>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, Manufacturing Hope

Problem Pedet di Lobi Hotel

Senin, 04 Maret 2013
Manufacturing Hope 67

Harga jual pedet (anak sapi) Rp 5 juta per ekor. Untuk menghasilkan satu pedet, seorang peternak menghabiskan uang Rp 9 juta.

Jelaslah: Mana ada petani yang mau memproduksi pedet. Kalau toh di desa-desa kini masih ada orang yang memelihara sapi, itu karena mereka tidak menghitung biaya pakan dan biaya tenaga kerja.

Dua tahun lamanya menghasilkan satu pedet. Dua tahun lamanya petani bekerja mencari rumput serta menjaga dan memandikan sapi, hasilnya sebuah kerugian Rp 4 juta per pedet.

Itulah akar paling dalam mengapa kita kekurangan sapi dan akhirnya harus impor daging sapi setiap tahun. Kesimpulan itu saya peroleh ketika saya mengundang profesor dan ahli peternakan dari berbagai perguruan tinggi pekan lalu: UGM, Undip, Unsoed, Unhas, Universitas Jambi, dan Universitas Udayana. Juga pakar dari LIPI.

Di forum itu juga saya undang praktisi peternak sapi, lembaga-lembaga riset, dan pejabat Kementerian Pertanian. Dengan kesimpulan itu, saya harus mengakui bahwa program yang saya canangkan tahun lalu belum menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi kekurangan daging sapi. Tapi, tanpa program itu, saya tidak akan bisa belajar banyak mengenai inti persoalan selama ini.

Orang memang perlu kebentur tebing untuk bisa belajar yang mendasar. BUMN benar-benar kebentur tebing ketika mencanangkan program Sasa (sapi-sawit) tahun lalu.

Waktu itu saya setengah memaksa agar perusahaan-perusahaan perkebunan sawit milik BUMN ikut memelihara sapi. Membantu program Kementerian Pertanian. Saya minta setidaknya 100.000 sapi digemukkan di perkebunan sawit di Sumatera.

Selama ini, yang saya tahu, peternak sapi kurang bergairah karena harga pakan yang mahal. Problem makanan ternak yang mahal itu teratasi di perkebunan sawit karena sapi bisa diberi makan daun sawit. Gratis.

Setelah program Sasa itu mulai dijalankan, barulah ketahuan: Ada problem yang lebih mendasar. Sulit mencari pedet yang akan digemukkan di kebun-kebun sawit itu.

Semula saya mengira teman-teman BUMN perkebunan merasa setengah hati. Merasa dipaksa. Merasa diberi beban tambahan. Tapi, saya tidak peduli dengan perasaan itu. Yang jelas, saya kecewa, mengapa program 100.000 sapi itu hanya mencapai 20.000.

Tapi, saya harus realistis. Ternyata bukan karena mereka setengah hati. Ternyata karena tidak mudah mencari anak sapi. Membeli 100.000 pedet, biarpun punya uang, ibarat mencari penari gangnam di kalangan penari dangdut.

Bahkan, membeli hanya 20.000 pedet itu pun sudah dianggap mengguncangkan. Harga pasar pedet naik. Peternak kecil yang berbisnis penggemukan sapi merasa dirugikan.

Maka para ahli yang hadir dalam diskusi itu; di antaranya Prof Syamsuddin Hasan (Unhas); Prof Damriyasa (Udayana); Prof Priyo Bintoro dan Prof Sunarso (Undip); Prof Ali Agus (UGM); Dr Ahmad Shodiq (Unsoed); Dr Saitul Fakhri (Universitas Jambi); serta Dr Bess Tiesnamurti, Prof Syamsul Bahri, Prof Kusuma Dwiyanto, dan Ir Abu Bakar (keempatnya dari Kementan); sepakat minta BUMN tidak hanya fokus menggemukkan sapi, tapi juga memproduksi pedet.

Para praktisi peternakan sapi dari berbagai daerah yang hadir juga menyuarakan hal sama. Yang diharapkan bukan BUMN yang membeli pedet peternak, tapi peternak membeli pedet dari BUMN.

Memang juga banyak data yang dipersoalkan hari itu. Terutama data jumlah sapi yang selama ini dianggap benar: 14 juta. Kalau angka itu benar, mestinya impor daging tidak diperlukan lagi.

Demikian juga data produksi dan penyaluran sperma beku untuk perkawinan/pembuahan buatan. Kalau benar data yang terpublikasikan selama ini, mestinya tidak akan kekurangan pedet. Kalaupun perkawinan buatan itu hanya berhasil 60 persennya (teorinya sampai 80 persen), mestinya ada 1,5 juta pedet yang lahir setiap tahun.

Dari diskusi yang intensif tersebut, BUMN harus mau bekerja lebih keras, lebih njelimet, lebih mendasar, dan lebih susah: memproduksi pedet dari kebun-kebun sawit. Dengan menggunakan daun sawit yang gratis, biaya “membuat” satu pedet yang mestinya Rp 9 juta per ekor itu bisa ditekan menjadi Rp 4 juta per ekor.

BUMN juga harus lebih sabar. Kalau menggemukkan sapi sudah bisa menjualnya enam bulan kemudian, memproduksi pedet baru bisa menghasilkan setelah dua tahun.

Ternyata begitu sulit mengurus sapi. Lebih enak kalau tinggal makan dagingnya.

Lebih enak lagi kalau tanpa susah-susah bisa dapat komisi Rp 5.000 per kg daging yang diimpor!

Tidak perlu susah, tidak perlu mencium bau sapi, tidak perlu mencari rumput, tidak perlu mikir. Cukup dengan bekerja di lobi hotel dan di kamar hotel, hasilnya langsung nyata!

“Peternak lobi hotel” seperti itu akan terus tumbuh subur. Impor daging sangat menguntungkan. Harga daging di luar negeri sangat murah. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pernah mengatakan, harga daging di Singapura hanya Rp 45.000 per kg. Bandingkan dengan harga di Jakarta yang Rp 90.000 per kg. Padahal, daging di Singapura itu juga daging impor.

Proses perizinan untuk suatu perdagangan yang menghasilkan laba yang begitu besar tentu tidak sehat. Karena itu, dalam diskusi tersebut kembali dibicarakan ide Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Ismed Hasan Putro ini: Perusahaan yang diberi izin impor daging harus menggunakan sebagian labanya untuk memproduksi pedet di dalam negeri. Entah dengan impor pedet atau impor sapi betina produktif.

Atau dibalik: Perusahaan-perusahaan/koperasi /kelompok tani yang selama ini “berkorban” rugi Rp 4 juta per pedet itulah yang diberi izin untuk impor daging!

Setiap persoalan ada jalan keluarnya. Setiap masalah ada hikmahnya. Tapi, beternak sapi di lobi hotel jelas melanggar sunnatullah yang nyata! (*)

Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Diskusi

309 respons untuk ‘Problem Pedet di Lobi Hotel

  1. Ayo bro, coba kasih komen dari kalimat berikut:
    Lebih enak lagi kalau tanpa susah-susah bisa dapat komisi Rp 5.000 per kg daging yang diimpor!

    Tidak perlu susah, tidak perlu mencium bau sapi, tidak perlu mencari rumput, tidak perlu mikir. Cukup dengan bekerja di lobi hotel dan di kamar hotel, hasilnya langsung nyata!

    Dan bagian akhir:

    Setiap persoalan ada jalan keluarnya. Setiap masalah ada hikmahnya. Tapi, beternak sapi di lobi hotel jelas melanggar sunnatullah yang nyata! (*)

    Sadis tapi lucu, wkwkwkwkw ….

    Posted by aldizy | 4 Maret 2013, 5:15 am
    • Horee … pertamax lagi

      Posted by aldizy | 4 Maret 2013, 5:16 am
      • Manufacturing akhlak…mbonceng ya mas Aldizy.

        Posted by JOWI | 4 Maret 2013, 6:13 am
        • Ikuuutttt ……

          Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:21 am
          • beternak di lobi hotel, ditemani maharani bertarif 10 juta, mantabbb

            Posted by kus | 4 Maret 2013, 8:15 am
          • Teman-teman yang terhormat,

            Mari kita sampaikan aspirasi kita, usul kita secara pribadi kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, agar beliau mempertimbangkan/menjadikan Pak Dahlan Iskan menjadi calon Presiden dari Partai Demokrat. SMS center SBY adalah 9949 ingat ya 9949 dan jangan takut untuk sms, ingatlah beliau dahulu membuka keran itu untuk menerima aspirasi dari rakyatnya. Saya sudah beberapa kali kirim sms ke SBY via 9949.

            Kirimkan sebanyak-banyaknya rakyat indonesia yang menghendaki kemajuan negara kita. Integritas dan Antusias. Presiden adalah takdir Allah. Semoga dengan kita kirim sms aspirasi ke Bapak SBY, menjadi jalan takdir untuk Pak Dahlan Iskan menjadi Presiden RI 2014~2019. Semoga itu menjadi salah satu kontribusi besar Bpk. SBY Demi Indonesia. Demi Indonesia Bismillah…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            REFERENCE :

            http://finance.detik.com/read/2012/11/27/141356/2102691/4/sby-banyak-dapat-sms-soal-demo-buruh-dan-dahlan-iskan

            SBY Banyak Dapat SMS Soal Demo Buruh dan Dahlan Iskan

            Wahyu Daniel – detikfinance
            Selasa, 27/11/2012 14:18 WIB

            Jakarta – Selama periode 16 Oktober-31 Oktober 2012 Presiden SBY banyak mendapatkan aduan dan tanggapan lewat SMS soal demo buruh dan soal tindakan Menteri BUMN Dahlan membersihkan BUMN dari kongkalikong anggaran dengan DPR.

            Staf Khusus Presiden selaku Pengelola SMS dan PB BOX 9949 JKT 10000 Sardan Marbun mengatakan, unjuk rasa buruh diharapkan dilakukan dengan tujuan untuk meluruskan hal-hal yang dinilai tidak benar, sehingga unjuk rasa dilakukan dengan baik. Sardan meminta agar aksi demonstrasi tidak memaksa dan mengganggu produksi sebuah perusahaan.

            “Pemaksaan serta dampak buruk terhadap produksi perusahaan merupakan hal yang perlu dihindari. Di lain pihak, kesejahteraan buruh perlu disesuaikan dengan kondisi yang memadai dengan UMR sekitar Rp 2 juta,” kata Sardan dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (27/11/2012).

            Selama kurun waktu 16-31 Oktober 2012, pihaknya telah menerima 1.930 pengaduan masyarakat.

            Selain soal buruh, pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait adanya oknum anggota DPR yang melakukan praktik kongkalikong dan meminta jatah kepada sejumlah BUMN memunculkan aduan dari masyarakat kepada SBY.

            Secara keseluruhan terdapat 118 SMS (91,47%) yang mendukung Dahlan Iskan dan 11 SMS (8,53%) menentang. Contoh SMS yang mendukung: “Bpk. Presiden harap Menneg BUMN tetap dapat dipertahankan, jangan BUMN dijadikan sapi perah oleh oknum anggota dewan”.

            Sementara SMS yang menentang: “Tindakan Dahlan Iskan tidak mencerminkan sikap pejabat, justru melemahkan lembaga negara, sepantasnya pejabat macam itu diganti yang lebih bermoral.”

            Dikatakan Sardan , dengan diterimanya 1.930 pengaduan masyarakat, maka sejak Juni 2005 saat mulai Kabinet Indonesia Bersatu II hingga 14 November 2012, SBY telah menerima 3.406.275 SMS dan 113.344 pucuk surat melalui PO BOX 9949 JKT 10000.

            (dnl/ang)
            ————————————-

            Menurut gue, ini adalah gerakan aksi, gak cuma basa-basi, gue gak peduli apa kata orang, itu didepan mata ada saluran yang bisa kita gunakan.., kenapa tidak!!! Teman-teman, mungkin dengan kita kirim SMS ke SBY, anggaplah itu merupakan sedekah Rp. 350 pulsa kita, dengan itu semoga menjadi pembuka jalan Bpk. Dahlan Iskan untuk Indonesia Presiden 2014~2019.

            Kita mungkin bukan siapa-siapa, yang mungkin belum bisa berbuat apa-apa untuk Indonesia, kita disini hanya bisa bicara, menganalisa, atau bahkan beretorika, namun hanya sebatas itu saja. Jadi menurut gue beliaulah yang bisa, melalui Bpk. SBY dan Bpk. DI, kami titipkan masa depan kami dan negeri ini, dari sabang sampai merauke (Lyric lagu Bang Iwan).

            Satu SMS dari kita DEMI INDONESIA.. BISMILLAH…

            Salam hormat,
            bonzo – jakarta barat

            Posted by Bonzo | 4 Maret 2013, 10:46 am
    • Pantesan harga daging di Indonesia mahal sangat……lha wong peternak sapi dilobi dan dikamar hotel……ckckckc….tega banget…yg kliatan 5.000/kg utk 1 meja…+++… #tepokjidat#

      Posted by yuni | 4 Maret 2013, 5:44 am
    • Sadis lagunya afgan noh

      Posted by Nur Muhis | 4 Maret 2013, 7:08 am
    • Pedet yg di lobi hotel itu berpendidikan dan yg bernama R*ani?? Rugi 10 jt katanya.. Hadeuhhhh.. 😀

      Posted by akadarisman | 4 Maret 2013, 7:11 am
    • masalah utama yang akan di koment mengapa tak ditampilkan ??
      beternak sapi di lobi hotel jelas melanggar sunnatullah …… ya sebagian besar orang akan melakukan pelanggaran itu ….
      masalahnya mengapa sapi diluar negeri bisa lebih murah dari sapi di Indonesia ? ….hal tersebut yang dicarikan jalan keluarnya…. minimal harga x harus bersaing….. apabila tidak mungkin menurunkan harga sapi di Indo ya minimal mengurangi import sapi bro ……

      Posted by umbu | 4 Maret 2013, 7:26 am
    • setuju bgt mas bro …wkwkwkwkw….

      Posted by ms | 4 Maret 2013, 7:28 am
    • Juga kalimat ini

      Orang memang perlu kebentur tebing untuk bisa belajar yang mendasar. BUMN benar-benar kebentur tebing ketika mencanangkan program Sasa (sapi-sawit) tahun lalu.

      Bikin orang ngakak.

      Posted by lumpiarivai | 4 Maret 2013, 7:28 am
    • jujur, cerdas, berani, realistis, mau bekerja keras…… inilah gaya bekerja org yg ga kebebanan urusan dunia (partai, pencitraan, takut kehilangan jabatan, perkoncoan, dsb……) bebas dari urusan”sapi perah”

      Posted by bandung bondowoso | 4 Maret 2013, 7:40 am
    • Beternak Pedet di Lobby Hotel? Enek juga tuh! Kandangnya bersih dan wangi. Pedetnya Cantik dan Seksi. Hasilnya INSTANT Bung !!! Gak perlu tunggu bulan apalagi tahun.
      TAPI INGAT NIKMAT SESAAT MENUJU JALAN SESAT!! Dan banyak lagi ‘SAT-SAT’ yang lainnya. ISTIGHFAAR……

      Posted by Sukamto | 4 Maret 2013, 10:13 am
    • Pada umumnya para petani kecil Indonesia tidak pernah mendapatkan imbalan yang wajar atas jerih payahnya. Mereka selalu merugi. Biaya produksi usahanya tidak sebanding dengan harga jual produknya. Tenaga kerja (termasuk tenaga kerja keluarganya), waktu tunggu panen, resiko gagal panen tidak pernah diperhitungkan dalam harga jual produknya. Perlu keberpihakan pemerintah untuk melindungi para petani padi, petani ikan, petani peternak agar mereka mau mengembangkan usahanya.

      Posted by ssadion | 4 Maret 2013, 5:57 pm
    • Setiap Perjuangan untuk kebaikan orang banyak memang pahit, akan tetapi manis hasilnya. mencari keuntungan sesaat manis bagi pelakonnya, akan tetapi pahit untuk orang banyak. selamat buatmu wahai manusia yg rela bersusa-susah untuk kebaikan bersama !!!

      Posted by Hariyadi Ibrahim | 6 Maret 2013, 9:40 pm
  2. Pertamax deh

    Posted by @ndokaja | 4 Maret 2013, 5:15 am
    • Ayo terus semangat bangun negeri kita tanpa melanggar sunatulloh, apalagi kesandung sapi dan pedet. Ternak kok dilobby n kamar hotel……geli ahhhh

      Posted by @ndokaja | 4 Maret 2013, 5:25 am
  3. …..Semangat pagi Indonesia…

    Posted by yuni | 4 Maret 2013, 5:18 am
  4. Mengejar pertama baru menyimak.

    Posted by Andi Lala | 4 Maret 2013, 5:24 am
  5. Begitu ruwetnya persoalan bangsa ini, semoga Pak Dahlan dikasih anugerah kekuatan dan kesabaran

    Posted by OPTIMIS_INDAH | 4 Maret 2013, 5:26 am
  6. Dikabarkan, pemerintah akan membuka lowongan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 70.000 personil untuk tahun 2013. Soal-Soal CPNS 2013 Terlengkap di sini ya http://latihancpns-soal.blogspot.com/

    Posted by meilany (@meizyty) | 4 Maret 2013, 5:27 am
  7. HaHaha.. Kementan Udah di bantu untuk produksi sapi, malah gak terima kasih, justru main gak benar.. pernah dengar komentar mentan ttg sapi ?

    Yang satu lagi peternak lobi hotel ? Boleh koreksi jadi ‘Kamar Hotel’ ? Hehe..ck..ck..Partai ngaku bersih kelakuan… ?

    Posted by jarbanruba | 4 Maret 2013, 5:30 am
  8. absen

    Posted by ajipungkasan | 4 Maret 2013, 5:30 am
  9. “Peternak lobi hotel” seperti itu harusnya dikandangkan sama sapi, biar tahu rasanya susahnya peternak.

    ini bukannya nyindir Politikus Kesandung Sapi kan?

    Posted by adhi | 4 Maret 2013, 5:30 am
  10. Jayalah Indonesiaku.

    Posted by Widi | 4 Maret 2013, 5:35 am
  11. Tidak perlu susah, tidak perlu mencium bau sapi, tidak perlu mencari rumput, tidak perlu mikir. Cukup dengan bekerja di lobi hotel dan di kamar hotel, hasilnya langsung nyata! Hehehe….nyindir yg telak…. Kena deh…yg biasa jd peternak lobi hotel…

    Posted by yuni | 4 Maret 2013, 5:39 am
  12. Jual beli sapi di loby dan kamar jotel berakhir di prodeo hotel.

    Posted by mang encep | 4 Maret 2013, 5:41 am
  13. Selamat pagi…
    Ikut menyimak

    Posted by kangjamjam | 4 Maret 2013, 5:47 am
  14. Pertamax semangat paggeee!!!
    Pengusaha penen enek nya aja apalagi LHI tuh 40m tanpa keringat;mentan mikirin proyek bukan petani,ayo BUMN maju dari hulu hingga hilir!!!

    Posted by Abdillah | 4 Maret 2013, 5:48 am
  15. Perlu ada insentif dari negara bagi peternak yang mau mengembangkan pedet. Yang pasti yang bisa merasakan insentif itu pasti di daerah dan di desa, karena sangat tidak mungkin peternakan di perkotaan. Dengan demikian insentifnya pasti tepat sasaran tidak seperti insentif BBM

    Posted by habib | 4 Maret 2013, 5:57 am
    • betul, krn kerugian ug tinggi maka peternak jd enggan tuk beternak jd hrs ada peran pemerintah dlm membantu peternak baik berupa insentif atau hal lain yg membuat peternak tidak rugi sehingga menjadi semangat tuk beternak. hal ini mmg hrs di lakukan di desa, untuk menghidupkan lg semangat hidup di desa jd minat org tuk dtg kekota berkurang krn mereka punya penghasilan yg baik bah bisa jadi org kota akan pindah kedesa krn melihat hidup di desa libih menjanjikan. maka berkuranglah kesesakan dan kepadatan kota dan semaraklah kehidupan di desa. jadi ada 2 keuntungan-kan…!!!! Amin…

      Posted by diana | 4 Maret 2013, 9:09 am
    • Sudah ada, pak!.. Kementrian Pertanian punya program insentif :
      1. Subsidi pakan ternak.
      2. Subsidi kering kandang.
      3. Subsidi tunda potong.
      4. Subsidi penyelamatan betina produktif dari pemotongan.

      Dan kita tahu sama tahu, laah, implementasinya gimana. 😀

      Posted by akangyamato | 4 Maret 2013, 9:12 am
  16. simple, tajam, dan sangat menusuk sih.. 🙂
    https://soundcloud.com/disaudioblog/manufacturinghope-67 <– audioblog nya pun sudah keluar… :p

    Posted by Arif Fajar Saputra | 4 Maret 2013, 6:05 am
  17. Akhirnya abah DI menyadari bahwa menggemukkan sapi tidaklah semudah itu, banyak persoalan yg dihadapi dan yg paling utama darimana bahan bakunya. Alhamdulillah kalo pola pikir BUMN sdh bergeser, mudah2an dua tahun lagi peternak sdh tdk mengalami kesulitan mencari pedet.

    Posted by JAHUDIN | 4 Maret 2013, 6:05 am
  18. pa’e pa’e…… Iso ae…..

    Posted by offick | 4 Maret 2013, 6:07 am
  19. menyimak dari Kaniyakumari

    Posted by honeyshark | 4 Maret 2013, 6:12 am
  20. Wah, kayaknya perusahaan/ koperasi yang sudah berkorban Rp.4 juta / ekor sapi perlu diberi ijin impor, asal proses pengurusan” ijin impor” dijual lagi. Maju terus swasembada daging sapi..

    Posted by muklisin | 4 Maret 2013, 6:12 am
  21. Semangat…. Semoga dengan ikutnya BUMN dalam impor sapi betina & pedet bisa menjaga ketahanan pangan kita. Sementara impor lagi dulu deh

    Posted by Fris | 4 Maret 2013, 6:13 am
  22. Mantafff, betul mas Aldi.
    Semangat pagi untuk DISMANIA semua.
    Semoga semua ketidaksempurnaan yang terjadi membawa hikmah untuk kejayaan bangsa.
    Kadang kita baru menyadari kesalahan bila telah melakukan perbuatan, termasuk SA-SA, TUXUCI, dll. Semoga semua jadi pembuka jalan kesuksesan.

    Posted by Wanto Kdr | 4 Maret 2013, 6:13 am
    • Trial and error, trial and success. Konsep ini sah-sah saja dan yang penting diimbangi dengan kecepatan aksi, kecepatan memutuskan, dsb. Korea dan Abah Dahlan Iskan berpola sama, lakukan dulu, gagal perbaiki, lakukan lagi, dengan kecepatan tinggi. Terbukti sejauh ini hasilnya lebih baik. Yang tidak bisa cepat, biasanya akan berhitung dulu ini itu, menghindari resiko, dll. Pas pelaksanaan, tetep aja resiko itu ada … So, tinggal pilih, mau banyak mencoba atau banyak berpikir?

      Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:30 am
  23. jlebb..kata penutupnya lgsg terasa ‘menusuk’ dihati he he..di MH sblmnya yg bhs sapi,tmn2 bnyk yg bhs ttg stok pedet ini,akhirnya dibhs jg sm beliau.Mksh utk diskusi+komen2 yg mencerahkan utk org awam spt saya..ttp semangat kerja kerja kerja !! Demi Indonesia..

    Posted by koreksi diri | 4 Maret 2013, 6:21 am
  24. Negeri Indonesia……….negeri ijin
    ada kreasi becak motor……………..melanggar ijin
    ada kreasi kereta kelinci…………………….melanggar ijin
    bikin dong UU nya, jaman bergerak maju UUnya kedaluwarsa…………

    jaman bergerak maju komennya DPR nggak cendikia
    tinggalin DPR aja………..

    Salam Dahlanis

    Posted by novi | 4 Maret 2013, 6:32 am
    • Iya tunggu ya Mbak, bikin UU-nya 3.5 tahun, dan saat 3.5 tahun itu, keputusannya masih akan 50:50. Harus ada yang menggertak. Aaahhhha, daripada jadi presiden, gimana kalo Pak Abah nyaleg aja terus ntar jadi Ketua DPR, mungkin DPR diobrak-abrik ya …

      Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:33 am
    • Kalau utk yg dua ini memang perlu izin krn mengenai keselamatan orang banyak.

      Posted by lumpiarivai | 4 Maret 2013, 7:36 am
      • Buat sarjana kita:

        Bikin becak yang selamat dan manusiawi dan bikin kereta kelinci yang aman.
        Keluarin ijinnya, harga terjangkau………

        Kali ini boleh bersyukur ES ngak kepilih jadi Gubsu ya???
        Abah Dis bersiaplah!!!
        Amuk kekalahan lebih membabi buta!!!
        Atau men Sapi Buta ya….?

        Posted by novi | 8 Maret 2013, 8:08 pm
        • MALAM DAN SALAM HORMAT AND SALAM KENAL KAKAK NOVI ;
          KAYAKNYA,BETA SONDE PERNAH DENGAR ISTILAH :
          MEN SAPI BUTA….TAPI KALAU MEM BABI BUTA PERNAH DENGAR..

          YANG BETA CHAWATIRKAN, KALAU KEMUDIAN MENG KERBAU BUTA..
          BISA SERUDUK SANA-SERUDUK SINI.

          XICQ…XICQ….XICQ…..ICQ…

          Semangat selalu and slam Dahlanis..

          Posted by N. SORRI.. | 8 Maret 2013, 9:31 pm
  25. Waduh.. Jd ada pihak yg kesindir nihh soal sapi lobi hotel. Hahaha

    Posted by demi indonesia | 4 Maret 2013, 6:34 am
  26. Ternyata program Sasa belum berjalan mulus gara-gara pedet…. semoga sudah ketemu solusi cara membuat pedet yang cepat.

    Posted by farel | 4 Maret 2013, 6:38 am
  27. Absen dulu..

    Posted by Royyan | 4 Maret 2013, 6:44 am
  28. hahahaha, siap siap menerima serangan balesan gara gara mengatakan ternak sapi di lobi hotel, mafia sapi ketembak jidat , AWASS!!!! serangan balasan lebih dahsyat pak dhe

    Posted by shayun | 4 Maret 2013, 6:48 am
  29. Firasat… MH kali ini kayaknya bakal lebih dari 300 comment nih.. 🙂

    Posted by Fadya Rizka | 4 Maret 2013, 6:54 am
  30. Mohon maaf sebelumnya. Sekedar Sharing.
    Di daerah kami, Penggemukan Sapi, merupakan salah satu mata pencaharian yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
    Kebanyakan mereka menggemukan sapi dari pemilik modal (pemilik sapi).Sistem yang digunakan adalah PARO BATHI (Bagi Laba). Apabila harga sapi semula 4 juta, setelah dipelihara kira2 6 bulan dan dijual menjadi 6 juta, maka laba = 2 juta, pemilik sapi mendapat 1 juta, peternak = 1 juta.
    PERMASALAHANNYA…..
    Ketika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungannya meskipun tak ada apa2nya bila dibanding ‘Beternak di Lobi Ketika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungannya meskipun tak ada apa2nya bila dibanding ‘Beternak di Lobi Ketika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungannya meskipun tak ada apa2nya bila dibanding ‘Beternak di Lobi Ketika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungannya meskipun tak ada apa2nya bila dibanding ‘Beternak di Lobi Hotel’.
    Namun ketika harga turun, ini merupakan MUSIBAH bagi peternak.
    Kalau tdk s

    Posted by Wanto Kdr | 4 Maret 2013, 7:03 am
    • Mas, ini maaf aja pertanyaan orang awam nih. Kenapa pedet itu harus berusia 2 tahun dengan harga lebih murah dan pakan yang dipakai lebih sedikit? Ga ada yang jualan pedet 6 bulan atau 1 tahun? Nanti yang menggemukkan yang lebih lama. Ini pola alamiahkah?

      Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:38 am
      • Maaf ngetiknya kacau, lompat. Maksudnya adalah:
        “Mas, ini maaf aja pertanyaan orang awam nih. Kenapa pedet itu harus dijual saat berusia 2 tahun? Ga ada yang jualan pedet 6 bulan atau 1 tahun dengan harga lebih murah dan pakan yang dipakai lebih sedikit? Nanti yang menggemukkan yang lebih lama. Ini pola alamiahkah?”

        Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:40 am
        • seperti manusia, ada umur minimal sapi untuk disebut dewasa. kalau masih dibawah 2 tahun, sapi masih dalam masa pertumbuhan, tulangnya belum cukup keras.

          Posted by adhi | 4 Maret 2013, 8:27 am
    • maaf, jadinya kok agak kacau (dari hp), Insya Allah diperbaiki.

      Posted by Wanto Kdr | 4 Maret 2013, 10:05 am
    • Revisi …..
      PERMASALAHANNYA..
      Ketika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungaKetika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungaKetika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungaKetika harga stabil, usaha ini aman2 saja. Bisa diharapkan keuntungannya
      meskipun tak ada apa2nya bila
      dibanding ‘Beternak di Lobi Hotel’.
      Namun ketika harga turun, ini merupakan MUSIBAH bagi peternak.
      Kalau tdk salah 3 tahun yang lalu, harga sapi turus drastis. Membeli dengan harga 6 juta setelah

      Posted by Wanto Kdr | 4 Maret 2013, 12:24 pm
  31. Ayo, para peternak sapi yang di hotel – hotel, turun tuh bikin kandang sapi beneran dirumah masing-masing pelihara betina sapi sebanyak-banyaknya hasilnya dijual ke petani. itu adalah jalan bermartabat menebus dosa, juga membantu bangsa mengangkat harga diri! kalau perlu bikin PT perusahaan produsen anak sapi! dapat uang halal. Tul Gak?

    Posted by rheimont | 4 Maret 2013, 7:05 am
  32. tabokan pedas diakhir buat ‘peternak lobi hotel’ hahahaha MH kali ini pake cabe 10 :p

    Posted by akal sehat | 4 Maret 2013, 7:06 am
  33. Jangan main main dengan sapi…….!

    Posted by andimustafa | 4 Maret 2013, 7:11 am
  34. UDAH GITU BERTERNAKNYA SAMBIL TELANJANG PULA ,,,,,,,,, HHIIII,,,,,,,,,,

    Posted by 06121971 | 4 Maret 2013, 7:12 am
  35. bukti nyata klo kerja turun di lapangan dan cari akar permasalahannya. sdh ketemu setelah kebetur target sasa cuma capai 20%. gimana nih pakar2 di kementrian pertanian ???, kerja puluhan tahun ngak tahu masalahnya kenapa hrg daging mahal ?? . bisanya minta komisi 5000/kg dr importir. tukang becak jg bisa hanya kerja minta komisi aja, ndak perlu bergelar doktor, apalg profesor. klo semuo sdm nya kayak model Kementan , ancur indoniesia. tirulah PENCITRAAN model dahlan iskan, KLO MAMPU he he he he he. semangat kerja kerja kerja

    Posted by darrentt | 4 Maret 2013, 7:12 am
  36. kalau daging import itu bisa murah kenapa ya? banyak profesor diatas ga coment ya bagaimana sih cara beternak sapi yang benar. sehingga harga daging didalam negeri bisa lebih murah daripada kita import. klo gitu kan ga ada yang mau import lagi krn harga daging sapi dalam negeri lebih murah. Bagi para yang katanya ahli harus bisa merumuskan hal ini. Dan Pak DI bertindak sbg koordiantor dari pada ahli2 peternak yang selama ini diam sebribu bahasa. Malu atuh udah dapet gelar ahli tapi tidak bisa menuntaskan perihal daging sapi ini. Btw ada yang tau bagaimana cara beternak sapi di luar negeri sampai bisa harga dagingnya lebih murah? bukannya biaya pakan dan upah pekerja di luar negeri lebih mahal?

    Posted by robby fernandez | 4 Maret 2013, 7:15 am
    • Kalau df Ausie, peternakan sapi tidak dikandang,tapi diumbar dipadang rumput. Cowboy nya cukup beberapa orang utk jumlah sapi yg banyak. Cuman mereka beternak dgn ilmu&tehnologi shg bisa cepat gemuk dgn biaya rendah.

      Posted by lumpiarivai | 4 Maret 2013, 7:43 am
      • ilmu dan tehnologinya seperti apa ya mas? apakah bisa diterapkan di Indonesia. kalau masalah diumbar dipadang rumput. Tulisan dahlan iskan sebelumnya juga membahas hal ini. Dimana dibentuk ranch-ranch di daerah mana saya lupa, tapi bisa dilihat di web ini juga. Nah klo diumbar sudah…ilmu dan tehnologinya apa? adakah ahli yang bisa menanggapi hal ini. Saya takutnya gelar ahli hanya sekedar gelar saja, tapi ndak punya kemampuan mengentaskan kasus sapi ini. Di bilang ahli jika profesor-profesor diatas mohon minta menjelaskan.

        Sebagai gambaran saja, saya pernah menanyakan ke dosen saya ttg gula yang ber grade farmasi. Kata beliau…sebenarnya gampang saja membuat gula berstandar farmasi. tapi harus ada keinginan dari pemerintah. Karena jika import di hapuskan, maka negara tidak ada pemasukan dari bea masuk. Nah org2 yang bercokol di daerah bea masuk ini yang tak mau kehilangan “rejeki?”” mereka. Sehingga dibuat undang2 yang susah untuk membuat pabrik gula berstandar farmasi.

        Saya takut harga pedet mahal ini hanyalah permainan segelintir pemilik modal yang takut jika supply daging dalam negeri tercukupi oleh peternak lokal dan dengan harga murah.

        Posted by robby fernandez | 6 Maret 2013, 3:17 pm
    • 1. Saya suka pertanyaannya. Mudah-mudahan ada yang bisa menjelaskan. Hanya saja, sekarang tidak tahu persis nih, harga sapi di masing-masing negara saat pedet dan saat siap potong, apakah sebenarnya sama ataukah beda jauh?
      2. Sekarang ini kan bisa jadi harga sapi impor (mungkin) mahal atau mungkin dimahalin, tapi kan dengan tidak perlu susah-susah membesarkan sapinya. Jadi misal mahalpun ya beli aja dengan mekanisme gratifikasi lobi hotel.
      3. Tapi seandainya di luar negeri memang biaya produksi sapi itu jauh lebih murah, ini yang harus dipelajari dan diterapkan.

      Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:47 am
  37. Cakep …..telak….pedas…..utk pak dis kali ini….bongkar lg yg lain abah….
    Tks dan salam..

    Posted by iwan | 4 Maret 2013, 7:17 am
  38. (MAAF) hanya untuk kenal SAPI PEREMPUAN dilobby hotel itupun harus keluar duit : 10jt……..!!!!!

    Posted by roni | 4 Maret 2013, 7:25 am
  39. “Orang memang perlu kebentur tebing untuk bisa belajar yang mendasar. BUMN benar-benar kebentur tebing ketika mencanangkan program Sasa (sapi-sawit) tahun lalu.

    Waktu itu saya setengah memaksa agar perusahaan-perusahaan perkebunan sawit milik BUMN ikut memelihara sapi. Membantu program Kementerian Pertanian. Saya minta setidaknya 100.000 sapi digemukkan di perkebunan sawit di Sumatera.

    Selama ini, yang saya tahu, peternak sapi kurang bergairah karena harga pakan yang mahal. Problem makanan ternak yang mahal itu teratasi di perkebunan sawit karena sapi bisa diberi makan daun sawit. Gratis.

    Setelah program Sasa itu mulai dijalankan, barulah ketahuan: Ada problem yang lebih mendasar. Sulit mencari pedet yang akan digemukkan di kebun-kebun sawit itu.“

    Orang gagal bukan karena kalah, tapi karena berhenti.
    Pak Dis membuktikan itu, tidak malu mengakui kesalahan, tapi beliau tidak kemudian berhenti. Terus mencoba dan memperbaiki..

    „Semula saya mengira teman-teman BUMN perkebunan merasa setengah hati. Merasa dipaksa. Merasa diberi beban tambahan. Tapi, saya tidak peduli dengan perasaan itu. Yang jelas, saya kecewa, mengapa program 100.000 sapi itu hanya mencapai 20.000.

    Tapi, saya harus realistis. Ternyata bukan karena mereka setengah hati. Ternyata karena tidak mudah mencari anak sapi. Membeli 100.000 pedet, biarpun punya uang, ibarat mencari penari gangnam di kalangan penari dangdut. “

    Permasalahannya adalah pada MENTAL orang BUMN. Setelah bertahun2 hidup enak jadi pejabat, kenudian ketemu Pak Dis dan nama besarnya!! Apakah mereka berani kritis terhadap perintah Boss?

    Leadership Ala Dahlan Iskan
    – Orang yang terlalu sering diberi arahan, akan jadi bebek.
    – Orang yang terlalu sering diberi instruksi akan jadi besi.
    – Orang yang terlalu sering diberi peringatan akan jadi ketakutan.
    – Orang yang sering diberi pidato, kelak biasanya hanya akan minta petunjuk.

    Sama seperti kita disini. Mungkin ada yg ingat kata-kata:” Pak Dis tentu sudah memikirkan segalanya.” “Anda itu siapa dibandingkan dengan Pak Dis.“ „Apa Karya anda????“ Itu semua adalah mantra ajaib yg langsung keluar untuk menohok pemikiran kritis.

    Untuk bisa berpikiran kritis yg benarpun perlu latihan. Dan disini tempat belajar yg gratis. Saya yakin banyak tulisan saya yg salah, tapi kan lg belajar!!!. Pak Dis aja ada salah, apalagi saya..

    Seperti proyek mobil listrik. Awalnya saya teramat yakin PASTI gagal (walaupun saya sangat tidak mengharapkan gagal). Tetapi melihat kemenangan Jokowi, keyakinan saya berubah menjadi KEMUNGKINAN BESAR gagal ( sudah ada perubahan tapi sedikit). Karena sudah ada perubahan di mental masyarakat kita. Dan jika masyarakat kita sudah bisa mengurangi buah import dan menjadikan buah dalam negeri sebagai kebanggaan, maka saya yakin Proyek Mobil Listrik akan sukses.

    Ini pemikiran saya. Dan sangat mungkin salah.
    Teriring doa untuk Pak Dis. Bangsa ini masih membutuhkan mu dalam berbagai bentuk karya. Cetaklah kader-kader sebanyak mungkin untuk meneruskan kerja membangun bangsa.

    Posted by uyung | 4 Maret 2013, 7:35 am
    • Saya lagi kesel sama Jokowi yang ikut kampanye untuk Pak Effendi Simbolon di Pilkada Sumut.

      Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 7:52 am
      • Itu konsekuensi ikut perpolitikan di partai pak.
        Santai ajah, teman-teman SumUt udah banyak yang tau kok.vKlo ga yakin, jangan yang dihakimi P.Jokowi-nya. Tapi bantu pencerahan ke teman-teman SumUt.

        Posted by Adit(pun) Bisa | 4 Maret 2013, 8:31 am
        • JANGAN KEBURU PANAS BRO… DIS banyak punya proyek di sumut, dia banyak jasa disana. Kalau EF jadi Gubernur, terus kedatangan PAK MENTERI, dia HARUS MENYAMBUT , menservice dll… ada untungnya buat DIS.

          EF akan mundur dari senayan ( jadi gak bisa nge-bully Abah lagi he he he)
          Bagaimana menurut anda ?

          Posted by w.ning | 5 Maret 2013, 10:41 am
          • Ha….ha….ha….a, boleh juga dan beta sangat setuju Kakak W.NING,
            sehingga Pekerjaan2 DAHLAN ISKAN yang besar2 bisa diselesaikaan dengan tenang dan optimal.

            Mosok hanya menjelaskan masalah yang jelas-jelas sudah terang-benerang, harus mendatangkan Menterinya,
            padahal di-jelaskan oleh Dirut PLN saja mestinya sudah-cukup.

            Tapi beta jadi sedih juga, masalahnya beta sonde bisa melihat DAHLAN ISKAN kangen2 sama temen2 di DPR
            dan Kiita2 sonde bisa melihat DAHLAN ISKAN nglucu di Gedung DPR sprti yang blu sampaikan dulu2.
            (maaf,beta lupa tgl bulannya dan saat moment apa).

            Beta nggak bisa bayangkan,”andaikata” Blook-On jadi,kmd DAHLAN ISKAN datang kesana,
            tentu Blook-On akan menyambut dengan hormat dan ramah sekali…
            Mudah2an hormat dan ramahnya, tidak karena Proyek…

            Yes,maju terus demi Jayanya-Indonesia.
            Salam Dahlanis.

            Posted by N. SORRI.. | 5 Maret 2013, 6:19 pm
          • Ngga panas Budhe, keselll …. 🙂 Tapi iya kalo menyambut, kalo nerusin ngatain orang gila? Tapi terserah lah mudah-mudahan ES ini jadi orang baik hati, tidak sombong, berguna bagi bangsa dan negara, dan …. rajin menabung.

            Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 7:45 am
      • Jokowi dimanfaatkan MBOKDE buat nyari simpatisan…
        hadeuh.. Pak Jokowi, saya tanya ke anda, apakah ES pantas menjabat GUBSU…
        kalau memang pantas barulah anda bantu… kalau ga pantas, akan jadi bumerang buat anda…
        Ingat dalam 2th Janji2 harus sudah terealisasi… sudah ada DIS yg bersedia bantu… tinggal di follow up saja…

        Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 8:52 am
        • Iya nih, popularitasnya dipakai di tiap Pilkada. Jabar, Sumut, dll. Syukurlah di Jabar Rieke masih kalah walaupun didukung Jokowi, kalau tidak ntar ES-pun menang hanya karena Jokowi jurkamnya. Menang kalah itu bukan karena partai atau karena supporternya Jokowi, tapi figurnya sendiri juga harus sekelas Jokowi atau mendekati lah.

          Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 3:19 pm
      • maaf saya nantang nih !!! siapa yang berani adu ketajaman filling ma saya ?
        Begini kalau Mr. Efendi Simbolon kepilih jadi gubernur di di Sumut, saya akan sodaqoh menyembelih kambing untuk teman-teman pecinta MH di YOGYA dan sekitarnya. Tapi kalau beliau gagal, giliran anda yang harus syukuran ? Bagaimana ? ini betul betul asyik, soalnya yang kalah tajam filling nya, harus beramal . DITUNGGU !!

        Posted by ZAUHAR | 4 Maret 2013, 9:24 am
        • Maaf bukan filling kali, tapi feeling. Shodaqoh bagus, tapi kalo shodaqoh karena menang tebak-tebakan bukankah judi a.k.a al maysir namanya? Cukuplah saya kira kalau Bung ES menang, saya salut dengan ketajaman feeling Anda, tapi jika beliau kalah, kami akan bersukacita karena berarti sahabat kami di Sumut sudah tahu bagaimana memilih pemimpin. Jika Anda tetap mau bershodaqoh, anggaplah saja itu nadzar Anda sebagai pecinta ES di Yogya.

          Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 3:14 pm
          • maaf .. bukan itu yang saya maksud … justru saya punya intuisi kalau bung ES nggak bakalan jadi gubernur sumut. saya cuma biasa melihat seseorang ketika kelihatan wajahnya. menurut saya bung ES bukan termasuk wajah yang banyak disukai rakyat sumut untuk menjadi gubernur. gitu ….

            Posted by zauhar | 6 Maret 2013, 2:42 pm
          • Hehe, iya ya saya salah persepsi. Padahal di mana-mana juga yang berkorban adalah yang kalah ya. Jadi Anda kalah kalau ternyata ES menang. Wah samaan dong feelingnya. Feeling saya sih Gatot. Maaf ya jape methe 🙂

            Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 2:57 pm
  40. keliatannya abah DI memang tidak niat jadi presiden nih…, karena calon presiden jarang yang “ngritik’ orang yang ada di partai lain…

    Posted by Silla Keras | 4 Maret 2013, 7:45 am
    • Itulah yang disebutkan pengamat politik bahwa Abah katanya mentah dalam berpolitik, alih-alih mendekati parpol malah berantem dengan banyak orang parpol. Tapi saya bangga dengan beliau, karena ingin jadi presiden dengan skala 7 saja (sama mungkin dengan kebanyakan kita, banyak yang mau jadi presiden dalam istilah mau saja. Seperti anak kecil juga kalo ditanya cita-citanya ada yang mau jadi presiden), tapi keinginan itu tidak membuat beliau jadi orang yang oportunis atau pragmatis layaknya karakter dasar politisi. Semoga konsistensi ini cocok dengan jaman, karena contohlah dulu Amien Rais yang vokal, belum disukai rakyat Indonesia. Apakah rakyat masih menyukai pemimpin yang tampak santun ataukah yang visioner.

      Posted by apasaja | 4 Maret 2013, 8:01 am
  41. Subhanallah, diakhir membaca, jadi merinding…

    Posted by Allauddin | 4 Maret 2013, 7:50 am
  42. Kok di luar negeri surplus ya sapi nya….. sehingga bisa export ke Indonesia
    pasti ada cara khusus peternak sapi di negara tersebut untuk mengasilkan Pedet yang banyak dan murah….

    Posted by Herman M | 4 Maret 2013, 7:53 am
  43. Ciri seorang pemimpin adalah berusaha mencari solusi/ jawaban atas suatu masalah dengan menggali ke akar permasalahan dengan melibatkan pihak-pihak yang memiliki keahlian yang relevan. Begitu ada mimpi yang ingin diwujudkan maka ia akan berusaha agar mewujudkannya dengan tetap beretika untuk menggunakan cara-cara yang tidak merugikan/ mmeminimalkan kerugian pihak tertentu. Pak Dis punya mimpi Indonesia swasembada daging dan rakyatnya bisa hidup baik dan cerda dengan asupan gizi yang baik, maka beliau mencari cara terbaik agar Indonesia punya sapi dengan jumlah yang cukup. Semoga niat dan langkah yang sudah diayun ini dapat terwujud dan membuat Indonesia makin maju dan jaya. Semoga Pak Dis, orang-orang hebat yang berpikir untuk kemajuan bangsa Indonesia dan orang-orang yang berpikir, berucap dan bertindak positif demi Indonesia akan selalu diberi kesehatan, senantiasa dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT. Aamin YRA. Salam DahlanIs!!

    Posted by akadarisman | 4 Maret 2013, 7:53 am
  44. Cepat blusukan, cepat putuskan, cepat evalusasikan dan cepat solusikan. mungkin ini pelajaran entrepeneur yg sengaja pak Dis sampaikan hari ini. terima kasih pak Dis……paling tidak jadi tahu bahwa lobi hotel tidak untuk beternak sapi, penggemukan sapi, dan apalagi pembibitan pedet……….

    Posted by done | 4 Maret 2013, 7:54 am
  45. MANTAB… terlepas dari masalah “peternak lobi hotel”, MH kali ini merupakan progress report pelaksanaan SASA yg sudah benar-benar direalisasikan oleh Pak DI dan jajaran BUMN-nya, membuat semangat smua yg membacanya,
    luar biasa setiap Ide selalu ditindaklanjuti realisasi, …semoga sehat selalu pa DI, ditunggu ide2 brilliant lainnya… demi kemajuan NKRI

    Posted by mastonny | 4 Maret 2013, 7:58 am
  46. ada yg bilang kalo harga sapi tinggi seperti sekarang, yang untung kan peternak?? Ternyata tidak juga, dg harga yg mahal seperti sekarang, konsumen justru mengurangi konsumsinya jauh dari konsumsi saat harga normal. Akibatnya malah pedagang gak berani ambil daging dari peternak karena permintaan kecil, mereka pedagang dan peternak malah gak dapat banyak untung. Baik konsumen, pedagang dan peternak tidak menyukai harga sapi melambung tinggi, situasi ini hanya menguntungkan importir alias ‘peternak lobi hotel’.

    Posted by akal sehat | 4 Maret 2013, 8:11 am
  47. Lebih enak lagi kalau tanpa susah-susah bisa dapat komisi Rp 5.000 per kg daging yang diimpor!
    Masih menunggu hasil ternak sapi dikandang oleh sarjana peternakan dari IPB itu lho…

    Posted by aricsmlg | 4 Maret 2013, 8:17 am
  48. terus berkarya untuk bangsa p dais……

    Posted by budi | 4 Maret 2013, 8:26 am
  49. Sekarang tidak muncul tulisan lengkapnya ya..Cuma judulnya saja
    Mohon bantuannya

    Terimakasih
    Ahmad Iwan

    Posted by Ahmad Iwan | 4 Maret 2013, 8:26 am
  50. Sosok yang luar biasa menginspirasi, mau mengakui kelemahan, dan tidak sungkan belajar kepada ahlinya,

    Posted by lintang | 4 Maret 2013, 8:35 am
  51. Maaf Buat Dahlanist,
    Saya harap kita bisa kembali ke jalan yg benar, yaitu energi digunakan untuk berpikir gimana caranya biar kita bisa SWASEMBADA SAPI…
    Perihal :
    1. Ayam kampus yg tarifnya 10jt (yg katanya kemahalan di kaskus)..
    2. Komisi 5000/kg (jadi 1 M itu baru DP saja).
    itu sudah diselesaikan di meja lobi… eh di meja hijau, dan sudah diadili… jadi sudahlah..

    Untuk ROOT cause yg ternyata PEDET inilah yg perlu dipikirkan bareng2…
    1. Ternyata byk Professor dan Ahli pertanian yg mikir pedet sampai skr juga msh mandeg…
    coba dilihat undangannya, bergelar semua, termasuk dari KEMENTAN…
    DAN SAMPAI SKR BLM ada gebrakan, dan BOM WAKTU sudah PECAH… harga daging harusnya masuk MURI juga… Bersyukur ada ABAH DIS yg bantu KEMENTAN sehingga dapet 20K sapi.. tapi msh blm tercapai target 100K-nya.

    2. Masalah PEDET…
    – Dari Browsing, Pedet adalah anak sapi yg baru berumur sampai 10bln.. (3~10bln lah).
    – Harga Pedet dipasaran bisa antara 4~5jt, tapi sempat jatuh dikisaran 3 – 3.5JT karena impor siluman, dan sempat terkerek naek karena langka menjelang idul adha dan karena katanya dibeli BUMN… hmmm…
    – Asumsi Jarak Beranak 500Hari dan harga pakan/hari (+obat cacing sampi dll) maka biaya produksi untuk pakan saja sekitar 2,5jt, belum termasuk nggaji pegawainya selama 1,5th itu…
    JADI BENAR KATA ABAH, BAHWA JUAL PEDET PASTI RUGI, karena biaya produksi total kira2 9jt.

    TRUS GIMANA??? NYERAH???

    Saya orang awan dalam peternakan, saya insinyur mesin… disini saya coba menggunakan logika seorang insinyur saya untuk menganalisa :
    (1). Kenapa Harga Diluar negri murah??? bahkan separuhnya… harusnya dgn asumsi tenaga kerja LN yg mahal harga sapi harusnya lebih mahal dari Indonesia yg UMRnya kadang bisa 1/10 LN.
    ADA APA???
    # Bisa Jadi karena mereka menggunakan TEKNOLOGI, sehingga murah (ya tolong di contek saja, belajar ke Australia atau Amrik sono).
    # Bisa jadi karena proses birokrasi atau adanya MAFIA sapi (KARTEL SAPI)… ya tolong diselesaikan dong dgn pihak terkait… selama ada orang yg mencari keuntungan ditengah keterpurukan sapi ya pasti ga bakal selesai..
    # kalau di singapura cuma 45rb, kenapa ga impor lsg dari singapura aja ya… hahahaha… kan tinggal nyebrang aj..

    (2). Sapi adalah Mamalia, jadi sifat2 pekembangbiakannya hampir sama spt Manusia, bahkan terkadang menggantikan manusia dalam hal menyusui… sekali beranak 1~2th sekali, tergantung majikannya, rajin ngawinin atau tidak… subur atau tidak…
    dgn kondisi tsb maka memang ribet … dan males duluan karena diatas kertas pasti rugi…
    (coba siapa yg mau kalo liat hitung2an udah -4jt duluan)…

    Untuk itu sekali lagi pergunakanlah teknologi… (ga tau bisa atau tidak).
    1. Teknologi cloning atau sapi tabung…
    2. Teknologi Sapi Kembar…
    – Nazi saja bisa membuat teknologi yg membuat manusia lahir kembar, dan itu sudah dibuktikan di sebuah desa di eropa sana… (lupa namanya)… saya rasa untuk sapi juga pasti bisa..
    dgn begitu maka harganya pasti akan bisa berkurang separuhnya… (bisa atau tidak yg penting IDE dulu)…
    3. Kalau pusing, tinggal NYONTEK ke Australia aja, ATM –>Amati, Tiru, Modifikasi…. jgn spt DPR yg studi banding ga ada hasilnya NOL BESAR…

    (3). Pemerintah melalui KEMENTAN dan pihak terkait harus ketat dgn aturan mereka :
    1. Dilarang Memotong SAPI PRODUKTIF
    2. KONTROL Aliran daging Sapi dari Hulu sampai Hilir
    3. Menghidupkan kembali RPH (Rumah Potong Hewan).
    Coba strategi management PG (Pabrik Gula), diterapkan di SAPI ini… karena petani juga sudah tidak bodoh, tapi juga kadang terlalu pandai sehingga manipulasi.. disitulah peran PEMERINTAH untuk balancing dan sosialisasi.. kalau petani/peternak sudah diberi pengarahan tentunya akan TERTIB…
    HASILNYA SUDAH TERUJI DI PABRIK GULA th 2012.
    4. Penggiatan Pangan lain selain SAPI misalnya KELINCI, dll.. sehingga ada pilihan lain, tidak sapi melulu…

    Saya rasa akan ada byk IDE dan SOLUSI untuk masalah ini… ini masalah “CEMEN” BRO…
    msh Lebih berat masalah BANJIR, PERUMAHAN dan TRANSPORTASI…

    Yg PENTING, MAU ATAU TIDAK…. SERIUS ata TIDAK… MAU KERJA atau TIDAK…

    Kalau KEMENTAN atau OKNUMnya msh berharap KOMISI… dan tidak melakukan apa2…
    MENDING BUBARIN AJA…
    BUANG2 DUIT NEGARA dan MALAH NYUSAHIN NEGARA…
    HARUS TEGAS… JADI TIDAK SEMENA2… DAN TIDAK MAIN2 KERJANYA…

    KALAU PEJABAT INDONESIA MAU KERJA SEMUA…
    UDAH DARI DULU INDONESIA INI JADI NEGARA MAJU…

    MASA KALAH DARI SINGAPURA ??
    MASA KALAH DARI MALAYSIA ??
    SKR KALAH JUGA DARI THAILAND…
    KALAU NEXT KALAH JUGA DARI VIETNAM… (mau ditaruh dimana MUKA NEGARA ini)…

    Salam,
    PUTU
    (Lagi Meriang, tapi Masih Bisa Mikir Sehat).

    Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 8:38 am
    • Betul mas,spy murah tinggal skala usaha,kemudian perluasan kebun sawit sebaiknya dihentikan lebih penting perluasan kebun kedele dan padi;secara korporat.peternak unggas dan pengusaha tempe sdh hampir bangkrut krn mahalnya bahan baku

      Posted by Abdillah | 4 Maret 2013, 9:22 am
      • ya begitulah kalo yg dikasi amanah malah ga becus/korupsi…
        byk bgt masalah pertanian dan perternakan kita…
        ya mudah2an Abah DIS bisa bantu… soale kalo harep kementan saya sudah illfeel…

        Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 9:38 am
    • mantep Bli..smg cpt sembuh,aamiin.

      Posted by koreksi diri | 4 Maret 2013, 9:24 am
    • Ternyata peternakan ayam jenis tertentu bisa membuat produksi daging di dalam negeri terhambat dan harga daging jadi lebih mahal daripada di luar negeri. Daging sapi mahal akibat maraknya ayam…. Mungkin ada yang bisa meneliti ini sebagai tesis. 😀

      Bli Putu cepat sembuh yaaa….
      Salam,
      (badan sehat tapi ngakak terus gara-gara pedet di lobi hotel)

      Posted by akadarisman | 4 Maret 2013, 10:00 am
      • Makasi Kang Akadarisman,
        Btw saya baru denger ayam mempengaruhi sapi, bisa info artikelnya kah?
        Kalo emang bener, ini temuan baru nih… qiqiqiqi…

        Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 2:42 pm
    • Betul lo mas Putu..kita tuh dah kalah dari Vietnam Lo…Pariwisata nya Vietnam saja sudah masuk di agen-agen wisata di Jepang..dengan brosur yang bagus dan ada alamat webnya..nah kita aja Indonesia gak ada..bahkan Bali sekalipun (ini yang saya liat di Nagasaki lo).. Bali tuh diketahui oleh beberapa temen dari mulut ke mulut saja…Nggak tahu ya kalo di kota besar ada atau nggak brosur mengenai Pariwisata Indonesia…

      Posted by bundashabrina | 4 Maret 2013, 1:51 pm
      • iya Bundashabrina, wong saya lihat temen saya bawa guidance book tentang bali/indonesia, yg ngarangnya orang jepang…
        jadi orang jepang yg travel di bali/indonesia akhirnya yg bikin buku… malah bangsa sendiri kadang ga kenal wilayahnya… hahahaha… miris sekali…
        Abah DIS yg sering keliling dunia pasti dah tau situasi spt ini…jgn spt Mbokde yg teriak2 Merdeka, giliran dia pegang malah dijual semua ini negara… ntar kalo meninggal bakal dimarahin Bung Karno tuh…

        Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 2:46 pm
  52. Mantap Pak Dahlan Iskan…yang dagang/ternak sapi di lobby hotel minggir!!!!
    Harga daging di luar negeri bisa murah? ada banyak kemungkinan
    1. Kalau sudah skala industri, mungkin harga daging di luar jadi bisa lebih murah.
    2. Peternak di luar negeri mendapat bimbingan dan mungkin “perlindungan” dari negara.
    hubungan dagang antar negara saja ada “nego” yang kita mungkin gak tau. Dulu seperti ekspor tekstil Indonesia ke Amerika saja harus diganti dengan diperbolehkannya film-film Amerika masuk ke Indonesia.
    3. Di Eropa, sekarang lagi heboh dengan kasus pencampuran daging kuda ke dalam daging olahan daging sapi.

    Jadi sebenarnya mungkin juga di luar negeri harga daging sapi/pedet juga gak murah-murah banget.
    Ini mungkin juga bisa menjadi kesempatan Indonesia untuk swa sembada daging sapi plus export daging sapi.
    Masa kita mau seterusnya jadi peng-import aja, export dong?

    Semangat

    Posted by NOENG | 4 Maret 2013, 9:29 am
  53. Setelah ketemu pokok masalahnya biaya pakan/rumput yg mahal,sebaiknya pemerintah/BUMN menyiapkan lahan luas budidaya rumput di tiap kabupaten,kecamatan,desa agar petani mudah mengembalakan/mencari rumput buat ternaknya.Pak DI pasti bisa mewujutkannya(penggembalaan sapi/kerbau).Bravo DI

    Posted by toga | 4 Maret 2013, 9:29 am
  54. Pak pengusaha lobby dan kamar hotel itu menggores keadilan paling dasar dari peternak sapi. BUMN harus turun tangan dengan membenahi persoalan di tingkat paling dasar. BUMN jangan ikut2an seperti tukang jahit, menggemukan sapi. BUMN dengan resources yg berlimpah, dari ahli sampai modal, mestinya menemukan metode pembibitan lalu mengembangkan jadi skala nasional. Kalau perlu pakai studi banding sih Pak. TApi jangan kirim wisatawan ya, tapi tenaga ahli yg biasa bertindak, gak cuma jago di teori. Maksudnya tenaga ahli yg kuat diteori tapi juga di actionnya…

    Posted by Evi | 4 Maret 2013, 9:30 am
  55. kata demi kata, kalimat demi kalimat semuanya “mak jleb”.

    Posted by Agus Setya | 4 Maret 2013, 9:30 am
  56. Ohya Pak, jadi ingat mengnai menanam kedelai yg bapak canangkan sewaktu harga kedele impor bikin pengusaha tempe jerit-jerit. Bukan gak mungkin kejadian itu terulang lagi. Jadi gimana dengan kebun kedelainya Pak Dahlan?

    Posted by Evi | 4 Maret 2013, 9:40 am
  57. OOT…
    Indonesia oh Indonesia…
    Putra Putri Terbaikmu terbengkalai di Luar sana, bahkan dikebiri dgn cara2 yg tidak sehat…
    Yg Menjabat Sebagian orang2 yg tidak paham bidangnya, tidak tulus bekerja… sehingga tidak mensejahterakan…
    – Btw PKS punya mentri kok ga ada gebrakannya sich… kasi kader yg mumpuni dong… :
    PKS memiliki 4 pos kementerian yakni Menristek, Menkominfo, Mentan, dan Mensos

    -Coba Dipelajari lagi dari 30an kementrian berikut (pasti ga ada yg hafal lagi).. :
    http://dedewijaya.wordpress.com/2011/10/19/susunan-lengkap-kabinet-indonesia-bersatu-ii-pasca-reshuffle-okt-2011-2014/
    Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II Hasil “Reshuffle”

    Setelah melakukan serangkaian pemanggilan calon menteri dan calon wakil menteri di Puri Cikeas Indah, Bogor, dan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, selama hampir sepekan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2011).

    6 Menteri Baru KIB II

    Perombakan kabinet kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pemerintahan Presiden SBY. Kepala Negara mengeluarkan atau menggeser sekitar sepertiga dari jumlah anggota kabinet. Berikut ini adalah susunan KIB II pasca-reshuffle:

    Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Hatta Rajasa
    Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
    Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
    Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
    Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
    Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
    Menteri Hukum dan HAM: Amir Sjamsuddin (menggantikan Patrialis Akbar)
    Menteri Keuangan: Agus Martowardjojo
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (menggantikan Darwin Zahedy Saleh)
    Menteri Perindustrian: MS Hidayat
    Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (menggantikan Mari Elka Pangestu)
    Menteri Pertanian: Suswono
    Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
    Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (menggantikan Freddy Numberi)
    Menteri Kelautan dan Perikanan: Tjitjip Sutardjo (menggantikan Fadel Muhammad)
    Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
    Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
    Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh
    Menteri Sosial: Salim Segaf Aljufrie
    Menteri Agama: Suryadharma Ali
    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (menggantikan Jero Wacik)
    Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
    Menneg Riset dan Teknologi: Gusti Mohammad Hatta (menggantikan Suharna Surapranata)
    Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM: Syarifudin Hasan
    Menneg Lingkungan Hidup: Beerth Kambuaya (menggantikan Gusti Moh Hatta)
    Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar
    Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (menggantikan EE Mangindaan)
    Menneg Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faisal Zaini
    Menneg PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
    Menneg BUMN: Dahlan Iskan (menggantikan Mustafa Abubakar)
    Menneg Perumahan Rakyat: Djan Faridz (menggantikan Suharso Manoarfa)
    Menneg Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng

    Pejabat Negara:

    Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
    2. Kepala BIN (Badan Intelijen Negara): Letjen TNI Marciano Norman (menggantikan Jenderal Pol Purn Sutanto)
    3. Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal): Fuad Rahmani (menggantikan Gita Wirjawan)

    Selain itu, Presiden juga menunjuk para wakil menteri. Berikut ini adalah daftar calon wakil menteri:

    Wakil Menteri Pertanian: Rusman Heriawan.
    Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan: Wiendu Nuryanti
    Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Musliar Kasim
    Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Eko Prasodjo
    Wakil Menteri Keuangan: Mahendra Siregar (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan)
    Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian)
    Wakil Menteri BUMN: Mahmuddin Yasin (sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN)
    Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron
    Wakil Menteri Luar Negeri Wardana
    Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sapta Nirwandar
    Wakil Menteri ESDM: Widjajono Partowidagdo
    Wakil Menteri Agama: Nasaruddin Umar
    Wakil Menteri Hukum dan HAM: Denny Indrayana

    Sebelumnya, Presiden juga telah menetapkan wakil menteri di bawah ini:

    Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
    Wakil Menteri Perindustrian: Alex Retraubun
    Wakil Menteri Perhubungan: Bambang Susantono
    Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Lukita Dinarsyah Tuwo
    Wakil Menteri Keuangan: Anny Ratnawati
    Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Hermanto Dardak

    Inilah Menteri dan Wakil Menteri yang Dilantik

    KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (19/10/2011) pagi ini, melantik 12 menteri baru dan 13 wakil menteri baru hasil perombakan kabinet. Pelantikan dilakukan di Istana Negara pada pukul 09.00, dihadiri Wakil Presiden Boediono dan segenap menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

    Seusai melantik, Presiden akan menyampaikan pidato kebijakan untuk tiga tahun sisa masa jabatannya.

    Berikut nama-nama menteri, pejabat setingkat menteri, dan wakil menteri yang dilantik hari ini.

    Bidang Politik Hukum dan Keamanan:

    1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia: Amir Syamsuddin (Partai Demokrat) menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, menggantikan Patrialis Akbar (PAN). Denny Indrayana menjabat Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

    2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (PAN) menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dibantu Wakil Menteri Eko Prasodjo

    3. Kementerian Luar Negeri: Wardana menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (menggantikan Triyono Wibowo)

    4. Badan Intelejen Negara: Letnan Jenderal Marciano Norman menjabat Kepala Badan Intelejen Negara, menggantikan Sutanto.

    Di Bidang Perekonomian:

    1. Kementerian Keuangan: Mahendra Siregar menjabat Wakil Menteri Keuangan

    2. Kementerian Perdagangan: Gita Wirjawan (profesional) menjabat Menteri Perdagangan, menggantikan Mari Elka Pangestu (profesional). Gita dibantu Wakil Menteri Bayu Krisnamurthi yang menggantikan Mahendra Siregar.

    3. Kementerian Pertanian: Rusman Heriawan menjabat Wakil Menteri Pertanian (menggantikan Bayu Krishnamurti)

    4. Kementerian ESDM: Jero Wacik (Partai Demokrat) menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, menggantikan Darwin Zahedy Saleh (Partai Demokrat). Jero akan dibantu Wakil Menteri Widjajono Partowidagdo

    5. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (profesional) menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Jero Wacik (Partai Demokrat). Mari akan dibantu Wakil Menteri Sapta Nirwandar (internal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata)

    6. Kementerian BUMN: Dahlan Iskan (profesional) menjabat Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar (profesional). Dahlan akan dibantu Wakil Menteri Mahmuddin Yasin

    7. Kementerian Perhubungan: EE Mangindaan (Partai Demokrat) menjabat Menteri Perhubungan, menggantikan Freddy Numberi (Partai Demokrat)

    8. Kementerian Kelautan dan Perikanan: Tjitjip Sharif Sutardjo (Partai Golkar) menjabat Menteri Perikanan dan Kelautan, menggantikan Fadel Muhammad (Partai Golkar)

    Bidang Kesejahteraan Rakyat:

    1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Musliar Kasim menjabat Wakil Menteri Pendidikan Nasional Bidang Pendidikan. Wiendu Nuryanti menjabat Wakil Menteri Pendidikan Nasional Bidang Kebudayaan

    2. Kementerian Kesehatan: Ali Ghufron Mukti menjabat Wakil Menteri Kesehatan

    3. Kementerian Agama: Nazaruddin Umar menjabat Wakil Menteri Agama

    4. Kementerian Perumahan Rakyat: Djan Faridz (PPP) menjabat Menteri Perumahan Rakyat, menggantikan Suharso Manoarfa (PPP)

    5. Kementerian Lingkungan Hidup: Baltazar Kambuaya (profesional, Rektor Universitas Cendrawasih) menjabat Menteri Lingkungan Hidup, menggantikan Gusti Mohammad Hatta (profesional)

    6. Kementerian Riset dan Teknologi: Gusti Mohammad Hatta (profesional) menggantikan Suharna Surapranata (PKS).

    ==============================================
    Tulisan lain… UNTUK JENG SRI…

    Hati Kecil Saya untuk Sri Mulyani

    Hati kecil saya masih berharap mudah-mudahan hasil pemeriksaan investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kasus Bank Century itu tidak seluruhnya benar. Sebab, kalau memang tidak ada yang salah, akibatnya akan sangat dramatis: kita bisa kehilangan menteri keuangan yang sangat kita banggakan.

    Seorang menteri, Sri Mulyani, yang reputasinya begitu hebat. Baik di dunia internasional maupun dalam mengendalikan keuangan negara. Secara internasional dia terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di dunia dua tahun berturut-turut. Di dalam negeri dia dikenal sebagai menteri pertama yang berani mereformasi birokrasi di departemennya. Juga menteri yang sangat ketat mengendalikan anggaran negara. Bahkan, dialah satu-satunya menteri yang berani minta berhenti ketika ada gelagat pemerintah akan membela seorang konglomerat yang dia anggap tidak seharusnya dibela.

    Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada yang tiba-tiba mengatakan: kesimpulan BPK itu diperoleh dengan cara kerja yang kurang benar. Maka kita tidak akan kehilangan menteri keuangan yang pandainya bukan main itu. Pandai dalam ilmunya, pandai dalam menjelaskan pikirannya, dan pintar bersilat kata. Saya melihat kecepatan berpikirnya sama dengan kecepatan bicaranya. Kalau lagi melihat cara dia mengemukakan pikiran, seolah-olah otak dan bibirnya berada di tempat yang sama.

    Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang tiba-tiba menemukan data bahwa BPK telah salah ketik. Maka, kita tidak akan kehilangan menteri yang mampu rapat dua hari dua malam nonstop untuk menyelamatkan keuangan negara. Rapat itu tidak boleh berhenti karena lengah sedikit berakibat pada kebangkrutan ekonomi nasional. Rapat itu tentu melelahkan karena angka-angkalah yang akan terus berseliweran. Angka-angka yang rumit: kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan, stimulus, dan seterusnya. Angak-angka itu saling bertentangan, tapi menteri tidak boleh memilih salah satunya. Dia harus membuat keputusan yang harus memenangkan semua angka yang saling merugikan itu. Padahal, dia baru saja tiba dari Washington, AS, untuk berbicara di forum KTT G-20 yang amat penting itu. Di Washington dia tahu bahayanya ekonomi dunia. Tapi, dia mampu memikirkan keuangan internasional sekaligus keuangan nasional dalam waktu yang sama di belahan dunia yang berbeda. Dia harus menghadiri KTT G-20 di Washington saat itu (kebetulan saya ikut di rombongan situ) saat rupiah tiba-tiba melonjak menjadi Rp 12.000 per dolar AS. Dia harus tampil cool di forum dunia yang Singapura pun tidak boleh ikut di dalamnya itu sambil tegang bagaimana harus mengendalikan rupiah yang sudah membuat warga negara Indonesia panik semuanya.

    Dialah menteri yang datang ke Washington hanya untuk mengemukakan pikiran briliannya dan harus langsung kembali ke tanah air pada hari yang sama untuk mencurahkan perhatian pada ekonomi yang hampir bangkrut itu.

    Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang mengatakan bukan dia yang harus bertanggung jawab. Tapi, ada pihak lainlah yang harus mendapat hukuman. Kalau tidak, kita akan kehilangan seorang menteri yang di saat ibu kandungnya, Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko, sedang sakit keras menjelang ajalnya, dia tidak bisa menengok sekejap pun. Dia memilih mencurahkan segala pikiran, tenaga, dan emosinya untuk menyelamatkan ekonomi bangsa ini. Dia tidak bisa menjenguk ibu kandungnya yang jaraknya hanya 45 menit penerbangan di Semarang sana. Dia harus mencucurkan air mata untuk dua kesedihan sekaligus: kesedihan karena ibundanya berada di detik-detik akhir hidupnya dan kesedihan melihat negara dalam bibir kehancuran ekonomi. Dua-duanya tidak bisa ditinggal sedetik pun. Rupiah lagi terus bergerak hancur dan detak jatung ibunya juga lagi terus melemah. Dan, Sri Mulyani memilih menunggui rupiah demi nyawa jutaan orang Indonesia.

    Maka hati kecil saya masih berharap ada data di kemudian hari bahwa kebijaksanaan itu sendiri tidak salah. Sebab, sebuah kebijaksanaan bisa diperdebatkan salah benarnya. Saya masih berharap yang salah itu dalam pelaksanaan kebijaksanaannya. Yakni, saat mendistribusikan uangnya yang Rp 6,7 triliun itu. Dan saya sangat-sangat yakin dia tidak mendapatkan bagian serupiah pun.

    Maka saya sangat bersedih karena sampai hari ini belum ada satu pihak pun yang berhasil mengatakan bahwa hasil pemeriksaan BPK itu salah. Belum ada yang membantah bahwa hasil pemeriksaan BPK itu keliru. Semua masih mengatakan, hasil pemeriksaan BPK itu menunjukkan bahwa dia bersalah dalam mengambil keputusan. Dan hukum harus ditegakkan. (*)

    Tulisan Dahlan Iskan

    Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 10:02 am
    • Mudah2an suatu saat nanti Jeng Sri Mulyani dan Bung DI diberi kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk bersama-sama membangun negri Indonesia tercinta ini. Amin YRA

      Posted by aditam@putra | 4 Maret 2013, 1:43 pm
    • ya mudah2an saja… Jeng Sri disingkirkan karena byk yg takut ga kebagian jatah… soale tipenya mirip DIS,
      DIS ahli Manajerial, sedang Jeng Sri ahli Keuangan… dan diakui DUNIA…
      BEGO aja nih bangsa malah diusir… dan skr berkreasi buat bangsa lain…
      Kalo abah DIS RI-1nya mkn bisa dipanggil lagi tuh Jeng Sri… Asset Hidup Bangsa harus dioptimalkan…

      Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 3:07 pm
    • Untuk Ibunda Sri Mulyani,
      Dari awal saya sangat bersedih dengan cobaan yang diberikan. Namun saya tetap yakin, orang hebat pasti dikasih cobaan yang hebat pula. Saya hanya bisa berdoa untuk ridho Allah dalam mencerahkan persoalan yang membelit Bu Sri. Karena saya kepingin Bu Sri kembali lagi membereskan negara yang carut marut ini dengan keahliannya.

      Posted by Adit(pun) Bisa | 4 Maret 2013, 9:55 pm
  58. wah..saya berharap abah dipinang PKS utk kendaraan RI 1.Dengan kalimat penutup seperti itu mudah2an orang PKS paham ini adalah kritikan membangun, dan tidak menghentikan niatnya utk meminang abah sbg calon dari PKS……Hanura udah mantab dg abah ,PKS juga , siapa menyusul…?

    Posted by daus | 4 Maret 2013, 10:47 am
  59. Nahh…gimana neh, saksi berkata lain?? gak sesuai dengan “prediksi” Media dan KPK

    Dirut PT. Indoguna : Uang 1 Milyar Bukan Untuk LHI

    Islamedia – Direktur utama PT Indoguna, Maria Elisabeth Liman, diperiksa KPK sebagai saksi di kasus dugaan suap impor daging Selama 13 jam. Lewat kuasa hukumnyam dirinya membantah keterlibatan uang Rp 1 miliar untuk Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).

    Maria memilih untuk menyerahkan jawaban pertanyaan wartawan kepada pengacaranya. “Tanya pengacara saya,” kata Maria, usai pemeriksaan, di KPK, jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/2/2013).

    Kuasa hukum Maria, Denny Kailimang menjelaskan uang Rp 1 miliar itu untuk dana seminar dan tidak ada kaitannya dengan kuota. “Itu kan untuk seminar, nggak ada kaitannya (dengan kuota),” ungkapnya.

    Dia juga mengatakan pertemuan di Medan yang dihadiri Luthfi Hasan dan juga menteri pertanian Suswono adalah inisiatif Elda Devianne Adiningrat.

    “Jadi sebenarnya itu adalah ide dari ibu Elda,” ujar Denny.

    Maria sendiri keluar dari gedung KPK sekitar pukul 22.15 WIB. Mengenakan kemeja biru muda, Maria langsung masuk ke mobil Alphard hitamnya yang sudah menunggu di depan lobi KPK.

    Maria Elisabeth adalah salah satu saksi yang turut dicegah ke luar negeri. Dua anak buahnya di PT Indoguna, yaitu Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus dugaan suap impor daging.(detik)

    Posted by daus | 4 Maret 2013, 11:35 am
    • mas daus, mau doong seminar 1 Milyard, hahahaha,
      berarti KPK gegabah doong, berarti KPK salah doong
      Berarti penyadapan KPK tidak benar, hahahahahaha
      pleaseee, maling tidak akan pernah teriak maling sekalipun bukti sudah jelas, ini dindonesia

      Posted by shayun | 4 Maret 2013, 11:52 am
    • kalo ngaku loe itu uang untuk LHI sudah pasti loe kena tersangka dan dipenjara dooong , dasar ……,

      Posted by akik | 4 Maret 2013, 12:04 pm
    • Coba tanya si R*ani.. duit 10 juta buat daging yg mana…
      sudah tertangkap tangan masih aja ngelesnya…
      cari pengacara yg pinter dong, jadi naskah ceritanya lebih detail dan masuk akal… hahaha

      Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 2:50 pm
  60. Pak Dahlan, saya sangat yakin PETERNAK2 LOBI HOTEL akan segera PUNAH jika BUMN bersama-sama peternakan rakyat, memproduksi pedet. Bravo pak Dahlan, Bravo BUMN, Bravo peternakan rakyat ….

    Posted by Saitul Fakhri | 4 Maret 2013, 11:38 am
  61. semoga dengan kesempatan yang ada, Pak Dahlanis tidak berhenti menghancurkan tebing/penghambat pengembangan peternakan sapi, mumpung ada kewenangan dan prospek yang menguntungkan. Pak Dahlanis boleh boleh ‘geram’ dengan para peternak sapi lobi hotel/kamar hotel. apalagi saya Pak Dahlanis, bukan geram lagi, amat murka pada petualang petualang dan parasit sejati bangsa ini, yang selalu merangkai mafia daging sehingga dapat meraih keuntungan berganda, sementara rakyat tidak sanggup makan makanan bergizi.

    Posted by akik | 4 Maret 2013, 11:49 am
  62. Seorang tamatan MA mengumpulkan para Doktor dan Profesor, trus jadi moderator mereka dalam berdiskusi… jadi bangga sekaligus malu… bangga sebagai alumni MA dan sekarang jadi guru MA. Malu karena saya yang sarjana tidak bisa sehebat beliau…

    Posted by rahmat | 4 Maret 2013, 11:51 am
  63. Kadangkala untuk mendapatkan kepastian usaha, kita harus terjun langsung menekuninya. Bermain angka dan rencana itu bagus, tapi tidak lebih baik daripada menyimpannya sebagai arsip. “jalankan dan cobalah !”. itulah kata yang paling tepat untuk program-program gebrakan Abah DIs, setelah itu evaluasi dan ambil solusi, cepat, tepat dan dapat. heheheh… emang untuk urusan seperti ini Abah DIs jagonye.
    Buat yang gemar cari komisi apalagi dari daging sapi, mohonlah kepada Tuhan untuk disegerakan saja kematiannya, biar ndak bikin tambah sengsara Bangsa ini. ( lah wong banyak kasus di masukan ke ” hotel Prodeo” malahan makin ahli aza.)

    Posted by Manihot Ultissima | 4 Maret 2013, 12:01 pm
  64. kalo mau murah ya impor sapi dari india langsung. suami pernah dinas disana 7 bulan, disana banyak yang menganut Agama Hindu yang menganggap sapi adalah suci, sehingga nggak boleh disembelih apalagi dimakan disana, tapi india toh tetep aja mengekspor sapi ke negara lain. mengapa murah? ya karena jumlahnya banyak disana, nggak ada orang sembelih sapi disana..

    Posted by amanda | 4 Maret 2013, 12:24 pm
    • Nah curiganya, singapore impor sapi langsung dari india dalam jumlah besar, sehingga harga daging impor disana bisa murah. Indonesia impornya dari singapore, jadi harganya ngelonjak lagi, dan permasalahan di indonesia, banyak orang yang ingin mencapai kenikmatan hidup dengan instan, banyak juga yang gaptek, jadi yg bisa impor, langsung aksi ngejual harga barang impor dengan laba buanyak, nah yang gaptek mau2 aja beli harga selangit karena ada embel2 “barang impor”. mustinya yang nyari laba harus kira2, nggak boleh merugikan rakyat sendiri, nyari untung sih sah2 aja, tapi klo kebanyakan? senadainya pembeli tahu untung yg diambil terlalu banyak? apakah mereka ikhlas? nah malah jadi nggak barokah kan jual beli nya..

      Posted by amanda | 4 Maret 2013, 12:30 pm
      • Bagus. Jadi yg di Regulasi harga & Kualitas daging sapi. Indonesia sdh banyak hal yg diregulasi harganya contoh obat generik. HET / Harga Eceran Tertingi Rp 3,500 di Jawa untuk doxycycline -> obat Kencing tikus.

        Jadi Harga daging Sapi di Jawa di tentukan saja misalnya maximum Rp 55,000/ Kg utk grade daging sapi jawa atau equivalent. Biar pihak swasta yg menghitung apa bisa jadi pengimpor, peternak atau produsen pedet.

        Begitu pula harga di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan & Papua dan tempat2x lainnya.
        nanti harga pakan, pedet, tanah dll akan menyesuaikan.

        harga tanah di Jawa sudah mahal karena penduduk padat & tanah di buat rumah, sehingga free ranch atau ternak lepas sdh tidak menguntungkan.
        Maka daerah seperti Madura Sumbawa & NTT dan Bali akan menghasilkan sapi yg berkualitas. Ongkos angkut dari Sumbawa, NTT & Bali harus bersaing dng membawa sapi yg banyak sekali jalan.

        Masa ngirim sapi dari Australia lebih murah dari Sumbawa, NTT & Bali? Apa ada Kereta Api dari penyebrangan Ferry dari Bali di Banyuwangi ke Sby, Smg dan Jkt? Perlukah di buat rel kereta api menyatukan Jawa, Bali, Sumbawa dan Flores? KL – Singapore akan terhubung jalur kereta api, bukan?

        Sementara itu, semua hal yg membantu peternak sapi di Indonesia tentunya harus di bantu dan semua hal2x yg menghambat seperti pungutan liar, peternak lobi hotel, macet & ongkos kirim yg mahal harus dibasmi.

        Semoga Bermanfaat.

        PS: Pendapat pribadi saya MENTAN harusnya MENGUNDURKAN DIRI, karena sudah menyengsarakan rakyat dng membuat daging sapi termahal di dunia. Rendang, Soto daging & bakso adalah makanan rakyat yg dijual oleh PKL, warung dan rumah makan sederhana.
        Jadi mulai dari pembeli dan pedagang yg kebanyakan rakyat kecil dan berpenghasilan pas pasan harus membeli daging sapi dng harga tertinggi di dunia. Uang dari daging sapi tertinggi di dunia ini dibuat utk mencicipi daging R*ni Rp 10 jt/ malam.

        Sudah cara mendapatkan Uang merugikan banyak rakyat mulai dari PKL & pembeli, Uang nya pun di pergunakan utk hal2x yg negatif.

        Posted by sutben | 4 Maret 2013, 4:32 pm
      • Selamat malam dan salam kenal Kakak Amanda ;

        S.a.b.a.a.a.a..a.a.a.r Kakak Amanda;
        Setelah Pembangunan Priok selesai,
        Insya Allah semua yang ada di LN akan langsung
        merapat di Indonesia tidak perlu melalui Singapore lagi..

        OK,selalu semagat dan salam Dahlanis.

        Posted by N. SORRI.. | 4 Maret 2013, 8:14 pm
  65. Jika kita akan berusaha sudah barang tentu tujuan utama adalah keuntungan. Apabila rugi sudah barang tentu usaha tersebut tidak menarik lagi. Untuk itulah perlu dibuat kegairahan peternak dengan menjadikan keuntungan. Caranya BUMN yang bergerak dibidang peternakan ,khususnya sapi, diberi misi mencetak anak sapi ( pedet ) sebanyak peternak sapi di Indonesia, setelah itu kerja sama dengan petani peternak untuk penggemukan sapi dan hasilnya dibagi ( bagi hasil ) , masing-masing separoh. Pelan tapi pasti usaha swasembada daging sapi dapat terujud. Sebagai sasaran antara ide dari pak Ismed baik untuk dilakukan dulu.

    Posted by koko | 4 Maret 2013, 12:56 pm
    • Bung KOKO Permasalahannya :
      1. BUMN itu sebenarnya bukan fokus ke sapi, sifatnya hanya membantu kementan… mosok yg bantu lebih agresif… yg dibantu malah duduk manis terima duit…
      2. Ternak Pedet itu lama prosesnya, kalaupun dimulai skr baru kelihatan 2th lagi… maukah menunggu selama itu?? mkn untuk jangka panjang bisa, tapi jangka pendek (3~6bulan) mau spt apa?
      dan masa jabatan DIS tersisa 1,5th lagi… nextnya tidak bisa ditebak… kalau DIS tidak bisa jadi Presiden atau minimal MenBUMN lagi, jgn harap ada gebrakan2 signifikan…. kalo bahasa pertamina “KEMBALI KE NOL YA PAK…”

      Posted by PUTU | 4 Maret 2013, 2:58 pm
  66. Abah lagi geram ya sama orang senayan ? Hehehehehe sabar atuh Abah…..

    Posted by agungbsantoso | 4 Maret 2013, 1:17 pm
  67. Sapi…. sapi…. jadi inget ipin upin

    Posted by Nur Muhis | 4 Maret 2013, 1:26 pm
  68. Ibarat mencari penari gangnam di kalangan penari dangdut

    Peribahasa baru yang mengguncang perut..

    Posted by Zulphiandie | 4 Maret 2013, 1:50 pm
  69. Saya terkesan dengan paragraf ini:

    “Tidak perlu susah, tidak perlu mencium bau sapi, tidak perlu mencari rumput, tidak perlu mikir. Cukup dengan bekerja di lobi hotel dan di kamar hotel, hasilnya langsung nyata!”

    Ya iyalah, pak Dahlan, ga perlu susah susah cari ke sana ke mari, pencet tombol skali aja dah datang sendiri.
    Bau sapi? Ya gaklah, pak, pasti bau parfum!
    Cari rumput? Apa emang makannya rumput, pak, bukan PIZZAng Goreng?
    Ga perlu mikir? Ya mikir lah, pak, besuk yang dilobi pedet mana lagi ya…? Emang Babon yang Gemuk ga laku ya, pak?
    Hasilnya langsung nyata! Ya pastilah, pak! Gak usah nunggu dua tahun.
    Tapi… kemahalan, pak, buat para petani. 10 juta! Kontan lagik. Masak harus jual pedet 2 ekor, pak, pak.
    Uhuk uhuk

    Pak, para pelobby hotel dan kamar hotel itu dah mengiris-iris RASA KEADILAN, pak!
    karena hanya MENSEJAHTERAKAN segelintir orang saja.

    Posted by Rossa | 4 Maret 2013, 1:53 pm
  70. usul yang bagus pak dahlan Iskan,dgn melakukan importasi bibit sapi.agar bisa berkembang utk kedepanya lebih baik lagi.jaya terus dahlan Iskan

    Posted by yuli setiawan | 4 Maret 2013, 2:40 pm
  71. Lobi hotel??
    ckckk…

    Posted by Erit07 | 4 Maret 2013, 3:16 pm
  72. absen
    inspiring man

    Posted by Desi Anugrah | 4 Maret 2013, 4:00 pm
  73. pak dahlan mendingan jgn jadi presiden dulu. mending jadi mentri. cicipin jadi mentri bidang apa aja. digilir gitu deh..biar pak dahlan bisa langsung terjun melihat kondisi indonesia dan bisa membuat gebrakan2 baru yg membuat indonesia cetar membahana..setelah semua dicoba baru deh silahkan jadi presiden. tapi semoga ada pak dahlan pak dahlan yg lainnya yg bisa membuat indonesia menjadi negara yang maju disegala aspek. amin.

    Posted by rputrik | 4 Maret 2013, 4:30 pm
  74. Manstaf,kalo aja para ahli gak cuma nikmati gaji tinggi,gak bikin sensasi ternak di loby,pasti jayalah negeri,hidup NKRI

    Posted by perbaiki selalu | 4 Maret 2013, 5:36 pm
  75. Usul….. kalau sapi di otonomi daerah kan …pasti bisa… artinya setiap kabupaten diwajibkan memelihara sapi yang di kelola oleh pemkab, bisa di titipkan ke siapa saja yang mau memelihara…… di India dengan daerah tandus saja sapi bisa hidup apalagi di indonesia…….wong rumput sering numbuh di sela-sela aspal..kok

    Posted by seno | 4 Maret 2013, 6:14 pm
  76. sapi……. ooo… sapi. menghitungmu membuat mata pusing, (apalagi dengan 90 ribu per kilo ngilu rasanya jiwa).
    pedhet…. ooo..pedhet, membayangkan dirimu sungguh membuat perih di hati,(apalagi dengan 10 jt per malam bikin merinding bulu kuduk). emang paling enak bikin komentar gak perlu ribet pegang kalkulator ya Abah…. qiqiqiqiqi

    Posted by Manihot Ultissima | 4 Maret 2013, 7:28 pm
  77. kenapa g dibuat badan / tim / instansi tersendiri tuk menangani masalah daging sapi dan mngatur kebijakanya….sperti klo urusan bahn pokok seperti beras dll yg mengatur adalah bulog…namun sistemnya harus diperhatikan sperti harga beli sapi atau pedet dari peternak hrus bersaing dg harga pasar. jemput bola, datang ke peternak bkn peternak yg datang tuk jual sapinya.karena peternak kecil yg mempunyai 1-2 ekor sapi biasanya miim informasi. sehingga ketika mereka butuh dana cepat, akhirnya terpaksa menjual sapi tersebut ke pemborong / tengkulak dg harga di bawah harga pasar…..ujungnya memang di sistem yg perlu dibenahi, baik sistem pembelian, sitem perawatan, sistem organisasinya, sistem informasi dan lain-lain…

    Posted by Reinai | 4 Maret 2013, 10:39 pm
    • Setuju dengan Reinai…Yang paling penting adalah SDMnya (terutama di Kementan dan Dinas peternakan). Yaitu SDM yang cerdas, berpendidikan tinggi di bidang peternakan dan melek tehnologi, mempunyai kemauan yang kuat untuk memajukan peternakan di Indonesia (political will) dan tidak bermental maling, niscaya sistem dan organisasi apapun yang di terapkan pasti akan menghasilkan dan petani peternak akan mendapatkan hasil yang baik.

      Dari 3 hal tersebut kita sudah mempunyai SDM yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Tinggal niatnya saja yang belum kelihatan dan kejujuran yang masih perlu dievaluasi lagi. Itu saja menurut saya…

      Posted by Ardian | 5 Maret 2013, 9:56 am
    • mau buat badan apalagi mbak… udah sampai dibuat kementrian yg punya dirjen peternakan juga…
      yg perlu ditanyakan adalah MAU KERJA UNTUK RAKYAT atau PILIH KOMISI…
      untuk sementara keknya yg lebih enak pilih komisi… dan ini bukan cerita baru… dari jaman dulu dah spt ini…
      sama spt bikin SIM… kita tau itu suap menyuap… tapi ga masalah tho.. dibiarin aja… biaya 125rb menjadi 350rb/SIM…

      YANG PERLU DI BENAHI ADALAH OTAK PARA PEJABAT…
      SEHINGGA :
      1. MEREKA BISA BERPIKIR SEHAT DAN TULUS
      2. MEREKA BISA BERKATA JUJUR
      3. MEREKA BISA BERBUAT KEBAIKAN BUAT MASYARAKAT…
      secanggih2nya system kalau yg buat system pikirannya kotor, ya jadinya sistem kotor (ya kartel itu)…

      Posted by PUTU | 5 Maret 2013, 10:42 pm
  78. Semoga para Politisi Kesandung Sapi pada nyadar dan insyaf, bukan teriak sana teriak sini, ga adil perlakuan, proses tidak sesuai hukum, di fitnah politik, penggembosan partai dll.
    cara terbodoh ya, tanya langsung & disuruh jujur tuh, ikut makan duit “SAPI” ga, kan beres, kalo iya diam aja, kalo ga baru teriak sana sini
    pada ga mikir susahnya ngurus sapi ini, semoga ga kualat didunia, kalo diakhirat sdh pasti

    Posted by k.setu | 5 Maret 2013, 9:12 am
    • Assalamu alaikum Pak Menteri BUMN,Sebenarnya program SASA (integrasi Sapi dgn Sawit) sdh lama dicanangkan oleh kementan RI dan saya(Mantan Direktur Operasi PT.Buli Berdikari Group) membuat program VBC /Village Breeding Centre di seluruh daerah potensi lahan peternakan sapi(Sumatra, Jawa ,Papua, Kalimantan,dan Sulawesi) guna mendukung pencapaian swasembada daging sapi yg real di lapangan, namun kurang dukungan dari kementerian BUMN sebagai pemilik lahan kebun sawit yg banyak tersebar di wilayah nusantara ini dan Politikan will dari pemerintah karena memang program ini s membutuhkan modal investasi yg sangat besar dan waktu yang panjang,. Saya sangat bersyukur, bhw Pak menteri BUMN sangat peduli peduli trhadap permasalahan di persapi an. pengalaman saya selama 25 th Secara teknis yg namanya usaha breeding (pengembangbiakan sapi) beskala kecil/peternakan rakyat sangat mahal utk memproduksi 1 ekor pedet ,oleh karena itu harus dilakukan usaha besar besaran dan terintegrasi seperti di luar negeri skala usahanya sdh besar dan terintegrasi . khusus program yg dicanangkan di PT berdikari sedikit saya juga prihatin dan khawatir pak menteri nantinya kecewa karena :1.sistem pemeliharaan yang diterapkan inposible dan SDM yg digunakan masih sangat minim dalam managemen usaha peternakan sapi lebih-lebih usaha breeding dan peedlot. trims saya siap membantu bpk Menteri krn sayang bila program bapak gagal karena pelaksananya.

      Posted by jundawi | 5 Maret 2013, 10:19 am
      • saya dukung Bapak JUNDAWI untuk ikut memajukan Program persapian Indonesia bersama Abah DIs, semoga suara bapak dibaca oleh admin dan dapat diteruskan kepada Abah DIs.
        Siapapun anda yang merasa berilmu trus punya integritas tinggi dan komit dengan kemajuan Program SASA ini semoga dapat menyalurkan ilmunya bersama Abah.

        Posted by Manihot Ultissima | 5 Maret 2013, 11:35 am
      • Wah Mantaf Bener nih Pak JUNDAWI…
        Sebaiknya pengalaman bapak jgn disia2kan…
        Sebaiknya terus berkiprah…
        Maju terus sampai no.1 di Asia dan kalau perlu di dunia…

        Posted by PUTU | 6 Maret 2013, 12:20 am
      • Terima kasih sudah memberikan pengalamannya Pak. Semoga tetap bersemangat dan bisa membangun sinergi mengembangkan persapian nasional. Saya menggarisbawahi hal ini Pak:
        “khusus program yg dicanangkan di PT berdikari sedikit saya juga prihatin dan khawatir pak menteri nantinya kecewa karena :1.sistem pemeliharaan yang diterapkan inposible dan SDM yg digunakan masih sangat minim dalam managemen usaha peternakan sapi lebih-lebih usaha breeding dan peedlot”
        Pertanyaan saya adalah: yang impossible itu pemeliharaan yang mana Pak, apakah yang diterapkan oleh Bu Ria Berdikari yang menggunakan kombong? Kira-kira menurut Bapak solusinya bagaimana ya? Terima kasih

        Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 7:31 am
        • amin dan siap selalu pak, dan selama ini sy hanya menekuni usaha persapian dan rasa itegritas yg tinggi terhadap pengembanagan usaha peternakan terutama pada PT.Buli sebagai asset daerah dan asset nasional perlu dikembangkan terus, hal in semakin semangat dengan pak Menteri BUMN konsen dan sangat perhatian di peternakan sapi ini.
          yg sy maksud impossible adalah penerapan sistem kombong Ria berdikari itu, Teori dan hitung2an diatas kertasnya angat menjanjikan dan hal ini bukan pertama dilakukan oleh Ria ini ,tapi selama ini semua ranch menerapkan sistem tersebut dengan sistem paddock penggembalaan yg pakannya sebahagian disuplay dr luar, cuman bedanya Ria meningkatkan daya tampung lahan. nah disinilah sangat rawan dan perlu perlu memperhitungkan semua aspek seperti aspek kondisi, pengaturan petakan kombong, sarana prasarana produksi,Realitas yg sudah ada dicoba 100 ek dlm 1 petak kombong ternyata baru 2 bulan sdh banyak yg mati dan potong paksa akibat dari terjadi kubangan dan lokasi becek serta suplay pakan tidak memenuhi kebutuhan.
          utk solusinya sangat banyak namun maaf nanti dilain waktu dan mudah2an dpt direspon oleh pak dhlanis dan berdikari.trim selamat dan sukses pak aba Dahlanis.

          Posted by jundawi | 9 Maret 2013, 4:21 pm
          • Selamat pagi Pak. Sepanjang yang saya tahu, Bapak Dahlan Iskan ini sangat menyukai ide yang solutif. Jika memang sistem kombong memiliki kelemahan, segera disampaikan saja ke beliau. Apalagi sebagai praktisi persapian Bapak pasti punya saluran ke kementerian. Jika disampaikan di media sosialpun, insya Allah ada orang terdekat beliau yang menyampaikan.
            Kami di sini hanya berharap, bahwa proyek persapian nasional ini tidak boleh mundur. Dulu diklaim permasalahan sapi adalah karena pakan, sudah dicoba lakukan dengan sasa (sapi sawit), sate (sapi tebu), saso (sapi sorghum). Ternyata masalahnya bukan lagi di pakan sekarang, tapi lebih di langkanya anakan sapi. Maka didoronglah proyek penganakan sapi. Demikian seterusnya, demi tercapainya swasembada sapi.
            Soal supply makanan semoga terselesaikan dengan kerja sama dengan perkebunan BUMN. Soal kubangan, lokasi becek, serta kesehatan sapi yang sempat diujicobakan dan banyak sapi yang mati, semoga dapat ditemukan solusinya juga. Terlebih apabila memang sudah ada solusinya. Tinggal pelaksanaannya saja berarti. Jika kita fokus saya yakin masalahnya akan terselesaikan, kubangan mungkin bisa diatasi dengan pembuatan parit/saluran air agar tidak terjadi genangan air berlebih, penanaman rumput gajah dll yang saya yakin semuanya sudah difikirkan segenap PT BULI.
            Kami optimis proyek ini berhasil, jika ada kekurangan, coba terus, selesaikan satu persatu permasalahannya.
            Sukses swasembada sapi Indonesia!!! Sehingga tidak ada keraguan lagi adanya baso daging tikus karena sapi tak terbeli.

            Posted by apasaja | 10 Maret 2013, 9:11 am
  79. Alangkah baiknya sapi dibiarkan berkeliaran di hutan seperti yang dilakukan oleh masyarakat India 😀

    Posted by Jual Sepatu Futsal | 5 Maret 2013, 11:46 am
    • Sekarang kan Buli Berdikari nyoba pake sistem kombong Mas. Kalo di hutan, di India mungkin OK karena mereka ngga boleh makan daging sapi, kalo di kita pasti diburu deh, karena semua orang yang suka daging sapi ya akan suka nangkepin sapi …

      Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 7:35 am
    • Maaf sekali lagi Bro Apa saja, soal ide dan solusinya terlalu panjang dan kurang efektif disampaikan melalui media ini, yg jelas sy setelah melihat langsung pelaksanaan dilapangan model peternakan Ria itu (sistem kombong) semakin kuat dugaan kami bahwa managemen PT.Buli sekarang belum/kurang punya kemampuan tekhnis dan pengalaman dalam usaha peternakan sapi dalam area padang penggembalaan terlebih lebih dalam kandang , Mereka punya kemampuan ngomong besar, dan menggampangkan pengelolaan Usaha peternakan sapi, bahkan menurut laporan dari staf teknisnya bahwa pimpinan yg ada skrg tidak mau menerima saran/ masukan /kritikan baik yg menyangkut teknis maupun menyangkut operasional terutaman dalam penerapan pemeliharaan sistem kombongnisasi tsb.
      Usaha Peternakan Sapi (industri Biologis ) tidak sama dgn usaha usaha benda mati dan tidak semudah itu dalam pengelolaannya, banyak faktor dan aspek yg tdk dapat 100 % dikendalikan oleh manajemen .
      Yg perlu pak Dis ketahui bahwa dari managemen buli yg dulu sudah lama mau fokus,fokus sebagai bisnis intinya adalah sapi. dan sebenarnya dasar/pondasi untuk pengembangan PT.Buli kedepan sdh terbentuk dan secara tekhnis dan bisnis dapat dipertanggungjawabkan bahkan akhir thn 2011 kami sdh membuat proposal VBC (village breeding Centre) rencananya di beberapa daerah potensi lahan termasuk Optimalisasi Lahan dan Populasi sapi PT.Buli di Sidrap, Ex PTPN XIV di Sulsel dan Sumba NTT. Proposal ini bertujuan mempercepat peningkata populasi sapi secara Nasional sebagai Kontribusi BUMN thdp Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK), namun tidak mendapat persetujuan dan dukungan dari Kementerian terkait .
      Syukur bahwa sdh ada Pak Dis yg memahami betul perlunya pengembagan usaha peternakan sapi ini utk mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah/negara karena komoditi daging sapi sdh termasuk komoditi strategis hampir sama dengan komoditi pangan lainya.
      Untuk Pak dis kami siap memprosentasikan program yg saya maksud tsb diatas dan banyak potensi dan peluang bidang Peternakan di Perusahaan BUMN yg dapat di eksploire secara terintegrasi dan sesama BUMN , hal ini mungkin perlu juga disampaikan ke Pak Dis.Ok apa saja, Kapan ya… bisa ketemu dgn pak DIS?????
      Kami tidk punya kepentingan dan tendensi lain semata mata hanya bangga dan mendukung sama pak Dis semoga sukses membenahi BUMN ,PT.Berdikari khususnya PT.Buli.

      Posted by jundawi | 17 Maret 2013, 11:15 pm
  80. SUBHANNALLAH.
    PENGAKUAN SEORANG PEMIMPIN YANG BETA AKUI : SANGAT LANGKA,MAHAL DAN BERHARGA..

    Program yang beliau canangkan tahun lalu belum bisa menjadi :
    Senjata Pamungkas dalam hal mengatasi kekurangan Daging Sapi Nasional.

    Kemudian beliau kumpulkan Para Praktisi,Para Riset dan
    beberapa Achli2 dari : UNHAS, UDAYANA, UNDIP, UGM , UNSOED dan Universitas Jambi,
    duduk bersama untuk ber-Diskusi..

    Alhamdulillah,ketemulah akar permasalahan-utama-nya :
    Yaitu : semua sepakat , selanjutnya Kita tidak hanya fokus pada penggemukan Sapi saja,
    tapi juga harus mem-Produksi-Pendet juga..

    Semoga,apa yang menjadikan permasalah dilimpahkan kemudahan oleh Allah.
    Dan “ketauladan”yang telah ditunjuk DAHLAN ISKAN diatas,
    dapat merupakan contoh bagi Kita semua,terutama para Pimpinan yang hobbynya Duduk-Manis..,
    tidak Kreative…,Kemauannya hanya dibawah : 20 Karat.. AMIIN.

    Jayalah Indonesiaku dan salam Dahlanis..

    Posted by N. SORRI.. | 6 Maret 2013, 6:06 am
  81. yang diundang masih kurang satu lagi Pak, petani yang benar2 merasakan susahnya dalam mencari pakan, sehingga mereka beralih menggunakan sentrat yang harganya mulai merangkak naik, dan saat ini susah ditemukan dipasar.

    Sesungguhnya tidak dimasalah ternak saja, dibidang pertanian juga sama, mahalnya biaya upah tandur, matun, panen, sehingga penghasilan yang didapatkan pada saat panen tidak sebanding dengan tenaga, waktu dan pikiran yang dicurahkan selama tiga bulan.

    Posted by Kka Kusnanto | 6 Maret 2013, 7:34 am
    • Saya fikir petani sudah lebih dulu diundang atau didatangi Mas. Sekarang giliran yang ahli atau praktisi persapian. Tapi selama proses monitoringnya saya yakin pasti semua dilibatkan. Dan siapapun bisa memberikan saran ke Abah Dahlan Iskan. Boleh lewat twitter yang sudah aktif lagi, di sini, di facebook, atau titip masukan melalui orang terdekat beliau.

      Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 7:39 am
  82. Ok apa saya, saya mencoba memberikan masukan berdasarkan hasil uji coba saya yang pertama melalui MH#57 Kemauan 24 Karat Bersawah Baru di Ketapang. Hal itu saya amati dan kerjakan sendiri dengan bantuan buruh tani.

    Posted by Kka Kusnanto | 6 Maret 2013, 8:08 am
  83. Salah ketik
    Ok apa saja, saya mencoba memberikan masukan berdasarkan hasil uji coba saya yang pertama melalui MH#57 Kemauan 24 Karat Bersawah Baru di Ketapang. Hal itu saya amati dan kerjakan sendiri dengan bantuan buruh tani.

    Posted by Kka Kusnanto | 6 Maret 2013, 8:09 am
  84. HaLo SeMua, JuMPa LaGi SaMa Saia ….
    aDa iSSue NiHHHHHHHH ….. CoBa HaYo CoBa ….. BiSa NaNGGePiN Gaaaaa???
    Z. PLN MaSiH PaKe ouTSouRCiNG. DuLu C’ aBaH DiRuTNYa KaN? KeNaPa LoM DiTaNGGePiN? SeKaLiNYa NaNGGePiN, MaSiH ouTSouRCiNG DeNGaN TeNDeR. KaRYaWaN NTu MauNYa JaDi KaRYaWaN TeTaP TaHuuuuuu, BuKaN oS Ga JeLaS NaSiB
    Y. PeTaNi GaRaM PaDe DeMo JuGa TuH, MaNa TaNGGaPaNNYa?
    X. YaNG JuaL JuaL aSeT TaNPa PeRSeTuJuaN RuPS GiMaNa NoooooH, iTu KaTaNYa PiDaNa LHoooo.
    W. KaLo DiPaNGGiL Ga PeRNaH DaTeNG, NGeSeLiN JuGa LaMa-LaMa ….
    V. PaGi YaKiN PeRPaNJaNG KaReN JaDi DiRuT PeRTaMiNa, SoRe BiLaNG LaiN. GiMaNa TuCH?

    Posted by BaN SeReP | 6 Maret 2013, 9:01 am
  85. siiip

    Posted by kaparudin | 6 Maret 2013, 10:48 am
  86. Djono W Oesman
    Kopdar, Pak Dahlan Siap Hadir

    “Pak dwo, rombongan saya 32 orang siap beli tiket KA pp ke Kopdar Bandung. Kalo sampe pertemuan batal, kami rame-2 ‘main’ ke kantor bapak aja,” telepon seorang teman Dahlanis ke hp saya, kemarin.

    Ada lagi, tadi pagi, telepon juga: “Pak, jangan sampe Kopdar batal lagi, ya… Kami 49 orang segera beli tiket pp, nih. Kalo batal, kata teman-2, kami ke Jkt utk membakar kantor pak dwo,” katanya sambil tertawa.

    Sebenarnya, telepon Dahlanis bertubi-2 ke hp saya, selama 3 hari ini. Isinya, kurang lebih sama dg di atas. Menggambarkan semangat, sekaligus gelisah. Menyiratkan gembira, campur gregetan. Saya terjemahkan perasaan mereka begini: “Tolong, jangan permainkan kami, yg sudah terlanjur cinta Pak Dahlan, terlanjur sayang Pak Dahlan.”

    Kawan-2ku…

    Saya tdk pernah main-2 dlm urusan cinta-2an model begini. Saya posting pengumuman Kopdar Bandung, hasil rapat Dahlanis Jkt di ktr saya, Selasa pekan lalu. Terbentuk panitia Tim Enam, eks Wartawan JP (Agung Pamujo, Bahar Maksum, Joko Intarto, Yu’ Srie, Surya Aris, dan Djono W. Oesman). Belum ditunjuk, fungsi masing-2.

    Tapi, tenang saja, kawan…. Diam-2 kami bekerja sendiri-2.

    Hasilnya: Joko Intarto mengatakan, Pak Dahlan menyatakan siap datang pada hari pertama Kopdar Bandung (Sabtu, 05/04) untuk memberikan pemaparan peta politik dan sistem Pemilu Indonesia terbaru. Pembicara lain, Konsultan Komunikasi Prof Dr Hamdi Muluk, Konsultan pemasaran Rhenald Khasali, dan Konsultan Komunikasi Uge A Ridwan.

    Agung Pamujo menyatakan, sudah menyiapkan run down acara. “Dalam waktu dekat akan saya umumkan,” katanya.

    Soal daya tampung penginapan dan makan (gratis) 2 hari di Bandung, berapa puluh ribu orang yang mampu dibiayai koran Radar Bandung (grup JP), sampai kini masih dibahas Agung Pamujo dg pihak Radar Bandung. Sebab, Agung yg sejak awal me-lobby Radar Bandung.

    Demikian hasil sementara dari Tim Enam. Jika ada yg terbaru, pasti segera saya umumkan.

    Mohon kawan-2 sabar. Saya tidak pernah main-2, walo saya suka bergurau. Bila jadi saya katakan jadi, andai batal pasti saya umumkan batal. Tidak ada bohong. Kalo saya bohong, tolong jangan bakar kantor saya, sebab ada banyak karyawan disitu. Tapi, gantunglah saya di Monas (hihihi… niru Anas). Alatnya cukup pake tali rafia aja, biar tidak gatel di leher.

    Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 4:29 pm
  87. Assalamualaikum
    Sahabat Dahlanis dan Dahlanmania dimanapun berada, sungguh saya sangat terluka dengan berita dibawah ini

    http://kickdahlan.wordpress.com/2013/03/06/komisi-ix-dpr-akan-panggil-paksa-menteri-bumn/.

    Dengan begitu sarkastis dan Pe De-nya mereka yang selama ini mengaku wakil rakyat dari wong cilik berkata dan mengata-ngatai Abah DIs, dan sungguh dengan sangat menyesal saya menyaksikan tak satupun pembelaan yang keluar baik dari Abah DIs sendiri maupun dari kalangan Dahlanis. dimana sebenarnya kita berpijak sahabat ?, ketika orang yang kita cintai dihina dan direndahkan oleh mereka yang antipati ?.
    Sahabat Dahlanis, Dahlanmania dimanapun berada, saya yakin dengan hati bersih dari prasangka jika semua yang kita baca sejak awal ” muali dari CEO Notes hingga Manufacturing Hope ini” merupakan gambaran kerja keras Abah DIs untuk kesejahteraan bangsa dan kemajuan Indonesia seluruhnya tanpa kecuali. Bukan begitu sahabat ?. Tapi dengan pongahnya mereka yang duduk disinggasana DPR menunjuk hidung Abah DIs dengan kata-kata yang begitu menyakitkan. Tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar yang cenderung menghina dan mendeskreditkan beliau.
    Sahabat dimana sebenarnya kaki kita berpijak ?, ketika orang yang kita cintai di cela tanpa dasar, dihina dengan angkuhnya ?. dimana sahabat ?, ketika berita itu sampai, tak satupun pembelaan yang adil buat beliau saya temukan didalamnya, tidak satupun seakan akan saya hanya sendiri menangis tanpa kawan menyaksikan ketidak adilan ini berlangsung.
    Dimana Pak Erick Antariksa yang begitu menggebu selama ini menjelaskan posisi Abah DIs?, Dimana Bro Akadarisman yang heroik membela beliau dari hujatan manusia dengki?, dimana Mang Encep, Bli Putu, Mas Apasaja, Mas Akal Sehat, Mbakyu W Ning, Mbay Yuni, Mas Wanto Kdr, dik N Sorri,Mas Aditam@putra, ataupun Bro Bonzo yang begitu getol mengajak ber SMS ke SBY, atau Pak KKA Kusnanto atau yang lainnya yang tidak mungkin saya sebut disini. Kemana semuanya?, apakah suara kita begitu semayupnya sahabat?. saya menangis membaca Berita ini sahabat.

    http://kickdahlan.wordpress.com/2013/03/06/dahlan-iskan-dituduh-jual-aset-bumn/.

    Berikan sedikit pencerahan buatku sahabat, berikan sedikit jawaban agar sya tidak merasakan kesendirian
    Wassalam

    Posted by Sofyan Usamah | 6 Maret 2013, 6:32 pm
    • kalau diperhatikan kelihatannya ada sebuah strategi dari partai tertentu yang dengan sengaja akan membunuh karakter DI mulai ES, AB, dll, mereka dengan sengaja karena latar belakang sejarah yang berbeda (silahkan di cek dari masing masing personil tersebut) dengan cara biasa tidak mempan maka memanfaatkan buruh sebagai alasan pembenaran dan bandingkan juga dengan latar sejarah DI dari mana beliau berasal, maka saran saya mulailah sahabat dahlan meluangkan waktu untuk mengcaunter semua komentar yang berada di forum maupun berita, mudah mudahan kebenaran menjadi pemenang dalam setiap pertempuran….

      Posted by Silla Keras | 6 Maret 2013, 9:54 pm
    • Bung Sofyan, Anda tidak sendiri. Lagi pula permainan ini belum usai. Sebagian besar anggota DPR mungkin tidak suka dengan Pak Dahlan. Apapun akan mereka lakukan agar Pak Dahlan terjatuh dan bisa dipermalukan. Mereka menggandeng media yang saban hari menjelek-jelekan Pak Dahlan. Belajar dari Efendi Simbolon, mereka yakin isu negatif Pak Dahlan akan menurunkan elektabilitas. Masih ingatkan hasil survei sebelum gonjang-ganjing kongkalikong dan tragedi Tuxuci, dibanding sesudahnya. Saya tidak ingat angka pastinya, cuma yang jelas dikabarkan elektabilitas menurun. Berkaca dari itulah, anggota DPR jadi ngotot menjelek-jelekkan Pak Dahlan. Mereka mungkin akan puas bila Pak Dahlan mundur, atau minimal tidak mencalonkan diri jadi Presiden. Ada banyak peluang perangai busuk anggota DPR yang dihancurkan Pak Dahlan. Saya percaya para Dahlanis tidak tinggal diam. Lagi pula, anggota DPR belum sekukunya para Dahlanis. Kalau saja mau, para Dahlanis bisa saja menghancurkan mereka.

      Posted by Dedy Armayadi | 6 Maret 2013, 10:29 pm
    • Saya hadir Bung Sofyan Usamah.

      Saya juga baca berita terkait tenaga outsorching di sejumlah BUMN. Mereka yg demo itu adalah massa yg dibayar dipimpin oleh orang2 yg juga dibayar. Soal Dahlan Iskan akan dipanggil paksa dan dikawal oleh organisasi buruh bentukan mereka dan berafiliasi kpd partai tertentu memang itu adalah cara politisi senayan mengumbar sensasi. Semua orang yg punya akal sehat memang tdk mungkin bisa menyelesaikan persoalan lama dalam waktu singkat. Abah tidak diam. Hari ini Abah berkoordinasi dg menteri Tenaga Kerja. Kita tunggu solusi dari Abah. Pernyataan terakhir dari Abah soal ini adalah menyarankan kpd direksi BUMN untuk menggaji tenaga outsorching lebih tinggi dari UMP.

      Terkait tuduhan bahwa Abah menjual aset BUMN dan melanggar UU melalui aksi korporasi juga pernyataan asbun dan cari sensasi murahan. Jelas beda jauh antara jual aset dg aksi korporasi. Dulu malah mereka yg jual BUMN dg harga murah. Jadi, pernyataan para politisi itu memang tujuannya menjatuhkan Abah, akan tetapi yg akan terjadi sebaliknya.

      Kita doakan Abah selalu dalam lindungan dan ridlo Allah SWT.

      Posted by mang encep | 6 Maret 2013, 10:38 pm
      • Subhannallah.

        Kakak Mang Encep ;
        Insya Allah, Masyarakat su “tahu” dan su pada “cerdas” , yaitu :
        Adanya Outsorching itu mulai Tahun berapa….?
        Dan GAS NASIONAL di JUAL dengan HARGA-MURAH ke Negeri sebelah itu mulai Tahun berapa….?
        Khan masih Bendera-nya dia2 juga…

        Ha….ha…..ha….a,itu namanya : senjata makan tuan,
        levelnya : masih class Nasi bungkus..

        Semangat terus,jangan ragu dengan “Kebenaran”,
        Rakyat akan selalu bersama Kita. AMIIN.

        Salam Dahlanis..

        Posted by N. SORRI.. | 7 Maret 2013, 6:11 am
        • mangtab betul,,,para anggota DPR mau cuci tangan dari apa yang mereka putuskan, OUTSORCHING hasil dari pemerintahan SEBELUMNYA yang dari partai anggota DPR tersebut , dan juga BUMN dijual dalam masa pemerintahan tersebut,,,,saran saya mudah mudahan semua dahlanis bisa nenyampaikan tulisan di sini ke kompasiana biar yang melek huruf tau konspirasi anggota dpr itu

          Posted by Silla Keras | 7 Maret 2013, 8:03 am
    • Kang Sofyan Usamah.. soal dipanggil paksa komisi IX DPR, sudah dijawab oleh Dahlan Iskan di sini
      http://www.tempo.co/read/news/2013/03/06/090465346/Dahlan-Tak-Takut-Dipanggil-Paksa-DPR
      Nggak perlu dipikir sampai segitu seriusnya, Dahlan Iskan sendiri kalo berurusan dengan DPR,nggak mikirin serius kok .. khan ngadepin anak TK.. hehehe

      Posted by cak-mat | 7 Maret 2013, 11:15 am
    • Abah orang yg bijaksana, jadi beliau juga menyikapi tingkah DPR dgn Bijaksana…
      DPR sebenarnya ga jahat2 amat… Mereka hanya bingung… Bingung cara balikin modalnya gimana…
      Dulu kampanye ngeluarin duit ada yg sampai 50M… giliran udah menjabat ternyata lahan yg basah sudah mengering… YA BINGUNG…. RUGI BANDAR nich….

      Trus bentar lagi masa jabatan habis, mau KAMPANYE PAKE APA??? sedang yg kemaren aja belum balik modal.. ya lihat kiri kanan ternyata jalannya ada… DGN MENDOMPLENG KETENARAN DAHLAN ISKAN…
      Dgn Menghujat dan Menyudutkan DIS…
      1. PASTI MASUK KORAN, MINIMAL WEB LAH
      2. PASTI MASUK TV… (gratis, ga usa bayar mahal)
      3. PASTI DISIARKAN TIAP HARI…

      Bagaimana kalau mendompleng JOKOWI, kan Tenar juga??? Takut OM, Takut Ditimpukin fans Jokowi…

      Saran saya buat para anggota DPR…
      Anda adalah perwakilan rakyat, dipilih rakyat… sebaiknya niat awalnya juga tulus membangun…
      Percuma juga anda menumpuk kekayaan… umur anda juga ga lebih 20th lagi… kalo byk yg nyumpahin mkn jadi tambah kurang lagi… gunakan cara2 yg beradab, seperti orang tua mendidik anda waktu kecil…

      Posted by PUTU | 7 Maret 2013, 6:52 pm
    • Jangan kuatir mas sofyan, saya yakin semua dahlanis pasti merespon / mengcounter semuanya… hanya pada waktunya pasti akan ketahuan belang dari anggota Dhewan …

      Posted by suhardi | 9 Maret 2013, 11:04 am
  88. ban serep di atas dari partai yang tersinggung ya. kasihan buruk muka cermin dibelah

    Posted by harsia | 6 Maret 2013, 8:14 pm
  89. apa alasan org2 pdi pada galak ama dahlan iskan?

    Posted by tanda tanya | 6 Maret 2013, 8:25 pm
    • Maklum Kakak Tanda Tanya ;
      Su bukan rahasia umum lagi.

      Dalam segala hal, “Niat” DAHLAN ISKAN adalah : “Ibadah” hanya karena Allah semata.
      Jadi beliau sangat Istiqomah, Jujur, Berani, demi untuk Kemajuan Kesejahteraan Rakyat secara Nasional.

      Jadi, sonde ada istilah bagi-bagi (koropsi) dalam Kamus beliau.
      Koropsi, memeras Milik-Rakyat, Lintah Darat, harus di-Sikat..dimuka Bumi ini..

      Ok…..!

      Semangat terus, jangan ragu melawan ke Zholiman..
      Rakyat bersama Kita..,salam Dahlanis.

      Posted by N. SORRI.. | 7 Maret 2013, 6:30 am
  90. apa karena singapura takut ama dahlan iskan?

    Posted by tanda tanya | 6 Maret 2013, 8:27 pm
  91. Damang kang? Insya Allah abah dahlan iskan ga akan apa2. sedih tp Kita berdoa ajasembari.netralisir issue miring semampu kita . Orang2 dekat abah sdg sibuk nyiapin kopdarnas. April Ka bandung moal kang?

    Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 10:12 pm
    • Morosot buat kang s usamah

      Posted by apasaja | 6 Maret 2013, 10:14 pm
    • Alhamdulillah Damang Kulan, Sawangsulna kumaha Kang Apasaja sehat?, Hoyong mah kalintang nun ngiring Ka Bandung teh, mung rupina jalaran kasibukan pribadi di kebon sim kuring mah ngiring pidu’a-na bae, mugia Kopdarnas di Bandung sing lungsur-langsar kalayan ngahasilkeun buktos nyata kangge sadaya warga Dahlanis Dahlanmania anu antukna mah tangtos urang ngiring ngarojong kamakmuran Bangsa lan Nagara Indonesia. Amiiin.
      Hapunten pisan Kang, Insyaalloh upami nuju rineh mah seja ngalongok nun. nyuhunkeun bewarana bae nya!!!

      Posted by Sofyan Usamah | 7 Maret 2013, 11:27 am
      • Alhamdulillah saupami aya dina kaayaan sehat wal afiat mah, ata anu diseja. Simkuring oge pangesto teu kirang sawios-wios Kang.
        Nya sumuhun eta, anu dipundut ku urang ka Gusti Nu Murbeng alam teh, mugia eta acara kopdarnas teh, sajabina ti ngajantenkeun sarana kanggo riung mungpulung patepang raray di antawis para wargi nu ngagaduhan sumanget perobihan, oge mugia tiasa ngahasilkeun buktos nyata kanggo kamajengan bangsa urang. Raraosan mah, saupamina langkung seueur deui nu sapertos Abah, asa moal lami deui da bangsa urang teh tiasa sapertos bangsa majeng sanesna.
        Perkawis teu tiasa hadir, teu sawios-wios margi sumanget sareng du’ana mah tos tangtos dugi ka Bandung panginten. Malihan mah, Kang SU mah tos mraktekeun kerja kerja kerja di kebona. Dipelakan porang alias ileus atanapi rencangna suweg teu Kang? Hehehe
        Hehe, simkuring oge ngoprak-ngoprak wungkul. Mudah-mudahan wae teu aya halangan harungan. “Surat Ijin Berangkat” mah parantos aya.

        Posted by apasaja | 8 Maret 2013, 2:02 pm
  92. Insya Allah,beta selalu ada Kakak Sofyan Usamah..

    Jangan kawatir Kakak, AB,RT,NR,belum lagi si BO,OB,TR,BA khan Benderanya masih itu2 juga.
    Memang kerjaan-nya, senang membuat gonjang-ganjing Republik ini.
    Menghina,mencaci maki,yang katanya wakil kita, itulah kerjaan mereka..,biar di-bilang bener2 kerja..
    Padahal,hasil kerjanya saja msih dibawah target ..

    Kita Do’a kan saja buat DAHLAN ISKAN,semoga Allah me-Limpahkan: Kesehatan, Kesabaran, Bimbingan,
    Kemudahan, Kemuliaan dalam menghadapi cobaan2 dalam menjalankan “Amanah” -nya.. AMIIN.

    Semangat terus,demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat..
    Salaaam Dahlanis..

    Posted by N. SORRI.. | 7 Maret 2013, 7:20 am
  93. Saya pikir para peternak pedet di hotel juga mengetahui, melihat, and merasakan betapa susahnya orang tua2 mereka, saudara2 mereka and tetangga2 mereka ketika masih di desa, betapa petani cuma mendapatkan kotorannya saja buat pupuk kebun dan sawahnya, tapi… nanti gantian petani dapat surganya and peternak di hotel dapat nerakanya

    Posted by Riyono | 7 Maret 2013, 7:52 am
  94. Anjing menggonggong Kafilah tetap berlalu, Selamat pak semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, keistiqomahan, dan RidhloNya pada Bapak, Amin

    Posted by Riyono | 7 Maret 2013, 7:55 am
  95. Alhamdulillah sahabat Dahlanis dan Dahlanmania semua, ternyata hari ini saya buktikan jika saya memang tidak sedang sendirian. Terima kasih atas penjelasan dan hiburan serta semangat semuanya. meskipun masih merasa terluka, saya akan berusaha mengerti dan mencari tahu maunya ” mereka ” yang sebenarnya.

    Semakin hari saya semakin benci dengan politik yang dimainkan orang Partai di Gedung DPR, terutama mereka yang dengan suara lantang mengklaim sebagai partai wong cilik. partai yang pada masa pemerintahan di pegang oleh Ketum-nya begitu gencar melakukan privatisasi BUMN, jual-jual BUMN dengan harga eceran yang keliwat murah. Indosat, Tanker Pertamina dan Gas Tangguh adalah bukti-bukti tercecer yang hingga saat ini menjadi duri dalam daging bagi pertumbuhan industri kita, dan hari ini dengan pongah pengeras suara mereka memenuhi langit Indonesia. ” akulah sang Pahlawan…….. “( gila politik begitu kejinya). Hitam jadi Putih dan Putih bisa menjadi buram… terlalu sungguh terlalu, -dan kita sebagian anak bangsa Indonesia ini dengan rela menjula jiwa dan badan kita tersandera demi sebuah jargon wong cilik yang terlalu penuh tipu daya-. Astaghfirullah haladziem.

    Posted by Sofyan Usamah | 7 Maret 2013, 11:14 am
    • Akan semakin jelas mana emas mana loyang.
      Abah juga tidak sendirian. Karena doa orang2 yang akalnya sehat dan hatinya ikhlas selalu menemani Abah disetiap tarikan nafasnya, gerak langkahnya, serta senyum tulusnya, bahkan isak tangisnya di tengah2 orang yang bercucuran keringat.

      Abah sudah siap berkorban apapun.
      Abah sudah pula membuktikannya.

      Abah tidak akan pernah bergeming hanya karena ancaman atau hujatan.
      Karena Abah bukan orang yang ambisius melainkan antusias.

      Abah lebih banyak memberi daripada meminta, Karena permintaan Abah sudah dikabulkan Tuhan.
      Abah hanya ingin sepatu. Tuhan telah memberi.
      Abah hanya ingin sepeda. Tuhan juga telah penuhi.

      Abah tidak pernah meminta jabatan. Tapi Abah pantang menolak jika dibutuhkan.
      Abah menjadi Dirut PLN karena penugasan.
      Abah menjadi Menteri BUMN juga karena penugasan
      Dalam melaksanakan tugasnya Abah selalu mencurahkan tenaga, hati, dan fikirannya melebihi tupoksinya.
      Karena Abah selalu memberikan bonus kepada apapun dan siapapun.

      Kalaupun Abah bersedia menjadi Presiden, maka itupun hanya karena rakyat membutuhkan.
      Jika mayoritas rakyat tidak menghendaki Abah menjadi Presiden, maka Abah pun tidak akan pernah menyesal.
      Mengapa? karena kekuasaan itu hanya milik Tuhan.
      Jika kekuasaan Tuhan dititipkan kepada Abah, maka Abah akan melaksanakannya dengan amanah.
      Jika kekuasaan Tuhan itu dititipkan kepada orang lain, maka Abah akan membantu sepenuh hati jika diminta.
      Kalaupun tidak ada yang meminta, maka Abah akan tetap membantu dengan cara Abah sendiri.

      Jiwa dan raga Abah
      Kesempatan hidup Abah
      Pangan, sandang, jabatan, kekayaan, kehormatan, pengalaman, yang dimiliki dan dijalani Abah jauh melebihi rata2 yang dimiliki oleh kebanyakan orang.
      Abah hanya menjalani takdirnya.
      Tidak ada keluh kesah.
      Abah tidak lagi punya rasa takut, sebab peristiwa yang paling menakutkan sudah Abah alami.

      Hanya tinggal satu keinginan Abah yang paling utama sebagaimana diinginkan oleh setiap orang di dunia.
      Adalah wafat dalam keadaan khusnul khotimah. Amiiiiin.

      Posted by kangencep123 | 7 Maret 2013, 11:59 am
      • @kangencep ; Asswrwb cak ,,, smoga yg sampean tulis bs di baca oleh sma dahlanis yg pro n kontra…agar bs menjadikan tauladan hidup tuk kita semua…Amien….n kyknya orang dpr ada yg gagal jd pemimpin di SUMUT ya..???

        Posted by R I Molle | 7 Maret 2013, 3:00 pm
      • Alhamdullilah… ya Allah lindungilah kami semua dari godaan syaiton …. Hidup ini kata Abah DIS hanyalah bonus… sehingga harus didedikasikan untuk rakyat… karena sebetulnya Abah telah menjalani hidup yang kedua…. Abah tahu apa yang harus dikerjakan….

        Posted by suhardi | 9 Maret 2013, 11:12 am
  96. Subhannallah..

    Begitu indah dan sahdu tulisan Kakak Mang Encep..
    Sampai2,merinding semua bulu kuduk beta.

    Ternyata,Kakak hebat sekali….,
    bisa kalah tulisan Kakak Wning nanti.

    He….he….he….e…, Kakak Sofyan Usamah ter-senyum.

    Semangat terus dan salam Dahlanis..

    Posted by N. SORRI.. | 7 Maret 2013, 2:45 pm
    • Terima kasih Bang N>SORRI…
      Ga mungkinlah ngalahin mbak W.Ning, hehe.. beliau itu luar biasa guru teladan…
      Salam kenal untuk R.I. Molli
      Salam Demi Indonesia, sampai jumpa di Bandung tanggal 6-7 mendatang

      Posted by mang encep | 7 Maret 2013, 4:05 pm
  97. Maaf Ralat :
    Kakak Kangencep..

    Posted by N. SORRI.. | 7 Maret 2013, 2:49 pm
  98. Membaca tulisan mang Encep…Jadi semakin semangat untuk mengkonter tulisan2 negatif di Kompasiana dan komentar2 pembenci pak DI di Detik.com dan Kompas.com. Apalagi kalo mereka coba membanding2kan dengan tokoh sebelah. Saya kasihan dengan tokoh sebelah yang baik itu tetapi mempunyai pendukung fanatik yang kebanyakan buta tuli…

    Posted by Ardian | 7 Maret 2013, 5:01 pm
  99. Mohon maaf menyimpang dari topik MH67 :

    “Mabes: 90 Anggota TNI Serang Polres OKU”

    Banyak anggota TNI itu punya waktu yang luang pasca latihan fisik, padahal tenaga mereka sangat terampil.

    Harusnya setiap Pemerintah Daerah menyediakan anggaran pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota, kemudian pelaksananya anggota TNI sebagai pelaksana swakelola, semacam konsep AMD di jaman orba. Secara kelembagaan akan terjadi harmonisasi aparatur di tingat daerah tanpa melanggar aturan tapi dampaknya menguntungkan semua pihak.

    Jika Pa Dahlan Iskan presidennya konsep itu sudah disiapkan dengan melibatkan tenaga ahli perencana dan pengawas dari BUMN. Bahkan sebagian dana CSR dari BUMN yang terkait bisa dialokasikan. http://nasional.

    news.viva.co.id/news/read/395934-mabes–90-anggota-tni-serang-polres-oku?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

    Posted by mang encep | 7 Maret 2013, 5:09 pm
  100. Dahlan iskan menteri yang suka plin-plan, di satu sisi kelihatan memperhatikan buruh dengan membangun rumah sakit dan berkunjung ke TKI di hongkong, tapi di satu sisi ga tegas dan cuma bisa senyam-senyum sambil meringis saat didesak buruh untuk dihapuskannya outsourcing dan meminta beliau mundur sebagai menteri.

    ———————————————————————————————————————————————–
    BUMN Masih Pakai Outsourcing, Dahlan Iskan Diminta Mundur

    Liputan6com, Jakarta : Sebanyak lima serikat pekerja dari perusahaan milik pemerintah, meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan untuk segera menyurati seluruh perusahaannya terkait penghapusan pekerja alih daya (outsourcing). Lebih jauh, serikat pekerja ini mendesak agar Dahlan mundur dari jabatannya.

    Seketaris Jenderal Serikat Pekerja PT PLN, Rianto Timbul mengatakan, ada sekitar 72 ribu karyawan di perusahaan PLN dan anak usaha PLN yang saat ini masih berstatus outsourcing. Padahal, pemerintah sudah menetapkan hanya ada lima pekerjaan yang boleh di-outsourcing.

    “Satpam, clening servis, jasa pertambangan, transportasi dan katering. Namun, di luar itu masih banyak yang outsourcing dan bahkan ada yang dikontrak bertahun-tahun. Dahlan Iskan tak patas lagi memimpin BUMN, dia harus mundur,” ujar Rianto di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Senin (4/3/2013).

    Menurutnya, pekerjaan yang paling banyak dialihdayakan di PLN terjadi di unit pelayanan kelistrikan masyarakat. “Penyambungan kabel, pemutusan listrik dan lainnya, Seharusnya ini tidak boleh di outsourcing-kan, ini melanggar peraturan,” kata Rianto.
    ———————————————————————————————————————————————–

    padahal, dahlan maupun pln sebelumnya sudah menjelaskan terkait isu ini.

    ———————————————————————————————————————————————
    Dahlan Iskan : Outsourcing Di BUMN Beda Dengan Swasta
    Selasa, 19 Februari 2013 / industri

    Jakarta (kabarbumncom) – Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengklaim kalau gaji pekerja alih daya (outsourcing) di perusahaan BUMN lebih baik dibandingkan dengan perusahaan sawasta lainnya.

    “Tetapi yang penting BUMN tidak boleh memberi gaji di bawah UMP untuk outsourcing, misalnya outsourcing BRI gajinya jangan samakan outsourcing di industri,” jelas Dahlan usai Rapim di LKBN Antara, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

    Dahlan menuturkan, Bank BRI mempunyai puluhan ribu tenaga kerja outsourcing yang gajinya lebih besar dari outsourcing buruh pabrik.

    “BRI itu gajinya bagus bagus, tidak seperti di outsourcing di industri, tapi kita akan ikuti aturan,” jelasnya.

    “Namun pengelolaan manajemen saya serahkan ke masing-masing BUMN. Itu bukan urusan saya. Intinya, outsourcing BUMN tidak boleh diperlakukan di bawah UMK, harus beda dengan outsourcing biasa,” paparnya.
    ———————————————————————————————————————————————
    Bos PLN: Gaji Pekerja Outsourcing Kami sesuai UMP
    Rabu, 27/02/2013 11:51 WIB

    Jakarta detikcom– PLN menyatakan sebagian pekerjaan dilimpahkan kepada pihak ketiga atau pekerja outsourcing. Selama ini, PLN membayar upah setiap pekerja outsourcing-nya sesuai ketentuan Upah Minimum Provinsi (UMP).

    “Sebagian pekerjaan PLN itu diserahkan ke perusahaan lain (pihak ketiga),” kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (27/2/2013).

    Namun PLN tetap memastikan setiap perusahaan pihak ketiga yang digandeng PLN merupakan perusahaan yang mematuhi norma undang-undang ketenagakerjaan.

    “Tapi perusahaan yang kami gandeng haruslah memenuhi norma-norma aturan ketenagakerjaan, mulai dari upahnya harus sesuai UMP, keselamatan kerjanya harus dijamin, asuransinya juga diperhatikan,” kata Nur.
    ———————————————————————————————————————————————

    padahal pula, aturan outsourcing itu lagi digugat:http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/02/28/mixcrt-aturan-outsourcing-digugat-ke-mahkamah-agung

    coba bandingkan dengan ahok, yang langsung bikin keder para buruh yang mendemonya:

    ———————————————————————————————————————————————
    Dituntut Transparansi Audit UMP, Ahok Semprot & Tantang Buruh Jantan
    Senin, 04/03/2013 18:04 WIB

    Jakarta detikcom– Suasana pertemuan Ahok dan perwakilan buruh memanas. Ahok naik pitam saat buruh meminta tranparansi audit penangguhan Upah Minimum Provinsi (UMP). Ia balik menantang organisasi buruh yang memungut uang dari anggotanya.

    Ahok awalnya menerima 6 orang perwakilan dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Pertemuan itu digelar di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2013).

    Toto Susilo, seorang perwakilan meminta jawaban atas surat penangguhan UMP yang dilayangkan perusahaan mereka, PT Haselindo, Cakung.

    Ahok menjelaskan panjang lebar alasan. Menurut dia, alasan Pemprov DKI memberikan penangguhan pemberian upah sesuai dengan UMP yang telah disetujui ini. Hal tersebut terkait dengan adanya audit dari badan akuntan publik terhadap PT Haselindo, yang menyebutkan neraca perusahaan tersebut masih dalam posisi merugi.

    “Berdasarkan audit akuntan publik, PT Haselindo masih mengalami kerugian. Tapi ini pun masih kami kaji ulang,” ujar Ahok.

    Ahok mengatakan, Gubernur DKI Jokowi saat ini tengah mencari solusi agar persoalan antara pengusaha dan buruh dapat diselesaikan dengan hasil win win solution.

    Atas penjelasan Ahok, Toto menimpali. “Luar biasa sekali penjelasannya (Ahok). Di sini soal penangguhan, kita sudah tahu. Masalah audit ini adalah audit akuntan publik dari satu belah pihak. Kita belajar tentang transparan,” kata Toto.

    Mendengar komentar Toto, Ahok langsung berkomentar. “Kalau sekarang kita audit lagi, Bapak mau kami periksa seluruh perusahaannya. Kami minta waktu 6 bulan. 3 Bulan paling cepat. Kami tidak cuma menerima audit ini saja, Pak. Kami punya sarjana ekonomi,” kata Ahok.

    Ia lalu menantang perwakilan buruh untuk juga melakukan transparansi.

    “Kalau Bapak mau main aturan-aturan, celah-celah hukum, mau cari-cari celah, tetap saja salah. Bukan saya mau bela-bela perusahaan. Saya mau bela 2.000 orang (karyawan perusahaan itu). Makanya saya bilang, kalau Bapak jago, Bapak pulang ke sana (perusahaan). Besok saya tunggu buat pernyataan jantan seperti saja, waktu saya jadi pengusaha.Tanda tangan, kami terima miskin atau mati daripada kerja di bawah kamu dengan gaji KHL (Kebutuhan Hidup Layak),” ujar Ahok dengan nada tinggi.

    Toto dan rekan-rekannya terlihat serius menyimak pernyataan Ahok.

    Ahok mempersilakan organisasi buruh melakukan audit. “Kalau Bapak mau audit, silakan Bapak audit sendiri. Kami masukkan dalam tim. Panggil orang Pajak kalau mau lebih dalam lagi. Kita audit cari tahu siapa orang di dalamnya,” kata pria berkacamata itu.

    Ahok pun meminta agar organisasi buruh diaudit juga. “Bapak kumpulkan uang-uang semua, kami akan minta audit juga. Karena Bapak juga mungut upah dari pegawai-pegawai sampai punya baju begitu bagus semua,” kata suami Veronika Tan ini sambil menunjuk baju pendemo yang mengenakan seragam warna merah dan hitam nan rapi.

    “Kami akan kejar pajak Anda juga. Kami akan audit supaya transparan. Kami akan kejar. Uang yang Bapak kumpulkan lari ke mana saja, semua organisasi diperiksa. Jangan demo ngotot-ngototan juga karena Anda mau main keras, kita juga bisa main keras. Kami sudah lakukan ini, Pak. Bapak tidak percaya? Oke sekarang saya minta audit Bapak juga,” papar Ahok tanpa tedeng aling-aling.

    Ahok ingin tahu juga aliran uang yang dikumpulkan dari jerih payah buruh untuk organisasi.

    “Uang yang Anda kumpulkan dari jerih payah buruh dipakai ke mana saja sama kalian. Saya mau tahu, lapor sama saya juga besok. Saya minta tanda tangan, baru adil. Saya minta semua perkumpulan buruh laporkan semua uang yang dikumpulkan dari jerih payah buruh yang di bawah KHL (kebutuhan hidup layak). Bapak bisa dapat uang untuk demo-demo kita mau tahu. Saya tidak minta audit dari saya, laporkan saja dari pihak Bapak. Saya minta setiap sen yang dipungut dari kaum buruh pertanggungjawabkan sama kami, baru ngomong,” kata Ahok berapi-api.

    Ke depan, Ahok meminta agar organisasi buruh menyerahkan laporan audit kepadanya.

    “Lain kali jangan diterima. Kalau mau menghadap saya organisasi apa, mana laporan keuangan 3 bulan terakhir. Kalau dia tidak bisa, berarti organisasi itu tidak transparan dan saya bisa menuntut Bapak memeras uang rakyat. Itu pungli,” kata dia.

    Suasana hening, perwakilan buruh diam seribu basa. Beberapa orang perwakilan buruh bahkan menundukkan kepala.

    Ahok kemudian menyarankan perwakilan buruh tidak perlu berdemo dan datang menemuinya.

    “Di sini terbuka kok. Saya dan Pak Gubernur sebenarnya otaknya sudah kayak buruh. Saya tiap hari rapat temanya beda-beda, makan siang dengan rapat, makan malam dengan rapat. Kalau datang beberapa orang pasti bisa kita terima, bicarakan baik-baik,” tensi Ahok mulai turun dan mencairkan suasana. Mereka akhirnya bersalaman.
    ———————————————————————————————————————————————

    jadi para dahlan mania, masih baik mana antara Ahok dan Dahlan dalam menghadapi dan memperhatikan buruh? masih berani mencalonkan dahlan for RI-1?? NGACA DUNK!!

    Posted by citracitir | 7 Maret 2013, 6:02 pm
    • Bagaimana outsorching terjadi ? Ini uraian singkatnya. Mudah2an bisa membantu.

      Ketika pemerintahan dikuasai oleh suatu partai pemenang pemilu dan menempatkan presidennya juga dari partai dimaksud, demikian pula menteri BUMNnya…., maka perlu dibuka tenaga kerja oleh BUMN sebanyak-banyaknya walaupun ketrampilannya tidak sesuai dengan kualifikasi. Tapi karena keharusan sebagai jawaban dan pemenuhan janji-janji kampanye, maka dibukalah kesempatan untuk tenaga alihdaya itu antara lain dalam bidang pengamanan, cleaning service, buruh kasar untuk proyek2 jangka pendek maupun yg agak lama waktunya, dll sesuai kebutuhan BUMN.

      Karena UU Tenaga Kerja saat itu belum mengatur, maka ada celah berdasarkan Kepres 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (belakangan diubah dengan Perpres 54 Tahun 2010 dan Perpres 70 Tahun 2012). Tenaga kerja alihdaya dikoordinir oleh lembaga usaha dan mengikuti tender di BUMN yang membutuhkan. Maka bermunculanlah perusahaan jasa bergerak dalam layanan jasa pengamanan, kebersihan, dll. Otomatis membuka peluang tenaga kerja untuk memenuhi janji kampanye mengurangi pengangguran atas rakyat sebagai wong cilik yang tidak punya kualifikasi pekerja kantoran.

      Supaya tidak melanggar aturan, maka dibukalah lowongan tenaga alih daya melalui tender. Dan peserta tendernya adalah perusahaan2 yang dibuat baru tadi dengan pimpinan perusahaannya adalah mantan2 tim sukses di masa kampanye. Nah di dalam proses tender itu terikat dengan aturan bahwa pemenang tender selain memenuhi syarat administrasi, syarat teknis, juga yang mengajukan harga terendah. maka terjadilah kontrak antara pemenang tender dengan BUMN untuk masa jangka waktu tertentu. umumnya satu tahun. Bisa diperpanjang dengan tender baru dengan penyesuaian upah baru. Umumnya besaran upah sama dengan UMR atau UMK. (BUMN melalui panitia tender dianggap melanggar aturan apabila yg dimenangkan yg mengajukan harga tertinggi).

      Karena pola ini dinilai sukses dalam membuka lapangan kerja baru, maka hal yang sama diterapkan di kalangan lembaga usaha swasta (tentu karena bukan anggaran negara, proses rekrutnya lebih sederhana tanpa harus tender yang penting murah meriah). Dan sistem ini tentu saja sangat “disukai” oleh para pengusaha karena bisa terlepas dari kewajiban asuransi, tunjangan tetap, tunjangan keluarga, tunjangan pensiun, dan tunjangan lainnya, sehingga komponen biaya tenaga kerja bisa lebih murah.

      Lalu darimana pemilik perusahaan dapat untung? ya dari fee yang diterima oleh tenaga kerja tadi, nanti ada potongan resmi dan tidak resmi. Juga dari komponen pembelian peralatan yang bisa di mark-up. sebagai hasil “kesepakatan” orang dalam BUMN atau “orang dalam” dari perusahaan swasta tadi dengan para pengusaha dadakan itu.

      Lama-lama para buruh itupun sadar, perusahaan untung, produksi meningkat, tapi gaji buruh alih daya naiknya sedikit sekali tidak sebanding dengan hasil produksi. maka mereka pun menghimpun diri dan melakukan gerakan2 dengan difasilitasi oleh LSM yang “peduli”.

      Lain halnya dengan BUMN, dengan tenaga outsorching yang cukup banyak, dengan kinerja yang malas, tapi gaji direksinya besar2, dengan kewajiban mengeluarkan dana tanpa “alat bukti” (tai tertutup amplop dengan rapi) seperti suap, japrem, termasuk “uang rapat” di DPR, maka BUMN satu persatu kolaps, merugi, dan tersungkur pingsan kehabisan darah, dihisap kiri kanan, atas bawah, tak berdaya.

      Tapi DPR selalu jadi pahlawan memberikan dana suntikan yang disebut modal penyertaan pemerintah dengan jatah tertentu.

      Tiba2, pemerintahan berganti, kebijakan berubah….

      Hapuskan outsorching…

      Naikan upah minimum…

      Perusahaan swasta yang fundamennya keropos, bergantung pada kredit ekspor, atau keuntungannya terancam menurun, maka ada yang gulung tikar, atau ambil langkah seribu dengan memindahkan pabrik ke kabupaten atau provinsi yang UMRnya rendah, atau sekalian pindahkan pabrik ke luar negeri sesama anggota ASEAN. Vietnam dan kamboja salah satu pilihan.

      BUMN mati suri dibiarkan mati beneran sendiri. papan namanya pun sudah karatan, dan hurufnya 70% terkelupas. Gudang diisi mahluk dunia lain, dibiarkan tanpa daya. Tapi Direksinya tetap ngantor dengan dasi dan mobil mewah.

      Sedangkan BUMN yang ada sedikit untung, coba ditawarkan dan dijual murah untuk menambal devisit anggaran negara….., disamping lumayan ada fee penjualan dan loby tingkat tinggi.

      Nah, belum lagi BUMN bernafas lega karena belum 100% membenahi diri dengan ancaman pecat dari Abah kalau tidak berprestasi atau masih terlibat kongkalingkong…., maka di belahan yang lain, dimobilisasilah gerakan2 massa menuntut kenaikan upah, jadikan pegawai tetap… atau Abah mundur teratur….

      Ibarat sekam menemukan minyak, pihak2 yang merasa akan memudar warnanya… memberi isyarat…, kepung kementerian BUMN, padahal tupoksi dan kebijakan ada di pundak kementerian lain. Tapi menteri dimaksud ini sedang menikmati kesantaiannya pasca berhasilnya menggoalkan “kenaikan” upah 30-40% dibanding tahun sebelumnya.

      Nah, sampai disini riwayat diakhiri sambil menunggu solusi Abah menerima warisan masa lalu…, warisan utang … yang harus dibayar padahal sumpah ga merasa minjem…., Baunya pun ga pernah mencium…!

      Salam Demi Indonesia….

      Posted by mang encep | 7 Maret 2013, 7:09 pm
      • Beta senang, Citra masuk disini.
        Mudah2an setelah mendapatkan “pencerahan”
        dari Kakak Mang Encep dan Kakak Putu,
        terutama dari Kakak Silla Keras,
        langsung “sadar”,ternyata semua manusia memiliki :
        kelemahan dan kelebihan “akal”…
        Dan yang terpenting: Citra mau belajar lebih dalam lagi..
        Ok….!
        Semangat selalu dan salaaam Dahlanis..

        Posted by N. SORRI.. | 7 Maret 2013, 9:19 pm
      • The good real “pencerahan” thanks

        Posted by diana | 8 Maret 2013, 12:20 am
      • Setuju lagi dengan uraian mang Encep :)..Bagi saya dan mungkin rekan2 yang lain akan paham dengan kondisi buruk dari BUMN dan langkah2 yang sedang dilakukan pak DI sebagai Menterinya untuk memperbaikinya…Tetapi bagi bung “CITRACITIR” penjelasan dari mang Encep mungkin tidak akan dapat dipahaminya karena 2 hal :

        Si CITRACITIR ini adalah:

        1. Orang gila (karena otak, akal dan pikirannya tidak bisa digunakan alias tidak waras). Jadi dia tidak bisa menerima penjelasan dan argumen yang benar2 logis dari Mang Encep dan rekan2 yang lain (alias tidak akan pernah sadar). Tidak bisa diajak diskusi karena semua sumber dan data2nya biasanya hanya dicopas dr pendapat, opini orang2 yg kadang tidak jelas seperti anggota dhewan itu atau dr berita2 yg msh berupa dugaan atau kemungkinan.

        2. Punya otak sedikit tetapi hatinya jelek dan hanya digunakan untuk menjadi penyebar kebencian terhadap pak DI (entah dibayar atau tidak).

        Sebenarnya kita membutuhkan orang2 yang kritis untuk mengupas setiap kebijakan pak DI dr berbagai sisi (seperti bung G.Hariyanto dibeberapa MH sebelumnya yang sangat kritis), sehingga saya pribadi mendapat pencerahan yang benar2 cerah sehingga semakin memahami setiap langkah pak DI dalam memajukan BUMN dan kemudian hati inipun serta merta mantap dan yakin bahwa pak DI bekerja dengan ikhlas benar-benar untuk bangsa dan negara melalui karyanya di BUMN.

        Kesimpulannya saya adalah semoga bung CITRACITIR diberi rahmat dan hidayah -Nya untuk kembali ke jalan yang benar yaitu salah satunya adalah selalu berbaiksangka terhadap orang lain apalagi kalau orang lain tersebut sedang berbuat baik dan berjuang untuk membantu masyarakat (petani,peternak, dll).

        Salam olahraga….

        Posted by Ardian | 8 Maret 2013, 9:04 am
        • sebenarnya yang sedang disfungsi otak itu siapa.. pertanyaan saya di atas cuma dua ditambah satu perintah tanda seru, tapi komentarnya panjang kali lebar sama dengan luas ga jelas juntrungannya. sama sekali ga menjawab pertanyaan! saya ulang nih pertanyaannya:
          1. masih baik mana antara Ahok dan Dahlan dalam menghadapi dan memperhatikan buruh?
          2. masih berani mencalonkan dahlan for RI-1?
          3. plus satu perintah: NGACA DUNK!

          salam mampusraga!

          Posted by citracibir | 8 Maret 2013, 9:55 am
          • Ahok menang gedakane aje, buktikan transparansinya aja simple. Ga pakai tantang-menantang seperti anak SMA tawuran ae.

            Sebenarnya kalau mau menelisik, PLN sudah di rombak besar-besaran dan itu menyangkut sistem ke-tenaga kerjaan-nya juga.

            Pak DI buat program Sapi ga pakai barter-bateran dengan pihak lain, dan saat ini gagal beliau bilang GAGAL ga pakai ruwet. Trus evaluasi, membuat langkah baru untuk memperbaiki kegagalan.

            Masalah presiden, siapapun boleh mencalonkan diri. Biasa aja, kalau pak DI ga layak nanti tidak akan terpilih.

            Posted by susanto | 8 Maret 2013, 10:43 am
          • Benarkan apa kata saya…masuk katagori yang pertama ato kedua ya si CITRACITIR ini?? kok ngga ngerti ngerti? Capek deh….

            Posted by Ardian | 8 Maret 2013, 11:43 am
          • Berikut jawaban langsung…, semoga bisa membantu :
            1. masih baik mana antara Ahok dan Dahlan dalam menghadapi dan memperhatikan buruh?

            *Menurut saya sama baiknya karena meskipun landasan hukum dan obyek hukumnya berbeda, tapi baik AHOK maupun Dahlan Iskan sudah tepat mengambil langkah strategis maupun teknis bedasarkan kewenangan yang dimiliki.

            Sebagai penyelenggara pemerintahan atas bawahan yang tidak memperlihatkan kinerja AHOK bisa langsung melakukan mutasi. Demkian pula Dahlan Iskan bisa melakukan perombakan jajaran direksi dan bahkan memberhentikan direksi yang terlibat pelanggaran hukum. Hasilnya langsung bisa diketahui bagaimana BUMN yang mati suri pun bisa bangkit kembali. Tidak perlu saya sebut satu persatu selain banyak bahkan boleh dibilang sangat spektakuler baik dari sisi laba sebagai gambaran peningkatan produksi, struktur modal, perbaikan kesejahteraan, bahkan berani menolak modal penyertaan pemerintah sehingga tidak membebani APBN, kewajiban memenuhi target setoran pun ternyata di atas 100% ! Bahkan produk teknologi isotof mencengangkan Amerika Serikat sebagai pelopornya, sehingga AS menawarkan buka pabrik rekayasa nuklir untuk dunia kedokteran ini di sana untuk memenuhi permintaan pasar Amerika dan Eropa. Dan lagi2 hal ini cukup membungkam PULITISI (pake huru U ya bukan O) busuk penghuni atap bundar yang selama ini meragukan kinerja Dahlan Iskan.

            Jika buruh yang Anda maksud adalah outsorching, tolong jelaskan apa yang sudah dilaukan AHOK? karena memang di luar kewenangannya. Akan tetapi bagi Dahlan Iskan, meskipun itu di luar kewenangannya tetap Dahlan Iskan punya solusi dan sedang dikonsultasikan dengan Menteri Tenaga Kerja, Cak Imin. Dahlan Iskan memerintahkan agar gaji outsorching melebihi UMP. Tapi hal itu pun tidak bisa langsung dilakukan oleh BUMN yang bersangkutan. Mengapa? Ya karena secara hukum masih terikat dengan kontrak yang lama sebagai hasil proses tender. Apalagi jenis kontraknya adalah harga borongan atau lumpsum, bukan harga satuan yang memungkinkan addendum tambah kurang.

            (ternyata saya ga bisa jelaskan secara singkat atas pertanyaan “masih baik mana antara AHOK dan Dahlan Iskan)

            2. masih berani mencalonkan dahlan for RI-1?
            3. plus satu perintah: NGACA DUNK!

            Pertanyaan nomor 2 dan 3 saya tunda dulu untuk menunaikan Sholat Jum’at. Tentu saya ngaca dulu setelah berwudlu.

            Sampai jumpa kawan.
            Salam Demi Indonesia

            Posted by mang encep | 8 Maret 2013, 11:47 am
          • Lajutan jawaban atas pertanyaan :
            2. masih berani mencalonkan dahlan for RI-1?
            3. plus satu perintah: NGACA DUNK!

            Jawaban No. 2 :
            Siapa takut?

            Jawabab No. 3 :
            Sdh terjawab.

            Posted by mang encep | 8 Maret 2013, 1:15 pm
        • Bung Ardian….., Salam Olahraga juga…. , dan Salam Demi Indonesia.
          Saya di KONI Kota Bogor. Prihatin dengan sistem pembinaan olahraga di tanah air. Dunia olahraga juga dijadikan alat lain oleh para penyelenggara pemerintahan di daerah yang sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan prestasi olahraga. Rata2 pemerintah daerah menjadikan event olahraga sebagai ajang prestise belaka dengan target medali emas sebanyak-banyaknya terutama oleh tuan rumah sebagai penyelenggara, walaupun atletnya seringkali “dibeli’ ari provinsi lain.

          Mudah2an kondisi seperti itu tidak luput dari perhatian Abah kalau jadi Presiden. Amiiin.

          Posted by mang encep | 8 Maret 2013, 11:02 am
      • mantap pencerahan Mang Encep….

        Posted by NOENG | 8 Maret 2013, 9:14 am
    • hadeh… kok membandingkan DIS dgn AHOK…
      kesian ahoknya kali…
      spt membandingkan gajah dgn semut… ga bakal ketemu…
      dari segi pengalaman hidup dan emosi sudah beda pula…

      Soal Perburuhan, sebelum komen sebaiknya dipelajari dulu…
      1. Kenapa Harus Ada Outsourching
      2. Apa Rule/aturan Outsourching
      3. Siapa yg berhak menggunakan Outsourching
      4. Berapa upah yg layak untuk Outsourching…
      5. Siapa yg membuat UU tentang outsourching
      6. Siapa yg bertanggungjawab dgn outsourching/ketenagakerjaan…
      Kala sudah paham baru enak diskusinya…
      okeh..

      Btw pembaca disini levelnya dari kelas teri sampai kelas hiu juga ada…
      (mkn Pak SBY/PEJABAT juga kadang2 baca… hahaha..)

      Salam
      Putu

      Posted by PUTU | 7 Maret 2013, 7:09 pm
      • si Putu maniak Jepang ini ga berani ngasih contoh lahirnya outsourcing di Jepang saat krisis ekonomi melanda negara itu. ke mana para “haken” itu larinya?? coba kasih komen dengan contoh itu kalo bisa.

        Posted by citracibir | 8 Maret 2013, 9:49 am
      • Mantab mas Putu…mengikuti MH dari awal, saya yakin banyak sekali pembaca dan komentator di blog ini dari kelas hiu..seperti beberapa rekan kita diatas, yang lagi absen kali ini dan juga mas Putu sendiri :).

        Beda sama pembaca berita dan komentar2 untuk tokoh sebelah di beberapa media online yang menurut saya kebanyakan kelas teri (cuma pake perasaan doang, otaknya kaga dipake)..persis seperti si CITRACITIR…hehehe.

        Salam Olahraga,

        Posted by Ardian | 8 Maret 2013, 10:17 am
    • Apa yang ada di matamu dan di mata kami

      Di matamu dia cengengesan, di mata kami beliau murah senyum, dan manis lagi.
      Di matamu dia hina, di mata kami beliau mulia.
      Di matamu dia banyak pencitraan dengan kebijakan populis, di mata kami beliau terlalu banyak membuat kebijakan dan pekerjaan baik populis maupun non populis.
      Di matamu dia lebih jelek dari Ahok, di mata kami beliau dan Ahok tidak ada yang lebih jelek karena mereka bagus.
      Di matamu dia tidak pantas jadi presiden, di mata kami belum ada yang lain yang sepantas beliau untuk menjadi presiden.
      Di matamu dia buruk, di mata kami ……. burukan juga kamu, bahkan jauh lebih buruk dan jelek heheheh.
      Terakhir, di matamu katanya kami perlu ngaca, lha kacanya kan udah dibelah gara-gara “buruk rupa cermin dibelah.”
      Maaf ya Mas, peace!!!!!

      Posted by apasaja | 8 Maret 2013, 2:29 pm
  101. sabar menanti harga daging sapi turun…

    Posted by Suma | 7 Maret 2013, 6:02 pm
  102. Selamat untuk Efendi Simbloon sebagai runner up dalam pemilihan Gub Sumut. wk wk

    Posted by papanyavara | 7 Maret 2013, 7:25 pm
  103. obatnya habis ya bung “CITRA”, sana minum obat dulu jangan nglantur di sini…dan di pakai tuh celana..

    Posted by Silla Keras | 7 Maret 2013, 8:35 pm
  104. Smoga pak dahlan iskan tetap menjadi menteri BUMN untuk priode presiden selanjutnya agar dpt memajukan BUMN untuk kesejateraan rakyat indonesia…….presidennya JK wakilnya PRABOWO menteri BUMNnya DI jossss gandossss ”””'””’

    Posted by choirul anam | 8 Maret 2013, 9:18 am
  105. tulisa yang dibuat mas citracibir sangat menarik
    ahok sepertinya memang mahluk yang tidak gampang digertak
    mudah mudahan apa yang ditulis bung citracibir menjadi inspirasi bagi kepala daerah agar tidak gampang digertak LSM

    tapi ujung tulisannya tidak nyambung
    “jadi para dahlan mania, masih baik mana antara Ahok dan Dahlan dalam menghadapi dan memperhatikan buruh?”

    yang pas adalah antara ahok dengan muhaimin iskandar
    sebab menteri yang mengurusi buruh itu muhaimin iskandar bukan dahlan iskan

    kalau mau membandingkan dahlan iskan dengan ahok harus memakai berita tentang banjir pluit
    ahok katanya tinggal didaerah pluit sana, tapi kenapa tidak tahu pompa pluit tenggelam
    Setelah pak dahlan ikut meninjau, baru diketahui pompa pluit tenggelam.

    yang jadi pertanyaan pada saat itu siahok kemana hingga tidak tahu pompa pluit tenggelam

    bung citracibir bertanya hebat mana ahok dibandingkan pak dahlan
    Bagiku siapapun yang bekerja untuk kebaikan indonesia adalah orang hebat
    tak usahlah mereka dibanding bandingkan

    Posted by anang banjar | 8 Maret 2013, 12:32 pm
    • Sepakat. Mereka orang hebat dengan “pencitraannya” masing-masing. Karena pada hebat inilah, saat ga suka dengan DI, pasti disuruh bandingin dengan cara Ahok, atau Jokowi dalam menangani sesuatu. Kalau ga suka dengan Jokowi, pasti juga Jokowi dicela dan dibandingkan dengan orang hebat lainnya. Itu namanya mengadu hebat antara orang hebat, yang penting berusaha nunjukin bahwa yang dibenci itu kalah, ngga hebat lagi. Sebenernya buat apa harus melakukan kegiatan begituan? Pekerjaan sia-sia deh. Kontraproduktif.

      Posted by apasaja | 8 Maret 2013, 2:14 pm
      • Sepakat dengan komen orang hebat diatas saya (Mas Anang Banajar dan Mas Apasaja)…Semoga tidak ada yang membanding2kan lagi antara orang baik di blog ini..biarlah cukup di media online seperti detik.com dan kompas.com saja yang komentator2nya suka menghujat dan membanding2kan orang.

        Seperti kata Mas Putu…pembaca dan komentator di blog ini mulai dari kelas teri sampai kelas hiu. Dan semoga yang kelas teri seperti saya semakin tercerahkan dan terpositifkan pikirannya dari komentator2 kelas hiu yang hebat2 itu, yang pada akhirnya bisa membawa manfaat bagi diri saya pribadi…:)

        Posted by Ardian | 8 Maret 2013, 2:54 pm
      • Bung Apasaja,
        Saya berharap makin byk tokoh2 Bangsa ini, mulai pengusaha hingga Pejabat2 yg berani membela kepentingan masyarakat… Tulus membangun bangsa…

        Jgnlah menumpuk kekayaan disaat bangsa ini msh byk yg menderita…
        Nanti, kalo indonesia sudah jaya, kekayaan akan datang dgn sendirinya, dan merata… tidak ada lagi pengemis dan gembel di jalan2… tidak ada lagi orang yg buta huruf… tidak ada lagi orang ya bingung besok mau makan apa…

        Dan jgn banding2kan orang lagi… karena itu sesuatu yg sia2…
        Ga ada yg nyuruh juga kan???

        Posted by PUTU | 8 Maret 2013, 4:11 pm
  106. Salam Demi Indonesia.
    Salam Dahlan Iskan for President

    Berikut kutipan dari tulisan Trisoko SS dalam blognya : http://breath4justice.wordpress.com/2012/01/09/arah-kebijakan-pemerintah-terkait-outsourcing/

    Arah kebijakan pemerintah terkait outssourcing, sesuai dengan namanya merupakan jalan tengah dalam mengatasi pengangguran di satu sisi, dan kebutuhan tenaga kerja dari industri yang sedang bertumbuh, di sisi lain yang membutuhkan tenaga kerja sifatnya non-kualifikasi dan tidak diperlukan secara permanen.

    Tentu saja kebijakan itu ditetapkan sesuai dengan kondisinya. Persoalannya apakah saat ini secara obyektif negara Indonesia dan usaha swasta sudah mampu membiayai tenaga non kualifikasi dan tidak permanen itu menjadi tenaga tetap? sehingga berani memutuskan pelarangan penggunaan tenaga alih daya?

    Berikut saya copas sebagain dari tulisan dimaksud, sehingga kita menjadi memahami mengapa BUMN maupun Swasta tidak bisa serta merta menghapuskan tenaga alih daya, atau mengangkatnya menjadi karyawan tetap. Belum lagi kondisi internal dan bidang usaha BUMN/Swasta tidak sama antara satu dengan lainnya. Sehingga kebijakan makro belum tentu bisa diterapkan dalam kebijakan mikro masing2 badan usaha.

    Satu hal lagi yg ingin saya kemukakan dalam forum ini adalah, apakah ada manfaatnya kita membanding-banding sesuatu yang tidak bisa dibandingkan? terlebih lagi hanya bertujuan untuk melakukan pembenaran untuk melakukan penghinaan, ejekan, menyebar kebencian? Bukankah kita sama2 anak bangsa yang mengharapkan kemajuan, kesejahteraan, dan terjaganya perdamaian?

    Bukankah lebih baik apabila ada Ahok-ahok lain yang lebih banyak lagi?
    Jokowi-jokowi lain yang lebih banyak lagi?
    Habibie-habibie lain yang lebih banyak lagi?
    Mahfud-mahfud lain yang lebih banyak lagi?
    Anda bisa menambahkan sendiri sesuka Anda dengan catatan jangan masukan ke dalam daftar orang2 yang pernah merusak martabat dirinya sendiri untuk menjadi pemimpin.

    “Kebijakan terkait outsourcing ini, mengarahkan konsep pembangunan Indonesia menuju Pasar kerja fleksibel (fleksibllity Labour Market) Pasar kerja fleksibel sendiri menurut Meulders & Wilkin merupakan, sebuah situasi dimana pengguna tenaga kerja (employer) dan pekerja serta pencari kerja bertemu pada suatu tingkat upah tertentu dimana kedua belah pihak memiliki keleluasaan dalam menentukan keputusan untuk bekerjasama tanpa hambatan sosial politik. Keleluasaan ini merupakan bentuk strategi adaptasi masing-masing terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungannya. Pasar kerja fleksibel, memiliki prinsip-prinsip pasar kerja ini diasumsikan menghasilkan dua efek positif sekaligus:

    1) Pertama, persaingan yang terbuka dan bebas–intervensi non-ekonomi di dalam pasar yang fleksibel akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

    2) Kedua, fleksibilisasi pasar kerja akan menghasilkan pemerataan kesempatan kerja yang pada gilirannya dapat menciptakan perbaikan tingkat pendapatan dan pengurangan tingkat kemiskinan.

    dalam konteks pasar kerja, pasar diserahkan sepenuhnya kepada pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan pertukaran rasional. Berbagai peraturan yang membatasi dan menghambat gerak para pelaku ekonomi tersebut ditiadakan. Di dalam pasar tenaga kerja, interaksi yang bebas di antara pengguna tenaga kerja (employer) dengan tenaga kerja (pekerja atau pencari kerja) dipandang sebagai kondisi yang perlu (necessary condition) bagi pertumbuhan ekonomi. Pengguna tenaga kerja bebas mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan rasional pengguna, sedangkan tenaga kerja bebas memilih pengguna tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan rasional tenaga kerja

    Di dalam sistem pasar kerja yang fleksibel, keleluasaan dan kebutuhan-kebutuhan tersebut diasumsikan dapat saling terpenuhi. Hal ini karena pemakai kerja mendapat kemudahan untuk merekrut dan memberhentikan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya. Hambatan regulasi dan campur tangan negara untuk merekrut dan melakukan PHK dikurangi atau bahkan ditiadakan. Biaya rekrutmen dan PHK diperkecil. Model hubungan kerja berdasarkan sistem kontrak dan outsourcing diterapkan dan diperluas cakupannya untuk memungkinkan fleksibilisasi tersebut. Jam kerja dan besaran upah difleksibilisasikan sesuai dengan siklus bisnis atau fluktuasi permintaan pasar akan barang atau jasa yang diproduksi. Fleksibilisasi seperti ini akan menciptakan efisiensi produksi dan maksimalisasi keuntungan modal, dari sisi tenaga kerja, pekerja didorong untuk tidak terikat pada satu pemberi kerja (employer) dalam jangka waktu lama, melainkan dapat berpindah-pindah pekerjaan dengan pilihan tingkat pendapatan yang lebih baik. Kemudahan berpindah kerja tersebut diasumsikan dapat membuka peluang kesempatan kerja yang lebih besar kepada lebih banyak pencari kerja karena pekerjaan akan menjadi selalu tersedia bagi para pencari kerja Konsep keamanan lapangan kerja (employment security) menjadi lebih utama dibanding keamanan kerja (job security)”

    Posted by mang encep | 8 Maret 2013, 4:53 pm
    • Jempol untuk Mang Encep…

      Skr bukan Jamannya untuk Salah Salahan… Bukan Juga untuk Pembenaran…
      Orang Yg cuma bisa menyalahkan tanpa bisa memberi solusi sama aja dgn sampah masyarakat… RACUN…

      Untuk Kasus Outsourching, tidak selamanya jelek…
      kalau Jelek Kenapa rebutan masuk ke sono…
      Saya tanya ke Pendemo, kenapa demo outsourching mas??? bukannya yg milih itu sampeyan??? kalo ga suka ya keluar aja/resign… kan beres (yg demo jadi diem…)

      Outsourching menjadi tidak baik jika Disalahgunakan dari Tujuan Awal pembentukannya…
      Memang byk ditemui juga pengusaha outsourching yang NAKAL…
      Yang MERAMPOK Gaji Karyawannya
      Yang MEMBODOHI Karyawannya
      Sehingga membuat karyawan berontak…

      NAH, yg ini yg harus dipertegas RULEnya…
      Jgn buat celah2 yg bisa diselewengkan oleh Pengusaha Nakal…

      TUGAS SIAPA???
      SETAHU SAYA YA DPR… DAN MENTRI TENAGA KERJA

      Untuk Lengkapnya Silakan Dipelajari Artikel berikut (Jadi ga asal Jeplak aja).

      Salam
      Putu
      ===============
      OUTSOURCING (ALIH DAYA) DAN PENGELOLAAN
      TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN:
      (Tinjauan Yuridis terhadap Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) *

      I. Pendahuluan

      Persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan membuat perusahaan harus berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan produk dan jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya. Dengan adanya konsentrasi terhadap kompetensi utama dari perusahaan, akan dihasilkan sejumlah produk dan jasa memiliki kualitas yang memiliki daya saing di pasaran.

      Dalam iklim persaingan usaha yang makin ketat, perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi biaya produksi (cost of production).[1] Salah satu solusinya adalah dengan sistem outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.[2]

      Outsourcing (Alih Daya) diartikan sebagai pemindahan atau pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, dimana badan penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak.[3]

      Outsourcing (Alih Daya) dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja[4] pengaturan hukum outsourcing (Alih Daya) di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 (pasal 64, 65 dan 66) dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.Kep.101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh (Kepmen 101/2004).Pengaturan tentang outsourcing (Alih Daya) ini sendiri masih dianggap pemerintah kurang lengkap.

      Dalam Inpres No. 3 Tahun 2006 tentang paket Kebijakan Iklim Investasi disebutkan bahwa outsourcing (Alih Daya) sebagai salah satu faktor yang harus diperhatikan dengan serius dalam menarik iklim investasi ke Indonesia. Bentuk keseriusan pemerintah tersebut dengan menugaskan menteri tenaga kerja untuk membuat draft revisi terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.[5]

      Outsourcing tidak dapat dipandang secara jangka pendek saja, dengan menggunakan outsourcing perusahaan pasti akan mengeluarkan dana lebih sebagai management fee perusahaan outsourcing. Outsourcing harus dipandang secara jangka panjang, mulai dari pengembangan karir karyawan, efisiensi dalam bidang tenaga kerja, organisasi, benefit dan lainnya. Perusahaan dapat fokus pada kompetensi utamanya dalam bisnis sehingga dapat berkompetisi dalam pasar, dimana hal-hal intern perusahaan yang bersifat penunjang (supporting) dialihkan kepada pihak lain yang lebih profesional. Pada pelaksanaannya, pengalihan ini juga menimbulkan beberapa permasalahan terutama masalah ketenagakerjaan.

      Problematika mengenai outsourcing (Alih Daya) memang cukup bervariasi. Hal ini dikarenakan penggunaan outsourcing (Alih Daya) dalam dunia usaha di Indonesia kini semakin marak dan telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda oleh pelaku usaha, sementara regulasi yang ada belum terlalu memadai untuk mengatur tentang outsourcing yang telah berjalan tersebut. Secara garis besar permasalahan hukum yang terkait dengan penerapan outsourcing (Alih Daya) di Indonesia sebagai berikut:

      Bagaimana perusahaan melakukan klasifikasi terhadap pekerjaan utama (core business) dan pekerjaan penunjang perusahaan (non core bussiness) yang merupakan dasar dari pelaksanaan outsourcing (Alih Daya) ?
      Bagaimana hubungan hukum antara karyawan outsourcing (Alih Daya) den perusahaan pengguna jasa outsourcing ?
      Bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa bila ada karyawan outsource yang melanggar aturan kerja pada lokasi perusahaan pemberi kerja?

      II. Definisi Outsourcing

      Dalam pengertian umum, istilah outsourcing (Alih Daya) diartikan sebagai contract (work) out seperti yang tercantum dalam Concise Oxford Dictionary, sementara mengenai kontrak itu sendiri diartikan sebagai berikut:[6]

      “ Contract to enter into or make a contract. From the latin contractus, the past participle of contrahere, to draw together, bring about or enter into an agreement.” (Webster’s English Dictionary)

      Pengertian outsourcing (Alih Daya) secara khusus didefinisikan oleh Maurice F Greaver II, pada bukunya Strategic Outsourcing, A Structured Approach to Outsourcing: Decisions and Initiatives, dijabarkan sebagai berikut :[7]

      “Strategic use of outside parties to perform activities, traditionally handled by internal staff and respurces.”

      Menurut definisi Maurice Greaver, Outsourcing (Alih Daya) dipandang sebagai tindakan mengalihkan beberapa aktivitas perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak lain (outside provider), dimana tindakan ini terikat dalam suatu kontrak kerjasama

      Beberapa pakar serta praktisi outsourcing (Alih Daya) dari Indonesia juga memberikan definisi mengenai outsourcing, antara lain menyebutkan bahwa outsourcing (Alih Daya) dalam bahasa Indonesia disebut sebagai alih daya, adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa outsourcing).[8] Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Muzni Tambusai, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mendefinisikan pengertian outsourcing (Alih Daya) sebagai memborongkan satu bagian atau beberapa bagian kegiatan perusahaan yang tadinya dikelola sendiri kepada perusahaan lain yang kemudian disebut sebagai penerima pekerjaan.[9]

      Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, terdapat persamaan dalam memandang outsourcing (Alih Daya) yaitu terdapat penyerahan sebagian kegiatan perusahaan pada pihak lain.

      III. Pengaturan Outsourcing (Alih Daya) dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

      UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagai dasar hukum diberlakukannya outsourcing (Alih Daya) di Indonesia, membagi outsourcing (Alih Daya) menjadi dua bagian, yaitu: pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa pekerja/buruh.[10] Pada perkembangannya dalam draft revisi Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan outsourcing (Alih Daya) mengenai pemborongan pekerjaan dihapuskan, karena lebih condong ke arah sub contracting pekerjaan dibandingkan dengan tenaga kerja.[11]

      Untuk mengkaji hubungan hukum antara karyawan outsourcing (Alih Daya) dengan perusahaan pemberi pekerjaan, akan diuraikan terlebih dahulu secara garis besar pengaturan outsourcing (Alih Daya) dalam UU No.13 tahun 2003.

      Dalam UU No.13/2003, yang menyangkut outsourcing (Alih Daya) adalah pasal 64, pasal 65 (terdiri dari 9 ayat), dan pasal 66 (terdiri dari 4 ayat).

      Pasal 64 adalah dasar dibolehkannya outsourcing. Dalam pasal 64 dinyatakan bahwa: Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis.”

      Pasal 65 memuat beberapa ketentuan diantaranya adalah:

      penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain dilaksanakan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis (ayat 1);
      pekerjaan yang diserahkan pada pihak lain, seperti yang dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
      – dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
      – dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
      – merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan;
      – tidak menghambat proses produksi secara langsung. (ayat 2)
      perusahaan lain (yang diserahkan pekerjaan) harus berbentuk badan hukum (ayat 3);
      perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja pada perusahaan lain sama dengan perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja pada perusahaan pemberi pekerjaan atau sesuai dengan peraturan perundangan (ayat 4);
      perubahan atau penambahan syarat-syarat tersebut diatas diatur lebih lanjut dalam keputusan menteri (ayat 5);
      hubungan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan diatur dalam perjanjian tertulis antara perusahaan lain dan pekerja yang dipekerjakannya (ayat 6)
      hubungan kerja antara perusahaan lain dengan pekerja/buruh dapat didasarkan pada perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu (ayat 7);
      bila beberapa syarat tidak terpenuhi, antara lain, syarat-syarat mengenai pekerjaan yang diserahkan pada pihak lain, dan syarat yang menentukan bahwa perusahaan lain itu harus berbadan hukum, maka hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan perusahaan pemberi pekerjaan (ayat 8).

      Pasal 66 UU Nomor 13 tahun 2003 mengatur bahwa pekerja/buruh dari perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tidak boleh digunakan oleh pemberi kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa penunjang yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.[12] Perusahaan penyedia jasa untuk tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi juga harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:[13]

      adanya hubungan kerja antara pekerja dengan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja;
      perjanjian kerja yang berlaku antara pekerja dan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu atau tidak tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani kedua belah pihak;
      perlindungan upah, kesejahteraan, syarat-syarat kerja serta perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh;
      perjanjian antara perusahaan pengguna jasa pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dibuat secara tertulis.

      Penyedia jasa pekerja/buruh merupakan bentuk usaha yang berbadan hukum dan memiliki izin dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.[14] Dalam hal syarat-syarat diatas tidak terpenuhi (kecuali mengenai ketentuan perlindungan kesejahteraan), maka demi hukum status hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan.[15]

      IV. Penentuan Pekerjaan Utama (Core Business) dan Pekerjaan Penunjang (Non Coree Business) dalam Perusahaan sebagai Dasar Pelaksanaan Outsourcing

      Berdasarkan pasal 66 UU No.13 Tahun 2003 outsourcing (Alih Daya) dibolehkan hanya untuk kegiatan penunjang, dan kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.

      R.Djokopranoto dalam materi seminarnya menyampaikan bahwa :

      “Dalam teks UU no 13/2003 tersebut disebut dan dibedakan antara usaha atau kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. Ada persamaan pokok antara bunyi UU tersebut dengan praktek industri, yaitu bahwa yang di outsource umumnya (tidak semuanya) adalah kegiatan penunjang (non core business), sedangkan kegiatan pokok (core business) pada umumnya (tidak semuanya) tetap dilakukan oleh perusahaan sendiri. Namun ada potensi masalah yang timbul. Potensi masalah yang timbul adalah apakah pembuat dan penegak undang-undang di satu pihak dan para pengusaha dan industriawan di lain pihak mempunyai pengertian dan interpretasi yang sama mengenai istilah-istilah tersebut.”[16]

      Kesamaan interpretasi ini penting karena berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan outsourcing (Alih Daya) hanya dibolehkan jika tidak menyangkut core business. Dalam penjelasan pasal 66 UU No.13 tahun 2003, disebutkan bahwa :

      ”Yang dimaksud dengan kegiatan penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi adalah kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok (core business) suatu perusahaan.Kegiatan tersebut antara lain: usaha pelayanan kebersihan (cleaning service), usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh catering, usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan), usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan angkutan pekerja/buruh.”

      Interpretasi yang diberikan undang-undang masih sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan dunia usaha saat ini dimana penggunaan outsourcing (Alih Daya) semakin meluas ke berbagai lini kegiatan perusahaan.

      Konsep dan pengertian usaha pokok atau core business dan kegiatan penunjang atau non core business adalah konsep yang berubah dan berkembang secara dinamis.[17] Oleh karena itu tidak heran kalau Alexander dan Young (1996) mengatakan bahwa ada empat pengertian yang dihubungkan dengan core activity atau core business. Keempat pengertian itu ialah :[18]

      Kegiatan yang secara tradisional dilakukan di dalam perusahaan.
      Kegiatan yang bersifat kritis terhadap kinerja bisnis.
      Kegiatan yang menciptakan keunggulan kompetitif baik sekarang maupun di waktu yang akan datang.
      Kegiatan yang akan mendorong pengembangan yang akan datang, inovasi, atau peremajaan kembali.

      Interpretasi kegiatan penunjang yang tercantum dalam penjelasan UU No.13 tahun 2003 condong pada definisi yang pertama, dimana outsourcing (Alih Daya) dicontohkan dengan aktivitas berupa pengontrakan biasa untuk memudahkan pekerjaan dan menghindarkan masalah tenaga kerja. Outsourcing (Alih Daya) pada dunia modern dilakukan untuk alasan-alasan yang strategis, yaitu memperoleh keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan dalam rangka mempertahankan pangsa pasar, menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.[19]

      Outsourcing (Alih Daya) untuk meraih keunggulan kompetitif ini dapat dilihat pada industri-industri mobil besar di dunia seperti Nissan, Toyota dan Honda. Pada awalnya dalam proses produksi mobil, core business nya terdiri dari pembuatan desain, pembuatan suku cadang dan perakitan. Pada akhirnya yang menjadi core business hanyalah pembuatan desain mobil sementara pembuatan suku cadang dan perakitan diserahkan pada perusahaan lain yang lebih kompeten, sehingga perusahaan mobil tersebut bisa meraih keunggulan kompetitif.[20]

      Dalam hal outsourcing (Alih Daya) yang berupa penyediaan pekerja, dapat dilihat pada perkembangannya saat ini di Indonesia, perusahaan besar seperti Citibank banyak melakukan outsource untuk tenaga-tenaga ahli[21], sehingga interpretasi outsource tidak lagi hanya sekadar untuk melakukan aktivitas-aktivitas penunjang seperti yang didefinisikan dalam penjelasan UU No.13 tahun 2003. Untuk itu batasan pengertian core business perlu disamakan lagi interpretasinya oleh berbagai kalangan. Pengaturan lebih lanjut untuk hal-hal semacam ini belum diakomodir oleh peraturan ketenagakerjaan di Indonesia.

      Perusahaan dalam melakukan perencanaan untuk melakukan outsourcing terhadap tenaga kerjanya, mengklasifikasikan pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang ke dalam suatu dokumen tertulis dan kemudian melaporkannya kepada instansi ketenagakerjaan setempat.[22]

      Pembuatan dokumen tertulis penting bagi penerapan outsourcing di perusahaan, karena alasan-alasan sebagai berikut :

      Sebagai bentuk kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan tentang ketenagakerjaan dengan melakukan pelaporan kepada Dinas Tenaga Kerja setempat;
      Sebagai pedoman bagi manajemen dalam melaksanakan outsourcing pada bagian-bagian tertentu di perusahaan;
      Sebagai sarana sosialisasi kepada pihak pekerja tentang bagian-bagian mana saja di perusahaan yang dilakukan outsourcing terhadap pekerjanya;
      Meminimalkan risiko perselisihan dengan pekerja, serikat pekerja, pemerintah serta pemegang saham mengenai keabsahan dan pengaturan tentang outsourcing di Perusahaan.

      V. Perjanjian dalam Outsourcing

      Hubungan kerjasama antara Perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa outsourcing tentunya diikat dengan suatu perjanjian tertulis. Perjanjian dalam outsourcing (Alih Daya) dapat berbentuk perjanjian pemborongan pekerjaan atau perjanjian penyediaan jasa pekerja/buruh. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh para pihak harus memenuhi syarat sah perjanjian seperti yang tercantum dalam pasal 1320 KUH Perdata, yaitu:

      Sepakat, bagi para pihak;
      Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan;
      Suatu hal tertentu;
      Sebab yang halal.

      Perjanjian dalam outsourcing (Alih Daya) juga tidak semata-mata hanya mendasarkan pada asas kebebasan berkontrak sesuai pasal 1338 KUH Perdata, namun juga harus memenuhi ketentuan ketenagakerjaan, yaitu UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

      Dalam penyediaan jasa pekerja, ada 2 tahapan perjanjian yang dilalui yaitu:

      1. Perjanjian antara perusahaan pemberi pekerjaan dengan perusahaan penyedia pekerja/buruh ;

      Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau perjanjian penyediaan jasa pekerja yang dibuat secara tertulis. Pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :[23]
      a. dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
      b. dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
      c. merupakakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan;
      d. tidak menghambat proses produksi secara langsung.

      Dalam hal penempatan pekerja/buruh maka perusahaan pengguna jasa pekerja akan membayar sejumlah dana (management fee) pada perusahaan penyedia pekerja/buruh.

      2. perjanjian perusahaan penyedia pekerja/buruh dengan karyawan
      Penyediaan jasa pekerja atau buruh untuk kegiatan penunjang perusahaan hatus memenuhi syarat sebagai berikut :[24]
      a. adanya hubungan kerja antara pekerja atau buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja atau buruh;
      b. perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang memenuhi persyaratan dan atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua pihak;
      c. perlindungan usaha dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja maupun perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh.

      Dengan adanya 2 (dua) perjanjian tersebut maka walaupun karyawan sehari-hari bekerja di perusahaan pemberi pekerjaan namun ia tetap berstatus sebagai karyawan perusahaan penyedia pekerja. Pemenuhan hak-hak karyawan seperti perlindungan upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja serta perselisihan yang timbul tetap merupakan tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja.

      Perjanjian kerja antara karyawan dengan perusahaan outsourcing (Alih Daya) dapat berupa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) maupun Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)[25].

      Perjanjian kerja antara karyawan outsourcing dengan perusahaan outsourcing biasanya mengikuti jangka waktu perjanjian kerjasama antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa outsourcing. Hal ini dimaksudkan apabila perusahaan pengguna jasa outsourcing hendak mengakhiri kerjasamanya dengan perusahaan outsourcing, maka pada waktu yang bersamaan berakhir pula kontrak kerja antara karyawan dengan perusahaan outsource. Bentuk perjanjian kerja yang lazim digunakan dalam outsourcing adalah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Bentuk perjanjian kerja ini dipandang cukup fleksibel bagi perusahaan pengguna jasa outsourcing, karena lingkup pekerjaannya yang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan perusahaan.

      Karyawan outsourcing walaupun secara organisasi berada di bawah perusahaan outsourcing, namun pada saat rekruitment, karyawan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pihak perusahaan pengguna outsourcing. Apabila perjanjian kerjasama antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa outsourcing berakhir, maka berakhir juga perjanjian kerja antara perusahaan outsourcing dengan karyawannya.

      VI. Hubungan Hukum antara Karyawan Outsourcing (Alih Daya) dengan Perusahaan Pengguna Outsourcing

      Hubungan hukum Perusahaan Outsourcing (Alih Daya) dengan perusahaan pengguna outsourcing (Alih Daya) diikat dengan menggunakan Perjanjian Kerjasama, dalam hal penyediaan dan pengelolaan pekerja pada bidang-bidang tertentu yang ditempatkan dan bekerja pada perusahaan pengguna outsourcing. Karyawan outsourcing (Alih Daya) menandatandatangani perjanjian kerja dengan perusahaan outsourcing (Alih Daya) sebagai dasar hubungan ketenagakerjaannya. Dalam perjanjian kerja tersebut disebutkan bahwa karyawan ditempatkan dan bekerja di perusahaan pengguna outsourcing.

      Dari hubungan kerja ini timbul suatu permasalahan hukum, karyawan outsourcing (Alih Daya) dalam penempatannya pada perusahaan pengguna outsourcing (Alih Daya) harus tunduk pada Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku pada perusahaan pengguna oustourcing tersebut, sementara secara hukum tidak ada hubungan kerja antara keduanya.

      Hal yang mendasari mengapa karyawan outsourcing (Alih Daya) harus tunduk pada peraturan perusahaan pemberi kerja adalah :[26]

      Karyawan tersebut bekerja di tempat/lokasi perusahaan pemberi kerja;
      Standard Operational Procedures (SOP) atau aturan kerja perusahaan pemberi kerja harus dilaksanakan oleh karyawan, dimana semua hal itu tercantum dalam peraturan perusahaan pemberi kerja;
      Bukti tunduknya karyawan adalah pada Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan outsource dengan perusahaan pemberi kerja, dalam hal yang menyangkut norma-norma kerja, waktu kerja dan aturan kerja. Untuk benefit dan tunjangan biasanya menginduk perusahaan outsource.

      Dalam hal terjadi pelanggaran yang dilakukan pekerja, dalam hal ini tidak ada kewenangan dari perusahaan pengguna jasa pekerja untuk melakukan penyelesaian sengketa karena antara perusahaan pengguna jasa pekerja (user) dengan karyawan outsource secara hukum tidak mempunyai hubungan kerja, sehingga yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan tersebut adalah perusahaan penyedia jasa pekerja, walaupun peraturan yang dilanggar adalah peraturan perusahaan pengguna jasa pekerja (user).

      Peraturan perusahaan berisi tentang hak dan kewajiban antara perusahaan dengan karyawan outsourcing. Hak dan kewajiban menggambarkan suatu hubungan hukum antara pekerja dengan perusahaan, dimana kedua pihak tersebut sama-sama terikat perjanjian kerja yang disepakati bersama. Sedangkan hubungan hukum yang ada adalah antara perusahaan Outsourcing (Alih Daya) dengan perusahaan pengguna jasa, berupa perjanjian penyediaan pekerja. Perusahaan pengguna jasa pekerja dengan karyawan tidak memiliki hubungan kerja secara langsung, baik dalam bentuk perjanjian kerja waktu tertentu maupun perjanjian kerja waktu tidak tertentu.

      Apabila ditinjau dari terminologi hakikat pelaksanaan Peraturan Perusahaan, maka peraturan perusahaan dari perusahaan pengguna jasa tidak dapat diterapkan untuk karyawan outsourcing (Alih Daya) karena tidak adanya hubungan kerja. Hubungan kerja yang terjadi adalah hubungan kerja antara karyawan outsourcing (Alih Daya) dengan perusahaan outsourcing, sehingga seharusnya karyawan outsourcing (Alih Daya) menggunakan peraturan perusahaan outsourcing, bukan peraturan perusahaan pengguna jasa pekerja.

      Karyawan outsourcing yang ditempatkan di perusahaan pengguna outsourcing tentunya secara aturan kerja dan disiplin kerja harus mengikuti ketentuan yang berlaku pada perusahaan pengguna outsourcing. Dalam perjanjian kerjasama antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna outsourcing harus jelas di awal, tentang ketentuan apa saja yang harus ditaati oleh karyawan outsourcing selama ditempatkan pada perusahaan pengguna outsourcing. Hal-hal yang tercantum dalam peraturan perusahaan pengguna outsourcing sebaiknya tidak diasumsikan untuk dilaksanakan secara total oleh karyawan outsourcing.

      Misalkan masalah benefit, tentunya ada perbedaan antara karyawan outsourcing dengan karyawan pada perusahaan pengguna outsourcing. Hal-hal yang terdapat pada Peraturan Perusahaan yang disepakati untuk ditaati, disosialisasikan kepada karyawan outsourcing oleh perusahaan outsourcing. Sosialisasi ini penting untuk meminimalkan tuntutan dari karyawan outsourcing yang menuntut dijadikan karyawan tetap pada perusahaan pengguna jasa outsourcing, dikarenakan kurangnya informasi tentang hubungan hukum antara karyawan dengan perusahaan pengguna outsourcing.

      Perbedaan pemahaman tesebut pernah terjadi pada PT Toyota Astra Motor, salah satu produsen mobil di Indonesia. Dimana karyawan outsourcing khusus pembuat jok mobil Toyota melakukan unjuk rasa serta mogok kerja untuk menuntut dijadikan karyawan PT Toyota Astra Motor. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi mengenai status hubungan hukum mereka dengan PT Toyota Astra Motor selaku perusahaan pengguna outsourcing.[27]

      VII. Penyelesaian Perselisihan dalam Outsourcing (Alih Daya)

      Dalam pelaksanaan outsourcing (Alih Daya) berbagai potensi perselisihan mungkin timbul, misalnya berupa pelanggaran peraturan perusahaan oleh karyawan maupun adanya perselisihan antara karyawan outsource dengan karyawan lainnya. Menurut pasal 66 ayat (2) huruf c UU No.13 Tahun 2003, penyelesaian perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja. Jadi walaupun yang dilanggar oleh karyawan outsource adalah peraturan perusahaan pemberi pekerjaan, yang berwenang menyelesaikan perselisihan tersebut adalah perusahaan penyedia jasa pekerja.

      Dalam hal ini perusahaan outsource harus bisa menempatkan diri dan bersikap bijaksana agar bisa mengakomodir kepentingan karyawan, maupun perusahaan pengguna jasa pekerja, mengingat perusahaan pengguna jasa pekerja sebenarnya adalah pihak yang lebih mengetahui keseharian performa karyawan, daripada perusahaan outsource itu sendiri. Ada baiknya perusahaan outsource secara berkala mengirim pewakilannya untuk memantau para karyawannya di perusahaan pengguna jasa pekerja sehingga potensi konflik bisa dihindari dan performa kerja karyawan bisa terpantau dengan baik.

      VIII. Kesimpulan

      Outsourcing (Alih daya) sebagai suatu penyediaan tenaga kerja oleh pihak lain dilakukan dengan terlebih dahulu memisahkan antara pekerjaan utama (core business) dengan pekerjaan penunjang perusahaan (non core business) dalam suatu dokumen tertulis yang disusun oleh manajemen perusahaan. Dalam melakukan outsourcing perusahaan pengguna jasa outsourcing bekerjasama dengan perusahaan outsourcing, dimana hubungan hukumnya diwujudkan dalam suatu perjanjian kerjasama yang memuat antara lain tentang jangka waktu perjanjian serta bidang-bidang apa saja yang merupakan bentuk kerjasama outsourcing. Karyawan outsourcing menandatangani perjanjian kerja dengan perusahaan outsourcing untuk ditempatkan di perusahaan pengguna outsourcing.

      Karyawan outsourcing selama ditempatkan diperusahaan pengguna jasa outsourcing wajib mentaati ketentuan kerja yang berlaku pada perusahaan outsourcing, dimana hal itu harus dicantumkan dalam perjanjian kerjasama. Mekanisme Penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan diselesaikan secara internal antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa outsourcing, dimana perusahaan outsourcing seharusnya mengadakan pertemuan berkala dengan karyawannya untuk membahas masalah-masalah ketenagakerjaan yang terjadi dalam pelaksanaan outsourcing.

      Dewasa ini outsourcing sudah menjadi trend dan kebutuhan dalam dunia usaha, namun pengaturannya masih belum memadai. Sedapat mungkin segala kekurangan pengaturan outsourcing dapat termuat dalam revisi UU Ketenagakerjaan yang sedang dipersiapkan dan peraturan pelaksanaanya, sehingga dapat mengakomodir kepentingan pengusaha dan melindungi kepentingan pekerja.

      ***

      Ucapan terima kasih disampaikan kepada Chandra K. yang telah memberikan sumbangan pemikiran yang sangat berharga melalui artikel yang telah ditulisnya di atas.

      Catatan Kaki:

      [1] Wirawan, Rubrik Hukum Teropong,Apa yang dimaksud dengan sistem outsourcing?, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0504/31/teropong/komenhukum.htm

      [2] ibid

      [3] Artikel “Outsource dipandang dari sudut perusahaan pemberi kerja”, http://www.apindo.or.id, diakses tanggal 4 Agustus 2006

      [4] Pasal 64 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan,

      [5] Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi memuat hal-hal yang dituntut untuk dilakukan revisi dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu : Pemutusan Hubungan Kerjam Perjanjian kerja Waktu Tertentu, Perhitungan Pesangon, Ijin tenaga Kerja Asing dan istirahat panjang.

      [6] Nur Cahyo, Pengalihan Pekerjaan Penunjang perusahaan dengan Sistem Outsourcing (Alih Daya) Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus pada Asuransi Astra Buana), Tesis Magister Hukum FHUI, Depok, 2006, hal.56.

      [7] Terkutip dalam Nur Cahyo, ibid., hal 57.

      [8] Chandra Suwondo, Outsourcing; Implementasi di Indonesia, Elex Media Computindo, Jakarta, hal 2.

      [9] Muzni Tambusai, Pelaksanaan Outsourcing (Alih Daya) ditinjau dari aspek hukum ketenagakerjaan tidak mengaburkan hubungan industrial, http://www.nakertrans.go.id/arsip berita/naker/outsourcing.php. 29 Mei 2005.

      [10] Tulisan ini mengkhususkan membahas outsourcing (Alih Daya) yang berupa penyediaan jasa pekerja/buruh, sedang outsourcing (Alih Daya) berupa pemborongan pekerjaan hanya akan diulas sekilas dari segi definisi, dan dalam kaitan dengan core business. Dalam UU No.13 Tahun 2003, istilah outsourcing (Alih Daya) dapat diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan penyediaan tenaga kerja, namun pada rancangan UU Tenaga Kerja yang baru (yang kini sedang dikaji ulang), pengertian outsourcing (Alih Daya) tampaknya akan disempitkan menjadi penyediaan jasa pekerja, sementara pemborongan pekerjaan ldiartikan sebagai sub-kontrak.

      [11] Draft Revisi Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, diakses dari Sabar Sianturi, pembicara pada Seminar tentang Outsourcing (Alih Daya) dan Permasalahannya, 12 April 2006, Hotel Aryaduta, diselenggarakan oleh PPM.

      [12] Pasal 66 ayat (1) UU No.13 tahun 2003

      [13] Pasal 66 ayat (2) UU No.13 Tahun 2003

      [14] Pasal 66 ayat (3) UU No.13 Tahun 2003

      [15] Pasal 66 ayat (4) UU No.13 Tahun 2003

      [16] R.Djokopranoto, Outsourcing (Alih Daya) dalam No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan (Perspektif Pengusaha), Materi Seminar disampaikan pada Seminar Outsourcing: Process and Mangement, World Trade Center Jakarta,13-14 oktober 2005, hal.5.

      [17] Ibid., hal.6.

      [18] Ibid., hal 7.

      [19] Ibid., hal.8

      [20] Ibid., hal.5

      [21] Berdasarkan informasi dari Bapak Ali Nursal, General Manager PT.Outsourcing (Alih Daya) Indonesia

      [22] Pelaporan dokumen tentang pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang diatur pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 220/MEN/X/2004 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain.

      [23] Pasal 65 ayat (2) UU No.13 tahun 2003

      [24] Pasal 66 ayat 2) butir a,b dan c UU No.13 tahun 2003

      [25] Mengenai PKWT dan PKWTT lihat pasal 56-60 UU No.13 Tahun 2003

      [27] Berdasarkan informasi dari Bpk. Yayan Hernayanto, Corporate Legal, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, 4 Agustus 2006.

      Posted by PUTU | 8 Maret 2013, 11:09 pm
      • Luar biasa Bli PUTU.
        Terima kasih share artikelnya.

        Saya antusias dengan forum ini, bisa berbagi dan saling membesarkan.
        Terbayang bagaimana Abah tersenyum tulus dikala sesama bangsa bisa saling memberi kebaikan.
        Kebahagiaan itu nyata dan menjadi ada dikala kita sadar bahwa sesungguhnya kita berarti bagi orang lain.
        Kebahagiaan itu ada dan menjadi nyata dikala kita sadar bahwa ada orang bahagia karena kita ikut andil menjadikan orang bahagia.
        Kebahagiaan itu ada dan menjadi nyata dikala kita sadar bahwa kita bisa menangis padahal hati sedang tidak bersedih.
        Ya benar……. itu adalah tangisan bahagia….

        Bagi seorang bapak tentu masih ingat……
        Dikala isteri sedang berjuang meregang nyawa ….. melahirkan darah daging kita…… jabang bayi yg sempurna….. tiba2 kita menangis tapi dalam waktu bersamaan kita tersenyum dengan raut muka penuh takjub….
        Takjub memandangi isteri yg barusan saja berhasil memenangkan peperangan di medan laga….. menangis tetapi juga tersenyum puas…..,
        Takjub memandangi bayi mungil yg sempurna…..
        Ya itulah nyata adanya bahagia.

        Terbayang, bagaimana Abah menangis dihadapan anak dan ayahnya yg menangis saling berpelukan. Ya.., tangisan ayah dan anak itu pun tangisan bahagia karena untuk pertama kalinya mereka bertemu setelah lama terpisah….

        Keteladanan Abah, kesederhanaan Abah, kebersahajaan Abah, kegigihan Abah, ketegasan Abah, dan juga ketulusan Abah, telah menginspirasi ribuan bahkan jutaan anak bangsa untuk antusias dan tidak mengeluh.
        Puluhan perguruan tinggi sudah Abah kunjungi, dan puluhan ribu mahasiswa serta civitas akademika telah menyimak kata-kata Abah bahwa tahun 2020 Negara Indonesia adalah negara adidaya dengan syarat bahwa kita mau dan kita bisa. Kata Abah dalam satu kesempatan, bahwa masalahnya adalah bukan pada bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau. Kalau mau pasti bisa.

        Posted by mang encep | 9 Maret 2013, 12:16 am
      • M.A.N.T.A.A.A.P. AND S.E.D.A.A.A.P..
        Ini sangat lengkap dan lengkap sekali….
        Makasih Kakak Putu,beta sangat tertarik di no.24 -26
        dan Kesimpulan,terutama ttg perselisihan-kesejahteraan..

        Dalam hati,demo2 yang sedang maupun yang akan terjadi,
        tentang keberadaan Outshorcing atau Alih Daya,
        tidak ada hubungannya dengan Meneg.BUMN….,
        karena bukan Volume-Job : Meneg.BUMN..

        He…he…he….e….,mdh2an yang kmr teriak2 di Gedung-atap Kura2
        membaca dan mau memahami ref. diatas,supaya sonde salah langkah.

        Semangat terus Kakak Putu.
        Salaaaam Dahlanis…

        Posted by N. SORRI.. | 9 Maret 2013, 2:52 pm
        • Namanya juga demo yg dibayar, mana ngerti mereka dg apa yg ditereakin. Kasihan mereka ditipu dg sebungkus nasi.

          Posted by mang encep | 9 Maret 2013, 2:58 pm
        • Kebenaran akan selalu terungkap… itu hanyalah masalah waktu…
          Pasukan Nasi bungkus skr byk bergerilya…
          TAPI AKAN PERCUMA…
          Jika TAKDIR Telah Ditetapkan… Semua hal akan menjadi Mungkin…

          Pemerintahan skr adalah peralihan, memang kondisi belum optimal…
          tapi jika kita saling belajar dan tidak salah-menyalahkan, pastilah negri ini akan maju pesat…

          HATI-HATI…!!!!
          Byk negara Lain Kawatir Indonesia AKAN MAJU
          POLITIK DIVIDE ET EMPERA Biasanya akan dipakai…
          Orang Bodoh yg gampang disuruh2 akan dijadikan BONEKA untuk merusak negrinya sendiri…

          NEGARA YG TERANCAM ITU… SINGAPURA, MALAYSIA, AMERIKA, AUSTRALIA…
          Negara itu selama ini menikmati Sumberdaya alam Indonesia yg melimpah…
          hanya dgn menyogok sekelompok orang, mereka dapatkan apa yg mereka mau..

          BUTUH PEMIMPIN YG NASIONALIS, YG BISA MENOLAK JANJI2 MANIS, BISIKAN SURGA…
          ITU ADA DIDALAM DAHLAN ISKAN, MAHFUD MD, JK, HABIBIE..
          Mudah2an pemimpin bangsa ini adalah orang2 tsb…

          Buat DAHLANIS… Kawal Abah sampai 2014…

          Sekian,
          Putu

          Posted by PUTU | 9 Maret 2013, 11:33 pm
  107. Wach….wach…..wach….,Kakak Mang Encep.
    Begitu lengkap, lugas dan transparan sekali…
    Terus terang,beta su baru tahu semua itu diatas..,
    terjadinya komonokasi bebas dan cantik antara :
    pengguna tenaga kerja dengan pekerja maupun pencari kerja.
    (Referensi yang lengkap ini,bisa menyaingi Kakak Putu).

    Mudah2an,tujuan utama dari kebijaksanaan pasar kerja fleksibel diatas,
    tetap bisa dipertahankan sesuai kondisi dan situasi ,
    dan tidak perlu dibentur-benturkan keberadaan-nya oleh orang2 yg berlagak pahlawan..

    Yes….yes….yes….Kakak Mang Encep,and Nuhun.

    S.e.m.a.n.g.a.a.a.a.a.t….., salam Dahlanis.

    Posted by N. SORRI.. | 8 Maret 2013, 6:22 pm
  108. Rusuh Soal Pemadaman Listrik di Tarakan
    Selain Kantor Pemkot & PLN, Mobil Dinas & Kantor DPRD Juga Dirusak Massa
    Robert – detikNews

    Foto: istimewa
    Samarinda – Unjuk rasa di kota Tarakan, Kalimantan Utara, memprotes pemadaman listrik berujung amuk massa. Selain merusak kantor PT PLN (Persero) dan Kantor Pemkot di Tarakan, massa juga merusak kantor DPRD dan kendaraan dinas.

    “Ini akumulasi kekecewaan masyarakat seringnya listrik padam di Tarakan setahun ini. Tidak pagi, tidak siang, malam pun listrik padam,” kata salah seorang peserta unjuk rasa, Amin Tamsi, saat dihubungi detikcom, Rabu (6/3/2013).

    Menurut Amin, estimasi massa dalam laporan ke kepolisian hanya 5.000 orang untuk berunjuk rasa ke kantor DPRD Tarakan. Belakangan, ribuan masyarakat datang bergelombang memadati kantor DPRD Tarakan.

    “Awal laporan ke kepolisian 5 ribu orang. Tapi masyarakat juga ikut bergabung. Belakangan, ketua DPRD dan PLN ada di DPRD, tapi Pak Wali Kota (Uding Hianggio) tidak ada. Massa mulai emosi,” ujar Amin.

    Salah seorang warga Tarakan dihubungi terpisah, Sofyan Hamdi menerangkan, di luar dugaan, massa mulai melempari kantor DPRD Tarakan. Tidak hanya itu, massa kemudian bergerak ke kantor PLN Tarakan dan merusak kantor BUMN itu.

    “Massa marah dan merusak kantor PLN. Juga di luar dugaan, massa bergerak long march ke kantor Wali Kota Tarakan, memprotes soal pemadaman listrik yang berlarut-larut,” tambah Sofyan.

    “Di kantor Wali Kota, ada 2 mobil dinas pelat merah dan 4 motor dinas juga ikut dirusak massa. Ini di luar kendali karena masyarakat spontan ikut bergabung,” jelasnya.

    Dalam demo itu, ada 3 tuntutan yang disuarakan yakni meminta listrik tidak padam lagi, harga TDL (Tarif Dasar Listrik) diturunkan karena sering padam dan dikembalikannya manajemen PT PLN Tarakan ke PLN Pusat.

    “Seandainya saja ada Wali Kota di DPRD tadi, massa tidak akan emosi seperti ini. Sampai sekarang, konsentrasi massa ada di kantor Wali Kota,” tutup Sofyan.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta menyatakan massa memprotes seringnya pemadaman listrik di Tarakan. Unjuk rasa yang dimulai pukul 09.00 WITA berujung pengerusakan kantor Pemkot dan PLN Tarakan.

    (try/try)

    Posted by urusin nih ! jangan ngurusin kerjaan orang lain ! | 9 Maret 2013, 1:47 am
    • INI TERJADI KARENA DIRUT PLN TIDAK BERANI MENGGUNAKAN BBM SEBAGAI PENGGERAK PEMBANGKIT LISTRIK, TAKUT DITUDUH EFISIENSI MAS SAMA DPR (EFENDI SIMBLOON CS) SEHINGGA SEPERTI INI JADINYA

      Posted by jatmiko | 9 Maret 2013, 7:44 am
    • inilah beda anak buah sama menterinya, kalau saat pak DI jadi dirutnya beliau berani ambil kepurtusan walau resiko diturunkan jabatannya…tapi kalau ini kelihatanya direkturnya takut ,padahal pak DI sudah bilang suruh pakai BBM…ah ..

      Posted by Silla Keras | 9 Maret 2013, 7:57 am
      • Hembusan issue ini terlalu mudah dibantah. Jawaban Mas Jatmiko dan Mas/Mbak Silla Keras sudah menjawab. Seandainya elektrifikasi itu dianggap penting oleh semua orang, tidak perlu sampai nunggu orang marah dan ngamuk, anarkis. Mas UNJANGKOL silakan mempertanyakan ke DPR dan ES. Jangan ke Abah DI lagi, ke Abah DI lagi. Sok copas issue lain dikemukakan, lanjuuuuuut.

        Posted by apasaja | 9 Maret 2013, 9:04 am
    • MANGKANYA BUKAN CUMA RIBUTIN AJA MASALAH INEFESIENSI PLN bung -Panjang nama Pendek pemikiran-.lihat sekeliling apa akibatnya jika tingkat elektrifikasi kurang, ditengah masyarakat akan terjadi gejolak. kita mesti inget, sadar, eling bahwa penduduk Indonesia itu bukan hanya ada di Jawa, melainkan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dll dll. Abah Dis selama ini memperjuangkan tingkat elektrifikasi setinggi-tingginya secara merata tapi sambutan WAKIL RAKYAT apa coba ?????.
      gak habis pikir gak masuk dihati. Giliran ada keributan baru deh Abah DIs di salahkan, dihujat…. wah…wah bener bener mbulet nih urusan.

      Posted by Manihot Ultissima | 9 Maret 2013, 7:02 pm
    • kok gak ada komen mengenai inefisiensi utk listrik yg katanya temuan BPK?
      itu karena gas gak dikasih sama DPR!!!
      kemana aja mas????
      lha itu baru di Tarakan, lha klo yg di Jakarta mati lampu seperti Tarakan????
      Bisa bisa gedung kura-kura ijo ambruk….

      Posted by NOENG | 9 Maret 2013, 11:46 pm
    • Wah ada ID Panjang.. cihui…
      Btw Beritanya ga komplit bro, saya kasi yg lebih terang…

      Coba kita analisa bersama :
      (1). Status Hukum PLN Tarakan Berbeda dgn PLN yg lain, karena itu milik Swasta, Pemerintah Kota juga bingung, jika membantu subsidi tidak bisa karena akan menjadi HIBAH… Para Pendemo juga minta managemennya dikembalikan ke PLN Pusat, nah lho???
      (2). Bukankah ini yg dimau oleh DPR… jika sering mati lampu maka penggunaan BBM akan berkurang, dan ujung2nya PLN akan bisa berhemat 37 Triliun setahun… hahahaha….
      (3). Kenapa Dahlan Iskan yg disalahin ya bro??? Jaka Sembung bawa goblog… eh golok…

      Saya dulu adalah salah satu orang yg sering menghujat PLN, tapi itu dulu, ketika saya TIDAK TAHU…
      KETIKA INFORMASI yg BENAR tidak Ter-ekspose… Ketika Saya Dibodoh2i oleh Para Pejabat yg tidak tau diri….

      Sekarang pikiran saya lebih luas dan terbuka…
      Bahwa ini adalah masalah System, Masalah Kebijakan yg salah dimasa lalu…

      (1). Bahwa Pembangkit Listri byk yg bertipe BBM… Sedikit yg dikembangkan bertipe Batubara/Gas/Panas Bumi/Surya/Nuklir…
      Dan kita tau, semakin melayani masyarakat, maka PLN akan semakin bertambah Rugi… dgn membengkaknya Subsidi BBM..

      (2). Gas Tanggung Dijual murah ke CINA, setahun bisa rugi 750TRILIUN… malah yg diobok2 yg 37Triliun…
      Kalo abah Niat Jatuhin, sudah Habis tu MBOKDE… Dasar MALING TERIAK MALING…

      (3). Dahulu tindakan Dahlan dgn menyewa Genset malah dialih2 menjadi tindakan Korupsi…

      (4). Masyarakat tidak diberikan pemahaman dan Solusi yg cepat sehingga menjadi Beringas…
      Kalau mau salah menyalahkan lebih baik bakar tu Gedung Dhewan, biar sekalian bubar aja…
      Jgn kau bakar Gedung PLN, karena malah bakal tambah lama Mati Lampunya…

      SOLUSINYA GIMANA???
      1). NAEKKAN HARGA LISTRIK, Kalo msh mati lampu juga baru timpukin batu… kalo minta turun lha wong yg harga skr aja msh masalah kok minta harga turun… KALO BRANI GA USA DISUBSIDI NEGARA…
      2). SEWA GENSET untuk Temporary Action… MAU NYALA ATAU MAU GA KELUAR DUIT…
      3). Beli Solar Cell… ga bakalan mati lagi selama matahari menyinari bumi…
      4). Telpon Pak Nur Pamudji… Minta agar Motor Listrik Tenaga Angin buatan Ricky Nelson agar segera dipakai di TARAKAN, atau gandeng DENMARK yg mbahe Kincir Angin… terbaik di dunia…
      5). Tweet Abah DIS, Minta bantuan agar dikawal dgn Bendera BUMN yg lain seperti HK, MANDIRI, BRI…

      DAN SEKALI LAGI, JGN NGERUSAK PROPERTI…
      JGN ADA BAKAR-BAKARAN…
      JGN ADA SALAH-SALAHAN…

      YG DIPAKE ITU OTAK BUKAN OTOT…
      DAN PAKE JUGA HATI YG TULUS…

      =========================

      Terpaksa Subsidi Listrik Swasta
      Tarakan Rusuh karena Krisis, PLN Segera Datangkan Mesin

      Kamis, 7 Maret 2013 – 10:16:56
      |
      Utama
      |
      Dibaca : 696 Kali
      LUAPAN KEKESALAN: Massa coba menggulingkan mobil dinas dalam kericuhan di Tarakan kemarin. Kantor instansi pemerintah juga tak luput dari aksi warga memprotes krisis listrik berkepanjangan ini.(agus/r

      TARAKAN – Jika listrik “hobi” biar-pet di sebuah daerah, maka beginilah jadinya. Batas kesabaran warga Tarakan sudah habis kemarin (6/3). Mereka pun melampiaskan kekesalan dengan merusak beberapa bangunan instansi, termasuk PLN Tarakan, berikut sejumlah kendaraan.

      Ribuan warga, ratusan di antaranya mahasiswa, kompak turun ke jalan memprotes kondisi kelistrikan di daerah itu. Sejak pukul 09.30 Wita, mereka berunjuk rasa di depan gedung DPRD Tarakan di Jalan Jendral Sudirman itu.

      Mulanya aksi berjalan tertib. Namun, tuntutan menghadirkan Wali Kota H Udin Hianggio sesegera mungkin tak mendapat respons. Kesal dipaksa menunggu berjam-jam, massa melemparkan batu dan botol minuman ke arah gedung. Akibatnya, dinding kaca di sebelah kiri dan depan gedung wakil rakyat porak-poranda.

      Mereka lantas bergerak ke kantor wali kota. Namun, situasi justru semakin parah. Massa kian tak terkendali. Alhasil, baik kantor wali kota, kantor sekretariat kota, gedung serbaguna Pemkot, kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD), kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), hingga rumah dinas wali kota –yang semuanya berada di Jalan Kalimantan, Kampung Satu/Skip– tak luput dari sasaran amuk. Massa juga merusak kantor PLN Tarakan di Jalan Diponegoro, Gunung Belah.

      Sejumlah kendaraan jadi korban. Radar Tarakan (Kaltim Post Group) melaporkan sedikitnya empat mobil plat merah dirusak. Yakni, Toyota Rush KT 28 F dan KT 45 F, Mitsubishi Kuda KT 2981 F, dan minibus KT 1282 FB. Sebanyak 13 sepeda motor juga diamuk warga.

      Dalam aksinya, masyarakat menuntut PLN Tarakan untuk dikembalikan ke pusat. Alasannya, PLN Tarakan dianggap tak mampu mengatasi krisis listrik di kota ini. “Apabila PLN tidak memenuhi tuntutan kami, jangan ada yang bayar listrik. Juga, apabila pemadaman masih terjadi,” ucap salah satu pedemo dalam orasinya. Tuntutan lain, masyarakat meminta Peraturan Daerah (Perda) Nomor 01 Tahun 2010 tentang penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) untuk dicabut.

      “Pemadaman listrik yang terjadi sekarang ini seperti minum obat 3 kali sehari. Kita malu dengan daerah-daerah di sekitar seperti KTT (Kabupaten Tana Tidung), Tanjung Selor, lampunya menyala selama 24 jam,” beber H Safri Is, ketua Tarakan Peduli Masyarakat Kota Tarakan (TPMKT). Menurutnya, persoalan listrik di Tarakan karena adanya pembiaran dari pemangku kepentingan di level pemerintahan.

      Kesabaran warga memang sudah sampai di ubun-ubun. Sebelumnya, pemadaman hanya berlangsung seminggu sekali. Intensitasnya kemudian meningkat menjadi tiga jam sehari. Belakangan jadi 5 jam sehari. Klimaksnya, dalam beberapa hari terakhir, menjadi 9 jam per sekali pemadaman dengan durasi dua kali sehari!

      Pemerintah setempat sebenarnya memiliki Perwali Nomor 5 Tahun 2012 terkait kompensasi kepada masyarakat. Namun, tak pernah direalisasikan. “Jadi wajar saja jika masyarakat mengatakan bahwa Perwali itu hanya pembohongan publik,” kata H Amin Tansi, koordinator lapangan.

      Setelah mengamuk, sekitar pukul 13.30 Wita, masyarakat akhirnya mendapat jawaban. Safri Is didampingi Kapolres Tarakan AKBP Desman Sujaya Tarigan, menyampaikan tiga poin kesepakatan dari hasil rapat bersama wali kota, DPRD, PLN, dan unsur Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD).

      Pertama, pemerintah bersepakat memberikan subsidi kepada masyarakat selama proses pemadaman berlangsung. Kedua, PLN menjamin dalam waktu satu bulan mendatangkan mesin dan menjamin tidak ada pemadaman sebagaimana saat ini terjadi. Dan, ketiga, mengembalikan PT PLN Tarakan kepada pemerintah pusat.

      Kesepakatan tersebut ditandatangani langsung oleh Walikota Udin Hianggio, Wakil Wali Kota Suhardjo Trianto, Dirut PT PLN Tarakan Sandhika Aflianto, dan DPRD Tarakan yang diwakili M Yahya HT.

      Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan, Badrun, yang ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah menjelaskan lebih detail soal hasil rapat. Misalnya, butir pertama mengenai pemberian subsidi.

      Ia menjelaskan, status PLN Tarakan sebagai perusahaan swasta sebetulnya menyulitkan Pemkot memberikan subsidi. Sebab, berdasarkan peraturan yang ada, baik Peraturan Menteri Dalam Negeri maupun Undang-Undang Kelistrikan, pemerintah tidak boleh memberikan subsidi kepada pihak swasta.

      Jadi, bagaimana mekanisme pelaksanaannya? Badrun mengatakan, Pemkot akan memberikan subsidi dengan pola hibah. Artinya, bantuan yang diberikan nanti hanya sekali.

      “Karena badan hukum PLN Tarakan tidak sama dengan status PLN di daerah lain, sehingga sebutannya bukan subsidi, namun hibah,” jelas mantan camat Tarakan Barat itu.

      “Disepakati paling lambat besok (hari ini 7/3, Red), PLN Tarakan akan menyampaikan perhitungan-perhitungan (dana mengatasi persoalan listrik, Red) yang diperlukan kepada Pemkot,” jelas Badrun.

      Pemkot, dengan pertimbangan seluruh FKPD, juga akan menetapkan status Tarakan dalam kondisi krisis listrik. “Ini yang menjadi dasar penggunaan dana yang bersifat emergency (darurat),” jelasnya.

      Di sisi lain, Polres Tarakan akan memanggil koordinator aksi. Sebab, unjuk rasa yang dijanjikan berlangsung damai ternyata berubah menjadi anarkistis.

      ”Semua ada sanksi hukumnya, terkhusus yang melakukan tindak pidana itu sendiri,” tegas Kapolres AKBP Desman Sujaya Tarigan.

      Desman juga menjelaskan beberapa isi kesepakatan. “PLN berjanji mendatangkan mesin dalam kurun satu bulan dan menjamin tidak akan ada pemadaman. Yang kedua, PLN akan mengambil langkah-langkah penambahan gas serta memberikan subsidi kepada masyarakat selama proses pemadaman berlangsung. Dan, terakhir, apabila dalam proses penambahan gas dan bahan baku tidak bisa dilakukan, maka pihak PLN nantinya akan diserahkan ke pusat,” jelasnya.

      “Pemerintah, termasuk PLN dan Medco (penyedia gas, Red) akan turut-serta mendukung operasi ini,” kata Desman lagi. (*/dsh/ddq/ris/sur/*/ule/kpnn/zal/k1)

      Posted by PUTU | 10 Maret 2013, 12:11 am
      • Terima kasih Bli PUTU
        Informasi yg lengkap dan faktual.
        Berharap si politikus busuk lagi jahat itu berhenti menyebar fitnah

        Posted by mang encep | 10 Maret 2013, 3:03 am
        • INI BARU INFORMASI YANG CERDAS, SEHAT DAN LENGKAP SEKALI.
          TXQU KAKAK PUTU.
          SEMANGAT TERUS DAN SALAM DAHLANIS…

          Posted by N. SORRI.. | 10 Maret 2013, 6:14 am
          • Ya mdh2 berguna buat rekans yg lain
            Saya lihat Jerih Payah Mang Encep, N Sorri, dan yg lain juga dalam menyampaikan suatu kebenaran…
            Kesalahan kecil gampang dicari2… tapi kebenaran sebesar apapun berusaha ditutup2i…
            moga2 dahlanis tambah cerdas dan tidak mudah terprovokasi…

            Posted by PUTU | 10 Maret 2013, 8:22 am
    • Ha..ha..ha…a, buat manusia yang menggunakan identitas: Urusin nih..! Jangan ngurusin kerjaan orang lain…
      Ternyata anda tidak “dewasa2” dan tidak “cerdas2” juga, untuk mau bergabung disini.
      Terkesan yang ada dalam otak anda adalah otak-kotor dan nilainya : “provokator” dan “menghasut”…

      Ini ter-indikasi dari apa-apa yang anda sampaikan disini selalu : “tendensius”,
      nampak kalau anda tidak memiliki pendidikan sama sekali..
      Dari nama anda saja, anda sudah kelihatan plin-plan atau manusia yang sedang sakit-hati…
      Beta chawatir,anda adalah salah satu manusia yang sedang sakit hati dengan menejement PLN sekarang..,
      yang membuat anda jadi tidak kebagian.

      Buat beta, apapun namanya atau apapun alasannya : Benar / Salah se-seorang (PLN),
      itu setelah mendapat keputusan dari Hakim…
      Jadi, kalau belum apa-apa sudah melakukan : pengrusakan,pembakaran milik orang lain/milik negara,
      beta katakan : “Haram” hukumnya di mata Allah.

      Beta hanya bisa ber-Do’a buat anda ;
      Semoga anda segera mengambil air-wudhu untuk segera ber-“taubat” kehadapan Allah,
      demi keselamatan dan kebahagian diri dan hati anda, dan keluarga anda…
      Amiin.

      Terima kasih..,salam Dahlanis..

      Posted by N. SORRI.. | 10 Maret 2013, 6:00 am
  109. Tidak mudah memang.. tapi lebih baik melangkah daripada tidak sama sekali

    Posted by Ade Asep Syarifuddin | 9 Maret 2013, 7:53 pm
  110. Nyimak…

    Posted by Anto | 9 Maret 2013, 10:26 pm
  111. Mudah-mudahan dalam pengelolaan sapi, teknik penggembalaan yang disampaikan di bawah ini bisa digunakan.

    Posted by Ilham | 10 Maret 2013, 3:30 am
  112. Informasi, berita gembiraaaa …
    Di Politicawave, elektabilitas Abah Dahlan Iskan sebagai capres 2014 adalah yang tertinggi minggu ini. Issue Tucuxi, salah sebut nama DPR, dan inefisiensi PLN merupakan faktor yang menurunkan elektabilitas beliau beberapa waktu lalu. Akan tetapi karena beliau terus menunjukkan kinerjanya, sekarang sudah pulih kembali, dibuktikan dengan elektabilitas tertinggi.
    Sebagai gambaran, Politicawave memonitor obrolan di forum, social media, dll dan melihat respons masyarakat terhadap para capres.
    Oleh karena itu:
    – Sebarkan terus berita positif tentang beliau
    – Counter fitnah-fitnah tentang beliau
    – Kritisi jika ada kebijakan yang kurang tepat
    – Gunakan nama lengkap mengandung “Dahlan Iskan” saat menyebutkan nama beliau di sosmed, forum, blog, dll. Hindari nyebut DI, DIS, Abah, saja.
    Mengupayakan Abah untuk menjadi Presiden bukanlah karena fanatik buta, akan tetapi karena kekaguman akan kinerja dan pengambilan keputusan yang cepat sejak jadi CEO JP, CEO PLN, Menneg BUMN. Bayangkan jika wewenangnya lebih luas, sebagai RI1, pasti akan banyak hal yang dilakukan dan itu sangat berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia.
    Jika belum ada parpol yang mendukung, biarkan saja. Minimal beliau adalah presiden bagi kita semua.
    Jangan lupa ikut kopdarnas di Bandung ya. Meriahnya acara di sana akan menunjukkan kekuatan kita sebagai sebuah komunitas positif di tengah carut-marut kondisi bangsa. Semoga

    Posted by apasaja | 10 Maret 2013, 10:01 am
    • Jempol + Cendol buat Kang APASAJA…
      kalau masalah elektabilitas saya rasa ga usah diragukan lagi… skr ini abah DIS belum kampanye loh… baru pencitraan doang… kalau emang sudah dipinang saya rasa bakal meroket diatas 30% tuh…

      Soale Pencitraan ala Dahlan Iskan keren bgt… Langsung Kerja dan Ada Hasilnya depan mata… dikenal sampai ke akar rumput bgt…

      Indonesia ini sangat beruntung punya Tokoh seperti Dahlan Iskan, dan kita ingin Abah bisa mengajarkan ke INDONESIA gmn caranya bisa MAJU SPT CINA/KOREA…

      Ga Perlu Lama2… 3TH MENJABAT SAYA RASA INDONESIA SUDAH MENUJU MAKMUR…
      KALAU THE DREAM TEAM BISA DIBUAT DAHLAN ISKAN DI SEMUA PEJABAT NEGRI INI,
      MAKA INDONESIA AKAN TERPAKSA MAJU…. GA BISA MUNDUR LAGI…

      Posted by PUTU | 10 Maret 2013, 3:53 pm
    • Tambahin beritanya ahh…
      http://bangka.tribunnews.com/2013/03/10/yose-elektabilitas-dahlan-untuk-presiden-tertinggi
      ===========================
      Yose: Elektabilitas Dahlan untuk Presiden Tertinggi

      Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

      BANGKAPOS.COM, JAKARTA – Elektibilitas Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk kandidat Presiden RI selama sepekan ini masih menduduki polisi paling tinggi dibandingkan dengan lainnya. Data terakhir dari PoiticaWave pada posisi hari Minggu (10/3/2013) masih menunjukkan hal yang sama.

      Dari data tersebut, peringkat nomor dua adalah Mahfud MD disusul Chairul Tanjung, Jusuf Kalla, Prabowo, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Wiranto, dan Gita Wiryawan.

      Menurut Direktur PoliticaWave Yose Rizal, posisi Dahlan Iskan yang menempati peringkat utama ini mengejutkan, karena sebelumnya Menteri BUMN terpuruk karena berbagai berita yang kurang baik. “Sekarang posisinya baik, karena banyak aktifitas kegiatan menteri BUMN maupun kegiatan sosial yang dipublikasikan dg baik oleh media online,” kata Yose Rizal dalam keterangan persnya, Minggu (10/3/2013)

      Yose mencatat ada beberapa kegiatan Dahlan Iskan yang mendapat respon negatif dari publik yang membuatnya terpuruk dari peringkat indeks elektabilitas, misalnya soal berita inefisiensi PLN, kurang akuratnya laporan pemerasan oleh DPR-RI, dan terakhir kecelakaan mobil listrik Tuxuci. Waktu itu, netizen juga menilai Dahlan Iskan melakukan pencitraan yang dianggap lebay.

      “Namun kesibukannya saat ini yg dipublikasikan dg baik membuat kepercayaan media sosial sudah pulih,” tambahnya. Apalagi, kata Yose Rizal, Dahlan Iskan sebelumnya sempat mendapat simpati rakyat media sosial. “Ketika beliau nyetir sendiri, naik ojek, dan naik kendaraan umum. Ini mendapat simpati yang baik,” kata Rizal.

      Rizal menambahkan, posisi saat ini dapat berubah karena PoliticaWave memotret jutaan percakapan yang terjadi setiap hari dan dapat berubah secara realtime. Seperti diketahui, PoliticaWave mengumpulkan data dari berbagai media sosial, termasuk facebook, twitter, blog, dan sebagainya.

      Sementara itu Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator BUMN Care ketika dimintai komentarnya mengenai hal ini menyatakan kegembiraannya. “Memang data PoliticaWave ini naik turun, tapi kami senang melihat elektabilitas Dahlan Iskan yang naik lebih baik,” katanya.

      Editor : asmadi
      Sumber : Tribunnews

      Posted by PUTU | 10 Maret 2013, 4:06 pm
  113. Hadeh… Kok jadi carut marut bgt pertanian kita…
    MENTAN Pasang badan GA MAU IMPOR LAGI…
    TAPI GA MAU NANAM JUGA…
    JADI MASYARAKAT YG KENA GETAHNYA…
    Disini tulisannya bawang putih 40rb –> Aktualnya sudah 60rb om… (dan merambat ke yg laen).
    Yg merana ibu2 rumah tangga yg doyan masak…
    Masa Daku harus minta bantuan DIS juga…

    Pendapat saya :
    Menutup keran import harus gradually, dan terencana…
    contoh : 2013 = 50% –> 2014 =30% –> 2015 = 0% import
    jadi Petani juga bisa bersiap, dan ada kepastian system dan hukum…

    Coba tiru Revolusi Orange oleh Dahlan Iskan… Beliau ketika memikirkan sesuatu selalu mensinergikan dgn semua faktor dan melihat kekurangan dan kelebihan…
    (1). Memilih Buah Tropikal yg notabene tidak bisa diproduksi cina spt Manggis, Durian, Pisang…
    coba kalau pilih jeruk atau apel, pasti bakal dibantai 12 ronde sama cina…
    dgn pemilihan yg benar, saya juga bisa memastikan abah bisa menang 12 ronde… (diatas kertas)…
    tinggal pelaksanaannya dilapangan serius atau tidak…

    (2). Melibatkan Beberapa BUMN dan masyarakat untuk menanamnya, sehingga pertani ga merasa sendiri, ada macan yg mengawal…

    (3). Menggandeng Universitas untuk bisa meneliti dan mengevaluasi lebih dalam tentang buah2an ini.

    Salam Dahlanis,
    Putu
    ====================================================
    Ada Dugaan Kartel di Bisnis Impor Bawang Putih
    Rista Rama Dhany – detikfinance
    Minggu, 10/03/2013 12:36 WIB
    Jakarta – Belakangan ini harga bawang putih di dalam negeri terus melejit hingga Rp 36.000-40.000 per Kg, padahal harga normal sebelumnya mencapai Rp 6000-10.000 per Kg. Ada dugaan kartel di bisnis bawang putih yang mayoritas diimpor oleh para importir.

    “Kami menduga ada permainan kartel hampir mirip dengan pembagian kuota daging, dimana kuota RIPH (Rekomenasi Impor Produk Hortikultura) 160.000 ton bawang putih dan bawang merah 60.000 ton, kuota 50% lebih didapat oleh sebuah asosiasi (kartel) yang perusahaanya hanya 21 perusahaan dari 131 perusahaan yang mendapatkan izin RIPH,” kata Wakil Ketua Gabungan Importir Hasil Bumi Indonesi (Gisimindo) Bob Budiman, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/3/2013).

    Menurutnya Kementerian Pertanian telah memberikan RIPH untuk bawang putih 160.000 ton dan bawang merah 60.000 ton kepada 131 perusahaan impor. Atas keluarnya RIPH tersebut diduga ada permainan kartel pasalnya 21 perusahaan mendapatkan kuota hampir 50% lebih.

    Bob beralasan, kecurigaannya ini karena Kementerian Pertanian memberikan jumlah kuota impor berdasarkan suatu formula berdasarkan nama perusahaan bukan nama importir.

    “Seharusnya pemberian kuota berdasarkan nama importir, karena importir besar umumnya mempunyai beberapa perusahaan yang saling terkait dan mempunyai kapasitas gudang penimbunan yang amat besar, sementara Kementerian Pertanian masih memakai formula lama yaitu memberikan kuota impor sesuai kapasitas gudang penimbunan,” ucap Bob.

    Menurut Bob, dalam importasi bawang putih dan merah tidak membutuhkan gudang penimbunan yang besar. “Pasalnya yang terpenting adalah importirnya mempunya jaringan perdagangan yang luas seperti multilevel marketing, pasalnya bawang merupakan produk yang cepat habis dibeli konsumen apalagi produksi bawang putih lokal hanya dapat memenuhi maksilal 50% kebutuhan nasional,” ujarnya.

    Bob menjelaskan perlu ada perubahan cara perhitungan formula yang tepat agar kuota RIPH tidak dipermainkan oleh para kartel-kartel yang hanya mengeruk keuntungan sendiri tanpa memikirkan kebutuhan rakyat.

    “Perberian kuota impor harus diubah formulasinya, dengan formula sekarang sangat mudah dikuasai oleh para kartel, kami mengharapkan pembagian kuota impor transparan, merata, adil dan bijaksana. Dan mudah-mudahan kuota buah dan sayur segar impot belum diberikan, jangan berpedoman pada formula lama seperti bawang ini,” katanya.

    Posted by PUTU | 10 Maret 2013, 3:42 pm
  114. Yes! Finally something about domain checker web site
    check web optimization investigation find additional allows do analysis.
    .

    Posted by site checker web address check search engine optimisation research come across additional let us do research. | 29 Maret 2013, 12:14 pm
  115. saya koq malah pengen jadi pengusaha peternakan sapi dengan cara begitu ya.. dahsyat ini.. mulai nabung, nanti saatnya tiba minta bantuan pak DIS untuk penerapanya.. hmmmm

    Posted by hendrikusendrianto | 31 Maret 2013, 12:32 pm
  116. Hi there, I discovered your website by way of Google whilst searching
    for a related topic, your site came up, it appears great.
    I’ve bookmarked it in my google bookmarks.
    Hi there, just turned into aware of your blog via Google, and located that it’s truly informative.

    I am gonna watch out for brussels. I’ll be grateful if you continue this in future. Many other people can be benefited out of your writing. Cheers!

    Posted by do i need seo | 7 Juni 2013, 2:43 pm
  117. Jaman pak harto ada penangkaran dan pembibitan sapi pak? TAPOS. harusnya model tapos yg harus diteruskan dan dikembangkan. memang butuh waktu, tapi kl tidak dimulai sekarang terus kapan lagi.

    Posted by kabulsuprapto | 8 Juni 2013, 5:55 pm
  118. Nice post. I used to be checking constantly this blog and
    I am impressed! Very helpful information
    specifically the final phase 🙂 I care for such information much.
    I used to be looking for this certain information for a long time.
    Thank you and good luck.

    Posted by site | 19 Juli 2013, 11:54 pm
  119. Fantastic Site, Continue the good job. Many thanks!

    Posted by Look At This | 1 September 2013, 8:59 am

  120. Sayang Pemohon,
    saya Mr CRIS ANDERSON pemberi pinjaman pinjaman pribadi, yang memberikan pinjaman dalam tingkat bunga sangat rendah dari 3%. kami memberikan semua jenis pinjaman seperti
    Pinjaman pendidikan, pinjaman bisnis, pinjaman rumah, pertanian, pinjaman pribadi, kredit mobil dan Alasan lain yang baik, saya juga memberikan pinjaman
    dari kisaran $ 5.000 USD $ 800,000.00 USD-pada tingkat bunga 3%. Durasi 1-50 tahun tergantung pada jumlah yang Anda butuhkan sebagai loan.contact kami melalui email: andersoncris412@gmail.com
    Mohon MENGISI FORMULIR APLIKASI KAMI DAN DAPATKAN KEMBALI KE AS SECEPAT MUNGKIN
    INFORMASI PERTAMA YANG DIBUTUHKAN ADALAH:
    1. Nama lengkap:
    2. alamat:
    3. negara:
    4. Negara:
    5. seks:
    6. Umur:
    7. Status pernikahan:
    8. Pekerjaan:
    9. Nomor telepon:
    10. Jumlah Dibutuhkan:
    11. durasi:
    12. Tujuan pinjaman:
    13. email:

    Posted by mr cris anderson | 17 September 2013, 3:07 am
  121. I love looking through an article that can make people think.
    Also, thanks for allowing for me to comment!

    Posted by http://likedandsharedthis.com/almostasecret.php | 24 September 2013, 4:41 pm
  122. There was evidence that red raspberry may provide antioxidant benefits and
    discourage certain types of cancer. While the examinations on mice are showing that the raspberry ketones should make up 2 to 5 % of a 100 g diet, in people it is not the exact same.
    Similarly the naturally found compound which is contained in Raspbery plant known as raspberry
    ketones are also able to regulate the metabolism correctly.

    Posted by raspberry ketones | 1 Oktober 2013, 7:13 pm
  123. Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk memulai bisnis atau untuk memecahkan masalah keuangan Anda? Anda membutuhkan pinjaman untuk membayar tagihan Anda atau Anda ingin membersihkan utang Anda, kami menawarkan persetujuan mudah dan cepat transfer kredit? Hubungi kami di Catherinedebby@gmail.com

    Posted by Blessed munroe | 13 Oktober 2013, 6:01 am
  124. Pak Dahlan Iskan yth,

    Sebenarnya ada yang lebih mendasar dari masalah yang Bpk temukan, yaitu langkanya pengetahuan yang benar di negeri ini. Hanya mengenai soal yang “sepele” itu, Bpk harus mikir sendiri dan terbentur sendiri. Padahal kalau Bpk ketemu dengan orang yang berpengetahuan sebelumnya, tentu tidak akan terjadi masalah seperti itu. Kelangkaan bibit sapi, baik sapi potong maupun perah sungguh problem yang harus segera dipecahkan. Saya pernah datang ke Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul di Baturaden untuk membeli bibit sapi perah. Produksi mereka sekitar 125 ekor bibit sapi perah per tahun untuk dijual ke seluruh Indonesia. Itupun sebagai calon pelanggan, saya hanya boleh membeli 10-15 ekor per tahun. Padahal perusahaan kami rencananya membeli 450 ekor. Usul saya, perbesar kapasitas Balai Baturaden sehingga mampu memproduksi 1000 bibit pertahun dan menambah Balai serupa di Jatim, Jabar, Sumatera dan Sulawesi. Seiring dengan itu, stop impor sapi secara bertahap. Sekian dan salam sapi.

    dwi kuncoro

    Posted by dwi kuncoro | 27 Juni 2014, 2:32 pm
  125. Seorang ibu tidak pernah memintamu untuk meletakkan dunia di tangannya namun tutur kata yang halus perangai yang santun prilaku yang bertanggung jawab dari seorang anak yaitu kebahagiaan bagi seorang Ibu.

    Posted by ANDI F SIMANJUNTAK | 8 Juli 2014, 5:57 am
  126. Jangan pikirkan kegagalan kemarin hari ini sudah lain sukses pasti diraih selama semangat masih menyengat

    Posted by MAULINA RAHMAWATI | 11 Februari 2015, 4:11 pm

Tinggalkan Balasan ke apasaja Batalkan balasan