kapal selam yang memang belum bisa dibuat sendiri. Pesawat tempur sekelas F-16 Block 52 pun, tekad Presiden SBY tegas: harus diproduksi di dalam negeri meski harus bekerja sama dengan pihak luar.Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga sangat serius dalam mengontrol pelaksanaan instruksi presiden itu.

Maka, PT DI kelihatannya segera mentas. Kegiatan jangka pendek, menengah, dan panjangnya sudah tertata. Dalam waktu pendek ini, sampai dua tahun ke depan, pekerjaannya sudah sangat banyak: membuat pesawat militer CN-295 dalam jumlah yang besar. Order ini akan berkelanjutan menjadi program jangka menengah karena PT DI juga sekaligus diberi hak keagenan untuk Asia Pasifik. Sedangkan jangka panjangnya, PT DI memproduksi pesawat tempur setara Block 52 bekerja sama dengan Korea Selatan.

Adanya kebijakan yang tegas dari Presiden SBY, komitmen pembinaan yang kuat dari Kementerian Pertahanan, kapabilitas personel PT DI yang unggul (terbukti satu bagian dari sayap pesawat Airbus 380 yang gagah dan menarik itu ternyata selalu diproduksi di PT DI), dan fokus manajemen dalam melayani keperluan Kementerian Pertahanan adalah kunci awal bangkitnya industri pesawat PT DI.

Instruksi Presiden SBY itu juga berlaku untuk PT Pindad. Maka, kebangkitan serupa juga akan terjadi untuk PT Pindad. Semoga juga di PT Dahana. Karean itu, tidak ada jalan lain bagi PT PAL untuk tidak mengikuti jejak PT DI. Kalau saja PT PAL fokus melayani keperluan pembuatan dan perawatan kapal-kapal militer nasibnya akan lebih baik.

Apalagi, anggaran untuk peralatan militer kini semakin besar. Menyerap semaksimal mungkin anggaran militer itu saja sudah akan bisa menghidupi. Dengan syarat, pelayanan kepada keperluan militer itu sangat memuaskan: mutunya dan waktu penyelesaiannya.

Lupakan dulu menggarap kapal niaga yang ternyata merugikan PT PAL begitu besar. Lupakan menggarap bisnis-bisnis lain, apalagi sampai menjadi kontraktor EPC seperti yang dilakukan selama ini. Semua itu hanya mengganggu kefokusan manajemen dan merusak suasana kebatinan jajaran PT PAL sendiri. Memang ada alasan ilmiah untuk mengerjakan banyak hal itu.

Misalnya untuk memanfaatkan idle capacity. Tapi, godaan memanfaatkan idle capacity itu bisa membuat orang tidak fokus. Dalam bahasa agama, “tidak fokus” berarti “tidak mengesakan”. “Tidak mengesakan” berarti “tidak bertauhid”. “Tidak bertauhid” berarti “musyrik”. Memanfaatkan idle capacity di satu pihak sangat ilmiah, di pihak lain bisa juga berarti godaan terhadap fokus. Saya sering mengistilahkannya “godaan untuk berbuat musyrik”. Padahal, orang musyrik itu masuk neraka. Nerakanya perusahaan adalah negative  cash flow, rugi, dan akhirnya bangkrut.

Kalaupun PT PAL kelak sudah fokus menekuni keperluan militer, tapi masih juga rugi, negara tidak akan terlalu menyesal. Tapi, kerugian PT PAL karena menggarap kapal niaga asing sangatlah menyakitkan. Apalagi, kerugian itu menjadi beban negara. Rugi untuk memperkuat militer kita masih bisa dianggap sebagai pengabdian kepada negara. Tapi, rugi karena menggarap kapal niaga asing dan kemudian minta uang kepada negara sama sekali tidak bisa dimengerti.

Hanya kepada orang-orang yang bisa fokuslah saya banyak berharap. Hanya di tangan pimpinan-pimpinan yang fokuslah BUMN bisa bangkit. (*)

Diskusi

152 respons untuk ‘Neraka dari “Manajemen Musyrik”

  1. Seperti kata Bung Karno, Berdiri di atas kaki sendiri!

    Posted by Pandu Aji Wirawan | 27 November 2011, 4:53 pm
    • Betul om Pandu, dan betul Bung Dis dan anda tepat menggambarkanya, smoga prajurit anda bisa menjadi harapan bangsa karena intinya juga menolong dirinya. Kamipun rakyat kecil mendoakan dan mengharapkan anda berhasil mengatasinya. Semoga tuhan memberikan kesehatan dan kekuatan pada anda. He…..he………ee dulu anda mengkritik mengapa begitu………….sekarang anda yang harus mengerjakanya bung Dis. Gak apalah bung toh kritikan anda dulu untuk membangun…..memperbaiki,bukan untuk mencaci/mencari kesalahan. Selamat bekerja dengan nikmat………….maksudku menikmati pekerjaan anda dengan senang hati bung Dis. Bung Dis is my horeeeeeeee………………. Ooooooooooooooo MY HERO, tau!
      Salam sejahtera Dayakindo

      Posted by Dayakindo | 27 November 2011, 10:42 pm
    • ayoo…kita dukung rame-rame, pak Dahlan Iskan pancen Oye, cocok deh jadi calon presiden, aku akan 100% mendukungmu pak DI, maju terus …..Allaahu Akbar….Allaahu Akbar…..Allaahu Akbar….., Merdeka….Merdeka….Merdeka……

      Posted by Agus Supriyono | 1 Desember 2011, 11:08 am
    • Senang saya lihat semangat Bapak, kalau perlu saya siap jadi pion pak, satu hal yang sangat menarik saya lihat dari diskusi rutin yang dilakukan oleh Pak Yusuf Kala, sepertinya Bapak juga harus lakukannya, Bagai mana negara lain bisa membangun bangsanya dengan komitment yang kuat, tanpa mencederai orang orang yang telah banyak berbuat salah di negara ini, ada satu keyakinan saya bahwa kadang kala para koruptor itu juga sedih melihat negara ini, namun mereka juga bingung untuk berbuat karena tidak ada motor yang kuat dalam/ untuk melakukan perubahan positif, hampir semua media masa setiap hari hanya membicarakan musibah dan perilaku perilaku negatif dari semua anak bangsa< mereka lupa memberikan apresiasi kepada orang orang yang telah berbuat positif. Mari kita buat target bangsa ini, 1tahun, 2 Tahun, 5 Tahun, 25 tahun 100 tahun kedepan, Saya melihat negara kita ini seperti orang kaya yang dia tidak bisa menikmati kekayaannya, dia hanya bingung dan sedih melihat anak anaknya terlantar sementara orang lain menikmati kekayaannya, lebih baik menjadi orang tidak punya apa apa tapi bisa menikmati apa apa, daripada punyak apa apa tapi dinikmati orang lain< kita butuh Bapak bangsa < semoga bapak diberi 10 anak muda yang akan merubah bangsa kita ini< Dari Indonesia, Oleh Indonesia untuk Rahmatan Lil"alamin< salam
      mufen

      Posted by mufen | 29 Desember 2011, 2:58 pm
    • saya, salah satu rakyat Indonesia yg kebetulan berada di luar negeri saat ini, sudah begitu lama mendambakan pemikiran-pemikiran revolusioner spt yg pak Dahlan miliki..semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan panjang umur buat bapak utk segera mewujudkan seluruh HOPE yang bapak miliki melalui manufacturing hope demi kejayaan bangsa Indonesia..Aamiin..terlalu lama kita terlena dan pasrah menjadi bangsa yang direndahkan bahkan oleh bangsa tetangga terdekat..

      Posted by bayu | 9 Januari 2012, 3:05 pm
  2. Sangat terurai dan gamblang persoalan berikut jalan keluarnya.

    Posted by lekaris | 27 November 2011, 4:57 pm
    • Optimis sih boleh, tapi lihat realitasnya juga. Negara ini sudah begitu kuat tercengkeram oleh badut2 koruptor, mereka pastilah arus besar yang siap melibas orang2 macam pak DIS.

      Posted by optimis.com | 27 November 2011, 9:05 pm
      • ya mulai sekarang harus dibuat gerakan mendukung pak DIS (selama pak DIS dijalan yang benar). Kalau perlu bentuk Laskar Pak DIS… siapa aja koruptor yg mau melengkserkan pak DIS, “sikaaatttttt”….

        Posted by tgp | 6 Desember 2011, 2:04 pm
      • Pak Dis selalu mengatakan, di sebuah lingkungan apapun, selalu ada 10% orang brengsek, 10% orang baik dan 80% yang akan baik jika pimpinannya baik, dan akan brengsek jika pimpinannya brengsek. Kalau nanti pak Dis bisa jadi RI 1 (insyaallah bisa), saya yakin akan ada 90% orang baik yang siap memajukan bangsa ini. Kita tinggal menyingkirkan 10% yang brengsek itu. Sekarang sudah sangat jelas siapa saja yang brengsek, dan pak Dis juga sudah tahu. Jadi nggak usah khawatir, masih ada hope di tahun 2014 nanti. Pak Dahlan Iskan menjadi presiden dan pak Mahfud MD jadi wakilnya. Indonesia pasti maju, aman dan tenteram.

        Posted by Sigit Setyawadi | 21 Januari 2012, 1:28 pm
  3. biar aman.. Pak dahlan harus mulai berfikir untuk mencari pengawal pribadi.. buat jaga2 klo ada orang yang mencoba menghabisi p dahlan.. Orang baik pasti bayak musuh.. musuhnya setan2 dari neraka yang merasuki jiwa2 para koruptor.. Makelar proyek.. Kroni pejabat dan politikus.. Mafia kasus serta orang2 jahat yang tega menghancurkan negara demi setan yang ada di tubuhnya..
    terus berkarya di jalan kebenaran agar reting anda tetap tinggi d hati rakyat…

    Posted by yudhy | 27 November 2011, 5:33 pm
    • saya berpikiran sama, pada titik tertentu nanti pak dis akan mulai menghadapi orang2 yg terganggu kepentingannya…tp pd posisi spt pak dis, hidup nikmat,matipun nikmat, subhanallah

      Posted by ahmad Lasahido | 28 November 2011, 12:13 am
    • Saya juga mempunyai pemikiran yang sama. Karena mafia di Indonesia lebih sadis dan kejam dari Italia. Dan tokoh se kaliber Dis pasti berbenturan dengan kepentingan para koruptor LAKNATULLOH.
      Saya daftar untuk menjadi barisan garda terdepan pagar betis DIS

      Posted by esumitra2008 | 3 Januari 2012, 1:46 pm
  4. ayo… jangan hanya pak DIS saja yang bergerak….
    Indonesia Maju!!!

    Posted by kyaine | 27 November 2011, 5:38 pm
    • Sepakat…!
      Kita jangan hanya jadi penonton saja… Lakukan apa yg bisa kita kerjakan.. Untuk Indonesia dan Untuk membantu Pak Dis Juga..

      Ayo Masyarakat Indonesia…

      Posted by ikram | 25 Desember 2011, 9:50 pm
      • Yup….Indonesia butuh lebih banyak orang macam DI. Kita juga bisa dalam kapasitas masing-masing. Saya terus melakukannya dalam skala dan lingkungan mikro. Jika semua kita melakukannya Mimpi Indonesia yang kuat, amkmur, adil dan rakyatnya sejahtera tinggal menghitung hari.

        Posted by panduanjadipengusaha | 31 Januari 2012, 10:26 pm
  5. Sepertinya manufacturing hope sudah di mulai, tinggal marketing2 hope nya untuk terus menjualnya supaya kita tidak “musyrik” Lagi….

    Posted by Ridwan Fajar | 27 November 2011, 5:41 pm
  6. manufacturing hope it isn’t a bull shit if from mr. dahlan

    Posted by Pupung | 27 November 2011, 6:52 pm
  7. Salut sama Bapak sudah bisa menemukan permasalahan sebenarnya di hampir tiap BUMN. Sebenarnya kita bisa mandiri dengan menggunakan peralatan produksi putra-putri terbaik kita mulai dari kapal, pesawat, kereta dll.
    Saya sangat berharap Bapak bisa menghidupkan kembali industri tersebut bahkan bisa menjadi pengekspor bukan pengimpor. Semoga langkah Bapak bisa diikuti mentri-mentri yg lain seperti pertanian. Saya selalu berdoa agar Pak Dahlan tetap sehat sehingga dapat menjalankan amanah ini sampai akhir masa jabatan.

    Posted by Nina | 27 November 2011, 7:29 pm
  8. kalau saja semua menteri kita bisa sesederhana pak DI ,tapi mampu berlari cepat, bekerja keras dan totalitas sepenuh hati, ikhlas demi perbaikan yang lebih baik seperti pak DI..sepertinya “hope” saja sudah cukup buat saya untuk bangga menjadi orang indonesia…Mudah2an Allah istiqomahkan bapak terus seperti ini sampai mati…insya Allah!

    Posted by hedidasuki | 27 November 2011, 8:24 pm
  9. Meski waktunya tinggal dua tahun, PASTI BISA ! Perubahan mendasar yang akan terus terbawa sampai setelah Pak Dahlan Iskan tak lagi menjadi menteri BUMN ! Semangat ! Merdeka !

    Posted by Berlin Sianipar | 27 November 2011, 8:30 pm
  10. Filosofi genteng bocor “Cari dulu penyebabnya bocor baru cari solusinya”.saya setuju dg Pa DIS..DIS doa kami” slalu menyertaimu & doakan kami bisa menjadi generasi penerus sepertimu..

    Posted by @D3D1_A | 27 November 2011, 9:43 pm
  11. assalamualaikum Pak Mentri
    sangat sulit bagi kami generasi muda sebelumnya mengenal aset BUMN kita pak, dari paparan singkat Bapak saya sangat terkejut ternyata kita memiliki puluhan perusahaan strategis yang bernilai tinggi yg tidak terkelolah dengan baik, yang kami tau bangsa ini begitu miskin, kaya dengan hutang bahkan kebiasaan suka menjual dan melelang aset2 yang bernilai tsb. secara tidak langsung tulisan Bapak ini sangat membuat kami begitu tergugah dan kagum, ternyata kita masih memiliki puluhan aset2 yg sangat bernilai dan menjanjikan ….
    mudah2 an dengan usaha dan terobosan2 dari Bapak mendapat restu dari yang Kuasa ………
    amin……
    Wasalam

    Posted by eryk jaswardi | 28 November 2011, 9:03 am
  12. Alhamdulillah, Pak Dahlan telah menemukan salah satu penyebab merosotnya kinerja beberapa BUMN selama ini yaitu tidak facusnya ke Core Busines masing-masing malah disibukkan dengan pekerjaan lain dengan alasan memanfaatkan idle time karena over capacity. Saya yakin masalah-masalah lain akan segera terurai dengan kehadiran Pak Dahlan di BUMN. Mari kita sama-sama mendukung. Terima kasih Pak Menteri, selamat berjuang.

    Posted by Mustamin | 28 November 2011, 9:58 am
  13. kalau motto PLN kerja,kerja,kerja. kalo motto BUMN apa donk pak. mungkin bangkit,bangkit,bangkit. pak saya dukung usaha Bapak membangkitkan BUMN kita dan kalo perlu BMUN yang telah dijual diambil kembali pak.

    Posted by andre007 | 28 November 2011, 10:28 am
  14. mencermati banyak tulisan beliau Pak Dis. selalu memandang suatu masalah dengan logis dan akal sehat. bisa dibayangkan selama ini banyak pejabat dan menteri yang kalang kabut ketika harus menyelesaikan suatu masalah harus dimulai dari mana dan mau kemana nanti ending nya karena banyak terjebak sendiri dengan aturan dan birokrasi yang dibuat sendiri. logika akal sehat kalo bisa mudah kenapa dipersulit menjadi sebaliknya hanya agar bisa lebih mudah mendapat ceperan dan sejenisnya. terima kasih pak Dis, banyak sekali pelajaran yang bisa diteladani. memang masih banyak orang hebat dan baik di Indonesia tapi tidak sedikit yang maunya masuk surga sendiri. Mau jadi presiden atau gak saya bakal tetap mendukungmu pak selagi akal sehat menjadi landasannya. ah wes ah kedawan iki hehehehehe……… Bravoo Pak Dis……

    Posted by syaif | 28 November 2011, 10:32 am
  15. Konon marimutu Sinivasan mati bukan karena bunuh diri tapi dibunuh. siapa si pembunuh ? tentu dari kalangan yang merasa terancam bisnisnya. Perusahaan texmaco ini bisa bikin mobil dan suku cadang murah. Ini mengancam para dealer dan distributor yang sudah lama menikmati bisnis ini. Lebih kacau lagi kalau para kapitalis hitam ini sudah mencengkram para politisi.

    Posted by sarjono | 28 November 2011, 10:37 am
    • Pak Dahlan Yth:

      Saya paham dan mengerti kegalauan Pak Dahlan terhadap CSR-PKBL yang sejauh dan selama ini tidak efektif. BUMN dan korporat itu didirikan memang bukan untuk mengurusi soal-soal seperti CSR atau PKBL. Karena itu, saya sependapat dengan himbauan Pak Dahlan agar mereka menyerahkan urusan CSR atau PKBL itu kepada ahlinya.
      Penelitian saya di Kab Sidoarjo tahun 2010 membuktikan apa yang pak Dahlan sampaikan. Bahwa semua BUMN dan industri yang diteliti (75 BUMN dan industri) tidak ada satupun yang melaksanakan CSR dan PKBL dengan serius dan benar. Kurang serius dan karena itu tidak efektifnya program CSR atau PBL mereka itu karena beberapa sebab; tetapi yang utama adalah karena tidak ada SDM yang mengetahui, mengerti dan memahami apa, bagaimana dan seperrti apa CSR atau PKBL itu. Sehingga, mereka asal melakukannya saja, seadanya, sekenanya …
      Pada hal dana untuk CSr atau PKBL itu sungguh sangat besar; yang apabila dilakukan dengan baik dan benar, Insyaalah akan sangat signifikan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin, yaitu kemandirian baik secara ekonomi maupun sosial-budaya. Intinya, program CSR atau PKBL itu apabila dilalksanakan dengan baik akan mampu memberdayakan masyarakat (ekonomi) dan memperkuat daya tahan masyarakat dari sisi sosial dan kamtibmas : sustainability. Hal ini, setidaknya seperti yang kami lakukan dan mahasiswa di 8 kelurahan di Surabaya. (Mustain, FISIP Universitas Airlangga)

      Posted by mustain mashud | 19 Juni 2012, 10:32 pm
  16. Assalamualaikum Pak Menteri,

    Saya bangga dengan “notes” Bapak Menteri ( termasuk CEO Notes). Dalam “notes” tersebut Bapak memaparkan segala “bolah ruwet” baik yang ada di PLN maupun BUMN, kemudian menguraikannya dan menemukan solusinya. Saya teringat waktu sekolah dulu (tahun 1997) saya pernah magang di salah satu BUMN yaitu PT INKA Madiun. Dalam magang tersebut saya ikut mengerjakan proyek Argobromo II. Begitu masuk magang ke INKA, saya kaget dengan tehnologinya ternyata pada waktu sudah Hi-Tech semua dan banyak Insinyur yang hebat – hebat. Saya rasa di BUMN – BUMN yang lain seperti itu juga .

    Saya menyimpulkan bahwa di BUMN – BUMN yang Bapak pimpin banyak putra bangsa yang cerdas dan hebat yang bisa membuat produk dengan tehnologi tinggi dan memberi manfaat untuk kemajuan bangsa dan negara.

    Presiden SBY telah membuat keputusan yang tepat dengan menunjuk Bapak Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN. Berdasarkan pengalaman Bapak sebagai CEO PLN, saya yakin Bapak Menteri akan memaksimalkan semua potensi yang ada di BUMN, menguraikan “bolah ruwetnya” dan menjadikan BUMN -BUMN tersebut menjadi perusahaan yang bonafit, tidak tekor melulu.

    Dibawah bawah kepemimpinan Bapak, saya berharap BUMN dapat membuat produk made in Indonesia khususnya sepeda motor. Saya yakin para Insinyur di BUMN mampu membuatnya karena setahu saya rancang bangun Argobromo II dibuat oleh Insinyur – Insinyur di PT INKA.

    Saya berdoa semoga Bapak Menteri diberi kesehatan dan panjang umur sehingga dapat mencurahkan segala ide – ide yang logis dan inovatif untuk memajukan BUMN – BUMN dan mudah – mudahan siapa pun nanti Presidennya, Bapak Dahlan Iskan akan selalu menjadi Menteri BUMN karena NKRI memerlukan pemikir – pemikir seperti Bapak.

    Hidup Pak Dahlan Iskan !!!!!!!!!!!!!

    Wassalam,……

    Posted by SUPRIANTO | 28 November 2011, 11:57 am
  17. maju terusssss indonesia… pak DIS… semoga sehat selalu, aman sentosa….

    Posted by auliac | 28 November 2011, 12:51 pm
  18. simpel, tulisannya enak dibaca dan diikuti.
    visioner, menguraikan masalah yang ruwet jadi simpel, mudah dicari solusinya.

    Posted by joko | 28 November 2011, 12:56 pm
  19. Seperti mngurai benang yg kusut, hanya bpk DI orang yg mampu. Nggk perlu bpk jd Presiden, karena bpk akan d repotkan dg urusan politik dn bagi2 jabatan aja. Lebih baik bapak tetap d bumn yg merupakn milik sgenap rakyat RI. Dan ku yakin indonesia pasti maju siapapun presidennya, asal bpk kepala BUMN.

    Posted by hafeezy al banjari | 28 November 2011, 2:08 pm
  20. Hope!!
    Action!!
    Kita Bisa!!!

    Posted by caturpete | 28 November 2011, 2:22 pm
  21. saya sangat kagum dengan pak dahlan iskan, sayang saya pun hanya bisa berdoa semoga bapak diberikan kekuatan dan ketetapan hati untuk “membuat baik” negara ini walau beribu bahkan mungkin berjuta rintangan dan ancaman akan menghadang bapak. Allah SWT bersama pemimpin yang bijak dan amanah, semoga bapak salah satu diantaranya.

    Posted by tita anggunari | 28 November 2011, 6:34 pm
  22. Saluuut buat pak Dahlan!!!!!!… Teruskan untuk sharing pemikiran2 anda kepada kami, rakyat di negeri ini, agar muncul kembali kepercayaan kami kepada pemerintah yang saat ini sudah pada titik nadir… Dan yang tidak kalah penting, tolong Pak Dahlan selalu memberikan contoh & menyadarkan para aparat negara yang memimpin segala sektor di negeri ini, bahwa kita mempunyai kemampuan dan potensi yang sungguh luar biasa. Dan untuk bisa mengembangkan potensi itu, dibutuhkan pemimpin2 yang berkualitas, cerdas, mau bekerja keras, jujur dan tidak hanya berorientasi pada kepentingan pribadi/golongan…
    Skali lagi salut Pak Dahlan… kami dukung usahamu lewat doa kami… karena baru itu yang bisa kami berikan…

    Posted by adiphermawan | 28 November 2011, 7:02 pm
  23. Kalau saja dari dulu pejabat kita pro dengan perusahaan dalam negeri ( dalam arti melindungi ) BUMN kita pasti sudah menjadi perusahaan yang bisa bersaing dengan luar negeri.Sayangnya, tidak banyak yang mau melindungi keberadaan BUMN tersebut. Berbagai jenis peralatan dan mesin yang sebenarnya mampu dibuat oleh perusahaan BUMN malah diorder keluar negeri.Ujung ujungnya, KORUPSI dalam pengadaan proyek.Semoga dengan kehadiran Pak Dahlan akan memberi secercah harapan pada BUMN kita sehingga mampu bersaing.

    Posted by antok | 28 November 2011, 7:48 pm
  24. Terima kasih pak DIS.
    Uraian yg sederhana, lugas, pas. Ayo BUMN-BUMN saatnya untuk bangkit, bangkit dan bangkit.
    Do’a kami semua untuk pak DIS, semoga bisa membawa BUMN kearah yg benar. Amiin.

    Posted by Areks | 28 November 2011, 8:06 pm
  25. Berkat tangan Pak DIS (beserta timnya) dan Ridho-Nya, Indonesia pasti bisa bangkit. (Manufacturing Hope)
    Ayo Ayo..!! Indonesia bisa…!! Kami mendukungmu….

    Posted by HARIS AL KHAWARIS | 28 November 2011, 9:22 pm
  26. Key Word “Hanya di tangan pimpinan-pimpinan yang fokuslah BUMN bisa bangkit.”

    Ayo… Indonesia bangkit….

    Posted by HARIS | 28 November 2011, 9:33 pm
  27. Kami sangat berharap bpk bisa menuntun BUMN kita bangkit kembali dan kami yakin bapak bisa,..yg sya hawatirkan ktika bpk tdk lgi menjadi menteri BUMN sbgaimana listrik saat ini,.didesa kami dlm seminggu ini terjadi hampir 15 kali terjadi pemadaman,.

    Posted by arya sutha | 28 November 2011, 9:44 pm
  28. Terima kasih pak DIS semoga Bpk tetap sehat walafiat tetap dlm lindunganya,,indonesia bener2 beruntung punya putra seperti Bapak,.maju terus pak DIS,..

    Posted by arya sutha | 28 November 2011, 10:04 pm
  29. maju terus Pak Dahlan…..brantas kebobrokan yang ada di jajaran Anda…. BUMN kita sudah selayaknya jadi penyokong negara ini dalam mengangkat harkat martabat bangsa…..

    Posted by hendrabumida67 | 28 November 2011, 10:07 pm
  30. Saya setuju pak dengan “Manufacturing Hope” sebagai langkah diferensial dari Kerja Kerja Kerja versi langkah Pak Dahlan sewaktu di PLN.
    Saya yakin..di tangan Pak Dahlan dengan sisa waktu menjadi Menteri Pengganti sampai 2014 akan lebih baik apalagi Pak Dahlan memiliki Hati yang tulus dan Rendah Hati dalam menjalani pekerjaan apapun, dimana buahnya spt Jawa Pos, meskipun sudah ditinggalkan secara manajemen sudah melangkah lebih maju dengan generasi muda melalui anaknya yg sangat profesional.

    Demikian juga dengan BUMN yg dipimpinnya saat ini.. buah itu PASTI terlihat sesuai dengan sosok sang Pemimpin yang rendah hati, sama seperti ketika memimpin PLN, terlihat progres dari akselerasi yang Pak Dahlan lakukan juga akan menerima buah yang baik pula..

    Bravo Pak Dahlan.. Saya dukung Pak Dahlan utk kemajuan negeri untuk menjadi yang lebih baik..
    Jaga kesehatan pak.. Dan Kiranya Tuhan Memberkati Pak Dahlan…

    Posted by Tony Marcius Sinaga | 28 November 2011, 10:38 pm
  31. Saya “jatuh cinta” pada Pak Dahlan Iskan…..smoga Allah tetap menjaga hati Bapak untuk tetap Amanah….lebih baik hidup sebentar tapi bermanfaat daripada hidup lama menjadi beban…..tapi untuk Pak DIS …lebih baik hidup lama karna Bapak bermanfaat untuk RI

    Posted by puji komara | 29 November 2011, 7:43 am
  32. uraikan masalah, tentukan solusi, dan kemudian eksekusi. begitu simpel..
    namun kenapa tdk bnyak yg bisa melaksanakan? jawban mungkin ada pada teori Pak Dis yg 10%(+) 80%(?) dan 10%(-)

    ayo kawan 10(+) bangkit semua..!!
    nunggu apalagi? Pak Dis sdh membuktikannya. Dan 80(?) akan mendukung kita, dan akan menjadi 80(+).

    Posted by Mas Tri | 29 November 2011, 11:15 am
  33. Pak Dahlan,

    Saya nunggu tulisan sampeyan tentang PLTN, karena sekarang sudah ada planning untuk membuat PLTN 200 KW yang telah anda setujui.

    Are we ready for PLTN?

    Posted by mubarok | 29 November 2011, 11:20 am
  34. Rasanya sudah habis nih Jempol buat Pak Dis… Semoga Allah selalu melindungi orang-orang baik seperti bapak… We Love You…

    Posted by Anwar | 29 November 2011, 12:08 pm
  35. Maturnuwun sanget Pak Dis, adalah pemimpin yang fokus. Banyak pemimpin sekarang tidak fokus memimpin, biasanya 1 atau 2 tahun menjelang masa kepemimpinannya berakhir,sudah pada lirik sana-sini, menunggu di pinang partai politik.

    Posted by Anang Rohmad S | 29 November 2011, 1:04 pm
  36. Kok bisa ya ?
    sudah baca tulisan pak Dis berkali-kali masih bingung… gimana ya pola pikirnya dan gimana cara mikirnya ya ?
    kok bisa permasalahan ruwet seperti itu tiba-tiba langsung ditemukan jalan keluar yg kayaknya juga gak terlalu ruwet ?

    Hebat benar..

    Posted by sasmente | 29 November 2011, 2:45 pm
  37. bpk ibarat sebongkah emas yg jatuh di tengah lumpur lapindo…semoga kemeliauan dan kebrilian pikiran bpk tetap bersinar di tengah2 birokrat hitam…smoga bpak di kasih panjang umur dan sehat oleh allah swt…negara butuh bapak….pak dis bpk heeeeebaattttt….

    Posted by david sunarko | 29 November 2011, 2:49 pm
  38. kalau bapak mau jadi presiden saya akan mendukunng bapak sepenuh jiwa. bukan untuk mencari jabatan tapi untuk memperbaiki bangsa ini di segala bidang hiduuup pak dis

    Posted by wilfa | 29 November 2011, 4:28 pm
  39. Tidak fokus = musyrik
    Sangat setuju.
    Sangat sederhana dalam mengkritik.

    Posted by darisebuahjendela | 29 November 2011, 9:43 pm
  40. Mungkin selama ini BUMN yg merugikan negara kurang pandai matematik pak,pengen untung tapi malah bontong,orang jawa bilang angah angah,buat pak Dis selamat bekerja .

    Posted by Nurfadillah | 29 November 2011, 10:49 pm
  41. Semangat,,,Indonesia menuju negara maju 🙂

    Posted by adiekeputran | 30 November 2011, 11:34 am
  42. Jalan terus pak…., tapi inget jangan coba kurangi tidurnya lagi ya pak…

    Posted by dian dipasuda | 30 November 2011, 1:35 pm
  43. amiinn amiiiiinn amiiiiiiiiinn..sukses buat semuaa..
    tetep sehat tetep semangab idup bahagiya dunia akhiraaatt…^_^

    Posted by amarillis | 30 November 2011, 7:52 pm
  44. Maju terus pak menteri,,,lakukan yang terbaik untuk rakyat indonesia untuk kemajuan BUMN kita. Semoga Allah melimpahkan karunianya untuk bapak

    Posted by fary | 1 Desember 2011, 1:47 am
  45. Yth. Pak Dahlan Iskan KRL Jabodetabek sekarng semakin parah pelayananya. Padahal ia vital utk para komuter krn kondisi jalan raya jakarta yg sll macet. Kami berharap Bapak bisa memberi perhatian lebih utk masalah ini dan berbuat sesuatu utk perbaikan. Sehat dan sukses Pak. Thanks

    Posted by ali manshur | 1 Desember 2011, 7:32 am
  46. om dis..om dis…ngeliat wajah om aja udah senenngnya bukan maen, apalagi baca tulisan om… bangga INDONESIA punya putra merah putih seperti om…merah semangatnya dan putih cara fikirnya…kapan bisa ketemu sama om..pengen curhat ente’-ente’ an tentang anak perusahaan BUMN tempat saya bekerja, semoga sehat selalu ya om n selalu dalam lindungan NYA..AMIIIIIIIIIIIIINNNNNN….

    Posted by kriswidiatmoko | 1 Desember 2011, 2:51 pm
  47. Jujur saya baru mengetahui blog anda dr temen ngobrol yg selalu menemani sy memperbincangkan carut marut republik ini Pak Dis, meskipun sy sdh sering membaca tulisan anda. Namun begitu, sy dan teman ngobrol sy setuju bahwa orang2 seperti andalah yg paling tepat untuk membawa perubahan besar bagi negri ini…Anda bukan seorang genius spt Pak Habibie, Steve Jobb ataupun Einstein, tetapi ide dan pemikiran anda sangat aplikatif..dan negara ini sangat2 membutuhkan org2 seperti anda..Maju terus Pak Dis..! Semesta Mendukung Anda….!

    Posted by sastrawijaya | 2 Desember 2011, 1:46 am
  48. mungkin pak SBY memilih pak DIS juga sebagai manufacturing hope,.. 😀

    Posted by zucha | 2 Desember 2011, 6:53 am
  49. pak dis,,,, nantinya jadi presiden aja ya…..

    Posted by syams anz | 2 Desember 2011, 7:19 am
  50. The Next President Republic Indonesia.

    Posted by anak bangsa | 2 Desember 2011, 9:51 am
  51. sayangnya pak dis pernah di tanya kalau beliau ga mau jadi presiden… coba kalo mau pak dis….. minimal next kabinet beliau masih menjabat minister lagi lah…

    Posted by Jhon Mugi | 2 Desember 2011, 11:06 am
  52. MOGA-MOGA AJA KETIKA NANTI PRESIDENNYA GANTI….BPK. DAHLAN TIDAK IKUT DIGANTI…….Saya sangat mendukung segala usaha yang bapak lakukan…..saya benci politik indonesia, mungkin situasi politik saat ini belum tepat, tapi suatu saat saya ingin negara Indonesia yang saya cintai dipimpin oleh Bpk. Dahlan……Amin

    Posted by Ahmad Nur | 2 Desember 2011, 2:18 pm
    • Aminnnn….ini Pak Dis Sudah memimpin di Level Menteri….selalu merasa dada ini sesak tiap kali membaca tulisan dan melihat Pak Dis di TV, karena saya begitu hormat, kagum dan haru melihat Allah masih memberi kita orang-orang sehebat, seramah, sesederhana dan santun seperti Pak Dis disekitar kita 🙂 Selalu merasa ada spirit booster tiap baca, dengar dan lihat Pak Dis, Semoga Negeri ini kembali menjadi Negeri yang disegani, dan dibanggakan Rakyatnya…semoga Allah selalu merahmati dan melindungi Pak Dahlan Iskan…Amin.

      Posted by Arief | 5 Desember 2011, 1:16 pm
  53. Bersinergi membangun bangsa ini adalah suatu keperluan mutlak yg harus di lakukan dan selalu ingat kita bukan supermen yg bisa mengerjakan smuanya seorang diri. Mari bangkit and bekerja sama utk mengerjakan kebaikan dan mengamalkan apa yg menjadi kehendakNya. Kita dukung terus gagasan2 pemimpin yg membawa kita ke arah ygan lebih baik.

    semangat and tetap merapat di barisan pejuang yg tak kenal lelah…

    Posted by hm | 3 Desember 2011, 8:16 am
  54. Assalamualaikum Pak Dahlan,
    Pak memang untuk pembenahan seluruh BUMN perlu pemimpin yang super dan juga punya super team yang mempunyai fisi & misi yang sama dengan Bapak.
    Sangat disayangkan bila aset bangsa yang telah dibangun dari Orde Baru ini diterbengkalaikan, dengan alasan ini kan bawaan nya resim Soeharto
    Banyak anak bangsa yang mempunyai kemampuan internasional hengkang dari perusahaan2 BUMN, karena tidak dihargai. Jadi tolong diperhatikan juga nasib karyawan2 BUMN yang sudah mengabdi diatas 20 tahun, tapi penghargaan di hari tuanya sangat menyakitkan

    Posted by Irawan | 3 Desember 2011, 6:32 pm
  55. Saya sangat mendukung langkah p dahlan maju terus pak, benahi kebobrokan BUMN kita yg sdh sekarat dan jadi sapi perahan, Allah bersama anda, amin

    Posted by joko | 4 Desember 2011, 6:40 am
  56. hidup pa DIS…..ternyata ditangan Pa Dis segala persoalana bisa diuraiikan dengan gamblang…tulisan bapak menggugah generasi muda…ternyata selama ini banyak potensi dalam negri yang tidak terurus dengan baik…salaut untuk kejeniuasan bapak…semoga Allah.swt memberi berkah kesehatan ….amin

    Posted by bangwid | 4 Desember 2011, 11:23 pm
  57. Hal yang luar biasa terjadi di Korsel, Samsung dan Hyundai mulai menjadi raksasa di bidangnya masing-masing, IT dan Otomotif. Samsung bahkan mulai mempecundangi Nokia yang terlebih dulu unggul di tahun-tahun lalu, produknya diminati dan menggurita di seluruh dunia. Hyundai juga tak kalah hebat, mobil-mobil yang dihasilkan tak kalah dengan pabrikan Jepang atau Eropa. Mereka, orang Korsel itu, telah menunjukkan pada kita bagaimana produk negeri bisa diterima masyarakat dalam negeri, dikagumi, dibanggakan, dan bahkan menjadi jati diri orang Korsel itu sendiri. Tak hanya itu, mereka menggebrak pasar dunia juga, bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang lebih dulu mapan. Tak gentar sedikit pun! Lewat kebijakan pemerintah yang cerdas dan jitu, mereka berhasil.
    Bagaimana dengan kita? Negara “yang konon” SDAnya melimpah dan membuat ngiler seluruh negara-negara maju, mengundang mereka untuk menanam modal dan mengeruk tanah kita, sedang kita hanya jadi konsumen belaka serta penonton setia menyaksikan dengan decak kagum kemajuan yang mereka capai dari hasil tanah kita.
    1 abad, 2 abad, bahkan mungkin 3 abad peradaban mereka lebih maju dari desa-desa kita yang masih terpelosok, dengan jalanan rusak dan listrik yang belum sampai. Ironis Pak dahlan, sebegitu jauh kita tertinggal. Do’a kita, bapak sebagai generasi orang tua dan kami sebagai generasi muda, adalah menyaksikan kebangkitan negara yang kita cintai ini. Dunia sedang berlari, cepat dan sangat cepat sekali, jikat kita yang masih tertatih ini tak bangkit di dekade ini, akselerasi peradaban yang akan dicapai negara lain akan jauh meninggalkan kita di belakang.
    Umur kita tak banyak, bukan generasi kita yang akan menyesap jika kebangkitan itu mulai dari sekarang, anak cucu kitalah yang kita harapkan setara dengan bangsa-bangsa lainnya. BUMN adalah kuncinya, saya selalu percaya itu. Kronologisnya jelas, jika BUMN semua sehat bahkan gemuk, pasar dalam negeri dikuasai produk kita sendiri, perputaran uang yang tak banyak lari ke luar negeri, kegairahan ekonomi yang massal dan massiv, maka muara akhirnya adalah kesejahteraan setiap anak negeri dari Sabang sampai Merauke.
    Tapi ada satu syarat mutlak, yang saya yakin Pak Dahlan akan setuju dengan saya, yaitu : mentalitas pencuri, penjarah, penggarong uang BUMN harus dilenyapkan. Kebocoran harus dittutup dengan usaha sekeras-kerasnya, proteksi dengan peraturan yang keras, dan tentunya hati dari penegak hukum yang perlu disapu dari segala keinginan kongkalikong.
    Bravo, Pak Dahlan….Semoga Allah menuntut jalan bapak dalam setiap penentuan kebijakan. Amin….
    Salam saya dari anak Tuban yang terdampar di Dataran Tinggi Dieng Wonosobo.

    Posted by Isnawan Widyayanto | 5 Desember 2011, 7:53 am
  58. Betul kata bapak, sebenarnya Indonesia ini kemampuannya lebih untuk membuat sesuatunya di dalam negeri.
    Namun, terkadang masyarakat duluan yang masih kurang percaya dengan kualitas buatan dalam negeri, sehingga imbasnya perusahaan dalam negeri juga tidak bisa berkembang.
    Saya percaya orang Indonesia punya kualitas yang sebanding dengan negara maju lain…
    Salut buat postingannya bapak, semoga masyarakat Indonesia ama pemerintah yang masih tutup muka dengan kemajuan Indonesia pada baca…
    Salam dari saya, anak Mataram, NTB

    Posted by Reza Bachtiar | 5 Desember 2011, 12:18 pm
  59. Dahlan Iskan Nekat Naik KRL Ekonomi

    JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan, menurut informasi, meninjau langsung penerapan rute baru (rerouting) KRL Jabodetabek dengan menumpang langsung salah satu KRL. Tidak tanggung-tanggung, mantan Dirut PLN ini nekat menumpang KRL ekonomi Bogor-Jakarta Kota yang terkenal padat.

    “Menurut informasi beliau menumpang dari Stasiun Depok UI,” kata Makmur Syaheran, Sekretaris Perusahaan PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ), kepada Kompas.com di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (5/12/2011).

    Saat dimintai konfirmasi, salah seorang petugas Stasiun Manggarai menjelaskan, Menteri BUMN akan menumpang KRL 0825. Sang menteri sendiri tidak menyebutkan stasiun tujuan. Saat KRL 0825 tiba di Stasiun Manggarai pada pukul 09.00, Dahlan Iskan tidak terlihat.

    Mateta Rijalulhaq, petugas Humas PT KAI Daops 1 Jakarta, yang dimintai informasi menjelaskan, Menteri BUMN menumpang KRL Ekonomi 0810 dari Stasiun Depok. “Beliau minta tanpa pengawalan. Kemungkinan tujuannya Depok-Tanah Abang. Beliau bisa berganti beberapa kereta. Jadi mungkin sulit ditemukan,” terang Mateta.

    Dia juga menjelaskan, Menteri juga meminta untuk tidak didampingi para pejabat PT KAI. Alhasil, hingga saat ini pihaknya tidak tahu secara persis di mana sang menteri berada.

    “Ini sosok menteri yang kami rindukan. Kami memang berharap ada gebrakan seperti ini,” kata Mateta menyikapi keberanian Dahlan Iskan.

    Rute baru KRL Jabodetabek mulai diterapkan hari ini. Jika sebelumnya ada 37 rute KRL, pihak PT KAI bersama operator KRL PT KCJ telah memangkasnya menjadi 6 rute yang tidak saling bersilangan. Pemangkasan rute ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah perjalanan KRL guna mengakomodasi jumlah pengguna yang meningkat setiap tahun.

    sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2011/12/05/11183299/Dahlan.Iskan.Nekat.Naik.KRL.Ekonomi

    Posted by administrator | 5 Desember 2011, 12:50 pm
  60. Reblogged this on Maryamingty's Blog and commented:
    Manufacturing hope ala pak dahlan iskan tidak hanya berlaku untuk industri BUMN. Tapi juga kehidupan kitanya (saya:red). iyo opo iyo? :D.
    Satu lagi pemainan diksi pak menteri yang berhasil menarik mata saya adalah “Manajemen Musyrik”. What a word. Keep writing sir 🙂

    Posted by maryamingty | 5 Desember 2011, 1:55 pm
  61. Inspeksi Sangat Mendadak
    Selasa, 29 November 2011 , 15:36:00

    CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu

    Menerobos malam yang gelap. Masuk sampai ke galangan kapal melalui jalan-jalan sempit yang di kiri-kanannya penuh semak belukar. Empat kapal yang sudah selesai dibuat tetapi tidak diambil pemesannya tampak berjejer di salah satu areal dalam galangan.

    Tidak tampak satu orang pun kecuali beberapa petugas sekuriti yang berjaga di pos pintu gerbang. Tidak satu pun dari petugas-petugas itu yang bertanya kecuali membuka pintu pagar sehingga mobil yang ditumpangi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan dan rombongan masuk begitu saja ke areal industri kapal itu. Suasana galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar malam itu memang sangat lengang.

    Dahlan Iskan, Jumat malam lalu, tanpa memberi tahu direksi PT IKI, melakukan inspeksi sangat mendadak ke galangan kapal terbesar di Indonesia Timur itu, seusai dia bertemu dan makan malam dengan direksi dan komisari BUMN se-Sulawesi di sebuah restoran di Makassar.

    Sedianya Dahlan hanya akan menginspeksi Pelabuhan Makassar. Tetapi begitu keluar dari pintu tol, ia tiba-tiba meminta sopir membelokkan mobilnya ke IKI. “Perlu beri tahu direksinya Pak,” tanya seorang staf yang menyertainya. “Gak perlu. Saya sudah ketemu mereka. Tadi juga ketemu,” jawabnya.

    Karena tidak ada direksi yang tahu, Dahlan tidak menemukan seorang pun dalam kawasan industri tersebut kecuali petugas sekuriti yang juga tidak mengenalnya. Pun, karena tidak ada direksi yang tahu, maka Dahlan dapat melihat sendiri keadaan yang sesungguhnya di industri kapal itu.

    Malam itu Dahlan menyaksikan empat kapal yang sudah selesai dikerjakan sejak sepuluh tahun lalu tapi tidak diambil lembaga yang memesannya. Kondisi kapal-kapal tersebut tampak mulai berkarat. Juga menemukan beberapa mesin kapal baru (tapi sudah lama) yang teronggok di salah satu areal IKI. Mesin-mesin itu dibeli dengan harga yang mahal tetapi entah kenapa tidak pernah digunakan.

    Empat kapal yang akan menjadi besi tua jika tidak segera dioperasikan itu pembuatannya atas order sebuah lembaga pemerintah. Konon kapal-kapal tersebut dibuat tidak sesuai kualitas yang dibutuhkan sehingga lembaga pemerintah itu membatalkan pembeliannya. Akibatnya, IKI harus menanggung kerugian sejumlah Rp400 miliar.

    Dahlan pada pertemuan dengan para direksi dan komisari BUMN sejam sebelum inspeksi, memang banyak membahas persoalan yang melilit IKI. Dan yang paling banyak bicara saat itu adalah manajemen IKI.

    Mungkin karena banyak bicara itulah Dahlan merasa perlu melakukan inspeksi sangat mendadak ke dalam areal industri kapal tersebut di malam yang gelap itu, apakah apa yang dilaporkan sama dengan keadaan sesungguhnya di lapangan.

    Dahlan, sejak menjadi menteri, sudah mengambil banyak keputusan sebagai pemecahan terhadap begitu banyak masalah yang melilit perusahaan-perusahaan BUMN. Ia tidak ingin mengambil kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan laporan semata sebelum melihat, mengetahui dan memahami sendiri masalah tersebut. “Karena itu, visit (mengunjungi) sangat penting bagi saya,” katanya.

    Dahlan lebih banyak mengambil keputusan on the spot (di lapangan), dimana ia bersidak atau berkunjung. Masalah hotel-hotel BUMN di Bali, misalnya, ia memutuskannya di Bali, bahkan langsung di hotelnya, setelah melihat langsung dan mendapat penjelasan dari pengelola­nya.

    Begitu pula masalah-masalah perkebunan, bandara, pabrik gula, sebelum memutuskan, ia terlebih dahulu mengunjungi objeknya.

    Gaya Dahlan memimpin ini memang antara bumi dan langit jika dibandingkan dengan gaya pemimpin pemerintah yang lain. Banyak direksi BUMN sangat senang dengan gaya on the spot Dahlan ini.
    “Beliau sangat cepat mengambil keputusan. Masalah-masalah ini sudah bertahun-tahun menggantung, tapi Pak Dahlan bisa memutuskannya dalam waktu tidak sampai 30 menit. Kami senang punya pemimpin seperti ini,” kata Direktur Utama (Dirut) PTP 10, Subiyono.

    Dahlan memang dianggap manusia aneh oleh banyak orang yang melihat langsung cara dia mengambil keputusan. Ia melanggar pakem pengambilan keputusan yang berlaku selama ini di departemen-departeman pemerintahan. Biasanya, dimulai dengan perencanaan, lalu dimasukkan ke rencana kerja tahunan, kemudian disusun anggarannya.

    Setelah anggarannya ada, maka mulailah dilakukan rapat dari satu tempat ke tempat yang lain dalam bentuk konsinyering.
    Setiap rapat pesertanya menerima honor.

    Kalau di luar kota semua yang terlibat dalam rapat diberikan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) yang ter­diri atas biaya tiket, hotel, trans­portasi dan honor. Setelah itu baru dibuat rancangan keputusan, atau rekomendasi saja kepada menterinya. Dan ini membutuhkan waktu yang panjang dengan biaya yang besar.

    Berbeda dengan Dahlan, yang bisa mengambil keputusan tanpa harus ada rapat panjang-lebar, tanpa harus ada honor atau biaya konsumsi sekalipun.

    Inilah menteri yang harus menerobos malam yang gelap sekalipun untuk mendapatkan informasi yang sesungguhnya tentang suatu masalah yang akan dia putuskan. ****

    sumber : http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=84320

    Posted by administrator | 5 Desember 2011, 4:48 pm
    • Bang Sitepu ini tulisannya juga enak agak mirip mirip cak DI, kayaknya beliau ini juga yg sering diajak cak DI kluyuran (masih inget tulisannya 2 jam bersama mentri BUMN baru).

      Posted by Erust | 8 Desember 2011, 5:23 pm
  62. pak dahlan tadi pagi nyoba naik krl jabotabek,tanpa kawalan wartawan or ajudan…….top markotop!!!!!!!!siapa bilang strategi pencitraan,tak pukul pake tongkat pemukul anjing…

    Posted by bonek | 5 Desember 2011, 5:31 pm
  63. saya terharu melihat semangat dan ketulusan sosok seperti pak Dahlan Iskan..
    semoga menjadi suri tauladan bagi pejabat negara lainnya…

    Posted by Habib Zaiyad | 5 Desember 2011, 8:22 pm
  64. dengan tekad yang kuat dan usaha maksimal bukan mustahil kita akan menjadi yang terbaik di Asia, tapi pada kenyataanya ada saja orang-orang yang tidak suka kita menjadi maju, seperti dulu ada yang ingin merdeka… berjuang sekuat tenaga tapi ada yang tak ingin merdeka malah kerjasama dengan penjajah, ketika sudah merdeka mereka teriak paling keras dan dapat tanda jasa dari negara……… ada ibarat para pejuang menyulan dan menganyam dimalam hari dengan lampu lilin… ada yang mengurai dan menrusak-kan di siang harinya… kapan akan berhasil…?
    Umar Bin Abdul `Aziz sukses mengurus negara yang besaaar menjadi negara yang sejahtera hanya dalam waktu tiga setengah tahun…….. ia hanyalah seorang laki-laki kita juga lai-laki….?

    Posted by bani | 6 Desember 2011, 5:42 am
  65. Aslmkm…pak dahlan saya sangat senang sekali dengan ide-ide segar bapak semoga semua ini bisa mengatasi permasalahan yang ada di Indonesia…saya adalah seorang anak negara yang prihatin akan nasib bangsa ini..terlalu banyak birokrasi yg ruwet dan akhirnya dijadikan peluang oleh oknum2..tapi sepeninggal bapak dari PLN kami warga di Palu kembali bermasalah dengan byar pet…belum lagi pemadaman bergilir yang tidak adil.sebagai gambaran saya tinggal di daerah kijang padam lampu setiap hari sabtu minggu selaama 9 jam sedangkan yg tinggal di daerah jalan tanjung satu hampir tidak pernah mati lampu kalopun pernah cuma formalitas saja,WHY?????apa karena disana banyak tinggal pejabat??daerah perkantoran???saya rasa itu bukan alasan karena saya sebagai sesama pelanggan merasa berhak atas hak yang sama..dan hal ini telah berlangsung dari dulu kala sebelum bapak merombak PLN..sementara kalau kami komplain penjelasan yg diberi tidak masuk akal dan malah dioper kesana kemari terkesan lepas tangan n tidak mau bertanggungjawab..belum lagian masalah pencatatan meteran yang sering seenaknya..mohon…PALU….(PADAM MELULU) jangan menjadi kota yg bener2 tertinggal dalam semua hal..saya pribadi adalah pendatang disini dan merasa amat gerah akan hal ini..krn listrik adalah kebutuhan pokok untuk menunjang laju pembangunan…MOHON BAPAK PEDULI…

    Posted by dadan | 6 Desember 2011, 7:21 am
  66. Satu dari beribu-ribu orang hebat yang ada di Indonesia.Ayo Indonesia bangkit!!!

    Posted by Amrina Rosyada | 6 Desember 2011, 11:14 am
  67. Pak Dahlan, saya termasuk salah seorang pengangum bapak karena kesederhanaan dan kerjakeras bapak, pertama bapak diangkat menjadi kepala PLN, banyak karyawan demonstrasi dengan berbagai alasan ada yg bilang bapak akan kolusi dengan perusahaan milik bapak dan ada yang bilang bapak tidak akan mampu menjabat kepala PLN, tapi setelah 3 bulan bapak menjabat kepala PLN semua diam, kemudian bapak bekerja dan semua orang memuji kinerja bapak, kemudian bapak keluar dari PLN ehhhh …… semua orang PLN nangis. sebagai warga negara saya sangat menaruh kepercayaan penuh kepada Bapak, saya berdoa supaya Tuhan saya menyuruh malaikatNya melindungi bapak dari iblis yang selalu membuat manusia berdosa dan tidak dekat dengan Tuhan melalui uang, jabatan, wanita dll. Maju terus pak, kami rakyat sangat rindu dengan kejujuran dan kesederhanaan , kerjakeras dan fokus seperti yg sering bapak bicarakan. semoga BUMN ditangan bapak bertambah sederhana, bertambah jujur, bertambah kerjakeras dan bertambah fokus. maju terus untuk indonesia…..Horas….

    Posted by binsar | 6 Desember 2011, 12:32 pm
  68. Dada sesak, air mata meleleh dan hati benar-benar bergetar membaca tulisan Pak Dhalan Iskan dan komentar-komentar yang tulus dan mendukung dari para pembacanya. Subhanallah…….
    Ya Allah, berikan Rakhmat dan Barokah-Mu kepada Pak Dahlan Iskan dan Keluarganya.
    Lindungilah setiap langkah, kebijakan, dan keputusan yang dibuat oleh beliau, karena kami yakin, hal itu pasti yang terbaik buat bangsa dan negara ini.
    Semoga putraku dapat anugerah dari Allah, dan dapat menjadi orang yang mendekati karakter Pak Dahlan Iskan ini.
    Kalau saja Pak Dahlan Iskan dan Pak Joko Wi yang lain diberikan kesempatan untuk berperan di negaraku tercinta ini. Insya Allah…..

    Posted by widhi | 6 Desember 2011, 1:10 pm
  69. Stay true, Sir..

    Posted by Tya | 6 Desember 2011, 1:27 pm
  70. setuju pa …..

    Posted by WAWAN DARMAWAN | 6 Desember 2011, 6:19 pm
  71. saatnya anak negeri bermain dinegerinya sendiri, bukan jadi follower atopun penonton…
    lanjutkan

    Posted by hardiy | 7 Desember 2011, 9:26 am
  72. Terima kasih Pa Dahlan Iskan… Tulisannya sangat menginspirasi, semoga selalu dilindungi Alloh SWT… amiin…

    Posted by ulpina | 7 Desember 2011, 10:25 am
  73. hayuuu, dirut pt.pal…. kerjalah dengan fokus jangan ciptakan manajemen musyrik , kerja kerja kerja

    Posted by erust | 8 Desember 2011, 4:30 am
  74. Ayoo.. siapa yang mau memanfaatkan aset BUMN kita yang idle tersebut,,
    ayoo kerja,,kerja,,kerja,, dan kerja,,
    ayoo bangkit..bangkit..bangkit..

    sekedar contoh pemanfaatan aset BUMN yang sedang idle :

    “Kini 14 kapal ikan yang sudah telanjur jadi itu mengapung mubazir begitu saja”

    “http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/12/06/08071768/Impor.Ikan.Manfaat.Versus.Petaka”

    kita punya alat penangkap ikan yang nganggur, dengan jumlah sangat besar yaitu 14 kapal. Disisi lain negara berencana mengimpor ikan. Alangkah bijaksananya jika kapal penangkap ikan itu dimanfaatkan untuk menutup kebutuhan ikan dalam negeri, terserah siapa operatornya. Negara kita kaya akan lautan beserta ikan, dan juga kaya akan nelayan-nelayan yang tangguh, tetapi miskin “pengambil keputusan yang inovatif dan kreatif”.
    semoga kapal-kapal tersebut bisa segera dimanfaaatkan, amin.

    Posted by didik | 8 Desember 2011, 1:37 pm
  75. Pak DIS… yok opo carane agar bersaing dengan produk China ???
    Karena produk China sekarang lagi menarik untuk dipelajari, apa kita bisa bersaing? dan bagaimana menyainginya?
    Pak DIS… produk Jepang (setelah Perang Dunia II) di ibaratkan “kaleng sardin” Demikian juga produk China saat ini, tetapi beberapa puluh tahun kedepan juga akan maju seperti Jepang.
    Kiat Pak. DIS melawan produk China yok opo pak? Kebetulan saya lagi ada kerjaan serupa, agar ada “benchmarking” atau mungkin ada “approoach” yang berbeda….. mohon tanggapan.

    salam,

    Posted by Leo Hendroyono | 9 Desember 2011, 2:52 pm
  76. semoga bapak termasuk salah satu pemimpin yang amanah, yang membawa negara ini khususnya BUMN semakin maju,, Semoga Allah menjaga bapak dahlan dari tipu daya kejahatan dan selalu mendapatkan hidayah kebaikan. Amin ya Allah

    Posted by ridho | 10 Desember 2011, 1:19 pm
  77. wacana yg luar biasa
    saya tunggu rencana dan realisasinya

    Posted by utario | 11 Desember 2011, 1:55 pm
  78. Pertama-tama saya mendoakan agar Bapak Menteri senantiasa diberikan kesehatan demikian juga dengan keluarga Bapak,sehingga bisa menunaikan kewajiban dengan baik dan lancar.
    Saya sebagai rakyat biasa sangat salut dengan cara kerja Bapak yang mirip dengan cara kerja orang jepang sedikit bicara banyak kerja dan selalu cek pemastian lapangan untuk mendapatkan fakta yg sebenarnya terjadi.Gaya ini sangat jauh dari menteri atau pejabat kebanyakan yang banyak bicaranya serta ceremonialnya yg menghabiskan biaya yg tidak perlu.
    Seandainya saja ada oarang2 seperti Bapak Dahlan,Bapak JK kami sangat yakin dan percaya bangsa ini bisa unggul dari bangsa-bangsa lain dalam segala hal.Semoga dalam menjalankan tugas ini Bapak dilapangkan agar BUMN yang ada bisa lebih efisien,flexible dan punya daya saing yang tinggi yg pada akhirnya berkontribusi kesejahteraan rakyat banyak.

    matur suwun

    Posted by Wayan Bagiarta | 12 Desember 2011, 10:30 am
  79. pastinya Pak DI selalu lebih sehat, lebih pintar, lebih “cepat” dan dilindungi oleh Allah swt

    Posted by Heri | 12 Desember 2011, 10:09 pm
  80. Semangat bung DI!!
    Semoga Bung sehat selalu agar mampu mengemban amanah yang begitu berat ini.

    Posted by bukukomikkitagraris | 13 Desember 2011, 4:30 pm
  81. Meruginya PT PAL memang antara lain karena mengerjakan Kapal Niaga yang tidak bisa selesai tepat waktu yang berlarut-larut yang berakhir terkena penalty bahkan di terminasi atau produknya ditolak seberapapun prosentase penyelesaiannya.

    Produk apapun dan untuk siapapun harus memenuhi kriteria:
    1. COST / harga yang bersaing
    2. QUALITY/ kualitas yang memenuhi standard
    3. DELIVERY / pengiriman tepat waktu
    4. CUSTOMER SATISFACTION / kepuasan konsumen

    Jadi menurut saya bukan jenis produknya yang jadi Fokus melainkan Fokus pada keempat hal diatas yang bisa membuat perusahaan survive.
    Produk untuk Kapal Niaga, Oil & Gas ataupun Kapal Perang juga harus menghadapi keempat hal diatas. Para pimpinan Dephankam ataupun rakyat akan marah manakala Kapal Perangnya yang akan dibuat PT PAL tidak memenuhi keempat hal diatas.

    Kegagalan PT PAL dimasa lalu murni karena ketidak mampuan melaksanakan keempat hal diatas secara simultan. PT PAL mungkin hanya mampu melaksanakan satu hal yaitu QUALITY/ kualitas yang memenuhi standard.

    Industri kapal adalah industri yang bisa memacu industri lainnya ikut berkembang. Industri kapal ibaratnya ”tukang jahit” yang merangkai komponen-komponen produk industri lainnya menjadi sebuah kapal. Industri mesin, pipa, baja, kabel, furniture, hotel, pendidikan, perumahan, dll akan terseret maju manakala industri kapalnya maju.

    Sebagian besaaaar uang yang diterima industri kapal ”harus” dikeluarkan lagi pada industri lainnya. Jadi industri kapal mempunyai multiplier effect yang cukup tinggi.

    Beberapa negara memberikan support yang luar biasa dan konsisten pada industri kapalnya agar bisa ”berkelas dunia” dan menyeret industri pendukung lainnya. Negara memberi support berupa order, kemudahan fiskal dan pajak, infrastruktur, dll, termasuk aturan2 yang mendukung industri ini.
    Jepang, Korea dan China adalah contoh sukses industri kapalnya. Saat ini Malaysia, India dan Vietnam akan menyusul kesuksesan industrinya seperti ketiga negara tsb.

    Menurut hemat saya masih terbuka peluang sangat besar untuk membangkitkan kembali PT PAL karena potensi pasarnya yang cukup banyak.
    Kapal-kapal pendukung untuk Offshore (Tugboat & Supply Vessels, Accomodation Barge), Kapal Perang (Korvet, LST, U boat), Kapal Patroli (Kayu, Alumunium), Oil&Gas (Platform, Drilling Rig) dan Power Plant (Condenser, Heat Exchanger, Turbine) merupakan pasar potensial yang tiada habisnya.

    Tangan dingin Pak Dis sangat diperlukan membenahi industri ini.
    Selamat berjuang Pak Dis…..

    Posted by Sentot Adi Pramono | 14 Desember 2011, 4:31 pm
  82. Manajemen musyrik jangan diakhirat aja di adili,disini aja pun bisa diperiksa notes para pejabat di BUMN,apalagi kalau ada yang buat pembukuan dobel,kita harus basmi tikus kepala hitam yang ada di BUMN,emangnyanya perusahaan pribadi,hati-hatilah bahwa pak dis sudah tahu perbuatan kalian,tobat dan mundur ajalah ngak usah kasak kusuk minta mau tetap jadi direksi yang kerjanya minta komisi,rakyat lapar\

    Posted by Surya Tarmizi Kasim | 14 Desember 2011, 7:07 pm
  83. karena kalau berbisnis dengan tentara sudah dipatok persenan untuk jenderal2 nya pak
    makanya para komisaris tidak tertarik karena mereka sudah tidak kebagian
    dicarilah lahan bisnis baru untuk memperkaya diri sendiri

    Direksi yang model begini ini harusnya langsung aja DIPECAT…

    Posted by Java Steel Pipe | 16 Desember 2011, 12:23 pm
  84. Pak DIS begitu paham mana yang esensial dan mana yang sekedar aksidensial, mana yang substansial dan mana yang sekedar instrumental, mana yang wajib dan mana yang sekedar sunnah. Saya sepakat jika sesorang mengerjakan yang sunnah sementara belum menggenapkan yang wajib disebut sebagai “musyrik”. Orang musyrik harus masuk ke neraka (Di mutasi atau di PHK) selesai, Masih banyak generasi muda yang bisa menggantikan pak DIS (http://teguhsunaryo.wordpress.com dan http://dmiprimagamapusat.wordpress.com)

    Posted by Teguh Sunaryo | 20 Desember 2011, 1:09 pm
  85. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk mengasuh blog ini. Saya suka membaca tulisan-tulisan pak DI. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari beliau. Terima kasih. Dimas

    Posted by kaoskehidupan.org | 21 Desember 2011, 5:41 pm
  86. Yess! hidup itu perlu FOKUS, konon FOCUS itu adalah singular alias tunggal kalau plural itu jadinya FOCIS, Steve Jobs itu sangat FOKUS, selalu setelah brainstorming dia mencoret yang tidak perlu dan hanyalah fokus ke 3 hal yang paling penting….
    No body plan to fail but fail to plan, lebih jelek lagi banyak rencana tanpa action, dan maunya actionya terlalu banyak, so one step a time, be focus!

    Posted by Cahyadi Kurniawan | 24 Desember 2011, 5:52 pm
  87. semoga Allah SWT. mengistiqomahkan, memudahkan dan menyehatkan P. DIS. amin.

    Posted by shobirin muhammad | 26 Desember 2011, 6:34 pm
  88. pak dahlan iskan yg terhormat, saya mahasiswa teknik elektro universitas bengkulu, saya ingin menyampaikan aspirasi saya sebagai mahasiswa, pak, ada apa tidak program CSR dari BUMN untuk membantu pengadaan Alat2 praktikum kelistrikan untuk universitas, saya sedih melihat laboratorium disini yang alat ukur nya udah pada rusak,dan tidak ada kemauan membenahi dari pihak atas, program studi teknik elektro memang baru berdiri sejak 2003, dibanding teknik elektro universitas lain,kami masih jauh ke tinggalan, apakah masi ada HOPE untuk kami mahasiswa seadanya….

    Posted by roky pratama adytia | 27 Desember 2011, 5:19 pm
  89. fokus memang awal yang tepat untuk memulai perbaikan.. setuju dengan Pak Dahlan Iskan

    Posted by ikhwanalim | 27 Desember 2011, 10:06 pm
  90. Jadilah pioneer bangsa ini..,pak DIS

    Posted by joko wahyudi | 27 Desember 2011, 11:50 pm
  91. ada nggak ya group untuk mendukung dahlan iskan jadi presiden?

    Posted by bayu | 28 Desember 2011, 7:16 am
  92. “Terkadang memang sakit mempunyai harapan, dan terkadang memang sakit untuk peduli, tapi berjanjilah bahwa kamu tidak akan berhenti memiliki harapan”

    semoga merpati ini memang masih bisa terbang melayani negeri…

    Posted by Fajar Zaki Al Faris | 28 Desember 2011, 10:58 am
  93. Semoga para pemimpin BUMN lebih fokus pada tugas dan kewajibannya sebelum terlalu menuntut banyak hak yang harus diterimanya………

    salam

    Posted by Sunoto | 28 Desember 2011, 9:12 pm
  94. Beruntung di indonesia masih ada pribadi seperti seorang dahlan iskan,
    Walaupun saya anggap hidup anda sekarang ini adalah bonus,tapi anda dapat pergunakan untuk mengabdi pada rakyat.
    Andaikan di indonesia punya 1000 orang yg seperti anda,saya jamin indonesia akan makmur ,maju,
    Ya saya harapkan,semoga anda sehat selalu untuk membina moral pemimpin kita yg jeblok. Saya harapkan itu…….

    Posted by josep | 29 Desember 2011, 3:36 pm
  95. Kita bisa bercermin bahwa bangsa ini memang tidak konsisten dan kerap memperdagangkan jargon jargon nasionalisme.

    Posted by z | 30 Desember 2011, 2:51 am
  96. Inilah tujuan adanya BUMN. BUMN merupakan pondasi awal untuk menciptakan kesejahteraan bangsa sebagai perwujudan UUD’45 pasal 33. Namun dengan adanya perbagai kepentingan fungsi BUMN mulai dikebiri, potensi anak bangsa berlari menjual diri keluar negeri karena didalam negeri Ilmu merka tidak dihargai! Hilanglah tujuan bangsa yang mandiri, sekarang menjadi bangsa yang kunsumtif dan hanya bergantung hanya dr produk luar!
    Namun INI BELUM TERLAMBAT masih ada kesempatan asal sang pembuat KEBIJAKAN bisa BIJAK.

    Posted by Budi P | 30 Desember 2011, 8:17 am
  97. “Innalillahi wa innailaihi rojiun” ,.. Begitulah ucapan yang terlontar saat sahabat menerima tampuk kepemimpinan sebagai khalifah penerus Nabi , karena sesungguhnya jabatan adalah cobaan dan musibah, segalanya milik Allah Swt dan akan kembali kepadaNya. Sedih rasanya melihat bangsa yang besar ini dengan segala potensi bumn nya harus berada dibawah kaki bangsa asing, entah sampai kapan. Semoga pak Dahlan selalu diberikan kekuatan dalam membenahi negeri ini, karena negeri ini memerlukan orang berhati baik dan jujur seperti bapak.,maju terus pak, kejujuran akan selalu menang,,,,,,,,,,, Insya Allah

    dr. Ibnu

    Posted by ibnu | 30 Desember 2011, 10:32 am
  98. siiiiiip q dkung sll pak dahlan

    Posted by aditya | 31 Desember 2011, 9:58 am
  99. Assalamualaikum pak Dahlan
    Menarik tulisan bapak, saya sebagai warga yang setiap hari berada di area Bandara Soekarno Hatta, menitip pesan ke bapak sebagai menteri BUMN. Harapannya Bandara terbesar di Indonesia ini, mempunyai aura yang nyaman dan aman bagi orang yang mengunjunginya.
    Saat ini Angkasa Pura tidak usah dulu fokus pada penampilan phisik Bangunan yang megah, akan nampak tidak ada faedahnya ketika isinya tidak dibenahi. benahi dulu pelayanannnya. sehingga membuat orang akan nyaman dan aman ketika berada di lingkungan Bandara.
    Tunjukan keramahan bangsa Indonesia. Kita semua tahu ketika seorang penumpang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta, dari ketika kita menggunakan toilet, ada petugas kebersihan yang akan menyambut kita dipintu. Memang sih mereka tidak meminta uang, namun kalau kita jeli melihat sorot mata mereka mereka mengharapkan uang tip dari kita. hal hal yang sepele tersebut akan mengusik kenyamanan kita.
    Keramahan Pelayanan petugas airline, petugas Imigrasi, petugas Karantina, dan petugas Bea dan Cukai semua adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu dari mereka tidak memberikan pelayanan yang diharapkan maka hal tersebut bisa merusak kenyamanan dan keamanan yang diharapkan oleh pengunjung.
    Sekeluarnya dari pintu Bandara, dimana suasananya sangat ribut dan bising. Orang sering bilang seperti suasana terminal Kampung Rambutan, Semua mata menatap kita layaknya kita adalah mangsa yang siap dijadikan korban. Para supir taxi gelap akan menyambut kita untuk menawarkan jasa mereka.
    Supir taxi resmi yang tidak ramah.Pak Polisi dan security bandara yang berteriak dengan speaker mobil mereka untuk mengingatkan para kendaraan yang menurunkan dan menaikkan penumpang secara sembarangan. Bunyi klakson yang hingar bingar dari mobil mobil yang sudah tidak sabar menunggu.
    Di area parkir, petugas parkir liar akan siap membantu kita , tentunya mereka tidak melakukan dengan gratis.
    Keluar dari area parkir menuju Jakarta, hanya satu akses jalan tol, untuk keluar dan menuju Bandara. Pada jam sibuk jangan harapkan bisa satu jam sampai di Semanggi untuk masyarakat yang disiplin mengendarai kendaraannya (tanpa harus melanggar bahu jalan).
    Di Area pergudangan, sejak diberlakukannya Regulated Agent banyak bangunan baru berdiri dari yang bentuknya agak lumayan (permanen) sampai yang seperti bedeng layaknya bangunan liar. Banyak tanah kosong yang dulunya fungsinya sebagai area yang rindang dan teduh sekarang telah berdiri bangunan yang peruntukannya untuk tujuan komersial, seperti gudang, warung, toko dsb.

    Posted by gadogadonyong | 1 Januari 2012, 7:53 pm
  100. Ya Alloh, Lindungilah satu-2 nya pejabat negara yang gaya hidupnya, cara bekerjanya, cara berpikirnya, dan visinya membuat enak di dengar, sedap dipandang mata, dan sangat mungkin untuk dijadikankan contoh saya dan keluarga,,,,agar terhindar dari rencana-2 jahat para HAMBA SYAITAN dan IBLIS yang rela mengotori tangannya demi keserakahan dan nafsu duniawinya semata.
    Dan tetapkan dia istiqomah di jalan nya beserta keluarganya. Semoga apa-2 yang telah beliau lakukan semata-mata hanya mengharap Ridho mu Ya Alloh,,,amin ya robbal alamin

    Posted by esumitra2008 | 3 Januari 2012, 4:50 pm
  101. membaca tulisan pak dahlan, saya merinding. juga komentar saudara2 yg membuat saya terharu. alhamdulillah ya…masih ada orang jujur dan baik sprti pak dahlan di negeri terkorup ini?

    Posted by miftah | 3 Januari 2012, 6:53 pm
  102. Teruslah berkarya Pak. Didiklah masyarakat kita melalui pencapaian prestasi tanpa syarat.
    Semoga Allah ikhlas kepada Pak Dis

    Amien

    Posted by Agung A | 3 Januari 2012, 11:05 pm
  103. Semoga harapan tidak hanya menjadi harapan saja, tetapi bisa direalisasikan demi kemajuan bangsa Indonesia. Keep istiqamah Pak DIS! Semoga bisa membuat banyak perubahan positif bagi BUMN khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya 🙂

    Semoga saya/Anda/kita bisa selalu berkontribusi positif di manapun dan kapanpun demi kemajuan bangsa…

    Posted by storyofika | 3 Januari 2012, 11:57 pm
  104. setuju sekali, jangan lagi beli kapal bekas, mobil bekas, baju bekas dan barang2 bekas lainnya. ditepat asalnya barang2 tersebut adalah sampah, eh malah kita datangkan dan beli (mungkin dg harga mahal + mark Up). dihibahkan saja negara pemberi sudah untung buang sampah gratis. Belilah/buat dan beli barang2 yang bermutu tinggi kalau kita ingin mendapatkan hasil yang bermutu tinggi karena kita juga adalah orang2 yang bermutu tinggi ! Setuju…..Pak Dahlan !

    Posted by andi | 4 Januari 2012, 1:45 pm
  105. Agaknya tidak cuma manufacturing hope saja, Pak. Akan lebih baik lagi jika ada usaha dan konsistensi dengan makin berkuranganya kegaduhan politik dari politisi yang narsis dan pengen eksis tapi nggak keliatan pintar.
    Jika saya tidak salah dahulu di era Pak Harto, Beliau tidak canggung menjadi salesman jika berkunjung ke luar negeri, misalnya dengan menawarkan produk pesawat yang kita punya, senjata dari Pindad, dan sebagainya, mungkin pemimpin saat ini, pun harusnya bisa lebih aktif lagi, ketimbang jalan – jalan gratis ke luar negeri yg tidak produktif itu.

    Posted by syahrulbayuadi | 4 Januari 2012, 2:17 pm
  106. Pak Dahlan, PT. PAL Indonesia masih punya hutang kepada perusahaan saya untuk projek di Grati. Pajak PPN juga tidak dibayar.. padahal sudah 2 tahun lebih. Bagaimana ya ? Kami sebagai UKM jadi bangkrut.

    Posted by Muhammad Fathullah Jakarta | 4 Januari 2012, 8:20 pm
  107. izin share pak admin.

    Posted by abahtasik | 8 Januari 2012, 10:10 am
  108. Semoga Bapak dikaruniai umur panjang dan kesehatan untuk memperbaiki negeri ini… Sungguh Allah maha benar akan firmanNYA mengenai 10 golongan orang yang dirindukan surga berdasarkan surat Al-Mukminun ayat 1-11: yang diantaranya adalah “PEMIMPIN YANG ADIL”. karena pemimpin yang adil akan memberikan keadilan bagi segenap rakyatnya…

    Posted by defirahmahfatih | 13 Januari 2012, 7:54 am
  109. Semoga Apa yang direncanakan Bapak bisa terlaksana dan ALLAH SWT memberikan umur panjang pada Bapak untuk membenahi Aparat BUMN Khususnya dan Aparat semua intasi pada umumnya saya Yakin Allah Swt akan beserta mahluqnya yang selalu dekat denganNya. dan saya memberikan masukan Rombak semua Direksi BUMN jangan ada yang dari partai karena partai itu yang akan menggerogoti keuangan negara apalagi pada waktu mendekati PEMILU. Wass semoga Allah Swt Melindungi Bapak Wass dari Benua Etam

    Posted by H Saep | 13 Januari 2012, 9:18 am
  110. komen dulu baru baca…

    Posted by Ah | 15 Januari 2012, 12:58 pm
  111. PARA MENTERI YANG LAIN JUGA HARUS PUNYA FOKUS “HOPE” DI DEPARTEMEN MASING-MASING…… AGAR TIDAK “MUSYRIK” RAME-RAME….

    Posted by AMMAR | 5 Februari 2012, 7:28 am
  112. semoga semakin banyak pemimpin negeri ini yang seperti Bapak.
    aamiin.

    Posted by Imastuti Masitoh | 16 Februari 2012, 8:26 pm
  113. Saya yang orang surabaya jadi mengerti, ternyata perusahaan kapal di Surabaya masalahnya segede itu ya.. Biar Pak Dahlan Iskan yang menyelesaikan masalahnya…semangat pahlawan di Surabaya masih ada lho pak, tinggal bapak teruskan perjuangannya bapak. Saya itu bingung dengan yang telah terjadi sebelum saya mulai melek huruf sampai berdirinya pemerintahan di kota ini, kok rasanya setiap periode pemerintahan walikotanya menyisakan masalah terus, saat ganti walikota, masalahnya dikuadrat dua, begitu seterusnya. pahlawan-pahlawan yang mau membunuh penjajahnya jadi kesasar, soalnya nggak ngerti jalannya ke tempat sang penjajah…. akhirnya nyambi jadi tukang becak, sopir angkot, loper koran, nyapu jalan, mekanik bengkel .dan lain sebagainya…teman-teman, orang Amerika itu lho, makannya juga nasi, minumnya juga air, nafasnya ya pakai hidung, masa kita kalah sama mereka, kita kan sama….karena itu , jadilah orang yang baik, karena akan membawa kebaikan

    Posted by keripikpisangmrmonkeysurabaya | 18 Februari 2012, 9:01 pm
  114. luar biasa bapak satu ini.. semangat kerja cerdas dan ikhlas nya wajib kita teladani. maju terus pantang mundur pak DIS. semoga pemimpin kita kelak seperti beliau.

    Posted by betetsewu | 1 Maret 2012, 3:27 pm
  115. Mantap maju terus pak menteri……sekarang bangsa ini butuh keteladanan dan kepemimpinan, seperti pak menterilah kita butuh pemimpin2 yang mampu melakukan perubahan thd negeri ini menjadi negeri yg lebih baik….Maju Terus Pak Menteri…..Kami Mendukung Bapak……

    Posted by DEDEN HENDRAWAN | 6 Maret 2012, 4:58 pm
  116. Pak Dahlan kita harus kembangkan alat-alat industri pertambangan dalam negeri & tidak lagi memperpanjang kontrak pertambangan asing. saya merasa emas dan perak milik saya dirampas

    Posted by sujak aryo | 9 Maret 2012, 3:34 am
  117. Bisakah saya menjadi seorang Dahlan Iskan ? Jawabannya : Saya Pasti BIsa

    Posted by Galeh | 22 Maret 2012, 10:43 pm
  118. Kita sangat menghargai kerja keras pak DI untuk membangunkan seluruh BUMN yang selama ini tidur panjang.Dapat dibayangkan kerugian negara karena salah urusnya aset-aset penting ini. Mengapa harus kerjakan order 40 unit kapal ikan. Sementara itu negara membutuhkan banyak kapal untuk menjaga luasnya lautan Indonesia. Yang sangat penting juga diperhatikan pak DI adalah banyak perusahaan milik negara di pimpin oleh orang yang tidak tepat, pemborosan besar – besaran sering terjadi karena tidak efektifnya pengelolaan.

    Posted by fauzul azim | 23 Maret 2012, 8:36 pm
  119. Luar biasa, Semoga pemikiran dan Prinsip ini, terus bergema dan membahana. Semoga pak Dahlan dapat memberikan celupan-celupan yang memberi kesegaran dan mewarnai kebangkitan bangsa Indonesia mendatang. Amiin.

    Posted by joko5p | 2 April 2012, 10:26 am
    • Melihat carut-marutnya bangsa ini,saya berharap pak DIS mau mencalonkan diri menjadi PRESIDEN RI untuk memakmurkan bangsa.Ayo partai-partai yang konon katanya ” semua demi rakyat “,dukung pak DIS menjadi presiden RI….

      Posted by wan | 10 April 2012, 10:53 am
  120. Pak, ide Bpk begitu cemerlang, kalau saja itu bisa terlaksana dengan cepat dan tepat…perekonomian dan mental bangsa kita akan kembali tegak dengan gagahnya dan bangga kalau kita sebagai anak bangsa bisa!!!!! Tapi, pak….apakah Bapak bisa juga sampaikan dengan cara bapak DIS yg santun dan jitu? Tolong beri saran pada Bapak Presiden kita janganlah terlalu banyak mengeluh…..seolah-olah beliau teraniaya….tidak sesuai dengan jiwa pemimpinnya….jangan salahkan kami rakyatnya hanya bisa geleng-geleng kepala dan jangan salahkan kami juga akhirnya sering mengeluh…. ma’af ya Pak DIS….

    Posted by siti Sofiyani | 12 April 2012, 2:56 pm
  121. Pak Dahlan, saya sedikit usul nih. saya lihat bapak mau merevolusi BUMN2 nih. Nah saya melihat bahwa rata2 karyawan BUMN direkrut secara KKN entah itu sodara, satu alumni kuliah dll2. Bagaimana perusahaan bisa bener kalau mulai jadi karyawan dari KKN. Tolong pola rekruitmen karyawan dirubah jadi lebih transparan. Sehingga yang diterima jadi karyawan BUMN tsb benar2 orang yg kapabel dan amanah.

    Posted by dono_kasino | 19 April 2012, 4:26 pm
  122. Reblogged this on serulingsakti.

    Posted by ssmamaze | 22 April 2012, 7:03 am
  123. ini dia the next RI-1. two thumb for DI. ganyang dan singkirkan itu pemimpin yg bisanya hanya acting, menjual keluhan , dan sibuk memoles pencitraan, yg bergaya ala sinterklas bagi2 duit utk tebar pesona. we need the real leader, humble, smart, quick action, and always gives a real solution…….that’s DI.

    Posted by hendro widyantoro | 23 April 2012, 2:12 pm
  124. terimaksih atas manufacturing hope-nya pak dahlan. sangat-sangat membuka pikiran dan harapan kami semua. bapak selalu bberpikir dan bertindak ‘ot of the box’. tks.

    Posted by munthe | 8 Juli 2012, 6:05 pm
  125. Salam Pak Dahlan Senang Sekali Bapak turut memperhatikan dunia maritim indonesia, Saya pribadi adalah X karyawan PT.Pal yang sudah Resign tahun 2006 karena merasa tidak cocok dengan Nurani saya. padahal saya sangat mencintai perusahaan ini. 12 tahun saya mengabdika diri disini. yang paling banyak terjadi adalah banyaknya perusahaan dalam perusahaan. Hingga akhirnya saya putus kan untuk keluar dan memulai dengan berwirausaha sesuai dengan jiwa saya . yaitu bahari .dimana saya mendesain sendiri, memasarkan sendiri hingga turun dilapangan sendiri. ( salam Arie – owner http://www.javaneseboat.com)

    Posted by Arie Surjono | 10 Oktober 2013, 5:49 pm
  126. Semoga Pemerintah tetap mempertahankan PT PAL sebagai Leader Industri Maritim di Indonesia.

    Posted by Maryudi Yudi | 12 Oktober 2013, 12:31 pm
  127. mantap
    hope!!
    work!!!

    Posted by marjanfuadi | 6 Mei 2014, 7:31 pm
  128. Pada dewasa bisa terjadi gejala yang sama tetapi seringkali hanya mata yang terkena. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan.

    Posted by ITA NURMAYANTI KUSUMAH | 11 Februari 2015, 12:23 am

Trackbacks/Pingbacks

  1. Ping-balik: Fokus pada core bisnis. « ATI – sekumpulan arek arek teknik industri '08 - 19 Januari 2012

  2. Ping-balik: NERAKA DARI MANAJEMEN MUSRYIK | pabrikgulasemboro - 1 Februari 2012

  3. Ping-balik: my inspiration part II « wildworldwords - 9 Februari 2012

  4. Ping-balik: Manajemen Musyrik ala Dahlan Iskan « d’Ranah - 7 Januari 2013

  5. Ping-balik: Menimbang Dahlan Iskan Jadi Presiden (7) « The Dahlan Iskan Way - 12 September 2013

Tinggalkan Balasan ke mubarok Batalkan balasan