>>
Anda sedang membaca ...
Catatan Dahlan Iskan, PLN

Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?

Malam itu saya sudah berada di ruang tunggu Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Siap berangkat ke Amsterdam, Belanda. Tas sudah masuk bagasi. Saya cek lagi paspor untuk melihat dokumen imigrasi. Semua beres. Saya pun siap-siap, sebentar lagi boarding. Istri saya sudah berada di Eropa tiga hari lebih dulu. Mendampingi anak sulung saya yang menjabat Dirut Jawa Pos, yang menerima penghargaan dari persatuan koran sedunia. Jawa Pos terpilih sebagai koran terbaik dunia tahun ini.

Saya pun kirim BBM kepada direksi PLN untuk memberi tahu saat boarding sudah dekat. “Kapan pulangnya, Pak Dis?” tanya seorang direktur. “Tanggal 21 Oktober. Setelah kabinet baru diumumkan,” jawab saya. “Ooh, ini kepergian untuk ngelesi ya,” guraunya.

Saya memang tidak kepengin jadi menteri. Saya sudah telanjur jatuh cinta dengan PLN. Instansi yang dulu saya benci mati-matian ini telah membuat saya sangat bergairah dan serasa muda kembali. Bukan karena tergiur fasilitas dan gaji besar, tapi saya merasa telah menemukan model transformasi korporasi yang sangat besar yang biasanya sulit berubah. Saya juga tidak habis pikir mengapa PLN bisa berubah menjadi begitu dinamis. Beberapa faktor terlintas di pikiran saya.

Pertama, mayoritas orang PLN adalah orang yang berotak encer. Problem-problem sulit cepat mereka pecahkan. Sejak dari konsep, roadmap, sampai aplikasi teknisnya.

Kedua, latar belakang pendidikan orang PLN umumnya teknologi sehingga sudah terbiasa berpikir logis.

Ketiga, gelombang internal yang menghendaki PLN menjadi perusahaan yang baik/maju ternyata sangat-sangat besar.

Keempat, intervensi dari luar yang biasanya merusak sangat minimal.

Kelima, iklim yang diciptakan Men BUMN Bapak Mustafa Abubakar sangat kondusif yang memungkinkan lahirnya inisiatif-inisiatif besar dari korporasi.

Lima faktor itu yang membuat saya hidup bahagia di PLN. Dengan modal lima hal itu pula, komitmen apa pun untuk menyelesaikan persoalan rakyat di bidang kelistrikan bisa cepat terwujud. Itulah sebabnya saya berani membayangkan, akhir 2012 adalah saat yang sangat mengesankan bagi PLN.

Pada hari itu nanti, energy mix sudah sangat baik. Berarti penghematan bisa mencapai angka triliunan rupiah. Jumlah mati lampu sudah mencapai standar internasional untuk negara sekelas Indonesia. Penggunaan meter prabayar sudah menjadi yang terbesar di dunia. Rasio elektrifikasi sudah di atas 75 persen. Provinsi-provinsi yang selama ini dihina dengan cap “ayam mati di lumbung” sudah terbebas dari ejekan itu. Sumsel, Riau, Kalsel, Kaltim, dan Kalteng yang selama ini menjadi simbol “ayam mati di lumbung energi” sudah surplus listrik.

Pada akhir 2012 itu nanti, tepat tiga tahun saya di PLN, saatnya saya mengambil keputusan untuk kepentingan diri saya sendiri: berhenti! Saya ingin kembali menjadi orang bebas. Tidak ada kebahagiaan melebihi kebahagiaan orang bebas. Apalagi, orang bebas yang sehat, punya istri, punya anak, punya cucu, dan he he punya uang! Bisa ke mana pun mau pergi dan bisa mendapatkan apa pun yang dimau. Saya tahu masa jabatan saya memang lima tahun, tapi saya sudah sepakat dengan istri untuk hanya tiga tahun.

Niat seperti itu sudah sering saya kemukakan kepada sesama direksi. Terutama di bulan-bulan pertama dulu. Tapi, mereka melarang saya menyampaikannya secara terbuka. Khawatir menganggu kestabilan internal PLN. Mengapa? “Takut sejak jauh-jauh hari sudah banyak yang memasang strategi mengincar kursi Dirut,” ujarnya.

“Bukan strategi memajukan PLN,” tambahnya. “Lebih baik selama tiga tahun itu kita menyusun perkuatan internal agar sewaktu-waktu Pak Dis meninggalkan PLN kultur internal kita sudah baik,” katanya pula.

Saya setuju untuk menyimpan “dendam tiga tahun” itu. Organisasi sebesar PLN memang tidak boleh sering guncang. Terlalu besar muatannya. Kalau kendaraannya terguncang-guncang terus, bisa mabuk penumpangnya. Kalau 50.000 orang karyawan PLN mabuk semua, muntahannya akan menenggelamkan perusahaan.

Sepeninggal saya ini pun tidak boleh ada guncangan. Saya akan mengusulkan ke menteri BUMN yang baru untuk memilih salah seorang di antara direksi yang ada sekarang, yang terbukti sangat mampu memajukan PLN. Kalau di antara direksi sendiri ada yang ternyata berebut, saya akan usulkan untuk diberhentikan sekalian. Tapi, tidak mungkin direksi yang ada sekarang punya sifat seperti itu.

Saya sudah menyelaminya selama hampir dua tahun. Saya merasakan tim direksi PLN ini benar-benar satu hati, satu rasa, dan satu tekad. Ini sudah dibuktikan, ketika PLN menerima tekanan intervensi yang luar biasa besar, direksi sangat kompak menepis.

Kekompakan seperti itu yang juga membuat saya semakin bergairah untuk bekerja keras mempercepat transformasi PLN. Saya menyadari waktu tidak banyak. Keinginan untuk bisa segera menjadi orang bebas tidak boleh menyisakan agenda yang menyulitkan masa depan PLN. Itulah sebabnya moto PLN yang lama yang berbunyi “listrik untuk kehidupan yang lebih baik” kita ganti untuk sementara dengan moto yang lebih sederhana tapi nyata: Kerja! Kerja! Kerja!

Tanggal 27 Oktober 2011 nanti, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional, moto baru itu akan digemakan ke seluruh Indonesia. Kerja! Kerja! Kerja! Sebenarnya ada satu kalimat yang saya usulkan sebelum kata kerja! kerja! kerja! itu. Lengkapnya begini: Jauhi politik! Kerja! Kerja! Kerja!

Tapi, teman-teman PLN menyarankan kalimat awal itu dihapus saja agar tidak menimbulkan komplikasi politik. Tentu saya setuju. Saya tahu, berniat menjauhi politik pun bisa kena masalah politik!

Sudah lama saya ingin naik business class yang baru dari Garuda Indonesia. Kesempatan ke Eropa ini saya pergunakan dengan baik. Toh bayar dengan uang pribadi. Saya dengar business class-nya Garuda sekarang tidak kalah mewah dengan penerbangan terkenal lainnya. Saya ingin merasakannya. Saya ingin membandingkannya. Kebetulan saat umrah Lebaran lalu saya sempat naik business class pesawat terbaru Emirat A380 yang ada barnya itu.

Sejak awal, sejak sebelum menjabat CEO PLN, saya memang mengagumi transformasi yang dilakukan Garuda. Saya dengar di Singapura pun kini Garuda sudah mendarat di terminal tiga. Lambang presitise dan keunggulan. Tidak lagi mendarat di terminal 1 yang sering menimbulkan ejekan “ini kan pesawat Indonesia, taruh saja di terminal 1 yang paling lama itu!”

Beberapa menit lagi saya akan merasakan kali pertama business class jarak jauh Garuda yang baru. Saya seperti tidak sabar menunggu boarding. Di saat seperti itulah tiba-tiba; “Ini ada tilpon untuk Pak Dahlan,” ujar keluarga saya yang akan sama-sama ke Eropa sambil menyodorkan HP-nya.

Telepon pun saya terima. Saya tercenung. “Tidak boleh berangkat! Ini perintah Presiden!” bunyi telepon itu. “Wah, saya kena cekal,” kata saya dalam hati. Mendapat perintah untuk membatalkan terbang ke Eropa, pikiran saya langsung terbang ke mana-mana.

Ke Wamena yang listriknya harus cukup dan 100 persen harus dari tenaga air tahun depan. Ke Buol yang baru saya putuskan segera bangun PLTGB (pembangkit listrik tenaga gas batu bara) agar dalam delapan bulan sudah menghasilkan listrik. Ke PLTU Amurang yang tidak selesai-selesai.

Ke Flores yang membuat saya bersumpah untuk menyelesaikan PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) Ulumbu sebelum Natal ini. Saya tahu, teman-teman di Ulumbu bekerja amat keras agar sumpah itu tidak menimbulkan kutukan.

Pikiran saya juga terbang ke Lombok yang kelistrikannya selalu mengganggu pikiran saya. Sampai-sampai mendadak saya putuskan harus ada mini LNG di Lombok dalam waktu cepat. Ini saya simpulkan setelah kembali meninjau Lombok malam-malam minggu lalu. Saya tidak yakin, PLTU di sana bisa menyelesaikan masalah Lombok dengan tuntas.

Pikiran saya terbang ke Bali, membayangkan transmisi Bali Crossing yang akan menjadi tower tertinggi di dunia. Ke Banten Selatan dan Jabar Selatan yang tegangan listriknya begitu rendah seperti takut menyetrum Nyi Roro Kidul.

Meski masih tercenung di ruang tunggu Garuda, pikiran saya juga terbang ke Lampung yang enam bulan lagi akan surplus listrik dengan selesainya PLTU baru dan geotermal Ulubellu.

Juga teringat GM Lampung Agung Suteja yang saya beri beban berat untuk menyelesaikan nasib 10.000 petambak udang di Dipasena dalam waktu tiga bulan. Padahal, dia baru dapat beban berat menyelesaikan 80.000 warga yang harus secara masal pindah mendadak dari listrik koperasi ke listrik PLN.

Pikiran saya juga terbang ke Manna di selatan Bengkulu. Saya kepikir apakah saya masih boleh datang ke Manna tanggal 30 Desember, seperti yang saya janjikan untuk bersama-sama rakyat setempat syukuran terselesaikannya masalah listrik yang rumit di Manna. Saya terpikir Rengat, Tembilahan, Selatpanjang, Siak, dan Bagan Siapi-api yang saya programkan tahun depan harus beres.

Saya teringat Medan dan Tapanuli: alangkah hebatnya kawasan ini kalau listriknya tercukupi, tapi juga ingat alangkah beratnya persoalan di situ: proyek Pangkalan Susu yang ruwet, izin Asahan 3 yang belum keluar, PLTP Sarulla yang bertele-tele, dan Bandara Silangit yang belum juga dibesarkan.

Pikiran saya terus melayang ke Jambi yang akan menjadi percontohan penyelesaian problem terpelik sistem kelistrikan: problem peaker. Di sana lagi dibangun terminal compressed gas storage (CNG) yang kalau berhasil akan menjadi model untuk seluruh Indonesia. Saya ingin sekali melihatnya mulai beroperasi beberapa bulan lagi. Masihkah saya boleh menengok bayi Jambi itu nanti?

Juga ingat Seram di Maluku yang harus segera membangun minihidro. Lalu, bagaimana nasib program 100 pulau harus berlistrik 100 persen tenaga matahari. Ingat Halmahera, Sumba, Timika.

Tentu saya juga ingat Pacitan. PLTU di Pacitan belum menemukan jalan keluar. Yakni, bagaimana mengatasi gelombang dahsyat yang mencapai 8 meter di situ. Ini sangat menyulitkan dalam membangun breakwater untuk melindungi pelabuhan batu bara.

Dan Rabu 23 Oktober lusa saya janji ke Nias. Dan bermalam di situ. Empat bupati di Kepulauan Nias sudah bertekad mendiskusikan bersama bagaimana membangun Nias dengan terlebih dahulu mengatasi masalah listriknya.

Yang paling membuat saya gundah adalah ini: saya melihat dan merasakan betapa bergairahnya seluruh jajaran PLN saat ini untuk bekerja keras memperbaiki diri. Saya seperti ingat satu per satu wajah teman-teman PLN di seluruh Indonesia yang pernah saya datangi.

Dengan pikiran yang gundah seperti itulah, saya berdiri. Mengurus pembatalan terbang ke Eropa. Menarik kembali bagasi, membatalkan boarding, mengusahakan stempel imigrasi, dan meninggalkan bandara.

Hati saya malam itu sangat galau. Saya sudah telanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang dulu saya benci: PLN. Tapi, belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya, saya harus meninggalkannya. Inikah yang disebut kasih tak sampai? (*)

Diskusi

381 respons untuk ‘Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?

  1. Well, Pak DIS… Kasih bukan tak sampai, hanya saja tak bisa langsung sampai. Pak DIS kan sudah punya nama orang yang bakal jadi calon dirut PLN. Saya percaya kalau pilihan Pak DIS bisa mewujudkan kisah kasih yang tak sampai tadi menjadi sampai.

    Semoga kisah kasih pak DIS kesampaian, terlebih lagi kalo Pak DIS mempunya kisah kasih terhadap negeri tercinta.
    Memajukan negeri tercinta dengan jalan membenahi BUMN agar menjadi perusahaan yang self suficient dan ndak merugi melulu.

    Selamat berjuang Pak DIS, halangan kedepan makin berat… semoga tekad dan semangat tetap besar untuk membangun negeri tercinta. Ibu pertiwi hamil tua, semoga pak DIS bisa membantu kelahiran generasi bangsa yang bersih dan jujur serta mau bekerja keras.

    Salam hangat dari negeri seberang.

    Eko
    Vancouver – Canada.

    Posted by ekosuharto | 20 Oktober 2011, 8:21 am
    • salam hormat kepada P DIS dengan menduduki jabatan baru semoga BUMN ( perusahan Plat Merah di indonesia dapat lebih baik ), memang di Indonesia sekarang membutuhkan Pahlawan2 seperti P DIS yg bisa mengajak maju rakyat seluruh Indonesia.
      Merdeka Merdeka Merdeka

      Posted by endri | 21 Oktober 2011, 9:28 am
      • bismillah.salut!salut!salut!setelah membaca artikel2nya Pak Dis dan menyaksikan bukti nyata hasil kerja beliau, hanya ada satu kata..SALUT!mudah2an Pak Dis dilindungi Allah ta’ala untuk melanjutkan program2 kerja beliau yang sangat bermanfaat bagi negara dan masyarakat..saat ini Indonesia butuh 1000 bahkan lebih orang2 yg bermental seperti Pak Dis!!

        Posted by menujukebenaran | 15 November 2011, 6:02 am
    • Setuju sekali pak eko… ibu pertiwi sedang hamil tua…perlu dokter kandungan yang baik untuk melahirkan generasi baru yang bersih jujur dan ideal supay kehidupan bangsa ini lebih baik……lebih baik dan lebih baik….

      semoga generasi-generasi yang di negeri seberang bisa segera kembali pulang menerapkan ilimunya disini…dan menelularkan kebiasaan baik di negeri seberang yagn sudah maju dan tertib….

      Salam

      Adit

      Posted by adit Hikmat | 21 Oktober 2011, 11:37 am
    • ayo pak,, di BUMN insyaAllah akan lebih revolusioner kontribusinya dari PLN.

      btw, saya mulai mengagumi bapak semenjak membaca “Transplantasi Hati” karangan bapak. kok ada ya, orang yang nyawanya sedang terancam, bisa-bisanya nulis buku. hehehehe

      salut always untuk bapak. selamat berjuang. semoga bisa menjadi menteri yang membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia. amin

      Posted by Nur Ali Muchtar | 24 Oktober 2011, 7:01 pm
    • SAYA MENDUGA TANGGAPAN BLONG INI SMAKIN PUUUAANNJAANGGG……..ADA YG USULIN bUNG dAHLAN JD pRESIDEN, SY YAQIN BELIO TDK MAU KECUALI ADA MUSAWARAH RAKYAT INDONESIA 150JT ORG YANG MINTA SPY MAU JADI pRESIDEN, KALO 210JT YO GAK MUNGKIN SOALNYA 60JT BLM CUKUP UMUR TO. IA JD PAHLAWANKU BUKAN PRESIDEN, STIDAKNYA DGN BACA TULISANYA AKU JADI IKUT SMANGAT, SY TIDAK SETUJU TAPI MEMBELA KALO BISA SY BELA…YG BENER IA YG MBELA kITA2 RAKYAT JELATA dARI PARA KORUPTOR DAN poliTIKUS RAKUS. YG BISA KULAKUKAN HANYA BERDOA SPY IA SEHAT DAN BISA MENJADI PEMIMPIN KITA, LAGIAN BLUM ADA YG PANTES JD PRESIDEN PENGGANTI SBY. IA TIDAK PERLU KAMPANYE KOAR………. KOAR………1.000.000.000 XXX CUKUP SIKAP DAN PENGABDIAN BELIO SUDAH JADI KAMPANYE BUAT kITA RAKYAT JELATA. THANK’S BUNG DAH LAN MY HOREEE…EH MY HERO TO. KALO TYPE BUNG DAHLAN GAK BISA JD PRESIDEN DRPD DAYAKINDO MENDINGAN DAYAKMALAYA

      salam sejahtera
      dayakindo borneo

      Posted by Dayakindo | 27 Oktober 2011, 8:33 pm
    • Pak,
      Saya heran banget dan hampir tak percaya bahwa bapak nunggui teman2 BARATA ( 3 hari) yang sedang finishing untuk setting PLTM Walesi Pak di Wamena , sayang juga ada kesulitan teknis yang mengakibatkan molornya penyelesaian.

      Yang di NTB , PLTU nya juga nyendat2 pak…..susah Resources disana …walaupun sudah kejar tayang dan hampir jadi PELITA ( Proyek Lima Tahun )….

      Tetap Semangat bOZZZ

      Eko

      Posted by Eko SUbagyo | 28 Oktober 2011, 8:03 pm
    • DAYAKINDO 29/10/11 dari alfaqirilmiRabu, 26 Oktober 2011 09:14 LAMAN MEDIA : POLITIKANA
      Dua Jam Bersama Pak Dahlan Setelah jadi Menteri BUMN
      Oleh Hazairin Sitepu

      “Ok.” Hanya dua huruf ini yang tertulis di monitor handphone saya. Pesan ini datang dari Dahlan Iskan, menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai balasan atas short message system (SMS) saya. Saya kemarin pagi mengirim SMS kepada Pak Dahlan untuk meminta waktu bertemu Beliau, ingin menyampaikan selamat atas dilantiknya menjadi menteri BUMN. Padahal usai dilantik pada 20 Oktober lalu, waktu saya masih di Eropa, sudah menyampaikan ucapan selamat melalui SMS dan Pak Dahlan sudah membalas dengan menyatakan terima kasih dan permohonan maaf. “Maafkan aku Hazairin, SMS-mu baru saya balas karena ada ribuan SMS yang masuk ke handphone saya,” tulisnya. Tapi rasanya kurang afdhal kalau tidak bertemu sambil menjabat tangannya.

      Saya lalu ke kantor menteri BUMN di Jl. Merdeka Barat, bekas kantor PT Garuda Indonesia. Naik ke lantai 19 karena ruang kerja menteri di lantai tersebut. Pak Dahlan ternyata sedang bertemu Pak Yacob Oetama dan pimpinan Harian Kompas di Palmerah dan saya harus menunggu. “Maaf, Bapak menunggu di bawah saja. Di lobi. Biar aman di sini,” katapetugas security di lantai 19 kepada saya. “Gak apa-apa Mas, saya aman kok,” kata saya. Tampang saya mungkin mencurigakan, karena selama saya duduk di ruang tunggu petugas ber-handy talky ini tampak sering mondar-mandir dan tiga kali mengintip dari celah dinding kaca. Sekitar 15 menit di ruang tunggu, Pak Dahlan menelepon dan meminta saya menuju ke Kuningan, karena Beliau akan bersilaturahmi dengan seorang tokoh di sebuah tempat di situ. “Nanti kita ketemu di sana aja,” katanya. Saya lalu menuju ke Kuningan. Hazairin, Anda sudah di mana? Belok kanan saja lalu ambil jalur lambat, tunggu saya di depan Wisma Bakri, katanya saat itu. Pak Dahlan menelepon lagi ketika saya sudah di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

      Hampir bersamaan dengan saya menutup telepon, melintas di jalur cepat rombongan pejabat dengan pengawalan dua sepeda motor Patwal di depan berikut satu mobil Patwal lagi dan di belakang ada satu lagi mobil Patwal. Saya bilang sama sopir saya: “Itu rombongan menteri BUMN sudah lewat.” Tiba-tiba Pak Dahlan menelepon: “Saya sudah di belakang Anda, stop aja di situ,” katanya. Sopir saya berhenti beberapa meter sebelum depan Wisma Bakri, dan dalam waktu hampir bersamaan mobil Toyota Land Cruiser berhenti sekitar 10 meter di belakang mobil saya. Melalui kaca monitor saya melihat pria berbaju biru lengan panjang turun dan berjalan cepat ke arah mobil saya. “Itu Pak Dahlan,” kata saya lalu turun menyambut menteri BUMN itu. Pak Dahlan kemudian masuk ke mobil saya, duduk di jok depan. “Ayo jalan,” katanya kepada sopir saya yang masih bingung melihat tingkah Pak Menteri. “Biasanya yang duduk di depan itu ajudan,” kata saya dalam hati.

      “Kita ke kantor saja ya, nanti Dirut Pertamina mau ketemu. Terus jam tiga saya ada pertemuan dengan menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) ,” kata Pak Dahlan.

      Saya membayangkan 15 tahunan yang lalu ketika Pak Dahlan ke Makassar untuk suatu rapat di Harian Fajar (grup Jawa Pos). Waktu itu Pak Dahlan meminta saya yang menjemput Beliau ke bandara. “Pakai mobil Anda saja,” kata Pak Dahlan waktu itu. Padahal mobil dinas direksi jauh lebih bagus dibanding mobil dinas saya yang wakil pemimpin redaksi. Begitu pula waktu ke bandara, harus saya juga yang antar menggunakan mobil yang kurang bagus itu. Teringat pula waktu di Bogor 11 tahun lalu, saya mengantar Beliau ke Jakarta dengan mobil Mazda Vantren, padahal pada tahun itu sehari-hari Pak Dahlan naik Mercedes dan Jaguar. Dalam perjalanan Kuningan-Merdeka Barat saya menanyakan kebenaran beberapa pernyataannya yang disiarkan berbagai media, terutama soal meminta direksi BUMN harus berani menolak intervensi partai politik. “Itu benar. Asli. Harus begitu,” katanya.

      “Ayo masuk. Ambil kanan. “Ayo masuk. Ambil kanan. Masak kamu kalah sama mobil itu,” kata Pak Dahlan kepada sopir saya, yang memberikan kesempatan kepada mobil yang datang dari simpang kanan untuk mendahului. “Dia gugup Pak, ada menteri di sampingnya,” timpal saya. “Ah…sama saja,” kata Pak Dahlan lagi.

      Tiba di lantai 19 saya ke ruang kerjanya. “Besar bangat Pak. Ini kalau di kantor saya sudah beberapa ruangan,” kata saya mengomentari ruang kerja yang sangat luas dan tampak mewah itu. “Iya, saya belum duduk di kursi itu. Saya di sini saja,” katanya yang lalu duduk di kursi ruang rapat yang menyatu dengan ruang kerja. Maksudnya, selama menjadi menteri Beliau belum pernah duduk di kursi kerja menteri yang mewah itu.

      Waktu menjadi Dirut PLN dan CEO Jawa Pos Group Pak Dahlan memang tidak menempati ruang kerja Dirut yang juga luas. Mula-mula dia menempati ruang rapat Dirut, kemudian pindah ke satu ruangan yang jauh lebih kecil dari ruang kerja Dirut. Lagi-lagi ruangan itu juga tidak dia gunakan sepenuhnya kecuali meja rapat Dirut sebagai tempat kerjanya sehari-hari. Sambil menunggu datangnya Dirut Pertamina, Pak Dahlan makan siang. Dia mengambil sendiri, menyajikan sendiri dan piring bekas makannya dia bawa sendiri ke ruang sekretariat Dirut. Rupanya ada bekal yang sudah disiapkan Bu Dahlan, istrinya, dari rumah yang disimpannya di belakang kursi kerja Dirut. Selain nasi putih, ada ayam dan ikan yang digulai, kemudian sayur berwarna hijau.

      Setelah makan siang, kira-kira pukul 14:20, Pak Dahlan menandatangani sejumlah surat, lalu mengantar sendiri surat-surat yang sudah dia tandatangani itu ke ruang sekretariat. “Sekarang sudah setengah tiga, Dirut Pertamina belum datang” Batalin aja, nanti diatur lagi. Saya mau ketemu menteri ESDM jam tiga,” kata Pak Dahlan. Kami lalu turun ke lobi untuk persiapan ke Kementerian ESDM. Begitu melihat menterinya di lobi, beberapa staf dan petugas security mendadak sibuk. “Ayo kita jalan kaki saja,” kata Pak Menteri. “Jangan Pak, sebaiknya Bapak naik mobil,” kata saya sambil menelepon sopir. “Ah..cuman dekat kan. Macet lho,” jawab Pak Menteri lagi sambil terus berjalan ke luar halaman kantor.

      Pak Dahlan, saya dan seorang staf beliau lalu berjalan ke Kementerian ESDM yang jaraknya sekitar 300 meter dari kantor Kementerian BUMN. Rupanya protokol kedua kementerian sudah berkoordinasi sebelum kami tiba. Begitu di depan pintu lobi, protokol ESDM sudah menyambut. Pak Dahlan pun diantar ke ruang tunggu tamu menteri karena kemungkinan menteri ESDM lagi ada tamu dan menteri BUMN sangat disiplin, datang tepat waktu. Pak Dahlan terpaksa harus menunggu di ruang tunggu bersama-sama tamu lainnya yang bukan menteri. Petugas security Kementerian ESDM hanya bisa geleng kepala. “Gak ada menteri seperti ini,” kata seorang dari mereka. “Pak Dahlan… Pak Dahlan. Sikapnya tidak berubah. Masih seperti dulu-dulu. Asli,” kata saya.

      Mobil Land Cruiser yang tadi itu ternyata milik pribadi. Dia memang tidak mau menggunakan mobil dinas menteri, apalagi harus dikawal. Pak Dahlan memang memiliki beberapa mobil mewah. Sebelum menjadi Dirut PLN, dia memimpin kurang-lebih 200 perusahaan. Perusahaan-perusahaan BUMN yang dia pimpin sekarang jumlahnya 141 buah.

      Pejabat-pejabat Kementerian BUMN atau para direksi BUMN akan merasakan yang namanya rapat subuh, rapat tengah malam, rapat di bandara, rapat dalam perjalanan, di atas mobil, dll, makan di pinggir jalan, dll.

      Pak Dahlan adalah figur yang sangat berkarakter. Dan karakter seorang Pak Dahlan sudah pasti akan memberi warna terhadap penampilan BUMN di masa akan datang, baiksecara corporasi maupun profesionalitas pengurus BUMN itu sendiri. Inilah pengalaman saya selama dua jam bersama Pak Dahlan setelah menjadi menteri BUMN. (*)

      http://www.pontia…il&id=99327#
      SALAM SEJAHTERA DARI DAYAKINDO

      Posted by Dayakindo | 29 Oktober 2011, 1:01 pm
      • Seseorang yang layak dan patut dijadikan contoh oleh menteri-menteri yang lain (terutama yang membawa embel-embel parpol)

        Posted by Leo Ari Wibowo | 6 November 2011, 3:37 pm
      • dari awal saya tahu beliau saya sdh menaruh perhatian besar terlebih setelah beliau menjadi Dirut PLN sungguh terasa sekali manfaat hidupnya walau pun kita sadar bahwa boleh dikata beliau ini “hidup yang kedua kalinya” . Ya Allah Panjangkan Umur beliau, berikan kekuatan untuk selalu berjuang demi bangsa dan negara ini

        Posted by agus Sofyan Sorry Ubaedillah | 26 Maret 2012, 6:34 pm
    • saya berharap dalam masa yang akan datang bapak bisa menjabat sebagai dirut PT KAI.

      Posted by Nur Widyani | 8 November 2011, 12:55 pm
    • Salut Anda masih turut serta mengikuti perkembangan negri

      Posted by Fx | 18 November 2011, 11:25 am
    • Setiap baca artikel Pak Dahlan Iskan saya sangat terharu bahkan sampai menitikkan air mata, saya membayangkan kok tidak dari dulu-dulu ada orang seperti Pak Dahlan Iskan yang memimpin negeri ini, alangkah sejahteranya rakyat indonesia karena indonesia terkenal gemah ripah loh jinawi ditambah lagi dipimpin dan dikelola oleh orang sesederhana dan sejujur Pak Dahlan Iskan entu akan menjadi negara yang hebat, mungkin belum terlambat mudah2an kedepan Bapak Bisa memimpin negeri ini tidak hanya sekedar jadi mentri jelas lebih bagus kalau jadi Presiden, Allaahu Akbar….Allaahu Akbar….Allaahu Akbar….maju terus Pak Dahlan Iskan semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada bapak.

      Posted by Agus Supriyono | 24 November 2011, 11:29 am
    • suka dengan tulisan pak Dis. dan suka dengan reply mas Eko. keduanya memancarkan semangat menantang masa depan dengan penuh optimis! Insya Allah kita bisa!

      Posted by nunukendahsrimulyani | 9 Desember 2011, 8:56 pm
  2. Selamat Pak Dahlan untuk tantangan yang lebih besar, ada ratusan BUMN yang perlu diberi sentuhan tangan dingin Bapak agar kembali sehat dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Semoga Bapak selalu dianugerahi kesehatan dan umur panjang…amin

    Posted by sri widodo - Nunukan/Kaltim | 20 Oktober 2011, 8:30 am
  3. saya hanya seorang gadis kecil yang mengagumi Bapak. Berangkat dari seorang awam hingga menjadi “seseorang”, mungkin bisa dikatakan kasih tak sampai, tapi mungkin juga kasih yang Bapak tanam sudah sampai hanya saja jodohnya memang baru sampai disini. Saat mencintai adalah anugerah maka hal yang terberat adalah meninggalkannya seketika. PLN begitu mencintai Anda dan semangat kerja!kerja!kerja! tidak hanya akan tumbuh di PLN tapi seterusnya dimana Bapak berada. Juga dalam diri saya. Matur suwun Pak.

    Posted by astrian1908 | 20 Oktober 2011, 8:31 am
  4. maju terus Pak Dis, the show must go on.. selamat berjuang di medan tempur baru.. dan tetap jaga kesehatan.. Negara ini butuh orang2 seperti bapak. GBU.

    salam

    Samuel

    Posted by samuelbudikusuma | 20 Oktober 2011, 8:36 am
  5. Allah akan meninggigak derajat kepada orang orang yang dikehendaki_Nya.Mungkin bapaklah salah satunya.NKRI sangat membutuhkan figur seperti bapak..teruslah berjuang untuk negeri ini.peganglah amanah sebaik mungkin sebagai menteri BUMN dan doa kami selalu menyertaimu.ditengah tengah kesibukan bapak menjadi menteri,mohon di sempatkan untuk menulis semua catatan perjalan bapak.terima kasih atas waktunya.

    ” Kerja Ikhlas,Kerja Cerdas dan Kerja Keras “.

    Salam,

    Dedi Aprianto

    Posted by Dedi Aprianto | 20 Oktober 2011, 8:56 am
  6. Dahlan : Siap Mundur Kapan Saja

    JAKARTA – Acara serah terima jabatan menteri BUMN dari Mustafa Abubakar kepada Dahlan Iskan berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan. Dahlan Iskan mengatakan, ketika menjadi menteri BUMN, Mustafa adalah pembimbing dan atasan yang baik bagi dirinya saat menjabat sebagai dirut PLN.

    “Saya menganggap Pak Mustafa tetap menjadi menteri BUMN, saya ini kadernya saja,” ujarnya disambut tepuk tangan sekitar 60 pejabat Kementerian BUMN dan direksi BUMN yang hadir di Kantor Kementerian BUMN kemarin (19/10).

    Dengan gaya khas setelah baju putih lengan panjang yang digulung sampai siku, celana hitam, dan sepatu kets hitam, Dahlan bercerita bahwa sebenarnya sudah berusaha keras untuk menolak penunjukannya sebagai menteri BUMN.

    Menurut Dahlan, sebenarnya ingin segera menuntaskan pekerjaan di PLN, sehingga bisa pensiun pada 2012 nanti. “Saya ingin jadi orang bebas. Sebab, bagi saya, kebahagiaan tertinggi adalah bisa menjadi orang bebas, punya istri, anak, cucu…dan punya uang,” katanya. Para hadirin pun tak kuasa menahan tawa. Bahkan tiga mantan menteri BUMN yang hadir, Mustafa Abubakar, Sofyan Djalil, dan Sugiharto, tampak ikut tertawa lepas.

    Dahlan kemudian bercerita, dirinya sebenarnya sudah siap berlibur ke Eropa selama beberapa hari dan baru akan kembali ke Indonesia ketika proses reshuffle kabinet usai. “Saya sudah mau boarding, sebentar lagi naik pesawat, tas juga sudah masuk bagasi, saya ditelepon dari Istana. Ya sudah, liburannya batal,” ceritanya.

    Menurut Dahlan, akhirnya dia tak kuasa menolak permintaan Presiden SBY agar dia menggantikan Mustafa Abubakar yang kondisi kesehatannya kurang baik setelah terkena serangan jantung dan sempat sebulan dirawat di Singapura.

    Karena itu, usai penunjukan, Dahlan pun bertandang ke rumah Mustafa Abubakar. “Saya kaget, ternyata Pak Mustafa sangat sehat. Wajahnya cerah, badannya langsing, tegap, dan bicaranya sangat terstruktur. Jadi, sama sekali tidak benar kalau ada isu yang mengatakan Beliau terkena stroke. Karena itu Pak Mustafa, semoga Bapak segera sehat 100 persen, menjadi menteri lagi, saya siap mundur kapan saja,” ujarnya yang kembali disambut tepuk tangan riuh para hadirin.

    Terkait kebijakan, Dahlan berjanji akan memberikan keleluasaan yang lebih besar bagi para direksi BUMN untuk melakukan aksi-aksi korporasi. “Intervensi dari kementerian harus dikurangi. Para direksi BUMN itu sudah pintar-pintar. Jadi, silakan bekerja dengan baik,” katanya.

    Dalam sambutannya, Mustafa mengatakan, Dahlan adalah sosok yang tepat untuk menduduki kursi menteri BUMN. “Saya yakin, dengan kreasi-kreasi dan keberanian untuk melakukan terobosan, Pak Dahlan bisa membawa BUMN menjadi lebih baik,” ujarnya.

    Usai acara, Dahlan terlihat bercengkerama dengan para direksi PLN. Dahlan kemudian meninggalkan kementerian BUMN dengan menggunakan mobil pribadinya, L 1 JP, untuk makan siang bersama para direksi PLN. (owi)

    sumber : http://www.jpnn.com/read/2011/10/20/106090/Dahlan-:-Siap-Mundur-Kapan-Saja-

    Posted by administrator | 20 Oktober 2011, 9:02 am
    • saya pengagum barunya Pak DIS….semenjak Bapak berkiprah di PLN, semua terobosan yang Pak DIS lakukan menjadi inspirasi saya dalam menjalankan perusahaan, karena kecocokan style memimpin….

      kami sangat berharap Pak DIS dapat mencairkan kekakuan birokrasi dilingkungan BUMN yang membuat BUMN terlihat tambun, lambat dan sangat nyaman dikursi kemapanan…..

      selamat bekerja…….kerja…kerja…kerja….

      Posted by errik rozas | 21 Oktober 2011, 11:21 am
    • semoga pak DIS dan keluarga selalu dalam lindungan Allah SWT.

      Posted by ary | 21 Oktober 2011, 4:06 pm
  7. setiap kali membaca blog bapak, hati saya rasanya bergetar, kagum sekali dengan semangat dan integritas pak Dahlan. Saya ingat hampir 8 tahun lalu, saya diundang jawa pos sebagai siswa teladan jawa timur, bapak dan ibu Dahlan duduk disamping saya, menyapa terlebih dahulu dengan ramah, dan menceritakan pengalaman bapak, mungkin bapak dan ibu Dahlan lupa, tapi pengalaman itu terus mengingatkan saya bahwa bapak sangat humble, bersemangat, ditambah integritas dan kejujuran bapak, saya yakin semua masalah yang bapak hadapi dapat terselesaikan..
    sekarang saya mengabdi di Pertamina, salah satu BUMN yang berharap kepemimpinan bapak turut mendukung pertamina semakin maju..
    Selamat pak Dahlan, saya mendoakan panjang umur dan sehat selalu agar bapak dapat membantu negeri ini bangkit, menjauhkan BUMN dari intervensi politik, sehingga kami dapat bekerja profesional..

    salam,
    devy

    Posted by devy | 20 Oktober 2011, 9:06 am
  8. Bangga sama Bapak..tulisannya juga menginspirasi, ijin share ya Pak..selamat bertugas menjadi Menteri baru, maju terus..Gbu 🙂

    Posted by Maya Melivyanti | 20 Oktober 2011, 9:07 am
  9. Saya cukup penasaran, waktu press conference perkenalan calon menteri, Bapak tidak mengucapkan Assalamualaikum. Apa alasan di balik itu? Apa Bapak selalu begitu dalam setiap acara? non-SARA, hanya penasaran saja 🙂

    Salam sehat, semoga generasi muda di dalam dan luar negeri bisa terinspirasi oleh cara kerja Bapak.

    Posted by Andreas | 20 Oktober 2011, 9:15 am
    • Bung Andreas, sepertinya Pak DIS terinsipirasi dari Prof Daoed Jusuf, tp ini dugaan saya loo.. Mudah2 an Pak DIS bisa menjelaskan suatu waktu nanti, meski hal ini bs saja mengundang kontroversi hehehe…. Saya tdk mengikuti acara ini, tetapi kalau benar kejadian diatas, saya penasaran mendengar penjelasan Pak DIS

      Posted by Nbx | 20 Oktober 2011, 12:15 pm
      • seingat saya wkt prnh mmbaca tulisan beliau yg dulu2…beliau sgt mengerti sikon & audiens yg sdg dihadapi siapa,kl acara umum mgkn beliau mmg spt itu,tp kl acr keagamaan beliau mengucap salam….

        Posted by Ahmad Zuhri | 21 Oktober 2011, 6:27 pm
      • dalam aturan fiqh yang pernah saya baca, kalo ada banyak orang yang menyampaikan sesuatu … maka ucapan salam dari orang pertama sudah mewakili dari orang2 yang lainnya… karena memberi salam adalah sunnah sedang menjawabnya adalah wajib… saya pikir pak Dais cukup paham itu mengingat latar belakang pendidikan agamanya Beliau.

        Posted by shidra12 | 27 Oktober 2011, 9:48 pm
      • setahu ana Nabi juga tidak mengucapkan salam sebelum berpidato begitu juga beliau tidak mengucapkan salam setelah pidato dan sahabat2 beliau juga begitu. silakan cek kembali sumber2 primer dalam Islam (hadits maupun atsar sahabat).

        Posted by andre007 | 8 November 2011, 12:08 pm
    • Kenapa kayak gini dibahas? gak penting banget

      Posted by bejo | 20 Oktober 2011, 2:20 pm
      • Bagi saya dan Bejo memang tidak penting, tapi mohon agar Anda belajar membaca kalimat saya di atas: “hanya penasaran saja”.

        Trims dan salam kerja.

        @NBX: Trims penjelasannya bung! Salam sehat!

        Posted by Andreas | 20 Oktober 2011, 9:17 pm
      • Salam Pak Bejo,
        Ucapan Pak Dahlan itu menurut sudut pandang saya, bahwa beliau sangat memahami bangsa ini beragam seperti kata Ir. Soekarno ” kita ini Bhina”.sehingga diforum nasional alangkah nyaman nya ditelinga masyarakat yang beda suku/agama/adat ini,bahwa ucapan tersebut menyapa semua “golongan”. contoh saja kami suku dayak dengan kepercayaan kaharingan (tdk diakui negara tetapi kepercayaan itu asli indonesia bahkan sebelum ada NKRI). jumlah penganut kepercayaan ini > 100 ribu org, ada lagi kejawen-jawa, wiwidan-sunda).
        Kebetulan juga saya mengajar wawasan kebangsaan NKRI, setiap masuk kelas kata-kata yang selalu saya ucapkan “selamat pagi – salam bhineka tunggal ika”. itu dulu dari saya…..just share…mohon maaf jika kurang berkenan

        Posted by Benny Matriksa | 27 Oktober 2011, 10:06 am
    • Mungkin saja Pak Dahlan nggak mau banyak cingcong dan nggak mau banyak kata pengantar saat berbicara alias to do point aja…langsung ke inti. Jadi beda dengan pejabat lain. Maklum biasanya pejabat saat bicara kebanyakan salam dan kepada yang terhormat bla…bla… gk gk gk gk

      Posted by sukmaraihan | 2 November 2011, 10:48 pm
    • setahu ana Nabi juga tidak mengucapkan salam sebelum berpidato begitu juga sahabat2 beliau. setelah berpidatopun Nabi tidak mengucapkan salam. silakan dicek kembali sumber2 primer dalam Islam (hadits maupun atsar).

      Posted by andre007 | 8 November 2011, 12:02 pm
  10. Subhanallah….semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang kepada Pak DIS sehingga bisa mengajak sahabat-sahabat baik Pak DIS untuk memperbaiki kondisi negeri ini. Semoga ini bukan “kasih tak sampai” Pak. Tapi kasih akan tetap sampai melalui jalan lain yang mudah-mudah lebih lebar jalan itu….
    Selamat berjuang Pak DIS….Allah selalu menolong hamba-hambaNYA yang berjuang di jalanNYA…

    Posted by indah | 20 Oktober 2011, 9:42 am
  11. Benarkah “kasih tak sampai”? Itulah gaya tulisan beliau yang menggelitik. Membuat kita penasaran. Saya tunggu kelanjutannya pak.
    Anyway, selamat atas pengangkatanya sebagai Menneg BUMN

    Posted by bambang | 20 Oktober 2011, 9:48 am
  12. Bapak seperti: sahabat2 Rasulullah SAW, Proklamator Soekarno, Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie > mereka adalah pencatat2 terbaik. Tiada yang dibutuhkan oleh generasi muda untuk berbakti kepada Bumi Pertiwi, bukan emas, bukan minyak, bukan gas, bukan itu, bukan itu dan bukan itu. Tapi kami dan mereka membutuhkan catatan-catatan inspiratif, inovatif, dan komprehensif. Bapak telah melakukan dengan sangat baik dan bapak layak mendapat gelar “Professor Honoris Causa” – kalau boleh dan ada. Semoga analisa saya adalah tahun 2014 Indonesia dipimpin oleh dua orang hitam manis, humble, full smile, jujur sehingga Indonesia akan jaya.

    Posted by djoko nusantoro | 20 Oktober 2011, 9:59 am
  13. saya setuju pak dahlan, the next presiden for 2014. setidaknya satu suara dari saya

    Posted by sigitjack | 20 Oktober 2011, 10:08 am
  14. Halooo Pak Dahlan Iskan,
    Saya yakin bapak tak kenal dengan saya, tapi saya yakin begitu banyak orang Indonesia yang kagum dengan bapak. Terus berkarya dengan hati nurani pak, tebarkan sinar bahwa masih ada orang Indonesia yang bisa bekerja dengan hati nurani, penuh kejujuran dan integritas. Begitu banyak tangan2 di dunia maya ini yang akan selalu bertepuk dan memberikan dukungan kepada bapak walau mungkin hanya lewat doa dan harapan. Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan jika saja kita JUJUR (Rosihan Anwar). Merdeka !!!!

    Posted by Timothy Sinulingga | 20 Oktober 2011, 10:08 am
  15. Pak Dahlan adalah contoh ironi Indonesia yang mempunyai 200 juta lebih penduduk tapi hanya mempunyai tak lebih dari dua jari tangan tokoh – tokoh yang berintegritas, dan itu membuat logika saya menjadi bingung : mengapa para elite politik dan birokrasi masih menumpuk kekayaan hasil korupsi dengan batas langit

    Posted by roziq | 20 Oktober 2011, 10:11 am
  16. Dahlan Iskan: Tanggung Jawab Itu Ibarat Racun!

    Tanggung jawab itu ibarat racun. Kami minta tanggung jawab itu. Jadi, jangan hanya minum madunya, racunnya juga harus ada.
    — Dahlan Iskan

    JAKARTA, KOMPAS.com — Pada saat pengumuman perombakan susunan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II atau KIB II, Selasa (18/10/2011) malam tadi, Dahlan Iskan memilih menyaksikan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari layar kaca di kantornya di Gedung PT PLN lantai 9, Kebayoran, Jakarta Selatan. Sejak pukul 18.00 WIB, sejumlah wartawan media cetak dan elektronik menyambangi Dahlan, yang didampingi istri dan puluhan karyawan bidang kehumasan PLN.

    Sesaat setelah namanya disebut Presiden sebagai nakhoda baru Kementerian BUMN sebagai pengawas 142 BUMN, Dahlan terlihat biasa saja. Meskipun demikian, Dahlan, yang sebelumnya menjabat Dirut PT PLN ini, mengungkapkan bahwa yang juga sangat penting dalam membenahi BUMN antara lain bagaimana menghilangkan intervensi terhadap perusahaan milik negara.

    Berikut petikan wawancara dengan Dahlan seusai menyaksikan pengumuman struktur baru menteri KIB II hasil perombakan:

    Tanya: Apa agenda yang harus dijalankan dalam 100 hari pertama memimpin Kementerian BUMN.

    Dahlan: Saya sebenarnya kurang sepakat soal ukuran kinerja 100 hari pertama. Saya lebih suka apa yang harus saya lakukan sampai dengan akhir tahun 2011 ini saja dulu. Yang prioritas dibenahi saat ini adalah pengurangan hingga 50 persen kegiatan surat-menyurat pembuatan laporan dan rapat-rapat yang tidak penting.

    Saat ini, surat-menyurat, laporan, dan dari BUMN ke Kementerian BUMN terlalu banyak sehingga kerja perusahaan BUMN tidak berlangsung efektif. Percuma membuat laporan terlalu banyak, tetapi tidak pernah dibaca; rapat terlalu sering, tetapi belum tentu ada hasilnya.

    Tanya: Hingga kini stigma negatif terhadap BUMN masih saja berkembang. Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masih kentalnya BUMN dari intervensi politik dan kepentingan kelompok tertentu?

    Dahlan: Intervensi politik, intervensi dari Kementerian BUMN terhadap perusahaan milik negara, harus dikurangi karena intervensi korporasi sudah tidak zaman lagi. Direksi BUMN harus kerja keras dan mampu menghadang intervensi itu. Kalau ada direksi yang tidak sanggup menjaga dirinya dari intervensi, lebih baik mundur.

    Tanggung jawab sebagai Menteri BUMN cukup besar karena itu harus terus berupaya membenahi kinerja BUMN karena banyak yang masih merugi. Untuk itu, diperlukan kebersamaan, baik dengan Wakil Menteri BUMN Mahmudin Yasin, maupun para deputi, dalam merumuskan kebijakan yang intinya membenahi semua sektor BUMN.

    Tanya: Bagaimana jika masih ada direksi BUMN yang “bermain-main” atau bersinggungan dengan politisi.

    Dahlan: Para direksi BUMN itu bukan orang bodoh, mereka pintar-pintar. Biarkan mereka bekerja dengan baik dan jangan terlalu banyak diganggu.

    Tanya: Bagaimana pula cara mengatasi intervensi non-politik?

    Dahlan: Ada intervensi politik, ada intervensi non-politik. Setiap direksi harus mempunyai akal mencegah intervensi politik.

    Tanya: Setelah intervensi diupayakan dikurangi dari kegiatan korporasi, lantas apa yang selanjutnya dilakukan BUMN?

    Dahlan: Kementerian BUMN harus memberikan keleluasaan lebih besar kepada tiap-tiap BUMN untuk melakukan aksi korporasi. Aksi korporasi adalah napas dari sebuah perusahaan. Kalau terlalu dikekang, maka itu namanya bukan korporasi, melainkan sebuah instansi.

    Keleluasaan melakukan aksi korporasi harus diberikan kepada BUMN karena aksi korporasi merupakan napas sebuah perusahaan. Setelah diberi keleluasaan menjalankan aksi korporasi, maka pertanggungjawaban dari aksi korporasi yang sudah dilakukan dapat diminta.

    Tanggung jawab itu ibarat racun. Kami minta tanggung jawab itu. Jadi, jangan hanya minum madunya, racunnya juga harus ada.

    Tanya: Bagaimana soal BUMN yang saat ini masih saja merugi? Apa langkah yang akan diambil untuk menanganinya?

    Dahlan: Tugas korporasi adalah keharusan mencari laba. Tanggung jawabnya adalah bahwa perusahaan harus menciptakan nilai korporasi agar dapat mencari laba lebih besar sehingga perusahaan harus lebih efisien.

    Tanya: Dalam perkembangannya, penawaran saham perdana kepada publik (IPO) sejumlah BUMN memberikan hasil positif kepada yang bersangkutan. Apakah pola IPO akan terus dilanjutkan?

    Dahlan: IPO bisa saja menjadi langkah yang harus ditempuh dalam menyehatkan perusahaan. Namun, hal itu harus dirumuskan kembali agar tidak terjadi moral hazard di sana.

    Tanya: BUMN menjadi harapan semua kalangan agar mampu memberi kontribusi besar terhadap APBN.

    Dahlan: Presiden menginginkan BUMN tetap andal dalam tugasnya sebagai penggerak ekonomi. Untuk itu, pembenahan BUMN secara berkelanjutan harus terus dilakukan.

    sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/19/01380389/Dahlan.Iskan.Tanggung.Jawab.Itu.Ibarat.Racun.

    Posted by administrator | 20 Oktober 2011, 10:19 am
  17. well, saya ndak bisa ngomong apa-apa tiap baca tulisan pak DIS.
    Sebagaimana tulisan-tulisan ada yang inspiratif. Tapi memang benar, kalau saya lihat tugas Anda di PLN masih cukup besar, ibaratnya pengantin itu baru merasakan bulan madu sudah disuruh pergi. Hal ini sebenarnya bukan menjadi soal kalau memang pak DIS telah melakukan tugasnya dengan baik. Dan walaupun memang seperti yang bapak DIS sampaikan masih banyak kekurangan di sana-sini yang perlu dibenahi. Tapi apapun itu, pak DIS sangat patut dicontoh oleh orang-orang yang mana mereka juga punya kedudukan dan jabatan penting. Bersahaja, tidak pamer, dan ibaratnya padi itu semakin tua semakin merunduk, dalam bahasa arab disebut tawadhu’. Sukar mencari orang inspiratif seperti Anda.
    Terus terang saya juga sedikit banyak mulai belajar dari anda dari semua pengalaman hidup yang tertulis di tulisan-tulisan anda. Semoga ketika menjadi mentri BUMN anda bisa juga dijadikan contoh bagi menteri-menteri yang lain. Saya suka quote anda “Jauhi politik! kerja! kerja! kerja!”. Tapi kata jauhi politiknya dihapus, sayang sekali :D. Di kementrian katanya rawan KKN, semoga anda bisa mengubah wajah kementrian sehingga jauh dari KKN. Semakin tinggi jabatan, semakin banyak godaan. Kalau pak DIS saja tidak tergoda ketika duduk di dirut PLN, nanti juga ketika menjabat mentri harus tidak tergoda lagi 🙂

    Posted by abu aisyah | 20 Oktober 2011, 10:21 am
  18. Pak Dis,

    Saya salah satu pengagum anda, saya selalu brdoa sama Allah Swt semoga dinegeri ini muncul pemimpin2 seperti bapak dan saya yakin sebenarnya di negeri masih banyak orang – orang seperti bapak , mudah2an saya bisa seperti bapak, mungkin itu lah salah satu alasan saya kuliah di teknik elektro walaupun sampai saat ini ilmu saya belum teraplikasikan.
    Semoga saya diberi keinginan dan kesempatan untuk memajukan negeri ini.aminnn.

    Posted by saripudin | 20 Oktober 2011, 10:24 am
  19. Terima kasih Pak Dahlan Iskan. Semoga sehat wal’afiat selalu (dengan kondisi yang ada) dan terus memberikan manfaat kepada bangsa Indonesia.

    Posted by abduh38 | 20 Oktober 2011, 10:25 am
  20. kisah tak sampai itu yg bgmna?????????????????????//

    Posted by ahmadhadija | 20 Oktober 2011, 10:31 am
  21. …sbenernya saya agak kawatir PLN akan mengalami kemunduran(lagi) setelah bpk tdk lg disana…tp saya yakin bpk akan trus mengontrol dan menunjuk Dirut PLN baru yg dpt meneruskan program2 bpk yg blum usai…mg bpk diberi kesehatan dan selalu ingat dgn apa yg tlah diucapkan (janjikan) krn kami generasi muda sangat butuh teladan yg baik (di berbagai instansi birokrasi maupun BUMN/BUMD sbenernya byk anak2 muda potensial yg bpikiran maju dan sangat ingin maju (sanggup bekerja keras meskipun gaji msh minim..krn yg dpt remunerasi n yg tdk dpt..msh lebih byk yg tdk dpt), tp terhambat “keadaan”…mg BUMN kita dpt mjd lebih maju n jauh dr intervensi politik serta membawa kesejahteraan bg masyarakat…amin

    Posted by Prihartanto | 20 Oktober 2011, 10:34 am
  22. ya Alloh..mudah-mudahan virus dahlanisme ini menjangkit seluruh negeri ini untuk merayakan kehidupan dengan bekerja keras, cerdas, ikhlas..

    Posted by farhan habib | 20 Oktober 2011, 10:41 am
  23. harusnya Pak SBY meneyerahkan kekuasaan tanpa Syarat kepada Pak DAHLAN ISKAN……….. InsyaAlloh rakyat akan makmur…

    Posted by gentharo | 20 Oktober 2011, 10:45 am
  24. baik pak dahlan, tolong cintai juga orang2 yang saya benci di BUMN lainnya …………….. semoga Allah senantiasa meridhoi . amin

    Posted by ermanto | 20 Oktober 2011, 10:45 am
  25. Saya kagum dan bergetar akan keberhasilan-keberhasilan bapak selama meniti karier dalam mendarmabaktikan hidup untuk bangsa dan negara serta kesejahteraan rakyat.
    Tantangan baru Bapak, bagaimana moto: kerja, kerja, kerja, bisa ditularkan ke BUMN yang lain.
    Saya usulkan kepada Bapak, bagaimana kalau BUMN perkebunan (sawit khususnya) mempunyai pabrik pengolahan CPO menjadi produk yang lebih hilir seperti minyak goreng, sabun, margarine serta produk-produk oleokimia lainnya yang mempunyai nilai tambah tinggi dan sekaligus menyerap tenaga kerja cukup banyak.
    Saya bangga apabila bangsa Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mampu mengolah sumber alam yang melimpah menjadi produk yang diperlukan rakyat banyak dengan harga yang sangat terjangkau.
    (jangan mampu ekspor bahan alam mentah saja, anak-anak Indonesia mampu kok bersaing untuk membuat produk-produk berstandar Internasional), yang penting tekat dan kemauan pemerintah untuk merubah paradigma dari konsumtip menjadi produktip. (saya yakin Bapak sanggup dan bisa)
    Matur suwun sanget pak Dis, saking purtomo (cah Magetan cedak kali gandong), nyuwun gunging pangaksami menawi wonten kalepatan kula.

    Posted by Purtomo | 20 Oktober 2011, 10:49 am
  26. kami ikuti terus jejakmu berkarya untuk bangsa dan negara tercinta sesuai motto yang pernah kami baca yaitu manusia jika miskin harta tetap harus bermatabat dan kalau manusia kaya harta bisa berguna bagi orang lain
    semoga kasih Bapak yang tidak tercapai di PLN malah kesampaian di BUMN BUMN Indonesia negeri tercinta,

    salam kenal dari penggembarmu . martin

    Posted by martin n. yapto | 20 Oktober 2011, 11:01 am
  27. Saya seorang anak kecil yang sangat kagum pada tindak tanduk, prestasi, dan jalan hidup Bapak. Saya punya satu doa, smg sy bisa menjadi spt Bapak. Orang yg berguna untuk orang-orang sekitar, orang yang bisa dibanggakan bagi mereka yag kenal dengan Bapak, dan orang yang akan sll dikenang di manapun keberadaannya.
    Semangat pak, semangat agar selalu bisa menjadi inspirasi bagi kita semua 🙂

    Posted by Inaulia Sekar Rarastiti | 20 Oktober 2011, 11:07 am
  28. makasih pak dis atas kerja keras dan contohnya (“baik langsung/ga langsung”) kita memang sangat merindukan kepemimpinan seperti bapak.. smoga bapak akan lebih banyak keberkahan dan doa dari warga yang telah bapak dan tim bantu… betapa senangnya dengan dedikasi bapak spt itu mendapatkan kesempatan untuk memimpin PLN yang harus ngurusi wilayah yang sangat luas ini…
    sepertinya ini lebih berarti pak.. dibanding menjadi orang bebas… haha..
    smoga dengan jabatan Pak Dis yang baru ini bisa menjadikan BUMN kita maju…
    selamat Pak Dis Tuhan memberkati…amin

    Posted by arfi agus lukito | 20 Oktober 2011, 11:38 am
  29. SubhanAllah Pak Dis. Bapak benar-benar menginspirasi saya. Membaca sepak terjang Bapak membuat semangat saya berkobar-kobar lagi. Terima kasih, Pak!
    Saya berpikir, jika pencalonan Presiden 2014 nanti, saya akan memilih siapa? karna sejujurnya saya sudah skeptis dengan pemimpin-pemimpin yang ada sekarang. Tetapi setelah saya tahu tentang Bapak, tekad saya sudah bulat untuk memilih Bapak!
    Karena saya yakin, Indonesia sangat membutuhkan pemimpin seperti Bapak yang rendah hati, pekerja keras, yang benar-benar mencintai pekerjaannya bukan karena jabatan, jujur, sederhana (seorang CEO PLN “mau” berjalan kaki ke tempat kerjanya “hanya” untuk berolahraga? luar biasa!), dan lainnya.
    Semoga Bapak tetap istiqomah membangun negeri yang kita cintai ini, tidak termakan “rayuan maut” politik, tetap sehat dan hidup bahagia selama-lamanya.. Aamiin..

    Posted by Nisa | 20 Oktober 2011, 11:46 am
  30. Selamat sudah naik pangkat jd menteri BUMN.tulis trus ide ide membangun yg bapak lakukan selama menjadi menteri biar bisa ditiru oleh semua masarakat INDONESIA.Selamat bekerja

    KERJA-KERJA-KERJA

    Posted by budi | 20 Oktober 2011, 11:47 am
  31. sy menyukai `kebebasan` seperti `kebebasan` pak dahlan. seandainya diizinkan seorang PNS bs memakai sepatu kats pd hari2 biasa, sy lebih suka sprti itu. atau pakaian biasa tanpa ada embel2 apapun. yg utama kerja, kerja dan kerja!. sy bgtu tercengang ketika memperhatikan apa yg bpk gunakan ketika menghadap presiden. weks, itu teh kan sepatu kats. hahahaha, sy ngucek mata lagi. bener2 itu teh sepatu kats. perfect pak!
    pak dahlan menjadi slh satu tokon inspirasi. seperti halx sy terinspirasi dr kesederhanaan seorng umar bin khatab.

    Posted by Risman Ahmari | 20 Oktober 2011, 11:58 am
  32. Semoga dengan Pindah Ke Level atas, bisa membantu mempercepat pembangunan, dan mengatasi kendala2 di PLN berkenaan dengan Gas, batubara dllnya

    Posted by imamturmudziimam | 20 Oktober 2011, 12:02 pm
  33. Bukan ‘Tak sampai’ Pak. Tetapi ‘belum’. Tetaplah berteguh bagi kesejahteraan rakyat. Bukankan liburan di Surga nantinya lebih menyenangkan?

    Posted by Rois Regen Tarigan | 20 Oktober 2011, 12:15 pm
  34. Selamat Pak Dis, tantangan lebih besar menghadapi bapak, kami menunggu inovasi, terobosan dan kreatifitas dalam mengelola BUMN melalui tangan dingin Bpk. Tanpa terpaku oleh teori2 manajemen yg ada dan benar2 OUT OF The BOX….sekali lagi selamat, semoga selalu diberi kesehatan dan energi yg selalu menggelora dalam amanah yg telah diberikan.

    Posted by iwan | 20 Oktober 2011, 12:16 pm
  35. semoga pak dis sehat selalu, dan bisa terus berbagi dengan tulisan2nya yang menginspirasi….

    Posted by Sairin Al Brebesiy | 20 Oktober 2011, 12:17 pm
  36. Pak DIS, semoga selalu sehat dan diberkati Tuhan, Amien….
    memang sudah saatnya Indonesia membutuhkan kemampuan (dalam segala hal yang terbaik) dari Pak DIS,
    oleh karenanya, selamat bertugas pak, jadikanlah kementrian yang akan bapak pimpin sebagai lembaga percontohan bagi lembaga-lembaga negara yang lain, dalam hal prestasi kerja tentunya….

    selamat bertugas Pak DIS…Indonesia membutuhkan semangat dan kemampuan ANDA !

    semoga Tuhan Senantiasa Memberkati Pak DIS dan keluarga…amien 🙂

    Posted by K. Yulianto | 20 Oktober 2011, 12:18 pm
  37. ternyata seorang super CEO pun kesulitan membikin skenario-nya sendiri, kira2 bu L 1JP seneng apa tambah susah yo pak dgn bpk ngladeni maunya presiden ini? ingat pemilu kmrn ? kuatir di akhir periode prestasi bpk cma jd rebutan reklame parpol pas pemilu…ah, gelap lagi deh bangsaku….byarpet lagi listrikku….

    Posted by heru s - suroboyo | 20 Oktober 2011, 12:32 pm
  38. Semoga tetap sehat Pak DIS, dengan sepak terjang yang ada saat ini dan semangat pengabdian buat negara, saya nitip pak kalau ada parpol yang mencalonkan bapak sebagai RI-1 di 2014 nanti jangan ditolak Pak. Saat ini banyak yang melihat bapak berpotensi memimpin negara ini, Obama butuh kurang dari 3 dari “tidak terkenal” menjadi orang nomor 1 di USA.

    Pak DIS sudah terkenal sebelumnya, dan saat ini semakin terkenal karena berhasil mentransformasi PLN dengan cinta dan kerja keras. Disaat kami pesimis dengan para pemimpin yang ada saat ini, bapak tampil sangat menonjol. Ternyata tidak semua pengusaha itu berpikir mencari untung semata2, belajar dari Pak Kalla yang juga sebelumnya menonjol di pemerintahan saya yakin Pak DIS mampu menjadi RI-1 nantinya, kalau diberi kesempatan.

    Satu suara untuk Pak DIS utk Presiden RI berikutnya!

    Posted by Kartia Rausen Irwandi | 20 Oktober 2011, 12:34 pm
  39. Biasanya dalam komentar suatu artikel pasti ada pro dan kontra. Tapi dalam artikel ini belum ada satupun komentar yang kontra. Artinya … seluruh pembaca setuju dengan artikel pak DIS yang begitu inspiratif.

    Semoga pak DIS tetap bisa membuat artikel meskipun sudah jadi Menteri. Dan kami menunggu artikel Bapak tahun 2014 setelah jadi RI-1 … Semoga

    Posted by Suhartono | 20 Oktober 2011, 12:57 pm
  40. Terakhir kali baca e-mail yang dikirim dari CEO Note, ga tau kenapa air mata saya menetes seketika, meskipun saya hanya seorang tenaga outsourching di perusahaan yang bapak pimpin tapi entah kenapa rasa kehilangan ini membuat “sedih” dan “bahagia”

    “sedih” karena berat rasanya ditinggalkan seorang pemimpin seperti bapak dan sedikit hawatir apakah pengganti bapak akan sebaik bapak ????

    “bahagia” rasanya dengan bapak diberi amanah menjadi menteri BUMN, maka saya yakin kementerian BUMN akan lebih maju.

    Posted by novilia karawang kota | 20 Oktober 2011, 12:57 pm
  41. Slamat buat pak Dahlan smga bisa menanamkan semangat baru di Kemen BUMN transformasi jiwa wiraswasta ke BUMN.bisa berjaya di negeri sendiri seperti PLN..

    Posted by jupie | 20 Oktober 2011, 1:17 pm
  42. Sangat inspiratif Pak … di tengah kacau-balaunya kepemimpinan di negeri ini … smoga Bapak tetap istiqomah dengan ini semua .. Selamat bekerja ….

    Posted by Detriman | 20 Oktober 2011, 1:32 pm
  43. jempol pak, semoga selalu dalam lindungan Allah. dan diberikan keistiqomahan ^^

    Posted by Ulfa | 20 Oktober 2011, 1:45 pm
  44. selamat pak dahlan ,,. saya adalah salah satu dr mungkin ribuan orang yg mengagumi semangat dan etos kerja bapak,,. saya juga penggemar berat tulisan2 bapak,,. begitu ringan ,,. mengalir ,,. memang seharusnya demikian lah para pejabar2 birokrasi kita ,. penuh kesederhanaan tapi sangat sangat kreatif ,,. di antara sekian banyak tulisan bapak saya sangat menyukai tulisan bapak tentang sri mulyani mantan menkeu kita yg sangat gila kerja sama spt bapak ,,. dan sangat pintar tentunya ,,. kebetulan saya dan bu sri satu alumni sma 3 semarang ,,. tapi bukan krn itu semata saya jd pengagum berat bus sri dan tentunya bapak ,,. semangat yg anda anda tularkan kpd kami para generasi muda sangat bermanfaat gabi kami ,,. untuk menumbuhkan semangat , etos kerja dan yg paling penting keberanian utk memulai suatu hal yg baru ,,.. selamat berjuang pak,, ibu pertiwi menanti uluran tangan dr bapak ,,. semoga bapak tetap sehat dan tetap semangat ,,. dan tentunya tetap sederhana spt dulu ,,. karena bangsa ini butuh karya nyata ,,. dan butuh pembelajaran yg nyata berupa suri tauladan yg baik,,.

    Posted by agit setiyoko | 20 Oktober 2011, 1:47 pm
  45. salam kenal, pak
    tulisan bapak sangat inspiratif, saya suka.
    Semoga Bapak terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat melalui tugas Bapak yang Baru. Salam hormat dari
    saya

    Posted by cathryn | 20 Oktober 2011, 1:47 pm
  46. ayo pak..jadikan BUMN indonesia menjadi BUMN yg baik dan berguna bagi Rakyat Indonesia…

    Posted by Teguh Sarosa Syahroni | 20 Oktober 2011, 1:54 pm
  47. Selamat bertugas di ranah yg baru pak Dis..Semoga keistiqomahan bapak selalu terjaga dan semakin meningkat ^^..Semoga diberi kesehatan untuk membantu membenahi BUMN indonesia ini..

    Senangnya kami memiliki salahsatu orang terbaik seperti bapak ^^

    Posted by Putri Baiti Hamzah | 20 Oktober 2011, 1:56 pm
  48. selamet pak untuk jabatan menterinya. oia pak, listrik untuk petambak eks dipasena udah mulai dikerjakan.. Insya Allah akhr november udh nyala..
    Semoga daerah sekitar juga dpt jatah listrik dr PLN, kami warga transmigrasi di kecematan gedung aji baru, kabupaten tulang bawang & sekitarnya sudah 25 tahun blm dialiri listrik PLN.

    Posted by rifand | 20 Oktober 2011, 1:59 pm
  49. Tetap semangat Pak
    Songsong hari esok BUMN jadi lebih baik
    Saya Yakin Pak Dahlan BISA ……………………

    Posted by Riksa | 20 Oktober 2011, 1:59 pm
  50. Alhamdulillah semoga Tumbuh Dahlan Iskan yang lain dan terbarukan di PLN. Aku bangga jadi Indonesia. Jazakallahu bi Khoir Bapak Dahlan Iskan.

    Posted by Amiq Fahmi | 20 Oktober 2011, 2:04 pm
  51. Sewaktu CEO redaksi surat kabar dijadikan CEO salah satu BUMN itu luar biasa, eh sekarang malah dilantik jadi orang no 1 di kementrian BUMN itu sangat luar biasa. Saya kagum dan terkesan atas peningkatan kualitas PLN selama 3 tahun belakang ini. Semoga apa yang Pak Dahlan Iskan lakukan di PLN dapat direplikasi di BUMN lainnya, its a super TOUGH job. Kalau BUMN maju, maka Indonesia maju, kalau Indonesia maju maka rakyat yang diuntungkan.

    Posted by Willy Sutrisno | 20 Oktober 2011, 2:05 pm
  52. Jangan sedih Pak.
    Diberi amanah yang baru berarti amanah yang lama sudah selesai dan berhasil.
    Sekarang, tantangan yang sama seperti saat Bapak membenci PLN di awal siap dihadapi.
    Semoga berakhirnya sama dengan yang di atas–> kecewa berangkat ke LN karena dipanggil untuk jabatan yang lebih tinggi lagi, hehe..

    Posted by yogy | 20 Oktober 2011, 2:05 pm
  53. Anggap saja dengan duduk sbg Meneg BUMN akan mudah merajut kasih dengan BUMN lainnya bukan hanya PLN. Selanjutnya mampu merajut kasih seluruh rakyat Indonesia yang berbahagia menikmati NKRI yang adil,sejahtera, bersih dari KKN dengan BUMN yang semakin berdaya

    Posted by Prima M.K | 20 Oktober 2011, 2:12 pm
  54. Tetap Semangat Pak Dahlan , Seperti semangat bapak ketika mempunyai hati baru .. Semangat untuk hidup dan memberikan banyak warna POSITIF di negri ini , Doa kami Seluruh Warga Surabaya Semoga ALLOH SWT memberi umur yang panjang dan Baroah bagi sesama … Saya Bangga JATIM punya putra bangsa spt bapak ..Tetap Semangat Pak .. KERJA ! KERJA ! KERJA ! MERDEKA ….

    Posted by inda retnaningsih | 20 Oktober 2011, 2:50 pm
  55. GUE SUKA GAYA LO PAK!!!

    Posted by santegog | 20 Oktober 2011, 2:54 pm
  56. Keberhasilan sejati adalah mewariskan kemajuan yang dapat diteruskan untuk masa depan (amal jariyah)….

    Smoga tanpa kehadiran pak dis, PLN tetap bisa mewujudkan mimpi yang telah di canangkan, dan di posisinya yang baru bisa membawa hasil positif dan membawa berkah untuk bangsa, amin…

    Posted by uta | 20 Oktober 2011, 2:57 pm
  57. Selamat untuk Pak Dis yg diamanahi Bpk. Presiden untuk menggerakan roda BUMN,semoga didalam menjalankan amanah Pak Dis selalu diberi kesehatan lahir – batin dan selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT, jangan takut mengambil keputusan , jangan takut mengambil kebijakan untuk kemajuan negeri ini, saya bangga dengan bapak.

    Posted by murachman | 20 Oktober 2011, 3:13 pm
  58. AKU TUNGGU TULISAN/CATATAN2 BAPAK SETELAH JADI MENTERI BUMN….ASYIK

    Posted by JPU | 20 Oktober 2011, 3:34 pm
  59. PLN sudah terang benderang, generasi penerus harus tetap menularkan ‘virus’ fleksibilitas budaya kerja di PLN yang selama ini dilakukan Pak Dis.. Sementara BUMN masih sering dianggap ‘ATM” politikus. Saatnya ada dinamika BUMN agar bisa menjadi unggulan strategis perekonomian bangsa. Setidaknya BUMN tidak lagi ada yang dijual dan di non-aktifkan karena BUMN adalah aset negara.

    Selamat bekerja dengan dinamika keikhlasan dan ketulusan bukan karena fulus yang berakibat mampus.

    Posted by akbar muzakki | 20 Oktober 2011, 3:36 pm
  60. Selamat Pak DIS, saya pengagum berat bapak, wejangan- wejangan bapak mengilhami saya untuk suskses dalam bekerja. kali ini BUMN akan melaju cepat, akan tercipta lapangan pekerjaan seluas- luasnya di tangan Bapak. harapan saya kelak kita bisa lebih dari negara- negara tetangga. Sukses untuk Bapak. Dahlan Iskan…

    Posted by Boby | 20 Oktober 2011, 3:38 pm
  61. Mengharukan dan Keren!!

    Posted by frochadi | 20 Oktober 2011, 3:38 pm
  62. Well selamat Pak Dis…..sy sedih juga mendengar Pak Dis tidak lagi di PLN .Saya terlanjur mengikuti cerita Bapak dari awal …….mungkinkah kisah sekuel “5 besar musuh PLN” akan berakhir sampai di sini ketika musuh no 1 sampai 4 telah berhasil ditaklukkan. Dan ketika seluruh pasukan telah bersiap2 mengalahkan musuh terakhir no 5 Mengapa justru sang Jenderal dipanggil pulang menghadap ke Istana? Akankah ending cerita itu nanti tetap indah…….Pak Dis?

    Posted by tamam | 20 Oktober 2011, 3:55 pm
  63. Pak Dahlan Iskan, hebat, mantap, semoga selalu dilindungi Alloh SWT.

    Posted by ali | 20 Oktober 2011, 4:23 pm
  64. Selamat Pak Dis, sesuai harapan saya dan Rakyat Indonesia. Semoga seluruh BUMN menjadi maju dan menguntungkan buat negara di bawah komando bapak. Memang sudah seharusnya budaya korporasi ada di BUMN-BUMN kita.

    Posted by Chairul | 20 Oktober 2011, 4:23 pm
  65. Saya begitu terharu dan menitikkan air mata pada tulisan anda yg menggambarkan betapa sibuknya anda sebagai seorang atasan, rela terjun langsung kepusat masalah. Tentu dengan mengenakan sepatu kets andalan anda.

    Terlebih ketika anda mengatakan memberikan beban berat kepada “GM Lampung” dalam menuntaskan masalah listrik petambak di dipasena. Secara hati, sy memiliki paman (adik bapak sy, red) yg terus berjuang tanpa ada tanda masa depan di bumi dipasena. Baru minggu yg lalu beliau bercerita bahwa anda datang menemui petambak dan menjanjikan akan mengaliri daerah mereka dg listrik dalam tenggang waktu 3 bulan, dan menurutnya sdh berjalan satu bulan. Semoga harapan paman saya dan semua petambak disana tetap terlaksana. Amin

    Selamat berjuang demi keadilan pak Dahlan.

    Posted by met | 20 Oktober 2011, 4:25 pm
  66. Ass..
    P’Dahlan,yang saya ketahui dari bapak adalah orang dg etos kerja tinggi, istilahnya jika punya cita2 maka maka akan dikejar meskipun langit runtuh & bumi yang dipijak luluh berantakan

    Terus terang saya ingin tahu bgm bpk mejelaskan kpd keluarga mengenai pengorbanan yang bpk lakukan seperti kehilangan waktu bersama istri,anak,cucu, dsb bahkan sampai dg impact sakit keras. Apa juga yang bapak lakukan jika keluarga complaint kpd bpk atas waktu yang hilang begitu untuk keluarga?

    Saya adalah pengagum etos kerja bapak.
    Sekedar mengingatkan,saya pernah bertemu dg P’Dahlan tgl 5 Pebruari 2010 di peresmian listrik Pra Bayar desa Seruni Sidoarjo, saat itu saya mengajukan 2 buah buku “Tidak Ada yang Tidak Bisa” untuk ditanda tangani oleh P’Dahlan

    tks

    Posted by Maulana Salya Kurniawan | 20 Oktober 2011, 4:30 pm
  67. selamat pak,
    Baru kali ini saya menemukan, seorang DIRUT yang dapat merincikan secara sangat detil dan teramat detil progress pekerjaannya, terus terang saya salut dengan professional kerja Bapak. Selayaknya Kementrian BUMN dipimpin Bapak, Jadikan BUMN yang lain seperti PLN yang pernah Bapak pimpin, Rakyat mengharap banyak kepada Bapak, agar keuntungan BUMN betul-betul bisa dimanfaatkan seutuhnya untuk kesejahteraan rakyat, bukan sebagai sapi perah oknum-oknum lainnya. Habiskan pak, semua praktek2 tak sehat di semua BUMN, Rakyat perlu orang sebersih Bapak, Rakyat butuh orang yang sejujur Bapak, Rakyat butuh orang yang secerdas Bapak, Rakyat butuh pemimpin yang sepiawai Bapak, Kami tunggu karya bapak di BUMN, Bersihkan yang kotor Pak, karena kami tahu bapak adalah sapu yang bersih, Luruskan yang bengkok pak, karena kami tahu Bapak punya cita-cita mulia memajukan bangsa ini…..

    Jangan takut pak, kami mendukung Bapak, Allah SWT akan selalu melindungi Bapak, selama Bapak ada di jalur yang lurus dan benar.

    Selamat untuk Bapak,

    By Indra Vino

    Posted by Indra Vino | 20 Oktober 2011, 4:37 pm
  68. Ketika training sbg wartawan Jawa Pos tahun 2003 dengan polosnya saya bertanya kepada Pak Dahla. “Pak dicalonkan jadi presiden ya,” tanyaku. “Halah siapa bilang,” jawab Pak Dahlan santai. Dengan polos pula saya dan salah seorang teman bertanya-tanya kepada Pak Dahlan lagi. Anehnya juga kok ya ditanggapi sama beliau. Bangga sekali waktu itu bertemu pertama kali dengan Pak Dahlah. Pengalaman kedua, saat rapat di Radar Malang pak Dahlan yang menjawab pertanyaanku menyebut namaku terlebih dahulu.”Namamu Kholid ya,” katanya sebelum menjawab pertanyaanku. Saya sempat bangga dan GR, tapi usut punya usut Pak Dahlah tahu karena dibisiki oleh Pak Usman yang waktu itu GM Radar Malang, hahaha. Jadi malu telanjur GR…Tapi trima kasih Pak Usman setidaknya namaku pernah di sebut Pak Dahlan Iskan.

    Posted by kholid amrullah | 20 Oktober 2011, 4:45 pm
  69. Selamat pak Dis……..ulasan yang sangat empatik, walau kasih tak (sepenuhnya tidak) sampai………masyarakat banyak mengharapkan bapak membagi kasih juga kepada yang lain dan pasti mampu melakukan hal yang sama pada semua BUMN yang lain, agar menjadi kasih-kasih lain yang sedang menunggu………..Selamat bekerja…sukses untuk bapak…………

    Posted by Marga Maramis | 20 Oktober 2011, 4:52 pm
  70. Karena Pak Dahlan sebenarnya juga masih menjadi punggawa PLN, jadi meskipun “kasih tak sampai”,tapi kasih sayangnya bisa tetap bisa menumbuhkan PLN seperti yang Pak Dahlan harapkan.Dan harapan kita semua adalah BUMN yang banyak jumlah dan assetnya itu akan dapat memberikan ” buah yang baik untuk negara” dibawah komando Pak Dahlan

    Posted by bit.lyTeknologiManajemen | 20 Oktober 2011, 4:54 pm
  71. Selamat sukses dan sehat-sehat selalu pak DIS! Saya teringat ketika pak DIS dilantik menjadi Dirut PLN beberapa tahun lalu. Banyak yang tidak setuju bahkan ruang kerja Dirut sempat di segel yach….Kenyataan membuktikan bahwa PLN dibawah pimpian bapak banyak mengalami kemajuan pesat. Tentu saj dengan menjadi Men Neg BUMN kali ini kita harapkan semua BUMN juga makin maju pesat dan profesional. Namun yang paling penting bagaimana bisa mencetak DIS, DIS baru di negara ini. Sukses pak DIS! Tetap sehat dan semangat.

    Posted by Ikhsan Putera Agoes | 20 Oktober 2011, 5:17 pm
  72. hiddup pak DIS kursi RI satu 2014 untuk bapak

    Posted by jlgcok | 20 Oktober 2011, 5:18 pm
  73. …PLN pasti menangis ditinggalkan oleh Pak Dahlan…bayangkan, berapa ribu pegawai PLN di sudut-sudut negeri yang telah Bapak datangi dan sapa hatinya dengan sangat santun dan mengena, sehingga mereka bergegas “Kerja!,Kerja!,Kerja!” dengan cerdas dan ikhlas….Betul kata Bapak…apapun yang akan dibangun, pasti memerlukan energi listrik..jadi PLN harus tetap kuat, menggeliat sebagai raksasa yang bangun dan akan menjadi ban depan penarik kebangkitan Indonesia, menuju Indonesia Sejahtera…
    Selamat berjuang di tempat baru,Pak Dis…aaah…terbayang dalam benak saya, bagaimana Bapak menyambangi satu persatu BUMN, membedah masalah, memberi solusi tanpa menggurui….dan yang penting: menuliskan kiprah Bapak dalam blog yang bernas tapi jenaka dan bisa kami akses, sebagai “Minister’s Note”…. kami tunggu Pak…

    Posted by Riyani Aris | 20 Oktober 2011, 5:31 pm
  74. saya mendukung pak Dis, tuk maju ke pilpres 2014

    Posted by andri | 20 Oktober 2011, 6:02 pm
  75. salam hangat dari pedalaman kalimantan barat…

    saya sangat mengagumi bapak…semoga wilayah kami ini segera dapat sentuhan manis dari bapak…sehingga masalah kelistrikan di wilayah kami tidak lagi menjadi kendala utama masyarakat di wilayah kalimantan barat…terima kasih

    Posted by ajip | 20 Oktober 2011, 6:20 pm
  76. Saya sering membaca Artikel orang-orang succes dan salah Santunya Pak Dahlan…
    BUMN Sekarang Dipimpin Bapak, Banyak teman-teman Sya yang Mengeluhkan Sulitnya Masuk Kerja BUMN. Sangat besar Harapan Saya untuk Bisa bekerja Di BUMN.

    Posted by effendy | 20 Oktober 2011, 6:34 pm
  77. lihat di tv one td siang,wawancara dengan alvito deannova.pak dis bilang kl beliau tdk punyablog, fb,twitter atau apalah yg berhubungan dengan dunia maya>berarti ini tulisan siapa?
    tp bgmn pun salut,kagum,bangga ternyata msh ada anak bangsa yg bisa dibanggakan spt pak dis.semoga sehat sll biar bisa membenahi INDONESIA

    Posted by tomy | 20 Oktober 2011, 7:06 pm
  78. Wah….Tampaknya Bapak Dahlan adalah Menteri yang dilantik bukan dari parpol, tapi tidak memancing polemik “pantas atau tidak pantas” oleh parpol. Sejatinya, saya berharap PLN bisa maju sampai Bapak “pensiun dari PLN”, ternyata harus dipercepat crew PLN disapih. Tak apalah, pastinya Direksi yang sudah dibina, mampu melanjutkan prestasi Bapak. Semoga…Amiiien…

    Posted by Ramdani Tohir | 20 Oktober 2011, 7:15 pm
  79. ikut terharu membaca curahan hati p boss ini.
    namun sebagai menteri BUMN tentu masih bisa mengarahkan jalannya PLN agar tujuan yang sudah disepakati bersama bisa dicapai tepat pada waktunya.

    semoga p boss tetap diberi kesehatan oleh Allah SWT sehingga dapat menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dengan baik.

    Posted by mala | 20 Oktober 2011, 7:21 pm
  80. Pak DI, ayo buat BUMN kita berjaya dinegeri sendiri dan juga di tingkat internasional, kalau jawa post saja bisa mendapat perhargaan di dunia internasional, saya yakin semua BUMN dimasa kepemimpinan Bapak akan mendunia, slamat sukses pak, kalau di PLN nantinya pada hari listrik akan ada slogan “Kerja, Kerja, Kerja”, saya mau Bapak buat juga slogan di jajaran kementerian BUMN agar semuanya akan lebih maju lagi. Skali lagi Slamat Pak

    Posted by Maimun Thaib | 20 Oktober 2011, 7:36 pm
  81. semoga lahir dahlan ihsan lain di tiap BUMN kita, sehingga negeri ini bisa maju

    Posted by sanji0ne | 20 Oktober 2011, 8:06 pm
  82. .

    Posted by sutra | 20 Oktober 2011, 8:15 pm
  83. Gimana ya kabarnya Ahmad Daryoko ?

    Posted by sutra | 20 Oktober 2011, 8:17 pm
  84. Kami hanya punya harapan buat Pak DIS bahwa BUMN Kita yang selama ini gelap akan semakin “Terang” karena Pak DIS mantan Bos PLN. Banyak sumberdaya BUMN yang terbuang hanya karena kurang cermat manajemennya. Selamat dengan moto “Kerja, Kerja, Kerja”

    Posted by Didik Edi Riyanto | 20 Oktober 2011, 8:24 pm
    • selama SBY jadi presiden kali ini dalam penggantian menteri SBY memilih menteri yang tepat, ya Dahlan Iskan ADALAH SOSOK YANG PAS DAN TEPAT MEMIMPIN KEMENTRIAN BUMN. Selamat bekerja pak Dahlan semoga anda mempu memberi perubahan yg lebih baik utk seluruh BUMN di negeri ini

      Posted by mahendra | 20 Oktober 2011, 9:21 pm
  85. Betul pak, memang beginilah rasanya ‘kasih tak sampai’…(*merenung*)

    Posted by Arif Haliman | 20 Oktober 2011, 9:23 pm
  86. selamat pak isekan, tp jangan berhenti menulis di “catatan dahlan iskan ” ya..? karna sangat memotivasi dan menginspirasi..Sukses pak Haji..wassalam

    Posted by iqbal | 20 Oktober 2011, 9:55 pm
  87. Saya takut pakde nanti jadi President…..

    Posted by A_9090 | 20 Oktober 2011, 10:15 pm
  88. assalamualaikum
    mewakili seluruh masyarakat petambak di bumi dipasena saya mengucapkan selamat atas terpilihnya pak dahlan sebagai menteri BUMN dan ribuan terima kasih karna progress pembangunan jaringan listrik ke bumi dipasena sudah hampir selesai, kalau saja tidak terkendala oleh siasat kapitalist PT CP PRIMA pastilah bumi dipasena sudah kembali terang.
    pertama kali melihat sosok pak dahlan saya pribadi tak mengira kalau pak dahlan seorang dirut PLN ‘ sepatu sniker (kets) celana jeans dan baju casual….. sungguh sederhana
    maju terus pak dahlan ….. masih banyak rakyat yang percaya bahwa negeri ini akan sampai kedalam kemerdekaan tak hanya sebatas di depan gerbang.
    DAHLANISME…… boleh jadi kata baru untuk untuk definisi sebuah kemandirian bangsa

    Posted by dodguervarasuharso | 20 Oktober 2011, 10:22 pm
  89. Selamat ya p. Dis, mohon doa teman2 semua semoga pak Dis sehat dan berkarya selalu,dukung selalu p. Dis yg berjuang menghilangkan para drakula politik dan pejabat daerah yang hobi menghisap darah BUMN, 2 suara untuk p. Dis (RI-1) di 2014, (saya & istri yg kagum dg anda)

    Posted by don nst | 20 Oktober 2011, 10:26 pm
  90. Slmt Pak Dahlan Iskan.. Saya yakin kasih kan sampai di BUMN. Smg tetap sehat selalu dan dapat memimpin BUMN dengan baik.. Dan sgttt ditunggu tulisan2 saat di kementrian..hehe.. 🙂
    Gbu always!! 🙂

    -ruth: your big big FANS!!-

    Posted by Ruth | 20 Oktober 2011, 10:54 pm
  91. manusia ajaib, semoga tetep sehat dan trs membawa kbaikan bwt bangsa indonesia. sosok paling tepat untuk presiden 2014. ditunggu tulisan selanjutnya.

    Posted by didi | 20 Oktober 2011, 11:07 pm
  92. Satu kata… orang hebat.

    Saya salah satu pengagum anda dari dulu. Selamat bekerja pak..!

    Posted by Fadli | 21 Oktober 2011, 12:47 am
  93. Semestinya Pak Dahlan Iskan tetap di PLN, sampai budaya malu mematikan layanan listrik tumbuh kuat. Baru saja ditinggal pergi Pak Dahlan, hari ini dapat rezeki mati listrik dari jam 9 pagi s/d jam 4 sore di palangkaraya. Pemadaman bergilir siap beraksi kembali. Selamat untuk Pak Dahlan atas jabatan barunya, selamat untuk masyarakat kembali menikmati pemadaman bergilir.

    Posted by Nay | 21 Oktober 2011, 1:12 am
  94. Sy kagum Pa Dahlan!
    Bangga rasanya punya pemimpin spt ini.
    Terus berbakti, dan berkarya sepanjang masih diberi kemampuan
    dan…. tetap menulis,

    Posted by mantanburuh | 21 Oktober 2011, 2:00 am
  95. semoga pak dahlan selalu diberikan kesehatan dan umur panjang dari Allah yang maha kuasa. dan juga beharap semoga pak dahlan bersedia unt mencalonkan diri menjadi RI-1 di 2014, satu suara unt pak dahlan.

    Posted by Tobing | 21 Oktober 2011, 2:26 am
  96. Luar biasa pak DIS membenahi PLN yang masalahnya sangat komplek hanya butuh waktu 3 tahun sementara direksi bumn lain dikasih waktu 5 tahun merasa masih kurang 🙂

    Posted by masbloro | 21 Oktober 2011, 5:04 am
  97. selamat bapak, semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan anugerah bagi bapak dan keluarga. selamat…jayalah BUMN Indonesia, jayalah INDONESIA…!

    Posted by didik | 21 Oktober 2011, 5:09 am
  98. Sbgai arek Suroboyo yg besar dng baca Jawa Pos, sangat menikmati tulisan Pak DIS dan menantikan tulisan2nya krna sangat mengalir, apa adanya, runtut dan inspiratif. Lebih lagi sejak jadi Dirut PLN dan sempat mampir ke Timika, tempat tinggal sy dan keluarga saat ini, dimana sebelum Pak DIS jadi Dirut PLN, listrik di Timika sehari hidup sehari mati, padahal ada ‘PTFI’ yg sangat kontras perbedaannya antara listrik di area ‘PTFI’ yg tdk pernah padam dan Timika (kota yg jaraknya tdk sampai 10 km dari area PTFI) yg katanya ‘kota Dolar’ tapi listriknya byar pet. Kami merasakan perubahan di PLN mulai pusat sampai daerah dan menikmati hidup lebih nyaman dan aman dng listrik yg tdk lagi ‘mati segan hidup tak mau’. Salut utk perubahan yg Pak DIS buat di PLN. Sy optimis, pak DIS bisa buat perubahan yg lebih luar biasa di Kementerian BUMN. Sukses utk tanggung jawab baru. Selamat berjuang pak. Doa kami utk bpk agar Tuhan beri kesehatan prima dan semangat yg semakin besar utk merubah Indonesia jadi lebih baik. Tuhan memberkati dan menyertai selalu. Amin

    Posted by Deasy | 21 Oktober 2011, 6:54 am
  99. Untuk yang berharap Pak DI jadi RI1 di 2014 nanti, kayaknya akan sulit terealisasi. Kenapa? Jadi Presiden kan Harus punya dukungan dari Parpol, sedangkan Pak DI bukan orang yg gila jabatan. Jarang lho parpol yg mendukung orang tanpa ada kesepakatan, apalagi sifat beliau itu yg kurang suka bermain politik. Ya saya hanya berharap beliau jadi wapres saja, atau minimal tetap jadi menteri lah. Btw semoga pengganti Pak DI di PLN bisa sebaik dan seberani beliau.

    Posted by Alvaro | 21 Oktober 2011, 7:40 am
  100. bersyukur Bapak di BUMN, jaminan transformasi PLN bisa on the track

    Posted by tatang d kurniawan | 21 Oktober 2011, 7:46 am
  101. Selamat pak Dahlan. Semoga amanah. Saya turut bangga membaca tulisan bapak, karena bapak membawaa daerah ulubelu di tulisan ini, he… saya warga yang tinggal di sekitar proyek geotermal ulubelu itu. Mudah-mudahan cepat selesai. Karena disitu mati lampu masih setiap malam pak. Walaupun cuma sebentar-sebentar tapi pasti mati terus, dan setiap ditanya pegawainya menjawab dengan jawaban yang njelimet. Mudah-mudahan PLN di Tanggamus mau berbenah pelayanannya.

    Posted by Rangga Putra Anasta | 21 Oktober 2011, 7:50 am
  102. aku pengen menjadi orang yg lebih hebat dari pak DIS
    doakan y Pak, maaf klo trkesan narsis…hehe 😀
    wsslm,

    Posted by wan | 21 Oktober 2011, 7:51 am
  103. saya merinding baca tulisan- tulisan penuh semangat pak dis, saat bapak ingat semua “utang” kerjaan di daerah yang belum terealisasi.
    huuft, andai semua pimpinan di indonesia ini seperti bapak!
    >>> btw, congrats buat JAWAPOS… ^^v

    Posted by echy | 21 Oktober 2011, 8:01 am
  104. Salut dengan kerja keras pak Dis yang berhasil membuat transformasi yg sangat besar pada PLN. Saya sudah merasakan manfaat yg sangat besar di Pekanbaru. Listrik agak jarang padam dan pengurusan listrik sngat cepat. Namun masih ada sedikit komplain yang ingin saya sampaikan kepada bapak. Listik di jalan Karet Kec. Pekanbaru Kota, tegangannya selalu tidak stabil disaat hujan. Saya sudah telp k PLN mereka bilang akan segera diperbaiki. Namun sampai hari ini masih belum ada tindak lanjut dari mereka. Hal ini sudah berlangsung lebih satu bulan.

    Posted by Habibie | 21 Oktober 2011, 8:04 am
  105. Saya salah satu TIM Jaksa Pengacara Negara (JPN) Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, tahu sedikit tentang bagimana hiruk pikuknya PLN saat ini, karena kami TIM JPN seringkali berkolaborasi dan bekerja sama dengan teman_teman dari PT. PLN baik Prokitring maupun Distribusi.

    Saya berkeyakinan besar bapak mampu mmeberi warna untuk Kementerian BUMN karena ada selakasa masalah yang menunggu tangan dingin bapak.

    Selamat berjuang pak, doa dan dukungan kami meenyertai setiap langkah bapak untuk memajukan negeri tercinta ini.

    Posted by atty | 21 Oktober 2011, 8:41 am
  106. Saya ingin usul bagaimana kalau pak Dis sebagai Menteri BUMN untuk sementara merangkap sebagai Dirut PLN sampai impian-impian beliau tercapai setidaknya sampai akhir 2012. Apa sistem atau undang-undang memungkinkan? Saya yakin pak Dis sanggup mengatur waktu untuk itu.

    Posted by Mustamin | 21 Oktober 2011, 8:44 am
    • Setengah hati saya setuju dengan usulan Bapak, namun bagaimana dengan kesehatan Pak Dis? Itu juga harus dipertimbangkan. Saya yakin meski sudah tidak menangani PLN secara langsung tetapi PAk Dis akan tetap memantau pertumbuhan “anaknya” dan juga memperhatikan serta memberi nasihat supaya “si anak” ini tumbuh menjadi sebuah kebanggaan

      Posted by astrian1908 | 21 Oktober 2011, 8:59 am
  107. pak Dis, kobarkan semangat pembaharuan lewat gaya kepemimpinanmu kesemua bumn. agar mereka bertransformasi sebagaimana pln yang telah berubah. kerja! kerja! kerja!

    Posted by Farhan Basyaiban | 21 Oktober 2011, 9:20 am
  108. Membaca Tulisan pak Dis ini betul betul renyah dan gurih… inspiratif dan enak alurnya… ijin saya share beberapa tulisan bapak… mks..

    Posted by megah sukmayuda | 21 Oktober 2011, 9:28 am
  109. Selamat boss. Semoga Allah SWT memberi hidayah kagem panjenengan, untuk ‘men-DAHLANISASI’ BUMN.
    Salam dari Ngasem – Kediri, yg rindu panjenengan di RI-1.

    Posted by Wanto | 21 Oktober 2011, 9:36 am
  110. Pak menteri yang budiman, sungguh bp merupakan inspirasi bagi saya untuk terus memajukan negeri ini. selamat pak, mudah2an sy bisa bertemu langsung dg bp suatu saat nanti.

    Posted by dening herdianingsih | 21 Oktober 2011, 9:52 am
  111. Semoga sukses di jabatan barunya pak. untuk indonesia jaya. Pesan saya pokoknya jangan ada bumn dijual. bumn milik rakyat

    Posted by necel | 21 Oktober 2011, 10:00 am
  112. Saya kira kisah kasih ini bukan tak sampai Pak, tapi ditunda dahulu. Saya yakin gak cuma PLN yang butuh kasih sayang, BUMN lain pun tentu iri dan ingin berbagi perhatian dari Bapak, dan ALLAH memberi jalan dengan menjadikan Pak DIS sebagai menteri BUMN untuk mengayomi semua perusahaan plat merah di tanah air ini. Maju terus Pak DIS, Kisah Kasih di atas pasti sampai dengan lebih manis.

    Posted by feri eriyadi | 21 Oktober 2011, 10:16 am
  113. Bangganya jika di bangsa ini banyak yang punya semangat, dedikasi dan teladan seperti Pak Dahlan. Selamat bertugas, selamat berkarya…!!!

    Posted by Ebe Bun | 21 Oktober 2011, 10:23 am
  114. Semakin Tinggi Pohon semakin Kencang pula badai yg menerpa . tp Om Dis kan punya akar kuat , Agama .
    melihat keikhlasan om dalam bekerja, pengabdian terhadap negara, saya terinspirasi .
    kalo suatu saat nanti ada fitnah yg tertuju pd om Q ga bakal mudah percaya, krna Q kenal om sudah lama lewat “catatan dahlan iskan” di Jawapos
    Hanya Bisa berdoa u/ kesehatan om . Allah SWT selalu menyertai orang2 ikhlas . .

    Posted by yanipark407 | 21 Oktober 2011, 10:39 am
  115. sdh ada 600 orang yg vote utk p dahlan.tinggal nambahi 100 vote baru tiap hari sampe 2014 nanti.nitip jokowi di bumn,jeng sri di menkeu,n prabowo di mentan pak ya kl jadi presiden besok.pak amin sama jk jadi penasehat aja.mantap dah negeri kita pasti.bravo DI!

    Posted by misterdemang | 21 Oktober 2011, 11:13 am
  116. Ternyata keberadaan Pak DIS di Indonesia saat pengumuman pergantian kebinet atas perintah presiden. Hebat !! persis seperti dalam film2 hollywood, mengemban misi kenegaraan yg lebih menantang. Rela membatalkan liburan setelah bekerja keras demi tugas baru untuk Indonesia Raya tercinta. Mudah2an misi yang baru dpt diselesaikan dengan sempurna. Selamat dan sukses selalu buat KH Dahlan Iskan. Semoga selalu mendapat bimbingan, rahmat dan hidayah-Nya, amin.

    Salam IFC (Iskan Fans Club) 😀

    Posted by Haries-Tegal, Indonesia Raya | 21 Oktober 2011, 11:16 am
  117. Hayo bapak harus punya SEMANGAT yang lebih SUPER lagi sebagai Menteri BUMN..
    Bapak jaga kesehatan juga jangan sampai kelelahan..
    Maju Terus Pantang Mundur..
    Saya dukung bapak lewat doa ya..^_^

    Posted by supportmaterial | 21 Oktober 2011, 11:18 am
  118. Saya Kagum sama Bapak…..tulisan2 bapak begitu menginspiratif…..jelas….lugas….gambalang…..pokok e jempol deh pak dahlan….ndah neo pimpinanku koyo Bapak……

    Posted by timbul | 21 Oktober 2011, 11:19 am
  119. Jujur.. pertama kali saya mengunjungi blog Pak DIS.. dalam sekejap, klik kanan dan “open link in new tab” berulang kali saya lakukan. Terlalu menarik untuk dilewatkan hanya berawal dari kalimat “Inikah Kisah Kasih Tak Sampai..”

    Selamat bertugas di pos yang baru Pak.. Biarlah slogan dan semangat kerja.. kerja.. dan kerja.. juga tertanam di pos yang baru.

    Posted by bocahrantau | 21 Oktober 2011, 11:24 am
  120. dari dulu sampai sekarang adm pln untuk soal pembayaran tidak pernah berubah, dan tidak mau pusing dengan keluhan pelanggan

    Posted by achmad | 21 Oktober 2011, 12:08 pm
  121. Sejak pertama kali saya dengar wawancara bapak di sindo radio sejak itu saya merasa kagum dengan kesederhanaan bapak, dan juga tulisan2 yg inspiratif di blog ini.
    Selamat buat pak Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN yang baru mudah2an memberi manfaat dan dampak yang sangat baik bagi jajaran perusahaan BUMN juga bagi masyarakat.

    Posted by reza | 21 Oktober 2011, 12:15 pm
  122. Saya bukan sapa2…. saya cuma rakyat biasa yang mencoba bercerita apa adanya…
    Yang saya salut dari bapak adalah keinginan kuat untuk mengubah image suatu Perusahaan BUMN sekelas PT. PLN (PERSERO) dalam 2 tahun terakhir, dan itu bedasarkan dari hati bukan materi. Jujur saya merasakan perubahan Aura dalam tubuh pln sekarang….. yang lebih bersahaja, hangat, tanggap, peduli dan memasyrakat ….dan motto baru kerja!kerja!kerja! bisa dikumandangkan…. sebelum bapak ke pos baru Bapak…
    Saya berharap dengan tugas baru bapak…bisa membawa Aura yang baru ditubuh BUMN kita tercinta…. dan saya yakin bukan prisiden yang memilih Bapak, tetapi Tuhan yang memberi hikmat kepada beliau agar Bapak u menempati posisi ini… Sekarang tantangan dan tanggung jawab baru ada di tangan Bapak….
    Selamt berjuang Pak…. Saya hanya bisa berdoa buat bapak, seperti yang lain
    Kasih tak sampai bukan dari akhir dari semuanya… Karena bukan PT.PLN yang ingin Kasih dari Bapak tapi Perusahaan BUMN butuh kasih dan kepemimpinan bapak…. sehingga Kasih tak sampai menjadi Kasih yang sejati….. Amin. Selamat berjuang Pak………Tuhan memberkati

    Posted by steifansa81 | 21 Oktober 2011, 12:42 pm
  123. FOR DAHLAN ISKAN …..ILOVE YOU BECAUSE I NEED YOU….I NEED YOU BECAUSE I LOVE YOU FOR INDONESIA.
    HIDUP HANYA SEKALI….AYO BERBUAT UNTUK LEBIH BERARTI……

    Posted by is one | 21 Oktober 2011, 12:59 pm
  124. wah selamat ya Pak Dis ,, semoga sukses 🙂

    Posted by leegundi | 21 Oktober 2011, 1:33 pm
  125. selamat pak. Dahlan Iskan, sungguh luar biasa kerja keras bapak, saya sangat mengidolakan anda karena mampu menghancurkan mimpi-mimpi para penjilat/kontraktor busuk yang berkolusi dgn org PLN sendiri akibatnya PLN beberapa dekade tidak mampu membuat rakyat Indonesai terseyum dimlm hari karena mati lampu. eh pak. dahlan sy juga korbannya sempat membeli genset dan sekarang tdk digunakan lagi karena lampunya sudah menyala terusssss………..tapi sy khwatir mereka akan bangkit kembali setelah bapak tiada. ingat lho pak……banyak kutu-kutu disana yang harus dbersihkan…….

    Sekali lagi sukses dan selamt membuat BUMN lebih maju…….sy mengidolakan anda sungguh sederhana tapi cerdas dan bebas tanpa tekanan…..karena bekerja dgn penuh cintah dan memegang amanah Dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin

    Haeruddin Sinjai.

    Posted by Haeruddin | 21 Oktober 2011, 1:38 pm
  126. Selamat Pak DIS…… saya berpikir anda orang yg tepat di Kementerian BUMN, masalah utama dalam BUMN adalah lebih besar pengeluaran daripada pendapatan, terlalu banyak orang2 yang tidak produktif.

    Jujur Pak DIS, saya pribadi berkayakinan anda pantas menjadi PRESIDEN. Itu harapan saya, kisah kasih tak sampai ini salah satu indikasi anda sangat dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini dan ke depan, hal ini juga di kuatkan dengan panjangnya cerita tentang kesehatan pak DIS.

    Cara pak DIS memandang dan tersenyum membuat orang terbangun dari tidur yang lelap dimana munculnya rasa optimis baru yang terarah ke satu visi.

    Salam
    riasdamanik

    Posted by riasdamanik | 21 Oktober 2011, 1:53 pm
  127. sehat selalu Pak Dahlan..

    Posted by bonapasogit | 21 Oktober 2011, 1:54 pm
  128. bagus pa.. harus ada yang menjadi tauladan untuk negeri ini. Dengan bapak tidak bermewah-mewah dan hidup sederhana, rakyat dengan otomatis akan sungkan dengan bapak. Saya pribadi capek melihat para pejabat yang berlomba-lomba hidup bermewah2 dengan keluarga dan orang2 terdekatnya, tapi tidak peduli dgn rakyat yang tidak makan, dan anak2 bayi yang harus hidup dijalan, karena orang tua tidak punya pekerjaan. Kulit hitam dan kurus, tidak ada masa depan utk mereka. Mudah2an dgn bapak berikhtiar, bekerja dan selalu memberikan manfaat kepada orang lain, Insya Allah harapan untuk negeri ini lebih baik akan kembali terwujud. Dan semoga para penguasa negeri ini dapat memetik hikmah yang bapak lakukan. Amin

    Posted by Rayya Olivia | 21 Oktober 2011, 1:58 pm
  129. Asslkm..
    membaca catatan dr pak DIS sungguh membuat sy terinspirasi dan lbh semangat untuk bekerja..semoga kelak sy dpt mengadopsi semangat, pemikiran dan keberhasilan bapak di lingkup kerja sy agar bisa menjadi pemimpin sperti bapak. Amiin.

    Salam buat semua keluarga pak DIS, terutama istri dan anak yg sekiranya menjadi inspirator & kunci dibalik kesuksesan bpk..

    Selamat bekerja ditempat yg baru. Tetap semangat.. Kerja..Kerja..Kerja !!!
    Wassalam.

    Posted by Rizaldi Muchsin | 21 Oktober 2011, 2:12 pm
  130. Asslkm..
    membaca catatan dr pak DIS sungguh membuat sy terinspirasi dan lbh semangat untuk bekerja..semoga kelak sy dpt mengadopsi semangat, pemikiran dan keberhasilan bapak di lingkup kerja sy agar bisa menjadi pemimpin sperti bapak. Amiin.

    Salam buat semua keluarga pak DIS, terutama istri dan anak yg sekiranya menjadi inspirator & kunci dibalik kesuksesan bpk..

    Selamat bekerja ditempat yg baru. Tetap semangat.. Kerja..Kerja..Kerja !!!

    Posted by Rizaldi Muchsin | 21 Oktober 2011, 2:14 pm
  131. Sosok teladan yang luar biasa. Pekerja keras dan cerdas… sosok yang selalu berjiwa muda dalah urusan pekerjaannya, bahkan mungkin semngatnya melebihi pemuda sesungguhnya.

    Posted by Pusat Mutiara Lombok | 21 Oktober 2011, 2:20 pm
  132. cerita Bapak membuat membangkitkan kembali optimisme saya bahwa Indonesia akan membaik, maju, dan berkembang menjadi negara yang besar. terima kasih, Pak DIS.

    Posted by Eko Sujatmiko | 21 Oktober 2011, 2:20 pm
  133. Assalamualaikum, P.Dis selamat sore dan selamat menjalankan tugas dan amanah baru saya yakin dimanapun bapak berada selalu bisa memberi nilai lebih, karena kita sama2 yakin bahwa semua yang kita kerjakan yng diniati untuk kemaslahatan umat adalah ibadah, selamat berjuang, kami hanya bisa mendo’akan bapak semoga selalu diberi Allah SWT kelapangan berfikir, istiqomah dalam urusan Ibadah dan kebajikan, diberi pentunjuk kejalan yang lurus dan diberi kekuatan untuk memajukan bangsa & negara ini amiiiiin… Bravo pak Dahlan

    Posted by murachman (masmoer) | 21 Oktober 2011, 2:27 pm
  134. indonesia perlu orang yang mau bekerja bukan yang lain….keep movin

    Posted by ari | 21 Oktober 2011, 2:36 pm
  135. Semoga Allah SWT selalu bersama Bapak, mengawal BUMN menyejahterahkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tinggal jauh di pelosok Nusantara

    Posted by Djoko soeprijanto | 21 Oktober 2011, 2:42 pm
  136. Ya Tuhan yang maha kuasa, panjangkanlah usia pak Dahlan Iskan, disertai kesehatan yg baik, dan perbanyakkan orang2 seperti beliau… Amien.
    Ya Tuhan yg maha kuasa, matikanlah secepatnya politisi2 tak bermanfaat bagi negeri ini, juga para pengkorup yg tak henti2 menggerogoti bangsa ini, amien…

    Posted by mr.gendru | 21 Oktober 2011, 2:45 pm
  137. kisah kasih tak sampai…? (>-<) xixixixixi

    ada orang bilang benci dan cinta hanya beda tipiiiisss… setipis kain kasa..
    makanya jangan terlalu benci nanti bablas jadi cinta…wkwkwwk
    klo dah cinta apa nda malu dulu bilang benci…hahahaha

    manusia hanya bisa berencana….pada ahirnya Allah yang menetukan…
    "Berbahagia dalam menjalankan semua apa yang kita kerjakan tanpa keluh kesah & prasangka buruk thdp Allah"

    untuk pak Dis smoga sehat dan sukses selalu…

    Jangan lupain PLN ya pak….
    Jangan Jadikan PLN PerusDa ya pak..

    Posted by aziz | 21 Oktober 2011, 3:05 pm
  138. lopyu pull pak dis

    Posted by meedjo | 21 Oktober 2011, 3:22 pm
  139. selamat pak.,

    Posted by candra | 21 Oktober 2011, 3:51 pm
  140. Pak Dahlan Iskan,

    Selamat atas tugas baru yang diemban untuk mengembangkan korporasi plat merah ini menjadi semakin unggul. Saya doakan bapak diberikan kesehatan, keselamatan dan kekuatan untuk menjalankan tugas baru tersebut, Amiin.

    Salam,

    Novan Restu

    Posted by renorain22 | 21 Oktober 2011, 4:20 pm
  141. Selamat pak Dis… Sebagai orang magetan,saya ikut berbangga, harapan saya moga Pak Dis bisa “nitis” ke generasi di Magetan… Semoga tambah sukses Pak Dis

    Posted by Budies_09 | 21 Oktober 2011, 4:47 pm
  142. wkwkwkwkwkk…inilah orang2 yang terhipnotis oleh tulisan, oiii..oiiii…kerja..kerja..kerja…

    Posted by zenal | 21 Oktober 2011, 4:55 pm
  143. yeiy, pak Dais juga bisa #galau.. 😀

    Posted by shinta | 21 Oktober 2011, 5:05 pm
  144. Yth Bapak Dahlan Iskan,

    Saya percaya dengan budaya yg baru yang bapak lahirkan di tubuh PLN akan terus menurunkan budaya ini hingga PLN menjadi organisasi yang besar dan effisien sehingga menjadikan listrik sebagai faktor penentu yg paling berharga dalam mendukung kesejahteraan perekonomian rakyat Indonesia secara keseluruhan…

    Dengan Jabatan baru bapak di Men BUMN kami berharap dapat melahirkan budaya yg sama saat bapak di PLN, yang akan menularkan budaya yg baik keseluruh jajaran BUMN yang ada..Indonesia kini bukan butuh hanya satu orang seperti bapak, tapi butuh puluhan, ratusan, ribuan, jutaan pahlawan untuk segera merubah bangsa menjadi Makmur dan Sejahtera. . benar kata bapk ” Jauhi Politik , Kerja!, Kerja!, Kerja!…

    Mudah mudahan saya juga tertular budaya bapak untuk kehidupan saya dalam bekerja.

    Salam,

    Andjar yudanto

    Posted by Andjar yudanto | 21 Oktober 2011, 6:12 pm
  145. Bravo Pak DIS semoga tugas yang lebih besar akan membawa ke Indonesia yang lebih sejahterah. Kami yakin pak DIS sudah menyiapkan CEO PLN yang akan meneruskan apa yang sudah dijalankan sebelumnya. Semoga bisa menjadi contoh buat pejabat pejabat publik yang lain. Yang penting adalah KERJA KERJA KERJA. Bravo pak DIS

    Posted by wahyu budiadi | 21 Oktober 2011, 7:18 pm
  146. Selamat berjuang p Dahlan,… buktikan pd bangsa ini,.. kita masih punya harapan… semangat, dan ketulusan Bapak akan mnjadi inspirasi bangsa ini…menghapus keapatisan, dan membangkitkan kembali harapan… Semoga selalu dalam bimbinganNya…amiin

    Posted by toni | 21 Oktober 2011, 8:07 pm
  147. selamat berdjoeang pak dahlan.. semoga semangat dan ketulusan bapak mengispirasi yang lain untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan Allah senantiasa memberi kesehatan, perlindungan dan bimibingan kepada bapak..
    selamat bekerja.. kerja.. kerja dan kerja..

    Posted by cakbudi | 21 Oktober 2011, 9:25 pm
  148. pak dis nasibnya lagi mujur

    Posted by arif | 21 Oktober 2011, 9:53 pm
  149. Meskipun hati Bapak “made in china” sy yakin jiwa Bapak tetap merah putih. bravo Pak Dis moga sukses

    Posted by tamam tuban | 21 Oktober 2011, 9:57 pm
  150. saya ngefans sama pak dahlan….

    Posted by Anta Ma'ul | 21 Oktober 2011, 11:38 pm
  151. Pak Dahlan…selamat berjuang ya pak..moga anak2 kami bisa menteladani bapak..sehat selalu..

    Posted by Yoel anto | 22 Oktober 2011, 1:14 am
  152. assalamu’alaikum
    Pak DIS yg saya banggakan …..
    sampai saat ini sy belum rela bapak meninggalkan PLN (padahal sy bukan orang PLN atupun keluarga sy tidak ada satupun yg bekerja di PLN, dan kebetulan saja saat ini sy bekerja di TELKOM), namun entah kenapa sy sejak mengenal bapak ketika masih di JawaPos sudah tertarik terutama dengan tulisan² bapak dan juga kegigihan bapak akan sesuatu hal…., itu yg saya kagumi, ditambah lagi dengan kesederhanaan keluarga Bapak semasa di Surabaya dulu, sama persis dengan orang kebanyakan lainnya (semoga tidak merubah kesederhaan bapak setelah menjadi Mentri…!)
    nah ketika bapak menjadi COE di PLN disinilah saya benar² ingin melihat rasa kekaguman itu pada Bapak, dan alhamdulillah banyak perubahan positif yg sangat luar biasa bapak lakukan…!
    itulah alasan ketidak-relaan sy, karena kemudi yg Bapak pegang di PLN belumlah mencapai stasiun terakhir, setengah perjalananlah tepatnya….
    mudah²an tantangan di BUMN ini sangat menantang bapak untuk merasa hidup lebih hidup lagi, cuma satu titip saya buat bapak, jauhi fulitik……!
    dan saya berharap ketika bapak sudah menjadi Mentri, sudilah kiranya untuk tidak berhenti menulis seperti selama ini bapak lakukan, karena secara diam² berbekal dari tulisan bapak itulah saya banyak belajar bagaimana merangkai kata, maaf pak DIS atas keterus-terangan ini…
    selamat bekerja Pak DIS, semoga bapak selalu dirahmati ALLAH SWT.
    Terima kasih

    Yogi
    Malang

    Posted by yogi | 22 Oktober 2011, 1:54 am
  153. Selamat Bertugas Pak DIS… SEMANGAT !

    Posted by K. Yulianto | 22 Oktober 2011, 2:32 am
  154. sekedar wacana, DIS-Jokowi utk RI1-2,2014

    Posted by saptomenggolo | 22 Oktober 2011, 3:49 am
    • Benaaaar…sekali, ini dua figure yang merakyat…pragmatis kerjanya dan bagus serta manusiawi dalam penyelesaian masalah. Ayo munculkan orang-2 seperti ini…….Indonesia butuh pimpinan seperti ini. Hidup untuk melangkahkan pak Dis dan Jokowi sebagai RI-1,2 kalau perlu melalui jalur INDEPENDENT di 2014. Salam buat beliau dan para pengagum dan pendukungnya……………….

      Posted by santoso doedoe kowe | 25 Oktober 2011, 2:52 pm
  155. Selamat Pak atas terpilihnya untuk tugas baru sebagai Menteri BUMN!! Semangat terus dan pantang mundur Pak DIS !!

    Posted by elly yuana | 22 Oktober 2011, 7:06 am
  156. Blog yang bagus. Namun saya berharap kiranya admin dahlaniskan.wordpress.com ini menyebutkan identitas yang sebenarnya saja. Karena setahu saya Pak Dahlan Iskan tidak memiliki Blog, akun facebook, ataupun twitter sebagaimana yang disebutkannya di TVOne belum lama ini.

    Saya tidak meragukan kalau tulisan-tulisan yang disajikan akun ini adalah asli tulisan Pak Dahlan Iskan dan saya yakin kalau admin membuat blog ini bertujuan untuk membagikan tulisan-tulisan bermutu Dahlan Iskan. Namun akan lebih baik lagi kalau admin mengakui saja kalau ini bukan blognya pak Dahlan Iskan Menteri BUMN.

    Posted by jelprison | 22 Oktober 2011, 10:01 am
  157. semoga apa yg bpk lakukan menjadi tauladan yg nyata bagi generasi muda untuk indonesia yang lebih baik

    Posted by ziady | 22 Oktober 2011, 10:17 am
  158. bekerja..bekerja..bekerja…Untuk Indonesia lebih baik. semoga menjadi tauladan bagi generasi kini dan mendatang

    Posted by ziady | 22 Oktober 2011, 10:22 am
  159. Mas Dahlan, ada yang lucu lo..
    [quote]….Saya akan mengusulkan ke menteri BUMN yang baru untuk memilih salah seorang di antara direksi yang ada sekarang, yang terbukti sangat mampu memajukan PLN…[/quote]

    Menteri BUMN sekarang siapa ya Mas? 😉

    Posted by MechanicalSeal eLearning | 22 Oktober 2011, 10:46 am
  160. Terobosan2 out of the box,not business as usual Pak Dis setara dgn Boss Apple Steve Jobs…Feeling that lifetime is limited that creates his unlimited dreams that worthwhile for other people…Smg ttp sehat agar ttp bisa menginspirasi..

    Cb Santoso
    Kotabumi-Lampung Utara

    Posted by cb santoso | 22 Oktober 2011, 12:19 pm
  161. Hmm.. Semoga yang melanjutkan tugas bapak di PLN bisa mewujudkan INDONESIA BEBAS MATI LAMPU DAN BEBAS LISTRIK YANG TIDAK STABIL.

    Posted by Millati Indah | 22 Oktober 2011, 12:38 pm
  162. Luar biasa…tulisannya sangat menginspirasi. Selamat berjuang di tempat yang baru Pak Is. Untuk Indonesia yang lebih baik. Sukses..:)

    Posted by widya | 22 Oktober 2011, 12:54 pm
  163. Sukses selalu buat pak dahlan,,, Selamat berjuang pak,, kami smua mendukung anda…
    Semoga bapak trus menciptakan gebrakan2 baru yang pro rakyat tentunya…. Ttap jaga kesehatan pak de… hehehe
    #dari dulu suka nyebut pak de untuk pak dahlan… 🙂

    Posted by Imelda | 22 Oktober 2011, 1:06 pm
  164. Pak Dahlan Iskan sudah sukses prabayar listrik gimana juga u/ telepon rumah fixed di berlakukan hal yang sama soalnya sekarang banyak yang menggunakan mobeil phone cdma. Terima Kasih.

    Posted by Indra | 22 Oktober 2011, 2:32 pm
  165. Asalammualaikum Wr, Wb,

    Pak Dis…..

    Saya menangis membaca tulisan ini, saya dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang bekerja di PLN Palembang meskipun hanya buruh kasar penggali lubang kabel, buruh yang sewaktu-waktu dipanggil bila ada gangguan listrik, buruh dari kontraktor yang memotong pohon, menggali lubang untuk tiang, memasang kabel untuk listrik jaringan baru. Sewaktu STM saya juga pernah merasakan susahnya memasang jaringan listrik baru di sebuah dusun terpencil di daerah Ogan Komering Ulu Selatan Sum-Sel. Bagaimana susahnya menembus dusun yang penuh dengan pacet dan lintah, demi menghidupkan dusun kecil yang apabila malam tiba hanya diterangi lampu minyak.
    akan tetapi saya bangga saat daya listrik untuk pertama kalinya disalurkan ke dusun tersebut, rasa gembira dari warga dusun yang tak henti-hentinya berterima kasih kepada kami membuat kami terharu. MEREKA RINDU LISTRIK.
    Itu pengalam saya 11 tahun yang lalu, meskipun sekarang saya juga mengabdi pada bangsa & negara sebagai anggota TNI, tetapi saya tidak akan pernah lupa bahwa saya bisa seperti sekarang ini karena PLN.
    Saya sangat gembira sewaktu Pak Dis ditunjuk untuk menjadi orang Nomor 1 di PLN, karena sebelumnya saya juga terkesan dengan perjalanan Pak Dis sewaktu di Jawa Post. Dan perkiraan saya pun terbukti dengan kepemimpinan Pak Dis di PLN, Indonesia Semakin Terang, bahkan itu juga dirasakan oleh warga di tempat asal saya yang hampir semuanya bekerja di PLN. Mereka merasakan semangat yang berbeda dengan kepemimpinan Pak Dis.
    Sekarang kami hanya bisa berharap penerus Pak Dis di PLN bisa melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh Pak Dis.
    Kami belum rela Pak Dis meninggalkan PLN, namun tugas yang lebih besar sudah menanti Pak Dis, kami hanya bisa ber Do’a semoga Pak Dis bisa menjalankan amanah yang begitu berat memimpin Kementrian BUMN dengan semangat yang baru dan perubahan untuk menjadi lebih baik.
    Selamat bertugas Pak Dis…… kami selalu mendukungmu.

    Posted by Andry | 22 Oktober 2011, 2:42 pm
  166. Figur seorng pemimpin yang bekerja hanya ingin Mengharapkan Ridho Alloh…..

    Posted by arhoel | 22 Oktober 2011, 4:54 pm
  167. selamat bekerja.. bekerja.. dan bekerja buat pak DIS atas penunjukkan dan amanahnya di kementerian BUMN, saya karyawan kontrak di PLN sangat tertegu dengan cara bapak menangani PLN, begitu cepat berubahnya menjadi PLN yang lebih ‘ceria’ dan ‘bermanfaat’ buat masyarakat Indonesia. Akhir kata semoga bapak selalui dikarunia kesehatan dan umur yang panjang. Bravo!

    Salam,
    Chandra.
    PLN Pusenlis

    Posted by Chandra B Dewanto | 22 Oktober 2011, 5:52 pm
  168. Bismillah saja pak Dahlan….

    Posted by harisdjauhari | 22 Oktober 2011, 6:30 pm
  169. Selamat bertugas Pak Dahlan. Rakyat Indonesia mendukung Bapak. Saya yakin, Bapak pasti bisa dan mampu membersihkan dan memberdayakan BUMN2 sehingga bisa berimbas terhadap kemakmuran rakyat Indonesia. Ibarat pemain sepak bola, Bapak adalah Kapten kesebelasan sekaligus striker yg bisa mengatur dan mengkoordinasikan semua lini sekaligus menciptakan Gol-gol indah.Selamat bejuang Pak!

    Posted by Retno Priyonggo | 22 Oktober 2011, 6:45 pm
  170. semoga pak DIS menjadi matahari bagi seluruh BUMN, selamat bekerja dan smoga panjang umur hingga dapat menyaksika HASIL KERJA Bapak.

    Posted by muh. dasuki | 22 Oktober 2011, 7:22 pm
  171. Rumit,tak mengerti.

    Posted by Chinkhun love yennygunawan | 22 Oktober 2011, 8:43 pm
  172. Selamat & Sukses untuk Pak Dahlan. Bukan hanya PLN saja yang harus Bapak cintai saat ini, tapi telah menanti PLN2 yang lain (Baca: BUMN2 lainnya). Saya sangat terinspirasi dengan cara hidup dan kerja Bapak. Tentunya moto “Kerja! Kerja! Kerja!” saat ini bukan hanya untuk PLN saja, tetapi milik semua BUMN dibawah kontrol Bapak.

    Salam Hormat

    Posted by Rikky Kurniawan | 22 Oktober 2011, 8:56 pm
  173. Pak DIS, selamat berkarya di kementerian BUMN, kalau nanti di hari listrik Bapak telah membuat moto “Kerja Kerja Kerja”, baiknya Bapak mulai senin ini di kementerian BUMN, khususnya pada seluruh jajaran direksi BUMN Bapak dengungkan moto yang membuat BUMN-BUMN kita lari sekencang-kencangnya. sekali lagi slamat Pak DIS.

    Posted by Maimun Thaib | 22 Oktober 2011, 9:40 pm
  174. Sejak pertama kenal Pak Dahlan melalui tulisannya, saya sudah kagum banget. Saya berharap Pak Dahlan bisa kita dukung menjadi calon Presiden Indonesia.

    Posted by Sitti Maesuri Patahuddin | 22 Oktober 2011, 10:26 pm
  175. Selamat Pak DIS atas amanah yang baru, sy setuju sekali dengan program 100 hari pak Dis, semoga BUMN dapat lebih baik dan Pak DIS senantiasa mendapat rahmat dan hidayah dari Allah swt, amiin

    Posted by M.Hayyi Kuddus | 22 Oktober 2011, 10:58 pm
  176. Pergantian masa adalah siklus yang biasa dan pasti ada, dan pergantian masa pasti diikuti pergantian pemimpinya
    Kalau pada masa lalu pergantian pemimpin tidaklah nyata, semua masih abu2 bahkan kelabu.
    Tetapi dimasa yang datang, langit sudah terasa cerah dari sekarang, karena sudah terang benderang, CALON
    PEMIMPIN BARU SUDAH DATANG.
    Pak Dis sekarang tidak boleh mengelak, apalagi menolak, siklus langit telah bertolak dan bergerak semuanya mengarah dan menuju ke bapak.
    Bersiaplah………karena 2014 nanti rakyak Indonesia sudah siap.

    Salam
    Adjipar

    Posted by suwadji mahadi haris parayungan | 23 Oktober 2011, 6:12 am
  177. Tiga tahun kedepan adalah ajang pembuktian u DIS adalah Emas Asli atau sepuhan. Semoga ini awal untuk Indonesia Bagkit 2014. Ameen.

    Posted by Nur Muhis | 23 Oktober 2011, 6:55 am
  178. assalamualaikum pak is saya orang bodoh ingin berkomentaq via kebodohanku jika bapak tlh pensiun dari jabatan tolong jangan pensiun untuk mengkritik sekaligus penjawab masalah pln kita paling tidak pengamat pln kita yg masih rapuh

    Posted by fazyzwan | 23 Oktober 2011, 11:40 am
  179. andai semua menteri ‘sempat’ menuliskan catatan mereka seperti anda

    Posted by ndundupan Aji Wirawan | 23 Oktober 2011, 12:44 pm
  180. catatan yang meninspirasi, terima kasih Pak Dis 🙂

    Posted by Pandu Aji Wirawan | 23 Oktober 2011, 12:45 pm
  181. saya berkaca-kaca bacanya,, terharu membaca betapa besar cinta dan pengabdian pak dahlan iskan pada negeri..

    Posted by ~Amela~ | 23 Oktober 2011, 1:33 pm
  182. Semoga Pak DIS diberikan umur panjang dan kesehatan sehingga bisa membenahi kondisi situasi negeri tercinta RI, ( mudah2an SBY menyerahkan jabatannya sebelum masanya beraklhir pada Bapak ) dan menjadikan negeri yang baldatun toyibatun yang dipmpin oleh orang yang punya ahlakulnurkarimah, jujur sederhana, rakyat akan senang melihatnya. merasakan manfaat dan maslahatnya tentu mendapat ridho Allah SWT.

    Posted by Dude Wahyu | 23 Oktober 2011, 1:37 pm
  183. Tp sayang… Blog ini bukan blog pak dahlan iskan. Adminnya misterius…

    Posted by mr.gendru | 23 Oktober 2011, 2:00 pm
  184. Blog ini hanya mendokumentasikan tulisan-tulisan pak dahlan iskan. Bukan dikelola oleh beliau.

    Posted by mr.gendru | 23 Oktober 2011, 2:04 pm
  185. Pak Dahlan yng dimuliakan Allah,

    safarinya jangan dikurangi, sambil jalan ke berbagai daerah, mampir kesemua BUMN.
    Misal, Jalan ke Sumsel, mampir ke Pertamina, PLN, PTPN, Bukit Asam, Jamsostek dan semuanya.
    jadi lebih banyak yang bisa dibenari untuk kemajuan negeri ini.

    Salam,

    Posted by Wansastra | 23 Oktober 2011, 2:41 pm
  186. Ass,..

    Selamat Pak,
    Semoga Sehat dan Sukses Selalu.

    Rgds,

    Posted by Kurnia_wan | 23 Oktober 2011, 2:45 pm
  187. Terang sangat terang ….itulah harusnya selogan PLN yang bisa digunakan based line untuk semua BUMN yang lain. Kalau disimak item No.4 itulah yang paling penting dari lima sukses faktor transformasi PLN untuk benchmarking BUMN lain di negeri ini. Tak ada intervensi dan mandiri profit oriented, saya yakin akan membuat BUMN sehat dan jauh lebih berkontribusi untuk rakyat. Perusahaan Kertas mati, tapi banyak perusahaan swasta berdiri. Demikian juga dengan Industri Sandang, Penerbitan dan Percetakan, Pabrik Kertas, serta Industri Strategis lainnya. Bisa jadi hal itulah yang jadi main problemnya. Pak ….saya yakin Bapak jauh lebih tahu bagaiamana PLN bisa jauh dari segala intervensi. Saya berdo’a pada Allah agar Bapak diberi kemampuan mengelola aset rakyat senilai lebih dari 2000 trilliun ini jauh dari segala intervensi. Dan mulai dari kepemimpinan Bapak dijadikan Milestone awal kebangkitan BUMN. Kabulkanlah ya Allah, Allahumma Amin. Satu lagi Pak..tolong yah kalau sudah profit dan sehat dorong pembuatan undang-undang yang melarang penjualannya/privatisasinya. Kalau tidak, berarti segala usaha Bapak akan bersinergy pada Pemodal bukan pada rakyat.

    Posted by Achmad Saifullah | 23 Oktober 2011, 4:28 pm
  188. Pak DIS….Anda sosok yang membuat saya mulai optimistik melihat masa depan Indonesia..sukses pak, smoga Allah swt memberikan kekuatan kpd bpk untuk terus mengukir karya di tengah merosotnya kepercayaan publik terhadap para pemimpin bangsa ini…aminnnn

    Posted by hercules | 23 Oktober 2011, 9:06 pm
  189. saya termasuk yang sedih dengan kepergian pak Dis dari PLN, karena takut PLN kembali akan melempem lagi sepeninggal pak Dis. ternyata kesedihan saya terbukti, setelah berbulan-bulan saya menikmati listrik tanpa mati, tadi malam tanggal 23 Oktober 2011 mulai pukul 20.00, listrik di rumah saya beserta rumah tetangga-tetangga saya di Perintis Waringin Regency Kedungwaringin Bojonggede Bogor, mati total. Sampai tulisan ini saya buat tanggal 24 Oktober 2011 jam 7.40, listrik masih mati… no pelanggan saya 538750215076. saya dan tetangga saya yang berjumlah 50 KK siap diverifikasi.

    Posted by Doni Suryantoro | 24 Oktober 2011, 7:44 am
  190. alhamdulillah, masih ada yang peduli dengan kemajuan yang terasa indah. tanpa beban dan pamrih yang rendah dan sesaat.

    sungguh, saya trenyuh dan menitikkan air mata secara tulus setelah selesai membaca tulisan diatas, padahal jarang itu saya lakukan.

    kasih tak sampai.
    kasih pasti sampai pak DIS …. sampai kepada tujuan hakiki. yang tidak hanya dirasakan secara pribadi namun banyak orang dan pihak. teruslah berjuang . semoga kesehatan, kekuatan, kemampuan dan ketulusan tetap di anugerahkan oleh-Nya kepada bapak.

    mu630417@gmail.com

    Posted by razfdakwah | 24 Oktober 2011, 8:12 am
  191. semoga pak DI selalu di beri kesehatan dalam menjalan kan tugas2 nya kedepan….salut dan tetap semangat kerja, kerja, kerja.

    Posted by agusrizal | 24 Oktober 2011, 8:17 am
  192. tetap semangat pak
    Semoga Sehat dan Sukses Selalu.

    Posted by iwan | 24 Oktober 2011, 8:54 am
  193. salut banget buat pak Dahlan Iskan,
    semangat pak semoga bisa memberikan terobosan2 baru di jabatan yg baru sebagai BUMN!

    i love your qoute :
    JAUHI POLITIK! KERJA! KERJA!! KERJA!!!

    Posted by superblacksampler | 24 Oktober 2011, 9:34 am
  194. Ayo pak dahlan terus berkarya demi indonesia yang lebih baik lagi… 😀

    Posted by wibisono | 24 Oktober 2011, 9:41 am
  195. Sekarang bukan PLN saja yang harus bapak cintai tetapi 140 BUMN……..Sukses ya pak dais……Karya 2mu Kami nanti…

    Posted by Arie Aria | 24 Oktober 2011, 9:52 am
  196. Selamat pak Dis, semoga selalu di paringi kesehatan, sukses dan mengantarkan bangsa ini ke ruang yg lebih baik, lebih sejahtera…

    Posted by agung | 24 Oktober 2011, 9:56 am
  197. Tetap semnagat

    Posted by uungferi | 24 Oktober 2011, 10:12 am
  198. Pak Dis, kami menyadari arti penting “menjadi orang bebas” bagi Bapak & keluarga. Dan sama juga jutaan warga negara Indonesia & bangsa Indonesia menunggu menjadi orang bebas, yaitu :
    1. Bebas kemiskinan
    2. Bebas korupsi
    3. Bebas dari oknum pejabat negara
    Kami berharap amanah dari negara menjadikan awal kebebasan untuk kami (warga negara Indonesia) dan Bapak beserta keluarga. Semoga Tuhan menyertai bapak dan keluarga

    Posted by Yohanes | 24 Oktober 2011, 11:20 am
  199. kalau presiden kita seperti bapak insya allah indonesia maju…

    Posted by Obahorok | 24 Oktober 2011, 12:51 pm
  200. mudah-mudahan ini ratu adil sejati sudah keluar dari pertapaan

    Posted by dani | 24 Oktober 2011, 2:00 pm
  201. selamat bertugas ditempat yang baru pak.. semoga semangat, keteladanan bapak bisa menjalan ke semua BUMN tidak hanya di PLN.

    Posted by donni | 24 Oktober 2011, 2:34 pm
  202. luar biasa……luar biasa…..luar biasa…….semoga sehat selalu pak dis.

    Posted by wawan | 24 Oktober 2011, 4:00 pm
  203. Selamat Pak Dis, BUMN adalah milik rakyat dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, dan Selamat..Bapak dipercaya mengemban amanahnya.

    Smoga tetap diberi rezeki kesehatan,panjang umur. Amin.

    Posted by Anang RS | 24 Oktober 2011, 4:12 pm
  204. Dahlan Iskan, Sabtu-Minggu tetap Kerja

    JAKARTA–MICOM: Meskipun belum genap sepekan Dahlan Iskan menduduki kursi orang pertama di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun gebrakannya sudah terlihat dengan melakukan kunjungan rapat ke sejumlah perusahaan milik negara.

    “Serius tapi santai, Pak Dahlan langsung bekerja melakukan rapat koordinasi secara marathon dengan sejumlah BUMN,” kata Staf Kementerian BUMN Faisal Halim, di Jakarta, Senin (24/10).

    Pada Rabu pagi (19/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Dahlan Iskan bersama dengan sejumlah menteri lainnya dalam rangka “reshuffle” Kabinet Indonesia Bersatu II.

    Pada siangnya hari yang sama Dahlan langsung mengikuti acara serah terima jabatan dengan menteri sebelumnya Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN.

    Esok harinya (Kamis, 20/4), Dahlan yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PT PLN ini langsung terbang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat mendampingi Presiden meresmikan “groundbreaking” pembangunan kawasan pariwisata terpadu Mandalika.

    Presiden juga meresmikan pembangunan sejumlah proyek dalam rangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

    Di sela-sela mendampingi Presiden, Dahlan menyempatkan diri berkoordinasi dengan Dirut PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, termasuk direksi PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC).

    Dahlan kembali ke Jakarta, pada Jumat siang (21/10). Langsung melakukan rapat dengan para deputinya.

    Selanjutnya pada Sabtu (22/10) Dahlan bertolak ke Sumatera Utara, melakukan kunjungan kerja ke Nias.

    Dahlan menyertakan sejumlah direksi seperti Dirut PT Kereta Api Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT Jasa Marga.

    Sambil menginap di Pulau Nias, Dahlan pada malam harinya melakukan diskusi rileks namun sangat produktif dan konstruktif dengan para direksi terkait pembangunan yang melibatkan BUMN di kawasan itu.

    Tidak cukup sampai di situ, Minggu (23/4) pagi pria kelahiran Magetan 18 Agustus 1951 ini bergerak menuju Medan.

    Di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu Dahlan memanggil direksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, II, III, dan IV, serta PT Kawasan Industri Medan, PT Pupuk Iskandar Muda.

    Kembali ke Jakarta Minggu sore, namun Dahlan juga dihadang permintaan pertemuan rapat oleh Dirut PT Pelindo II RJ Lino untuk melaporkan berbagai program pengembangan Pelindo II.

    “Itulah kegiatan Menteri BUMN dalam hampir sepekan ini, yang semuanta terlihat ingin memenuhi janjinya untuk membenahi BUMN sesuai visi dan misinya untuk meningkatkan kinerja keuangan BUMN dan pada akhirnya mendorong daya saing korporasi,” ujar Faisal.

    Sementara itu hari ini Senin (24/10), Dahlan yang juga pemilik Jawa Pos Grup ini sejak pukul 07:00 WIB telah hadir di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Dijadwalkan akan berkunjung ke salah satu BUMN, namun nama perusahaan belum diinformasikan. (Ant/wt/X-12)

    Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2011/10/24/270658/284/1/Dahlan-Iskan-Sabtu-Minggu-tetap-Kerja

    Posted by administrator | 24 Oktober 2011, 4:35 pm
  205. Hari lebaran kita laluwi
    Bulan romadon terus di kaji
    Satu bulan ngoreksi diri
    Jangan Cuma buwat sehari

    Hari lebaran silih maapi
    Coba usaha setiep hari
    Jauhkanlah napsu emosi
    Demi nyaman penduduk bumi

    Nuduh korupsi kepada diri
    Demi lancar program negri
    Jangan menuduh tapi tetapi
    Malah dahsyat mengkorupsi

    Mengkorup hukum coba pahami
    Politik sial sirik dengki
    Silih mencaci nuduh korupsi
    Malah mengkorup sariat Nabi

    Pancasila coba di Aji
    Ber Agama coba pahami
    Demi amanat di atas bumi
    Alloh tida di hianati

    Silahturohmi di idul pitri
    Idul Adha sedikit lagi
    Duwa lebaran pencuci hati
    Lebaran montong bikin sendiri

    Posted by Setiono | 24 Oktober 2011, 6:21 pm
  206. Pak Dahlan,

    Mohon agar PT Kereta Api Indonesia bisa diberdayakan. Saya selalu miris memikirkan uang Rp 120 triliun untuk subsidi bbm (yang artinya dibakar dalam setahun) sedangkan kereta api hanya dapat sedikit sekali, padahal pembenahan KRL jabodetabek misalnya, cuma perlu beberapa triliun dan itu bisa digunakan sampai anak cucuk.

    Terimakasih atas perhatiannya, semoga Bapak sukses membangun BUMN dan selalu dalam lindunganNya.

    Posted by Lukman Salim | 24 Oktober 2011, 6:52 pm
  207. ayo pak,, di BUMN insyaAllah akan lebih revolusioner kontribusinya dari PLN.

    btw, saya mulai mengagumi bapak semenjak membaca “Transplantasi Hati” karangan bapak. kok ada ya, orang yang nyawanya sedang terancam, bisa-bisanya nulis buku. hehehehe

    salut always untuk bapak. selamat berjuang. semoga bisa menjadi menteri yang membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia. amin

    Posted by Nur Ali Muchtar | 24 Oktober 2011, 6:57 pm
  208. Assalamu’alaikum Wr Wb

    Pak Dis ysk ( yg sy kagumi ) -)))
    Begitu besar effort bpk. untuk memajukan PLN,…sungguh luar biasa ..dan selamat buat bpk ( dua jempol ke atas )
    Sy sangat sejutu dgn motto -nya .. mudah2an Di bawah kepemimpinan bpk BUMN lebih maju lagi…Sukses Dunia dan akhirat …amin
    Wassalam…..

    Posted by ELBANIL RASYID | 24 Oktober 2011, 7:40 pm
  209. Oktober 2009, ada reuni an teman2 sma, saya bertanya kepada teman yang menjadi supplier PLN bagaimana bisnisnya. Di jawabnya, bagus lah.
    Dua tahun kemudian, September 2011, ketemu teman yang ini lagi. Kembali saya tanya bagaimana bisnisnya. Di jawabnya, parah deh sekarang, untungnya tipis banget.
    Oktober 2011, karena mau pasang baru listrik, jadi ketemu dan ngobrol dengan pegawai PLN. Iseng2 saya tanya bagaimana rasanya punya dirut pak DIS. Jawaban nya : mudah2an pak DIS ngak lama di PLN, “CAPEK banget kerjanya” katanya. Kalau dulu berlaku slogan :”kalau bisa dipersulit kenapa di permudah” Sekarang setiap pegawai PLN di kasih target, misalnya, untuk pasang baru, harus selesai 10 hari kerja. Jadi dia ngak bisa santai lagi. Dan yang paling menjengkelkan dia adalah sekarang dia harus melayani pelanggan,
    Sekarang pak DIS ngak di PLN lagi. Apakah kultur baru yang di tanamkan pak DIS tidak akan “layu sebelum berkembang?”

    Oh ya pak DIS, hati hati. Jangan sampai di MUNIR kan. Banyak mafia yang kehilangan rejeki.

    Posted by Rusdi Rahmat | 25 Oktober 2011, 1:51 am
  210. Tenang Aja PAK DIS,
    Kalau masih berjodo tak akan lari kemana

    Posted by m.wahyu habiburrohim | 25 Oktober 2011, 7:50 am
  211. Assmlkm Pak Iskan

    Saya sangat mengagumi sosok pak dahlan iskan, karena sosok bapak hampir sama dengan saya, namun saya tidak secerdas dan sebruntung bapak, saya salut dengan cara bapak bekerja dan menjalani hidup

    wassalam

    ahmad subhan

    Posted by ahmad subhan | 25 Oktober 2011, 9:59 am
  212. anak muda seperti saya WAJIB BELAJAR BANYAK lewat pengalaman Pak DiS, ikut motonya pak Kerja …Kerja … Kerja!!! Stop talking ACTION ONLY

    Posted by Fendi Marhaendra | 25 Oktober 2011, 11:26 am
  213. Pak DIS ini memang memiliki kelebihan yaitu pena-nya yang menari-nari menghipnotis para pembacanya. Kalau bagi saya, setelah membaca tulisan Pak DIS dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada, mencoba melihat konsistensi kisah-kisah terdahulu dibandingkan sekarang. Kesimpulannya memang Bahasa tulisan pak DIS sanggup berbicara kuat mencengkeram ruang-ruang kesadaran dan logika para pembacanya. Alhasil Puja dan puji yang tidak proporsional keluar dengan otomatis dari dalam benak. Kalau ini diteruskan Bapak bisa jadi “Dewa” yang tidak bisa di kritik dan dipuja oleh para pengagum Bapak.

    Posted by Indra | 25 Oktober 2011, 12:22 pm
  214. Pak Dahlan, selamat bertugas di tempat yang baru yang tentunya lebih berat tugas dan tanggungjawabnya.
    Saya sangat berharap Bapak bisa membawa perubahan-perubahan positip di lingkungan perusahaan BUMN. Saya sebagai karyawan sebuah BUMN, PT Dirgantara Indonesia, berharap agar Bapak bisa mendorong ke arah perbaikan perusahaan kami. Perusahaan kami saat ini menghadapi beberapa permasalahan antara lain kesulitan cash flow, rendahnya sales dan revenue dan menurunnya motivasi kerja karyawan.
    Semoga semangat perbaikan perusahaan yang sudah Bapak jalankan di PLN, dapat ditularkan ke BUMN lainnya, sehingga Perusahaan kami menjadi lebih baik dan lebih sehat, dan lebih jauh lagi Indonesia memiliki BUMN yang sehat, kuat dan meberi kontribusi yang lebih besar lagi terhadap perekonomian negara.

    Posted by musumar | 25 Oktober 2011, 1:33 pm
  215. Pak Dahlan. Bergetar hati saya menemukan sosok seperti Pak DIs. Saya yakin jika saatnya bapak meninggalkan dunia ini bapak akan berangkat dengan senyum tersungging di bibir.

    Posted by Grandong | 25 Oktober 2011, 3:42 pm
  216. Pak DIS saat itu sudah mengucapkan bahwa BUMN sebagai perusahaan harus melakukan langkah-langkah korporasi agar bisa memberikan kontribusi pada Negara. Sekarang saatnya BUMN ini menyiapkan langkah-langkah korporasinya dan juga pertanggung jawabannya harus jelas terhadap langkah korporasi yang diambil.

    Posted by Multi Income | 25 Oktober 2011, 5:03 pm
  217. Pak Dahlan Iskan For President 2011

    Posted by Wanda Mochamad Ramdan | 25 Oktober 2011, 6:03 pm
  218. Pak DIS, baru kali ini saya bisa percaya dengan pemerintah 100% dalam hal pengelolaan BUMN. Itu karena Pak DIS yang pimpin. Dalam hati saya sering berdo’a agar nanti Pak DIS bisa memimpin Bangsa Indonesia secara keseluruhan.

    Posted by Iwan Setiawan | 26 Oktober 2011, 12:08 am
  219. DIS = D’ Indonesian Super, maka triks nya banyak yang dikagumi orang………, Semoga sukses Pak “DIS”.

    Posted by syahril | 26 Oktober 2011, 5:28 am
  220. Sepertinya doa saya agar Allah memberikan pemimpin “ala” Rasulullah mulai terkabul. Dalam sejarah belum pernah terjadi suatu negeri yang makmur kecuali mempunyai PEMIMPIN YANG MEMILIKI NILAI-NILAI PENGORBANAN YANG TINGGI, SEDERHANA, KERJA KERAS, TIDAK EGO DAN YANG PALING PENTING ADALAH “IKHLAS”, TIDAK CARI NAMA, MUKA DAN “UDANG DI BALIK BATU”SERTA KEPENTINGAN RAKYAT LEBIH DIUTAMAKAN DARI KEPENTINGAN PRIBADI. Rasulullah SAW, Umar bin Abdul Aziz, Dahlan Iskan adalah bukti-bukti nyata dan menjadi pemikiran buat kita dalam memilih pemimpin kalau ingin hidup kita bahagia.

    Posted by halwacell | 26 Oktober 2011, 6:27 am
  221. salut sama prestasi bapak dalam memperbaiki pln…tapi sepeninggal bapak listrik didaerah kami bima, sering sekali mati..pak …tolong bapak kembali lagi pimpin pln

    Posted by plner | 26 Oktober 2011, 7:32 am
  222. real president…..

    Posted by adi winardi | 26 Oktober 2011, 7:52 am
  223. Artikel menarik dan menggugah dari seorang Mantan Wartawan yang sederhana, spontan, praktis dan inspiratif. Salut untuk pak dahlan, semoga senantiasa mendapatkan Ridho Ilahi dalam setiap gerak langkah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Terima kasih Pak Dahlan… Anda sangat inspiratif…. Salam Karaharjan..

    Posted by WONG ALUS | 26 Oktober 2011, 9:57 am
  224. CINTA TAK HARUS MEMILIKI Bung Dahlan, Smoga sehat selalu, smoga konsulidasi BUMN cepet slesai dan lancar, gak perlu jadi presiden bung, nanti kalo ada rakyat lewat didepanya ditangkap,yg disalahkan bukan satpamnya. Bung sy pengen banget ada BUMN Travel Haji (3 buah/Indo brt, tengah,timur) biar BPIH tidak dikorup an agama. Trus usulkan sama raja Arab spy BIKIN SATU JALUR TOWAF DAN SA’I spy arus orang haji/umroh lancar. (Sy punya skema konsepnya). 2006 sy jadi karyawan kontrak bin laden (5 bln) Ka’bah padatnya minta ampun. Apalagi skarang tambah padet..det…det. Kelanjutan PLN sy yakin tuntas,soalnya sy ikut APEI lagian bung Dahlan kan jadi mbahnya perusahaan PLN. THANK’S DAHLAN MY HERO

    Posted by Dayakindo | 26 Oktober 2011, 10:31 am
  225. Wow…. Membaca blog ini membuat saya jadi tambah cinta sama Indonesia… Jauhi Korupsi! Kerja! Kerja! Kerja..

    Posted by melani susanti | 26 Oktober 2011, 10:38 am
  226. Mungkin saya terlambat masuk blog ini, Pak.
    Namun, ijinkan saya mengucapkan selamat, meskipun jika saya pribadi hal ini adalah musibah jika mendapatkan tanggungjawab yg lebih besar.

    Semoga, semua pujian yang ada, baik disini maupun diluar blog ini, tidak membuat Bapak berubah mejadi lebih buruk, namun bisa menjadikan bapak lebih baik.

    Oh ya, Pak. Mungkin sesegera mungkin bapak “melihat-lihat” kondisi perusahaan – perusahaan BUMN yang selain PLN. Sudah ada gejolak yang kurang baik “disana”

    Posted by Luthfi Arifianto | 26 Oktober 2011, 11:32 am
  227. Sblmnya ‘ Selamat kpd Bpk Dahlan iskan ‘ …salut dan luar biasa, pstinya dn dgn rasa kekagumanku smoga kelak Bpk jd orang no 1 di negeri ini, …wujudkan sj pak dan mari ciptakan ‘cinta tanah air’ tuk kebaikan dn kesejahteraan bangsa ini.

    Posted by chandra fajar w l | 26 Oktober 2011, 12:24 pm
  228. “DAHLAN ISKAN FOR PRESIDENT 2014”

    Posted by Benchans-TV JOURNALIST | 26 Oktober 2011, 2:39 pm
  229. Dalam penerbangan Surabaya Kupang 15 Oktober 2011, di samping saya duduk pengembang tugas PLN di pulau Semau, singkatnya ia bicara tentang boss PLN dan bangga pada kepemmpinannya (PLN). Tambahnya Pak Dahlan akan berkantor selama 3 bulan di Ullumbu Flores untuk menyelesaikan proyek panas bumi. Saya memang sejak lama mengagumi sepak terjang pak Dahlan. Di depan kantor saya di Gajahmada Semarang, pemasangan pergantian tiang listrik hanya beberapa menit selesai dan tidak menyisahkan sisa galian seperti umumnya proyek yang mengatas namakan pemerintah. Sistim prabayar Listrik merupakan tindakan jitu, menguntungkan PLN dan pelanggan. Maju terus Pak Menteri, banyak bisa diperbaiki tergantung jiwa kepemimpinan dari pemimpinnya. Jujur, rendah hati, tulus hati, rajin, berani, integritas dan hemat. Saya mendoakan kesehatan Anda.

    Posted by Martin Teiseran | 26 Oktober 2011, 7:53 pm
  230. Alhamdulillah kita masih punya pemimpin seperti Pak Dis, sehat selalu pak….! boss saya juga sering membuat kebijakan tidak populer dan jelas itu sangat membuat kita tidak nyaman. tapi setelah saya baca banyak tulisan Pak Dis, memang untuk membuat suatu perubahan yang lebih baik kadang harus dilakukan secara radikal dan tidak populer sekalipun bagi bawahan. Jujur “Dahlanisme” “Dahlan Iskan Way” mulai meracuni diri saya dan saya bersyukur untuk itu. jangan gampang mengeluh tetap kerja semangat, kerja keras, cerdas, ikhlas. kerja……! kerja…….! kerja….!

    Posted by syaifudin | 26 Oktober 2011, 11:29 pm
  231. P. Dis, saya pernah mengikuti wawancaranya di TVOne, ada pernyataan P.Dis yg mengagetkan saya bahwa P.Dis tidak pernah membuat akun FB, Twet, maupun menulis di Blog, nah trus ni siapa yang update, Ah.. siapapun dibalik ini saya berterimakasih banyak, karena isi Blog ini memang mencerminkan P.Dis sesungguhnya dan tulisan2 beliau yg selalu up to date. Salam Sehat buat semua… Selamat Buat P. Dis saya mengidolakan anda sejak bapak di Jawa Pos… Semoga kesuksesan dan Kesehatan senantiasa menyertai P.Dis.

    Posted by padang | 26 Oktober 2011, 11:30 pm
  232. Semua pencapaian yang sudah dilakukan pak Dahlan adalah konkrit, ucapan-ucapan beliau bukan klise, tidak seperti kebanyakan pejabat BUMN yang hanya kebanyakan berteori tapi maaf, nol besar hasilnya, mau bukti ? dari seluruh BUMN di republik ini laba hanya Rp 88 trilyun..kalah dengan sebuah perusahaan diseberang bernama Petronas yang labanya Rp. 145 Trilyun ? mohon koreksi apa betul pak Dahlan ? tapi saya yakin bukan sulap namanya kalau style bapak yang ‘entrepreneur abis’ dan ‘egaliter abis’ bisa merubah kinerja hampir semua BUMN yang saat ini ‘kolokan’ dan banyak urusan politik para direksinya.Selamat bertugas pak Dahlan, semoga sukses. Bismillah.

    Posted by Randy Moein | 26 Oktober 2011, 11:55 pm
  233. Selamat pagi pak Dis. Saya salah seorang pengagum bapak, sejak saya mulai berlangganan Indo Pos dan SELALU membaca tulisan bapak yang Santai, Agak Nyeleneh, Tegas dan ini yang terpenting : Tidak Menyebarkan Kebencian kepada ras saya yang saya baru sadar saat terjadi kerusuhan : Ras Minoritas alias China!!
    Jadi komplit deh kepribadian bapak yang sangat saya kagumi. Semoga tidak hanya keluarga bapak saja yang berbahagia karena memiliki bapak, tetapi kebahagiaan itu juga bagi kami SELURUH BANGSA INDONESIA!! Amiiin..
    Boleh kerja keras, tapi jangan lupa istirahat yang cukup ya pak…

    Posted by Desyanna Suryadi | 27 Oktober 2011, 7:06 am
  234. dari dulu emang anda rruuuuuuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaaa biasaaaaaaaaaaaaaaa

    Posted by Bachtiar Arif Malmsteen | 27 Oktober 2011, 7:13 am
  235. Salam sejahtera Pak Dis,
    Bapak memang ‘sepertinya’ luar biasa, sangat berbeda dengan kebanyakan pejabat negara lainnya, … tapi saya belum bisa yakin sepenuhnya sebelum Pak Dis menunjukan kepada rakyat, mampu membenahi BUMN Kehutanan, khususnya Perum Perhutani, … Berani menerima tantangan Pak ? … hehehe … 😀

    Selamat Berkarya untuk Bangsa.

    Posted by kembaratani | 27 Oktober 2011, 10:50 am
  236. Alhamdulilah pak Dis..
    Apapun itu dan dimanapun posisi/jabatan kita, kita harus tetap bersyukur, karena dengan bersyukur Allah akan menambah nikmatNYA..

    Sekarang Bapak sdh menjabat pengedali utama kementrian BUMN dengan seabrek perusahaan didalamnya dan bejubun masalah menyertainya..
    Saya sebagai anak bangsa hanya bisa berdo’a dan berharap untuk bapak, kiranya bisa mengemban amanah baru ini dan memberikan yang terbaik buat perusahaan bangsa ini seraya bisa menjadi inspirasi bagi generai berikutnya untuk membagun bangsa Indonesia tercinta..

    Kerja! Kerja! Kerja!…. SUKSES !!!

    Salam.

    Posted by Choirur Rosyidin (Ruri) | 27 Oktober 2011, 1:25 pm
  237. Speechless. Semoga kisah ini bisa mengubah pandangan sinis tentang PLN di masyrakat. Ijin Share di Twitter.

    Salam

    @mbahTonno

    Posted by mbahmu (@mbahTonno) | 27 Oktober 2011, 2:14 pm
  238. Waaahhh……sya dak bsa nmng bca tlisanya pak DIS…..ehhh mlah trharu, btapa orang yg mau “bkerja” sprt pak Dis….smkin slit d ngri ini, meliankan para poltikus yg sampai berbuih ” menggombal” tak tentu juntrungya…….smga slth di BUMN smkin maju semua tak trkcuali PLN yg dbwahnya. Amiin

    Posted by gobin | 27 Oktober 2011, 4:48 pm
  239. Selamat menjalani tugas baru pak Dis lebih berat dan lebih menantang, kami atas nama keluarga mendoakan Bapak smoga selalu sehat. Kami percaya Bapak bisa membawa BUMN kita ini lebih baik. Indonesia Negara yang kaya raya dan butuh lebih abnyak lagi orang2 seperti bapak, slamat berjuang Pak, jadikan BUMN kita dalam episode CINTA YANG MENSEJAHTRAKAN. Salam.

    Posted by Rahmat yogiana | 28 Oktober 2011, 12:48 am
  240. Dua Jam Bersama Pak Dahlan Setelah jadi Menteri BUMN
    Oleh Hazairin Sitepu

    “Ok.” Hanya dua huruf ini yang tertulis di monitor handphone saya. Pesan ini datang dari Dahlan Iskan, menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai balasan atas short message system (SMS) saya. Saya kemarin pagi mengirim SMS kepada Pak Dahlan untuk meminta waktu bertemu Beliau, ingin menyampaikan selamat atas dilantiknya menjadi menteri BUMN. Padahal usai dilantik pada 20 Oktober lalu, waktu saya masih di Eropa, sudah menyampaikan ucapan selamat melalui SMS dan Pak Dahlan sudah membalas dengan menyatakan terima kasih dan permohonan maaf. “Maafkan aku Hazairin, SMS-mu baru saya balas karena ada ribuan SMS yang masuk ke handphone saya,” tulisnya. Tapi rasanya kurang afdhal kalau tidak bertemu sambil menjabat tangannya.

    Saya lalu ke kantor menteri BUMN di Jl. Merdeka Barat, bekas kantor PT Garuda Indonesia. Naik ke lantai 19 karena ruang kerja menteri di lantai tersebut. Pak Dahlan ternyata sedang bertemu Pak Yacob Oetama dan pimpinan Harian Kompas di Palmerah dan saya harus menunggu. “Maaf, Bapak menunggu di bawah saja. Di lobi. Biar aman di sini,” katapetugas security di lantai 19 kepada saya. “Gak apa-apa Mas, saya amankok,” kata saya. Tampang saya mungkin mencurigakan, karena selama saya duduk di ruang tunggu petugas ber-handy talky ini tampak sering mondar-mandir dan tiga kali mengintip dari celah dinding kaca. Sekitar 15 menit di ruang tunggu, Pak Dahlan menelepon dan meminta saya menuju ke Kuningan, karena Beliau akan bersilaturahmi dengan seorang tokoh di sebuah tempat di situ. “Nanti kita ketemu di sana aja,” katanya. Saya lalu menuju ke Kuningan. Hazairin, Anda sudah di mana? Belok kanan saja lalu ambil jalur lambat, tunggu saya di depan Wisma Bakri, katanya saat itu. Pak Dahlan menelepon lagi ketika saya sudah di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Hampir bersamaan dengan saya menutup telepon, melintas di jalur cepat rombongan pejabat dengan pengawalan dua sepeda motor Patwal di depan berikut satu mobil Patwal lagi dan di belakang ada satu lagi mobil Patwal. Saya bilang sama sopir saya: “Itu rombongan menteri BUMN sudah lewat.” Tiba-tiba Pak Dahlan menelepon: “Saya sudah di belakang Anda, stop aja di situ,” katanya. Sopir saya berhenti beberapa meter sebelum depan Wisma Bakri, dan dalam waktu hampir bersamaan mobil Toyota Land Cruiser berhenti sekitar 10 meter di belakang mobil saya. Melalui kaca monitor saya melihat pria berbaju biru lengan panjang turun dan berjalan cepat ke arah mobil saya. “Itu Pak Dahlan,” kata saya lalu turun menyambutmenteri BUMN itu. Pak Dahlan kemudian masuk ke mobil saya, duduk di jok depan. “Ayo jalan,” katanya kepada sopir saya yang masih bingung melihat tingkah Pak Menteri. “Biasanya yang duduk di depan itu ajudan,” kata saya dalam hati.
    “Kita ke kantor saja ya, nanti Dirut Pertamina mau ketemu. Terus jam tiga saya ada pertemuan dengan menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) ,” kata Pak Dahlan.
    Saya membayangkan 15 tahunan yang lalu ketika Pak Dahlan ke Makassar untuk suatu rapat di Harian Fajar (grup Jawa Pos). Waktu itu Pak Dahlan meminta saya yang menjemput Beliau ke bandara. “Pakai mobil Anda saja,” kata Pak Dahlan waktu itu. Padahal mobil dinas direksi jauh lebih bagus dibanding mobil dinas saya yang wakil pemimpin redaksi. Begitu pula waktu ke bandara, harus saya juga yang antar menggunakan mobil yang kurang bagus itu. Teringat pula waktu di Bogor 11 tahun lalu, saya mengantar Beliau ke Jakarta dengan mobil Mazda Vantren, padahal pada tahun itu sehari-hari Pak Dahlan naik Mercedes dan Jaguar. Dalam perjalanan Kuningan-Merdeka Barat saya menanyakan kebenaran beberapa pernyataannya yang disiarkan berbagai media, terutama soal meminta direksi BUMN harus berani menolak intervensi partai politik. “Itu benar. Asli. Harus begitu,” katanya.

    “Ayo masuk. Ambil kanan. “Ayo masuk. Ambil kanan. Masak kamu kalah sama mobil itu,” kata Pak Dahlan kepada sopir saya, yang memberikan kesempatan kepada mobil yang datang dari simpang kanan untuk mendahului. “Dia gugup Pak, ada menteri di sampingnya,” timpal saya. “Ah…sama saja,” kata Pak Dahlan lagi.
    Tiba di lantai 19 saya ke ruang kerjanya. “Besar bangat Pak. Ini kalau di kantor saya sudah beberapa ruangan,” kata saya mengomentari ruang kerja yang sangat luas dan tampak mewah itu. “Iya, saya belum duduk di kursi itu. Saya di sini saja,” katanya yang lalu duduk di kursi ruang rapat yang menyatu dengan ruang kerja. Maksudnya, selama
    menjadi menteri Beliau belum pernah duduk di kursi kerja menteri yang mewah itu. Waktu menjadi Dirut PLN dan CEO Jawa Pos Group Pak Dahlan memang tidak menempati ruang kerja Dirut yang juga luas. Mula-mula dia menempati ruang rapat Dirut, kemudian pindah ke satu ruangan yang jauh lebih kecil dari ruang kerja Dirut. Lagi-lagi ruangan itu juga tidak dia gunakan sepenuhnya kecuali meja rapat Dirut sebagai tempat kerjanya sehari-hari. Sambil menunggu datangnya Dirut Pertamina, Pak Dahlan makan siang. Dia mengambil sendiri, menyajikan sendiri dan piring bekas makannya dia bawa sendiri ke ruang sekretariat Dirut. Rupanya ada bekal yang sudah disiapkan Bu Dahlan, istrinya, dari rumah yang disimpannya di belakang kursi kerja Dirut. Selain nasi putih, ada ayam dan ikan yang digulai, kemudian sayur berwarna hijau.
    Setelah makan siang, kira-kira pukul 14:20, Pak Dahlan menandatangani sejumlah surat, lalu mengantar sendiri surat-surat yang sudah dia tandatangani itu ke ruang sekretariat. “Sekarang sudah setengah tiga, Dirut Pertamina belum datang” Batalin aja, nanti diatur lagi. Saya mau ketemu menteri ESDM jam tiga,” kata Pak Dahlan. Kami lalu turun ke lobi untuk persiapan ke Kementerian ESDM. Begitu melihat menterinya di lobi, beberapa staf dan petugas security mendadak sibuk. “Ayo kita jalan kaki saja,” kata Pak Menteri. “Jangan Pak, sebaiknya Bapak naik mobil,” kata saya sambil menelepon sopir. “Ah..cuman dekat kan. Macet lho,” jawab Pak Menteri lagi sambil terus berjalan ke luar halaman kantor.
    Pak Dahlan, saya dan seorang staf beliau lalu berjalan ke Kementerian
    ESDM yang jaraknya sekitar 300 meter dari kantor Kementerian BUMN.
    Rupanya protokol kedua kementerian sudah berkoordinasi sebelum kami
    tiba. Begitu di depan pintu lobi, protokol ESDM sudah menyambut. Pak
    Dahlan pun diantar ke ruang tunggu tamu menteri karena kemungkinan
    menteri ESDM lagi ada tamu dan menteri BUMN sangat disiplin, datang
    tepat waktu. Pak Dahlan terpaksa harus menunggu di ruang tunggu
    bersama-sama tamu lainnya yang bukan menteri. Petugas security
    Kementerian ESDM hanya bisa geleng kepala. “Gak ada menteri seperti
    ini,” kata seorang dari mereka. “Pak Dahlan… Pak Dahlan. Sikapnya tidak berubah. Masih seperti dulu-dulu. Asli,” kata saya.
    Mobil Land Cruiser yang tadi itu ternyata milik pribadi. Dia memang
    tidak mau menggunakan mobil dinas menteri, apalagi harus dikawal. Pak
    Dahlan memang memiliki beberapa mobil mewah. Sebelum menjadi Dirut
    PLN, dia memimpin kurang-lebih 200 perusahaan. Perusahaan-perusahaan
    BUMN yang dia pimpin sekarang jumlahnya 141 buah.
    Pejabat-pejabat Kementerian BUMN atau para direksi BUMN akan merasakan
    yang namanya rapat subuh, rapat tengah malam, rapat di bandara, rapat dalam perjalanan, di atas mobil, dll, makan di pinggir jalan, dll.
    Pak Dahlan adalah figur yang sangat berkarakter. Dan karakter seorang Pak Dahlan sudah pasti akan memberi warna terhadap penampilan BUMN di masa akan datang, baiksecara corporasi maupun profesionalitas pengurus BUMN itu sendiri. Inilah pengalaman saya selama dua jam bersama Pak Dahlan setelah
    menjadi menteri BUMN. (*)

    Sumber : http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=99327

    Posted by Yulia Eja | 28 Oktober 2011, 5:59 am
    • WOW!!semakin mengagumi beliau, semoga menjadi figur contoh masyarakat INdonesia dan tetap sederhana. Selalu diberi lindungan Allah SWT dalam mengemban tugas2 nya.

      Posted by astrian1908 | 28 Oktober 2011, 9:22 am
    • luar biasa bapak yang satu ini, sampai menetes air mata saya membaca isi situs ini, semoga Bapak Dahlan tetap sehat sehingga bisa memberikan contoh dan suri tauladan bagi yang muda-muda,
      Pak Dahlan benar- benar setitik warna “putih” yang bersinar di Indonesia yang sekarang sedang “hitam”

      Posted by ismaydp | 28 Oktober 2011, 10:41 pm
  241. Terima kasih mas Sitepu ttg tulisan anda. Mudah2an pak BOSSS kita yang satu ini selalu dalam lindungan ALLAH SWT. Amin

    Posted by rayhan | 28 Oktober 2011, 8:54 am
  242. di detik.com,tertulis dua asisten mendampingi dahlan iskan berjalan kaki menuju kementrian esdm……ternyata salah satu asistennya bung hazairin sitepu toh…hehehe

    DAHLAN ISKAN for RI 1

    Posted by bonek | 28 Oktober 2011, 9:28 pm
  243. Saja dJuga Setudju kalau Pak Dahlan Iskan djadi Presiden Repoeblik Indonesia atas Dukungan masyarakat, setjara bangsa ini sedang amburadul, orang bersih seperti Pak Dahlan Islan sangat dibutuhkan!!!
    boleh usul gak neh, gimana kalau kita bikin 100 juta dukungan di Facebook untuk Pak Dahlan jadi Presiden?

    Posted by Agus Ch | 29 Oktober 2011, 10:03 am
  244. Salam rahayu untuk sahabat semua,..

    Posted by LOGISTIK DUNIA MISTIK | 29 Oktober 2011, 2:00 pm
  245. Jakarta – Tak seperti kebiasaan menteri-menteri lainnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ingin terlihat beda. Saat ingin rapat ke Kementerian ESDM Dahlan terlihat santai berjalan kaki dengan sepatu kets kesayangannya.

    Kantor Kementerian BUMN letaknya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Memang jaraknya dengan kantor Kementerian ESDM hanya sekitar 300 meter karena berada di ruas jalan yang sama.

    Dahlan dengan berkemeja biru, berjalan di trotoar dengan ditemani dua orang asistennya.

    “Biar sehat jalan kaki. Mau ke (Kementerian ESDM) rapat konsultasi membahas masalah gas, listrik, dan lain-lain,” tutur Dahlan sambil berjalan kaki, Selasa (25/10/2011).

    Saat ditanya alasannya berjalan kaki, Dahlan mengatakan biar lebih cepat dan tidak repot.

    Tapi menteri-menteri lain biasanya pakai mobil Pak? “Jangan dibanding-bandingkan begitulah” cetus Dahlan.

    Semenjak jadi Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan memang selalu rutin berolahraga setiap pagi demi menjaga kesehatan.

    Sejak dilantik menjadi Menteri BUMN, mantan bos Grup Jawa Pos ini melakukan kebiasaan yang unit. Seperti usai dilantik di Istana Presiden, Dahlan menyetir sendiri kendaraan pribadinya ke kantor Kementerian BUMN.
    (dnl/ang)

    sumber : http://finance.detik.com/read/2011/10/25/151346/1752255/68/demi-kesehatan-dahlan-iskan-jalan-kaki-ke-rapat-esdm

    Posted by administrator | 29 Oktober 2011, 3:57 pm
  246. Good Jobs !!! Kerja! Kerja! Kerja! Semangat

    Posted by Desy Arfianty | 29 Oktober 2011, 4:16 pm
  247. Super salut ama Bung Dahlan Iskan, bekerja selalu memakai prioritas.
    Waktu menjadi Dirut PLN, hari pertama kerja mencabut SK yang menghambat percepatan proses dan membuat 5 prioritas yang akan di lakukan.
    Dengan Moto, ” Tidak ada negara yg Miskin, yang ada hanya Negara yang salah kelola” semoga Bung DI bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara yg makmur, tidak punya standar yang ganda.
    Semoga di BUMN, akan lahir penerus2 yang mempunyai Karakter seperti Anda. Di bawah kepemimpinan Anda,
    Indonesia Bisa mensejahterakan rakyatnya dan di pimpin oleh pemimpin yang humble dan punya karakter.

    Semoga……….

    Posted by Wictut | 30 Oktober 2011, 12:46 am
  248. pak dahlan, seandainya saya sudah lulus kuliah, saya siap menjadi pendamping bapak, mau dibawa, diapain saja. ini reasa hormat saya pada bapak, saya bangga pada bapak. saya anggap bapak adalah guru saya. dimana seorang murid layaknya mayat di depan gurunya.

    Posted by M. umar setiawan | 31 Oktober 2011, 3:07 pm
  249. Pak dahlan memang luar biasa, guru terbaik

    Posted by andy krisna | 31 Oktober 2011, 4:04 pm
  250. Selalu .. selalu tak kuasa membendung air yang menggenang disudut mata untuk tidak jatuh setiap membaca catatan Pak Dahlan …
    Negeri ini banyak orang hebat, negeri ini banyak orang luar biasa, hanya saja orang hebat dan luarbiasa yang menduduki jabatan strategis dan memimpin bangsa ini bisa dihitung dengan jari .. dan salah satunya adalah bapak …
    Menurut saya, sukses Pak Dahlan adalah sukses sangat “sejati”, dimana suksesnya bukan hanya dirasakan diri sendiri, orang-orang disekitarnya, namun jauh dari itu yaitu dirasakan manfaatnya oleh jutaan rakyat negeri ini …
    Setuju untuk terus menggulirkan dan mengobarkan api Dahlan … seperti halnya api Alexander … maju terus pak untuk negeri Indonesia yang lebih baik

    Posted by Didik Fotunadi | 31 Oktober 2011, 4:07 pm
  251. Terima kasih sekali atas tulisan ini. Sangat menyentuh dan mengharukan. Sebuah tulisan/esai ternyata bia juga memanggil empati paling dalam pada diri seorang manusia. Sebuah tulisan dapat menguak sebuah kekejian yang hampir dilupakan… Salam.

    Posted by Firdauus | 31 Oktober 2011, 5:07 pm
  252. Semoga Allah mengulurkan tanganNya untuk menjaga bapak dan orang-orang yang punya jiwa seperti bapak,saat ini hanya bapak dan orang seperti bapak yang menjadi harapan masyarakat banyak untuk membantu merubah nasib.

    Posted by hero | 31 Oktober 2011, 7:37 pm
  253. Banyak yang dukung DAHLAN FOR PRESIDENT 2014 (Termasuk diriku). Tapi di media yang muncul kok masih P. Ical, P. Prabowo, dll. Hayoo, ‘massa Dunia Maya’, gimana jagoan kita ini.

    Posted by Wanto | 31 Oktober 2011, 9:10 pm
  254. Banyak yang dukung DAHLAN FOR PRESIDENT 2014 (Termasuk diriku). Tapi di media yang muncul kok masih P. Ical, P. Prabowo, dll. Hayoo, ‘massa Dunia Maya’, gimana jagoan kita ini.
    Oh yaa, kita doakan agar beliau tidak ‘dikriminalisasi’, lebih2 ‘di-MUNIR-kan. Banyak lho yang penghasilannya kurang gara2 P.DIS.

    Posted by Wanto | 31 Oktober 2011, 9:12 pm
  255. Sekitar 10 thn lalu Saya pernah dapat cerita canda antara pekerja tambang Indonesia dengan seorang supervisor dari Jepang.

    Supervisor : Seandainya negara Jepang yang sekarang ditukar dengan pulau ini yang masih hutan belantara. Saya berani menerima.

    PI : kenapa mau ???

    Supervisor : di pulau ini ada semua yang manusia butuhkan tapi belum dimanfatkan maksimal. Orang bisa hidup di pulau ini tanpa bantuan dari negara luar.

    PI : bingung ??,sambil garuk2 kepala ngak ngerti maksudnya.

    Kalau diselami cerita ini mungkin bisa dianggap suatu sindiran atau cambuk untuk lebih semangat pada kita agar lebih pinter. Alam Indonesia sudah menyediakan untuk orang Indonesia agar dimanfaatkan dengan bijak. BUMN adalah sarana untuk memanfaatkan alam Indonesia untuk Indonesia. Alam Indonesia menunggu putra Indonesia untuk mengekplotasi dengan bijak. Jangan biarkan negara lain menghabiskan kekayaan Indonesia dengan dalih karena tenaga Indonesia tidak mampu. Lebih baik kekayaan Indonesia dibiarkan aja dan disiapkan Putra Indonesia untuk mengerjakan. Janganlah dijual mending ditimbun agar bisa dimanfaatkan anak cucu yang siap mengambil alih. BUMN dengan dibawah pimipinan Pak Dahlan saya yakin akan bisa berbuat banyak untuk mewujudkan ” Kekayaan Indonesia untuk Rakyat Indonesia “

    Posted by purwadi | 1 November 2011, 8:47 am
  256. Semoga Dengan kepindahan bapak menjadi mentri, maka bapak bisa membenahi segala permasalahan yang ada di BUMN,
    saya sebagai Guru SMA N 4 Jambi. mendukung Bapak untuk terwujudnya Kestabilan di BUMN. dan Moga saja Bapak Bisa jadi Presiden agar Negara ini bisa baik…
    Saya hanya bisa membantu dengan Do’a atas kerja bapak..

    Posted by Ibnu hakim | 1 November 2011, 10:55 am
  257. Selamat Berjuang Pak…..

    Posted by dian | 1 November 2011, 11:44 am
  258. Pak Dis…
    Semoga makin sukses membawa perubahan bagi negeri ini….

    Kami warga Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan sampai detik ini masih prihatin dengan kondisi listrik yang dikelola oleh PLN dengan memanfaatkan sumber energi sumbangan PT. Vale Indonesia Tbk (PT.INCO Tbk) yang besarnya sekitar 5 MW sebagai realisasi Kontrak Karya.
    Ibukota kabupaten (Malili) dan sebagian besar wilayah masih sering mengalami pemadaman listrik hingga berjam-jam lamanya.
    Sangat ironis jika melihat 3 buah PLTA milik perusahaan dengan kapasitas puluhan MW sementara masyarakat sekitar masih bermasalah dengan listrik.
    Semoga ada angin segar untuk menentukan solusi listrik sehubungan kunjungan pak Dis beberapa bulan lalu ke Luwu Timur.
    Apakah kami termasuk dalam kategori “AYAM MATI DI LUMBUNG LISTRIK” seperti yg bapak tuliskan diatas????

    Wallahualam bissawab….

    Selamat bertugas ditempat baru, semoga roh bapak masih terus mewarnai PLN untuk masa yg akan datang. Semoga BUMN jaya ditangan bapak… Aaaamiiinnnn….

    Posted by Endhy | 1 November 2011, 2:29 pm
  259. Selamat Pak Dis atas terpilihnya menjadi menteri BUMN, saya yakin bapak mampu memajukan BUMN-BUMN di NKRI ini, sekali lagi selamat.
    Tuhan memberkati kita semua,amin.

    Posted by t4070ba | 1 November 2011, 2:54 pm
  260. Dahlan Iskan: Saya Gagal Jadi Dirut PLN
    Pasokan gas yang seret merupakan musuh PLN dan negara karena menaikkan subsidi.

    VIVAnews – Mantan Direktur Utama PLN (Persero) Dahlan Iskan merasa gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai dirut PLN karena tidak bisa mengalahkan lima musuh utama PLN. Untuk itu, Ia berharap Dirut baru
    PLN dapat menuntaskan pekerjaan rumah yang Ia tinggalkan.

    Musuh pertama PLN adalah krisis listrik, memang masih ada beberapa wilayah yang masih krisis listrik namun secara keseluruhan krisis listrik telah berhasil Ia selesaikan.

    “Musuh yang kedua menyelesaikan antrean daftar tunggu sebanyak 2,5 juta sambungan dan saat ini juga, sudah selesai,” katanya di Jakarta, 1 November 2011.

    Musuh ketiga terkait pemadaman yang terjadi akibat kerusakan trafo. Dulu dalam sebulan di sebuah kota kecil bisa 50 kali terjadi pemadaman karena trafo rusak, namun sekarang sudah turun menjadi sekitar 7
    hingga 9 kali.

    Musuh keempat yaitu gangguan penyulang dalam sebulan yang bisa mencapai 50 kali dan saat ini turun menjadi empat hingga enam kali. Dan musuh kelima adalah pasokan gas dan hingga Ia tidak lagi menjabat sebagai
    Dirut PLN belum terselesaikan.

    “Saya merasa gagal, musuh besar nomor lima yaitu PLN mendapatkan pasokan gas belum tercapai. Seandainya Pak Jero Wacik jadi menteri ESDM tiga tahun lalu, musuh kelima ini pasti sudah berhasil ditaklukkan,” katanya.

    Ia menjelaskan pasokan gas yang seret merupakan musuh PLN dan musuh negara karena membengkakan subsidi. Selama satu minggu Ia dan Jero Wacik menjabat, PLN telah mendapatkan pasokan gas 40 BBTUD.

    “Dalam satu hari saya SMS dengan Pak Jero bisa 10 kali menanyai pasokan gas, dan kemarin PLN sudah mendapat pasokan gas. Ini signal baik untuk kita semua,” katanya. (umi)
    • VIVAnews

    sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/260467-dahlan-iskan–saya-gagal-jadi-dirut-pln

    Posted by administrator | 1 November 2011, 4:54 pm
  261. Takjub… Selamat pak Dis.. Indonesia memimpikan semua pemimpin spt bapak.. Semoga bpk sehat dan dpt membenahi pemimpin bumn lain yg tdk berkarya utk bangsa dan negara.. Salute !!!

    Posted by liza soenar | 1 November 2011, 11:30 pm
  262. saya sebagai karyawan PLN pun merasakan kasih tak sampai, saat pak DIS diumumkan sebagai Menteri BUMN yang baru, antara bangga dan sedih, bangga karena orang yang saya banggakan menjadi Menteri, menyedihkan karena di kantor saya tidak akan melihat sosok pak DIS lagi berjalan di kantor PLN. tapi saya yakin pak DIS tidak akan pernah lupa dengan PLN, karena disana banyak orang yang mengagumi Bapak sebagai pak DIS, bukan hanya sebagai DIRUT PLN

    Posted by Febri | 2 November 2011, 9:55 am
  263. Pak DIS sy baca tulisan Bapak kok bisa ya…buat saya meneteskan air mata..masih ada di negeri ini harapan.. masih tersisi di negeri ini kebaikan…hanya ucap syukur yg saya sampaikan, walau sy tidak pernah kenal Pak DIs, tapi saya yakin Bapak adalah satu dari sekian banyak tanda kekuasaanNya..betapa Allah masih sayang dengan kita yang telah mengirimkan Bapak sebagai kepanjangan tanganNya yang “rahmatan lil alamin”… trms Pak..semoga rangkaian sumbangsih pak DIS untuk negeri ini menjadi nilai amal terbaik di sisiNya..amin

    Posted by legalcna | 2 November 2011, 10:08 am
  264. T.O.P B.G.T

    Posted by guntur jeffri | 2 November 2011, 11:03 am
  265. the next president…. sby ke laut aja… sayang negara ini hanya mengakomodir orang parpol walapun plonga plongo.

    Posted by 123 | 2 November 2011, 12:19 pm
  266. terus maju pak dahlan……capres 2014 lebih okeeeeeeeeeeeeeee

    Posted by puskesmasselogiri | 2 November 2011, 6:20 pm
  267. Hari ini secara tidak sengaja saya menemukan blog ini, saya sempat kaget tdk percaya seorang Mantan Dirut Jawa Pos dan terakhir Mantan Dirut PLN punya blog pribadi yg masih upto date. Bahkan saya yg hanya pengusaha kecil tidak sempat ngeblog seperti ini. Mudah2an setelah jd Menteri BUMN msh sempat update.

    Sebelumnya kami ucapkan Selamat kpd Pak DIS terpilih sebagai Menteri BUMN, sebagai pengagum Pak DIS mgkn saya adalah org satu2nya yg tdk setuju Pak DIS jd Menteri. Krn saya khawatir suatu hari setelah Pak DIS tdk jadi Menteri ada Headline di koran yg mengatakan Pak DIS diperiksa KPK. Seperti seorang Tanri Abeng yg dulu sgt saya kagumi. Mungkin saja itu hanya ulah bawahan. Seperti kejadian dengan Bupati Nias.

    Teringat ungkapan di Budhist mengatakan “Kalau saya tidak masuk neraka, siapa yg masuk neraka”. Mudah2an dgn Pak DIS jd Menteri BUMN, bawahan2nya banyak yg tdk jadi masuk Neraka dan KPK.

    Sekali lagi Congrat Pak.

    Posted by Jansen Tan | 2 November 2011, 7:41 pm
  268. Selamat Bekerja, tolong jaga kesehatan bapak. air mata harapan saya selau menyertai doa untuk bapak semoga dapat berbuat sesuatu utk bangsa ini. Allahu Akbar

    Posted by Magani | 2 November 2011, 7:42 pm
  269. gag bisa berkata2 setiap membaca tulisan pak dis,,,,,,,semoga saja banyak pejabat2 negara yg mau berpikiran waras seperti pak DIS……salam DIS’MANIA……………..

    Posted by bagus iswahyudi | 3 November 2011, 9:22 am
  270. Kebanyakan orang akan selalu berkata untuk berjanji, dan hanya sebagian kecil dari mereka yang berbuat untuk berjanji. Saya bangga akan kinerja bapak DIS…bapak adalah figur inspirator yang perlu di contoh oleh banyak pejabat dinegara kita. Semoga bapak selalu diberi kesehatan, kemudahan dan keimanan……..
    Terima kasih…..

    Posted by danang abrianto | 3 November 2011, 10:09 am
  271. Assalamualaikum Wr. Wbr.

    sambil isi absen di blog ini, saya juga mengucapkan selamat Bapak terpilih Menjadi Pak Mentri BUMN.
    dengan ucapan
    Jangan lupa tangan mendayun nanti arus membawa hanyut.
    salam ukhuwah dari saya.
    kunjung balik ya Pak

    Posted by SYAIFUL | 3 November 2011, 10:35 am
  272. Pak dahlan bisa jadi guru bagi menteri lain.

    Posted by SB | 3 November 2011, 9:57 pm
  273. Saya mulai membayangkan Pak Dahlan menjadi RI 1.

    Posted by badio | 3 November 2011, 9:59 pm
  274. Waktu saya dulu SD (sekarang mahasiswa), saya seneng sekali kalo bapak saya pulang kantor bawa jawa pos. Saya selalu nyari kalau pak DIS ngisi tulisan. Saya seneng karena baca tulisan beliau serasa didongengin. Seringnya crita lagi perjalanan ke suatu tempat (Seringnya ke Tiongkok). Beliau adalah tokoh inspiratif bagi saya.mungkin juga bagi banyak orang lain.saya yakin suatu hari nanti pada waktu itu. Alhamdulilah, sekarang semangat dan aura optimisme bapak benar – benar menginspirasi orang banyak..Terima kasih Pak DIS…Semoga Yang Diatas selalu melindungi Beliau.

    “Mata pena memang lebih tajam dari mata pedang”

    Posted by Bangun Awa Admaja | 3 November 2011, 10:03 pm
  275. INDONESIA pasti akan lebih baik!!!!!!, teruslah semangati kami dgn bukti kerja dan contoh kehidupan lewat tulisan2 mu pak DIS…

    Posted by kriswidiatmoko | 4 November 2011, 2:46 pm
  276. Hanya ada kata yang bisa terucap….SELAMAT!!!…menempuh ruwetnya intrik dan kompromi di BUMN-2x…jangan takut dg politisi-2x yg suka nekan/rongrong krn kebanyakan pada mereka lg nyari proyek

    Posted by Asep S | 4 November 2011, 4:24 pm
  277. JADILAH YANG TERBAIK BP. DAHLAN…!!! SEMOGA 2014 ANDA MENJADI RI 1, KAMI SIAP MENDUKUNG ANDA…!!!

    Posted by Syamsul Arifin | 4 November 2011, 10:36 pm
  278. saya menitikkan air mata membacanya….karena rasanya impian saya agar Indonesia menjadi bangsa besar akan bisa terwujud. Kita memiliki tanah air ini begitu kaya sumberdayanya dan membutuhkan orang-orang yang berkomitmen dan berintegritas untuk mengurusnya. Pak DIS telah meyakinkan saya bahwa kita bisa. Ayo kita teladani pak DIS

    Posted by rahmat yanuar | 5 November 2011, 1:17 am
  279. Senang rasanya saya membaca kiprah Bapak, kita memang butuh orang yang bermoral dan nasionalis sejati, semoga jabatan Bapak sebagai jalan untuk mensejahterakan rakyat bukan sebagai jalan memupuk kekayaan golongan, partai apalagi pribadi………………..

    Posted by dwi Djoko | 5 November 2011, 9:41 am
  280. ayo kita dukung Pak DIS, untuk bisa mewarnai indonesia sehingga kita semua tidak malu menjadi orang indonesia bial ke luar negeri.
    saya berdo’a agar Pak DIS menjadi Ri-1 , kenerja beliau sudah teruji di Jawa Pos , PLn dll. semoga Alloh meridoi Pak Dis Jadi Ri 1. aminnnnn

    Posted by Kasiono | 5 November 2011, 11:33 am
  281. Sejak saya berlangganan, Jawa Pos, nama Dahlan Iskan sangat sering saya baca. Image di fikiran saya, nama itu lebih lekat dengan sosok wartawan. Sekarang memimpin di kementerian yang menaungi Perusahaan dimana saya bekerja.

    Semoga kehadiran pak Dahlan di kementerian BUMN, membawa penyegaran dan perubahan budaya perusahaan BUMN untuk ke arah yang lebih baik, profesional, memberi kontribusi kepada kemajuan bangsa dan negara. Menghargai SDM yang kompeten dan berprestasi.

    Salam Hermawan US, Surveyor Indonesia.

    Posted by Hermawan | 5 November 2011, 2:26 pm
  282. BIKIN AJA GUS YG BAGUS… BAGUS NANTI PARA PENGANUT DAHLANISME DIJAMIN CEPAT TANGGAP, BIKIN FB DAN BLONG ATAU APALAGI LAH YG GAMPANG DI TANGGAPI JANGAN YG KAYAK POLITIKA YG RIBET GAK BISA KUTANGGAPI DASAR POLITI KALI YA, MAU NANGGAPI AJA SUSAHNYA MINTA AMPUNNNNNNN CAPE DEH. BIKIN YG BANYAK BUUUAAANNNYAAAAKKK………………………KKKKKKKKKKK YA GUS, BANYAK TYPENYA, CORAKNYA BIAR GAMPANG BERPARTISISAPI BAGI ORG KAMPUNG KAYA AKU NI

    SALAM SEJAHTERA DAYAKINDO

    Posted by Dayakindo | 6 November 2011, 6:47 pm
  283. Pak Dahlan ini memiliki karakter yang sangat-sangat kuat utk menjadi dirinya sendiri… yaitu bekerja Lillahi Ta’ala…. Sukses dunia dan akhirat ya pak Dahlan…. Salam Kagum saya….

    Posted by ANDY DHARMA | 7 November 2011, 7:03 am
  284. Om Dahlan,
    dari dulu sejak saya masih tinggal di surabaya saya sudah salut melihat keteguhan Om Dahlan. betapa tidak saya masih teringat bangunan Jawa Pos hanya terlihat bila kita melewati tol arah waru, namun saat ini gedung pencakar langit milik Jawa pos di surabaya pasti terlihat pada saat kita akan landing menuju Juanda Airport.

    pada saat Om ditunujuk oleh Presiden saya yakin pasti akan ada perubahan besar mengenai listrik di Indona, dan semua itu terbukti. saya merinding membaca catatan om yang sangat membuT kita generasi muda akan malu bila tidak bersikap seperti wca

    Posted by Syaifullah Nilam Putra | 7 November 2011, 8:03 am
    • perbaikan atas tulisan saya sebelumnya (sudah tidak merinding nulisnya, hehehe…)

      Om Dahlan,
      dari dulu sejak saya masih tinggal di surabaya saya sudah salut melihat keteguhan Om Dahlan. betapa tidak saya masih teringat bangunan Jawa Pos hanya terlihat bila kita melewati tol arah waru, namun saat ini gedung pencakar langit milik Jawa Pos di surabaya pasti terlihat pada saat kita akan landing menuju Juanda Airport.

      pada saat Om ditunujuk oleh Presiden untuk menjadi Dirtu PLN saya yakin pasti akan ada perubahan besar mengenai listrik di Indonesia, dan semua itu terbukti. saya merinding membaca catatan om yang sangat membuat kita generasi muda akan malu bila tidak bersikap seperti Om yang saat ini lakukan dan sudah berhasil baik untuk pengabdian untuk negera maupun untuk keluarga.. LUAR BIASA OM..

      regards,
      SNP (ALUMNI SMPN 12 SURABAYA)

      Posted by Syaifullah Nilam Putra | 7 November 2011, 8:12 am
  285. Assalamu’alaikum Pak Dahlan….
    Meski terlambat, saya ingin ikut memberikan komentar pada tulisan Bapak. Saya pernah merasakan kepemimpinan Bapak, yaitu saat saya kerja di group Jawa Pos. Kurang lebih 10 tahun saya berkerja disana. Namun, karena sesutau hal, saya harus meninggalkan pekerjaan saya. Karena panggilan jiwa, saya memilih mengikuti kuliah di program Pascasarjana Universitas Nahdhotul Ulama (UNU) Surakarta. Kuliah pascasarjana saya ambil, sebagai konsekuensi dari cita-cita saya yang sejak lama kepingin menjadi seorang pendidik. Dan, setelah undur diri dari Jawa Pos Group saya menekuni profesi guru sekaligus dosen di daerah saya….
    Selama bekerja di Jawa Pos Group, tentu banyak pengalaman yang saya peroleh. Salah satunya adalah pengalaman bekerja keras. Indikatornya adalah tarjet volume dan tarjet waktu yang harus tepat waktu. Pengalaman kerja keras itulah yang saya rasakan paling berharga. Sehingga tidak salah kalau semboyan PLN sekarang adalah kerja, kerja dan kerja. Bukankah kerja bagian dari ibadah? Selamat untuk Pak Dahlan, semoga di tempat yang baru makin sukses

    Posted by wongnu | 8 November 2011, 7:36 am
  286. Semoga saja tren meningkat ke arah lebih baik slama Bapak memimpin tidak kembali turun setelah Bapak tidak memimpin… BUMN daya cengkramnya lebih luas untuk memperbaiki Indonesia lebih baik lagi… Sukses dan selalu sehat…

    Posted by Indra Gunawan | 9 November 2011, 12:36 pm
  287. Cara Dahlan Selamatkan BUMN Kertas
    PT Kertas Leces terus mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir.

    VIVAnews – Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor produksi kertas, PT Kertas Leces terus mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, kerugian perseroan pada 2010 lalu mencapai Rp78 miliar.

    Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan telah mengunjungi langsung pabrik kertas Leces untuk mengetahui masalah yang dialami pabrik kertas tertua kedua ini pada Idul Adha lalu. Ia langsung mengadakan rapat dengan direksi Leces.

    “Saya sudah tegaskan, Leces harus cari jalan sendiri dengan kemampuan sendiri,” kata Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu.

    Dahlan menceritakan, dalam kunjungannya ia melihat aset Leces yang mempunyai boiler steam berkapasitas 240 ton. Direksi Leces mengatakan bahwa boiler steam tersebut rencananya digunakan semua untuk memproduksi berbagai variasi kertas.

    “Saya bilang tidak boleh begitu, saya minta Leces hanya produksi tisu MD yang diekspor ke Amerika dan kertas security. Sebab, hanya dua produk tersebut yang mampu bersaing di pasar, sehingga saya minta Leces fokus di dua produk itu,” ujarnya.

    Untuk memproduksi dua produk kertas tersebut, Dahlan mengaku hanya membutuhkan boiler steam berkapasitas 10 ton. Sisa kapasitas boiler steam 230 ton digunakan untuk menggerakkan pembangkit listrik turbin dan bisa memproduksi listrik sebesar 60 megawatt.

    Sedangkan untuk menggerakkan boiler steam sendiri akan mengonsumsi listrik sebesar 10 megawatt. Untuk itu, dia mengatakan bahwa sisanya bisa dijual ke PLN.

    Dahlan juga mengusulkan, bahan baku berupa ampas tebu yang didapat dari pabrik gula Jatiroto bisa dijual. Sebab, bahan baku itu laku dijual ke pasaran.

    “Nantinya Leces akan mendapatkan pendapatan dari listrik sebesar Rp100 miliar per tahun, penjualan bahan baku Rp100 miliar, jual kertas tisu Rp100 miliar, dan jual kertas security Rp50-60 miliar. Jadi, Leces tidak perlu bantuan dari PPA (Perusahaan Pengelola Aset) lagi,” tutur mantan dirut PLN ini.

    Sementara itu, lokasi pabrik kertas Leces di Probolinggo yang masih luas, Dahlan meminta agar sisanya yang tidak digunakan untuk dibangun pabrik gula oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan ditargetkan jadi pada 2014. Nantinya, pabrik kertas Leces akan menerima bahan baku berupa ampas tebu dan bisa juga didirikan pabrik alkohol.

    “Nantinya, lingkungan pabrik Leces jadi hidup, ada pabrik kertas, pembangkit listrik, pabrik gula, dan pabrik alkohol,” ujarnya. (adi)
    • VIVAnews

    sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/262585-cara-dahlan-selamatkan-bumn-kertas

    Posted by administrator | 9 November 2011, 2:44 pm
  288. kampung halaman saya sampai saat ini belum ada pln nya…. padahal hanya berjarak 6 km dari jalan lintas sumatera

    Posted by yaya | 9 November 2011, 6:30 pm
  289. kehidupan ini sdh diatur, mau atau tidak kita harus menerima ketentuan itu, apakah akan menjalani dgn baik atau tidak, mau bersyukur atau tdk, kalo niat pak Dahlan jadi mentri untuk memperkaya diri sendiri maka tunggulah azab itu tapi kalo niat anda bagus untuk mensejahterakan Rakyat maka Alloh akan memberkahi jabatan anda dan bahkan akan mendapat balasan yg lebik baik lagi. Kalo Alloh sdh berkehendak anda jadi RI I maka terjadilah. Saya tunggu di 2014, tetap semangat!!!

    Posted by jaozi hasyim | 10 November 2011, 3:00 pm
  290. tulisaannya edan, bisa membuat yang rumit seperti mudah………. sangat detail dan runtut……. tidak mengadili dan intruktif……. saya akan mengirimkannya pada para pemimpin agar berpikir sesederhana dia eh belioa

    Posted by nirmalaborandini | 10 November 2011, 3:25 pm
  291. sampe sekarang di kota kami di pagaden kab. subang jawa barat..listrik masih byar..pet..byar pet…nggak ada panas..nggak ada ujan…pet…mati…kenapa yah..? kami tidak mengerti….apakah omongan bpk dahlan iskan bener..?

    Posted by ahmad sanusi | 10 November 2011, 7:34 pm
    • kalo ga salah dibagian selatan jawa barat itu jaringannya masih jelek… coba dech baca tulisan dahlan iskan, saya lupa diartikel mana… tapi ada tulisan “listriknya takut nyetrum nyi roro kidul”

      Posted by dulgenuk | 16 November 2011, 8:32 am
  292. Mudah2an BUMN-BUMN di Indonesia makin maju dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat

    Posted by vic | 11 November 2011, 8:13 pm
  293. selamat pak..
    semoga BUMN bisa lebih baik bagi masyarakat indonesia..
    Semoga Tuhan Selalu bersama Bapak

    Posted by maulana | 12 November 2011, 7:35 am
  294. selamat berjuang ! negri ini masih sangat banyak membutuhkan orang2 seperti bapak….

    Posted by ahmad sanusi | 12 November 2011, 3:37 pm
  295. butuh Dahlan iskan Dahlan iskan yang lain di negeri ini…..
    luar biasa…

    Posted by sumantriyadi | 13 November 2011, 8:55 am
  296. Salut untuk bapak. Saya anak pedalaman kaltim, yg hampir mati d lumbung. Tak lelah kami menunggu PLN, menyinari hati kami.

    Posted by Zenia Tulalit | 14 November 2011, 4:38 am
  297. Kasih tak sampai,
    Cinta tak harus memiliki
    DIS sudah mewarnai
    semoga makmur &makin jaya negeri
    agar rakyat gembira di hati
    melalui kiprah BUMN RI
    dalam ridho Illahi
    amiin..

    Posted by heru ss | 16 November 2011, 10:34 am
  298. ada satu hal yg terjanggal rasanya.
    Yaitu BAYI JAMBI.
    Sepertinya untuk wilayah jambi msih begitu kurang di segi kelestrikan, terutama di kab. Tebo
    tepatnya kec. Tebo ilir.
    Setiap ada pengajuan KWH slalu saja kami menerima jawaban TRAPO OVERLOAD. Bahkan ada stlah 2 thun penantian, jawaban dri pihak PLN ranting Tebo ilir msih tetap sama.
    Dan ada juga pelanggan yang menambah kan Daya d kenakan biaya dgn tarif yang di patokkan,
    dalam hal ini kira kira solusi bagi kami bagai mana?
    Mohon arahannya, terima kasih

    Posted by samsul anwar | 18 November 2011, 9:37 am
  299. Wartawan Dahlan Iskan Jadi Menteri (1)
    “Di PLN Bisa Memberikan Pengabdian Lebih Nyata”
    Kamis, 20 Oktober 2011 02:29 WIB

    Catatan: Sholihin Hidayat (mantan Pemred Jawa Pos, dewan pakar redaksi Lensaindonesia.com)

    WOUW…, Dahlan Iskan! Akhirnya, benar, wartawan dari Jawa Timur ini jadi Menteri Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dirut PLN yang juga mantan CEO Jawa Pos Group itu, Rabu malam (19/10/2011) dilantik Presiden SBY, masuk jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II hasil reshuffle.

    Pasti, dia sangat gembira dan antusias dengan posisi terbarunya, menggantikan Mustofa Abubakar. Layak saja, saat selesai dipanggil Presiden SBY Senin malam (17/10/2011), dia menyambutnya dengan tetesan air mata. Suaranya bergetar. Bahkan seperti kebiasaan Dahlan suka ‘merendah’, dia sempat memberikan kehormatan kepada beberapa calon menteri lainnya, termasuk Kepala BIN Letjen TNI AD Marciano Norman untuk lebih dulu maju di atas mimbar. Lantas, dia menyusul berdiri di depan mike yang disaksikan jutaan pemirsa televisi –siaran langsung tvOne– dengan suara agak berat. Gemetar.

    Ini peristiwa yang amat luar biasa dalam episode kehidupan seorang wartawan Dahlan Iskan. Beberapa minggu lalu, saya sempat memberi keyakinan pada wartawan yang pernah menjadi Pemred saya di Jawa Pos –Tahun 80-an– bahwa jabatan menteri adalah jenjang kehidupan yang harus dia lewati untuk menuju tangga lebih tinggi lagi. Lima hari sebelum dia dipanggil presiden, dia malah masih tetap ‘’memilih PLN’’.

    Karena itu, Senin malam, ketika ada kepastian bahwa dia dipanggil Presiden SBY, saya tergerak spontan mengucapkan selamat lewat SMS. Saya juga sebutkan bahwa doa kami sekeluarga agar jadi menteri, terkabul. Wartawan kelahiran Magetan, Jawa Timur ini menjawab pendek SMS saya, ‘’Amin Ko Hin.’’.

    Saya pun spontan mendoakan agar wartawan penggerak lahirnya ratusan, bahkan ribuan wartawan di negeri ini –Jawa Pos Group memiliki lebih 80 media cetak dan lebih 50 stasiun teve lokal– diberi kekuatan dan kesehatan yang prima untuk mengabdi dan turut membangun kemakmuran bangsa melalui kiprah di BUMN.

    Kentara sekali jika Dahlan Senin malam itu, bahkan seelsai dilantik Rabu malam, sangat gembira. Tangis dia di depan wartawan Istana itu adalah tangis bahagia. Sebab, meski berkali-kali dia menegaskan lebih enjoy memimpin PLN, karena hasilnya bisa langsung dirasakan rakyat, toh dalam hatinya yang paling dalam, dia memendam cita-cita mulia untuk menjadi anggota kabinet. Nah, Senin malam itu adalah saat yang paling indah baginya untuk menerima amanat paling strategis dan bergengsi sepanjang hidupnya.

    LEBIH NYATA

    Dalam beberapa minggu terakhir, saya sempat komunikasi intens dengan wartawan yang pernah memberi kesempatan saya berkarier jadi Pemred di Jawa Pos ini. Meski pun dia lebih menghendaki via SMS. Tepatnya, 17 September, saya kirim SMS begini; ’’Saya yakin Pak Bos –panggilan teman-teman JP kepadanya— mau dan bersedia jadi Menneg BUMN atau Menteri ESDM. Insya Allah lebih bermanfaat bagi umat.’’

    Seperti biasa, SMS yang terkait langsung pribadinya, wartawan satu ini memang jarang membalas secara spontan. Sebaliknya, kalau sangat urgen, dia langsung menelepon. Meski tidak dijawab, tanggal 23 September 2011, saya SMS lagi; “Saya yakin Pak Dahlan lebih dibutuhkan tenaga dan pikirannya di jabatan menteri. Mudah-mudahan Bos mau dan ikhlas di jabatan baru, dan insya Allah lebih bermanfaat bagi umat.’’

    Selang beberapa menit, dia langsung menjawab begini; “Tetap. Saya berpendapat di PLN bisa memberikan pengabdian lebih nyata.’’ Singkat, padat. Seperti SMS-SMS sebelumnya, atau saat saya bincang-bincang dengan dia sekitar Juli dan Agustus lalu, dia memang berkali-kali menegaskan ingin menyelesaikan tugasnya di PLN dengan sempurna. Sampai seluruh wilayah Indonesia teraliri listrik. Byar-pet sudah tidak ada.

    Mendapat jawaban seperti itu, saya tak putus asa. Entah, kenapa saya begitu ngotot mendukung wartawan yang mewarnai kebudayaan masyarakat khususnya di Jawa Timur –lewat Jawa Pos– ini. Apalagi, saya tak mau menyerah untuk terus memberi support kepadanya. Padahal, saya sadar, termasuk mantan Pemred di Jawa Pos yang kurang familier dengan dia. Apalagi, saat saya mengendalikan redaksi Jawa Pos, sering berseberangan dengannya, yang cenderung one man show. Sebaliknya, sebagai wartawan yang harus menjunjung nilai-nilai demokrasi, toh dia mau menghargai prinsip saya dalam mengembangkan pola kepemimpinan yang demokratis dan kolektif. Sebuah produk media massa adalah hasil kerja kolektif dan team work.

    Pada 3 dan 7 Oktober, saya masih kirim SMS mendesaknya lagi agar mau dan ikhlas menduduki jabatan menteri, masih dengan alasan karena lebih bermanfaat bagi umat. Saya juga utarakan keyakinan bahwa dia pasti jadi menteri.

    Alhamdulillah, Senin, dia memenuhi panggilan Presiden SBY di Puri Cikeas. Selasa malam, Presiden SBY mengumumkan namanya menjadi Menteri BUMN. Rabu malam, dia dilantik di istana. Jelas sudah, wartawan senior di Jawa Timur ini masuk kabinet. Nyatanya, toh dia tidak menolak. LI04

    sumber : http://www.lensaindonesia.com/2011/10/20/di-pln-bisa-memberikan-pengabdian-lebih-nyata.html

    Posted by administrator | 5 Desember 2011, 4:22 pm
    • saya ini rakyat membutuhkan sekali dahlan iskan..dahlan iskan yang lainnya…berjuang untuk negri tanpa basa basi…2014 Insya Allah ..DAHLAN ISKAN menjadi RI 1 aminnnn….

      Posted by ahmad sanusi | 5 Desember 2011, 4:41 pm
  300. Wartawan Jawa Pos Jadi Menteri (2)
    Dicari Pengganti “Terus Terang dan Terang Terus”
    Kamis, 20 Oktober 2011 02:56 WIB

    Catatan: Sholihin Hidayat (mantan premred Jawa Pos, dewan pakar redaksi Lensaindonesia.com)

    DAHLAN ISKAN. Setelah duduk di kursi Kementerian BUMN, muncul sebuah pertanyaan. Siapa yang disiapkan Dahlan untuk menggantikan posisinya di kursi Dirut PLN? Mencari figur yang punya karakter kuat seperti Dahlan, tampaknya akan sulit. Dahlan adalah pekerja keras. Meski pun belum genap lima tahun berganti hati, dia tidak kenal waktu dan tak kenal lelah.

    Sebagai sosok wartawan sekaligus pebisnis, Dahlan berkarakter pantang menyerah. Faktanya, dia terus mencari terobosan untuk mengatasi persoalan energi kelistrikan. Persoalan listrik sangat mendasar bagi negeri ini. Setiap hari selalu muncul problem baru. Seperti tambahan daya dan luasan wilayah yang harus dialiri listrik, byar-pet, listrik giliran padam, mendadak mati, peralatan yang sudah tua, jumlah pembangkit yang terbatas, mental SDM dan kekurangan manpower. Masih seabrek lagi persoalan.

    Apakah Dahlan sudah menyiapkan kader? Saat meninggalkan Jawa Pos, Dahlan menyiapkan putra mahkota, putranya sendiri bernama Azrul Ananda (ini juga diakui Dahlan dalam catatannya di JP, 3 Oktober 2011, bahwa dia sudah menyiapkan Azrul Ananda sebagai pewaris imperium Jawa Pos).

    Ketika menjadi Dirut Di PT PWU (Panca Wira Usaha), sebuah holding perusahaan daerah milik Pemprov Jawa Timur, Dahlan sejak awal juga sudah mengader Wishnu Wardhana (WW), yang kini menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya. Nama ini digadang-gadang meneruskan kepemimpinannya di PT PWU. Ada lagi nama Haruna Sumitro, mantan anggota DPRD Jatim dan mantan ketua Pengprov PSSI Jatim.

    Dua kadernya itu, belakangan tak layak menggantikannya. Wishnu dianggap kurang berhasil saat menjadi direktur di PWU, bahkan meninggalkan banyak persoalan di internal perusahaan daerah itu. Haruna pun setali tiga uang. Ada beberapa catatan penting yang menjadi handicaps bagi Haruna.

    Akhirnya, muncul nama Arif Afandi, mantan pemimpin redaksi Jawa Pos, yang juga pernah menjabat Wakil Walikota Surabaya. Anak didik langsung Dahlan ini, kabarnya, dikenal secara pribadi Presiden SBY. Arif juga sangat dekat dengan birokrasi. Dia kawan baik Wagub Saifulllah Yusuf. Juga kenal dekat dengan Gubernur Soekarwo. Arif juga kawan baik Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan kawan sekampus Menpora Andi Mallarangeng.

    Selain itu, Arif punya akses yang luas, ke atas maupun ke bawah. Juga ke jajaran samping, berbagai ormas seperti NU dan Muhammadiyah, LSM, organisasi kepemudaan, dan macam-macam komunitas. Putra asli Blitar ini juga punya kemampuan leadership yang kuat. Sebagai Pemred sebelum dia, saya mengenali pribadinya. Mungkin karena karakter Arif yang ‘mumpuni’, sehingga Dahlan merekomendasi sebagai Dirut PT PWU, menggantikannya. Begitu juga Gubernur Soekarwo dan Wakil Gubernur Gus Ipul.

    Layakkah Arif Afandi naik kelas lagi melanjutkan jabatan Dahlan Iskan di PLN? Dari segi karier dan teknis kelistrikan, Arif memang sama sekali belum punya pengalaman. Ia masih baru naik jadi Dirut PT PWU, untuk sebuah BUMD kelas provinsi. Arif hanya senyum simpul ketika saya tanya soal satu itu. ’’Saya manut apa kata takdir saja, Bib (Arif biasa memanggil saya dengan sebutan habib). Terserah garis tangan,’’ katanya.

    Ada nama lain yang juga kader Dahlan. Dia trengginas. Cermat. Tangkas. Tegas. Humoris. Adalah Zaenal Muttaqin. Zaenal dipercaya Dahlan memimpin pembangkit listrik di Kalimantan Timur, sekaligus berbagai usaha grup Jawa Pos di Kalimantan. Zaenal pernah menjadi Pemimpin Redaksi Jawa Pos, meski cuma tiga bulan. Pemred terpendek. Azrul Ananda, putera Dahlan, juga terpendek.

    Ada lagi nama Dhimam Abror, Pemimpin Redaksi Jawa Pos setelah saya, akhir 90-an (kemudian dilanjutkan Arif Afandi). Abror, kini menjadi Ketua Harian KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jawa Timur dan Ketua Harian Kwarda Pramuka Jatim. Dia selalu dekat dan bersanding dengan Gus Ipul. Sayang, Abror belakangan komunikasinya dengan Dahlan tak begitu kental. Apakah nama-nama itu layak mewarisi kerja keras Dahlan membenahi PLN? Mungkin, malah di antara jajaran direksi PLN yang layak dan patut. Atau, salah satu BUMN di lingkungan Kemeneg BUMN.

    Yang jauh lebih penting dari itu semua, Dahlan harus memilih orang yang mampu meneruskan visinya membangun listrik tanpa “byar-pet”. ‘’Terus terang dan terang terus’’. Yang terakhir ini, sebuah semboyan milik perusahaan Philip Belanda, yang kemudian dipakai terus, bahkan untuk judul bukunya.

    Kepercayaan rakyat yang kian besar terhadap PLN, jangan sampai melemah kembali dengan bergantinya Dirut baru nanti. Tapi, saya sependapat, untuk sementara waktu dirangkap Dahlan saja, sampai menemukan sosok yang cocok dan punya semangat, daya juang yang sama dengan Dahlan. LI04

    sumber : http://www.lensaindonesia.com/2011/10/20/dicari-pengganti-terus-terang-dan-terang-terus.html

    Posted by administrator | 5 Desember 2011, 4:23 pm
  301. Wartawan Dahlan Iskan Jadi Menteri (3)
    Partai “Jawa Pos Group” Vs Partai Politik ?
    Kamis, 20 Oktober 2011 04:05 WIB

    Catatan: Sholihin Hidayat (mantan premred Jawa Pos, dewan pakar redaksi Lensaindonesia.com)

    DAHLAN ISKAN. Kini, setelah wartawan ini duduk di kursi kabinet, apa yang ingin diraihnya di track berikutnya?

    Meski secara eksplisit belum pernah diungkapkan, saya menilai Dahlan –bila kesehatannya terjaga– layak disandingkan siapa pun untuk menjadi RI-2 di Pilpres 2014. Kalau itu kenyataan, tentu kesejarahan bangsa ini akan mencatat, Dahlan adalah wartawan kedua –setelah Adam Malik– yang menduduki kursi RI 2.

    Kenapa Dahlan? Saya pernah berkali-kali menyampaikan kepadanya, era sekarang ini sulit menemukan tokoh yang punya keberanian melakukan terobosan dan menjungkirbalikkan tradisi lama yang sangat membelenggu bangsa ini. Dahlan memang tidak menjawab. Dia hanya senyum-senyum. ‘’Saya ini bukan orang parpol, Hin. Saya tidak punya historis dan track record di kancah politik,’’ katanya dalam perbincangan, Agustus lalu.

    Saya spontan menimpali, bahwa ‘’Partai Jawa Pos’’ jauh lebih efektif dan membumi dibanding partai-partai politik yang ada sekarang. Kalau parpol punya pengurus DPW/DPD di tingkat provinsi dan DPC/DPD di setiap kabupaten/kota, maka Jawa Pos juga punya energi yang tidak kalah. Jawa Pos dan grupnya terbit dan beredar setiap hari. Tapi, partai politik hanya akan terbit dan beredar menjelang pemilihan presiden, pemilihan umum lima tahun sekali.

    Atau, kalau ada pemilihan kepala daerah. Jawa Pos dan anak-anak perusahaannya bisa dengan efektif memberikan suguhan berita-berita menarik, dan mengajak pembacanya apa saja sepanjang waktu. Tak terbatas ruang dan waktu. Jawa Pos terbit tanpa henti, kecuali hari raya dan hari kiamat (begitu guyonan saya dengan teman-teman saat saya masih aktif di Jawa Pos).

    Bahkan, grup Jawa Pos juga punya stasiun televisi lokal hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Itu belum terhitung jumlah tabloid, majalah, dan juga radar-radar yang luar biasa banyaknya. Praktis, kalau untuk sosialisasi dan memopulerkan, sekaligus membangun pencitraan sosok Dahlan Iskan dan Calon RI 1, sedikit pun tak akan mengalami kesulitan. Efektif dan efisien.

    Mendengar pernyataan saya seperti itu, Dahlan hanya diam. Senyum-senyum. Cuma, saya bilang lagi, kalau dia itu tak punya teman dan sulit berteman dengan siapa saja. Di Jakarta pun, sekarang ini, dia tidak punya komunitas di luar PLN dan Jawa Pos Group. Atau, sekedar teman “cangkruk” dan sharing untuk “membunuh” waktu. Karena itu sejak sekarang, dia perlu meluangkan waktu untuk memperbanyak silaturahim dengan kalangan elit, membangun jaringan, komunitas, dan lebih egaliter. Lebih care. Memperbanyak senyum, dan mau berbagi dengan sesama.

    Niscaya. Tidak mustahil, akan banyak parpol yang melamar Dahlan untuk dijadikan calon RI-2. Tapi, itu semua tergantung nasib dan garis tangan (takdir) seorang wartawan Dahlan. Allahu a’lam bissawab. LI04 (tamat)

    sumber : http://www.lensaindonesia.com/2011/10/20/partai-jawa-pos-group-v-partai-politik.html

    Posted by administrator | 5 Desember 2011, 4:25 pm
    • setuju pak saya pasti akan mendukung tuk pak Dis. memang kalo RI 1 agak berat ya karena itu jatahnya ketua partai ato orang2 partai. kalo RI 2 bukan suatu yang mustahil. kepada teman2 yang ingin Pak Dis menjadi RI 2 ayooo dukung di jejaring sosial. dan saya berharap orang2 Jawa Pos aktif tuk suksesnya misi ini.

      Posted by andre007 | 6 Desember 2011, 10:41 am
  302. Layaklah seorang pemimpin yang tidak memiliki kepentingan perpanjangan masa jabatan untuk dapat memimpin negeri ini.. Semoga tetap istiqomah Pak…

    Posted by Haidi Marlina | 6 Desember 2011, 12:03 pm
  303. hanya SATU KATA, LUARRRRRR BIASA …..

    Posted by WAWAN DARMAWAN | 6 Desember 2011, 9:08 pm
  304. Kasih pak Dis jg sdh sampai ke tempat kami di Pulau Simeulue Aceh, hampir 10 thn di Ibukota kami kekurangan listrik, alhamdulillah dlm satu tahun ini walau tdk dikatakan surplus namun apa bila kita mau pasang amper di rumah baru sdh tersedia, bahkan tamba daya gratis. Alhamdulillah dlm 1 thn ini genset kecil saya tdk dipakai lg. Seperti mimpi saja, tp ini betul jd kenyataan.

    Posted by Amran | 10 Desember 2011, 6:36 am
  305. mengenang membawa lambaian tangan yang terlepas dalam buaian kasih, teramat menyentuh dalam alam rasa. menyatu di pikiran membuahkan karya cinta dalam merasakan menu kasih. oooooo …. indahnya damai bersama buah pikiran yang mengerakkan rasa. untuk terbawa terus menerus dalam kesinambungan hidup.

    Posted by Eko Tono | 19 Desember 2011, 12:14 pm
  306. Hehe…akhirnya, doa pak DIS yang akan mengusulkan direktur PLN yang baru kepada menteri BUMN yang baru kesampaian, karena menteri BUMN yang baru itu adalah pak DIS sendiri.
    Semoga sukses selalu untuk pak DIS dan Indonesia (http://teguhsunaryo.wordpress.com)

    Posted by Teguh Sunaryo | 20 Desember 2011, 1:50 pm
  307. pak dahlan…sosok bapak yg saat ini dibutuhkan rakyat Indonesia untuk memimpin negara ini…..pekerja keras..inovativ…bersih…dab taqwa…

    Posted by ferdian syam | 25 Desember 2011, 5:47 am
    • pada musim penghujan ini…listrik hampir tiap hari mati terus….berlangsung sejak ada listrik di kecamatan kami (1975)…kalo nggak percaya …tolong sidak pa…..mohon listriknya jangan mati terusssssss….kali2 bolehlah….tapi kalo terus2an..jadi rada curiga nih….ada apa dengan listrik kita di kecamatan pagaden kabupaten subang prov. jabar…….untuk menghidari korupsi dan kenakalan pelanggan …mohn pemakaian pulsa token pn di massalkan……biar barokah semuanya…trimakasih atas perhatinnya…..semoga bapa sehat slalu dalam memimpin bumn ini………eh..iyah pa…ada tambahan lagi…..beras raskinnya pada jelek2…..mohn dibenahi…….

      Posted by ahmad sanusi | 25 Desember 2011, 2:38 pm
  308. mungkin memang jodohnya pak Dahlan ada di kementrian BUMN,

    salam,

    Posted by Fajar Zaki Al Faris | 2 Januari 2012, 10:01 am
  309. Pergantian masa adalah siklus yang biasa dan pasti ada, dan pergantian masa pasti diikuti pergantian pemimpinya
    Kalau pada masa lalu pergantian pemimpin tidaklah nyata, semua masih abu2 bahkan kelabu.
    Tetapi dimasa yang datang, langit sudah terasa cerah dari sekarang, karena sudah terang benderang, CALON
    PEMIMPIN BARU SUDAH DATANG.
    Pak Dis sekarang tidak boleh mengelak, apalagi menolak, siklus langit telah bertolak dan bergerak semuanya mengarah dan menuju ke bapak.
    Bersiaplah………karena 2014 nanti rakyak Indonesia sudah siap.

    Salam
    Adjipar

    Posted by suwadji mahadi haris parayungan | 9 Januari 2012, 2:25 pm
  310. Pak
    saya tinggal skitar 1 bulan di kute lombok, ngawasin proyek hotel
    kute cuma 30 menit dari bandara intl yg baru
    listrik di sini ampuun pak amburadul…
    hampir tiap hari mati
    berjam jam
    bahkan di bandara juga byar pet!

    kasian guide2, gmana jelasin ke bule2?

    Welcome to Lombok Sir?

    Posted by muslim nusantara | 5 Februari 2012, 11:53 am
  311. Assalamu’alaikum, , ,
    salam sejahtera bwt pak Dahlan. saya saluuuuuuuttt banget ama pak Dahlan, andai pemimpin di Indonesia seperti Pak Dahlan. wuuuiicchhhh,,, hebat banget.

    saLam
    Nofita Firdaus

    Posted by Nofita Firdaus | 22 Februari 2012, 7:48 pm
  312. well…menurut sy itu memang kisah kasih tak sampai pak…
    kasih tak sampai nya y k bu Dis dan putranya…krn gagal k Eropa…hihihi….
    slamat bekerja pak Dis…smoga PLN jd lebih baik..
    dan smoga tarif PLN gak sering naik…setidakny 4 thn skali sj…hihihi…mungkin gak y 😀

    Posted by Icha | 26 Februari 2012, 12:28 am
  313. Patut dijadikan contoh..
    Sunguh sangat menginspirasi…

    Posted by mahera mahaputra | 7 April 2012, 8:09 pm
  314. Reblogged this on CeritaChristy.

    Posted by ogichristy | 6 Juni 2012, 10:12 am
  315. jadi bikin penasaran…..
    adakah fans pak dis yg dapat menginformasikan perkembangan impian2 beliau terutama dlm beberapa item proyek yang menjadi isi tulisan diatas?? adakah impian yg membuat galau beliau tsb saat ini sudah terealisasi? jika ada fans yg mengetahuinya mohon diinformasikan…..please…..

    Posted by bewe+em | 8 Agustus 2012, 8:16 am
  316. salut buat bapak,bapak salah satu inspirasi dalam meraih cita2 saya…terus berjuang pak….

    Posted by alhamdulillah | 16 Oktober 2012, 10:08 pm
  317. I really appreciate this post. Ive been looking all over for this! Thank goodness I found it on Bing. You have made my day! Thx again

    Posted by Hitachi MRI Coil Repair Parts and Service | 9 April 2013, 5:02 pm
  318. Sangat salut denganabah dahlan iskan…..DEMI INDONESIA
    dahlan iskan for presiden RI 2014

    Posted by ryo yati luph | 28 Agustus 2013, 12:42 am
  319. nyimak dulu pak dahlan

    Posted by chiq | 29 Agustus 2013, 10:02 pm
  320. Walah walah,,,,,namanya juga amanah,,,,,

    Posted by Slamet | 30 Agustus 2013, 2:01 pm
  321. pak mohon petunjukya untuk kampung kami medasari Rawajitu Selatan Tulang Bawang Lampung yang sudah memiliki jaringan tetapi kami sangat tidak tau harus meminta petunjuk siapa untuk menghidupkan jaringan listrik pln dikampung kami/////////
    ???????

    Posted by bera | 5 Oktober 2013, 11:41 pm
  322. Duuh Salah Pilih Partai…Paks….

    Posted by brays.corp@gmail.com | 18 Maret 2014, 5:24 pm
  323. Kemana saja pak ,,apakabarnya

    Posted by achilq | 19 Agustus 2014, 10:15 am

Trackbacks/Pingbacks

  1. Ping-balik: Tumbuh Seribu Lagi | Recycle Bin - 23 Oktober 2011

  2. Ping-balik: Kasih tak sampai(Dahlan Iskan) « akuberjuang - 2 November 2011

  3. Ping-balik: Kerja Keras adalah Wujud Syukur, Keteguhan Hati dan Keserhanaan « iput heri kurniawan's blog - 26 Desember 2011

  4. Ping-balik: Sepenggal Tulisan | rizqiaawulansari - 15 Maret 2012

  5. Ping-balik: Setelah Hidup Di Perpanjang 5 Tahun « Nichoz Blog - 8 Agustus 2012

Tinggalkan Balasan ke akbar muzakki Batalkan balasan